Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kV menggunakan Metode RIA
STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYULANG GARDU INDUK SUKOLILO MENGGUNAKAN METODE RIA (RELIABILITY INDEX ASSESSMENT) Muhammad Yusuf Saifulloh S1 Teknik Elektro, Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail :
[email protected] Subuh Isnur Haryudo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail :
[email protected]
Abstrak Reliability Index Assessment (RIA) adalah metode yang memperhatikan laju kegagalan untuk mendapatkan indeks keandalan sistem tenaga listrik, sehingga hasil akhir dari metode ini lebih mendekati hasil sebenarnya di lapangan. Penelitian ini membahas tentang studi analisis keandalan distribusi 20 kV pada Penyulang Srikana dengan menggunakan metode RIA yang akan dibandingkan dengan hasil perhitungan software ETAP. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai reliability index assessment pada Penyulang Srikana perfect switching berupa indeks SAIFI = 0,6554 fault/year*customer, MAIFI = 0,20445 fault/year*customer, SAIDI = 0,850582207 hours/year*customer, CAIDI = 1,297806235 hours/fault*customer dan nilai reliability index assessment pada Penyulang Srikana imperfect switching berupa indeks SAIFI = 0,8704 fault/year*customer, MAIFI = 0,20445 fault/year*customer, SAIDI = 1,503682914 hours/year*customer, CAIDI = 1,727576877 hours/fault*customer. Pada kondisi imperfect switching, frekuensi dan durasi jumlahnya lebih besar karena adanya kontribusi dari jumlah peralatan distribusi yang memberikan gangguan pada sistem sehingga nilai SAIFI, SAIDI, dan CAIDI pada kondisi imperfect switching lebih besar daripada pada kondisi perfect switching. Kata kunci : Indeks Keandalan, RIA (Reliability Index Assessment), ETAP
Abstract Reliability Index Assessment (RIA) is a method that takes into account the rate of failure to obtain an index of power system reliability, so that the end result of this method is closer to the actual results in the field. The research is about reliability analysis study on the distribution of 20 kV feeders Srikana using RIA method that will be compared with the results of the calculation of ETAP software. The calculations show that the reliability index value assessment in the form of switching perfect Srikana feeder SAIFI index = 0.6554 fault/year*customer, MAIFI = 0.20445 fault/year*customer, SAIDI = 0.850582207 hours/year*customer, CAIDI = 1.297806235 hours/fault*customer and reliability index value assessment on the feeder Srikana switching imperfect form of SAIFI index = 0.8704 fault/year*customer, MAIFI = 0.20445 fault/year*customer, SAIDI = 1.503682914 hours/year*customer, CAIDI = 1.727576877 hours/fault*customer. In conditions of imperfect switching, frequency and duration of the amount is greater for their contributions on the amount of equipment that provide distribution system disorders so that the value SAIFI, SAIDI and CAIDI on imperfect switching’s condition greater than perfect switching’s condition. Keywords : Reliability Index, RIA (Reliability Index Assessment), ETAP
PENDAHULUAN Semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat dari tahun ke tahun, diikuti dengan peningkatan kebutuhan tenaga listrik. Pada saat ini tenaga listrik telah menjadi kebutuhan pokok, sehingga kontinuitas penyediaan tenaga listrik menjadi tuntutan yang semakin besar dari konsumen tenaga listrik (Wirapraja, 2012).
Atas dasar pertimbangan tingginya tingkat pertumbuhan kelistrikan tersebut, maka PLN tidak hanya berusaha memenuhi permintaan daya yang meningkat akan tetapi juga memperbaiki keandalan pelayanan. Untuk meningkatkan suatu keandalan dari sistem distribusi perlu adanya studi tentang perhitungan tingkat keandalan sistem tenaga listrik. Di dalam studi ini 15
Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kV menggunakan Metode RIA Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 0 - 21
digunakan metode RIA (Reliability Index Assessment) yang memperhatikan laju kegagalan untuk mendapatkan indeks keandalan sistem tenaga listrik, sehingga hasil akhir dari metode ini lebih mendekati hasil sebenarnya di lapangan. Menurut Brown (1997), Indeks-indeks yang digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan suatu sistem distribusi antara lain adalah SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), MAIFI (Momentary Average Interruption Freequency Index), SAIDI (System Average Interruption Duration Index), dan CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index). Pada penelitian ini penulis akan menentukan nilai keandalan dan berbagai indeks yang berhubungan dengan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keandalan sistem tenaga listrik jaringan distribusi 20 kV pada Penyulang Gardu Induk Sukolilo dengan cara melihat seberapa banyak dan seberapa besar gangguan yang mempengaruhi penyaluran tenaga listrik pada konsumen serta mengevaluasi kembali indeks keandalan sistem tenaga listrik jaringan distribusi 20 kV pada Penyulang Gardu Induk Sukolilo, dengan menggunakan metode RIA (Reliability Index Assessment). Manfaat yang diharapkan peneliti dari penelitian ini adalah sebagai masukan dan koreksi bagi PT. PLN dengan mengetahui hasil analisis, serta saran untuk meningkatkan indeks keandalan sistem tenaga listrik jaringan distribusi 20 kV pada Penyulang Gardu Induk Sukolilo. KAJIAN PUSTAKA Sistem Tenaga Listrik Sistem tenaga listrik merupakan kumpulan berbagai peralatan listrik, yang terdiri dari pembangkitan, penyaluran, dan distribusi, di mana satu dengan yang lain saling berhubungan dan bekerja sama sehingga menghasilkan tenaga listrik, untuk kemudian digunakan oleh para pelanggan (Marsudi, 2006). Tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan (step up transformator) yang ada di pusat listrik. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Skema Sistem Tenaga Listrik
Gardu Induk Gardu Induk adalah suatu instalasi listrik yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk : (1) Transformasi Tenaga Listrik Tegangan Tinggi yang satu ke Tegangan Tinggi yang lainnya atau ke tegangan menengah, (2) Pengukuran, pangawasan operasi serta pengaturan pengamanan dari sistem Tenaga Listrik, (3) Pengaturan Daya ke Gardu-Gardu induk lain melalui Tegangan Tinggi dan Gardu-Gardu Induk Distribusi melalui feeder Tegangan Menengah (Moelyono, 1999). Sistem Distribusi Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga yang menyalurkan energi listrik kepada konsumen. Sistem Distribusi juga adalah bagian sistem tenaga listrik yang paling banyak mengalami gangguan, sehingga masalah utama dalam sistem distribusi adalah mengatasi gangguan. Jumlah gangguan pada sistem distribusi adalah relatif banyak dibandingkan dengan jumlah gangguan pada bagian sistem yang lain (Suswanto, 2009). Definisi dan Teori Dasar Keandalan Keandalan merupakan probabilitas suatu alat (device) untuk dapat berfungsi sesuai dengan fungsi yang diinginkan selama jangka waktu yang ditetapkan. Definisi keandalan mengandung 4 istilah penting, yaitu : (1) Fungsi yaitu keandalan suatu komponen perlu dilihat apakah suatu komponen dapat melakukan fungsinya secara baik pada jangka waktu tertentu. Kegagalan fungsi dari komponen dapat disebabkan oleh perawatan yang tak terencana (unplanned maintenance). Fungsi atau kinerja dari suatu komponen terhadap suatu sistem mempunyai tingkatan yang berbeda-beda, (2) Lingkungan yaitu keandalan setiap peralatan sangat bergantung pada kondisi operasi lingkungan. Secara umum lingkungan tersebut menyangkut pemakaian, transportasi, penyimpanan, instalasi, pemakai, ketersediaan alat-alat perawatan, debu, dan polutan lain, (3) Waktu yaitu keandalan menurun sesuai dengan pertambahan waktu. Waktu operasi meningkat sehingga probabiltas gagal
Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kV menggunakan Metode RIA
lebih tinggi. Waktu operasi ini diukur tidak hanya dalam unit waktu tetapi bisa dalam jarak operasi, (4) Probabilitas yaitu keandalan diukur sebagai probabilitas. Sehingga probabilitas yang berubah terhadap waktu dan masuk dalam bidang statistik dan analisa statistik (Gonen, 2008).
target/ketetapan PT. PLN. Sedangkan jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang diambil merupakan data-data sebagai berikut: (1) data panjang saluran pada Penyulang Srikana Gardu Induk Sukolilo, (2) data fisik pada Penyulang Gardu Induk Sukolilo tahun 2015, (3) data gardu tiang trafo (GTT) dan jumlah pelanggan pada Penyulang Srikana Gardu Induk Sukolilo tahun 2015, (4) data realisasi dan target kinerja SAIFI & SAIDI PT. PLN tahun 2015, (5) gambar single line diagram Penyulang Srikana Gardu Induk Sukolilo. Untuk melakukan perhitungan indeksindeks keandalan dalam sistem distribusi yaitu SAIFI, MAIFI, SAIDI, dan CAIDI, dibutuhkan juga data-data laju kegagalan rata-rata.
Analisa Keandalan Sistem Distribusi Ada 2 cara untuk memperbaiki keandalan sistem distribusi tenaga listrik. Cara pertama adalah mengurangi frekuensi terjadinya gangguan dan cara kedua adalah dengan mengurangi durasi gangguan. Untuk mengurangi frekuensi terjadinya gangguan, dilakukan tindakan preventif yakni dengan adanya pemeliharaan jaringan secara berkala. Hal ini guna menjamin kondisi setiap peralatan tetap baik, dan pada akhirnya akan menjamin performa sistem secara menyeluruh. Sedangkan untuk mengurangi durasi gangguan disadari pentingnya otomatisasi sistem distribusi untuk memastikan pemulihan pasokan tenaga listrik secara cepat bagi konsumen, dan sekaligus memperbaiki tingkat keandalan sistem.
Alat dan Bahan Alat dan bahan dalam penelitian ini antara lain : (1) alat berupa laptop, kalkulator, ETAP 12.6.0, Autocad 2009 dan (2) Bahan berupa data pada Penyulang Srikana Gardu Induk Sukolilo. Diagram Alir Penelitian Adapun diagram alir penelitian ini dijelaskan pada Gambar 3.
Metode RIA Menurut Fangxing Li (2005), Metode RIA (Reliability Index Assessment) adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk memprediksi gangguan pada sistem distribusi berdasarkan topologi sistem dan datadata mengenai component reliability.
Mulai
Studi Literatur
Pengambilan data, meliputi : Data panjang saluran Data fisik pada Penyulang Gardu Induk Sukolilo tahun 2015 Data gardu trafo tiang (GTT) dan jumlah pelanggan pada Penyulang Srikana Gardu Induk Sukolilo 2015 Data realisasi dan target kinerja SAIFI & SAIDI PT. PLN tahun 2015 Data single line diagram
Gambar 2.16. Input dan Output dari RIA [8]
Gambar 2. Input dan Output dari RIA [8]
Analisis dan pembahasan, meliputi : Menganalisis data gangguan pada Penyulang Srikana, selama 2015 Perhitungan SAIFI, MAIFI, SAIDI, dan CAIDI Menentukan keandalan sistem tenaga listrik jaringan distribusi 20 kV pada Penyulang Srikana
Gambar 2. Input dan Output dari RIA
METODE Jenis Penelitian dan Jenis Data Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sesuai dengan bentuknya, penelitian ini bertujuan untuk mencoba melakukan pengkajian terhadap data-data teknis yang terjadi pada keandalan sistem tenaga listrik jaringan distribusi 20 kV pada Penyulang Gardu Induk Sukolilo menggunakan metode RIA (Reliability Index Assessment). Data-data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis dan dihitung untuk mendapatkan nilai-nilai indeks yang diinginkan, yaitu : SAIFI, MAIFI, SAIDI, dan CAIDI dengan menggunakan rumus-rumus keandalan sistem tenaga listrik, kemudian hasilnya dibandingkan dengan simulasi ETAP dan
Hasil Analisis
Membandingkan hasil perhitungan RIA dengan simulasi ETAP dan target/ketetapan PT. PLN
Selesai Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
17
Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kV menggunakan Metode RIA Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 0 - 21
ETAP (Electrical Transien Analisys Program) Software ETAP adalah software yang digunakan untuk melakukan permodelan/ perencanaan dan gambaran tentang sistem kelistrikan yang ada di suatu industri ataupun wilayah. Software ini sangat bermanfaat untuk melakukan berbagai analisa. Adapun analisa yang dapat dilakukan pada ETAP yaitu : Load Flow Analysis, Short-Circuit Analysis, Motor Accelaration Analysis, Harmonic Analysis, Transient Stability Analysis, StarProtective Device Coordination, DC Load Flow Analysis, DC Short-Circuit Analysis, Battery Discharge Sizing, Unbalanced Load Flow Analysis, Optimal Power Analysis, Reliability Assessment, Optimal Capacitor Placement, Switching Sequence Management. Penyulang Srikana Penyulang Srikana merupakan salah satu penyulang yang ada pada Gardu Induk Sukolilo, dimana Penyulang Srikana berada dalam lingkup pengawasan dan pemeliharaan Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surabaya Selatan. Berikut gambar single line diagram beserta data fisik dari Penyulang Srikana.
Gambar 4. Panel Kontrol untuk Penyulang Srikana
ANALISA DATA Analisa Sistem Untuk analisa sistem, serangkaian studi kasus akan diterapkan pada sistem yang bersangkutan, untuk memperbandingkan setiap kondisi, dan nantinya dapat dilihat perbandingan antara nilai-nilai indeks keandalan pada kondisi tersebut. Untuk analisa sistem berikut ini, ada 2 kondisi yang diterapkan pada sistem, yaitu : (1) Sistem diasumsikan berada dalam kondisi perfect switching dan (2) Sistem diasumsikan berada dalam kondisi imperfect switching (Prabowo, 2012). Sistem Diasumsikan Berada dalam Kondisi Perfect Switching Untuk menentukan panjang saluran diperoleh dengan menjumlahkan panjang setiap saluran cabang tersebut. Perhitungan perfect switching SAIFI dan MAIFI pada sample line 6: Line 6 = 43 + 36 + 37 + 32,3 +10 = 158,3 m = 0,1583 km Sustained = 0,1fault/year/km,Undergorund Lines Momentary
= 0,03 fault/year/km
SAIFI line 6
= Line 6 x Sustained
MAIFI line 6
= 0,1583 x 0,1 = 0,01583 fault/year = Line 6 x Momentary
= 0,1583 x 0,03 = 0,004749 fault/year Perhitungan perfect switching r sistem dan U sistem pada sample line 6 : a. Load Point 1-6 : Sustained line 6 = 0,01583 fault/year r line 6 U sistem line 6
= 4,5 (repair time) hours/fault = Sustained line 6 x r line 6
= 0,01583 x 4,5 = 0,071235 hours/year b. Load Point 7-11 : Sustained line 6 = 0,01583 fault/year r line 6 U sistem line 6
= 0,03 (switching time) hours/fault = Sustained line 6 x r line 6
= 0,01583 x 0,03 = 0,0004749 hours/year c. Load Point 12-27 : Sustained line 6 = 0,01583 fault/year Gambar 5. Single Line Diagram Penyulang Srikana
r line 6
= 0,03 (switching time) hours/fault
Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kV menggunakan Metode RIA
U sistem line 6
= Sustained
line 6 x r line 6
MAIFI trafo distribusi
= 0,01583 x 0,03 = 0,0004749 hours/year d. Load Point 28-40 : Sustained line 6 = 0,01583 fault/year r line 6 U sistem line 6
= 40 x 0 = 0 fault/year Perhitungan imperfect switching r sistem dan U sistem pada sample trafo distribusi 40 : a. Load Point 1-6 : Sustained trafo distribusi 40 = 0,005 fault/year
= 0,03 (switching time) hours/fault = Sustained line 6 x r line 6
r trafo distribusi 40 U sistem trafo distribusi
= 0,01583 x 0,03 = 0,0004749 hours/year Hasil perhitungan perfect switching r sistem dan U sistem saluran yang lain berdasarkan masing-masing section pada penyulang srikana adalah sebagai berikut: a. Untuk perfect switching load point 1-6, r sistem sebesar 1,398852762 hours/fault, dan U sistem sebesar 0,9168081hours/year. b. Untuk perfect switching load point 7-11, r sistem sebesar 0,944950107 hours/fault, dan U sistem sebesar 0,6193203 hours/year. c. Untuk perfect switching load point 12-27, r sistem sebesar 1,404290204 hours/fault, dan U sistem sebesar 0,9203718 hours/year. d. Untuk perfect switching load point 28-40, r sistem sebesar 1,160490998 hours/fault, dan U sistem sebesar 0,7605858 hours/year. Perhitungan perfect switching SAIDI dan CAIDI pada sample load point 6 : Load point 6 : N_LP = 225 customer U_LP = 0,9168081 hours/year r_LP = 1,398852762 hours/fault Untuk nilai U_LP dan r_LP didapatkan dalam perhitungan sebelumnya. SAIDI load point 6 =N_LP x U_LP =225 x 0,9168081 =206,2818225 hours/year*customer CAIDI load point 6 =N_LP x r_LP =225 x 1,398852762 =314,7418714 hours/year*customer
b. Load Point 7-11 : Sustained trafo distribusi 40 = 0,005 fault/year r trafo distribusi 40 U sistem trafo distribusi
= 0,03 (switching time) hours/fault = Sustained trafo distribusi 40 x r trafo distribusi 40 = 0,005 x 0,03 = 0,00015 hours/year
c. Load Point 12-27: Sustained trafo distribusi 40 = 0,005 fault/year r trafo distribusi 40 U sistem trafo distribusi
= 0,03 (switching time) hours/fault = Sustained trafo distribusi 40 x r trafo distribusi 40 = 0,005 x 0,03 = 0,00015 hours/year
d. Load Point 28-40 : Sustained trafo distribusi 40 = 0,005 fault/year r trafo distribusi 40 U sistem trafo distribusi
= 11,5 (repair time) hours/fault = Sustained trafo distribusi
40 x r trafo distribusi 40 = 0,005 x 11,5 = 0,0575 hours/year Hasil perhitungan imperfect switching r sistem dan U sistem saluran yang lain berdasarkan masing-masing section pada penyulang srikana adalah sebagai berikut: a. Untuk imperfect switching load point 1-6, r sistem sebesar 1,508775391 hours/fault, dan U sistem sebesar 1,3132381 hours/year. b. Untuk imperfect switching load point 7-11, r sistem sebesar 1,101103286 hours/fault, dan U sistem sebesar 0,9584003 hours/year. c. Untuk imperfect switching load point 12-27, r sistem sebesar 2,158584329 hours/fault, dan U sistem sebesar 1,8788318 hours/year.
= 0 fault/year/km
SAIFI trafo distribusi
=0,03 (switching time) hours/fault = Sustained trafo distribusi 40 x r trafo distribusi 40 = 0,005 x 0,03 = 0,00015 hours/year
Sistem Diasumsikan Berada dalam Kondisi Imperfect Switching Perhitungan imperfect switching SAIFI dan MAIFI pada sample trafo distribusi : Trafo distribusi = 40 unit Sustained = 0,005 fault/year/km Momentary
=TrafodistribusixMomentary
=Trafo distribusixSustained = 40 x 0,005 = 0,2 fault/year 19
Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kV menggunakan Metode RIA Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 0 - 21
d. Untuk imperfect switching load point 28-40, r sistem sebesar 1,790516774 hours/fault, dan U sistem sebesar 1,5584658 hours/year. Perhitungan imperfect switching SAIDI dan CAIDI pada sample load point 40 : Load point 40 : N_LP = 48 customer U_LP = 1,5584658 hours/year r_LP = 1,790516774 hours/fault Untuk nilai U_LP dan r_LP didapatkan dalam perhitungan sebelumnya. SAIDI load point 40 = N_LP x U_LP = 48 x 1,5584658 =74,8063584 hours/year*customer CAIDI load point 40 = N_LP x r_LP = 48 x1,790516774 = 85,94480515 hours/year*customer
tingkat error = 0,00006%. Hal ini berbanding terbalik dengan nilai indeks SAIDI pada perhitungan metode RIA = 0,850582207 hours/year*customer atau 51,03493242 minute/year*customer lebih besar dari simulasi ETAP = 0,6675 hours/year*customer atau 40,05 minute/year* customer, sehingga tingkat error = 0,0018%. Dan nilai indeks CAIDI pada perhitungan metode RIA = 1,297806235 hours/fault*customer atau 77,8683741 minute/year*customer lebih besar dari simulasi ETAP = 1,008 hours/fault*customer atau 60,48 minute/year* customer, sehingga tingkat error = 0,0028%. Tabel 2. Hasil Reliability Index Assessment untuk Kondisi Imperfect Switching Reliability Index Assessment SAIFI
Perbandingan Hasil Perhitungan Dan Simulasi
MAIFI
Kondisi Perfect Switching Tabel 1. Hasil Reliability Index Assessment untuk Kondisi Perfect Switching
SAIDI
Reliability Index Assessment SAIFI MAIFI
SAIDI
CAIDI
Perhitungan Metode RIA
Simulasi ETAP
Error
0,6554 fault/year* customer 0,20445 fault/year* customer 0,850582207 hours/year* customer atau 51,03493242 minute/year* customer 1,297806235 hours/fault* customer atau 77,8683741 minute/year* customer
0,6620 fault/year* customer -
0,00006%
0,6675 hours/year* customer atau 40,05 minute/year* customer
0,0018%
1,008 hours/fault* customer atau 60,48 minute/year* customer
0,0028%
-
Penelitian ini membandingkan hasil perhitungan nilai indeks menggunakan metode RIA (Reliability Index Assessment) dan simulasi ETAP untuk mengukur tingkat error pada kondisi perfect switching dan imperfect switching. Dari Tabel 1 menujukkan bahwa pada kondisi perfect switching nilai indeks SAIFI pada perhitungan metode RIA = 0,6554 fault/year*customer lebih kecil dari simulasi ETAP = 0,6620 fault/year*customer, sehingga
CAIDI
Perhitungan Metode RIA
Simulasi ETAP
Error
0,8704 fault/year* Customer 0,20445 fault/year* Customer 1,503682914 hours/year* customer atau 90,22097484 minute/year* customer
0,8776 fault/year* customer -
0,00007%
0,8820 hours/year* customer atau 52,92 minute/year* customer
0,0062%
1,727576877 hours/fault* customer atau 103,6546126 minute/year* customer
1,005 hours/fault* customer atau 60,3 minute/year* customer
0,0072%
-
Dari Tabel 2 menujukkan bahwa pada kondisi imperfect switching nilai indeks SAIFI pada perhitungan metode RIA = 0,8704 fault/year*customer lebih kecil dari simulasi ETAP = 0,8776 fault/year*customer, sehingga tingkat error = 0,00007%. Hal ini berbanding terbalik dengan nilai indeks SAIDI pada perhitungan metode RIA = 1,503682914 hours/year*customer atau 90,22097484 minute/year*customer lebih besar dari simulasi ETAP = 0,8820 hours/year*customer atau 52,92 minute/year* customer, sehingga tingkat error = 0,0062%. Dan nilai indeks CAIDI pada perhitungan metode RIA = 1,727576877 hours/fault*customer atau 103,6546126 minute/year*customer lebih besar dari simulasi ETAP = 1,005 hours/fault*customer atau 60,3 minute/year* customer, sehingga tingkat error = 0,0072%. Nilai indeks MAIFI hanya ditunjukkan melalui perhitungan metode RIA = 0,20445 fault/year*customer. Karena simulasi ETAP hanya bisa menghitung nilai indeks SAIFI, SAIDI, dan CAIDI.
Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kV menggunakan Metode RIA
Moelyono, Nono. 1999. Pengantar Sistem Distribusi Tenaga Listrik. Surabaya : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Surabaya.
PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian keandalan sistem tenaga listrik jaringan distribusi 20 kV pada Penyulang Gardu Induk Sukolilo menggunakan metode RIA (Reliability Index Assessment) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Hasil nilai indeks metode RIA (Reliability Index Assessment) pada Penyulang Srikana menunjukkan bahwa nilai indeks SAIFI pada kondisi imperfect switching = 0,8704 fault/year*customer lebih besar dari kondisi perfect switching = 0,6554 fault/year*customer dan dibawah standar ketetapan PT. PLN = 2,5 fault/year*customer, begitupula dengan nilai indeks SAIDI dimana pada kondisi imperfect switching = 1,503682914 hours/year*customer atau 90,22097484 minute/year*customer lebih besar dari kondisi perfect switching = 0,850582207 hours/year*customer atau 51,03493242 minute/year*customer dan dibawah standar ketetapan PT. PLN = 2,833333333 hours/year*customer atau 170,0 minute/year*customer. PT. PLN tidak menetapkan standar untuk nilai indeks MAIFI dan CAIDI, namun hasil menunjukkan bahwa nilai indeks CAIDI juga sama dengan nilai indeks SAIFI dan SAIDI dimana pada kondisi imperfect switching = 1,727576877 hours/fault*customer atau 103,6546126 minute/year* customer lebih besar dari kondisi perfect switching = 1,297806235 hours/fault*customer atau 77,8683741 minute/year*customer. Sedangkan nilai indeks MAIFI pada kondisi imperfect switching dan perfect switching menunjukkan hasil yang sama = 0,20445 fault/year* customer. Pada kondisi imperfect switching, frekuensi dan durasi pemadaman pada sistem jumlahnya lebih besar karena adanya kontribusi dari jumlah peralatan distribusi yang memberikan gangguan. Sehingga nilai SAIFI, SAIDI, dan CAIDI pada kondisi imperfect switching lebih besar daripada pada kondisi perfect switching
Prabowo, Herdianto. 2012. Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi PT. Semen Gresik-Tuban menggunakan Metode Reliability Index assessment (RIA) dan software ETAP (Electrical Transient Analysis Program). Jurusan Teknik Elektro ITS, Proceeding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTIITS, Surabaya. Standar PLN (SPLN) No. 52-3 : 1983. Pola Pengaman Sistem Bagian Tiga, Sistem Distribusi 6 kV dan 20 kV. Jakarta : Departemen Pertambangan dan Energi. Standar PLN (SPLN) No. 59. 1985. Keandalan Pada Sistem Distribusi 20kV dan 6kV. Jakarta : Departemen Pertambangan dan Energi. Suswanto, Daman. 2009. Sistem Distribusi Tenaga Listrik. Padang : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang. Wirapraja, Agung Yanuar. 2012. Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling. Jurusan Teknik Elektro ITS, Jurnal Teknik Pomits Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5, Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA Brown, R. E. 1997. Distribution System Reliability Assessment : Momentary Interruptions and Storms. IEEE Transactions on Power Delivery Vol. 12, No. 4. Gonen, Turan. 2008. Electric Power Distribution System Engineering. United State of America : Taylor & Francis Group. Li, Fangxing. 2005. Distributed Processing of Reliability Index Assessment and Reliability-Based Network Reconfiguration in Power Distribution Systems. IEEE Transaction on Power Systems Vol. 20, No.1. Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta : Graha Ilmu. 21