UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 2 GAMPING Oleh: Intan Mira Depita 11144100190 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif pada pokok bahasan segiempat dengan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Leraning). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Gamping pada tahun ajaran 2014/2015. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIF berjumlah 34 siswa dan obyek penelitiannya adalah meningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat kolaboratif antara peneliti bekerjasama dengan guru matematika. Desain penelitian menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, angket, wawancara, tes, dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia, baik secara deskriptif kualitatif maupun deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan: (1) Keterlaksanaan pembelajaran sebesar 63,69% kategori cukup pada siklus I, meningkat menjadi 78% kategori tinggi pada siklus II, sehingga keterlaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 14,31%; (2) Hasil belajar ranah afektif dalam kategori tinggi dicapai 25,81% pada siklus I meningkat menjadi 78,125% pada siklus II; (3) Hasil belajar ranah kognitif siswa dengan nilai rata-rata hasil tes pra siklus adalah 40,97 dengan ketuntasan mencapai 6%, setelah diadakan tindakan pada siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 64,84 dengan ketuntasan mencapai 51,61%, pada siklus II meningkat menjadi 87,18 dengan ketuntasan mencapai 88% Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.
PENDAHULUAN Berdasarkan hasil Pengamatan yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 2 Gamping selama praktik pengalaman lapangan II (PPL II) dalam pembelajaran Matematika, siswa terlihat kurang aktif dan malas memperhatikan materi yang
kurang memberi dorongan untuk membuat siswa merasa senang belajar matematika. Hal ini terlihat dari 34 siswa yang mengikuti proses kegiatan belajar mengajar, namun hanya 2 siswa yang bertanya. Meskipun pembelajaran berpusat pada guru, namun guru
Diajarkan. pelaksanaan pembelajaran
telah menerapkan
strategi belajar
meningkatkan hasil belajar siswa pada dengan belajar berkelompok, akan tetapi strategi
belajar
tersebut
belum
membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan. Dapat diketahui bahwa hasil
pembelajaran
siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan, oleh karena itu guru hendaknya memperbaiki proses
belajar
menciptakan
mengajar
suasana
Learning). 3. Bagi peneliti: Mendapatkan langsung
yang
menerapkan
Berdasarkan uraian di atas rumusan
pendekatan
Learning). 4. Bagi pembaca: Memberikan
informasi
tentang
pelaksanaan pembelajaran matematika melalui
menarik bagi siswa.
pengalaman
kontekstual (Contextual Teaching and
dengan
belajar
pendekatan
kontekstual (Contextual Teaching and
belajar matematika siswa masih rendah atau belum mencapai KKM, berarti
melalui
pendekatan
kontekstual
(Contextual Teaching and Learning).
masalah yang diajukan dalam penelitian KAJIAN TEORI
tindakan kelas ini adalah: 1. Bagaimana
upaya
meningkatkan
Menurut Slameto (2003:3) belajar
hasil belajar ranah afektif siswa
ialah suatu proses usaha yang dilakukan
dengan
seseorang
pendekatan
kontekstual
untuk
memperoleh
suatu
(Contextual Teaching and Learning)
perubahan tingkah laku yang baru secara
pada materi pokok segiempat siswa
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
kelas VIIF SMP Negeri 2 Gamping?
sendiri
2. Bagaimana
upaya
meningkatkan
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya. Dalam usaha pencapaian
hasil belajar ranah kognitif siswa
tujuan
dengan
kontekstual
lingkungan (kondisi) yang lebih kondusif.
(Contextual Teaching and Learning)
Menurut peneliti belajar adalah suatu
pada materi pokok segiempat siswa
usaha yang dilakukan seseorang untuk
kelas VIIF SMP Negeri 2 Gamping?
memperbaiki
Penelitian
pengetahuan sehingga memperoleh hasil
pendekatan
ini
diharapkan
dapat
belajar
perlu
tingkah
adanya
laku,
sistem
mendapat
yang lebih baik.
memberikan manfaat.
Menurut Suprijono (2009: 5) Belajar
1. Bagi guru:
Sebagai bahan pertimbangan
terjadi karena dorongan kebutuhan dan
dalam menentukan pendekatan
tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah
pembelajaran matematika.
proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan
2. Bagi sekolah: Sebagai
upaya
untuk
fungsional
dari
berbagai
komponen
belajar,
ketiga,
belajar
merupakan
dengan penerapannya dalam kehidupan
bentuk pengalaman. Pengalaman pada
sehari-hari. Berangkat dari konsep ini
dasarnya adalah hasil interaksi antara
diharapkan hasil pembelajaran akan lebih
peserta didik dan lingkungannya.
bermakna. Proses pembelajarannya akan berlangsung secara alamiah dalam bentuk
Menurut Agus Suprijono (2009: 6) mengulas tentang Taksonomi Bloom bahwa
hasil
kemampuan
belajar
kognitif,
mencakup afektif,
dan
psikomotor. Domain kognitif adalah knowledge
(pengetahuan,
comprehension menjelaskan,
kegiatan siswa berkerja dan mengalami, bukan sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Menurut
Trianto
(2009:
111)
ingatan),
Pembelajaran konstektual (CTL) adalah
(pemahaman,
konsep belajar yang membantu guru
contoh),
mengaitkan
analysis
diajarkannya dengan situasi dunia nyata
(menguraikan, menentukan hubungan),
siswa dan mendorong siswa membuat
synthesis
hubungan
application
meringkas, (menerapkan),
(mengorganisasikan,
antara
antara
materi
yang
pengetahuan
yang
penerapannya
dalam
merencanakan, membentuk bangunan
dimiliki
baru), dan evalution (menilai). Domain
kehidupan sehari-hari, dengan melibatkan
efektif
tujuh
adalah
menerima),
receiving
responding
(sikap
(memberikan
dengan
komponen
konstektual,
utama
yakni:
pembelajaran konstruktivisme
respon), valuing (nilai), organization
(constructivism), bertanya (questioning),
(organisasi),
inkuiri
(karakterisasi). meliputi
characterization Domain
initiatory,
Psikomotor
preroutine,
dan
rountinized. Psikomotor juga mencakup
(inquiry),
masyarakat
(learning
community),
(modeling),
dan
belajar
pemodelan
penilaian
autentik
(autentic assement).
keterampilan produktif, teknik, fisik, METODE PENELITIAN
sosial, manajerial, dan intelektual. Menurut Pendekatan
Trianto
(2009:
konstektual
107) dalam
pembelajaran atau lebih dikenal dengan sebutan
Contextual
Teaching
and
Learning (CTL) merupakan konsep pembelajaran
yang
membantu
guru
mengkaitkan antara materi ajar dengan situasi
dunia
nyata
siswa,
yang
mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan
yang
dipelajari
Jenis
penelitian
ini
adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dirancang
untuk
meningkatkan
hasil
belajar ranah afektif dan ranah kognitif matematika siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Gamping. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 2 Gamping. Desain yang digunakan pada penelitian ini menggunakan bagan penelitian menurut Kemmis dan Taggart
perencanaan
pembelajaran oleh guru dan siswa, angket
(Acting),
hasil belajar, dan tes hasil belajar ranah
pengamatan (Observing), dan refleksi
kognitif matematika pada siklus I dan
(Reflecting). Penelitian ini dilakukan
siklus II.
dalam beberapa siklus. Siklus dihentikan
Hasil
apabila kondisi kelas sudah stabil dalam
pembelajaran oleh guru pada siklus I
hal ini guru dan siswa terbiasa dengan
sebesar 63,69% meningkat menjadi 78%
pembelajaran yang baru yaitu dengan
pada
pendekatan pembelajaran kontekstual
keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa
(Contextual Teaching and Learning)
pada siklus I sebesar 59,64% meningkat
serta data yang ditampilkan sudah jenuh
menjadi 75,82%. Hasil belajar ranah
dalam arti sudah ada peningkatan hasil
afektif
belajar matematika siswa.
setiap siklusnya. Pada siklus I persentase
yang
terdiri
(Planning),
dari tindakan
observasi
siklus
II.
mengalami
keterlaksanaan
Hasil
observasi
peningkatan
pada
digunakan
rata-rata hasil belajar siswa ranah afektif
antara lain: lembar observasi guru dan
yaitu 73,27% dengan kategori cukup,
siswa, Angket hasil belajar, wawancara,
yang meliputi persentase aspek sikap
tes, catatan lapangan, dan dokumentasi.
70,32%
Teknik pengumpulan data menggunakan
persentase aspek minat 74,82% kategori
observasi, angket hasil belajar, tes,
cukup, persentase konsep diri 72,85%
catatan lapangan, dan dokumentasi.
kategori cukup, persentase nilai 73,92%
Instrumen
yang
dengan
kategori
cukup,
data
dengan kategori tinggi, pada siklus II
menggunakan teknik triangulasi dan
jumlah siswa dengan kategori tinggi ada
reduksi data, baik deskripsi kualitatif
25 siswa atau 78,125%, jumlah siswa
maupun deskripsi kuantitatif dengan
dengan kategori cukup ada 7 siswa atau
menghitung rata-rata dan persentase
21,875%. Pada siklus II rata-rata hasil
ketuntasan siswa.
belajar siswa ranah afektif meningkat
HASIL DAN PEMBAHASAN
menjadi 78% termasuk dalam kategori
Teknik
analisis
(PTK)
tinggi, yang meliputi persentase aspek
tentang proses pembelajaran dengan
sikap 76,45% kategori tinggi, Persentase
pendekatan
(Contextual
aspek minat 76,43% kategori tinggi,
Teaching and Learning) di kelas VIIF
persentase aspek konsep diri 76,88%
SMP Negeri 2 Gamping yang bertujuan
kategori tinggi, persentase aspek nilai
untuk
belajar
88,18% kategori tinggi. Persentase rata-
matematika ranah afektif dan ranah
rata hasil belajar siswa ranah afektif pada
kognitif
siklus II meningkat 4,73% dari persentase
Penelitian
Tindakan
Kelas
kontekstual
meningkatkan siswa
hasil
sudah
mengalami dilihat
siklus I. Persentase hasil belajar siswa
dengan membandingkan hasil analisis
ranah afektif sudah mencapai kategori
data
yang ditentukan, yaitu pada kategori
peningkatan. pada
Hal
ini
observasi
dapat
keterlaksanaan
tinggi. Grafik persentase aspek hasil belajar ranah afektif siswa.
100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00%
Siklus I Sikap Minat Konsep diri Nilai
Siklus II
Grafik peningkatan rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual Contextual Teaching and Learning) dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Gamping. KESIMPULAN DAN SARAN Pada pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan
kontekstual
(Contextual Teaching and Learning) ada 7 Hasil belajar mengalami
siswa ranah peningkatan,
kognitif diperoleh
komponen kontekstual didalamnya, saat berdiskusi
kelompok
bahwa persentase tes hasil belajar ranah
kontruktivisme,
kognitif
learning
siswa
sebelum
diberikan
pada
inquiry,
community,
tahap
questioning,
modeling,
siswa
tindakan yaitu rata-ratanya 40,97 dengan
secara aktif berusaha memahami sendiri
dengan ketuntasan kelas mencapai 6%
dengan cara mengaitkan penjelasan guru
dengan kategori sangat rendah. Pada
dengan pengetahuan dan pengalaman yang
siklus I rata-ratanya meningkat menjadi
dimilikinya. Siswa mampu mengucapkan
64,84 dengan ketuntasan kelas mencapai
ide,
51,61%
masalah
yang
kemudian pada siklus II rata-ratanya
mereka
sendiri.
meningkat
menjadi
dengan
memahami materi tidak takut lagi bertanya
ketuntasan
kelas
88%
kepada guru. Siswa membangun kerja
dengan
kategori 87,19 mencapai
termasuk dalam kategori tinggi.
cukup
sama
gagasan
dengan
atau
pendapat
dihadapi Siswa
temannya
tentang
dengan yang
dalam
cara belum
satu
kelompok untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Setelah para siswa mempresentasikan hasil diskusi siswa memberikan tanggapan terhadap
hasil
paparan
(reflection).
dari
kelompok
Setelah
itu
lain siswa
siklus II meningkat menjadi 87,19 dengan ketuntasan mencapai 88%.
menyelesaikan tes yang diberikan guru secara
indivindu
assessment).
(authenthic
Sehingga
dengan
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada
beberapa
saran
diperhatikan
diantaranya
pendekatan tersebut, siswa terlihat aktif
sebagai berikut:
dan mudah memahami materi yang
1. Guru
dipelajari.
Hasil
pembelajaran pendekatan
keterlaksanaan
matematika
dapat
adalah
menerapkan
pendekatan
dengan
perlu
kontekstual
(Contextual
Teaching
and
(Contextual
Learning) agar siswa terlibat aktif
Teaching and Learning) pada siklus I
dalam berdiskusi kelompok dalam
adalah 60% dengan kategori cukup, pada
memahami materi matematika.
siklus
II
kontekstual
yang
meningkat
menjadi
76%
2. Pembelajaran matematika di SMP
kategori dengan tinggi. Keberhasilan pembelajaran
Negeri keterlaksanaan
Gamping
perlu
mengganti metode pembelajaran
dengan
menjadi lebih inovatif, seperti
(Contextual
pembelajaran dengan pendekatan
Teaching and Learning) pada siswa
kontekstual (Contextual Teaching
kelas VIIF SMP Negeri 2 Gamping
and Learning).
pendekatan
matematika
2
kontekstual
mencapai kategori tinggi, sehingga dapat
3. Dalam
meningkatkan: 1. Hasil belajar ranah afektif
belajar
berdiskusi
siswa
kelompok yang
dan
pandai
siswa
harus membagi ilmunya kepada
pada materi bangun datar segiempat.
siswa lain dan siswa yang masih
Pada
kurang
siklus I hasil angket ranah
afektif siswa dengan persentase skor
pandai
harus
terus
berusaha untuk mencari tahu.
25,81% yang mencapai kategori tinggi, meningkat menjadi 78,125%
DAFTAR PUSTAKA
yang mencapai kategori tinggi pada siklus II. 2. Hasil belajar ranah kognitif siswa pada materi bangun datar segiempat. Nilai rata-rata pra siklus adalah
Azis
Saefudin.
2012.
Profesionalisme
Meningkatkan Guru
dengan
PTK. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
40,97 dengan ketuntasan sebesar 6%. Setelah dilakukan siklus I meningkat menjadi 64,84 dengan ketuntasan mencapai 51,61%. Pada
Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djemari
Mardapi.
2008.
Teknik
Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil
Penyusunan Instrumen Tes dan
Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Nontes.
Remaja Rosdakarya.
Yogyakarta:
Mitra
Cendikia Press. Suharsimi Erman Suherman, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran
Matematika
Arikunto.
2010.
Prosedur
Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kontemporer. Bandung: Tim MKPBM JICAUPI.
Juwarni.
2007.
Prestasi
Upaya
Meningkatkan
Belajar
Matematika
Dengan Pendekatan Contekstual Pribadi, Benny.A. 2009. Model Desain
and
Learning
Pada
Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Siswa Kelas VIIA SMP N 3
PT. Dian Rakyat.
Tempel”.
Slameto. 2013. Belajar Dan FaktorFaktor
Yang
Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Abdurrahman,
Mulyono.
2003.
Bagi
Anak
Pendidikan
Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Trianto. M. PD. 2009. Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif
Progresif. Jakarta: Kencana.
Johson,
Teaching
Elaine. Contextual Learning.
B.Ph.
D.
2007.
Teaching
and
Bandung:
Learning Center (MLC).
Mizan