ABSTRAK IRAWATI KUSUMA WARDANI. A 311 05 652. Analisis Penilaian Kinerja Dengan Menggunakan Balanced Scorecard Pada PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Makassar. (dibimbing oleh Drs. H. Amiruddin, M.Si, Ak dan Dra. Hj. Kartini, M.Si, Ak). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Makassar. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah financial perspective (ROA, ROE, TATO, Pmos dan Sales Growth), customer perspective (customer retention, analisis kepuasan pelanggan, customer acquistion), internal proces business perspective (supplier lead time¸ Manufacturing Cycle Efficiency (MCE)), dan learning and growth perspective (percentage of employe turnover, absenteeism, employee training program, tardines, dan analisis kepuasan kerja karyawan). Berdasarkan dari hasil analisis financial perspective pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) di Makassar dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (tahun 2007 – 2009) dan pertumbuhan penjualan juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil analisis customer perspective khususnya pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) di Makassar menunjukkan bahwa jumlah pelanggan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan pelanggan tergolong puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Hasil analisis mengenai internal business process perspective terlihat bahwa nilai MCE sudah di atas dari 50% berarti perusahaan cukup efisien dalam menangani produksi kelapa sawit. Hasil analisis mengenai learning and growth perspektive yang menunjukkan bahwa jumlah perputaran karyawan yang mengalami peningkatan dan penurunan jumlah karyawan yang absen, tetapi masih terdapat karyawan yang terlambat.
Kata Kunci : Penilaian Kinerja dan Balanced Scorecard
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya akan selalu diarahkan pada pencapaian sasaran perusahaan, yang antara lain meliputi pencapaian target laba, pengembangan produk yang dihasilkan, posisi perusahaan dalam persaingan dan sebagainya. Untuk mencapai sasaran tersebut, perusahaan perlu menerapkan suatu strategi yang tepat, dan ini akan menjadi suatu prestasi kinerja bagi para manajemen dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Pengukuran kinerja adalah suatu cara memantau dan menelusuri kemajuan tujuan-tujuan strategis. Pengukuran dapat berupa indikator yang memimpin kinerja menuju hasil akhir. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah perusahaan. Pengukuran tersebut, dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan. Perubahan
lingkungan
yang
menimbulkan
ketidakpastian
lingkungan
perusahaan, diduga akan berpengaruh terhadap rencana strategik yang sudah dirumuskan dan selanjutnya mempengaruhi kinerja perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu cara untuk mengetahui apakah perusahaan telah mencapai rencana-rencana yang telah ditetapkan, hal ini mempunyai implikasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan seperti, investor, kreditur, dan
manajemen perusahaan. Pihak-pihak tersebut nantinya akan menilai kinerja perusahaan sebelum mengambil keputusan ekonomis. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa penilaian kinerja perusahaan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan perusahaan, sebab kesalahan dalam penilaian kinerja perusahaan maka akan mengakibatkan suatu pengambilan keputusan perusahaan tidak akurat. Salah satu bentuk penilaian kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan balanced scorecard. Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen perusahaan untuk berinvestasi dalam jangka panjang untuk pelanggan (customer), pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, termasuk manajemen (learning and growth), proses bisnis internal (sistem) demi memperoleh hasil-hasil finansial yang memungkinkan perkembangan organisasi bisnis daripada sekedar mengelola bottom line untuk memacu hasil-hasil jangka pendek, dan juga merupakan suatu konsep yang membantu menerjemahkan strategi ke dalam tindakan. Balanced scorecard adalah lebih dari sekedar suatu sistem pengukuran operasional atau taktis yang dimulai dari visi dan strategi perusahaan, di mana dari sini berbagai faktor kesuksesan yang penting didefinisikan. Ukuran-ukuran kinerja dibangun sebagai alat bantu untuk menetapkan target dan mengukur kinerja dalam area kritis tujuan-tujuan strategis. Dengan demikian balanced scorecard merupakan suatu sistem pengukuran kinerja manajemen atau sistem manajemen strategis, yang diturunkan dari visi dan strategi dan merefleksikan aspek-aspek penting dalam suatu bisnis.
Sebagai konsekuensi dari perbedaan praktik sistem manajemen tradisional dan sistem manajemen strategis balanced scorecard, pelaporan pada sistem manajemen tradisional semata-mata digunakan sebagai alat pengendalian, sedangkan pelaporan pada sistem manajemen strategis balanced scorecard digunakan sebagai alat strategis. PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit, dimana dalam melakukan penilaian kinerja perusahaan, menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dengan adanya peningkatan kinerja perusahaan maka perusahaan berkeinginan untuk melakukan evaluasi atas perkembangan kinerja yang dicapai selama ini. Menurut Kaplan dan Norton yang dikutip dari buku Rahardjo (2007 : 117) mengemukakan bahwa untuk menilai kinerja perusahaan yang diharapkan berhasil di masa depan harus memperhatikan empat aspek ukuran kinerja yaitu : perspektif belajar dan tumbuh (learning and growth perspective), perspektif proses internal/ bisnis (customer perspectif), dan perspektif keuangan (financial perspective). Salah satu tujuan dengan pelaksanaan penilaian mengenai penerapan balanced scorcard adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Makassar. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memilih judul : “Analisis Penilaian Kinerja Berdasarkan Balanced Scorecard Pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Makassar.”
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : ” Bagaimana pengukuran kinerja pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan menggunakan metode balanced scorecard?.”
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : “ Untuk menganalisis pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Makassar.”
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan : 1. Memberikan masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengembangkan sistem penilaian kinerja berdasarkan balanced scorecard. 2. Sebagai pengalaman yang cukup berharga bagi peneliti dalam menerapkan berbagai teori yang selama ini diperoleh di bangku kuliah dalam bentuk penelitian ilmiah.
1.5 Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan pembahasan, maka penulis membagi ke dalam enam bab dengan sistematika sebagai berikut :
Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, masalah pokok, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan. Bab kedua tinjauan pustaka menjelaskan pengertian kinerja, pengertian dan manfaat balanced scorecard, pengertian balanced scorecard, pengukuran kinerja balanced scorecard, perspektif balanced scorecard, keunggulan balanced scorecard. Bab ketiga membahas metode penelitian yang mencakup daerah penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, dan metode analisis. Bab keempat menguraikan gambaran umum perusahaan yang berisikan sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi perusahaan, serta uraian tugas. Bab kelima adalah hasil analisis yang terdiri dari analisis kinerja keuangan menurut PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero), penilaian kinerja dengan metode balanced scorecard dan pembahasan. Bab keenam merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saransaran yang dianggap perlu.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disajikan beberapa kesimpulan dari hasil analisis secara keseluruhan yaitu sebagai berikut : 1. Dari hasil analisis perspektif keuangan pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) di Makassar dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (tahun 2007 – 2009). Sedangkan ditinjau dari pertumbuhan penjualan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sedangkan menurut visi dan misi perusahaan adalah meningkatkan kinerja keuangan. Sehingga dapat disimpulkan 2. Berdasarkan hasil analisis perspektif pelanggan khususnya pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) di Makassar yang menunjukkan bahwa pelanggan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, disamping itu pelanggan tergolong puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. 3. Hasil analisis mengenai internal business process terlihat bahwa nilai MCE sudah di atas dari 50% berarti perusahaan cukup efisien dalam menangani produksi kelapa sawit. 4. Hasil analisis mengenai learning and growth perspektif yang menunjukkan bahwa perputaran karyawan yang meningkat dan selain itu turunnya jumlah
karyawan yang absen karena peraturan pemotongan gaji bagi karyawan yang sering absen, namun masih terdapat karyawan yang sering terlambat. 6.2 Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan sehubungan dari hasil analisis dan pembahasan serta kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Disarankan agar perusahaan perlu meningkatkan atau memperhatikan perspektif keuangan, yang telah dilakukan selama ini sehingga laba dapat lebih ditingkatkan. 2. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sebaiknya perusahaan memperbaiki kinerja pelayanannya terhadap pelanggan.