KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan ke hadirat ALLAH Subhanahu Taala atas segala rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sederhana ini. Makalah ini berjudul “PERANGKAT PERBANKAN” dalam makalah ini menjelaskan beberapa instrument atau perangkat yang menghubungkan bank dengan nasabahnya, seperti : giro, bilyet giro, cek dan jenis-jenis cek,wesel, deposite dan lain-lain . Semoga makalah sederhana ini dapat menambah wawasan kita , tentang perangkat perbankan.
24 APRIL 2011
1
DAFTAR ISI Kata pengantar ………………………………………………………………………. 2 Daftar isi……………………………………………………………………………... 3 Bab 1 Pendahuluan ………………………………………………………………….. 4 Bab 2 Pembahasan…………………………………………………………………... 5 Bab 3 Kesimpulan…………………………………………………………………... 17
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang . Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir.Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan. Dalam dunia perbankan terdapat berbagai perangkat yang menjadi penghubung antara bank dan nasabahnya. Orang inggris menyebut perangkat yang menyangkut bidang perbankan banking instrument, artinya instrument-instrumen bank.
1.2 Permasalahan 1. Membahas mengenai pengertian Perangkat Bank (instrument bank) 2. Membahas tentang pengertian unsur-unsur dari Perangkat Bank (instrument Bank)
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perangkat Bank Komponen penghubung atau perangkat yang dapat untuk mempermudah bank menjalankan kewajibannya kepada para nasabah. Dimana berupa jasa – jasa yang diberikan untuk mendukung kelancaran menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung.
2.2 Unsur-unsur Perangkat Bank Mengingat bahwa Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Maka jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabahUntuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu. Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.
Dalam dunia perbankan terdapat berbagai perangkat yang menjadi penghubung antara bank dan nasabahnya. Orang inggris menyebut perangkat yang menyangkut bidang perbankan banking instrument, artinya instrument-intrument perbankan. Di bawah ini adalah uraian mengenai beberapa instrument atau perangkat yang menghubungkan bank dengan nasabahnya yaitu :
4
A. GIRO Giro adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, kartu ATM, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahan bukuan, antara lain bilyet giro. Simpanan giro ini setiap saat dapat diambil atau ditambah. Hal ini mengakibatkan rekening giro berubah-ubah, karena seringnya penyetoran dan penarikan uang pemilik giro. Rekening Giro juga merupakan rekening yang uangnya bisa diambil setiap hari, di mana rekening ini dilengkapi fasilitas pembayaran dengan cek dan giro bilyet. Bila Anda bertransaksi dengan pihak lain, maka Anda bisa membayarnya dengan menggunakan cek atau giro bilyet. Cek adalah surat berharga di mana orang yang Anda beri cek ini bisa langsung menguangkannya di bank. Sedangkan giro bilyet adalah surat berharga di mana orang yang Anda beri giro tersebut tidak bisa menguangkan giro itu di bank, tapi harus disetorkan lebih dulu ke rekeningnya. Barulah setelah itu uang akan cair di dalam rekeningnya. Rekening giro biasanya tidak memberikan bunga. Kalaupun ada bank yang memberikan bunga, maka bunga itu biasanya kecil dan sering disebut dengan istilah "jasa giro". Pada saat ini, biasanya bank memberikan jasa giro maksimal sebesar 1 - 2 persen dari jumlah saldo (biasanya) terendah yang menjadi ketentuan minimal dalam sebulan. Minimal setoran untuk rekening giro berbeda-beda pada tiap bank. Tapi pada saat ini, jumlah setoran terkecil adalah Rp 250.000 (untuk rekening giro perorangan) dan Rp 500.000 (untuk rekening giro perusahaan). Sebagai timbal balik atas pelayanan dan fasilitas yang diberikan, maka hampir semua bank mengenakan biaya administrasi kepada nasabahnya yang langsung dipotong dari rekening gironya tiap bulan. Dengan memiliki rekening giro, setiap bulan Anda akan mendapatkan rekening koran (semacam laporan rutin) yang dikirimkan ke alamat Anda tiap bulan. Di dalam laporan tersebut tertulis kapan dan untuk apa saja serta berapa jumlah uang yang keluar masuk dalam rekening Anda. Kemudian terdapat istilah lain yang mengatakan bahwa giro merupakan suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek.
5
Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka. Perbedaan tersebut termasuk jenis perbedaan sistem „dorong dan tarik‟ (push and pull). Suatu cek adalah transaksi „tarik‟ menunjukkan cek akan menyebabkan bank penerima pembayaran mencari dana ke bank sang pembayar yang jika tersedia akan menarik uang tersebut. Jika tidak tersedia, cek akan “terpental” dan dikembalikan dengan pesan bahwa dana tak mencukupi. Sebaliknya, giro adalah transaksi „dorong‟: pembayar memerintahkan banknya untuk mengambil dana dari akun yang ada dan mengirimkannya ke bank penerima pembayaran sehingga penerima pembayaran dapat mengambil uang tersebut. Karenanya, suatu giro tidak dapat “terpental”, karena bank hanya akan memproses perintah jika pihak pembayar memiliki daya yang cukup untuk melakukan pembayaran tersebut. Namun ini juga berarti pihak pembayar tidak mendapatkan keuntungan dari “float”. Surat Giro atau Postgiro memiliki sejarah yang panjang dan membanggakan dalam sejarah finansial Eropa. Konsep dasar adalah sistem perbankan tidak berdasarkan cek, tetapi dengan transfer langsung diantara rekening. Jika kantor akuntan di sentralisasi, maka transfer diantara akun akan terjadi secara simultan. Uang bisa dibayarkan atau ditarik dari sistem dari kantor pos manapun, dan nantinya koneksi ke sistem perbankan komersial dibuat, seringnya dengan keyakinan dari bank lokal membuat akun sendiri di Postgiro.
Pada pertengahan abad 20, kebanyakan negara di benua Eropa memiliki layanan pos giro. Sistem posgiro pertama ada di Austria di awal abad 19. Pada saat Posgiro Inggris diadakan, Posgiro Belanda telah distabilkan dengan baik dengan setiap orang dewasa memiliki akun posgiro dengan operasi posgiro yang besar dan digunakan dengan baik di negara Eropa lain kebanyakan dan Skandinavia. Istilah “bank” tidak digunakan pada saat itu juga untuk mendeskripsikan layanan tersebut. Instrumen pembayaran utama bank didasarkan dengan cek dimana memiliki perbedaan keseluruhan dengan model remiten “giro”.
6
Dalam model perbankan, cek ditulis oleh remiten dan diserahkan atau dipos kepada pihak penerima pembayaran, yang nantinya akan mengunjungi bank atau pos ceknya ke bank. Cek tersebut harus di clearing, proses kompleks dimana cek disortir menjadi satu, dipos ke lokasi pusat clearing, disortir lagi, dan dipos balik ke cabang pembayaran dimana cek tersebut akan dicek ulang terakhir kalinya dan akhirnya akan dibayarkan. Dalam model Pos Giro, Transfer Giro dikirim melalui pos surat oleh remiter ke pusat Giro. Dalam pengembaliannya, transfer tersebut dicek dan akun transfer mengambil tempat. Jika transfer berjalan lancar, dokumen transfer dikirim ke penerima, bersama pernyataan pemutakhiran dari akun yang dikreditkan. Remitter juga dikirimkan pernyataan pemutakhiran. Pada kasus dimana fasilitas publik yang menerima ratusan trnasaksi per hari, pernyataan akan dikirim secara elektronik dan menggunakan angka rujukan yang unik untuk mengenali remiten untuk keperluan rekonsiliasi. Maraknya clearing cek elektronik (dan kartu debet yang dirujuk sebagai alat pembayaran) membuat perbedaan ini menjadi tidak begitu penting seperti dulu. Contohnya di beberapa toko di Amerika Serikat cek dipindai dan pendaftaran tunai dikembalikan ke pelanggan sementara dana diambil dari akun para pelanggan. B. BILYET GIRO Bilyet giro adalah surat perintah yang telah distandarkan bentuknya. Bank menerima perintah pemindahbukuan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada penerima yang disebut namanya, baik pada bank yang sama atau pada bank lainnya. Dengan demikian pembayaran bilyet giro tidak dapat dilakukan dengan uang tunai dan tidak dapat dipindahtangankan melalui endorsemen. Pembatalan bilyet giro dapat dilakukan oleh penariknya bila pada waktu bank menerima pemberitahuan tertulis perintah memindahbukukan belum dilaksanakan. C. CEK Cek adalah perintah kepada bank komersial dari orang yang menandatanganinya untuk pembayaran sejumlah uang yang tertera pada lembaran cek tersebut kepada si pembawa atau orang yang namanya disebut di atas cek. Menurut ketentuan undang-undang, pada cek harus disebutkan : 1. Perkataan cek dalam bahasa yang dipergunakan pada cek itu, 2. Perintah membayar sejumlah uang,
7
3. Nama yang kenaa tarik (bank yang harus membayar), biasanya sudah dicetak pada bank itu sendiri, 4. Nama tempat pembayarannya, 5. Nama tempat dan tanggal cek itu dikeluarkan, 6. Tanda tangan yang mengeluarkan cek.
Jenis cek a.
b. c.
d.
e.
f.
Cek Atas Unjuk Bank akan membayarkan kepada siapa saja yang datang untuk menguangkan cek kepadanya. Cek Atas Nama Bank hanya akan membayar kepada orang yang namanya tertera di atas cek. Cek Atas Nama atau Pembawa Bank akan memperlakukan cek semacam ini sebagai cek atas unjuk. Lain halnya apabila sebutan pembawa dicoret, maka cek berlaku atas nama. Cek Mundur (Postdated Cheque) Bank memperlakukan cek jenis ini sebagai cek yang ditulis pada hari diuangkan pada bank. Cek Kosong Orang yang melakukan penarikan cek tanpa dana yang cukup dikualifikasikan sebagai penarik cek kosong. Cek Fiat Cek yang difiat oleh bank dimaksudkan agar terjamin pembayarannya pada saat pengunjukan. Pemberian fiat atas cek oleh bank kepada nasabah penarik hanya dapat di berikan sepanjang dipenuhi tiga syarat yaitu : 1. Saldo harus cukup 2. Bank mendapat kuasa untuk menyisihkan secara administrative dana dari nasabah yang bersangkutan guna disediakan untuk pembayaran cek sewaktuwaktu, 3. Nasabah menyetujui pembukuan administrative tersebut.
g. Cek Silang Kegunaan cek silang hanyalah untuk disetorkan ke dalan rekening saja. Cek silang tidak dapat diuangkan dan dimaksudkan sebagai lembaran cek yang telah di isi dan sah untuk dipergunakan sebagai alat pembayaran.
8
E. WESEL Wesel adalah perintah tertilis yang tak bersyarat dari penarik (drawer) kepada seseorang (yang tertarik atau drawer) untuk membayar sejumlah uang kepada penarik atau order dari penarik atau kepada order dari penarik atau kepada order dari penarik pada waktu di perlihatkan wesel itu atau pada tanggal yang ditentukan. Pengertian tak bersyarat disini ialah kewajiban pembayaran wesel tidak diperbolehkan dihubungkan atau di kompesasikan dengan utang si penarik kepada si tertarik. Surat wesel itu dipergunakan untuk membenahi perdagangan agar pembayaran di berbagai tempat dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengandung resiko dan tanpa pengiriman uang yang berbelit-belit. Surat wesel itu digunakan sederhana sehingga membantu perkembangan perdagangan internasional. Beberapa perbedaan antara wesel dan cek
Wesel sebagai surat berharga adalah alat pembayaran pengganti pembayaran dengan uang tunai. Fcek ditarik pada bank, sedangkan wesel dapat di tarik pada setiap orang. Cek yang dapat di garis disebut cek silang (crossed cheque). Cek silang tidak boleh diuangkan, tetapi harus di pindah bukakan pada rekening dibank sipenerima. Terhadap wesel syarat-syarat ini tidak ditetapkan. Cek harus ditunjukkan untuk dibayar dalam tempo70 hari sesudah penarikannya, sedangkan wesel berlaku setahun sesudah hari jatuh tempo. Cek selain atas nama dan kepada order, dapat juga di tarik atas unjuk, sedangkan wesel menurut hukum dilarang atas unjuk.
1. Peranan Wesel Istilah wesel lazim di sebut draft atau bill of exchange (disingkat menjadi bill atau exchange saja) Pada dasarnya wesel itu merupakan surat berharga yang dapat di perdagangkan, kecuali bilamana dengan tegas di dalamnya tertulis suatu klausul account of payee only and not negotiable. Bila tercantum klausul ini, maka wesel tidak dapat diperdagnagkan sehingga berlakulah restrictive endorsement. Transaksi perdagangan internasional adalah transaksi antar negara sehingga tempat kedudukan (domisili) dari penarik, tertarik, ataupun pemegang draft tidak selalu berada dalam satu negara, bahkan mungkin di dalam tiga negara yang berlainan. Untuk memperoleh pembayaran sebagaimana yang tertera di dalam wesel, pemegang haruslah melakukan penarikan pada pihak tertarik. Karena adanya perbedaan domisili (antar negara), dengan sendirinya pemegang wesel tidak dapat secara langsung menagihnya pada pihak tertarik karena akan terbentur pada faktor biaya dan waktu. Untuk inilah diperlukan adanya pemindahtanganan atau pengoperan wesel tersebut.
9
Dalam pemindahatanganan wesel ini diperlukan adanya perantara, yaitu pihak ketiga yang dipercayai oleh semua pelaku yang melakukan transaksi. Pihak ketiga ini adalah bank yang melakukan pengelolaan kredit dokumenter.
2.
Istilah dalam Wesel Berikut ini dijelaskan berbagai istilah yang di pergunakan di dalam transaksi kredit dokumenter bisnis internasional yang berkaitan dengan masalah draft/wesel. a. Dalam draft Drawer penarik, yaitu yang menulis dan menandatangani draft Drawee tertarik, yaitu pihak yang harus membayar uang Payee pihak yang menerima pemindahtanganan (pemegnag kedua). b. Tenggang waktu Sight darft atas unjuk, pembayaran dilakukan pada saat wesel diunjukan Time sight jatuh tempo, pembayaran wesel ditentukan waktunya dan dihitung sejak tanggal penunjukkan atau tanggal akseptasi Time draft wesel yang harus dibayar setelah jangka waktu tertentu, misalnya 60 hari atau 90 hari sesudah diperlihatkan (after sight) atau sesudah tanggal pengapalan barang (after shipment date) c. Cara penagihan o Clean atau cash draft untuk memperolah pembayaran sipenerima cukup menunjukan bukti diri dan menandatangani tanda terima, sama halnya dengan kiriman/transfer uang biasa, o Documentary draft pembayaran atas draft dilengkapi dengan penyerahan dokumen pengiriman barang sesuai dengan yang diminta, termasuk : bills of lading , airway bills dan sebagainya. d. With or without recoise With recourse drawer atau endoser bertanggung jawab dalam hal pembayaran tidak dilakukan atau bila terjadi non- payment atau non- acceptance,
10
Without recause drawer atau endorser tidak bertanggung jawab dalam hal terjadi non-payment atau non-acceptance. e. Bank draft dan commercial draf Bank draft pihak penarik dan tertarik adalah bank, Commercial draft pihak penarik wesel bukan bank, tetapi pihak tertarik adalah bank atau bukan bank. 3. Akseptasi wesel Untuk menjamin wesel berjangka (time draft, usance draft) akan di bayar oleh pihak tertarik pada saat jatuh tempo, maka sering diminta akseptasi atas wesel. Dengan akseptasi ini dimaksudkan agar pihak tertarik berjanji membayar pada saat jatuh tempo wesel.
F. TABUNGAN 1) Pengertian tabungan Secara umum dalam dunia perbankan, pengertian tabungan ialah: “Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penariknya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu”. 2) Tabungan sebagai produk bank Tabungan yang menonjol pada bank mulanya hanya ada 2 macam, yaitu Tabanas dan Taska. Akan tetapi sejak Paket 27 Oktober 1988 (Pakto 27), dimana pemerintah memberikan kebebasan kepada bank-bank untuk mencipyakan tabungan, banyak bermunculan produk-produk tabungan baru disertai dengan rangsangan berupa undian berhadiah serta bunga yang menarik. Beberapa contoh produk tabungan yang diciptakan oleh berbagai bank sejak Pakto 27 atau liberalisasi perbankan adalah sebagai berikut.
Tabungan si Aga oleh bank Bukopin Tabungan si Aga merupakan tabungan simpanan keluarga yang di kelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu untuk rumah tangga, mahasiswa dan siswa. Tabungan berhadiah Bank Central Asia (Tahapan BCA) Tahapan BCA adalah tabungan yang sangat fleksibel, berhadiah menarik, dan memberikan keleluasaan. Fasilitas on-line antarcabang memungkinkan untuk dapat melakukan transaksi tarik/setor uang tunai dikantor cabang BCA yang sudah on-line
11
dengan kantor cabang tenpat kita membuka rekening. Ketentuan fasilitas antarcabang seluruh indonesia adalah sebagai berikut: a. Transaksi penarikan tunai di kantor cabang BCA , yang belum on-line dengan kantor cabang tempat kita menbuka rekening, hanya dapat dilakukan satu kali dalam satu hari dengan batas penarikan: 1. Saldo buku sampai dengan Rp5 juta, meksimus penarikan sebesar RP 500 ribu 2. Saldo buku di atas Rp5 juta, maksimum penarikan sebesar Rp1 juta. b. Fasilitas antarcabang seluruh indonesia tidak diberikan kepada nasabah tahapan BCA yang mempunyai fasilitas BCA cash serta fasilitas lain yang bersifat pendebitan rekening seperti fasilitas pembayaran listrik , telepon, dan lain-lain . c. Penarikan antar cabang tidak boleh menggunakan surat kuasa. Tabungan ongkos naik haji (ONH) a. Besatnya ONH ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri Agama, setelah memperhatikan pendapat menteri keuangan. b. Pembayaran ONH dilakukan pada bank-bank milik negara yang ditunjuk oleh Bank Indonesia, antara lain: Bank BNI 1946 dengan semua kantor cabangnya, Bank Rakyat Indonesia dengan semua kantor cabangnya c. Bank-bank milik negara tersebut menerima pembayaran ONH dari calon-calin haji yang telah mempunyai surat pemeriksaan kesehatan untuk menunaikan ibadh haji, membukukan, dan memindahbukukan ONH sesuai dengan tata cara yang di tetapkan oleh Bank Indonesia kedalam rekening Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji pada Bank Indonesia berdasarkan petunjuk Gubernur Bank Indonesia.
G. DEPOSITO BERJANGKA Deposito berjangka adalah simpanan dalam rupiah milik pihak ketiga yang penarikannya dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara bank dengan si penyimpan. Bila waktu telah habis, deposito dapat:
Menarik deposito berjangka tersebut
Memperpanjang dengan suatu periode yang diinginkan
1. Prosedur Penerimaan Deposito Prosedur pembukaan deposito adalah sebagai berikut: a. Pejabat bank memberikan penjelasan kepada calon deposan mengenai syarat-syarat jangka waktu, tingkat suku bunga, yang akan diterima, cara pembayaran bunga deposito, DLL.
12
b. Bila calon deposan setuju dengan berbagai syarat-syarat yang telah ditentukan, maka kepadanya diberikan formulir yang harus diisi. Formulir itu disebut aplikasi pembukaan rekening deposito, diberikan oleh bagian deposito. c. Setelah isi formulir, kemudian dikembalikan kepada bagian deposito beserta KTP sebagai bukti pengenal, d. Setelah proses formulir diteliti diberikan nomor kode, jangka waktu deposito yang diinginka, dan tingkat suku bunga e. Bagian deposito kemudian membuat nota penyetoran deposito yang diberikan kepada calon deposan untuk dilaksanakan pembayaran deposito kepada teller yang kemudian membukukannya. f.
Oleh teller lembaran nota penyetoran tadi dikembalikan kepada bagian deposito
g. Bagian deposito kemudian menyiapkan satu set bilyet deposito yang terdiri dari tiga lembar untuk diketik. h. Kemudian ditandatangani oleh kepala bagian deposito dan pimpinan bank. Dan dibubuhi materai dan stempel bank bersangkutan
Pembayaran atau pembelian deposito dapat dilakukan dengan:
Uang tunai,
Cek atau bilyet giro atas bank lain,
Cek atau bilyet giro atas bank sendiri
2. Prosedur Pengambilan Bunga Deposito Bunga deposito dibayar tiap bulan, dihitung dari saat tanggal penyimpanan. Dalam hal ini deposan menyerahkan bilyet deposito asli dan KTP. Petugas bagian deposito mengambil kuitansi bunga deposito. Setelah kuitansi ditanda tangani oleh deposan, kemudian petugas mengambik kartu deposito. Sebelum bunga dibayarkan kepada deposan, terlebih dahulu dimintakan kepada pejabat yang berwenang. Setelah setuju dan dimintai tanda tangan sebagai bukti pembayaran kemudian bilyet deposito dikembalikan kepada deposan bersama pembayaran bunga uangnya. Selain dengan kas, bunga deposito dapat dibayar dengan
Dipindahkan ke rekening tabungan
Dipindahkan kerekening koran giro
Ditransfer ke bank lain.
13
a.
Dipindahkan ke rekening koran giro/ tabungan Dalam hal prosedur pemindahbukuan ke rekening koran giro hampir sama dengan pemindahbukuan ke rekening tabungan. Yang berbeda adalah posnya yang satu tabungan dan yang lain pos rekening koran giro.
b.
Ditransfer ke bank lain Petugas bagian deposito membuat suatu nota lalu lintas giro (LLG). Noto LLG ini di tunjukkan kepada bank yang telah ditunjuk oleh deposan untuk menerina pemindahan bunga deposito tersebut.
3. Perbedaan Untung Rugi antara Tabungan dan Deposito Berjangka Kalau anda menabung dalam bentuk tabungan, anda dapat memasukkan dan mengambilnya setiap saat sesuai dengan persetujuan. Pada deposito tidak diizinkan mengambil uang simpanan setiap saat. Mengambil uang simpanan sebelum waktu berakhir dikenakan denda. Mengambil uang simpan hanya diizinkan bila waktunya berakhir/jatuh tempo.pada tabungan setiap saat anda dapat menyetor uang atau menambah uang tabungan, sedangkan pada deposito tidak dapat ditambah simpanan. 4. Jenis-Jenis Deposito
a. Deposit On Call Deposit On Call adalah simpanan yang tetap berada di bank selama deposan tidak membutuhkannya. Apabila deposan akan menarik simpanan depositonya terlebih dahulu memberitahukannya kepada pihak bank sesuai dengan perjanjian. b. Deposito Automatic Roll-Over Jika deposito telah jatuh tempo, tetapi pinjaman pokok belum diuangkan berarti uang anda menganggur tanpa bunga. Deposito Automatic Roll-Over bukan demikian halnya, uang anda secara otomatis diperhitungkan bunganya begitu jangka waktu habis. c. Sertifikat deposito Pada hakikatnya sama dengan surat tanda bukti penyimpanan uang pada bank dalam jangka waktu tertentu. Bunganya dibayar dimuka, dalam arti dipotong dari harga nominalnya pada waktu sertifikat deposito itu dibeli.
14
Daya tarik sertifikat diposito antara lain mudah diperjual belikan sebab nama pemiliknya tidak dicantumkan, kalau pemiliknya memerlukan uang tapi tidak ingin menjualnya, ia dapat menggadaikan ke bank. Perbedaan antara Sertifikat deposito dengan deposito berjangka ialah :
Sertifikat deposito Bunganya dibayar dimuka, deposito berjangka dibayar kemudian atausetiap bulan,
Sertifikat deposito atas unjuk, sedangkan deposito berjangka atas nama,
Sertifikat deposito mudah diperjual belikan, deposito berjangka tidak dapat diperjual belikan.
H. TRAVEL CHEQUE Travel cheque adalah cek yang dijual (kebanyakan dalan US$ sepuluh kali lipatnya yang genap) untuk dipakai oleh orang-orang yang tidak menghendaki membawa uang tunai atau instrument yang dapat diperdagangkan bila mana mereka bepergian. Travel cheque merupakan suatu perintah tak bersyarat dalam bentuk letter of credit yang dijual oleh bank, lembaga keuangan lain, dan pedagang valuta asing. Kedudukan Travel cheque berfungsi sebagai pengganti uang tunai. Jangka waktu penggunaan tidak dibatasi. Bentuk Travel cheque adalah lembaran kertas empat persegi panjang. Pihak-pihak yang terlibat dalam Travel cheque adalah:
Penerbit
Pembeli
Merchant
Pengumpul
Collecting bank
I. WARKAT PASAR UANG Adapun yang dimaksud dengan instrument-instrumen atau warkat pasar uang antar bank adalah:
Interbank call money,
Interbank time deposit,
Interbank deposit on call,
Sertifikat deposito,
Sertifikat Bang Indonesia (SBI),
15
Surat berharga pasar uang (SBPU), dan
Lain lain.
PUSAT INFORMASI PASAR UANG Adalah suatu system otomasi yang dapat menyediakan informasi pasar uang secara real time akurat efisien dan komprahensif bagi:
Bank,
Pemerintah,
BI,
Pelanggan PIPU lainnya.
Tujuan PIPU 1. Pusat informasi pasar uang 2. Memberi fasilitas kepada anggota dan pelanggan PIPU 3. Memberi fasilitas kepada BI
Keluaran PIPU adalah meliputi Jakarta interbank offered rates, transaksi pasar uang antar bank rupiah/valuta asing.
J. SISTEM OTOMASI KRILING Sistem otomasi kriling adalah suatu system yang diberlakukan oleh Bank Indonesia untuk Bank-Bank peserta kriling guna menampung kegiatan pembayaran giral secara komputerisasi atau di otomasikan. Dalam praktek warkat-warkat kriling yang diserahkan ke Bank Indonesia dip roses oleh mesin reader sorter(mesin baca dan pilah) computer secara otomatis menghitungnya masing-masing bank peserta mengetahui saldo kriling nya.
16
BAB III KESIMPULAN Bahwa di dalam system perbankan terdapat komponen atau unsur-unsur yang begitu menunjang aktivitas perbankan sebagai penghubung antara bank dan nasabahnya seperti yang telah di uraikan pada halaman sebelumnya.
17