e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Volume: 6 No: 3 Tahun 2016)
PENGARUH ASIMETRI INFORMASI,PENEKANAN ANGGARAN DAN KAPASITAS INDIVIDU TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Berupa Dinas Kabupaten Gianyar) Oleh: I Gede Eka Yuda Suta Lestara1, Nyoman Trisna Herawati 2 ,I Gusti Ayu Purnamawati 3 Jurusan Akuntansi Program S1, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]}undiksha.ac.id
Abstrak Senjangan anggaran merupakan perbedaan antara realisasi anggaran dengan estimasi anggaran yangtelah diprediksikan. Perilaku pelaksana anggaran untuk melakukan senjangan dikarenakan selisih antaraanggaran dengan realisasinya akan menjadi indikator di dalam mengukur keberhasilan dan kinerja, sehingga pelaksana anggaran akan mencari aman dengan cara menetapkan anggaran pendapatan lebih rendah dan anggaran belanja lebih tinggi agar merealisasinya lebih mudah untuk dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asimetri informasi,penekanan anggaran dan kapasitas individu terhadap senjangan anggaran dengan locus of control sebagai variable moderasi. Penelitian ini dilakukan pada 13 SKPD kabupaten Gianyar. Kriteria responden yang digunakan yaitu yang ikut menyusun laporan realisasi anggaran. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan skunder. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda,uji t dan MRA. Penelitian ini memproleh hasil dimana 1) asimetri informasi berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran, 2) penekanan anggaran berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran, 3) kapasitas individu berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran ,4) locus of control berpengaruh terhadap senjangan anggaran 5) locus of control akan memoderasi pengaruh asimetri informasi terhadap senjangan anggaran, 6) locus of control akan memoderasi pengaruh penekanan anggaran terhadap senjangan anggaran, 7) locus of control akan memoderasi pengaruh kapasitas individu terhadap senjangan anggaran. Kata kunci: asimetri informasi, kapasitas individu, locus of control, penekanan anggaran, senjangan anggaran. Abstract Budgetary slack is the difference between the realizations of the budget with the budget estimate that had been predicted. Behavior from the person who implements the budget for slack is due to the difference between the budget and its realization. This will be an indicator in measuring success and performance, so implementing the budget will seek safety by setting a lower budget revenues and higher spending in order to make it easier to be achieved. This study aimed to determine the effect of asymmetry of information, the emphasis of the budget and capacity of the individual to the budgetary slack with locus of control as a moderating variable. This study was conducted on 13 SKPD Gianyar regency. The criteria used were the respondents who participated prepared a report budget realization. The
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Volume: 6 No: 3 Tahun 2016) method used was purposive sampling technique. The data used were primary and secondary data. The data in this study was multiple regression analysis, t-test and MRA. This study found the results where 1) the information asymmetry positively influence on budgetary slack, 2) suppression budget positively influence on budgetary slack, 3) the capacity of individual positive influence on budgetary slack, 4) Locus of control affected to the budgetary slack 5) locus of control will moderated the effect of information asymmetry to the budgetary slack 6) locus of control will moderated the effect of the emphasis of budget to the budgetary slack 7) locus of control will moderated the effectindividual capacity to the budgetary slack. Key word: asymmetry of information, budgetary slack, locus of control, the emphasis of the budget, the individual capacity PENDAHULUAN Anggaran merupakan rencana yang dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan organisasi dan berlaku untuk jangka waktu tertentu. Pada organisasi sektor publik anggaran terkait dengan jumlah alokasi dana yang akan digunakan untuk menjalankan setiap program yang menggunakan dana milik masyarakat (Biantara dan Putri, 2014). Pada instansi pemerintah daerah proses penyusunan anggaran dimulai dari tahap persiapan yaitu tahapan untuk menyusun anggaran yang dibutuhkan dengan terlebih dahulu memastikan tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup. Tahapan selanjutnya adalah tahap ratifikasi yaitu tahapan yang melibatkan proses politik. Pimpinan eksekutif harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pihak legislatif terkait dengan anggaran yang disusun. Anggaran yang telah disusun secara logis dan sesuai akan dijadikan pedoman oleh eksekutif di dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Tahapan terakhir yang dilakukan dalam proses penyusunan anggaran adalah tahap pelaporan yaitu tahapan dimana anggaran dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan keuangan. Senjangan anggaran merupakan perbedaan antara realisasi anggaran dengan estimasi anggaran yang telah diprediksikan (Suartana, 2010:138). Perilaku pelaksana anggaran untuk melakukan senjangan dikarenakan selisih antara anggaran dengan realisasinya akan menjadi indikator di dalam mengukur keberhasilan dan kinerja, sehingga pelaksana anggaran akan mencari aman dengan cara menetapkan anggaran pendapatan lebih rendah dan anggaran belanja lebih tinggi agar realisasinya lebih mudah untuk dicapai. Bagi tujuan perencanaan, anggaran yang dilaporkan seharusnya sama dengan kinerja yang diharapkan. Namun karena informasi bawahan lebih baik daripada atasan,
maka bawahan mengambil kesempatan dengan memberikan informasi yang bias dari informasi pribadi mereka, serta membuat budget yang mudah dicapai, sehingga terjadilah budgetary slack (yaitu dengan melaporkan anggaran dibawah kinerja yang diharapkan).Pengaruh informasi asimetris terhadap timbulnya budgetary slack menurut Suartana (2010: 143) bahwa senjangan anggaran akan menjadi lebih besar dalam kondisi informasi asimetris karena informasi asimetri mendorong bawahan/ pelaksana anggaran membuat senjangan anggaran. Secara teoritis, informasi asimetris dapat dikurangi dengan memperkuat monitoring dan meningkatkan kualitas pengungkapan. Informasi asimetri juga dijelaskan dalam agency theory dimana teori ini mendasarkan hubungan kontrak antara principal membawahi agent. Faktor lain yang dapat menimbulkan senjangan adalah penekanan anggaran (budget emphasis). Penekanan anggaran merupakan pemberian reward atau penilaian kinerja bagi bawahan berdasarkan pada pencapaian target anggaran atau apabila pimpinan mempersepsikan bahwa kinerja dan penghargaannya dinilai berdasarkan pada target anggaran yang dicapai. Para manajer yang tidak mampu mencapai target anggaran akan menghadapi kemungkinan intervensi dari manajemen yang lebih tinggi, kehilangan sumber daya organisasi, kehilangan bonus tahunan atau pada titik yang paling ekstrim akan kehilangan pekerjaan. Dalam keadaan seperti ini para manajer akan mencari cara untuk melindungi diri dari resiko tidak tercapainya target anggaran. Salah satu cara perlindungan diri tersebut adalah dengan menciptakan slack anggaran, dengan menetapkan anggara yang mudah dicapai seorang manajer akan terlihat mempunyai kinerja bagus di mata pimpinanya. Beberapa faktor yang mempengaruhi budgetary slack yang dapat di lihat dari segi individu yang ikut mempengaruhi perencanaan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Volume: 6 No: 3 Tahun 2016) penyusunan anggaran tersebut adalah kapasitas individu. Kapasitas individu pada hakekatnya terbentuk dari proses pendidikan secara umum. Kapasitas individu ini dapat diukur melalui pengetahuan, pelatihan dan pengalaman yang dimiliki oleh pembuat anggaran. Dengan kemampuan serta pengetahuan individu yang luas, akan sangat mempengaruhi dari perancangan anggaran yang ditetapkan sehingga lebih memungkinkan untuk anggaran tersebut terserap kedalam program secara efisien. Individu yang berkualitas adalah individu yang memiliki pengetahuan. Terkait dalam proses penganggaran, maka individu yang memiliki cukup pengetahuan akan mampu mengalokasikan sumber daya secara optimal, dengan demikian dapat memperkecil budgetary slack, akan tetapi pada kenyataannya, meningkatnya kapasitas individu ternyata justru memunculkan anggapan bahwa budgetary slack adalah suatu konsekuensi yang muncul dalam penyusunan anggaran. Menurut pendapat falikhatum (2003) dalam ayudianti (2010) bahwa peningkatan kinerja pegawai dalam pekerjaan pada dasarnya akan dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tertentu,yaitu kondisi yang berasal dari luar individu yang disebut dengan faktor siatuasional dan kondisi yang berasal dari dalam yang disebut dengan faktor individual. Faktor individual meliputi jenis kelamin. Kesehatan, pengalaman dan karakteristik psikologis yang terdiri dari motivasi, keperibadian dan locos of control. Sedangkan faktor situasional meliputi kepemimpinan, prestasi kerja, hubungan social dan budaya organisasi. Abdulloh (2006) mendefinisikan locus of control sebagai keyakinan masing-masing individu karyawan tentang kemampuan untuk bisa mempengaruhi semua kejadian yang berkaitan dengan dirinya dan pekerjaanya. Hapsari (2010) menyatakan bahwa locus of control adalah keyakinan yang dimiliki oleh setiap individu dalam mengendaliakan setiap kejadian yang dialaminya. Locus of control dapat dibagi menjadi dua yaitu locus of control internal dan locus of control ekternal. Locus of control internal yaitu sejau mana orang-orang mengharapkan bahwa sebuah penguatan atau hasil perilaku mereka bergantung pada perilaku mereka sendiri atau karakteristik peribadi, sedangkan locus of control ekternal yaitu sejauh mana orang-orang mengharapkan bahwa penguatan atau hasil bukan muncul dari dalam diri orang tersebut,
namun dari suatu kesempatan. Berbeda dengan mereka yang memiliki locus of control,individu dengan internal of control akan lebih banyak berorientasi pada tugas yang dihadapinya (falikhatun, 2003)hal ini dimungkinkan karena internal locus of control memainkan upaya yang lebih besar untuk mengontrol lingkungan, menunjukan pemahaman lingkungan yang lebih baik dan memamfaatkan informasi yang lebih baik dalam situasi pengambilan keputusan yang kompleks. Berdasarkan uraian diatas, telah diuraikan beberapa faktor penyebab terjadinya senjangan anggaran/budgetary slack di pemerintahan. Oleh sebab itu, peneliti ingin menguji apakah fenomena tersebut memang terjadi karena beberapa faktor yang selanjutnya dijadikan variabel independen dalam penelitian ini. SKPD dipilih sebagai objek penelitian dikarenakan SKPD termasuk dalam organisasi sektor publik yang memiliki sistem anggaran partisipasif. SKPD memiliki tugas dan wewenang yang kompleks utamanya dalam pengunaan anggaran yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah dan system akuntansi. SKPD merupakan pelaksana fungsi eksekutif yang harus berkordinasi agar penyelenggaran pemerintah berjalan baik yang sering dikenal dengan istilah good govermance. Selain itu, SKPD adalah organisasi atau lembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab kepada gubernur/bupati/walikota dalam rangka penyelengaran yang terdiri atas skretaris daerah, daerah dinas dan kebutuhan daerah. Dalam penelitian ini, objek penelitian akan difokusan dalam SKPD berupa dinas dikarenakan dinas memiliki fungsi yang lebih kompleks dalam proses perencanan sampai dengan pengendalian mengenai senjangan anggaran. Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ”Pengaruh Asimetry Informasi, Penekanan Anggaran dan Kapasitas Individu Terhadap Potensi Terjadinya Senjangan Anggaran Dengan Locus of Control Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Gianyar)” Dalam latar belakang yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini, yaitu: (1) Apakah asimetry informasi berpengaruh terhadap senjangan anggaran?
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Volume: 6 No: 3 Tahun 2016) (2)Apakah penekanan anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran? (3)Apakah kapasitas individu berpengaruh terhadap senjangan anggaran? (4) Apakah locus of control berpengaruh terhadap senjangan anggaran? (5) Apakah Asimetri Informasi Dengan locus of control Sebagai Variable Moderasi Berpengaruh Terhadap Senjangan Anggaran? (6) Apakah Penekanan Anggaran Dengan locus of control Sebagai Variable Moderasi Berpengaruh Terhadap Senjangan Anggaran? (7) Apakah kapasitas individu Dengan locus of control Sebagai Variable Moderasi Berpengaruh Terhadap Senjangan Anggaran? Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah asimetry informasi berpengaruh positif terhadap potensi terjadinya senjangan anggaran. (2) Untuk mengetahui apakah penekanan anggaran berpengaruh positif terhadap potensi terjadinya senjangan anggaran. (3) Untuk mengetahui apakah kapasitas individu berpengaruh positif terhadap potensi terjadinya senjangan anggaran. (4) Untuk mengetahui apakah locus of control berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran. (5) Untuk mengetahui Apakah Asimetry Informasi Dengan locus of control Sebagai Variabel Moderasi Berpengaruh positif Terhadap potensi terjadinya Senjangan Anggaran. (6) Untuk mengetahui apakah penekanan anggaran dengan locus of control sebagai variabel moderasi berpengaruh positif terhadap potensi terjadinya senjangan anggaran.(7)Untuk mengetahui apakah kapasitas individu dengan locus of control sebagai variabel moderasiberpengaruh positif terhadap potensi terjadinya senjangan anggaran. hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan ini berdasarkan permasalahan dan tujuannya adalah sebagai berikut: H1: Asimetry informasi berpengaruh terhadap senjangan anggaran. H2: Penekanan anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran. H3: Kapasitas individu berpengaruh terhadap senjangan anggaran. H4 locus of control berpengaruh terhadap senjangan anggaran. H5: locus of control akan memoderasi pengaruh asimetri informasi terhadap potensi senjangan anggaran. H6: locus of control akan memoderasi pengaruh penekanan anggaran terhadap potensi senjangan anggaran. H7: locus of control akan memoderasi pengaruh kapasitas individu terhadap senjangan anggaran
METODE Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif yang didukung dengan datadata yang diperoleh melalui survey langsung. Rancangan deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermadsud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalis sugiono ,(2009,29). penelitian yang dilakukan bersifat asosiatif, dimana penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan kausal dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan dalam hal ini hubungan tersebut bersifat kausal dimana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat (Sugiono dalam Srimuliani 2014). Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Srimuliai 2014:44). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Data Berdasarkan output SPSS, uji validitas pada Asimetri Informasi (X1) Semua item pernyataan dapat dinyatakan valid. Pada hasil uji validitas data menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (Corrected Item-Total Correlation > 0.2480). Untuk variabel yang kedua, uji validitas pada Penekanan Anggaran (X2) Semua item pernyataan dapat dinyatakan valid. Pada hasil uji validitas data menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (Corrected Item-Total Correlation > 0.,2480). Untuk variabel yang ketiga, uji validitas pada Kapasitas Individu (X3) Semua item pernyataan dapat dinyatakan valid. Pada hasil uji validitas data menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (Corrected Item-Total Correlation > 0.2480). Untuk variable yang keempat merupakan variabel moderasi , uji validitas pada Locus Of Control (X4) Semua item pernyataan dapat dinyatakan valid. Pada hasil uji validitas data menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (Corrected ItemTotal Correlation > 0.2480). Untuk variabel yang terakhir, uji validitas pada Senjangan Anggaran (Y) Semua item pernyataan dapat dinyatakan valid. Pada hasil uji validitas data menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (Corrected Item-Total Correlation > 0.2480).
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Volume: 6 No: 3 Tahun 2016) Uji Reabilitas Variabel Asimetri informasi (X1) mempunyai jumlah pernyataan sebanyak 6 item. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.11 Cronbach’s Alpha > 0,70 dan dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa semua nilai Alpha lebih besar dari rtabel, maka dinyatakan reliabel. Variabel penekanan anggaran (X2) mempunyai jumlah pernyataan sebanyak 6 item. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.13 Cronbach’s Alpha > 0,70 dan dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa semua nilai Alpha lebih besar dari rtabel, maka dinyatakan reliabel. Variabel kapasitas individu (X3) mempunyai jumlah pernyataan sebanyak 5 item. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.15 Cronbach’s Alpha > 0,70 dan dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa semua nilai Alpha lebih besar dari rtabel, maka dinyatakan reliabel. Dapat disimpulkan bahwa nilai item secara parsial dinyatakan reliabel. Variabel moderasi Locus Of Control (X4)) mempunyai jumlah pernyataan sebanyak 8 item. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.17 Cronbach’s Alpha > 0,70 dan dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa semua nilai Alpha lebih besar dari rtabel, maka dinyatakan reliabel. Dapat disimpulkan bahwa nilai item secara parsial dinyatakan reliabel. Variabel (Y) mempunyai jumlah pernyataan sebanyak 6 item. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.19 Cronbach’s Alpha > 0,70 dan dari tabel 4.20 dapat dilihat bahwa semua nilai Alpha lebih besar dari rtabel, maka dinyatakan reliabel. Dapat disimpulkan bahwa nilai item secara parsial dinyatakan reliabel. Uji Normalitas Dari uji Normalitas menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dapat dinyatakan berdistribusi normal, karena tingkat signifikan atau probabilitas > 0,05, yaitu 0,339,
Uji Multikolonieritas Dari hasil uji multikoloninieritas dapat dinyatakan bahwa tidak ada multikoloninieritas antar variabel independen dalam model regresi. Hal ini ditunjukan dengan diperolehnya nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,181 untuk variable asimetri informasi (AI), 0,136 untuk variabel penekanan anggaran (PA), 0,226 untuk variabel kapasitas individu (KI), 0,123 untuk variabel locus of control(X4). Dapat dilihat juga dari nilai VIP lebih kecil cari 10 yaitu 5,525 untuk variabel asimetri informasi (AI), 7,360 untuk variabel penekanan anggaran (PA), 4,431 untuk variabel kapasitas individu. 8,107 untuk variabel locus of control (x4) Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan pendekatan uji Glesjer menunjukan bahwa varians dari residual homogen (tidak terdapat heteroskedastisitas). Hal ini ditunjukan oleh hasil regresi X1,X2,X3, terhadap nilai absolut dari residual (error) tidak signifikan pada level 5%. Diperoleh nilai signifikan untuk X1 sebesar 0, 572 lebih besar dari 0,05, untuk X2 sebesar 0,102 lebih besar dari 0,05, untuk X3 sebesar 0,204 lebih besar dari 0,05, untuk X4 sebesar 0,254 lebih besar dari 0,05. Hasil Koefisien Determinasi koefisien determinasi diperoleh sebesar 0,909 atau 90,9%. Nilai ini menunjukkan bahwa 90,9 % dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independden yaitu Asimetri Informasi, Penekanan Anggaran dan kapasitas individu sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab lain diluar model ini.
Tabel 4.25 Hasil Regresi Berganda Coefficientsa
1
Model (Constant) AI PA KI LOC
Unstandardized Coefficients B Std. Error ,517 1,015 ,152 ,073 ,277 ,105 ,677 ,099 .492 .040
a. Dependent Variable: SA
Standardized Coefficients Beta ,184 ,269 ,544 .671
T ,509 2,076 2,629 6,846 12.426
Sig. ,612 ,042 ,011 ,000 .000
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Volume: 6 No: 3 Tahun 2016)
Dari hasil tersebut maka diperoleh model persamaan regresi linier berganda yaitu: Y= 0,517 + 0,152 X1 0,277 X2 + 0,677 X3 + Berikut adalah penjelasan dari model persamaan regresi linier berganda diatas: (1) Konstanta sebesar 0,517 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan atau variabel Asimetri (X1), penekanan anggaran (X2), dan kapasitas individu (X3) tidak memberikan pengaruh, maka senjangan anggaran di SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar adalah sebesar 0,517. (2) Koefisien regresi variabel Asimetri informasi (X1) sebesar 0,152 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel Asimetry informasi (X1) akan mendorong meningkatkan senjangan anggaran (Y) sebesar 0,152 satuan dengan anggapan variabel penekanan anggaran (X2), kapasitas individu (X3) dan Locus of control (X4) adalah tetap/konstan. (3)Koefisien regresi variabel penekanan anggaran (X2)0,277 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel
penekanan anggaran (X2) akan mendorong meningkatkan senjangan anggaran (Y) sebesar 0,277 satuan dengan anggapan variabel Asimetri informasi (X1), kapasitas individu (X3) dan locus of control (X4) adalah tetap/konstan. (4) Koefisien regresi variabel kapasitas individu (X3) sebesar 0,677, menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel kapasitas individu (X3) akan mendorong meningkatkan senjangan anggaran (Y) sebesar 0,677 satuan dengan anggapan variabel asimetri informasi (X1), penekanan anggaran (X2), dan locus of control (X4) adalah tetap/konstan. (5) Koefisien regresi variabel locus of control (X3) sebesar 0,492, menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel locus of control (X4) akan mendorong meningkatkan senjangan anggaran (Y) sebesar 0,492 satuan dengan anggapan variabel asimetri informasi (X1), penekanan anggaran (X2), kapasitas individu (X3) adalah tetap/konstan.
Tabel 4.26 Hasil Uji Statistik t
Model 1 (Constant) IA PA KI LOC
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta ,517 1,015 ,152 ,073 ,184 ,277 ,105 ,269 ,677 ,099 ,544 ,492 ,040 ,671
T ,509 2,576 2,629 6,846 12.426
Sig. ,612 ,042 ,011 ,000 ,000
a. Dependent Variable: SA Berdasarkan tabel dan ketentuan di atas maka diambil keputusan: H1 = Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran Berdasarkan tabel 4.27 diketahui bahwa nilai signifikan pada uji t variabel Asimetry informasi lebih kecil daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0,042<0,05) sehingga H1 diterima dengan signifikan 0,05. Dari tabel yang sama diperoleh nilai thitung (2,576>2,480) dan nilai koefisien regresi 0,152 maka H1 diterima, artinya asimetri informasi berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran pada SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar.
Koefisien regresi asimetri informasi berpengaruh positif yaitu 0,152 menunjukan bahwa asimetry informasi mempunyai arah pengaruh positif terhadap senjangan anggaran di SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar, dan pengaruhnya signifikan artinya apabila asimetri informasi di SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar semakin meningkat, maka akan meningkatkan senjangan anggaran di SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar dan peningkatanya signifikan. H2 = Penekanan anggaran berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Volume: 6 No: 3 Tahun 2016) Berdasarkan tabel 4.27 diketahui bahwa nilai signifikan pada uji t variabel penekanan anggaran lebih kecil daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0,011<0,05). Dari tabel yang sama diperoleh nilai thitung (2,629>2,480) dan nilai koefisien regresi 0,277, maka H2 diterima, artinya Penekanan anggaran berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran pada SKPD berupa dinas di Kabupaten Gianyar. Koefisien regresi Penekanan anggaran berpengaruh positif yaitu 0,277 menunjukan bahwa asimetry informasi mempunyai arah pengaruh positif terhadap senjangan anggaran di SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar, dan pengaruhnya signifikan artinya apabila penekanan anggaran di SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar semakin meningkat, maka akan meningkatkan senjangan anggaran di SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar dan peningkatanya signifikan. H3 = Kapasitas individu berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran Berdasarkan tabel 4.27 diketahui bahwa nilai signifikan pada uji t variabel kapasitas individu lebih kecil daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0,000<0,05) sehingga H3 diterima dengan signifikan 0,05. Dari tabel yang sama diperoleh nilai thitung (6,846>2,480) dan nilai koefisien regresi 0,677, maka H3 diterima, artinya kapasitas individu berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran pada SKPD berupa dinas di Kabupaten Gianyar. Koefisien regresi kapasitas individu berpengaruh positif yaitu 0,677 menunjukan
bahwa kapasitas individu mempunyai arah pengaruh positif terhadap senjangan anggaran di SKPD Kabupaten Gianyar, dan pengaruhnya signifikan artinya apabila kapasitas individu di SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar semakin meningkat, maka akan meningkatkan senjangan anggaran di SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar dan peningkatanya signifikan. H4 = Locus of control berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran Berdasarkan tabel 4.27 diketahui bahwa nilai signifikan pada uji t variabel kapasitas individu lebih kecil daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0,000<0,05) sehingga H4 diterima dengan signifikan 0,05. Dari tabel yang sama diperoleh nilai thitung (12.426>2,480) dan nilai koefisien regresi 0,492, maka H4 diterima, artinya kapasitas individu berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran pada SKPD berupa dinas di Kabupaten Gianyar. Koefisien regresi locus of control berpengaruh positif yaitu 0,492 menunjukan bahwa locus of control mempunyai arah pengaruh positif terhadap senjangan anggaran di SKPD Kabupaten Gianyar, dan pengaruhnya signifikan artinya apabila locus of control di SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar semakin meningkat, maka akan meningkatkan senjangan anggaran di SKPD berupa dinas Kabupaten Gianyar dan peningkatanya signifikan. H5: locus of control akan memoderasi pengaruh asimetri informasi terhadap senjangan anggaran.
Tabel 4.28 hasil uji MRA Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 16,780 1,160 Asimetri_Informasi -,385 ,107 -,467 in_X1_X4 ,021 ,002 1,399 a. Dependent Variable: Senjangan_Anggaran Dari hasil tersebut maka diperoleh model persamaan regresi moderated regression analysis (MRA) yaitu: Y = 16,780 + (- 0,385) X1 + 0,021X1*X4 + ε Pada hasil output MRA diatas diketahui bahwa variabel asimetri informasi memberikan koefisien parameter -,0385 dengan tingkat signifikan 0,001 dan variable moderasi yang
T 14,465 -3,598 10,784
Sig. ,000 ,001 ,000
merupakan interaksi antara penerapan asimetri informasi dan locos of control memberikan nilai koefisien parameter 0,021dengan tingkat signifikan 0,000 (<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel locus of control memoderasi hubungan antara asimetri informasi dengan senjangan anggaran. Hipotesis keempat (H5) yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah locus
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Volume: 6 No: 3 Tahun 2016) of control mampu memoderasi pengaruh Asimetri Informasi pada budgetary slack. Koefisien regresi bernilai 0,021 menunjukkan bahwa variabel locus of control memperkuat pengaruh Asimetri Informasi pada budgetary slack. Hal ini berarti, semakin semakin tinggi
locus of control yang dimiliki, maka semakin Besar kecendrungan Asimetri informasi bawahan dalam penganggaran dapat meningkatkan budgetary slack. H6: locus of control akan memoderasi pengaruh penekanan anggaran terhadap potensi senjangan anggaran.
Tabel 4.30 Hasil Uji MRA a Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 13,879 1,513 Penekanan_Anggaran -,208 ,124 -,203 in_X2_X4 ,019 ,002 1,158
T 9,170 -1,684 9,621
Sig. ,000 ,097 ,000
a. Dependent Variable: Senjangan_Anggaran Dari hasil tersebut maka diperoleh model persamaan regresi moderated regression analysis (MRA) yaitu: Y = 13,879 +(-) 0,208 X2 + 0,019X2*X4 + ε
Hipotesis kelima (H6) yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah locus of control mampu memoderasi pengaruh Penekanan Anggaran pada budgetary slack. Koefisien regresi bernilai 0,019 menunjukkan bahwa variabel locus of control memperkuat pengaruh Penekanan Anggaran pada budgetary slack. Hal ini berarti, semakin semakin tinggi locus of control yang dimiliki, maka semakin Besar kecendrungan Penekanan Anggaran yang dilakukan oleh bawahan dalam penganggaran dapat meningkatkan budgetary slack H7: locus of control akan memoderasi pengaruh kapasitas individu terhadap senjangan anggaran.
Pada hasil output MRA diatas diketahui bahwa variabel penerapan penekanan anggaran memberikan koefisien parameter -0,208 dengan tingkat signifikan 0,097 dan variable moderasi yang merupakan interaksi antara penerapan penekanan anggaran dan locos of control memberikan nilai koefisien parameter 0,019 dengan tingkat signifikan 0,000 (<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel locus of control memoderasi hubungan antara penekanananggaran dengan senjangan anggaran. Tabel 4.32Hasil Uji MRA Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 12,633 2,515 Kapasitas_Individu -,072 ,255 -,058 in_X3_X4 ,020 ,004 1,008 a. Dependent Variable: Senjangan_Anggaran
Dari hasil tersebut maka diperoleh model persamaan regresi moderated regression analysis (MRA)yaitu: *
Y = 12,633 - 0,072 X3 + 0,020X3 X4 + εPada hasil output MRA diatas diketahui bahwa
T 5,023 -,282 4,924
Sig. ,000 ,779 ,000
variabel penerapan kapasitas individu memberikan koefisien parameter -0,072 dengan tingkat signifikan 0,779 dan variable moderasi yang merupakan interaksi antara penerapan penekanan anggaran dan locos of control memberikan nilai koefisien parameter 0,020
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Volume: 6 No: 3 Tahun 2016) dengan tingkat signifikan 0,000 (<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel locus of control memoderasi hubungan antara kapasitas individu dengan senjangan anggaran. Hipotesis keenam (H7) yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah locus of control mampu memoderasi pengaruh Kapasitas Individu pada budgetary slack. Koefisien regresi bernilai 0,020 menunjukkan bahwa variabel locus of control memperkuat pengaruh kapasitas individu pada budgetary slack. Hal ini berarti, semakin tinggi locus of control yang dimiliki, maka semakin besar kecendrungan kapasitas individu bawahan dalam penganggaran dapat meningkatkan budgetary slack. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Secara parsial dapat diketahui bahwa asimetri informasi berpengaruh positif terhadap senjangananggaran pada SKPD di Kabupaten Gianyar. Hal ini berarti semakin tinggi asimetri informasi semakin tinggi pula senjangan anggaran pada SKPD di Kabupaten Gianyar. (2) Secara parsial dapat diketahui bahwa penekanan anggaran berpengaruh negatif terhadap senjangan anggaran pada SKPD di Kabupaten Gianyar. Hal ini berarti semakin tinggi penekanan anggaran maka semakin tinggi senjangan anggaran pada SKPD di Kabupaten Gianyar.. (3) Secara parsial dapat diketahui bahwa kapasitas individu berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran pada SKPD di Kabupaten Gianyar. Hal ini berarti semakin tinggi kapasitas individu maka semakin tinggi pula senjangan anggaran pada SKPD di Kabupaten Gianyar. (4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan asimetry informasi, penekanan anggaran dan kapasitas individu yang dimoderasi oleh locus of control. Jika locus of control semakin tinggi, maka senjangan anggaran juga semakin tinggi. DAFTAR PUSTAKA Afiani, Dina Nur. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Penekanan Anggaran, dan Asimetri Informasi Terhadap Senjangan Anggaran Pada Instansi Pemerintah Daerah (Studi Pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang). Universitas Diponegoro Agusti,
Restu. 2009. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Dimoderasi Oleh Variabel Komitmen Organisasi Dan Informasi Asimetri. Universitas Riau
Dewi, Nyoman purmita., dan Erawati, Ni Made adi. 2014. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Asimetri Informasi, Penekanan Anggaran,dan Komitmen Organisasi pada Senjangan Anggaran. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana No 9. Vol.2 Hal. 476-486. Putra, I Nyoman Triantana,. 2015. Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran, Informasi Asimetri Dan Penekanan Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran (Strudi Pada SKPD Pemerintah Kabupaten Buleleng) Universitas Pendidikan Ganesha Resen,
Nyoman Sancita Karma . 2014. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Self Esteem dan Budget Emphasis terhadap Budgetary Slack pada Hotel Berbintang di Denpasar. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana No 10. Vol.1 Hal.Srimuliani, Ni Luh. 2014. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi dan Job Relevant Information (JRI) Terhadap Senjangan Anggaran (Studi Empiris pada Satuan Perangkat Kerja Daerah di Kabupaten Buleleng). Universitas Pendidikan Ganesha
Yeyen, Az. 2007. Pengaruh Revisi Anggaran, Partisipasi Anggaran, Tingkat Kesulitan, Serta Evaluasi Dan Umpan Balik Terhadap Pencapaiananggaran Yang Efektif (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Volume: 6 No: 3 Tahun 2016) Payakumbuh). Semarang.
Universitas
Negeri