KEEFEKTIFAN MODIFIKASI PERILAKU DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI KELAS PADA SISWA KELAS V SDN TRITIH WETAN 01 CILACAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014
JURNAL
Oleh: FRISILAIRYANA AMBAR WATI NIM K3109034
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
KEEFEKTIFAN MODIFIKASI PERILAKU DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI KELAS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TRITIH WETAN 01 CILCAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Frisilairyana A dan Soetarno Program Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRACT Frisilairyana Ambar Wati. THE EFFECTIVENESS BEHAVIOUR MODIFICATION WITH TOCEN ECONOMIC TECHNIQUE TO IMPROVE THE BRAVERY OF EXPRESSING OPINION IN CLASSROOM IN THE V GRADERS OF SDN TRITIH WETAN 01 CILACAP IN THE SCHOOL YEAR OF 2013/2014. Undergraduate. Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. December 2013. The objective of research is to find out the effectiveness behaviour modification with tocen economic technique to improve the bravery of expressing opinion in classroom in the V graders of SDN Tritih Wetan 01 Cilacap in the academic year of 2013/2014. The research was a Quasi Experimental Design with Non Equivalent Control Design consisting of the experimental group and the control group. The subject of research was the of V graders of SD N Tritih Wetan 01 Cilacap who are divided into experimental group and control group, each of which consist of 30 students. The data source derived from the subject of research comprising of V graders of SDN Tritih Wetan 01 Cilacap. Technique of collecting data used was questionnaire. The data analysis was conducted using Two Ways ANOVA by utilizing SPSS 17. The result show that the value of Fo = 91.103 while Ft = 3.92 with a significance value of 0.000 < 0.05, which means there is a difference in the value of the bravery of expressing opinion in classroom before and after the treatment given in the experimental group and the control group; the value of Fo = 111.503 while Ft = 3.92 with a significance value of 0.000 < 0.05, which means there is a difference in the value of the bravery of expressing opinion in classroom between the experimental group and the control group; the value of Fo = 109.564 while Ft = 3.92 with a significance value of 0.000 < 0.05, which means there is an 1
interaction between the value in the value of the bravery of expressing opinion in classroom before and after the given treatment in the experimental group and the control group. Based on the above comparison of F value, the behaviour modification with tocen economic technique effectively improved the bravery of expressing opinion in a classroom. The conclusion of research was that the behaviour modification with tocen economic technique effectively improved the bravery of expressing opinion in classroom in the V graders of SDN Tritih Wetan 01 Cilacap in the school year of 2013/2014.
Keywords : Behaviour modification, token economic, bravery of expressing opinion.
2
A. PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang
siswa perlu didorong sehingga siswa
Republik Indonesia No. 39 Tahun
dapat berkembang secara optimal. “Perkembangan
1999 tentang Hak Asasi Manusia,
merupakan
Bab III Bagian Kelima Pasal 23 ayat
perubahan-perubahan
2 dijelaskan bahwa “setiap orang
sebagai hasil proses pematangan
bebas
mempunyai,
fungsi-fungsi psikis dan fisik anak,
mengeluarkan dan menyebarluaskan
ditunjang oleh faktor lingkungan dan
pendapat
proses belajar dalam waktu tertentu
untuk
sesuai
hati
nuraninya,
secara lisan dan atau tulisan melalui
menuju
media
cetak
psiko
kedewasaan”
fisik
(Kartini
maupun
elektronik
Kartono, 1990: 21). Selanjutnya
dengan
memperhatikan
nilai-nilai
Libert, Paulus dan Strauss (dalam
agama,
kesusilaan,
ketertiban,
Chasiyah dkk, 2009: 3) menjelaskan
kepentingan umum dan keutuhan
bahwa “perkembangan adalah proses
bangsa”. Hal tersebut menunjukkan
perubahan dalam pertumbuhan pada
bahwa
waktu
semua
orang
berhak
tertentu
sebagai
fungsi
mengemukakan pendapat dari yang
kematangan dan interaksi dengan
muda, tua, besar, kecil, tak terkecuali
lingkungan”.
siswa usia Sekolah Dasar. Siswa usia
menunjukkan bahwa perkembangan
sekolah dasar adalah siswa yang
merupakan
berada pada rentangan masa anak
kematangan fungsi psikis dan fungsi
sekolah (6-12 tahun). Masa anak
fisik,
sekolah
masa
mempengaruhi perkembangan yaitu
perkembangan dasar yang sangat
faktor eksternal dan faktor internal.
penting.
tersebut
Faktor eksternal adalah faktor yang
kemampuan
berasal dari luar diri anak misalnya
menguasai
lingkungan tempat tinggal dan pola
pembendaharaan kata serta mereaksi
asuh orang tua. Faktor internal
rangsangan
adalah faktor yang berasal dari dalam
merupakan
Pada
masa
berkembang
pesat
mengenal
dan
yang
menuntut
serta
proses
faktor
kemampuan kognitif. Oleh karena
diri
itu, seluruh potensi yang dimiliki
keinginan, dan sifat anak. 3
anak
Hal
misalnya
tersebut
menuju
yang
motivasi,
Sifat pemalu membuat anak
menjelaskan
“guru
bahwa
pasif di kelas dan menjadi sebab
memfasilitasi siswa agar informasi
tidak
yang
berpartisipasi
aktif
dalam
baru
menjadi
bermakna,
proses pembelajaran. Hal tersebut
memberi kesempatan kepada siswa
dapat
dengan
untuk menemukan dan menerapkan
mengemukakan
ide sendiri, dan menyadarkan siswa
ditunjukkan
ketidakberanian
pendapat di kelas. Hal tersebut
untuk
sebagaimana dijelaskan oleh James
sendiri”.
Le Fanu (terjemahan Irham Ali
mengandung makna bahwa tugas
Saifuddin, 2002: 317) bahwa “anak
guru adalah membantu para siswa
tidak
agar menumbuhkan ide dan pendapat
berani
mengemukakan
menerapkan
strateginya
Pernyataan
pendapat di kelas dapat disebabkan
yang
sifat atau rasa malu anak. Dijelaskan
sendiri
lebih lanjut salah satu cara untuk
memotivasi siswa untuk aktif di
mengetahui
berani
kelas, karena dalam pembelajaran di
berbicara di kelas yaitu dengan
kelas membutuhkan partisipasi aktif
bertukar informasi dan mencocokkan
dari para siswa untuk mengetahui
sifat-sifat anak di sekolah dengan di
keberhasilan
rumah”. Hal tersebut mengarahkan
dilakukan oleh guru.
anak
tidak
bahwa seorang guru harus bekerja
nantinya
tersebut
oleh
akan
siswa.
digunakan Guru
pengajaran
Indikator
perlu
yang
keberhasilan
sama dengan orang tua siswa dalam
pengajaran yang dilakukan oleh guru
memahami siswa di sekolah, agar
dapat dilihat dari antusias siswa
semua masalah dapat dipecahkan.
dalam
mengikuti
proses
Permasalahan yang dialami
pembelajaran di kelas, siswa berani
siswa di sekolah seringkali tidak bisa
mengemukakan pendapat di kelas,
dihindari,
dan siswa mau menanggapi pendapat
meskipun
diberikan
pembelajaran yang optimal karena
siswa
permasalahan yang dihadapi siswa
Siswa
dengan
karakteristik
tersebut
sangat
saling bermunculan. Tugas seorang
diperlukan
dalam
proses
guru yaitu sebagai fasilitator bagi
pembelajaran
di
para siswanya. Nurhadi (2002: 4)
pengajaran
tidak
4
lain.
kelas
sehingga
sepenuhnya
dikendalikan
oleh
guru
tetapi
atas dapat mengakibatkan siswa tidak
berpusat pada siswa (student active
dapat
learning). Hal tersebut menunjukkan
Berdasarkan hal tersebut diharapkan
bahwa partisipasi aktif siswa di kelas
guru mampu memotivasi siswa untuk
dapat menjadikan patokan bahwa
mengemukakan
siswa
proses
berani
pendapat
di
mengemukakan
kelas.
secara
optimal.
pendapat
selama
pembelajaran,
semakin
yang
banyak siswa yang bertanya atau
memiliki keberanian mengemukakan
berpendapat maka semakin banyak
pendapat
akan
siswa yang berpikir dan mampu
dalam
menerima pelajaran. Hal tersebut
mengerjakan tugas dari guru seperti
menunjukkan semakin besar juga
presentasi atau diskusi kelas.
partisipasi
di
Siswa
belajar
kelas
mengalami
tidak
kesulitan
Kenyataan yang ada, di SD N
siswa
dalam
pembelajaran di kelas.
Tritih Wetan 01 Cilacap terdapat
Latar
belakang
siswa
di
beberapa siswa yang mengalami
dalam keluarga dan masyarakat juga
hambatan
mempengaruhi
pendapat
dalam di
mengemukakan
kelas.
Berdasarkan
keberanian
mengemukakan pendapat di kelas.
informasi yang diperoleh dari guru
Kebiasaan
kelas V SD N Tritih Wetan 01
memanjakan
Cilacap tanggal 2 Maret 2013, ada
mengakibatkan anak kurang berani
beberapa siswa yang mengalami
untuk
hambatan
Berkaitan
dalam
keberanian
orang
tua
anak
mengambil dengan
yang dapat
keputusan. hal
mengemukakan pendapat di kelas.
hendaknya
Tiga faktor sebagai penyebab siswa
dengan cara memberi kesempatan
tidak
mengemukakan
kepada anak untuk berpendapat,
pendapat di kelas yaitu siswa tidak
mendengarkan masukan dari anak,
menguasai materi, cenderung kurang
dan memberi kebebasan anak untuk
percaya diri dengan kemampuannya,
mengemukakan pikirannya. Apabila
takut salah dan ditertawakan oleh
anak
teman sehingga akibatnya siswa
pendapat dengan baik maka anak
memilih diam. Beberapa faktor di
tidak akan mengalami hambatan
berani
5
orangtua
tersebut
mampu
mendidik
mengemukakan
dalam mencapai keberhasilan yang
keberanian mengemukakan pendapat
diharapkan. Di sekolah, anak yang
cenderung pasif di kelas, tidak
berani mengemukakan pendapat di
antusias mengikuti pembelajaran di
kelas akan selalu optimis dalam
kelas, dan tidak memiliki motivasi
mengerjakan
dalam belajar. Dampak lain dari
tugas-tugas
yang
diberikan oleh guru. Hal tersebut
ketidakberanian
dapat ditunjukkan dengan berani
pendapat di kelas yaitu komunikasi
bertanya kepada guru tentang materi
guru dengan siswa tidak lancar yang
yang
berani
akan berakibat pada interaksi yang
mengemukakan ide atau gagasannya
kurang sehat diantara guru dengan
di kelas, dan berani memberikan
siswa dan siswa dengan siswa lain.
belum
masukan
dipahami,
saat
siswa
mengemukakan
lain
Penelitian tentang rendahnya
pendapat.
keberanian mengemukakan pendapat
Keberanian mengemukakan pendapat
juga dilakukan oleh R. Sugiyanto
memang bukan hal yang mudah,
(2009) dengan subjek penelitian
tidak
mempunyai
mahasiswa program studi Pendidikan
keberanian untuk mengemukakan ide
Geografi FIS UNNES semester 2
atau gagasannya di kelas. Oleh
tahun 2003/2004 yang mengambil
karena itu, keberanian siswa dalam
kuliah Geografi Tanah. Mahasiswa
mengemukakan
kurang
mengemukakan
semua
siswa
pendapat
perlu
berani
mengemukakan
ditingkatkan agar menjadi kebiasaan
pendapat karena rendahnya atmosfer
positif
akademik, di antaranya masih kurang
dalam
proses
belajar
mengajar.
terampilnya dosen dalam bertanya
Keberanian
mengemukakan
dan kurangnya penerapan metode
pendapat di kelas memiliki banyak
diskusi serta tanya jawab dalam
manfaat yaitu memudahkan siswa
proses
mempelajari materi yang diberikan
tersebut
oleh guru, memotivasi dalam belajar,
antara mahasiswa dengan siswa SD
dan
tidak
mencapai
keberhasilan
pembelajaran. dapat
Penelitian
dimaknai
berbeda
bahwa
dalam
pendidikan. Sebaliknya siswa yang
ketidakberaniannya mengemukakan
mengalami
pendapat
hambatan
dalam
6
dikelas. Untuk itu perlu
juga
hasil
penelitian
tersebut
uraian tersebut, maka teknik token
ditafsirkan bahwa untuk siswa SD
economic merupakan suatu kegiatan
tidak
yang
jauh
berbeda
dalam
mengemukakan pendapatnya dikelas.
dapat
mengajarkan,
Salah satu upaya yang dapat
mengurangi
dan
memelihara perilaku. Teknik token
dilakukan untuk mengatasi hambatan
economic
siswa
keberanian
dalam
meningkatkan,
keberanian
dapat
meningkatkan
siswa
dalam
mengemukakan pendapat di kelas
mengemukakan pendapat saat proses
yaitu melalui modifikasi perilaku.
pembelajaran
Soetarlinah
Soekadji
1)
Penggunaan teknik token economic
menjelaskan
bahwa
“modifikasi
akan menimbulkan pengukuh positif
perilaku adalah semua tindakan yang
yang besar bagi siswa terutama yang
dilakukan
mengalami
dengan
(1983:
tujuan
untuk
berlangsung.
hambatan
mengubah perilaku”. Hal tersebut
mengemukakan
menunjukkan
dalam token economic apabila siswa
bahwa
modifikasi
pendapat,
dalam karena
perilaku merupakan suatu kegiatan
menunjukkan
yang dilakukan untuk mengubah
diinginkan maka akan diberi hadiah
perilaku yang kurang sesuai atau
(reward)
tidak diinginkan menjadi perilaku
memiliki nilai dan dapat ditukar
yang sesuai atau diinginkan. Salah
sesuai dengan barang yang disukai
satu
subjek. Semakin tinggi nilai barang
teknik
perilaku
dalam
yang
modifikasi
diharapkan
perilaku
yaitu
yang
kepingan
yang
dapat
yang ingin di capai maka siswa
keberanian
semakin terdorong untuk bekerja
mengemukakan pendapat di kelas
keras mendapatkan kepingan nilai
pada siswa adalah token economic.
dari
meningkatkan
Purwaka Hadi (2005: 176)
economic.
Melalui
kegiatan tersebut diharapkan siswa
menyatakan bahwa, “token economic
akan
merupakan untuk
token
semakin
senang
untuk
prosedur
kombinasi
mengemukakan pendapat di kelas,
meningkatkan,
mengajar,
sehingga
mengurangi,
dan
memelihara
membuat
pembelajaran menjadi kondusif.
berbagai perilaku”. Mengacu pada
7
iklim
Sehubungan tersebut,
peneliti
mengenai
dengan akan
hal
disediakan
mengkaji
modifikasi
jawabannya
oleh peneliti sehingga memudahkan
perilaku
subjek dalam menjawab.
dengan teknik token economic untuk meningkatkan
alternatif
Teknik analisa data dalam
keberanian
penelitian ini menggunkan Two Ways
mengemukakan pendapat di kelas
Anova.
pada siswa kelas V SD N Tritih Wetan 01 Cilacap.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian ini adalah
B. METODE PENELITIAN
untuk
Penelitian ini dilakukan di
dan
semester
dilaksanakan
I
tahun
token economic untuk meningkatkan
pada
keberanian mengemukakan pendapat
pelajaran
di kelas pada siswa kelas V SD
2013/2014. Subjek penelitian ini
Negeri Tritih Wetan 01 Cilacap
adalah siswa kelas V yang berjumlah
Tahun
60 orang. Metode digunakan
penelitian adalah
yang metode
eksperimen dengan menggunakan rancangan
quasi
eksperimental
design. Jenis data yang diungkap dalam
penelitian
ini
keefektifan
modifikasi perilaku dengan teknik
kelas V SD Negeri Tritih Wetan 01 Cilacap
mengetahui
Pelajaran
2013/2014.
Penelitian
ini
menggunakan
rancangan
Quasi
Eksperimental
Design.
Berdasarkan
tersebut
maka
rancangan
dibentuk
kelompok
sebagai
eksperimen
dan
satu
satu
kelompok sebagai
kelompok kontrol.
adalah
keberanian mengemukakan pendapat
Penghitungan hasil hipotesis
di kelas. Data dalam penelitian ini
yang telah dilakukan diperoleh tiga
berupa data pretest dan data postest.
hasil analisis hipotesis. Hasil analisis
Teknik
pertama
pengumpulan
digunakan
dalam
data
yang
penelitian
kelompok
ini
yaitu
ada
nilai
perbedaan keberanian
Angket
mengemukakan pendapat di kelas
tertutup yaitu angket yang sudah
sebelum diberi perlakuan (pretest)
adalah
angket
tertutup.
8
dengan
setelah
diberi
perlakuan
antara keberanian mengemukakan
(postest) pada kelompok eksperimen
pendapat di kelas antara kelompok
dan kelompok kontrol. Berdasarkan
eksperimen
penghitungan
kontrol.
statistik
diperoleh
Fhitung > Ftabel yaitu 91,108 > 3,92 <
0,05).
Hal
interaksi kelompok nilai keberanian
tersebut
mengemukakan pendapat di kelas
menunjukkan bahwa ada perbedaan
sebelum diberi perlakuan (pretest)
yang signifikan antara keberanian
dan setelah diberi perlakuan (postest)
mengemukakan pendapat di kelas
dengan kelompok eksperimen dan
sebelum diberi perlakuan (pretest) dengan
setelah
diberi
kelompok kontrol. Interaksi terjadi
perlakuan
karena adanya perlakuan modifikasi
(postest) pada kelompok eksperimen
perilaku
dan kelompok kontrol.
dengan
economic,
Hasil analisis kedua yaitu ada perbedaan
kelompok
Hasil analisis ketiga yaitu ada
dengan signifikansi sebesar 0,000 (0,000
dengan
jika
perlakuan
keberanian
teknik dengan
token adannya
modifikasi
perilaku
dengan teknik token economic dapat
mengemukakan pendapat di kelas
meningkatkan
antara kelompok eksperimen dengan
mengemukan
kelompok
Perbedaan
kelompok eksperimen, maka terjadi
kelompok
interaksi. Berdasarkan penghitungan
tersebut
kontrol. dikarenakan
keberanian pendapat
di
kelas
eksperimen mendapatkan perlakuan
statistik diperoleh Fhitung
modifikasi perilaku dengan teknik
yaitu
token economic sedangkan kelompok
signifikansi sebesar 0,000 (0,000 <
kontrol
0,05). Hal tersebut menunjukkan
tidak
diberi
perlakuan
109,564
3,92
dengan
bahwa
statistik diperoleh Fhitung
Ftabel
mengemukakan pendapat di kelas
dengan
sebelum diberi perlakuan (pretest)
signifikansi sebesar 0,000 (0,000 <
dan setelah diberi perlakuan (postest)
0,05). Hal tersebut menunjukkan
dengan kelompok eksperimen
bahwa ada perbedaan yang signifikan
kelompok kontrol.
yaitu
111,503
>
3,92
9
interaksi
Ftabel
apapun. Berdasarkan penghitungan >
ada
>
>
keberanian
dan
Merujuk
masing-masing
mengubah
perilaku
dan
emosi
analisis pengujian hipotesis di atas
seseorang
dengan
cara
yang
dapat
menguntungkan berdasarkan teori
disimpulkan
bahwa
perbedaan
ada
keberanian
belajar.
Perilaku
kurang
berani
mengemukakan pendapat di kelas
mengemukakan pendapat di kelas
antara kelompok eksperimen dengan
dalam
kelompok
perilaku
kontrol.
Perbedaan
hal
ini
diubah
berani
menjadi
mengemukakan
keberanian mengemukakan pendapat
pendapat di kelas dengan cara yang
di kelas antara kelompok eksperimen
menguntungkan.
dengan kelompok kontrol terjadi
menguntungkan tersebut dilakukan
karena pengaruh modifikasi perilaku
dengan
dengan
Selanjutnya Walker, dkk (dalam
teknik
Perlakuan
token
economic.
modifikasi
perilaku
Cara
teknik
Purwaka
token
Hadi,
yang
economic.
2005:
174)
dengan teknik token economic pada
menjelaskan bahwa token economic
kelompok
dapat
adalah teknik pengukuhan perilaku
keberanian
dengan menggunakan hadiah secara
eksperimen
meningkatkan
mengemukakan pendapat di kelas
simbolik
karena pemberian penguatan atau
seseorang
sesuai
reinforcement berupa token dapat
kesepakatan.
Pelaksanaan
memberikan dorongan kepada siswa
economic
agar mengulangi kembali perilaku
menggunakan hadiah (reward) yang
berani mengemukakan pendapat di
telah disepakati sebelumnya sebagai
kelas karena mendapatkan respon
pengukuh positif agar siswa berani
positif
mengemukakan pendapat di kelas.
dari
guru
yaitu
dengan
pemberian hadiah (reward).
dalam
Pernyataan
dengan token
hal
ini
tersebut menegaskan
bahwa modifikasi perilaku dengan
Hasil penelitian eksperimen
teknik
tersebut relevan dengan teori yang di kemukakan oleh
yang ditujukan kepada
token
meningkatkan
Esyenk (dalam
economic
dapat
keberanian
mengemukakan pendapat di kelas.
Purwaka Hadi, 2005: 7) bahwa modifikasi perilaku adalah usaha
10
Hasil
penelitian
ini
juga
perilaku
dengan
teknik
token
relevan dengan penelitian tentang
economic
modifikasi perilaku dengan teknik
meningkatkan
token economic dalam pengajaran
mengemukakan pendapat di kelas
remidial dilakukan oleh Ajeng Anggi
pada siswa kelas V SD Negeri Tritih
Ristia (2011) dengan subjek siswa
Wetan 01 Cilacap Tahun Pelajaran
kelas
2013/2014.
IVB
SD
Negeri
Petoran
efektif
untuk keberanian
Bukti
bahwa
siswa
Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011
berani mengemukakan pendapat di
menyimpulkan
modifikasi
kelas yaitu siswa berebut maju ke
perilaku melalui teknik tabungan
depan kelas untuk mengerjakan soal
kepingan (token economic) dalam
matematika,
pengajaran
bahasa indonesia siswa mau dengan
bahwa
remidial
memiliki
pada saat pelajaran
pengaruh terhadap prestasi belajar
sukarela
matematika
berkesulitan
kelompok, siswa mau maju ke depan
belajar. Penjelasan tersebut dapat
kelas untuk menceritakan gambar
dimaknai bahwa dengan pemberian
yang telah dibuat saat pelajaran
respon
guru dalam
menggambar, siswa berbicara dengan
pengajaran remidial yaitu dengan
keras saat menjawab pertanyaan
pemberian token maka siswa akan
guru, saat sesi tanya jawab di setiap
mengulangi
akhir
siswa
positif dari
perilaku
dikehendaki
guru.
yang
Sama
halnya
menjadi
pelajaran
pemimpin
siswa
bertanya
kepada guru tentang materi yang
dengan keberanian mengemukakan
belum dipahami.
pendapat, setiap siswa memunculkan perilaku
berani
pendapat
maka
diberikan
sehingga
mengulangi perilaku
mengemukakan segera
berani
token
siswa
kembali
D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian
akan
yang diperoleh dari pelaksanaan
perilaku
treatment modifikasi perilaku dengan
mengemukakan
teknik
pendapat.
token
economic
dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang
Berdasarkan uraian di atas
berbunyi
dapat disimpulkan bahwa modifikasi
11
:
“modifikasi
perilaku
dengan teknik token economic efektif untuk
meningkatkan
3. Hasil analisis sub hipotesis III
keberanian
diperoleh Fhitung
Ftabel yaitu
mengemukakan pendapat di kelas
109,564
pada siswa kelas V SD Negeri Tritih
signifikansi
Wetan 01 Cilacap Tahun Pelajaran
(0,000 < 0,05) maka ada interaksi
2013/2014”. Hipotesis tersebut di
antara kelompok nilai keberanian
dukung oleh beberapa hasil analisis
mengemukakan pendapat di kelas
sub hipotesis sebagai berikut :
sebelum diberi perlakuan (pretest)
1. Hasil analisis sub hipotesis I
dan
diperoleh Fhitung
>
Ftabel yaitu
>
>
eksperimen
sebesar = 0,000 (0,000 < 0,05)
kontrol.
ada
perbedaan
dengan =
diberi
0,000
perlakuan
pada
91,108 > 3,92 dengan signifikansi
maka
sebesar
setelah
(postest)
3,92
kelompok
dan
kelompok
yang
Hasil penelitian memberikan
signifikan antara kelompok nilai
konsekuensi kepada kepala sekolah
keberanian
untuk memberikan dukungan kepada
mengemukakan
pendapat di kelas sebelum diberi
guru
perlakuan (pretest) dengan setelah
modifikasi perilaku dengan teknik
diberi perlakuan (postest) pada
token economic untuk meningkatkan
kelompok
keberanian mengemukakan pendapat
eksperimen
dan
kelompok kontrol.
111,503
>
>
sebesar
(0,000
0,05)
perbedaan
konsekuensi kepada guru kelas atau
dengan =
guru
0,000
maka
yang
keberanian
pelaksanaan
Hasil penelitian memberikan
Ftabel yaitu
3,92
signifikansi <
dalam
di kelas.
2. Hasil analisis sub hipotesis II diperoleh Fhitung
kelas
mata
menerapkan
ada
pelajaran modifikasi
untuk perilaku
dengan teknik token economic pada
signifikan
semua
mata
pelajaran
mengemukakan
mengatasi
berhubungan dengan ketidakberanian
pendapat
di
kelas
antara
kelompok
eksperimen
dengan
masalah
siswa
untuk yang
mengemukakan pendapat di kelas.
kelompok kontrol.
Hasil penelitian memberikan konsekuensi kepada siswa untuk
12
berani mengemukakan pendapat di
sehingga
kelas
mengemukakan pendapat di kelas
agar
dapat
tugas-tugas
menyelesaikan
yang diberikan guru
siswa
secara
teratur
berani
tanpa
dengan baik dan memperoleh hasil
mengharapkan imbalan materiil
belajar yang optimal.
dari guru.
Berdasarkan simpulan dan implikasi
di
atas,
maka
3. Kepada Siswa
dapat
Siswa
disarankan
untuk
disampaikan beberapa saran sebagai
membiasakan diri untuk berani
berikut :
mengemukakan pendapat di kelas
1. Kepada Kepala Sekolah
tanpa
mengharapkan
Kepala sekolah disarankan agar
(reward)
menyediakan fasilitas bagi guru
sukarela untuk menjadi pemimpin
kelas
dalam diskusi kelompok, mau
yang
kaitannya
dengan
dengan teknik token economic
mengerjakan tugas yang diberikan
seperti buku pelajaran, buku tulis,
oleh guru, berbicara dengan suara
pensil,
dll
keras saat menjawab pertanyaan
sebagai reward bagi siswa yang
dari guru, dan bertanya kepada
telah
guru tentang materi yang belum
berani
mengemukakan
pendapat di kelas agar siswa lain ikut
termotivasi
untuk
dipahami.
berani
mengemukakan pendapat di kelas. 2. Kepada Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran Disarankan kepada guru kelas atau guru mata pelajaran agar semakin lama token digantikan dengan reinforcement
menggunakan non
materiil
13
kelas
seperti
maju
penggaris
depan
guru
pelaksanaan modifikasi perilaku
pulpen,
ke
dari
hadiah
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Ajeng Anggi Ristia. (2011). Pengaruh Modifikasi Perilaku Melalui Teknik Tabungan Kepingan (Token Economic) Dalam Pengajaran Remidial Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Berkesulitan Belajar Kelas IVB SD Negeri Petoran Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Tidak Diperdagangkan. Surakarta: Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Chasiyah, Chadidjah HA, & Edy Legowo. (2009). Perkembangan Peserta Didik. Surakarta: Yuma Pustaka. Kartini Kartono. (1990). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju. Le Fanu, James. (2008). Deteksi Dini Masalah Psikologi Anak. Terj. Irham Ali Saifuddin. Jogjakarta: Think Jogjakarta. Nurhadi. (2002). Pendekatan Kontektual. Makalah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Purwaka Hadi. (2005). Modifikasi Perilaku. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. R. Sugiyanto. (2009). Penerapan Metode Bertanya Dalam Kegiatan Praktek Lapangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Mahasiswa. Jurnal. Volume 06 No. 2. Diperoleh 27 April 2013, dari http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JG/article/view/94 Soetarlinah Soekadji. (1983). Modifikasi Perilaku: Penerapan Sehari-hari Dan Penerapan Profesional. Yogyakarta: Liberty. Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
14