Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling
OLEH: ARUMAWATI NPM: 11.1.01.01.0042
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
Arumawati | 11.1.01.01.0042 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Skripsi Oleh : ARUMAWATI NPM : 11.1.01.01.0042
JUDUL : KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM
Telah disetujui untuk diajukan kepada : Panitia ujian / sidang Skripsi jurusan Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tanggal : 03 Agustus 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Endang Ragil WP. M.Pd. NIDN. 0726125801
Vivi RatnawatiS.Pd.,M.Psi NIDN. 0728038306
Arumawati | 11.1.01.01.0042 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Arumawati | 11.1.01.01.0042 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM Arumawati 11.1.01.01.0042 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Bimbingan dan Konseling
[email protected] DR. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. dan DR. Atrup, M.Pd., M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa masih banyak peserta didik yang masih kebinggungan dan kurang mantap dalam pemilihan karir. Akibatnya pada peserta didik merasa kesulitan dalam memutuskan karir. Hal tersebut dapat mempengaruhi masa depan peserta didik setelah lulus dari sekolah, akan ke arah mana mereka nantinya. Pertanyaan Penelitian adalah (1) Bagaimana penerapan teknik konseling kelompok CBT untuk meningkatkan kemantapan pemilihan karir peserta? (2) Apakah teknik konseling kelompok CBT efektif untuk meningkatkan kemantapan pemilihan karir peserta didik ? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Eksperimen kualitatif dengan Single Subyek Desain (SSD) dengan subyek penelitian 3 peserta didik kelas XI . Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap selama tiga belas hari, dengan menggunakan instrument pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penerapan konseling kelompok CBT efektif untuk meningkatkan kemantapan pemilihan karir pesera didik kelas XI di UPTD SMAN 1 Tanjunganom. Berdasarkan simpulan hasil penelitian direkomendasikan pada guru Bimbingan dan Konseling untuk menggunakan konseling kelompok CBT dalam menangani masalah peserta didik terutama masalah kemantapan pemilihan karir. Karena dalam penelitian ini dapat membuktikan keefektifan konseling kelompok CBT untuk meningkatkan kemantapan pemilihan karir peserta didik.
Kata Kunci: Konseling kelompok CBT, Kemantapan dalam pemilihan karir
Arumawati | 11.1.01.01.0042 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
mengarahkan peserta didik untuk
LATAR BELAKANG
Dalam
bidang
pendidikan,
bimbingan karier merupakan salah satu jenis layanan
dari
program
bimbingan
dan
berkembang
sesuai
dengan
tugas
perkembangannya, mengatasi permasalahan dan mengembangkan potensi peserta didik.
konseling. Secara kelembagaan bimbingan
Ruang
lingkup
bimbingan
dan
dan konseling itu adalah bagian dari
konseling meliputi empat bidang bimbingan
keseluruhan program pendidikan di sekolah
yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan
yang
dan
karir. Pada pelayanan bidang bimbingan dan
memfasilitasi peserta didik agar mencapai
konseling salah satunya yaitu bimbingan
perkembangan diri yang optimal.
karir.
ditujukan
untuk
membantu
Menurut Undang-undang RI No. 20
Menurut
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
bimbingan
Nasional, Bab II, Pasal 3 yang berbunyi
pemenuhan
sebagai berikut:
peserta
Pendidikan
Nasional
mengembangkan
berfungsi
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat
dalam
rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
Syamsu
karir
merupakan
kebutuhan didik
Yusuf
dalam
(2009) layanan
perkembangan perencanaan,
pengembangan dan pemecahan masalah karir agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal pendidikan lanjutan dan dunia kerja, dan mengembangkan masa depannya
yang
sesuai
dengan
bentuk
kehidupannya yang diharapakan.
agar menjadi manusia yang beriman dan
Peserta didik SMA berada pada masa
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
remaja dimana terjadi transisi menuju
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kedewasa awal. Masa remaja ini dihadapkan
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
pada situasi dimana mereka diharuskan
yang demokratis serta bertanggung jawab.
membuat pilihan karir tanpa memiliki
Bimbingan merupakan
dan
bagian
penting
Konseling dalam
pendidikan, karena bimbingan dan konseling berperan untuk
banyak
pengalaman
di
dalam
dunia
pekerjaan. Dunia kerja merupakan hal yang
mengoptimalkan potensi
harus benar-benar dipersiapkkan dengan
peserta didik dalam hubungan pribadi,
matang, karena memilih karir tidak mudah
sosial, belajar dan karir,
dan harus benar-benar disesuaikan dengan kemampuan
Arumawati | 11.1.01.01.0042 FKIP – Bimbingan dan Konseling
dan
minatnya.
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mengembangkan karir
alternatif
dengan
perencanaan
Kemantapan
dalam
pengambilan
mempertimbangkan
pemilihan karir adalah Kemampuan individu
kemampuan, peluang dan ragam karir
dalam menentukan keputusan pemilihan
merupakan
karir secara tepat yang ditunjang oleh bakat,
salah
satu
kompetensi
kemandirian dalam tahap perkembangan
minat,
bagi peserta didik ABKIN (2011).
kepribadian. Salah satu strategi untuk
Tidak semua remaja dapat dengan mudah memilih karir dan banyak diantara mereka
mengalami
kebingungan
atau
kurang mantap sebelum memilih pada suatu
pengetahuan,
keahlian
dan
meningkatkan kemantapan pemilihan karir peserta didik adalah melalui konseling kelompok
cognitive
behavior
therapy
kelompok
CBT
(CBT).
jalur karir tertentu. Dalam mengambil
Konseling
keputusan pemilihan karir tersebut terdapat
definisikan
berbagai kesulitan yang dihadapi individu
menitik beratkan pada restrukturisasi atau
ketika memutuskan karir.
pembenahan kognitif yang menyimpang
Konseling dalam program bimbingan dan
konseling
masuk
dalam
layanan
pendekatan
konseling
yang
akibat kejadian yang merugikan dirinya baik secara fisik maupun psikis.
responsif. Komponen layanan responsif
Tujuan konseling kelompok CBT ini
dalam program bimbingan dan konseling
adalah mengajak individu untuk menentang
komprehensif antara lain yakni konseling
pikiran dan emosi yang salah dengan
individu, konseling kelompok,
menampilkan bukti-bukti yang bertentangan
layanan
konsultasi, dan referal. Minat atau pemilihan karir peserta
dengan keyakinan mereka tentang masalah yang dihadapi.
didik menjadi acuan penting bagi guru BK
Dari paparan di atas maka peneliti
dan menjadi bagian dari program pelayanan
menggunakan konseling kelompok CBT
bimbingan dan konseling secara menyeluruh
untuk meningkatkan kemantapan diri dalam
pada satuan pendidikan yang memuat
pemilihan
pelayanan peminatan peserta didik.
harapan peserta didik dapat memilih karir
Hal ini dapat dikaitkan dengan permasalahan yang sering menjadi kendala yaitu pada peserta didik yang masih
karir
peserta
didik,
dengan
yang tepat sesuai dengan potensi, bakat, minat,
pengetahuan,
keahlian
dan
kepribadiannya.
kebinggungan dan kurang mantap dalam pemilihan karir. Arumawati | 11.1.01.01.0042 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
II.
Pada
METODE
Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan eksperimen.
pendekatan Karena
kualitatif
pendekatan
ini
mendasarkan pada paradigma komponen komponen suatu variabel yang dapat dikaji secara terpisah - pisah kemudian gabungkan
penelitian
ini
peneliti
mengambil sumber data melalui wawancara dengan informan, selain itu juga diadakan pengamatan
atau
dokumentasi.
Peneliti
melalui
observasi
dan
mengambil
data
wawancara
pembahasan
dengan
yaitu
pokok
meningkatkan
kemantapan pemilihan karir. Dalam penelitian ini teknik yang
apakah ada perbedaan atau tidak. Penelitian penelitian
digunakan adalah observasi partisipan atau
eksperimen dengan menggunakan desain
partisipatif, wawancara semi terstruktur,
ini
menggunakan
jenis
SSD (Single Subject Desain) dikarenakan subjek yang diteliti adalah subjek tunggal.
dokumentasi yaitu dengan cara melihat
Sehingga subyek yang diteliti diharapkan
catatan
ada perbedaan antara sebelum diberikan
melakukan
perlakuan dengan sesudahnya. Tempat
pelaksanaan
penelitian
pribadi
informan.
pengamatan,
Dengan
peneliti
ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber
Negeri
data. Dengan observasi partisipan ini maka,
Tanjunganom dengan alasan tempat yang
data yang diperoleh akan lebih lengkap,
dilaksanakan
di
UPTD
SMA
stategis dan dekat dengan tempat tinggal sehingga bisa menghemat waktu dan biaya. Penelitian dilaksanakan dalam waktu selama delapan bulan terhitung sejak pengajuan proposal
penelitian
disetujuinya Dalam
skripsi
penelitian
mengambil
sampai
3
dengan
oleh pembimbing. ini
subjek
makna dari setiap perilaku yang tampak. Dalam
ini
pada
dasarnya ada tiga langkah yaitu, analisis
diberikan
kondisi yang sama”. Untuk analisis dalam
peserta didik targetnya, peneliti memberikan
kondisi,
hal-hal
intervensi sebanyak 3 kali atau sampai
meliputi,
kondisi siswa target stabil sesuai yang
kecenderungan
yang
panjang
perlu
dianalisis
kondisi,
estimasi
arah,
kecenderungan
stabilitas, jejak data, level stabilitas dan rentang, serta level
Arumawati | 11.1.01.01.0042 FKIP – Bimbingan dan Konseling
data
dalam kondisi, antar kondisi, dan antar
intervensi. Setelah diketahui subyek atau
diharapkan.
analisis
hanya
peneliti untuk
tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat
perubahan.
Untuk
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
analisis antar kondisi yang perlu dianalisis
(variabel) yaitu baseline
meliputi: jumlah variabel, perubahan trend
A2
66% dan pada
tidak
presentasenya dan
efeknya,
perubahan
stabilitas,
Semakin
perubahan level, dan persentase overlap. Sedangkan analisis antar kondisi yang sama
stabil
mencapai sedikit
sebab 66%.
prosentase
stabilitasnya maka semakin baik. 4) Jejak data pada baseline
A1
mendatar atau tidak ada perubahan, dilakukan terhadap hal-hal seperti pada
pada intervensi B kecenderungan
analisis dalam kondisi.
arahnya naik dan pada baseline A2 meningkat atau ada perubahan yang positif.
III. HASIL DAN KESIMPULAN
5) Level stabilitasnya pada baseline A1
Hasil intervensi I, II, III, dapat dilihat
lebih stabil dibanding intervensi B .
hasil dari subjek yang berjumlah 3 orang,
Pada baseline A1 datanya variabel
semua adalah siswa kelas IX yaitu A, B dan
yaitu dengan level dan rentang 6 - 7,
C. Dengan konseling kelompok CBT efektif
pada intervensi B dengan rentang 10
untuk meningkatkan kemantapan dalam
– 12 dan pada baseline A2 12 - 13
pemilihan karir kelas IX di UPTD SMAN 1
yang
Tanjunganom. Hal ini dapat dibuktikan
perubahan yang signifikan ke arah
dengan analisis data yang dilakukan peneliti
yang positif. untuk menentukan level
:
stabilitas
artinya
dan rentang ini
dihitung 1. Analisis Visual Dalam Kondisi a
pada
telah
kecenderungan
stabilitas.
Subjek A
1) Grafik
menunjukkan
6) Level perubahannya positif (+). subjek
A
menunjukkan
perubahan yang positif.
baseline A1 ke Intervensi B dan Baseline A2 menunjukan perubahan yang positif.
Baseline A1
Subjek B
1) Grafik
2) Estimilasi kecenderungan arah pada
3) Kecenderungan
b
subjek
pada
tidak stabil sebab
persentasenya mencapai 33% , pada
menunjukkan
perubahan yang positif. 2) Estimilasi kecenderungan arah pada baseline A1 datar atau tidak ada perubahan,
stabilitas
B
pada
intervensi
B
kecenderungan arahnya naik dan pada baseline A2 meningkat
atau
ada perubahan yang positif.
intervensi B stabilitasnya tidak stabil
Arumawati | 11.1.01.01.0042 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3) Kecenderungan
stabilitas
Baseline A1
pada
tidak stabil sebab
1) Grafik
subjek
C
menunjukkan
perubahan yang positif.
persentasenya mencapai 33% , pada
2) Estimilasi kecenderungan arah pada
intervensi B stabilitasnya tidak stabil
baseline A1 datar atau tidak ada
(variabel) yaitu
perubahan,
baseline
A2
66% dan pada
tidak
intervensi
kecenderungan
33%.
menunjukan ada perubahan dan pada
ini
baseline A2 datar menunjukan ada
memakai pedoman jika persentase
perubahan yang positif. Namun dari
stabilitas sebesar 85% - 90% maka
A1 ke Intervensi B dan Baseline A2
dikatakan stabil (Sunanto, Juang
menunjukan perubahan yang positif.
mencapai
Kecenderungan
stabilitas
dkk.2005: 113). Semakin sedikit prosentase
stabilitasnya
maka
semakin baik.
arahnya
B
sebab
presentasenya
stabil
pada
3) Kecenderungan
stabilitas
Baseline A1
naik
pada
tidak stabil sebab
persentasenya mencapai 33% , pada
4) Jejak data pada baseline
A1
intervensi B stabilitasnya tidak stabil
mendatar atau tidak ada perubahan,
(variabel) yaitu
pada intervensi B kecenderungan
baseline
arahnya meningkat dan pada baseline
presentasenya
A2 meningkat atau ada perubahan
Kecenderungan
yang positif.
memakai pedoman jika persentase
A2
66% dan pada
tidak
stabil
mencapai stabilitas
sebab 66%. ini
5) Level stabilitasnya pada baseline A1
stabilitas sebesar 85% - 90% maka
lebih stabil dibanding intervensi B .
dikatakan stabil (Sunanto, Juang
Pada baseline A1 datanya variabel
dkk.2005: 113). Semakin sedikit
yaitu dengan level dan rentang 5 - 8,
prosentase
pada intervensi B dengan rentang 9 –
semakin baik.
13 dan pada baseline A2 10 - 14 yang
4) Jejak data pada baseline
maka
A1
menunjukkan
mendatar atau tidak ada perubahan,
perubahan yang signifikan ke arah
pada intervensi B kecenderungan
yang positif. untuk menentukan level
arahnya meningkat dan pada baseline
stabilitas
A2 meningkat atau ada perubahan
dihitung
artinya
stabilitasnya
dan
rentang
pada
ini
telah
kecenderungan
stabilitas.
yang positif. 5) Level stabilitasnya pada baseline A1
6) Level perubahannya positif (+).
lebih stabil dibanding intervensi B .
c
Pada baseline A1 datanya variabel
Subjek C
Arumawati | 11.1.01.01.0042 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yaitu dengan level dan rentang 4 - 5, pada intervensi B dengan rentang 10 – 13 dan pada baseline A2 12 - 15 yang
artinya
menunjukkan
perubahan yang signifikan ke arah yang positif. untuk menentukan level stabilitas dihitung
dan
rentang
pada
ini
telah
kecenderungan
stabilitas. 6) Level perubahannya positif (+).
IV.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. R.A. 2012. Bimbingan Bandung: Angkasa
Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas Nusantara PGRI 2014. Kediri: UNP. Syamsu,Y. 2009. Progam Bimbingan dan Konseling disekolah. Bandung: Alfa Beta Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. Sunanto, J. 2005. Desain Penelitian Single Subjek. Universitas Pendidikan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
ABKIN. 2011. Panduan Pelayanan Bimbingan Karir bagi Guru Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ilo.
Gani,
Nandang, R. 2009. Bimbingan dan Konseling Kelompok di Sekolah (Metode, Teknik, dan Aplikasi).Bandung: Rizqi Press.
Siwi, U.T. Skripsi Peningkatan Kematangan Karir melalui Konseling Kelompok. tersedia pada: http://eprints.uny.ac.id/9296/2/bab 2. Pdf, diakses 13 Januari 2015. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 te
Karier.
ntang Sistem Pendidikan Nasional.
Arumawati | 11.1.01.01.0042 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 10||