KEEFEKTIFAN STRATEGI STORY WRITING MAP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KEMBALI DONGENG PADA SISWA KELAS VII SMP ALI MAKSUM, BANTUL
ARTIKEL E-JOURNAL
oleh Gustiyah Nur Wahidah NIM 08201244002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
KEEFEKTIFAN STRATEGI STORY WRITING MAP (SKEMA MENULIS CERITA) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KEMBALI DONGENG PADA SISWA KELAS VII SMP ALI MAKSUM, BANTUL oleh Gustiyah Nur Wahidah NIM 08201244002 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis kembali dongeng antara kelompok siswa yang menggunakan strategi story writing map (skema menulis cerita) dengan kelompok siswa yang tidak menggunakan strategi story writing map (skema menulis cerita), dan penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan strategi story writing map (skema menulis cerita) dalam pembelajaran menulis kembali dongeng siswa kelas VII SMP Ali Maksum. Desain penelitian ini menggunakan pretest-postest control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu strategi story writing map (skema menulis cerita) dan variabel terikat, yaitu keterampilan menulis kembali dongeng. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII. Sampel pada penelitian ini berjumlah 2 kelas, kelas VII A sebagai kelompok kontrol dan kelas VII B sebagai kelompok eksperimen. Teknik penyampelan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling. Teknik pengumpulan data berupa tes menulis kembali dongeng. Instrumen yang digunakan adalah tes esai menulis kembali dongeng. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan bantuan program komputer SPSS seri 16.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penguasaan keterampilan menulis kembali dongeng siswa kelas VII SMP Ali Maksum menggunakan strategi story writing map dengan penguasaan keterampilan menulis kembali dongeng siswa kelas VII SMP Ali Maksum tanpa menggunakan strategi story writing map, hasil tersebut ditunjukan dengan hasil perhitungan uji-t berupa sampel bebas berupa skor thitung lebih besar dari skor ttabel (th = 1,831> tt = 1,682) pada taraf signifikansi 5% (0.05) dan df 42. Strategi story writing map (skema menulis cerita) efektif digunakan dalam pembelajaran menulis kembali dongeng. Hal tersebut ditunjukan oleh hasil uji-t untuk sampel berhubungan yang menunjukan skor thitung (th) sebesar 10,695 dengan df 19 . Skor thitung t ersebut dikonsultasikan dengan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dan df 19. Skor ttabel (tt) pada taraf signifikasni 5% dan db 19 adalah 1,729. Hal itu menunjukkan bahwa skor thitung lebih besar daripada skor ttabel (th = 10,695> tt = 1,729). Kata kunci: keefektifan, strategi story writing map (skema menulis cerita), menulis kembali dongeng smp
i
THE EFFECTIVENESS OF STORY WRITING MAP STRATEGY ON STUDENTS’ WRITING ABILITY OF REWRITING A STORY AT THE SEVENTH GRADE OF SMP ALI MAKSUM, BANTUL
By: Gustiyah Nur Wahidah Nim : 08201244002
ABSTRACT
This study is aimed at finding out the differences of students’ writing ability on rewriting a story who use story writing map strategy to students who do not use the story writing map strategy, the effectiveness of the use of story writing map strategy on students’ writing abilty of rewriting a story among the seventh grade students of SMP Ali Maksum, Bantul. This study use pretest-posttest control group design. The independent variable in this study was story writing map strategy, while the dependent variable was students’ writing ability on rewriting a story. The population of this styudy was the seventh grade students of SMP Ali Maksum, Bantul. The Sample consisted of two classes made up of VII A classroom as a control group n VII B classroom as an experimental group. Random sampling technique was used in this study. The collecting data of this study was rewriting test of a study by the students. The instrument for collectingthe data was writing test. A t-test was use for the analysis of this study by using computer program called SPSS 16. The results of this study show that there are significance differences between the students who use story writing map strategy to students who do not use the story writing map strategy. It can be seen from the result of t-test where th = 1,831 > tt = 1,682 with significance 5% (0,05) and df =42. Furthermore the e use of story writing map strategy is effective to be used. It can be seen from th = 10.695 >tt = 1,729 with significance 5% (0.05) and df=19 Keywords: the effectiveness, story writing map strategi, rewriting a story
ii
bahasa, dan kosakata (Tarigan, 2008:
A. PENDAHULUAN Mata pelajaran Bahasa Indonesia
4).
Keterampilan
menulis
dapat
di sekolah mencakup dua kegiatan,
ditingkatkan melalui pembelajaran
yaitu
sastra di sekolah. Melalui kegiatan
kegiatan
berbahasa
dan
bersastra. Melalui kegiatan bersastra
menulis
siswa
mengungkapakan
dapat
ekspresi
mengembangkan
dan
Kegiatan
daya
bersastra
imajinasi. ini
menyimak,
membaca
dan
juga
dapat
pembelajaran
Bahasa
ide,
dapat pikiran,
mengembangkan
daya
imajinasi.
berbicara,
menulis.
siswa
perasaan, dan kemampuannya serta
mencakup empat aspek keterampilan yaitu
sastra
Suatu pembelajaran dikatakan
Dalam
berhasil jika dalam pembelajaran
Indonesia
tersebut dapat merangsang minat
terdapat bermacam jenis kegiatan
siswa
menulis sastra, yaitu menulis puisi,
dalam menulis kembali dongeng
pantun,
yang pernah dibaca atau didengar.
cerita
pendek
(cerpen),
dongeng, dan naskah drama. Menulis kegiatan
Pembelajaran
merupakan yang
dalam
suatu
produktif
menulis,
menulis
terutama
cerita
(dongeng) akan lebih menarik jika
dan
guru
dapat
memunculkan
ekspresif. Dalam kegiatan menulis,
ketertarikan dan minat siswa dalam
maka
pembelajaran
penulis
harus
terampil
memanfaatkan grafologfi, struktur
(dongeng)
1
menulis dengan
cerita
menciptakan
suatu aktivitas suasana pembelajaran
dongeng tersebut dilaksanakan pada
yang menyenangkan bagi siswa.
semester satu (ganjil).
Dengan demikian, guru memerlukan strategi
pembelajaran
Dalam kegiatan menulis kembali
yang
dongeng,
bervariasi. Melalui
siswa
masih
kesulitan
dalam mengembangkan alur cerita kegiatan
menulis
sehingga konflik dalam cerita tidak
dongeng kembali, siswa diajak untuk
muncul. Selain itu, siswa juga
mempelajari
mengalami
nilai-nilai
yang
kesulitan
dalam
terkandung dalam dongeng. Oleh
menuliskan kembali dongeng dengan
karena
bahasa
itu,
Kurikulum
Tingkat
sendiri.
Berdasarkan
hal
Satuan Pendidikan (KTSP) SMP
tersebut, peran guru dibutuhkan
kelas
Standar
untuk mengarahkan siswa sehingga
Kompetensi (SK) mengekspresikan
pikiran, ide, atau gagasan dapat
pikiran, perasaan, dan pengalaman
disampaikan dengan baik dalam
melalui pantun dan dongeng. Salah
bentuk
satu Kompetensi Dasar (KD) yang
menggunakan strategi yang efektif
ada yaitu menulis kembali dongeng
untuk
dengan bahasa sendiri, dongeng
pembelajaran.
VII
dicantumkan
yang pernah dibaca atau didengar. Pembelajaran
menulis
tulisan.
Guru
mendukung
perlu
proses
Bergenske dan Stark (dalam
kembali
2
Wiesendanger,
2001:
130)
mengemukakan,
strategi
Story
Writing Map merupakan sebuah
Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini
strategi prapenulisan yang dapat
akan
meningkatkan
keterampilan
pembelajaran dengan strategi Story
mengorganisir siswa dan membantu
Writing Map pada siswa kelas VII
mengidentifikasi serta memahami
tahun
unsur-unsur dalam cerita. Strategi ini
memotivasi siswa untuk menulis
memicu
dongeng
kreativitas
siswa
dan
membuktikan
ajaran
bahwa
2015/2016
yang
dapat
maksimal.
membantu siswa mengembangkan
Berdasarkan uraian di atas, maka
tujuan dari menulis. Strategi ini
penelitian
memisahkan pembelajaran menjadi
mengetahui
tiga bagian yang berbeda , yakni
Story
awal tengah dan akhir. Hal ini
keterampilan
dilakukan agar penulisan cerita yang
dongeng pada siswa kelas VII SMP
dilakukan oleh siswa dapat lebih
Ali Maksum, Bantul, Yogyakarta.
ini
bermaksud
keefektifan
Writing
Map
menulis
untuk strategi dalam kembali
sistematis dalam alur berfikirnya. B. KAJIAN TEORI Strategi
Story
Writing
Map Nurgiyantoro
(2011:198-200)
diharapkan dapat membantu siswa menjelaskan bahwa dongeng adalah dalam menuliskan kembali dongeng salah satu cerita rakyat (folktale) dengan urutan kronologis yang tepat. yang cukup beragam cakupannya. Strategi ini akan diujikan pada Dongeng dapat dipahami sebagai siswa kelas VII SMP Ali Maksum,
3
cerita yang tidak benar-benar terjadi
bagian
dan dalam banyak hal sering tidak
bersifat universal, selain befungsi
masuk akal. Dongeng merupakan
untuk memberikan hiburan, juga
hasil karya berdasarkan rekayasa
sebagai sarana untuk mewariskan
imajinatif seorang penulis. Artinya,
nilai-nlai
dongeng sudah pasti cerita, dan
kebenarannya oleh masyarakat pada
cerita
waktu itu. Dongeng termasuk prosa
belum
tentu
dongeng
(Nurgiyantoro 2011: 14). Dari sudut pandang
ini
dongeng
dapat
dapat
dan
dibaca
atau
dongeng didengar
yang harus
langkah-langkah,
cermat
membaca cerita dan
teliti,
(2)
memahami isi cerita secara utuh dan
pendek. Dilihat dari segi penokohan,
menyeluruh,
pada
urutan
umumnya terbelah menjadi dua yaitu
(3)
cerita
memperhatikan
serta
unsur-unsur
intrinsik cerita, (4) menulis kembali
tokoh berkarakter baik dan buruk. dongeng
kembali
dengan
segi panjang cerita biasanya relatif
Kemunculan
menulis
diantaranya : (1)
cerita fantasi dan dapat dilihat dari
dongeng
diyakini
Wirajaya
memperhatikan
diterima. Dongeng sebagai salah satu
tokoh-tokoh
yang
Sudarmarwanti (2010: 109) dalam
walau terkesan aneh-aneh dan secara tidak
rakyat
yang
Menurut
cerita yang mengikuti daya fantasi
sebenarnya
cerita
lama.
dipandang sebagai cerita fantasi,
logika
dari
cerita
sebagai
4
dengan
memperhatikan
keutuhan
dan
kepaduan
cerita.
tulisan yang terorganisir. Kegiatan
Pemilihan kata yang tepat, serta
dalam strategi ini dibagi menjadi
penggunaan
outline
bahasa
yang
cerita.
Bergenske dan Stark (2001:130)
siswa
dapat
cerita.Strategi
unsur-unsur ini
dari
berhubungan
dalam
dan
bagian sebuah
yang cerita
tambahan
yang
dengan
cerita
C. METODE PENELITIAN Penelitian
tujuan
ini
menggunakan
penelitian
kuantitatif.
menulis. Strategi story writing map
jenis
adalah kegiatan prapenulisan yang
Penelitian
kuantitatif
membantu
cenderung
menggunakan
siswa
teks
(Wiesendanger, 2001: 130).
membutuhkan
mengembangkan
menemukan
kegiatan
serta
kreativitas siswa dan membantu mereka
dapat
sebelum menulis atau menyelesaikan
mengorganisir siswa dan membantu
memahami
narasi
diperlukan
keterampilan
mengidentifikasi
ini
ekspositori.Hal ini dapat membantu
strategi yang digunakan pada tahap yang
Strategi
menulis
cerita (story writing map )adalah
mereka
untuk
diaplikasikan dalam pembelajaran
mengatakan strategi skema menulis
meningkatkan
disatukan
membantu dalam pembuatan sebuah
komunikatif dan menarik.
prapenulisan
yang
mentranfer
lebih angka,
mulai dari pengumpulan data dan
pemvisualisasian cerita ke dalam
penafsiran terhadap data tersebut.
5
Kesimpulan akan lebih baik apabila
yaitu pengujian – awal pengujian –
disertai dengan tabel, grafik, bagan,
akhir kelompok kontrol ( pretest-
gambar atau tampilan lain. Hasil
postest control group design).
penelitian
yang
berwujud
data
Variabel
diukur terlebih dahulu dalam bentuk angka
dan
mengolah
deskriptif
korelasi,
yaitu
hubungan.
dan
datanya
analisis
ini
Variabel
dalam
penelitian
ini
menulis
terikat adalah kembali
adalah siswa kelas VII tahun ajaran 2015/2016 SMP Ali Maksum kelas
terhadap variable independen. kelompok
Map.
dongeng. Populasi dalam penelitian
menggunakan perlakuan (treatment)
Desain
Writing
kemampuan
menyangkut
Penelitian
dalam
penelitian ini adalah strategi Story
menggunakan analisis statistik yaitu analisis
bebas
VII yang berjumlah 3 kelas yakni
dibentuk
kelas
VIIA,
VIIB,
dan
VIIC.
secara acak. Kemudian seluruh
Penelitian ini dilakukan di SMP Ali
sampel tersebut dibagi menjadi dua
Maksum,
cara.
Penelitian dilakukan selama bulan
Satu
kelompok
diberi
Bantul
perlakuan dan satu kelompok lagi
November
tidak diberi perlakuan. Desain yang
digunakan
digunakan dalam penelitian ini
penelitian
adalah desain eksperimen semu
Kelas VIIA sebanyak sebanyak 24
6
2015.
Yogyakarta.
Kelas
sebagai sebanyak
yang sampel
dua
kelas.
siswa sebagai kelompok kontrol dan kelas VIIB
membandingkan skor tertinggi, skor terendah, mean, median, dan standar
20 siswa sebagai
deviasi dari kelompok eksperimen kelombok eksperimen. Pengambilan
dan kelompok kontrol, baik pada
sampel
saat tes awal maupun tes akhir
ini
kemampuan menggunakan
teknik
random
MAKSUM,
semuanya
disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut.
secara acak. Uji reliabilitas yang
Data
N
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Mean
Mdn
SD
24
79
60
69.50
70.00
4.61 7
20
79
63
71.15
70.00
4.97 7
24
84
70
77.30
76.50
4.45 0
20
95
76
80.35
79.50
4.58 0
berupa instrumen tes dianalisis menggunakan
kembali
dongeng siswa kelas VII SMP ALI
sampling karena sampel diambil
dengan
menulis
Pretest Kelompok Kontrol
komputer
Pretest Kelompok Eksperi men
program SPSS. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan bantuan
Posttest Kelompok Kontrol
program SPSS. Sebelum dilakukan
Posttest Kelompok Eksperi men
uji-t terdapat dua syarat analisis data yaitu, uji normalitas sebaran
Dari tabel di atas dapat dilihat dan uji homogenitas varians. nilai D. HASIL PENELITIAN Data
perbandingan
pretest
keterampilan skor
dan
posttes
menulis
kembali
dongeng pada kelompok kontrol
kelompok eksperimen dan kelompok
maupun
kontrol berupa skor tertinggi, skor
kelompok
eksperimen.
terendah, mean, median, dan standar
Tabel di atas menunjukkan adanya
deviasi. Untuk mempermudah dalam
peningkatan yang signifikan pada
7
kelompok
eksperimen
setelah
peningkatan sebesar 9,2 (80,35-
perlakuan
menggunakan
strategi
71,15). Data pretest keterampilan
story writing map. Skor rata-rata
menulis kembali dongeng kelompok
pretest ke posttest kelompok kontrol
eksperimen
mengalami peningkatan sebesar 7,42
terendah 63 dan tertinggi 79. Data
(77,88-70,46). keterampilan dongeng
Data
pretest
posttest
menulis
kembali
kembali
kelompok
kontrol
menunjukkan
keterampilan
menulis
dongeng
eksperimen
skor
kelompok
menunjukkan
bahwa
menunjukkan skor terendah 60 dan
skor terendah 76 dan skor tertinggi
tertinggi
95
79.
keterampilan dongeng
Data
posttest
menulis
kembali
kelompok
Perbedaan
kontrol
menulis kembali dongeng antara
menunjukkan bahwa skor terendah
pembelajaran kelompok eksperimen
70 dan tertinggi 84. Peningkatan
keterampilan
yang menggunakan strategi Story skor
rata-rata
Writing
Map
dan
pretest ke posttest pada kelompok
kelompok
eksperimen menunjukkan bahwa ada
menggunakan strategi Story Writing
perbedaan yang signifikan. Skor
Map
rata-rata
menggunakan
pretest
ke
posttest
kelompok eksperimen mengalami
dapat
dilakukan
8
kontrol
pembelajaran yang
diketahui rumus
sebanyak
tidak
dengan
uji-t,
dan
empat
kali.
Pertama,
uji-t
keterampilan dongeng
data
menulis
kelompok
pretest
perhitungan
kembali
bahwa
thitung lebih kecil dari ttabel (0.649 <
dan
1.682) pada taraf signifikansi 0,05
kelompok eksperimen. Kedua, uji-t
dan df 42. Dengan demikian hasil
data
pretest
kontrol
menunjukkan
dan
posttest
uji-t tersebut menunjukkan bahwa
menulis
kembali
kelompok kontrol dan kelompok
dongeng kelompok kontrol. Ketiga,
eksperimen memiliki tingkat yang
uji-t
sama atau setara.
keterampilan
data
pretest
keterampilan dongeng
dan
menulis
kelompok
Keempat,
uji-t
keterampilan dongeng
posttest kembali
Uji-t pretest dan posttest
eksperimen.
keterampilan
data
posttest
dongeng
kelompok
menulis
kembali
dilakukan
untuk
kelompok
kontrol
dan
akhir
pretest
kembali kontrol mengetahui
perbedaan kemampuan awal dan
kelompok eksperimen. Uji-t
menulis
kelompok
menulis
kembali
dongeng
siswa tanpa menggunakan strategi
kontrol dan kelompok eksperimen
Story
dilakukan untuk mengetahui ada
perhitungan
tidaknya
perbedaan
skor thitung lebih besar dari skor ttabel
menulis
kembali
antara
kelompok
kelompok
keterampilan
Hasil
menunjukkan
bahwa
awal
kontrol
dan
signifikansi 0,05 dan db 23. Hasil
Hasil
uji-t tersebut menunjukkan bahwa
9
>
Map.
dongeng
eksperimen.
(6,900
Writing
2,068658)
pada
taraf
ada perbedaan yang signifikan antara
eksperimen saat pretest dan posttest.
keterampilan
Uji-t tersebut menunjukkan tingkat
dongeng
menulis
kembali
siswa
kelompok
pada
keterampilan
kontrol saat pretest dan posttest.
dongeng
Uji-t pretest dan posttest keterampilan
menulis
menulis
kelompok
kembali eksperimen
meningkat antara sebelum perlakuan
kembali
dan
sesudah
perlakuan
dengan
dongeng
kelompok
eksperimen
menggunakan strategi Story Writing
dilakukan
untuk
mengetahui
Map.
perbedaan
keterampilan
menulis
Hasil penelitian yang telah
kembali dongeng siswa kelompok
dilakukan pada siswa kelas VII SMP
eksperimen
antara
dan
Ali Maksum menunjukkan adanya
sesudah
perlakuan
dengan
peningkatan skor yang lebih tinggi
sebelum
menggunakan strategi Story Writing
pada
Map.
dibandingkan
Hasil
perhitungan
kelompok
eksperimen
dengan
kelompok
menunjukkan bahwa thitung lebih
kontrol. Peningkatan skor rata-rata
besar dari ttabel (10.695 > 2.093024)
dari
pada taraf signifikansi 0,05 dan db
kelompok eksperimen menunjukkan
32. Hasil uji-t tersebut menunjukkan
bahwa strategi Story Writing Map
bahwa ada perbedaan keterampilan
membantu dalam meningkatkan skor
menulis
yang
rata-rata siswa. Penggunaan strategi
signifikan pada siswa kelompok
Story Writing Map merupakan salah
kembali
dongeng
10
pretest
ke
posttest
pada
satu alternatif
bagi guru untuk
menggunakan strategi Story Writing
mengajarkan pembelajaran menulis
Map. Perbedaan tersebut terbukti
kembali dongeng agar siswa tidak
dari hasil independent sample test
merasa jenuh serta meningkatkan
skor posttest kelompok kontrol dan
motivasi belajar siswa. Hal tersebut
kelompok
berarti bahwa penggunaan strategi
menunjukkan bahwa thitung sebesar
Story
1,831, ttabel sebesar 1,682 dengan
Writing
tercapainya
Map
hasil
membantu
yang
yang
df42 pada taraf signifikansi 5%.
diinginkan. Akan tetapi, penggunaan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
strategi ini perlu disesuaikan dengan
thitung lebih besar dari ttabel (1,831 >
keadaan
1,682)
siswa
belajar
eksperimen
dan
kondisi
dan
hasil
analisis
uji-t
lingkungan.
diperoleh harga p value 0,074 dari
E. KESIMPULAN DAN SARAN
taraf signifikansi 5%. Kedua, pembelajaran menulis
Pertama, terdapat perbedaan menulis
kembali dongeng siswa kelas VII
kembali dongeng antara siswa kelas
SMP Ali Maksum lebih efektif
VII
menggunakan strategi Story Writing
signifikan
SMP
mendapat
keterampilan
Ali
Maksum
pembelajaran
yang
Map
dengan
dibandingkan
menggunakan strategi Story Writing
pembelajaran
Map
menulis
dongeng tanpa menggunakan strategi
tanpa
Story Writing Map. Hal ini terbukti
dan
kembali
pembelajaran dongeng
11
menulis
dengan kembali
dari hasil paired samples test skor
bervariasi agar siswa termotivasi
pretest
kelompok
untuk belajar. Salah satu strategi
menunjukkan
yang dapat digunakan oleh siswa
dan
eksperimen
posttest yang
bahwa thitung sebesar 10,695 dan ttabel
dalam
sebesar 2,093024 dengan df=19 pada
menulis kembali dongeng yaitu
taraf signifikansi 5%. Hasil tersebut
strategi Story Writing Map.
menunjukkan bahwa thitung lebih
b. Siswa
kegiatan
pembelajaran
disarankan
lebih
besar dari ttabel (10,695 > 2,093024)
berkonsentrasi
dan hasil analisis uji-t diperoleh
pembelajaran menulis kembali
harga p value 0,000 taraf signifikansi
dongeng
5% (0,000 < 0,05). Perubahan skor
keterampilan menulis yang baik.
agar
dalam
memiliki
dari pretest ke posttest lebih tinggi kelompok
eksperimen
dengan F. DAFTAR PUSTAKA
peningkatan sebesar 9.2, sedangkan
Aksan, Hermawan. 2015. Proses Kreatif Menulis Cerpen. Bandung: Nuansa Cendekia.
kelompok kontrol sebesar 7.42. Berdasarkan simpulan diatas,
Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2005. Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat Buku Utama.
dapat disajikan saran sebagai berikut.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
a. Pembelajaran menulis kembali dongeng hendaknya dilakukan dengan menerapkan strategi yang
12
Banowati, Esti. 2013. “Keefektifan Penggunaan Strategi Story Writing Map dalam Pembelajaran Menulis Cerpen pada Siswa Kelas X SMA PGRI Temanggung”. Skripsi S1. Jurusan Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, UNY.
dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas VII SMPN Jatipuro, Wonogiri”. Skripsi S1. Jurusan Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, UNY. Suparno dan Yunus, Mohamad. 2006. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Emzir dan Saiful Rohman.2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Suriamiharja, Agus, dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: DEPDIKBUD.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Sutardi, Tedi. 2007. Antropologi: Mengungkap keragaman Budaya Bandung. PT Grafindo Media Pratama.
____________________.2011. Penilaian Pembelajaran Bahasa (Berbasis Kompetensi).Yogyakarta: BPFE.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Sagami, Galuh Cita. 2012. “Keefektifan Media Komik Tanpa Teks dalam Pembelajaran Menulis Dongeng pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Wates”. Skripsi S1. Jurusan Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, UNY. Sayuti, Suminto A. Berkenalan dengan Fiksi. Yogyakarta: Media.
Taniredja dan Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Purwokwerto: Alfabeta. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
2000. Prosa Gama
Wiesendanger, Katherin. 2001. Strategies for Literacy Education.Columbus: Merril Prentice Hall.
Sedyoko, Arda. 2013. “Keefektifan Strategi Story Writing Map
13
14