Halaman Sampul
i
Kata Pengantar
Buku Pedoman Akademik ini diperuntukkan bagi pengelola Program Studi Magister Ilmu Hukum (Prodi MIH) Fakultas Hukum Universitas Jember dalam mengaji, mengoreksi, menyesuaikan, merumuskan ulang, atau memperbaharui kebijakan prodi untuk menciptakan lulusan Prodi yang berdaya saing tinggi. Oleh karena itu Buku Pedoman ini terdiri dari uraian capaian pembelajaran di Prodi MIH agar rumusan pembelajarannya memenuhi ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan esensi CP. Selain itu, Buku Pedoman ini juga menjelaskan prosedur penelitian dan penulisan tesis sebagai tugas akhir sekaligus menjelaskan kode etik penulisan untuk menghindari plagiarisme. Dengan terbitnya Pedoman Akademik ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada segenap pimpinan yang terlibat dalam penyusunan Buku Pedoman Akademik ini yakni Ketua Prodi MIH dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember. Koordinasi dan kerja keras tim bersama segenap pimpinan telah berhasil mengembangkan Prodi dan telah membangun sistem dan tata kelola yang baik sehingga manajemen dan organisasi Prodi MIH. Akhirnya, semoga Pedoman ini menjadi panduan yang berguna bagi mahasiswa dan segenap sivitas akademik di Prodi MIH agar mahasiswa dapat menjalani proses perkuliahan dan penyelesaian studi dengan lancar dan tepat waktu. Semoga Buku Panduan ini dapat menjadi panduan bagi seluruh sivitas akademik Prodi MIH Fakultas Hukum Universitas Jember.
Jember, 4 September 2014 Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jember
Dr. Jayus, S.H., M.H.
ii
DAFTAR ISI Kata Pengantar ...................................................................................................................ii DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii BAB 1: PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 BAB 2: VISI DAN MISI ................................................................................................... 3 1.1 Visi ........................................................................................................................... 3 1.2 Misi........................................................................................................................... 5 BAB 3: URAIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN ........................................................... 7 Uraian Umum ................................................................................................................. 7 BAB 4: PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENULISAN TESIS .................................. 28 4.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 28 4.2. Prosedur Pengajuan Tesis...................................................................................... 29 Rumusan Masalah adalah rumusan secara konkrit terhadap isu hukum yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang dilandasi dengan pemikiran teoritis yang perlu diuji kebenarannya. ................................................................................................. 32 1.3. 1.3.1.
Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 32 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 32
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus lugas dan tegas yang meliputi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus proposal tesis. ......................................................................................... 32 1.3.2.
Manfaat Penelitian .......................................................................................... 32
Bagian ini berisi uraian tentang temuan baru atau argumentasi baru yang dihasilkan dan manfaat temuan atau argumentasi baru tersebut bagi perkembangan ilmu hukum, yang dapat dimanfaatkan oleh ilmuwan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). ................................................................ 32 1.4. Orisinalitas penulisan ....................................................................................... 32 1.5.
Metode Penelitian................................................................................................ 32
Memuat tipe penelitian Pendekatan: misalnya conceptual approach. statute approach, historical approach, comparative approach (bisa juga gabungan berbagai pendekatan).Langkah penelitian: berisi paparan secara lengkap dan jelas tentang langkah pengumpulan bahan hukum dan langkah kajian............................................. 32 BAS 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 32 BAB 3 KERANGKA
KONSEPTUAL ....................................................................... 33
iii
Kerangka konseptual diabstraksi dari berbagai teori dan pemikiran ilmiah. Yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian. 33 A. Bagian Awal......................................................................................................... 33 B. Bagian Utama....................................................................................................... 33 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 33 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 34 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ...................................................................... 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 34 BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...................................................... 34 Rumusan Masalah adalah rumusan secara konkrit terhadap isu hukum yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang dilandasi dengan pemikiran teoritis yang perlu diuji kebenarannya. ................................................................................................. 35 1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 35
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus lugas dan tegas yang terdiri dari (1) tujuan umum; dan (2) tujuan khusus. ............................................................................................................................. 35 1.3.1. 1.4.
Tujuan Penelitian ............................................................................................. 36 Orisinalitas penulisan ....................................................................................... 36
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 36 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ....................................................................... 37 Kerangka konseptual diabstraksi dari berbagai teori dan pemikiran ilmiah.Yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian. ................................................................................................................. 37
iv
v
BAB 1: PENDAHULUAN
Universitas Jember (UNEJ) sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi memiliki visi dan misi pendidikan untuk menyediakan lulusan yang memiliki motivasi dan dedikasi tinggi di bidangnya. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, maka salah satu misi Program Pascasarjana UNEJ adalah mengembangkan pendidikan pascasarjana yang berbasis sains, teknologi, dan seni yang inovatif, berwawasan lingkungan, bisnis, dan pertanian industrial untuk kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan visi dan misi Universitas tersebut, Program Studi Magister Ilmu Hukum (Prodi MIH) merupakan program studi yang diharapkan mampu mencetak lulusan dengan keterampilan sesuai dengan disiplin ilmu hukum dalam skala yang luas. Lulusan Prodi MIH diharapkan tidak hanya berprofesi sebagai hakim, jaksa, pengacara atau pegawai pemerintahan melainkan jenis-jenis profesi lain seperti pengusaha, peneliti, dan juga aktifis sosial yang memahami hukum. Artinya, gelar Magister Hukum (M.H.,) yang diberikan oleh Prodi MIH kepada lulusan Prodi MIH harus dilihat sebagai sebuah tanda keilmuwan daripada strata pendidikan. Penyelenggaraan Prodi M I H mulai beroperasi pada tahun 2004 sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direkturat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Dirjen Dikti Depdiknas RI), Nomor 2016/D/T/2004 tentang lzin Penyelenggaraan Program Magister Ilmu Hukum pada Universitas Jember. Pendidikan Program Studi MIH diarahkan untuk mendidik calon akademisi, praktisi dan profesi yang mampu meningkatkan skala peranannya dalam pembuatan peraturan perundang-undangan sekaligus mampu untuk memahami dinamika hukum yang berkembang di Indonesia dan internasional terutama di kawasan Asia Tenggara. Dengan demikian. mereka yang menempuh jenjang pendidikan program MIH dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan keilmuan melalui jalur penelitian dan pengembangannya. Penerbitan buku Pedoman Akademik Prodi MIH Tahun Akademik 2012/2016 ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan informasi lengkap tentang Prodi MIH Universitas Jember kepada sivitas akademika khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal tersebut dianggap penting agar sivitas akademika memiliki acuan yang jelas dalam melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, khususnya di bidang pendidikan dan pengajaran; dan agar masyarakat, terutama stakeholders UNEJ, Fakultas Hukum dan Prodi MIH, memiliki gambaran yang jelas dalam memahami seluk-beluk tentang Prodi MIH UNEJ. Buku panduan ini menjadi penting karena pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi di Prodi MIH yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat memerlukan peran serta dan koordinasi yang harmonis dari segenap sivitas akademik. Implementasi peran serta tersebut perlu didasarkan pada 1
2 paradigma baru sistem pendidikan tinggi yang meliputi kualitas, akreditasi, otonomi, akuntabilitas, dan evaluasi. Ketersediaan informasi sangat menentukan kualitas peran serta sivitas akademika dalam proses penyelenggaraan sistem pendidikan tinggi. Oleh karena itu, buku pedoman ini wajib dibaca oleh sivitas akademika dan seluruh warga Prodi MIH serta diketahui oleh masyarakat.
BAB 2: VISI DAN MISI
1.1 Visi Visi Prodi MIH disusun berdasarkan kerangka visi dan misi Fakultas dan Universitas. Adapun Visi Fakultas Hukum Universitas Jember tahun 2011 – 2015 adalah menjadi “Fakultas Hukum yang berdaya saing tinggi di kawasan Asia Tenggara dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan Ilmu Hukum”. Visi tersebut tertuang dalam RENSTRA FH UNEJ 2011-2015 dan dibuat selaras dengan rencana pengembangan UNEJ dimana setelah tahun 2020 UNEJ akan menjadi “Universitas Unggul di Kawasan Asia Tenggara” seperti yang ada dalam grafik dibawah. Oleh karena itu, Prodi MIH diproyeksikan menjadi “Rujukan Program Studi Magister Ilmu Hukum di kawasan Asia Tenggara. Visi Prodi, Fakultas dan Universitas tersebut diproyeksikan terwujud pada tahun 2035 seperti dalam grafik dibawah. Gambar 1. Grafik Arah Pengembangan UNEJ
Berdasarkan arah pengembangan UNEJ tersebut, ketercapaian target lima tahun Prodi MIH dilakukan dengan menetapkan strategi pengembangan Prodi MIH yang diarahkan ke dalam program-program yang berorientasi pada penguatan tata kelola, Tridharma, dan kerjasama. Keberhasilan dalam mengimplementasikan proyeksi/strategi tersebut sangat bergantung pada kemampuan manajemen Prodi MIH untuk membuat kerangka pijakan yang berbasis pada tahapan-tahapan (milestone) untuk merealisasikan visi dan misi tersebut. Oleh karena itu, Prodi MIH 3
4 beserta FH UNEJ telah membuat milestones dan sasaran strategis secara berkala disertai dengan Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan. Artinya, keberhasilan prodi dan fakultas untuk mengimplementasikan RENSTRA sangat erat kaitannya dengan kemampuan fakultas untuk membuat milestone yang sesuai dengan visi dan misi Prodi, Fakultas dan Universitas. Strategi pencapaian Prodi MIH 2012-2016 dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap penguatan, tahap optimalisasidan tahap ekspansi. Tahap pertama (20122013) merupakan tahap penguatan; tata kelola, penguatan kurikulum standar nasional pendidikan tinggi, penguatan bidang keahlian, kelompok peneliti, penguatan tenaga kependidikan yang profesional dan penguatan penjaminan mutu. Pada tahap ini, kapasitas institusi dalam bidang penelitian, pengabdian sudah mulai mantap, dan dikembangkan. Hal ini ditandai dengan sudah berjalannya skema Penelitian dan Pengabdian dengan keterlibatan pihak stakeholders. Sedangkan budaya menulis dan mempublikasikan karya ilmiah di kalangan dosen juga sudah berjalan dengan baik. Fakultas juga menyiapkan jurnal sebagai fasilitas publikasi bagi dosen Prodi MIH dan juga dosen lain dari luar institusi. Jurnal tersebut juga dapat digunakan sebagai media publikasi mahasiswa Prodi MIH. Tahap kedua (2014-2015) merupakan optimalisasi sumberdaya yang berorientasi kerjasama baik untuk mempublikasikan karya ilmiah, melakukan penelitian dan pengabdian serta mulai mulai mengenalkan standar internasional dalam pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi. Misalnya, Prodi MIH bersama dengan FH UNEJ mengadakan Summer School dengan mengundang mitra luar negeri dan juga menghadiri beberapa kegiatan akademik bertaraf internasional. Pencapaian kinerja institusi pada tahap ini meliputi berjalannya proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Beberapa produk yang dihasilkan dari proses pendidikan sudah dapat bersaing di level nasional dan internasional. Tahap ketiga (2015-2016), merupakan tahap optimalisasi kerjasama berbasis internasional sebagai batu loncatan untuk mencapai target Prodi MIH dan Fakultas sebagai institusi hukum yang unggul di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2035 dan juga bisa diperhitungkan di kawasan Asia. Pada tahap ini, usaha yang dilakukan adalah dengan mengirim dosen untuk studi ke luar negeri, mendukung dan mendorong dosen dan mahasiswa untuk melakukan aktifitas ilmiah berskala internasional dan juga melakukan usaha internasionalisasi program studi. Beberapa dosen juga sudah berinisiatif untuk melakukan collaborative research dengan dosen mitra di luar negeri terutama riset yang berbasis pada publikasi ilmiah internasional. Diharapkan kolaborasi akademik yang berskala internasional di level staf semakin tinggi kualitas dan intensitasnya dan kerjasama kelembagaan dalam bentuk konsorsium dengan mitra asing mulai tumbuh dan berkembang dalam program penelitian. Rumusan-rumusan dan tahapan-tahapan yang telah dibuat oleh Fakultas dalam skema VMTS ini menegaskan bahwa dalam pengembangan keilmuan hukum,
5 FH UNEJ harus memiliki wawasan regional dan global dalam penyelenggaraan Tri Dharma Pendidikan Tinggi guna mewujudkan lulusan hukum yang mampu bersaing dalam kawasan Asia Tenggara. 1.2 Misi Untuk mencapai visi di atas, ada beberapa hal yang tercantum dalam misi Prodi MIH UNEJ. Adapun misi yang hendak dicapai adalah: 1. melaksanakan dan mengembangkan pendidikan akademik di bidang hukum khususnya hukum Indonesia dan hukum yang berkembang di kawasan Asia Tenggara yang berkualitas, profesional dan berdaya saing di kawasan Asia Tenggara; 2. mengembangkan penelitian dan karya ilmiah berbasis kemanfaatan baik bagi prodi maupun masyarakat; 3. mengembangkan payung pengabdian kepada masyarakat yang berbasis inovasi khususnya hukum Indonesia dan hukum yang berkembang di kawasan Asia Tenggara; 4. meningkatkan manajemen kelembagaan berstandar internasional; dan 5. mengembangkan jaringan kerja sama nasional dan internasional. Guna memudahkan dalam menerjemahkan misi dan agar terjadi persamaan konsepsi, maka perlu dijelaskan sebagai berikut: 1. terkait dengan pernyataan misi pertama, dengan kata kunci yaitu melaksanakan dan mengembangkan pendidikan akademik yang professional dan berkualitas dibidang hukum Indonesia dan hukum yang berkembang di negara-negara lain sehingga bisa berdaya saing di kawasan Asia Tenggara, Prodi MIH UNEJ secara periodik mengevalusi kurikulum yang diberlakukan di Prodi MIH UNEJ sejak tahun 2012 sampai sekarang. Evaluasi terhadap kurikulum ini dilakukan oleh unsur pimpinan, Gugus Penjamin Mutu (GPM), Laboraturium hukum dan tim perubahan kurikulum yang ditunjuk oleh Dekan. Selain itu, untuk melahirkan lulusan yang profesional di bidang hukum, dalam kurikulum Prodi MIH UNEJ. 2. Masih terkait dengan pernyataan visi pertama, sebagai bentuk keseriusan dalam melahirkan ahli hukum yang berkualitas dan profesional di bidangnya, Prodi MIH UNEJ bekerja sama dengan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) secara berkala mengadakan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang diikuti oleh para alumni dan masyarakat umum yang bergelar minimal Sarjana Hukum yang berkeinginan menjadi seorang advokat. 3. terkait dengan pernyataan misi kedua, yakni mengembangkan penelitian dan karya ilmiah berbasis kemanfaatan bagi masyarakat, para pengajar (dosen) Prodi MIH UNEJ aktif mengadakan penelitian dengan dukungan dana hibah dari Lembaga Penelitian. Adapun penelitian yang dilakukan dosen Program MIH UNEJ yang dengan dukungan hibah dari Lembaga Penelitian selama 4 (empat) tahun terakhir ini meliputi jenjang sebagai berikut:
6 a. Penelitian Dosen Pemula (skim pembinaan); b. Penelitian Hibah Bersaing; c. Penelitian Hibah Fundamental; dan d. Penelitian Stranas. Selain penelitian, para staf pengajar (dosen) Prodi MIH UNEJ juga mengembangkan kemampuan aktualisasi menulis dan mengembangkan pemikiran mengenai hukum yang berkembang di masyarakat dengan jalan menulis jurnal, buku dan beberapa bentuk publikasi lainnya.
BAB 3: URAIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Uraian Umum Dasar hukum CP dinyatakan di dalam Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yaitu kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Selanjutnya Perpres tersebut juga menyatakan bahwa CP dinyatakan sebagai kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja. Diberlakukannya peraturan-peraturan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan mutu lulusan Program Studi Magister Ilmu Hukum (MIH) Fakultas Hukum Universitas Jember. Hal ini dikarenakan pendidikan Indonesia harus siap menghadapi dampak globalisasi yang telah mengakibatkan perubahan keseluruhan kehidupan bermasyarakat, tidak terkecuali sektor pendidikan dan ketenagakerjaan. Mobilitas mahasiswa dan tenaga kerja antar negara memberikan tantangan bagi perguruan tinggi untuk memperoleh pengakuan dari masyarakat global terhadap hasil pendidikan yang dilakukannya. Hal ini menyebabkan negara-negara peserta GATS dan AFTA menyusun kerangka kualifikasi nasional. Kerangka kualifikasi adalah instrumen untuk menentukan jenjang kualifikasi berdasarkan deskripsi CP. Deskripsi tersebut merupakan alat untuk memetakan keahlian dan karir seseorang, serta mengembangkan kurikulum pendidikan. CP merupakan pernyataan tentang apa yang diketahui, difahami dan dapat dikerjakan oleh seseorang setelah menyelesaikan proses belajar. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja Setiap pembelajaran yang bagus adalah yang dirancang mulai dari hulu sampai hilir. Selain itu proses pembelajaran dikatakan bagus jika mempunyai target minimal dari semua jenis proses pembelajaran yang dimaksud. Oleh karena itu, inti dari proses pembelajaran adalah capaian pembelajaran (CP). CP Prodi MIH UNEJ merupakan rumusan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan harus dimilki oleh semua lulusan Prodi MIH UNEJ. Selain itu, CP tersebut juga dapat digunakan untuk mengukur dan juga merupakan pernyataan mutu lulusan. Oleh karena itu, Prodi MIH UNEJ berkewajiban untuk memiliki rumusan CP yang dapat dipertanggungjawabkan baik isi, kelengkapan deskripsi sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh negara (Depdiknas), serta kesetaraan level kualifikasinya 28
8 dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Karena merupakan rumusan tujuan pendidikan dan pernyataan mutu lulusan, perumusan CP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan kurikulum Prodi MIH UNEJ. Tabel 1: Struktur Kurikulum Seluruh mata kuliah telah dilengkapi dengan detesis mata kuliah, silabus dan SILABI. Karena sistem pengajaran menggunakan team teaching maka kelengkapan ini sangat penting untuk menyamaratakan materi yang diterima mahasiswa meskipun bimbing oleh dosen yang berbeda. Berikut struktur kurikulum di Prodi MIH UNEJ: Mata Kuliah Wajib
Smt
(1)
Nama Mata Kuliah*
Kode MK
(2)
(3)
Bobo t sks
(4)
sks MK dalam Kurikulum Inti* *
Institusio nal
(5)
(6)
Bob ot Tug as** *
(7)
Kelengkapan**** Unit/ Jur/ Fak Penyelenggara
Des krip si
Sila bus
SA P
(8)
(9)
(10 )
(11)
KNW2604
Metodologi Penelitian Hukum
3
√
√
√
√
√
I
HKU1607
Filsafat Hukum
3
√
√
√
√
√
Magister Ilmu Hukum
I
KNW2611
Politik Hukum
3
√
√
√
√
√
Magister Ilmu Hukum
I
KNW2601
Teori Hukum
3
√
√
√
√
√
Magister Ilmu Hukum
I
KIW2611
Ilmu Hukum
2
√
√
√
√
√
Magister Ilmu Hukum
I
HKP1619
Sosiologi Hukum
2
√
√
√
√
√
Magister Ilmu Hukum
I
Total sks
16
Magister Ilmu Hukum
9
Mata Kuliah Pilihan/konsentrasi
Smt
(1)
Kode MK
(2) HKP2321
II
Nama Mata Kuliah*
(3)
Bobot sks
(4)
Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi dan Industri
2
SKS MK dalam Kurikulu m
Int i**
Insti tusi onal
(5)
(6) √
Kelengkapan** ** Bobot Tugas ***
(7) √
De skr ips i
Sil ab us
SA P
(8)
(9)
(10 )
√
√
√
Unit/ Klaster/ Penyelengg ara
(11)
Klaster Hukum Ekonomi
II
HKP2322
Hukum Investasi dan Persaingan Usaha
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Ekonomi
II
HKP2212
Hukum Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Ekonomi
II
KIW 2705
Hukum Kontrak
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Ekonomi
II
HKP2315
Hukum Jaminan
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Ekonomi
II
HKP2323
Hukum Perlindungan Konsumen
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Ekonomi
II
HKP 2301
Pilihan Penyelesaian Sengketa
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Ekonomi
10
II
HKP 2302
Hukum Dagang Internasional
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Ekonomi
II
HPK 2303
Arbitrase
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Ekonomi
II
HKP 2304
Hukum Persaiangan Usaha
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Ekonomi
II
HKP 2305
Hukum Pertanahan
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Ekonomi
II
HKP
Hukum Industri
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Ekonomi
Total
24
II
HKN 2205
Hukum Pidana dan HAM
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Pidana
II
HKN 2201
Sistem Peradilan Pidana
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Pidana
II
HKN 2202
Pembaharuaan Hukum Pidana
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Pidana
II
HKN 2203
Hukum Pidana dan Perkembangan Kejahatan Teknologi Informasi
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Pidana
II
HKN 2204
Hukum Pidana dan Perkembangan Kejahatan Ekonomi
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Pidana
II
HKN 2208
Kejahatan di Bidang Pertanian
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Pidana
II
HKN 2206
Perlindungan Korban dalam
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Pidana
11
Sistem peradilan Pidana II
HKN 2209
Kapita Selekta Hukum Pidana
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Pidana
II
HKN 2311
Kejahatan Korporasi
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Pidana
II
HKN 2207
Perlindungan Hukum Pidana Terhadap Wanita dan Anak
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Pidana
II
HKN 2210
Kejahatan di Lingkungan Profesional
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Pidana
Total II
HKT 2201
II
22
Hukum Pemerintahan Daerah
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Tata Negara
HKT 210
Hukum Tata Negara dan Konstitusi
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Tata Negara
II
HKT 211
Teori Perancangan Undang-Undang
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Tata Negara
II
HKT 212
Hukum Peradilan Tata Usaha Negara
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Tata Negara
II
HKT 213
Hukum Internasional Publik
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Tata Negara
II
HKT 214
Hukum Peradilan Tata Negara
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Tata Negara
II
HKT 315
Hukum Keuangan Negara dan Daerah
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Tata Negara
12
II
HKT 316
Hukum Pemilu dan Partai Politik
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Tata Negara
II
HKT 317
Negara Hukum dan HAM
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Tata Negara
II
HKT 318
Hukum Perjanjian Internasional
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Tata Negara
II
HKT 319
Hukum Ketenagakerjaan
2
√
√
√
√
√
Klaster Hukum Tata Negara
Total
22
Jumlah matakuliah pilihan ini adalah: Konsentrasi Ekonomi : 24 SKS Konsentrasi Pidana : 22 SKS Konsentrasi HTN : 22 SKS
Mata Kuliah Tugas Akhir
Smt
Kode MK
Nama Mata Kuliah*
(3)
Bobot sks
sks MK dalam Kurikulum Inst iInti** tusi ona l (6)
(7)
Unit/ Jur/ Fak Penyelenggara Desk ripsi
Silab us
SAP
(8)
(9)
(10 )
(2)
III/IV
HKU 2101
Proposal Tesis
10
√
√
√
√
√
Magister Ilmu Hukum
III/IV
HKU 2102
Penelitian dan Penyusunan Tesis
20
√
√
√
√
√
Magister Ilmu Hukum
III/IV
HKU 2103
Tugas Akhir/Tesis
10
√
√
√
√
√
Magister Ilmu Hukum
40
(5)
Bobot Tugas* **
(1)
Total sks
(4)
Kelengkapan****
(11)
13 * Tuliskan mata kuliah pilihan sebagai mata kuliah pilihan I, mata kuliah pilihan II, dst. (nama-nama mata kuliah pilihan yang dilaksanakan dicantumkan dalam tabel 5.1.3. ** Menurut rujukan peer group / SK Mendiknas 045/2002 (ps. 3 ayat 2e) *** Beri tanda √ pada mata kuliah yang dalam penentuan nilai akhirnya memberikan bobot pada tugas-tugas (praktikum/praktek, PR atau makalah) ≥ 20%. **** Beri tanda √ pada mata kuliah yang dilengkapi dengan detesis, silabus, dan atau SILABI. Sediakan dokumen pada saat asesmen lapangan. Mata Kuliah Pilihan yang dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir Bobot Tugas*
Unit/ Jur/ Fak Pengelola
(4)
(5)
(6)
2
√
2
√
Hukum Ekonomi Hukum Ekonomi
Semester
Kode MK
Nama MK (Pilihan)
Bobot sks
(1)
(2)
(3)
II
HKP 2304
II
HKP 2306
Hukum Persaingan Usaha *) Hukum Industri *)
II
HKP 2309
Hukum Pertanahan *)
2
√
II
HKN 2309
Kapita Selekta Hukum Pidana *)
2
√
II
HKN 2310
Kejahatan di Lingkungan Profesional *)
2
√
II
HKN 2311
Kejahatan Korporasi *)
2
√
Hukum Pidana
II
HKT 2317
Negara Hukum dan HAM *)
2
√
Hukum Tata Negara
II
HKT 2318
Hukum Perjanjian Internasional *)
2
√
II
HKT 2319
Hukum Ketenagakerjaan *)
2
√
II
HKT 2320
Hukum Lingkungan dan Tata Ruang*)
2
√
Total sks
20
Hukum Ekonomi
Hukum Pidana
Hukum Pidana
Hukum Tata Negara
Hukum Tata Negara
Hukum Tata Negara
14
Tabel 2: Desain Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) atau Learning Outcomes (LO) dari
No
1
Penguasaan Pengetahuan
Kemampuan Manajerial – kewenangan
Profil
Kemampuan Kerja
Penyidik
Mampu mensitesis dan menganalisis masalah hukum
Pemahaman Ilmu Hukum dan Hukum Indonesia dan hukum yang berkembang di negara-negara di Kawasan Asia Tenggara
Menetapkan untuk menerapkan cara-cara pemeriksaan sesuai kebutuhan (interogasi, konfrontasi dan rekonstruksi) sekaligus menentukan solusi terhadap sebuah permasalahan hukum yang komplek
Mampu menganalisis dan menghubungkan fakta dengan peraturan perundang-undangan
Pemahaman hukum pidana materiil dan hukum pidana formiil
Memutuskan untuk Independen menerapkan upaya-upaya paksa (penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan)
Sikap dan Tata Nilai
Obyektifitas,
15
Mampu menganalisis untuk mencari bukti permulaan yang cukup untuk menemukan tersangkanya
Pemahaman kewenangan penyidik menurut Undangundang
Memutuskan untuk Sebanding - adil menerapkan pelimpahan berkas perkara kepada Penuntut Umum
Mampu menerapkan tindakan interogasi, konfrontasi dan rekonstruksi peristiwa hukum
Penerapan prosedur penyidikan
Memutuskan untuk menghentikan penyidikan
Mampu menerapkan sistem peradilan pidana Indonesia (criminal justice sitem)
Pemahaman hak-hak tersangka
Menghormati hak tersangka
16
2 Jaksa/ Penuntut Umum
Mampu menganalisis dan menghubungkan fakta dengan peraturan perundang-undangan
Pemahaman Ilmu Hukum secara general, Hukum Indonesia dan juga hukum yang berkembang di kawasan Asia Tenggara.
Menetapkan berkas perkara Obyektifitas, penyidikan sudah lengkap
Mampu menyusun surat dakwaan yang komprehensif berbasis analisis kasus per kasus
Pemahaman hukum pidana materiil dan hukum pidana formiil dan juga memahami kompleksitas diantara keduanya
Memutuskan untuk menerapkan penahanan kepada terdakwa atas dasar pemahaman hukum formil dan materiil
Independen
Mampu menerapkan pembuktian di persidangan
Pemahaman kewenangan Jaksa sebagai Penuntut Umum menurut Undangundang
Memutuskan untuk menghentikan penuntutan.
Sebanding – adil
Penerapan prosedur penuntutan
Memutuskan untuk melimpahkan perkara pidana ke Pengadilan yang berwenang
Menghormati hak terdakwa
Pemahaman hak-hak terdakwa
Memutuskan untuk melakukan upaya hukum
Mampu menyusun surat tuntutan
17
Mampu menerapkan peraturan dalam melakukan eksekusi
Penerapan proses pembuktian perkara pidana
Menetapkan untuk melaksanakan putusan.
Mampu menganalisa dan menghubungkan fakta dengan peraturan perundang-undangan .
Pemahaman Ilmu hukum dan hukum Indonesia
Memustuskan untuk menerapkan penahanan kepada terdakwa
Jujur - Obyektifitas,
Mampu menerapkan aturan dalam memimpin proses persidangan
Pemahaman hukum pidana materiil dan hukum pidana form
Memustuskan untuk menjatuhkan putusan sela
Independen
Mampu menerapakan kewenangan sebagai kuasa negara di bidang Perdata dan TUN
3 Hakim
18
Mampu menerapkan hukum Penerapan kewenangan pembuktian dalam proses hakim dalam proses persidangan menurut persidangan Undang-undang
Memutuskan proses pembuktian dipersidangan selesai.
Mampu menentukan kekuatan alat bukti dan barang bukti.
Pemahaman tentang Logika dan argumentasi hukum;
Memustuskan sebagai Menghormati hak putusan hakim bahwa terdakwa terdakwa dinyatakan bersalah atau tidak bersalah
Mampu menentukan kesalahan terdakwa
Pemahaman terhadap Yurisprudensi yang berkualitas
Memutuskan sidang dinyatakan selesai
Mampu menyusun putusan pengadilan
Pemahaman terhadap ilmu yang membantu hukum pidana (Psikologi, Kriminologi, Viktimologi dan forensik) Pemahaman hukum adat dan nilai yang hidup dimasyarakat
Perlakuan Sebanding – adil
19
4
Advokat
Mampu menganalisis suatu peristiwa sebagai peristiwa hukum atau bukan
Memahami Ilmu Hukum dan Hukum Indonesia
Memutuskan mewakili atau mendampingi klien di pengadilan maupun diluar pengadilan
Subyektif
Mampu mensintesa suatu peristiwa hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan
Pemahaman hukum pidana materiil dan hukum pidana formiil.
Memutuskan untuk mengajukan Praperadilan
Jujur
Mampu berkomunikasi dengan klien dengan baik
Pemahaman kewenangan Advokat menurut Undangundang
Memutuskan penangguhan penahanan
Mampu merumuskan alternatif penyelesaian
Pemahaman sistem pembuktian
Memutuskan untuk mngajukan upaya hukum untuk kepentingan klien
Mampu melakukan upaya hukum berdasarkan kepentingan klien
Penerapan ilmu komunikasi
20
Pemahaman terhadap Yurisprudensi yang berkualitas Penerapan alternatif penyelesaian sengketa.
5
Perancang Peraturan
Mampu menganalisis Merumuskan Analisa masalah social dan Memiliki pemahaman tentang evaluasi peraturan membedakannya dengan Ilmu Hukum dan Hukum masalah hukum Indonesia Mampu menganalisis kebijakan hokum dan dampaknya kepada kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
dan Obyektifitas,
Memiliki pemahaman tentang Merumuskan Naskah Akademik hokum positif yang berlaku secara nasional dan internasional, baik yang bersifat public maupun privat
Independen
Mampu menyususn dan Mampu menerapkan asas, teori Merumuskan naskah rancangan Non partisan merumuskan naskah dan penelitian hukum dalam Peraturan akademik dan rancangan rangka penyelesaian masalah peraturan perundang-
21
undangan RAPERDA)
(RUU
dan sosialsebagai bahan untuk penyusunan naskah akademik
Mampu mengevaluasi hokum Mampu menganalisis terhadap positif baik nasional maupun hokum materiil dan formil baik internasional untuk privat maupun public. kepentingan perumusan norma dalam rancangan peraturan perundangundangan. Sistesis atas hokum positif baik nasional maupun internasional sebagai bahan untuk merumuskan norma ke dalam rancangan peraturan perundang-undangan
6
Perancang Kontrak
Mampu mengindetifikasi kebutuhan hukum para pihak.
Pemahaman azas dan teori hukum perdata
Managemen berkas
Obyektifitas
22
Mampu mengkualifikasi kebutuhan hukum dengan peraturan perundangundangan
Pemahaman teori hukum perjanjian
Menagemen kantor
Independen
Mampu menguraikan konsekwensi hukum bagi para pihak
Pemahaman peraturan perundang-undangan
Berwenang menyusun naskah kontrak
Sebanding – adil
Mampu merumuskan draft kontrak
Penguasaan dan pemahaman aspek pidana dari kontrak,
Menghormati hak para pihak
Penguasaan hukum perpajakan
7
Konsultan Hukum
Mampu melakukan upaya hokum litigasi maupun non litigasi
Memiliki pemahaman tentang Ilmu Hukum dan Hukum Indonesia
Menyusun legal planing
Obyektifitas,
Mampu merumuskan berbagai alternative penyelesaian sengketa
Memiliki pemahaman tentang hokum positif (nasional dan internasional)
Menyusun Legal opini
Independen
23
Mampu memprediksi berbagai kebutuhan hokum bagi pengguna hokum untuk kegiatan tertentu baik pada ranah privat maupun ranah publik
Memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menerapkan asas dan teori hokum terhadap berbagai alternative penyelesaian sengketa dan mekanisme system pembuktian
Mampu mengevaluasi dokumen dan tindakan hokum dalam kaitan dengan identifikasi dan persiapan serta penyajian bahan-bahan pembuktian
Mampu menganalisis perkembangan yurispurdensi yang relevan dengan penyelesaian kasus hokum tertentu.
Menyusun dokumen pemenuhan perizinan
Komitmen
Tanggungjaw ab
24
8
9
Legal Officer
Curator
Menyusun dokumen hukum
Pemahaman Ilmu Hukum dan Hukum Indonesia
Menyusun dokumen hukum
Obyektifas,
Menilai otentifikasi dan kekuatan pembuktian dari dokumen;
pemahaman peraturan perundang-undangan materiil maupun formil.
Menyusun Legal opini
Independen
Merencanakan dokumen dan tindakan hukum.
Pemahaman alternatif penyelesaian sengketa.
Menyusun dokumen pemenuhan perizinan
Komitmen
Memprediksi kebutuhan hukum untuk kegiatan/tindakan hukum tertentu
Penguasaan sistem pembuktian
Merumuskan alternatif penyelesaian
pemahaman perkembangan yurisprudensi
1. Mampu melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit perusahaan.
Pemahaman Ilmu Hukum dan Hukum Indonesia
Tanggungjawab
Mempunyai kewenangan untuk membuka seluruh korespondensi yang
Obyektifitas,
25
ditujukan kepada debitur pailit 2. Mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk memaksimalisasikan nilai harta pailit.
Pemahaman asas dan teori hukum perdata
Mempunyai kewenangan untuk meminjam dana pihak ketiga dengan dijamin dengan harta pailit yang belum dibebani demi kelangsungan usaha
Independen
3. Mampu mengawasi pengelolaan usaha debitur
Pemahaman azas dan hukum perusahaan
Mempunyai kewenangan khusus untuk mengakhiri sewa, memutuskan hubungan kerja, dan perjanjian lainnya
Memberikan perlakuan yang adil kepada para pihak
4. Mampu mengawasi pembayaran kepada kreditur, pengalihan atau pengagunan kekayaan debitur yang dalam rangka kepailitan
Mampu menerapkan UndangUndang Kepailitan dan perundang-undangan yang terkait
Menghormati hak tersangka
26
5. Mampu membedakan harta yang masuk sebagai harta pailit dan harta preferen;
Mampu menguasai asas-asas dan teori hukum terkait organisasi perusahaan
6. Mampu melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit perusahaan.
Mampu menguasai asas-asas dan teori hukum terkait dengan kepailitan
7. Mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk memaksimalisasikan nilai harta pailit.
10
Pejabat Pembuat Akta Tanah
Mampu melaksanakan kegiatan pendaftaran tanah dan membuat akta sebagai alat bukti serta pengasingan berdasarkan perbuatan hukum : a. jual beli; b. tukar-menukar; c. hibah; d. pemasukan dalam perusahaan
Memahami Ilmu Hukum dan Hukum Indonesia
Memberikan pelayanan jasa untuk membuat alat pembuktian yang bersifat otentik atas transaksi pertanahan.
Jujur
27
(inbreng); e. pembagian harta bersama; f. pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atas tanah Hak Milik; g. pemberian Hak Tanggungan h. pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan.
Pemahaman azas dan teori hukum perdata
Menagemen kantor
Independen
Menguasai konsep teoritis hukum pertanahan dan penerapan prinsip-prinsip pendaftaran tanah
Berwenang menyusun akta notariil dan melegalisasi perjanjian
Sebanding – adil
Menguasai azas-azas, teori, hukum positif , Peraturan Perundang-undangan, penerapan Kode Etik PPAT. Penguasaan hukum perpajakan
Penguasaan hukum perpajakan
Menghormati para pihak
BAB 4: PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENULISAN TESIS
4.1. Latar Belakang Penelitian yang dilakukan untuk menyusun tesis adalah kegiatan akademik ilmiah yang menggunakan penalaran terhadap norma-norma hukum baik tertulis maupun tidak tertulis atau hukum yang dibuat oleh negara maupun hukum yang diakui oleh negara sebagai ciri atau karakter dari ilmu hukum dan memenuhi syarat metodologi disiplin ilmu, dilaksanakan berdasarkan usulan penelitian yang telah disetujui oleh pembimbing dan panitia penilai usulan penelitian. Proses penelitian untuk menyelesaikan tesis merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan hukum yang wajib dilaksanakan oleh semua mahasiswa Program MIH. Hal ini disebabkan, oleh karena penelitian untuk menghasilkan tesis merupakan salah satu cara ilmiah untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Penelitian berasal dari Bahasa Inggris yang terdiri dari kata re dan to search. Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, maka re berarti kembali, sedangkan to search yang berasal dari kata circum atau circare memiliki arti memeriksa kembali. Menurut H. L. Manheim, penelitian diartikan sebagai berikut: ”... the careful, diligent, and exhaustive investigation of a scientific subject matter, having as its aim the advancement of mankind’s knowledge.” Mengandung pengertian bahwa ketelitian, ketekunan, dan kesempurnaan dalam melakukan penelitian atas permasalahan yang dibahas dalam topik penelitian secara ilmiah hendak menambah pengetahuan setiap peneliti setelah tujuan penelitian tersebut terpenuhi. Untuk melakukan sebuah penelitian diperlukan suatu metode atau cara. Metode ilmiah1 merupakan salah satu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Metode ilmiah dianggap merupakan metode ilmu terbaik untuk mendapatkan pengetahuan karena metode ini menggunakan pendekatan yang sistematis, objektif, terkontrol dan dapat diuji, yang dilakukan melalui metode induktif maupun deduktif. Metode tersebut juga digunakan dalam penelitian hukum pada pendidikan Strata 2 dalam hal ini Tesis. Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa Program MIH Fakultas Hukum Universitas Jember dalam rangka memenuhi prasyarat kelulusan dan merupakan karya ilmiah yang: 1. Disusun menurut format tesis yang ditetapkan; 2. Menunjukkan kesahihan metodologi, ketajaman penalaran, dan kedalaman penguasaan teori; 3. Menunjukkan keruntutan pemikiran, kecennatan, perumusan masa!ah, batasan penelitian, dan kesimpulan. Sebagai karya ilmiah, isi dan arah penulisan tesis dapat bervariasi, namun demikian tetap dipandang pertu adanya suatu pedoman umum. Pedoman ini berlaku untuk Program Studi MIH.
1
Idzam Fautanu, Filsafat Ilmu Teori & Aplikasi,Referensi, Jakarta, 2012,h.71
28
29 4.2. Prosedur Pengajuan Tesis Dalam usaha untuk merealisasikan visi dan misi prodi yang unggul dibidang kajian hukum di kawasan Asia Tenggara, Prodi MIH UNEJ telah membuat kebijakan “internasionalisasi” terhadap semua kegiatan sivitas akademik Prodi. Selain staf pengajar didorong untuk menulis dan terlibat dalam kegiatan akademik yang berskala internasional, mahasiswa juga dituntut untuk dapat terlibat aktif dalam forum ilmiah internasional maupun berkiprah dalam forumforum tersebut sebagai nara sumber dan juga tenaga ahli. Kebijakan “internasionalisasi” tersebut diintegrasikan dengan kurikulum Prodi MIH dan salah satunya adalah “internasionalisasi” prosedur tesis. Yang dimaksud dengan internasionalisasi disini adalah mahasiswa Prodi MIH dapat mengajukan ujian tesis jika: 1. Mereka sekurang-kurangnya pernah satu kali mengikuti kegiatan akademik berskala internasional di luar negeri sebagai peserta. 2. Mereka sekurang-kurangnya pernah pernah menjadi presenter/nara sumber seminar internasional di dalam negeri. 3. Mereka pernah menjadi panitia kegiatan ilmiah berskala internasional di Prodi MIH maupun di perguruan tinggi lain. 4. Mereka sekurang-kurangnya pernah dua kali menjadi presenter/nara sumber kegiatan ilmiah berskala nasional yang diadakan oleh perguruan tinggi maupun institusi lain di Indonesia. Semua jenis kegiatan tersebut harus dibuktikan dengan sertifikat maupun bukti autentik lain. Setelah mahasiswa Prodi MIH pernah terlibat dalam satu diantara keempat jenis kegiatan diatas, mereka dapat mengajukan tesis. Tahapan pengajuan Tesis dilakukan dalam 2 tahap, yaitu proposal tesis dan Tesis. Berikut tata urutan pengajuan usulan penelitian tesis oleh mahasiswa, sebagai berikut: 1. Pengajuan Judul Mahasiswa mengisi form pengajuan Judul yang telah disediakan oleh bagian Akademik magister kenotariatan. Form pengajuan judul tersebut ditujukan kepada Ketua Program Studi (KPS) Magister Kenotariatan melalui bagian akademik untuk dikoreksi mengenai judul yang diajukan apakah layak atau tidak untuk dilanjutkan. Setelah tim reviewer judul dan Ketua Program Studi (KPS) Magister Kenotariatan mereview dan melakukan pencocokan judul-judul yang telah diajukan oleh mahasiswa tersebut. Mengenai hasil review terhadap judul yang diajukan sesegera mungkin akan diumumkan kepada mahasiswa. Apabila judul layak dilanjutkan maka ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan Dekan namun apabila tidak layak maka akan dikembalikan kepada mahasiswa untuk diperbaiki dan dikonsultasi dengan Ketua Program Studi (KPS) Magister Kenotariatan. Selanjutnya, bagian akademik menghimbau kepada mahasiswa untuk meng input judul yang telah disetujui tersebut dan melakukan pendaftaran melalui SISTER Universitas Jember. Kemudian file judul hasil input melalui SISTER tersebut di Upload dan diajukan kembali kepada Ketua Program Studi (KPS) Magister Kenotariatan yang selanjutnya digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan Dosen Pembimbing Utama (DPU) dan Dosen Pembimbing Anggota (DPA). Selanjutnya Pembantu Dekan 1 mengeluarkan Surat Tugas Dosen Pembimbing Utama (DPU) dan Dosen Pembimbing Anggota (DPA) terhadap usulan penelitian tesis tersebut.
30 2. Usulan Proposal Tesis Tahap ini merupakan tahap usulan penelitian tesis sebagai awal proses bimbingan. Setelah proses pengajuan judul telah dilalui maka langkah berikutnya adalah mahasiswa menghadap Dosen Pembimbing Utama (DPU) dan Dosen Pembimbing Anggota (DPA) untuk menyerahkan Surat Tugas bimbingan tesis serta form bimbingan. Selanjutnya mahasiswa melakukan konsultasi dengan para pembimbing dan menjelaskan latar belakang dan isu hukum yang menjadi usulan penelitian tesis agar mendapatkan arahan dan alur pikir yang jelas dalam jangka waktu minimal 1 (satu) semester dan maksimal 2 (dua) semester apabila mahasiswa tidak segera menghadap dosen pembimbing selama 2 (dua) semester maka Ketua Program Studi (KPS) memberikan Surat Peringatan, mengingat efisiensi waktu guna memperlancar proses perkuliahan di Magister Kenotariatan. 3. Ujian Proposal Tesis Setelah Dosen Pembimbing Utama (DPU) dan Dosen Pembimbing Anggota (DPA) memeriksa usulan penelitian tesis (proposal tesis) mahasiswa bimbingan dan dianggap layak maka Dosen Pembimbing Utama (DPU) dan Dosen Pembimbing Anggota (DPA) memberikan persetujuan (ACC) untuk segera di ujikan, dengan demikian mahasiswa mengajukan permohonan ujian proposal tesis melalui bagian akademik program studi magister kenotariatan untuk segera diproses. Proposal tesis tersebut dibuat rangkap 5 (lima) dan dilengkapi dengan lembar pengesahan ujian proposal tesis yang ditanda tangani oleh Dosen Pembimbing Utama (DPU), Dosen Pembimbing Anggota (DPA) dan Ketua Program Studi (KPS). Selanjutnya Ketua Program Studi (KPS) menentukan para penguji yang terdiri dari 5 (lima) Dosen, diantaranya Ketua Penguji, sekertaris dan 3 (tiga) anggota penguji termasuk didalamnya Dosen Pembimbing Utama (DPU) dan Dosen Pembimbing Anggota (DPA). Kemudian diterbitkanlah Surat Tugas Pembantu Dekan I (PD 1) Fakultas Hukum Universitas Jember beserta susunan jadwal ujian untuk selanjutnya diserahkan oleh mahasiswa kepada para penguji. Ujian proposal tesis bertujuan untuk memberikan masukan dan perbaikan terhadap proposal serta penentuan terhadap “dapat dilanjutkan” atau “tidak dapat dilanjutkan” pada tahap tesis. Jika hasil ujian proposal tesis “tidak dapat dilanjutkan” mengandung makna bahwa tidak lulus dengan demikian dikembalikan kepada mahasiswa untuk diperbaiki dan dikonsultasikan kepada para pembimbing. Perbaikan tersebut dapat berupa perbaikan judul, isu hukum atau dimungkinkan memperbaiki total. 4.1 Kerangka Penulisan Proposal dan Tesis Kerangka Proposal Tesis Penulisan Proposal Tesis terdiri atas (1) bagian awal, (2) bagian utama, dan (3) bagian akhir. A. BAGIAN AWAL Bagian awal usulan penelitian terdiri atas: a. Halaman sampul depan; b. Halaman sampul dalam; c. Halaman persetujuan; d. Halaman daftar lsi: dan
31 e. Halaman daftar lampiran. B. BAGIAN UTAMA Bagian inti usulan penelifian memuat hal sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1.3.2 Mantaat Penelitian 1.4 Orisinalitas Penelitian 1.5. Metode Penelitian BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL BAB 4 SISTEMATIKA BAB 5 RANCANGAN SUSUNAN BAB C. BAGIAN AKHIR Bagian akhir terdiri atas: 1. Daftar Bacaan 2. Lampiran PENJABARAN KERANGKA PROPOSAL TESIS A. BAGIAN AWAL 1. Halaman Sampul Depan Halaman ini memuat berturut-turt: 1) proposal tesis; 2) judul; 3) Lambang Universitas Jember; 4) nama dan NIM; 5) Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Jember; 6) Program Pascasarjana Universitas Jember; dan tahun disetujuinya proposal tesis. Halaman ini menggunakan kertas Buffalo atau linen warna merah. 2. Halaman Sampul Dalam Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan, akan tetapi tidak disertai lambang Universitas Jember. halaman ini menggunakan kertas putih ukuran A4 70 gram atau sesuai dengan pedoman pengetikan. 3. Halaman Persetujuan Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan para pembimbing. Disahkan oleh Ketua Program Studi. 4. Halaman Daftar Isi Daftar isi memuat semua bagian dalam proposal tesis, termasuk urutan Bab, Sub Bab dan Anak Sub Bab dengan nomor halamannya. 5. Halaman Daftar Lampiran Daftar Lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor halamannya. Contoh Lampiran; 1) Jadwal Kegiatan lampiran; 2) Rincian Biaya.
32 B. BAGIAN INTI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar belakang berisi uraian tentang apa yang menjadi isu hukum dalam penelitian, alasan mengapa isu hukum itu penting dan perlu diteliti. Isu hukum tersebut harus didukung oleh peristiwa hukum dan teori hukum sehingga menjadi jelas permasalahan tersebut perlu diteliti. Disamping itu juga menunjukkan keterkaitan isu hukum yang akan diteliti dengan teori hukum sebagai pisau analisis. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan Masalah adalah rumusan secara konkrit terhadap isu hukum yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang dilandasi dengan pemikiran teoritis yang perlu diuji kebenarannya. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus lugas dan tegas yang meliputi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus proposal tesis. 1.3.2. Manfaat Penelitian Bagian ini berisi uraian tentang temuan baru atau argumentasi baru yang dihasilkan dan manfaat temuan atau argumentasi baru tersebut bagi perkembangan ilmu hukum, yang dapat dimanfaatkan oleh ilmuwan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). 1.4. Orisinalitas penulisan Di bagian ini harus diuraikan mengenai orisinalitas penelitian dan penulisan, dengan cara menguraikan atau memaparkan hasil-hasil penelitian dan penulisan terdahulu untuk topik yang sama atau berkaitan. 1.5. Metode Penelitian Memuat tipe penelitian Pendekatan: misalnya conceptual approach. statute approach, historical approach, comparative approach (bisa juga gabungan berbagai pendekatan).Langkah penelitian: berisi paparan secara lengkap dan jelas tentang langkah pengumpulan bahan hukum dan langkah kajian.
BAS 2 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Mencantumkan nama sumbernya dan tata cara penulisan kepustakaannya harus seusai dengan ketentuan pada panduan yang digunakan.
33 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL Kerangka konseptual diabstraksi dari berbagai teori dan pemikiran ilmiah. Yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian.
BAB 4 SISTEMATIKA Memuat argumentasi tentang susunan tiap bab serta substansi dan masing-masing bab. Diuraikan dalam bentuk kalimat dan sebuah paragraf, dapat juga lebih dari dua atau tiga paragraf. BAB 5 RANCANGAN SUSUNAN BAB Memuat rincian tiap bab-bab dalam rancangan tesis. C. BAGIAN AKHIR Bagian akhir proposal tesis, meliputi: 1. Daftar Bacaan (lihat cara penulisan kepustakaan pada bab dalam buku ini tentang tata cara penulisan dan pedoman pengetikan). 2. Lampiran (jadwal kegiatan). 2.1. KERANGKA PENULISAN TESIS
Tesis terdiri atas tiga bagian, yaitu (1) bagian awal, (2) bagian utama, dan (3) bagian akhir. A. Bagian Awal Bagian awal Tesis terdiri atas: Sampul Depan; Halaman Sampul Dalam; Halaman Pengesahan; Halaman Pernyataan Orisinalitas; Halaman Ringkasan (dalam bahasa Indonesia); Halaman Summary (dalam bahasa Inggris); Halaman Ucapan Terima Kasih; Halaman Daftar Isi; Halaman Daftar Tabel (jika ada); Halaman Daftar Gambar, Bagan, dan Grafik (jika ada). B. Bagian Utama Bagian utama tesis terdiri atas: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Orisinalitas Penelitian Metode Penelitian
34 BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III KERANGKA KONSEPTUAL BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI C. Bagian Akhir Tesis 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran (jika ada) 2.4. PENJABARAN KERANGKA TESIS A. BAGIAN AWAL 1. Halaman Sampul Depan Halaman ini memuat berturut-turt: 1) tesis; 2) judul; 3) Lambang Universitas Jember; 4) nama dan NIM; 5) Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Jember; 6) Program Pascasarjana Universitas Jember dan tahun tesis diujikan. Halaman ini menggunakan hard cover warna merah. 2. Halaman Sampul Dalam Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan, akan tetapi tidak disertai lambang Universitas Jember. Halaman ini menggunakan kertas putih ukuran A4 70 gram atau sesuai dengan pedoman pengetikan. 3. Halaman Prasarat Gelar Halaman ini memuat berturut-turut: (1) judul; (2) tesis; (3) kalimat: “untuk memperoleh gelar magister dalam program studi magister kenotariatan pada program pascasarjana universitas jember”; (4) nama dan nim; (5) program studi magister kenotariatan; (6) program pascasarjana universitas jember dan tanggal, bulan, tahun, tesis diujikan. 4. Halaman Persetujuan Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan para pembimbing. Disahkan oleh Ketua Program Studi. 5. Halaman Identitas Tim Penguji Halaman ini memuat: (1) judul; (2) tanggal, bulan tahun pelaksanaan ujian; (3) SK Penguji; (4) nama komisi pembimbing; (5) nama tim dosen penguji tesis. 6. Halaman Pernyataan Orisinalitas Halaman pernyataan orisinalitas merupakan halaman yang memuat tentang ketegasan penulis/peneiti bahwa naskah tesis tersebut adalah bukan karya plagiasi. Penulis menjamin orisinalitas dan hasil penelitian dalam tesis serta bersedia mempertanggungjawabkan berdasarkan aturan yang ada. 7. Halam Ucapan Terimakasih Halaman ini memuat pernyataan terima kasih peserta program magister kepada mereka yang telah membantu dalam melakukan penelitian dan dalam penyusunan naskah dan fihak tertentu yang dianggap penting dan berperan dalam penyelesaian tesis. 8. Halaman Ringkasan Ringkasan merupakan ulasan singkat tentang isi tesis secara global. Ringkasan mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian dan hasil-hasil penelitian yang
35 menonjol. Dalam ringkatan tidak diperkenankan mencantumkan kutipan (acuan) dan pustaka. Ringkasan merupakan hasil uraian murni dari penulis yang disusun dengan jumlah maksimum 600 kata dan diketik satu spasi. 9. Halaman Summary Summary merupakan ringkasan yang ditulis dalam bahasa inggris 10. Halaman Kata Pengantar Halaman ini memuat tentang rasa syukur sehubungan dengan telah diselesaikannya penelitian dan penulisan tesis. Halaman ini juga memuat uraian singkat yang mengantarkan kepada pembaca agar dapat memahami isi tulisan, manfaat bagi yang membutuhkan, harapan dan penyempurnaan. 11. Halaman Daftar Isi Daftar isi memuat semua bagian dalam tesis, termasuk urutan Bab, Sub Bab dan Anak Sub Bab dengan nomor halamannya. 12. Halaman Daftar Tabel (jika ada) Daftar Tabel memuat semua tabel yang disajikan dalam isi tesis. Penulisan daftar tabel dituangkan secara berturut dan nomor tabel, judul tabel dan nomor halamannya. Nomor tabel ditulis dengan angka. Judul tabel dalam daftar tabel harus sesuai dengan judul tebal dalam isi tesis. 13. Halaman Gambar (jika ada) Halaman daftar gambar memuat semua gambar yang disajikan dalam isi tesis. Penulisan daftar gambar dituangkan secara berturut dan nomor gambar, judul tabel dan nomor halamannya. Nomor gambar ditulis dengan angka. Judul tabel dalam daftar gambar harus sesuai dengan judul tebal dalam isi tesis. 14. Halaman Daftar Lampiran Daftar Lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor halamannya. Contoh Lampiran; 1) Jadwal Kegiatan lampiran; 2) Rincian Biaya.
B. Bagian Inti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar belakang berisi uraian tentang apa yang menjadi isu hukum dalam penelitian, alasan mengapa isu hukum itu penting dan perlu diteliti. Isu hukum tersebut harus didukung oleh peristiwa hukum dan teori hukum sehingga menjadi jelas permasalahan tersebut perlu diteliti. Disamping itu juga menunjukkan keterkaitan isu hukum yang akan diteliti dengan teori hukum sebagai pisau analisis. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan Masalah adalah rumusan secara konkrit terhadap isu hukum yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang dilandasi dengan pemikiran teoritis yang perlu diuji kebenarannya. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus lugas dan tegas yang terdiri dari (1) tujuan umum; dan (2) tujuan khusus.
36 1.3.1. 1.
Tujuan Penelitian Tujuan umum Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui penelitian. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus merupakan penjabaran dari tujuan umum. Sifatnya lebih operasional dan spesifik. Apabila semua tujuan khusus dicapai maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. 1.3.2. Manfaat Penelitian Bagian ini berisi uraian tentang temuan baru atau argumentasi baru yang dihasilkan dan manfaat temuan atau argumentasi baru tersebut bagi perkembangan ilmu hukum, yang dapat dimanfaatkan oleh ilmuwan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). 1.4. Orisinalitas penulisan Di bagian ini harus diuraikan mengenai orisinalitas penelitian dan penulisan, dengan cara menguraikan atau memaparkan hasil-hasil penelitian dan penulisan terdahulu untuk topik yang sama atau berkaitan. 1.5. Metode Penelitian Memuat tipe penelitian Pendekatan: misalnya conceptual approach. statute approach, historical approach, comparative approach (bisa juga gabungan berbagai pendekatan). Langkah penelitian: berisi paparan secara lengkap dan jelas tentang langkah pengumpulan bahan hukum dan langkah kajian. Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Mencantumkan nama sumbernya dan tata cara penulisan kepustakaannya harus seusai dengan ketentuan pada panduan yang digunakan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Mencantumkan nama sumbernya dan tata cara penulisan kepustakaannya harus seusai dengan ketentuan pada panduan yang digunakan. Meskipun terlihat sederhana, tinjauan pustaka tidak dapat dianggap mudah karena jika mekanisme penulisan daftar pustaka dan pengetahuan penelitian tidak memadai, mahasiswa dan peneliti akan terjebak dalam plagiarisme. Oleh karena itu, ada beberapa hal substansial yang harus diperhatikan oleh mahasiswa dan peneliti ketika mereka menulis tinjauan pustaka. Menulis tinjauan pustaka berarti mahasiswa atau penulis harus membaca, memahami dan mereview atau meninjau substansi dari referensi-referensi yang berkaitan dengan tema penelitian mereka. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti dibawah ini:
37 1.
2.
3.
Mereview atau meninjau bahan pustaka ditujukan untuk mencari celah/dimensi tema/topic/bahasan yang belum dibahas oleh peneliti terdahulu terkait tema penelitian yang sedang ditulis. Mereview atau meninjau bahan pustaka tidak cukup dengan meng-copy paste ide-ide yang ada dalam referensi yang mereka lalu ditambahkan dalam bab tinjauan pustaka melainkan mahasiswa atau peneliti harus mampu menjelaskan kenapa mereka menulis ide/teori tersebut kedalam bab tinjauan pustaka. Artinya, memasukan ide/teori dalam bab tinjauan pustaka tetaplah harus memperhatikan aspek analisis daripada aspek naratif. Bab tinjauan pustaka tidak perlu berpanjang lebar melainkan fokus dalam beberapa referensi yang terkait dengan tema penelitian.
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL Kerangka konseptual diabstraksi dari berbagai teori dan pemikiran ilmiah.Yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini merupakan bagian terpenting pada tesis, bagian ini menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan ilmu, paradigm konsep dan teori yang dipadukan dengan hasil penelitian. Pembahasan sedikitnya mencakup hal sebagai berikut: 1. Penalaran hasil penelitian baik secara deduktif maupun induktif, sehingga dapat menjawab dengan menjelaskan rumusan masalah yang diajukan. 2. Perpaduan temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya dan konsekuensi serta pengembangannya di masa yang akan datang. 3. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberikan saran bagi penelitian selanjutnya. BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan merupakan uraian saingkat hasil analisis dari pembahasan, yang sekurangkurangnya teridiri atas (1) jawaban terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian; (2) hal baru yang ditemukan dan prospek temuan; (3) pemaknaan teoritis dari hal baru yang ditemukan. 5.2. Saran Saran merupakan tanggapan dan argumentasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu hukum dan kenotariatan. Sekurang-kurangnya memberi saran bagi penelitian selanjutnya, sebagai hasil pemikiran penelitian atas keterbatasan penelitian yang dilakukan. C. BAGIAN AKHIR Bagian akhir tesis, meliputi: 1. Daftar Bacaan (lihat cara penulisan kepustakaan pada bab dalam buku ini tentang tata
38 cara penulisan dan pedoman pengetikan).
4.2 TATA CARA PENULISAN TESIS Pedoman penelitian dan penulisan tesis ini disusun dengan tujuan: 1. Memahami pokok-pokok format penulisan usulan penelitian dan penulisan tesis: 2. Sebagai pedoman bagi peserta Program Studi MIH dalam melakukan penulisan usulan penelitian dan penulisan tesis; 3. sebagai pedoman bagi pembimbing dalam proses pembimbingan kepada peserta didik, baik untuk usulan penelitian maupun dalam penulisan tesis; 4. Mengembangkan keilmuan dan pengetahuan sivitas akademika terkait dinamika penulisan karya ilmiah yang berkembang di Indonesia dan dunia. Tata cara penulisan ini terdiri dari beberapa sub bahasan. Bagian pertama mengulas tentang dinamika karya ilmiah yang mempengaruhi Prodi MIH Fakultas Hukum Universitas Jember untuk menyediakan pedoman karya ilmiah/tesis kepada mahasiswa yang sedang menulis tesis atau tugas akademik lain. Sub bahasan selanjutnya membahas tentang beberapa jenis daftar pustaka dan gaya selingkung serta teknik penulisannya. Sedangkan sub bahasan terakhir mengulas tentang plagiarisme. 1. DASAR PEMIKIRAN Karya ilmiah baik berupa artikel, makalah, jurnal, laporan akhir studi dan buku mempunyai gaya penulisan yang berbeda-beda. Semua karya ilmiah yang dipublikasikan menunjukkan ciri khas gaya bahasa, komposisi kalimat, pemilihan kata dan juga gaya selingkung yang berbedabeda. Untuk format laporan akhir studi, baik berupa skripsi, tesis dan disertasi juga menyajikan ciri khas yang telah ditetapkan oleh suatu program studi atau perguruan tinggi. Oleh karena itu, membatasi “karakter penulisan” karya ilmiah hanya pada satu gaya selingkung atau satu model penulisan referensi akan mengurangi dinamika karya ilmiah itu sendiri. Sejarah panjang para pemikir dan ilmuan dalam menciptakan teknik penulisan karya ilmiah telah membuat dinamika publikasi karya ilmiah semakin menarik. Hal ini disebabkan adanya kompetisi yang ketat di antara para ilmuan untuk bisa menyediakan gaya selingkung yang bisa memberikan kemudahan bagi para pembaca karya ilmiah menelusuri sumber referensi yang telah digunakan oleh penulis untuk mendukung argumentasi mereka. Pada akhirnya penggunaan teknik penulisan karya ilmiah tidak stagnan namun sangat dinamis mengikuti perkembangan penemuan gaya selingkung yang baru. Dinamika ini pada umumnya sangat berkembang pesat di negara-negara dengan tradisi publikasi yang sudah mapan seperti di Eropa Barat dan Amerika Utara. Contoh nyata dari berkembangnya dinamika penulisan ilmiah ini bisa dilihat dari sudah punahnya penggunaan loc cit dan op cit di negara-negara tersebut karena dianggap sudah ketinggalan jaman. Untuk merespon dinamika karya ilmiah yang pesat tersebut, Prodi MIH Fakultas Hukum Universitas Jember merasa perlu menyusun teknik penulisan tesis untuk menyediakan informasi tentang teknik penulisan kepada mahasiswa yang menulis tesis. Ada beberapa hal penting dan mendasar dari petunjuk penulisan tesis yang harus diperhatikan. Pertama,
39 petunjuk penulisan tesis ini menganjurkan kepada mahasiswa yang menulis tesis untuk menganut prinsip “konsistensi” seperti yang dijelaskan dalam substansi bahasan petunjuk penulisan tesis. Kedua, petunjuk penulisan tesis menganut prinsip “bebas beretika” yang dijelaskan dalam substansi bahasan petunjuk penulisan tesis. 2. TEKNIK PENULISAN DAFTAR REFERENSI Sampai saat ada puluhan jenis gaya selingkung yang dipakai oleh perguruan tinggi, penerbit, maupun pengelola jurnal. Ada beberapa perguruan tinggi yang mewajibkan mahasiswa untuk menulis tesis dengan gaya selingkung yang sudah ditetapkan. Sebagian perguruan tinggi lain justru membebaskan mahasiswa memilih gaya selingkung dan teknik penulisan gaya selingkung yang mereka sukai. Berdasarkan dua perbedaan di atas, Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum menganut asas yang kedua, yakni membebaskan mahasiswa untuk memilih teknik penulisan sumber referensi yang mereka sukai dengan tetap menganut prinsip konsistensi. Tata cara penulisan Daftar Pustaka dan pengutipan Referensi dalam footnote (gaya selingkung) harus memperhatikan prinsip “Konsistensi”. Hal ini disebabkan ada banyak sistem referensi yang sampai sekarang sering digunakan dalam berbagai karya ilmiah hukum seperti Harvard Referencing System, Chicago Referencing System, Oscola Oxford, Blue book, Vancouver, American Anthropological Association, American Psychological Association dan beberapa sistem referensi lain. Oleh karena itu mahasiswa berdasarkan persetujuan dosen pembimbing dibebaskan untuk memilih sistem referensi yang mereka minati dengan tetap memperhatikan prinsip “Konsistensi”. Tentu mengingat dan memahami semua jenis gaya penulisan tersebut amatlah sulit jika dilakukan secara manual. Oleh karena itu, Prodi MIH UNEJ menyediakan pelatihan khusus penggunaan software zotero kepada semua mahasiswa Prodi MIH untuk memudahkan penulisan tesis. Zotero adalah software gratis yang ditujukan untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan referensi dan juga menulis karya ilmiah secara konsisten dan tepat. Oleh karena itu, prinsip konsistensi yang diterapkan di Prodi MIH mudah dilaksanakan karena adanya dukungan dari penggunaan zotero tersebut. Yang dimaksud konsistensi adalah: a. Konsistensi antara penulisan Daftar Pustaka dengan gaya selingkung (footnote). Jika gaya selingkung yang digunakan adalah Chicago, maka daftar pustaka juga harus ditulis dengan Chicago. Jika gaya selingkung menggunakan Bluebook, maka daftar pustaka juga harus menggunakan Bluebook dan begitu seterusnya. b. Konsistensi penggunaan salah satu sistem referensi dalam penulisan semua jenis daftar pustaka mulai dari buku monograf, buku kompilasi, jurnal ilmiah, putusan hukum, karya ilmiah tak terpublikasi, opini ilmiah di media massa serta sumber-sumber referensi yang bersifat online. c. Konsistensi penggunaan gaya selingkung dalam satu karya ilmiah/tesis. Sebuah tesis dikatakan inkonsisten dalam hal penulisan gaya selingkung jika dalam satu bagian menggunakan body note/in note dan di bagian lain menggunakan footnote/catatan kaki.
40 Catatan Khusus: Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal penulisan karya ilmiah hukum. Hal ini dikarenakan ada berbagai macam gaya selingkung dan penulisan daftar pustaka. Bahkan setiap jurnal dan universitas di berbagai Negara juga memakai gaya selingkung yang berbeda-beda. Selain itu, sistem referensi yang khusus mengacu pada karya ilmiah hukum seperti Oscola dan Blue book dibuat berdasarkan pemahaman penciptanya tentang sistem hukum Eropa (Oscola) dan Amerika (Blue book). Oleh karena itu, khusus dalam hal penulisan semua jenis produk “perundang-undangan” dan putusan pengadilan di Indonesia, sistem Oscola dan Blue book harus diubah dan disesuaikan dengan karakter hukum Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh penulisan daftar pustaka dan gaya selingkung yang bisa digunakan beserta catatan khusus tentang penulisan produk peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan. SISTEM REFERENSI HARVARD (link: http://libweb.anglia.ac.uk/referencing/harvard.htm) Buku dengan satu penulis: Ditulis dengan cara: Nama Belakang, Singkatan Nama Depan dan Nama Tengah (jika ada), Tahun Terbitan. Judul Buku. Kota Penerbit: Nama Penerbit. Contoh: Baron, D. P., 2008. Business and the organization. Chester: Pearson. Buku dengan dua penulis: Penulisannya sama dengan buku monograf (satu pengarang) diikuti oleh nama pengarang kedua dan seterusnya. Contoh: Barker, R., Kirk, J. and Munday, R.J., 1988. Narrative analysis. Edisi 3. Bloomington: Indiana University Press. Buku dengan tiga atau lebih penulis: Buku dengan tiga pengarang cukup ditulis nama pengarang diikuti dengan singkatan “dan kawan-kawan” lalu ditulis sama dengan tata cara penulisan buku monograf. Contoh: Barker, R., dkk., 1988. Narrative analysis. 3rd ed. Bloomington: Indiana University Press. Buku Kompilasi (mengutip dari salah satu judul dalam sebuah buku kompilasi): Tata cara ini digunakan jika mengutip salah satu tulisan yang ada dalam buku kompilasi. Contoh: Smith, J., 1975. ‘A source of information’, di W. Jones, ed. 2000. One hundred and one ways to find information about health. Oxford: Oxford University Press.
41
JURNAL ILMIAH Penulisan referensi dalam jurnal dilakukan dengan cara: Nama Belakang Pengarang, Singkatan Nama Depan dan Tengah (jika ada), Tahun Terbit, judul artikel, Nama Jurnal, volume terbitan (nomor terbitan). Contoh: Boughton, J.M., 2002. The Bretton Woods proposal: an brief look. Political Science Quarterly, 42 (6). Cox, C., 2002. What health care assistants know about clean hands. Nursing today, Spring Issue. Perry, C., 2001. What health care assistants know about clean hands. Nursing Times, 97(22). JURNAL YANG DIAKSES SECARA ONLINE Tata cara penulisannya sama dengan jurnal print out dan diikuti dengan link/sumber online dimana artikel tersebut diakses. Contoh: Boughton, J.M., 2002. The Bretton Woods proposal: an in depth look. Political Science Quarterly, [e-journal] 42(6). Available through: Anglia Ruskin University Library website
[Accessed 12 June 2005]. ARTIKEL ILMIAH DI MAJALAH ONLINE Penulisan artikel dalam majalah dilakukan dengan cara: Nama Belakang Pengarang, Singkatan nama depan., Tahun Terbitan. Judul Artikel. Nama Majalah, diikuti dengan menuliskan sumber/link majalah tersebut. Contoh: Kipper, D., 2008. Japan's new dawn. Popular Science and Technology, [online] Available at: [Accessed 22 June 2009]. ARTIKEL ILMIAH DI KORAN/MAJALAH CETAK Slapper, G., 2005. Corporate manslaughter: new issues for lawyers. The Jakarta Post, 3 September. LAPORAN TAHUNAN LEMBAGA PEMERINTAH DAN SWASTA Department of Health, 2001. National service framework for older people. London: Department of Health.
42 Coulter, A. and Collins, A., 2011. Making shared decision-making a reality: no decision about me, without me. London: The King's Fund. DISERTASI/THESIS/SKRIPSI Richmond, J., 2005. Customer expectations in the world of electronic banking: a case study of the Bank of Britain. Doktor. Universitas Jember. Richmond, J., 2005. Customer expectations in the world of electronic banking: a case study of the Bank of Britain. Thesis. Universitas Jember. WEBSITE NHS Evidence, 2003. National Library of Guidelines. [online] Available [Accessed 10 October 2009].
at:
CATATAN KHUSUS: PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PUTUSAN PENGADILAN Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2017 tentang Kejahatan Plagiasi di Perguruan Tinggi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 140/IX/2009 tentang Permohonan Uji Materi UndangUndang Nomor 1/PNPS/1965. Putusan Pengadilan Negeri Semarang Nomor 10/Pid.B/2010/PN.Smg.
SISTEM REFERENSI OSCOLA (https://www.law.ox.ac.uk/sites/files/oxlaw/oscola_4th_edn_hart_2012.pdf) Buku Ditulis dengan cara: Nama Pengarang, Judul Buku (Nama Penerbit Tahun Terbitan) halaman. Contoh: Thomas Hobbes, Leviathan ( First published 1651, Penguin 1985) 268. Gareth Jones, Goff and Jones: The Law of Restitution (1st supp, eds 7, Sweet & Maxwell 2009) Buku dengan Dua Pengarang Ditulis dengan cara yang sama dengan buku monograf (satu pengarang) dan ditambahkan nama pengarang kedua setelah pengarang pertama. Contoh: K Zweigert and H Kö tz, An Introduction to Comparative Law (Tony Weir eds 3, OUP 1998) Buku Kompilasi Ditulis dengan cara: Nama Pengarang, “Judul Tulisan/Artikel” di Nama Pengarang/Editor, (Ed.), Judul Buku (Nama Penerbit diikuti dengan Tahun Terbitan)
43 Contoh: Francis Rose, ‘The Evolution of the Species’ in Andrew Burrows and Alan Rodger (eds), Mapping the Law: Essays in Memory of Peter Birks (OUP 2006) Jurnal Nama Pengarang, “Judul Artikel” (tahun) Volume Terbitan Singakatan Jurnal Nomor Terbitan, halaman. Contoh: JAG Griffith, ‘The Common Law and the Political Constitution’ (2001) 117 LQR 42, 64. Keterangan: LQR = Law Quarterly Review – Nama Jurnal Yang Diterbitkan. Jurnal Online Graham Greenleaf, ‘The Global Development of Free Access to Legal Information’ (2010) 1(1) EJLT < http://ejlt.org//article/view/17 > accessed 27 July 2010. Websites dan blogs Sarah Cole, ‘Virtual Friend Fires Employee’ (Naked Law, 1 May 2009) <www.nakedlaw. com/2009/05/index.html> accessed 19 November 2009. Artikel di Surat Kabar Jane Croft, ‘Supreme Court Warns on Quality’ Financial Times (London, 1 July 2010) 3 Penulisan Produk Perundang-Undangan selain Indonesia Masing-masing negara mempunyai sistem hukum yang berbeda-beda. Begitu juga dengan tata cara penulisan produk perundang-undangan dan putusan pengadilan. Negara-negara yang berbasis Common Law seperti Inggris, Amerika, Australia dan Canada mempunyai karakter penulisan putusan pengadilan dan perundang-undangan yang sangat berbeda dengan Indoensia. Oleh sebab itu untuk penulisan kedua sumber referensi itu dalam Oscola tetap mengacu pada tata cara Oscola. Berikut beberapa contohnya: Peraturan Perundang-Undangan Act of Supremacy 1558. Human Rights Act 1998, s 15(1)(b).
44 Penalties for Disorderly Behaviour (Amendment of Minimum Age) Order 2004, SI 2004/3166. Putusan Pengadilan Ditulis sebagai berikut: Nama Pihak Pertama yang bersengketa v. Nama Pihak kedua yang bersengketa, Nama Pengadilan, Tahun penetapan putusan, halaman. Osman v UK ECHR 1998 3124 Atau bisa juga ditambahkan nomor pengajuan kasus ke pengadilan seperti dibawah ini: Balogh v Hungary App no 47940/99 (ECHR, 20 July 2004) Website Hawking, S. 2000. Professor Stephen Hawking's website. [Online]. [Accessed 9 February 2009]. Available from: http://www.hawking.org.uk/ CATATAN KHUSUS: PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PUTUSAN PENGADILAN Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2017 tentang Kejahatan Plagiasi di Perguruan Tinggi. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 140/IX/2009 tentang Permohonan Uji Materi UndangUndang Nomor 1/PNPS/1965. Putusan Pengadilan Negeri Semarang Nomor 10/Pid.B/2010/PN.Smg.
SISTEM REFERENSI CHICAGO (http://www.chicagomanualofstyle.org/tools_citationguide.html) Ciri Khas: 1. Penulisan nama pengarang karya ilmiah dalam gaya selingkung dan daftar pustaka berbeda. 2. Dalam gaya selingkung, nama penulis karya ilmiah ditulis lengkap sedangkan dalam daftar pustaka nama penulis diawali dengan nama belakang/nama keluarga diikuti (,) dan diakhiri dengan nama depan. Buku dengan Satu Penulis Gaya Selingkung: Michael Pollan, The Omnivore’s Dilemma: A Natural History of Four Meals (New York: Penguin, 2006), hlm. Daftar Pustaka: Pollan, Michael. The Omnivore’s Dilemma: A Natural History of Four Meals. New York: Penguin, 2006.
45 Dua atau Lebih Penulis Gaya selingkung: Geoffrey C. Ward and Ken Burns, The War: An Intimate History, 1941–1945 (New York: Knopf, 2007), hlm. 52. Daftar Pustaka: Ward, Geoffrey C., and Ken Burns. The War: An Intimate History, 1941–1945. New York: Knopf, 2007. Empat atau Lebih Penulis Untuk empat atau lebih penulis, tuliskan nama salah satu penulis diikuti dengan dkk dalam penulisan gaya selingkung. Sedangkan untuk Daftar Pustaka, tuliskan semua nama penulis secara lengkap diikuti dengan cara penulisan Daftar Pustaka seperti penulisan satu penulis atau dua penulis. Gaya Selingkung: Dana Barnes, dkk., Plastics: Essays on American Corporate Ascendance in the 1960s (New York: Knopf, 2007), hlm. 50. Daftar Pustaka: Barnes, Dana, Illic, Joseph, Alim, Muhammad and Richmond Lattimore, terj., The Iliad of Homer (Chicago: University of Chicago Press, Buku Kompilasi Gaya Selingkung: John D. Kelly, “Seeing Red: Mao Fetishism, Pax Americana, and the Moral Economy of War,” di Anthropology and Global Counterinsurgency, ed. John D. Kelly dkk. (Chicago: University of Chicago Press, 2010) hlm. Daftar Pustaka: Kelly, John D. “Seeing Red: Mao Fetishism, Pax Americana, and the Moral Economy of War.” In Anthropology and Global Counterinsurgency, edited by John D. Kelly, Beatrice Jauregui, Sean T. Mitchell, and Jeremy Walton, 67–83. Chicago: University of Chicago Press, 2010. PENULISAN IBID DAN SUPRA NOTE Di berbagai perguruan tinggi, sisem penulisan opcite untuk menuliskan sebuah referensi yang telah dikutip dalam catatan kaki sebelumnya sudah ditinggalkan karena dianggap sudah kadaluarsa. Mereka kemudian menawarkan sistem penulisan baru untuk memudahkan para pembaca melacak sumber referensi yang dikutip dalam sebuah buku. Contoh penulisan ibid dan supra note adalah sebagaimana dalam kalimat berikut: Pengakuan hak asasi manusia didalam konstitusi sebuah negara sangat penting mengingat implementasi hak asasi manusia internasional di sebuah negara sangat bergantung pada
46 pengakuan hak asasi manusia dalam hukum nasional dan konstitusi negara tersebut.2 Ketika sebuah negara telah mendefinisikan dan mengakui hak asasi manusia dalam konstitusinya dan juga telah meratifikasi instrument hak asasi manusia internasional, maka standar internasional tentang pengakuan dan pemenuhan hak asasi manusia di negara tersebut harus diimplementasikan.3 Artinya, Standar internasional digunakan sebagai contoh atau role model pengakuan hak asasi manusia didalam konstitusi dan hukum nasional di sebuah negara.4 Di negara-negara Asia, instrumen internasional hak asasi manusia telah diratifikasi oleh berbagai negara termasuk Indonesia yang meratifikasi beberapa instrumen internasional sejak era reformasi.5 PLAGIARISME Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam penulis karya ilmiah adalah plagiarisme. Plagiarisme merupakan kejahatan dibidang akademik yang tidak hanya sebatas pelanggaran etika akademik dari seorang penulis melainkan juga kejahatan yang bisa dipidana. Pihak Kemenristek Dikti juga sudah berusaha mencegah terjadinya praktik plagiasi di perguruan tinggi dengan menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulan Plagiat di Perguruan Tinggi. Prodi MIH sudah menggunakan turnitin untuk mendidik sivitas akademika agar terbiasa menulis karya ilmiah mereka yang terbebas dari plagiarisme. Penggunaan turnitin ini penting mengingat sampai saat ini masih ada beberapa penulis yang terjerat kasus plagiarisme baik di Indonesia maupun di luar negeri. Oleh karena itu dalam konteks global, itu banyak perguruan tinggi di dunia membekali mahasiswa mereka dengan pengetahuan kode etik penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah. Selain itu untuk meminimalisir terjadinya plagiarisme, perguruan tinggi tersebut juga mengembangkan software anti plagiarisme. Di Indonesia, dengan segala keterbatasan dan potensi penelitian dari berbagai disiplin ilmu, kode etik plagiarisme harus juga dipatuhi oleh dosen dan mahasiswa. Meskipun di banyak perguruan tinggi di Indonesia belum dikembangkan software anti plagiarisme, bukan berarti para penulis karya ilmiah bisa terbebas dari kemungkinan menjadi akademisi plagiat. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang penulis untuk menghindari plagiarisme. Beberapa diantaranya adalah tata cara pengutipan dari sumber referensi dan cara pengambilan ide dari sebuah referensi. Sampai saat ini, plagiarisme dipahami sebagai sebuah pengingkaran yang dilakukan oleh seorang penulis terhadap sebuah ide dari peneliti terdahulu. Hal ini juga bisa dilihat dari pasal 1 UU No. 17/2010 yang mengatur bahwa sebuah karya atau kutipan dianggap plagiat jika seorang penulis menulis ulang sebagian atau seluruh ide dari penulis lain dengan tidak sumber bacaan. Namun plagiat tidak bisa hanya dipahami sebagai sebuah bentuk pengingkaran atau pencurian ide seperti yang tertuang dalam peraturan tersebut. Hal ini disebabkan bentuk 2 3 4 5
Mayer, A. E., 1999. Islam and Human Rights: Tradition and Politics. Oxford: Westview Press. Hlm. 19. Shaw, M. N., 2005. “Self Determination and the Use of Force”, di Ghanea, N., & Zanthaki, A., (ed.) Minorities, Peoples and Self-Determination. Leiden: Martinus Nijhoff. hlm. 46. Mayer, supra note 1, hlm. 19. Ibid, hlm. 31.
47 “pengingkaran” ini bisa berbacam-macam. Diantaranya adalah: 1. Menulis ulang sebuah ide atau beberapa ide dari peneliti terdahulu tanpa menyebutkan sumber referensinya. Contohnya: “Pengakuan hak asasi manusia didalam konstitusi sebuah negara sangat penting mengingat implementasi hak asasi manusia internasional di sebuah negara sangat bergantung pada pengakuan hak asasi manusia dalam hukum nasional dan konstitusi negara tersebut”. Pendapat tersebut berasal dari sebuah buku yang dikarang oleh Ann Elizabeth Mayer, Islam and Human Rights: Tradition and Politics. Oxford: Westview Press. hlm. 19. Catatan: Tulisan diatas dianggap plagiat karena tidak menyertakan sumber referensi. Untuk menghindari pelanggaran kode etik penulisan karya ilmiah dan terbebas dari unsur plagiarisme, maka tulisan diatas harus ditulis sebagai berikut: “Implementasi hak asasi manusia internasional disebuah negara sangat bergantung pada pengakuan hak asasi manusia didalam konstitusi sebuah negara”.6 2. Menulis ulang satu kalimat atau lebih dari peneliti terdahulu tanpa melakukan perubahan susunan tata bahasa. Contohnya: “Pengakuan hak asasi manusia didalam konstitusi sebuah negara sangat penting mengingat implementasi hak asasi manusia internasional di sebuah negara sangat bergantung pada pengakuan hak asasi manusia dalam hukum nasional dan konstitusi negara tersebut”.7 Catatan: Meskipun kalimat diatas telah menyertakan catatan kaki, namun tetap dianggap mengandung unsur plagiarisme karena penulis tidak melakukan perubahan susunan tata bahasa/paraphrasing. Untuk menghindari plagiarisme, maka penulis harus menyertakan sumber referensi sekaligus mengubah susunan tata bahasa tanpa merubah makna/ide awal dari kalimat tersebut. 3. Menulis dua kalimat secara berurutan dari sebuah sumber referensi namun hanya menyertakan satu sumber referensi dalam catatan kaki. Contohnya: 6 7
Mayer, supra note 1. hlm. 19. Ibid, Hlm. 19.
48 Pengakuan hak asasi manusia didalam konstitusi sebuah negara sangat penting mengingat implementasi hak asasi manusia internasional di sebuah negara sangat bergantung pada pengakuan hak asasi manusia dalam hukum nasional dan konstitusi negara tersebut. Standar internasional digunakan sebagai contoh atau role model pengakuan hak asasi manusia didalam konstitusi dan hukum nasional di sebuah negara.8 Catatan: Dua kalimat diatas mengandung unsur plagiarisme karena kalimat pertama berasal dari bukunya Ann Elizabeth Mayer, namun penulis hanya menyertakan pendapatnya Ann tersebut diakhir kalimat kedua. Untuk menghindari unsur plagiarisme, maka penulisannya adalah sebagai berikut: Pengakuan hak asasi manusia didalam konstitusi sebuah negara sangat penting mengingat implementasi hak asasi manusia internasional di sebuah negara sangat bergantung pada pengakuan hak asasi manusia dalam hukum nasional dan konstitusi negara tersebut.9 Standar internasional digunakan sebagai contoh atau role model pengakuan hak asasi manusia didalam konstitusi dan hukum nasional di sebuah negara.10
8 9 10
Ibid, Hlm. 19. Ibid, Hlm. 19. Ibid, hlm. 19.