ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI LONGITUDINAL SPESIES KIJING AIR TAWAR UNIONIDAE DI SUNGAI BRANTAS PERIODE JANUARI—MARET 2012
SKRIPSI
ASTRA BUDI PRIYATAMA
PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012
i Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI LONGITUDINAL SPESIES KIJING AIR TAWAR UNIONIDAE DI SUNGAI BRANTAS PERIODE JANUARI—MARET 2012 SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Biologi pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Tanggal Lulus : 26 Juli 2012
Disetujui oleh : Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. Moch. Affandi, M.Si NIP. 19640412 199102 1 001
Dr. Bambang Irawan, M.Sc. NIP. 19550405 198203 1 004
ii Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI Judul Penyusun NIM Pembimbing I Pembimbing II Tanggal Sidang
: Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012. : Astra Budi Priyatama : 080810297 : Drs. Moch. Affandi, M.Si : Dr. Bambang Irawan, M.Sc : 26 Juli 2012
Disetujui oleh : Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. Moch. Affandi, M.Si. NIP. 19640412 199102 1 001
Dr. Bambang Irawan, M.Sc. NIP. 19550405 198203 1 004
Mengetahui: Ketua Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Dr. Alfiah Hayati NIP. 19640418 198810 2 001 PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
iii Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam lingkungan Universitas Airlangga. Diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi kepustakaan, tetapi pengutipan seizin penyusun dan harus menyebutkan sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah. Dokumen skripsi ini merupakan hak milik Universitas Airlangga.
iv Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta telah memberi kesabaran dan kekuatan sehingga proses penyusunan skripsi yang berjudul “Keanekaraman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari – Maret 2012” dapat terselesaikan. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Drs. Moch. Affandi, M.Si., selaku pembimbing pertama dan Dr. Bambang Irawan, M.Sc., selaku pembimbing kedua, serta semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penyusun menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangankekurangan yang memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu masukanmasukan berupa kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk perbaikan dan penyempurnaan selanjutnya. Semoga skripsi yang telah disusun ini dapat memberikan tambahan informasi pada masyarakat dan manfaat kepada perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Surabaya, 9 Juli 2012 Penyusun
Astra Budi Priyatama
v Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Priyatama, Astra B. 2012. Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012. Skripsi ini di bawah bimbingan Drs. Moch. Affandi, M.Si., dan Dr. Bambang Irawan, M.Sc., Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keanekaragaman spesies, dominansi, kelimpahan, dan kontinuitas keberadaan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode Januari—Maret 2012 dan melakukan komparasi data tentang keanekaragaman spesies, dominansi, dan kelimpahan dengan periode April—Mei 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel diambil pada 15 stasiun di Sungai Brantas menggunakan Ponar dredge pada bagian tengah dan dua sisi aliran sungai. Sampel dianalisis untuk mengetahui nama spesies, karakter, kelimpahan, nilai keanekaragaman spesies, dominansi dan kontinuitas keberadaan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas. Spesies kijing yang didapatkan dari lokasi penelitian sebanyak 4 spesies dengan kelimpahan (individu/m2dan dominansi %) masing-masing spesies: Contradens contradens (22; 32), Elongaria orientalis (26; 38), Pilsbryoconcha exilis (11; 16), dan Rectidens sumatrensis (10; 14). Keanekaragaman spesies pada setiap stasiun bervariasi mulai dari 0,69–1,28. Empat spesies yang ditemukan di Sungai Brantas memiliki pola tidak kontinyu bila dilihat dari seluruh stasiun pengambilan sampel, dan hanya kontinyu pada empat titik pengambilan sampel yang berada di bagian hilir yaitu di aliran Kali Surabaya. Disimpulkan: Keanekaragaman spesies tergolong rendah. Spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas didapatkan sebanyak empat spesies, keberadaannya cenderung terkonsentrasi di bagian hilir. Elongaria orientalis memiliki kelimpahan dan dominasi tertinggi.
Kata kunci: Kijing air tawar, Unionidae, Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, Rectidens sumatrensis, distribusi longitudinal, Sungai Brantas.
vi Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Priyatama, Astra B. 2012. Diversity and Longitudinal Distribution Pattern of Freshwater Mussel Unionidae in Brantas River Period January—March 2012. This thesis was under guidance Drs. Moch. Affandi, M.Si., and Dr. Bambang Irawan, M.Sc., Departemen of Biology, Faculty of Science and Technology, Airlangga University Surabaya. ABSTRACT This research aims to reveal the diversity of species, dominance, abundance, and the continuity of the species of freshwater mussels Unionidae in the Brantas River in the period from January to March 2012 and did a comparison of data on species diversity, dominance, and abundance in the period from April to May 2011. This study is descriptive. Samples were taken at 15 stations in the Brantas River using a Ponar Dredge in the middle and the two sides of the river. The samples were analyzed to determine the species name, character, abundance, the species diversity, dominance and continuity of the species of freshwater mussels Unionidae in the Brantas River. This research found four species (individu/m2; dominance) of each species: Contradens contradens (22: 32), Elongaria orientalis (26: 38), Pilsbryoconcha exilis (11: 16), and Rectidens sumatrensis (10: 14). Species diversity at each station ranged from 0.69 to 1.28. Four species are found in the Brantas River has a discontinuous pattern when viewed from all sampling stations, and only continuous at the four sampling sites located downstream in Kali Surabaya. Concluded: Species diversity is low. Species of freshwater mussels Unionidae in the Brantas River acquired as many as four species, their presence tends to be concentrated in the downstream. Elongaria orientalis had the highest abundance and dominance. Key words: Freshwater mussels Unionidae, Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, Rectidens sumatrensis, Longitudinal Distribution Pattern, Brantas River.
vii Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
UCAPAN TERIMA KASIH
Keberhasilan dan kelancaran penyusunan skripsi ini tentunya merupakan rahmat dan ridho dari Allah subhanahu wata’ala, serta tidak lepas dengan bantuan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun bermaksud untuk mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada: 1. Drs. Moch. Affandi, M.Si., selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktunya di sela-sela kesibukan, memberikan ilmu, bimbingan, arahan, semangat, dan kesabaran kepada penyusun. 2. Dr. Bambang Irawan, M.Sc., selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, arahan, dukungan dan koreksi serta saran pada penyusun selama proses penyusunan skripsi. 3. Drs. Noer Moehammadi, M.Kes., selaku dosen wali dan penguji III yang telah memberikan bimbingan, koreksi, dan dukungan kepada penyusun. 4. Dr. Alfiah Hayati selaku penguji IV yang telah memberikan banyak masukan, kritik, dan saran yang membangun kepada penyusun. 5. Ibu yang selalu mendoakan penyusun disetiap doanya, memberikan dorongan , nasihat dan semangat yang tiada hentinya. 6. Bapak, Kakak, dan Adikku yang selalu memberikan semangat, bantuan, dan nasihat untuk kesuksesan penyusun. 7. Intan Ayu Pratiwi yang telah memberikan banyak waktu, semangat, dorongan yang tiada henti, kesabaran, dan ilmu kepada penyusun.
viii Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
8. Umi, abah dan dedek yang telah memberikan banyak ilmu, doa, dan dorongan semangat kepada penyusun. 9. Ichsan Wardhani yang telah berjuang keras bersama, terima kasih atas tenaga, waktu, dan usaha selama masa sampling berlangsung hingga terselesaikannya skripsi ini. 10. Teman-teman ekologi, Firdaus, Phontas, Hendika, Hening Ika, Leonard. 11. Seluruh teman-teman angkatan 2008 yang telah memberikan keluarga kedua, pelajaran kehidupan, inspirasi, dan semangat. 12. Kakak-kakak angkatan biologi 2005, 2006, dan 2007 13. Adik-adik angkatan biologi 2009, 2010, dan 2011 14. Keluarga besar HIMBIO yang telah banyak banyak memberikan ilmu yang tidak didapat penyusun di ruang perkuliahan. 15. Karyawan Departemen Biologi: Mas Yanto, Mas Catur, Mas Eko, Mbah Ni, Mbah Dji, Mas Joko yang telah membantu penyusun dalam menyiapkan persiapan sampling maupun ruang sidang. 16. Teman-teman yang secara langsung maupun tidak langsung ikut berpastisipasi dalam penyusunan skripsi ini.
ix Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................. LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ................................................................... KATA PENGANTAR ............................................................................................... ABSTRAK ................................................................................................................. ABSTRACT................................................................................................................. UCAPAN TERIMA KASIH...................................................................................... DAFTAR ISI.............................................................................................................. DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. DAFTAR TABEL...................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................
i iii iv v vi vii viii x xii xiii xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan ........................................................................ 1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1.3. Asumsi Penelitian .......................................................................................... 1.4. Hipotesis Kerja............................................................................................... 1.5. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 1.6. Manfaat Penelitian .........................................................................................
1 5 6 6 7 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan tentang Sungai ............................................................................... 2.2. Tinjauan tentang Sungai Brantas .................................................................. 2.3. Tinjauan tentang Kijing Air Tawar Unionidae ............................................. 2.3.1. Morfologi dan anatomi ....................................................................... 2.3.2. Klasifikasi ........................................................................................... 2.3.3. Cara hidup .......................................................................................... 2.3.4. Daur hidup .......................................................................................... 2.3.5. Habitat ................................................................................................ 2.3.6. Nilai penting bagi ekosistem .............................................................. 2.4. Tinjauan Pola Distribusi................................................................................ 2.5. Tinjauan Keanekaragaman Spesies...............................................................
9 11 12 12 15 19 22 24 24 25 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 3.2. Bahan dan Alat Penelitian ............................................................................ 3.2.1. Alat penelitian .................................................................................. 3.2.2. Bahan penelitian............................................................................... 3.3. Rancangan Penelitian................................................................................... 3.4. Prosedur Penelitian ....................................................................................... 3.4.1. Persiapan sampling ............................................................................. 3.4.2. Pengambilan sampel ............................................................................ 3.4.3. Pengukuran faktor fisik-kimia ............................................................ 3.4.4. Penanganan dan analisis sampel kerang .............................................
30 30 30 31 31 31 31 32 33 37
x Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.4.5. Analisis data ........................................................................................ BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ............................................................................................. 4.1.1.Spesies-spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas ... ......... 4.1.2.Kelimpahan dan dominansi spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas ......................................................................... ......... 4.1.3.Keanekaragaman dan keseragaman spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas ......................................................................... ......... 4.1.4.Distribusi spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas ......... 4.2. Pembahasan .................................................................................................. BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 5.2. Saran ............................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... LAMPIRAN
xi Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
38 42 44 49 52 53 55 65 67 68
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR Nomor
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12
Judul
Halaman
Berbagai model bentuk cangkang kijing air tawar Unionidae. ........................ Model morfologis cangkang kijing air tawar Unionidae ................................ Irisan melintang cangkang kijing air tawar Unionidae. ................................... Anatomi tubuh kijing air tawar......................................................................... Visualisasi enam spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas .......... Diagram pola-pola perilaku mengubur cangkang pada kijing air tawar Unionidae........................................................................................... Daur hidup kijing air tawar............................................................................... Morfologi cangkang Contradens contradens ................................................... Morfologi cangkang Elongaria orientalis ....................................................... Morfologi cangkang Pilsbryoconcha exilis ...................................................... Morfologi cangkang Rectidens sumatrensis..................................................... Ilustrasi penampang melintang sungai..............................................................
xii Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
12 13 14 15 18 22 23 45 47 48 49 61
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
3.1. Daftar Stasiun Pengambilan Sampel Kijing Air Tawar Unionidae di Sepanjang Sungai Brantas ............................................................. .. 4.1. Data Pengukuran Parameter Fisika Kimia Air Periode Januari—Maret 2012 .................................................................................................. 4.2. Kelimpahan (ni, individu/m2) dan Dominansi (Di, %) Masing-Masing Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas.................... 4.3. Keberadaan Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Pada Seluruh Stasiun Pengambilan Sampel........................................ 5.1. Perbedaan Kelimpahan (individu/m2) dan Dominansi (%) Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari–Maret 2012 Dengan Periode April—Mei 2011 ...................................................... 5.2 Data Perbandingan Rata-Rata Pengukuran Parameter Fisika Kimia Air Periode Januari—Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011.......
33 43 50 54 57 60
xiii Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Judul
1. Ringkasan 2. Peta Pengambilan Sampel Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas 3. Posisi Koordinat dan Tempat Pengambilan Sampel 4. Data Deskripsi Perbedaan Faktor Lingkungan dan Kegiatan Masyarakat 5. Data Jumlah Spesies Kijing Air Tawar Unionidae yang Diperoleh di Sungai Brantas 6. Data Perbandingan Kelimpahan dan Dominansi Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Pada Periode Januari—Maret 2012 dan Periode April—Mei 2011 7. Grafik Perbandingan Kelimpahan dan Dominansi Spesies Kijing Air Tawar Unionidae Pada Setiap Stasiun Penelitian di Sungai Brantas 8. Grafik Perbandingan Rata-Rata Pengukuran Parameter Fisika Kimia Air Periode Januari—Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011. 9. Dokumentasi Peralatan Penelitian 10. Dokumentasi Stasiun Penelitian
xiv Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan Salah satu anggota biota air yang ada di sungai adalah kelompok bivalvia yaitu kerang air tawar. Kelompok ini merupakan organisme yang mempunyai dua cangkang dan hidup di substrat dasar (benthic). Keberadaanya sebagai filter feeder di dasar perairan, kerang air tawar memberikan manfaat terhadap ekosistem, karena organisme ini dalam mendapatkan makanan, dilakukan dengan cara menyaring bahan tersuspensi seperti partikel sedimen, bahan-bahan organik, bakteri, dan fitoplankton. Perilaku tersebut mengakibatkan substrat yang teroksigenasi terlepas sehingga menyediakan nutrien dan microrefugia untuk kehidupan bentik lainnya. Jumlah dan persentase partikel yang diambil dari perairan bergantung pada temperatur, konsentrasi partikel, ukuran kerang, dan spesiesnya (Vaughn dan Hakenkamp 2001 dalam Nedeau et al., 2009). Penyusun terbesar dari kijing air tawar (freshwater mussel) adalah famili Unionidae yang mempunyai persebaran hampir di seluruh dunia. Graf and Cummings (2007) menyebutkan bahwa dari jumlah yang berkisar sampai 840 spesies kijing air tawar (Ordo Unionoida; Kelas bivalvia) di dunia yang terbagi menjadi enam famili, kijing air tawar Unionidae mempunyai keanekaragaman hingga 674 spesies dan merupakan penyusun kijing air tawar (freshwater mussel) terbesar. Persebaran kijing air tawar Unionidae di dunia terdapat pada enam regional yaitu: Nearctica (297 spesies), Neotropica (94 spesies), Afrotropica (41
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2
spesies), Palearctrica (38 spesies), Indotropica (217 spesies), dan Australasia (2 spesies). Menurut data tersebut, Indonesia masuk ke dalam regional Indotropica yang meliputi wilayah Sungai Yangtze–Huang, wilayah Indochina, India, dan Sunda—Filipina. Keberadaan kerang air tawar Unionidae pada regional Indochina menempati posisi kedua setelah Nearctica yaitu sebanyak 217 spesies. Indonesia merupakan negara dengan wilayah perairan yang luas baik perairan laut maupun perairan tawar. Kondisi geografis ini mengakibatkan Indonesia memiliki beberapa sungai dengan ukuran yang beragam sehingga dapat mendukung persebaran kerang air tawar. Salah satu sungai terpanjang yang ada di Provinsi Jawa Timur adalah Sungai Brantas. Menurut Handayani dkk. (2001), Sungai Brantas memiliki panjang ± 320 km dengan mata air bersumber di lereng Gunung Arjuna dan Gunung Anjasmara dan bermuara di Selat Madura. Sungai Brantas melewati 15 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Berdasarkan Permen PU No. 11A tahun 2006, Sungai Brantas mempunyai daerah pengairan sungai seluas 14.103 km2. Keberadaannya yang begitu potensial juga mendukung keberadaan kijing air tawar untuk hidup pada aliran sungai tersebut. Salah satu contoh kerang air tawar yang dapat dijumpai di Pulau Jawa adalah kijing air tawar Unionidae. Sama halnya dengan kerang air tawar, keberadaan kijing air tawar Unionidae merupakan bagian dari mata rantai ekosistem pada habitat air tawar, mempunyai cara hidup sebagai makrofauna bentos yang membantu regulasi siklus nutrisi pada substrat dan air, memakan organisme yang lebih kecil, serta makanan bagi hewan yang lebih besar seperti ikan dan mamalia (Rocque dan Leff, 2009; Nedeau et al., 2009).
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3
Penelitian di luar negeri mengenai keberadaan kerang air tawar, persebaran, dan fungsi kerang sebagai bioindikator perairan sudah sangat banyak dilakukan (Bogan dan Alderman, 2008; Britton dan Fuller 1980; Nedeau et al., 2009; Piette, 2005; Skinner et al., 2003; Graf dan Cumming, 2007). Sedangkan sebagian besar penelitian yang dilakukan di Indonesia masih mengenai makroinvertebrata secara umum (Affandi, 1990; Handayani dkk., 2001; Hidayati, 1995). Di Pulau Jawa, pernah dilakukan inventarisasi dan pendataan keberadaan kerang air tawar oleh Jutting (1953). Menurut Jutting (1953), terdapat tiga famili kerang air tawar, yaitu famili Corbicullidae (7 spesies), Sphaeriidae (3 spesies), dan Unionidae (6 spesies). Jutting (1953) menyebutkan bahwa kijing air tawar Unionidae memiliki distribusi cukup luas dan melimpah di Pulau Jawa. Hal ini dibuktikan dengan penemuan enam spesies yang terdapat di Pulau Jawa, lima di antaranya dapat ditemukan di Sungai Brantas dan satu spesies lainnya dapat ditemukan di aliran Sungai Bengawan Solo. Lima spesies kijing air tawar yang ditemukan di Sungai Brantas antara lain: Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, Pseudodon vondenbuschianus, dan Rectidens sumatrensis, sedangkan satu spesies yang ditemukan di Sungai Bengawan Solo adalah Physunio eximius. Namun seiring berjalannya waktu serta kurangnya perhatian masyarakat terhadap kondisi perairan menyebabkan terjadi penurunan distribusinya. Secara historis, kijing air tawar Unionidae merupakan salah satu kelompok famili kerang air tawar yang terancam punah dan jumlahnya cenderung turun. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kerusakan habitat, penurunan kualitas air,
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4
introduksi spesies eksotis, pembuatan bendungan atau waduk, dan perubahan siklus hidrologi (Williams et al., 1993; Strayer et al., 2004 dalam Grabarkiewicz and Wayne 2008). Fakta lain menunjukkan bahwa data dari IUCN (International Union for Conservative of Nature) tahun 2007, keberadaan kijing air tawar mengalami penurunan yang sangat drastis dan terdapat 126 spesies berada pada level endangered. Kijing air tawar termasuk dalam kelompok hewan yang paling terancam kepunahan yaitu 73% di antara hewan-hewan lain secara global (Master et al., 2000). Menurunnya keberadaan kijing air tawar Unionidae di dunia memicu peneliti untuk mengungkap fakta mengenai keberadaan kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas. Penurunan keberadaan ini dibuktikan oleh Ramadani (2011), dari lima spesies kijing air tawar Unionidae yang ditemukan Jutting (1953) di perairan Sungai Brantas, hanya tiga spesies yang berhasil didata kembali, yaitu Contradens contradens, Elongaria orientalis, dan Rectidens sumatrensis. Pada penelitian mengenai keberadaan kerang air tawar di Sungai Brantas yang dilakukan oleh Ramadani (2011), Runti ( 2011), dan Budhiarto (2011) pada bulan April—Mei 2011, disarankan untuk melakukan pengambilan sampel pada saat musim kemarau dimana pada kondisi tersebut kecepatan arus perairan tidak terlalu deras dan debit perairan berada dalam kondisi minimum. Selain itu, menurut Aisyah (2011) perlu dilakukan penelitian berkala berdasarkan musim (musim kemarau dan musim hujan) selama satu tahun untuk mengetahui perbedaan jumlah spesies, kelimpahan, dinamika populasi, dan reproduksi kijing air tawar Unionidae yang ada di Sungai Brantas.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan tentang kijing air tawar Unionidae yang ada di Sungai Brantas yang dirancang empat kali pengambilan sampel dalam satu tahun yang sudah diawali oleh penelitian sebelumnya pada periode April–Mei 2011. Fokus penelitian ini diarahkan untuk mengetahui spesies kijing air tawar Unionidae yang ada di Sungai Brantas pada periode Januari— Maret 2012 yang diharapkan mewakili musim transisi di antara musim kemarau dengan musim penghujan, meliputi keanekaragaman, kelimpahan, dominansi, dan distribusi longitudinal kijing air tawar Unionidae. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyajikan dan melengkapi data serta informasi yang diperoleh penelitian sebelumnya, serta dapat dimanfaatkan sebagai data dasar untuk pemantauan kualitas air yang berkesinambungan dan konservasi sistem kehidupan di aliran Sungai Brantas.
1.2 Rumusan Masalah Berkaitan dengan latar belakang permasalahan yang telah diungkap, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Spesies-spesies kijing air tawar Unionidae apa sajakah yang ditemukan di Sungai Brantas pada pengambilan sampel periode Januari—Maret 2012? 2. Berapakah tingkat keanekaragaman dan dominansi kijing air tawar Unionidae yang ditemukan di Sungai Brantas pada pengambilan sampel periode Januari— Maret 2012? 3. Berapakah kelimpahan spesies kijing air tawar Unionidae yang ditemukan di Sungai Brantas pada pengambilan sampel periode Januari—Maret 2012?
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6
4. Apa pola distribusi longitudinal kijing air tawar Unionidae yang ditemukan di Sungai Brantas pada pengambilan sampel periode Januari—Maret 2012? 5. Bagaimanakah komparasi data tentang kelimpahan spesies, keanekaragaman dan dominansi kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas yang diambil pada periode Januari—Maret 2012 dan April—Mei 2011?
1.3 Asumsi Penelitian Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa besarnya kecepatan arus dan tingginya genangan air di Sungai Brantas berpengaruh terhadap hasil sampling kijing air tawar Unionidae yang diungkapkan oleh penelitian periode April—Mei 2011. Besarnya kecepatan arus dan tingginya genangan air selain menyebabkan kesulitan dalam melakukan sampling, diasumsikan juga dapat menyebabkan penggelontoran kijing air tawar Unionidae di dasar sungai. Kecepatan arus dan tingginya genangan air Sungai Brantas pada periode April—Mei 2011 berbeda dengan periode Januari—Maret 2012.
1.4 Hipotesis Kerja Jika kecepatan arus dan tinggi genangan air di Sungai Brantas merupakan hambatan utama dalam melakukan sampling kijing air tawar Unionidae, dapat menyebabkan penggelontoran spesimen kijing air tawar Unionidae yang hidup di dasar perairan, dan bervariasi di antara periode waktu penelitian (bulan atau musim) berbeda, maka hasil sampling kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas yang dilakukan pada periode waktu dengan kecepatan arus dan tinggi
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
7
genangan air yang berbeda akan mempunyai komposisi spesies, kelimpahan, dan dominansi yang berbeda.
1.5 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui spesies-spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada pengambilan sampel periode Januari—Maret 2012.
2. Mengetahui tingkat keanekaragaman dan dominansi kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada pengambilan sampel periode Januari—Maret 2012.
3. Mengetahui kelimpahan kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada pengambilan sampel periode Januari—Maret 2012. 4. Mengetahui pola distribusi longitudinal kijing air tawar Unionidae yang ditemukan di Sungai Brantas pada pengambilan sampel periode Januari—Maret 2012. 5. Mengetahui komparasi data tentang keanekaragaman, dominansi, dan kelimpahan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas yang diambil pada periode waktu dengan kecepatan arus dan tinggi genangan air yang berbeda, yaitu pada periode Januari—Maret 2012 dan April—Mei 2011.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
8
1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah mendapatkan data dan informasi tentang komposisi spesies, keanekaragaman spesies, dan pola persebaran distribusi longitudinal spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode Januari—Maret 2012. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah dan melengkapi data dari periode April—Mei 2011 mengenai topik yang sama. Sehingga informasi yang terungkap tentang komposisi spesies, keanekaragaman, dan pola distribusi longitudinal kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas akan menjadi lebih lengkap. Selain itu, informasi penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan pengelolaan kualitas air di Sungai Brantas serta dapat melandasi penelitian lebih lanjut.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Sungai Sungai merupakan badan air mengalir (lotic water) yang membentuk aliran di daratan dari hulu menuju ke arah hilir dan akhirnya bermuara ke laut. Sungai memenuhi kebutuhan kehidupan organisme daratan (tumbuhan, hewan, dan manusia) di sekitarnya dan seluruh biota air di dalamnya (Downes et al., 2002). Aliran air yang mengalir memberikan konsekuensi berbeda terhadap kondisi lingkungan yang menyebabkan perbedaan pada kondisi lingkungan perairan mengalir dengan kondisi lingkungan pada perairan menggenang. Berdasarkan proses terbentuknya, sungai dapat dibedakan dengan danau. Sungai terbentuk karena sudah ada airnya sehingga air tersebut yang membentuk dan menyebabkan tetap adanya saluran selama masih ada persediaan air yang mengisinya. Sebaliknya, danau terbentuk karena cekungannya sudah ada dan air mengisi cekungan tersebut, tetapi danau dapat terisi oleh endapan sehingga menjadi tanah kering (Ewusie, 1990). Menurut Odum (1993), terdapat tiga faktor pembatas yang terdapat di sungai yang termasuk dalam perairan yang mengalir (lotic water) dibanding dengan danau yang termasuk dalam perairan yang menggenang (lentic water). 1. Arus merupakan faktor utama yang membedakan antara lotic water dengan lentic water. Kecepatan arus dipengaruhi oleh perbedaan gradien atau ketinggian antara hulu dengan hilir sungai. Apabila perbedaan ketinggiannya
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
10
cukup besar, maka arus air akan semakin deras. Mason (1981) mengklasifikasi sungai berdasarkan kecepatan arusnya ke dalam lima kategori: a. Arus sangat cepat (>100 cm/detik). b. Cepat (50-100 cm/detik). c. Sedang (25-50 cm/detik). d. Lambat (10-25 cm/detik). e. Sangat lambat (< 10 cm/detik). 2. Proses-proses pertukaran antara tanah dan air relatif lebih intensif di lotic water yang mengakibatkan ekosistemnya lebih terbuka dan metabolisme komunitasnya bersifat heterotrofik. 3. Tekanan oksigen biasanya lebih merata dalam aliran air dan stratifikasi thermal maupun kimiawi tidak ada atau dapat diabaikan. Kecepatan arus akan mempengaruhi jenis dan sifat organisme yang hidup di perairan tersebut (Klein 1972). Menurut Whitton (1975) in Whitton (1975), kecepatan arus adalah faktor penting di perairan mengalir. Kecepatan arus yang besar (> 5 m/detik) mengurangi jenis flora yang dapat tinggal sehingga hanya jenis-jenis yang melekat saja yang tahan terhadap arus dan tidak mengalami kerusakan fisik. Odum (1993) menjelaskan, bahwa terdapat dua zona utama yang terdapat pada aliran sungai.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
1.
11
Zona air deras Merupakan daerah yang dangkal dengan kecepatan arus yang cukup tinggi,
menyebabkan dasar sungai bersih dari endapan dan materi yang lain terlepas, sehingga mempunyai dasar sungai yang padat. Zona ini dihuni oleh bentos yang beradaptasi khusus dan organisme perifitik yang dapat berpegangan pada dasar sungai yang padat. Zona ini terdapat pada hulu sungai di daerah pegunungan. 2.
Zona air tenang Merupakan daerah sungai yang dalam dengan kecepatan arus yang mulai
berkurang, sehingga lumpur dan materi lepas mengendap pada dasar perairan menyebabkan zona ini memiliki dasar yang lunak. Banyak dihuni oleh neuston, bentos yang hidup pada dasar substrat, dan plankton. Zona ini banyak ditemukan pada hilir di daerah yang landai.
2.2. Tinjauan Sungai Brantas Sungai Brantas merupakan sungai terpanjang yang ada di Jawa Timur. Menurut Handayani dkk. (2001), Sungai Brantas memiliki panjang ± 320 km yang bersumber pada lereng Gunung Arjuna dan Gunung Anjasmara dan bermuara di Selat Madura. Berdasarkan data statistik BP DAS Brantas Tahun 2006, Sungai Brantas melewati sepuluh kabupaten dan tujuh kota di Jawa Timur yang meliputi kabupaten Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Gresik, dan Sidoarjo; dan tujuh kota yaitu: Malang, Batu, Blitar, Kediri, Gresik, Mojokerto, Surabaya dengan luas area ± 14.207,57 km2 dan penduduk di sekitar DAS Brantas sejumlah ± 16.855.528 juta jiwa. Sungai
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
12
Brantas memiliki curah hujan rata-rata mencapai 2.000 mm per-tahun dan dari jumlah tersebut sekitar 85% jatuh pada musim hujan. Potensi air permukaan pertahun rata-rata 12 miliar m³. Potensi yang termanfaatkan sebesar 2,6–3,0 miliar m³ per-tahun (Anonim, tanpa tahun).
2.3. Tinjauan Kijing Air Tawar Unionidae 2.3.1. Morfologi dan anatomi Kijing air tawar Unionidae termasuk dalam filum Mollusca yang berarti hewan bertubuh lunak dan kelas Bivalvia yang berarti mempunyai dua cangkang. Cangkang kijing air tawar Unionidae memiliki beberapa bentuk, yaitu bulat telur, memanjang, trapesium, segitiga, persegi, bulat, bulat memanjang, bulat memanjang dengan bagian posterior cekung, dan bulat memanjang dengan bagian posterior cembung. Bentuk cangkang kijing air tawar Unionidae divisualisasikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Berbagai model bentuk cangkang kijing air tawar Unionidae. a.Trapesium; b. Segitiga; c. Bulat; d. Persegi; e. Bulat telur ; f. Bulat telur; g. Bulat memanjang; h. Bagian posterior cekung; i. Bagian posterior cembung (Burch, 1973)
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
13
Cangkang pada bivalvia dihubungkan oleh engsel elastis/ligamen yang disebut hinge. Hinge tersebut dibantu oleh dua otot aduktor yang menjaga agar cangkang tidak bergeser pada saat menggali ke dalam substrat. Otot-otot tersebut berfungsi sebagai pegas pada saat kerang membuka atau menutup cangkangnya. Pada cangkang terdapat dua bagian gigi, yaitu gigi anterior dan gigi posterior. Gigi anterior disebut gigi cardinal atau pseudocardinal, sedangkan gigi bagian posterior disebut gigi posterior lateral atau pseudoposterior. Pada bagian dorsal terdapat suatu bagian menonjol yang disebut dengan umbo yang merupakan awal titik pertumbuhan pada kerang yang masih muda. Di sekitar umbo terdapat suatu lingkaran konsentris yang menunjukkan tingkat pertumbuhan kerang (Gambar 2).
Gambar 2. Model morfologis cangkang kijing air tawar Unionidae (Nedeau et al., 2009) Bagian luar cangkang umumnya berwarna coklat kehijauan atau kekuningan, sedangkan bagian dalamnya mengkilat berwarna putih kebiruan yang menunjukkan bahwa bagian dalam cangkang mengandung kalsium karbonat. Menurut Pennak (1989), pada cangkang yang tua khususnya di dekat umbo,
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14
memiliki lapisan terluar tipis berwarna (periostracum) yang terkikis dan terkadang menunjukkan warna putih yang tersusun dari kalsium karbonat. Permukaan cangkang paling dalam disebut nacre yang berwarna putih keperakan. Nacre mengandung kalsium karbonat dan zat anorganik sehingga membuat cangkang menebal saat umurnya bertambah. Di antara periostracum dan nacre terdapat lapisan yang disebut prismatic layer yang juga tersusun atas kalsium karbonat (Gambar 3).
Gambar 3. Irisan melintang cangkang kerang. p, periostracum; pl, Prismatic Layer; n, nacre; nsc, nacre secreting cell; ce, cilliated epithelium. (Storer et al., 1957) Anatomi bagian dalam kijing air tawar Unionidae terdiri atas tiga bagian utama yaitu mantel, insang, dan organ dalam (Ningsih, 2009). Pada ujung mantel bagian posterior terdapat dua organ khusus siphon/ saluran yang memiliki fungsi yang berbeda, yaitu untuk menghisap air (inhalant siphon) pada bagian ventral dan saluran pembuangan sisa-sisa metabolisme (exhalant siphon) pada bagian dorsal (Kaestner, 1967 dalam Ningsih, 2009). Kijing air tawar unionidae memiliki sistem pencernaan yang terdiri atas mulut tipis yang berada di antara dua palpus, oesophagus, lambung yang membulat, sepasang kelenjar pencernaan atau liver,
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
15
usus yang menggulung dan ramping, rectum pada bagian dorsal yang dikelilingi oleh hati, dan anus yang bermuara pada exhalant siphon. Sistem sirkulasi terdiri atas jantung dorsal dengan dua atrium dan otot ventrikel, serta ditutup dengan rongga pericardial. Darah dipompa dari ventrikel melalui aorta anterior dan posterior menuju ke semua bagian tubuh, membawa nutrien dan oksigen ke semua jaringan, kemudian membawa sisa metabolisme untuk dikeluarkan melalui ginjal (Storer et al., 1997). Visualisasi anatomi kijing air tawar disajikan dalam Gambar 4.
Gambar 4. Anatomi tubuh kijing air tawar (McGraw-Hill, tanpa tahun)
2.3.2.
Klasifikasi Menurut Britton dan Fuller (1980), kedudukan kijing air tawar Unionidae
dalam sistem klasifikasi adalah sebagai berikut.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Mollusca
Class
: Bivalvia
Order
: Unionoida
Family
: Unionidae
16
Menurut Jutting (1953), di Pulau Jawa khususnya Sungai Brantas telah ditemukan enam spesies kijing air tawar Unionidae. Jutting (1953) juga memberikan gambaran umum mengenai enam spesies kijing air tawar Unionidae yang telah ditemukan sebagai berikut.
1.
Contradens contradens Contradens contradens memiliki cangkang berbentuk lonjong atau belah
ketupat tidak teratur dan agak melebar, berwarna hijau kebiruan hingga coklat kehijauan. Umbo lebih menonjol dengan tekstur lebih jelas. Terdapat gigi cardinal dan lateral yang masing-masing berjumlah dua pada cangkang sebelah kiri sedangkan dua gigi cardinal dan satu gigi lateral pada cangkang sebelah kanan. Memiliki dimensi panjang hingga 76 mm, tinggi 45 mm, dan diameter hingga 29 mm. Di Jawa Timur, persebarannya ada di Ngawi, Mojokerto, dan Surabaya. 2.
Elongaria orientalis Elongaria orientalis memiliki cangkang berbentuk bulat telur memanjang,
warna cangkang hijau kecoklatan sampai coklat tua pada spesimen yang sudah dewasa, dan berwarna hijau muda sampai kebiruan pada spesimen yang masih
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
17
muda. Cangkang sebelah kiri memiliki dua gigi lateral dan cardinal sedangkan sebelah kanan hanya memiliki satu gigi lateral dan dua gigi cardinal. Memiliki panjang hingga 75 mm, tinggi 31 mm, dan diameter hingga 21 mm. Persebarannya di Pulau Jawa dan Madura. 3.
Pseudodon vondenbuschianus Pseudodon vondenbuschianus memiliki cangkang berbentuk bulat telur
berwarna hijau kecoklatan gelap sampai hitam. Cangkang berwarna kuning dengan bagian posterior berwarna hijau dan ada degradasi warna. Umbo tidak terlalu menonjol. Memiliki panjang hingga 108 mm, tinggi 62 mm, dan diameter 36 mm. Persebarannya di perairan air tawar dan banyak ditemukan di Mojokerto dan Surabaya. 4.
Pilsbryoconcha exilis Pilsbryoconcha exilis memiliki cangkang berbentuk bulat telur memanjang
berwarna kuning kecoklatan atau hijau kecoklatan, tipis dan transparan, spesimen yang masih segar tampak mengkilat. Serat epidermis pada bagian depan dan belakang, lebih halus pada bagian tengah cangkang. Ligamen panjang dan sempit, tidak terdapat gigi pada hinge. Memiliki panjang sampai 108 mm, tinggi 48 mm, dan diameter sampai 23 mm. Persebarannya hanya di perairan tawar, ditemukan hanya di Kali Mas Surabaya. 5.
Physunio eximius Physunio eximius memiliki cangkang berbentuk trapesium atau belah
ketupat dengan tepi agak rendah pada bagian depan, bagian umbo lebih tinggi sehingga membentuk seperti sayap pada bagian posterior. Warna cangkang coklat
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
18
kehijauan, coklat gelap hingga gelap kecoklatan. Memiliki dua atau lebih gigi lameliform di setiap cangkang. Memiliki panjang sampai 78 mm, dengan tinggi 52 mm, dan diameter hingga 43 mm. Banyak ditemukan di perairan tawar, dilaporkan pernah ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. 6.
Rectidens sumatrensis Rectidens sumatrensis memiliki cangkang berbentuk memanjang dengan
warna coklat kekuningan pada kerang muda dan coklat kehitaman pada kerang tua. Umbo terlihat tidak tampak berkembang dengan tekstur yang berombak. Memiliki dua atau lebih gigi lameliform di setiap cangkang. Memiliki panjang sampai 75 mm, dengan tinggi 31 mm, diameter hingga 22 mm. Keberadaan kerang ini melimpah di Sumatra, Jawa tengah, Surabaya. Visualisasi dari keenam spesies kijing air tawar Unionidae sebagaimana yang telah dijelaskan, disajikan dalam Gambar 5 (Graf and Cumming, 2002)
Gambar 5. Visualisasi enam spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas a. Contradens contradens, b. Elongaria orientalis, c. Pseudodon vondenbuschianus, d. Physunio eximius, e. Pilsbryoconcha exilis, f. Rectidens sumatrensis. (Graf and Cumming, 2002)
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.3.3.
19
Cara hidup Kijing air tawar Unionidae merupakan salah satu spesies kerang air tawar
yang hidup di dasar perairan sungai, danau, maupun kolam. Kijing air tawar Unionidae bersifat filter feeder, yaitu organisme yang mendapatkan makanan berupa partikel sedimen, bahan-bahan organik, bakteri, dan fitoplankton dengan jalan menyaring air yang masuk ke dalam tubuhnya. Kijing air tawar Unionidae menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk menyaring nutrien, mineral dan menyuplai oksigen pada habitat sekitar tempat hidupnya melalui insang yang disebut ctenidia. Insang tersebut lebih besar daripada insang untuk respirasi. Menurut Nedeau et al., (2009), kerang tidak bergerak terlalu jauh selama fase dewasa hidupnya, mereka hanya sedikit berpindah di sepanjang sungai atau dengan
pelan
mengubur
diri/meliang
bila
diperlukan.
Pennak
(1989),
menyebutkan bahwa beberapa spesies diketahui dapat berpindah beberapa kaki per jam. Kijing air tawar Unionidae meliang maupun bergerak di atas substrat menggunakan otot kaki yang berkontraksi. Proses meliang kerang dimulai dari membengkaknya kaki bagian distal dan tegak lurus masuk ke dalam substrat yang diselingi dengan memendeknya bagian tersebut secara kontinyu. Hal ini mengakibatkan bagian tubuh kerang masuk ke dalam substrat. Kontraksi yang berulang-ulang menghasilkan pergerakan yang mengakibatkan kijing air tawar Unionidae dapat berpindah ke tempat lain. Pola-pola mengenai pergerakan kerang secara diagram diperlihatkan dalam Gambar 6. Terdapat tiga pola perpindahan yang dilakukan oleh kijing air tawar Unionidae pada substrat yaitu menggali, bergerak kearah horizontal, dan rotasi.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
20
Pola perpindahan tersebut dijelaskan sebagai berikut (Candido dan Romero, 2007). 1. Menggali Awalnya kerang berada posisi horizontal pada permukaan substrat, kemudian cangkang membuka dan kaki dikeluarkan melalui pedal gap. Setelah beberapa kali melakukan pergerakan ke luar cangkang, kaki membelok ke arah susbtrat dan menyentuhnya. Proses menggali substrat dibagi menjadi tiga tahap yaitu penetrasi ke dalam substrat, mengangkat cangkang, dan mengubur cangkang. a. Penetrasi kaki ke dalam substrat Setelah menyentuh substrat, kaki mulai melakukan gerakan bergelombang sejajar dengan bagian anterior-posterior cangkang yang menandai dimulainya penetrasi kaki ke dalam substrat (Gambar 6B). Setelah kaki melakukan penetrasi cukup jauh pada substrat, kaki tersebut mengalami pelebaran dengan disertai proses pengeluaran air. Proses pengeluaran air mengakibatkan cangkang semakin terbenam ke dalam substrat. b. Mengangkat cangkang Kerang mulai mengangkat bagian posterior-dorsal cangkang, sementara setengah bagian anterio-ventral berada pada substrat dengan kaki yang masih melakukan pergerakan untuk menekan substrat. Pada saat cangkang mulai masuk ke dalam substrat, siphon tetap dalam keadaan tertutup yang mengakibatkan air pada mantel dikeluarkan melalui pedal gap dengan tujuan memperlebar substrat. Proses tersebut memfasilitasi kaki dan cangkang untuk masuk lebih dalam pada
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
21
substrat. Setelah beberapa kali menggali, cangkang akhirnya masuk ke dalam substrat dengan sudut kemiringan 40–50º (Gambar 6C-E). c. Mengubur cangkang Proses mengubur cangkang ke dalam substrat merupakan lanjutan dari proses mengangkat cangkang (fase b). Penggunaan otot adduktor selalu didahului dengan penutupan cangkang dan proses menyedot substrat yang berfungsi mencegah air masuk ke dalam cangkang. Setelah itu, cangkang bagian anterior masuk ke dalam substrat dan diikuti dengan gerakan serupa dari bagian posterior. Kemudian siphon kembali membuka yang diiringi membukanya katup pada cangkang. Setelah mengubur cangkang bagian anterior-ventral, kaki melebar dan dimasukkan ke dalam substrat dengan sumbu vertikal sekitar 40-50 º menyisakan bagian posterior (sekitar 1/3 dari cangkang) dengan bagian inhalant dan exhalant siphon terbuka di atas substrat (Gambar 6A). 2. Bergerak kearah horizontal Perilaku ini terjadi setelah kerang menyelesaikan fase a dan b. Setelah mengubur cangkang ke dalam substrat, kerang mulai melakukan perpindahan pada permukaan substrat lain yang dekat dengan kaki bagian anterior dan selalu diikuti dengan proses menggali (Gambar 6F). 3. Rotasi Perilaku ini diamati pada saat kerang berada pada salah satu katup dan kaki bagian distal membentuk sudut 90º dengan sumbu anterior-posterior cangkang. Kerang kemudian memperlebar kakinya dengan diiringi gerakan mendorong bagian anterior cangkang. Hal ini menghasilkan perpindahan bagian
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
22
posterior cangkang searah jarum jam (Gambar 6G). Gerakan ini terjadi beberapa kali, yang menyebabkan perpindahan cangkang pada substrat.
Gambar 6. Diagram pola-pola perilaku mengubur cangkang pada kijing air tawar Unionidae. A. Meliang di dalam substrat. B-E Gerakan menggali. F. Gerak horisontal. G. Rotasi. ap: anterior portion; dp: dorsal portion; e: exhalant siphon; pp: posterior siphon; ss: surface of the substrate; u: umbo; vm: ventral margin (Candido dan Romero, 2007) 2.3.4.
Daur hidup Daur hidup kijing air tawar Unionidae sangat kompleks. Kijing jantan
melepaskan sperma ke perairan dan ditangkap oleh kijing betina melalui aperture incurrent. Setelah sperma dari kijing jantan ditangkap, terjadi fertilisasi internal pada kijing betina dan menghasilkan larva yang disebut glochidia. Kijing betina dapat menyemburkan sekitar 1–4 juta glochidia secara tiba-tiba dan biasanya dipengaruhi oleh kondisi suhu serta perkiraan waktu pelepasan glochidia kepada inang yang tepat. Glochidia yang bersifat semi parasit dilepaskan ke perairan melalui marsupium yang akan menempel pada beberapa bagian tubuh ikan
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
23
sebagai inangnya seperti pada insang, sisik, atau pada sirip. Glochidia akan terus berkembang hingga beberapa minggu pada tubuh inangnya. Setelah beberapa waktu menempel pada bagian tubuh inang, glochidia berkembang menjadi juvenil, melepaskan diri, dan tenggelam di dasar substrat hingga menjadi kerang dewasa. Beberapa waktu pertama kerang menghabiskan waktunya mengubur diri ke dalam substrat untuk menghindari predator dan untuk berkembang. Setelah dewasa, kerang hidup dengan sebagian tubuh posterior muncul ke permukaan substrat (Nedeau et al., 2009) dan memerlukan waktu sekitar 2–9 tahun untuk dapat melakukan reproduksi dan menjadi kerang dewasa. Visualisasi daur hidup kijing air tawar Unionidae disajikan pada Gambar 7 (Nedeau et al., 2009)
Gambar 7. Daur hidup kijing air tawar (Nedeau et al., 2009)
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.3.5.
24
Habitat Kijing air tawar Unionidae hidup dan berkembang pada suatu perairan
tenang maupun perairan yang mengalir, termasuk sungai, danau, dan kolam. Keberadaanya melimpah pada suatu area dengan arus yang sesuai dan substrat yang mendukung perkembangannya. Kelimpahannya berada pada sungai dengan gradien yang rendah. Hal ini disebabkan oleh tersedianya beberapa tipe habitat, arus yang cukup, kualitas air yang baik, dan tersedianya ikan sebagai inangnya. Sebaliknya, kelimpahan kijing air tawar Unionidae menurun pada sungai dengan gradien tinggi pada sungai berbatu di mana kekuatan erosif batuan dan arus air terlalu kuat bagi kijing yang masih muda. Beberapa spesies dapat ditemukan pada kolam maupun danau yang mempunyai substrat lumpur, memiliki oksigen terlarut yang rendah, dan air yang bersuhu hangat (Nedeau et al., 2009). Meskipun beberapa kijing air tawar Unionidae sangat sensitif terhadap polusi dan perubahan habitat, tetapi ada beberapa yang mampu bertahan pada perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia.
2.3.6.
Nilai penting bagi ekosistem Kerang air tawar memiliki beberapa nilai penting bagi ekosistem perairan.
Nedeau et al., (2009) menerangkan bahwa kerang air tawar merupakan hewan yang memiliki masa hidup yang lama yaitu sekitar kurang lebih 70 tahun, sehingga dapat menyimpan nutrisi dan mineral, hal ini merupakan salah satu alasan kenapa kerang air tawar digunakan sebagai bioindikator ekosistem perairan jangka panjang. Sama halnya dengan peranan kerang air tawar dalam suatu
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
25
ekosistem perairan, kijing air tawar Unionidae memiliki peranan penting sebagai filter-feeder, yaitu organisme yang mendapatkan makanan berupa partikel sedimen, bahan-bahan organik, bakteri, dan fitoplankton dengan jalan menyaring air yang masuk ke dalam tubuhnya. Jumlah dan persentase partikel yang diambil dari perairan bergantung pada temperatur, konsentrasi partikel, ukuran kerang, dan spesiesnya (Vaughn dan Hakenkamp 2001 dalam Nedeau et al., 2009). Kijing air tawar Unionidae juga berinteraksi dengan sedimen tempat mereka tumbuh. Perilaku menggali tersebut mengakibatkan bercampurnya substrat dan terlepasnya substrat yang beroksigen sehingga menyediakan nutrien dan microrefugia untuk kehidupan bentik lainnya. Kerang air tawar juga menyediakan makanan untuk beberapa jenis hewan perairan seperti ikan, kura-kura, rakun, dan burung pemakan kerang. Cangkang yang retak dan telah lapuk merupakan sisa-sisa dari kerang air tawar yang tersebar pada bagian sungai merupakan bukti bahwa kerang tersebut merupakan mangsa dari predator terestrial. Cangkang kerang air tawar juga menyediakan habitat bagi berbagai
kehidupan
termasuk
krustasea,
perifiton,
ikan,
moluska,
dan
makroinvertebrata. Selain itu, pelapukan kerang dapat menjadi suplai daur kalsium karbonat yang ada pada suatu perairan (Nedeau et al., 2009).
2.4. Tinjauan Pola Distribusi Distribusi populasi merupakan suatu keadaan di mana anggota-anggota populasi memberikan susunan dalam suatu habitat. Susunan pada suatu habitat tersebut dapat membentuk suatu pola sehingga dapat diketahui persebaran
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
26
populasi suatu organisme tertentu. Pola yang dibentuk oleh suatu organisme dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Krebs (2001), distribusi suatu organisme dalam suatu wilayah geografi dipengaruhi oleh kemampuan suatu spesies untuk memencar (dispersal), kebiasaan spesies (behavior) dalam pemilihan habitat yang tepat dan sesuai, adanya spesies lain yang menimbulkan interaksi di antara spesies-spesies tersebut, serta faktor fisik-kimia lingkungan. Pola distribusi spesies dibagi menjadi tiga pola yaitu, vertikal, transversal, dan longitudinal. Pola distribusi vertikal adalah suatu pola persebaran suatu spesies yang berada dalam suatu habitat yang mengalami perubahan pada taraf vertikal, sebagai contoh adalah komunitas plankton yang keberadaaanya pada suatu perairan yang mengalami perubahan yang disebabkan oleh intensitas matahari. Pola distribusi transversal merupakan suatu gambaran keberadaan spesies tertentu yang dapat dilihat secara tegak lurus, contohnya adalah persebaran komunitas mangrove yang digambarkan tegak lurus mulai dari bagian pinggir sampai bagian tengah garis pantai. Pola distribusi longitudinal yang dikaji di sini adalah pola kijing air tawar Unionidae pada setiap stasiun di sepanjang aliran sungai sehingga menghasilkan peta persebaran yang dapat digambarkan. Distribusi yang tidak teratur dari beberapa spesies kijing air tawar Unionidae berhubungan dengan pola distribusi dari ikan yang menjadi inang glochidia selama proses penyebaran (Brittton and Fuller, 1980).
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
27
2.5. Tinjauan Keanekaragaman Spesies Keanekaragaman spesies merupakan jumlah suatu spesies yang beragam pada suatu ekosistem. Keanekaragaman tersebut diakibatkan oleh posisi suatu organisme dalam klasifikasi taksonomi biologi. Keanekaragaman organisme dapat ditinjau dari tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman tingkat genetik (variasi intraspesies),
keanekaragaman
tingkat
spesies
(variasi
inter-spesies),
dan
keanekaragaman tingkat ekosistem (variasi ekosistem) (Primack, 1998): 1.
Keanekaragaman tingkat genetik (variasi intra-spesies) Gen merupakan faktor penentu sifat yang dibawa oleh induk dan diberikan
kepada anaknya. Komposisi gen dari induk tersebut akan memberikan susunan gen baru yang tidak sama dengan induknya. Keanekaragaman tingkat genetik biasanya dipengaruhi oleh perilaku reproduksi di antara individu pada populasi tersebut. Keanekaraman ini mencakup variasi genetik di dalam spesies, di antara populasi yang terpisah, serta di antara individu di dalam suatu populasi. 2.
Keanekaragaman tingkat spesies (variasi inter-spesies) Merupakan keanekaragaman spesies atau variasi spesies yang menempati
habitat atau wilayah tertentu. Keanekaragaman ini biasanya dijumpai pada suatu tempat tertentu yang dihuni oleh berbagai spesies. 3.
Keanekaragaman tingkat ekosistem (variasi ekosistem) Mencakup variasi dalam komunitas biologi (tempat spesies hidup) dan
dalam ekosistem (di mana komunitas berada), serta interaksi yang terjadi di antara level-level tersebut. Interaksi dapat terjadi antara spesies dengan lingkungan
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
28
biotik dan interaksi spesies dengan lingkungan abiotiknya seperti suhu, tanah, kelembapan. Selain itu, keanekaragaman juga dapat ditinjau dari definisi kuantitaif yang menunjukkan keanekaragaman spesies pada tiga skala geografi yang berbeda. Ditinjau dari tingkatan geografinya dapat dibedakan menjadi keanekaragaman alfa (α-diversity), keanekaragaman beta (β-diversity), dan keanekaragaman gamma (γ-diversity): a.
Keanekaragaman Alfa (α-diversity) Merupakan kekayaan satu spesies dalam satu habitat atau komunitas.
Keanekaragaman ini dapat dikelompokkan menjadi dua komponen berbeda, yaitu total spesies dan kemerataan spesies. Indeks yang menggabungkan kedua komponen
tersebut
menjadi
satu
nilai
tunggal
yang
disebut
Indeks
Keanekaragaman. Peubah yang disatukan menjadi satu nilai tunggal adalah jumlah spesies, kelimpahan relatif spesies, dan kemerataan yang diukur dengan menentukan jumlah spesies dan kelimpahan relatif masing-masing spesies tersebut (Norris, 2003). b.
Keanekaragaman Beta (β-diversity) Merupakan ukuran kecepatan perubahan dan besarnya perubahan spesies
sepanjang gradien dari satu habitat ke habitat yang lainnya. Keanekaragaman ini dapat diartikan juga sebagai keanekaragaman di antara habitat yang dapat dihitung dengan cara membandingkan komposisi spesies dari dua area menggunakan indeks keanekaragaman alfa. Menurut Wilsey (2010), keanekaragaman beta sangat penting karena menyediakan link konseptual antara keragaman lokal dan
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
29
regional, secara langsung dapat mengukur jenis tanah, gangguan, penyebaran yang mempengaruhi keanekaragaman, dan sangat membantu dalam memahami mengapa terdapat spesies hilang yang tidak dapat dijelaskan melalui teori. c.
Keanekaragaman Gamma (γ-diversity) Merupakan variasi pada suatu daerah yang mencakup keanekaragaman alfa
(α-diversity) dan keanekaragaman beta (β-diversity), biasanya ditunjuk pada skala geografis yang lebih luas. Menurut Whittaker (1972), keanekaragaman gamma adalah kekayaan spesies dari berbagai habitat di daerah geografis yang diakibatkan oleh keanekaragaman alfa (individu pada suatu habitat) dan jangkauan diferensiasi atau keanekaragaman beta di antara mereka. Menurut Soegianto (2004), keanekaragaman spesies dapat menjadi suatu ungkapan dari struktur komunitas. Suatu komunitas dikatakan memiliki keanekaragaman tinggi apabila komunitas tersebut disusun oleh banyak spesies yang memiliki kelimpahan besar atau sama atau hampir sama. Sebaliknya, jika suatu
komunitas
tersebut
disusun
oleh
beberapa
spesies
saja
maka
keanekaragaman spesiesnya rendah. Menambahkan lagi, menurut Soegianto (1994), keanekaraman yang tinggi menunjukkan suatu komunitas memiliki kompleksitas yang tinggi, karena dalam komunitas tersebut terjadi interaksi spesies yang tinggi pula. Konsep keanekaragaman spesies dapat digunakan untuk mengukur stabilitas komunitas yaitu kemampuan suatu komunitas untuk menjaga dirinya tetap stabil walaupun ada gangguan terhadap komponen-komponennya.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Sungai Brantas pada bulan Januari—Februari 2012. Identifikasi dan analisis sampel dilakukan di Laboratorium Biosistematika, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Peta lokasi stasiun pengambilan sampel disajikan di Lampiran 1.
8.2. Alat dan Bahan Penelitian 8.2.1. Alat penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ponar Dredge, Global Positioning System (GPS), flow meter (Geopacks Flowmeter jenis MFP 51), termometer alkohol, timbangan digital, pinset, timba, baki, botol Winkler, water sampler, kamera digital, pensil, tabung titrasi (biuret), labu erlenmeyer, dan buku panduan untuk identifikasi kijing air tawar Unionidae. 8.2.2. Bahan penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kijing air tawar Unionidae, larutan formalin 5–6%, kertas pH universal, pipet, kertas label, kantong plastik, spidol marker, kertas tisu, larutan MnSO4, thiosulfat 0,025 N, larutan alkali-iodida-azida, larutan H2SO4, dan indikator amilum (kanji). 8.3. Rancangan Penelitian
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
31
Penelitian ini bersifat deskriptif observasional, yaitu berupa pengambilan kijing air tawar Unionidae di berbagai lokasi sampling yang ada di Sungai Brantas. Sampel kemudian didata secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengambilan data secara kualitatif adalah dengan cara mengambil sampel kijing air tawar Unionidae dan didokumentasikan dalam bentuk foto sehingga memudahkan dalam mengkarakterisasi. Sedangkan pengambilan data secara kuantitatif adalah dengan cara mengambil sampel kijing air tawar Unionidae untuk dihitung tingkat keanekaragaman, keseragaman, dominansi spesies, dan distribusi longitudinal.
8.4. Prosedur penelitian 3.4.1. Persiapan sampling Tahapan persiapan sampling yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan semua keperluan selama pengambilan sampel, meliputi orientasi medan, mempersiapkan peta lokasi pengambilan sampel, mempersiapkan alat yang akan digunakan dalam pengambilan sampel, dan
menentukan titik-titik lokasi
pengambilan sampel yang diasumsikan mewakili persebaran kijing air tawar Unionidae. Posisi koordinat stasiun pengambilan sampel disajikan pada Lampiran 2. 3.4.2. Pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan pada lima belas stasiun dengan cara mengambil tiga plot di setiap stasiun. Pada setiap plot akan dilakukan replikasi pengambilan sampel sebanyak lima kali. Daerah plot yang di ambil berada pada
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
32
setengah lebar sungai dan dua plot bagian kanan kiri yang berada pada sepertiga lebar sungai. Data deskripsi perbedaan faktor lingkungan dan kegiatan masyarakat dicantumkan dalam tabel yang tertera di Lampiran 3. Pemilihan stasiun pengambilan sampel didasarkan atas keterwakilan kondisi lingkungan yang berbeda akibat pengaruh dominan pada setiap daerah (Lampiran 4). Penentuan stasiun sampling didasarkan atas hasil survei dan orientasi medan dengan memperhatikan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan Brower et al., (1998), sampel kerang air tawar yang diambil berada di dasar sungai melekat pada substrat (bentic) sehingga teknik pengambilan sampel kerang air tawar dapat dilakukan dengan menggunakan Ponar Dredge. Pengambilan sampel dilakukan di masing-masing plot dengan luas area cakupan Ponar Dredge yang digunakan yaitu 15 cm x 15 cm. Berikut ini adalah daftar stasiun tempat pengambilan sampel kijing air tawar Unionidae di sepanjang Sungai Brantas (Tabel 3.1).
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
33
Tabel 3.1. Daftar Stasiun Tempat Pengambilan Sampel Kijing Air Tawar Unionidae di Sepanjang Sungai Brantas Kode Kota/Kabupaten Titik Sampling Stasiun Wonorejo, Surabaya- Kali Wonokromo WN Surabaya Joyoboyo, Surabaya - Kali Surabaya JYB Waru Gunung, Surabaya-Kali Surabaya WG Driyorejo, Gresik - Kali Surabaya DR Gresik Wringin Anom, Gresik - Kali Surabaya WA1 Wringin Anom, Gresik - Kali Surabaya WA2 Jetis, Mojokerto - Kali Surabaya JTS Mojokerto Mlirip, Mojokerto - Kali Brantas MJK Kesamben, Jombang - Kali Brantas KSB Cheil Jedang Ploso, Jombang - Kali Jombang CJI Brantas Plandaan, Jombang - Kali Brantas PLD Kertosono Patian Rowo, Kertosono - Kali Brantas PTR Kediri Mojo, Kediri - Kali Brantas MJ Sumber Gempol, Tulungagung-Kali SBG Brantas Tulungagung Rejo Tangan, Tulungagung-Kali Brantas RJT
3.4.3. Pengukuran faktor fisik-kimia Pengukuran faktor fisik-kimia dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pengukuran ini berfungsi untuk mengetahui parameter lingkungan perairan pada setiap stasiun. Berdasarkan metode Michael (1984) ada beberapa prosedur dalam mengukur faktor fisik-kimia, yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
1.
Pengukuran secara langsung:
a.
Kecepatan arus
34
Pengukuran kecepatan arus air dilakukan dengan flowmeter (Geopacks Flowmeter jenis MFP 51). Prosedur penggunan flowmeter yaitu dengan cara mencelupkan impeller ke badan air yang akan diukur kecepatan arusnya dengan kedalaman ±1 meter pada arah yang berlawanan dengan arah arus air. Kemudian alat dihidupkan dan dicatat angka yang ditunjukkan oleh layar LCD counter. Angka yang ditunjukkan tersebut menunjukkan seberapa banyak baling-baling impeller berputar saat terkena arus. Selanjutnya untuk mendapatkan nilai besarnya arus, angka yang didapat dikalibrasi dengan rumus yang tercantum pada buku penggunaan manual Geopacks sebagai berikut: Water Velocity (V) m/s = 0.000854C + 0.05 Keterangan : V= kecepatan arus air ; C= angka pada layar LCD counter b.
Suhu air (ºC) Suhu air diukur menggunakan termometer alkohol. Pengukuran dilakukan
dengan cara memberi tali pada ujung termometer, kemudian mencelupkan ke dalam air selama ±5 menit pada kedalaman ±10 cm. Setelah termometer diangkat, segera dicatat angka yang ditunjukkan. Angka yang ditunjukkan merupakan besarnya suhu air tersebut. c.
Derajat keasaman (pH) Derajat keasaman diukur menggunakan kertas pH atau indikator universal.
Ujung kertas pH dicelupkan ke dalam air selama kurang lebih 0.5 menit. Kemudian perubahan warna yang ditunjukkan oleh kertas pH segera dicocokkan
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
35
dengan standart warna yang tertera pada bagian depan kotak pembungkus. Warna yang sesuai menunjukkan besarnya nilai pH pada air yang diukur. d.
Kedalaman (m) Kedalaman sungai diukur menggunakan tali yang salah satu ujungnya
diberi pemberat. Setelah tali tersebut dimasukkan ke dalam air, batas tali yang basah dengan batas tali yang kering diukur menggunakan meteran. 2.
Pengukuran secara tidak langsung
a.
Dissolved oxygen (DO) Dissolved oxygen (DO) atau oksigen terlarut dalam air diukur dengan
metode titrasi Winkler (Hariyanto dkk., 2008). Metode ini dilakukan dengan mengambil sampel air dari masing-masing plot di daerah penelitian yang kemudian dibawa ke Laboratorium Biosistematika untuk dilakukan proses selanjutnya. Hal penting yang dilakukan saat pengambilan sampel air adalah tidak terjadinya kontaminasi oksigen dari atmosfer ke dalam sampel air karena dapat mempengaruhi hasil oksigen terlarut yang akan diukur. Sampel air yang telah diambil di lapangan ditambahkan 2 ml larutan MnSO4 di bawah permukaan cairan dengan menggunakan pipet volume. Kemudian menambahkan 2 ml larutan alkaliiodida-azida dengan pipet yang berbeda. Botol ditutup dengan hati-hati untuk mencegah terperangkapnya udara dari luar, kemudian menghomogenkan larutan dengan cara membolak-balikkan botol tersebut. Endapan yang ada dibiarkan sampai 10 menit. Setelah proses pengendapannya sempurna, bagian larutan yang jernih diambil dengan pipet volume sebanyak 100 ml dan dipindahkan ke dalam labu Erlenmeyer 500 ml. Berikutnya menambahkan 2 ml H2SO4 pekat pada sisa
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
36
larutan yang mengendap dalam botol Winkler dengan cara mengalirkannya melalui dinding bagian dalam botol, kemudian botol segera ditutup kembali dan dikocok hingga seluruh endapan larut. Seluruh isi botol dituangkan ke dalam labu Erlenmeyer yang sama. Iodine yang dihasilkan dititrasi dengan larutan thiosulfat 0.02 N hingga terjadi perubahan warna menjadi coklat/ kuning muda. Selanjutnya ditambahkan indikator kanji sebanyak 2 ml hingga terjadi perubahan warna menjadi biru. Larutan tersebut kemudian dititrasi kembali dengan larutan thiosulfat hingga warna biru hilang pertama kali. Kemudian banyaknya larutan thiosulfat yang digunakan dalam proses titrasi dicatat. Untuk mencegah resiko perubahan oksigen yang terlarut dari sampel air yang diawetkan, maka prosedur titrasi di atas dapat juga dilakukan secara langsung di lapangan yaitu dengan prosedur kerja yang sama dan hanya mengganti tabung titrasi (buret) dengan suntikan (syringe) untuk melakukan titrasi. Oksigen Terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen (DO) dalam sampel air tersebut kemudian dihitung menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
Skripsi
OT
=
. . 8000 −4
= oksigen terlarut (mg O2/L)
a
= volume titran natrium thiosulfat (ml)
N
= normalitas larutan natrium thiosulfat (ek/L)
V
= volume botol Winkler (ml)
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
37
3.4.4. Penanganan dan analisis sampel kerang Penanganan dan analisis hasil sampling kerang meliputi empat tahap aktivitas meliputi sortasi, identifikasi, enumerasi data, dan visualisasi dengan penjelasan sebagai berikut. 1.
Sortasi Sortasi dilakukan dengan cara memisahkan dan menyeleksi kerang yang
diduga sebagai kijing air tawar Unionidae dari kelompok kerang lain atau substrat secara selektif dan hati-hati. Sampel kemudian dikelompokkan dalam wadah atau botol kolektor berdasarkan tingkat kemiripan morfologi (bentuk, alur, warna) dan difiksasi dengan larutan formalin 5 – 6 % serta diberi label identitas sampel. 2.
Identifikasi Setiap spesimen kerang yang diduga sebagai kijing air tawar Unionidae
kemudian diidentifikasi untuk mengetahui nama spesies dengan bantuan bukubuku panduan atau kunci determinasi dan identifikasi seperti Systematic Studies on the Non Marine Mollusc of the Indo-Australia Archipelago: Revision of Freshwater Bivalves (Jutting, 1953) dan The Mussels Project (Graf and Cumming, 2002) dan beberapa buku lain yang sesuai serta pemberian label pada setiap spesies kijing air tawar Unionidae. 3.
Enumerasi data Setiap sampel kijing air tawar Unionidae yang didapatkan dan berhasil
diidentifikasi dari setiap stasiun penelitian dihitung jumlah individunya untuk mendapatkan data tentang kelimpahan (dalam satuan individu/m2) masing-masing spesies dengan cara mengkonversi jumlah individu yang didapatkan dikali dengan
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
luas cakupan Ponar Dredge yaitu sebesar
,
38
pada setiap stasiun maupun
kelimpahan total masing-masing spesies di seluruh stasiun. 4.
Visualisasi Visualisasi dilakukan dengan menggunakan kamera digital. Visualisasi
berfungsi untuk menggambarkan hasil karakterisasi sehingga memudahkan dalam proses identifikasi. 3.4.5. Analisis data Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan dipergunakan untuk menjawab setiap rumusan masalah mengenai: 1.
Keberadaan spesies-spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas. Untuk mengetahui keberadaan kijing air tawar Unionidae dijawab secara
deskriptif dengan menyusun tabel keberadaan pada setiap stasiun. Penyusunan tabel bertujuan untuk mendapatkan data mengenai jumlah individu kijing air tawar persatuan luas (individu/m2). 2.
Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman dan dominansi kijing air tawar
Unionidae data diolah menggunakan Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner dan Indeks Dominansi Simpson. a.
Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner (H’) Keanekaragaman spesies (heterogenity) terkadang disebut juga keragaman
(diversity) merupakan karakter unik dalam suatu komunitas (Brower et al., 1998). Analisis keanekaragaman dapat memberi gambaran mengenai stabilitas komunitas kijing air tawar Unionidae yang ada di Sungai Brantas. Jika indeks keanekaragaman tinggi artinya komunitas kijing air tawar Unionidae yang ada
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
39
pada sungai tersebut dalam keadaan stabil karena spesies kijing air tawar Unionidae yang mampu hidup dan beradaptasi dengan kondisi sungai tersebut sangat banyak. Indeks Keanekaragaman spesies dapat dihitung menggunakan formula Shannon-Wienner berdasarkan Romimohtarto dan Juwana (2001): ′
=−
Keterangan : H’ = Indeks Keanekaragaman spesies Shannon-Wienner Pi = ni/N N = Total individu semua spesies ni = Jumlah individu spesies ke-i Indeks keanekaragaman yang didapat kemudian dimasukkan dalam kriteria keanekaragaman Lee et al., (1978) dalam Arisandi (1999): H’<1,0 1,0
2,0 b.
= Keanekaragaman sangat rendah = Keanekaragaman rendah = Keanekaragaman sedang = Keanekaragaman tinggi
Indeks Dominansi Simpson (Di) Hasil analisis dominansi spesies kijing air tawar Unionidae pada aliran
Sungai Brantas dapat memberikan gambaran mengenai stabilitas komunitas dan kondisi lingkungan sungai. Apabila dominansi tinggi (Di>50%), menandakan terjadinya dominansi spesies tertentu pada sungai tersebut. Indeks Dominansi dihitung menggunakan formula Simpson.
Keterangan :
Skripsi
Di ni N
=
100%
= Indeks Dominansi = Jumlah individu tiap spesies = Total individu semua spesies
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
40
Kriteria dominansi ditentukan sebagai berikut (Torgensen and Baxter, 2006): Dominan jika Di > 50% Subdominan (Umum) jika Di 10–50% Tidak dominan (Jarang) jika Di < 10% c.
Indeks Kemerataan Pielou (E) Analisis kemerataan (evenness) menunjukkan pola kemerataan kelimpahan
di antara spesies dalam komunitas persebaran kijing air tawar Unionidae di setiap stasiun pengambilan sampel. Jika indeks kemerataan tinggi maka sebaran kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas merata, hal ini menunjukkan bahwa faktor fisika-kimia lingkungan dan nutrisi mendukung pertumbuhan komunitas kijing air tawar Unionidae. Indeks kemerataan dapat dihitung menggunakan rumus Indeks evenness Pielou (E) sebagai berikut:
Keterangan :
=
′
ln
E = Indeks Evenness Pielou H’ = Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner S = Jumlah spesies
Indeks Kemerataan (evenness) yang diperoleh kemudian dimasukkan dalam kriteria (Kusnandar dkk, 2010) sebagai berikut: E<0,4 0,4<E<0,6 0,6>E≤1
Kemerataan antar spesies dalam populasi rendah. Kemerataan antar spesies dalam populasi sedang. Kemerataan antar spesies dalam populasi tinggi.
Distribusi kijing air tawar Unionidae dilihat dari keberadaan masingmasing spesies pada setiap stasiun sampling di sepanjang Sungai Brantas. Keberadaan yang dimaksud adalah ada atau tidaknya spesies tertentu pada stasiun
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
41
sampling. Frekuensi keberadaan suatu spesies di semua stasiun sampling menggambarkan kontinuitas distribusi yang diperlihatkan oleh kijing air tawar Unionidae di sepanjang Sungai Brantas.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sungai Brantas dengan mengambil 15 stasiun tempat pengambilan sampel dimulai dari bagian hilir di Kota Surabaya sampai dengan bagian hulu di Kabupaten Tulungagung yang telah ditentukan pada penelitian periode April—Mei 2011. Posisi koordinat dan lokasi tempat pengambilan sampel ditampilkan pada Lampiran 2, sedangkan data deskripsi kondisi lingkungan di sekitar lokasi tempat pengambilan sampel disajikan pada Lampiran 3. Penelitian ini dilengkapi dengan hasil pengukuran parameter fisika kimia air yang berguna untuk mengetahui kondisi Sungai Brantas pada saat dilakukan pengambilan sampel kijing air tawar Unionidae. Parameter yang diukur adalah kecepatan arus, pH air, suhu air, kedalaman sungai, dan DO (dissolved oxygen). Hasil kijing air tawar Unionidae yang didapatkan selama pengambilan sampel di Sungai Brantas didata dan dianalisis sehingga diperoleh data olahan berupa kelimpahan (individu/m2), keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi spesies. Berikut ini adalah tabel mengenai data pengukuran hasil parameter fisika kimia pada periode Januari—Maret 2012 di Sungai Brantas.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
43
Tabel 4.1. Data Hasil Pengukuran Parameter Fisika Kimia Air di Sungai Brantas Periode Januari–Maret 2012 Stasiun Penelitian
Tanggal pengambilan sampel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
28/2/2012 27 /2/ 2012 28 /2/ 2012 09 /2/ 2012 10 /2/ 2012 28 /2/ 2012 28 /2/ 2012 28 /2/ 2012 24 /2/ 2012 24 /2/ 2012 24 /2/ 2012 24 /2/ 2012 18 /2/ 2012 18 /2/ 2012 18 /2/ 2012
Kecepatan Arus (m/s) 1,29 0,25 0,41 0,49 0,48 0,51 0,51 0,64 0,83 0,78 0,88 0,65 1,39 2,23 1,43
Parameter Fisika Kimia Air Kedalaman Suhu pH (m) (°C) 3,2 6 29,3 4,3 6 30 2,6 6 31,7 3,3 6 31 3,5 6,3 32 3,1 6 29,3 2,0 6 30,3 7,8 6 28,7 3,4 6 30,7 5,1 6 31 4,1 6 29,3 3,9 6 28 3,2 6 28,7 2,7 5,6 29,3 3,1 5,8 28,3
DO (mgO2/l) 6,7 5,9 6,5 6,3 6,6 9,2 9,2 10,6 9,1 8,8 8,9 8,7 9,7 7,7 6,6
Dari Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa kecepatan arus bervariasi antara 0,25—2,23 m/s, kecepatan arus tertinggi ada pada stasiun 14 dengan nilai 2,23 m/s dan terendah terletak pada stasiun 2 dengan nilai 0,25 m/s. Kedalaman sungai mencapai 7,8 meter pada stasiun 8 dan merupakan terdalam pada periode ini, sedangkan stasiun yang terdangkal adalah stasiun 7 yang hanya mencapai 2 meter. Untuk pengukuran pH air, pada seluruh stasiun pengambilan sampel memiliki rata-rata yang hampir sama yaitu 6, tetapi stasiun 6 memiliki pH 6,3 dan terendah pada stasiun 14 dengan nilai 5,6. Suhu air pada seluruh stasiun penelitian berkisar antara 28–32ºC, suhu air tertinggi pada stasiun 5 dan suhu air terendah pada stasiun 12. Kadar oksigen terlarut (DO) air juga bervariasi pada seluruh stasiun, berkisar antara 5,9–10,6 mgO2/l, tertinggi pada stasiun 8 dan terendah pada stasiun 2.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
44
4.1.1. Spesies-spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Hasil pengambilan sampel kijing air tawar Unionidae di 15 stasiun penelitian diperoleh empat spesies yaitu Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, dan Rectidens sumatrensis. Hasil perolehan ini berbeda dengan penelitian periode April—Mei 2011 (Ramadani, 2011) yang hanya memperoleh tiga spesies yaitu Contradens contradens, Elongaria orientalis, dan Rectidens sumatrensis tanpa menemukan Pilsbryoconcha exilis. Klasifikasi dan karakterisasi masing-masing spesies kijing air tawar Unionidae tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Contradens contradens Kedudukan Contradens contradens dalam sistem klasifikasi dunia hewan dapat dilihat sebagai berikut (Graf and Cumming, 2010)
Skripsi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Mollusca
Class
: Bivalvia
Order
: Unionoida
Family
: Unionidae
Genus
: Contradens (Haas, 1913)
Species
: Contradens contradens (Lea, 1838)
Local name
: Kijing
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
45
Contradens contradens memiliki cangkang berbentuk lonjong atau belah ketupat tidak teratur dan agak melebar. Umbo lebih menonjol dengan tekstur lebih jelas. Tepi dorso-posterior cangkang tampak jelas lurus, membentuk sudut dan sayap. Warna cangkang luar hijau kekuningan-kecoklatan, bagian sayap berwarna lebih gelap. Warna cangkang dalam (nacreous) percampuran antara putih, pink, dan hijau. Permukaan cangkang kusam terutama bagian sayap, bagian apeks lebih licin. Terdapat gigi cardinal dan lateral yang masing-masing berjumlah dua pada cangkang sebelah kiri sedangkan dua gigi cardinal dan satu gigi lateral pada cangkang sebelah kanan. Perbandingan morfometri lebar : panjang : tinggi = 1 : 3,91 : 2,23.
Gambar 8. Morfologi cangkang Contradens contradens. A. keping kanan, B. keping kiri; in: cangkang internal; aa: aduktor anterior; ap: aduktor posterior; gp: garis pallial; ex: cangkang eksternal; um: umbo; gk: garis konsentris. (Dokumentasi pribadi) 2. Elongaria orientalis Kedudukan Elongaria orientalis dalam klasifikasi dunia hewan dapat dilihat sebagai berikut (Graf and Cumming, 2010)
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Mollusca
Class
: Bivalvia
Order
: Unionoida
Family
: Unionidae
Genus
: Elongaria (Haas, 1913)
Species
: Elongaria orientalis (Lea, 1840)
Local name
: Kijing
46
Elongaria orientalis memiliki cangkang berbentuk bulat telur memanjang, warna cangkang hijau kecoklatan sampai coklat tua pada spesimen yang sudah dewasa, dan berwarna hijau muda sampai kebiruan pada spesimen yang masih muda. Warna cangkang dalam (nacreous) percampuran antara putih, pink, kuning kehijauan. Permukaan cangkang pada bagian tepi dorso-ventral kusam, pada cangkang tua bagian tepi lebih kusam. Umbo tidak terlalu berkembang dengan rib-konsentris seperti ombak. Valve tampak samping terlihat menyempit. Cangkang sebelah kiri memiliki masing-masing dua gigi lateral dan gigi cardinal sedangkan sebelah kanan memiliki hanya satu gigi lateral dan dua gigi cardinal. Perbandingan morfometri cangkang lebar : panjang : tinggi = 1 : 4,17 : 1,63.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
47
Gambar 9. Morfologi cangkang Elongaria orientalis. A. keping kanan, B. keping kiri; in: cangkang internal; aa: aduktor anterior; ap: aduktor posterior; gp: garis pallial; ex: cangkang eksternal; um: umbo; gk: garis konsentris. (Dokumentasi pribadi) 3. Pilsbryoconcha exilis Kedudukan Elongaria orientalis dalam klasifikasi dunia hewan dapat dilihat sebagai berikut (Graf and Cumming, 2010) Kingdom
: Animalia
Phylum
: Mollusca
Class
: Bivalvia
Order
: Unionoida
Family
: Unionidae
Genus
: Pilsbryoconcha (Haas, 1912)
Species
: Pilsbryoconcha exilis (Lea, 1838)
Local name
: Kijing
Pilsbryoconcha exilis memiliki cangkang berbentuk bulat telur memanjang berwarna kuning kecoklatan atau hijau kecoklatan, tipis dan transparan, spesimen yang masih segar tampak mengkilat. Tepi dorsal dan ventral hampir sejajar, serat
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
48
epidermis pada bagian depan dan belakang, lebih halus pada bagian tengah cangkang. Warna cangkang dalam (nacreous) percampuran antara putih, pink, dan hijau. Ligamen panjang dan sempit, tidak terdapat gigi pada hinge. Perbandingan morfometri cangkang lebar : panjang : tinggi = 1 : 3,17 : 1,57.
Gambar 10. Morfologi cangkang Pilsbryoconcha exilis. A. keping kanan, B. keping kiri; in: cangkang internal; aa: aduktor anterior; ap: aduktor posterior; gp: garis pallial; ex: cangkang eksternal; um: umbo; gk: garis konsentris. (Dokumentasi pribadi) 4. Rectidens sumatrensis Kedudukan Elongaria orientalis dalam klasifikasi dunia hewan dapat dilihat sebagai berikut (Graf and Cumming, 2010)
Skripsi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Mollusca
Class
: Bivalvia
Order
: Unionoida
Family
: Unionidae
Genus
: Rectidens (Simpson, 1900)
Species
: Rectidens sumatrensis (Dunker, 1852)
Local name
: Kijing
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
49
Rectidens sumatrenis memiliki cangkang berbentuk ellips memanjang, terdapat garis konsentris beraturan, pada tepi dorso-posterior membulat dan memanjang, lekuk dorso-ventral berbentuk cembung. Warna coklat kekuningan pada kijing muda dan coklat kehitaman pada kijing tua. Warna cangkang dalam (nacreous) percampuran antara putih, pink, dan hijau. Permukaan cangkang kusam terutama bagian sayap. Umbo terlihat tidak tampak berkembang dengan tekstur yang berombak. Memiliki dua atau lebih gigi lameliform di setiap cangkang. Perbandingan morfometri cangkang lebar : panjang : tinggi = 1 : 3,40 : 1,74.
Gambar 11. Morfologi cangkang Rectidens sumatrensis. A. keping kanan, B. keping kiri; in: cangkang internal; aa: aduktor anterior; ap: aduktor posterior; gp: garis pallial; ex: cangkang eksternal; um: umbo; gk: garis konsentris. (Dokumentasi pribadi) 4.1.2. Kelimpahan dan dominansi spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas Pengambilan sampel kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada 15 stasiun penelitian didapatkan jumlah total sebanyak 100 individu yang terkonsentrasi hanya pada empat stasiun saja, yaitu stasiun 3—6 (Lampiran 4).
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
50
Kelimpahan total kijing air tawar Unionidae diseluruh stasiun di Sungai Brantas pada 15 stasiun sebanyak 69 individu/m2 yang terdiri atas empat spesies, yaitu Contradens contradens sebanyak 22 individu/m2, Elongaria orientalis sebanyak 26 individu/m2, Pilsbryoconcha exilis sebanyak 11 individu/m2, dan Rectidens sumatrensis sebanyak 10 individu/m2. Data hasil pengambilan sampel tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menghitung nilai kelimpahan dan dominansi pada setiap stasiun penelitian. Data disajikan secara ringkas pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Kelimpahan (ni, individu/m2) dan Dominansi (Di, %) MasingMasing Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Spesies
3
Di 29
Stasiun Penelitian 4 5 ni Di ni Di 3 50 0 0
ni 4
6
Total
C. contradens
ni 15
Di 44
ni 22
Di 32
E. orientalis
21
41
0
0
3
100
2
22
26
38
P.exilis
9
18
0
0
0
0
2
22
11
16
R. sumatrensis
6
12
3
50
0
0
1
11
10
14
Total Keanekaragaman (H) Evennes (E)
51
100
6
100
3
100
9
100
69
100
1,28
0,69
0
1,19
1,23
0,93
1
0
0,85
0,89
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa keempat spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas hanya didapati pada stasiun 3, 4, 5, dan 6, dengan keberadaan setiap spesies pada masing-masing stasiun tidak sama. Contradens contradens ditemukan pada stasiun 3, stasiun 4, dan stasiun 6, Elongaria orientalis ditemukan di stasiun 3, stasiun 5, dan stasiun 6, Pilsbryoconcha exilis ditemukan di stasiun 3 dan stasiun 6, Rectidens sumatrensis ditemukan pada stasiun 3, stasiun 4, dan stasiun 6. Pada stasiun 3 dan stasiun 6 sama-sama diperoleh empat spesies kijing air tawar Unionidae. Meskipun sama-sama
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
51
diperoleh empat spesies kijing air tawar di stasiun tersebut, namun kelimpahan dan dominansi masing-masing spesies berbeda antar stasiun. Apabila ditinjau dari setiap stasiun, stasiun 3 menduduki urutan pertama dengan kelimpahan total sebanyak 51 individu/m2, disusul dengan stasiun 6, stasiun 4, dan kelimpahan total terendah berada pada stasiun 5 hanya dengan 3 individu/m2. Contradens contradens memiliki kelimpahan 15 individu/m2 dan menduduki peringkat kedua spesies yang mendominansi dengan nilai 29% pada stasiun 3, sedangkan pada stasiun 6 menduduki peringkat pertama dengan nilai kelimpahan 4 individu/m2 dan mendominasi sebesar 44% pada stasiun tersebut. Elongaria orientalis merupakan spesies terbanyak yang ditemukan di stasiun 3 dengan nilai kelimpahan 21 individu/m2 dan mendominasi 41% di stasiun tersebut, sedangkan di stasiun 6 ada dua spesies yang menduduki peringkat kedua yaitu Elongaria orientalis dan Pilsbryoconcha exilis dengan perolehan nilai kelimpahan 2 individu/m2 dan dominansi yang sama besar pada stasiun tersebut yaitu 22%. Pilsbryoconcha exilis memiliki kelimpahan 9 individu/m2 dan dominansi sebesar 18% di stasiun 3. Rectidens sumatrensis sama-sama memiliki kelimpahan dan dominansi terendah pada stasiun 3 dan stasiun 6, pada stasiun 3 hanya diperoleh 6 individu/m2 dan dominansi sebesar 12% sedangkan pada stasiun 6 hanya diperoleh 1 individu/m2 dengan nilai dominansi hanya 11%. Pada stasiun 4 ditemukan dua spesies kijing air tawar Unionidae yaitu Contradens contradens dan Rectidens sumatrensis dengan kelimpahan 3 individu/m2 dan dominansi 50% pada dua spesies tersebut. Sedangkan pada stasiun 5 hanya diperoleh satu spesies kijing air tawar Unionidae yaitu Elongaria orientalis
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
52
dengan nilai kelimpahan 3 individu/m2 dan dominansi pada stasiun tersebut sebesar 100%. Total nilai kelimpahan masing-masing spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas berkisar antara 10—26 individu/m2, Elongaria orientalis menduduki peringkat pertama dengan kelimpahan sebesar 26 individu/m2, sedangkan
kelimpahan
terendah
diperoleh
Rectidens
sumatrensis
(10
individu/m2). Indeks dominansi spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas memiliki kisaran nilai 14—38% dengan dominansi tertinggi oleh Elongaria orientalis (38%) dan dominansi terendah oleh Rectidens sumatrensis (14%). 4.1.3. Keanekaragaman dan kemerataan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas Keanekaragaman spesies organisme di dalam suatu komunitas biotik dapat memberikan gambaran mengenai stabilitas komunitas di dalam ekosistem tersebut. Jika indeks keanekaragaman tinggi artinya komunitas organisme yang ada pada sungai tersebut dalam keadaan stabil karena organisme yang mampu hidup dan beradaptasi dengan kondisi sungai tersebut sangat banyak. Hasil penghitungan indeks keanekaragaman spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada setiap stasiun bervariasi mulai dari 0,69–1,28. Indeks keanekaragaman terendah berada di stasiun 4 dengan nilai 0,69 dan Indeks keanekaragaman tertinggi sebesar di stasiun 3 dengan nilai 1,28. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman kijing air tawar Unionidae tergolong rendah pada stasiun 3 dan stasiun 6. dan tergolong sangat rendah pada stasiun 4.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
53
Kemerataan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas menunjukkan pola kemerataan kelimpahan di antara spesies dalam komunitas persebaran kijing air tawar Unionidae di setiap stasiun pengambilan sampel. Jika indeks kemerataan tinggi maka sebaran kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas merata, hal ini menunjukkan bahwa faktor fisika-kimia lingkungan dan nutrisi mendukung pertumbuhan komunitas kijing air tawar Unionidae. Hasil dari pengambilan sampel menunjukkan indeks kemerataan setiap stasiun memiliki nilai bervariasi antara 0–1. Tingkat kemerataan kijing air tawar Unionidae tergolong tinggi pada stasiun 3 dengan nilai 0,93, stasiun 4 (1), dan staisun 6 (0,85). Tingkat kemerataan rendah berada pada stasiun 5 (0). 4.1.4. Distribusi spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas Untuk mengetahui pola distribusi longitudinal kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas digunakan sebuah pemetaan persebaran keempat spesies kijing air tawar Unionidae yang digambarkan pada setiap stasiun pengambilan sampel. Distribusi keberadaan keempat spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada seluruh stasiun penelitian ditampilkan pada Tabel 4.3. Apabila dilihat menurut (Tabel 4.2) keberadaan dan kelimpahan kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas menunjukkan adanya peningkatan menuju ke arah hilir (stasiun 6- stasiun 3).
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
54
Tabel 4.3. Keberadaan Spesies Kijing Air Tawar Unionidae Pada Seluruh Stasiun Pengambilan Sampel di Sungai Brantas Stasiun Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Keterangan :
Keberadaan Spesies Kijing Air Tawar Unionidae pada Setiap Stasiun Penelitian di Sungai Brantas P. exilis R. sumatrensis C. contradens E. orientalis + + + -
+ + + -
- : tidak ditemukan
+ : ditemukan
+ + -
+ + + -
Dari Tabel 4.3 diketahui bahwa dari 15 stasiun pengambilan sampel distribusi kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas hanya terkonsentrasi pada empat stasiun penelitian, yaitu: stasiun 3 yang berlokasi di daerah Waru Gunung, stasiun 4 (Driyorejo), stasiun 5 (Wringin Anom), dan stasiun 6 (Wringin Anom2) yang merupakan bagian dari aliran Kali Surabaya. Dari 4 stasiun yang mengandung spesies kijing air tawar Unionidae, keberadaan masing-masing spesies hanya menempati 2—3 stasiun pengambilan sampel. Pada stasiun 3 yang berlokasi di Waru Gunung dan stasiun 6 yang berlokasi di Wringin Anom2 didapatkan empat macam spesies kijing air tawar Unionidae yaitu Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, dan
Rectidens
sumatrensis. Pada stasiun 4 yang berlokasi di Driyorejo didapatkan dua spesies
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
55
spesies yaitu, Contradens contradens, dan Rectidens sumatrensis. Selain itu, pada stasiun 5 yang berlokasi di Wringin Anom2 hanya diperoleh satu spesies, yaitu Elongaria orientalis. Berdasarkan data terkait dapat diketahui bahwa pola distribusi empat spesies kijing air tawar Unionidae yang ditemukan di Sungai Brantas termasuk tidak kontinyu bila dilihat dari keseluruhan stasiun pengambilan sampel, dan termasuk kontinyu bila ditinjau berdasarkan keberadaannya yang hanya ada di empat titik pengambilan sampel yang berada di daerah aliran Kali Surabaya.
4.2. Pembahasan Penelitian ini merupakan suatu bagian dari penelitian periode April—Mei 2011 dan menjadi penelitian lanjutan yang sudah dirancang untuk mendapatkan data tentang keberadaan kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas dengan cara melakukan pengambilan sampel sebanyak empat kali dalam satu tahun. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperbarui hasil dan menambah informasi dari penelitian periode April—Mei 2011. Pada penelitian ini ditemukan empat spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas, yaitu: Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, dan Rectidens sumatrensis. Persebaran empat spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode ini hanya berada di dua daerah pada stasiun pengambilan sampel, yaitu daerah Surabaya (stasiun 3) dan Gresik (stasiun 4, stasiun 5, dan stasiun 6) yang merupakan bagian dari aliran Kali Surabaya, yaitu: stasiun 3 (Waru Gunung), stasiun 4 (Driyorejo), stasiun 5 dan stasiun 6 (Wringin Anom). Hal ini
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
56
menunjukkan distribusi atau persebaran kijing air tawar Unionidae hanya kontinyu di empat stasiun tersebut, dan tidak kontinyu apabila dilihat dari keseluruhan stasiun yang ada. Laporan hasil penelitian terdekat yang mengungkapkan keberadaan kijing air tawar Unionidae dilakukan oleh (Ramadani, 2011). Pada penelitian tersebut hanya didapatkan tiga spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas yaitu, Contradens contradens, Elongaria orientalis, dan Rectidens sumatrensis. Sehingga dapat diketahui bahwa penelitian tersebut tidak mendapati adanya Pilsbryoconcha exilis dan Pseudodon vondenbuschianus. Penelitian dan informasi mengenai keberadaan, persebaran kijing air tawar Unionidae di Indonesia masih sangat sedikit dilakukan. Satu-satunya acuan untuk mengetahui keberadaan kijing air tawar Unionidae di Indonesia hanya berdasar laporan yang dirangkum oleh (Jutting, 1953) dan penelitian periode sebelumnya (Ramadani, 2011). Menurut Jutting 1953, terdapat enam spesies kijing air tawar Unionidae yang ada di Pulau Jawa dan lima spesies di antaranya terdapat di Sungai Brantas. Kelima spesies tersebut adalah Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, Pseudodon vondenbuschianus, dan Rectidens sumatrensis. Sedangkan satu spesies kijing air tawar Unionidae Physunio eximius dapat ditemukan di Sungai Bengawan Solo. (Ramadani, 2011) mengungkapkan, adanya perbedaan daftar spesies yang ditemukan dengan yang dilaporkan Jutting kemungkinan disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan sungai yang cukup signifikan mengingat jarak tahun yang terlampau jauh (1953 hingga 2011).
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
57
Selain perbedaan mengenai parameter fisika kimia air antara dua periode penelitian, perbedaan juga terjadi pada nilai dominansi spesies, kelimpahan, dan keanekaragaman. Tabel perbandingan antara kelimpahan dan dominansi spesies yang didasarkan pada jumlah seluruh stasiun penelitian disajikan secara ringkas pada Tabel 5.1 dan disajikan secara lengkap jika dilihat dari setiap stasiun penelitian kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada Lampiran 5 sedangkan grafik perbandingan antara kelimpahan dan dominansi spesies kijing air tawar Unionidae disetiap stasiun digambarkan pada Lampiran 6. Tabel 5.1. Perbedaan Kelimpahan (individu/m2) dan Dominansi (%) Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari–Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011.
Keterangan : A : Periode penelitian Januari—Maret 2012 B: Periode penelitian April—Mei 2011
Dari Tabel 5.1 di atas, dapat dilihat bahwa total kelimpahan kijing air tawar Unionidae pada periode ini berkisar antara 10—26 individu/m2, sedangkan pada periode sebelumnya memiliki kelimpahan antara 36—54 individu/m2. Nilai kelimpahan tertinggi pada kedua periode penelitian ini didapati oleh Elongaria orientalis, sedangkan kelimpahan terendah menunjukkan hasil yang berbeda pada kedua periode penelitian, pada periode ini kelimpahan terendah oleh Rectidens
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
58
sumatrensis sedangkan pada penelitian sebelumnya kelimpahan terendah oleh Contradens contradens. Penghitungan indeks dominansi kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode ini memperoleh hasil antara 14—38%. Elongaria orientalis mempunyai nilai dominansi tertinggi dengan nilai 38%, sedangkan dominansi terendah oleh Rectidens sumatrensis (14%). Sedangkan pada periode sebelumnya, indeks dominansi berkisar antara 27—40%. Elongaria orientalis juga mendominasi dibandingkan kedua spesies yang ditemukan di Sungai Brantas pada periode tersebut dengan nilai dominansi 40%, nilai indeks dominansi terendah tercatat oleh Contradens contradens (27%). Indeks keanekaragaman spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas secara keseluruhan dengan tanpa membedakan stasiun diperoleh hasil sebesar 1,23 (tergolong tingkat keanekaragaman rendah), sedangkan indeks keanekaragaman
pada
setiap
stasiun
bervariasi
dari
0–1,28
(tingkat
keanekaragaman berkisar antara sangat rendah—rendah). Indeks keanekaragaman terendah berada di stasiun 5 dengan nilai 0 dan Indeks keanekaragaman tertinggi sebesar di stasiun 3 dengan nilai 1,28. Indeks keanekaragaman pada periode ini juga
mengalami
perbedaan
dengan
periode
April—Mei
2011,
indeks
keanekaragamannya sebesar 1,09 bila dilihat dari seluruh stasiun. Variasi nilai indeks keanekaragaman berkisar antara 0,69—1,08. Keanekaragaman spesies pada stasiun 3—5 tergolong rendah dan pada stasiun lainnya keanekaragaman sangat rendah.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
59
Perbedaan hasil kijing air tawar Unionidae yang diperoleh dua periode ini dapat terjadi karena penyebaran spesies dan populasi kijing air tawar Unionidae ditentukan oleh sifat fisika kimia air. Sifat fisik perairan seperti kedalaman, kecepatan arus, kekeruhan atau kecerahan, substrat dasar dan suhu air. Sifat kimia antara lain kandungan oksigen terlarut, pH, bahan organik, dan kandungan hara berpengaruh terhadap hewan bentos termasuk kijing air tawar Unionidae. Sifatsifat fisika kimia air berpengaruh langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan kijing air tawar Unionidae. Berdasarkan komparasi dari hasil pengukuran parameter fisika kimia air, diketahui bahwa kondisi lingkungan sungai saat penelitian ini berbeda dengan kondisi lingkungan sungai pada penelitian April—Mei 2011 (Ramadani, 2011). Perbedaan fluktuasi parameter fisika kimia disajikan secara grafik pada Lampiran 7 dan disajikan pada Tabel 5.2. Bila setiap parameter fisika kimia air yang di atas dibandingkan, akan memberikan nilai yang berbeda antara dua periode penelitian. Selain itu, perubahan tidak hanya terjadi pada nilai parameter fisika kimia air yang diukur, tetapi nilai minimum dan maksimum setiap parameter juga berubah pada titik pengambilan sampel. Kecepatan arus pada periode ini mempunyai nilai berkisar antara 0,25–2,23 m/s, nilai terendah pada stasiun 2 dan nilai tertinggi pada stasiun 14 sedangkan pada periode April—Mei 2011 hanya berkisar antara 0,08–1,1 m/s dengan nilai terendah pada stasiun 7 dan tertinggi pada stasiun 15. Kedalaman sungai juga mengalami perbedaan, hal ini dapat dilihat dari kedalaman pada periode ini yaitu sekitar 2–7,8 meter, terdangkal pada stasiun 7 dan terdalam pada
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
60
stasiun 8 sedangkan pada periode sebelumnya berkisar 2–5,6 meter, terdangkal pada stasiun 14 dan 15 dan terdalam pada stasiun 10. Tabel 5.2. Data Perbandingan Rata-Rata Pengukuran Parameter Fisika Kimia Air Periode Januari—Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011. Stasiun Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Rata-Rata Hasil Parameter Fisika Kimia Air Kecepatan Kedalaman DO pH Suhu (°C) Arus (m/s) (m) (mgO2/l) A B A B A B A B A B 1.29 0.25 0.41 0.49 0.48 0.51 0.51 0.64 0.83 0.78 0.88 0.65 1.39 2.23 1.43
0.08 0.09 0.17 0.18 0.21 0.23 0.06 0.09 0.25 0.30 0.46 0.24 0.78 1.09 1.10
3.2 4.3 2.6 3.3 3.5 3.1 2 7.8 3.4 5.1 4.1 3.9 3.2 2.7 3.1
4.1 5.2 3.1 2.5 3.3 3.5 3.9 3.5 5.6 5 2.3 4 2 2
6 6 6 6 6.3 6 6 6 6 6 6 6 6 5.6 5.8
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
Keterangan : A : Periode penelitian Januari—Maret 2012 B: Periode penelitian April—Mei 2011
29.3 30 31.7 31 32 29.3 30.3 28.7 30.7 31 29.3 28 28.7 29.3 28.3
30 29 28 29 28 29 31 29 30 29 28 28 27 28 27
6.7 5.9 6.5 6.3 6.6 9.2 9.2 10.6 9.1 8.8 8.9 8.7 9.7 7.7 6.6
5.6 4.6 5.4 8.3 5.7 8.3 6.9 7.4 7.9 4.0 7.7 7.0 7.2 7.3 7.9
Kecepatan arus yang tinggi dan kedalaman air pada saat pengambilan sampel periode ini mempengaruhi hasil pengambilan kijing air tawar Unionidae. Kecepatan arus mengakibatkan kinerja dan teknik dalam pengambilan sampel terganggu karena Ponar dredge yang dipakai dalam pengambilan sampel ikut terbawa arus dan tidak bisa menyentuh dasar perairan sebagaimana mestinya. Sedangkan faktor kedalaman air berpengaruh terhadap posisi pengambilan sampel pada dua periode penelitian ini. Berikut adalah ilustrasi penampang melintang
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
61
mengenai kedalaman sungai yang mengakibatkan perbedaan posisi dalam pengambilan sampel kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas.
A B
Gambar 12. Ilustrasi penampang melintang sungai. (dokumentasi pribadi) Dari ilustrasi di atas dapat diketahui bahwa kedalaman air sangat berpengaruh terhadap posisi pengambilan sampel. Hal tersebut dapat dilihat dari posisi kedalaman air pada kondisi A dan kondisi B. Posisi pengambilan sampel pada titik ¼ dan ¾ lebar sungai akan mengalami pergeseran, sehingga akan mempengaruhi kedalaman dan substrat yang diambil. Oleh karena itu, disarankan pada penelitian periode selanjutnya, untuk memperhatikan kondisi kecepatan arus dan kedalaman air pada stasiun pengambilan sampel. Apabila dua kondisi tersebut dalam keadaan ideal, disarankan untuk menggunakan metode dan teknik lain dalam pengambilan sampel kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas misalnya dengan menggunakan plot yang sudah ditentukan ukurannya dan di tempatkan pada stasiun pengambilan sampel, sehingga peluang untuk mendapatkan hasil kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas lebih dapat terwakili.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
62
Perbedaan juga dapat dilihat pada kisaran nilai pH air di 15 stasiun pengambilan sampel, pada periode ini terdapat variasi angka yang ditunjukkan oleh indikator pH yaitu 5,6–6,3, pH terendah pada stasiun 14 dan tertinggi pada stasiun 5, hal ini menunjukkan bahwa kondisi air Sungai Brantas yang diwakili oleh 15 stasiun pengambilan sampel bersuasana basa, berbeda dengan kondisi air Sungai Brantas pada periode sebelumnya yang bersifat netral karena indikator pH menunjukkan angka yang seragam pada seluruh stasiun pengambilan sampel yaitu 7. Bagi bivalvia, suhu merupakan salah satu faktor pengontrol tingkat pertumbuhan. Suhu sangat
besar pengaruhnya pada kehidupan kerang-kerangan
terutama yang hidup di daerah yang mempunyai empat musim, namun di perairan tropis pengaruh suhu tidak begitu nyata karena fluktuasi suhu tidak besar (Pantjara et al., 1992). Suhu air pada periode ini berkisar antara 28–32ºC, suhu terendah pada
stasiun 12 dan suhu tertinggi pada stasiun 3 sedangkan pada periode sebelumnya berkisar antara 27–31ºC. Suhu pada dua periode ini masih dalam kisaran toleransi, karena kisaran suhu normal agar jenis kerang-kerangan dapat hidup di daerah tropis yaitu 20°C – 35 °C dengan fluktuasi tidak lebih dari 5°C (Kastoro, 1988).
Disolved Oxygen (DO) merupakan banyaknya oksigen terlarut dalam suatu perairan. Oksigen terlarut di dalam air dihasilkan dari proses fotosintesis tumbuhan air dan dari udara yang masuk melalui proses difusi yang secara lambat masuk menembus permukaan air (Wardhana, 1995). Kisaran toleransi makrozoobentos terhadap oksigen terlarut berbeda-beda. Menurut Sastrawijaya (1991) kehidupan makrozoobentos dapat bertahan jika ada oksigen terlarut
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
63
minimum sebanyak 5 mgO2/liter, selebihnya tergantung kepada ketahanan organisme, derajat keaktifan, kehadiran pencemar, temperatur air dan sebagainya. Kandungan oksigen terlarut juga mampu mempengaruhi jumlah jenis bentos di perairan. Hasil pengukuran oksigen terlarut (DO/dissolved oxygen) juga mengalami perbedaan yaitu berkisar antara 5,9–10,6 mgO2/liter dengan nilai DO terendah pada stasiun 2 dan tertinggi pada stasiun 8 untuk periode ini. Bila dibandingkan dengan hasil penelitian periode April—Mei 2011 bernilai 4–8.3 mgO2/liter nilai DO terendah terdapat pada stasiun 10 dan tertinggi pada stasiun 6. Meskipun tidak sering disebut sebagai kontributor utama terhadap penurunan kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas, landskap perubahan seperti urbanisasi, adanya pemukiman di sepanjang sungai yang menyebabkan terjadinya modifikasi DAS dan dapat mengurangi kualitas sungai dan mengubah komunitas makroinvert yang ada di perairan. Selain itu, adanya perlakuan dari masyarakat terhadap habitat kijing air tawar Unionidae seperti penambangan pasir liar yang menyebabkan substrat tempat hidup menjadi terangkat dan berubah, masuknya limbah pabrik dan limbah rumah tangga ke sungai yang menyebabkan perbedaan pH sehingga mempengaruhi keberadaan kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas. Penambahan bahan organik maupun anorganik berupa limbah ke dalam perairan selain mengubah susunan kimia air, juga mempengaruhi sifat-sifat biologi dari perairan tersebut. Banyaknya bahan organik di dalam perairan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut di dalam perairan dan jika keadaan ini berlangsung lama menyebabkan perairan menjadi anaerob, sehingga organisme aerob akan mati.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
64
Selain beberapa faktor yang sudah disebutkan di atas, ketidakkontinyuan persebaran kijing air tawar Unionidae pada sistem Sungai Brantas di 15 stasiun penelitian kemungkinan besar juga disebabkan karena adanya waduk dan bangunan sungai sebagai pengendali debit air. Menurut informasi yang didapatkan dari Perum Jasa Tirta, Setidaknya ada 7 waduk dan 10 bangunan sungai sebagai pengendali debit air di sepanjang aliran Sungai Brantas. Keberadaan bangunan tersebut secara tidak langsung memutuskan aliran energi sehingga distribusi kijing air tawar Unionidae tidak merata dan cenderung terakumulasi pada daerah tertentu. Bogan (1993) juga mengungkapkan, perubahan habitat yang disebabkan oleh manusia seperti pembangunan waduk dan bangunan sungai akan mempengaruhi keberadaan kerang air tawar yang hidup di aliran sungai tersebut karena hal tersebut dapat mempengaruhi migrasi ikan sebagai inang dari kerang air tawar.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Sungai Brantas pada
pengambilan sampel periode Januari—Maret 2012, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Spesies Kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas adalah Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, dan Rectidens sumatrensis.
2.
Tingkat keanekaragaman spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas tergolong rendah. Dominansi kijing air tawar Unionidae di seluruh stasiun pengambilan sampel di Sungai Brantas secara berurutan adalah Contradens contradens sebesar 32%, Elongaria orientalis (38%), Pilsbryoconcha exilis (16%), dan Rectidens sumatrensis (14%).
3.
Kelimpahan total masing-masing spesies kijing air tawar Unionidae di seluruh stasiun penelitian di Sungai Brantas adalah Contradens contradens sejumlah
22
individu/m2,
Elongaria
orientalis
(26
individu/m2),
Pilsbryoconcha exilis (11 individu/m2), Rectidens sumatrensis (10 individu/m2). 4.
Pola distribusi empat spesies kijing air tawar Unionidae yang ditemukan di Sungai Brantas termasuk tidak kontinyu bila dilihat dari keseluruhan stasiun pengambilan sampel, dan termasuk kontinyu bila ditinjau berdasarkan
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
66
daerah kisaran keberadaannya yang hanya ada di empat titik pengambilan sampel yang berada di daerah aliran Kali Surabaya. 5.
Hasil komparasi data keanekaragaman, dominansi, dan kelimpahan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode Januari—Maret 2012 dan April—Mei 2011 adalah sebagai berikut : a. Periode Januari—Maret 2012 ditemukan empat spesies kijing air tawar Unionidae sedangkan periode April—Mei 2011 hanya ditemukan tiga spesies. b. Tingkat keanekaraman spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada kedua periode penelitian tergolong rendah. c. Nilai dominansi spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode Januari—Maret 2012 lebih rendah dibanding dengan periode April—Mei 2011. d. Kelimpahan total masing-masing spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode Januari—Maret 2012 lebih rendah dibanding dengan periode April—Mei.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
67
5.2. Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan pada periode waktu yang telah ditentukan dan menggunakan metode teknik sampling yang berbeda misalnya menggunakan metode plot dengan ukuran yang sudah ditentukan. Penggunaan metode plot diharapkan memberikan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan kijing air tawar Unionidae serta memberikan gambaran yang lebih baik mengenai keberadaannya di Sungai Brantas. Karena penggunaan alat Ponar dredge dengan luas cakupan dan pengulangan sebanyak 15 kali masih kurang dapat memberikan hasil yang representatif mengenai keberadaan kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
68
DAFTAR PUSTAKA Affandi, M., 1990. Pendugaan Tingkat Pencemaran Kali Surabaya dan Kanal Kali Wonokromo dengan Menggunakan Indeks Diversitas Hewan Bentos Makro, Skiripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Airlangga, Surabaya. Anonim. Tanpa Tahun. http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai Brantas. Diakses tanggal 8 Desember 2011 Anonim. 2008. Profil Balai Besar Wilayah Sungai Brantas. DPU. http://www.pu.go.id/satminkal/dit_sda/profil%20balai/bbws/new/profil%20 brantas.pdf. Diakses tanggal 15 November 2010. Aisyah, Siti Nuur, 2011, Karakteristik Morfologis Cangkang Kerang Air Tawar (Unionidae) di Sungai Brantas, Skripsi, Jurusan Biologi FSAINTEK Universitas Airlangga, Surabaya. Arisandi, P. 1999. Studi Struktur Komunitas dan Keanekaragaman Mangrove Berdasarkan Tipe Perubahan Garis Pantai di Pantai Utara Jawa Timur. Skripsi . Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga. Surabaya. Bogan, A.E.1993. Freshwater bivalve extinctions (Mollusca: Unionoida): A search for causes.American Zoologist 33:599-609. Bogan, A.E., J. Alderman, and J. Price., 2008. Field Guide to the Freshwater Mussel of South Carolina, South Carolina Department of Natural Resources, Columbia. Britton, J.C. and S.L.H. Fuller., 1980. The Freshwater Bivalve Mollusca (Unionidae, Sphaeriidae, Corbiculidae) of Savannah River Plant, South Carolina, The Savannah River Ecology Laboratory, United state of America. Brower, J.E., J.H. Zar., and C.N Von Ende., 1998, Field and Laboratory Methods for General Ecology, The McGraw-Hill Companies, Boston. Budhiarto, N., 2011, Eksplorasi dan Visualisasi Morfologis Kerang Air Tawar (Bilalvia: Corbiculidae) di Sungai Brantas Jawa Timur, Skripsi, Jurusan Biologi FSAINTEK Universitas Airlangga, Surabaya. Burch, J.B. 1973. Freshwater Unionacean Clams (Mollusca: Pelecypoda) of North America. Ibid. 11:1-176. Candido L.T.S and Romero S.M.B (2007). A contribution to the knowledge of the behavior of Anodontites trapesialis (Bivalvia: Mycetopodidae). The effect of sediment type on burrowing. Belg. J. Zool., 137 (1): 11-16. January 2007
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
69
Downes, B.J., L. A. Barmuta, P. G. Fairweather, D. P. Faith, M. J. Keough, P. S. Lake, B.D. Mapstone, and G. P. Quinn. 2002. Monitoring Ecological Impact: Concepts and Practice in Flowing Waters. Cambridge University Press. Cambridge, UK. Page 149-155 Ewusie, J.Y., 1990, Pengantar Ekologi Tropika, Terjemahan, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Grabarkiewicz, J.D., and Wayne, S.D. 2008. An Introduction of Freshwater Mussel as Biological Indicators : Including account of Interior Basin, Cumberlandian, and Atlantic Slope Species, United States Environmental Agency, Washington DC. Graf, L. D and K. S. Cumming. 2002. The Freshwater Mussels (Unionoida) of the World (and other less consequential bivalves). The University of Alabama. Alabama Graf, L. D and K. S. Cumming. 2007. Review of the systematics and global diversity of freshwater mussel species (Bivalvia: Unionoida). Journal of Molluscan Studies 73:291-314. Graf, L. D and K. S. Cumming. 2010, The Freshwater Mussels (Unionoida) of the World (and other less consequential bivalves), University of Alabama, http://www.mussel-project.net/. Diakses pada tanggal 25 Maret 2012. Handayani, S.T., Bambang S., dan Marsoedi., 2001, Penentuan Status Kualitas Perairan Sungai Brantas Hulu Dengan Biomonitoring Makrozoobentos: Tinjauan Dari Pencemaran Bahan Organik, Biosain, 1(1), 30-38. Hariyanto, Sucipto, B. Irawan, dan T. Soedarti. 2008. Teori dan Praktik Ekologi. Airlangga University Press. Surabaya. Hart, N. A., 1995, Mussel (Bivalvia: Unionidae) Habitat Suitability Criteria for The Otter Tail River, Minnesota, Thesis, Department of Zoology, College of Science and Mathematics, North Dakota State University. Helfrich, L.A., Richards J.N., Hillary C., Tanpa Tahun, Sustaining America’s Aquatic Biodiversity Freshwater Mussel Biodiversity and Conservation, Publications 450-523, Virginia Cooperative Extension. Hidayati, U., 1995, Hewan Bentos Makro Sebagai Bioindikator di Perairan Sungai di Surabaya, Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Airlangga, Surabaya. IUCN. Freshwater molluscs are important-especially to the African openbill stork
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
70
Jutting, W.S.S.V.B. 1953. Systematic Studies on the Non-Marine Mollusca of the Indo-Australian Archipelago: Revision of Freshwater Bivalves, Treubia, 22 (1), 19-73. Kastoro, W. 1988. Beberapa aspek biologi kerang hijau Perna viridis dari perairan Binaria Teluk Jakarta. Jurnal Penelitian Perikanan Laut, 45: 83 102. Kusnandar., Noor Zuhry., Nur Isdamawarwan. (2010). Strategi Pengelolaan Terumbu Karang di Karang Jeruk Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah. Krebs, J.C., 2001, Ecological: The Experimental Analysis of Distribution and Abundance, Benjamin Cummings, Addison-Wesley Educational Publisher, Inc, United State of America.Lenat, D.R., L.A. Smock, and D.L. Penrose. 1980.Use of benthic macroinvertebrates as indicators of environmental quality. In Biological Monitoring for Environmental Effects, ad. D.L Worf, pp. 97-112. D.C. Heath, Lexington, MA Leal, J.H. Tanpa Tahun. Bivalves. Bailey-Matthews Shell Museum. Florida USA. Levinton, J. S. 1995. Marine Biology: Function, Biodiversity, Ecology. New York: Oxford University Press. Mason, C. F. 1981. Biology Freshwater Polution. 2nd edition. Longman Scientific and Technical. New York. Master, L.L., Stein, B.A., Kutner, S., and G.A. Hammerson. (2000). Vanishing assets: Conservation status of U.S. species. Pages 93-118 in B.A. Stein, L.S. Kutner, and J.S. Adams (eds.). Precious Heritage: The status of biodiversity in the United States. Oxford University Press, New York. Michael, P., 1984, Ecological Method for Field and Laboratory Investigation, McGraw-Hill Publishing Company Limited, New Delhi. McGraw-Hill ., Tanpa Tahun. Encyclopedia of Science and Technology, 5th edition. Published by The McGraw-Hill Companies, Inc. Nedeau, E.J., A.K. Smith, J. Stone, and S. Jepsen., 2009. Freshwater Mussels of the Pacific Northwest 2nd edition, The Xerces Society for Invertebrate Conservation, Oregon. Neves, R.J., Bogan, A.E., Williams, J.D., Ahlstedt, S.A., and P.W. Hartfield. 1997. Status of aquatic mollusks in the southeastern United States: A downward spiral of diversity. Pp. 43-86 in: Aquatic Fauna in Peril: The Southeastern Perspective (Benz GW, Collins DE, editors). Special Publication 1, Southeast Aquatic Research Institute, Lenz Design and Communications, Decatur, GA. Proceedings of a UMRCC symposium, 12-
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
71
14 October 1992, St. Louis, Missouri. Upper Mississippi River Conservation Committee, Rock Island, Illinois. Ningsih, P., 2009, Karakteristik Protein dan Asam Amino Kijing Lokal (Pilsbryoconcha exilis) dari Situ Gede Bogor Akibat proses Pengukusan. Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Norris, S., 2003. Neutral Theory : a new, unified model for ecology, Biosience. Odum, E.P.,1993, Dasar- Dasar Ekologi, Terjemahan Tjahjono Samingan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Pantjara B. dan Ismawati, 1992. Kelimpahan Benih dan Pertumbuhan Tiram Saccostrea cucculata dengan Metode Blok Semen di PerairanUjung batu, Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Budidaya Pantai.Vol.8 No. 1, BALITKANDITA dan IDRC, Maros Pennak, R.W., 1989, Freshwater Invertebrates of United States: Protozoa to Mollusca. 3rd Edition, A Willey-Interscience Publication, United States of America. Prihatini, W., 1999, Keragaman Jenis dan Ekobiologi Kerang Air Tawar Famili Unionidae (Mollusca: Bivalvia) Beberapa Situ di Kabupaten dan Kotamadya Bogor, Tesis, Prodi Biologi, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Primack, R. B. 1998. Essentials of conservation biology. Sinauer Associates, Inc.,Sunderland, Massachusetts Ramadani, Aisyah H. 2011. Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Kerang Air Tawar di Perairan Sungai Brantas. Skripsi. FSAINTEK Universitas Airlangga. Surabaya. Rocque, A.J. jr., and David K. Leff., 2009, A Field Guide to the Freshwater Mussels of Connecticut. The Connecticut Department of Environmental Protectio. Connecticut. Romimohtarto, K.S. Juwana. 2001. Biologi Laut Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta. Rosenberg, D.M. and Resh, V.H. 1993. Freshwater Biomonitoring and Benthic Macroinvertebrates. Chapman & Hall, New York Runti, I., 2011, Preferensi Substrat Kerang Air Tawar Famili Corbiculidae dan Unionidae di Sungai Kali Brantas, Skripsi, Jurusan Biologi FSAINTEK Universitas Airlangga, Surabaya. Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta. hlm. 35, 83-87.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
72
Soegianto, A., 1994. Ekologi Kuantitatif: Metode Analisis Populasi Komunitas Usaha Nasional,Surabaya. Soegianto, A., 2004. Metode Pendugaan Pencemaran Perairan dengan Indikator biologis, Airlangga University Press, Surabaya. Soegianto, A., 2010, Ekologi Perairan Tawar, Airlangga University Press, Surabaya. Storer, T., I.Usinger., R.L. Nybakken., J.W.Stebbing., 1957, Elements of Zoology. First Edition, Mc Graw-Hill Kogakusha Ltd, Tokyo, Japan. Storer, T., I.Usinger., R.L. Nybakken., J.W.Stebbing., 1997, Elements of Zoology. 4th Edition, Mc Graw-Hill Kogakusha Ltd, Tokyo, Japan. Sudrajat, S.W.M., 1985.Statistika Non Parametrik. CV Armico. Bandung Torgensen, C.E and Baxter C.V. 2006. Landscape Influences on Longitudinal Patterns of River Fishes : Spatially continuous Analysis of Fish-Habitat Relationships. American Fisheries Society. Vaughn, C.C., and C.C. Hakenkamp. 2001. The functional role of burrowing bivalves in freshwater ecosystems. Freshwater Biology 46: 1431-1446. Wardhana, W. A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset Whittaker, R.H. 1972. Evolution diversity. Taxon, 21, 213-251.
and
measurement
of
species
Wilsey, Brian J. 2010. An empirical comparison of beta diversity indices in establishing prairies. Ecology 91:1984–1988. Williams, J.D., M.L. Warren, K.S. Cummings, J.L. Harris, and R.J. Neves. 1993. Conservation status of freshwater mussels of the United States and Canada. Fisheries 18(9):6-22.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 1. Ringkasan KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI LONGITUDINAL SPESIES KIJING AIR TAWAR UNIONIDAE DI SUNGAI BRANTAS PERIODE JANUARI—MARET 2012 Astra Budi Priyatama, Moch. Affandi, dan Bambang Irawan Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keanekaragaman spesies, dominansi, kelimpahan, dan kontinuitas keberadaan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode Januari—Maret 2012 dan melakukan komparasi data tentang keanekaragaman spesies, dominansi, dan kelimpahan dengan periode April—Mei 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel diambil pada 15 stasiun di Sungai Brantas menggunakan Ponar dredge pada bagian tengah dan dua sisi aliran sungai. Sampel dianalisis untuk mengetahui nama spesies, karakter, kelimpahan, nilai keanekaragaman spesies, dominansi dan kontinuitas keberadaan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas. Spesies kijing yang didapatkan dari lokasi penelitian sebanyak 4 spesies dengan kelimpahan (individu/m2dan dominansi %) masing-masing spesies: Contradens contradens (22; 32), Elongaria orientalis (26; 38), Pilsbryoconcha exilis (11; 16), dan Rectidens sumatrensis (10; 14). Keanekaragaman spesies pada setiap stasiun bervariasi mulai dari 0,69–1,28. Empat spesies yang ditemukan di Sungai Brantas memiliki pola tidak kontinyu bila dilihat dari seluruh stasiun pengambilan sampel, dan hanya kontinyu pada empat titik pengambilan sampel yang berada di bagian hilir yaitu di aliran Kali Surabaya. Disimpulkan: Keanekaragaman spesies tergolong rendah. Spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas didapatkan sebanyak empat spesies, keberadaannya cenderung terkonsentrasi di bagian hilir. Elongaria orientalis memiliki kelimpahan dan dominasi tertinggi. Kata kunci: Kijing air tawar, Unionidae, Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, Rectidens sumatrensis, distribusi longitudinal, Sungai Brantas. ABSTRACT This research aims to reveal the diversity of species, dominance, abundance, and the continuity of the species of freshwater mussels Unionidae in the Brantas River in the period from January to March 2012 and did a comparison of data on species diversity, dominance, and abundance in the period from April to May 2011. This study is descriptive. Samples were taken at 15 stations in the Brantas River using a Ponar Dredge in the middle and the two
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
sides of the river. The samples were analyzed to determine the species name, character, abundance, the species diversity, dominance and continuity of the species of freshwater mussels Unionidae in the Brantas River. This research found four species (individu/m2; dominance) of each species: Contradens contradens (22: 32), Elongaria orientalis (26: 38), Pilsbryoconcha exilis (11: 16), and Rectidens sumatrensis (10: 14). Species diversity at each station ranged from 0.69 to 1.28. Four species are found in the Brantas River has a discontinuous pattern when viewed from all sampling stations, and only continuous at the four sampling sites located downstream in Kali Surabaya. Concluded: Species diversity is low. Species of freshwater mussels Unionidae in the Brantas River acquired as many as four species, their presence tends to be concentrated in the downstream. Elongaria orientalis had the highest abundance and dominance. Key words: Freshwater mussels Unionidae, Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, Rectidens sumatrensis, Longitudinal Distribution Pattern, Brantas River. PENDAHULUAN Penyusun terbesar dari kijing air tawar (freshwater mussel) adalah famili Unionidae yang mempunyai persebaran hampir di seluruh dunia. Graf and Cummings (2007) menyebutkan bahwa dari jumlah yang berkisar sampai 840 spesies kijing air tawar (Ordo Unionoida; Kelas bivalvia) di dunia yang terbagi menjadi enam famili, kijing air tawar Unionidae mempunyai keanekaragaman hingga 674 spesies dan merupakan penyusun kijing air tawar (freshwater mussel) terbesar. Persebaran kijing air tawar Unionidae di dunia terdapat pada enam regional yaitu: Nearctica (297 spesies), Neotropica (94 spesies), Afrotropica (41 spesies), Palearctrica (38 spesies), Indotropica (217 spesies), dan Australasia (2 spesies). Menurut data tersebut, Indonesia masuk ke dalam regional Indotropica yang meliputi wilayah Sungai Yangtze–Huang, wilayah Indochina, India, dan Sunda—Filipina. Indonesia merupakan negara dengan wilayah perairan yang luas baik perairan laut maupun perairan tawar. Kondisi geografis ini mengakibatkan Indonesia memiliki beberapa sungai dengan ukuran yang beragam sehingga dapat mendukung persebaran kerang air tawar. Salah satu sungai terpanjang yang ada di Provinsi Jawa Timur adalah Sungai Brantas. Penelitian di luar negeri mengenai keberadaan kerang air tawar, persebaran, dan fungsi kerang sebagai bioindikator perairan sudah sangat banyak dilakukan, sedangkan sebagian besar penelitian yang dilakukan di Indonesia masih mengenai makroinvertebrata secara umum (Affandi, 1990; Handayani dkk., 2001; Hidayati, 1995). Di Pulau Jawa, pernah dilakukan inventarisasi dan pendataan keberadaan kerang air tawar oleh Jutting (1953). Menurut Jutting (1953), terdapat tiga famili
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
kerang air tawar, yaitu famili Corbicullidae (7 spesies), Sphaeriidae (3 spesies), dan Unionidae (6 spesies). Penelitian ini merupakan suatu bagian dari penelitian periode April—Mei 2011 dan menjadi penelitian lanjutan yang sudah dirancang untuk mendapatkan data tentang keberadaan kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas dengan cara melakukan pengambilan sampel sebanyak empat kali dalam satu tahun yang bertujuan untuk mengungkap keanekaragaman spesies, dominansi, kelimpahan, dan kontinuitas keberadaan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode Januari—Maret 2012 dan melakukan komparasi data tentang keanekaragaman spesies, dominansi, dan kelimpahan dengan periode April—Mei 2011. BAHAN DAN CARA KERJA Bahan penelitian berupa kijing air tawar Unionidae yang diambil di Sungai Brantas pada 15 stasiun sampling dengan menggunakan Ponar Dredge pada bagian tengah dan dua sisi aliran sungai. Sampel dianalisis untuk mengetahui nama spesies, karakter, kelimpahan, nilai keanekaragaman spesies, dominansi dan kontinuitas keberadaan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas. Untuk mengetahui kelimpahan spesies digunakan konversi luas cakupan Ponar dredge pada spesies yang ditemukan (individu/m2). Keanekaragaman spesies dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wienner: ′ =− Keterangan : H’= Indeks Keanekaragaman spesies Shannon-Wienner Pi = ni/N N = Total individu semua spesies ni = Jumlah individu spesies ke-i Untuk mengetahui dominansi spesies menggunakan indeks dominansi Simpson: =
100%
Keterangan : Di = Indeks Dominansi ni =Jumlah individu tiap spesies N = Total individu semua spesies
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
HASIL Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Parameter Fisika Kimia Air di Sungai Brantas Periode Januari–Maret 2012 Tanggal pengambilan sampel 28/2/2012 27 /2/ 2012 28 /2/ 2012 09 /2/ 2012 10 /2/ 2012 28 /2/ 2012 28 /2/ 2012 28 /2/ 2012 24 /2/ 2012 24 /2/ 2012 24 /2/ 2012 24 /2/ 2012 18 /2/ 2012 18 /2/ 2012 18 /2/ 2012
Stasiun Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Parameter Fisika Kimia Air Kedalaman Suhu pH (m) (°C) 3,2 6 29,3 4,3 6 30 2,6 6 31,7 3,3 6 31 3,5 6,3 32 3,1 6 29,3 2,0 6 30,3 7,8 6 28,7 3,4 6 30,7 5,1 6 31 4,1 6 29,3 3,9 6 28 3,2 6 28,7 2,7 5,6 29,3 3,1 5,8 28,3
Kecepatan Arus (m/s) 1,29 0,25 0,41 0,49 0,48 0,51 0,51 0,64 0,83 0,78 0,88 0,65 1,39 2,23 1,43
DO (mgO2/l) 6,7 5,9 6,5 6,3 6,6 9,2 9,2 10,6 9,1 8,8 8,9 8,7 9,7 7,7 6,6
Tabel 2. Kelimpahan (ni, individu/m2) dan Dominansi (Di, %) MasingMasing Spesies Kijing Air Tawar Unionidae Di Sungai Brantas Spesies
Skripsi
3
Di 29
Stasiun Penelitian 4 5 ni Di ni Di 3 50 0 0
ni 4
C. contradens
ni 15
E. orientalis
21
41
0
0
3
100
P.exilis
9
18
0
0
0
R. sumatrensis
6
12
3
50
Total Keanekaragaman (H) Evennes (E)
51
100
6
100
6
Total Di 44
ni 22
Di 32
2
22
26
38
0
2
22
11
16
0
0
1
11
10
14
3
100
9
100
69
100
1,28
0,69
0
1,19
1,23
0,93
1
0
0,85
0,89
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 3. Keberadaan Spesies Kijing Air Tawar Unionidae Pada Seluruh Stasiun Pengambilan Sampel di Sungai Brantas Stasiun Penelitian
Keberadaan Spesies Kijing Air Tawar Unionidae pada Setiap Stasiun Penelitian di Sungai Brantas P. exilis R. sumatrensis C. contradens E. orientalis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
+ + + -
Keterangan :
+ + + - : tidak ditemukan
+ + -
+ + + -
+ : ditemukan
Tabel 4. Perbedaan Kelimpahan (individu/m2) dan Dominansi (%) Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari–Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011.
Keterangan : A : Periode penelitian Januari—Maret 2012 B: Periode penelitian April—Mei 2011
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
PEMBAHASAN Kecepatan arus yang tinggi dan kedalaman air pada saat pengambilan sampel periode ini mempengaruhi hasil pengambilan kijing air tawar Unionidae. Kecepatan arus mengakibatkan kinerja dan teknik dalam pengambilan sampel terganggu karena Ponar dredge yang dipakai dalam pengambilan sampel ikut terbawa arus dan tidak bisa menyentuh dasar perairan sebagaimana mestinya. Sedangkan faktor kedalaman air berpengaruh terhadap posisi pengambilan sampel pada dua periode penelitian ini. Tabel 5. Data Perbandingan Rata-Rata Pengukuran Parameter Fisika Kimia Air Periode Januari—Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011. Stasiun Penelitian
Kecepatan Arus (m/s)
Rata-Rata Hasil Parameter Fisika Kimia Air Kedalaman pH Suhu (°C) (m)
A
B
A
B
A
1
1.29
0.08
3.2
4.1
6
2
0.25
0.09
4.3
5.2
3
0.41
0.17
2.6
4
0.49
0.18
5
0.48
6
B
DO (mgO2/l)
A
B
A
B
7
29.3
30
6.7
5.6
6
7
30
29
5.9
4.6
3.1
6
7
31.7
28
6.5
5.4
3.3
2.5
6
7
31
29
6.3
8.3
0.21
3.5
3.3
6.3
7
32
28
6.6
5.7
0.51
0.23
3.1
3.5
6
7
29.3
29
9.2
8.3
7
0.51
0.06
2
3.9
6
7
30.3
31
9.2
6.9
8
0.64
0.09
7.8
-
6
7
28.7
29
10.6
7.4
9
0.83
0.25
3.4
3.5
6
7
30.7
30
9.1
7.9
10
0.78
0.30
5.1
5.6
6
7
31
29
8.8
4.0
11
0.88
0.46
4.1
5
6
7
29.3
28
8.9
7.7
12
0.65
0.24
3.9
2.3
6
7
28
28
8.7
7.0
13
1.39
0.78
3.2
4
6
7
28.7
27
9.7
7.2
14
2.23
1.09
2.7
2
5.6
7
29.3
28
7.7
7.3
15
1.43
1.10
3.1
2
5.8
7
28.3
27
6.6
7.9
Perbedaan juga dapat dilihat pada kisaran nilai pH air di 15 stasiun pengambilan sampel, pada periode ini terdapat variasi angka yang ditunjukkan oleh indikator pH yaitu 5,6–6,3, pH terendah pada stasiun 14 dan tertinggi pada stasiun 5, hal ini menunjukkan bahwa kondisi air Sungai Brantas yang diwakili oleh 15 stasiun pengambilan sampel bersuasana basa, berbeda dengan kondisi air Sungai Brantas pada periode sebelumnya yang bersifat netral karena indikator pH menunjukkan angka yang seragam pada seluruh stasiun pengambilan sampel yaitu 7. Bagi bivalvia, suhu merupakan salah satu faktor pengontrol tingkat pertumbuhan. Suhu sangat besar pengaruhnya pada kehidupan kerang-kerangan terutama yang hidup di daerah yang mempunyai empat musim, namun di perairan tropis pengaruh suhu tidak begitu nyata karena fluktuasi suhu tidak besar (Pantjara
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
dkk., 1992). Suhu air pada periode ini berkisar antara 28–32ºC, suhu terendah pada stasiun 12 dan suhu tertinggi pada stasiun 3 sedangkan pada periode sebelumnya berkisar antara 27–31ºC. Suhu pada dua periode ini masih dalam kisaran toleransi, karena kisaran suhu normal agar jenis kerang-kerangan dapat hidup di daerah tropis yaitu 20°C – 35 °C dengan fluktuasi tidak lebih dari 5°C (Kastoro, 1988).
Disolved Oxygen (DO) merupakan banyaknya oksigen terlarut dalam suatu perairan. Oksigen terlarut di dalam air dihasilkan dari proses fotosintesis tumbuhan air dan dari udara yang masuk melalui proses difusi yang secara lambat masuk menembus permukaan air (Wardhana, 1995). Hasil pengukuran oksigen terlarut (DO/dissolved oxygen) juga mengalami perbedaan yaitu berkisar antara 5,9–10,6 mgO2/liter dengan nilai DO terendah pada stasiun 2 dan tertinggi pada stasiun 8 untuk periode ini. Bila dibandingkan dengan hasil penelitian periode April—Mei 2011 bernilai 4–8.3 mgO2/liter nilai DO terendah terdapat pada stasiun 10 dan tertinggi pada stasiun 6. Meskipun tidak sering disebut sebagai kontributor utama terhadap penurunan kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas, landskap perubahan seperti urbanisasi, adanya pemukiman di sepanjang sungai yang menyebabkan terjadinya modifikasi DAS dan dapat mengurangi kualitas sungai dan mengubah komunitas makroinvert yang ada di perairan. Selain itu, adanya perlakuan dari masyarakat terhadap habitat kijing air tawar Unionidae seperti penambangan pasir liar yang menyebabkan substrat tempat hidup menjadi terangkat. Penambahan bahan organik maupun anorganik berupa limbah ke dalam perairan selain mengubah susunan kimia air, juga mempengaruhi sifat-sifat biologi dari perairan tersebut. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Sungai Brantas pada pengambilan sampel periode Januari—Maret 2012, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Spesies Kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas adalah Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, dan Rectidens sumatrensis. 2. Tingkat keanekaragaman spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas tergolong rendah. Dominansi kijing air tawar Unionidae di seluruh stasiun pengambilan sampel di Sungai Brantas secara berurutan adalah Contradens contradens sebesar 32%, Elongaria orientalis (38%), Pilsbryoconcha exilis (16%), dan Rectidens sumatrensis (14%). 3. Kelimpahan total masing-masing spesies kijing air tawar Unionidae di seluruh stasiun penelitian di Sungai Brantas adalah Contradens contradens sejumlah 22 individu/m2, Elongaria orientalis (26 individu/m2), Pilsbryoconcha exilis (11 individu/m2), Rectidens sumatrensis (10 individu/m2). 4. Pola distribusi empat spesies kijing air tawar Unionidae yang ditemukan di Sungai Brantas termasuk tidak kontinyu bila dilihat dari keseluruhan stasiun
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5.
pengambilan sampel, dan termasuk kontinyu bila ditinjau berdasarkan daerah kisaran keberadaannya yang hanya ada di empat titik pengambilan sampel yang berada di daerah aliran Kali Surabaya. Hasil komparasi data keanekaragaman, dominansi, dan kelimpahan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode Januari—Maret 2012 dan April—Mei 2011 adalah sebagai berikut : a. Periode Januari—Maret 2012 ditemukan empat spesies kijing air tawar Unionidae sedangkan periode April—Mei 2011 hanya ditemukan tiga spesies. b. Tingkat keanekaraman spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada kedua periode penelitian tergolong rendah. c. Nilai dominansi spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode Januari—Maret 2012 lebih rendah dibanding dengan periode April—Mei 2011. d. Kelimpahan total masing-masing spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode Januari—Maret 2012 lebih rendah dibanding dengan periode April—Mei.
SARAN Perlu dilakukan penelitian lanjutan pada periode waktu yang telah ditentukan dan menggunakan metode teknik sampling yang berbeda misalnya menggunakan metode plot dengan ukuran yang sudah ditentukan. . Penggunaan metode plot diharapkan memberikan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan kijing air tawar Unionidae serta memberikan gambaran yang lebih baik mengenai keberadaannya di Sungai Brantas. Karena penggunaan alat Ponar dredge dengan luas cakupan dan pengulangan sebanyak 15 kali masih kurang dapat memberikan hasil yang representatif mengenai keberadaan kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR PUSTAKA Affandi, M., 1990. Pendugaan Tingkat Pencemaran Kali Surabaya dan Kanal Kali Wonokromo dengan Menggunakan Indeks Diversitas Hewan Bentos Makro, Skiripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Airlangga, Surabaya. Graf, L. D and K. S. Cumming. 2007. Review of the systematics and global diversity of freshwater mussel species (Bivalvia: Unionoida). Journal of Molluscan Studies 73:291-314. Handayani, S.T., Bambang S., dan Marsoedi., 2001, Penentuan Status Kualitas Perairan Sungai Brantas Hulu Dengan Biomonitoring Makrozoobentos: Tinjauan Dari Pencemaran Bahan Organik, Biosain, 1(1), 30-38. Hidayati, U., 1995, Hewan Bentos Makro Sebagai Bioindikator di Perairan Sungai di Surabaya, Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Airlangga, Surabaya. Jutting, W.S.S.V.B. 1953. Systematic Studies on the Non-Marine Mollusca of the Indo-Australian Archipelago: Revision of Freshwater Bivalves, Treubia, 22 (1), 19-73. Kastoro, W. 1988. Beberapa aspek biologi kerang hijau Perna viridis dari perairan Binaria Teluk Jakarta. Jurnal Penelitian Perikanan Laut, 45: 83 102. Pantjara B. dan Ismawati, 1992. Kelimpahan Benih dan Pertumbuhan Tiram Saccostrea cucculata dengan Metode Blok Semen di PerairanUjung batu, Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Budidaya Pantai.Vol.8 No. 1, BALITKANDITA dan IDRC, Maros Wardhana, W. A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 2. Peta Pengambilan Sampel Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas (Ramadani, 2011)
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 3. Posisi Koordinat dan Tempat Pengambilan Sampel Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas. Stasiun
Skripsi
Daerah
Koordinat Plot 1
2
3
1
Wonorejo, SurabayaKali Wonokromo
S : 07° 18.311' E : 112° 46.187'
S : 07° 18. 289' E : 112° 46.069'
S : 07° 18. 283’ E : 112° 46.060’
2
Joyoboyo, Surabaya Kali Surabaya
S : 07° 17. 972' E : 112° 43.989'
S : 07° 17.970' E : 112° 43.987'
S : 07° 17.998' E : 112° 43.995'
3
Waru Gunung, SurabayaKali Surabaya
S : 07° 21.041’ E : 112°40.069’
S : 07° 21. 029' E : 112° 40.068'
S : 07° 21.041' E : 112° 40.069'
4
Driyorejo, Gresik Kali Surabaya
S : 07° 21.987' E : 112° 37.024'
S : 07° 21.989' E : 112° 37.031'
S : 07° 22.005' E : 112° 37.028'
5
Wringin Anom, Gresik Kali Surabaya
S : 07° 23.533' E : 112° 31.232'
S : 07° 23.539' E : 112° 31.236'
S : 07° 23.546' E : 112° 31.241'
6
Wringin Anom, Gresik Kali Surabaya
S : 07° 24.347' E : 112° 30.511'
S : 07° 24.353' E : 112° 30.514'
S : 07° 24.361' E : 112° 30.518'
7
Jetis, MojokertoKali Surabaya
S : 07° 26.022' E : 112° 27.420'
S : 07° 26.023' E : 112° 27.421'
S : 07° 26.022' E : 112° 27.420'
8
Mlirip, Mojokerto Kali Brantas
S : 07° 27.232' E : 112° 26.224'
S: 07º27.223' E: 112º26.225'
S : 07° 27.214' E : 112° 26.225'
9
Kesamben, Jombang Kali Brantas
S : 07° 27.208' E : 112° 20.150'
S : 07° 27.216' E : 112° 20.157'
S : 07° 27.235' E : 112° 20.133'
10
Ploso, Jombang Kali Brantas
S : 07° 26.566' E : 112° 15.004'
S : 07° 26.569' E : 112° 15.014'
S : 07° 26.578' E : 112° 15.009'
11
Plandaan, Jombang Kali Brantas
S : 07° 28.724' E : 112° 12.121'
S : 07° 28.742' E : 112° 12.143'
S : 07° 28.753' E : 112° 12.177'
12
Patian Rowo, Kertosono Kali Brantas
S : 07° 33.620' E : 112° 06.875'
S : 07° 33.658' E : 112° 06.911'
S : 07° 26.663 E : 112° 06.937'
13
Mojo, Kediri Kali Brantas
S : 07° 55.826' E : 111° 57.375'
S : 07° 55.834' E : 111° 57.394'
S : 07° 55.844' E : 111° 57.411'
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14
Sumber Gempol, Tulungagung Kali Brantas
S : 08° 03.154' E : 111° 57.675'
S : 08° 03.141' E : 111° 57'.488'
S : 08° 03.132' E : 111° 57.700'
15
Rejo Tangan, Tulungagung-Kali Brantas
S : 08° 07.074' E : 112° 06.473'
S : 08° 07.048' E : 112° 06.485'
S : 08° 07.031' E : 112° 06.498'
Keterangan : 1 dan 3=bagian tepi (1/3 lebar sungai) 2=tengah sungai
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 4. Data Deskripsi Perbedaan Faktor Lingkungan dan Kegiatan Masyarakat Stasiun
1
2
3
4
Skripsi
Pengaruh dominan lingkungan
WN
Lokasi pengambilan sampel berada di atas Jembatan Intan yang meliputi pengukuran kecepatan arus, suhu air, oksigen terlarut, dan pengambilan sampel karena tidak ada akses perahu. Sungai termasuk wilayah kali surabaya bagian muara. Bagian tepi kanan-kiri sungai diplengseng yang di atasnya ditumbuhi vegetasi yaitu rumput dan pohon pisang.
JYB
Lokasi berdekatan dengan jalan raya, jembatan,dan terminal bus Joyo Boyo. Sisi tepi kanan-kiri sungai di plengseng. Lahan di kanan kiri sungai digunakan untuk pemukiman. Pegambilan sampel dari atas perahu penyebrangan. Kondisi air sungai keruh,banyak ditemukan sampah-sampah rumah tangga yang hanyut. vegetasi di tepi sungai meliputi rumput, pohon pisang, Hibiscus tiliaceus, pohon nangka, dan pohon kersen.
WG
Lokasi pengambilan sampel cukup jauh dari jalan raya (sekitar 10 m). Pengambilan sampel dilakukan dengan bantuan perahu tambangan mekanik (tanpa mesin). Bagian tepi kanan-kiri sungai tidak diplengseng, vegetasi dominan yang tumbuh antara lain bambu, pohon pisang, Hibiscus tiliaceus, dan kelapa. Menurut penambang, di daerah ini masih banyak dijumpai kijing. Peruntukan lahan di sekitar sungai adalah untuk pemukiman.
DR
Lokasi pengambilan sampel jauh dari jalan raya. Pengambilan sampel menggunakan akses perahu tambangan mekanik. Tepi kanan-kiri sungai terdapat riparian yang di dominasi oleh rumput, pohon pisang, bambu, Hibiscus tiliaceus, pohon sukun, dan jati. Peruntukan lahan sekitar sungai sebagai kebun warga.
5
Lokasi pengambilan sampel dekat dengan jalan raya (sekitar 5 m), akses pengambilan sampel dengan perahu tambangan. Bagian tepi kanan sungai terdapat WA1 riparian dengan vegetasi rumput dan pisang. Peruntukan lahan kanan-kiri sungai sebagai kebun jagung dan ketela.
6
Lokasi pengambilan sampel dekat dengan jalan raya. Tepat di depan stasiun WA2 sampling terdapat bangunan pabrik PT. Duta Cipta Pakareksa. Pengambilan sampel dilakukan dengan akses perahu tambangan.
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
JTS
8
Lokasi pengambilan sampel dekat dengan jalan raya, dan jembatan besar mojokertoMJK ploso yang meliputi pengukuran kecepatan arus, kedalaman sungai, pH, suhu air, dan pengambilan sampel. Lokasi dekat dengan pabrik Ajinomoto.
9
KSB
Lokasi pengambilan sampel dekat dengan jalan raya. Akses sampling dengan perahu tambangan mekanik. Di sekitar lokasi terdapat penambang pasir dalam skala kecil. Bagian tepi kanan kiri masih berbatasan langsung dengan riparian berupa rumput, keres, dan pohon pisang. lahan sekitar sungai banyak digunakan sebagai kebun.
CJI
Lokasi pengambilan sampel dekat dengan jalan raya, terdapat 2 pipa buangan limbah dari PT Chiel Jedang Indonesia sekitar 6 meter dari plot 1. Pengambilan sampel dilakukan dengan akses perahu tambangan. Bagian tepi kanan-kiri sungai berbatasan langsung dengan riparian berupa rumput, pohon pisang, kangkung air.
PLD
Lokasi pengambilan sampel dekat dengan jalan raya. Pengambilan sampel diakukan dengan akses perahu tambangan. Tepi kanan-kiri berbatasan langsung dengan riparian berupa rumput, kersen, dan pisang.
PTR
Lokasi pengambilan sampel jauh dari pemukiman dan jalan raya. Namun pada jarak sekitar 500 m sebelum lokasi terdapat pabrik gula. Sampling dilakukan dengan akses perahu tambangan bermotor. Di tengah-tengah sungai terdapat daratan bekas pertanian. Pada lokasi tersebut terdapat 2 tambangan bermotor. Plot 2 diambil dsekitar daratan tersebut. Bagian tepi sungai langsung berbatsan dengan riparian yang berupa rumput, pohon pisang.
10
11
12
Skripsi
Lokasi pengambilan dekat dengan pabrik kertas Tjiwi Kimia, setelah pintu air Rolak Songo. Pengambilan sampel dilakukan dengan akses jembatan kecil.
7
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
13
14
15
Skripsi
MJ
Lokasi sampling berada di belakang pondok Al-Falah Kediri, peruntukan lahan disekitar sungai adalah pemukiman. Bagian tepi sungai dijadikan tempat pembuangan sampah rumah tangga. Sampling dilakukan dengan akses perahu tambangan tradisional. Bagian tepi sungai berbatasan langsunng dengan riparian. Terdapat penambang pasir sekitar 100 meter dari lokasi sampling.
SBG
Lokasi sampling jauh dari pemukiman dan jalan raya, lahan di sekitar sungai digunakan untuk perkebunan dan pertanian. Bagian tepi sungai berbatasan langsung dengan riparian. Vegetasi ripariannya meliputi rumput, pisang, bambu, jagung, dan kersen.
RJT
Lokasi sampling jauh dari jalan raya, melalui rimbunan bambu. Sampling dilakukan dengan akses perahu tambangan tali. Terdapat penambang pasir yang berada sekitar 100m dari tambangan. Bagian tepi sungai berbatasan langsung dengan riparian.
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 5. Data Jumlah Spesies Kijing Air Tawar Unionidae yang Ditemukan di Sungai Brantas
No
Nama spesies
1 2 3 4
Contradens contradens Elongaria orientalis Pilsbryoconcha exilis Rectidens sumatrensis Jumlah total
Skripsi
Jumlah spesies pada stasiun 1 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0
3 5 7 3 2 17
4 1 0 0 1 2
5 0 1 0 0 1
6 35 23 19 3 80
7 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0
Total 12 0 0 0 0 0
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
13 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0
41 31 22 6 100
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 6. Data Perbandingan Kelimpahan dan Dominansi Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Pada Periode Januari—Maret 2012 dan Periode April—Mei 2011 Kelimpahan (ni, individu/m2) dan dominansi (Di, %) masing-masing spesies pada setiap stasiun 1
Spesies
A
B
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Total
15
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
ni
Di
C.contradens
0
0
0
0
15
29
3
50
0
0
4
44
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22
32
E. orientalis
0
0
0
0
21
41
0
0
3
100
2
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
26
38
P. exilis
0
0
0
0
9
18
0
0
0
0
2
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
16
R. sumatrensis
0
0
0
0
6
12
3
50
0
0
1
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
14
Jumlah Total
0
0
0
0
51 100
6
100
3
100
9
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
69
100
H
0
0
1,28
0,69
0
1,19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,23
E
0
0
0,93
1
0
0,85
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,89
C.contradens
0
0
0
0
12
27
15
31
9
25
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
36
27
E. orientalis
0
0
0
0
9
20
30
63
12
33
0
0
0
0
3
50
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
54
40
R. sumatrensis
0
0
0
0
24
53
3
6
15
42
0
0
0
0
3
50
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
45
33
Jumlah Total
0
0
0
0
45 100 48 100 36 100
0
0
0
0
6
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
135
100
H
0
0
1,01
0,83
1,08
0
0
0,69
0
0
0
0
0
0
0
1,09
E
0
0
0,92
0,76
0,98
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0,98
Keterangan :
Skripsi
A : Periode penelitian Januari—Maret 2012 B: Periode penelitian April—Mei 2011
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 7. Grafik Perbandingan Kelimpahan dan Dominansi Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Pada PeriodeJanuari—Maret 2012 dan Periode April—Mei 2011 16 14 12 10 individu/m2 8
Jan-Mar 2012
6
April-Mei 2011
4 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 stasiun pengambilan sampel 60 50 40 dominansi (%) 30
Jan-Mar 2012
20
April-Mei2011
10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 stasiun pengambilan sampel
Kelimpahan (individu/m2) dan Dominansi (%) Contradens contradens pada setiap Stasiun Pengambilan Sampel di Sungai Brantas
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
35 30 25 individu/m2
20 Jan-Mar 2012
15
April-Mei 2011
10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 stasiun pengambilan sampel 70 60 50 dominansi (%)
40 Jan-Mar 2012
30
April-Mei 2011
20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 stasiun pengambilan sampel
Kelimpahan (individu/m2) dan Dominansi (%) Elongaria orientalis pada setiap Stasiun Pengambilan Sampel di Sungai Brantas
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
30 25 20 individu/m2
15 Jan-Mar 2012
10
April-Mei 2011
5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 stasiun pengambilan sampel
10 9 8 7 6 dominansi (%) 5 4 3 2 1 0
Jan-Mar 2012 April-Mei 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 stasiun pengambilan sampel
Kelimpahan (individu/m2) dan Dominansi (%) Pilsbryoconcha exilis pada setiap Stasiun Pengambilan Sampel di Sungai Brantas
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
30 25 20 individu/m2 15
Jan-Mar 2012
10
April-Mei 2011
5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 stasiun pengambilan sampel 60 50 40 dominansi (%) 30
Jan-Mar 2012
20
April-Mei 2011
10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 stasiun pengambilan sampel
Kelimpahan (individu/m2) dan Dominansi (%) Rectidens sumatrensis pada setiap Stasiun Pengambilan Sampel di Sungai Brantas
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 8. Grafik Perbandingan Rata-Rata Pengukuran Parameter Fisika Kimia Air Periode Januari—Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011.
2,5 2,232 2
Kecepatan Arus (m/s)
1,5 1,1
1 0,5 0,253 0,083
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15
Periode Jan -- Mar 2012 Periode April -- Mei 2011
Stasiun Pengambilan Sampel
Grafik Perbandingan Kecepatan Arus di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011.
9 8
7,8
7 6 Kedalaman (m)
5 4 3 2 1
Periode Jan -- Mar 2012
3,2 2
1,3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Stasiun Pengambilan Sampel Grafik Perbandingan Kedalaman di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
8 7
7
6,3
6
5,6
5 pH Air 4
Periode Jan -- Maret 2012
3
Periode April -- Mei 2011
2 1 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15
Stasiun Pengambilan Sampel
Grafik Perbandingan pH Air di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011.
33 32
32
31
31
30 Suhu Air (°C)
29 28
Periode Jan -- Maret 2012
28
27
27
Periode April -- Mei 2011
26 25 24 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15
Stasiun Pengambilan Sampel
Grafik Perbandingan Suhu Air di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
12 10,62
10 8,3
8 DO (mgO2/L) 6
Periode Jan -- Mar 2012
5,9
Periode April -- Mei 2011 4
4
2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Stasiun Pengambilan Sampel
Grafik Perbandingan Oksigen Terlarut (DO) di Sungai Brantas Periode Januari— Maret 2012 dengan Periode April—Mei 2011.
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 9. Dokumentasi Peralatan Penelitian
Gambar 1. Ponar Dredge
Gambar 3. GPS dan Altimeter
Gambar 2. Water Sampler
Gambar 4. Botol Reaksi
A Keterangan :
A. Impeller Gambar 5. Saringan Benthos
Skripsi
Gambar 6. Flow Meter
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 10. Dokumentasi Stasiun Penelitian
Stasiun 1. Wonorejo
Stasiun 2. Joyo Boyo
Stasiun 3.Warugunung
Stasiun 4. Driyorejo
Stasiun 5. Wringin Anom
Stasiun 7. Jetis
Skripsi
Stasiun 6. Wringin Anom 2
Stasiun 8. Mlirip
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Stasiun 9. Kesamben
Stasiun 10. Ploso
Stasiun 11. Plandaan
Stasiun 12. Patian Rowo
Stasiun 13. Mojo
Stasiun 14. Sumber Gempol
Stasiun 15. Rejotangan
Skripsi
Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Periode Januari—Maret 2012
Priyatama, Astra B