ISBN : 978-602-14432-2-4
KEEFEKTIFAN ASSESMENT MATEMATIKA ONLINE BERBASIS PROPROFS DI SMA Aryo Andri Nugroho1), Noviana Dini Rahmawati2) 1)
pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang
[email protected] 2) pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik kelas X SMA N 1 Semarang dengan memanfaatkan assessment matematika online menggunakan proprofs pada pembelajaran matematika di kelas. Dalam proses pembelajaran menggunakan cooperative learning model Two Stay Two Stray (TSTS). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasy Experimental Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X SMA N 1 Semarang tahun ajaran 2013/2014. subjek penelitian ini adalah terdiri dari 2 kelas yang masing-masing sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemilihan dan penentuan subyek penelitian ini diambil dengan teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu keterampilan proses (X) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar (Y) sebagai variabel terikat. Cara pengambilan data dengan observasi dan tes prestasi belajar. Olah data dengan uji banding dan uji pengaruh. Dari hasil penelitian dapat disimpukan bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan assesment matematika online berbasis proprofs menggunakan Two Stay Two Stray (TSTS) telah mencapai indikator efektif, yaitu: (1) Pembelajaran mencapai ketuntasan pada prestasi belajar peserta didik yang ditunjukkan dengan melihat rata – rata kelas eksperimen yang mencapai KKM yaitu sebesar 85,33. (2) Terdapat pengaruh positif keterampilan proses terhadap prestasi belajar peserta didik yang ditunjukkan kontribusi pengaruhnya sebesar 58,8%. (3) Prestasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibanding prestasi belajar kelas kontrol yang ditunjukkan dengan rata – ratanya yaitu rata – rata kelas eksperimen sebesar 85,33 dan rata – rata kelas kontrol sebesar 78,17. Kata Kunci: Assesment, Proprofs, Online
179 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP SURYA Tangerang, 15 Februari 2014
ISBN : 978-602-14432-2-4
PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu proses dan kegiatan untuk memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Jadi belajar bukan merupakan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tetapi juga mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan (Hamalik 2008: 27). Dalam bidang matematika, kemampuan yang perlu ditekankan terhadap peserta didik terletak pada keterampilan bermatematika yaitu keterampilan menggunakan matematika dan bukan hanya sekedar menilai pengetahuan matematika saja. Brousseau (dalam Herbst 2006: 315) menyatakan bahwa permasalahan matematika terletak pada bagaimana membawa hubungan teori dalam matematika yang berupa sebuah konsep, rumus, atau metode untuk menjawab pertanyaan yang dapat dijamin kebenarannya. Jadi kemampuan pemecahan masalah matematika sangat ditentukan oleh kemampuan menghubungkan permasalahan dengan teori dalam matematika. Belajar matematika memerlukan keterampilan proses peserta didik untuk mengembangkan cara-cara yang efektif dalam menyelesaikan masalah. Menurut Hudojo (2005: 20), proses belajar matematika harus melibatkan mental peserta didik secara aktif dan terampil. Kesulitan spesifik pengetahuan matematika bagi peserta didik terletak pada sifat abstraknya sebagai salah satu karakteristik matematika (BSNP 2007: 12). Menurut Gravemeijer (dalam Muijs dan Reynold 2008: 341) untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan pembelajaran dengan menggunakan sebanyak mungkin contoh riil. Masalah yang muncul pada pembelajaran materi Akar, pangkat & logaritma diantaranya: (1) Kesulitan dalam memahami konsep tentang definisi bilangan berpangkat, (2) Kesulitan dalam memahami dan menggunakan konsep tentang definisi logaritma, (3) Kesulitan dalam menggunakan sifat-sifat pada bilangan berpangkat & logaritma, (4) Kesulitan dalam menggunakan sifat-sifat pada bentuk akar, (5) Kesulitan dalam memahami dan menggunakan prinsip tentang merasionalkan penyebut suatu bilangan, (6) Pola dan metode pengajaran yang digunakan masih lebih banyak menggunakan metode ceramah/strategi konvensional; (7) Media dan sumber belajar yang digunakan masih sangat terbatas, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu, peserta didik cenderung merasa kesulitan dalam memahami materi ini sehingga tingkat keberhasilan/prestasi belajar peserta didik pada materi ini relatif rendah. Pembelajaran akan lebih menarik dan efektif apabila dapat memanfaatkan media internet. Rosenberg menekankan bahwa E-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakikat E-learning (Isjoni dkk, 2008: 9). Berdasarkan masalah yang ada diduga bahwa rendahnya kemampuan dan hasil belajar peserta didik disebabkan karena proses pembelajaran yang tidak efektif, lebih terpusat pada guru, dan penggunaan assesment yang tidak memadai. Oleh karena itu perlu diupayakan suatu pembelajaran dengan pendekatan, metode atau model tertentu, dan pengembangan assesment yang dapat meningkatkan keterampilan proses dan prestasi belajar peserta didik. Salah satu caranya yaitu melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan assesment matematika online dan proses pembelajaran dengan cooperative learning model Two Stay Two Stray (TSTS) berbasis proprofs sehingga pembelajaran dapat mencapai efektif.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen jenis Quasi Experimental (Samsudi, 2006: 75) yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik dengan memanfaatkan assessment matematika online menggunakan proprofs pada pembelajaran matematika di kelas yang memenuhi kriteria efektif. Untuk keperluan memenuhi kriteria efektif, diperlukan instrumen penelitian yang yaitu keterampilan proses peserta didik.
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP SURYA Tangerang, 15 Februari 2014
180
ISBN : 978-602-14432-2-4 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini yaitu keterampilan proses peserta didik sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Instrumen Penelitian Instrumen pada penelitian ini terdiri dari lembar pengamatan keterampilan proses peserta didik dan lembar tes prestasi belajar. Sebelum instrumen tes prestasi belajar diberikan kepada peserta didik, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen untuk melihat validitas dan realibitas instrumen tersebut dan untuk dianalisis daya beda dan tingkat kesukaran soal. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data dokumentasi, data prestasi belajar, data keterampilan proses peserta didik. Analisis Data Suatu pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi ketercapaian pengukuran ketuntasan belajar yang di uji dengan menggunakan uji One Sample Test, adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang di uji dengan menggunakan uji regresi, ada perbedaan antara prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan prestasi belajar pada kelas kontrol yang di uji dengan menggunakan uji Independent Sample Test.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tingkat keberhasilan diukur melalui tiga uji statistika, yaitu uji ketuntasan hasil belajar, uji pengaruh, dan uji perbedaan yang sebelumnya melalui uji prasyarat. Hasil ketiga uji tersebut dapat dilihat pada penjelasan berikut ini. a. Pembelajaran memanfaatkan assessment matematika online berbasis proprofs dengan menggunakan Two Stay Two Stray (TSTS) berhasil menuntaskan prestasi belajar peserta didik secara klasikal pada batas KKM = 70 dengan rata-rata 85,33. b. Keterampilan proses peserta didik dalam pembelajaran memanfaatkan assessment matematika online berbasis proprofs menggunakan Two Stay Two Stray (TSTS) secara nyata dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dan besarnya pengaruh keterampilan proses terhadap prestasi belajar sebesar 58,8%. c. Prestasi belajar peserta didik akibat pembelajaran memanfaatkan assessment matematika online berbasis proprofs menggunakan Two Stay Two Stray (TSTS) lebih tinggi dibandingkan prestasi belajar peserta didik yang diajar dengan pendekatan konvensional. Pembahasan Ketuntasan Prestasi Belajar Ketuntasan prestasi belajar yang diukur adalah ketuntasan secara klasikal. Telah dinyatakan dalam uji ketuntasan klasikal menghasilkan bahwa nilai rata-rata ketuntasan belajar di kelas eksperimen lebih dari 70. Hal ini menunjukkan secara nyata keberhasilan proses pembelajaran menggunakan Two Stay Two Stray (TSTS) dengan memanfaatkan assessment matematika online berbasis proprofs . Keberhasilan ini disebabkan karena Two Stay Two Stray (TSTS) berhasil meningkatkan kerjasama peserta didik kearah positif terutama kemampuan membantu teman dan memperhatikan kesulitan orang lain serta didukung dengan soal online yang inovatif.. Dari hasil ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan assesment matematika online berbasis proprofs serta model Two Stay Two Stray (TSTS) dapat menuntaskan prestasi belajar peserta didik. Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat Keterampilan proses dalam proses pembelajaran adalah suatu kecakapan yang diperoleh akibat langkah-langkah strategi pembelajaran sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Widyatiningtyas (2010: 1) menyatakan bahwa peserta didik melaksanakan keterampilan proses maka akan sekaligus dikembangkan sikap-sikap yang dikehendaki seperti kreatif, kerjasama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan. Dengan demikian, keterampilan proses merupakan proses pembelajaran yang mengarah kepada pengembangan kemampuankemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP SURYA Tangerang, 15 Februari 2014
181
ISBN : 978-602-14432-2-4 dalam diri individu peserta didik. Karena itu peningkatan keterampilan proses pada peserta didik merupakan hal penting yang harus selalu diupayakan agar peningkatan prestasi belajar peserta didik dapat tercapai secara optimal. Berdasarkan analisis uji pengaruh, telah dapat dibuktikan bahwa keterampilan proses berpengaruh secara linear terhadap prestasi belajar peserta didik sebesar 58,8%. Perbedaan Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol Berdasarkan hasil membandingkan nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata ketuntasan lebih tinggi dibandingan nilai rata-rata ketuntasan kelas kontrol. Ini menunjukkan pembelajaran menggunakan Two Stay Two Stray (TSTS) dengan menggunakan assesment matematika online berbasis proprofs terbukti lebih baik dari pembelajaran metode konvensional yang selama ini dilakukan. Sedangkan assesment matematika online berbasis proprofs mempermudah peserta didik dalam menyelesaikan soal tes online dan merupakan tes yang inovatif. Di sisi lain, dengan pengembangan assesment matematika online berbasis proprofs yang dilakukan mempunyai kecenderungan keterkaitan yang lebih kuat dibandingkan pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol. Dari ketiga komponen ini terbukti bahwa assesment matematika online berbasis proprofs dengan menggunakan Two Stay Two Stray (TSTS) memenuhi tiga hal yaitu : (1) pembelajaran mencapai ketuntasan; (2) ada pengaruh keterampilan proses terhadap prestasi belajar; (3) prestasi belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Menurut Guskey karena telah memenuhi 3 hal diatas maka pembelajaran tersebut efektif.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan maka diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan assesment matematika online berbasis proprofs menggunakan Two Stay Two Stray (TSTS) telah mencapai indikator efektif, yaitu: 1) Pembelajaran mencapai ketuntasan pada prestasi belajar peserta didik yang ditunjukkan dengan melihat rata – rata kelas eksperimen yang mencapai KKM yaitu sebesar 85,33. 2) Terdapat pengaruh positif keterampilan proses terhadap prestasi belajar peserta didik yang ditunjukkan kontribusi pengaruhnya sebesar 58,8%. 3) Prestasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibanding prestasi belajar kelas kontrol yang ditunjukkan dengan rata – ratanya yaitu rata – rata kelas eksperimen sebesar 85,33 dan rata – rata kelas kontrol sebesar 78,17. Saran Berdasarkan simpulan yang dikemukakan di atas, maka peneliti mengharapkan: 1) Penggunaan dan pelaksanaan suatu strategi perlu diperhatikan arah pencapaian indikator dan tujuan pembelajaran. Pada pelaksanaan pembelajaran harus mengacu pada strategi yang tepat, agar pelaksanaan pembelajaran bisa terlaksana dengan baik. 2) Assesment dalam pembelajaran perlu diperhatikan sehingga tepat dan sesuai tujuan yang diharapkan, salah satunya dapat memanfaatkan media online. 3) Guru seyogyanya mau mencoba melakukan proses assesment dengan media online serta dapat memanfaatkan teknologi yang berupa E-Learning untuk pembelajaran, sehingga akan menambah wawasan bagi guru maupun peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA BSNP. 2007. Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP SURYA Tangerang, 15 Februari 2014
182
ISBN : 978-602-14432-2-4
Herbst, P.G. 2006. Teaching Geometry With Problems: Negotiating Instructional Situation and Mathematical Tasks. Journal for Research in Mathematics Education, vol. 37, No. 4, 313 – 347. Hudojo, H. 2005. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang. Isjoni, Ismail, dan Mahmud. 2008. ICT Untuk Sekolah Unggul. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Karso. 1994. Dasar-dasar Pendidikan MIPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D III. Muijs, D. & Reynold, D. 2008. Effective Teaching Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suherman, E. 2009. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Peserta didik. EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya. http://educare.e-fkipunla.net Generate. Sukestiyarno. 2008. Melalui Penelitian Tindakan Kelas sebagai Bahan Terdekat Bagi Guru Berkarya Ilmiah. Makalah dipresentasikan pada workshop di Slawi, Kabupaten Tegal. Sumatri, M. & Permana, J. 1998/1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Syah, M. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Media Abadi.
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP SURYA Tangerang, 15 Februari 2014
183