KATA PENGANTAR Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 58 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perbendaharaan Negara, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), sebagai pedoman bagi pemerintah pusat dan daerah didalam menyelenggarakan pengendalian intern. Dengan diterbitkannya peraturan pemerintah tersebut, maka unit satuan kerja diharapkan dapat mengidentifikasi terjadinya deviasi atau penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan perencanaan sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi atau perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi. Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang sebagai salah satu satuan kerja eselon III Kementerian Pertanian telah membentuk Satuan Pengendalian Intern (Satlak PI) dengan Surat Keputusan (SK) Kepala BIB Lembang Nomor : 45/Kpts/KP.340/F2.J/06/2010 tanggal 1 Juni 2010 yang telah dirubah dengan SK Nomor : 109/Kpts/KP.340/F2.J/8/2013, tanggal 1 Agustus 2013. Menindaklanjuti berbagai peraturan pelaksanaan SPI serta Keputusan Kepala BIB Lembang tersebut diatas, Tim Satlak PI menyusun Petunjuk Teknis Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Juknis Satlak PI) Balai Inseminasi Buatan Lembang sebagai pedoman dalam melaksanakan tugasnya. Akhirnya kami mengajak mari kita luruskan niat, maksimalkan ikhtiar dan hanya kepada Allah kita menggantungkan harapan dan hanya kepadaNya kita berserah diri. Salam SPI : Smart, Speed, Strict (Handal, Proaktif, Tegas)
Lembang, Desember 2015 Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang,
Drh. Oloan Parlindungan, M.P. NIP. 19641126 199203 1 001
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................1 DAFTAR ISI ...............................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN.............................................................................3 A. Latar Belakang ............................................................................3 B. Dasar Hukum ..............................................................................4 C. Maksud dan Tujuan.....................................................................5 D. Ruang Lingkup ............................................................................5 E. Keluaran .....................................................................................6 BAB II VISI DAN MISI SATLAK PI BIB LEMBANG ....................................7 A. Visi ..............................................................................................7 B. Misi .............................................................................................7 C. Struktur Organisasi .....................................................................8 D. Tugas Pokok ...............................................................................9 E. Fungsi .........................................................................................9 F. Tujuan .........................................................................................9 G. Sasaran ....................................................................................10 H. Uraian Kerja Satlak PI ...............................................................10 1. Ketua ....................................................................................10 2. Anggota ................................................................................10 BAB III TATA KERJA PELAKSANAAN SATLAK PI ................................12 A. Mekanisme Pengendalian .........................................................12 B. Sistem Pelaporan ......................................................................12 C. Standar Operasional Prosedur (SOP) Satlak PI ........................14 BAB IV PELAKSANAAN PENGENDALIAN SPI .......................................15 A. Lingkungan Pengendalian .........................................................15 B. Penilaian Risiko ........................................................................21 C. Kegiatan Pengendalian .............................................................24 D. Informasi dan Komunikasi .........................................................27 E. Pemantauan Pengendalian Intern .............................................35 BAB V PENUTUP ....................................................................................42
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, tugas dan fungsi Kementerian Negara serta susunan organisasi kedudukan, tugas dan fungsi eselon I Kementerian Negara, Menteri
Pertanian
bertanggung
jawab
terhadap
keberhasilan
pembangunan pertanian. Pembangunan
pertanian
ditujukan
untuk
mewujudkan
sistem
pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumber daya lokal, meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan, menumbuhkembangkan
ketahanan
pangan
dan
gizi
termasuk
divesifikasi pangan, meningkatkan nilai tambah, daya saing dan eksport produk pertanian serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Untuk meningkatkan keberhasilan pembangunan pertanian dan mencapai pengelolaan kegiatan yang efektif, efisien, ekonomis dan tertib
dalam
penyelenggaraan
pemerintah,
keandalan
laporan
keuangan, pengamanan asset dan keraatan terhadap peraturan perundangan, maka Kementerian Pertanian memerlukan sistem yang memberi keyakinan yang memadai berkaitan dengan pencapaian efektivitas dan efisiensi kegiatan, keandalan pelaporan keuangan, dan ketaatan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada tanggal 28 Agustus 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern (SPI), maka unit dan satuan kerja diharapkan dapat mengidentifikasi terjadinya deviasi atau penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan perencanaan sebagai umpan balik untuk
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
3
melakukan tindakan koreksi atau perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi. Penerapan SPI di lingkungan instansi pemerintah akan mendorong terciptanya reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintah yang baik sesuai dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2015. Hal ini dikarenakan SPI mempunyai 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai yaitu (1) Kegiatan yang efektif dan efisien, (2) Laporan keuangan yang dapat diandalkan, (3) Pengamanan asset Negara, dan (4) Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terdiri atas Unsur : (a) lingkungan
pengendalian;
(b)
penilaian
risiko;
(c)
kegiatan
pengendalian; (d) informasi dan komunikasi; dan (e) pemantauan pengendalian intern. Penerapan Unsur-unsur SPI sebagaimana dimaksudkan di atas harus dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian integral dari kegiatan Instansi Pemerintah. Tuntutan PP Nomor 60 Tahun 2008 yang mengamanatkan pimpinan instansi bertanggung jawab terhadap efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan masing-masing menjadikan substansi juklak/juknis dirancang sedemikian rupa guna memberikan pembekalan yang memadai bagi pimpinan instansi serta pejabat berwenang lainnya agar dapat melaksanakan pembinaan atas penyelenggaraan SPI dan meningkatkan efektivitas pengawasan dan pengendalian di lingkungan masing-masing instansi. B. Dasar Hukum Petunjuk Teknis (Juknis) Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) di lingkungan Balai Inseminasi Buatan Lembang ini, merujuk pada :
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
4
a. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern; b. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 Jo Perpres Nomor 35 Tahun 2011 dan Perpres Nomor 70 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; c. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, tugas dan fungsi Kementerian Negara serta susunan organisasi, tugas dan fungsi eselon I Kementerian; d. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 06/Permentan/OT.140/1/2010 tentang Pedoman Peningkatan Disiplin Pegawai. e. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 58/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan Lembang. f. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 23/Permentan/OT.140/5/2010 tentang
Pedoman
Umum
Sistem
Pengendalian
Intern
di
lingkungan Kementerian Pertanian. g. Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Direktorat Jenderal Peternakan (Maret 2010). C. Maksud dan Tujuan Petunjuk Teknis ini dimaksudkan sebagai acuan Tim Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) dalam melaksanakan tugasnya, dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dan kesatuan arah dalam melaksanakan pembinaan dan penilaian efektivitas implementasi SPI. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup Juknis meliputi persiapan/perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil pembinaan dan penilaian efektivitas implementasi SPI.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
5
E. Keluaran Laporan hasil pembinaan dan penilaian kinerja SPI Balai Inseminasi Buatan Lembang.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
6
BAB II VISI DAN MISI SATUAN PELAKSANA PENGENDALIAN INTERN BIB LEMBANG A. Visi Menjadikan Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) BIB Lembang yang profesional, efektif dan efisien dalam melakukan pembinaan dan penilaian implementasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) di Balai Inseminasi Buatan Lembang. B. Misi 1. Melaksanakan pembinaan implementasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) dalam proses pelayanan teknis dan administrasi pada Balai Inseminasi Buatan Lembang. 2. Membantu Kepala Balai mendapatkan penilaian yang objektif dan berkualitas terhadap pelaksanaan kegiatan Balai Inseminasi Buatan Lembang 3. Mendorong Kepala Balai meningkatkan prinsip tata kelola Balai Inseminasi Buatan Lembang yang efektif, efisien, ekonomis dan taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Memberikan rekomendasi perbaikan terhadap jalannya kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang
Dalam mencapai Visi dan Misi tersebut diatas, Satlak PI harus mempunyai jiwa Smart (Handal), Speed ( Proaktif) dan Strict (Tegas) yang dilandasi dengan semangat : 1. Jujur, objektif dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab. 2. Loyal terhadap Balai Inseminasi Buatan Lembang, tetapi tidak terlibat secara sadar dalam kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum. 3. Tidak
terlibat
dalam
tindakan
atau
kegiatan
yang
dapat
mendiskreditkan Satlak PI atau Balai Inseminasi Buatan Lembang. Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
7
4. Menahan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan Balai Inseminasi Buatan Lembang, atau kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka yang meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara obyektif. 5. Melaksanakan
seluruh
komponen
pengendalian
dengan
menggunakan kempetensi professional yang dimilikinya. 6. Menguasai sepenuhnya Standard Pengawasan Intern, kegiatan dan peraturan Balai Inseminasi Buatan Lembang. 7. Tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk mendapatkan keuntungan pribadi, melanggar hukum atau menimbulkan kerugian terhadap Balai Inseminasi Buatan Lembang. 8. Tidak
membocorkan
rahasia
kantor,
jabatan
atau
hasil
pengawasan internal. 9. Senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugas. 10. Melaporkan hasil Pengawasan Internal kepada Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang. C. Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI SATUAN PELAKSANA PENGENDALIAN INTERN (SATLAK PI) BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG
Penanggungjawab Ketua
Anggota
Anggota
Gambar 1 : Struktur Organisasi Satlak PI
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
8
D. Tugas Pokok 1.
Membantu Kepala Balai dalam implementasi Sistem Pengendalian Intern pada Balai Inseminasi Buatan Lembang
2.
Mitra
kerja
Kepala
Balai
dalam
melaksanakan
dan
merekomendasikan penyempurnaan tata kerja Balai Inseminasi Buatan Lembang. 3.
Menyusun laporan berkala (per tri wulan) dan laporan tahunan pelaksanaan SPI dan mengirimkan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian
Pertanian
selaku
Pembina
SPI
Kementerian
Pertanian. E. Fungsi 1. Membina implementasi sistem pengendalian intern (SPI) 2. Menilai,
menguji,
mengevaluasi,
mereview,
memantau,
merekomendasikan serta penyusunan laporan atas pelaksanaan SPI 3. Menyusun rencana kerja anggaran kegiatan pengendalian intern. 4. Penilaian dan pengujian kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang. 5. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan SPI kepada Kepala Balai. 6. Monitoring dan Evaluasi penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) dari Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). 7. Pendampingan pemeriksaan APIP. F. Tujuan 1. Terimplementasinya Sistem Pengendalian Intern 2. Terlaksananya kegiatan organisasi yang efektif, efisien, ekonomis dan taat aturan. 3. Terlaksananya pelaporan keuangan yang handal 4. Terlaksananya pengamanan asset Negara.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
9
G. Sasaran 1. Menurunnya tingkat penyimpangan dan kerugian Negara. 2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja. 3. Meningkatnya manajemen asset keuangan. 4. Mendukung dan ikut mempertahankan
opini BPK terhadap
laporan Kementerian Pertanian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5. Mempertahankan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di Balai Inseminasi Buatan Lembang. H. Uraian Kerja Satlak PI 1. Ketua a.
Menyusun rencana kerja
b.
Mengkoordinir
kegiatan
implementasi
SPI
mulai
dari
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pemantauan. c.
Mengevaluasi Petunjuk Teknis Satlak PI, guna perbaikan sesuai kebutuhan dan perkembangan organisasi
d.
Memonitor penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) dari APIP.
e.
Merangkap kerja sebagai Anggota Satlak PI
f.
Menatausahakan hasil pelaksanaan Satlak PI
g.
Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan triwulan dan tahunan implementasi SPI.
2. Anggota a. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan penilaian implementasi SPI sesuai perintah kerja. b. Membuat laporan kegiatan triwulan dan tahunan kegiatan Satlak PI c. Memberikan masukan dan saran perbaikan/peningkatan kepada Kepala Balai.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
10
d. Memantau tindakan perbaikan hasil masukan dan saran perbaikan/peningkatan.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
11
BAB III TATA KERJA PELAKSANAAN SATLAK PI
A. Mekanisme Pengendalian
1. Penyusunan rencana kerja Setiap awal tahun Satlak PI menyusun rencana kerja terdiri dari: a.Penyusunan jadual pertemuan; b.Penyusunan jadual pelaksanaan; c. Penetapan objek pengendalian; d.Penyusunan anggaran kegiatan; e.Pembuatan pelaporan kegiatan, dan f. Penyelesaian TLHP yang belum ditindaklanjuti.
2. Pelaksanaan Pengendalian a.Pelaksanaan kegiatan pengendalian, berasal dari instruksi Kepala Balai, usulan Satlak PI atau kegiatan pengendalian luar biasa akibat adanya suatu kegiatan yang diduga tidak sesuai dengan tujuan SPI. b.Pelaksanaan pengendalian mengacu kepada Surat Perintah Tugas yang dikeluarkan oleh Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang, dengan jangka waktu pelaksanaan maksimal 7 (tujuh) hari kerja. c. Periode pelaksanaan pengendalian minimal 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun yang dilaksanakan diakhir bulan dalam triwulan tahun anggaran berjalan. B. Sistem Pelaporan
1. Laporan Hasil Pengendalian
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
12
Laporan hasil pengendalian yang dilaksanakan oleh Satlak PI minimal harus : a.Jelas, objektif dan dapat dipertanggung jawabkan, dan dijamin kerahasiaannya b.Laporan dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap yaitu 1 (satu) untuk disampaikan kepada Kepala Balai dan sisanya untuk arsip Satlak PI, disimpan oleh Ketua Satlak PI, dijamin kerahasiaannya dan terkendali (tidak boleh digandakan). c. Laporan dibuat dan diserahkan kepada Kepala Balai paling lambat 7(tujuh) hari setelah selesainya pelaksanaan tugas.
2. Rekomendasi Pimpinan Atas laporan pelaksanaan pengendalian yang dilaksanakan oleh Satlak PI, maka Kepala Balai dapat merekomendasikan hal-hal berikut : a. Mengulang atau tidak mengulang pengendalian yang dilakukan oleh Satlak PI b. Menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti laporan tersebut c. Menyampaikan atau tidak, permasalahan yang ditemukan kepada atasan ataupun kepada Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
3. Format Laporan terdiri dari : a. Pendahuluan (latar belakang, dasar hukum, tujuan dan ruang lingkup) b. Hasil pengendalian terdiri dari permasalahan/kondisi faktual, penyebab akibat dari 5 (lima) unsur SPI. c. Kesimpulan dan saran d. Tanggapan
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
13
C. Standar Operasional Prosedur (SOP) Satlak PI
Untuk dapat melaksanakan tata kerja pelaksanaan Pengendalian SPI yang baik, maka Satlak PI Balai Inseminasi Buatan Lembang menggunakan
dokumen
prosedur
(SOP)
dan
formulir
yang
selengkapnya tertuang dalam lampiran juknis dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Juknis Satlak PI ini.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
14
BAB IV PELAKSANAAN PENGENDALIAN SPI
A. Lingkungan Pengendalian
Yang dimaksud lingkungan pengendalian adalah kondisi yang tercipta dalam suatu unit kerja/satuan kerja yang mempengaruhi efektivitas pengendalian intern.
Dalam menerapkan Unsur lingkungan pengendalian intern, Kepala Balai bertanggungjawab untuk mengembangkan kebijakan, prosedur dan praktik detil untuk menyesuaikan dengan kegiatan instansi pemerintah dan untuk memastikan bahwa unsur tersebut telah menyatu
dan
menjadi
bagian
integral
dari
kegiatan
instansi
pemerintah.
Lingkungan pengendalian adalah unsur pertama dalam sistem pengendalian intern pada PP 60 tahun 2008. Unit kerja/Satuan Kerja (Satker) harus memiliki suatu lingkungan yang relevan dan dapat diandalkan baik informasi maupun keuangan, yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa eksternal dan internal.
Kepala
Balai
wajib
menciptakan
dan
memelihara
lingkungan
pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan kerjanya melalui penegakkan intergritas dan nilai etika, komitmen terhadap kempetensi, kepemimpinan kondusif, pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
15
Pendelegasian
wewenang
dan
tanggung
jawab
yang
tepat,
penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif serta hubungan kerja yang baik dengan instansi Pemerintahan terkait.
Guna memberikan keyakinan yang memadai terhadap lingkungan pengendalian yang telah dibangun oleh unit kerja/satuan kerja diperlukan suatu langkah dan mekanisme pengujian dimaksudkan untuk mencocokkan pedum SPI dengan pelaksanaannya, sehingga dihasilkan informasi kinerja dan laporan keuangan yang handal dan dapat dipercaya.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
16
Table 1. penilaian Lingkungan Pengendalian No.
URAIAN
YA
A
ORGANISASI
1
Pimpinan telah menetapkan bagan organisasi di
TIDAK
unit kerja/satker yang bersangkutan 2
Kesesuaian organisasi dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja/satker
3
Organisasi
dilengkapi
mekanisme
dan
alur
pekerjaan 4
Bagan
organisasi
dilengkapi
dengan
rentang
kendali bagi pimpinan dalam organisasi 5
Organisasi diisi dengan personil berkompeten dalam menduduki jabatan
6
Pimpinan
melakukan
pemantauan
terhadap
operasionalisasi organisasi pada unit kerja/satker dalam pelaksanaan kegiatan 7
Organisasi dilengkapi dengan struktur organisasi dan uraian kerja (job description)
8
Organisasi didukung dan dilengkapi dengan sistem hubungan kerja yang intergasi antar bagian secara vertikal maupun horizontal
9
Organisasi dilengkapi dengan definisi wewenang dan pendelegasiannya
10
Struktur
organisasi
dan
uraian
tugasnya
disosialisasikan kepada seluruh personil/karyawan yang didalamnya. 11
Pelaksanaan evaluasi secara berkala terhadap organisasi yang telah ada guna penyempurnaan
12
Rekomendasi hasil evaluasi tersebut digunakan untuk perbaikan organisasi
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
17
No.
URAIAN
YA
B
PROSEDUR
1
Pimpinan menetapkan prosedur tertulis (SOP) di
TIDAK
unit kerja/satker 2
SOP dibuat lengkap seluruh kegiatan sesuai dengan tupoksi
3
Kesesuaian organisasi
prosedur dalam
dengan
mendukung
kebutuhan pelaksanaan
kegiatan dan tupoksi dari unit kerja. 4
Efektifitas prosedur sebagai acuan kerja
5
Prosedur telah disusun secara sederhana, tidak bertele-tele, jelas dan fleksibel
6
Prosedur telah ditunjang dengan kebijakan secara tertulis
7
Prosedur disosialisasikan/dikomunikasikan kepada seluruh
karyawan/pegawai
pada
satuan
kerja/satker dan pengguna 8
Prosedur telah memuat pencatatan, pelaporan untuk
pelaksanaan
kegiatan,
pengelolaan
keuangan/asset. 9
Prosedur tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP pada unit kerja/satker telah dibuat
10
Pimpinan melakukan evaluasi secara berkala dan berjenjang terhadap prosedur yang ada
11
Format/outline laporan meliputi kondisi, kendala dan rekomendasi
12
Hasil evaluasi prosedur dituangkan digunakan pimpinan
unit
kerja/satker
sebagai
bahan
penyempurnaan prosedur.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
18
No.
URAIAN
YA
C.
SUMBER DAYA MANUSIA
1
Pimpinan menyediakan sarana guna menegakkan
TIDAK
integritas/nilai etika di unit kerja/satker. Dan seluruh pejabat struktural telah menyampaikan data kekayaan 2
Pimpinan menerapkan kompetensi SDM dalam organisasi di unit kerja/satker
3
Pimpinan
menggunakan
pertimbangan
risiko
dalam pengambilan keputusan dalam menerapkan manajeman berbasis kinerja. 4
Pimpinan mensosialisasikan uraian tugas kepada masing-masing personil pada unit kerja/satker
5
Pimpinan melakukan pembinaan karir/pola karir pegawai pada unit kerja/satker.
6
Pimpinan
menetapkan
pegawai
guna
system
meningkatkan
DIKLAT
bagi
kemampuan/
profesionalisme. 7
Pimpinan
menerapkan/
menetapkan
rumpun
jabatan bagi pegawai. 8
Pimpinan menetapkan kompetensi pegawai, mulai dari mekanisme penerimaan PNS sampai dengan pengkajian kinerja pegawai.
9
Pimpinan
melakukan
pemantauan/
evaluasi
terhadap penguasaan/ implementasi uraian tugas (jobs description) masing-masing personil 10
Pimpinan
dalam
menetapkan
personil
yang
mengelola keuangan/ asset Negara berdasarkan kompetensinya.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
19
No.
URAIAN
YA
D
KEBIJAKAN
1
Pimpinan menetapkan kebijakan tertulis guna
TIDAK
mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada unit kerja/ satker. 2
Kebijakan telah sesuai dengan tujuan/ sasaran yang telah ditetapkan
3
Kebijakan
pimpinan
telah
disosialisasikan/
dikomunikasikan kepada personil di unit kerja/ satker. 4
Pimpinan telah menetapkan KAK/TOR sebagai acuan dalam pemantauan kebijakan.
5
Pimpinan telah menyusun dan menetapkan tim berdasarkan
kompetensi
untuk
melakukan
pemantauan penerapan kebijakan. 6
Kebijakan digunakan
disusun
secara
sebagai
sederhana/ acuan
efektif
pelaksana
kegiatan/program. 7
Kebijakan telah dapat memberikan motivasi bagi PNS dalam pencapaian tujuan unit kerja/satker.
8
Kebijakan dapat meningkatkan disiplin pegawai
9
Ketepatan
penggunaan
perangkat
kerja
pendukung dalam pelaksanaan kebijakan. 10
Kebijakan dapat diterima secara rasional di semua lapisan level organisasi
11
Kebijakan ketepatan/
telah
mendeskripsikan
keberhasilan
pencapaian
tingkat sasaran
kebijakan. 12
Kebijakan telah disahkan sebagai pedoman/ acuan pelaksanaan kegiatan/ program.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
20
No. 13
URAIAN
YA
TIDAK
Kebijakan telah digunakan sebagai pedoman/ acuan pelaksanaan kegiatan/ program.
14
Pengelolaan
sumber
kebijakan
seperti
kepegawaian dan pelaksanaan program 15
Kebijakan telah dijabarkan kedalam juklak/ juknis kegiatan.
B. Penilaian Risiko
Risiko
didefinisikan
sebagai
kemungkinan
kejadian
merugikan
berdasarkan definisi tersebut terdapat juga tiga unsur penting dari sesuatu yang dianggap sebagai risiko yaitu sebagai sesuatu kejadian tersebut masih merupakan bisa terjadi bisa tidak, serta bila kejadian terjadi akan menimbulkan kerugian.
Ditinjau dari penyebab terjadinya risiko dapat dikategorikan menjadi risiko keuangan dan risiko operasional. Risiko keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor keuangan seperti harga, tingkat bunga dan mata uang asli, sedangkan risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor non keuangan yaitu manusia, teknologi dan alam.
Ditinjau dari akibat yang ditimbulkan risiko dapat dikategorikan menjadi risiko murni dan risiko spekulatif. Risiko murni adalah risiko yang terjadi dari suatu kejadian yang hanya berakibat timbulnya kerugian dan tidak memungkinkan terjadinya keuntungan misalnya pada kejadian kebakaran. Adapun risiko alternative adalah risiko yang tidak
saja
memungkinkan
terjadinya
kerugian
tetapi
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
juga
21
memungkinkan terjadinya keuntungan misalnya risiko pada kegiatan investasi.
Ditinjau dari aktivitasnya yang dilakukan terdapat berbagai macam risiko
sesuai
dengan
aktivitas
yang
dilakukan
karena
dapat
menimbulkan risiko aktivitas-aktivitas antara lain perencanaan, pengadaan, perjalanan dinas dan lain-lain.
Pengelolaan risiko ini dapat dilakukan secara parsial oleh masingmasing unit kerja pelaksana kegiatan tetapi perlu dilakukan secara komprehensif agar risiko dapat dilakukan secara efektif, oleh karena itu diperlukan manajemen pengelola risiko.
Manajeman pengelola risiko adalah bagaimana menangani semua risiko yang ada di dalam instansi pemerintah tanpa memilih risiko tertentu saja tetapi pada semua risiko yang mengancam pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran instansi pemerintah.
Table 2. Penilaian Risiko NO.
URAIAN
A.
PENILAIAN RISIKO
1
Apakah setiap kegiatan telah dibuatkan TOR
2
Apakah setiap TOR yang dibuat telah memuat tujuan dan kegiatan yang selaras dengan renstra. Apakah TOR yang dibuat telah menguraikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dan dilengkapi dengan alokasi sumber daya (SDM, Keuangan, Fisik) Apakah TOR yang dibuat telah dilengkapi dengan jadwal pelaksanaan masing-masing kegiatan
3
4
YA TIDAK
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
22
No. 5 6
7 8
9
10
B. 1
YA TIDAK
URAIAN Apakah masing-masing kegiatan telah dilengkapi dengan indikator keberhasilan Apakah TOR telah menetapkan titik kritis dari tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dan merupakan aktivitas yang paling dominan dalam pencapaian tujuan Apakah telah ditetapkan risiko terhadap titik kritis tahapan kegiatan Apakah dalam penetapan risiko telah memenuhi unsur kejadian, kemungkinan dan menimbulkan kerugian Apakah risiko yang ditetapkan telah dilengkapi dengan penyebab terjadinya risiko serta dampak yang akan terjadi Apakah penilaian risiko telah dituangkan dalam daftar risiko dan telah disahkan oleh penyusun maupun pemeriksa SPIP PENANGANAN RISIKO
C.
Apakah daftar penanganan risiko telah dibuat untuk masing-masing risiko yang telah ditetapkan Apakah penanganan risiko yang telah dibuat telah menghilangkan/pemperkecil penyebab terjadinya risiko Apakah telah dibuat prosedur penanganan risiko dari masing-masing titik kritis kegiatan Apakah penanganan risiko telah dituangkan dalam daftar penanganan risiko dan telah disahkan oleh penyusun kegiatan maupun pemeriksa SPIP PEMANTAUAN DAN EVALUASI RISIKO
1
Apakah mekanisme atau prosedur mengenai
2
3 4
pemantauan dan evaluasi risiko telah dibuat 2
Apakah
satker/
unit
kerja
telah
membuat
rekapitulasi risiko dan upaya penanganan risiko 3
Apakah satker/ unit kerja telah membuat jadwal pemantauan dan evaluasi risiko
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
23
No. 4
URAIAN
YA TIDAK
Apakah SPIP unit kerja/satker telah melakukan pemantauan
evaluasi
risiko
yang
telah
dituangkan dalam rekapitulasi risiko dan upaya penanganan risiko 5
Apakah laporan pemantauan dan evaluasi risiko yang telah dibuat dilengkapi dengan saran/ rekomendasi
6
Apakah saran/rekomendasi telah ditindaklanjuti
C. Kegiatan Pengendalian
Unsur Pengendalian Intern yang ketiga adalah kegiatan pengendalian yaitu kebijakan dan prosedur yang dapat membantu memastikan dilaksanakannya arahan pimpinan instansi pemerintah mengurangi risiko yang telah diidentifikasikan selama proses penilaian risiko. Aktivitas pengendalian adalah tindakan yang diimplementasikan untuk memastikan bahwa arahan manajemen telah diikuti arahan ini diwujudkan dalam kebijakan dan prosedur secara tertulis yang memungkinkan
diambilnya
tindakan-tindakan
dengan
mempertimbangkan risiko yang terdapat dalam seluruh jenjang dan fungsi dalam organisasi. Tindakan-tindakan pengendalian tersebut dilaksanakan melalui kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen. NO.
URAIAN
A.
KEGIATAN PENGENDALIAN
1
Pimpinan telah menetapkan visi, misi dan tujuan
YA TIDAK
organisasi secara tertulis di unit kerja/satker yang bersangkutan 2
Visi, misi dan tujuan mengacu pada tugas pokok
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
24
dan fungsi dari unit kerja/satker 3
Kegiatan pengendalian dapat digunakan secara efektif
sebagai
acuan
kegiatan
di
unit
kerja/satker 4
Penanggungjawab kegiatan telah
menyusun
KAK/TOR sebagai acuan dalam masing-masing kegiatan sebagai sarana untuk penilaian risiko 5
Pimpinan menetapkan prosedur dan kebijakan pada
unit
kerja/satker
guna
mendukung
pelaksanaan kegiatan dan tupoksi. 6
Pelaksanaan
pemantauan/evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
terhadap
pengendalian
telah
berjalan baik dan efektif 7
Pelaksanaan review atas kinerja dan unit kerja/ satker secara berkala/ berkelanjutan
8
Pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia pada unit kerja/ satker
9
Pengendalian
atas
pengelolaan
system
informasi, seperti pengamanan system informasi, pengendalian atas akses dan pengembangan serta
perubahan
perangkat
lunak
di
unit
kerja/satker
No. 10
URAIAN
YA TIDAK
Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi, seperti
pemberantasan
akses
berdasarkan
tanggungjawab 11
Pimpinan telah melakukan pemisahan tugas sesuai
dengan
pemisahan
fungsi
yang
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
25
ditetapkan 12
Pimpinan
telah
melakukan
pengendalian
terhadap kelengkapan pemrosesan data 13
Pimpinan
telah
melakukan
pengendalian
terhadap akurasi pemrosesan data 14
Pimpinan telah melakukan pengendalian aplikasi seperti
pengendalian
otorisasi,
pengesahan
dokumen sumber, serta pengendalian fisik dan keuangan di unit kerja 15
Pimpinan telah melakukan pengendalian atas indikator dan ukuran kinerja
16
Pimpinan menunjuk/menetapkan personil untuk melakukan pemantauan indikator/ukuran kinerja
17
Pimpinan melakukan pemisahan fungsi dari masing-masing bagian/kegiatan
18
Pimpinan menunjuk/menetapkan otorisasi atas transaksi/kejadian penting pada unit kerja/satker
19
Pencatatan yang akurat/tepat atas transaksi/ kejadian di unit kerja/satker
20
Prosedur tetap pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya
21
Akuntabilitas
terhadap
sumber
daya
dan
pencatatannya
No. 22
URAIAN
YA TIDAK
Dokumentasi yang baik atas SPI terhadap transaksi/ kejadian penting di unit kerja/ satker.
B.
PENGUATAN KEGIATAN PENGENDALIAN
1
Pimpinan menetapkan mekanisme/ prosedur penerimaan terhadap APIP dalam melakukan
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
26
pemeriksaan di instansi yang bersangkutan 2
Pimpinan menetapkan mekanisme atau prosedur penyedia data yang diperlukan oleh APIP dalam melakukan
pemeriksaan
di
instansi
yang
bersangkutan 3
Pimpinan menetapkan mekanisme atau prosedur konsultasi kepada APIP di unit kerja/satker
4
Pimpinan menetapkan mekanisme atau prosedur pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan
5
Pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan tepat waktu
6
Pimpinan telah menunjuk/menetapkan personil untuk
penanganan
tindak
lanjut
hasil
perangkat
kerja
pemeriksaan APIP 7
Ketepatan
penggunaan
pendukung dalam melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP 8
Pendokumentasian hasil pelaksanaan tindak lanjut
hasil
pemeriksaan
APIP
guna
memudahkan pencarian apabila diperlukan 9
Pemanfaatan/tindak lanjut rekomendasi dari hasil pemeriksaan oleh pimpinan guna memperbaiki manajemen di unit kerja/ satker
D. Informasi dan Komunikasi Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi unit satker. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan simbol atau lambang tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik. Guna mendukung kelancaran informasi
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
27
dan komunikasi dalam pelaksanaan informasi dan komunikasi dalam Program Kerja Audit (PKA) yaitu pencatatan dan pelaporan.
Table 4. Penilaian Informasi dan Komunikasi NO.
URAIAN
YA TIDAK
A.
INFORMASI
1
Pimpinan Instansi Pemerintah telah memiliki mekanisme/prosedur informasi
pada
tertulis unit
mengenai
kerja/satker
yang
bersangkutan 2
Mekanisme atau prosedur yang dibuat telah cukup
operasional
penyampaian satker,
sebagai
informasi
seperti
acuan
lingkup
memuat
dalam
unit
rencana
kerja/
evaluasi
berkala, kriteria/persyaratan yang digunakan dalam penyusunan dan penyampaian informasi, metodologi, dan sebagainya 3
Mekanisme/prosedur telah digunakan dalam penyusunan/penyampaian informasi pada unit kerja/satker
4
Penyusunan informasi menggunakan KAK/TOR yang
dibuat
khusus
untuk
masing-masing
pemantauan yang dilakukan NO. 5
URAIAN Penyampaian
informasi
YA TIDAK menggunakan
KAK/TOR yang dibuat khusus untuk masingmasing pemantauan yang dilakukan 6
Pengelola
informasi
dilakukan
oleh
para
personil yang kompeten
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
28
7
Pengolah
informasi
dilaksanakan
secara
periodik sesuai tahapan kegiatan atau jadwal waktu yang ditetapkan. 8
Pengelola informasi telah menggunakan kriteria atau persyaratan yang tepat sebagai dasar pelaksanaan pemantauan
9
Ruang
lingkup/frequensi
mencakup asset
informasi
pengendalian
Negara,
pemantauan
intern,
pelaksanaan
atas
telah
keuangan,
kegiatan
dan
tujuan
dan
pencapaian
sasaran organisasi, dengan memperhatikan/ mempertimbangkan
tahap
kegiatan
yang
dipantau 10
Pengelolaan informasi menggunakan perangkat daftar periksa (Check List), daftar quesioner, atau perangkat lainnya yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan
11
Pengelolaan
informasi
telah
menghasilkan
output berupa laporan 12
Materi
dalam
laporan
minimal
menyajikan
kondisi lapangan, kendala dan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi 13
Pengelolaan
informasi
dilakukan
dengan
menganalisa hasil dibandingkan dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
No. 14
URAIAN
YA TIDAK
Hasil pengelolaan informasi dilaporkan tepat waktu kepada pimpinan Instansi Pemerintah atau pemberi tugas
15
Hasil pengelolaan informasi didokumentasikan sebagaimana mestinya dan dapat dengan Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
29
mudah didapat ketika diperlukan 16
Kelemahan
yang
ditemukan
selama
pengelolaan informasi segera ditindaklanjuti oleh pimpinan Instansi Pemerintah atau pihakpihak terkait lainnya 17
Kelemahan
yang
dikomunikasikan
ditemukan kepada
segera
pihak
yang
bertanggung jawab atas fungsi tersebut atau atasan langsungnya B
KOMUNIKASI
1
Pimpinan Instansi Pemerintah telah memiliki mekanisme
atau
proses
tertulis
mengenai
pelaksanaan komunikasi di lingkup unit kerja/ satker yang bersangkutan 2
Mekanisme yang dibuat minimal telah memuat tahapan/waktu pelaksanaan, susunan personil pelaksana, metodologi, dan sebagainya
3
Mekanisme/prosedur telah digunakan sebagai acuan dalam kegiatan komunikasi lingkup unit kerja/satker tersebut
4
Pengelolaan komunikasi telah sesuai SOP untuk masing-masing kegiatan
No. 5
URAIAN Informasi/komunikasi
telah
YA TIDAK dilakukan
oleh
personil yang kompeten, serta dipimpin oleh pejabat berwenang/pengalaman yang memadai 6
Pengelolaan
informasi/komunikasi
evaluasi
memahami secara memadai mengenai visi, misi
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
30
dan tujuan unit kerja/satker 7
Pengelola
informasi/komunikasi
memahami instansi
bagaimana
pemerintah
evaluasi
pengendalian seharusnya
intern
bekerja/
sebagaimana implementasinya 8
Evaluasi terhadap informasi dan komunikasi dilaksanakan secara periodik sesuai rencana dan
luasnya
program/kegiatan
yang
dilaksanakan 9
Evaluasi
terhadap
informasi/komunikasi
dilakukan pada saat adanya kejadian misalnya perubahan besar dalam rencana atau strategi manajemen, pemekaran atau penciutan Instansi Pemerintah, atau perubahan operasional atau pemrosesan informasi keuangan dan anggaran 10
Ruang lingkup informasi/komunikasi didasarkan atas hasil penilaian risiko dan pemantauan berkelanjutan
11
Frekuensi informasi/komunikasi didasarkan atas hasil
penilaian
risiko
dan
pemantauan
berkelanjutan
No. 12
URAIAN Evaluasi
informasi/komunikasi
YA TIDAK telah
menggunakan perangkat daftar (Check List), daftar quesioner, atau perangkat lainnya yang tepat atau dapat dipertanggungjawabkan 13
Evaluasi
informasi/komunikasi
telah
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
31
menggunakan kriteria atau persyaratan yang tepat sebagai dasar penilaian pelaksanaan informasi 14
Kegiatan
informasi/komunikasi
menghasilkan output
telah
berupa laporan hasil
kegiatan 15
Evaluasi informasi/komunikasi telah menilai keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran program/kegiatan
16
Evaluasi kegiatan informasi/komunikasi telah menyajikan analisa 3E + 1T
17
Dalam laporan evaluasi informasi/komunikasi disajikan
kendala
dan
rekomendasi
untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi 18
Hasil
evaluasi
informasi/komunikasi
didokumentasikan
dengan
baik
sehingga
dengan mudah didapat ketika diperlukan 19
Kelemahan yang ditemukan selama evaluasi kegiatan
informasi/komunikasi
segera
diselesaikan oleh pimpinan Instansi Pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya NO. 20
URAIAN Kelemahan
yang
dikomunikasikan
YA TIDAK
ditemukan kepada
segera
pihak
yang
bertanggung jawab atas fungsi tersebut dan atasannya langsung 21
Hasil
pemeriksaan
evaluasi
informasi/
komunikasi segera dilaporkan kepada pimpinan instansi Pemerintah atau pihak-pihak terkait lainnya
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
32
C
BENTUK DAN SARANA KOMUNIKASI
1
Unit kerja/satker telah memiliki mekanisme secara
tertulis
pengembangan
sebagai
prosedur
system
informasi
untuk dan
komunikasi 2
Mekanisme atau prosedur tersebut materinya telah cukup operasional untuk pengembangan sistem informasi/komunikasi
3
Mekanisme
atau
digunakan
prosedur
secara
pengembangan
tersebut
optimal
sistem
telah dalam
informasi/komunikasi
pada unit kerja/satker 4
Pimpinan unit kerja/satker telah menunjuk tim atau petugas khusus untuk memantau dan mengembangkan
sistem
informasi
dan
komunikasi 5
Pimpinan unit kerja/satker telah menindaklanjuti rekomendasi hasil monev yang dilakukan oleh petugas/pengelola sistem informasi/ komunikasi guna pengembangannya
NO. 6
URAIAN
YA TIDAK
Tindakan korektif di bidang sistem informasi/ komunikasi dilaksanakan oleh pimpinan unit kerja/satker
dalam
jangka
waktu
yang
ditetapkan 7
Pimpinan unit kerja/satker telah menggunakan rekomendasi
hasil
monev
sistem
informasi/komunikasi atau review lainnya untuk memperkuat terciptanya pengendalian intern 8
Pimpinan unit kerja/satker telah mencegah
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
33
terjadinya kesalahan yang berulang di bidang informasi/komunikasi 9
Pimpinan unit kerja/satker telah memantau tindak lanjut atas rekomendasi tim pengelola sistem informasi/komunikasi
10
Pimpinan
unit
melaporakan
kerja/satker status
secara
pengembangan
berkala sistem
informasi/komunikasi
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
34
E. Pemantauan Pengendalian Intern
Pemantauan Pengendalian Intern dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut atas rekomendasi hasil
audit
dan
diselenggarakan
review melalui
lainnya. kegiatan
Pemantauan pengelolaan
berkelanjutan
rutin,
supervisi,
pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam pelaksanaan
tugas.
Evaluasi
terpisah
diselenggarakan
melalui
penilaian sendiri, review, dan pengujian efektifitas SPIP yang dapat dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah atau pihak eksternal pemerintah dengan menggunakan daftar uji pengendalian intern. Sedangkan tindak lanjut rekomnendasi hasil audit dan review lainnya harus segera diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan review lainnya yang ditetapkan.
Pemantauan berkelanjutan adalah penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Intern secara terus menerus dan menyatu dalam kegiatan instansi Pemerintah. Yang dimaksud dengan “evaluasi terpisah” adalah penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Intern dengan ruang lingkup dan frekuensi tertentu berdasarkan pada penilaian
risiko
dan
efektivitas
prosedur
pemantauan
yang
berkelanjutan. Evaluasi terpisah Instansi Pemerintah dilakukan dengan
mempertimbangkan
lingkup
dan
frekuensi
evaluasi,
metodologi, dan sumber daya. Dalam melalukan evaluasi terpisah apabila diperlukan evakuator dapat menggunakan metode atau alat lain yang sesuai seperti pembandingan (benchmarking), quesioner, bagan arus (flowchart), dan teknik kuantitatif.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
35
Table 5. Penilaian Pemantauan Pengendalian Intern NO
URAIAN
YA TIDAK
A
PEMANTAUAN BERKELANJUTAN
1
Pimpinan telah memiliki mekanisme/prosedur tertulis mengenai pelaksanaan pemantauan berkelanjutan pada instansi pemerintah yang bersangkutan
2
Mekanisme atau prosedur yang dibuat telah cukup
operasional
pelaksanaan
sebagai
evaluasi
acuan
lingkup
dalam instansi
pemerintah tersebut, seperti memuat rencana evaluasi
berkala,
kriteria/persyaratan
yang
digunakan dalam pemantauan, metodologi, dan sebagainya 3
Mekanisme/prosedur telah digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pemantauan lingkup instansi pemerintah yang bersangkutan
4
Pemantauan menggunakan KAK/TOR yang dibuat
khusus
untuk
masing-masing
pemantauan yang dilakukan 5
Pemantauan dilakukan oleh para personil yang kompeten
6
Pemantauan
dilaksanakan
secara
periodik
sesuai tahapan kegiatan atau jadwal waktu yang ditetapkan 7
Pemantauan telah menggunakan kriteria atau persyaratan
yang
tepat
sebagai
dasar
pelaksanaan pemantauan
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
36
NO 8
URAIAN
YA TIDAK
Ruang lingkup dan frekuensi pemantauan telah mencakup asset
pengendalian
Negara,
pemantauan
intern,
pelaksanaan
atas
keuangan,
kegiatan
dan
tujuan
dan
pencapaian
sasaran organisasi, dengan memperhatikan/ mempertimbangkan
tahap
kegiatan
yang
dipantau 9
Pemantauan menggunakan perangkat daftar periksa (Check list), daftar quesioner, atau perangkat
lainnya
yang
tepat
dan
dapat
dipertanggungjawabkan 10
Kegiatan
pemantauan
telah
menghasilkan
output berupa laporan hasil pemantauan 11
Materi
dalam
laporan
minimal
menyajikan
kondisi lapangan, kendala dan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi 12
Pemantauan dilakukan dengan menganalisa hasil pemantauan dibandingkan dengan kriteria yang sudah ditetapkan
13
Hasil
pelaksanaan
dilaporkan
tepat
pemantauan
waktu
kepada
segera pimpinan
instansi Pemerintah atau pemberi tugas 14
Hasil
pemantauan
didokumentasikan
sebagaimana mestinya dan dapat dengan mudah didapat ketika diperlukan 15
Kelemahan
yang
pemantauan
segera
ditemukan ditindaklanjuti
selama oleh
pimpinan instansi pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
37
16
Kelemahan
yang
dikomunikasikan
ditemukan kepada
segera
pihak
yang
bertanggung jawab atas fungsi tersebut dan atasan langsungnya B
EVALUASI TERPISAH
1
Pimpinan Instansi Pemerintah telah memiliki mekanisme atau prosedur tertulis mengenai pelaksanaan
evaluasi
lingkup
instansi
pemerintah yang bersangkutan 2
Mekanisme yang dibuat minimal telah memuat tahapan dan waktu pelaksanaan evaluasi, susunan personil, metodologi, dan sebagainya
3
Mekanisme/ Prosedur telah digunakan sebagai acuan dalam kegiatan evaluasi lingkup instansi pemerintah tersebut
4
Evaluasi menggunakan KAK/TOR yang dibuat khusus untuk masing-masing kegiatan evaluasi yang dilakukan
5
Tim evaluasi dilakukan oleh personil yang kompeten, serta dipimpin oleh pejabat yang berwenang dan pengalaman memadai.
6
Tim evaluasi mengenai
memahami secara
visi,
misi,
dan
memadai
tujuan
instansi
pemerintah serta kegiatannya 7
Tim
evaluasi
memahami
pengendalian
intern
seharusnya
bekerja
Instansi dan
bagaimana Pemerintah bagaimana
implementasinya
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
38
NO 8
URAIAN
YA TIDAK
Evaluasi dilaksanakan secara periodik sesuai rencana dan luasnya program/kegiatan yang dilaksanakan
9
Evaluasi dilakukan pada saat adanya kejadian misalnya perubahan besar dalam rencana atau strategi manajemen, pemekaran atau penciutan Instansi
Pemerintah,
operasional
atau
atau
perubahan
pemrosesan
informasi
keuangan dan anggaran 10
Ruang
lingkup
dan
frekuensi
evaluasi
didasarkan atas hasil penilaian risiko dan pemantauan berkelanjutan 11
Evaluasi
menggunakan
perangkat
daftar
periksa (check list), daftar quesioner, atau perangkat
lainnya
yang
tepat
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. 12
Evaluasi
telah
menggunakan
kriteria
atau
persyaratan yang tepat sebagai dasar penilaian pelaksanaan evaluasi 13
Kegiatan evaluasi telah menghasilkan output berupa laporan hasil pemantauan
14
Evaluasi menilai keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran program/ kegiatan
15
Evaluasi menyajikan analisis terhadap 3E + 1T
16
Dalam laporan evaluasi disajikan kendala dan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
39
NO 17
URAIAN
YA TIDAK
Hasil evaluasi didokumentasikan dengan baik sehingga
dengan
mudah
didapat
ketika
diperlukan 18
Kelemahan yang ditemukan selama evaluasi segera diselesaikan oleh pimpinan instansi Pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya
19
Kelemahan
yang
dikomunikasikan
ditemukan
kepada
pihak-pihak
segera yang
bertanggung jawab atas fungsi tersebut dan atasan langsungnya 20
Hasil pelaksanaan evaluasi segera dilaporkan kepada pimpinan instansi Pemerintah atau pihak-pihak terkait lainnya
C.
PENYELESAIAN AUDIT :
1
Instansi pemerintah telah memiliki mekanisme secara
tertulis
sebagai
prosedur
untuk
menindaklanjuti temuan hasil audit atau review lainnya 2
Mekanisme atau prosedur tersebut materinya telah cukup operasinal untuk menindaklanjuti temuan hasil audit atau reviewnya
3
Mekanisme
atau
digunakan
prosedur
secara
tersebut
optimal
telah dalam
menindaklanjuti temuan hasil audit dan hasil review lainnya 4
Pimpinan instansi telah menunjuk Tim atau petugas khusus untuk memantau penyelesaian tindak lanjut hasil audit dan hasil review lainnya
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
40
NO 5
URAIAN Pimpinan
instansi
menindaklanjuti
YA TIDAK
pemerintah
seluruh
telah
temuan
dan
rekomendasi hasil audit dan hasil reviewnya 6
Tindakan korektif dilaksanakan oleh pimpinan Instansi Pemerintah dalam jangka waktu yang ditetapkan
7
Pimpinan
Instansi
Pemerintah
telah
menggunakan rekomendasi hasil audit atau review lainnya guna memperkuat pengendalian intern 8
Pimpinan Instansi Pemerintah telah mencegah terjadinya temuan yang sama berulang terjadi pada tahun berikutnya
9
Pimpinan Instansi Pemerintah telah memantau tindak lanjut atas temuan hasil audit dan review serta rekomendasinya
10
Pimpinan Instansi Pemerintah secara berkala melaporkan status penyelesaian audit dan review
kepada
pimpinan
meyakinkan kualitas
dan
sehingga
dapat
ketepatan waktu
penyelesaian setiap rekomendasi
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
41
BAB V PENUTUP
Petunjuk Teknis ini disusun merujuk pada Pedum SPI Kementerian Pertanian dan Juklak SPI Direktorat Jenderal Peternakan dan beberapa literature lain yang relevan, yang disesuaikan dengan kondisi terkini dilingkungan Balai Inseminasi Buatan Lembang.
Dalam implementasinya, Sistem Pengendalian Intern harus dilaksanakan secara komprehensif dan penuh tanggung jawab sesuai ketentuan dan melibatkan seluruh pegawai serta pihak terkait, namun demikian Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) sangat diperlukan guna menilai,
menguji,
mengevaluasi,
me-review,
memantau,
merekomendasikan, membina serta menyusun laporan atas implementasi sistem pengendalian intern di Balai Inseminasi Buatan Lembang.
Juknis Satlak PI ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi personalia Satlak PI dalam menjalankan amanahnya guna memberikan manfaat dan nilai tambah bagi Balai Inseminasi Buatan Lembang dan para pemangku kepentingan (stake holder) dalam upaya mencegah segala penyimpangan dan ketidakpatuhan terhadap peraturan serta senantiasa memenuhi prinsip-prinsip good governance.
Penyusun menyadari bahwa petunjuk teknis ini masih terdapat beberapa kelemahan, sehingga masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan demi penyempurnaannya. Juknis ini akan dievaluasi secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada.
Petunjuk Teknis Satlak PI – BIB Lembang
42