ABSTRAK HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS OLAHRAGA PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS OLAHRAGA KEUARGA PASIEN DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN IndraAriadi1; Muhammad Arsyad2; Rina Feteriyani3 Diabetes Melitus merupakan penyakit penyebab kematian nomor 6 di Indonesia dengan jumlah proporsi kematian sebesar 5,8 %, Diabetes Melitus sendiri merupakan penyakit yang tidak bias disembuhkan dengan obat Diabetes hanya dapat diperingan dengan pola hidup sehat. Keluarga adalah lingkungan terdekat yang bias bersama pasien dan merupakan pengaruh terbesar pola hidup seseorang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah hubungan pola makan dan aktifitas olahraga pasien dengan keluarga. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriftif dengan maksud mengetahui tingkat dan arah hubungan pola makan pasien Diabetes Melitus dengan keluarganya di wilayah kerja puskesmas Pekauman Banjarmasin. Populasi adalah seluruh masyarakat penderita Diabetes Melitus yang berobat di puskesmas Pekauman Banjarmasin. Teknik pengambilan data menggunakan angket dalam bentuk Kuisioner.Teknik analisis data dengan teknik Korelasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan di puskesmas pekauman 14-22 Juni 2012, maka disimpulkan bahwa tingkat korelasi pola makan pasien dan pola makan keluarga pasien sebesar 0,686 dengan nilai kekuatan korelasi cukup, dan korelasi aktifitas olahraga pasien dengan aktifitas olahraga keluarga pasien sebesar 0,571 dengan nilai kekuatan korelasi agak kurang. Kata Kunci : Diabetes, Pola Makan, Aktifitas Olahraga, Keluarga
ABSTRACT DIET RELATIONSHIPS AND SPORTS ACTIVITIES OF PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS DIET AND SPORTS ACTIVITIES IN HEALTH PATIENTS KEUARGA PEKAUMAN BANJARMASIN Indra Ariadi1; Muhammad Arsyad2; RinaFeteriyani3 Diabetes mellitus is the sixth leading cause of death disease in Indonesia proportion of the number of deaths by 5.8%, diabetes mellitus itself is a disease that can not be cured with medication Diabetes can only be commuted to a healthy lifestyle. Family is the immediate environment can with the patient and is the biggest influence one's lifestyle. This study aims to determine how diet and activity relationships of patients with a family sport. This study uses a descriptive research with a view to know the level and direction of relations diet of patients with diabetes mellitus with his family in the working area clinic Pekauman Banjarmasin. The population is all people living with diabetes mellitus who seek treatment at health centersPekauman Banjarmasin. Techniques of data collection using a questionnaire in the form of questionnaires.Data analysis techniques with correlation techniques. From the results of research conducted in the clinic pekauman 14 to 22 June 2012, it was concluded that the level of correlation of diet the patient and patient's family diet at 0.686 with a value sufficient interpretation and correlation of patients with sports activities sports activity the patient's family at .571 denagn value interpretation rather less. Keywords: Diabetes, Diet, Sports Activities, Family
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Menurut Wells (2009), DiabetesMellitus (DM) adalah kelompok dari gangguan metabolisme yang ditandai dengan hyperglikemia dan ketidak normalan karbohidrat, lemak, dan metabolisme protein. Akibat dari kecacatan dari sekresi insulin, sensitifitas insulin atau keduanya.Mikrovaskular kronik, makrovaskular, dan neuropathic komplikasi yang mungkin terjadi. Penyebab utama dari Diabetes Mellitus adalah kekurangan hormon insulin, yang berfungsi memungkinkan glukosa masuk kedalam sel untuk dimetabolisir (dibakar) dan demikian dimanfaatkan sebagai energi. Akibatnya ialah glukosa bertumpuk di dalam darah (hiperglikemia) dan akhirnya diekresikan lewat kemih tanpa digunakan (glycosuria), karena itu, produksi kemih sangat meningkat dan penderita seringberkemih, merasa amat haus, berat badan menurun dan merasa lelah. Penyebab lain adalah menurunnya reseptor sel bagi insulin (resistensi insulin) yang diakibatkan banyak makan dan kegemukan (overweight). Rata-rata 1,5-2% dari seluruh penduduk dunia menderita Diabetes diperkirakan 3 juta orang atau 1,5% dari 200juta penduduk, sedangkan di Eropa mencapai 3-5% Pada lima tahun terakhir jumlah ini telah meningkat secara eksplosif, yang disebabkan oleh meningkatkan peristiwa overweight dan obesitas terutama di dunia barat. Diperkirakan bahwa di tahun 2030 jumlah penderita Diabetes akan meningkat sampai 366 juta jiwa (Tjay dan Raharja, 2007).
Diabetes Mellitus merupakan penyakit penyebab kematian nomor 6 di Indonesia dengan jumlah proporsi kematian sebesar 5,8 % setelah stroke, Tuberkolosis,
Hipertensi,
cedera
dan
Perinatal
(hasil
Riskesdas
tahun
2007).Dikatakan lebih lanjut, Diabetes Mellitus adalah salah satu penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah kasus DiabetesMellitus di Indonesia yang berada di urutan ke- 4 setelah negara India, China dan Amerika dengan jumlah Diabetesi sebesar 8,4 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004). Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Sedangkan hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat Diabetes Mellitus pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan, Diabetes Mellitus menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%(Depkes, 2013). Diabetes Mellitus berdasarkan pemeriksaan gula darah pada penduduk usia >15 tahun di perkotaan 5,7%. Prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk usia ≥ 15 tahun sebesar 10,3% dan sebanyak 12 provinsi memiliki prevalensi di atas nasional, prevalensi nasional obesitas sentral pada penduduk Usia ≥ 15 tahun sebesar 18,8 % dan sebanyak 17 provinsi memiliki prevalensi di atas nasional. Sedangkan prevalensi TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) pada penduduk usia >15 tahun di perkotaan adalah 10.2% dan sebanyak 13 propinsi mempunyai prevalensi di atas prevalensi nasional. Prevalensi kurang makan buah dan sayur sebesar 93,6%, dan prevalensi kurang aktivitas fisik pada penduduk >10 tahun
sebesar 48,2%. Disebutkan pula bahwa prevalensi merokok setiap hari pada penduduk >10 tahun sebesar 23,7% dan prevalensi minum beralkohol dalam satu bulan terakhir adalah 4,6%(Depkes, 2013). Puskesmas Pekauman Banjarmasin yang memiliki cakupan wilayah yang luas yaitu terdiri dari 5 kelurahan yaitu Pekauman, Kelayan Barat, Kelayan Selatan, Kelayan Mantuil, dan Basirih selatan, dengan cakupan wilayah yang luas Puskesmas Pekauman memiliki pasien Diabetes Mellitus yang banyak yaitu pada tahun 2012 jumlah pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Pekauman Banjarmasin sebanyak 1516, Permasalahan yang muncul adalah dimana jumlah pasien Diabetes yang lama di Puskesmas Pekauman Banjarmasin tiap bulannya tidak mengalami penurunan, dimana pasien mengharapkan kesembuhan Diabetes pada obat saja dimana penyakit Diabetes tidak bisa disembuhkan hanya dengan obat tetapi dengan pola makan teratur dan olahraga rutin mampu membuat pasien memiliki tubuh sehat seperti orang normal. Pola hidup tadi dapat baik ataupun buruknya dipengaruhi oleh kemauan pasien itu sendiri atau pola hidup keluarga pasien, peneliti menjadi tertarik dengan hubugan pola hidup keluarga dengan pola hidup pasien itu sendiri maka muncul pertanyaan terdapat hubungan atau tidaknya antara pola hidup pasien dengan pola hidup keluarga pasien, membuat peneliti mengambil judul karya tulis hubungan pola makan dan aktivitas olahraga pasien dengan pola makan dan aktivitas olahraga keluarga pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Pekauman Banjarmasin.