ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN EOQ DAN SIMULASI MONTE CARLO DALAM MEMINIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN CV. SAMMY BATIK PEKALONGAN Mohammad Azmy Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Muhammad Rizky Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak
CV. Sammy Batik Pekalongan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi batik. Dalam menjaga mutu dan kepuasan konsumen Batik Sammy memerlukan persediaan bahan baku dan barang jadi dalam ukuran tertentu. Namun sistem persediaan akan menyebabkan kebutuhan modal yang sangat banyak. Oleh karena itu kami berusaha melakukan perhitungan persediaan pada CV. Sammy Batik Pekalongan dari segi pemenuhan produksi maupun permintaan konsumen dengan menggunakan metode EOQ DAN SIMULASI MONTE CARLO, dan kemudia membandingkan hasil dari ketiga perbandingan tersebut. Hasil dari perbandingan tersebut adalah bahwa Simulasi Monte Carlo terbukti lebih efisien dan efektif dalam meminimalisasi total biaya persediaaan, baik dari segi pemenuhan produksi maupun permintaan konsumen. Namun pada Simulasi monte carlo Biaya inventory lebih tinggi dari pada metode EOQ dan QM karena pada Simulasi Monte Carlo ketika terjadi nol produksi persediaan tidak dikurangkan sehingga menimbulkan biaya penyimpanan, sedangkan pada EOQ dan QM ketika terjadi nol produksi persediaan tetap dikurangkan sesuai dengan rata-rata penggunaan bahan baku. Kata Kunci : Operasional, Inventory, EOQ,QM, Simulasi Monte Carlo
1. Pendahuluan
Sebagai kain tradisional, batik memang kaya akan nilai budaya. Disamping itu batik juga merupakan kerajinan tradisional yang diwarisi turun menurun .oleh karena itu
boleh di bilang beragam jenis dan motif batik, menjadi reprensentasi budaya masingmasing daerah nusantara. Kini corak batik kian beragam, ranah mode tanah air tak menyia-nyiakan aset berharga ini. Banyak perancang yang menggores kan desain nya ke atas batik, hasilnya batik siap tampil dalam beragam busana yang menarik. Untuk memenuhi segala macam kreasi dan desain yang tradional dan moderen Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan berusaha memenuhi segala permintaan ini. Untuk menjaga kualitas, mutu dan klasik batik Sammy memerlukan beberapa persediaan bahan baku, persediaan barang jadi dalam ukuran tertentu, ini sangat dipandang perlu karena batik saat ini sudah masuk dalam kreasi moderen dan trend. Dalam manajemen persediaan berada diantara fungsi manajemen operasi yang terpenting
sebab
persediaan
membutuhkan
modal
yang
sangat
banyak
dan
mempengaruhi pengiriman batik sampai dikonsumen. Manajemen persediaan berdampak pada semua fungsi linear perusahaan. Persediaan memberikan layanan pada langganan,yang mempunyai peran vital dalam pemasaran. Keuangan berhubungan dengan seluruh gambaran keuangan organisasi yang meliputi pengalokasian dana untuk persediaan. Operasi membutuhkan persediaan untuk menjamin produksi yang efisien dan fleksibel. Akan tetapi untuk mencapai tujuan perusahaan, seringkali terjadi konflik seperti ; fungsi keuangan umumnya mengarah pada menjaga persediaan pada tingkat yang rendah untuk mempertahankan modal, pemasaran lebih menekan persediaan pada tingkat tinggi untuk mempertinggi penjualan, bagian operasi menekan persediaan pada level yang tinggi untuk produksi jangka panjang dan memperhalus tingkat pekerjaan. Manajemen persediaan harus menyeimbangkan berbagai konflik tersebut dan mengelola persediaan pada level yang terbaik. Di sini kami untuk membentuk minimalis persediaan tanpa mengabaikan permintaan pelanggan yang secara musiman yang kadang kurang menentu dan tergantung pada ekonomi masyarakat , untuk itu dalam pemecahan masalah ini diperlukan data secara acak dalam kurun waktu tertentu. Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan akan coba menerapkan metode QM, EOQ, dan Metode Simulasi Monte Carlo dalam menekan persediannya baik bahan baku maupun barang jadi. Sehingga perusahaan dapat memproduksi dan memprediksi apa dan jumlah nya berapa sesuai permintaan sekarang dan akan datang.
2. Methodology Analisa permasalahan dilakukan diseluruh lingkungan perusahaan seperti pabrik sebagai titik produksi, gudang sebagai titik persediaan, dan kantor sebagai titik manajemen. Persediaan menjadi titik penelitian utama dalam hubungannya dengan penelitian yang bertujuan minimalisasi persediaan pada Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan. Agar hasil yang didapat dari penelitian sesuai dengan tujuan penelitian akan ditentukan batasan – batasan yang jelas dari proses penelitian yaitu : 1) Penelitian dilakukan pada gudang barang jadi milik Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan 2) Penelitian dilakukan pada pabrik milik Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan 3) Penelitian dilakukan pada kantor milik Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan.
2.1 Sistem Persediaan Dalam bidang operasional dibutuhkan sistem pengendalian persediaan, sistem dapat meliputi cara untuk mencatat transaksi dan untuk memonitor kinerja manajemen persediaan. Sistem pengedalian persediaan dapat menggunakan manual atau komputer atau kombinasi kedua nya. Saat ini banyak sistem persediaan yang dikomputerkan, kecuali persediaan yang jumlahnya sedikit dan harganya tidak mahal karena biaya sistem komputer lebih mahal dari pada manual Sistem pengendalian kualitas baik yang menggunakan komputer maupun manual memiliki fungsi sebagai berikut : 1.) Menghitung transaksi 2.) Mengatur keputusan persediaan 3.) Pelaporan perkecualian 4.) Peramalan 5.) Laporan manajemen puncak
2.2 Implementasi Setiap perusahaan
industri perlu memiliki perusahaan untuk menjamin
kelangsungannya. Hal ini perlu dilakukan dengan menginvestasikan
sejumlah uang
kedalam nya. Mereka harus mampu mempertahankan jumlah persediaan optimum untuk untuk menjamin kebutuhan bagi kemajuan kegiatan perusahaan baik secara kuantitas
maupun kualitas menjamin kebutuhan bagi kemajuan kegiatan perusahaan baik secara kuantitas maupun kualitas Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied Reseach atau penelitian terapan yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien. Dengan tujuan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen persediaan pada Perusahaan Sammy Batik Pekalongan. Metode penelitian yang digunakan adalah antara lain perhitungan terhadap datadata yang tersedia dengan menggunakan metode EOQ, QM, dan Monte Carlo untuk dapat membandingkan hasil yang terbaik bagi proses minimalisasi persediaan dari segi jumlah maupun biaya. Hasil dari perhitungan Lead Time sangat mempengaruhi titik ROP (Reorder Point) karena ketepatan waktu dimana perusahaan harus melakukan pemesanan kembali sebelum terjadi kekosongan stock, demi menghindari kekosongan stock dilakukan perhitungan safety stock demi menghindari lost of sale. Metode simulasi monte carlo memiliki peran untuk menyelesaikan beberapa perhitungan penelitian ini. 2.3 Evaluasi Untuk mengetahui hasil perhitungan dengan menggunakan masing – masing metode dilakukan perhitungan terhadap data diawali dengan melakukan perhitungan pada beberapa titk seperti permintan bahan baku pertahun, biaya penyimpanan bahan baku, dan biaya pemesanan bahan baku. Lalu kemudia melakukan perhitungan dengan menggunakan metode EOQ dengan pendekatan formula atau rumus matematika EOQ. Setelah perhitungan dengan menggunakan metode EOQ, data yang ada kembali diolah dengan memaluli software POM QM, sebelum akhirnya dihitung kembali dengan menggunakan simulasi monte carlo. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa metode Simulasi Monte Carlo lebih meminimalisasi persediaan bahan baku pada CV. Sammy Batik Sebesar 5.21% menurut data kemampuan produksi, dan 4,15% menurut permintaan konsumen Perbandinga
Bahan
Kemampuan
n
Baku
Produksi
EOQ
445.315.558,10
QM
445.315.557,40
SP001
Permintaan
Penghemata
Konsumen
n
0,00%
44.933.828,70
0,00%
0,00%
449.334.800,00
0,00%
Penghematan
Monte
438.077.314,80
1,65%
443.348.948,70
1,35%
EOQ
708.261.178,98
0,00%
714.628.244,30
0,00%
QM
708.261.161
0,00%
714.628.200
0,00%
692.980.852,03
2,20%
703.374.553,00
1,60%
EOQ
10.090.837.038,15
0,00%
10.181.567.301,63
0,00%
QM
10.090.836.956
0,00%
10.181.570.000
0,00%
9.954.793.649,46
1,36%
10.059.274.725,14
1,20%
Carlo
SP002
Monte Carlo
SP003
Monte Carlo
Total Penghematan 5.21%
Total Penghematan 4.15%
3. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada persediaan bahan di Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan, serta perhitungan yang dilakukan untuk menganalisis pada persediaannya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari
hasil
perhitungan
ternyata
metode
Simulasi
Monte
Carlo
lebih
meminimumkan biaya inventory sebesar 5.21 % menurut data permintaan produksi dan sebesar 4.15 % menurut data permintaan konsumen dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan EOQ dan QM. 2. Biaya rata-rata bahan baku pada EOQ dan QM lebih kecil, karena disebabkan pada perhitungan dengan Simulasi Monte Carlo dalam 300 hari kerja terdapat beberapa hari yang 0 permintaan untuk produksisehingga tidak mengurangi biaya rata-rata bahan baku. 3. Biaya pemesanan pada Simulasi Monte Carlo Lebih hemat dikarenakan oleh jumlah penggunaan bahan baku yang lebih rendah dibandingkan dengan metode EOQ dan QM. 4. Pada Biaya Penyimpanan bahan baku pada metode Simulasi Monte Carlo lebih tinggi dikarenakan apabila permintaan untuk produksi 0 maka bahan baku digunakan untuk hari selanjutnya. 5. Produksi pada CV. Sammy Batik Pekalongan masih menggunakan cara tradisional, sehingga dalam proses produksinya masih sangat terpengaruh oleh cuaca yang berdampak pada quantitas hasilnya.
6. Pada CV. Sammy Batik Pekalongan tidak pernah terjadi kekurangan bahan baku, namun pemenuhan permintaan sering tidak terpenuhi. 7. Berdasarkan penelitian kami bahwa simulasi monte carlo sangat sesuai dan cocok untuk digunakan pada perusahaan – perusahaan yang memiliki ketergantungan produktivitasnya pada variabel – variable yang tidak pasti (tidak teratur).
DAFTAR PUSTAKA Assauri, S. (2004). Manajemen Persediaan dan Operasi (edisi operasi). Jakarta: lembaga Penerbit FEUI. Baridwan, Z. (2000). Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE. Handoko, T. H. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Heizer, J., & Render, B. (2006). Manajemen Operasi, Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat. Keown, A. J., & dkk. (2005). Financial Management: Principles And Management, Edition 10. Ohio: Prentice Hall. Lawrence, J. A., & Pasternack, B. A. (2002). Applied Management Science: Modeling, Spreadsheet Analysis, and Communication for Decision Making, 2nd Edition. San Fransisco: Wiley. Manulang, M., & Dearlisingga. (2005). Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Prawirosentono, D. S. (2007). Manajemen Operasi. Jakarta: Bumi Aksara. Rangkuty, F. (2004). Manajemen Persediaan. Jakarta: Rajawali Press. Riyanto, B. (2001). Dasar ‐ Dasar Pembelanjaan Perusahaan edisi keempat. Yogyakarta: BPFE. Sarjono, H. (2010). Aplikasi Riset Operasi. Jakarta: Salemba empat. Sartono, K. A. (2001). Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi, Edisi 4. Jakarta: BPFE. Wild, J. J. (2005). Analisis Laporan Keuangan 1 edisi 8. Jakarta: Salemba Empat. Zulfikarijah, F. (2005). Manajemen Persediaan. Malang: UMM.