HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK UMUR 1-4 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Stefanus Oroh* , Jootje M. L Umboh* , Gene H. Kapantow** *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan sering menempati urutan pertama angka kesakitan Balita. Berdasarkan data Puskesmas Tumpaan pada tahun 2013 dari bulan Januari–Desember terdapat 1023 kasus ISPA dan pada anak umur 1-4 tahun sebanyak 294 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu dan kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA pada anak umur 1-4 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan. Desain penelitian ini adalah studi kasus kontrol (case control study). Populasi adalah anak umur 1-4 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tumpaan yang didiagnosis ISPA selama bulan Maret – Mei 2014. Dilaksanakan pada Bulan maret sampai januari 2015. Pengambilan sampel berdasarkan total populasi kasus berjumlah 62 responden. Adapun kelomopok kontrol berjumlah 62 responden dan dilakukan matching individual untuk umur, jenis kelamin dan tempat tinggal. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji chi square dengan nilai CI=95% dan nilai α=0.05. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA pada anak umur 1-4 tahun p= 0.000 dengan nilai OR 17.4 dan pada kebiasaan merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA p= 0.000 dengan nilai OR 8.7. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dan kebiasaan merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada anak umur 1-4 tahun. Ibu yang memiliki pengetahuan kurang beresiko 17.4 kali dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan baik. Orang tua yang memiliki kebiasaan merokok beresiko 8.7 kali terpapar asap rokok dibandingkan dengan orang tua yang tidak nmemiliki kebiasaan merokok di dalam rumah. Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Kebiasaan Merokok, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Anak umur 1-4 tahun
ABSTRACT Acute Respiratory Infections (ARI) is a major disease which causes infant mortality and often ranks the first place of toddler illness. According to Puskesmas Tumpaan data in 2013 from January-December there were 1023 cases of ARI and in the 1-4 years old children there were 294 cases. This study aims to determine if there is correlation between mothers’ knowledge and family members’ smoking habit with the case of ARI on the 1-4 years old children at the work area of Puskesmas Tumpaan South Minahasa Regency. The design of this study is case control study. The population is 1-4 years old children at the work area of Puskesmas Tumpaan which are diagnosed ARI during March-May 2014. The study is conducted from MarchJanuary 2015. The sample according to the case total population is 62 people. The control group is 62 respondents and it’s conducted matching individual for age, gender and residence. The data collection is conducted by questionnaires. This study uses chi-square with the number of CI= 95% and the number of α= 0.05. Based on the study result, there is correlation between mothers’ knowledge with the case of ARI on the 1-4 years old children, p=0.000 with the value of OR= 17.4 and on of family members’ smoking habit with the case of ARI p=0.000 and the number of OR= 8.7. There is correlation between mothers’ knowledge and family members’ smoking habit with the case of ARI on the 1-4 years old children. The mother who has less knowledge is risky 17.4 times compared with the mother who has good knowledge. Parents with smoking habit are risky 8.7 times exposed to cigarette smoke compared with parents no have smoking habit in the house. Keywords : Mothers’ knowledge, Smoking habit, Acute Respiration Infection (ARI), 1-4 years old children
tempat bayi dan anak balita bermain. Hal ini
PENDAHULUAN
lebih dimungkinkan karena bayi dan anak balita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas dan saluran pernapasan bawah, biasanya menular, yang
lebih lama berada di rumah bersama-sama ibunya sehingga dosis pencemaran tentunya akan lebih tinggi (Prabu, 2009).
dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan,
tergantung
pada
patogen
penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu. ISPA didefinisikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen infeksius yang ditularkan dari manusia ke manusia. Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorok, coryza (pilek), sesak napas, mengi, atau kesulitan bernapas (WHO, 2007). Pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua terutama ibu berperan dalam pengambilan keputusan apabila ada anggota keluarga yang sakit. Pengetahuan adalah hasil proses tahu dan setelah melalui proses pengindraaan terhadap
Berdasarkan data yang didapatkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan jumlah penderita ISPA selama tahun 2013 sebanyak 5685 kasus dan di puskesmas tumpaan sebanyak 1023 kasus selama tahun 2013. Hasil survey yang dilakukan di Puskesmas Tumpaan jumlah kasus ISPA selama tahun 2013 pada anak umur 1-4 tahun sebanyak 294 kasus dan untuk tahun 2013, jumlah kasus ISPA pada anak umur 1-4 tahun selama bulan maret sampai dengan bulan mei sebanyak 62 kasus. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan ibu dan kebiasaan merokok anggota keluarga di dalam rumah
dengan
kejadian
infeksi
saluran
pernafasan akut (ISPA) pada anak umur 1-4 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tumpaan Kecamatan
Tumpaan
Kabupaten
Minahasa
Selatan.
suatu objek tertentu melalui panca indera manusia, yaitu: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2010). Asap rokok dan asap hasil pembakaran bahan bakar untuk memasak dengan konsentrasi tinggi dapat merusak mekanisme pertahan paru sehingga akan memudahkan timbulnya ISPA. Hal ini dapat terjadi pada rumah yang keadaan ventilasinya kurang dan dapur terletak di dalam rumah, bersatu dengan kamar tidur, ruang
METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian studi kasus kontrol (case control study). Penelitian ini dilaksanakan di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Tumpaan
Kabupaten Minahasa Selatan. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Maret sampai dengan januari 2015 dan kegiatan wawancara dilakukan pada tanggal 8 september sampai dengan 11
oktober 2014. Populasi kasus dalam penelitian
memilik anak berumur 1-4 tahun di Wilayah
ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak
Kerja Puskesmas Tumpaan dan tidak menderita
berumur 1-4 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas
ISPA selama bulan Maret sampai bulan Mei
Tumpaan yang datang berobat ke Puskesmas
2014. Pengambilan sampel berdasarkan total
dan didiagnosis ISPA oleh dokter pada bulan
populasi kasus berjumlah 62 responden. Dalam
Maret sampai dengan bulan Mei 2014. Populasi
penelitian ini dilakukan Matching Individual
kontrol dalam penelitian ini adalah ibu yang
untuk umur, jenis kelamin dan tempat tinggal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu dan Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Kelompok Kasus Pengetahuan Ibu
Kurang Baik Kebiasaan Merokok Terpapar Tidak Terpapar Berdasarkan
penelitian,
% 79.0 21.0 59.7 40.3
n 11 51 9 53
Kontrol % 17.7 82.3 14.5 83.9
Total n 60 64 46 78
% 48.3 51.6 37.1 62.9
dapat
yang merokok di dalam rumah pada kelompok
diketahui bahwa sebagian besar ibu pada
kasus terdapat 37 (59.7%) anak yang terpapar
kelompok kasus memiliki pengetahuan kurang
asap rokok dan pada kelompok kontrol 9
49 (79.0%) dan 11 (17.7%) ibu pada kelompok
(14.5%)
kontrol yang memiliki pengetahuan kurang
sedangkan anggota keluarga yang tidak merokok
sedangkan ibu pada kelompok kasus terdapat 13
di dalam rumah pada kelompok kasus terdapat
(21.0%) yang memiliki pengetahuan baik dan
25 (40.3%) dan pada kelompok kontrol 53
pada kelompok kontrol terdapat 51 (82.3%)
(83.9%) anggota keluarga yang tidak merokok di
yang
dalam rumah.
memiliki
hasil
n 49 13 37 25
pengetahuan
baik.
Hasil
anak
yang
terpapar
asap
rokok
penelitian menunjukan bahwa anggota keluarga Tabel 2. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan ISPA
Pengetahuan Ibu Kurang Baik Jumlah
n 49 13 62
Kelompok Kasus Kontrol % n % 79 11 18 21 51 82 100 62 100
Total n % 60 48.4 64 51.6 124 100
p value
OR
CI 95% CI (7.1 - 42.7)
p=0.000
17.4
Berdasarkan hasil penelitian, dari 62 responden
masalah kesehatan, maka akan berpengaruh
ibu kelompok kasus dan 62 ibu kelompok
terhadap anggota keluarga lainnya. (Maryunani,
kontrol , terdapat 49 ibu pada kelompok kasus
2010).
yang memiliki pengetahuan kurang dan terdapat
merupakan domain yang sangat penting dalam
11 ibu pada kelompok kontrol yang memliki
membentuk
pengetahuan kurang. berdasarkan perhitungan
behaviour). (Notoadmodjo, 2012).
dengan
menggunakan
probabilitas
sebesar
SPSS,diperoleh 0.000
dengan
nilai tingkat
Pengetahuan
atau
tindakan
ranah
seseorang
kognitif
(overt
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Agusalim
(2012)
tentang
hubungan
kesalahan (α) 0.05. berdasarkan hal tersebut
pengetahuan, status imunisasi dan keberadaan
dapat dinyaatakan bahwa terdapat hubungan
perokok dalam rumah dengan ispa pada balita di
bermakna
dengan
Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar
kejadian ISPA pada anak umur 1-4 tahun di
mennyatakan bahwa pengetahuan ibu memiliki
wilayah kerja Puskesmas Tumpaan. Nilai OR
hubungan dengan kejadian ispa pada balita
yang
dapat
dengan nilai p=0,006. Hal ini diperkuat oleh
dinyatakan bahwa anak umur 1-4 tahun yang
penelitan dari Ellyne Nicole Ahyu dkk tentang
memiliki
kurang
gambaran pengetahuan dan perilaku ibu tentang
beresiko 17.4 kali lebih tinggi dibandingkan
penyakit ISPA pada balita di Puskesmas
dengan anak umur 1-4 tahun yang memiliki ibu
Tamalanrea Makasar yang menyatakan bahwa
dengan pengetahuan baik.
terdapat hubungan antara pengetahuan ibu
antara
diperoleh
pengetahuan ibu
yaitu
ibu dengan
17.4
maka
pengetahuan
Keluarga merupakan unit terkecil dari
dengan kejadian ISPA pada Balita Tahun 2014.
masyarakat yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga, satu dengan yang lainnya saling bergantung dan berinteraksi. bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai
Tabel 3. Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Dengan ISPA Kelompok Kebiasaan Merokok Dalam Rumah Terpapar Tidak Terpapar Jumlah
n 37 25 62
Kasus % 60 40 100
Kontrol n % 9 16.1 53 83.9 62 100
Total n % 46 37.1 78 62.9 124 100
p value
OR
CI 95 % CI (3.6-20.8)
p=0.000
8.7
Berdasarkan hasil penelitian, dari 62 responden
terdapat 37 anggota keluarga pada kelompok
kelompok kasus dan 62 kelompok kontrol
kasus yang merokok di dalam rumah dan 9
anggota keluarga pada kelompok kontrol yang
tetapi juga akan menambah resiko kesakitan dari
merokok
bahan toksik yang lain. Merokok merupakan
perhitungan
di
dalam dengan
rumah.
berdasarkan
menggunakan
SPSS,
salah satu produk industri
dan
komoditi
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.000 dengan
internasional yang mengandung sekitar 3.000
tingkat kesalahan (α) 0.05. berdasarkan hal
bahan kimia. Unsur-unsur yang penting antara
tersebut dapat dinyaatakan bahwa terdapat
lain tar, nikotin, benzopyrin, metil-kloride,
hubungan bermakna antara kebiasaan merokok
aseton,
anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada
(Bustan, 2007).
ammonia,
dan
karbon
monoksida
anak umur 1-4 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tumpaan. Nilai OR yang diperoleh yaitu 8.7
KESIMPULAN DAN SARAN
maka dapat dinyatakan bahwa anak umur 1-4 tahun yang memiliki anggota keluarga dengan
Kesimpulan 1. Terdapat hubungan antara Pengetahuan Ibu
kebiasaan merokok di dalam rumah beresiko 8.7
dengan kejadian penyakit infeksi saluran
kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak
pernapasan akut (ISPA) pada Anak umur 1-
umur 1-4 tahun dengan anggota keluarga tidak
4 tahun di Wilayah kerja Puskesmas
memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah.
Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Anak umur 1-4 tahun yang memiliki ibu
Kholisah Nasution dkk (2009), tentang infeksi
dengan pengetahuan kurang berisiko 17.4
saluran napas akut pada balita di Daerah Urban
kali lebih tinggi untuk menderita ISPA
Jakarta menyatakan bahwa ada hubungan antara
dibandingkan dengan anak umur 1-4 tahun
pajanan asap rokok dengan kejadian ispa pada
yang memilik ibu dengan pengetahuan baik.
balita dengan p= 0,006. Adapun penelitian yang
2. Terdapat
hubungan
antara
kebiasaan
dilakukan oleh Winarni dkk yang meneliti
merokok anggota keluarga dengan kejadian
tentang hubungan antara perilku merokok orang
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada
tua dan anggota keluarga yang tinggal dalam
Anak umur 1-4 tahun di Wilayah kerja
satu rumah dengan kejadian ISPA pada balita di
Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa
wilayah kerja puskesmas Sempor II Kabupaten
Selatan. Anak umur 1-4 tahun yang anggota
Kebumen tahun 2009 yang menyatakan bahwa
keluarga memiliki kebiasaan merokok lebih
terdapat hubungan antara perilku merokok orang
berisiko
tua dan anggota keluarga dengan kejadian ISPA
menderita ISPA dibandingkan dengan anak
pada balita dengan p=0.000 dan OR 37.71.
umur 1-4 tahun yang anggota keluarga tidak
Asap rokok orang tua atau orang lain yang tinggal di dalamrumah, tidak saja menjadi bahan pencemaran dalam ruangan yang serius,
8./7
kali
lebih
tinggi
untuk
memiliki kebiasaan merokok dalam rumah.
Saran
dou-1-Agussalim.pdf Vol. 1, No. 2,
1. Bagi Puskesmas Tumpaan
Hal.1–11, di akses pada tanggal 14 April
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat Pernapasan
tentang Akut
Infeksi
(ISPA),
Saluran
membagikan
stiker atau brosur tentang pencegahan dan
2014. Bustan, MN. 2007. Epidemioogi Penyakit Tidak Menular, Jakarta: Rineka Cipta Ellyne N A, Hasanuddin, Herman DJewarut,
bahaya dari penyakit ISPA dan dampak dari
2014.
merokok.
perilaku ibu tentang penyakit infeksi
2. Bagi Masyarakat
Gambaran
pengetahuan
dan
saluran pernapasan akut pada balita di
Masyarakat harus memiliki pengetahuan
Puskesmas Tamalanrea Kota Makasar.
yang baik tentang penyakit infeksi saluran
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
pernapasan akut (ISPA) dengan mengikuti
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2014
program-program pemerintah yang berupa
(http://elibrarystikesnanihasanuddin459-
penyuluhan dan tidak memiliki kebiasaan
142142072-1Pdf.
merokok didalam rumah apalagi berdekatan
Januari 2015
dengan anak Balita.
Diakses
pada
12
Kholisah Nasution, dkk 2009. Infeksi Saluran
3. Bagi Mahasiswa
Napas Akut Pada Balita di Daerah
Penelitian ini dapat menjadi pembanding
Urban Jakarta. Sari Pediatri Vol, 11, No
apabila ingin melakukan penelitian yang
2, Hal 16-20 diakses 20 November
sama dengan variabel atau lokasi yang
2014.
berbeda
dan
penelitian
dapat
untuk
menjadi
melakukan
landasan penelitian
Maryunani, 2010. Ilmu Kesehatan Anak. Trans Info Media : Jakarta.
lanjutan untuk melihat hubungan antara
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian
infeksi saluran pernapasan akut dengan
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
berbagai faktor risiko lain.
Prabu, 2009. Faktor-faktor Resiko ISPA pada Balita.
ispa-pada-balita.
DAFTAR PUSTAKA Agussalim,
2012.
Status
http://putraprabu/faktor-resiko-
Hubungan
Imunisasi
dan
Pengetahuan, Keberadaan
pdf.
World Health Organization, 2007. Pencegahan dan
Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada
Pernapasan
Akut
Balita di Puskesmas Peukan Kabupaten
Cenderung
Menjadi
Aceh
Pandemi
http://www.lppm.stikes
ubudiyah.ac.id/jurnal/AGUSSALIM-
pada
tanggal 20 April 2014.
Perokok Dalam Rumah dengan Penyakit
Besar.
Diakses
Pengendalian
di
Infeksi
Saluran
(ISPA) Epidemi
Fasilitas
yang dan
Pelayanan
Kesehatan Pedoman Interim WHO.
(online)
http://www.who.int/iris/bitstre
Kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten
am/10665/69707/14/WHO_CDS_EPR_
Kebumen. Jurnal IlmiahS Kesehatan
2007.6_ind.pdf. Diakses 28 Maret 2014.
Keperawatan, (online), Vol. 6, No. 1
Winarmi, Ummah, dan Salim, 2009. Hubungan Antara
Perilaku
Tuadan
Anggota
Merokok Keluarga
Orang Yang
Tinggal Dalam Satu Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah
(http://ejournal.
stikes
muh
gombong.ac.id/index.php/JIKK/article/v iew/42)
diakses
September 2014.
pada
tanggal
15