Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel •
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang Gambling merupakan sebuah dunia lain yang bersifat untung-untungan dimana kegiatan
ini
telah
berkembang
sejak
dahulu
kala,
dan
terus
mengalami
perkembangan seiring dengan perubahan zaman. Rasa penasaran yang timbul terhadap ketidakpastian di dalam dunia lain ini khususnya judi, mengakibatkan aktivitas judi tidak mengenal baik siang maupun malam. Judi dalam komunitas tertentu merupakan sebuah tradisi turun temurun yang melekat dan menjadi bagian di dalam kebutuhan hidup. Pada golongan masyarakat seperti ini, mereka menjadikan judi untuk bersosialisasi dengan warga setempat, bahkan judi pun dijadikan sebagai sebuah batu loncatan untuk melancarkan suatu hubungan bisnis. Sekelompok orang menjadikan judi sebagai rutinitas dalam kehidupan sehari-hari sebagai pemenuhan kebutuhan hidup baik secara rohani maupun jasmani, sehingga kegiatan judi menjadi suatu kebiasaan yang melekat di dalam kehidupan. Kebiasaan hidup sekelompok orang yang mempertaruhkan uangnya di atas meja judi mengaku memiliki kepuasan ketika jantung berdetak lebih cepat, dan pada saat memenangkan taruhan. Komunitas orang yang menganggap judi sebagai sebuah rekreasi dimana pandangan mereka
terhadap
judi
adalah
efek
perasaan
yang
akan
diterima
ketika
mempertaruhkan sebagian dari hartanya di atas meja judi. Kemenangan ataupun kekalahan bukan bagian dari tujuan komunitas dengan sifat seperti ini, melainkan kepuasan hati yang menjadi prioritas utama. Tumbuhnya fasilitas dan area judi yang baru beberapa tahun terakhir (Resorts World Bhd, Genting yang mulai beroperasi sejak tahun 1971; Sands Macao sejak tahun
1 Suwanti 060406028
Universitas Sumatera Utara
Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel •
2004;
Resorts
World
Bhd,
Singapura
pada
tahun
2010)
menunjukkan
berkembangnya komunitas judi di dunia. Casino de Genting yang terdapat di Malaysia merupakan lokalisasi perjudian terpusat yang membuktikan bahwa adanya sifat-sifat manusia pada komunitas tertentu yang senang berjudi, yaitu tercatat bahwa dalam kurun waktu 10 tahun, pengunjung kasino meningkat sebesar ±1700%. Kenyataan memperlihatkan perjudian di Singapura yaitu 54% dari penduduk Singapura melakukan aktivitas judi dan tercatat bahwa ±1.000.000 orang berkunjung ke Genting Highlands, Malaysia pada tahun 2007. Berdasarkan data statistik Macao dari tahun 2005-2007, menyatakan penjudi dari Malaysia yang mengunjungi Macao meningkat sebesar 300%, begitu juga dengan masyarakat Thailand yang berkunjung ke Macao meningkat sebesar 143%. Demikian halnya, penduduk di India khususnya komunitas penjudi yang datang ke Macao pada tahun 2005-2007 meningkat 118%, dan komunitas penjudi dari Indonesia meningkat sebanyak 200%. Sumbangan dari lokalisasi perjudian terhadap devisa negara khususnya di negara Malaysia menunjukkan adanya peningkatan pendapatan sebesar 164.233,33% dalam kurun waktu 10 tahun. Pajak atas lokasi perjudian sebesar 26%-28% dari keuntungan Resorts World Bhd di Genting akan disumbangkan ke kas negara Malaysia setiap bulannya. 1.2
Maksud dan Tujuan Perancangan Fenomena perjudian sebagai sebuah kondisi global yang nyata diwujudkan di sebuah kawasan tertutup yaitu Lagoi yang terletak di bagian utara dari Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Posisi Kepulauan Riau yang sangat strategis yaitu pada segitiga emas Sijori (Singapura-Johor-Riau) dan berada pada lintas perdagangan Selat Malaka dan Laut Cina Selatan sehingga mengakibatkan tingginya arus domestik maupun internasional yang berkunjung ke wilayah tersebut, baik untuk tujuan bisnis ataupun melakukan kegiatan wisata. Maksud dan tujuan perancangan proyek Bintan Casino Hotel ini adalah untuk mengakomodasi dan memfasilitasi kebutuhan pengunjung baik rekreasi judi maupun rekreasi lainnya.
2 Suwanti 060406028
Universitas Sumatera Utara
Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel •
1.3
Permasalahan Perancangan Beberapa masalah perancangan yang mungkin timbul dalam proses perencanaan bangunan Bintan Casino Hotel ini sebagai berikut: a. Bagaimana memfasilitasi kebutuhan pengunjung baik hotel maupun kasino, dan karyawan sehingga terdapat efisiensi pada sarana rekreasi untuk judi dan rekreasi hotel dalam sebuah lokasi. b. Bagaimana menerapkan sistem struktur bangunan hotel dan kasino dalam penggabungannya pada bangunan. c. Bagaimana sistem keamanan di dalam kasino khususnya dalam hal keuangan sehingga uang akan mengalir pada jalur yang tepat dan benar.
1.4
Pendekatan Masalah Perancangan Berikut beberapa pendekatan yang dilakukan dalam perancangan proyek ini antara lain: a. Studi lapangan dan studi literatur mengenai judul proyek untuk mendapatkan informasi dan memperkuat fakta secara ilmiah. b. Studi literatur yang berkaitan dengan judul dan tema, sumber dapat berupa buku, majalah, internet, film, dan lain-lain. c. Studi lapangan mengenai situasi dan kondisi keadaan eksisting site serta lingkungan secara fisik yang berhubungan dengan kasus proyek. d. Melakukan wawancara dengan instansi terkait dan orang-orang yang dianggap mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan proyek.
1.5
Asumsi-Asumsi Beberapa asumsi-asumsi dalam merancang kasino hotel adalah:
Keberadaan
sosial
budaya
masyarakat
setempat
tidak
menjadi
suatu
permasalahan yang dapat menghambat keberadaan proyek ini.
Pihak pemerintah pusat sudah mengizinkan perjudian1 di Pulau Bintan, Indonesia yang sesuai dengan usulan Bupati Bintan.
1
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1957 pasal 14 yang berbunyi pemerintah daerah memungut pajak atas izin
mengadakan perjudian.
3 Suwanti 060406028
Universitas Sumatera Utara
Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel •
1.6
Kerangka berpikir Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan dalam proses perancangan dapat dilihat dari diagram di bawah ini: PENUGASAN
Latar Belakang: Adanya sifat-sifat orang pada komunitas tertentu Fenomena komunitas penjudi berasal dari negara lain, bukan berasal dari negara dimana terdapat kasino. Meningkatkan pariwisata
IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi Permasalahan
PROSES DATA
Maksud dan Tujuan: Untuk memfasilitasi kebutuhan rekreasi pengunjung baik berjudi maupun rekreasi lainnya.
Bagaimana memfasilitasi kebutuhan pengunjung sehingga terdapat efisiensi antara sarana rekreasi judi dan rekreasi hotel yang terdapat dalam sebuah lokasi. Bagaimana menerapkan sistem struktur bangunan hotel dan kasino yang memiliki banyak alat berat dalam penggabungannya pada bangunan. Bagaimana sistem keamanan di dalam kasino khususnya dalam hal keuangan sehingga uang akan mengalir pada jalur yang tepat dan benar.
Tinjauan Umum Studi literatur mengenai kasino, hotel dan kasino hotel Studi banding mengenai kasino hotel
Tinjauan Khusus Tinjauan mengenai data proyek, judul proyek, deskripsi proyek dan studi kelayakan proyek
Elaborasi Tema Studi literatur mengenai tema, dan pengaplikasian pada bangunan
KOMPILASI DAN ANALISA DATA
Analisa Tapak Lokasi, tata guna lahan, prasarana (utilitas dan drainase) dan peraturan lokasi
Analisa Potensi Lokasi Analisa vegetasi, kebisingan, sirkulasi dan pencapaian, view, matahari dan angin
Analisa Fungsional Hubungan antar Ruang, Analisis Kegiatan, dan Program Ruang
KONSEP
Konsep Dasar Fisik Tapak Konsep Dasar Fisik Ruang Konsep Dasar Fisik Bangunan Konstruksi Bangunan yang Dipakai
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Diagram 1.1 Kerangka Berpikir
4 Suwanti 060406028
Universitas Sumatera Utara
Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel •
1.7
Sistematika Laporan Secara garis besar, sistematika pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah:
BAB 1:
PENDAHULUAN
Berisikan uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan, identifikasi permasalahan, pendekatan, asumsi, kerangka berpikir dan sistematika laporan.
BAB 2:
TINJAUAN UMUM
Berisikan kajian tentang tinjauan umum hotel, tinjauan umum kasino, tinjauan umum kasino hotel, dan studi banding kasino hotel.
BAB 3:
TINJAUAN KHUSUS
Berisikan pembahasan tentang data umum proyek, judul proyek, deskripsi proyek, dan studi kelayakan proyek.
BAB 4:
ELABORASI TEMA
Menjelaskan tentang pengertian tema, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul, dan studi pengaplikasian.
BAB 5:
ANALISA
Membahas dan menganalisis masalah yang berkaitan dengan tapak dan lingkungan, analisis fasilitas dan kebutuhan ruang, organisasi ruang, dan menghasilkan program ruang
BAB 6:
KONSEP PERANCANGAN
Membahas konsep dasar fisik tapak, konsep dasar fisik ruang, konsep dasar fisik bangunan dan teknologi struktur dan konstruksi bangunan yang akan dipakai.
DAFTAR PUSTAKA Berisikan daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.
5 Suwanti 060406028
Universitas Sumatera Utara