HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, AKSES INFORMASI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) WANITA USIA SUBUR DI KECAMATAN TUMINTING Mia Rorimpandey*, John Wantania*, Nelly Mayulu* *Proogram Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relatif tinggi, yaitu 20% dari seluruh keganasan. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan/ perabaan sendiri untuk menemukan timbulnya benjolan abnormal pada payudara, terutama pada wanita dengan usia mulai dari 20 tahun. Berdasarkan penjelasan di atas, tujuan penelitian ini untuk melihat terdapat hubungan pengetahuan, sikap, akses informasi dan dukungan keluarga dengan tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Wanita Usia Subur di Kecamatan Tuminting. Jenis penelitian ialah survey analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan di Kecamatan Tuminting dengan jumlah sampel 95 responden. Analisis data menggunakan chisquare dengan α=0,005 yang dianalisis mulai dari univariat, bivariat dan multivariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi Pengetahuan (0,001), akses informasi ( 0,001), sikap (0,320) dan dukungan keluarga (0,008) dengan tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Wanita Usia Subur di Kecamatan Tuminting dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05), maka H1 diterima atau terdapat dengan akses informasi adalah variabel paling dominan dengan nilai wald 4,060 dengan tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Wanita Usia Subur di Kecamatan Tuminting. Kesimpulannya terdapat hubungan antara variabel pengetahuan, akses informasi dan dukungan keluarga dengan tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) wanita usia subur, sedangkan variabel sikap tidak memiliki hubungan tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) wanita usia subur di Kecamatan Tuminting. Disarankan baik dari pihak institusi maupun profesi untuk dapat menjadi role model bagi penyampaian edukasi hubungan tindakan pemeriksaan payudara sendiri pada wanita usia subur. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Aksen Informasi, Dukungan Keluarga, Pemeriksaan Payudara Sendiri ABSTRACT Breast cancer often found all over the world with insidens relatively high, namely 20 % of the ferocity.Examination own breast (realized) is examination / perabaan itself to find the emergence of a lump abnormal in breast, especially with women with age from 20 years.Information from above, the purpose of this research to see is the knowledge, attitude, access to information and support families with the act of checking own breast (realized) fertile woman in in the District Tuminting. The kind of research is analytic survey by approach cross sectional held in in Tuminting with the total sample 95 respondents.An analysis of data using chi-square with α = 0,005 that are analyzed from univariat, bivariat and multivariate. The kind of research is analytic survey by approach cross sectional held in in the District Tuminting january - june 2016 with the total sample 95 respondents and variable free: knowledge , attitude , access to information and support family , while variable bound: the act of checking own breast (realized). An analysis of data using chi-square with α = 0,005 that are analyzed from univariat, bivariat and multivariate. Conclusion is relations between variables knowledge, access to information and support families with the act of checking own breast (realized) women fertile, while the attitude had no relationship the act of checking own breast (realized) fertile woman in the District Tuminting .Suggested better than the institution or profession to be role model for the delivery of education the act of checking own breast in women fertile. Keyword : Knowledge, Attitude, Accent Information, Family Support, Breast Self-Examination
84
akan mengalami kanker payudara dalam
PENDAHULUAN Pembangunan untuk
kesehatan
meningkatkan
diarahkan
hidupnya. Kanker payudara bisa di
kesadaran,
sebabkan oleh banyak hal, walaupun
kemauan, dan kemampuan hidup sehat
sebenarnya penyebab kanker
bagi setiap orang agar peningkatan
berstandar pada faktor resiko saja,
derajat
yang
penyebab langsungnya belum diketahui
terwujud.
pasti (Rasjidi, 2010). Kanker payudara
Menurut World Health Organization
sering ditemukan di seluruh dunia
(WHO), yang dikutip oleh Depkes RI,
dengan insidens relatif tinggi, yaitu 20%
penyakit degeneratif merupakan salah
dari seluruh keganasan. Dari 600.000
satu penyebab kematian terbesar di
kasus
dunia dimana terdapat hampir sekitar 17
didiagnosis setiap tahunnya, sebanyak
juta orang meninggal dunia akibat
350.000 di antaranya ditemukan di
penyakit ini setiap tahun.
negara maju, sedangkan 250.000 di
kesehatan
setinggi-tingginya
masyarakat dapat
WHO jumlah penderita kanker di
negara
kanker
yang
payudara
sedang
hanya
baru
yang
berkembang
dunia setiap tahun bertambah sekitar 7
(Moningkey, 2000). Diperkirakan di AS
juta orang, dan dua per tiga diantaranya
175.000 wanita didiagnosis menderita
berada di negara-negara yang sedang
kanker payudara yang mewakili 32%
berkembang. Jika tidak dikendalikan,
dari semua kanker yang menyerang
diperkirakan
akan
wanita. Bahkan, disebutkan dari 150.000
menderita kanker dan 17 juta meninggal
penderita kanker payudara yang berobat
karena
ke rumah sakit, 44.000 orang di
26
kanker
juta
pada
orang
tahun
2030.
Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih
antaranya meninggal setiap tahunnya.
cepat di negara miskin dan berkembang
Angka kejadian kanker payudara
(Anonim, 2009).
yang cukup tinggi tersebut disebabkan
Indonesia, tiap tahun diperkirakan
masih kurangnya kesadaran perempuan
terdapat 100 penderita baru per 100.000
untuk segera memeriksakan diri jika
penduduk.
terjadi
Data
empiris
juga
kelainan
pada
payudara.
menunjukkan bahwa kematian akibat
Penderita keganasan kanker payudara
kanker dari tahun ke tahun terus
sebagian besar datang saat stadium
meningkat dan salah satu penyumbang
sudah lanjut, sehingga pengobatannya
angka tingginya kejadian kanker di
tidak dapat tepat (Manuaba, 2009)..
Indonesia
adalah
kanker
payudara
Namun, Saat ini ada kecenderungan
(Anonim, 2011). Badan kesehatan dunia
kanker
WHO menyebutkan 8-9 persen wanita
perempuan dengan usia (15-20an), ini
85
payudara
dialami
oleh
berarti tidak ada kata terlalu dini untuk
Sendiri)
memulai
pendidikan
terutama pada wanita dengan usia mulai
SADARI secara rutin (7-10 hari setelah
dari 20 tahun (Anonim, 2014). Beberapa
haid) setiap bulan. Dengan melakukan
penelitian yang menghubungkan antara
pemeriksaan
sendiri
perilaku dengan tindakan SADARI telah
(SADARI) akan menurunkan tingkat
dilakukan di beberapa tempat,antara lain
kematian akibat kanker payudara sampai
Survei
20%, sayangnya wanita yang melakukan
Kesehatan Payudara Jakarta tahun 2005
SADARI masih rendah (25%-30%).
menunjukkan 80% masyarakat tidak
memberikan
payudara
Pemeriksaan (SADARI)
Payudara
adalah
dianjurkan
yang
pada
dilakukan
wanita,
Yayasan
Sendiri
mengerti pentingnya pemeriksaan dini
pemeriksaan/
payudara, 11,5% paham dan 8,5% tidak
perabaan sendiri untuk menemukan timbulnya
benjolan
abnormal
payudara
(Otto,
2005).
tahu (Ariestiani, 2010).
pada
Handayani,
(2008)
meneliti
Tujuan
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan
dilakukannya skrining kanker payudara
dan Sikap dengan Perilaku Para Wanita
adalah untuk deteksi dini. Wanita yang
Dewasa
melakukan
Pemeriksaan
SADARI
menunjukkan
Awal
Dalam
Melakukan
Payudara
Sendiri
di
tumor yang kecil dan masih pada
Kelurahan Kalangan Kecamatan Pedan
stadium awal, hal ini memberikan
Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk
prognosis yang baik. SADARI hanya
mengetahui hubungan antara tingkat
untuk mendeteksi dini adanya ketidak
pengetahuan dan sikap dengan perilaku
normalan pada payudara, tidak untuk
para dewasa awal dalam melakukan
mencegah kanker payudara. Sebagian
pemeriksaan
wanita berangapan bahwa kasus kanker
mendeskripsikan tingkat pengetahuan,
payudara jarang ditemukan pada usia
sikap dan perilaku para wanita dewasa
dibawah 30 tahun. Dengan melakukan
awal
SADARI sejak dini akan membantu
sendiri. Sampel penelitian sebanyak 90
deteksi kanker payudara pada stadium
responden
dini sehingga kesempatan untuk sembuh
pengetahuan
lebih besar (Otto, 2005).
pemeriksaan payudara sendiri cukup
Deteksi dini untuk meningkatkan
payudara
terkait
sendiri
pemeriksaan
dengan
hasil
responden
dan
payudara
tingkat tentang
yaitu 83,3%; sikap responden tidak
kelangsungan hidup dan mengendalikan
mendukung
kanker payudara (Anderson et al., 2008
responden yang dikategorikan salah
dalam
sebesar
Erbil
SADARI
&
Bolukbas,
(Pemeriksaan
2014).
Payudara
antara
86
yaitu
97,8%. tingkat
98,9%.
Terdapat pengetahuan
Perilaku
hubungan dengan
perilaku
responden,
dan
terdapat
tindakan pemeriksaan payudara sendiri
hubungan antara sikap dengan perilaku
untuk
mendeteksi
kanker
payudara
responden.
masih kurangdi puskesmas terdekat.
Data yang didapatkan dari RSUP.
Berdasarkan penjelasan di atas, tujuan
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado bagian
penelitian ini untuk melihat terdapat
rawat nginap yang dikutip oleh Sekeon
hubungan pengetahuan, sikap, akses
(2013), kejadian kasus kanker payudara
informasi
dari April 2012 – Juni 2013 terdapat
dengan tindakan pemeriksaan payudara
sekitar 165 penderita yang terdiagnosa
sendiri (SADARI) mahasiswi Program
menderita kanker payudara. Perempuan
Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas
yang
Kedokteran Unsrat
sudah
mengalami
menstruasi
dan
dukungan
keluarga
mereka beresiko tinggi dianjurkan agar mereka mengambil peran aktif dalam
METODE PENELITIAN
mendeteksi secara dini ada atau tidak
Jenis penelitian ialah survey analitik
kanker payudara.Setiap perempuan yang
dengan pendekatan cross sectional yang
sudah mengalami menstruasi dianjurkan
dilaksanakan di Kecamatan Tuminting
secara
dengan jumlah sampel 95 responden da
rutin
untuk
pemeriksaan (SADARI).
melakukan
payudara Penelitian
sendiri
variabel bebas:
yang pernah
pengetahuan, sikap,
akses informasi dan dukungan keluarga,
dilakukan Putri (2011) dengan judul
sedangkan variabel terikat:
hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
pemeriksaan
remaja puteri tentang SADARI terhadap
(SADARI). Analisis data menggunakan
perilaku
chi-square
SADARI,
diperoleh
hasil
tindakan
payudara dengan
sendiri
α=0,005
yang
responden yang memiliki pengetahuan
dianalisis mulai dari univariat, bivariat
baik
dan multivariate.
(11,3%),
pengetahuan
sedang
(35,7%), pengetahuan kurang (53%) dan tidak ada hubungan antara pengetahuan
HASIL DAN PEMBAHASAN
responden terhadap perilaku responden.
1. Hubungan
Dalam
penelitian
ini,peneliti
Dengan
Antara
Pengetahuan
Tindakan
Pemeriksaan
Sendiri
(SADARI)
memilih wanita usia subur di Kecamatan
Payudara
Tuminting merupakan wilayah yang
Mahasiswi
letaknya
Pendidikan Dokter Gigi Fakultas
berada
di pinggiran kota
Manado. Sosial ekonomi masyarakatnya
Program
Kedokteran Unsrat
rendah.Penyuluhan kesehatan tentang
87
Studi
Tabel 1. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Unsrat
Tindakan Sadari Pengetahuan
Tidak Lengkap n
Lengkap
Total
%
n
%
n
%
Nilai p
Kurang Baik
43
45,3%
1
1,1%
44
46,3%
Baik
37
38,9%
14
14,7%
51
53,7%
Total
80
84,2%
15
15,8%
95
100%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
44
responden
berpengetahuan
(46,3%)
kurang
baik,
0,001
Hal ini sejalan dengan penelitian
yang
yang diadakan oleh Handayani (2008) di
yang
Kecamatan
Pedan
terdapat
sadari sebanyak 43 responden (45,3%)
antara
dan yang menjawab lengkap pada
perilaku
tindakan sadari sebanyak 1 responden
melakukan
(1,1%) sedangkan dari 51 responden
Demikian juga Pamungkas, dkk (2015)
(53,7%) yang berpengetahuan baik,
yamg
yang menjawab tidak lengkap pada
Pengetahuan
tindakan sadari sebanyak 37 responden
Payudara Dengan Perilaku Sadari Pada
(38,9%) dan yang menjawab lengkap
Kader Posyandu Kecamatan Delanggu”
pada tindakan sadari sebanyak 14
menunjukkan
ada
hubungan
antara
responden (14,7%). Dilihat dari nilai
pengetahuan
ibu
tentang
kanker
signifikansi
payudara dengan perilaku SADARI
demikian
0,001
probabilitas
dengan
(signifikansi)
pada
lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05), maka
dengan
pemeriksaan
payudara
pengetahuan
wanita
dengan
dewasa
pemeriksaan
meneliti
kader
signifikan
dalam payudara.
“Hubungan
Antara
Tentang
Kanker
Ibu
posyandu
Kecamatan
Delanggu (p<0,0001).
H1 diterima atau terdapat hubungan Pengetahuan
tingkat
yang
bahwa
menjawab tidak lengkap pada tindakan
sebesar
hubungan
Klaten
Charisma dkk (2013) yang meneliti
tindakan
hubungan antara pengetahuan dan sikap
sendiri
terhadap tindakan pemeriksaan payudara
(SADARI) Mahasiswi Program Studi
sendiri (SADARI) pada 135 wanita usia
Pendidikan
subur di Posyandu Kelurahan Kampung
Dokter
Gigi
Fakultas
Kedokteran Unsrat.
Baru Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung Tahun 2013. Hasil
88
penelitian
menunjukan,
tingkat
Hasil
diatas
berbeda
dengan
pengetahuan baik terhadap tindakan
penelitian yang dilakukan oleh Abdullah
SADARI
dan
dkk (2013) dengan judul Hubungan
pengetahuan kurang sebesar 92,60%,
Pengetahuan Tentang Kanker Payudara
sedangkan sikap responden yang baik
Dengan Cara Periksa Payudara Sendiri
terhadap tindakan SADARI sebesar
Pada Mahasiswi Semester IV Program
60,70% dan sikap kurang sebesar
Studi
39,30%,
dengan
Kedokteran Universitas Sam Ratulang
tindakan SADARI yang baik sebesar 3%
dimana dalam kesimpulannya tidak
dan tindakan SADARI yang kurang
terdapat hubungan antara pengetahuan
sebesar
tentang kanker payudara dengan cara
sebesar
serta
7,40%
responden
97%.
Didapatkan
adanya
hubungan antara pengetahuan terhadap
Ilmu
Keperawatan
Fakultas
periksa payudara sendiri.
tindakan SADARI dan tidak terdapat
Sekeon, (2015) meneliti Hubungan
hubungan antara sikap terhadap tindakan
Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
SADARI.
Pemeriksaan
Amin (2012) meneliti Faktor Yang Berhubungan
Dengan
(SADARI)
Tindakan
Payudara Dengan
Pemeriksaan
Payudara
Tindakan Sendiri
Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada
Mahasiswi
Tenaga Kesehatan Wanita Di Puskesmas
Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Berstandar ISO Kota Makassar Tahun
Manado Tahun 2013 dengan subjek
2012. Jenis penelitian yang digunakan
penelitian
adalah observasional analitik dengan
semester-6
rancangan cross sectional study dengan
Masyarakat
menggunakan
exhaustive
mendapatkan tidak terdapat hubungan
sampling, besar sampel sebanyak 203
antara pengetahuan SADARI dengan
orang.
tindakan SADARI.
Hasil
metode
penelitian
di
enam
Puskesmas kota Makassar menunjukkan bahwa
ada
sejumlah
Menurut
165
Kesehatan
mahasiswi
Fakultas
Kesehatan
Unsrat
Manado
Notoatmodjo
(2003),
antara
pengetahuan yang baik terhadap nilai-
tindakan
nilai kesehatan tidaklah selalu terwujud
melaksanakan SADARI, hal ini berarti
dalam suatu tindakan nyata. Hal ini
bahwa pengetahuan, sikap, dan motivasi
biasanya disebabkan oleh pengetahuan
mempengaruhi
tenaga
akan sejalan dengan tindakan tergantung
kesehatan wanita dalam melaksanakan
pada situasi saat itu, dan pengetahuan
tindakan SADARI.
akan diikuti oleh tindakan berdasarkan
pengetahuan
hubungan
Fakultas
Sendiri
dengan
tindakan
89
pada
pengalaman
yang
diperoleh
seseorang. 2. Hubungan Antara Akses Informasi Dengan
Tindakan
Pemeriksaan
Sendiri
(SADARI)
Payudara
Mahasiswi
Program
Studi
Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Unsrat
Tabel 2. Hubungan Antara Akses Informasi Dengan Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Unsrat Tindakan Sadari Akses Informasi
Tidak Lengkap n
Lengkap
%
n
Total
%
n
%
Kurang Baik
52
54,7
3
3,2
55
57,9
Baik
28
29,5
12
12,6
40
42,1
Total
80
84,2
15
15,8
95
100,0
Nilai P 0,001
informasi dengan tindakan pemeriksaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
payudara sendiri (SADARI) Mahasiswi
dari 55 responden (57,9%) yang kurang
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
baik akses informasi, yang menjawab
Fakultas Kedokteran Unsrat.
tidak lengkap pada tindakan sadari
Berbeda dengan penelitian yang
sebanyak 52 responden (54,7%) dan
dilakukan oleh Septiani dan Suara
yang menjawab lengkap pada tindakan
(2012)
sadari sebanyak 3 responden (3,2%) sedangkan dari 540 responden (42,1%)
dengan hasil peneltian yang didapatkan
yang
nilai
baik
akses
informasi,
yang
p-value
0,435
pada
variabel
menjawab tidak lengkap pada tindakan
keterpaparan media atau informasi, yang
sadari sebanyak 28 responden (29,5%)
berarti bahwa tidak ada hubungan antara
dan yang menjawab lengkap pada
keterpaparan
tindakan sadari sebanyak 12 responden
dengan perilaku SADARI pada siswa
(12,6%). Dilihat dari nilai signifikansi
SMAN 62 Jakarta dikarenakan banyak
sebesar
siswa belum memanfaatkan media cetak
0,001
dengan
demikian
atau
probabilitas (signifikansi) lebih kecil
dan
dari 0,001 (0,001<0,05), maka H1
mendapatkan
diterima atau terdapat hubungan akses
deteksi dini kanker payudara.
90
media
media
elektronik informasi
informasi
untuk mengenai
Sikap seseorang terhadap objek
budaya yang bisa saja dapat diketahui
mempunyai intensitas atau tingkat yang
lebih jelas hal-hal yang mempengaruhi
berbeda-beda karena sikap dipengaruhi
sikap SADARI (etwiory, 2013).
oleh beberapa faktor, faktor internal
Hasil penelitian yang dilakukan
yaitu pengalaman pribadi, pengaruh
oleh Hanifah (2015) tetang hubungan
kebudayaan, keluarga, media massa,
antara pengetahuan, sikap, dukungan
instusi pendidikan dan agama, dan
keluarga dan keterpaparan informasi
faktor
(2005).
dengan perilaku wanita usia subur dalam
Berdasarkan hasil pengolahan data,
melakukan deteksi dini kanker payudara
setelah dilakukan uji analisis dengan
metode SADARI di wilayah kerja
menggunakan uji chiquare bantuan
Puskesmas
software SPSS versi 20, diperoleh nilai
hubungan
probabilitas
informasi
emosional
Azwar
sebesar
1,000
dengan
Nusukan antara
Surakarta
dan
ada
keterpaparan
(p-value=0,000)
dengan
tingkat kesalahan (α) 0,05 yang berarti
perilaku
tidak ada hubungan yang bermakna
melakukan deteksi dini kanker payudara
antara informasi dengan dengan sikap
metode SADARI.
wanita
usia
subur
dalam
SADARI pada siswi SMA Negeri 9 Manado. Hal ini terjadi dikarenakan
3. Hubungan Antara Sikap Dengan
dalam penelitian ini tidak diteliti faktor-
Tindakan
faktor lain yang dapat mempengaruhi
Sendiri
sikap
Program Studi Pendidikan Dokter
SADARI
yaitu
misalnya
pendidikan,media massa, dan sosial
Pemeriksaan (SADARI)
Payudara Mahasiswi
Gigi Fakultas Kedokteran Unsrat
Tabel 3. Hubungan Antara Sikap Dengan Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Unsrat
Tindakan Sadari Sikap
Tidak Lengkap
Lengkap
Total
n
%
n
%
n
%
Kurang Baik
5
5,3%
0
0,0%
5
5,3%
Baik
75
78,9%
15
15,8%
90
94,7%
80
84,2%
15
15,8%
95
100,0%
Total
91
Nilai p 0,320
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Puskesmas
Berstandar
dari 5 responden (5,3%) yang bersikap
Makassar Tahun 2012 diteliti oleh Amin
kurang baik, yang menjawab tidak
dkk (2012).
lengkap pada tindakan sadari sebanyak 5
digunakan adalah observasional analitik
responden (5,3%) dan tidak ada yang
dengan rancangan cross sectional study
menjawab lengkap pada tindakan sadari
dengan
menggunakan
sedangkan dari 90 responden (94,7%)
exhaustive
sampling,
yang bersikap baik, yang menjawab
sampel sebanyak
tidak lengkap pada tindakan sadari
penelitian di enam Puskesmas kota
sebanyak 75 responden (78,9%) dan
Makassar
yang menjawab lengkap pada tindakan
hubungan antara sikap dengan tindakan
sadari sebanyak 15 responden (15,8%).
melaksanakan SADARI, hal ini berarti
Dilihat dari nilai signifikansi sebesar
bahwa pengetahuan, sikap, dan motivasi
0,320 dengan demikian probabilitas
mempengaruhi
(signifikansi) lebih besar dari 0,05
kesehatan wanita dalam melaksanakan
(0,320>0,05), maka H0 diterima atau
tindakan SADARI.
Jenis
Iso
Kota
penelitian
yang
metode
dengan
besar
203 orang. Hasil
menunjukkan
bahwa
tindakan
ada
tenaga
tidak terdapat hubungan sikap dengan
Berbeda dengan penelitian diatas,
tindakan pemeriksaan payudara sendiri
Charisma dkk (2013) yang meneliti
(SADARI) Mahasiswi Program Studi
hubungan antara pengetahuan dan sikap
Pendidikan
terhadap tindakan pemeriksaan payudara
Dokter
Gigi
Fakultas
Kedokteran Unsrat.
sendiri (SADARI) pada 135 wanita usia
Penelitian ini tidak sejalan dengan
subur di Posyandu Kelurahan Kampung
penelitian yang pernah dilakukan oleh
Baru Kecamatan Labuhan Ratu Kota
Handayani (2008) di Kecamatan Pedan
Bandar
Klaten bahwa terdapat hubungan yang
menemukan sikap responden yang baik
signifikan antara sikap dengan perilaku
terhadap tindakan SADARI 60,70% dan
wanita
melakukan
sikap kurang 39,30%, serta responden
pemeriksaan payudara sendiri. Hasil
dengan tindakan SADARI yang baik 3%
penelitian
mengemukakan
dan tindakan SADARI yang kurang baik
hubungan positif antara sikap tentang
sebesar 97%. Pada analisis bivariat tidak
SADARI dengan perilaku SADARI ini
didapatkan adanya hubungan antara
memiliki tingkat korelasi sedang.
sikap terhadap tindakan SADARI.
dewasa
ini
dalam
juga
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Lampung
Menurut
Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri
menggambarkan
Pada Tenaga Kesehatan Wanita Di
pertimbangan
92
Tahun
WHO,
2013
sikap
pertimbanganpribadi
atau
hasil
pemikiran seseorang terhadap objek
Pemeriksaan
merupakan modal awal untuk bertindak.
(SADARI)
Seseorang akan sadar dan mengerti serta
Studi
mau
Fakultas Kedokteran Unsrat
melakukan sesuatu yang ada
Payudara Mahasiswi
Pendidikan
Sendiri Program
Dokter
Gigi
hubungannya dengan kesehatan bila ia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
memiiki pengetahuan yang baik dan
dari 35 responden (36,8%) yang kurang
pengalaman yang akan mempengaruhi
baik
saikap dalam berperilaku.
Tindakan
menjawab tidak lengkap pada tindakan
SADARI merupakan salah satu dari
sadari sebanyak 34 responden (35,8%)
perilaku kesehatan. Perubahan perilaku
dan yang menjawab lengkap pada
seseorang melalui beberapa tahap yaitu
tindakan sadari sebanyak 1 responden
mulai dari pengetahuan menjadi sikap
(1,1%) sedangkan dari 60 responden
dan menjadi perilaku (Notoatmodjo,
(63,3%) yang baik dukungan keluarga,
2012).
yang menjawab tidak lengkap pada
dukungan
keluarga,
yang
Selain itu ada juga yang disebut
tindakan sadari sebanyak 46 responden
dengan perilaku kesehatan. Beberapa
(48,4%) dan yang menjawab lengkap
penelitian perilaku menunjukkan bahwa
pada tindakan sadari sebanyak 14
perilaku seseorang termasuk terjadinya
responden (14,7%). Dilihat dari nilai
perilaku
signifikansi
kesehatan,
diawali
dengan
sebesar
dengan
pengalaman-pengalaman seseorang serta
demikian
adanya faktor eksternal (Notoatmodjo,
lebih besar dari 0,05 (0,008<0,05), maka
2010).
Pengalaman dan lingkungan
H1 diterima atau terdapat hubungan
dipersepsikan atau diyakini seseorang
dukungan keluarga dengan tindakan
sehingga menimbulkan motivasi untuk
pemeriksaan
bertindak yang akhirnya diwujudkan
(SADARI) Mahasiswi Program Studi
dengan perilaku,
Pendidikan
termasuk
perilaku
tindakan SADARI. 4.
probabilitas
0,008
(signifikansi)
payudara
Dokter
Gigi
sendiri
Fakultas
Kedokteran Unsrat.
Hubungan
Antara
Dukungan
Keluarga
Dengan
Tindakan
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang
kanker payudara metode SADARI di
dilakukan oleh Hanifah (2015) tetang
wilayah
hubungan antara pengetahuan, sikap,
Surakarta
dukungan keluarga dan keterpaparan
dukungan keluarga (p-value= 0,001) dan
informasi dengan perilaku wanita usia
keterpaparan informasi (p-value=0,000)
subur dalam melakukan deteksi dini
dengan perilaku wanita usia subur dalam
93
kerja ada
Puskesmas hubungan
Nusukan antara
melakukan deteksi dini kanker payudara
baik maka mereka juga akan melakukan
metode SADARI.
tindakan atau berperilaku SADARI yang
Hal ini sejalan dengan penelitian
baik serta rutin. informasi
(2012) pada siswa SMAN 62 diperoleh
deteksi dini kanker payudara tidak
hasil nilai p-value 0,029<0,05 yang
hanya berfokus pada seorang wanita
berarti ada hubungan antara variabel
usia subur saja, akan tetapi anggota
dukungan
keluarga
atau
orangtua
dengan perilaku SADARI. Dukungan keluarga
atau
orangtua
pengetahuan
itu
yang dilakukan oleh Septiani dan Suara
keluarga
dan
Oleh karena
yang
lain
tentang
juga
perlu
mendapatkan informasi tersebut.
yang baik
Hal ini juga sependapat dengan
memungkinkan siswa untuk melakukan
teori Green (1980) yang mengatakan
SADARI.
bahwa perubahan perilaku terhadap
Dukungan
keluarga
diartikan
tindakan kesehatan tergantung dari ada
sebagai bantuan yang diberikan oleh
dukungan, adapun salah satu dukungan
anggota keluarga yang lain sehingga
yang
akan memberikan keyamanan fisik dan
tua/keluarga, dengan demikian ini akan
psikologi (Friedman, 2010). Keluarga
menjadi penguat bagi remaja yang
merupakan
memutuskan
orang
terdekat
dengan
dapat
diperoleh
dari
melakukan
deteksi
mengambil keputusan terutama dalam
penelitian yang dilakukan oleh Sari
menentukan
(2004). Dukungan positif yang diberikan
akan
mencari
sejalan
oleh
penelitian
perempuan yang baru di diagnosis
yang
tidak
tua/keluarga
dengan
pertolongan atau pengobatan. Dalam keluarga
orang
ini
tindakan
responden dalam berinteraksi dan dalam
kemana
dini,
orang
mendukung lebih banyak dibandingkan
kanker
yang mendukung mengenai deteksi dini
tekanan stress psikologi perempuan
kanker payudara SADARI sehingga
tersebut (Roberts, cox dan Shannon
hanya sedikit pula dari keseluruhan
1994 dalam Sari (2004).
responden yang melakukan tindakan
5.
SADARI.
Akan
tetapi
mayoritas
payudara
Deskripsi
akan
terhadap
mengurangi
multivariat
Variabel
Penelitian
responden yang melakukan tindakan
Analisis multivariat dilakukan dengan
SADARI lebih banyak mendapatkan
menggunakan
dukungan
Setelah diuji dengan anlisis bivariat,
dari
keluarganya
regresi
diuji
logistik.
dibandingkan dengan yang tidak. Hal ini
data
menunjukan bahwa ketika responden
analisis multivariat dimana uji dilakukan
mendapatkan dukungan keluarga yang
dengan analisis regresi logistik untuk
94
kemudian
uji
menggunakan
mengetahui variabel independen yang
paling dominan.
Tabel 4 . Hasil Analisis Regresi Logistik Variabel
B
Wald
Sig.
Exp.(B)
Pengetahuan
2,034
3,061
0,080
7,643
Akses Informasi
1,448
4,060
0,044
4,253
Dukunganklrga
0,747
0,380
0,537
2,110
Hasil
analisis
dalam
tabel
13
Studi
menunjukan bahwa akses informasi
wald 4,060
pemeriksaan
4. Terdapat
dengan tindakan
payudara
Dokter
Gigi
Fakultas Kedokteran Unsrat
adalah variabel paling dominan dengan nilai
Pendidikan
Hubungan
Antara
Keluarga
Dengan
Pemeriksaan
Payudara
Dukungan
sendiri
Tindakan
(SADARI) Mahasiswi Program Studi
Sendiri
Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dokter
Dokter
Gigi
Fakultas
Kedokteran Unsrat.
Mahasiswi
Gigi Fakultas Kedokteran Unsrat
KESIMPULAN 1. Terdapat
(SADARI)
SARAN Hubungan
Antara
Pengetahuan
Dengan
Tindakan
khususnya
Pascasarjana
Ilmu
Pemeriksaan
Payudara
Sendiri
Kesehatan
masyarakat
untuk
(SADARI) Studi
Mahasiswi
Pendidikan
1. Bagi
Program
Dokter
Gigi
Pemeriksaan
khususnya
(SADARI) Studi
Pendidikan
bagaimana
Program
Dokter
Gigi
Pemeriksaan (SADARI)
Payudara Mahasiswi
cara
pencegahan
kanker payudara, dan memberikan informasi yang lebih banyak tentang
3. Tidak Terdapat Hubungan Antara Dengan
pencegahan
penyakit terutama penyakit seperti
Fakultas Kedokteran Unsrat
Sikap
tentang
agar mahasiswa lebih memahami
Sendiri
Mahasiswi
ini
kanker payudara kepada mahasiswa,
Tindakan
Payudara
hal
pencegahan penyakit tidak menular
2. Terdapat Hubungan Antara Akses Dengan
dalam
meningkatkan penyampaian materi
Fakultas Kedokteran Unsrat
Informasi
intitusi
pentingnya melakukan pemeriksaan
Tindakan
payudara sendiri.
Sendiri
2. Bagi pemerintah perlu diadakan
Program
pemberian informasi edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan
95
tentang
SADARI
kepada
masyarakat
terutama
anak-anak
Ratulangi. ejournal keperawatan
perempuan dari usia remaja sampai
(e-Kp) Volume 1. Nomor 1.
kepada
Agustus 2013.
orang
tua
agar
Kedokteran
dapat
melakukan pemeriksaan payudara
Universitas
Sam
Amier, H., dan H. Djawarut. 2014.
sendiri (SADARI) secara rutin dan
Faktor-Faktor
Yang
teratur setiap bulan pada waktu
Berhubungan
Dengan
seminggu setelah haid, sehingga
Pemeriksaan Payudara Sendiri
dengan
(Sadari) Pada Siswi SMK PGRI
pemeriksaan
payudara
diharapkan bisa di deteksi secara
Pangkep.Jurnal
dini
Kesehatan
kanker
payudara
dan
prognosisnya akan lebih baik lagi
Ilmiah
Diagnosis
Vol.5
No.2. Diakses 5 Januari 2016
jika dilakukan pengobatan lebih
--------------. 2008. Kanker Payudara di
awal.
Indonesia.
3. Selain itu diharapkan baik dari pihak
http:/www.depkes.com. Diakses
institusi maupun profesi untuk dapat
11 Januari 2016
menjadi role model bagi masyarakat
-------------.
2011.
Breast
Cancer
sehingga dapat melanjutkan dan
Prevention and Control. WHO.
lebih
meningkatkan
perhatian
[Online]. [cited 2016 January
pendidikan
kesehatan
28];
terhadap
Available
from:
URL:
khususnya tentang tumor payudara
http://www.who.int/healthinfo/gl
dan
obal_burden_disease/GBD_rep
tindakan
preventif-promotif
SADARI secara lebih luas lagi
ort_2004update_full.pdf.Diakses
tingkat pengetahuan Wanita Usia
2 februari 2016
Subur (WUS) tentang pemeriksaan
--------------.
payudara sendiri (SADARI).
2015.
Situasi Penyakit
Kanker. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Edisi
DAFTAR PUSTAKA
Semester
Abdullah, N., J. Tangka, dan J. Rottie.
Kemenkes
2013. Hubungan Pengetahuan Tentang
Kanker
I
Tahun RI.d
2015
iakses
Februari 2016
Payudara
Azwar, S. 2005. Sikap Manusia Teori
Dengan Cara Periksa Payudara
dan
Sendiri
Yogyakarta: PustakaBelajar.
Pada
Mahasiswi
Semester IV Program Studi Ilmu Keperawatan
2
Pengukurannya.
Etwiory, J., F. J. O. Pelealu, dan A.T
Fakultas
Tucunan,
96
2015.
Hubungan
Antara Sumber Informasi Dan
Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Pengetahuan
Cipta.
Dengan
Sikap
Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)
Siswa
Putri
Pamungkas, K. S., Y. A. Romadhon,
SMA
dan
E.
Widhiyastuti.
2015.
Negeri 9 Manado. Bidang Minat
Hubungan Antara Pengetahuan
Administrasi
Kebijakan
Ibu Tentang Kanker Payudara
Kesehatan, Fakultas Kesehatan
Dengan Perilaku Sadari Pada
Masyarakat
Kader
Universitas
Sam
Ratulangi Manado.
Posyandu
Kecamatan
Delanggu. Fakultas Kedokteran
Handayani, D. S. 2008. Hubungan
Universitas
Antara Tingkat Pengetahuan dan
Muhammadiyah
Surakarta 2015
Sikap Dengan Perilaku Para
Septiani, S dan Suara, M. 2012. Faktor-
Wanita Dewasa Awal Dalam
Faktor
Melakukan
Pemeriksaan
dengan Perilaku Pemeriksaan
Payudara Sendiri Di Kelurahan
Payudara Sendiri (Sadari) Pada
Kalangan
Pedan
Siswa SMAN 62 Jakarta 2012.
Klaten. FK UNDIP. Journal
Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol. 5.
Nursing Studies, Volume 1,
No. 1.Januari 2013.
Kecamatan
Nomor 2 Tahun 2008, Halaman
Pada Wanita. Jakarta: Sagung
Hanifah, A. N., B. Kirwono dan A. C.
Seto.
Wijayanti. 2015. Faktor Faktor Berhubungan
Berhubungan
Rasjidi, I. 2010. Epidemiologi Kanker
50–62.Diakses 2 Februari 2016
Yang
yang
Sari, T. M., Y. Kusumawati, dan A. F.
Dengan
Firnawati. 2013. Faktor-Faktor
Perilaku Wanita Usia Subur
Yang
Dalam Melakukan Deteksi Dini
Perilaku Deteksi Dini Kanker
Kanker Payudara Metode Sadari
Payudara Pada Wanita Pasangan
Di Wilayah Kerja Puskesmas
Usia Subur Di Desa Dawung
Nusukan
Kebakkramat
Studi
Surakarta.
Kesehatan
Fakultas
Ilmu
Universitas
Program
Masyarakat
Program
Kesehatan
Masayrakat
Muhammadiyah
Kesehatan
Surakarta Notoatmodjo,
S.
Kesehatan
Berhubungan
Dengan
Karanganyar.
Studi
Kesehatan
Fakultas
Universitas
Muhammadiyah Surakarta 2012.
Promosi
dan
Perilaku
97
Ilmu