PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA UNTUK MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY 2015: STUDI KASUS UNIVERSITAS PADJADJARAN Oleh: Soni A. Nulhaqim.1 Dudi Heryadi.2 Ramadhan Pancasilawan.3
ASEAN Community 2015 beberapa bulan akan dihadapi oleh Masyarakat Indonesia. Perguruan Tinggi memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Berkenaan hal tersebut, Unpad sebagai salah satu perguruan tinggi besar di Indonesia yang berada di daerah dan lahir atas kehendak masyarakat dan tokoh Jawa Barat tahun 1957. Pertanyaannya, Bagaimana peranan Unpad sebagai perguruan Tinggi dalam meningkan kualitas pendidikan untuk menghadapi ASEAN Community? Teori yang digunakan untuk mengkaji tema penelitian ini menggunakan perspektif Kesejahteraan Sosial khususnya Teori Pembangunan Sosial dan perspektif Hubungan Internasional dengan Teori Epistemic Community. Metode penelitiannya adalah kualitatif dengan teknik studi kasus. Sumber data meliputi data primer melalui Indepth Interview maupun sekunder dengan analisis deskriptif. Temuan Penelitian, Unpad sebagai Perguruan Tinggi mengalami perubahan bentuk mulai dari Perguruan Tinggi Negeri, kemudian PTN Badan Layanan Umum (2008) dan Transisi menuju PTN Berbadan Hukum (2014). Capaian Unpad meliputi Akreditasi A Institusi Perguruan Tinggi, Tiga tahun berturut sebagai PT yang paling banyak diminati oleh calon mahasiswa melalui Seleksi Nasional Masuk PTN, dan Wajib Tanpa Pengecualian (WTP) hasil audit Keuangan. Upaya Unpad dalam menuju ASEAN Community ditunjukan melalui Komitmen dalam Rencana Strategisnya yaitu Menjadi Universitas Unggul dalam Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Kelas Dunia, Penguatan Infrastruktur melaui Sistem pelayanan berbasis IT, Memiliki lima pilar penelitian yang didukung oleh sumber dana yang cenderung meningkat dan hasil penelitian berbasis produk, Peningkatan Kualitas SDM melalui Studi lanjut program doktor ke Luar Negeri serta wacana Dosen Riset, Tata kelola Kerja sama dan jejaring kerja sama yang baik, Keberadaan mahasiswa Asing yang cenderung meningkat, kecenderungan semakin terintegrasinya, hasil penelitian menjadi dasar dalam proses pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat Kata Kunci: Perguruan Tinggi, Unpad, kualitas pendidikan ASEAN Community 1. 2. 3.
Dosen Departemen Kesejahteraan Sosial Fisi Unpad Dosen Departemen Hubungan Internasional Fisip Unpad Dosen Departemen Administrasi Negara Fisip Unpad
1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASEAN Community akan berlangsung pada tahun 2015. Di dalam kesepakatan yang tercantum dalam Bali Concord II terdapat free flow of skilled labors yaitu bebasnya tenaga kerja yang keluar masuk negara-negara anggota ASEAN sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan. Hal ini tentu akan menambah persaingan tenaga kerja terampil antar negara anggota ASEAN. Pembentukan tenaga kerja terampil tidak terlepas dari kualitas pendidikan di masing-masing negara anggota. Jika kualitasnya baik, maka akan dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja ASEAN. Hal yang sama akan berlaku sebaliknya jika kualitas pendidikannya buruk. Salah satu faktor yang menentukan kualitas pendidikan di sebuah negara adalah kualitas perguruan tinggi yang ada di dalamnya. Perguruan tinggi mencetak para tenaga kerja untuk bersaing dalam pasar tenaga kerja. Jika kualitas perguruan tinggi baik, maka diharapkan dapat mencetak tenaga kerja yang terdidik dan terampil serta berpeluang besar untuk unggul dalam pasar tenaga kerja. Selain itu, perguruan tinggi yang berkualitas memiliki peran penting dalam mencetak pemimpin dan pemikir suatu bangsa, keduanya dapat menentukan pembangunan negaranya di masa depan. Beberapa faktor yang menentukan dalam upaya meningkatkan kualitas perguruan tinggi adalah sumber daya manusia (SDM), infrastruktur yang dimiliki, serta sistem pendidikan yang ada di setiap perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu, ketiga faktor ini juga menentukan pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia. Peningkatan kualitas pendidikan yang ada di sebuah perguruan tinggi dapat dilakukan dengan menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan ketiga faktor yang telah disebutkan. Tata kelola sebuah perguruan tinggi bergantung kepada tiga faktor tersebut yang terintegrasi satu sama lain. Jika salah satu faktor kurang baik maka akan memiliki dampak yang kurang baik terhadap faktor lainnya dan tentunya menyebabkan tata kelola sebuah perguruan tinggi menjadi kurang baik. Kualitas tata kelola perguruan tinggi juga berpengaruh pada indikator-indikator yang ada pada pemeringkatan perguruan tinggi. Oleh karena itu, tata kelola menjadi titik sentral dalam penelitian ini sebab hal ini menjadi tumpuan utama dalam peningkatan kualitas pendidikan di sebuah perguruan tinggi. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penelitian ini akan mencoba mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana tata kelola perguruan tinggi berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia untuk menghadapi ASEAN Community 2015?” Penelitian ini akan mengambil studi kasus dari Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung. B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kesiapan dan upaya universitas di Indonesia (Studi Kasus UI, UNPAD dan, ITB) dalam menghadapi ASEAN Community 2015. 2. Memberikan rekomendasi tata kelola sebuah universitas dalam menghadapi ASEAN Community 2015. 2
TINJAUAN KONSEPTUAL 2.1. Pembangunan Sosial Menurut Midgley, pembangunan sosial adalah sebuah proses perubahan sosial yang direncanakan, yang dirancang untuk mendukung kesejahteraan populasi sebagai sebuah keseluruhan yang terkait dengan sebuah proses dinamis dari perkembangan ekonomi. Pembangunan sosial menciptakan sumber bagi komunitas melalui hubungan sosial dengan pembangunan ekonomi. Pembangunan sosial harus sesuai dengan tujuan-tujuan ekonomi masyarakat. Pembangunan terdistorsi terjadi ketika progress sosial tidak segaris dengan pembangunan ekonomi. Hal ini terjadi ketika satu kelompok minoritas/kolonial/kelompok putih mendapakan kesejahteraan di atas kelompok-kelompok miskin. Pembangunan sosial bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mayarakat melalui penciptaan perubahan sosial sehingga masalah sosial dapat dikendalikan ketika kebutuhan-kebutuhan ditemukan dan kesempatan tersebut didapatkan. Pembangunan sosial bertujuan untuk mempengaruhi kelompok yang lebih besar seperti komunitas-komunitas atau masyarakat dan hubungan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Pembangunan sosial adalah sebuah proses, proses artinya tidak seperti dalam teori psikodinamik, dimana pengembangan sosial menitikberatkan pada interaksi komunikasi, tindakan, persepsi dari masyarakat dan tanggapan mereka. Dalam pembangunan sosial, proses tersebut lebih fokus dengan ide/gagasan dimana intervensi berlanjut dari sebuah perencanaan yang saling berhubungan dan terorganisasi. Beberapa elemen dibutuhkan untuk sebuah teori pembangunan sosial yakni sebagai berikut: Pembangunan mengimplementasikan sebuah komitmen ideological untuk kemajuan. Pembangunan yang memerlukan intervensi, konsep ini juga dikritisi. Faktor-faktor ekonomi harus juga dipertimbangkan. Strategi-strategi idiologi yang menginformasikan pembangunan sosial perlu dipertimbangkan, seperti strategi individu, kolektif, dan populasi. Tujuan-tujuan pembangunan sosial mungkin untuk mencari reorganisasi lengkap dari masyarakat berdasarkan beberapa perencanaan menyeluruh, atau yang lebih modis, serta perkembangan seimbang melalui perubahanperubahan skala kecil. Strategi-strategi pembangunan sosial dikategorikan oleh Midgley dalam beberapa elemen yang dimaksud di atas, yang kemudian dioperasikan ke dalam tiga level dalam masyarakat sebagai berikut: 1. Strategi-strategi individu berfokus pada membantu orang untuk lebih bebas dan mandiri. 2. Strategi-strategi kolektif menitikberatkan pada komunitarian. 3. Pemerintah juga bertanggung jawab pada pembangunan. Pendekatan statis mengargumentasikan bahwa itu sudah seharusnya begitu karena pemerintah memberikan bentuk nyata daya tarik dan aspirasi sosial dari masyarakat.
3
Midgley mencoba menciptakan sebuah teori pembangunan sosial sebagai pendahuluan. Hal ini merupakan upaya untuk mengimpor teori pembangunan sosial ke dalam penggunaan praktik pekerjaan sosial secara lebih luas. Menurut Midgley mengandung pembangunan yang sangat kecil dari model aksi dan menyisakan lebih ke sebuah perspektif yang mempromisikan sebuah bentuk khusus dari tindakan untuk inkorporasi lebih luas pekerjaan sosial. Bagaimanapun, kelemahan pendekatan Midgley baik pembangunan sosial maupun komunitas pekerjaan sosial adalah pekerjaan mereka yang berada dalam struktur sosial. Perspektif pembangunan sosial dan komunitas menentukan fokus sosial yang luas untuk intervensi-intervensi pekerja untuk membantu tekanan masyarakat lebih dari teori sistem, yang berfokus pada interpersonal. Ada dua aspek peran pekerjaan sosial yang menitikberatkan pada kerja komunitas: a. Pekerjaan sosial di rumah sakit atau institusi lain yang bekerja pada satu ikatan dari institusi maupun komunitas yang lebih luas. Hal tersebut termasuk fokus terhadap isu dalam komunitas yang melingkupi pendaftaran dan penyusunan gratis/discharged. Pekerja sosial diundang untuk fokus terhadap faktor-faktor komuniti atau ketidakcukupan pelayanan yang meningkatkan masalah sosial klien dan yang mencegah terjadinya ketidakberfungsian. b. Banyak negara mendesentralisasi ketentuan kesejahteraan pada komunitas lokal yang dapat meningkatkan/mendukung ketentuan kesejahteraan pada organisasi non pemerintah. Misalnya, seperti di China. Pekerja sosial menjadi terlibat dalam menstimulasi atau menghubungkan ketentuan-ketentuan lokal (aturan). Hal penting lainnya adalah aksi atau sosial yang dilakukan oleh kelompok, atau kelompok tradisional, dalam mengidentifikasi daya tarik lokal atau seksional yang tidak secara cukup ditentukan untuk dikampanyekan/ dinegosiasikan, bahkan dari sebuah posisi konflik dengan kekuatan kelompok/ institusi untuk merubah ketentuan-ketentuan menjadi sesuai. Aksi tersebut untuk mencari ketentuan-ketentuan untuk dikontrol dalam komunitas. Kerja profesional di area ini termasuk menstimulasi kreasi kelompok, membimbing dan mendukung mereka agar membuahkan hasil. Area penting dari aksi komunitas ini berfokus pada kebutuhan wanita dan kelompok etnik minoritas. 2.2. Tata Kelola Perguruan Tinggi di Indonesia Pembahasan tata kelola dalam sebuah organisasi tidak lepas dari tata nilai. Dalam hal ini ada pertanyaan penting mengenai apa yang disebut tata nilai dalam perguruan tinggi, bagaimana kaitannya dengan sistem manajemen perguruan tinggi, bagaimana kaitannya dengan struktur organisasi yang dapat mendukung proses penambah nilai bagi pengguna, bagaimana kaitannya dengan gaya kepemimpinan rektorat dan dekanat dan sebagainya. Gambar di bawah ini menggambarkan suatu asumsi dasar bahwa perguruan tinggi perlu mempunyai shared value yang intinya pada pengembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan.
4
Gambar 2.1 Shared Value dan Berbagai Hal Terkait (diadaptasi dari McKinsey) http://manajemen-pendidikankedokterankesehatan.net/index.php/modul-jarak-jauh /592-modul-b (diunduh pada tanggal 29 April 2013)
Dalam tata nilai ini, ada kemungkinan sebuah universitas masih belum mempunyai shared-value yang berfokus pada pengembangan ilmu, sehingga gagal mempunyai dasar kuat dalam memberikan nilai tambah bagi penggunanya. Logika berpikir sederhana dapat menangkap arti ini. Ketika sebuah universitas tidak mempunyai nilai-nilai kuat yang terkait dengan berbagai hal di atas, maka fungsi pelayanan dan pendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian dapat turun kinerjanya. 2.3. Perguruan Tinggi dalam Integrasi Regional Dilihat dari hubungan internasional, mobilitas para SDM yang dihasilkan oleh sebuah perguruan tinggi telah membuat pemerintah maupun organisasi yang berafiliasi dengan pemerintah di negara maju memiliki langkah menggunakan perguruan tinggi sebagai sarana untuk melakukan diplomasi publik1. Dalam tulisan Jason E. Lane yang dipublikasikan dalam sebuah konferensi mengenai pendidikan tinggi dan hubungan internasional di Albany, Amerika Serikat, menyebutkan ada
1
Guruz, K. 2008. Higher Education and International Student Mobility in the Global Knowledge Economy. Albany, NY: SUNY Press.
5
empat aspek yang membuat Perguruan Tinggi memiliki potensi untuk berperan dalam hubungan internasional2: 1. Program pertukaran pelajar 2. Marketing 3. Sentra Budaya di Universitas 4. Impor Institusi Dengan adanya potensi tersebut, Lane menyebutkan bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi aktor internasional. Mulai dari skema double degree, cabang kampus internasional, konsultansi internasional, tempat riset dan kantor perwakilan di luar negeri, sampai kepada akreditasi internasional3. Semuanya memungkinkan untuk perguruan tinggi dapat menjadi aktor internasional. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa beberapa negara telah memiliki strategi yang cukup baik dalam melakukan internasionalisasi pendidikan tinggi. Salah satu contoh di antarannya adalah Kanada. Dalam menyusun kebijakan utamanya, Kanada telah melakukan penelitian yang dijadikan landasan bagi internasionalisasi perguruan tinggi yang memunculkan potensi manfaat baik secara teknologi, ekonomi, maupun diplomasi4. Hal tersebut dapat memperkuat posisi Kanada secara global. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, perguruan tinggi di Indonesia dapat mengambil manfaat dari terjadinya integrasi regional melalui ASEAN Community 2015. Melalui internasionalisasi dengan strategi yang tepat maka perguruan tinggi di Indonesia dapat berperan sebagai epistemic community yang menentukan perkembangan pengetahuan di Indonesia bahkan global sekaligus berperan dalam kemajuan bangsa baik secara ekonomi, budaya, maupun politik. 2.4. ASEAN Community Association of South East Asian Nation (ASEAN), merupakan organisasi negara-negara Asia Tenggara yang dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 melalui deklarasi Bangkok. Pada tanggal 7 Oktober 2003, melalui Deklaration of ASEAN Concord II yang dihasilkan pada Pertenuan Puncak ASEAN ke-9, di Bali, para pemimpin Negara-negara ASEAN memproklamirkan pembentukan komunitas ASEAN (ASEAN Community) yang terdiri atas tiga pilar yaitu: Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security Community-ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community-AEC), dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community-ASCC). Tiga pilar pendukung Komunitas ASEAN ini menjadi paradigma baru yang akan menggerakkan kerjasama ASEAN ke arah sebuah komunitas dan identitas baru yang lebih mengikat.
2
Jason E. Lane. 2012. Higher Education and International Relations: A (very) Brief Overview of Governmental Strategies dalam Kolokium Collaborative on Higher Education and International Relations, 6 Maret 2012. Hal. 2-4 3 Jason E. Lane. 2012. Higher Education Institutions as International Actors dalam dalam Kolokium Collaborative on Higher Education and International Relations, 6 Maret 2012. Hal. 1-4 4 Advisory Panel on Canada’s International Education Strategy. International Education: A Key Driver of Canada’s Future Prosperity. Final Report 2012. Ottawa: Ministers of International Trade. Hal 6-12.
6
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan rekomendatif mengenai tata kelola perguruan tinggi yang siap untuk menghadapi persaingan dalam komunitas ASEAN pada 2015 mendatang. Pemilihan metode ini didasarkan pada pertimbangan pentingnya penelaahan mendalam (deep understanding) guna menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang memahami tuntutan perkembangan dengan diberlakukannya ASEAN Community nanti. Topik penelitian yang diangkat dalam penelitian ini sesuai dengan Rencana Induk Penelitian UNPAD mengenai tata kelola perguruan tinggi di Indonesia dalam menghadapi ASEAN Community 2015. Data dalam penelitian ini terdiri dari data yang bersifat primer maupun sekunder. Data primer akan dikumpulkan melalui proses wawancara dengan informan. Pemilihan Universitas Padjadjaran sebagai objek penelitian karena peralihan dari BLU ke PTN-BH, Pemilihan informan akan dilakukan secara snowball hingga informasi atau data yang didapatkan mencapai kondisi jenuh (yakni, tidak ada lagi penambahan data yang bersifat signifikan). Oleh karena itu, jumlah informan yang dianggap signifikan dalam penambahan informasi data yang diperlukan tidak akan dibatasi. HASIL PENELITIAN Universitas Padjadjaran (UNPAD) didirikan pada tanggal 18 September 1957 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1957. Secara defacto UNPAD sudah mulai beroperasi sejak tanggal 11 September 1957. Pada periode tahun 1957 sampai dengan tahun 2008 Universitas Padjadjaran dikategorikan sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang termasuk dalam Satuan Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Satker Kemdikbud). Periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 Universitas Padjadjaran bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum (PTN PK BLU). Mulai tahun 2014 Universitas Padjadjaran menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH). Pada awalnya, Universitas Padjadjaran hanya membuka 4 (empat) fakultas. Namun, saat ini Universitas Padjadjaran sudah membuka 16 Fakultas yang memberikan layanan pendidikan dari jenjang Diploma (D3 dan D4), Sarjana (S1), hingga Pascasarjana (S2 dan S3). Secara global pengembangan Universitas Padjadjaran dilakukan dalam beberapa tahapan atau periode. Tahapan terpenting diawali pada Tahun 2007 sebagai awal diterapkannya road map Universitas Padjadjaran sebagai universitas unggul penyelenggaraan pendidikan tinggi kelas dunia.
4.1.1. Visi dan Misi Universitas Padjadjaran Sesuai dengan visinya, yaitu “Menjadi Universitas Unggul dalam Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Kelas Dunia”, UNPAD sudah menargetkan untuk menjadi universitas kelas dunia (World Class Univeristy). Visi dan misi Universitas Padjadjaran dapat dibagi menjadi empat periode strategi pengembangan (grand strategy). Keempat periode tersebut yaitu 1) Periode tahun 2007-2011 : 7
menjadi universitas pembelajaran unggul (excellent teaching university); 2) Periode tahun 2012-2016 : menjadi universitas riset dan pelayanan bermutu (research and excellent teaching university); 3) Periode tahun 2017-2021 : menjadi universitas berdaya saing regional (regional class university); dan 4) Periode tahun 2022-2026 : menjadi universitas berdaya saing internasional (entreprenerial world-class university). Melihat dari periodesasi yang disusun oleh Universitas Padjadjaran tersebut, maka jika dilihat kaitannya dengan ASEAN Community terdapat pada periode ketiga yaitu Periode tahun 2017-2021 “Menjadi Universitas Berdaya Saing Regional (regional class university)”. UNPAD telah memiliki road map melalui rencana strategisnya tahun 2017-2021 bahwa UNPAD harus dapat bersaing di level regional Asia, Asia Pasifik, atau regional lainnya. Upaya yang dilakukan UNPAD menuju daya saing regional tersebut, dapat dilihat dari peningkatan riset bermutu. Selain itu, UNPAD juga berupaya untuk bertransformasi dari PTN PK BLU menjadi PTN BH. Dengan perubahan status hukum tersebut, UNPAD berupaya untuk mengembangkan mutu layanan dan riset. 4.1.2. Aturan Universitas Padjadjaran Terkait dengan upaya yang dilakukan dalam menyonsong ASEAN Community, UNPAD sudah mencanangkan dalam periode pengembangan UNPAD. Periode tahun 2017-2021 “Menjadi Universitas Berdaya Saing Regional (regional class university) menjadi titik tolak bagi UNPAD dalam menghadapi ASEAN Community. Pada periode tersebut UNPAD berupaya untuk meningkatkan aspek kualitas semua program kerja, yang ditandai dengan dikeluarkannya kebijakan dan aturan yang mendukung. Salah satu aturan yang dipersiapkan oleh UNPAD adalah Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Universitas Padjadjaran. Dalam OTK tahun 2013 tersebut terutama Pasal 6, terdapat Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama (Wakil Rektor III) yang mempunyai tugas mewakili Rektor dalam memimpin pengelolaan kegiatan di bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kerja sama. Tugas Wakil Rektor III terutama dalam bidang kerja sama ini antara lain mengupayakan kerja sama UNPAD dengan berbagai pihak baik yang berskala, lokal, regional dan internasional. Untuk mengembangkan kerja sama UNPAD dengan berbagai institusi, dalam OTK UNPAD Pasal 124, UNPAD juga membentuk Unit Pelaksana Teknis Kerja Sama yang fungsinya seperti yang tercantum dalam Pasal 125, antara lain melakukan koordinasi pelaksanaan program kerja sama nasional dan internasional UNPAD; pengendalian program kerja sama nasional dan internasional UNPAD; evaluasi dan pelaporan program kerja sama nasional dan internasional UNPAD. 4.1.3. Pedoman Tata Kelola Universitas Padjadjaran Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1957, Universitas Padjadjaran dengan Status pengelolaan PTN Satker Depdikbud lebih diharapkan menjadi lembaga pendidikan tinggi yang dapat meningkatkan derajat pendidikan
8
masyarakat Jawa Barat, namun dalam perjalanannya Universitas Padjadjaran telah menjadi aset nasional. Status UNPAD ditetapkan secara resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PTN yang menerapkan PK-BLU) secara penuh berdasakan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 260/KMK.05/2008 tentang Penetapan Universitas Padjadjaran pada Departemen Pendidikan Nasional sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, tertanggal 15 September 2008, ditandatangani oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Saat ini Universitas Padjadjaran sedang mempersiapkan diri untuk memiliki status hukum baru yaitu Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH). Adapun dasar hukum perubahan status tersebut adalah mengacu pada UndangUndang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. Serta surat dari Dikti kepada Universitas Padjadjaran Nomor 296/E.E1/OT/2014 Tentang Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Dengan demikian, ketika menjadi PTN BH maka Universitas Padjadjaran akan : memiliki entitas hukum yang mandiri, namun masih dalam lingkup Kemendikbud, yang memiliki otonomi di dalam tata kelola organisasi dan pola pengelolaan keuangan; memiliki kewenangan mandiri baik akademik maupun non akademik; serta memiliki kekayaan tersendiri yang dipisahkan dari kekayaan negara kecuali tanah, dan dapat mengatasi masalah serta kendala pengelolaan keuangan BLU UNPAD. 4.1.4. Student Body Universitas Padjadjaran Jumlah mahasiswa baru Universitas Padjadjaran dalam periode tahun 20082013 menunjukan trend yang cenderung menurun. Jumlah mahasiswa baru menurut data terakhir pada tahun 2013 ada sekitar 8.569. Jumlah tersebut mencakup mahasiswa dari jenjang Doktoral, Magister, Spesialis, Profesi, Sarjana, Sarjana Kelas Khusus, dan Diploma. Berikut tabel yang menunjukkan data jumlah mahasiswa baru tersebut. Tabel 4.1 Jumlah Mahasiswa Baru Universitas Padjadjaran
*catatan: Sejak 2012/2013 program S-1 kelas khusus ditutup. Untuk proses pelaporan digabung dengan program S-1. Sumber : Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Data Per September 2013 (diakses melalui www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ pada Tahun 2014) 9
Selain jumlah mahasiswa baru, jumlah mahasiswa aktif (terdaftar) di Universitas Padjadjaran periode 2008-2013 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Jumlah Mahasiswa Terdaftar di Universitas Padjadjaran
Sumber : Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Data Per September 2013 (diakses melalui www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ pada Tahun 2014) Terkait dengan penyiapan universitas berdaya saing regional, Universitas Padjadjaran juga sudah menerima mahasiswa asing dalam proses belajar mengajar, di berbagai jenjang dan program studi. Berikut tabel yang menunjukkan sebaran mahasiswa asing di Universitas Padjadjaran.
Tabel 4.3 Jumlah Mahasiswa Asing Terdaftar Semester Genap 2012/2013
Sumber: Bagian Kerja Sama Unpad Agustus 2013 10
4.1.5. Sumber Daya Manusia Universitas Padjadjaran Terkait dengan penyiapan sumber daya manusia, Universitas Padjadjaran memiliki dua kategori sumber daya manusia yaitu dosen dan tenaga kependidikan. Gambaran mengenai sumber daya manusia di Universitas Padjadjaran dapat dilihat dari latar belakang pendidikan dan jabatan fungsional. Berikut tabel yang menggambarkan sumber daya manusia di Universitas Padjadjaran sejak tahun 20082013. Tabel 4.10 Perkembangan Pendidik berdasarkan Pendidikan Tertinggi dan Jabatan Fungsional
Sumber : Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Data Per September 2013 (diakses melalui www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ pada Tahun 2014)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pendidik di Universitas Padjadjaran pada tahu 2013 adalah sebanyak 1.792 orang. Sebagian besar masih memiliki latar belakang pendidikan terakhir di tingkat Magister/Spesialis yaitu sebanyak 1.070 orang. Sedangkan untuk jumlah guru besar, di tahun 2013 Universitas Padjadjaran memiliki 130 orang guru besar. Sebagian besar pendidik di Universitas Padjadjaran memiliki jabatan fungsional Lektor, yaitu sebanyak 713 orang. Tabel 4.4 Tenaga Kependidikan berdasarkan Pendidikan Tertinggi
11
Sumber : Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Data Per September 2013 (diakses melalui www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ pada Tahun 2014)
Dari tabel di atas dapat dilihat komposisi tenaga kependidikan di Universitas Padjadjaran berdasarkan pada pendidikan terakhir dan jabatan fungsional. Mayoritas tenaga kependidikan di UNPAD memiliki ijazah terakhir setingkat SMA yaitu sebanyak 817 orang. Namun, dari total 1,651 orang tenaga kependidikan tersebut sebanyak 699 orang di antaranya memiliki ijazah pendidikan di atas SMA (Diploma/Sarjana Muda, Sarjana, dan Magister). Jika dilihat dari jabatan fungsional, dari total 63 orang tenaga kependidikan yang memiliki jabatan fungsional, mayoritas atau sebanyak 44 orang tenaga pendidikan memiliki jabatan fungsional Laboran. Terkait dengan upaya peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, Universitas Padjadjaran sudah melakukan berbagai kegiatan pelatihan. Berikut data mengenai kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan bagi tenaga kependidikan, tenaga pendidik, gabungan, serta pelatihan khusus dalam rentang waktu 2010-2014. - Pelatihan bagi Tenaga Kependidikan 1. Pelatihan Arsiparis : 29 April-4 Juni 2014. 2. Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah : 18-22 November 2013. 3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan UNPAD : Seminar Financial Planning & Communication Skill: 19-22 September 2012. 4. Pendidikan dan Pelatihan “Capacity Building” bagi para Kepala Bagian dan Kepala Sub-bagian di Lingkungan Kantor Pusat UNPAD : 25 Juni 2012. 5. Pelatihan Akuntansi Badan Layanan Umum : 16 Februari 2012. 6. Pelatihan Bahasa Inggris untuk Tenaga Kependidikan : September 2011. 7. Pelatihan Penulisan Abstrak Indeks dan Pelatihan Pengelolaan Komunikasi Efektif : November 2010. 8. Pelatihan Teknik Presentasi untuk Kepala Bagian : Agustus 2010. 9. Pelatihan Fotografi untuk Kehumasan. 10. Pelatihan Sistem Informasi Akuntansi (SIFA). 11. Workshop Sosialisasi Sasaran Kinerja Pegawai dan Manajemen PNS 2014.
12
- Pelatihan bagi Tenaga Pendidik 1. Workshop-Peer Reviewed Journal Article Writing : 18-20 Desember 2012. 2. Pelatihan Audit Mutu Internal : 29-30 November 2012. 3. Pelatihan Multimedia Pembuatan Film Ajar (Podcast) : 17-18 Oktober 2012. 4. Google Apps For Education (GAFE) : 6-7 Januari 2014. 5. Diklat Orientasi Karir Dosen : 1 April 2013. 6. Pelatihan “Peningkatan Kualitas Dosen Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Melalui Pendidikan Anti Korupsi” : 4 Desember 2012. 7. Pelatihan Dosen Pengampu Mata Kuliah Umum : 29-30 Oktober 2012. 8. Pelatihan ”Mendesain Kuliah Online dengan Learning Management System (LMS) Moodle” : 30-31 Oktober 2012. 9. “Pelatihan Pembuatan Modul Bahan Ajar untuk Rancangan Kuliah” : 29 oktober 2012. 10. Pelatihan Pendekatan Terapan (Applied Approach/AA) dan Pelatihan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) Berbasis KBK Tahun 2012 Oktober-Desember 2012. 11. Pelatihan “Peer Reviewed Journal Article Writing” : 3 September 2012. 12. Pelatihan Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Sosial : 25-26 Maret 2014. 13. Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal : 9 Oktober 2012. 14. Pelatihan Pembuatan Animasi Presentasi Multimedia : 13-14 November 2013. 15. Pelatihan Pembuatan Bahan Kuliah On-Line E-Learning : April 2013. 16. Lokakarya Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Pekerti dan AA P3AI UNPAD : 19 Juni 2012. 17. Pelatihan mengenai LMS Moodle, Web Blog UNPAD, dan Multimedia : Juni 2011. 18. Pelatihan Bahasa Inggris Untuk Dosen : November 2010. 19. Pelatihan e-Journal untuk Guru Besar
4.1.6. Infrastruktur Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran memiliki dua kampus utama yaitu di kawasan Kota Bandung dan di Kawasan Pendidikan Jatinangor. Untuk kawasan Kota Bandung, lokasi perkuliahan tersebar di beberapa titik antara lain di Jalan Dipatiukur, Jalan Ir. H. Juanda, serta di Jalan Banda. Terkait dengan infrastruktur pendukung kegiatan belajar mengajar, selain ruang perkuliahan kelas, juga terdapat perpustakaan pusat Universitas Padjadjaran, Klinik Padjadjaran, Bale Kesehatan, Rumah Sakit Pendidikan, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, Pusat Kebugaran dan Kecantikan Fitness Ideal, Pusat Bahasa, Pusat Pelayanan Basic Science, stadion olah raga, sarana ibadah (masjid), aula pertemuan, asrama mahasiswa, serta transportasi. Sebagai institusi penyelenggara pendidikan tinggi, sarana pendukung proses belajar mengajar selain ruang perkuliahan adalah perpustakaan. Universitas Padjadjaran saat ini memiliki layanan perpustakaan yang berada di tingkat 13
pusat/universitas, fakultas, serta jurusan/program studi. Perpustakaan Pusat UNPAD didirikan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran tanggal 5 September 1974 No. 72/Kep/Unpad/74. Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 05 Tahun 1980, tentang Pokok-pokok Organisasi Universitas/Institut Negeri serta Kepmen P dan K No. 0133/0/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja UNPAD, maka Perpustakaan Pusat Graha Soeria Atmadja statusnya berubah menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT), sehingga bernama UPT Perpustakaan Universitas Padjadjaran. Selain layanan perpustakaan, Universitas Padjadjaran juga menyediakan fasilitas infrastruktur fisik dan jaringan TIK yang tersedia antara lain: 1) Ruang Office Jatinangor dan Dipatiukur; 2) Ruang Pelayanan Terpadu (Kampus Jatinangor); 3) Ruang Layanan Helpdesk (Kampus Bandung) 4) Ruang R&D (Kampus Jatinangor); 5) Data Center; 6) Ruang Server Mirroring; 7) BACKBONE/WAN; 8) Fiber Optic; 9) Radio Microwave; 10) WLAN; 11) Local Area Network untuk seluruh area Kampus UNPAD Bandung dan Jatinangor; 12) Wireline (gigabit cabling); 13) 80 titik wireless (hotspot); 14) Bandwidth Internet 350 mbps; 15) Google Apps with UNPAD domain, fasilitas yang memungkinkan penggunaan google apps dengan menggunakan login Paus ID. Selain itu, fasilitas penunjang lain yang terdapat di Universitas Padjadjaran adalah Pusat Studi ASEAN. Pusat Studi ASEAN Universitas Padjadjaran ini akan menjadi wadah untuk mempelajari mengenai kawasan Asia Tenggara. Institusi ini juga berperan aktif dalam mempromosikan segala potensi yang ada khususnya di Jawa Barat melalui jejaring kerja sama dengan negara-negara kawasan ASEAN lainnya. Universitas Padjadjaran juga sudah menyiapkan rencana dalam pemfokusan pada sektor ekonomi.
4.1.7. Tridarma Perguruan Tinggi (Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Pengajaran) Universitas Padjadjaran Sejalan dengan tahapan pengembangan Universitas Padjadjaran yang memasuki periode kedua atau periode tahun 2012-2016 yakni menjadi universitas riset dan pelayanan bermutu (research and excellent teaching university). Dalam bidang pengajaran, Universitas Padjadjaran saat ini memberikan layanan pengajaran yang terbaik dan memfokuskan pada pengembangan riset. Kebijakan dalam pengembangan kurikulum mengacu pada Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT). KPT ini dirumuskan oleh Program Studi yang dikordinasikan oleh 14
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Unpad (LP3M), dalam tahapan loka karya meliputi perumusan: tracer study, scientific vision, penetapan profil lulusan, kompetensi lulusan, bahan kajian, kedalaman dan keluasan kajian, distribusi ke dalam mata kuliah, rancangan pembelajaran, dan metode pembelajaran. Dalam meningkatkan kualitas pengajaran, Unpad memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik untuk peningkatan kapasitas pengajaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri seperti: Pekerti, AA, SAME (Scheme for Academic Mobility and Exchange), benchmarking dan program pelatihan lainnya serta mengkuti studi lanjut program doktor ke luar negeri. Kemudian dalam bidang pengajaran, Unpad menerapkan insentif berbasis kinerja kepada para dosennya. Kemudian komitmen Universitas Padjadjaran dalam mengalokasikan dana riset. Saat ini dana riset yang disiapkan untuk pengembangan keilmuan dosen di Universitas Padjadjaran adalah sebesar 30 %. Begitu pula dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terus dikembangkan untuk memberikan manfaat keilmuan yang lebih luas kepada masyarakat. Terkait dengan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Perkembangan Kegiatan Penelitian
Sumber: www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ (diunduh Tahun 2014)
15
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 jumlah penelitian desentralisasi di UNPAD mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Namun untuk skema penelitian kompetitif nasional (sentralisasi) di tahun 2013, jumlah penelitian dosen yang berasal dari Universitas Padjadjaran mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika dilihat dari sebaran dana penelitian yang direalisasikan, untuk tahun 2013 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan realisasi dana penelitian di tahun 2012. Berikut tabel yang menunjukkan data mengenai sebaran dana penelitian.
Tabel 4.6 Sebaran Dana Penelitian
Sumber: www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ (diunduh Tahun 2014)
16
Tabel 4.7 Jumlah Judul Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM)
Sumber: www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ (diunduh Tahun 2014)
Tabel di atas menunjukkan bahwa di tahun 2012 realisasi jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Universitas Padjadjaran cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan realisasi di tahun sebelumnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan skema multi tahun juga mengalami trend peningkatan. Di tahun 2010 realisasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat multi tahun hanya dua judul, tapi di tahun 2012 meningkat menjadi sembilan judul. Kondisi tersebut juga seiring dengan meningkatnya keterlibatan dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan jumlah dana yang diserap untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Berikut tabel yang menunjukan keterlibatan dosen dan dana pengabdian kepada masyarakat. Tabel 4.8 Dosen yang Terlibat dalam Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
Sumber: www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ (diunduh Tahun 2014)
17
Tabel 4.9 Dana Pengabdian kepada Masyarakat
Sumber: www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ (diunduh Tahun 2014)
4.1.8. Kerja sama Internasional Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran sebagai bagian dari komunitas lembaga pendidikan, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional, juga melakukan berbagai kegiatan kerjasama. Saat ini, sebagai salah satu bentuk eksistensi Universitas Padjadjaran dalam organisasi di tingkat regional adalah dengan terdaftar sebagai anggota Association of Universities of Asia and the Pacific (AUAP) yang beranggotakan lebih dari 200 anggota. Berdasarkan Organisasi dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran Pasal 124 maka dibentuklah Unit Pelaksana Teknis Kerja Sama Universitas Padjadjaran. Dijelaskan pula dalam pasal selanjutnya bahwa Unit Pelaksana Teknis Kerja Sama Universitas Padjadjaran tersebut memiliki fungsi antara lain melakukan koordinasi pelaksanaan program kerja sama nasional dan internasional, pengendalian program kerjasama nasional dan internasional, serta evaluasi dan pelaporan program kerjasama. Berikut beberapa lembaga internasional yang pernah dan sedang melakukan kerja sama dengan Universitas Padjadjaran. 1) DAAD (Jerman). Jenis kegiatan : academic collaboration; kurun waktu kegiatan: 1 September 2012-31 Agustus 2013. 2) The Foundation of Special Dental Care (Belanda). Jenis kegiatan : kedokteran gigi; kurun waktu kegiatan : September 2004-renewed automatically. 3) Russkiy Mir Foundation, Moscow, Russian Federation. Jenis kegiatan : Pusat Budaya dan Bahasa Rusia di UNPAD; kurun waktu kegiatan : 2008-renewed automatically. 4) Syngenta Foundation for Sustainable Agriculture (Swiss). Jenis kegiatan : kerja sama akademik; kurun waktu kegiatan : 10 Juli 201210 Juli 2017. 5) WHO. Jenis kegiatan : revisi pedoman system MMS; kurun waktu kegiatan : 27 Agustus 2012-30 November 2012. 6) Northern Territory Cattlemens Association. Jenis kegiatan : - kurun waktu kegiatan : 30 Maret 2012-2015. 18
7) UNSFIR. Jenis kegiatan : penelitian bersama, diskusi dan dialog kebijakan, serta penyebaran informasi dan program publik; kurun waktu kegiatan : 2003-. 8) UNDP. Jenis kegiatan : - kurun waktu kegiatan : 27 Juni 2011. Selain lembaga-lembaga internasional, kerjasama internasional juga dilakukan dengan universitas-universitas yang berada di luar negeri. Adapun bentuk kerja sama dengan universitas luar negeri antara lain berupa twinning program atau double degree dan student exchange. Berikut rincian kerja sama antara Universitas Padjadjaran dengan beberapa universitas luar negeri. - Double Degree/Twinning Program: S1 Sastra Indonesia dengan Youngsan University Republik Korea. S1 Kedokteran dengan University Kebangsaan Malaysia S2 Manajemen Ilmu Lingkungan dengan Twente University Belanda S2 Manajemen Ilmu Lingkungan dengan Mie University Jepang S2 MSc Degree Program on Medical Anthropology and Ethnobotany S2 MA Course on Community Health -
Student Exchange : S1 Tenri University Exchange Students S1 Rikkyo University Special International Students S1 Ajou University Spring Semester S1 Ajou University Fall Semester S1 Ajou International Summer School S1 Asian Exchange Students (Supported by AEON ) S1 Jenesis Program (supported by Japanese Embassy in Indonesia) S1 Chiba University S2 Rikkyo University Special International Student (graduate program) S2 Chiba University
Selain itu, Universitas Padjadjaran juga melakukan beberapa kegiatan kerjasama internasional dengan perusahaan-perusahaan luar negeri. Berikut beberapa kegiatan kerjasama antara Universitas Padjadjaran dengan perusahaan luar negeri. 1) Rumpun Timur SDN BHD Malaysia. Jenis kegiatan : pendidikan dan penelitian; kurun waktu kegiatan : 28 Januari 2000-renewed automatically. 2) Dassault Systems Geovia Inc. Australia. Jenis kegiatan : pendidikan kurun waktu : 12 Juni 2013-12 Juni 2018. 3) Swift Personnel PTE. Ltd. Singapura. Jenis kegiatan : pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di Singapura; kurun waktu kegiatan : Agustus 2011-.
19
Selain kerjasama internasional, dalam rangka ASEAN Community, Universitas Padjadjaran juga telah dan sedang melakukan kerjasama dengan berbagai universitas di tingkat regional. Kerjasama tersebut antara lain dilakukan dengan Yangon Technological University Myanmar, IIC University of Technology Kamboja, University of Electronic Science and Technology Cina, serta University Sains Islam Malaysia. Universitas Padjadjaran lebih banyak melakukan kerja sama dengan beberapa negara ASEAN secara university to university (U to U). Di antara kerja sama yang telah terjalin, kerja sama yang paling banyak adalah negara Malaysia. Jumlah kerja sama dengan perguruan tinggi asal Malaysia saat ini mencapai 8 perguruan tinggi. Selain Malaysia, UNPAD juga bekerja sama dengan perguruan tinggi dari Thailand (2 perguruan tinggi) dan Vietnam (1 perguruan tinggi). Selain Dari 9 negara anggota ASEAN (selain Indonesia), UNPAD baru bekerja sama dengan empat negara secara khusus. Berikut rincian kegiatan kerjasama antara Universitas Padjadjaran dengan perguruan tinggi dari negara-negara anggota ASEAN. - Malaysia 1) Dewan Bahasa dan Pustaka Jenis kegiatan : pertukaran pelajar dan ahli akademik, pendidikan, penelitian, dan publikasi. Kurun waktu : 2001-renewed automatically. 2) Universiti Kebangsaan Malaysia Jenis kegiatan : pengembangan staf, dan pertukaran. Kurun waktu : 28 Februari 2011-28 Februari 2016. 3) Tati University Jenis kegiatan : penelitian, pertukaran informasi. Kurun waktu : 5 Februari 2010-5 Februari 2013. 4) Universiti Teknologi MARA Jenis kegiatan : penelitian, pertukaran informasi. Kurun waktu : 5 Februari 2008-5 Februari 2013. 5) College UNIMAS Jenis kegiatan : penelitian, pertukaran informasi. Kurun waktu : 28 November 2011-28 November 2016. 6) Universiti Malaysia Perlis Jenis kegiatan : pertukaran staf, mahasiswa, informasi dan publikasi, penelitian bersama. Kurun waktu : 25 Juni 2011-25 Juni 2016. 7) Universiti Malaysia Sabah Jenis kegiatan : - Kurun waktu : 26 April 2013-26 April 2018. 8) Universiti Malaysia Terengganu Jenis kegiatan : pertukaran staf, mahasiswa, informasi dan publikasi, penelitian bersama. Kurun waktu : 1 Desember 2011-1 Desember 2016. - Thailand 1) Asian Institute of Technology Jenis kegiatan : pengembangan staf, kolaborasi penelitian, kolaborasi konferensi, seminar, dan lokakarya. Kurun waktu : 4 Juni 2009-4 Juni 2014. 2) Dhurakij Pundit University
20
Jenis kegiatan : pertukaran mahasiswa. Kurun waktu : 21 November 2012-21 November 2017. - Vietnam 1) Hanoi Open University Jenis kegiatan : pertukaran dosen, staf ahli, mahasiswa. Kurun waktu: 19 Oktober 2011-19 Oktober 2016. 4.1.9. Visiting Lecture dan Isu ASEAN Universitas Padjadjaran Seiring dengan kegiatan-kegiatan kerjasama yang dilakukan dengan universitas lain, jumlah visiting lecture di Universitas Padjadjaran juga bertambah. Bahkan, Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan Universitas Kebangsaan Malaysia secara rutin mengadakan kegiatan Simposium Kebudayaan IndonesiaMalaysia (SKIM). Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap dua tahun dan tuan rumah kegiatan secara bergantian antara UNPAD dengan UKM. 4.2. Analisis Berdasarkan hasil lapangan yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, berikut adalah hasil analisis dari tiap perguruan tinggi dalam kesiapannya menuju ASEAN Community. Tabel 4.10 Analisis Jenis Renstra
Unpad Menjadi Universitas Riset dan Pelayanan Bermutu (2012-2017) Periode 2012-2016 :Menjadi Universitas Riset dan Pelayanan Bermutu (Research and Excellent Teaching University);. Periode 2017-2021 :“Menjadi Universitas Berdaya Saing Regional (Regional Class University).” Periode 2022-2026 : “Menjadi Universitas Berdaya Saing Internasional (Entreprenerial World Class University)”. OTK dan MoU BLU -
Aturan Pedoman Tata Kelola Student Body
Penyiapan SDM (Skill Leadership dan Kompetensi) termasuk ke Dosen dan Tendik Infrastruktur
Tridarma PT (Akreditasi BAN-PT)
P en eli ti a
Jumlah Mahasiswa :42,183 (2013) Dosen: 1,792 (2013) Mahasiswa Asing: 1,083 (2013) Terdapat Peningkatan Tingkat Pendidikan dan Pelatihan bagi Dosen dan Tenaga Pendidik Mendapat dukungan penuh dari IDB dan koordinasi dari tiap lembaga seperti Biro SDM, UPT Kerjasama dll, terjalin untuk mendukung visi Unpad Fasilitas Penunjang dalam pelayanan akademik dan non akademik terus mengalami peningkatan Perpustakaan, didukung oleh sistem IT dan mulai terintegrasi Sistem dalam akademik sudah berbasis IT dengan menuju kesipaan penerapan KBK tahun 2015 1. Kebijakan Riset menginduk pada kebijakan pusat 2. Tiap fakultas diberikan otonomi untuk mengolah keuangan penelitian 3. Menuntut Produk pada Jurnal 4. Dana: 19.95 M
21
n P K M Kerjasama antar Universitas Visiting Scholar (Kuantitas dan Isu ASEAN)
1. 2. 3.
Kebijakan PKM menginduk pada kebijakan pusat Tiap fakultas diberikan otonomi untuk mengolah keuangan PKM Dana: 7.8 M
4 negara ASEAN dan 25 Negara non-ASEAN. 15 Seminar dan General Lecture
Sumber: Diolah oleh peneliti Tahun 2014
UNPAD merupakan universitas yang terus berkembang sampai saat ini, perbaikan terus dilakukan. Sebagai kampus yang paling diminati se-Indonesia, UNPAD berupaya meningkatkan kualitasnya terus menerus dengan melakukan pembenahan di setiap lini. Proses perubahan kebijakan Pendidikan di Indonesia membawa Unpad harus beriringan untuk melakukan perubahan yang direncanakan, yang dirancang untuk mendukung agar Unpad dapat menjadi Universitas terbaik sesyai dengan Visi dan Misi Unpad. Dengan demikian dalam rangkaian perubahan tersebut tertuju untuk menjadi universitas yang memiliki daya saing internasional. Maka kekuatan internal Unpad sebagai sebuah keseluruhan yang terkait dengan sebuah proses dinamis dari perkembangan yang terjadi harus mendukung menuju arah perubahan yang lebih baik. Beberapa perubahan yang dilakukan oleh Unpad adalah dalam bidang penelitian, Unpad berupaya meningkatkan dana penelitian dan publikasi jurnalnya dengan memberikan insentif yang cukup besar bagi para penelitinya. Dalam bidang pengajaran, Unpad menerapkan insentif sesuai dengan kinerja para dosennya. Sementara bidang pengabdian masyarakat, Unpad menerapkan KKN-integratif dengan tema belajar dari masyarakat dan karya inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Peningkatan kerjasama internasional juga cukup signifikan dengan adanya kerja sama riset dalam pilar kesehatan, pangan, energi, lingkungan, dan kebijakan. Infrastruktur terus dikembangkan dengan berupaya mencairkan bantuan dari Islamic Development Bank yang sesuai dengan pengembangan Unpad. Dengan jumlah mahasiswa dan tenaga pengajar yang besar, Unpad mampu untuk bertahan dalam persaingan di ASEAN Community 2015. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Unpad sebagai Perguruan Tinggi mengalami perubahan bentuk mulai dari Perguruan Tinggi Negeri, kemudian PTN Badan Layanan Umum (2008) dan Transisi menuju PTN Berbadan Hukum (2014). Capaian Unpad meliputi Akreditasi A Institusi Perguruan Tinggi, Tiga tahun berturut sebagai PT yang paling banyak diminati oleh calon mahasiswa melalui Seleksi Nasional Masuk PTN dan SBMPTN, hasil audit keuangan Unpad Wajib Tanpa Pengecualian (WTP).
22
Unpad dalam menuju ASEAN Community ditunjukan melalui Komitmen dalam Rencana Strategisnya yaitu Menjadi Universitas Unggul dalam Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Kelas Dunia, meliputi 1) Periode tahun 20072011 : menjadi universitas pembelajaran unggul (excellent teaching university); 2) Periode tahun 2012-2016 : menjadi universitas riset dan pelayanan bermutu (research and excellent teaching university); 3) Periode tahun 2017-2021 : menjadi universitas berdaya saing regional (regional class university); dan 4) Periode tahun 2022-2026 : menjadi universitas berdaya saing internasional (entreprenerial world-class university). Penguatan Infrastruktur berbasis IT dalam pelayanan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian memiliki lima pilar yaitu: kesehatan, pangan, energi, lingkungan, dan kebijakan, yang didukung oleh sumber dana yang cenderung meningkat dan hasil penelitian berbasis produk. Pengabdian kepada masyarakat berbentuk KKN-integratif dengan tema belajar dari masyarakat dan karya inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam bidang pengajaran, Universitas Padjadjaran saat ini memberikan layanan pengajaran yang terbaik dan memfokuskan pada pengembangan riset. Kebijakan dalam pengembangan kurikulum mengacu pada Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT). Dalam meningkatkan kualitas pengajaran, Unpad memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik untuk peningkatan kapasitas pengajaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri seperti: Pekerti, AA, SAME (Scheme for Academic Mobility and Exchange), benchmarking dan program pelatihan lainnya serta mengkuti studi lanjut program doktor ke luar negeri. Kemudian dalam bidang pengajaran, Unpad menerapkan insentif berbasis kinerja kepada para dosennya. Dalam Tata kelola kerja sama yang dilakukan Unpad dibentuk Unit Pelaksana Teknis Kerja Sama Universitas Padjadjaran. UPT tersebut berfungsi untuk koordinasi pelaksanaan program kerja sama nasional dan internasional, pengendalian program kerjasama nasional dan internasional, serta evaluasi dan pelaporan program kerjasama. Bentuk kerja sama Unpad bisa dilihat dari bertambahnya jumlah mahasiswa Asing di Unpad. Data terakhir jumlah mahasiswa asing di Unpad mencapai 1.083 mahasiswa
Saran Saran dari hasil penelitian ini adalah: 1. Penguatan peran Unpad melalui jaringan komunikasi keilmuan yang dilakukan secara kontinyu. Bentuknya dapat dalam kegiatan seminar ataupun melakukan kegiatan bersama baik dalam penelitian, pengabdian maupun pengajaran. 2. Diperlukan rencana jangka panjang dalam pembangunan arah tujuan perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini untuk mendukung Perguruan tinggi seperti Unpad khususnya dalam melakukan peningkatan kualitas pegelolaan di internal maupu eksternal yang tidak mengalami perubahan-perubahan dalam jangka waktu pendek. 3. Diperlukan kajian lanjutan untuk tersusun model dalam penguatan peran perguruan tinggi di Indonesia.
23
DAFTAR PUSTAKA Buku Anshari, Hafi, 1983, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional. Amirin , Tatang, 1992. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ahmadi, Abu, Uhbiyati, Nur, 2001, Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta. E. Mulyasa.2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan Implementasi. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya. Hasbullah, 2006, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ihsan, Fuad, 1997, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta. Imprint A Wiley, 2002. The Leader’s Guide To Sandard: A Blueprint for Educational Equity and Excellence Latif, Abdul, 2009, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, Bandung: PT Rifika Aditama. Payne, Malcolm. 1997. Modern Social Social Work Theory. Second Edition. Great Britain: Macmillan Ramayulis, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia Syarbaini, Syahrial. 2009. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi. Bogor : Ghalia Indonesia. Stelzer, L. Management and Organizational Behavior. Undang-Undang Undang-undang Sistem Pendidikan Nomor 20 tahun 2003. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Website Anwar Siswadi, Satu Lagi Kasus Plagiat di Bandung, 5 Maret 2012, diakses dari http://www.tempo.co/read/news/2012/03/05/079388081/Satu-Lagi-KasusPlagiat-di-Bandung ASEAN University Network. History and Background of AUN. Diakses dari http://203.146.127.168/~aunsec/news/index.php?option=com_content&view= article&id=53&Itemid=465 (25/04/2013) Hanan Wiyoko, Kejati Dukung Pengungkapan Dugaan Korupsi Unsoed, 26 Maret 2013, diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2013/03/26/kejati-dukungpengungkapan-dugaan-korupsi-unsoed/ Webometrics, Asia (Excl ME). Diakses dari http://www.webometrics.info/en/Asia_Pacifico/Asia_excl_ME (25/04/2013) http://education.yahoo.com/reference/dictionary/entry/system http://silvae.cfr.washington.edu/ecosystem-management http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ http://pirate.shu.edu/~stelzele/daymbalectures/systems_theory.htm http://www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ http://www.unpad.ac.id/universitas/pembelajaran/
24