KARYA TULIS AKHIR
Daya Anti Mikroba Air Perasan Bawang Putih (Allium Sativum) Terhadap Streptococcus Pneumonia
Oleh: HARDHIKASARI VINDY PALUPI 201110330311001
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
i
HASIL PENELITIAN Daya Anti Mikroba Air Perasan Bawang Putih (Allium Sativum) Terhadap Streptococcus Pneumonia
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh: HARDHIKASARI VINDY PALUPI 201110330311001
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
ii
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS AKHIR Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal : 28 Januari 2016
Pembimbing I
dr. Diah Hermayanti, Sp. PK.
Pembimbing II
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M. Kes.
Mengetahui, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
dr. Irma Suswati, M.Kes.
iii
Karya Tulis Akhir oleh Hardhikasari Vindy Palupi ini Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada hari Rabu, 28 Januari 2016
Tim Penguji
dr. Diah Hermayanti, Sp. PK.
,Ketua
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M. Kes.
,Anggota
dr. Bambang Mulyawan, Sp.A.
,Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Daya Anti Mikroba Air Perasan Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Bakteri Streptococcus Pneumonia”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini tidaklah dapat terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, saran, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. dr. Diah Hermayanti, Sp.PK selaku pembimbing I, terima kasih atas bimbingan
dan
kesabarannya
berkenan
meluangkan
waktu
untuk
membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. 2. dr. Febri Endra Budi , M.Kes selaku pembimbing II, terima kasih atas bimbingan
dan
kesabarannya
berkenan
meluangkan
waktu
untuk
membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. 3. dr. Bambang Mulyawan, SpA selaku penguji, terima kasih atas bimbingan dan masukan-masukannya yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini selama ini.
v
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang berharga, bagi kepentingan keilmuan maupun aplikasi di dunia kedokteran. Akhir kata penulis berharap adanya saran dan kritik dan semoga penelitian ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi semua pihak. Malang, 28 Januari 2016
Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tak lupa pula Rosullullah SAW yang senantiasa memberikan suri tauladannya. Penelitian ini tidaklah dapat terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, saran, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ayah H. Tulus Suprijono, ibu Sri Mulyani, kakak Anita Wahyu Dhiana, kakak dr. Nevy Lusia Candra Dhewi, adik Al-FArizz Sandro Praditya dan semua saudara yang selalu memberi dukungan, doa, kasih sayang, semangat, kepercayaan, pengorbanan dan kesabaran yang tak terhingga bagi saya. 2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. 3. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. 4. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. 5. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. 6. Mbak Fatimah dan Pak Joko, yang bersedia membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
vii
7. Seluruh Staf Tata Usaha dan Staf Lab. Terpadu Fakultas Kedokteran . Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis. 8. Teman sejawat FK 2011 khususnya sahabat penulis Oky, Didin, Putri F, Aisyah, Putri S, Anggy, Ani, dan teman kontrakan yang telah banyak memberi doa dan dukungannya. 9. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebut satu-persatu.
viii
ABSTRAK Hardhikasari, VP. 2016. Daya Anti Mikroba Air Perasan Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus pneumonia. Tugas akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Diah Hermayanti* (2) Febri Endra Budi Setyawan** Latar belakang: Streptococcus pneumonia adalah bakteri patogen pada manusia yang sering berkoloni pada saluran nafas, terutama nasofaring serta dapat menyebabkan meningitis, sepsis, otitis media, dan community-acquired pneumonia. Saat ini telah dikembangkan tanaman tradisional dan produk dari alam yang dapat memberi efek antimikroba. Bawang putih bersifat antimikroba karena kombinasi dua senyawa yaitu allisin dan ajoene. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui daya antimikroba air perasan bawang putih (Allium sativum) terhadap Streptococcus pneumonia. Metode penelitian: Rencana penelitian ini adalah true experiments dengan menggunakan Post test Only Control Design. Metode yang dipakai adalah dilusi tabung dengan 8 konsentrasi air perasan bawang putih: 25%, 12,50%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, 0,19% dan 2 kontrol (kontrol bahan dan kontrol kuman). Analisis data menggunakan one way ANOVA, korelasi pearson, dan regresi linier. Hasil penelitian dan pembahasan: Hasil penelitian KHM (Kadar Hambat Minimum) pada konsentrasi 3,125%, sedangkan KBM (Kadar Bunuh Minimum) pada konsentrasi 3,125%. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara perlakuan 0,000
ix
ABSTRAC Hardhikasari, VP. 2016. Garlic juice (Allium sativum) Antimicrobial Resistance Test on the Growth of Streptococcus pneumonia Bacterium. Final Assignment, medical Faculty, Mhammadiyah University of Malang. Advisors: (1) Diah Hermayanti* (2) Febri Endra Budi Setyawan** Background: Streptococcus pneumonia is pathogen bacterial that often colonized in the respiratory track of human, mostly found in the nasopharyngeal region and can cause meningitis, septic shock, otitis media and community-acquired pneumonia. Traditional herbs medicine and natural products that gives antimicrobial effect have been developed now a days. Garlic can be used as the antimicrobial as it contains two compounds, allicin and ajoene. Objective : To identify the effect of garlic juice (Allium sativum) antimicrobial on the growth of Streptococcus pneumonia. Methods: The design of the study was true experiments by applying Post Tests Only Control Design. The method used was tube dilution with 8 consentration of garlic juice: 25%, 12.50%, 6.25%, 3.125%, 1.56%, 0.78%, 0.39%, 0.19% and 2 controls (material and germs controls). The data analyzed by using one way ANOVA, pearson correlation, and linear regression. Result and discussion: The study found the presence of MIC (Minimal Inhibitory Consentration) on concentration 3.125% and MBC (minimal Bactericidal Concentration) on concentration 3.125%. The finding of one way ANOVA test indicated significant difference among the treatment of 0.00
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii LEMBAR PENGUJI ........................................................................................... iv KATA PENGANTAR ......................................................................................... v UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................ vii ABSTRAK ........................................................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 3 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 3 1.3.1 Tujuan umum .............................................................................. 3 1.3.2 Tujuan khusus ............................................................................. 3 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 3 1.4.1 Manfaat akademis ........................................................................ 3 1.4.2 Manfaat klinis .............................................................................. 3 1.4.3 Manfaat masyarakat..................................................................... 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5 2.1 Bawang Putih ........................................................................................ 5 2.1.1 Sejarah tumbuhan bawang putih ................................................. 5
xi
2.1.2 Toksonomi bawang putih ............................................................ 6 2.1.3 Morfologi tumbuhan ................................................................... 7 2.1.4 Habitat dan distribusi geografis .................................................. 8 2.1.5 Kandungan kimia dan kegunaan bawang putih .......................... 9 2.1.6 Manfaat bawang putih ................................................................. 10 2.1.7 Aktivitas antimikroba bawang putih ........................................... 12 2.2 Streptococcus pneumonia ..................................................................... 17 2.2.1 Klasifikasi bakteri Streptococcus pneumonia ............................. 17 2.2.2 Morfologi dan identifikasi .......................................................... 18 2.2.3 Struktur bakteri............................................................................ 19 2.2.4 Biakan Streptococcus pneumonia ............................................... 23 2.2.5 Variasi Streptococcus pneumonia ............................................... 23 2.2.6 Daya tahan ................................................................................... 24 2.3 Patogenesis ........................................................................................... 24 2.3.1 Tipe Streptococcus pneumonia ................................................... 24 2.3.2 Penentuan patogenesis ................................................................ 25 2.3.3 Produksi penyakit ........................................................................ 25 2.3.4 Patologi ....................................................................................... 25 2.3.5 Tanda-tanda klinis ....................................................................... 26 2.3.6 Pengobatan .................................................................................. 26 2.4 Zat Antimikroba ................................................................................... 27 2.4.1 Mekanisme kerja zat antimikroba ............................................... 27 2.4.2 Antimikroba yang mengganggu metabolisme sel mikroba ......... 28 2.4.3 Antimikroba yang menghambat sintesis dinding sel mikroba .... 28 2.4.4 Antimikroba yang mengganggu permeabilitas membran sel mikroba .................................................................................. 28 2.4.5 Antimikroba yang menghambat sintesis protein sel mikroba ..... 29 2.4.6 Antimikroba yang menghambat sintesis atau merusak asam nuklear sel mikroba ............................................................ 29 2.5 Uji kepekaan terhadap Antimikroba (in vitro) ..................................... 29
xii
2.5.1 Metode dilusi............................................................................... 29 2.5.2 Metode difusi cakram .................................................................. 30
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS .............................. 31 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian........................................................... 31 3.2 Hipotesis ............................................................................................... 33 BAB 4 METODE PENELITIAN ....................................................................... 34 4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................... 34 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................... 34 4.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 34 4.3.1 Populasi ....................................................................................... 34 4.3.2 Sampel ......................................................................................... 34 4.3.3 Estimasi besar sampel ................................................................. 35 4.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 35 4.4.1 Variabel bebas ............................................................................. 35 4.4.2 Variabel tergantung ..................................................................... 35 4.5 Definisi Operasional ............................................................................. 36 4.6 Instrumen Penelitian ............................................................................. 37 4.6.1
Alat dan bahan identifikasi bakteri .............................................. 37
4.6.2
Alat dan bahan pembuatan air perasan bawang putih ................... 37
4.6.3
Alat dan bahan uji kepekaan air perasan bawang putih ................ 38
4.7 Prosedur Penelitian................................................................................. 39 4.7.1 Sterilisasi alat ................................................................................. 39 4.7.2 Pembuatan medium Nutrient Agar Plate ....................................... 39 4.7.3
Pembuatan medium nutrient cair .................................................. 40
4.7.4
Pembuatan perbenihan cairan bakteri 106 sel/ml .......................... 40
4.7.5
Pembuatan air perasan bawang putih ............................................ 40
4.7.6
Identifikasi bakteri Streptococcus pneumonia .............................. 41
4.7.7
Uji kepekaan air perasan bawang putih terhadap
xiii
Streptococcus pneumonia.............................................................. 43 4.8 Skema Alur Penelitian ........................................................................... 46 4.9 Analisis Data .......................................................................................... 48 BAB 5 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN ............................................... 49 5.1 Efek Antimikroba Air Perasan Bawang Putih Terhadap Bakteri Streptococcus pneumonia .......................................................... 49 5.1.1
KHM air perasan bawang putih ................................................... 49
5.1.2
KBM air perasan bawang putih ................................................... 50
5.2 Analisis Data ......................................................................................... 53 5.2.1 Kadar Bunuh Minimum (KBM) air perasan bawang putih ............. 53 5.2.1 Kadar Hambat Minimum (KHM) air perasan bawang putih ........... 57 BAB 6 PEMBAHASAN ...................................................................................... 58 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 65 7.1 Kesimpulan ............................................................................................ 65 7.2 Saran ...................................................................................................... 65 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Kandungan Kimiabawang Putih Per 100 Gram .............................................. 10 2.2 Obat anti bakteri .............................................................................................. 27 5.1 Kadar Hambat Minimum air perasan bawang putih terhadap koloni bakteri Streptococcus pneumonia. .................................................................. 49 5.2 Rata-rata Jumlah Koloni Streptococcus pneumonia per cawan dalam beberapa Konsentrasi air perasan bawang putih. ............................................ 51
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Bawang Putih (Allium sativum) ...................................................................... 6 2.2 Rumus Bangun Allisin dan Komponen Lainnya ............................................ 14 2.3 Streptococcus pneumonia ............................................................................... 18 4.1 Alur penelitian ................................................................................................. 46 5.1 Grafik jumlah Rata-Rata Koloni ..................................................................... 52 5.2 Grafik linieritas konsentrasi air perasan bawang putih dengan penurunan Streptococcus pneumonia ............................................................. 56
xvi
DAFTAR SINGKATAN
ANOVA
: Anlysis of Variance
DNA
: Deoxyribonucleic Acid
KBM
: Kadar Bunuh Minimal
KHM
: Kadar Hambat Minimum
NAP
: Nutrient Agar Plate
NCCLS
: National Committee for Clinical Laboratory Standart
PABA
: Para Amino Benzoic Acid / AsamPara Amino Benzoat
RNA
: Ribonucleic Acid
5-HT
: 5-hydroxytryptamine
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Identifikasi Bakteri ................................................................ 72 Lampiran 2 Hasil penelitian Bakteri Streptococcus pneumonia ........................ 74 Lampiran 3 Analisis Data KBM ........................................................................ 77 Lampiran 4 Analisis Data KHM ........................................................................ 86 Lampiran 4 Foto Penelitian ................................................................................ 90
xviii
67
DAFTAR PUSTAKA Amagase Harunobu. 2006. Clarifying the Real Bioactive Constituens of Garlic. The Journal of Nutrition 136: p. 716S-725S. Anggraeni, Puspa. 2007. Manfaat Bawang Putih Untuk Mencegah Dan Mengobati Penyakit/Manfaat Minyak Atsiri Yang Terkandung Dalam Bawang Putih. Khasiat Tanaman Tradisional. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal. 320. Astawan, M. 2008. Khasiat Tanaman Tradisional. PT. Gramedia Pustka Utama. Jakarta. Hal. 320. Basjir, Erlinda T, Nikham. 2012. Uji Bahan Baku Antibakteri Dari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) Hasil Radiasi Gamma dan Antibiotik Terhadap Bakteri Patogen. Prosiding Pertemuan Ilmiah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan; 168-174. ISSN 1411-2213; 2012. Bayan L, Koulivand P, Gorji A. 2013. Garlic: a review of potential therapeutic effects. Avicenna J Phytomed. 4 (1): 7-21. Benkeblia, N. 2005. Free-radical scavenging capacity and antioxidant properties of some selected onions (Allium cepa L) and garlic (Allium sativum L) extracts. Di dalam : Braz. arch. biol. technol. vol.48 no.5 Curitiba Sept. 2005. www.scielo.br. [26 Desember 2006]. Berezin EB. 2013. Treatment and prevention of nosocomial pneumonia. Chest; 108: 1 S-16S. Butt M.S., Sultan M.T. 2009. Garlic: nature’s protection agonist physiologi calthreats. Critical riviews in food science and nutrition. 49:6: 538-551. Borhan-Mojabi K, Shari_ M, Karagah T, Karimi H. 2012. Efficacy of Different Concentrations of Garlic Extract in Reduction of Oral Salivary Mikroorganisms. Arch Iran Med. 15(2): 99-101. CDC (Centers for Disease Control and Prevention). Pneumococcal Disease [internet].
no
date
[cited
2011
Sept
29].
Available
http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/pneumo.pdf
from:
68
Cai Y, Wang R, Pei F, dan Liang B. 2007. Antimicrobial activity of allicin alone and in combination with beta lactams against Staphylococcus spp. And Pseudomonas aeruginosa. J Antibiot. 60: 335-338. Deresse D. 2010. Antibacterial effect of garlic (Allium sativum) on Staphylococcus aureus: An in vitro study. Asian J Med Sci. 2(2): 62-65. Deptan. 2010. Petunjuk teknis budidaya bawang putih. BPTP Jawa Tengah. Badan litbang pertanian, Kementrian Pertanian, Republik Indonesia. [diakses
pada
tanggal
21
September
2014]
Tersedia
dari
:
http://jateng.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&vie w=article&id=315:budidaya-bawang-putih&catid=14:alsin Dusica P, Vesna D, Ljubisa B, Mihajlo Z. 2011. Allicin and related compounds: biosynthesis and pharmacological activity. Phys Chem Tech. 9(1): 9-20. Dzen S.M, Roekistiningsih SS, Winarsih S, 2005. Bakteriologi Medik. Bayumedia Publising. Malang. Eric S. Donkor, 2014. Insight into Pneumococcal Pathogenesis and Antibiotic Resistance.Tersediadari: (http://www.sanger.ac.uk/Projects/S_pneumoniae/). Firdaus, Lilis Suryani. 2003. Daya antibakteri Infusa Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Escherichia coli pada Berbagai Tingkat Pemanasan. Bagian Mikrobiologi FK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Mutiara Medika; Vol.3, no.1; 21-27. Gilman, A.G., 2007, Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi, diterjemahkan oleh Tim Ahli Bahasa Sekolah Farmasi ITB, Edisi X, 877, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta. Gulfraz M, Imran M, Khadam S. 2014. A comparative study of antimicrobial and antioxidant activities of garlic (Allium sativum L.) extracts in various localities in Pakistan. Afr J Plant Sci. 8: 298-306. Tersedia dari : URL : http://www.academicjournals.org/article/article1403521690_Gulfraz%20et %20al.pdf (diakses pada tanggal 21 Oktober 2014).
69
Handali S. 1988 : Khasiat Bawang Putih dalam Dunia Kedokteran, Jakarta: Medica: 648-649. Hayati Marlinda, 2008. Terampil membuat ekstrak Temu-temuan. Mitra Gama Widya. Yogyakarta. Hermanto, Agus. 2006 Budidaya Bawang Merah Dan Bawang Putih (online) (http://www.plantamor.com, diakses tanggal 8 Agustus 2009). Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada World Pneumonia Day (Hari Pneumonia Dunia) 2009 [Internet]. [diambil 30 Januari 2010]. Diunduh dari: http://www.idai.or.id/Kegiatanidai.asp. IVAC ( International Vaccine Access Center). 2010. Pneumonia Report Card. USA: The Johns Hopkins University Bloomberg School Of Public Health. IYAM, S.S dan TAJUDIN . 2003 . Khasiat dan manfaat bawang putih : Raja antibiotika alami . Agromedia Pustaka, Jakarta. Jawetz, Melnick, & Adelberg, 2013. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 25. EGC. Jakarta. Londhe V, Gavasane A, Nipate S, Bandawane D, Chaudhari P. 2011. Role of garlic (Allium sativum) in various disease: an overview. J Pharm Res Opin[diunduh
20
September
2014]
Tersedia
dari:
http://www.researchgate.net/profile/Vikas_Londhe/publication/233379240 _ROLE_OF_GARLIC_%28ALLIUM_SATIVUM%29_IN_VARIOUS_DISE ASES_AN_OVERVIEW/links/09e41509d3c3b3480900000. Majewski M. 2014. Allium sativum: Facts and Myths Regarding Human Health. J Natl Ins Public Health. 65 (1): 1-8. Marion, T., A. Rabinkov, D. Mirelman, M, Wilchenk & L. Weiner. 2000. The Mode of action of Allicin: Its ready permeability through phospholipid membranes May Contribute to Its Biological Activity. Biochirin Biophls Acta.; 1463: 20-30.
70
Melcher, Heinrich & M. Ahkam Subroto, 2006. Gempur Penyakit Dengan Minyak Herbal Papua. Agromedia Media Pustaka. Jakarta. Mikaili P, Maadirad S, Moloudizargari M. 2013. Therapeutic uses and pharmacological properties of garlic, shallot, and their biologically active compounds. Iran J Basic Med Sci. 16 (10): 1031-1048. Mims C, Playfair J, Roitt I, et al. 2004. Medical microbiology.3rded. London: Mosby International; p. 474-511. Naganawa, Riee. 1996. Inhibition of microbial growth by ajoene, a sulfurcontaining compound derived from garlic. Japan. Bio Development Division, Central Institute. Applied and Environmental Microbiology 1996; 62: 4238-4242. O'Brien KL, Wolfson LJ, Watt JP, Henkle E, Deloria-Knoll M, McCall N. 2009. Hiband pneumococcal global burden of disease study team. Lancet. 374(9693):893-902. Purwaningsih, Eko, 2004 Bawang Putih. Ganeca. Jakarta. Rahman, Abdul, 2003. Budidaya Bawang Putih. Kanisius. Yogyakarta. Ramadhianiati, 2007. Mikroorganisme Penyebab Infeksi Paru Non Tuberculosis Dan Kepekaannya Terhadap Beberapa Antimikroba Di Laboratorium Mikrobiologi RS DR. M. Djamil. Padang. th
Roster D. 2008. Bawang putih untuk kesehatan. Alih Bahasa. Atmadja DS. 5 ed, Jakarta: PT Bumi Aksara.39-55. Sawitri, Endang. 2005. Pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap daya tahan mencit Balb/C yang diinfeksi Listeria. Jakarta: M Med Indonesia; vol 40. no. 1; 45-51. Setiabudy R. Farmakologi dan terapi. 2009. 5th ed. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Shokrzadeh M, Ebadi AG. 2006. Antibacterial effect of garlic (Allium sativum l) on Staphylococcus aureus. Pakistan J Bio Sci; 9: 1577-9 .
71
Sri Agus Sudjarwo, Wisnu Setyari, Koerniasari. 2004. Potency of garlic extract (Allium
sativum)
as
analgesic
and
antipyretic.
Departement
of
Pharmakology, Airlangga University School of Medicine. Surabaya: Jurnal Kedokteran Yarsi 12 (2); 79-84. Syamsiah, I.S dan Tajudin, 2008. Khasiat & Manfaat Bawang Putih Agro Media Pustaka, Jakarta. Syahrurachman, Agus., Aidilfiet Chatim, Amin Soebandrio W.K, dkk. 2001. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: FKUI Todar K. Streptococcus pneumoniae. 2012. Todar's online textbook of bacteriology [Internet]. [cited 2013 Jan 14]. Available from: http:// textbookofbacteriology.net/S.pneumoniae.html. USDA (Unites States Departement of Agriculture). 2010. National Nutrient Database for Standard Reference of raw garlic. Agricultural Research Service.United States: Department of Agriculture. [diakses pada 21 September
2014]
Tersedia
dari
:
http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/3003 Vasanthakumari R. 2013. Textbook of microbiology. New Delhi: BI Publicatons Pvt Ltd. Viaza,
Ema,
2001.
Efek
antimikroba
allisin
(http://www.litbang.depkes.go.id. Diakses tanggal 18 maret 2010).
(online)