Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
ANALYSIS THE INFLUENCE OF THE WORK ENVIRONMENT AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT TO JOB SATISFACTION AND IMPACT ON EMPLOYEE JOB PERFORMANCE (STUDIES AT DIRECTORATE OFFICERS POLYTECHNIC HEALTH MINISTRY IN SEMARANG) Teguh Aji Saputro1),Patricia Dhiana Paramita2),Edward Gagah P.T3) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
1)
Abstract This research aimed to analyze the influence of the work environment and organizational commitment to job satisfaction and impact on employee job performance (studies at polytechnic directorate officers in Semarang health ministry). Samples are partly or vice studied in the population, the sampling method that is saturated samples or study population, ie sampling at all study population as many as 93 respondents. Methods of data analysis using multiple linear regression. The results showed that there was a significant influence between the work environment variables on job satisfaction is evidenced by looking at the value of 6.342 t count> t table of 1.6618 and a probability value of 0.000 <0.05 significance level. There was a significant influence between the work environment on Job Satisfaction, evidenced by looking at the value of 4.309 t count> t table of 1.6618 and a probability value of 0.000 <0.05 significance level. There was a significant influence between the work environment and organizational commitment simultaneously on Job Satisfaction, evidenced by looking at the value of 114.308 F count> F table value of 3.09 and a probability of 0.000 smaller than the significance level of 5% or 0.05. There was a significant influence between the work environment on Job Satisfaction, evidenced by looking at the value of 2,807 t count> t table of 1.6620 and a probability value 0.006 <0.05 significance level. And there is significant influence between the work environment on Job Satisfaction, evidenced by looking at the value of 4.143 t count> t table of 1.6620 and a probability value of 0.000 <0.05 significance level. There was a significant influence between the variables of job satisfaction on performance, evidenced by looking at the value of 2,811 t count> t table of 1.6620 and a probability value 0.006 <0.05 significance level. Keywords : work environment, job satisfaction, job satisfaction and job performance.
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja dan dampaknya pada prestasi kerja pegawai (studi pada staf pegawai direktorat poltekkes kementerian kesehatan semarang). Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti dalam populasi, metode pengambilan sampel yaitu sampel jenuh atau penelitian populasi, yaitu pengambilan sampel pada semua populasi penelitian yaitu sebanyak 93 responden. Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dibuktikan dengan melihat nilai t hitung sebesar 6,342 > t tabel sebesar 1,6618 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < taraf signifikansi 0,05. Ada pengaruh signifikan antara variabel lingkungan kerja terhadap Kepuasan Kerja, dibuktikan dengan melihat nilai t hitung sebesar 4,309 > t tabel sebesar 1,6618 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < taraf signifikansi 0,05. Ada pengaruh signifikan antara variabel lingkungan kerja dan komitmen organisasi secara simultan terhadap Kepuasan Kerja, dibuktikan dengan melihat nilai F hitung sebesar 114,308 > F tabel sebesar 3,09 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Ada pengaruh signifikan antara variabel lingkungan kerja terhadap Kepuasan Kerja, dibuktikan dengan melihat nilai t hitung sebesar 2,807 > t tabel sebesar 1,6620 dan nilai probabilitas sebesar 0,006 < taraf signifikansi 0,05. Dan ada pengaruh signifikan antara variabel lingkungan kerja terhadap Kepuasan Kerja, dibuktikan dengan melihat nilai t hitung sebesar 4,143 > t tabel sebesar 1,6620 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < taraf signifikansi 0,05. Ada pengaruh signifikan antara variabel kepuasan kerja terhadap prestasi kerja, dibuktikan dengan melihat nilai t hitung sebesar 2,811 > t tabel sebesar 1,6620 dan nilai probabilitas sebesar 0,006 < taraf signifikansi 0,05.
Kata kunci : lingkungan kerja, komitmen organisasi, kepuasan kerja dan prestasi kerja.
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Kepuasan kerja pada dasarnya
PENDAHULUAN Prestasi kerja pegawai adalah hasil
kerja
kualitas
sesuatu
yang
bersifat
dan
individual setiap individu memiliki
kuantitas yang dicapai oleh seorang
tingkat kepuasan yang berbeda–beda
karyawan
sesuai
tugasnya
secara
merupakan
dalam
sistem
nilai
yang
berlaku pada dirinya. Makin tinggi
kepadanya.
penilaian terhadap kegiatan dirasakan
Sebagai mitra usaha yang paling
sesuai dengan keinginan individu,
penting di dalam suatu organisasi atau
maka
instansi adalah sumber daya manusia
terhadap kegiatan tersebut. Penilaian
atau karyawan. Karyawan memerlukan
individu terhadap posisi sekarang dan
motivasi yang kuat agar bersedia
dan merasakan
melaksanakan
yang
dengan
dengan
tanggung
jawab
sesuai
melaksanakan
diberikan
makin
tinggi
tidak
kepuasannya
puas
dapat
pekerjaan
secara
memicu seseorang mencari pekerjaan
bergairah
dan
lain. Alasan untuk mencari pekerjaan
berdedikasi. Di dalam memotivasi
alternatif diantaranya adalah kepuasan
karyawan, para pimpinan disamping
atas gaji/tunjangan yang diterima.
harus
Individu
bersemangat,
memperhatikan
dan
merasakan
adanya
rasa
mempertimbangkan secara kualitatif
keadilan terhadap gaji/tunjangan yang
kemampuan
psikis
diterima berkaitan dengan pekerjaan
karyawan agar dapat disumbangkan
yang dilakukan. Kepuasan kerja dapat
semaksimal
untuk
diartikan
perlu
terpuaskan
keberhasilan memperhatikan
dan
potensi
mungkin instansi,
juga
bahwa
seseorang
dengan
akan
pekerjaannya
dan
ketika persepsi terhadap pekerjaan dan
mempertimbangkan ada yang menjadi
apa yang peroleh sesuaikan dengan
kebutuhan para karyawan. Beberapa
yang diharapkan.
faktor yang mempengaruhi prestasi
Lingkungan kerja yang baik juga
kerja pegawai adalah faktor kepuasan
dibutuhkan dalam suatu organisasi.
kerja, lingkungan kerja dan komitmen
Pegawai yang peduli akan lingkungan
organisasi.
kerja baik untuk kenyamanan pribadi
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
maupun
untuk
memudahkan
Komitmen
merupakan
kesepakatan
mengerjakan tugas yang lebih baik.
antara individu-individu di dalamnya,
Pengaturan suhu, cahaya, dan faktor-
jadi
faktor lingkungan lain seharusnya
mengarah pada keseluruhan. Dengan
tidak ekstrem (terlalu banyak atau
komitmen bersama yang dilakukan
terlalu sedikit), misalnya terlalu panas
pegawai akan berdampak positif pada
atau remang-remang. Disamping itu,
kinerja manajerial tersebut. Komitmen
kebanyakan pegawai lebih menyukai
pegawai dapat dijadikan salah satu
bekerja dalam fasilitas yang bersih dan
jaminan untuk menjaga keberhasilan
relatif modern dan dengan alat-alat dan
suatu
peralatan yang memadai (Robbins,
rendah dari pegawai akan sangat
2006).
berpengaruh terhadap kinerja pegawai
Komitmen
organisasi
adalah
lebih
bersifat
organisasi.
tersebut.
mengikat
Komitmen
Komitmen
dan
yang
merupakan
derajat dimana pegawai percaya dan
kesepakatan antara individu-individu
menerima tujuan-tujuan organisasi dan
di
akan tetap tinggal atau tidak akan
mengikat
meninggalkan organisasi. Komitmen
keseluruhan.
organisasi
bersama yang dilakukan pegawai akan
juga
dapat
dijelaskan
dalamnya,
jadi
dan
Dengan
berdampak
dapat digunakan untuk menentukan
pegawai tersebut.
pegawai
untuk
bersifat
mengarah
sebagai dimensi perilaku penting yang
kecenderungan
lebih
positif
pada
komitmen
pada
kinerja
Penelitian ini mengambil obyek
bertahan sebagai anggota organisasi
pada
(Sopiah, 2008). Komitmen pegawai
Poltekkes
dapat dijadikan salah satu jaminan
Semarang untuk mengetahui prestasi
untuk menjaga keberhasilan suatu
kerja pegawai dan faktor-faktor yang
organisasi.
mudah
mempengaruhi prestasi kerja pegawai.
misalnya, komitmen yang rendah dari
Alasan pemilihan obyek didasarkan
pegawai akan sangat
berpengaruh
atas fenomena atau masalah yang
terhadap kinerja pegawai tersebut.
terjadi pada saat ini, diantaranya
Contoh
yang
Staf
Pegawai
Direktorat
Kementerian
Kesehatan
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
prestasi kerja pegawai yang dilihat dari
prestasi kerja, (2) Masih banyak
faktor
pegawai
karyawan yang hanya bekerja dengan
kurang maksimal karena masih banyak
sungguh-sungguh bila ada perintah
pegawai yang tingkat kehadirannya
dari atasan atau pimpinan, (3) Masih
tidak mencapai target yang ditetapkan.
banyak karyawan yang melanggar
kedisiplinan
Alasan
kerja
pemilihan
didasarkan
atas
obyek
fenomena
atau
peraturan pekerjaan seperti melanggar ketentuan
jam
kerja
yang
telah
masalah yang terjadi pada saat ini,
ditetapkan dan (4) Masih banyak
diantaranya prestasi kerja pegawai
karyawan yang kurang memperhatikan
yang
upaya perbaikan dan kemajuan unit
dilihat
pegawai
dari
kurang
realisasi
maksimal
kerja karena
masih banyak pegawai yang tingkat
atau
organisasi
baik
dalam
hal
kuantitas maupun kualitas pekerjaan.
mampu menyelesaikan pekerjaan yang ditargetkan oleh pimpinan. Target
TINJAUAN PUSTAKA
tidak
Lingkungan Kerja
mampu
pegawai
di
ditetapkan
dicapai seluruh
sebesar
kerja
oleh
bagian
yang
95%.
Hal
ini
Lingkungan kerja yang baik juga
dibutuhkan
dalam
suatu
menunjukkan bahwa kinerja pegawai
organisasi. Pegawai yang peduli akan
yang
dari
lingkungan
dari
kenyamanan pribadi maupun untuk
Semarang
memudahkan mengerjakan tugas yang
Kementerian Kesehatan. Fenomena
lebih baik. Pengaturan suhu, cahaya,
lainnya dapat dilihat dari gelaja yang
dan
terjadi
seharusnya
diindikasikan
ketidaktercapaiannya pimpinan
pada
target
Poltekkes
Poltekkes
Semarang
kerja
faktor-faktor tidak
baik
untuk
lingkungan ekstrem
lain
(terlalu
Kementerian Kesehatan antara lain :
banyak atau terlalu sedikit), misalnya
(1) Masih cukup banyak pegawai yang
terlalu panas atau remang-remang.
belum mengoptimalkan pemanfaatan
Disamping itu, kebanyakan pegawai
potensi yang dimilikinya dalam upaya
lebih menyukai bekerja dalam fasilitas
mewujudkan
yang bersih dan relatif modern dan
diri
dalam
bentuk
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
dengan alat-alat dan peralatan yang
akan sangat berpengaruh terhadap
memadai (Robbins, 2006). Secara
kinerja pegawai tersebut. Komitmen
teori, semakin baik lingkungan kerja di
merupakan
tempat kerja maka akan semakin
individu-individu di dalamnya, jadi
meningkatkan kepuasan kerja pegawai.
lebih bersifat mengikat dan mengarah
Sebaliknya, semakin buruk lingkungan
pada keseluruhan. Dengan komitmen
kerja di tempat kerja maka akan
bersama yang dilakukan pegawai akan
semakin menurunkan kepuasan kerja
berdampak
pegawai.
manajerial
kesepakatan
positif
antara
pada
tersebut.
kinerja
Komitmen
pegawai dapat dijadikan salah satu jaminan untuk menjaga keberhasilan
Komitmen Organisasi
suatu Komitmen Organisasi
menurut
Sopiah (2008) adalah derajat dimana pegawai percaya dan menerima tujuantujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi. Komitmen organisasi juga dapat
dijelaskan
sebagai
dimensi
perilaku penting yang dapat digunakan untuk pegawai
menentukan untuk
kecenderungan
bertahan
sebagai
pegawai
dapat
organisasi.
Komitmen
yang
rendah dari pegawai akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai tersebut.
Komitmen
merupakan
kesepakatan antara individu-individu di
dalamnya,
mengikat
jadi
dan
keseluruhan.
lebih
bersifat
mengarah Dengan
pada
komitmen
bersama yang dilakukan pegawai akan berdampak
positif
pada
kinerja
pegawai tersebut.
anggota organisasi Kepuasan Kerja Komitmen
dijadikan salah satu jaminan untuk menjaga keberhasilan suatu organisasi. Contoh
yang
mudah
misalnya,
komitmen yang rendah dari pegawai
Kepuasan
kerja
adalah
sikap
umum seorang karyawan terhadap pekerjaannya
yang
menunjukkan
adanya kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dengan imbalan
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
yang
disediakan
oleh
pekerjaan
Prestasi Kerja
(Robbins, 2006).
Menurut
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan
sesuatu
(2006:9), pengertian prestasi kerja
bersifat
disebut juga sebagai kinerja atau
individual setiap individu memiliki
dalam bahasa Inggris disebut dengan
tingkat kepuasan yang berbeda–beda
performance. Pada prinsipnya, ada
sesuai
yang
istilah lain yang lebih menggambarkan
berlaku pada dirinya. Makin tinggi
pada “prestasi” dalam bahasa Inggris
penilaian terhadap kegiatan dirasakan
yaitu
sesuai dengan keinginan individu,
karena kata tersebut berasal dari kata
maka
kepuasannya
“to achieve” yang berarti “mencapai”,
terhadap kegiatan tersebut. Penilaian
maka dalam bahasa Indonesia sering
individu terhadap posisi sekarang dan
diartikan menjadi “pencapaian” atau
dan merasakan
“apa
dengan
makin
yang
Mangkunegara
sistem
tinggi
tidak
nilai
puas
dapat
kata
“achievement”.
yang
dicapai”.
Tetapi
Berdasarkan
memicu seseorang mencari pekerjaan
pengertian di atas, maka istilah prestasi
lain. Alasan untuk mencari pekerjaan
kerja disamakan dengan kinerja.
alternatif diantaranya adalah kepuasan atas gaji/tunjangan yang diterima. Individu
merasakan
adanya
Gambar 1 :Kerangka Pemikiran
rasa
keadilan terhadap gaji/tunjangan yang
diartikan terpuaskan
bahwa
seseorang
dengan
ketika persepsi terhadap pekerjaan dan apa yang peroleh sesuaikan dengan yang diharapkan.
Komitmen Organisasi
H2
akan
pekerjaannya
Kepuasan Kerja
H1
diterima berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan. Kepuasan kerja dapat
H4
Lingkungan Kerja
Prestasi Kerja
H6 H5
H3
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Hipotesis Penelitian
iniIndependent Variable adalah
H1 : Ada pengaruh lingkungan kerja
Lingkungan
terhadap kepuasan kerja H2 : Ada
pengaruh
komitmen
Lingkungan
kerja dan komitmen organisasi secara
simultan
terhadap
H4 : Ada pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja pegawai :Ada
Variable Tipe
(Variabel
variabel
yang
dipengaruhi oleh variabel lain atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini Dependent Variable adalah
kepuasan kerja
H5
2. Dependent Terikat)
kerja staf pegawai pengaruh
dan
Komitmen organisasi (X2
organisasi terhadap kepuasan
H3 : Ada
kerja(XI)
pengaruh
komitmen
organisasi terhadap prestasi H6 : ada pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja pegawai kerja pegawai
Prestasi Kerja (Y2) 3. Intervening
Variable
(Variabel
Intervening)adalah tipe variabelvariabel
yang
mempengaruhi
hubungan antara variabel-variabel independen variabel
dengan
variabel-
dependen
menjadi
hubungan yang tidak langsung. Dalam METODE PENELITIAN
Intervening
Variabel Penelitian Variabel
penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
variabel
yang
mempengaruhi variabel lain atau variabel
yang
kepuasan
dibedakan
1. Independent Variable (Variabel Tipe
adalah
variable
Kerja (Y1).
penelitian
menjadi 3 (tiga) yaitu :
bebas)
ini
mempengaruhi
variabel terikat. Dalam penelitian
adalah
keseluruhan
subyek penelitian. Dalam penelitian ini yang semua
menjadi Staf
populasinya Pegawai
adalah
Direktorat
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Poltekkes
Kementerian
Kesehatan
Metode pengumpulan data dalam
Semarang sebanyak 93 orang.
suatu
Jenis dan Sumber Data
dimaksudkan untuk memperoleh
Jenis
data
dalam
penelitian
ini
penelitian
ilmiah
bahan-bahan yang relevan akurat
menggunakan :
dan
1. Data Primer
pengumpulan data yang digunakan
Data
Primer,
yaitu
data
yang
terpercaya.
Teknik
dalam penelitian ini adalah metode
diperoleh langsung dari sumbernya.
wawancara
yaitu
metode
yang
Dalam penelitian ini data primer
dilakukan
melalui
tanya
jawab
diperoleh dari jawaban kuesioner
dengan
pegawai
yang dibagikan pada responden
Kemenkes Semarang
yang
diperoleh
di
Direktorat
Poltekkes
2. Kuesioner
Poltekkes Kementerian Kesehatan
Merupakan
suatu
teknik
Semarang.
pengumpulan data dalam penelitian
2. Data Sekunder
dengan menggunakan angket yang
Data Sekunder, yaitu data yang
berisi daftar pertanyaan kepada
diperoleh secara tidak langsung dari
responden.
sumbernya.
diberikan kepada para responden
Data
ini
diperoleh
Angket
tersebut
melalui instrumen penelitian yang
dan
kemudian diharapkan setiap
berupa dokumen-dokumen dan olah
masing-masing
data yang diperoleh di Direktorat
mengisinya
dengan
pendapat
Poltekkes Kementerian Kesehatan
danpersepsi
setiap
individu
Semarang.
responden itu sendiri.
responden
akan
Metode Pengumpulan Data Metode
pengumpulan
data
dalam
penelitian ini menggunakan beberapa
Metode Analisis Data Metode
analisis
digunakan
1. Wawancara
meliputi analisis kualitatif, analisis dan
uji
penelitian
yang
cara antara lain adalah :
kuantitatif
dalam
data
kualitas
ini
data
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
(validitas dan reliabilitas), analisis regresi
linier
berganda,
Sumber: Data diolah, 2016
pengujian
goodness of fit (uji t) serta pengujian
No.
hipotesis
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Kualitas Data
Item Pertanyaan
r hitung
r tabel
1
X2.1
0,834
Valid
2
X2.2
0,858
Valid
3
X2.3
0,692
4
X2.4
0,579
5
X2.5
0,833
0.2039
Keterangan
Valid Valid
Sumber: Data diolah, 2016
Uji yang dilakukan berupa :
3.
a. Uji Validitas
Uji Validitas Kepuasan Kerja
(Y1)
Uji Berdasarkan uji validitas No. Pertanyaan 1 Y1.1 2 Y1.2 3 Y1.3 4 Y1.4 5 Y1.5 Sumber: Data diolah, 2016
yang telah dilakukan menggunakan software
SPSS
dengan
membandingkan r hitung dengan r tabel (df=n-2 = 93-2=91) sebesar 0,2039
sebesar
seperti
r hitung 0,894 0,887 0,746 0,895 0,854
r tabel
0.2039
tabel
dibawah ini: 1.Uji Validitas Lingkungan Kerja (X1) No.
Item Pertanyaan
r hitung
r tabel
1 2 3 4 5
X1.1 0.866 X1.2 0.862 X1.3 0.684 0.2039 X1.4 0.774 X1.5 0.855 Sumber: Data diolah, 2016
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
4.
Uji Validitas Prestasi Kerja
(Y2) No.
2.
Uji
Validitas
Organisasi (X2)
1 Komitmen 2
Pertanyaan
r hitung
Y2.1
0,828
Y2.2
0,935
r tabel
Keterangan Valid
0.2039
Valid
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
3
Y2.3
0,702
Valid
4
Y2.4
0,928
Valid
5
Y2.5
0,752
Valid
jika
memiliki
nilai
Cronbach
Alpha> 0,600. Berdasarkan jika nilai Alpha
Sumber: Data diolah, 2016
melebihi
0,6
maka
variabel
tersebut
pertanyaan
reliabel
dan
sebaliknya (Imam Ghazali, 2011).
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan terhadap
Adapun
hasil
dari
pengujian
item pertanyaan yang dinyatakan
reliabilitas adalah sebagai berikut :
valid. Reliabilitas adalah indeks Variabel
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama
Nilai r Alpha
Keterangan
Lingkungan Kerja
0,925
Reliabel
Komitmen organisasi
0,896
Reliabel
Kepuasan Kerja
0,947
Reliabel
Prestasi Kerja
0,935
Reliabel
dan hasil pengukurannya relatif
Tabel 2 Uji Realibilitas Data
sama maka alat ukur tersebut
Sumber : Data primer yang diolah,
reliable.
Dengan
reliabilitas
kata
lain,
2016
menunjukkan
Berdasarkan tabel diatas dapat
konsistensi suatu alat ukur dalam
diketahui seluruh variabel memiliki
mengukur
sama.
nilai Cronbach Alpha > 0,600, hal ini
untuk
berarti bahwa seluruh variabel dalam
Reliabilitas
gejala
yang
dilakukan
mengukur konsistensi konstruk atau
penelitian ini reliable (handal).
variabel penelitian suatu kuisioner dikatakan Reliable atau handal jika jawaban
seseorang
terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu untuk mengukur Reliabilitas dengan Uji
Uji Normalitas Untuk mengetahui secara detail apakah
data
tersebut
berdistribusi
normal, maka dapat dilihat pada Uji variabel dikatakan reliable (handal)
Kolmogorov-Smirnov.model
regresi
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
dapat diketahui dengan menggunakan
pertama variabel lingkungan kerja dan
Program SPPS 20,0 sebagai berikut :
komitmen organisasi pada penelitian ini terbebas dari gangguan
Tabel Uji Kolmogorov-Smirnov
multikolinieritas karena nilai VIF < 10 dan angka tollerance > 0,1
Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau terjadi heterokedastisitas. Agar data tidak terjadi
Sumber : Data primer yang diolah,
juga
2016
problem dapat
heteroskedastisitas
dilihat
dari
gambar
scatterplot. Berikut hasil pengujian
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa
heteroskedastititas:
taraf signifikan untuk semua variabel berada diatas 0,05. Dengan demikian nilai residual tersebut terdistribusi secara normal sehingga model penelitian dinyatakan telah memenuhi asumsi normalitas.
Sumber: Output SPSS, 2016 Uji Multikolinieritas Sumber: Output SPSS, 2016
N o. 1
Variabel Lingkungan Kerja
2
Komitmen organisasi
Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat disimpulkan bahwa pada model
Tollera nce 0.437 0.437
VIF
Keterangan
2.29 1 2.29 1
Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Penjelasan pada table tersebut di
Berdasarkan tabel 4.16 persamaan
atas terlihat bahwa penyebaran titik-
regresi model pertama adalah sebagai
titik berada diatas dan dibawah angka
berikut:
0 pada sumbu Y, sehingga dapat
Y1 = -0,342 + 0,610 X1 + 0,454 X2 +
disimpulkan
e
problem
bahwa
tidak
terjadi
heteroskedastisitas
pada
model regresi pertama.
Keterangan : Y1 = Kepuasan Kerja X1 = Lingkungan Kerja
Analisis Regresi Berganda Model
X2 = Komitmen organisasi
Pertama
Dari persamaan regresi model pertama diatas dapat dijelaskan interprestasi
Analisis regresi diperlukan guna
regresi sebagai berikut :
mengetahui koefisien-koefisien regresi serta
signifikansi
dipergunakan
sehingga
untuk
dapat
menjawab
a.
Konstanta
sebesar
-0,342
artinya apabila lingkungan kerja dan
hipotesis. Secara umum formulasi dari
komitmen
analisis regresi dapat ditulis sebagai
konstan, maka kepuasan kerja turun
berikut:
sebesar 0,342. b.
organisasi
Koefisien
regresi
dianggap
variabel
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 0,610 (positif) artinya apabila terjadi peningkatan indikatorindikator lingkungan kerja sebesar 100%,
maka
akan
meningkatkan
kepuasan kerja sebesar 61,0%, jika Sumber: Output SPSS, 2016
variabel
lainnya
dianggap
konstan/tetap. c.
Koefisien
komitmen
regresi
organisasi
variabel terhadap
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
kepuasan kerja sebesar 0,454 (positif)
berarti Ho ditolak dan Ha diterima
artinya apabila terjadi peningkatan
berarti ada pengaruh signifikan antara
indikator-indikator
komitmen
variabel komitmen organisasi terhadap
organisasi sebesar 100%, maka akan
Kepuasan Kerja, berdasarkan hasil
meningkatkan kepuasan kerja sebesar
tersebut
45,4%, jika variabel lainnya dianggap
diterima.
hipotesis
kedua
dapat
konstan/tetap. Uji F Model Pertama Uji F digunakan untuk melihat apakan
Uji Hipotesis Model Pertama 1.Pengaruh
Lingkungan
Kerja
model dikatakan fit atau tidak atau
terhadap Kepuasan Kerja
untuk
menguji
pengaruh
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh
bebas terhadap variabel terikat secara
nilai t hitung sebesar 6,342 > t tabel
simultan. Tampilan uji F pengaruh
(df=n-k=93-2=91) sebesar 1,6618 dan
lingkungan
nilai probabilitas sebesar 0,000 < taraf
organisasi terhadap kepuasan kerja
signifikansi 5% atau 0,05; hal ini
dapat dilihat sebagai berikut :
kerja
dan
variabel
komitmen
berarti Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada pengaruh signifikan antara
Tampilan (Output) Uji F Model
variabel lingkungan kerja terhadap
Pertama
Kepuasan Kerja, berdasarkan hasil tersebut hipotesis pertama diterima.
2.
Pengaruh komitmen organisasi
terhadap Kepuasan Kerja Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai t hitung sebesar 4,309 > t tabel (df=n-k=93-2=91) sebesar 1,6618 dan
Dari tabel 4.17 diatas diperoleh nilai F
nilai probabilitas sebesar 0,000 < taraf
hitung sebesar 114,308 > F tabel
signifikansi 5% atau 0,05; hal ini
(df1=2; df2 = 90) sebesar 3,09 dan
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih
diterangkan oleh variabel lain yang
kecil dibandingkan taraf signifikansi
tidak diajukan dalam penelitian ini,
5%
misalnya kompensasi, pelatihan kerja,
atau
0,05;
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa lingkungan kerja
disiplin kerja, motivasi kerja, dan
dan komitmen organisasi berpengaruh
variabel-variabel lainnya
signifikan
dan
positif
terhadap
Kepuasan
Kerja
secara
simultan.
Uji Multikolinieritas
Dengan demikian hipotesis ketiga
Pengujian multikolinieritas model
diterima.
regresi kedua menggunakan software SPSS dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Koefisien Determinasi Model Pertama
N o.
Variabel
Tolleran ce
Nilai determinasi pada model pertama
1
Lingkungan Kerja
0.302
ditentukan dengan nilai Adjusted R
2
Komitmen organisasi
0.362
Square yang dapat dilihat pada
3
Kepuasan Kerja
0.282
tampilan berikut :
VIF
Keterangan
3.31 4 2.76 3 3.54 0
Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas
Sumber: Output SPSS, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa model regresi kedua pada variabel lingkungan kerja, Sumber : Output SPSS, 2016 Berdasarkan hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai Koefisien Determinasi yang disesuaikan (adjusted R²) adalah 71,1% artinya persen variasi dari semua variabel bebas (lingkungan kerja dan komitmen organisasi) dapat menerangkan Kepuasan Kerja, sedangkan sisanya sebesar 28,9%
komitmen organisasi dan kepuasan kerja pada penelitian ini terbebas dari gangguan multikolinieritas karena nilai VIF < 10 dan angka tollerance > 0,1
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
Uji Heteroskedastisitas Berikut
hasil
heteroskedastititas
pengujian
model
kedua
regresi kedua yang dilihat pada tabel berikut : Sumber: Output SPSS, 2016
Berdasarkan tabel 4.20 persamaan regresi model kedua adalah sebagai berikut: Y2 = 0,181 + 0,289 X1 + 0,427 X2 + 0,264 Y1 + e Keterangan : Y2 = Prestasi Kerja Y1 = Kepuasan Kerja
Sumber: Output SPSS, 2016
X1 = Lingkungan kerja Penjelasan pada table tersebut di
X2 = Komitmen organisasi
atas terlihat bahwa penyebaran titik-
Dari persamaan regresi model kedua
titik berada diatas dan dibawah angka
diatas dapat dijelaskan interprestasi
0 pada sumbu Y, sehingga dapat
regresi sebagai berikut :
disimpulkan
a.
problem
bahwa
tidak
heteroskedastisitas
terjadi pada
model regresi kedua.
Konstanta
sebesar
0,181
artinya apabila lingkungan kerja dan komitmen organisasi dan kepuasan kerja dianggap konstan, maka prestasi
Analisis Regresi Berganda Model
kerja naik sebesar 0,181.
Kedua
b.
Secara umum formulasi dari analisis
lingkungan kerja terhadap kepuasan
regresi dapat ditulis sebagai berikut:
kerja sebesar 0,289 (positif) artinya
Koefisien
regresi
variabel
apabila terjadi peningkatan indikator-
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
indikator lingkungan kerja sebesar
1,6620 dan nilai probabilitas sebesar
100%,
meningkatkan
0,006 < taraf signifikansi 5% atau
prestasi kerja sebesar 28,9%, jika
0,05; hal ini berarti Ho ditolak dan Ha
variabel
diterima
maka
akan
lainnya
dianggap
konstan/tetap. c.
ada
pengaruh
signifikan antara variabel lingkungan
Koefisien
komitmen
berarti
regresi
organisasi
variabel
kerja
terhadap
prestasi
kerja,
terhadap
berdasarkan hasil tersebut hipotesis
kepuasan kerja sebesar 0,427 (positif)
keempat dapat diterima.
artinya apabila terjadi peningkatan
2.
indikator-indikator
Organisasi terhadap Prestasi Kerja
komitmen
Pengaruh
Komitmen
organisasi sebesar 100%, maka akan
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh
meningkatkan prestasi kerja sebesar
hasil nilai t hitung sebesar 4,143 > t
42,7%, jika variabel lainnya dianggap
tabel
konstan/tetap.
1,6620 dan nilai probabilitas sebesar
d.
Koefisien
regresi
(df=n-k=93-3=90)
sebesar
variabel
0,000 < taraf signifikansi 5% atau
kepuasan kerja terhadap prestasi kerja
0,05; hal ini berarti Ho ditolak dan Ha
sebesar 0,264 (positif) artinya apabila
diterima
terjadi peningkatan indikator-indikator
signifikan antara variabel Komitmen
komitmen organisasi sebesar 100%,
Organisasi terhadap Prestasi Kerja,
maka akan meningkatkan prestasi
berdasarkan hasil tersebut hipotesis
kerja sebesar 26,4%, jika variabel
kelima dapat diterima.
lainnya dianggap konstan/tetap.
3.
berarti
Pengaruh
ada
pengaruh
Kepuasan
Kerja
terhadap Prestasi Kerja 4.7.3
Uji Hipotesis Model Kedua
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh
1.
Pengaruh Lingkungan Kerja
hasil nilai t hitung sebesar 2,811 > t
terhadap Prestasi Kerja
tabel
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh
1,6620 dan nilai probabilitas sebesar
hasil nilai t hitung sebesar 2,807 > t
0,006 < taraf signifikansi 5% atau
tabel
0,05; hal ini berarti Ho ditolak dan Ha
(df=n-k=93-3=90)
sebesar
(df=n-k=93-3=90)
sebesar
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
diterima
berarti
ada
pengaruh
signifikan dan positif terhadap prestasi
signifikan antara variabel Kepuasan
kerja.
Kerja
Kerja,
Koefisien Determinasi Model Kedua
berdasarkan hasil tersebut hipotesis
Nilai determinasi pada model
terhadap
Prestasi
keenam dapat diterima.
kedua
ditentukan
dengan
nilai
Adjusted R Square yang dapat dilihat pada tampilan berikut :
Uji F Model Kedua Tampilan uji F model kedua yaitu
pengaruh
lingkungan
kerja,
komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja dapat dilihat sebagai berikut : Sumber : Output SPSS, 2016
Berdasarkan hasil perhitungan regresi,
diperoleh
Determinasi
nilai
yang
Koefisien disesuaikan
(adjusted R²) adalah 73,2% artinya persen variasi dari semua variabel Dari tabel 4.21 diatas diperoleh nilai F
bebas (lingkungan kerja, komitmen
hitung sebesar 84,754 > F tabel
organisasi, dan Kepuasan Kerja) dapat
(df1=3; df2 = 89) sebesar 2,71 dan
menerangkan prestasi kerja, sedangkan
nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih
sisanya sebesar 26,8% diterangkan
kecil dibandingkan taraf signifikansi
oleh variabel lain yang tidak diajukan
5%
dapat
dalam penelitian ini seperti misalnya
disimpulkan bahwa lingkungan kerja,
kompensasi, pelatihan kerja, disiplin
komitmen organisasi dan Kepuasan
kerja, motivasi kerja, dan faktor
Kerja secara simultan berpengaruh
lainnya.
atau
0,05
sehingga
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
PENUTUP
dan nilai probabilitas sebesar 0,000 <
Kesimpulan
taraf signifikansi 5% atau 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian pada
Hasil
pengujian
menunjukkan
ada
bab sebelumnya, maka dapat diambil
pengaruh signifikan antara variabel
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
lingkungan
Hasil
ada
organisasi secara simultan terhadap
pengaruh signifikan antara variabel
Kepuasan Kerja, berdasarkan hasil
lingkungan kerja terhadap Kepuasan
tersebut hipotesis ketiga H3 yaitu
Kerja,
lingkungan
pengujian
menunjukkan
berdasarkan
hasil
tersebut
kerja
dan
kerja
komitmen
dan
berpengaruh
komitmen
hipotesis pertama H1 yaitu Lingkungan
organisasi
kerja berpengaruh positif dan signifikan
signifikan secara simultan terhadap
terhadap kepuasan kerja, diterima. Hal
kepuasan
ini dibuktikan dengan melihat nilai t
dibuktikan dengan melihat nilai F
hitung sebesar 6,342 > t tabel (df=n-
hitung sebesar 114,308 > F tabel
k=93-2=91) sebesar 1,6618 dan nilai
(df1=2; df2 = 90) sebesar 3,09 dan nilai
probabilitas sebesar 0,000 < taraf
probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil
signifikansi 5% atau 0,05
dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
kerja,
positif
diterima.
Hal
dan
ini
0,05. Hasil pengujian menunjukkan ada pengaruh signifikan antara variabel
Hasil pengujian menunjukkan ada
lingkungan kerja terhadap Kepuasan
pengaruh signifikan antara variabel
Kerja,
lingkungan kerja terhadap Kepuasan
berdasarkan
hasil
tersebut
hipotesis kedua H2 yaitu Komitmen
Kerja,
organisasi
dan
hipotesis keempat H4 yaitu lingkungan
signifikan terhadap kepuasan kerja,
kerja berpengaruh positif dan signifikan
diterima. Hal ini dibuktikan dengan
terhadap prestasi kerja, diterima. Hal ini
melihat nilai t hitung sebesar 4,309 > t
dibuktikan dengan melihat nilai t hitung
tabel (df=n-k=93-2=91) sebesar 1,6618
sebesar 2,807 > t tabel (df=n-k=93-
berpengaruh
positif
3=90)
berdasarkan
sebesar
hasil
1,6620
tersebut
dan
nilai
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
probabilitas sebesar 0,006 < taraf signifikansi 5% atau 0,05. Hasil
pengujian
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka menunjukkan
ada pengaruh signifikan antara variabel lingkungan kerja terhadap Kepuasan Kerja,
berdasarkan
Saran
hasil
penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut : Lingkungan kerja berpengaruh
tersebut
positif terhadap kepuasan kerja dan
hipotesis kelima H5 yaitu komitmen
prestasi kerja. Hal-hal yang perlu
organisasi
berpengaruh
dan
ditingkatkan dalam hal lingkungan
signifikan
terhadap
kerja,
kerja antara lain: hubungan antar
positif
prestasi
diterima. Hal ini dibuktikan dengan
pegawai
melihat nilai t hitung sebesar 4,143 > t
kondusif, pegawai ditempatkan pada
tabel (df=n-k=93-3=90) sebesar 1,6620
posisi yang tepat, hubungan pimpinan
dan nilai probabilitas sebesar 0,000 <
dengan pegawai berjalan dengan baik,
taraf signifikansi 5% atau 0,05.
posisi
Hasil pengujian menunjukkan adaa
diperhatikan dan Direktorat Poltekkes
pengaruh signifikan antara variabel
Kementerian
kepuasan kerja terhadap prestasi kerja,
memperhatikan kondisi kerja di sekitar
berdasarkan hasil tersebut hipotesis
pegawai.
keenam
H6
pegawai
Kesehatan
suasana
benar-benar
Semarang
Komitmen organisasi berpengaruh
signifikan
positif terhadap kepuasan kerja dan
terhadap prestasi kerja, diterima. Hal ini
prestasi kerja. Hal-hal yang perlu
dibuktikan dengan melihat nilai t hitung
ditingkatkan dalam hal
sebesar 2,811 > t tabel (df=n-k=93-
organisasi antara lain: pegawai merasa
3=90)
senang bekerja di Direktorat Poltekkes
positif
sebesar
kepuasan
kerja
dalam
kerja
berpengaruh
yaitu
berjalan
dan
1,6620
dan
nilai
Kesehatan
komitmen
probabilitas sebesar 0,006 < taraf
Kementerian
Semarang,
signifikansi 5% atau 0,05
pegawai merasa berperan dan ikut memiliki sebagai bukti komitmennya yang besar pada instansi, saat ini, pegawai tidak mempunyai keinginan
Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016
yang
besar
untuk
berpindah
ke
pekerjaan lain selain di Direktorat Poltekkes
Kementerian
Kesehatan
Semarang, pegawai merasa cocok dengan
pekerjaannya
Direktorat
saat
Poltekkes
ini
di
Kementerian
Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
Kesehatan Semarang dan pegawai berusaha untuk bekerja dengan baik untuk
tercapainya
kepentingan
organisasi. Kepuasan ditingkatkan
kerja karena
penting mampu
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya. Nitisemito, Alex S., 2009. Manajemen Personalia, Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia.
mempengaruhi prestasi kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal kepuasan kerja pegawai agar prestasi kerja mereka meningkat antara lain : pegawai menyenangi pekerjaan yang menantang, pegawai merasa diberikan penghargaan yang sepadan dengan pekerjaan yang dikerjakan pegawai, kondisi kerja mendukung, rekan kerja mendukung penyelesaian pekerjaan sehari-hari dan aktivitas kerja seharihari pegawai di Direktorat Poltekkes Kementerian
Kesehatan
Semarang
sesuai dengan kepribadian pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen. 2006. Organization Behavior, 9th Ed. New Jersey, USA. Prentice-Hall International, Inc. Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional, PT. Andi Offset, Yogyakarta.