KEAGUNGAN ALLAH YANG DIPERLIHATKAN DALAM CERPEN ARINIYALLĀH KARYA TAUFIK AL-HAKIM (Studi Analisi Tematik Dengan Pendekatan Struktural)
Wahyu Hidayat 180910070012
Abstrak Skripsi ini berjudul “Keagungan Allah yang Diperlihathan dalam Cerpen Ariniyāllah karya Taufik al-Hakim “Studi Analisis Tematik dengan Pendekatan Struktural. Latar belakang penelitian ini didasari oleh ketertarikan penulis pada cerpen yang diterbitkan Mathābi al-Mishriyyah al-„Ammah li al-Kitāb, Kairo Mesir 2001. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab tiga permasalahan utama yakni: (1) mengungkapkan struktur intrinsik yang membangun cerpen Ariniyallāh (2) mengungkapkan tema dan amanat cerpen Ariniyallāh (3) mengungkapkan hubungan antara tema dan amanat dengan alur, latar, dan penokohan yang terdapat dalam cerpen Ariniyallāh. Untuk menjawab ketiga permasalahan tersebut penulis
menggunakan
metode
deskriptif-analitik
yaitu
dengan
cara
mendeskripsikan fakta-fakta yang didapat dari sumber data yang kemudian disusul dengan analisis. Selain itu penulis menggunakan pendekatan tema amanat untuk mengungkapkan hubungan tema dan amanat dengan unsur-unsur intrinsik lainnya. Dari cerpen Ariniyallāh yang dijadikan data penelitian, diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa cerpen karya Taufik al-Hakim tersebut memiliki tema utama Keagungan Allah yang ditunjukan Allah melalui kasih
sayang kepada makhluk-Nya. Selain itu penulis memperoleh amanat utama cerpen Ariniyallāh yakni dengan merenungkan sifat Allah dapat membantu mengenal Allah. Penulis menyimpulkan bahwa berbagai tema dan amanat tentang keagungan Allah dalam cerpen Ariniyallāh sangat sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat ini yang cenderung materialis, sehingga sangat relevan untuk memperbaiki diri pribadi, keluarga dan masyarakat. Key word : Pembahasan Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra prosa. Cerpen Ariniyallāh termasuk cerpen ideal. Analisis tematik adalah suatu metode penelitian yang mengungkap tema dan amanat. Tema adalah masalah yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah karya sastra. Amanat adalah pesan moral dalam suatu karya sastra. Unsur intrinsik sebuah karya sastra terdiri dari alur, latar, tokoh dan penokohan.
Pendahuluan Keagungan Allah ditunjukan melalui sifat Rahman dan Rahim-Nya, yaitu berupa
nikmat yang begitu banyak
yang diturunkan Allah untuk seluruh
makhluk-Nya, sebagaimana hadits riwayat Bukhori dan Muslim : Dari Abu Hurairah radhiallahu‟anhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: َج َع َل ه ك ْالج ُْز ِء َ ِض ج ُْز ًءا َوا ِحدًا فَ ِم ْن َذل َ َّللاُ الرهحْ َمةَ ِمائَةَ ج ُْز ٍء فَأ َ ْم َس َ ك ِع ْن َدهُ تِ ْس َعةً َوتِ ْس ِعينَ ج ُْز ًءا َوأَ ْن ِ ْزَل فِي ْاْلَر َُ َ َرا َح ُ ا ْل َ ْ ُ َح ه تَرْ فَ َ ا ْل َ َر ُ َحافِ َرىَا ع َْن َولَ ِدىَا َ ْ يَةَ أَ ْ تُ ِ ييَو “Allah menjadikan rahmat (kasih sayang) itu seratus bagian, lalu Dia menahan di sisi-Nya 99 bagian dan Dia menurunkan satu bagiannya ke bumi. Dari satu bagian inilah seluruh makhluk berkasih sayang sesamanya, sampaisampai seekor kuda mengangkat kakinya karena takut menginjak anaknya”. (HR.
Al-Bukhari dan Muslim no. 5541). http://www.scribd.com/doc/58068115/DialogDengan-Jin-Muslim
Berkenaan dengan hadits yang penulis paparkan diatas, penulis menemukan sebuah karya fiksi berbentuk cerpen karya Taufik al-Hakim dengan judul Ariniyallāh. Cerita Ariniyallāh ini diawali dengan pertanyaan dari seorang anak kecil yang cerdas yang ditunjukan kepada ayahnya. Anak tersebut meminta kepada ayahnya untuk menunjukan sosok Tuhan ke hadapannnya. Singkat cerita sang ayah tidak bisa memenuhi permintaan anaknya, sehingga sang ayah meminta bantuan kepada ahli ibadah untuk menunjukan sosok Tuhan. Akan tetapi sang ahli ibadah menolak permintaan seorang ayah tersebut, ia menganggap bahwa permintaan adalah perkara yang terlalu besar dan sulit untuk dikabulkan. Oleh karena itu, sulitnya mengabulkan permintaan ayah untuk bertemu dengan Tuhan, maka sang ahli ibadah hanya dapat memberikan kesempatan sang ayah untuk merasakan setengah żarrah saja dari nikmat Allah. Singkat cerita setelah sang ayah merasakan nikmat tersebut. Ia terlena dengan kenikmatan tersebut dan mengalami perubahan sikap, sehingga ia dipandang gila oleh para pengembala. Yang menarik bagi penulis, makna dalam cerita ini sangat mendalam, butuh kejelian mengungkap makna yang tersirat didalamnya. Seperti di awal kisah, yaitu ketika seorang anak kecil yang lugu yang masih bersih dari sifat-sifat keduniawian sudah melontarkan pertanyaan yang tidak terpikirkan oleh seorang ayah sebelumnya,yaitu menanyakan sosok Tuhan. Pada tengah kisah, seorang ahli ibadah kebingungan untuk mengabulkan permintaan sang ayah yang ingin melihat bentuk dzat Allah . Dan pada akhir kisah terjadi perubahan sikap sang ayah sehingga ia dipandang gila oleh para pengembala. Dalam penelitian ini penulis mengaji cerpen Ariniyallāh karya Taufiq alHakim dengan pendekatan struktural. Pada pendekatan struktural penulis hanya memfokuskan pada tema dan amanat. Identifikasi masalah dalam penelitian karya sastra ini berupa : 1) Bagaimana struktur intrinsik yang membangun cerpen Ariniyallāh? 2)Tema dan amanat apa
saja yang terkandung dalam cerpen Ariniyallāh? 3)Bagaimana hubungan antara tema dan amanat dengan alur, latar, dan penokohan yang terdapat dalam cerpen Ariniyallāh?
Pembahasan 1. Analisis Alur Cerita Berdasarkan urutan waktu alur dalam cerpen Ariniyallāh termasuk ke dalam alur maju, karena peristiwa-peristiwa yang dikisahkan dalam cerpen ini bersifat kronologis secara runtut cerita. Berdasarkan urutan jumlah cerpen Ariniyallāh termasuk ke dalam alur tunggal, karena cerpen ini menceritakan mengenai perjalanan hidup tokoh, lengkap dengan permasalahan dan konflik yang dialaminya. Berdasarkan kriteria kepadatan cerpen Ariniyallāh termasuk ke dalam alur padat, karena hubungan antar peristiwa terjalin secara erat, kemudian ceritanya berpusat pada satu tokoh cerita yaitu sang ayah. 2. Analisis Tokoh dan Penokohan Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen ini adalah: Ayah, anak sang ayah, istri sang ayah, ahli ibadah, orang-orang kota, ahli agama, kakek tua, dan penggembala. Penokohan berdasarkan dari peranan atau tingkat pentingnya tokoh terdiri dari: a. Tokoh utama dalam cerpen Ariniyallāh adalah Ayah, karena dia yang muncul secara terus-menerus dan mendominasi seluruh isi cerita. b. Tokoh tambahan dalam cerpen Ariniyallāh terdapat beberapa tokoh, namun tokoh tambahan dalam cerita ini dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1) Tokoh tambahan utama
Tokoh tambahan utama adalah, anak sang ayah: salah satu tokoh cerdas dan fasih berbicara, dan ahli ibadah: seseorang yang bijaksana dan bersih hatinya. 2) Tokoh tambahan (benar-benar tokoh tambahan) Orang-orang kota, ahli agama, kakek tua, penggembala, dan istri sang ayah. 3. Analisis Latar Cerita Secara umum cerpen Ariniyallāh memiliki tiga jenis latar, yaitu latar waktu, latar tempat dan latar sosial. Latar waktu pada cerpen Ariniyallāh adalah suatu hari, tempo hari, beberapa hari, dan sampai beberapa hari. Latar tempat lainnya yaitu: halaman rumah, lereng gunung, dan di atas batu besar. Latar sosial cerpen Ariniyallāh ini adalah masalah keagamaan. Karena dalam cerpen ini menggambarkan permasalahan ketuhanan, yakni pertanyaan tentang bentuk dzat Allah. Permasalahan itu timbul bermula ketika anak bertanya pada ayahnya tentang bentuk dzat Allah yang sering diucapkan oleh ayahnya. Hal inilah yang menyebabkan perubahan sikap sang ayah yang tidak menyangka pertanyaan seperti itu akan dilontarkan oleh anaknya 4. Analisis Tema Cerita Tema mayor yang dapat diambil dalam cerpen Ariniyallāh adalah “Keagungan Allah”. Sedangkan tema minor dalam cerpen ini adalah: Kasih sayang Allah yang diberikan untuk umatnya, Allah Maha Perkasa, dan Allah berbeda dengan makhluk lainnya.
5. Analisis Amanat Cerita Amanat yang dapat diambil dari cerpen Ariniyallāh adalah: a.
Mintalah pertolongan kepada Allah.
b. Cinta Allah yang diturunkan ke dunia hanya sedikit saja, tetapi sudah dapat mencukupi semua makhluk dan ciptaan-Nya. c. Bersyukur adalah salah satu cara untuk mengingat Allah.
d. Jangan melihat orang dari lahiriyahnya saja. e. Jangan mudah putus asa untuk mencari rahmat Allah. f. Dalam suasana apapun manusia harus ingat kepada Allah. g. Jangan menyesali sesuatu yang telah diperbuat, tetapi jadikanlah hal itu sebagai motifasi yang positir. h. Allah tidak dapat dilihat oleh panca indra manusia yang memiliki banyak keterbatasan. i.
Tidak semua keinginan dapat dicapai.
j.
Dengan merenungkan sifat Allah dapat membantu mengenal Allah.
6. Analisis Hubungan Tema dan Amanat Tema dan amanat adalah salah satu dari sejumlah unsur pembangun cerita yang lain, yang secara bersama membentuk sebuah keseluruhan. Tema dan amanat tersebut menjadi makna cerita jika ada keterkaitannya dengan unsur-unsur cerita yang lain. Seperti hubungan tema dan amanat dengan alur, latar dan penokohan.
7. Analisis Hubungan Tema dan Amanat dengan Alur 1) Hubungan tema dengan alur Tema
Alur
a. Kasih sayang Allah
Sang ayah bertemu dengan seorang ahli ibadah, ia
yang diberikan untuk
berharap agar ahli ibadah bisa memperlihatkan
umatnya.
Allah kepadanya. Tetapi ahli ibadah menolak permintaan ayah, karena menurutnya perkara itu terlalu sulit untuk diwujudkan. Melihat perjuangan sang ayah yang ingin sekali melihat Allah, kemudian ahli ibadah mengganti permintaannya dengan memberikan sedikit dari rasa cinta Allah. Setelah didoakan akhirnya ayah mendapatkan kasih
sayang yang diinginkannya itu. b. Allah Maha Perkasa
Setelah dido‟akan oleh ahli ibadah, ayah menyepi di puncak gunung. Tak lama kemudian sang ayah mendapat
cinta
Allah
yang
diinginkannya.
Walaupun menurut Allah cinta yang diberikan-Nya hanya setengah żarrah saja, tapi bagi dia sebagai manusia biasa cinta itu terlalu besar. Akhirnya ayah tidak
lagi
menghiraukan
urusan-urusan
yang
bersifat duniawi, karena cinta Allah yang begitu besar telah meremukan susunan manusiawi dan menghancurkan tatanan akal pada dirinya. c. Allah berbeda dengan makhluk lainnya
Ayah mendapatkan pertanyaan dari anaknya untuk memperlihatkan Allah yang selalu ia sembah. Karena sang ayah tidak bisa menjawab pertanyaan dari anaknya, kemudian ia memutuskan untuk mencari jawaban dengan bertanya kepada seluruh orang di penjuru kota. Setelah bertanya kepada semua orang yang ia temui, akhirnya ayah bertemu dengan seorang ahli ibadah dan menerangkan kepadanya bahwa dzat Allah tidak bisa dilihat dengan perangkat penglihatan kita yang kasar, yang memiliki banyak keterbatasan.
2) Hubungan amanat dengan alur Amanat yang terdapat dalam cerpen Ariniyallāh memiliki hubungan erat dengan alur, hal ini terlihat dari keseluruhan amanat yang terdapat dalam analisis sebelumnya yang menunjukan tanda-tanda kebesaran Allah yang digambarkan dengan memberikan sedikit rasa cinta Allah kepada mahkluk-Nya. 8. Hubungan Tema dan Amanat dengan Tokoh
Tokoh dalam cerpen ini mendukung tema yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Tokoh ayah misalnya menyampaikan pesan melalui karakter seorang ayah yang bertanggung jawab, rajin beribadah, dan dalam situasi apapun ayah selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Tokoh sang anak adalah orang yang selalu ingin tahu, walaupun dirinya masih polos, tapi rasa keingin tahuannya tentang Tuhan tidak terelakan. Ahli ibadah adalah orang yang bersih hatinya, semua do‟a yang ia panjatkan kepada Allah selalu terkabul. Dapat disimpulkan dari ketiga tokoh utama tersebut dan karakter yang terdapat pada masing-masing tokoh, mereka satu sama lain menjalin keterkaitan antarhubungan, mereka sama-sama menjalankan perananya sesuai dengan karakter yang diembani pengarang. Tujuannya agar maksud dari si pengarang dapat sampai kepada pembaca sesuai dengan apa yang diharapkannya. 9. Hubungan Tema dan Amanat dengan Latar Seperti yang penulis bahas sebelumnya, unsur latar dapat dibedakan kedalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial yang keseluruhannya memiliki hubungan yang sangat erat dengan tema dan amanat, karena semuanya merupakan unsur intrinsik yang saling berkaitan. Dari keseluruhan tema dan amanat ini terjadi pada beberapa tempat yaitu: penjuru kota, halaman rumah, lereng gunung, dan di atas batu besar. Sedangkan hubungan tema dan amanat dengan latar waktu adalah suatu hari, tempo hari, beberapa hari, dan sampai beberapa hari. Sedangkan hubungan tema amanat dengan latar sosial adalah tentang keagamaan. Karena dalam cerpen ini menggambarkan permasalahan ketuhanan, yakni pertanyaan tentang bentuk dzat Allah. Hubungan tema amanat dengan latar sosial yang kedua dari adalah acuh terhadap agama, yaitu ketika sang ayah bertanya bentuk dzat Allah kepada orangorang penjuru kota, yang ia dapatkan hanya cacian.
Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada cerpen Ariniyallāh dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Struktur yang membangun cerpen Ariniyallāh ini terdiri dari: a. Alur Alur dalam cerpen cerpen Ariniyallāh adalah alur maju atau alur progresif. b. Tokoh Tokoh utama dalam cerpen Ariniyallāh adalah sang ayah, karena dari awal sampai akhir cerita tokoh inilah yang mendominasi cerita. Adapun tokoh tambahan utama adalah anak sang ayah dan ahli ibadah, dan tokoh tambahan yang benar-benar tokoh tambahan adalah ahli agama, orang-orang kota, kakek tua, penggembala, dan istri sang ayah. c. Latar Latar dalam cerpen Ariniyallāh ini terdiri dari latar waktu, latar tempat, dan latar sosial. Latar waktu terdiri dari: suatu hari, tempo hari, beberapa hari, dan sampai beberapa hari. Latar tempat terdiri dari: penjuru kota, halaman rumah, lereng gunung, dan di atas batu besar. Yang menjadi latar sosial pada cerpen Ariniyallāh adalah masalah keagamaan dan acuh terhadap agama. 2) Tema dan Amanat yang terkandung dalam cerpen Ariniyallāh ini terdiri a. Tema Tema dalam cerpen Ariniyallāh terbagi menjadi dua bagian, yaitu tema mayor dan tema minor. Adapun tema mayor yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah “Keagungan Allah”. Sedangkan tema minor terdiri dari: Kasih sayang Allah yang diberikan untuk umatnya, Allah Maha Perkasa, Allah berbeda dengan makhluk lainnya. b. Amanat Adapun amanat yang dapat diambil dari cerpen Ariniyallāh ini adalah mintalah segala sesuatu kepada Tuhan, cinta Allah yang diturunkan ke dunia hanya sedikit saja, tetapi sudah dapat mencukupi semua makhluk dan ciptaan-
Nya, bersyukur adalah salah satu cara untuk mengingat Allah, jangan melihat orang dari satu sisi saja, jangan mudah putus asa untuk mencari rahmat Allah, dalam suasana apapun manusia harus ingat kepada Allah, jangan menyesali sesuatu yang telah diperbuat, tetapi jadikanlah hal itu sebagai motifasi yang positir, Allah tidak dapat dilihat oleh panca indra manusia yang memiliki banyak keterbatasan, tidak semua keinginan dapat dicapai, dengan merenungkan sifat Allah dapat membantu mengenal Allah. 3) Hubungan Tema dan Amanat dengan Alur, Latar, dan penokohan Secara keseluruhan hubungan yang terjadi antara tema dan amanat dengan alur, latar, dan penokohan merupakan sebab akibat. Hal ini disebabkan karena unsur-unsur tersebut termasuk ke dalam unsur intrinsik yang tidak dapat dipisahkan, unsur dapat dipahami semata-mata dalam proses antarhubungannya dengan unsur-unsur yang lain.
Saran Setelah menganalisis cerpen Ariniyallāh karya Taufiq al-Hakim ini, masih banyak nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerpen ini. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada pembaca untuk mengkaji nilai-nilai lain yang terdapat dalam cerpen Ariniyallāh dengan pendekatan yang berbeda.
Daftar Sumber Hakim, Taufik Al-. 2001. Ariniyallāh. Kairo: Mathābi‟ al-Hai‟ah al-Mishriyyah al-„Ammah li al-kitāb. Hakim, Taufik Al-. 2004. Kala Setan Bertobat. Bandung: Pustaka Hidayah. Jabrohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Sumber Elektronik: http://farhan-bjm.blogspot.com/2011/09/pengertian-cerpen-dan-unsur-unsur.html http://www.scribd.com/doc/58068115/Dialog-Dengan-Jin-Muslim file:///C:/Users/User/Downloads/jenis-jenis%20alur.htm
diakses pada Bulan Desember 2011.