PERBANKAN
4 BBKP
BJBR
700
BBTN 1.260
BMRI 1.710
AMAG 6.650
10 680 30/3
1.230 31/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
30/3
31/ 3
1.610 1/ 4
4/ 4
MEDIASI BI minta nasabah lapor JAKARTA: Bank Indonesia meminta nasabah untuk melapor jika merasa dirugikan bank secara perdata. Sondang Marta Samosir, Direktorat Investigasi dan Mediasi Perbankan BI, mengungkapkan arsitektur perbankan Indonesia memiliki satu pilar perlindungan nasabah yang menunjang transparansi produk. “Kami sedang mengedukasi, kalau ada persoalan datanglah ke bank. Bank wajib menjelaskan dalam 2 hari kerja. Apabila belum dijawab, mungkin perlu laporan tertulis. Jadi, 20 hari kerja, ditambah 20 hari kerja lagi kalau kurang. Sehingga ada tenggang 40 hari. Kalau belum memuaskan, mengadu ke BI,” jelasnya saat berdiskusi dengan media massa, kemarin. Dia menegaskan nasabah harus terlebih membuat laporan ke bank agar tidak menimbulkan persoalan lain. Setelah 40 hari kerja nasabah bisa melapor ke BI. Apabila dalam mediasi tidak dicapai kesepakatan maka akan masuk ke tingkat arbitrase. Pengaduan tersebut hanya dapat dilakukan oleh nasabah, bukan pihak perbankan. (BISNIS/13)
Bank Ekonomi tahan dividen JAKARTA: PT Bank Ekonomi Raharja Tbk memutuskan untuk tidak membagikan dividen dan menjadikan laba sebagai tambahan modal “Sejak 2 tahun lalu, pertama kami kali kami masuk ke Bank Ekonomi kami percaya diri untuk berkembang. Sebab itu kami banyak menginvestasikan dana, waktu serta sumber daya lainnya hingga aset tumbuh dengan mantap,” ujar Guy HarvelSamuel, Group General Manager Head of International Asia Pacific The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, kemarin. HSBC merupakan pemilik 99% saham Bank Ekonomi. Ini berarti, bank tersebut tak membagikan dividen dalam 2 tahun terakhir. Total aset Bank Ekonomi pada Desember 2010 mencapai Rp21,59 triliun, tumbuh dari tahun sebelumnya Rp21,52 triliun. (BISNIS/13)
5/ 4
30/3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
PNIN 144
5/4/14
6/41 5/
30/3
510 31/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
30/3
168 31/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
Asuransi baru akan sinergi dengan anak usaha lain BISNIS INDONESIA
Anak usaha Bank Mandiri
Akuisisi dilakukan Bank Mandiri dengan cara mengambil 120.000 saham dari 126.718 saham baru Dharma Bangsa yang akan diterbitkan. Adapun AXA akan mengambilalih 80.000 saham yang terdiri dari 73.292 lembar milik Dana Pensiun Bank Mandiri 1 dan P.T. Estika Yasakelola dan sisa saham baru yang diterbitkan sebesar 6.718 lembar. Dengan demikian, setelah transaksi ini selesai, Bank Mandiri akan menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan sebesar 60% dan AXA akan memiliki 40%. Dalam pengumuman rancangan akuisisi, Bank Mandiri akan membayar secara tunai pembelian saham Darma Bangsa yang berasal dari dana internal perseroan. Bank Mandiri menegaskan sumber dana tersebut tidak berasal dari pinjaman dan atau fasilitas pembiayaan dari pihak lain. Hingga akhir Desember 2010 modal disetor dari perseroan mencapai Rp36,64 miliar atau di bawah ketentuan pemerintah yang mewajibkan perusahaan asuransi memi-
580 1
Mandiri & AXA akuisisi Dharma Bangsa JAKARTA: PT Bank Mandiri Tbk bersama AXA SA berencana mengakuisisi PT Asuransi Dharma Bangsa, anak usaha dari Dana Pensiun Bank Mandiri 1, senilai Rp100 miliar.
CFIN 175
2 135
24/30/3 12 26/ 31/123 30/ 1/ 412
PNLF 520
200 6.500
31/ 3
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
Bank Mandiri Limited (Eropa) Bank Syariah Mandiri Bank Sinar Harapan Bali Mandiri Tunas Finance Axa Mandiri Financial Services Mandiri Sekuritas Bumi Daya Plaza Usaha Gedung Bank Dagang Negara Asuransi Dharma Bangsa
Jenis usaha
Perbankan Perbankan Perbankan Multifinance Asuransi Sekuritas Properti Properti Asuransi
% Saham 100 99,99 81,64 51 51 95,69 93,33 99 60*
Sumber: Bank Mandiri, 2011 * dalam proses
liki modal minimal Rp40 miliar. Sejalan dengan proses akuisisi ini, Bank Mandiri dan Axa akan menambah modal dari ADB sebesar Rp63,35 miliar sehingga total modal mencapai Rp100 miliar. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan perusahaan asuransi kerugian patungan ini akan bersinergi Bank Mandiri serta anak usaha yang lain seperti PT Mandiri Tunas Finance, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank Sinar Harapan Bali. “Bank Mandiri akan terus berupaya untuk mengoptimalkan sinergi dan aliansi melalui anak-anak perusahaan yang dimilikinya,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima oleh Bisnis kemarin. Zulkifli berharap kerja sama dengan AXA ini akan mengulang kesuksesan kerja sama di PT AXA Mandiri Financial Services. “Kami mengharapkan bahwa kerja sama kami dengan AXA, S.A di bidang asuransi kerugian terulang,” kata dia. Bank Mandiri berencana untuk
meminta persetujuan dari pemegang saham terkait dengan akuisisi ini pada rapat umum pemegang saham (RUPS) 23 Mei 2011. Adapun izin dari bank sentral direncanakan sebelum semester I/2011 selesai. Country CEO AXA Indonesia Randy Lianggara membenarkan rencana AXA menguasai 40% saham Dharma Bangsa. AXA akan bersinergi dengan Bank Mandiri, terkait dengan rencana akuisisi itu. Saat ini Dharma Bangsa memiliki beberapa produk asuransi yang bervariasi antara lain asuransi dari risiko kebakaran atau pencurian, asuransi properti, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan, asuransi kecelakaan diri, asuransi peralatan berat dan asuransi gangguan usaha. Berdasarkan laporan keuangan 2010, nilai aset Asuransi Dharma Bangsa tercatat Rp61,9 miliar, meningkat 40,5% dari tahun sebelumnya. Adapun pendapatan premi bruto hingga Desember 2010 sebesar Rp28,02 miliar. (20/SYLVIANA PRAVITA R.K.N.) (
[email protected])
30/3
20 570
31/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
30/3
31/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
BJB bidik infrastruktur OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
BALIKPAPAN : PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk membidik potensi kredit di sektor infrastruktur di Kalimantan Timur, selain fokus menggarap ‘kue’ pembiayaan untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah. Hal ini seiring masuknya layanan BJB di Kaltim melalui pembukaan Kantor Cabang ke-48 di Kota Balikpapan. Ekspansi jaringan ini melengkapi kehadiran BJB di dua kota besar di wilayah Indonesia bagian Timur lainnya, yakni Denpasar (Bali) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Toto Susanto, Division Head of Corporate Secretary BJB mengatakan untuk cabang-cabang di luar Jawa, perusahaan memiliki target mencapai loan to deposit rasio (LDR) sebesar 30%. “Namun, nanti ketika kami bertarung dengan perbankan lain sesuai potensi daerah, kami melihat peluang LDR tidak harus 30%. Di sini [Balikpapan], di samping banyak nasabah ritel potensial, juga banyak korporasi,” katanya di selasela pembukaan Kantor Cabang Bank BJB Balik papan, kemarin. Direktur Operasi Bank BJB Dadang A. Suryanto menegaskan seiring pertumbuhan ekonomi daerah yang tinggi dan potensi ekspor dan impor yang besar di kawasan timur
Indonesia ini, BJB memutuskan untuk membuka kantor cabang di Balikpapan. Untuk kredit infrastruktur, BJB saat ini bergabung ke dalam delapan sindikasi perbankan untuk membiayai sejumlah proyek termasuk jalan tol dan pembangkit panas bumi di Jawa Barat Sementara itu, Walikota Balikpapan Imdaad Hamid mengharapkan adanya sindikasi perbankan di Balikpapan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan pemerintah. Dengan melakukan sindikasi, nilai kredit dari perbankan bisa lebih besar dari saat ini maksimal Rp2 miliar dan adanya efisiensi dalam proses pengajuan kredit. “Kami mengharap perbankan dapat melakukan sindikasi untuk membiayai proyek pembangunan pemerintah sehingga didapat nilai kredit yang cukup untuk pembiayaan,” ujar Imdaad. Pemimpin Kantor Bank Indonesia Balikpapan Tutuk SH Cahyono menegaskan selama 7-10 tahun terakhir laju pertumbuhan ekonomi Balikpapan (di luar sektor migas) rerata sebesar 10%. “Per Februari, aset perbankan tumbuh 25%, dana pihak ketiga (DPK) 13,4% dan kredit di atas 40%. Kami berharap BJB ikut mengembangkan ekonomi daerah dan memperhatikan pengusaha UMKM,” jelasnya. (22)
Menunggu berakhirnya teror penagih utang OLEH ALGOOTH PUTRANTO & HERY TRIANTO Wartawan Bisnis Indonesia
K
arena terganggu dengan berbagai penawaran para telemarketer, Kusrachmania bersama suaminya datang ke kantor PT Telkom mengajukan penggantian nomor telepon rumah. Bukan ketenangan yang Nia dapat, tetapi teror dari penagih utang kartu kredit dari PT ANZ Panin. Ibu tiga anak ini mendapatkan nomor baru 021-891305xx. “Sejak itu, seminggu 2 kali bahkan lebih, kami ditelepon debt collector ANZ. Dari Telkom baru saya tahu nomor telepon baru tersebut adalah nomor cabutan dari pelanggan lain.” Nia mengatakan penagih utang makin kasar saat menelepon dan mulai mengancam ‘kalo utang gak dibayar, saya akan bunuh kamu.’ Dari Telkom pula keluarga ini tahu bila pemilik nomor itu juga bernama Nia, sama dengan panggilan Kusrachmania. “Kami sudah jelaskan bahwa kami tak pernah berurusan dengan bank ini. Tetapi mereka berdalih dan tidak percaya,” tuturnya. Kesal dengan teror yang makin mengganggu, Nia berniat membawa kasus ancaman pembunuhan ini ke polisi. Saat ini, dia tengah mengumpulkan bukti-bukti, termasuk membeli alat perekam telepon. Communication Manager ANZ Bank Marta Yuliana berjanji akan langsung menindaklanjuti ulah oknum debt collector yang mengklaim dari ANZ Bank. “Kami coba investigasi dan kami kabari secepatnya,” ujarnya dalam pesan singkat. Lain lagi dengan kisah Tari. Sang Ibu yang jatuh sakit, memaksa perempuan ini menguras seluruh tabungan. Tak cukup, dia pun menggesek dua kartu kredit dari bank asing hingga mencapai limit Rp17,7 juta dan Rp19,7 juta. Situasi panik, membuat Tari tidak bisa berpikir jernih. Dia tidak memperhitungkan lagi bunga, apalagi melunasi tagihan secepatnya. Utang pun lalu membengkak menjadi Rp52 juta, di luar kemampuan bayarnya. Mudah diduga, Tari menjadi sasaran empuk para penagih utang. Dia tak pernah tahu persis peneleponnya apakah bank langsung atau pihak ketiga. Pagi, siang, malam telepon berdering, tidak saja di ponsel, tetapi juga mendarat ke telepon
Kewajiban bank dalam menggunakan penagih SE BI 11/10DASP/2009 Penagihan oleh pihak lain tersebut hanya dapat dilakukan jika kualitas tagihan kartu kredit dimaksud telah termasuk dalam kategori kolektibilitas diragukan atau macet. Penerbit harus menjamin bahwa penagihan oleh pihak lain tersebut, selain harus dilakukan dengan memperhatikan ketentuan pada huruf a, juga harus dilakukan dengan cara-cara yang tidak melanggar hukum. Dalam perjanjian kerja sama antara penerbit dan pihak lain untuk melakukan penagihan harus memuat klausul tentang tanggung jawab penerbit terhadap segala akibat hukum yang timbul akibat dari kerja sama dengan pihak lain tersebut. Sumber: Bank Indonesia, 2011
kantor. Sampai kemudian dia menerima tawaran ‘restrukturisasi’ dengan hanya membayar separuh alias Rp26 juta. Ingin segera lepas dari utang dan teror, Tari mengambil tawaran itu. Namun, sebulan kemudian tagihan tetap saja datang. Belakangan diketahui penerbit kartu kredit menyatakan tidak pernah menerima pembayaran. Petugas yang datang ke kantor Tari juga palsu. Sekarang, simak apa yang dituturkan oleh Big Bro, pria berusia 30-an tahun yang dengan lancar menceritakan suka duka di bagian collecting and recovery sebuah bank bermerek internasional. Dia pernah bekerja selama beberapa waktu. Bagian collecting and recovery atau penagihan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tunggakan nasabah. Kinerja bagian ini dinilai seberapa tepat dan cepat memenuhi target menyelesaikan tunggakan tersebut. Untuk menjalankan tugasnya, bagian collecting and recovery tempat Big Bro bekerja menggunakan sistem internal (inhouse) dengan tambahan alih daya (outsource). Sistem in house diterapkan pada tunggakan kartu kredit berdurasi 1 hingga 9 bulan. “Biasanya berupa diingatkan himbauan tanpa bersifat intimidatif.” Namun, Big Bro beralasan terdapat kasus khusus yang membuat perbankan harus bersikap keras. Biasanya karena penunggak tidak bisa dilacak. Baik tempat tinggal hingga dihubungi menggunakan
BISNIS/MAHER
sarana telekomunikasi. Pada kasus ini, perbankan akan menurunkan agensi debt collector, sebatas untuk melakukan verifikasi. Setelah penunggak terlacak, sistem penagihan dilakukan oleh in house.
Kendali bank Meski demikian, perbankan bukan tidak melakukan kontrol. Kerap kali ditemukan sejumlah insiden karena terjadi disinformasi antara lembaga jasa debt collector dan nasabah. “Kadang nasabah sudah berniat bayar tapi karena belum ada waktu sudah ditagih. Ada juga nasabah yang memang dalam kondisi kesulitan sehingga tidak mampu bayar. Perbankan umumnya berusaha membantu,” paparnya. Jika kemudian terjadi perlakuan tidak menyenangkan biasanya disebabkan oleh sistem bonus point yang diterapkan oleh perbankan pengguna jasa agensi. “Demi memburu bonus, cara-cara kasar diterapkan. Akibatnya nama bank yang kena.” Sadar praktik penagihannya tengah menjadi sorotan dan suara miring, Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) berjanji memperbaiki aturan main industri. Ini ditekankan pada perbaikan standar kerja para debt collector. AKKI juga berencana membuat daftar agen-agen penagihan utang yang nakal dan tidak sesuai etika, serta nasabah-nasabah yang menunggak 3 bulan ke atas. (20/HENDRI T. ASWORO) (algooth.putranto@bisnis. co.id/
[email protected])
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
DINAMIKA Pajak daerah bermasalah JAKARTA: Badan Pemeriksa Keuangan mengungkapkan salah satu modus penyimpangan keuangan negara yang banyak dilakukan pemerintah daerah adalah penundaan pembayaran pajak daerah. Anggota BPK Rizal Djalil mengatakan penundaan pembayaran pajak oleh pemda mulai dari tingkat provinsi maupun hingga kabupaten secara masif sering dilakukan. Dia memberi contoh Pemda Mobagu di Sumatra Utara yang seharusnya menyetor pajak ke negara sebesar Rp17 miliar, tetapi pada praktiknya hanya membayarkan Rp10 miliar. “Penundaan pembayaran pajak oleh pemda-pemda tertentu merupakan salah satu modus penyimpangan keuangan negara,” ujar Rizal di Jakarta, kemarin. Dia melanjutkan modus seperti itu juga terjadi di pemerintah daerah lainnya seperti di Sulawesi Utara. Meski demikian, Rizal enggan memerinci pemda mana saja yang melakukan penyimpangan serupa. (BISNIS/10)
KERJA SAMA EKONOMI: Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) didampingi Presiden Turki Abdullah Gul memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Indonesia dan Turki terus meningkatkan kemitraan komprehensif a.l. dalam bidang investasi dan perdagangan. RUMGAPRES/ABROR RIZKI
RI & AS pererat kerja sama JAKARTA: Indonesia dan Amerika Serikat berharap bisa saling meningkatkan nilai ekspor dan investasi ke masing-masing negara terutama komoditas agribisnis. Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisna Murti mengatakan berdasarkan pertemuan bilateral kedua negara terkait dengan agribisnis tercapai dua poin yang ingin ditingkatkan yakni pengembangan research and development (RAD) dan pengembangan SDM. Pada RAD, Bayu menjelaskan hal yang akan dilakukan misalnya mengembangkan benih pangan yang tahan perubahan cuaca dan iklim, sedangkan pengembangan SDM dilakukan dengan pertukaran kerja sama dan teknologi antarperguruan tinggi. “Selain itu, kami juga ingin produk Indonesia masuk ke sana. Paling tidak dua yakni kakao dan kelapa sawit. Prospek keduanya cukup baik untuk masuk ke sana,” ujar Bayu, seusai menerima Wakil Menteri Pertanian AS Michael Scuse di Kementerian Perekonomian, kemarin. (BISNIS/10)
JGC melirik infrastruktur JAKARTA: JGC Corporation mencium peluang investasi dengan nilai miliaran dolar AS yang bisa masuk ke Indonesia melalui skema kerja sama antara swasta dengan Pemerintah Indonesia. Chairman Emeritus of JGC Group Y. Shigehisa mengungkapkan komitmennya untuk pembangunan di Indonesia seperti pengembangan infrastruktur dan pendukungnya. “Untuk saat ini saya masih belum bisa bicara angka tentang berapa banyak proyeknya. Mungkin bisa ratusan dolar AS. Ada banyak hal yang bisa dibangun, total investasinya sekitar beberapa miliar dolar AS,” ujar Shigehisa di Jakarta, kemarin. Sebelumnya, Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan komitmen investasi Jepang ke Indonesia tidak akan terganggu terkait dengan bencana gempa bumi dan tsunami. (BISNIS/10)
Indonesia ajak Turki investasi di koridor ekonomi OLEH IRSAD SATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menawarkan peluang investasi kepada pebisnis dan Pemerintah Turki melalui pengembangan enam koridor ekonomi. Turki dinilai bisa menjadi salah satu negara pengisi kekosongan sumber investasi di koridor ekonomi dengan nilai sekitar US$100 miliar dari kebutuhan US$300 miliar. Adapun sektor swasta dan BUMN berkomitmen mengisi investasi di koridor tersebut US$200 miliar. Kepala Negara menyampaikan ajakan investasi tersebut dalam forum bisnis antara pengusaha Turki dan Indonesia yang juga dihadiri Presiden Turki Abdullah Gul di Jakarta, malam ini. Presiden Yudhoyono meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk merangkul pebisnis dari Turki guna berinvestasi dan memperkuat perdagangan. Kerja sama itu diharapkan dapat membantu laju perekonomian kedua negara. “Banyak peluang investasi yang bisa digarap kedua negara. Kami tengah menyiapkan masterplan zona ekonomi dan industri untuk percepatan pembangunan Indonesia hingga 2025. Kami menawarkan Turki untuk mengambil peluang investasi di dalamnya,” katanya di Jakarta, kemarin.
Presiden Yudhoyono menilai kerja sama investasi dan perdagangan Indonesia dan Turki belum digarap optimal yang tercermin dari realisasi nilai perdagangan yang baru mencapai US$1,7 miliar pada 2010. “Total realisasi nilai perdagangan kedua negara yang masih di bawah US$2 miliar masih terlalu kecil di bawah potensi yang ada. Kadin Indonesia bisa mengajak mitranya pengusaha dari Turki untuk meningkatkan kemitraan,” ujarnya lagi.
Percepat FTA Adapun, Presiden Turki Abdullah Gul mengharapkan kesepakatan perdagangan bebas kedua negara (free trade agreement/ FTA) bisa segera ditandatangani agar bisa memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara. “Kini tim pembahasan perjanjian kerja sama perdagangan bebas kedua negara tengah bekerja. Mereka mengatakan kesepakatan itu segera ditandatangani,” katanya. Gul menambahkan FTA antara Ankara dan Jakarta sangat strategis karena bisa menciptakan peluang pasar yang lebih besar bagi kepentingan ekonomi kedua negara. Turki bisa menggarap pasar Indonesia dan sebaliknya Tanah Air menjadikan negara itu sebagai pintu gerbang untuk memperkuat ekspor ke Eropa.
Stimulus fiskal dinilai tak efisien Pemerintah khawatir instansi pemungut pajak tak laksanakan kewajiban OLEH AGUST SUPRIADI & BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah perlu memperbaiki stimulus fiskal, menyusul ketidakefisienan program tersebut pada 2009 di tengah percepatan perbaikan infrastruktur. Ketidakefisienan alokasi anggaran dan belanja infrastruktur tersebut terkuak dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan. Auditor eksternal pemerintah itu menyatakan sejumlah kegiatan tersebut tak efektif menyerap tenaga kerja dan pengangguran. Hadi Purnomo, Ketua BPK, mengakui program stimulus fiskal mampu menumbuhkan perekonomian Indonesia pada 2009 sebesar 4,5% di tengah krisis keuangan dunia, tetapi ada sejumlah temuan yang mengindikasikan ketidakefektifan pelaksanaannya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya tenaga kerja yang tidak terserap minimal sebanyak 216.520 orang dan 333 temuan pemeriksaan senilai Rp151,49 miliar atau 3,69% dari realisasi
menggerakkan ekonomi Indoneanggaran yang diperiksa. “Pengalokasian anggaran dan sia sehingga di antara negarapemilihan program atau kegiatan nagara yang semua negatif-negatif serta pelaksanaan stimulus fiskal pertumbuhan ekonominya, Indobelanja infrastruktur yang meru- nesia masih bisa positif pada saat pakan satu bagian dari kebijakan itu,” ujarnya. Alokasi kegiatan stimulus fiskal timulus fiskal pemerintah, belum efektif untuk meningkatkan daya dalam Pasal 23 UU No. 41/2008 serap tenaga kerja dan mengatasi tentang APBN 2009 disediakan PHK,” ujar Hadi di Sidang Pari- Rp73,30 triliun. Berdasarkan hasil audit BPK purna DPR, kemarin. Menurut dia, inefisiensi terse- yang terangkum dalam dokumen but disebabkan kelemahan kebi- Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) jakan, sistem II/2010, ada seatau prosedur “Stimulus fiskal jumlah catatan p e re n c a n a a n , penganggaran, belum efektif menye- terkait dengan dan pemilihan rap tenaga kerja dan ketidakefektifan penggunaan program yang mengatasi PHK.” anggaran stimutidak memperlus fiskal di bitimbangkan tudang pekerjaan juan program stimulus belanja infrastruktur. umum, perhubungan, pertanian, Kelemahan tersebut juga disebab- energi, dan perumahan khusus kan ketidakpatuhan terhadap per- nelayan. Selain itu, BPK juga menemuaturan perundang-undangan. Namun, Menteri Keuangan kan potensi penerimaan negara Agus D.W. Martowardojo meng- yang hilang sebesar Rp193,34 miklaim pemberian stimulus fiskal liar akibat kurang bayar pajak dua berupa dana tunai ataupun insentif bank BUMN dan delapan bank pajak pada 2009 cukup efektif bah- BUMD pada tahun pajak 2009. BPK menyatakan temuan kekan mampu membangkitkan perekonomian Indonesia pascakrisis kurangan penerimaan negara a.l. di Ditjen Pajak, Kementerian Keekonomi tahun sebelumnya. “[Insentif fiskal] itu dilaksana- uangan, biaya di dua bank BUMN, kan tepat waktu sehingga ikut dan delapan Bank BUMD senilai
Rp760,57 miliar tidak seharusnya dikurangkan dalam penghitungan penghasilan kena pajak (PKP) tahun pajak 2009.
Penerimaan negara Sjafrie Adnan Baharudin, Auditor Utama Keuangan Negara II BPK, menjelaskan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) dilakukan melalui teknik sampling terhadap Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia, serta delapan perbankan daerah mulai dari Sumatra Selatan sampai dengan Sulawesi Selatan. PDTT merupakan upaya BPK untuk meningkatkan penerimaan negara dari pajak pada masa mendatang. “Temuan mendasarnya adalah pemahaman pengaturan perpajakan. Hanya satu bank yang punya unit sendiri untuk mengurus perpajakan yaitu Bank Mandiri,” tuturnya. Menteri Keuangan menghargai temuan BPK tersebut karena pemerintah juga khawatir ada instansi yang diwajibkan memungut pajak, tetapi tidak menjalankan tugasnya. “Laporan yang cukup serius adalah satuan kerja kebendaharaan daerah. Ketika proyek itu diberikan terjadi pembayaran dila-
kukan, tapi pungutan pajak tidak dilakukan dan tidak disiplin untuk disetorkan ke kas negara,” katanya. Ketua BPK juga mengungkapkan pemeriksaan tematik terhadap perlakuan pajak atas deposito perbankan terutama bank BUMN dan BUMD. Hal itu dilakukan untuk menguji tingkat kepatuhan perbankan dalam pemungutan dan pembayaran pajak ke kas negara. Ali Masykur Musa, Anggota IV BPK, mengungkapkan pemeriksaan tematik giat dilakukan BPK terhadap laporan keuangan, baik itu APBN maupun milik BUMN. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemeriksaan dengan tujuan tertentu yang orientasinya untuk membantu meningkatkan penerimaan negara. Pada kesempatan itu, BPK juga menyampaikan dari hasil pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara 2009 dan 2010, rekomendasi yang sudah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi tersebut baru mencapai 36,53% atau senilai Rp23,55 triliun dari total rekomendasi sebesar Rp114,51 triliun. (10/23) (
[email protected]/bambang.
[email protected])
Proporsi akuntan publik asing dibatasi OLEH AGUST SUPRIADI & BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Indonesia membatasi proporsi akuntan publik asing di setiap kantor akuntan publik di Tanah Air dan memberi waktu setahun bagi KAP asing yang sudah beroperasi untuk mempersiapkan kerja sama dengan mitra lokalnya. Agus D. W. Martowardojo, Menteri Keuangan, menjelaskan dalam UU Akuntan Publik tersebut ditekankan seluruh akuntan publik baik lokal maupun asing yang beroperasi di Tanah Air harus memahami hukum dagang di Tanah Air, bisa berbahasa Indonesia, dan terdaftar atau memperoleh izin usaha dari pemerintah. Dalam draf UU Kantor Angkutan Publik (KAP) Pasal 17 disebutkan kompisisi tenaga kerja profesional asing yang dipekerjakan di KAP paling banyak 1/10 dari seluruh tenaga kerja untuk masing-masing tingkat jabatan di KAP yang bersangkutan. Adapun untuk KAP asing, baik yang sudah maupun akan beroperasi di Indonesia, wajib bekerja sama dengan KAP Indonesia dan berganti nama menggunakan nama KAP lokal. “Nanti di-signing partner-nya. Kalau ada lima signing partner Indonesia, satu boleh asing. Jadi sudah diatur seperti itu,” ujarnya seusai meng-
hadiri Sidang Paripurna DPR tentang Pengesahan RUU Akuntan Publik di Jakarta, kemarin. Menkeu melanjutkan KAP asing yang bisa beroperasi di Tanah Air harus berasal dari negara yang membuat kesepakatan pengakuan (mutual recognition agreement/MRA) dengan Kementerian Keuangan selaku regulator akuntan publik. Agus melanjutkan KAP asing dan regulator akuntan publik di negara bersangkutan harus mulai mempersiapkan MRA agar bisa beroperasi di kemudian hari. “Mereka mesti cepat mempersiapkan MRA untuk kemudian nanti bisa beroperasi. Ada masa peralihannya 1 tahun.”
Masa peralihan Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Sonny Loho menjelaskan masa peralihan tersebut adalah tenggat yang diberikan bagi KAP asing untuk mendaftar ulang, sedangkan mekanisme pencantuman nama KAP Indonesia akan diatur lebih lanjut. “Jadi harus ada nama Indonesianya. Tuan rumahnya di Indonesia. Misalnya in associate. Ini yang mau kami atur dengan MRA. Tujuannya kan agar KAP Indonesia lebih berkembang. Kalau asing terus kapan kita berkembangnya,” tuturnya. Kementerian Keuangan mencatat pada 2009 terdapat 926 akuntan publik di Indonesia yang bernaung di
407 kantor akuntan publik. Namun, dari 17.812 laporan keuangan perusahaan di Tanah Air sebanyak 70%nya atau 11.000 dikuasai oleh empat besar KAP internasional yakni Price Waterhouse Cooper (PWC), Deloitte Touche Tohmatsu, Ernst & Young, dan KPMG. Namun, RUU Akuntan Publik juga menyebabkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) gusar karena berimplikasi pada kemungkinan pencabutan UU No. 34/1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan. IAI, dalam surat edaran resminya, menyatakan pencabutan UU No. 34/1954 itu menyebabkan perguruan tinggi yang meluluskan akuntan akan kehilangan payung hukum untuk pemberian gelar akuntan. Selain itu, tidak adanya peraturan peralihan akan berkonsekuensi terhadap 49.000 pemilik register akuntan dan 2.000 mahasiswa aktif program akuntansi. “Akan terjadi kevakuman hukum seiring dengan pencabutan UU No. 34/1954. Hal itu sekaligus akan menghilangkan profesi akuntan secara umum,” tulis IAI dalam keterangan resminya belum lama ini. Sekretaris Jenderal Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yang juga anggota IAI Tarko Sunaryo mengatakan RUU Akuntan Publik itu sebenarnya memberikan kepastian hukum bagi profesi akuntan.
BISNIS/KELIK TARYONO
RAKORNAS LINGKUNGAN HIDUP: (Dari kiri) Menteri
Lingkungan Hidup (LH) Gusti Muhammad Hatta dan Sekmen LH Hermien Roosita bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana berjalan menuju ruangan menjelang pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Jakarta, kemarin.
RUU Mata Uang terganjal redenominasi rupiah OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah dan DPR gagal meloloskan Rancangan Undang-Undang Mata Uang menjadi UU karena tidak sepakat atas pasal mengenai redenominasi rupiah dan periode pembubuhan tanda tangan pemerintah di uang kertas. Adapun, Bank Indonesia siap mengajukan uji materi jika RUU tersebut disahkan menjadi undang-undang. Bank sentral menilai materi RUU Mata Uang itu bertentangan dengan UUD 1945. Setelah proses lobi cukup lama, akhirnya rapat kerja Komisi XI
DPR dengan pemerintah bisa dilaksanakan sekitar pukul 16.30 WIB dari rencana awal 15.00 WIB. Namun, sidang tersebut hanya menyepakati dua materi dari empat materi yang masih mengganjal RUU tersebut. Dua materi yang disepakati adalah ketentuan mengenai bahan baku uang dan lambang pahlawan nasional serta presiden di uang kertas. Adapun dua materi yang belum terselesaikan yakni redenominasi dan pembubuhan tanda tangan pemerintah di uang kertas. Harry Azhar Azis, Wakil Ketua Komisi XI DPR, menjelaskan untuk materi redenominasi, DPR
menginginkan agar ada penekanan satu pasal mengenai kebijakan penurunan nilai tukar rupiah harus melibatkan parlemen. Namun, katanya, pemerintah menolak permintaan tersebut dan menginginkan pasal redenominasi tidak masuk dalam RUU. Pemerintah menilai penurunan nilai tukar rupiah cukup melalui koordinasi dengan BI dan DPR. “Sedangkan untuk pembubuhan tanda tangan pemerintah di uang kertas sebenarnya sudah sepakat. Namun, periode pembubuhannya belum. Pemerintah memaksakan 2012, tetapi untuk menghindari kesan politis, kami maunya akhir 2014. Jadi siapa
pun pemenang pemilu nanti berhak untuk itu,” kata Harry. Terkait dengan bahan baku uang, Harry mengatakan disepakati penerbitan uang harus menggunakan bahan baku produksi nasional, tetapi wewenang PT Peruri dihapus dan mengikuti praktik yang lazim. Mengenai lambang yang tercetak di uang, ujarnya, bisa menggunakan gambar pahlawan nasional atau presiden, tetapi hanya mantan pemimpin No.1 di Indonesia yang sudah meninggal.
Keberatan BI BI menilai RUU tersebut masih sarat dengan masalah dan berisiko
melanggar Undang-Undang Dasar 1945. Deputi Gubernur Bank Indonesia S. Budi Rochadi menuturkan UUD 1945 menyebutkan dengan tegas bahwa yang berwenang mengeluarkan uang adalah Bank Indonesia. Dia mengingatkan sepanjang sejarah Indonesia, tidak pernah uang dikeluarkan oleh NKRI. “Dulu dalam undang-undang RIS [Republik Indonesia Serikat] pernah uang dikeluarkan oleh BI untuk mata uang dengan nilai besar dan Departemen Keuangan untuk mata uang nilai kecil. Itu dibagi dan tidak pernah dicampur,” katanya. (20)
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
KANAL Pfizer jual unit usaha NEW YORK: Pfizer Inc, produsen obat terbesar di dunia, menyetujui penjualan unit manufaktur Capsugel kepada KKR & Co senilai US$2,38 miliar agar dapat fokus pada pengembangan obat-obatan baru berlaba tinggi. Capsugel adalah unit yang membuat cangkang pil grosiran dan membukukan penjualan senilai US$750 juta pada 2010. Pfizer menurunkan proyeksi pendapatan tahunan setelah melego Capsugel. “Langkah penjualan unit usaha manufaktur ini adalah yang pertama, kemungkinan bisa berlanjut pada tahun ini. Kami akan memakai laba dari penjualan untuk menambah rencana pembelian kembali saham senilai US$5 miliar,” tulis Pfizer dalam keterangan tertulis, kemarin. (BLOOMBERG/DEA)
Bank Spanyol jual obligasi MADRID: Bank-bank Spanyol telah menjual obligasi sekitar US$47,5 miliar (33,3 miliar euro) selama kuartal I/2011 guna mendorong kenaikan imbal hasil yang telah turun akibat optimisme terhadap konsolidasi fiskal. Banco Bilbao Vizcaya Argentaria SA meraup 8,3 miliar euro dalam transaksi publik, atau setara dengan sekitar 70% dari surat utang perusahaan yang jatuh tempo pada tahun ini. Banco Santander SA mengumpulkan 6,7 miliar euro. “Bank Spanyol membayar premium risiko hingga menyentuh rekor pada Januari untuk menjaga pasar surat utang tetap terbuka. Pada saat ini, bank mendapat untung karena selisih imbal hasil menjual obligasi mulai menyusut,” jelas Antonio Ramirez, analis dari Keefe, Bruyette & Woods Ltd. (BLOOMBERG/DEA)
Inflasi Filipina 4,3% MANILA: Inflasi di Filipina naik dengan laju tercepat dalam 9 bulan pada Maret sehingga mendorong bank sentral menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Agustus 2008. “Harga-harga konsumen meningkat 4,3% dari tahun sebelumnya, melebihi kenaikannya pada Februari,” tulis data Kantor Statistik Pusat Filipina, kemarin. Nilai tengah estimasi 16 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi angka inflasi 4,6% untuk Maret. Otoritas moneter di Asia memperkuat upaya perlawanan terhadap inflasi di tengah pergolakan politik di Timur Tengah yang telah memicu naik harga minyak. Bank sentral Thailand, Korea Selatan, dan India menaikkan suku bunga pada bulan lalu. (BLOOMBERG/DEA)
3
Utang AS tembus batas maksimal Partai Republik tekan anggaran Obama jelang Pilpres 2012 BLOOMBERG
WASHINGTON: Utang Pemerintah Amerika Serikat akan menembus batas maksimal pada Mei, padahal negara itu masih perlu menarik pinjaman untuk menggerakkan perekonomian dan memastikan jalannya roda pemerintahan. Aturan anggaran AS menyebutkan batas maksimal utang pemerintah ditetapkan sebesar US$14,29 triliun dan diperkirakan angka itu ditembus pada 16 Mei 2011. Dengan kondisi anggaran sekarang, penghentian utang bisa berimplikasi pada terhentinya roda pemerintahan. Untuk mengantisipasi risiko itu, Menteri Keuangan AS Timothy F. Geithner mengatakan jika batasan utang tidak dinaikkan pada 16 Mei, Kementerian Keuangan akan mengambil sejumlah langkah darurat untuk menyediakan tambahan pinjaman hingga maksimal 8 pekan sesudahnya. Dengan demikian, ada jeda waktu hingga sekitar 8 Juli bagi
24,2 Kongres untuk mengeluarkan 24,2 Defisit anggaran & pertumbuhan 22,7 keputusan apakah menambah 22,7 batas pinjaman atau kebijakan utang Pemerintah AS 20,2 lain. 20,2 selama 10 tahun “Kongres perlu menaikkan batas utang untuk mempertaDefisit anggaran hankan pelayanan publik. Makin ( % terhadap PDB) lama Kongres tidak mampu berPertumbuhan kredit aksi, ada risiko yang makin be(% year-on-year) sar,” ujar Geithner dalam surat10,9 11,3 10,9 nya kepada Pemimpin Partai Ma10,3 9 yoritas Senat Harry Reid dan 9,0 7,6 anggota Kongres lain, kemarin. 7 7,6 7,0 6,35 Para investor di AS dan di 6,4 4,9 4,9 dunia, tegasnya, akan kehilang4,9 4,4 3,9 3,97 3,3 3,26 3,9 an kepercayaan terhadap ke2,9 2001 2,2 2,18 mampuan negara memenuhi ,63 berbagai komitmen dan kewajib- 00,6 an menjaga keamanan nasional. 2008 2009 2010 -0,2 2002 Risiko lain, lonjakan suku bunga 2002 2003 2003 2004 2004 2005 2005 2006 2006 2007 2007 2008 2009 2010 secara tajam, penghentian atau Sumber: Bloomberg Ket: PDB= Produk Domestik Bruto BISNIS/MAHER penunadaan gaji tentara dan Hal yang sama terjadi pada berkembang dalam beberapa pepensiunan. “Kegagalan anggaran akan defisit anggaran dari 3,97% ter- kan mendatang yang akan dimenyebabkan krisis keuangan hadap produk domestik bruto warnai oleh reaksi rakyat dan yang bahayanya bisa lebih buruk (PDB) pada 2001 menjadi 10,28% pasar, khususnya terhadap prospek terhentinya pemerintahan. dari krisis sebelumnya yang terhadap PDB pada 2010. Lebih jauh dilaporkan, para mana saat ini AS sudah mulai pulih. Default AS tidak mungkin politisi Partai Republik di Kongres Lelang surat utang telah menolak usulan peningkatdibiarkan terjadi,” tambahnya. Seorang pejabat Depkeu AS Pertumbuhan kredit pemerin- an batas utang, jika tidak ada mengungkapkan otoritas fiskal tah pusat AS terus meningkat. reformasi pajak dan belanja. itu akan menggelar lelang surat Stanley Collender, Managing utang regular bila pemerintah Pada 2002 pertumbuhan kredit masih berada di level 7,6% (year- Director Qorvis Communications tidak berfungsi. Terhentinya peon-year), sedangkan pada 2010 dan juga mantan analis anggaran merintahan akibat kekurangan meningkat 20,2% dibandingkan di Kongres, memperkirakan per- otorisasi belanja tidak sama dedebatan batasan utang akan ngan ketidakmampuan untuk dengan tahun sebelumnya.
meminjam akibat batasan utang. Jamie Dimon, Chief Executive Officer JPMorgan Chase & Co, pekan lalu, mengatakan kalangan investor dan perusahaan asuransi akan kehilangan akses ke pasar jika AS mengalami default akibat terbatasnya utang. “Jika AS default, dampaknya akan sangat berbahaya. Gila saja kalau persoalan batasan utang tidak dipecahkan. Pasar pasti akan mengambil langkah yang drastis,” ujarnya pada 30 Maret dalam sebuah acara Kadin AS di Washington. Secara terpisah dilaporkan, Partai Republik melakukan penekanan terhadap anggaran Pemerintah Obama menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2012. Republik berupaya menghilangkan program populer yang dapat menaikkan dukungan pemilih kepada pemerintahan saat ini. Partai Republik akan mengusulkan perubahan fundamental dalam kebijakan belanja dan pajak AS, termasuk reformasi UU mengenai program asuransi kesehatan orang tua, serta pemangkasan anggaran 10 tahun Obama lebih dari US$6 triliun. (DEA) (
[email protected])
Bank sentral China naikkan suku bunga BLOOMBERG
BEIJING: Bank sentral China menaikkan suku bunga acuan untuk keempat kalinya sejak krisis keuangan global guna menghambat inflasi dan membatasi risiko penggelembungan nilai aset. “Suku bunga pinjaman 1 tahun akan naik menjadi 6,31% dari sebelumnya 6,06%. Efektif mulai besok [hari ini/Rabu, 6 April],” tulis pengumuman bank sentral China (People’s Bank of China/
PBOC) dalam situs resminya, kemarin. Selain suku bunga pinjaman, bank sentral juga menaikkan suku bunga simpanan berdurasi 1 tahun dari 3% menjadi 3,25%. Sejak krisis keuangan global yang puncaknya pada 2008, bank sentral China baru meningkatkan suku bunga acuan pada pertengahan Oktober 2010, dan keputusan kemarin merupakan kenaikan keempat sejak saat itu. Penaikan suku bunga ini dilakukan menyusul lonjakan
harga barang-barang konsumsi sebesar 4,9% selama Februari (year-on-year), melebihi target pemerintah untuk keseluruhan tahun sebesar 4%. Sementara itu, harga-harga produsen melonjak 7,2% (yearon-year) pada bulan lalu, tertinggi sejak September 2008. Selama 5 bulan terakhir, rata-rata inflasi per bulan meningkat dengan laju melampaui target pemerintah, yaitu sebesar 4% (year-on-year). Bulan lalu, bank sentral juga
menaikkan rasio cadangan wajib perbankan untuk ketiga kalinya dalam 1 tahun terakhir setelah inflasi dan pertumbuhan produksi industri pada Februari melaju dengan kecepatan yang melampaui proyeksi kalangan ekonom. Proporsi deposito perbankan yang disimpan di bank sentral ditingkatkan sebanyak 0,5% terhitung 25 Maret 2011. Langkah ini juga dalam rangka memprioritaskan perlawanan inflasi, termasuk lonjakan harga rumah yang dianggap dapat memicu
instabilitas sosial. Bank sentral juga telah menyatakan berencana menambah syarat cadangan wajib kepada bankbank individu sebagai bagian dari upaya meredam likuiditas. Gubernur PBOC Zhou Xiaochuan mengatakan suku bunga akan dipakai sebagai instrumen untuk menjinakkan inflasi, sedangkan peranan apresiasi yuan tidak dianggap penting. Padahal, Pemerintah AS mendorong China untuk memanfaatkan penguatan yuan. (DEA)
REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
RABU, 6 APRIL 2011
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8688 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
5 April 2011
IHSG 3,685.94 Nikkei 9,615.55 ▼ 103.34 (1.06%) ▼ 14.11 (0.38%) BISNIS-27 322.79 STI 3,146.75 ▼ 1.31 (0.41%) ▲ 6.13 (0.20%) Hang Seng*) 24,150.58 DJIA*) 12,400.03 ▲ 348.68 (1.46%) ▲ 23.31 (0.19%) KLSE 1,553.07 FTSE*) 6,016.98 ▼ 2.41 (0.15%) ▲ 7.06 (0.12%) *) Data 4 April 2011
L UNCH W ITH CEO
K
einginannya menjadi dokter pupus ketika melihat kondisi kesehatan ayahnya, Karmaka Surjaudaja, yang pada 1981 divonis dokter akan meninggal dunia dalam waktu 5 tahun. Hal tersebut membuat Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk, mengambil sekolah yang bisa cepat lulus. Pecinta musik klasik ciptaan Johann Sebastian Bach tersebut belajar dengan cepat dunia akuntansi, keuangan hingga perbankan. Kepada Bisnis, peraih Master of Business Administration, Accounting, San Francisco State University, California, AS, itu menuturkan pengalaman, karier hingga obsesinya. (Hal. 10) • Redaksi
NAVIGASI Kredit Oto Multiartha: Penyaluran pembiayaan PT Oto Multiartha diproyeksikan turun 5,71% menjadi Rp3,3 triliun pada kuartal I/2011 dibandingkan dengan periode yang sama 2010.(Hal. 5)
TAJUK
T
erungkapnya fraud di Citibank menyadarkan kita bahwa bank itu tidak bisa menjamin keamanan dana publik dan kejahatan perbankan selalu melibatkan orang dalam. SOP masingmasing bank harus dipantau dan dievaluasi. (Hal. 11)
Hambatan dagang: Peme-
rintah mengharapkan hambatan perdagangan Indonesia dan Turki diselesaikan.(Hal. 6)
Harga baja: Industri baja mewaspadai berlanjutnya kenaikan harga baja global. (Hal. 7)
Buyback bond Berau Coal: PT Berau Coal Energy Tbk meraih persetujuan (consent) untuk membeli kembali obligasinya senilai US$450 juta. (Hal. f1) Valuasi efek global: Penilai Harga Efek Indo-
nesia (PHEI) atau IBPA berencana menerbitkan harga pasar wajar (HPW) obligasi global. (Hal. f2)
Pasar PC: Pesatnya pertumbuhan penjualan ponsel pintar pada 2011 diperkirakan belum memengaruhi pasar komputer. (Hal. i3) Kapal asing: Pemerintah memberikan kelonggaran terhadap kapal berbendera asing yang melakukan kegiatan selain mengangkut barang dan penumpang dari ketentuan cabotage. (Hal. i4)
Eceran:
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
3.640,98 3.685,94 LQ45
BISNIS-27
650,88 658,76 316,78 322,79 30/3
31/3
KURS TENGAH VALAS
IHSG
1/4
4/4
5/4
Euro/Rp US$/Rp
5 April 2011
30.369,63
30.145,00
EUR 12,304.20 ▼ 39.25 (0.32%) GBP 13,973.83 ▼ 16.28 (0.12%) HKD 1,114.79 ▼ 0.76 (0.07%) JPY (100) 10,284.73 ▼ 28.67 (0.28%)
SGD 6,874.27 ▼ 8.87 (0.13%) USD 8,671.00 ▼ 5.00 (0.06%) AUD 8,951.59 ▼ 62.47 (0.69%) THB 286.93 ▼ 0.04 (0.01%)
12.304,20
12.269,90
8.715,00 8.671,00
30/3 31/3
1/4
4/4
5/4
Kurs Bea Masuk 4–10 April 2011. Rp8.715,00/US$
Bank asing topang SCTV KPPU dan KPI enggan memberikan penilaian akuisisi Indosiar OLEH RAYDION SUBIANTORO & ALGOOTH PUTRANTO Bisnis Indonesia
6,51
JAKARTA: Langkah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, pemilik SCTV, menguasai Indosiar kian mulus setelah mendapatkan komitmen dana akuisisi dari Standard Chartered Bank dan Citibank. Direktur Hukum dan Corporate Secretary PT Elang Mahkota Teknologi Tbk Titi Maria Rusli mengatakan total nilai transaksi akan mencapai Rp2,03 triliun. Transaksi tersebut bersifat material karena jumlahnya lebih dari 50% ekuitas perseroan per 31 Desember 2010 yang senilai Rp2,89 triliun. Karena itu, Elang Mahkota mencari pendanaan eksternal dengan nilai maksimal Rp1,5 triliun. Kredit dari bank asing tersebut akan dijaminkan dengan skema gadai saham atas 1,65 miliar lembar atau 85,78% saham PT Surya Citra Media Tbk, anak usaha Elang Mahkota. “Kita akan menjamin saham SCTV terhadap dua bank, yakni Standard Chartered Bank dan Citibank,” ujar Titi Maria Rusli, kepada Bisnis, kemarin. Dia menjelaskan Elang Mahkota (EMTK) akan membeli 551,71 juta lembar atau setara 27,24% saham PT Indosiar Karya Media Tbk dari PT Prima Visualindo senilai Rp496,5 miliar. Pembelian tersebut diikuti aksi tender offer atas 1,473 miliar lembar atau setara 72,76% dari total saham Indosiar (IDKM). Penawaran tender dilakukan pada kisaran harga Rp900-Rp1.040 per lembar. Dengan asumsi harga maksimal Rp1.040 per lembar, total transaksi akuisisi diperkirakan menembus Rp2,03 triliun. Sementara itu, pinjaman Rp1,5 triliun akan digadaikan dengan saham SCMA yang dinilai Rp4.050 per saham atau setotal Rp6,67 triliun. “Kami sesuai dengan aturan, karena sebagai perusahaan terbuka harus tidak melanggar aturanaturan yang berlaku. Kami tunduk pada aturan,” kata Titi. Senior Manager Corporate Affair Standard Chartered Indonesia, Mita Sampaguita Lamiran ketika dihubungi Bisnis justru tak ingin memaparkan kejelasan transaksi lebih lanjut. “Silahkan tanya kepada pihak SCTV,” ujarnya. Sementara itu, Citibank melalui Citibank Singapore tercatat menjadi pemegang saham Indosiar
Neraca konsolidasi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
Proyeksi laba per saham PT Indosiar Karya Media Tbk (Rp)
(Rp triliun) 4,31 3,56 2,89
Ekuitas
202
287
271
234
122
Sebelum transaksi Sesudah transaksi
1,19
Aset
140
2,71
169 177
231
347
2011
Kewajiban
2012
2013
2014
2015
Pergerakan harga saham PT Surya Citra Media Tbk.
4.100 3.000 PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.
1.400
901
1.020
PT Indosiar Karya Media Tbk. 520 15 Okt.
15 Nov.
900 15 Des.
14 Jan. 2011
21 Feb. 15 Mar.
31 Mar.
Sumber: Bloomberg Prospektus perseroan 5 April 2011 Prospektus PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, 5 April 2011
dengan porsi 171,16 juta lembar atau sebanyak 8,5%. Elang Mahkota akan meminta persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 5 Mei 2011. Rapat tersebut juga mengagendakan persetujuan untuk peningkatan modal perseroan. Peningkatan modal diperlukan Elang Mahkota untuk membayar sebagian dari pinjaman kepada bank-bank asing tersebut. Perseroan akan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) dengan nilai Rp1.300 per lembar. Penerbitan saham baru dengan skema private placement itu maksimal 10% atau sebanyak 512,73 juta lembar, sehingga perseroan paling banyak akan mendapat dana Rp666,54 miliar. Rencana penerbitan saham baru akan membuat kepemilikan saham investor lama terdilusi. Jika rencana penerbitan saham baru itu terlaksana, kepemilikan saham di EMTK itu menjadi Eddy K. Sariaatmadja (dari 20,75% menjadi 18,86%), Susanto Suwarto (dari 13,81% menjadi 12,56%), Piet Yauri (dari 11,61% menjadi 10,56%), Fofo Sariaatmadja (dari 5,81% menjadi 5,28%), lalu investor baru (9,09%). Pada penutupan perdagangan kemarin, saham EMTK ditutup melemah 10 poin atau 0,71% menjadi Rp1.400 per lembar. Saham Indosiar (IDKM) menguat
30 poin atau 3.45% menjadi Rp900. Investor juga memburu saham Surya Citra sehingga saham berkode SCMA tersebut ditutup naik 150 poin atau 3,80% menjadi Rp4.100 per lembar.
Restu BEI Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito mengatakan rencana akuisisi Elang Mahkota terhadap Indosiar bisa tetap terlaksana sepanjang memenuhi aturan pasar modal yang ada. Adapun sorotan dari berbagai pihak mengenai kekhawatiran terjadinya monopoli atas aksi korporasi itu, Eddy mengatakan tidak berhak mengomentari dan hal itu tidak masuk ke dalam ranah pasar modal. “Selama mereka memenuhi aturan main akuisisi dalam pasar modal, aksi itu bisa terus dilakukan. Kalau tentang kecurigaan monopoli itu lebih ke otoritas terkait. Kami hanya melihat aturan main yang sesuai pasar modal. Tetapi contohnya seperti apa susah saya jelaskan,” ujarnya. Manajemen Elang Mahkota dalam prospektus ringkas, Selasa, menyebutkan adanya risiko peraturan di bidang penyiaran dan persaingan usaha. Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Anna Maria Tri Anggraeni mengaku belum dapat memberikan penilaian
BISNIS/MAHER
apa pun terkait dengan rencana akuisisi tersebut. Anna mengatakan hingga saat ini EMTK ataupun Indosiar belum melakukan konsultasi secara resmi terkait dengan rencana akuisisi tersebut. Dia mengatakan kedatangan EMTK beberapa waktu lalu masih sebatas pembicaraan secara nonformal. “Sebelum akuisisi itu efektif diharapkan sudah ada konsultasi secara resmi. Lebih cepat lebih baik, di situ kuncinya. Kalau pelanggaran UU Persaingan Usaha diketahui setelah terjadi akuisisi atau merger, maka mereka sendiri yang rugi,” ujarnya kemarin. Menanggapi hal itu, Titi Maria Rusli mengaku lebih memilih untuk melakukan notifikasi tanpa melalui konsultasi terlebih dahulu kepada KPPU. “Berdasarkan PP Nomor 57/2010 tentang Pengambilalihan, Penggabungan atau Peleburan Perusahaan kami bisa mengajukan notifikasi dalam jangka waktu paling lambat 30 hari setelah akuisisi dilakukan,” katanya. Dia menjelaskan pilihan untuk melakukan notifikasi mengingat proses akuisisi tersebut sudah hampir selesai. “Kami masih taat dengan aturan. Aksi korporasi tersebut sama sekali tidak bertujuan untuk melakukan monopoli lembaga penyiaran,” kata Titi Maria. Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Dadang Rahmat Hi-
dayat menyatakan terkait dengan rencana akuisisi dan merger SCTV dan Indosiar, tidak memerlukan pendapat KPI. Dia menuturkan fungsi KPI dibatasi oleh UU Penyiaran. Namun, mantan Ketua Pansus Penyiaran Paulus Widiyanto menyatakan pemusatan kepemilikan dan penguasaan Lembaga Penyiaran Swasta oleh satu orang atau satu badan hukum dibatasi. “Hal ini dijelaskan dalam UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran Bagian Kelima Lembaga Penyiaran Swasta Pasal 18. Meski demikian pada Pasal 20 ditegaskan soal kepemilikan,” ujarnya. Dalam Pasal 20, dijelaskan Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi masing-masing hanya dapat menyelenggarakan satu siaran dengan satu saluran siaran pada satu cakupan wilayah siaran. Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan sulit jika akuisisi SCTV terhadap Indosiar dikatakan monopoli. “Ada tiga pemain besar media, yaitu Chairul Tanjung [Trans Group], Harry Tanoesoedibjo [MNC], dan Bakrie [Viva Group]. Harus dijelaskan secara benar definisi dari monopoli itu,” jelasnya. (07/15/GITA A. CAKTI/FAHMI ACHMAD/M. MUNIR HAIKAL) (raydion.
[email protected]/algooth.
[email protected])
Pasar mobil kembali tembus rekor OLEH FAJAR SIDIK, ELVANI HARIFANINGSIH, & TRI D. PAMENAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sebagaimana sudah diprediksi oleh para pelaku industri otomotif sebelumnya, penjualan mobil di Indonesia hingga bulan lalu masih terus melaju. Berdasarkan laporan penjualan mobil yang diterima Bisnis kemarin, secara wholesale (penjualan dari ATPM ke diler), pasar mobil nasional sepanjang kuartal I mencapai 225.061 unit, melonjak 22,7% dibandingkan dengan realisasi penjualan pada triwulan pertama tahun lalu, yaitu 173.989 unit. Pencapaian pada kuartal I/2011 merupakan penjualan triwulanan tertinggi sepanjang sejarah industri otomotif nasional. Khusus pada Maret, penjualan secara wholesale mencapai 81.706 unit, melampaui realisasi Januari
Penjualan mobil pada Maret (secara wholesale) Merek
Penjualan (unit)
Toyota Mitsubishi Daihatsu Suzuki Nissan Honda Isuzu Mazda Merek lainnya Total
32.275 13.074 10.186 8.016 4.900 4.193 2.463 593 6.006 81.706
Sumber: ATPM anggota Gaikindo, diolah
yaitu 73.866 unit ataupun penjualan pada Maret tahun lalu yang mencapai 65.478 unit. Secara ritel (penjualan dari diler ke konsumen), pasar mobil pada Maret bahkan lebih tinggi lagi, yaitu mencapai 82.044 unit.
Gempa bumi dan tsunami di Jepang pada 11 Maret silam yang membuat pabrik otomotif di negara itu berhenti beroperasi belum terlihat dampaknya terhadap pasar mobil di Indonesia. Seluruh ATPM asal Jepang selama bulan lalu membukukan lonjakan penjualan, sebagian bahkan dengan tingkat pertumbuhan yang cukup fantastis. “Pencapaian itu sangat mengejutkan. Dengan kondisi ini, Gaikindo tetap optimistis proyeksi penjualan mobil selama tahun ini bisa mencapai kisaran 780.000830.000 unit,” ujar Ketua Umum Gaikindo Sudirman M. Rusdi, kemarin.
Masih terlalu dini Dia memaparkan kinerja penjualan seluruh merek mobil anggota Gaikindo masih berjalan sesuai dengan rencana memasuki kuartal kedua ini dan masih ter-
lalu dini untuk merevisi proyeksi penjualan karena proses recovery di Jepang terus berjalan. Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra mengatakan tingginya realisasi penjualan pada Maret terutama didorong oleh adanya kepastian penundaan pelaksanaan aturan pembatasan BBM bersubsidi. “Kalau 2 bulan pertama 2011 banyak tantangan mulai dari kenaikan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dan pajak kendaraan bermotor (PKB) secara progresif di sejumlah wilayah, serta rencana pembatasan BBM bersubsidi,” ujarnya kemarin. Amelia menjelaskan penurunan penjualan mobil memang terjadi di beberapa daerah yang menaikkan pajak kendaraan bermotor menjadi 15% seperti di Jawa Timur dan Kalimantan Timur, tetapi di sebagian besar daerah lainnya yang tidak me-
naikkan pajak, penjualan masih stabil. Sebagian pelaku industri otomotif juga mengungkapkan penurunan penjualan mobil di daerah yang menaikkan BBNKB dapat ditutupi oleh pertumbuhan penjualan di daerah lainnya, sehingga secara akumulatif pasar tetap tumbuh. Selama bulan lalu, secara ritel Daihatsu berada di posisi ketiga dengan membukukan penjualan sebanyak 11.168 unit. Sementara itu, menurut Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto, angka penjualan Maret 2011 yang naik signifikan ini sudah diperkirakan sebelumnya. “Bahkan jumlah itu sebetulnya masih di bawah target yang kami patok, yaitu 33.000 unit,” ujarnya. (
[email protected]/elvani.
[email protected]/
[email protected])
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
ASURANSI & PEMBIAYAAN
5
PROTEKSI Laba Pegadaian melonjak JAKARTA: Perum Pegadaian membukukan laba bersih sebesar Rp1,17 triliun pada 2010, meningkat sekitar 47,8% dari 2009, yaitu Rp798,19 miliar, menyusul peningkatan omzet bisnis perseroan. Direktur Keuangan Pegadaian Budiyanto mengatakan pembiayaan yang disalurkan selama 2010 mencapai Rp63,71 triliun, meningkat sekitar 31,74% dari 2009, yaitu Rp48,36 triliun. “Kenaikan laba bersih pada 2010 ditopang oleh peningkatan omzet pembiayaan kami,” ujarnya belum lama ini. Meski plafon pembiayaan meningkat, jumlah transaksi mengalami penurunan sekitar 10,71% pada 2010 menjadi 18, 59 juta transaksi. Adapun, jumlah barang yang menjadi jaminan dari pembiayaan juga mengalami penurunan sekitar 6,9% menjadi 28,24 juta unit. Kinerja pembiayaan selama 2010, meningkatkan pendapatan usaha sebesar 33,91% dari Rp4,01 triliun pada 2009 menjadi Rp5,37 triliun pada akhir 2010. Beban usaha mencapai Rp3,82 triliun, meningkat sekitar 29,93% dari 2009, yaitu Rp2,94 triliun. (BISNIS/20)
Asuransi bencana terkendala skema APBN BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Realisasi asuransi bencana terkendala oleh sinkronisasi aspek-aspek hukum dalam penggunaan APBN bagi asuransi bencana. Presiden Direktur PT Maskapai Asuransi Indonesia dan Perusahaan Asuransi Risiko Khusus (Maipark) Frans Y. Sahusilawane mengatakan industri perasuransian di bawah koordinasi Maipark siap dalam menyelenggarakan asuransi bencana. Frans menuturkan Maipark sudah siap melaksanakan asuransi bencana sejak 3 tahun lalu, tetapi ada aspek hukum mengenai penggunaan APBN bagi asuransi bencana yang harus diperjelas oleh pemerintah. “Kami mengerti pemerintah bertindak hati-hati dalam mengalokasikan keuangan, terutama setelah kasus Bank Century. Meski demikian, pemerintah sudah mengerti mengenai kebutuhan asuransi bencana ini,” ujar Frans kepada Bisnis, kemarin. Menurut Frans, apabila pemerintah tidak segera menyetujui skema asuransi bencana, beban keuangan semakin berat ke depan. Gempa bumi akan te-
rus berlangsung selama 200 tahun ke depan, karena siklus bumi yang sedang aktif. Riset yang dilaksanakan Maipark menemukan titik seismic gap di sekitar Selat Sunda, Pulau Sumatra, wilayah Mentawai, Pulau Jawa bagian Selatan, dan Nusa Tenggara. Seismic gap timbul di area yang pernah mengalami gempa dan terletak di pinggir lempeng benua yang sudah lama tidak mengalami gempa. Energi akan terkumpul jika gempa tidak kunjung terjadi, sehingga memicu timbulnya seismic gap yang bisa mengakibatkan gempa. Adapun, bencana gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter di Cilacap, Jawa Tengah pada 4 April 2011 disusul gempa berkekuatan 5,4 SR di Ujung Kulon, Banten kemarin kembali memicu pentingnya asuransi bencana. Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Julian Noor mengatakan pemerintah bisa mencontoh skema asuransi bencana yang diterapkan oleh Jepang, yaitu pemerintah turut berpartisipasi dalam menanggung klaim itu. (19)
TARGET PEMBIAYAAN: Para nasabah menung-
gu untuk membayar kredit sepeda motor di Kantor PT Wahana Ottomitra Multiartha Finance Tbk di Jakarta, kemarin. Perseroan menargetkan pembiayaan baru hingga Rp8 triliun bagi 700.000 kendaraan.
BISNIS/KELIK TARYONO
Penyaluran kredit Oto Multiartha turun Rencana emisi obligasi dikaji ulang OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penyaluran pembiayaan PT Oto Multiartha diproyeksikan turun 5,71% menjadi Rp3,3 triliun pada kuartal I/2011 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu Rp3,5 triliun.
12.789
9.820
12.789
9.847
9.820
7.539
Kinerja keuangan PT Oto Multiartha per 31 Desember (Rp miliar)
Meski demikian, perseroan optimistis meraih target pembiayaan bagi 152.000 unit kendaraan pada tahun ini. Direktur Oto Multiartha Edi Suyitno mengatakan realisasi pembiayaan yang disalurkan perseroan saat ini, yaitu 12.500 unit per bulan atau senilai Rp1,1 triliun. “Kami optimistis target pembiayaan yang ditetapkan bagi 152.000 unit akan tercapai pada tahun ini, karena pembiayaan pada semester kedua biasanya lebih ramai,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Menurut Edi, perusahaan yang didirikan pada 28 Maret 1994 dengan nama PT Manunggal Multi Finance tersebut juga menilai kinerja operasional itu sesuai dengan target, sehingga perseroan belum berencana mengubah target. Berdasarkan catatan Bisnis, perseroan mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp3,5 triliun bagi 30.000 unit pada kuartal I/2010. Edi optimistis pencapaian penya-
2.942 2.281
2.119
2.498 464 612
Jumlah kewajiban dan ekuitas
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Sumber: Laporan keuangan
luran pembiayaan perseroan yang jika disimulasikan selama 1 tahun diperkirakan mencapai 150.000 unit itu bisa terdongkrak pada semester II/2011. Dia memaparkan proyeksi tersebut disokong oleh perkiraan peningkatan penjualan menjelang hari raya Lebaran dan Natal yang terakumulasi pada semester II/2011. Menurut dia, saat Lebaran dan Natal menjadi waktu andalan guna menggenjot penyaluran pembiayaan bagi calon konsumen yang berminat membeli kendaraan baru. Selanjutnya, Edi memaparkan perseroan juga menggarap opsi pendanaan dari penerbitan obligasi guna memperkuat penyaluran pembiayaan perseroan. Namun, pihaknya belum bisa memastikan mengenai kelanju-
2009
Beban
Pendapatan Laba bersih 2010
BISNIS/MAHER
(1.425) (1.675)
tan aksi korporasi tersebut. Adapun, perseroan bersama dengan PT Summit Oto Finance mengkaji rencana penerbitan obligasi senilai Rp3 triliun pada tahun ini. Kedua perusahaan pembiayaan itu berada di bawah bendera PT Sumitomo Corporation.
Emisi obligasi Sekretaris Perusahaan Oto Multiartha Saiful Ichlas mengatakan perusahaan belum menunjuk penjamin emisi atau institusi lain guna mendukung rencana penerbitan obligasi perseroan. “Kami belum dapat memastikan apakan emisi obligasi itu jadi atau tidak. Kami belum menunjuk institusi penunjang penerbitan obligasi itu.” (
[email protected])
Jasindo pacu kontribusi asuransi angkutan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Asuransi Jasa Indonesia menargetkan perolehan premi dari produk asuransi rangka kapal mencapai Rp216 miliar pada tahun ini, naik 10,19% dibandingkan dengan posisi tahun lalu, yaitu Rp205,52 miliar. Kontribusi lini bisnis asuransi rangka kapal (marine hull) itu menduduki posisi kelima dalam susunan kontribusi premi produk asuransi Jasindo pada tahun lalu. Pelaksana tugas Direktur Utama Jasindo Budi Tjahyono mengatakan perseroan menilai asuransi marine hull masih potensial menyumbangkan premi, meskipun klaim marine hull meningkat pada tahun lalu. “AsuransiMarine hull merupakan peluang bisnis yang potensial, karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Pertumbuhan jumlah kapal di Indonesia sejak 2006 hingga 2010 meningkat sebesar 54,1%,” ujar Budi di Jakarta, kemarin. Berdasarkan data Biro Klasifikasi Indonesia, jumlah kapal laut di Indonesia mencapai 6.041 pada 2006. Jumlah kapal tumbuh 54,1% menjadi 9.309 unit pada 2010 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Total investasi untuk pertumbuhan kapal tersebut mencapai US$32,7 miliar.
Budi menambahkan apabila mengacu kepada data Bank Indonesia, kredit yang disalurkan perbankan untuk pembiayaan kapal sebesar Rp22,6 triliun atau 1,53% dari total kredit untuk industri, yakni Rp1.500 triliun pada 2011. Rendahnya kredit untuk industri perkapalan memicu Jasindo menggelar edukasi tentang marine hull kepada perbankan. Edukasi marine hull bertujuan meningkatkan kepekaan perbankan selaku pihak yang memberikan pembiayaan terkait bisnis marine hull. Selain itu, perseroan ingin meningkatkan perolehan premi marine hull yang bersumber dari perbankan.
Gandeng bank Dia menuturkan Jasindo menggandeng sebanyak 14 bank guna edukasi marine hull, a.l. Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan CIMB Niaga. Selanjutnya, Bank Bukopin, Bank Danamon, Bank Permata, Bank Internasional Indonesia, UOB Buana, BNI Syariah, BRI Syariah, Mandiri Syariah, Bank Permata Syariah, dan Bank Bukopin Syariah. “Kami memberikan edukasi agar bank-bank itu tahu bahwa ada peluang dan risiko.” (19)
NIAGA & JASA
6 Jamsostek gandeng Ditjen Pajak pacu kesertaan JAKARTA: PT Jamsostek (persero) menggandeng Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan untuk menambah jumlah kesertaan jaminan sosial itu melalui pendataan pemilik nomor pokok wajib pajak (NPWP). Direktur Utama PT Jamsostek (persero) Hotbonar Sinaga mengatakan pemilik NPWP tidak semua menjadi peserta jamsostek, sehingga sebelumnya akan dilakukan pendataan ulang. ”Upaya tersebut sebagai tindak lanjut dari UU No.3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang mengupayakan semua pekerja menjadi peserta jaminan sosial ini, termasuk para pemilik NPWP,” ujarnya, kemarin.
Kesertaan pada PT Jamsostek (persero) pada 2011 Keterangan
Jumlah
Peserta baru tenaga kerja Peserta baru perusahaan Tambahan peserta tenaga kerja dalam hubungan kerja Tambahan peserta tenaga kerja jaminan pemeliharaan kesehatan Tambahan peserta tenaga kerja luar hubungan kerja Tambahan peserta tenaga kerja jasa konstruksi
7,91 juta orang 26.125 unit 2,9 juta orang 1,1 juta orang 150.000 orang 3,76 juta orang
Sumber: PT Jamsostek (persero)
BISNIS/TRI/MAHER
KUOTA Ekspor kakao RI turun JAKARTA: Nilai ekspor kakao selama Januari 2011 hanya mencapai US$92,79 juta, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$145,59 juta. “Ekspor turun karena produksinya juga sedang turun. Hujan yang terus turun membuat tanaman banyak kena penyakit dan buah banyak yang tidak jadi,” kata Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhelfi Sikumbang ketika dihubungi dari Jakarta, kemarin. Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Sindra Wijaya mengatakan produksi biji kakao selama Januari-April biasanya memang menurun. “Bulan-bulan ini biasanya memang sedang paceklik,” katanya. Selain itu, dia mengatakan penurunan ekspor terjadi karena serapan industri pengolahan kakao dalam negeri meningkat bermakna dalam 1 tahun terakhir. (BISNIS/MSB)
Presiden minta hambatan dagang diselesaikan Indonesia gugat safeguard Turki OLEH LINDA T. SILITONGA, MARIA Y. BENYAMIN & NATALINA KASIH WASIYATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah mengharapkan hambatan perdagangan Indonesia dan Turki diselesaikan agar kedua negara mencapai total nilai perdagangan sebesar US$5 miliar pada 2014. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan menteri terkait dan eselonnya untuk menyelesaikan setiap masalah hambatan, termasuk di dalamnya melibatkan kalangan dunia usaha. “Dalam realitasnya, banyak sekali nanti isu yang akan kita kelola dalam perdagangan [bilateral]. Mungkin ada hambatan dan masalah, baik yang ada di Turki maupun di Indonesia. Dengan semangat untuk mendapatkan benefit, maka kita akan menyelesaikan semua itu dengan tepat,” kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers bersama dengan Presiden Republik Turki Abdullah Gül di Istana Merdeka kemarin. Kepala Negara mengatakan saat ini total nilai perdagangan Indonesia dan Turki masih kecil, dan Turki mengklaim sekarang Indonesia dalam posisi surplus, dan negara tersebut mengharapkan lebih ada keseimbangan nilai volume perdagangan pada masa mendatang. Indonesia, jelasnya, memandang Turki menjadi negara tujuan perdagangan yang punya prospek bagi sejumlah produk dalam negeri. Mengingat ekonomi di negara tersebut terus tumbuh dan memiliki kapasitas industri yang maju. “Turki jadi pintu gerbang perdagangan investasi dan ekonomi Eropa. Indonesia memandang Turki akan menjadi strong partner dalam kerja sama ekonomi,” katanya. Terkait dengan munculnya sejumlah isu perdagangan, Presiden optimistis semua masalah bisa dicarikan solusinya yang membawa manfaat baik bagi perdagangan Indonsia dan Turki. Kepala Negara mengatakan dalam hubungan perdagangan tersebut, setiap masalah mesti dibicarakan tidak hanya antardua pemerintah, tetapi juga kalangan dunia usaha. “Pengalaman lalu [jika]
bersama dunia usaha dan pemerintah, policy, regulasi, dan direction akan tepat,” katanya. Seperti diketahui kebijakan perdagangan Turki, seperti dikemukakan sejumlah kalangan, dinilai cenderung merugikan Indonesia, sehingga pemerintah diminta untuk mengangkat isu tersebut saat Presiden Turki Abdullah Gül berkunjung ke Indonesia (Bisnis, 5 April 2011).
Turki disanggah Sementara itu, Pemerintah Indonesia mengajukan submisi (sanggahan) atas tindakan safeguard dari otoritas Turki terhadap empat produk ekspor Indonesia yang dituduh merugikan industri domestik di negara itu. Keempat produk ekspor itu adalah travel goods, handsbag, and similar containers, woven fabrics, apparels, dan polyethylene terephthalate (PET). Inisiasi safeguard atas empat produk itu dikeluarkan periode Januari-Maret tahun ini. “Kami sudah melakukan submisi ke negara terkait dengan sanggahan yang cukup beralasan,” ujar Direktur Pengamanan Perdagangan Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Ernawati, di Jakarta kemarin. Erna menjelaskan untuk produk travel goods, handsbag and similar container, inisiasi safeguard telah dikeluarkan Turki sejak 5 Juni 2007 dan dikenakan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) untuk 3 tahun berturut-turut. Namun, sebelum pengenaan BMTP berakhir pada tahun ketiga, otoritas Turki kembali melakukan peninjauan kembali atas kasus tersebut pada 31 Maret 2011 dan langsung mengenakan bea masuk tindakan pengamanan sementara (BMTPS) yang berkisar US$2,70/kg hingga US$4,25/pcs. Untuk produk woven fabrics, kata dia, Turki mengeluarkan inisiasi pada 13 Januari 2011 dan langsung mengenakan BMTPS 28% untuk negara berkembang. Sementara untuk apparels yang terdiri dari 20 nomor pos tarif, inisiasi dikeluarkan pada 13 Januari 2011 dan BMTPS langsung ditetapkan sebesar 37%. Adapun untuk produk polyethylene terephthalate, inisiasi dikeluarkan sejak 11 Maret 2011. “Ini semua kasus baru yang diinisiasi pada 2011. Sekarang sedang dalam proses,” tutur Erna. (linda. silitonga@ bisnis.co.id/
[email protected]/natalina.
[email protected])
PIH berpotensi rugikan negara Rp101,7 miliar OLEH ALGOOTH PUTRANTO Bisnis Indonesia
Jemaah haji Indonesia (orang) Tahun
Jemaah
Wafat
JAKARTA: Hasil 2008 192.178 305 audit Badan Peme2009 208.240 275 riksa Keuangan Semester II/2010 meneSumber: Kemenag, 2011 mukan potensi kerugian negara senilai Selain itu, terdapat ketiRp101,7 miliar terkait dengan pelaksanaan haji dakpatuhan yang mengakibatkan kekurangan periode 2008 dan 2009. Tim audit Badan Pe- penerimaan PIH berupa meriksa Keuangan (BPK) bunga deposito dana juga menolak memberi- setoran awal dari empat kan opini atau pendapat bank penerima setoran atau disclaimer of opin- (BPS) senilai Rp6,06 miliion. “Artinya, laporan ar dan pendapatan bunga keuangan tidak dapat deposito hasil optimalisadiperiksa sesuai dengan si setoran awal biaya PIH standar pemeriksaan,” biasa pada tiga BPS masih tulis laporan hasil audit terutang pajak final yang belum disetorkan ke kas BPK, kemarin. Dengan kata lain, pe- negara Rp3,61 miliar. Audit BPK berkesimpulmeriksa tidak dapat memberikan keyakinan bahwa an kasus-kasus tersebut laporan keuangan bebas pada umumnya terjadi dari salah saji material, karena pejabat yang bersehingga informasi di da- tanggung jawab lalai dalamnya tidak dapat digu- lam menaati ketentuan yang berlaku, tidak cernakan oleh pengguna. Pada Penyelenggaraan mat dan belum optimal melaksanakan Ibadah Haji (PIH) 1429 H dalam atau 2008, tim audit me- tugas dan tanggung jawab. Achmad Djunaedi, nemukan saldo utang Pengelolaan kepada Badan Pengelola Direktur Dana Abadi Umat (BP BPIH dan Sistem InforDAU) senilai Rp6,17 mili- masi Haji Kementerian ar tanpa didukung doku- Agama, mengatakan bahwa kasus yang disampaimen dasar perhitungan. Tim audit juga tidak kan oleh BPK itu merupamenemukan proses re- kan masalah manajerial, konsiliasi antara Badan dan sudah dibicarakan, PIH dan BP-DAU untuk serta masih dalam tahap memastikan jumlah piu- penyelesaian. “Itu kasusnya sudah tang yang seharusnya disajikan, sehingga saldo lama.Tetapi dalam kasus utang DAU tidak dapat tersebut tidak ada pediyakini kewajarannya. nyimpangan seperti koPada PIH 1430 H atau rupsi, tindak pidana dan 2009,ditemukan ketidak- lainnya. Masalahnya adapatuhan yang mengaki- lah manajerial. Jadi tidak batkan potensi kerugian ada apa-apa. Dalam waknegara berupa penghapus- tu dekat juga selesai,” an piutang Rp84,37 mili- katanya ketika dihubungi ar yang tak sesuai keten- Bisnis tadi malam. tuan. (RAHMAYULIS SALEH)
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
MISI PERDAGANGAN: (Dari kiri) Wakil Menteri Pertanian Amerika Serikat (AS) Michael Scuse, bersama Ketua Kadin AS untuk Indonesia Dennis Herffernan, dan Wakil Ketua Kadin Indonesia bidang Makanan & Agribisnis Franky Widjaja, mendengarkan pertanyaan peserta diskusi di Jakarta, kemarin. Wakil Menteri Pertanian AS bersama 20 delegasinya berada di Indonesia untuk memimpin misi perdagangan dan investasi agribisnis hingga 7 April 2011 . Misi tersebut merupakan bagian dari prakarsa National Export Initiative yang dicanangkan Presiden AS Barack Obama.
BISNIS/KELIK TARYONO
KAPASITAS PRODUKSI: Karyawan PT Smart Tbk memeriksa kemasan minyak
goreng di lokasi pabriknya di Marunda Center International Warehouse & Industrial Estate, Bekasi, Jawa Barat, belum lama ini. Dengan kapasitas pengolahan sekitar 300.000 ton CPO per tahun, pabrik industri hilir kelapa sawit milik Grup Sinarmas ini mampu menghasilkan sebanyak 168.000 ton minyak goreng dan 112.000 ton margarin per tahun.
ACFTA ubah perdagangan tekstil OLEH MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Implementasi liberalisasi tarif dalam kerangka kerja sama perdagangan bebas Asean China mengubah komposisi perdagangan tekstil dan produk tekstil Indonesia dengan China. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengungkapkan selama periode 2000-2009, seluruh perdagangan sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) mulai dari serat, benang hingga pakaian jadi antara Indonesia dan China selalu dalam kondisi minus di mana impor lebih besar dibandingkan dengan ekspor. Sejak Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) diberlakukan, terjadi perubahan komposisi untuk perdagangan serat dan benang. Ekspor serat dan benang meningkat signifikan. “Itu menandakan industri serat dan benang mulai memadai untuk masuk ke pasar ekspor terutama China,” kata Ade kepada Bisnis, kemarin. Dia mengatakan komposisi perdagangan serat dan benang kini menjadi 65% untuk ekspor dan 35% untuk impor. “Jadi ekspor kita sudah mulai besar untuk serat dan benang,” tuturnya. Untuk pakaian jadi, Ade mengakui, komposisi perdagangan masih didominasi oleh impor. China dengan kemampuan daya saingnya mampu memasukkan pakaian jadi ke pasar dalam negeri dengan harga yang jauh lebih murah. “Untuk pakaian jadi, kita masih defisit. Susah untuk mengalahkan produk pakaian jadi China. Produk mereka lebih murah,” ungkapnya. Menurut Ade, secara keseluruhan pascaimplementasi ACFTA, perdagangan sektor TPT mulai dari serat hingga pakaian jadi mengalami kenaikan 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dia menilai di satu sisi ACFTA berdam-
pak negatif pada pasar domestik karena membanjirnya impor pakaian jadi. Di sisi lain kenaikan ekspor untuk sektor TPT membuktikan ACFTA ikut berdampak positif pada pertumbuhan perdagangan di antara kedua negara. Kondisi ini, lanjut dia, harus dimanfaatkan oleh industri serat dan benang di dalam negeri untuk meningkatkan produktivitasnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan China yang sangat tinggi. China, sambung dia, membutuhkan impor serat dan benang yang cukup tinggi untuk kebutuhan produksinya di dalam negeri. “Sekarang tinggal bagaimana kita mengamankan pasar untuk produk pakaian jadi dari China yang ikut menggempur pasar domestik,” tegas dia. Ade menambahkan untuk menghadang China, perlu penguatan daya saing bagi industri dalam negeri. Selama persoalan daya saing industri dalam negeri belum terselesaikan, akan sulit bagi industri dalam negeri untuk menahan gempuran produk China. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu tanpa menyebut angka pasti menyatakan, ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia ke China, 60% berupa produk garmen, 37% serat dan benang dan 3% kain. Dalam diskusi dengan Forum Wartawan Perdagangan di Bandung belum lama ini, dia mengatakan industri tekstil China saat ini berkurang daya saingnya karena peningkatan biaya tenaga kerja. Selain itu ketegangan antara China dan Amerika Serikat maupun Uni Eropa juga berdampak terhadap daya saing industri tekstil negara tersebut. Mari mengatakan dalam 3 tahun terakhir program pengembangan industri tekstil sudah teratasi oleh Kementerian Perindustrian. “Namun, untuk produk pakaian jadi masih perlu peningkatan kualitas maupun promosi,” katanya.
KPI minta pelaut asing dibatasi OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Para pelaut asing yang bekerja di kapal perikanan berbendera Indonesia harus dibatasi, karena merebut lapangan kerja pelaut lokal dan disinyalir menyebarkan penyakit HIV/ AIDS. Presiden Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Hanafi Rustandi menyatakan kondisi persaingan pelaut asing dan lokal sangat memprihatinkan, bahkan diperkirakan 70% dari lapangan pekerjaan di kapal perikanan sudah dikuasai oleh pekerja asing. Menurut dia, para pelaut asing yang banyak bekerja di perusahaan kapal ikan berbendera Indonesia di antaranya berasal dari Thailand, Burma dan juga Kamboja, karena gaji yang harus dibayarkan relatif lebih rendah dibandingkan dengan pelaut lokal.
“Dengan kondisi seperti itu, kami mendesak pemerintah untuk segera membatasi pelautpelaut asing yang bekerja di kapal perikanan berbendera Indonesia,” katanya, kemarin. Hanafi menjelaskan kapal-kapal perikanan yang diawaki oleh para pelaut asing itu sering melakukan illegal fishing dan transhipment di laut, sehingga sangat merugikan negara. Namun, dia belum dapat menjelaskan secara rinci jumlah pelaut asing yang bekerja di kapal-kapal ikan berbendera Indonesia, hanya biasaya tercatat 5-10 orang pelaut asing ada di setiap kapal ikan itu. Selain itu, dalam menangkap ikan, mereka sering melanggar aturan internasional, baik mengenai jenis ikan maupun tidak melaporkan jumlah ikan yang ditangkap. “Ikan hasil tangkapan pelaut
asing itu sering dijual dan dialihkan ke kapal lain di tengah laut, sehingga sulit terpantau oleh pengawas pelabuhan,” ungkap Hanafi yang juga Ketua ITF (International Transport Workers Federation) Asia Pasifik. Dari hasil pantauan KPI, Hanafi menilai kondisi tersebut banyak terjadi di kawasan laut di Provinsi Maluku dan Papua, sehingga diharapkan pemerintah daerah setempat dan lembaga terkait lainnya ikut serta menertibkan pelaut asing tersebut. KPI meminta pada 2012 tidak ada lagi pelaut asing bekerja di kapal-kapal perikanan nasional yang melakukan penangkapan ikan di wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. Desakan itu, diungkapkan Hanafi juga terkait dengan kegiatan para pelaut asing yang sering singgah di berbagai pelabuhan di wilayah timur Indonesia, yakni
meresahkan masyarakat sekitar karena disinyalir ikut menularkan/menyebarkan penyakit HIV/ AIDS. Bahkan, menurut dia, ribuan pelaut asing, khususnya asal Burma kini tinggal dan membaur dengan masyarakat Tual, Maluku Tenggara. Pihak International Labour Organization (ILO) dan UNHCR (Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB) berupaya mengurangi populasi pelaut asing yang tinggal di wilayah itu, tetapi sampai kini belum berhasil. Begitu pula di wilayah Papua, karena penyebaran penyakit HIV/AIDS sangat tinggi dan mencemaskan masyarakat. Sebagai satu upaya mengurangi jumlah pelaut asing, maka pemerintah harus menyiapkan kebutuhan pelaut yang memenuhi standar sertifikasi keselamatan pengawakan.
Tercatat selama 2005-2009 dibutuhkan sekitar 43.806 orang pelaut, sedangkan lembaga pendidikan kepelautan di Tanah Air dalam kurun waktu 5 tahun terakhir hanya mampu mencetak 6.500 orang perwira laut dan 5.000 orang anak buah kapal. Peter van Rooij, Direktur ILO Jakarta, mengatakan pelatihan bagi pelaut merupakan kontribusi dan promosi bagi pemuda yang ingin bekerja di sektor perikanan. Hal ini penting karena masih sedikit orang lokal di sektor perikanan dibandingkan dengan tenaga asing. Untuk itu, menurut Peter, dibutuhkan berbagai pelatihan bagi para pelaut untuk meminimalkan kekurangan tenaga kerja lokal yang terlatih di kapal perikanan berbendera Indonesia dan membantu kebutuhan tenaga terlatih untuk perusahaan perikanan.
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
Harga obat kanker bisa turun 50% OLEH RAHMAYULIS SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Harga obat kanker di dalam negeri diperkirakan bisa turun hingga 50%, setelah PT Kalbe Farma Tbk memproduksi obat itu mulai 2012. Kalbe Farma saat ini membangun pabrik khusus untuk obat kanker senilai Rp200 miliar di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Pabrik yang didirikan di atas lahan seluas 3.800 m2 itu ditargetkan rampung pada 2012. Joni Fauzi, Deputi Direktur Ethical Kalbe Farma, mengungkapkan kebutuhan obat kanker di Tanah Air cukup tinggi, sekitar Rp800 miliar—Rp1 triliun per tahun. “Pabrik yang nantinya menggunakan mesin modern berteknologi tinggi itu mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi yang siap untuk diekspor, di samping untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujarnya kemarin. Joni menambahkan pabrik obat kanker itu menempati 15% dari luas lahan di Dankos Farma, yang merupakan pabrik keempat terbesar dari sembilan pabrik perseroan, yakni setelah Kalbe Farma Cikarang, Kalbe Morinaga Cikampek,
dan Bintang Toedjoe Pulo Mas. Selama ini, tutur Joni, obat kanker yang dipasarkan Kalbe berasal dari impor. “Ada sekitar 18 jenis obat untuk penyakit kanker yang kami miliki lisensinya untuk dipasarkan di Indonesia.” Menurut dia, apabila pabrik obat kanker sudah dibangun di dalam negeri, harga obat kanker diharapkan bisa ditekan 30%—50% dari harga saat ini. “Untuk sementara, kami akan membeli bahan baku obat dari luar dan diproduksi di pabrik tersebut. Sebab, hingga sekarang belum ada bahan baku obat yang diproduksi di Indonesia karena investasi cukup mahal,” kata Joni. Dia mengatakan pembangunan pabrik obat kanker itu merupakan bentuk kepedulian Kalbe Farma untuk mendukung program pemerintah dalam penanganan penyakit kanker. “Kami ingin membantu masyarakat dalam mengobati kanker dengan memproduksi obat yang lebih terjangkau,” kata Michael Buyung Nugroho, Direktur Farmasi Kalbe. Dia mengatakan selama ini perseroan memasarkan berbagai obat kanker, seperti Carboplatin, Cyclophosphamide, Epirubicin, dan Paclitaxel.
MANUFAKTUR
7
Kenaikan harga baja berlanjut Pemasok bahan baku diduga lakukan kartel OLEH NATALINA KASIH WASIYATI & RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Industri baja di dalam negeri mewaspadai berlanjutnya kenaikan harga baja global hingga akhir tahun ini, menyusul kemungkinan lonjakan permintaan dari Jepang untuk rekonstruksi negara itu pascagempa dan tsunami. Direktur Eksekutif Indonesian Iron & Steel Industri Association (IISIA) Edward R. Pinem mengatakan dampak dari bencana gempa bumi dan tsunami di Jepang sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap industri baja global, termasuk Indonesia. Sebelum terjadi bencana dahsyat itu pada 11 Maret, Jepang memproduksi sekitar 100 juta ton baja per
tahun dan negara itu memerlukan lebih banyak baja untuk Perkembangan harga pemulihan pascabencana. bahan baku baja “Kami menjadikan musibah tersebut perhatian utama deBahan baku Harga (US$/ton) ngan kondisi [Jepang] saat ini Des. 2010 Mar. 2011 karena negara itu memproduksi 100 juta ton per tahun. Kami Besi bekas 450 520 Bijih besi 174 186 belum tahu dampak terhadap Slab 580 680 produksi dan harga akan seperti Billet 592 670 apa. Yang jelas, mereka akan menyerap baja dalam jumlah Sumber: IISA besar untuk recovery ekonomi,” katanya kemarin. Berdasarkan laporan produberdasarkan proyeksi tahunan, sen baja nasional, tutur Edward, tingkat produksi belum mampu pada kuartal I/2011 harga bahan mengimbangi pertumbuhan perbaku baja naik hingga 20% di- mintaan baja. Akibatnya, harga bandingkan dengan periode yang produk itu akan terus naik sesuai sama tahun lalu. dengan prediksi awal industri. “Kami sudah memprediksikan IISIA memprediksi harga baja naik 15%—23% pada 2011 dibandingkan sejak awal soal kenaikan produksi dengan harga tahun lalu. Pada itu. Akan tetapi, situasinya tetap semester I/2011, asosiasi itu mem- belum bisa mengubah kesenjangprediksi harga mencapai US$1.000 an antara kebutuhan dan permintaper ton, dari posisi pada akhir 2010 an sehingga harga baja tetap naik sesuai dengan prediksi,” katanya. sekitar US$600—US$700 per ton. Irvan mengatakan sentimen neCo-chairman Flat Product IISIA Irvan Kamal Hakim mengatakan gatif terhadap harga juga dipicu
oleh pengurangan kapasitas produksi oleh Pemerintah China terkait dengan kebijakan lingkungan hidup. Padahal, dari total konsumsi baja dunia sebesar 1,2 miliar ton, lebih dari 50% dipasok oleh China.
Kartel bahan baku Menurut Pinem, industri baja juga menghadapi dilema akibat praktik kartel oleh pemasok bahan baku. Impor bahan baku mencapai 90%, terutama dari Amerika Latin, seperti Brasil dan Chile. “Industri baja menghadapi kondisi yang berat. Kami mengalami dilema karena menghadapi praktik kartel bahan baku.” Dia mengatakan negara penghasil bijih besi memainkan harga ketika terjadi peningkatan kebutuhan baja di pasar internasional. Berdasarkan data IISIA, harga bahan baku saat ini 7%—13% lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada akhir Desember 2010. (natalina.
[email protected]/rudi.ariffianto@bisnis. co.id)
Menyelaraskan bisnis konstruksi dengan isu lingkungan BISNIS INDONESIA
Beberapa waktu lalu, wartawan Bisnis Gung Panggodo S. mengikuti konferensi pers tahunan BASF di Ludwigshafen, Jerman. Pada acara itu sekaligus meninjau kantor pusat BASF dan mengikuti perkembangan teknologi di perusahaan kimia terbesar dunia tersebut. Berikut laporannya.
D
erasnya arus urbanisasi di banyak negara telah mengubah gaya hidup manusia. Sebagian besar penduduk dunia, sekitar 65%, saat ini tinggal di perkotaan sehingga memunculkan kebutuhan akan tempat tinggal seperti rumah, apartemen, dan kondominium. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya kebutuhan material bangunan seperti pasir, kayu, semen, air, hingga energi, yang kesemuanya memunculkan peluang bisnis yang besar. Namun, hal penting yang harus diperhatikan semua pihak adalah soal kesinambungan kehidupan itu sendiri, sehingga dibutuhkan suatu pendekatan global guna memenuhi berbagai kebutuhan dimaksud. Bagaimana tidak, pasokan pasir kian menyusut, kayu menjadi komoditas langka, dan apabila masalah ini tidak ditangani dengan baik justru akan menimbulkan masalah lain yang lebih besar yaitu kerusakan lingkungan.
sehingga menghasilkan tren yang Hal lain yang tidak kalah penting meningkat terhadap berbagai keadalah kebutuhan terhadap produk butuhahan manusia khususnya di kimia, plastik, semen, hingga energi bidang konstruksi. Kondisi ini mendi sektor konstruksi harus memperhatikan kesinambungan dari produk- dorong pertumbuhan permintaan produk kimia dan plastik untuk sekproduk itu sendiri mengikuti dinator industri. mika di masyarakat. Krauch menandaskan perkemOleh sebab itu, tidaklah salah apabangan tersebut mendorong peningbila Tilman Krauch, Head of Global katan permintaan produk konstruksi Construction Steering Committee berkualitas tinggi, serta kebutuhan BASF, menyatakan bahwa aktivitas atas produk-produk hemat energi bisnis akan berkesinambungan apayang berkelanjutan. Di sektor tersebila berhasil mengombinasikan kepentingan ekonomi dengan perlin- but, BASF menghasilkan produk konstruksi mulai dari lantai, dindungan lingkungan hidup serta ding, kerangka rumah dan banguntanggung jawab sosial. an, atap, hingga produk-produk Semua hal ini, lanjutnya, harus memberikan kontribusi bagi kualitas aksesori rumah. Coba bayangkan, berapa lama hidup manusia yang tinggi dan bagi waktu yang dibutuhkan untuk memkelangsungan hidup generasi selanbangun rumah atau gejutnya. dung-gedung yang menKrauch memaparkan Bagian julang apabila semuanya masalah tersebut kepaterakhir dari dilakukan secara konda belasan jurnalis yang dua tulisan vesnional. Apabila mateberasal dari Indonesia, rial bangunan yang Singapura, Thailand, dipakai adalah jenis konvensional India, Vietnam, Jepang, Korea yang biasa kita pakai, bisa dipastiSelatan, dan China pada acara Asia kan proses pembangunannya Media Tour BASF di Ludwigshafen, memakan waktu sangat lama. Jerman, belum lama ini. Tingkat keamanannya juga diPria ramah yang akrab dengan pertanyakan mengingat beratnya kalangan pers ini menjelaskan, beban bahan bangunan yang harus dengan kondisi masyarakat seperti ditopang oleh pondasi gedungini, pertumbuhan bisnis produk kimia dan plastik di sektor konstruk- gedung jangkung ini. Karena itu, dibutuhkan teknologi si mencapai 15%. lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sektor dan inovasi dalam menghasilkan bahan bangunan yang bisa industri secara umum. memenuhi berbagai kebutuhan dan Hal ini disebabkan oleh semakin tantangan dimaksud. Padahal, pada tingginya tingkat urbanisasi di bersaat yang sama terjadi lonjakan perbagai negara di dunia. Beberapa mintaan akan tempat tinggal serta negara emerging market mengalami ruang kantor untuk melayani perpertumbuhan ekonomi yang tinggi,
tangan tersendiri bagi bisnis konstruksi.
Beberapa proyek konstruksi BASF di dunia
Kontribusi signifikan
Proyek
Solusi
Burj Khalifa, Dubai, UEA
Struktural untuk kekuatan
Hotel di Pulau Yas, Abu Dhabi, UEA
Melindungi konservasi sumber daya alam
Google R&D Center, Zurich, Swiss
Keindahan
Shanghai World Expo, China
Bangunan yang berkesinambungan
Jembatan Akashi Kaikyo, Jepang
Efisiensi konstruksi
Genexis Theatre Fusionopolis, Singapura
Optimalisasi akuistik
Cilandak Town Square Jakarta
Daya tahan dan fashionable lantai
Sumber: BASF
tumbuhan industri dan ekonomi. Masalah ini akan tambah rumit apabila dihadapkan pada adanya perbedaan lokasi atau negara yang membutuhkan solusi berbeda. Perbedaan suhu udara di negara dua musim dengan di negara empat musim, ketinggian bangunan, dan lain-lain, tentu membutuhkan solusi yang berlainan dalam penggunaan dinding bangunan dengan jenis material, teknologi, dan solusi yang berbeda-beda. Sebagai contoh, pembangunan Burj Khalifa, di Dubai yang dikerjakan oleh perusahaan itu, membutuhkan solusi dalam penyediaan
BISNIS/HUSIN PARAPAT
bahan bangunan secara cepat dan sesuai dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam pembangunan gedung tertinggi di dunia itu. Setiap minggu ditargetkan terbangun dua lantai bangunan, sehingga dibutuhkan teknologi dan inovasi untuk mencapai target itu. Masalah perbedaan temperatur udara di luar dan di dalam ruangan juga harus diatur dengan baik dengan menggunakan jenis bahan bangunan (dinding) yang ringan, tetapi kuat. Faktor embusan angin, keandalan konstruksi, hingga kecepatan dalam pembangunannya merupakan tan-
Berbagai kendala dan tantangan tersebut menimbulkan peluang bisnis yang tidak kecil, seperti yang selama ini dijalankan oleh BASF. Krauch menjelaskan beberapa produk dan layanan yang ditawarkan oleh BASF untuk bidang konstruksi yaitu menyangkut soal bahan mentah, bahan-bahan intermediasi, formulasi, material konstruksi, hingga sistem yang dipakai oleh konstruksi tersebut. Semua produk dan layanan di bidang konstruksi telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan bisnis perusahaan yang berkantor pusat di tepi Sungai Rhein, Ludwigshafen, Jerman ini. Sektor konstruksi, otomotif, dan utilitas, jelas Krauch, memberikan kontribusi 10%--15% dari total penjualan BASF yang mencapai 50,69 miliar euro. Penjualan dari sektor bisnis konstruksi tercatat 1,99 miliar euro. Secara global, nilai bisnis konstruksi mencapai 4,46 triliun euro dan memberikan kontribusi 10%— 40% dari PDB masing-masing negara dan menyerap sekitar 10% dari tenaga kerja di dunia. Besarnya potensi bisnis ini membuat BASF kian menekuni bidang konstruksi dan menganggapnya penting sebagai salah satu penyumbang penjualan utama BASF, selain dari industri kimia, agrikultur, elektronik, dan jenis industri lainnya. (
[email protected])
OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
TRANSMISI
'Target 1 juta unit tercapai 2014' Utilisasi pabrik mobil masih 80%
27 Merek ikut IIMS 2011 JAKARTA: Indonesia International Motor Show (IIMS) ke-19 yang digelar pada Juli mendatang akan menampilkan 27 merek kendaraan, yang terdiri dari 20 merek mobil penumpang dan tujuh merek mobil komersial. Merek-merek yang akan tampil a.l. terdiri dari Audi, BMW, Chevrolet, Daihatsu, Ford, Geely, Honda, Hyundai, Jaguar, Jeep, KIA, Mazda, Mercedes-Benz, Mitsubishi Motors, Nissan, Peugeot, Subaru, Suzuki, Toyota, dan VW. Sedangkan tujuh merek mobil komersial adalah Mitsubishi Fuso, Foton, Hino, Isuzu, Mercedes-Benz, Man Trucks, dan UD Trucks. Jika dibandingkan dengan penyelenggaraan IIMS tahun lalu, jumlah peserta pameran mengalami peningkatan, mengingat sebelumnya IIMS 2010 hanya diikuti 22 merek kendaraan. (BISNIS/FSI/ELH)
Mazda ekspansi ke Cirebon JAKARTA: Mazda menambah jaringan penjualannya di Tanah Air dengan mengoperasikan diler di Cirebon, Jawa Barat. Menurut Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia Yoshiya Horigome, pembukaan showroom Cirebon itu merupakan bagian dari ekspansi ATPM asal Jepang itu di Indonesia. Showroom yang dioperasikan oleh PT Sumber Trada Mobilindo tersebut menampilkan semua varian Mazda di Indonesia, mulai city car Mazda2 dan Mazda2 Sedan, Mazda6, CX-7, CX-9, dan seri kabin ganda BT-50,” ujarnya baru-baru ini. (BISNIS/TRD)
OLEH FAJAR SIDIK & ELVANI HARIFA NINGSIH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia memperkirakan target penjualan mobil di dalam negeri sebanyak 1 juta unit akan terealisasi pada 2014. Kendati menghadapi banyak tekanan, untuk tahun ini, pasar mobil diyakini masih dapat mencapai target awal, yaitu 830.000 unit. Gaikindo mulai memetakan pertumbuhan pasar otomotif menuju angka 2 juta unit dapat terealisasi pada 2018 dengan harapan terjadi perbaikan iklim pengembangan usaha, percepatan pembangunan infrastruktur dan kearah pengembangan pabrikan ke bidang rancang bangun. Ketua Umum Gaikindo Sudirman M. Rusdi mengatakan target penjualan kendaraan roda empat sebanyak 1 juta unit akan tercapai paling lambat pada 2014, sedikit tertunda dari proyeksi semula yang dicanangkan bersama
Penjualan mobil di Indonesia Tahun
Unit
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2014 2018
533.917* 318.904 433.341 603.774 483.548 764.710 780.000-830.000** 800.000-850.000** 1.000.000-1.200.000** 2.000.000
Sumber: Gaikindo, 2011 *) Angka di luar mobil yang diimpor oleh perusahaan di luar anggota Gaikindo **) Proyeksi
pemerintah bisa terealisasi pada tahun ini. Namun, katanya, penjualan otomotif banyak dihadang berbagai persoalan di dalam negeri terutama menyangkut kebijakan fiskal mulai bea masuk, pajak progresif, pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama, serta kenaikan harga bahan bakar minyak, dan persoalan infrastruktur di samping bencana Jepang yang menghambat produksi dan distribusi. “Sejak 2007 pemerintah canangkan penjualan mobil 1 juta unit pada 2011 ini. Tetapi, karena
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
PAMERAN OTOMOTIF: Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman M.R. (kanan) bersama Ketua Gaikindo Yohannes Nangoi, menjawab pertanyaan wartawan dalam sebuah jumpa pers
di Jakarta, kemarin. Gaikindo akan menyelengarakan pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) ke 19 yang dijadwalkan pada 22-31 Juli di Jakarta Internasional Expo Kemayoran.
‘Pasarnya masih bagus’ BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Astra International Tbk-Daihatsu baru-baru ini meresmikan showroom terpadu di kawasan Cibubur, Jawa Barat. Showroom baru ini diyakini dapat memberikan kontribusi positif terhadap penjualan Daihatsu pada masa mendatang. Guna mengetahui strategi ke depan dan kaitannya dengan pasar otomotif nasional, Bisnis mewawancarai Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra dalam beberapa kesempatan. Berikut petikannya. Bagaimana Daihatsu menyikapi potensi gangguan pasokan kendaraan dan suku cadang dari Jepang? Kami hanya bisa menunggu keputusan dari prinsipal. Selain itu, kami masih menunggu hasil kajian mengenai masalah pasokan. Pasokan itu kan merupakan mata rantai, mulai dari tier 1, tier 2, dan seterusnya. Dari hasil kajian itu baru bisa diketahui komponen apa saja yang dianggap krusial dan pada tahap tier mana masalah tersebut muncul. Meski demikian, sebagai pelaku usaha, kami harus tetap optimistis dalam menyikapi masalah ini. Lagi pula, Daihatsu telah memiliki pabrik dan mata rantai pemasok yang tersebar di beberapa negara, bukan hanya Jepang. Jadi diharapkan gangguan pasokan dari Jepang bisa diatasi dengan stok dari kawasan lain. Berapa lama gangguan pasokan ini berlangsung? Ada yang bilang 3 bulan, ada yang bilang 6 bulan. Tetapi saya sendiri belum bisa memprediksi. Bagaimana kinerja pasar otomotif pada Maret? Pasarnya masih bagus. Angka penjualannya mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jika Februari angkanya se-
9
kitar 70.000-an unit, pemerintah mepada Maret ini bisa nyangkut regulasi tembus 80.000 unit. mobil murah dan Angka tersebut meramah lingkungan. lampaui perkiraan Kalau sudah ada penjualan yang semula regulasi yang jelas, di kisaran 75.000 unit, barulah kami bisa setelah adanya kepasmenyusun perencatian ditundanya pengnaan secara konprehapusan subsidi BBM hensif. (bahan bakar minyak). Apa pertimbangKeadaan ini makin dian Daihatsu memperkuat dengan kondisi buka showroom makro ekonomi yang terpadu di kawasmasih kondusif. an Cibubur? Memang di beberapa Di Cibubur kan daerah seperti Jawa banyak kompleks Amelia Tjandra Timur telah terjadi perumahan yang penurunan penjualan warganya merupaakibat penaikan pajak kendaraan kan konsumen potensial bagi probermotor menjadi 15% dari sebeduk-produk kami. Selama ini telah lumnya 10%, tetapi porsi penuterbukti bahwa showroom Cibubur runannya tidak terlalu signifikan memberi kontribusi cukup signifidibandingkan dengan penjualan kan terhadap kinerja penjualan secara keseluruhan, Daihatsu. Itulah sebabnya mengapa kami Bagaimana dengan penjualan mau mengembangkan showroom Daihatsu? ini dan meningkatkan standar Selama 2 bulan pertama masih bengkel sesuai dengan standar Daioke. Adapun untuk Maret juga mahatsu Jepang. sih lumayan. Memang di beberapa daerah terutama Jawa Timur penBaru-baru ini Daihatsu menjualan Daihatsu agak menurun aki- dapat penghargaan sebagai mebat dampak penerapan pajak prorek yang paling direkomendasigresif dan penaikan pajak kendarakan oleh konsumen pada tahap an bermotor. pembelian awal dari JD Power. Apakah Daihatsu masih bera- Apa makna penghargaan ini bagi Daihatsu? da di posisi nomor dua? Hal ini masih harus dilihat hasil Penghargaan ini merupakan penpenjualan Maret. Sebagai informasi, gakuan konsumen terhadap kualipada Januari kami unggul dari Mit- tas produk Daihatsu. Penghargaan subishi, tetapi pada Februari kami ini sekaligus menjadi ‘cambuk’ kalah, dan Maret ini kemungkinan bagi kami untuk dapat mempertakalah lagi. Untuk memastikan pehankan sekaligus meningkatkan ringkat selama triwulan I tahun ini, kualitas produk. kita harus menunggu hasil resmi Peningkatan kualitas tidak hanya penjualan Maret. Kami sih berharap pada produk, tetapi juga di bidang masih mampu bertengger di posisi lain seperti kualitas layanan dan SDM. dua. Kami tentunya berharap pengharBagaimana dengan rencana gaan ini bisa menjadi nilai tambah produksi mobil murah Daihat- bagi Daihatsu untuk meningkatkan su?Khabarnya akan berkolabo- kinerja penjualan. Dengan adanya rasi lagi dengan Toyota seperti pengakuan dari konsumen, tentunya merek Daihatsu akan menjadi salah Xenia-Avanza? satu pilihan utama konsumen dalam Saya belum bisa kasih komentar, karena belum ada arahan dari prin- membeli kendaraan bermotor. sipal. Selain itu, hingga kini kan • Pewawancara: AFRIYANTO belum ada konsep yang final dari
keadaan ekonomi dunia kurang baik akhirnya menjadi mundur, termasuk ada gangguan musibah dan persoalan di dalam negeri seperti pajak dan BBN,” jelasnya kemarin. Sudirman menjelaskan penjualan mobil pada tahun ini berdasarkan proyeksi Gaikindo akan mencapai kisaran 780.000 sampai dengan 830.000 unit meskipun dihadapkan pada gangguan pasokan komponen dari Jepang, sedangkan pada 2012 diharapkan akan mencapai angka 850.000
unit. Setelah itu, sambung dia, pertumbuhan industri otomotif akan semakin cepat hingga memasuki 2014 yang diperkirakan bisa menembus penjualan 1 juta unit bahkan akan melampaui seiring dengan percepatan infrastruktur, dan pembenahan kebijakan sektor otomotif. “Tren penjualan industri kendaraan roda empat di pasar domestik terus meningkat di mana pada 2009 sempat turun ke angka 483.068 unit namun pada 2010 kembali meningkat 57% menjadi 764.710 unit, dan sampai 2014
menuju 1 juta unit. Ke depan mulai dirancang pencapaian ke angka 2 juta unit yang diperkirakan pada 2018,” kata dia. Sudirman menambahkan pangsa pasar otomotif fi Indonesia masih tergolong rendah sekitar 3,1% pada periode JanuariSeptember 2010, masih berada di bawah India yang memiliki market share sebesar 4,4% dan Jepang yang 7,9%. Di sisi lain, lanjutnya, utilisasi kapasitas produksi pada 2010 tercatat sebesar 702.508 unit atau sekitar 80% dari kapasitas terpasang nasional. Sedangkan ekspor kendaraan sebanyak 85.796 unit.
Potensial Pada kesempatan itu, Ketua II Gaikindo Yohannes Nangoi memaparkan potensi pasar otomotif di pasar domestik sangat tinggi baik untuk kendaraan komersial maupun penumpang sehingga target penjualan 1 juta unit bisa tercapai. Yohannes yang juga Presdir Isuzu Astra Motor Indonesia menyatakan pihaknya mematok pertumbuhan penjualan rata-rata tahunan sekitar 20%-30% dan pada tahun ini saja diproyeksikan bisa mencapai angka penjualan sebanyak 37.600 unit. “Untuk jangka panjang, kami
optimistis potensi penjualan mobil di pasar domestik akan tumbuh semakin cepat sehingga target 1 juta unit pada 2014 dan menuju 2 juta unit pada 2018 sangat besar peluangnya.” Dia menambahkan persoalan jangka pendek yang menimpa industri otomotif Jepang pascagempa bumi dan tsunami diperkirakan cepat recovery paling lama dalam 2 bulan ke depan proses produksi dan pasokan akan kembali normal dan pasar akan kembali terdongkrak. Sepanjang 2010, pasar mobil Indonesia menduduki peringkat dua di tingkat Asean, dengan pangsa pasar sebesar 30,6% atau berada di bawah Thailand yang market share-nya sebesar 32% dengan 800.357 unit, dan di atas Malaysia dengan market share 24,2% (605.156 unit). Sementara itu, di tingkat global penjualan Indonesia pada 2009 hanya memperoleh market share 0,9% dari total pasar dunia yang volumenya mencapai 60,512 juta unit. Adapun, data Januari hingga September 2010, pangsa pasar Indonesia meningkat menjadi 1,1% dari total pasar dunia sebesar 51,384 juta unit. (elvani.
[email protected]/
[email protected])
OPINI
Rabu, 6 April 2011
Kenyamanan vs kehati-hatian
T
erungkapnya kasus pembobolan (fraud) Citibank yang dilakukan oleh manajer seniornya, Inong Malinda Dee, menyadarkan kita bahwa bank kelas dunia itu tidak bisa menjamin keamanan dana publik yang dititipkan dan diinvestasikan pada lembaga keuangan itu. Padahal, lembaga keuangan sekelas Citibank seharusnya punya sistem keamanan yang bisa memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi nasabahnya. Modus yang dipakai oleh wanita sosialita dalam menjalankan aksinya membobol dana nasabah adalah dengan berbekal blangko-blangko kosong yang telah ditandatangani nasabah untuk investasi sesuai dengan permintaan nasabah. Lewat kerja sama yang rapi dengan teller, uang nasabah berpindah ke rekening Malinda dan diputarkan ke instrumen investasi yang returnnya dikembalikan ke nasabah dengan nilai berbeda alias tidak seluruhnya dikembalikan, melainkan sebagian dibagi-bagi bersama kelompoknya. Kejadian semacam ini bisa terjadi pada layanan priority banking akibat sudah terbentuk iklim kebiasaan nasabah yang terlalu percaya pada bankir. Padahal priority banking adalah layanan bagi nasabah kakap dengan layanan prima, sehingga nasabah berkantong tebal ini tidak perlu mengikuti prosedur layanan nasabah melalui teller dan konter. Nilai dana nasabah Citibank yang dibobol lebih dari Rp20 miliar. Kejahatan perbankan selalu terjadi dengan melibatkan orang dalam, sehingga masalah kelemahan internal menjadi sebab utama dari terjadinya fraud di perbankan. Persoalan supervisi atasan yang ketat dalam berbagai layanan transaksi perbankan harus diterapkan pada semua lini usaha, termasuk layanan priority banking. Bank memang harus memberikan layanan yang prima bagi nasabah-nasabah utamanya— baik perorangan maupun korporasi—mengingat dari merekalah bisnis bank berkembang cepat. Terlebih lagi bank-bank asing lebih senang menggarap nasabah kakap yang bisa memberikan keuntungan besar karena bank tidak perlu menyediakan SDM dalam jumlah banyak untuk mengelola aset yang sama. Keseimbangan antara kenyamanan pelayanan dan kehati-hatian harus dijalankan secara seimbang oleh bank. Tidak salah apabila untuk level manajerial, Bank Indonesia perlu mewajibkan sertifikasi untuk bidang-bidang tertentu sebagai langkah preventif mengantisipasi kemungkinan terjadinya pembobolan bank. Standard operating procesdure pada masingmasing bank harus dipantau dan dievaluasi secara berkala untuk menjamin bahwa prinsip kehati-hatian harus berada di atas kenyamanan pelayanan kepada nasabah. Bagaimanapun, bank harus benar-benar bisa menjaga kepercayaan masyarakat yang menempatkan dananya di lembaga keuangan itu. Bank menjalankan bisnisnya dengan dana masyarakat, sedangkan pemilik hanya berkontribusi sebesar rasio kecukupan modal yang dimiliki, oleh sebab itu Bank Indonesia punya tanggung jawab untuk menjaga kepentingan masyarakat yang memakai jasa perbankan.
TAJUK UTAMA
Problem kredit ketahanan pangan & energi Persyaratan legalitas agunan sering jadi kendala bagi debitur OLEH BAMBANG RIANTO RUSTAM Dosen Magister Manajemen Universitas Riau, Pekanbaru
Beberapa waktu yang lalu media massa ramai memberitakan tentang perlunya kebijakan peningkatan produksi dan stabilisasi harga bahan pangan dan energi pasar domestik untuk menghadapi lonjakan harga minyak mentah dunia di tengah volume produksi minyak nasional yang menurun.
S
alah satu kebijakan yang ditujukan dalam rangka optimalisasi pendanaan untuk program peningkatan ketahanan pangan dan energi nasional adalah melalui penyaluran kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE). Dengan kredit tersebut diharapkan dapat menunjang ketahanan pangan nasional, meningkatkan pendapatan petani, kelompok tani, koperasi, dan mitra usaha. Kredit program ini merupakan upaya pemerintah untuk merangsang peningkatan produksi dan produktivitas usaha tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan dan perkebunan yang menghasilkan pangan nabati dan atau hewani serta tanaman penghasil bahan baku bahan bakar nabati untuk memenuhi kebutuhan sumber energi lain. Sejarah telah mencatat bahwa dulu pemerintah pernah menyalurkan sendiri kredit ini dalam bentuk kredit bimas/inmas, kredit usaha tani. Namun menging-
“
VERBATIM
”
K
“Kami jelas menolak itu.” Ketua KPI Dadang Hidayat soal rencana akuisisi Indosiar oleh SCTV.
TAJUK TAMU
• The Business Times, 5 April
Tamparan bagi buruh
N
egara bagian Ohio menawarkan sebuah konsep baru dalam menghadapi pegawai negeri sipil di salah satu negara bagian AS tersebut. Konsepnya mudah, pemerintah negara bagian hanya perlu memberikan tawaran regulasi dan jika mereka menolak, pemerintah hanya perlu memberlakukan beberapa paksaan. Banding atau upaya arbitrase tidak akan dimungkinkan. Serikat pekerja juga tidak lagi mampu untuk menegosiasikan tunjangan kesehatan atau mengumpulkan iuran anggota. Undang-undang yang memuat konsep tersebut telah ditandatangani Gubernur John Kasich. Kasich merupakan anggota Partai Republik yang telah salah mengartikan mandat yang diberikan kepadanya sebagai sebuah cara untuk membatasi hak para buruh. Di negara bagian Wisconsin, perjuangan mengenai hak buruh juga mengalami jalan terjal. • International Herald Tribune, 4 April
at banyaknya penyimpangan dalam pelaksanaannya, saat ini pemerintah memanfaatkan perbankan untuk menyalurkan KKPE yang dirilis mulai 2007. Sinergi pemerintah dan perbankan dalam menyalurkan KKPE ini diperlukan untuk bisa menyentuh pelaku usaha yang belum bankable. Pemerintah meyakini bahwa perbankan diperlukan untuk membantu petani misalnya dalam hal permodalan. Keyakinan ini sesuai dengan hasil studi Nuryartono (2005) di Sulawesi yang menemukan bahwa tambahan pinjaman bagi petani yang digunakan untuk membiayai aktivitas pertanian ternyata dapat meningkatkan produksi padi.
Dari sisi regulasi salah satu upayanya adalah perluasan jenis kegiatan usaha yang dapat dibiayai, skema penyaluran dan tingkat plafon individual. Regulasi terbaru menyebutkan bahwa kegiatan usaha yang dapat didanai meliputi pengembangan tanaman pangan, tanaman hortikultura, perkebunan, pengadaan pangan berupa gabah, jagung, kedelai dan perikanan, peternakan, penangkapan dan pembudidayaan ikan serta pengadaan/peremajaan peralatan, mesin, dan sarana lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan usaha.
Potret nasional Saat ini sejumlah bank tercatat sebagai bank pelaksana KKPE, di antaranya BRI, Bank Riau dan lain-lain. Tahun 2011 pemerintah telah menetapkan pembiayaan KKPE sebesar Rp8,65 triliun. Pengucuran kredit dialokasikan kepada sektor pengembangan tebu Rp2,99 triliun, tanaman pangan sebesar Rp2,72 triliun dan sisanya untuk berbagai sektor yang lain. Hingga Desember tahun lalu secara nasional penyaluran KKPE tercatat Rp2,69 triliun. Sampai dengan akhir tahun lalu penyaluran kredit tebu masih mendominasi sektor KKPE di samping peternakan dan lainnya. Kita berharap tahun ini seluruh bank pelaksana dapat lebih bekerja keras mengingat penyerapan KKPE rata-rata hanya 15% per tahun dari plafon yang ditetapkan sehingga perlu strategi dan terobosan pemerintah serta bank pelaksana untuk meningkatkannya.
BISN
IS/H U
“Paling kami judicial review.” Deputi Gubernur BI Budi Rochadi soal RUU Mata Uang yang bermasalah.
SIN
PAR A
PAT
KKPE saat ini dapat diberikan melalui kelompok tani, dan atau koperasi bahkan dapat diberikan secara langsung kepada petani, peternak, pekebun, nelayan, dan pembudi daya ikan. Besarnya plafon individual untuk petani, peternak, pekebun, nelayan, dan pembudi daya ikan maksimal adalah Rp100 juta.
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Bisnis
Sihir dari olahraga emenangan tim kriket India pada piala dunia kriket pekan lalu bukanlah kali pertama di mana sebuah event olahraga berhasil memberikan sebuah kebanggaan yang tak ternilai harganya bagi sebuah negara. Tahun lalu, Spanyol melakukan hal yang sama ketika mereka berhasil meraih gelar juara dunia sepak bola di Afrika. Sebuah negara akan selalu merayakan keberhasilan pahlawan olahraga mereka dan hal ini sepertinya akan terus berlangsung. Komentar sinis yang menyatakan bahwa kebanggaan tersebut pada akhirnya akan pudar sah saja dilontarkan. Namun, ada satu hal penting tidak boleh dilupakan. Sebuah event olahraga memiliki pesona untuk menarik perhatian dan imajinasi di berbagai lapisan sosial dan pada saat yang sama menyatukan perbedaan dan batasan. Mereka yang berpendapat bahwa hal tersebut tidak bisa terjadi di Singapura karena negara itu tidak memiliki ketertarikan yang kuat terhadap olahraga mungkin sedikit mengalami amnesia. Mereka melupakan keramaian yang tercipta saat timnas sepak bola Malaysia bertanding dalam Piala Asean.
11
Sudah saatnya bangsa Indonesia bersatu menjadikan teroris sebagai musuh bersama. Hal ini karena sejak perekrutan, pendanaan dan aksi terorisme sudah terbilang canggih dan sangat terorganisasi, sementara kelompok teroris melakukan kekerasan tidak pernah menunjuk siapa yang bertanggung jawab. Bahwa aksi teror bom yang secara masif dilakukan selama Maret 2011 jelas-jelas sengaja dilakukan pihak-pihak tertentu agar situasi di dalam negeri tidak stabil, sehingga kondisi masyarakat menjadi tercekam oleh perasaan takut. Menurut hemat saya, kendati Polri sudah bekerja keras untuk menumpas aksi teror, tampaknya dianggap belum cukup ampuh untuk melakukan perang melawan teror secara sendirian, karena kenyataannya teror bom masih saja terjadi. Padahal bila kita cermati lebih jauh, sebelum adanya pemisahan TNI dengan Polri, tindakan para kelompok teroris ini dapat diantisipasi, karena koordinasi dapat berjalan dengan baik, institusi TNI dan Polri dapat bersinergi. Mengingat isu teroris sudah menjadi isu global, maka TNI sebagai salah satu kekuatan pertahanan utama perlu dilibatkan untuk melawan teroris. Karena aksi teroris kini sudah menjadi momok yang sangat menakutkan, maka dalam menghadapi rangkaian teror yang tidak bisa diprediksi kapan waktunya, pemerintah diminta selalu dapat mengoordinir seluruh kekuatan yang ada. Intelijen yang merupakan ujung tombak dalam mengantisipasi teror hendaknya mempertajam upaya deteksi dini.
Problematika KKPE Skema KKPE biasanya diberikan dalam bentuk modal kerja atau investasi yang diberikan perbankan kepada petani atau melalui kelompok tani dan koperasi yang mendapatkan dukungan subsidi bunga dari pemerintah. Melihat dari persyaratan penyaluran kredit ini tidak terlalu berbeda dengan kredit usaha rakyat (KUR), tetapi terdapat beberapa problem dalam penyalurannya. Masalah pertama belum terpenuhinya aspek persyaratan agunan yang ditetapkan bank oleh debitur. Permasalahan yang sering muncul adalah legalitas kepemilikan tanah dan bangunan. Masalah legalitas kepemilikan ini sebenarnya bisa diatasi apabila pemda memiliki program sertifikasi lahan. Dengan terlaksananya program ini maka kendala agunan akan teratasi
Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Kita harus kompak lawan teroris
Adapun untuk koperasi, kelompok tani dan atau gabungan kelompok tani dalam rangka pengadaan pangan (gabah, jagung, kedelai, dan perikanan) paling banyak Rp500 juta. Begitu pula kelompok tani dalam rangka pengadaan/peremajaan peralatan, mesin, dan sarana lain memiliki besar plafon yang sama.
dan masyarakat dapat lebih bankable. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa meski aspek agunan dari petani terpenuhi, tetapi ini belum memberikan jaminan apapun dalam pengembalian kreditnya. Inilah sebabnya mengapa perbankan tidak begitu antusias menyalurkan kredit ini. Masalah kedua, aspek kepastian pemasaran. Banyak bank yang meminta calon debitur untuk memiliki kerja sama dengan perusahaan yang bisa memberi jaminan bakal membeli hasil panen dengan tujuan agar pengembalian kredit lebih pasti dan banyak debitur tidak bisa memenuhinya. Misalnya, petani tebu di Sumatra dengan calon pembeli pabrik gula. Selain kendala di atas, problem lain sulitnya penyaluran KKPE adalah rendahnya plafon kredit yang dapat diberikan oleh bank. Rendahnya plafon kredit ini menjadi dilematis bagi petani mengingat masalah ketidaktersediaan pupuk sudah menanti. Adanya tunggakan kredit debitur pada skim yang lama dan kendala tidak semua mitra usaha mau menjadi penjamin kredit (avalist) yang disalurkan bagi plasma merupakan masalah yang juga sering terjadi. Melihat dari kondisi di atas kehadiran lembaga penjaminan diharapkan dapat menjadi solusi dari aspek collateral yang diminta bank. Di samping itu keterbatasan jaringan kantor bank dalam menyalurkan KKPE ini dapat diatasi dengan adanya linkage dengan microfinance mengingat lembaga ini jauh lebih efisien dan lebih mengetahui keadaan debitur di wilayah kerjanya. Adanya harga yang tidak stabil dapat diatasi dengan melakukan pemberdayaan koperasi sebagai penyangga fluktuasi harganya. Kesuksesan penyaluran KKPE pada masa depan tidak akan dapat dilepaskan dari keberhasilan peran serta pemerintah, perbankan dan mitra usaha. Peran pemerintah misalnya sangat penting dalam pembinaan, regulasi, pendampingan, perizinan, dan pengesahan kebutuhan kelompok di samping memberikan subsidi bunga selama jangka waktu kredit. Begitu pun dengan sinergi perbankan dan mitra usaha.
PEMBACA MENULIS
Indonesia yang masih lemah payung hukumnya bisa menjadi lahan empuk bagi pelaku aksi-aksi terorisme. Kondisi tersebut harus menjadi pelajaran bagi pemerintah maupun legislatif dalam memberikan perlindungan kepada warga negaranya dari tindakan kelompok teroris. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, selain kerja sama antaraparat keamanan dan intelijen yang selalu bersinergi, diharapkan juga dukungan masyarakat untuk selalu waspada. Untuk itu, kegiatan di lingkungan RT/ RW yang banyak mengetahui dinamika di wilayahnya harus ikut berpartisipasi dengan melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada aparat terkait. Seluruh elemen bangsa harus kompak melawan teroris. Tri Novihastuti Kebayoran Lama Selatan Jakarta
Travel warning Australia berlebihan Setelah beredar kabar bahwa tersangka teroris paling dicari di Asia Tenggara, Umar Patek tertangkap, pemerintah Australia mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak bepergian ke Indonesia. Peringatan itu khusus untuk daerah yang memiliki bahaya potensial seperti Bali dan Jakarta. Travel warning tersebut dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Australia. Pascadikeluarkannya travel warning tersebut, sebagian warga Australia yang ingin bepergian ke Indonesia harus berpikir dua kali. Pemerintah Australia mengatakan bahwa kelompok teroris akan melakukan serangan balas dendam, kemungkinan di
tempat keramaian yang kerap dikunjungi wisatawan asing. Setiap serangan baru cenderung fokus pada tempat-tempat di mana sejumlah besar orang Barat berkumpul dan kemungkinan besar di klub malam, bar, restoran, hotel, dan bandara. Pemerintah Indonesia, melalui Kemenlu menganggap peringatan ini tidak mencerminkan situasi yang tengah terjadi di Indonesia. Kemenlu menilai travel warning yang dikeluarkan Australia hendaknya melihat kondisi Indonesia saat ini. Australia memang dinilai paling getol mengeluarkan travel warning bagi warganya yang ingin bepergian ke Indonesia. Terlebih lagi jika yang terkait dengan terorisme. Hal ini dikarenakan pada saat terjadinya Bom Bali I, kebetulan yang menjadi korban kebanyakan adalah WN Australia. Pascakejadian inilah, Australia sering mengeluarkan peringatan kepada warganya yang akan ke Indonesia. Ini memang sesuatu yang wajar karena Pemerintah Australia bertanggung jawab memberi peringatan kepada warganya jika ada bahaya. Kita tidak tahu dari mana pemerintah Australia mendapatkan informasi akan ada aksi balas dendam dari kelompok Umar Patek. Informasi itu dinilai sebagai hal yang berlebihan dan travel warning itu juga tidak mencerminkan situasi sebenarnya dari apa yang terjadi di Indonesia. Keadaan di Indonesia saat ini relatif aman dan tidak ada peringatan mengenai adanya kemungkinan ancaman di kota-kota Indonesia. Ferdiansyah Putra Kota Kembang Permai No. 42 Depok
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar. Redaktur: Afriyanto, Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Agust Supriadi, Algooth Putranto, Anggi Oktarinda, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Arif Novianto Yuwono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Gita Arwana Cakti, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Natalina Kasih Wasiyati, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Nuraisyah Dewi, Stefanus Arief Setiaji, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali). Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
10
L UNCH W ITH CEO
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
Parwati Surjaudaja
K
einginannya menjadi dokter dipupuskan ketika melihat kondisi kesehatan orang tuanya, Karmaka Surjaudaja, yang ketika itu pada 1981 divonis dokter akan meninggal dunia dalam waktu 5 tahun. Hal tersebut membuat Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk, mengambil sekolah yang bisa cepat lulus. Pecinta musik klasik ciptaan Johann Sebastian Bach tersebut belajar dengan cepat dunia akuntansi, keuangan hingga perbankan. Kenyataannya, hingga kini ayahnda tercinta masih tetap bugar berkat semangat yang tinggi untuk bisa sembuh yang dijalankan melalui pengobatan alternatif seperti meditasi dan tai chi. Semangat tinggi seperti ini menjadi salah satu modalnya untuk memperluas pengetahuannya, sehingga pemegang saham memercayainya untuk memimpin OCBC NISP sejak 16 Oktober 2008 menggantikan kakaknya Pramukti Surjaudaja. Kepada Bisnis, Master of Business Administration, Accounting, San Francisco State University, California, AS tersebut menuturkan pengalaman, karier hingga musik kesukaannya. Berikut petikan wawancaranya: Bisakah digambarkan kondisi pasang surut dan situasi krisis yang pernah Anda hadapi dalam mengelola perusahaan? Pada 1992, NISP menjadi bank devisa, kemudian pada 1994 menjadi bank publik. Kemudian perseroan menghadapi situasi pada krisis moneter 1997 yang benarbenar
Belajar dari orangtua menantang. Situasi pada periode 1997 hingga 2001 sangat menantang. Kami ke mana-mana membawa data soal likuiditas untuk mengantisipasi perubahan situasi, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat apabila dibutuhkan. Kekuatan fundamental apa yang membuat OCBC NISP lolos dari hadangan krisis? Terkadang kami dibilang sama orang-orang terlalu berhati-hati. Mungkin itu yang menyelamatkan kami dari krisis. Ada kesan OCBC NISP berjalan dengan nilai-nilai atau kebijakan yang konservatif. Benarkah demikian? Ya, mentalitas kebijakan di perseroan ditempuh secara jangka panjang. Ada perubahan kepemilikan di Bank OCBC NISP yang signifikan, tetapi keluarga Surjaudaja masih memegang kendali kepemimpinan di bank ini. Bagaimana ceritanya? Kami kenal dengan OCBC [Oversea Chinese Banking Corporation] sejak periode 1996. Masa ‘pacaran’ yang lama itu berlanjut sampai kemudian perseroan berubah menjadi OCBC NISP. Apa yang paling dihargai dari kita adalah kepercayaan. Kelebihan kami adalah dalam GCG (good corporate governance/tata kelola perusahaan) yang baik. Ini terlihat dari jajaran
direksi OCBC NISP, dari 10 orang hanya satu perwakilan dari OCBC sedangkan di jajaran komisaris dari tujuh ada dua perwakilan OCBC. Mereka menghargai orang lokal. Apa yang menjadi dasar keputusan OCBC NISP memindahkan kantor pusatnya dari Bandung ke Jakarta? Skala bisnis kami di Jakarta semakin bertambah dan informasi [dari Bank Indonesia] yang kami terima ketika berkantor di Bandung sering terlambat. Banyak keputusan yang diambil terlambat karena informasi baru didistribusikan dari Bank Indonesia, kemudian ke BI Bandung, baru ke kami. Sebenarnya tinggal di Bandung itu menyenangkan, tetapi bisnis kami banyak berkembang di Jakarta. Pada 2005, sebanyak 80% dari bisnis kami ada di Jakarta, jadi kami harus memindahkan kantor pusat kami ke Jakarta. Jadi keputusannya komersial? Ya, semula kami sempat di wilayah JL. Gunung Sahari tetapi tempatnya semakin bertambah sempit sehingga kami memutuskan berpindah ke sini [kawasan Mega Kuningan tempat OCBC NISP Tower berdiri]. Ketika investor OCBC masuk ke NISP, ada proses merger yang dijalankan. Sejauh mana proses tersebut dihadapi dan termasuk menangani tentangan yang muncul dari karyawan? Merger berjalan dengan aman. Ada karyawan kami yang merasa tertekan karena memiliki pengalaman dengan merger di tempat kerja sebelumnya. Saya sampaikan kepada karyawan mari jadikan merger ini sebagai proses yang menyenangkan.
Apa rencana-rencana aksi korporasi yang akan direalisasikan dalam 1-2 tahun mendatang? Kami ingin menjadi top five bank di tingkat nasional. Untuk itu, kami harus tumbuh 25% hingga 30% setiap tahun. Tentunya kami juga harus Nama : Parwati Surjaudaja melihat bankTempat dan tanggal lahir : Bandung, bank lain. Kalau September 1964 mereka tumbuh Pendidikan : 60% misalnya • Master of Business Administration, sedangkan kita Accounting, San Francisco State University, 30% tentu akan California, AS tertinggal. • Various System Schools from Andersen Consulting, St. Charles, Illinois, AS Tentunya kami • Sekolah Staff Pimpinan Bank Indonesia, harus berkemAngkatan 17 bang secara pru• Loan Auditing and Fraud Auditing, Institute dent. Opsi perof Banking & Finance, Singapura tumbuhan anor• Executive Education Programme, Columbia ganik tetap ada, University, AS kalau ada perKarier : usahaan multifi• 2008-Sekarang, Presiden Direktur Bank OCBC NISP nance yang ba• 1997-2008, Wakil Presiden Direktur Bank gus dan cocok NISP tentunya bisa • 1990-1997, Direktur Bank NISP kami akuisisi • 1987-1990, Senior Consultant SGV Utomo/
Biografi
Andersen Consulting Jakarta
ebijakan konservatif dalam menggelar ekspansi seakan menjadi ciri khas PT Bank OCBC NISP Tbk. Entitas yang berdiri pada 1941 dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank tersebut—kemudian berubah nama menjadi Bank Nilai Inti Sari Penyimpan (NISP)—dikenal memiliki prinsip pengelolaan dana yang konservatif. Tekanan krisis moneter yang parah pada periode 1998 dan 2008 bisa dilalui oleh perusahaan tersebut. Saat periode krisis berlangsung, Bank NISP justru memiliki likuiditas yang relatif memadai. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, mengungkapkan tanda-tanda krisis pada 2008 sudah diperkirakan oleh manajemen perseroan sejak setahun sebelumnya. Saat itu, manajemen memilih menggelar konsolidasi dan mengurangi ekspansi kredit sehingga
mampu melewati periode krisis 2008 tanpa kekeringan likuiditas. Entitas yang kembali berganti nama menjadi Bank OCBC NISP pada 22 Desember 2008 itu melanjutkan upaya konsolidasi dengan menggelar merger. Babak baru mengawali bisnis Bank NISP setelah melakukan merger dengan PT Bank OCBC Indonesia pada tahun lalu. Bank milik OCBC Singapura itu mengincar posisi lima besar dari bank swasta nasional dalam skala aset. Setelah merger, neraca keuangan OCBC NISP pada tahun lalu membukukan aset sebesar Rp44,5 triliun, naik 20% dari tahun sebelumnya Rp37,1 triliun. Setelah merger, peringkat Bank OCBC NISP meningkat dari semula di urutan sembilan besar menjadi delapan besar untuk kategori bank swasta nasional. Satu sisi, pertumbuhan aset bank itu terutama didorong oleh kenaikan ekspansi kredit
Tertinggi pada 08 Okt. Terendah pada 09 Feb. Rata-rata
15 Okt. Sumber: Laporan Keuangan, diolah
Pernahkah Anda mengambil keputusan yang sangat sulit dan dilematis? Dilematis adalah keputusan yang sifatnya jangka pendek dengan jangka panjang. Ada konflik kepentingan untuk mengambil keputusan yang sifatnya jangka panjang dengan jangka pendek. Pernahkah Anda mengambil keputusan keliru yang kemudian Anda sesali? Mungkin soal SDM [sumber daya manusia] yaa… Terkadang ada orang yang harusnya tidak dipertahankan tetapi masih diberi waktu lagi. Misalnya, sampai setengah tahun ternyata orang tersebut tidak cocok di bagian tersebut, kadang saya pikir, kenapa tidak dari dulu yaa... Apa keputusan Anda yang dianggap paling monumental atau strategis sehingga mampu membawa perusahaan dalam kondisi seperti sekarang? Perubahan organisasi pada 2008. Itu merupakan perubahan yang signifikan. Saat itu kami mulai melakukan segmentasi nasabah sehingga sekitar 80% struktur organisasi mengalami perubahan Siapakah orang di balik sukses Anda? Saya belajar dari orang tua. Ketika saya masuk NISP, saya dikasih tahu oleh Pak Peter [Peter Eko Sutioso, wapreskom Bank OCBC NISP]. Kamu ini masuk ke NISP sebagai anaknya Pak Karmaka. Jadi kami harus bekerja lebih keras dan bisa membuktikan punya kemampuan lebih dari orang tuanya. Bagaimana Anda menyeimbangkan urusan keluarga dan pekerjaan? Di kantor ada staf yang membantu mengatur jadwal secara ketat. Intinya adalah perencanaan jadwal. Saya harus berterima kasih dengan perkembangan teknologi saat ini, sehingga bisa menjalin komunikasi dengan keluarga secara intens. Hidup harus seimbang. Ketika pada 2008 saya akan menjadi CEO OCBC NISP, sebelumnya saya berkomunikasi terlebih dulu dengan anak-anak dan bertanya apakah mereka mendukung keputusan saya ini. Mereka mendukung. Bagaimana Anda menjalin hubungan dengan keluarga di OCBC NISP, seperti dengan Pak Pramukti [presiden komisaris]? Kebetulan Pak Pramukti yang sabar dan banyak mengalah [diiringi derai
Konsisten menjaga gaya konservatif
OLEH HENDRI T. ASWORO & M. MUNIR HAIKAL Wartawan Bisnis Indonesia
K
Bagaimana sikap Anda jika menghadapi
situasi tender proyek yang ‘bernuansa’ KKN? Lho kami di NISP untuk N [nepotisme]-nya kan kental [sambil tertawa]. There are two brother and sister [Pramukti Surjaudaja dan Parwati Surjaudaja]. Soal itu kembali ke lingkungan. Kami kembali kepada inti sebuah bank yaitu sebuah lembaga kepercayaan, jadi kami harus menjaga kepercayaan itu dengan bekerja secara profesional.
29 Okt.
1.850 1.230 1.534
15 Nov.
sebesar 27,7% menjadi Rp28 triliun. Selain itu, dana pihak ketiga juga menopang pertumbuhan yang naik sebesar 18,7% menjadi Rp35,9 triliun. Meskipun begitu, biaya merger Bank OCBC NISP pun menelan dana cukup besar mencapai Rp180 miliar, sehingga menggerus laba perseroan pada tahun lalu. Laba bersih bank publik itu pun turun 26,3% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp321 miliar. Parwati menyadari bahwa biaya merger OCBC NISP dan OCBC Indonesia cukup besar, karena harus melakukan integrasi dua entitas bisnis dan memberikan pesangon kepada sejumlah karyawannya. Laba sebelum pajak perseroan pada tahun lalu sebenarnya cukup tinggi yakni mencapai mencapai Rp500 miliar atau tumbuh sekitar 15%, dibandingkan kinerja tahun sebelumnya. Akibat terpangkas beban biaya merger maka laba ber-
sihnya turun menjadi Rp321 miliar. Meski demikian, pemegang saham optimistis hasil merger dua bank itu akan memperkokoh sinergi bisnis dan daya saing perseroan. Untuk itu, manajemen menargetkan ke depan OCBC NISP masuk peringkat lima besar bank swasta nasional dengan pertumbuhan 25%30% per tahun hingga 2014. Salah satu strategi menggenjot pertumbuhan aset adalah dengan mengejar pertumbuhan secara anorganik. Kebutuhan modal pun ditambah dengan kebijakan perseroan tidak membagikan dividen untuk laba periode 2010. Bahkan, kebijakan ini berlangsung keenam kalinya secara berturut-turut. Rasio kecukupan modal OCBC NISP per 31 Desember 2010 berada pada posisi 16% dengan nilai nominal sekitar Rp6 triliun. “Guna mencapai tujuan jangka panjang agar menjadi salah satu dari lima bank swasta terbesar di Indonesia dan menjaga rasio modal di level 12%, diusulkan agar keuntungan setelah dikurangi cadangan umum
Pergerakan saham
digunakan untuk memperkuat posisi permodalan,” kata Parwati. Dalam mewujudkan pertumbuhan anorganik, manajemen OCBC NISP juga membuka opsi mencari bank untuk diakuisisi. Selain itu, peluang akuisisi perusahaan asuransi dan multifinance pun terbuka guna menopang lini bisnis nonperbankan. Yang menarik, meskipun keluarga Surjaudaja tidak lagi mengendalikan mayoritas saham di OCBC NISP, susunan pengurus di perusahaan tersebut tetap dikendalikan oleh bankir lokal yang dikomandani duet kakak beradik Pramukti Surjaudaja dan Parwati Surjaudaja sebagai presiden komisaris dan presiden direktur. Menurut Parwati, masa ‘pacaran’ yang berlangsung lama sejak 1996 antara NISP dan OCBC menimbulkan rasa saling percaya yang kuat grup asal Singapura tersebut dengan Keluarga Surjaudaja. Sebelum OCBC masuk, anak perusahaan Bank Dunia yaitu International Finance Corporation (IFC) pada 2001 ikut masuk menjadi pemegang 9,6% saham di Bank NISP. Selanjutnya, pada 2002, kepemilikan IFC di Bank NISP meningkat menjadi 15,05%. Pada 2004, OCBC Bank Singapura meng-
tawa]. Pernah ketika rapat dengan komisaris saya bersikukuh benar, sampai-sampai ditanyai, lho ini kan kakakmu… kok sampai keras sekali perdebatannya. Saya bilang kan ini profesional. Namun, Bapak mengajarkan kepada kami untuk menghormati anggota keluarga. Yang namanya pekerjaan adalah pekerjaan tetapi di rumah yang namanya adik ya harus hormat dengan kakaknya. Jadi meskipun ada perbedaan pendapat yang keras, tetapi di rumah hubungan kami tetap hangat. Apa cita-cita Anda saat kecil? Saya sebenarnya sempat berkeinginan menjadi dokter. Namun, pada 1981, bapak diketahui menderita sirosis dan divonis dokter hanya hidup 5 tahun lagi. Jadi saya harus segera lulus sekolah, kalau sekolah dokter kan lama sekali lulusnya. Oleh sebab itu saya ambil kuliah akunting supaya bisa cepat lulus. Untuk menyembuhkan penyakitnya, bapak banyak melakukan meditasi untuk melawan penyakit tersebut. Pada 1997, bapak menjalani transplantasi. Hingga saat ini ayah saya masih sehat berkat keinginan yang kuat untuk sembuh, dan dokter yang memvonisnya justru telah meninggal terlebih dahulu. Hal semacam ini [semangat yang kuat] menjadi modal saya untuk maju. Kepada anak-anak saya beri kebebasan. Saya punya empat anak, yang pertama suka komputer. Anak kedua sepertinya cocok jadi lawyer (pengacara), anak yang ketiga cocok kerja kantoran dan yang keempat mau jadi seperti ibunya. Apa rencana Anda setelah pensiun nanti? Yang jelas saya ingin melanjutkan sekolah lagi. Ndak tertutup kemungkinan kalau saya nanti bersekolah bersama dengan anak-anak. Adakah ada orang-orang independen yang berperan sebagai penyeimbang? Organisasi tentu harus berjalan. Saat ini kami punya Wakil Presiden Direktur Na Wu Beng dari OCBC yang objektif. Dulu ada Pak Rasjim [Rasjim Wiraatmadja, pengacara dan pakar hukum perbankan yang dulu ikut membangun Bank NISP] dan Pak Peter [Peter Eko Sutioso, Wakil Presiden Komisaris/Komisaris Independen Bank OCBC NISP], yang mendampingi dan mengajari kami. Apa hobi yang Anda nikmati? Di sela-sela pekerjaan saya suka menikmati musik klasik karya Bach [Johann Sebastian Bach]. Apa obsesi Anda yang belum tercapai? Apa yaa? Yang jelas saya harus bersyukur. Saya mau menjadikan Bank OCBC NISP sebagai your partner in life. Pewawancara: M. MUNIR HAIKAL & GUNG PANGGODO S.
• Wawancara lengkap baca www.bisnis.com
akuisisi 22,5% saham sedangkan pada Desember, IFC mendivestasi sahamnya sehingga tersisa sebesar 8,56%. Pada Maret 2005, OCBC Bank Singapura menggelar penawaran tender sehingga menguasai 51% saham dan berlanjut pada Juni bertambah menjadi 70,62%. Perusahaan asal Singapura tersebut kembali menambah kepemilikannya menjadi 72,29% pada Desember melalui penawaran saham terbatas (rights issue) tahap IV, sedangkan pada saat yang bersamaan kepemilikan IFC terdilusi lagi menjadi 7,17%. Langkah penambahan saham ini terus dilakukan oleh OCBC Singapura. Saat ini, OCBC Overseas Investment Pte. Ltd. menguasai 58,74% saham di Bank OCBC NISP, selanjutnya diikuti oleh OCBC Overseas Investment Pte. Ltd.-non pledged yang memiliki 13,93% saham. Selain itu, SSB C16V International Finance mengendalikan 7,17% saham dan HSBC Fund Services Clients A/C 500 memiliki 7,18% saham. Selanjutnya Karmaka Surjaudaja menguasai 0,03% saham, Pramukti memiliki 0,02%, dan Parwati memegang 0,02%. (hendri.
[email protected]/munir.haikal@bisnis. co.id)
Rp1.380
OCBC NISP 30 Nov.
15 Des.
29 Des.
14 Jan.
31 Jan.
14 Feb.
28 Feb.
15 Mar.
31 Mar. BISNIS/ADI PURDIYANTO
12
Varia
Rabu, 6 April 2011
KRONIKA Roy dapat peringatan JAKARTA: Partai Demokrat segera memberikan peringatan kepada Roy Suryo karena kader partai tersebut yang duduk di Komisi I DPR itu ikut menolak pembangunan gedung baru DPR bersama beberapa politisi lainnya. Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah Roy Suryo mengatakan peringatan kepada Roy akan diberikan karena dia memilih sikap berbeda dari garis kebijakan partai terkait pembangunan gedung baru DPR. “Tentu akan ada peringatan. Tidak bisa sedikit-sedikit petisi. Tanpa ada diskusi dengan yang lain,” ujarnya seusai mengikuti rapat paripurna di Gedung Nusantara II DPR, kemarin. (BISNIS/JAO)
Amanat FIFA akan dipenuhi JAKARTA: Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng berkomitmen memenuhi seluruh amanat FIFA dalam memfasilitasi pembentukan Komite Normalisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KN-PSSI). KN-PSSI dibentuk sebagai organisasi transisi berdasarkan instruksi langsung dari FIFA yang bertugas menggantikan kepengurusan lama PSSI di bawah rezim Nurdin Halid yang telah resmi didepak FIFA. KN-PSSI akan mengambil alih tugas komite eksekutif PSSI terhitung mulai saat ini. Melalui situs www.fifa.com, Komite Darurat FIFA memvois Ketua Umum PSSI Nurdin Halid telah kehilangan kredibilitasnya sebagai tokoh sepak bola di Indonesia. (BISNIS/YUW)
MNC akan gugat balik Malik JAKARTA: PT Media Nusantara Citra (MNC) Tbk akan mengajukan gugatan balik (rekonvensi) terhadap Abdul Malik Jan, salah satu pemegang saham perusahaan, yang memperkarakan proses penawaran saham perda na (initial public offering/IPO) MNC Kuasa hukum MNC, Andi F Simangunsong, mengatakan pihaknya perlu mengajukan rekonvensi karena penggugat dinilai tidak memiliki itikad baik dalam mengajukan gugatan tersebut. (BISNIS/07)
BI batasi kepemilikan kartu kredit Dana nasabah dikembalikan, Melinda tetap diseret ke pengadilan OLEH HENDRI T. ASWORO & YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bank Indonesia mengkaji ulang tiga aturan perbankan yakni private banking, jasa penagihan utang dan aturan pengetatan, serta pembatasan pemilikan kartu kredit guna meminimalisasi tindakan penyelewengan dan pidana. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan bank sentral akan mengkaji kembali dan mengetatkan aturan terkait dengan perlindungan ke nasabah. “Khususnya kegiatan private banking atau kegiatan pelayanan nasabah prima, jasa penagihan utang, dan aturan pengetatan dan pembatasan [maksimum] pemilikan kartu kredit,” ujarnya dalam rapat kerja Komisi XI DPR, tadi malam. Sebagai pengawas bank, paparnya, BI akan melakukan pengawasan lebih mendalam terhadap kegiatan perbankan berdasarkan prinsip pengawasan berbasis risiko (risk based supervision), termasuk hal-hal yang menyentuh perlindungan nasabah secara lebih mendalam. Terkait dengan debt collector, Darmin mengutarakan pengaturan perbankan tidak terbatas pada industri perbankan, akan tetapi lebih luas lagi hingga industri lembaga keuangan lainnya. “Inisiatif pengaturan ini menjadi penting karena tidak saja menyangkut perlindungan nasabah secara luas, tetapi juga perlunya menyediakan tatanan dan aturan main terkait dengan praktik penggunaan jasa debt collector dalam penagihan piutang di negeri ini.” Darmin menegaskan ada kele-
mahan pengawasan internal dalam sistem keuangan Citibank Indonesia sehingga menyebabkan terjadinya kasus pembobolan dana nasabah oleh satu bankirnya. “Kasus Citibank ada dugaan kewenangan petugas bank dan kelemahan standard operating procedure di samping kelalaian dan kekurang hati-hatian nasabah.” Dia menjelaskan ada beberapa kelemahan a.l. tidak dilakukan cek dan ricek dalam penanganan transaksi dan kurangnya pengawasan oleh supervisor terhadap bawahan, kurang ketatnya sistem pengawasan internal terhadap kegiatan operasional Citigold. Di tempat sama, Citi Country Officer Citibank N.A. Indonesia Shariq Mukhtar membantah pihaknya telah melakukan tindakan kekerasan terhadap Irzen Octa, nasabah yang meninggal dunia di kantor Citibank setelah menanyakan tagihan kartu kredit. Di tempat terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bahrul Alam memastikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang dana nasabah Citibank yang dilakukan oleh tersangka Senior Relationship Manager Inong Malinda Dee berlanjut ke pengadilan, meski dana nasabah dikembalikan. Dia mengatakan suatu tindak pidana tetap akan dilanjutkan ke pengadilan setelah berkas pemeriksaan disetujui kejak saan. Dia menyatakan hal itu menanggapi kabar bahwa manajemen Citibank akan melakukan mediasi dengan kuasa hukum Malinda dan kepolisian untuk mempercepat penyelesaian kasus pembobolan bank. Permintaan itu diduga atas kesanggupan pengembalian dana kerugian nasabah oleh Citibank. Penyidik Polri dan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) masih terus menelusuri aliran dana tersangka Malinda. “Semua masih dalam
Permasalahan konsumen perbankan yang menonjol pada 2010-2011 Problematika
Jumlah
Transaksi kartu kredit yang tak dilakukan konsumen Permohonan penjadwalan ulang pembayaran kartu kredit Kehilangan saldo padahal transaksi di ATM sempat ditolak Keberatan dengan tagihan kartu kredit karena terlalu besar Keluhan pelayanan bank Tabungan konsumen dipangkas tanpa pemberitahuan Transaksi kartu kredit misterius Tagihan kartu kredit muncul kembali padahal sudah lunas Nama konsumen dicatut pihak ketiga untuk aplikasi kredit lain Bantahan kredit macet Surat lunas belum diberikan bank padahal sudah dilunasi konsumen Kartu kredit ditutup tapi masih menerima tagihan
16 7 4 3 4 7 3 3 1 2 3 2
BISNIS/HUSIN PARAPAT
Sumber: Data YLKI 2011, diolah
proses,” papar Anton. Anton juga menginformasikan, suami siri Malinda Artis dan bintang iklan Andika Gumilang telah diperiksa penyidik Badan Reserse dan Kriminal Polri terkait kasus pembobolan uang nasabah. “AG memang sudah diperiksa dengan status sebagai saksi.”
Kasus meningkat Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memperkirakan kasus-kasus perbankan yang mengarah pada aksi kejahatan sepanjang tahun ini akan meningkat hingga pesat dibandingkan tahun silam, “Jika dilihat dari tren pengaduan masyarakat, permasalahan akibat ulah perbankan dan jasa keuangan selalu menempati peringkat kedua sepanjang 5 tahun terakhir, setelah kasus-kasus telekomunikasi,” kata Anggota Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, kemarin. Berdasarkan data YLKI, jumlah kasus perbankan dan lembaga keuangan nonbank dalam 2 tahun terakhir cenderung meningkat. Pada 2009, jumlah kasus
perbankan yang ditangani YLKI mencapai 91 atau 18,16% dari total 501 kasus pengaduan. Pada 2010, kasus-kasus tersebut meningkat 21,98% dari 91 menjadi 111 kasus atau 20,59% dari total kasus pengaduan konsumen sebanyak 539 kasus. Jika sepanjang tahun ini diprediksi meningkat dua kali lipat, kasus-kasus yang menyangkut perbankan dan jasa keuangan setidaknya berpotensi mencapai 222 kasus. Menurut dia, potensi peningkatan kasus yang mencolok dapat terjadi pada masalah transaksi kartu kredit, keberatan dengan nilai tagihan kartu kredit karena terlalu besar. Selain itu, adanya masalah pendebetan nilai tabungan/deposito sepihak, transaksi kartu kredit misterius, tagihan kredit yang muncul kembali padahal sudah dilunasi pada tahun sebelumnya, hingga pencatutan nama konsumen untuk kepentingan terselubung pihak ketiga. Berkaca pada pengalaman 2010, dari 111 kasus yang ditangani, ternyata sebanyak 81 kasus (72,97%) di antaranya berkaitan dengan
institusi perbankan seperti kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA), saldo terdebet secara misterius, pendebetan sepihak, kasus pinjaman KPR, cash back, informasi tagihan, ketimpangan suku bunga hingga debt collector. Adapun, sekitar 19,82% kasus berasal dari lembaga pembiayaan nonbank (leasing) seperti perhitungan bunga dan cicilan yang merugikan, penarikan kendaraan sepihak, kendaraan hilang serta bukti surat kendaraan yang tak diserahkan. Sisanya, sekitar delapan kasus (7,21%) berasal dari asuransi seperti informasi polis yang tak transparan, kesulitan dalam pengajuan klaim serta perubahan premi secara sepihak oleh perusahaan asuransi. Di tempat terpisah, Komisaris Komisi Informasi Pusat (KIP) Abdul Rahman Ma’mun kepada Bisnis menjelaskan kejahatan perbankan yang dilakukan sejumlah oknum dengan modus pencatutan nama konsumen untuk kepentingan terselubung pihak ketiga dapat dikenakan pasal berlapis dengan hukuman setimpal. Menurut dia, aksi para pemasar komunikasi (telemarketer) yang menawarkan produk-produk perbankan seperti kartu kredit dan KTA melalui layanan pesan singkat (SMS), dapat dijerat dengan Pasal 54 UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen. Menurut dia, pengaduan tentang bocornya informasi pribadi konsumen yang seharusnya menjadi kerahasiaan bank tapi malah dipindahtangankan dengan sengaja oleh segelintir oknum, melanggar Pasal 17 huruf H UU KIP tentang perlindungan informasi rahasia. Adapun, ancaman pidana tindakan tersebut sebesar 2 tahun dan denda Rp10 juta. (20/21) (
[email protected]/
[email protected])
Pengeruk dana hedonisme OLEH ASHARI PURWO Kontributor Bisnis Indonesia
S
ambil tersenyum wanita paruh baya yang telihat lebih muda dari usianya itu melambai-lambaikan tangan ke arah wartawan yang sudah lama menantinya di Mabes Polri Senin lalu. Dialah Inong Malinda Dee, wanita cantik berusia 47 tahun yang menjadi bintang pemberitaan media massa sekarang ini. Tak banyak kata terlontar dari mulut mungilnya. “Semuanya saya sudah serahkan kepada kuasa hukum,” tuturnya singkat. Itulah momen pertama tersangka pencucian dana nasabah Citibank senilai lebih dari Rp16 miliar tersebut ditampilkan oleh Bareskrim Mabes Polri sejak ditangkap pada 23 Maret 2011. Malinda ditangkap atas laporan Rizki Marzuki, kuasa hukum Citibank dengan Nomor Laporan: LP/ 159/III/2011/Bareskrim. Pada penampilan perdana tadi tersangka pembobol bank tersebut tidak mengenakan baju tahanan. Malinda dibawa pihak yang berwajib ke tempatnya kerjanya dahulu yakni Citibank cabang Landmark, Jakarta Selatan untuk klarifikasi. “Karena ada pemeriksaan tambahan dan penyidikan yang belum selesai di Bareskrim, maka Malinda dipulangkan sesaat meninggalkan Mabes,” kata Kepala divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bahrul Alam. Wanita yang selalu berpenampilan glamor ini memulai kariernya di Citibank pada 1989 dengan posisi customer service. Karena pandai mencari nasabah dengan dana kelolaan yang cukup besar, dia menduduki posisi customer service hanya setahun. Setelah itu, kariernya melesat dengan cepat hingga mencapai posisi Senior Relationship Manager. Malinda adalah ibu dari tiga anak yang sedang dalam proses perceraian dengan suaminya, Agus Ali. Anaknya yang diduga tinggal di wilayah Tebet, Jakarta Selatan berinisial DNS,
kemarin menyempatkan diri mengunjungi ibunya yang menjadi tahanan Bareskrim. “Keadaannya baik-baik saja,” katanya singkat. Menurut catatan kepolisian, tindak pidana perbankan yang dilakukan Melinda mengunanakan modus operandi memalsukan atau menggunakan slip yang sudah ditandatangai oleh pemilik rekening untuk mentransfer uang ke rekening tujuan. Rekening itu diantaranya ke rekening pribadi atau dialihkan pada sejumlah rekening perusahaan yang menurut dugaan sementara adalah fiktif. Sebanyak 30 rekening, sudah diblokir untuk kepentingan penyidikan. Pengembangan kasus penyalahgunaan keuangan yang melibatkan dana nasabah prima Malinda, terus dikembangkan oleh aparat kepolisian. Pengembangan kasus antara lain ditujukan pada sejumlah petinggi Citibank yang diduga terlibat. Terkait pemalsuan tanda tangan pada slip transfer maupun persetujuan adanya pencairan sepihak dana nasabah, termasuk perilaku alur pencucian uang nasabah.
Tak sendiri Kuasa hukum Malinda, Halapancas Simanjuntak, berkeyakinan kejahatan pembobolan bank (internal fraud) yang dilakukan Malinda tidak mungkin dilakukan sendiri. Ada indikasi
melibatkan orang lain dalam melaksanakan transaksi. Malinda, bahkan dapat menerima uang dan membantu mencairkan uang nasabah tanpa sepengetahuan pihak Citibank. Malinda diketahui memiliki lebih dari 500 nasabah yang mempercayakan pengelolaan keuangan kepadanya. Penyidikan dan pemeriksaan terhadap ‘pasien’ Melinda itu sedang dilakukan Mabes Polri. Perlakuan Malinda p ada nasabah yang telah memercayakan manajemen keuangan padanya, diklaim tidak menyalahi aturan. Tapi sepanjang penarikan dana gelap nasabah itu kembali, dianggap tidak ada masalah. Dugaan sementara modusnya, dana diambil, kemudian diinvestasikan dalam bentuk lain dan setelah untung dikembalikan pokoknya tanpa berbunga. Dia mentransfer uang nasabah ke sejumlah rekening pribadinya. Polisi sejauh ini polisi menyita 29 dokumen transaksi dan empat mobil mewah milik Malinda. Polisi juga bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan menelusuri aliran dana. Setelah Malinda berhasil diringkus polisi di apartemen mewah kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, polisi menjerat Malinda dengan Pasal 6 UU No.8/2010 tentang Pencucian Uang dan Pasal 149 UU No.10/1998 dengan ancaman hukuman minimal 15 tahun kurungan. Pada kejahatan perbankan kasus Malinda, terbukti nasabah di Indonesia tidak teliti dalam mengaudit keuangannya. Para nasabah terlampau memberikan kepercayaan pada pihak bank untuk mengelola keuangannya. Malinda yang begitu lihai tidak akan mungkin bekerja sendiri. Mereka bekerja dengan sebuah tim yang terdiri salah satunya sebagai eksekutor dan legalisator. Maraknya bankir seperti Malinda akibat tumbuh pesatnya perekonomian dan berkembangnya gaya hidup yang berorientasi pada kekayaan (hedonisme). Seseorang merasa bangga bahwa sebagian hartanya dikelola bankir. Namun, gaya hidup hedonisme menuntut ketelitian dan self money auditing yang ketat. Jika tidak, bersiaplah menjadi korban Malinda lain yang belum tertangkap.
Inong Malinda Dee
(redaksi @bisnis.co.id)
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
8
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
BURSA
f2
BI Rate jadi katalis positif indeks
PHEI bidik valuasi efek global Rp157 triliun Acuan harga sukuk mudharabah diterbitkan
OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) atau IBPA (Indonesia Bond Pricing Agency) berencana menerbitkan harga pasar wajar (HPW) obligasi global (global bond), yang diterbitkan emiten nasional senilai Rp157,5 triliun. Perseroan baru saja menerbitkan HPW untuk empat sukuk mudharabah, yang bisa menjadi acuan bagi investor menentukan valuasi harga efek tersebut di pasar sekunder. Direktur Utama PHEI Ignatius Girendroheru mengatakan empat sukuk tersebut merupakan instrumen surat utang berdenominasi rupiah terakhir yang mendapat valuasi harga wajar, sehingga seluruh surat utang berdenominasi lokal telah seluruhnya divaluasi. “Dengan penetapan HPW sukuk mudharabah ini, kami telah menyelesaikan valuasi harga wajar untuk 100% surat utang berdenominasi rupiah, dan kini tinggal surat utang berdenominasi nonrupiah seperti global bond dan samurai bond,” tuturnya kepada Bisnis kemarin. Hingga 31 Maret 2011, PHEI telah menerbitkan valuasi HPW atas 70 seri SBN dan 12 seri SBSN berdenominasi rupiah, dengan total nilai Rp674,91 triliun. PHEI kini mendapat permintaan spesifik dari investor seperti dana pensiun, reksa dana, dan asuransi mengenai valuasi HPW surat utang berdemonisasi non rupiah. Surat utang berdenominasi rupiah tercatat 81,1% dari seluruh instrumen surat berharga nasional [SBN]
Sukuk korporasi mudharabah Rp
JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpeluang terkoreksi seperti perdagangan sehari sebelumnya. Koreksi yang terjadi masih terbilang wajar karena valuasi indeks telah tinggi selama beberapa minggu terakhir. Indeks tercatat melemah 0,38% ke level 3.685,94 dan indeks BISNIS-27 terjungkal 0,41% ke level 322,79. Koreksi ini juga masih bersifat sementara setelah sejumlah emiten merilisi kinerja keuangannya indeks sudah menguat terlalu tinggi sejak minggu kemarin setelah rilis laporan sejumlah emiten keluar. Dengan valuasi yang sudah tinggi, wajar jika indeks akhirnya mengalami koreksi. Meski indeks terjatuh, pelaku pasar asing justru melakukan pembelian bersih Rp87,39 miliar. Namun, rupiah mengalami pelemahan sepertin indeks, dengan terjatuh ke level Rp8.665, melemah 0,06%. Namun, analis PT Ekocapital Securities Cece Ridwan mengemukakan indeks berpeluang untuk rebound dengan kisaran 3.6503.725. Potensi itu seiring dengan rencana bank sentral mengumumkan suku bunga acuan (BI Rate). BI kemungkinan tetap mempertahankan BI Rate pada level 6,75%. “Pengumuman itu bisa jadi katalis positif bagi laju IHSG dan sektor perbankan yang sempat terkoreksi tajam dalam 2 hari terakhir. “IHSG sebenarnya sudah pada tahap oversold. Jadi 2 hari ini merupakan koreksi wajar bagi indeks. Besok [hari ini] masih ada peluang rebound,” ujarnya kemarin. Selain pengumuman suku bunga acuan, Cece menambahkan peluang rebound masih terbuka apabila rilis data ekonomi dan data emiten-emiten Amerika Serikat pada malam ini menunjukkan hasil yang positif. Pendapat yang sama juga diungkapkan Head of Technical Analyst Batavia Prosperindo Sekuritas Billy Budiman. Menurut dia, laporan keuangan sejumlah emiten yang cukup baik bisa menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks ke depan. “Karena gempa Jepang kemarin, investor yang semula investasi di negara itu akan pindah ke Indonesia dan India,” tuturnya. (18)
Rp
Efek Nilai (Rp miliar) Jatuh Tempo Seri I Adhi/ 2007 125 6 Juli 2012 Seri I Bank Nagari/ 2010 100 13 Januari 2016 Bank Muamalat/ 2008 314 10 Juli 2018 Seri I/ 2008 200 5 Juni 2013 Total 739 Sumber: PT Bursa Efek Indonesia (per 31 Maret 2011)
dan surat berharga nasional syariah [SBSN]. Sisanya SBN dan SBSN berdenominasi global yang belum mendapat valuasi HPW nilainya sebesar Rp157,5 triliun. ”Kami menargetkan menutup kebutuhan valuasi HPW seluruh instrumen efek dan sukuk bersifat utang. Saat ini kami selesai sudah selesai 100% untuk efek berdenominasi rupiah, dan kami targetkan bisa menutup seluruhnya termasuk yang berdenominasi nonrupiah pada tahun ini,” tutur Ignatius.
Pencarian harga Kendala valuasi HPW surat utang berdenominasi nonrupiah, lanjutnya, adalah pencarian harga yang mencerminkan pergerakan pasar (marked to market), mengacu pada kuotasi transaksi yang valid untuk pasar sekunder global. Perseroan tengah mengupayakan pendataan data pasar sekunder di pasar global atas instrumen global yang diterbitkan entitas nasional itu. “Misalnya untuk samurai bond yang diterbitkan di Jepang, kami akan melihat aktivitas transaksi di
Peringkat Tenor (tahun) A-
5
A
5
A-
10
A+
5
BISNIS/T. PURNAMA
sana dan mengumpulkan sumber informasi reliable,” ujar Ignatius. Sekretaris Perusahaan PHEI Tumpal Sihombing mengatakan perseroan menerbutkan HPW untuk sukuk perusahaan swasta Indonesia dan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Sukuk Mudharabah yang ditetapkan itu berjumlah empat seri senilai total Rp739 miliar. “Penerbitan HPW sukuk mudharabah ini makin menambah ragam instrumen sukuk yang telah divaluasi IBPA selama ini yang meliputi surat berharga syariah negara (SBSN) dan sukuk korporasi tipe ijarah.” Surat berharga syariah mudharabah ini diterbitkan berdasarkan perjanjian (akad) mudharabah, antara penyedia modal (shahibul maal) dan pihak lain penyedia tenaga dan keahlian (mudharib). Keuntungan kerja sama tersebut dibagi berdasarkan proporsi perbandingan (nisbah) yang disepakati. Kerugian yang timbul akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyedia modal, sepanjang kerugian tersebut tidak mengandung unsur moral hazard.(
[email protected])
KPEI kaji larangan dapen untuk transaksi PME BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia akan mengkaji ulang peraturan yang melarang pengelola dana pensiun (dapen) dan lembaga asuransi untuk melakukan transaksi pinjam meminjam efek (PME). Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI ) Lily Widjaja mengemukakan aktivitas aktivitas PME saat ini masih terkendala oleh minimnya perusahaan efek yang memiliki portofolio
untuk transaksi jangka panjang. “Portofolio dapen dan asuransi merupakan sarana ideal bagi aktivitas PME. Perusahaan efek biasanya memiliki portofolio itu untuk trading, bukan untuk hold atau jangka panjang. Berarti kita lihat ke pengelola dana yang memang punya porsi yang available dan long term, seperti dapen dan asuransi,” ujarnya kemarin. Namun, Lily menambahkan keterlibatan dapen dan asuransi untuk aktivitas PME masih terbentur regulasi yang melarang
kedua instrumen untuk meminjam atau mengagunkan kekayaannya sebagai jaminan atas suatu pinjaman. Regulasi mengenai dapen itu tertuang dalam UU No. 11/ 1992 tentang Dana Pensiun. Salah satu menyebutkan dana pensiun tidak diperkenankan meminjam atau mengagunkan kekayaannya sebagai jaminan atas suatu pinjaman. Padahal, tuturnya, potensi bisnis PME di Indonesia masih sangat besar karena tuntutan pasar
yang juga tinggi. Namun, dia mengatakan penyedia pinjaman efek masih sangat terbatas karena dinilai berisiko tinggi. “Potensi bisnis ini sangat besar, sangat layak untuk ditindaklanjuti dan berguna bagi mereka yang ingin short selling dan earning extra income.” Direktur Utama KPEI Hoesen mengatakan minimnya perusahaan yang bersedia meminjamkan efek disebabkan oleh tingginya risiko. “Pemegang efek takut asetnya
Bapepam-LK proses IPO 2 calon emiten OLEH GITA A. CAKTI Bisnis Indonesia
Rp
PREDIKSI
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
tidak kembali setelah dipinjam oleh pihak lain. Larangan mengenai peminjaman efek itu juga diatur dalam anggaran dasar masing-masing dana pensiun.” Lily memaparkan saat ini PME hanya dilakukan untuk kebutuhan menanggulangi kegagalan penyerahan efek. Padahal, menurutnya, PME bisa menjadi bisnis tersendiri karena keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemegang efek, terutama yang jangka panjang sangat besar. (18)
JAKARTA: PT Jaya Agra Wattie, perusahaan di sektor perkebunan, telah menyerahkan berkas dokumen pernyataan pelepasan umum perdana (IPO) kepada Bapepam-LK. Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Anis Baridwan mengatakan pihaknya telah menerima berkas dokumen IPO itu sejak pekan lalu dan tengah ditelaah. Dia mengatakan aksi korporasi itu diharapkan terlaksana pada semester I/2011, tetapi dia enggan membicarakan hal itu secara lebih detail lagi. “Yang sudah masuk itu perusahaan perkebunan kelapa sawit, Jaya Agra Wattie. Dokumennya masuk minggu lalu. Diharapkan dapat terlaksana semester I tahun ini. Namun, jangan tanya berapanya,” ujarnya kemarin. Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito mengatakan perusahaan perkebunan itu berencana melepas 30% sahamnya melalui IPO dan paling lambat dilaksanakan pada Mei 2011. Namun, untuk target perolehan dananya belum dapat diketahui. Perusahaan yang ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) untuk aksi korporasi adalah PT OSK Nusadana Securities dan PT Mandiri Sekuritas. Untuk melaksanakan IPO, perseroan menggunakan laporan keuangan Desember 2010 sebagai acuannya. Berdasarkan catatan Bisnis, saat ini Jaya Agra Wattie memiliki sekitar 60.000 hektare kebun, yang terdiri dari kebun karet, sawit, kopi, dan teh. Dari lahan tersebut, luas lahan tertanam sekitar 29.000 hektare, sisa-
nya akan ditanami dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan. Selain Jaya Agra Wattie, Anis juga mengatakan dokumen IPO anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang bergerak di bidang agribisnis yakni PT Salim Ivomas Pratama juga sudah masuk ke Bapepam-LK.
Target dana Perusahaan penghasil minyak goremg itu berencana melepas sahamnya ke publik pada Juni tahun ini dengan target perolehan US$240 jutaUS$280 juta. Perseroan menunjuk Kim Eng Securities, Mandiri Sekuritas, and Deutsche Securities sebagai penjamin pelaksana IPO. Ketika dikonfirmasikan mengenai hal tersebut, Direktur Investment Banking PT Mandiri Sekuritas Iman Rachman, selaku underwriter yang menangani dua IPO perusahaan tersebut, enggan memberikan penjelasan terperinci. “Belum diputuskan [target raupan dana], belum bisa komentar karena masih proses,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Bisnis. Analis PT Eko Capital Securities Cece Ridwan mengatakan jika dilihat dari sektor perusahaan yang akan IPO, sektor perkebunan memang masih sangat bagus. Harga-harga komoditas seperti CPO dan batu bara yang terus naik pada masa yang akan datang dinilai sebagai indikator baiknya prospek sektor tersebut. Namun, dia mengatakan investor agaknya lebih berhati-hati dalam membeli saham perdana, belajar dari IPO sejumlah perusahaan sebelumnya, di mana harga saham justru turun pada hari perdana pencatatan di bursa. Dia menyebutkan kekuatan fundamental perseroan yang akan IPO merupakan salah satu hal terpenting yang akan diperhatikan investor.
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
Pertanian 2.127,12
3.188,26
5,40 2.146,81 30/3 31/3 1/4
Industri dasar
Pertambangan
394,81
5/4
30/3 31/3 1/4
1,67
5/4
30/3 31/3 1/4
990,21 4/4
5/4
30/3 31/3 1/4
194,09
1,65 1.099,54
4/4
5/4
Infrastruktur
Properti
1.100,02
0,67
387,67 4/4
Industri konsumsi
1.000,67
27,74 3.171,46
4/4
Aneka industri
30/3 31/3 1/4
761,63
1,03 192,77
4/4
5/4
30/3 31/3 1/4
Keuangan 480,08
5/4
4,32 469,85
30/3 31/3 1/4
4/4
5/4
30/3 31/3 1/4
5/4
838,11
0,30 480,35
4/4
Manufaktur
490,73
0,85 753,08
4/4
Perdagangan
30/3 31/3 1/4
0,36 830,84
4/4
5/4
30/3 31/3 1/4
4/4
5/4
Buyback bond Berau Coal disetujui Harga batu bara diprediksi tembus US$150 per ton OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
REKOMENDASI
JAKARTA: PT Berau Coal Energy Tbk meraih persetujuan (consent) untuk membeli kembali (buyback) obligasinya senilai US$450 juta, yang semakin memuluskan tukar-guling saham emiten ini dengan Vallar Plc.
e-Trading Securities:
S
ecara teknikal IHSG diperkirakan masih berpotensi untuk melanjutkan pelemahannya dengan kisaran 3.640– 3.712. Saham – saham yang dapat diperhatikan a.l. UNVR, KRAS, dan SMCB.
Panin Sekuritas:
I
HSG kemarin melanjutkan profit taking setelah pekan lalu sempat mengalami rally bullish jangka pendek. Investor memilih melakukan aksi ambil untung mengingat belum ada sentimen positif bagi indeks untuk dapat melanjutkan rally-nya. Tekanan jual terlihat melanda saham sektor perbankan, pertambangan, dan properti. Hari ini kami memproyeksikan tekanan jual terhadap indeks akan mereda. IHSG diproyeksikan bergerak pada kisaran support-resistance 3.662-3.700.
PT Bukit Mutiara selaku pemegang saham Berau akan mentransfer hak dan mendaftarkan kepemilikan saham Berau ke Grup Vallar pada 8 April 2011 setelah berakhirnya periode kunci (lock-up) saham Berau Coal Energy. Direktur Utama Berau Coal Rosan P. Roeslani mengakui pihaknya memang telah meminta tanggapan kepada pemegang obligasi terhadap rencana pembelian kembali surat utang tersebut, namun dia menegaskan yang telah dikantongi baru sebatas persetujuan (consent). “Sudah disetujui. Bukan buyback, tapi consent dari para kreditur,” tuturnya kepada Bisnis, kemarin. Perseroan telah membuka penawaran pembelian kembali (buyback) surat utang yang diter-
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
bitkan melalui Berau Capital Resources Ltd tersebut terhitung mulai 4 Maret 2011 dan berakhir pada 4 April kemarin. Surat utang senior berjaminan tersebut nilainya mencapai US$450 juta atau sekitar Rp4 triliun. Obligasi yang diterbitkan pada 8 Juli 2010 tersebut berdasarkan prospektus seharusnya berjatuh tempo pada 2015. Manajemen Berau telah menunjuk bank asal Hongkong, HSBC, sebagai pelaksana pembelian kembali surat utang tersebut nantinya. “Kami memberi waktu 30 hari kepada pemegang surat utang untuk merespons rencana buyback,” tutur Direktur Keuangan Berau John Ramos dalam keterbukaan informasinya. Rosan menambahkan consent dari kreditur tersebut merupakan konsekuensi dari perubahan pemegang saham pengendali emiten batu bara tersebut, dari semula dipegang PT Bukit Mutiara menjadi Vallar. “Benar, ini terkait dengan transaksi Vallar, guna mendapat persetujuan transaksi tersebut,” ujarnya. Namun, dia belum bisa menyebutkan kisaran harga pembelian surat utang tersebut karena sejauh ini baru mengantongi persetujuan kreditur. Di pasar kemarin, harga saham perseroan berkode BRAU flat pada level Rp530. Nilai kapitalisasi pasar-
Menyemai investasi hijau di RI OLEH ARIF GUNAWAN S. Wartawan Bisnis Indonesia
Rp194 5/1/11
IIndeks nd dek ks S Sri rii K Kehati eh hati ti Rp192 Rp
D
i pasar modal istilah ‘hijau’ identik dengan keuntungan. Istilah ‘bursa menghijau’ mengacu pada ‘bursa yang harga-harga sahamnya naik, sehingga menghasilkan keuntungan ekstra bagi pemodal. Dalam ranah investasi global, istilah ‘hijau’ pada awalnya juga hanya mengacu pada satu petanda mata uang yang dianggap paling ‘ampuh’ di antara mata uang kertas di seluruh dunia, yakni greenback alias dolar Amerika Serikat. Istilah ini mulai bergeser dengan makna hijau lainnya, yakni lingkungan, ketika pada awal 1990 Triodos Bank meluncurkan produk reksa dana berbasis lingkungan pertama di benua Eropa yakni Biogrond Beleggingsfonds. Meski agak terlambat dibandingkan dengan pasar modal yang berdiri seabad lebih sebelum itu, kehadiran produk investasi yang diputar ke perusahaan berkomitmen kelestarian alam ini menginspirasi ratusan produk serupa tidak hanya di Eropa namun juga berbagai penjuru dunia. Insipirasi yang kurang lebih sama mendorong Direktur Utama PT Insight Investments Management Tony Henri S meluncurkan produk reksa dana hijau, mengekor PT Mega Capital Indonesia yang awal tahun lalu menggandeng Yayasan Sri Kehati merilis reksa dana Mega Sri Kehati Harmoni. “Selama ini, perusahaan manajer investasi yang fokus mengembangkan reksa dana sosial dan lingkungan belum banyak. Kami ingin menjadi salah satunya, dengan melepas reksa dana hijau dalam waktu dekat,” tuturnya kepada Bisnis, belum lama ini. Perseroan, lanjutnya, tengah mengajukan izin kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk meloloskan reksa dana yang diberi nama Insight-METI Renewable Energy Fund tersebut. Konsep reksa dana ini cukup sederhana. Biaya management fee sebesar 1,75% per tahun dari nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana akan dibagi dua, yakni 1% untuk Yayasan Energi Lestari dan 0,75% sisanya untuk manajer investasi. Dana tersebut akan digunakan untuk memberi kontribusi upaya implementasi energi terbarukan di Indonesia, melalui kegiatan-kegiatan berupa promosi, advokasi, studi/analisis, maupun aplikasi
180
Sumb S Sumber: ber: Bloomberg
Rp169
1170
24/1/11
30 Des
14 Jan
31 Jan
14 Feb
14 Feb
15 Mar
31 Mar BISNIS/T. PURNAMA
langsung di lapangan. “Upaya tersebut selain untuk membantu program ketahanan energi nasional juga dimaksudkan sebagai upaya riil mengurangi laju perubahan iklim global, menekan laju emisi gas rumah kaca,” papar Tony. Direktur Insight Investment Andjaja M. menambahkan produk investasi keuangan dan lingkungan hidup tersebut akan ditawarkan hingga mencapai 1 miliar unit penyertaan. Dengan nilai tiap Rp1.000, dana yang bisa dikelola mencapai Rp1 triliun. Perseroan menargetkan meraup dana kelolaan Rp300 miliar dari produk reksa dana terbaru tersebut. Dengan asumsi batas maksimal Rp1 triliun tercapai, maka akan ada dana Rp10 miliar per tahun yang didedikasikan untuk pengembangan energi terbarukan.
Potensi sponsor Namun di balik rencana mulia tersebut, Tony tentu saja tidak lupa berhitung. Meluncurkan produk investasi tanpa pasar yang besar sama saja dengan tindakan bunuh diri. Manajemen Insight jauh-jauh hari mengukur pasar produk reksa dana lingkungan ini. Hasilnya, potensi pemilik dana yang bisa menjadi sponsor reksa dana hijau di Indonesia jumlahnya ratusan, dengan nilai dana mencapai Rp2 triliun. Dana kelolaan di pasar sekunder berpotensi meningkat lagi seiring dengan meningkatnya investor peminat isu lingkungan dan pemanasan global. Dana-dana tersebut terutama berasal dari program kepedulian sosial (corporate social responsibility/ CSR) perusahaan pertambangan dan perkebunan di Indonesia, yang belum difokuskan untuk menjadi dana lingkungan berkelanjutan. “Di Indonesia ada 100-200 perusahaan tambang dan perkebunan. Dengan perkiraaan dana CSR mereka berkisar Rp5 miliar-Rp10 miliar per tahun, ada potensi green fund sebesar Rp500 miliar-Rp2 triliun di
Indonesia,” tutur Tony. Selama ini, lanjutnya, dana-dana lingkungan di perusahaan besar tersebut dikucurkan untuk membiaya program lingkungan yang bersifat sesaat, dan bukannya dikembangkan menjadi dana lingkungan yang berkelanjutan. Padahal idealnya, dana CSR tersebut dikembangkan menjadi sebuah ‘dana abadi’ yang memiliki program jangka panjang dan bukan sekadar menjadi pemanis laporan tahunan di neraca perseroan. Gayung dari Tony tersebut bersambut, tiga perusahaan besar telah berkomitmen menjadi sponsor disusul beberapa perusahaan lainnya, di antaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Medco Energy Tbk. Komisaris Utama Medco Hilmi Panigoro terang-terangan mengakui siap mendorong produk investasi untuk pengembangan energi bersih dan terbarukan di Indonesia, melalui Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dan Yayasan Energi Lestari. “Produk ini diharapkan menarik investasi dalam pengembangan energi bersih dan terbarukan nasional serta mengurangi ketergantungan terhadap fosil energi dan dampak negatif perubahan iklim global,” paparnya. Selain berkomitmen sebagai sponsor, BNI juga akan bertindak sebagai bank kustodian reksa dana tersebut. Jika produk ini berhasil diluncurkan, Insight Investment melengkapi dua reksa sosialnya yakni reksa dana pendapatan tetap haji syariah untuk masyarakat kurang mampu, dan reksa dana campuran guru untuk kesejahteraan guru. Dengan ‘insight’ mengerem laju pemanasan global, perusahaan pengelola dana ini berambisi mengoptimalkan dana hijau di Indonesia yang mencapai Rp2 triliun tersebut. Akankah manajer investasi lain berani merealisasikan ‘insight’ serupa? Kita tunggu..(arif.gunawan@bisnis. co.id)
Rp3.350 30/3/11
3000 Rp3.175
Harga saham
Rp2.175 3/11/10
2600
PT Bumi Resources Tbk Sumber: Bloomber Bloo mberg g Bloomberg
15 Okt
15 Nov
15 Des
2200
14 Jan ‘11
14 Feb
15 Mar 31 Mar BISNIS /T. PURNAMA
nya menembus Rp18,49 triliun. Pada akhir November tahun lalu, Vallar dan Bukit Mutiara menandatangani pernjanjian tukar saham. Vallar Plc akan menyelesaikan pengambilalihan 75% saham Berau dari tangan PT BukitMutiara pada 8 April. Vallar yang dikendalikan keluarga Rothschild akan menyetor Rp14,13 triliun, atau Rp540 per saham melalui setor tunai Rp6,6 triliun dan menukar 24,9% atau 52,3 juta saham baru Vallar pada harga £10 per saham kepada Bukit Mutiara.
Harga batu bara Pada perkembangan lain, eksportir batu bara termal terbesar Asia tersebut memperkirakan harga batu bara berjenis thermal akan menyentuh level US$140 dan US$150 per metrik ton hingga Desember tahun ini.
Direktur Bumi Resources Kenneth Farrell mengatakan harga batu bara berpotensi terus menguat dan memberi kesempatan bagi perusahaan batu bara tersebut untuk memperkuat ekspansinya. “Faktor [permintaan yang besar] China-India masih berlanjut secara persisten dan permintaan Jepang akan terus menguat setelah tsunami,” tuturnya, dikutip Bloomberg. Perusahaan penyedia data batu bara global asal Inggris, IHS McCloskey, mencatat harga batu bara termal di pelabuhan Newcastle Australia pada 1 April turun untuk pekan keti-
ga. Harga komoditas pengganti minyak mentah ini anjlok 0,7% (US$0,9) menjadi US$122 per ton. Farrell mengatakan penurunan harga batu bara sekarang hanyalah bersifat sementara karena Jepang masih dalam proses memperbaiki pelabuhan dan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara akibat diterjang gempa dan tsunami baru-baru ini. “Akan ada kenaikan permintaan signifikan di Jepang menjelang akhir tahun ini. Prospek jangka menengah cenderung pesimistis karena harga sekarang dinilai terlalu mahal,” paparnya. Proyeksi itu sejalan dengan pendapatan analis Deutsche Bank AG Michael Lewis pada 30 Maret. Perusahaan berbasis di Inggris ini menilai Jepang akan mengonsumsi tambahan 1 juta ton batu bara per bulan tahun ini, karena tingkat utilisasi pembangkit listrik berbahan batu bara meningkat untuk mengompensasi penurunan daya dari generator nuklir. (
[email protected])
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
f3
EKSPOSE
Memacu bisnis di jalan tol
Barito akan kuasi reorganisasi
Jasa Marga diversifikasi lini usaha
JAKARTA: PT Barito Pacific Tbk berencana melakukan kuasi reorganisasi pada tahun ini untuk menyehatkan neraca keuangan perseroan yang pada tahun lalu menderita kerugian mencapai Rp558,63 miliar. Dalam keterbukaan informasi perseroan kepada otoritas bursa kemarin disebutkan persetujuan pemegang saham terhadap rencana itu akan diminta dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada 12 Mei 2011. Senior Vice President Investor Relations Barito Pacific Agustino Sudjono menerangkan rencana kuasi reorganisasi dilakukan untuk membuat neraca keuangan perseroan, khususnya di sisi laba bersih menjadi positif. Menurut dia, kerugian yang dialami perseroan tahun lalu lebih disebabkan oleh adanya akumulasi kerugian tertahan perseroan. (BISNIS/ACA)
Bond SMF dapat rating AA JAKARTA: Fitch Ratings menetapkan peringkat AA untuk obligasi PT Sarana Multigriya Finansial seri IV/2011 senilai Rp463 miliar, menyusul kelengkapan dokumen seputar emisi surat utang tersebut. Analis primer Fitch Ratings Iwan Wisaksana mengatakan peringkat final tersebut sama seperti peringkat ekspektasi pada 20 Desember 2010. Peringkat sama juga ditetapkan untuk peringkat perusahaan dengan prospek stabil dan peringkat jangka pendek nasional F1. “Peringkat surat utang senior tanpa jaminan seri III/2010, surat utang jangka menengah II/2010 dan III/2010 juga ditetapkan AA,” tuturnya dalam rilisnya kemarin. Peringkat tersebut, lanjutnya, merefleksikan ekspektasi dukungan pemerintah terhadap SMF mengingat 100% sahamnya dimiliki pemerintah dan perannya yang penting untuk mengembangkan pasar sekunder kredit perumahan. Menurut rencana, SMF akan menggunakan dana hasil emisi surat utang terbaru itu untuk mendanai ekspansi aktivitas pembiayaan perseroan. Perusahaan pelat merah ini berencana memperkuat portofolio utangnya sebesar Rp1 triliun tahun ini. (BISNIS/AGS)
Mandiri Sekuritas urus 3 IPO JAKARTA: PT Mandiri Sekuritas segera menggarap penawaran umum perdana (IPO) tiga calon emiten pada tahun ini, dengan perkiraan perolehan dana sekitar Rp1 triliun. Direktur PT Mandiri Sekuritas Kartiko Wirdjoatmodjo mengatakan dua dari calon emiten tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit, sedangkan yang lainnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. “Kami targetkan ketiganya bisa IPO tahun ini dan perolehan ekuitas bisa mencapai Rp1 triliun,” ujarnya kemarin. Selain menggarap IPO tiga calon emiten itu, Kartiko menambahkan pihaknya juga akan menangani penerbitan obligasi dari beberapa perusahaan pada tahun ini, dengan total pembiayaan di atas Rp10 triliun. (BISNIS/18)
OLEH GITA A. CAKTI Wartawan Bisnis Indonesia
Selama 33 tahun bergelut di bisnis penyedia layanan jalan tol, PT Jasa Marga Tbk terus berekspansi. Dimulai dari pembangunan jalan tol Jagorawi pada 1978, BUMN infrastruktur itu tak henti menjajaki peluang di jalan bebas hambatan lainnya.
D
ari sisi kinerja keuangan, Jasa Marga juga semakin menunjukkan peningkatan. Hal tersebut tecermin dari laporan keuangan untuk tahun buku 2010 yang baru saja dirilis oleh perseroan belum lama ini. Perusahaan yang dibentuk pada 1 Maret 1978 itu membukukan peningkatan laba bersih sebesar 20,23% menjadi Rp1,19 triliun pada akhir tahun lalu dibandingkan dengan Rp992,69 miliar pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba itu terjadi seiring dengan peningkatan pendapatan bersih perseroan selama tahun lalu sebesar 18,6% menjadi Rp4,38 triliun dibandingkan dengan sebelumnya Rp3,69 triliun. Pencapaian kinerja itu tidak jauh berbeda dari prediksi yang telah dibuat oleh manajemen perseroan. Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito mengatakan pertumbuhan laba itu memang terjadi seiring dengan pertumbuhan pendapatan. Hingga saat ini, pendapatan operator jalan tol terbesar di Indonesia itu masih lebih banyak
didapat dari jalan tol daerah Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi) yang mencapai hingga 80% dari total pendapatan. Hingga saat ini, BUMN infrastruktur itu memiliki sekitar 11 ruas jalan tol dan mengelola lebih dari 531 kilometer jalan tol. Tak cukup sampai di situ, Jasa Marga terus mengembangkan bisnis dan saat ini fokus dalam penyelesaian tujuh ruas jalan tol baru. Ruas jalan tol baru tersebut yakni Bogor Ring Road seksi II, Gempol-Pasuruan yang terkoneksi dengan jalan tol SurabayaGempol, Semarang-Solo yang terkoneksi dengan jalan tol Lingkar-Semarang, CengkarengKunciran yang terkoneksi dengan ruas Jakarta-Tangerang dan jalan tol Sedyatmo. Selain itu, ada Kunciran-Serpong yang terkoneksi dengan ruas jalan tol Jakarta-Tangerang, JORR wilayah 2 Utara yang menghubungkan JORR dengan jalan tol Jakarta-Tangerang dan JORR wilayah 1, serta SurabayaMojokerto yang terkoneksi dengan ruas Surabaya-Gempol. Perseroan juga tengah bernegosiasi untuk mengambil alih dua hingga tiga ruas jalan tol Trans-Jawa yang mengalami hambatan dari 24 ruas yang ada. Salah satu yang menjadi sorotan masyarakat terhadap bisnis operator jalan tol adalah tarif. Frans menegaskan kenaikan tarif akan dilakukan setiap tahun, tetapi dilakukan secara bergantian untuk sebagian ruas. Peningkatan tarif itu merupakan rencana jangka panjang yang sudah ditetapkan perseroan, sehingga bukan menjadi pendapatan luar biasa bagi kinerja usahanya. Adapun, untuk jumlah transaksi pada tahun ini, perseroan
Kinerja keuangan PT Jasa Marga Tbk Keterangan
2008
2009
2010
2011*
2012*
Pendapatan (Rp triliun)
3,32
3,63
4,38
4,67
5,3
Laba bersih (Rp triliun)
0,71
0,99
1,19
1,44
1,76
EPS (Rp)
104,09
145,98
176,14
212,22
259,23
ROE (%)
11,3
14,4
N/A
17,3
19
P/E (x)
29,5
21,1
N/A
14,5
11,9
P/BV (x)
3
2,7
N/A
2,2
2
EV/EBITDA (x)
9,7
9,4
N/A
6,5
5,7
Keterangan: *Prediksi Sumber: Laporan keuangan publikasi & riset PT J.P. Morgan Securities Indonesia, 28 Februari 2011
Rp3.800 25/10/10
Pergerakan saham PT Jasa Marga Tbk
Rp3.450 Rp3.4
Rp3.000 31/1/11 3200 Sumber: Bloomberg
3000
15 Okt
15 Nov
15 Des 14 Jan ‘11
14 Feb
15 Mar
31 Mar
BISNIS/TUTUN PURNAMA
berharap bisa menembus lebih dari 1 miliar transaksi, naik dibandingkan dengan 950 juta transaksi pada tahun lalu.
Penyesuaian tarif Analis JP Morgan Securities Indonesia Liliana Bambang, dalam risetnya pada Februari 2011, memperkirakan setiap kenaikan 1% tarif pada kuartal III/2011 akan meningkatkan pendapatan Jasa Marga sekitar 2%. Hingga akhir tahun ini, Liliana menargetkan harga saham emiten berkode JSMR itu bisa menembus hingga Rp3.600 per saham. Dia juga mengubah rekomendasi bagi Jasa Marga menjadi overweight dari underweight. Liliana menambahkan jika dilihat dari rasio harga saham terhadap laba bersih per saham (price to earning ratio/PER)
diperkirakan berada pada level 14,5 kali pada tahun ini dan 11,9 kali pada 2012. Rasio PER itu tidak jauh berbeda dari kisaran rasio PER industri yang ada. “Dengan valuasi yang menarik, kami meningkatkan rating Jasa Marga dengan pertimbangan terbatasnya faktor penurunan risiko serta potensi peningkatan dari hukum pembebasan lahan. Kami melihat adanya dukungan yang kuat untuk pembebasan lahan dapat menjadi katalis yang positif bagi pemeringkatan JSMR,” jelasnya. Adapun, faktor penurunan risiko yang dimaksud antara lain lebih rendahnya volume kendaraan (traffic volume) pada ruas jalan tol baru maupun yang sudah ada, serta lebih rendahnya penyesuaian tingkat tarif dengan volume kendaraan
yang ada. Analis Eko Capital Securities Cece Ridwan menyatakan optimisme kinerja usaha Jasa Marga akan terus berkembang pada tahun ini, seiring dengan peningkatan infrastruktur yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Dia juga mengatakan dengan rencana perseroan yang mulai merambah bisnis nonjalan tol berupa properti, transportasi, serta bisnis perbaikan dan pemeliharaan jalan merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan pendapatan usaha dan diharapkan akan berpengaruh pada laba perseroan. “Dengan adanya diversifikasi usaha, pendapatan perseroan juga bisa meningkat. Saya perkirakan tahun ini perseroan bisa tumbuh 20%-25%, baik untuk pendapatan dan labanya,” ungkapnya. Seperti diketahui, BUMN infrastruktur itu mulai menggarap bisnis nonjalan tol karena dinilai berpotensi dalam pengembangan perusahaan tersebut dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu bisnis yang dilirik adalah bisnis properti. Untuk bisnis tersebut pihaknya berencana menambah tanah di luar koridor jalan tol untuk pembangunan perumahan, pergudangan, maupun perkantoran yang lokasinya berada di sekitar jalan tol. Untuk bisnis transportasi, jenis bisnis yang akan dilakukan adalah transportasi penumpang dan transportasi barang. Untuk bisnis perawatan dan perbaikan jalan tol, baik yang sifatnya fisik maupun pendukung, sudah mulai dilakukan dengan membentuk anak usaha yang khusus bergerak di jasa pelayanan pemeliharaan jalan tol. (
[email protected])
Bakrie Telecom segera rampungkan proses akuisisi OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Bakrie Telecom Tbk optimistis maksimal pada kuartal II tahun ini bisa mengakuisisi perusahaan yang mengusung teknologi terbaru 4G Worldwide interoperability for Microwave access atau dikenal dengan WiMax. Direktur Bakrie Telecom Rakhmat Junaidi mengatakan saat ini proses akuisisi sudah dalam tahap finalisasi. Namun, dia belum mau menyebutkan nama perusahaan yang nantinya akan bergabung ke dalam emiten berkode saham
BTEL itu. “Sudah tahap akhir, di kuartal II tahun ini bisa [bergabung ke dalam Bakrie Telecom],” jelasnya kemarin. Adapun, 4G WiMax merupakan teknologi mutakhir dalam layanan data sehingga bisa menghadirkan layanan Internet berkecepatan tinggi. Rakhmat menuturkan pihaknya juga belum bisa berkomentar mengenai strategi lanjutan setelah Bakrie Telecom berhasil mengakuisisi perusahaan itu. “Kami juga belum bisa menyebutkan apakah perusahaan itu lokal atau asing. Tunggu sebentar lagi,” jelasnya.
Hingga 2015, induk usaha Viva Group itu menyiapkan modal belanja Rp5 triliun, di mana Rp2,5 triliun untuk pengembangan anak usaha yang sudah ada termasuk Bakrie Telecom, dan sisanya guna mengakuisisi perusahaan baru. Beberapa waktu lalu, Presdir Bakrie Telecom Anindya N. Bakrie juga sangat mengharapkan pihaknya dapat segera menghadirkan layanan Internet berbasis 4G WiMax. Ke depannya, katanya, mayoritas pendapatan Bakrie Telecom akan berasal dari bisnis layanan data dibandingkan dengan layanan suara, yang saat ini dise-
diakan oleh produk Esia. Dia mengatakan pihaknya sudah menyiapkan babak baru bagi perusahaan, sehingga nantinya disebut dengan Btel 2.0. “Saat ini kami menyiapkan infrastruktur untuk Btel 2.0. Sekarang pendapatan Btel 2.0 sebesar 70% dari layanan suara [Esia] dan 30% suara. Nanti akan berbalik di 2015, di mana kontribusi data mencapai 70%,” jelasnya. Kinerja Bakrie Telecom sepanjang tahun lalu termasuk mengecewakan dengan realisasi laba merosot 89,79% dibandingkan dengan 2009, atau dari Rp98 miliar menjadi Rp10 miliar.
Anjloknya laba akibat pembayaran beban bunga dan depresiasi yang melonjak, di samping persiapan investasi untuk Btel 2.0. Anindya menilai penurunan laba yang signifikan itu tergolong wajar karena siklus 5 tahunan perusahaan. Perusahaan, katanya, akan memulai periode baru setiap 5 tahun guna mengikuti perkembangan teknologi yang ada. “Pada 2010-2011 kami fokus investasi besar-besaran untuk 2015. Net income pada 2010 terkena sedikit beban depresiasi dan amortisasi. Kami tidak khawatir,” jelasnya.
DATA REKSA DANA
f6 Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nama /jenis Reksadana
(%)
Reksa Dana Osk Nusadana Alpha Sector Rotation.....................................................................1.022,40........................4,80............................- ...........................Rencana Cerdas........................................................................................................................................9.951,71........................4,62...................21,74 ....................17,01 Schroder Dana Prestasi Plus..........................................................................................................20.650,52........................3,58....................19,14 ..................16,22 Syailendra Equity Opportunity Fund ...............................................................................................2.487,22........................3,25..................29,09 .................25,25 Trim Syariah Saham .............................................................................................................................1.088,99..........................6,17..................12,84 ..................12,84
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nm
n
R
n
Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Bahana Dana Infrastruktur................................................................................................................6.336,58.........................3,77..................10,34 .....................7,07 Bahana Dana Selaras ............................................................................................................................5.431,38.........................2,77....................16,19 ...................12,76 BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa)................................................................2.399,78........................3,80...................17,09 ..................14,22 BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra )...................................................................................2.945,44.........................1,44......................6,13 .....................1,97 BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona) ...................................................................................18.306,83........................3,64...................19,09 ..................15,29 Batavia Dana Dinamis...........................................................................................................................4.796,12..........................3,71...................12,57 ....................12,01 Cipta Balance...........................................................................................................................................1.255,97..........................3,01...................14,94 ..................10,48 Cipta Syariah Balance............................................................................................................................1.318,70........................3,42....................14,18 ....................14,18 Citragold.....................................................................................................................................................1.887,93........................2,38....................9,20 ....................5,98 Dana Selaras Dinamis ...........................................................................................................................2.654,91........................3,45....................13,18 ..................10,39 First State Ind. Balanced Fund ..........................................................................................................2.007,89.........................1,89....................6,83 ....................2,64 Garuda Satu ...........................................................................................................................................4.832,64.........................1,83......................3,91 ....................0,32 Mandiri Investa Aktif ..............................................................................................................................2.753,13.........................3,67....................11,78 ....................9,56 Mandiri Investa Syariah Berimbang ................................................................................................2.375,43........................2,30.....................7,04 ....................4,93 Manulife Dana Campuran II ..................................................................................................................1.940,81........................3,26...................12,74 ....................11,33 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ) .....................................................................2.662,64.........................2,73...................17,56 ....................15,81 Premier Citra Optima............................................................................................................................2.213,80.........................3,23.....................8,14 ....................3,90 RD BNP Paribas Pro Balance ..............................................................................................................1.046,14........................4,35............................- ...........................RD BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra) ...............................................................................1.145,37........................3,84...................13,82 ..................10,48 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi............................................................................................2.628,13........................3,82..................18,82 ..................18,82 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Growth............................................................................2.439,85........................2,98....................9,60 ......................7,17 Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced...................................................................................1.556,55........................2,87....................8,40 ....................5,99 Reksa Dana GMT Dana Fleksi..............................................................................................................1.903,15..........................1,76...................18,37 ..................16,03 Reksa Dana Guru...................................................................................................................................1.306,46........................2,82....................4,45 ....................2,90 Reksa Dana Maestroberimbang .......................................................................................................3.554,72.........................2,79...................10,38 .....................9,01 Reksa Dana Osk Nusadana Kombinasi Maxima ...........................................................................1.532,06........................2,92...................14,99 ...................13,28 Reksa Dana Panin Dana Bersama......................................................................................................4.147,74........................6,86....................51,14 ..................47,45 Reksa Dana PNM Syariah .....................................................................................................................3.164,79........................2,52.....................7,30 .....................4,18 Reksa Dana Prima....................................................................................................................................979,08.........................0,78......................7,17 .......................6,11 Reksa Dana Si Dana Batavia CPI........................................................................................................1.324,78........................3,63....................18,17 .....................6,91 Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi..............................................................................................723,95........................2,35..................-4,09 ..................-4,09 Schroder Dana Terpadu II ...................................................................................................................2.387,83........................2,48....................11,94 .....................9,19 Schroder Providence Fund ................................................................................................................2.486,00..........................3,16.....................17,31 ....................17,31 Schroder Syariah Balanced Fund .......................................................................................................1.493,61.........................1,83....................8,90 .....................6,76 Semesta Dana Maxima..........................................................................................................................4.783,19........................2,54...................31,79 ...................29,18 Syailendra Balance Opportunity Fund .............................................................................................1.564,33..........................2,15...................21,55 ..................21,55 Trim Kombinasi 2....................................................................................................................................1.336,06.........................2,73....................9,87 ....................9,87 Trim Syariah Berimbang........................................................................................................................1.594,51........................6,69...................15,43 ..................15,43
Saham
Pasar Uang Bahana Dana Likuid..............................................................................................................................1.000,00........................0,24....................4,24 ....................4,24 Mandiri Investa Pasar Uang ...............................................................................................................1.000,00........................0,47....................5,95 ....................5,95 Manulife Dana Kas II.............................................................................................................................1.000,00........................0,32......................3,61 .....................3,61 Mrs Cash Kresna....................................................................................................................................1.000,00........................0,42....................4,78 ....................4,78 NISP Dana Siaga....................................................................................................................................1.000,00........................0,40....................5,42 ....................5,42 Reksa Dana PNM Puas ........................................................................................................................1.000,00........................0,42....................4,92 ....................4,92 Schroder Dana Likuid...........................................................................................................................1.000,00........................0,39....................4,92 ....................4,92
Saham
Terproteksi BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II ) (31/03/11).............................................................1.073,81.........................1,65....................8,28 .....................6,15 BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V ) (31/03/11)............................................................1.164,28.........................3,73...................13,28 ..................12,44 BNP Paribas Kapital VI (D/H Fortis Kapital VI) (31/03/11) ..........................................................1.153,02..........................4,17...................13,45 .....................11,19 BNP Paribas Kapital VIIi (D/H Fortis Kapital VIII) (31/03/11).....................................................1.022,09........................0,03............................- ...........................CIMB Islamic Sukuk I Syariah (25/03/11) .......................................................................................1.044,90..........................1,24....................6,80 ....................5,22 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (10/03/11) .........................................................................................1.018,09..........................1,57............................- ...........................CIMB- Principal CPF CB I (18/03/11) ..................................................................................................1.014,50........................0,37............................- ...........................CIMB-Principal CPF IX (14/03/11) ......................................................................................................1.024,36..........................0,17....................8,22 ......................7,15 CIMB-Principal CPF VI (14/03/11) ......................................................................................................1.024,62..........................0,17....................8,40 .....................7,32 CIMB-Principal CPF VIII (15/03/11) ....................................................................................................1.035,47..........................1,96....................9,20 .....................7,03 CIMB-Principal CPF X (08/03/11) ........................................................................................................986,79........................0,64............................- ...........................CIMB-Principal CPF XI (28/03/11) ....................................................................................................1.006,48........................0,64............................- ...........................Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (23/03/11)........................................................................1.000,15........................0,82....................9,23 ....................7,05 Danareksa Proteksi Melati Optima XV (09/03/11) ........................................................................1.008,51........................0,84....................9,42 .....................7,23 Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (31/03/11) ..................................................................1.038,38.........................0,76.....................6,41 ...................5,88 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (31/03/11)...................................................................1.026,53........................0,87......................7,74 ....................7,20 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (31/03/11).................................................1.020,52.........................0,77............................- ...........................Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 6 (31/03/11)...................................................1.012,75.........................0,78............................- ...........................Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (31/03/11) ...............................................................................996,83........................0,68............................- ...........................Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD) (31/03/11)..................................................................1,1412........................0,89.....................6,78 ....................6,78 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (31/03/11) ....................................................1.006,71........................0,63.....................7,90 ....................2,25 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (31/03/11) ...................................................1.030,08........................2,09............................- ...........................Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (31/03/11)....................................................1.008,03........................0,86.....................11,19 ..................10,63 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 4 (31/03/11)......................................................1.015,03........................0,80....................9,53 ....................9,53 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 8 (31/03/11).......................................................994,84.........................0,79.....................9,67 ....................9,67 RDT Mandiri Terpro Dana Pdpt Bk Seri 18 (31/03/11) ....................................................................1.014,73........................0,69............................- ...........................RDT Osk Nusadana Capital Protected Fund II (09/03/11)...........................................................1.007,79........................0,80....................9,50 ....................8,95 Syailendra Capital Protected Fund 1 (31/03/11) .............................................................................1.289,98........................0,82....................11,43 ....................11,43 Syailendra Capital Protected Fund 2 (31/03/11) ............................................................................1.060,45..........................1,03...................14,65 ..................14,65 Trim Terproteksi Lestari 3 (31/03/11).................................................................................................1.219,87........................0,84...................14,02 ..................14,02
Campuran
Pasa uang
• KUSTODIAN BNI
Saham
Pendapatan Tetap
MNC Dana Likuid (d/h Big Dana Likuid Satu) ................................................................................1.528,65..........................0,71.....................9,70 ....................9,70 MNC Dana Syariah (d/h Big Dana Muamalah)..............................................................................1.685,84........................0,52...................12,20 ..................12,20 Nikko Kalbar Fund .......................................................................................................................................958,11.......................-0,97.......................1,13 .......................1,13
Pasar Uang
Pasa Uang Te p o eks
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/02/11) .......................................................5.679.316.444,19 ................-0,08..........................-- ..........................--
• KUSTODIAN BRI
Pendapatan Tetap
ITB-Niaga .................................................................................................................................................1.874,50........................2,28....................8,29 ....................5,89
Saham Mnc Dana Ekuitas (D/H Big Bhakti Ekuitas)................................................................................2.304,28........................2,63..................29,99 ..................29,99 Hpam Ultima Ekuitas 1 ...........................................................................................................................1.289,01........................0,07.................24,85 .................24,85 Campuran Reksadana Kresna Optimus...............................................................................................................2.820,27..........................3,41..................81,38 ..................81,38 IPB Syariah ................................................................................................................................................2.169,16...........................1,13....................12,81 ...................12,81 Mnc Dana Kombinasi (D/H Big Bhakti Kombinasi) ......................................................................1.441,25...........................1,16..................20,27 .................20,27 Hpam Premium-1 .....................................................................................................................................1.041,59........................2,56....................3,46 .....................1,67 Pasar Uang DPLK Bri Pasar Uang ............................................................................................................................1.730,35.........................0,73....................9,29 ....................9,29 DPLK Bri Fix .............................................................................................................................................1.361,92..........................0,91....................11,65 ....................11,65
• KUSTOD AN HSBC Pendapa an Te ap Saham
Campu an
• KUSTODIAN CITIBANK
Pendapatan Tetap BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) ........................................................................1,260.93 .................5.68...................15.73 .....................4.71 BNP Paribas Prima Asia USD......................................................................................................................0.9831 .................0.07............................- ...........................BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)............................................................................................1,490.76 .................4.87...................13.95 ....................11.72 BNP Paribas Prima USD ..............................................................................................................................0.9706 .................0.20............................- ...........................BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II).....................................................................1,227.67 .................2.40.....................7.95 ....................6.89 CIMB-Principal Income Fund A ................................................................................................................1,736.40 .................2.82......................9.18 ....................8.09 Danareksa JS Optima ............................................................................................................................1,286.5518 .................2.67..................10.46 ....................8.28 Danareksa Melati Dollar ..................................................................................................................0.1537671086 ...................0.13....................2.08 ....................0.56 Danareksa Melati Dollar (In Rupiah).....................................................................................................1,333.315 .........................-............................- ...........................Danareksa Melati Pendapatan Tetap ................................................................................................1,054.6413 ...................1.98............................- ...........................Danareksa Melati Pendapatan Tetap II............................................................................................1,073.7840 ..................7.38............................- ...........................Danareksa Melati Platinum Dollar AS........................................................................................0.9717657268 .................0.07............................- ...........................Danareksa Melati Platinum Dollar AS (In Rupiah) ...........................................................................8,426.181 .........................-............................- ...........................Danareksa Melati Premium Dollar ................................................................................................1.1185867547 ...................0.13....................4.06 .....................1.00 Danareksa Melati Premium Dollar (In Rupiah)................................................................................9,699.266 .........................-............................- ...........................MRS BOND KRESNA.................................................................................................................................1,321.6711 ..................1.84...................13.86 ....................9.40 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2................................................................................1,007.8259 .................0.60............................- ...........................-
Campu an
Terproteksi AAA Reksa Premium Proteksi V (31/03/11)......................................................................................1.019,41........................0,43..........................-- ..........................-AAA Reksa Premium Proteksi VI (31/03/11) ..................................................................................1.025,94........................0,62..........................-- ..........................-AAA Reksa Premium Proteksi VII (31/03/11) .................................................................................1.003,45..............................--..........................-- ..........................-AIM TRUST MONARCH (31/03/11).......................................................................................................1.125,79........................0,67.....................8,77 ....................8,77 Cipta Proteksi II (31/03/11) ...................................................................................................................1.003,62..............................--..........................-- ..........................-Gani Proteksi 1 (31/03/11)........................................................................................................................1.127,29........................0,69....................8,93 ....................8,93 Gani Proteksi 2 (31/03/11) ......................................................................................................................1.126,27........................0,84....................9,22 ....................9,22 Gani Proteksi 3 (31/03/11) .....................................................................................................................1.077,66........................0,57..........................-- ..........................-HPAM Proteksi Dollar-1 (31/03/11) ..........................................................................................................1,0193........................0,29..........................-- ..........................-HPAM Proteksi-2 (31/03/11).....................................................................................................................1.011,71........................0,45..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi Dollar (31/03/11) ...............................................................................................1,0190........................0,29..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi VII (31/03/11).................................................................................................1.023,89........................0,39..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi VIII (31/03/11) ................................................................................................1.012,49.........................0,61..........................-- ..........................-Si Dana Proteksi Batavia XI (31/03/11)................................................................................................1.153,81.........................0,75......................9,13 ......................9,13 Si Dana Proteksi Batavia XII (31/03/11).............................................................................................1.146,96..........................0,71....................8,82 ...................8,82 Si Dana Proteksi Batavia USD I (31/03/11).........................................................................................1,0989........................0,48....................6,07 ....................6,07 Si Dana Proteksi Batavia USD II (31/03/11)..........................................................................................1,1057.........................0,51....................6,47 ....................6,47 Trim Syariah Terproteksi Prima II (31/03/11) ...................................................................................1.255,01...........................1,41.....................7,34 ....................7,34
ndeks Pasa Uang Penye aan Te ba as
Exchange T aded Fund ETF
• KUSTOD AN BANK DANAMON
Te p o eks
Saham Campu an Te p o eks
Saham BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus) ...................................................2,254.28 .................4.69...................18.78 ..................15.00 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) ...............................................................................................1,670.76 .................5.24...................21.65 ..................16.88 Dana Ekuitas Prima ...................................................................................................................................3,300.97 .................4.34.....................17.31 ....................9.80 Danareksa Mawar.................................................................................................................................6,534.4429 ...................3.16.................22.34 .................20.52 Danareksa Mawar Agresif............................................................................................................................1,041.01 ...................3.51...................12.73 ....................8.90 Danareksa Mawar Fokus 10 ................................................................................................................1,400.0547 ...................3.71.................30.64 ..................26.72 Danareksa Mawar Komoditas 10 .........................................................................................................1,031.7700 .................2.38............................- ...........................Danareksa Mawar Konsumer 10 .........................................................................................................1,062.7873 .................4.47............................- ...........................First State IndoEquity Peka Fund............................................................................................................1,230.92 ...................3.71...................15.42 ..................10.89 NISP Indeks Saham Progresif .............................................................................................................1,575.2967 .................3.65....................16.14 ..................13.84 Schroder 90 Plus Equity Fund ..................................................................................................................1,319.98 .................4.28............................- ...........................-
Terproteksi
Campuran Bahana Quant Strategy..............................................................................................................................1,074.08 ...................3.13......................7.01 ....................3.86 Danareksa Anggrek .............................................................................................................................4,587.8888 .................3.59...................10.24 ...................8.60 Danareksa Anggrek Fleksibel.................................................................................................................2,998.86 .................2.98......................17.11 ..................14.80 Danareksa Syariah Berimbang...........................................................................................................4,640.1572 ...................4.17...................14.74 ..................13.04 MRS FLEX KRESNA ...........
• KUSTOD AN DBS NDONES A Campu an
Pasa Uang Te p o eks
•
KUSTODIAN BII
Pendapatan Tetap
Campuran Pasar Uang
Terproteksi
Terproteksi
• KUSTODIAN BANK PERMATA Saham
Mncapital Nusantara Saham............................................................................................................... 1.476,76 .......................2,59....................6,39 ................ -2,94 Schroder Indo Equity Fund.................................................................................................................. 1.445,18 .......................3,89................ 25,76 ............... 25,76
Campuran Ins Dana Kombinasi ............................................................................................................................. 1.288,34 .......................0,59....................3,46 ....................0,02 Nikko Bumn Plus..................................................................................................................................... 1.445,31 .......................4,07.....................-1,51 ..................-0,03
• KUSTOD AN BANK MEGA Saham
Campu an
Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit Usd (22/03/11).........................................................................................1,0189.........................0,51....................0,85 ..........................0 Batavia Proteksi Sriwijaya (28/03/11)............................................................................................... 1.149,07 ....................... 0,17 ................. 0,06 ................. 0,06 Batavia Proteksi Utama 1 (31/03/11) ................................................................................................ 1.049,38 .......................0,62....................3,84 ....................0,03 Batavia Proteksi Utama 5 (31/03/11)................................................................................................ 1.015,92 ........................0,75....................0,87 .....................0,01 Lautandhana Proteksi Syariah 1 (31/03/11)....................................................................................... 1.191,92 .......................0,84......................3,18 ....................0,03 Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (31/03/11) ................................................................. 1.028,25 ..........................0,2...................-2,08 ..................-0,02 NISP Proteksi Income Plus I (31/03/11)........................................................................................... 1.289,95 .......................0,85....................3,07 ....................0,03 NISP Proteksi Income Plus VIII (31/03/11) ...................................................................................... 1.029,14 ........................0,41.....................1,56 .....................0,01 NISP Proteksi Income Plus Xx (31/03/11)....................................................................................... 1.007,68 .............................. - .......................... - ......................... -
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan Tetap Bahana Investasi Abadi..........................................................................................................................1.373,14..........................1,95.....................7,49 ....................4,33 BNP Paribas Rupiah Plus( D/H Fortis Rupiah Plus)......................................................................1.504,13........................0,28.....................5,14 .....................4,10 First State Ind. Bond Fund .................................................................................................................2.068,86.........................3,57.....................9,73 ....................5,43 GMT Dana Kencana ................................................................................................................................1.207,93................................-............................- ...........................GMT Dana Obligasi Plus .....................................................................................................................2.023,44...........................1,14...................22,91 ...................22,91 GMT Dana Pasti 2...................................................................................................................................1.379,44........................0,83....................11,49 ....................11,49 Maestrodollar..............................................................................................................................................1,3409........................0,27....................4,68 ......................1,61 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II....................................................................................................987,10........................2,92...................10,05 ..................10,05 Mandiri Investa Dana Syariah.............................................................................................................1.582,24........................0,80....................8,67 ....................6,26 Mandiri Investa Dana Utama ...............................................................................................................1.169,88.........................1,89....................11,30 .....................9,10 Mandiri Investa Keluarga .......................................................................................................................1.110,80........................0,28....................6,85 .....................4,74 Manulife Obligasi Negara Indonesia II...............................................................................................1.354,81........................3,80....................9,66 ....................8,29 Manulife Obligasi Unggulan.................................................................................................................1.580,95.........................3,74.....................7,23 ....................5,89 Manulife Pendapatan BulananII..........................................................................................................1.080,15.........................1,28....................6,59 ....................5,25 Mr Dollar (USD) ...........................................................................................................................................1,8756........................-4,16...................-0,03 ....................-2,01 Panin Dana Utama Plus 2....................................................................................................................1.503,22........................2,80....................9,60 ....................9,60 PNM Dana Sejahtera II...........................................................................................................................1.212,70.........................1,80....................5,57 ....................5,57 Reksa Dana PNM Amanah Syariah...................................................................................................1.540,93........................0,56....................8,28 .....................6,13 Schroder Dana Andalan II......................................................................................................................1.041,18........................0,56....................3,33 ....................2,82 Schroder Dana Mantap Plus ..............................................................................................................2.563,24........................4,26...................13,79 ....................11,53 Schroder Dana Mantap Plus II............................................................................................................1.572,04........................3,83...................12,26 ..................10,04 Schroder Dana Obligasi Ekstra ..........................................................................................................1.264,85........................0,40....................6,20 .....................4,10 Schroder Usd Bond Fund (USD).............................................................................................................1,2382........................0,23....................4,60 ...................4,60
Saham Bahana Dana Prima.............................................................................................................................11.550,00..........................4,16...................14,63 ....................11,24 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ) ...................................................................................13.462,72........................4,66...................19,28 ..................14,65 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham ) ..................................................................1.319,98...........................4,11...................19,09 ...................15,57 Batavia Dana Saham.............................................................................................................................38.111,34.........................3,81...................14,77 ....................12,51 Batavia Dana Saham Agro ....................................................................................................................1.170,67........................3,26...................14,87 ....................9,82 Batavia Dana Saham Optimal.............................................................................................................1.750,45........................4,62...................18,78 ....................14,10 Batavia Dana Saham Syariah ..............................................................................................................1.467,27........................3,03......................9,10 ....................6,94 Cipta Syariah Equity ..............................................................................................................................1.342,77........................4,50...................16,97 ...................16,97 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) ..........................................................................5.814,46........................2,86..................18,58 ...................16,81 First State Indoequity Sectoral Fund ................................................................................................4.101,45.........................3,79..................16,08 ....................11,53 First State Indoequity Value Select Fund ........................................................................................1.216,86..........................3,61....................11,52 ......................7,15 GMT Dana Ekuitas..................................................................................................................................2.475,14........................4,98...................19,73 ...................19,73 Mandiri Investa Atraktif Syariah..........................................................................................................1.183,81........................2,57.....................9,70 .....................7,26 Mandiri Investa UGM ..............................................................................................................................2.171,20.........................3,74..................18,06 ..................15,43 Manulife Dana Saham ...........................................................................................................................9.015,07........................2,94...................15,85 ..................14,40 Panin Dana Maksima ............................................................................................................................51.129,75.........................7,37..................69,59 .................66,23 Phinisi Dana Saham............................................................................................................................16.084,76........................3,40...................15,67 ..................14,22 Pratama Saham ......................................................................................................................................3.813,52........................3,38.................20,34 ...................17,95 RD Mandiri Investa Ekuitas Dinamis................................................................................................1.056,82................................-............................- ...........................Reksa Danaaxa Citradinamis.............................................................................................................3.478,97........................2,94....................10,12 ....................8,76 Reksa Dana CIMB-Principal Equity Aggressive ...........................................................................2.733,69..........................3,10...................10,76 ...................8,30 Reksa Dana CIMB-Principal Islamic Equity Growth SY ...............................................................1.362,91..........................2,19....................9,45 ....................9,45 Reksa Dana Grow-2-Prosper...............................................................................................................2.057,51........................4,62...................23,17 ..................18,32
Te p o eks
• KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap Campuran
Penye aan Te ba as
Terproteksi Exchange Traded Fund (ETF) Indeks
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
Dana Obligasi Stabil ..............................................................................................................................2.167,85 ........................1,45 ...................11,00 ..................8,89 Danareksa Gebyar Indonesia II .........................................................................................................1.431,47 ........................2,73 .....................6,12 ....................5,12 Net Dana Gemilang ................................................................................................................................1.124,24 ........................0,79 ....................9,73 ...................8,73 Nikko Gebyar Indonesia Dua ...............................................................................................................1.431,61 .........................3,31 .....................11,13 ....................9,77 Nikko Indah Nusantara Dua .............................................................................................................1.425,84 .........................1,33 ..................14,94 .................13,86 Nikko Tron Dua ......................................................................................................................................1.325,35 ........................0,41 ...................8,52 ....................7,97 Panin Gebyar Indonesia II ..................................................................................................................1.458,23 .......................4,90 ...................8,99 ...................7,65 Prestasi Gebyar Indonesia II .............................................................................................................1.556,56 ........................3,74 .................12,88 ..................10,75
Campuran
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
Rp
%
%
%
Net Dana Flexi .........................................................................................................................................1.176,30 .......................3,45 ...................9,68 ..................8,68 Optima Fleksi ..........................................................................................................................................1.108,20 .......................0,64 ..................13,30 .................10,04 Optima Seimbang (03/06/10) ...............................................................................................................136,63 .............................--.................-86,21 ................-87,49 Panin Dana Unggulan .........................................................................................................................4.325,63 .......................6,30 ................46,85 ................44,38
Terproteksi Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (31/03/11).......................................................................1.282,84 ........................-0,11....................9,43 ...................9,43 IDR Regular Dividend Plan I (31/03/11) ..........................................................................................1.288,28 ........................0,14 ....................6,91 ....................6,91 IDR Regular Income Plan I (04/03/11) ...........................................................................................1.358,64 .........................0,16 ....................7,55 ....................7,55 Proteksi Mahanusa Dana Traana (25/03/11)....................................................................................973,52 .....................-0,84....................-3,41 ...................-4,41 Samuel Dana Obl Terproteksi (31/03/11) ............................................................................................725,81 ........................0,78 .................-15,99 .................-16,83 Terproteksi Net Dana Proteksi I (31/03/11) .....................................................................................1.573,75 .........................1,25 ..................12,96 ..................12,96 Terproteksi Net Dana Proteksi II (31/03/11)....................................................................................1.494,76 ..........................1,14 ....................11,79 ...................11,79 Terproteksi Net Dana Proteksi III(31/03/11)....................................................................................1.394,58 ..........................1,15 .................12,46 .................12,46
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
h un
Rp
(%)
Campuran Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 5 April 2011
N
H 30 h
h
%
n
m hun R h
%
h h
%
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 5 APRIL 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Nama saham
Kurs Ttg. Trd.
Sbl.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Minat Volume Beli
Jual
Nama saham
2.Perdagangan Eceran ACES .......... Ace Hardware Indonesia Tbk ................................... 2.600..............2.600 ..........2.550 ..........2.600 ..............- .....................66.000..................... 171.575.000 ............25,07.............2.600 ..............855.000 .........2.525 ................... 500 ALFA ........... Alfa Retailindo Tbk .................................................... 2.400........................- ....................- ..........2.400 ..............- .................................-..........................................- ........... -27,33.......................- .............................- .................. - ..........................AMRT .......... Sumber Alfaria Trijaya Tbk .......................................2.750..............2.850 .......... 2.750 ..........2.850 .........100 ................3.397.000...............9.680.450.000 ............38,23.............2.850 ...............130.000 ......... 2.750 ........ 1.003.000 CSAP .......... Catur Sentosa Adiprana Tbk ...........................................89....................94 .................91 ................92 .............3 ................... 415.500.....................38.204.500 ..............8,44...................92 ..............303.000 ...............90 ...........268.000 GOLD .......... Golden Retailindo Tbk ....................................................415...................410 ............. 405 .............. 410 ........... -5 ....................... 5.500........................2.230.000 ............22,42..................410 .................27.000 ............405 ...............17.500 HERO .......... Hero Supermarket Tbk ..............................................5.300........................- ....................- ..........5.300 ..............- .................................-..........................................- ...............7,87.............6.000 ...................2.000 .........5.000 ................2.000 KOIN ........... Kokoh Inti Arebama Tbk .................................................170...................172 ................161 ...............167 ............-3 ................... 152.000..................... 25.469.000 .............21,92..................167 ...................3.000 ............. 166 .............. 12.500 MAPI ........... Mitra Adiperkasa Tbk .................................................2.825...............2.975 ..........2.825 ..........2.850 .......... 25 .............. 11.348.500............. 32.852.375.000 ............23,53.............2.850 ................ 25.000 .........2.825 ............ 174.500 MIDI ............ Midi Utama Indonesia Tbk ............................................440................. 440 ............. 430 ............. 435 ........... -5 ...................673.500....................291.370.000 ..........122,88.................435 ................ 95.500 ............430 ............. 92.500 MPPA .......... Matahari Putra Prima Tbk ......................................... 1.440...............1.450 ...........1.430 ...........1.430 ..........-10 ................1.648.000...............2.362.060.000 ................1,37..............1.440 ..............386.000 ..........1.430 .............. 41.000 MTSM ......... Metro Realty Tbk .........................................................1.070........................- ....................- ........... 1.070 ..............- .................................-..........................................- ............39,25..............1.200 ...................6.000 ............900 ................6.000 RALS .......... Ramayana Lestari Sentosa Tbk .................................. 790..................780 ..............770 ..............770 .........-20 .....................58.000..................... 44.925.000 ............... 15,4.................780 .............. 273.000 .............770 ..............87.000 RIMO ........... Rimo Catur Lestari Tbk .....................................................51..................... 51 ................50 ................50 .............-1 ................... 145.500.........................7.275.500 ..............-1,26...................50 ..............280.500 .................. - ..........................SKYB .......... Skybee Tbk ......................................................................540................. 540 ..............495 .............540 ..............- .....................32.000....................... 16.787.500 .............16,62................ 540 .................39.000 ............ 530 ............. 20.500 SONA .......... Sona Topas Tourism Industry Tbk ............................1.700........................- ....................- ........... 1.700 ..............- .................................-..........................................- ...............8,72...............1.700 ...................2.500 ..........1.280 .............. 10.000 TKGA .......... Toko Gunung Agung Tbk ...............................................250........................- ....................- ............. 250 ..............- .................................-..........................................- .............-2,57.......................- .............................- ............ 250 ............. 94.000 TRIO ........... Trikomsel Oke Tbk .........................................................630..................620 ...............610 ............. 620 ..........-10 ........................ 1.500........................... 925.000 ............... 13,5.................620 ................. 61.000 ............. 610 ................4.500 3.Restoran, Hotel & Pariwisata ANTA .......... Anta Express Tour & Travel Service Tbk ...................250........................- ....................- ............. 250 ..............- .................................-..........................................- ............. 12,75.................270 ................. 10.000 ............. 215 ................2.500 BAYU .......... Bayu Buana Tbk ............................................................. 295..................300 ............. 280 ............. 295 ..............- ..................448.000.................... 128.287.500 .............19,47.................295 ..............269.000 ............ 290 ................5.500 BUVA .......... Bukit Uluwatu Villa Tbk .................................................415...................415 .............. 410 .............. 410 ........... -5 ................3.373.500................ 1.395.682.500 ............36,33..................415 ............... 173.000 .............410 ..........1.919.500 FAST ........... Fast Food Indonesia Tbk ..........................................10.000........................- ....................- ........ 10.000 ..............- .................................-..........................................- .............20,41........... 10.500 ................ 30.000 ........ 8.200 ................3.500 GMCW ......... Grahamas Citrawisata Tbk ...........................................860........................- ....................- .............860 ..............- .................................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................HOME ......... Hotel Mandarine Regency Tbk .....................................100....................99 ................99 ................99 .............-1 ......................15.000.........................1.485.000 ................. 45................. 104 ...................5.000 ...............99 .............. 10.000 ICON ........... Island Concepts Indonesia Tbk .................................... 470........................- ....................- ..............470 ..............- .................................-..........................................- ........... -116,01.......................- .............................- .................. - ..........................INPP ........... Indonesian Paradise Property Tbk ...............................179........................- ....................- ...............179 ..............- .................................-..........................................- .............55,91................. 180 ..............300.000 .................. - ..........................JSPT ........... Jakarta Setiabudi Internasional Tbk ..........................630........................- ....................- ............. 630 ..............- .................................-..........................................- .............13,64................ 650 ................ 32.500 .................. - ..........................MAMI .......... Mas Murni Indonesia Tbk ................................................ 50....................50 ................50 ................50 ..............- ...........................500..............................25.000 ........... 86,46...................50 ..........14.827.500 .................. - ..........................MAMIP ........ Mas Murni Tbk (Preferen) .............................................600........................- ....................- .............600 ..............- .................................-..........................................- ............... 0,19.......................- .............................- .................. - ..........................PANR .......... Panorama Sentrawisata Tbk ......................................... 147...................147 ...............146 ...............147 ..............- .....................92.500.......................13.575.000 ............48,73..................147 ................ 49.500 ............. 146 ............. 55.000 PDES .......... Destinasi Tirta Nusantara Tbk ..................................... 187...................187 ...............187 ...............187 ..............- ....................... 5.000........................... 935.000 ........... 40,45.................205 ..............290.000 ............. 187 ...........265.000 PGLI ............ Pembangunan Graha Lestari I.Tbk ..................................81........................- ....................- .................81 ..............- .................................-..........................................- .....................-...................98 ................ 25.000 ...............53 ............. 25.000 PJAA ........... Pembangunan Jaya Ancol Tbk .................................... 790..................770 ..............720 ..............770 .........-20 .....................68.000....................... 51.010.000 .............10,22.................770 .................35.500 .............760 .............. 10.000 PLIN ............ Plaza Indonesia Realty Tbk ...................................... 2.000..............2.250 ..........2.025 ..........2.250 ........250 ......................77.500....................170.850.000 ............53,65.............2.250 ..................19.500 .......... 1.700 .................1.500 PNSE .......... Pudjiadi & Sons Tbk. ...................................................2.375........................- ....................- .......... 2.375 ..............- .................................-..........................................- .............10,29.......................- .............................- .................. - ..........................PSAB .......... Pelita Sejahtera Abadi Tbk ..........................................450........................- ....................- .............450 ..............- .................................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PSKT ........... Pusako Tarinka Tbk. ....................................................... 700........................- ....................- ............. 700 ..............- .................................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PTSP ........... Pioneerindo Gourmet International Tbk. ...................400................. 400 ............. 380 .............400 ..............- ........................7.500........................2.960.000 .................5,6................ 440 ....................1.000 ............380 ................... 500 SHID ........... Hotel Sahid Jaya International Tbk. ............................810...................810 ..............790 .............800 ..........-10 ...................478.500...................382.780.000 ........... 50,34................. 810 ...............178.000 ............800 ................2.500 SMMT ......... Eatertainment International Tbk .............................. 2.175........................- ....................- ............2.175 ..............- .................................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................4.Advertising, Printing & Media ABBA .......... Mahaka Media Tbk. ......................................................... 197...................199 ...............195 .............. 199 .............2 ..................... 47.500........................9.329.500 ..........275,43..................199 ................80.000 ............. 196 ............. 38.500
INDEKS BISNIS-27 No.
Kode
Nama
Sebelum
Stock Prev Close
Penutupan
Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk ............................................22,500 .................22,650 .......................150.....................0.67 ...................261 ...........................586,500 .................13,271,900,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk. .......................................................2,350 ...................2,300 .......................-50.....................-2.13 ................ 1,691 .........................41,311,500 ...............96,079,350,000 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk ..................................2,300 ...................2,300 ...........................0.......................... 0 ..................363 .........................4,871,000 ................... 11,190,125,000 4 ........ASII ...............Astra International Tbk ...........................................56,450 .................56,650 ......................200.................... 0.35 ...................991 ..........................1,697,000 ................95,495,175,000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ................................................ 7,000 ....................7,000 ...........................0.......................... 0 ..................472 ......................... 5,189,000 ................36,164,625,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk .....................3,950 ................... 3,900 .......................-50.................... -1.27 ................. 454 ....................... 6,668,500 ...............25,984,687,500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk..................... 5,800 ....................5,750 .......................-50...................-0.86 ................ 1,213 ...................... 24,677,000 ................141,201,925,000 8 ........BDMN ...........Bank Danamon Indonesia Tbk. ..................................6,450 ...................6,500 ........................ 50.....................0.78 ..................352 ..........................1,612,500 ................10,453,825,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk .......................................6,850 ...................6,650 .....................-200................... -2.92 ............... 1,934 ......................26,469,000 .............176,840,200,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk. ..................................................1,810 ....................1,800 ........................ -10...................-0.55 ...................134 ............................ 616,000 ....................1,103,325,000 11 ........BNII...............Bank Internasional Indonesia Tbk ............................... 620 ........................610 ........................ -10..................... -1.61 ....................86 ............................857,000 .................... 523,885,000 12 .......EXCL.............XL Axiata Tbk. ..............................................................5,600 ...................5,850 ......................250....................4.46 ...................162 ............................ 767,500 .................4,369,400,000 13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk ................................................... 40,950 .................40,750 .....................-200...................-0.49 ..................424 ............................673,000 ................ 27,413,200,000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk .......................... 4,725 ....................4,700 ....................... -25...................-0.53 ..................553 ........................5,603,500 ...............26,328,350,000 15 .......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................4,075 .................... 4,150 .........................75..................... 1.84 ................. 863 .......................12,799,000 ...............52,560,725,000 16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk ...........................16,700 ..................16,650 .......................-50..................... -0.3 ...................541 .........................2,164,500 ...............36,036,025,000 17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk. .............................. 49,500 ................ 48,850 .....................-650..................... -1.31 ..................738 ...........................852,000 .................41,797,250,000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk .......................................... 3,475 ................... 3,450 ....................... -25................... -0.72 ................. 300 ........................3,662,500 ................ 12,665,837,500 19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ..........................................................3,500 ................... 3,450 .......................-50....................-1.43 .................. 518 ....................... 8,084,500 ...............28,229,875,000 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ..........................2,325 ................... 2,350 .........................25..................... 1.08 ..................389 ......................12,080,500 ...............28,088,675,000 21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ...............................................1,160 ......................1,160 ...........................0.......................... 0 ....................30 .............................241,500 ......................281,945,000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk....................... 22,450 .................22,300 ......................-150................... -0.67 ................. 469 .........................1,645,500 .............. 36,562,650,000 23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk .................................................2,000 .................... 1,980 ....................... -20..........................-1 ................. 554 .........................9,614,500 ................18,947,305,000 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk ......................................9,600 ...................9,600 ...........................0.......................... 0 ..................395 ........................3,005,000 ..............28,845,500,000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk.................................................... 2,675 ....................2,725 ........................ 50......................1.87 ..................607 ....................... 22,137,000 ............... 59,969,887,500 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk................. 7,300 ....................7,250 .......................-50...................-0.68 ................. 628 .........................9,457,000 .............. 68,460,875,000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk.................................................. 22,050 ................ 22,400 ......................350......................1.59 ...............1,380 ........................5,502,500 .............122,633,600,000
Kurs Ttg. Trd.
▲/ ▼ (poin)
Ptp.
Transaksi Volume Nilai
PER
Jenis transaksi
Volume
Jumlah
Frekuensi
Transaksi perdagangan saham non reguler .....................................377.304.897 ...................... 637.919.400.130 ............................355 Total saham................................................................................. 3.163.878.897 ...............3.510.607.232.630 ....................99.649 Transaksi perdagangan waran reguler................................................61.683.500 ........................3.445.002.000 ..........................1.572 Total perdagangan waran ............................................................... 61.683.500 .....................3.445.002.000 ........................1.572 Total perdagangan (5 April 2011) ............................................3.225.562.397 ..............3.514.052.234.630 .................... 101.221
Volume
Value
20 SAHAM PENCETAK GAIN
20 SAHAM PENCETAK LOSS
20 PIALANG TERAKTIF
Stock Prev Close
Stock
Code Freq
Volume
Value
Prev Close
Volume
Value
Indeks
01-04-11 04-04-11
05-04-11
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG).........3,707.49 .....3,700.05 ...3,685.94 Kuala Lumpur Composite Index ..........1,555.38 ......1,555.48 ....1,553.07 Strait Times Index (Singapura)............3,120.47 ......3,140.62 .....3,146.75 SET (Bangkok) ........................................1,064.35 ......1,078.66 ......1,076.13 PSEi (Manila)...........................................4,129.54 .... 4,209.43 .....4,167.09
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo) ................................9,708.39 ......9,718.89 ....9,615.55 Hang Seng (Hong Kong) ....................23,801.90 ... 24,150.58 ..........Libur Kospi (Seoul) .............................................2,121.01 .......2,115.87 ....2,130.43 Shanghai ...................................................2,967.41 ............Libur ...........Libur Taipei ........................................................ 8,705.13 ............Libur ...........Libur BSE Sensex-30 (Mumbay) ................. 19,420.39 ..... 19,701.73 .19,686.82 All Ordinary ........................................... 4,954.60 .....4,984.70 .. 4,998.60 NZX 50 (Wellington) ..............................3,452.14 ......3,459.51 ...3,469.38
Amerika DJIA........................................................ 12,376.72 ...12,400.03 ..................-
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 5 April 2011
Indeks
01-04-11 04-04-11
05-04-11
Sektor
S&P 500 Index ........................................1,332.41 ......1,332.87 ..................Nasdaq Composite Index .....................2,789.60 ...... 2,789.19 ..................S&P/TSX Comp (Toronto) .....................14,130.15 ....14,218.35 ..................Meksiko Bolsa Index ............................37,775.07 ...37,903.58 ..................Brazil Bovespa Index ......................... 69,268.29 ...69,703.80 ..................-
Eropa FTSE-100 (London) ...............................6,009.92 ......6,016.98 ..................CAC-40 (Paris).......................................4,054.76 .....4,042.92 ..................DAX Index (Frankfurt) .............................7,179.81 .......7,175.33 ..................IBEX-35 (Spanyol) ................................10,729.90 .....10,756.10 ..................FTSE MIB Index (Milan) ........................21,967.77 ....22,007.81 ..................AEX-Index (Amsterdam) ......................... 369.45 ......... 369.01 ..................OMX-30 (Stockholm) ..............................1,145.60 ........ 1,151.27 ..................Micex Index (Moskow) ...........................1,843.43 ......1,852.02 ..................-
Timur Tengah & Afrika DFM General Index (Dubai) ................................-.......1,548.67 ..................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg) ...29,175.56 ...29,235.24 ..................-
Suku Bunga Da a K ed
Bank
PYFA...............130...........171 .....318,597,000 ......50,907,097,500
SQMI ..............225..........184 ................21,000 ..................3,587,000
LG............2,891 .......... 248,294,500 ...........516,210,353,500
BUMI......... 3,250 ..... 3,175 .. 169,442,500 .... 537,618,612,500
ADES ..........1,240......1,550 ..........5,316,000 .........7,500,795,000
ASBI..............305.........270 .....................500 ......................135,000
KS ............1,782 ............186,459,000 .........425,146,548,500
BJBR ......... 1,260 .... 1,260 ...... 37,144,500 ... 46,678,500,000
ULTJ.............1,160......1,380 .......16,048,000 ......20,481,095,000
HITS ...............365.........325 ...............58,000 ................19,087,500
BK ..........3,807 ...........148,634,000 ...........411,846,916,000
ULTJ............ 1,160 .... 1,380 ..... 16,048,000 .... 20,481,095,000
PLIN..........2,000.....2,250 ................77,500 .............170,850,000
DSSA ......35,000....32,100 ...............40,500 .........1,406,425,000
ZP ..........4,982 ...........192,804,000 .........329,780,530,500
TRUB...............58...........59 .... 339,190,500 ..... 20,445,761,000
AMFG.........5,900.....6,300 ...........1,276,500 .........7,842,675,000
FISH .............1,740......1,600 ...................1,500 ................ 2,400,000
DB ..........2,425 .............84,280,000 .......... 294,769,261,000
MIRA...............199..........199 ..... 99,826,000 ..... 19,874,325,000
TOWR .......10,700.....11,350 ..................7,000 ................77,100,000
INPC.................95...........88 ..............138,500 ..................12,197,500
KZ ..........2,436 .............84,874,600 ..........281,247,430,000
BMRI........ 6,850 ... 6,650 .... 26,469,000 .. 176,840,200,000
MFIN .............500.........530 .............289,500 ..............151,640,000
MLIA ..............410........ 380 ...............23,000 ..................8,742,500
YU..........5,279 ............185,298,000 ........... 276,172,184,500
BHIT................179..........179 ..... 75,465,000 ...... 13,513,854,000
SDPC ...............70............74 .............1,118,000 ...............80,467,500
HMSP ......30,750..28,550 ............. 214,000 .........6,233,725,000
DX ...........3,747 ...............89,306,187 .........275,960,238,350
IPOL................192..........190 ..... 114,452,000 ..... 22,313,427,000
KDSI................195.........205 ...........2,121,000 .............426,510,000
SQBI......138,000.130,000 .....................500 ..............65,000,000
CS ...........4,107 .............72,062,000 .........266,643,281,500
ADRO ....... 2,350 ... 2,300 ........ 41,311,500 ... 96,079,350,000
KBLI.................86...........90 ............466,000 ................41,997,000
APLI................105..........100 ..........1,204,000 .............120,533,000
RX ..........2,798 ..............52,996,878 ..........243,431,086,700
UNTR..... 22,050 22,400 ...... 5,502,500 .. 122,633,600,000
TRIL .................66...........69 ...........2,731,000 .............186,746,000
RBMS ..............92...........88 .........4,983,000 ............465,257,500
YP .......22,354 ............448,182,254 ..........243,072,925,750
KAEF ...............171.......... 176 ..... 22,934,500 ...... 4,023,298,000
SPMA ...........220.........230 ............ 1,011,500 .............231,322,500
NISP............1,440......1,380 ...............25,000 ...............33,935,000
ML...........2,417 ...............80,714,004 ..........212,255,690,920
ADES ......... 1,240 .... 1,550 ........ 5,316,000 ....... 7,500,795,000
EXCL.........5,600.....5,850 ..............767,500 ........4,369,400,000
SIAP.................73............70 ...............50,000 ..................3,516,500
PD ........ 14,958 ..............308,154,174 ...........177,621,698,500
CNKO..............126..........128 ...... 55,166,000 ......... 7,071,183,500
BAEK........2,400.....2,500 .....................500 ..................1,250,000
KBRI ................75............72 .......19,894,000 ..........1,446,718,500
AI............2,835 ..............151,993,324 ............165,841,173,900
BBRI ........ 5,800 ... 5,750 ..... 24,677,000 .... 141,201,925,000
BPFI ................192........200 .....................500 ......................100,000
AUTO.......15,850....15,250 ..............217,500 .......3,358,800,000
KI............3,044 ............189,455,000 .............162,119,216,000
CTRP ............380.........390 ....... 10,148,500 ...... 3,958,860,000
MFMI..............245.........255 .............259,000 ..............65,650,000
BACA...............114...........110 .............218,000 ................24,013,000
OD..........5,654 ............143,265,234 ..........162,056,647,500
ENRG..............128..........127 .... 185,674,500 ... 24,062,033,500
FORU ...............101..........105 .............303,500 ............... 31,305,500
CFIN..............600........580 ..........1,030,000 ...........605,025,000
DR ..........5,548 ..............219,107,500 .............152,014,191,500
HRUM....... 9,200 ... 9,350 ....... 9,200,500 ... 85,983,400,000
ATPK ..............152..........158 ..............751,500 ...............117,635,000
ASIA .................61...........59 .........5,043,500 ............298,457,500
CC ...........4,316 ............120,585,000 ............131,364,619,500
ASII ........ 56,450 56,650 ......... 1,697,000 ..... 95,495,175,000
CLPI ..............390........405 ........ 8,620,000 .........3,425,497,500
ELSA...............310.........300 .........3,599,500 ...........1,087,237,500
HG..............383 ..............12,843,500 ......... 130,992,050,000
BTON ..............315.........320 ....... 5,042,000 ....... 1,638,672,500
INAF.................79...........82 ...........7,021,500 .............568,515,500
LPKR ............630..........610 .......22,778,500 ......14,066,080,000
KK ..........8,994 ..............167,961,560 .......... 123,773,853,500
K ed R e
KPR
% pe ahun
Non KPR
A
N
m m m M
m R M M
Keterangan: a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) ini belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). b. Dalam Kredit Konsumsi non KPR tidak termasuk penyediaan dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/atau website Bank dalam hal bank memiliki website (dicantumkan hanya untuk publikasi yang dilakukan melalui surat kabar).
Bagi bank yang ingin menampilkan SBDK dapat mengirimkan data ke : 1. Email:
[email protected],
[email protected], dan
[email protected]. 2. Fax: 021-5790 1025 SUKU BUNGA DEPOSITO Nama bank
3 Bu an
2 Bu an
Nilai
Beli Rp
N
Beli Rp
A
M N m K m
w
Jual Rp
Dolar Australia................................. 1 ..........8,905.82 ........ 8,997.21 ............ 8,434.11 ....... 9,469.06 Dolar Brunei ..................................... 1 ............6,837.31 ........6,910.94 ............6,475.16 ........ 7,273.38 Dolar Kanada ................................... 1 ............ 8,914.14 ....... 9,007.65 ........... 8,441.99 ....... 9,480.05 Franc Swiss....................................... 1 .......... 9,330.59 ....... 9,430.74 .......... 8,836.38 ........9,925.32 Yuan Cina .......................................... 1 ..............1,316.71 ........1,329.83 ..........................- .......................Kronor Denmark .............................. 1 ............1,641.68 .........1,658.17 ............1,554.72 ...........1,745.13 Euro ................................................... 1 .........12,242.27 .....12,366.04 .......... 11,593.83 ....... 13,014.57 Pound Inggris ................................... 1 .......... 13,903.16 .....14,044.35 ...........13,166.75 ...... 14,780.90 Dolar Hongkong ............................... 1 ..............1,109.18 .........1,120.38 ........... 1,050.43 ........... 1,179.14 Yen Jepang ..................................100 .........10,232.45 ..... 10,336.89 .......... 9,690.46 ...... 10,879.00 Won Korea ........................................ 1 .................... 7.91 ............... 7.99 ..........................- .......................Ringgit Malaysia .............................. 1 ..........2,848.94 .......2,879.23 ..........................- .......................Kronor Norwegia ............................. 1 .............1,567.10 ........1,585.69 ............ 1,484.10 ........ 1,668.85 Dolar Selandia Baru ........................ 1 ..........6,622.85 .......6,692.35 ...........6,272.06 ........7,043.33 Kina Papua Nugini ........................... 1 .............3,313.15 ....... 3,537.88 .............3,137.66 ........ 3,723.43 Peso Philipina .................................. 1 .............. 198.53 .......... 200.97 ..........................- .......................Kronor Swedia ................................. 1 ........... 1,359.40 ........ 1,374.99 ............1,287.40 ..........1,447.10 Dolar Singapura ............................... 1 ............6,837.31 ........6,910.94 ............6,475.16 ........ 7,273.38 Baht Thailand ................................... 1 ...............285.41 ..........288.45 .............. 270.29 ........... 303.57 Dolar AS ............................................ 1 ..........8,628.00 ....... 8,714.00 .............8,171.00 ..........9,171.00
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Date
Close ▲/ ▼
Value
Code
AGRO-W...... 25/05/2011.........36 ........0 ..........122,113,000 BACA-W ........11/07/2012.........65 ........0 ............................ 0 BAPA-W .........11/01/2013.........28 ........0 .................28,000 BCIP-W......... 10/12/2012........128 ........-1 ........... 19,712,000 BIPI-W .......... 11/02/2013.......... 21 ........0 .............8,411,000 BMSR-W ........15/11/2013.............1 ........0 ............................ 0 BRMS-W.......07/12/2012........105 ........0 ...... 669,876,000 BSIM-W ........14/12/2015........177 .......-3 ......388,670,000 BUDI-W ........10/07/2012.........86 ........0 ............................ 0 BVIC-W ......... 21/06/2011.........69 ........0 ............................ 0 BVIC-W2 ......10/07/2013......... 75 ........ 5 ..................37,500 CKRA-W ...... 26/01/2013........175 ........0 ............................ 0 DILD-W........12/04/2012.........60 .......-2 ........ 38,590,500 ELTY-W........ 25/01/2012.........29 ........0 ........ 135,891,500 ENRG-W ....... 14/01/2013.........25 .......-2 ......459,543,500 FREN-W ......05/01/2016.........24 ........0 ..................12,000 GREN-W .......15/07/2013.......... 13 ........0 ..........51,270,500 INDX-W ........ 15/06/2012.............1 ........0 ............................ 0 INVS-W.......08/05/2015....6,100 ........0 ............................ 0 IPOL-W .........10/07/2013.........68 ........ 3 ....... 961,026,500
Close ▲/ ▼
Date
Value
KARK-W ....... 13/04/2011..........10 ........0 ............................ 0 KBLV-W2 ... 03/05/2013........510 ........0 ............................ 0 KBRI-W ........02/07/2011............3 ........0 .................98,500 KBRI-W2.....05/12/2013.........69 ........0 ............................ 0 KOIN-W .......08/04/2011.............1 ........0 ............................ 0 LAPD-W ......08/04/2011.......... 51 ........0 ............................ 0 META-W ......26/07/2013.........181 ......... 1 ...........10,615,500 MIRA-W2 .......25/11/2011.............1 ........0 ............................ 0 MLPL-W.......12/04/2013......... 78 ........-1 ......244,956,000 PBRX-W ......02/01/2013......440 .......15 ............5,247,500 POOL-W.........11/07/2014.............1 ........0 ............................ 0 RODA-W ...... 26/01/2013........106 .......-5 ...........3,563,500 SMMA-W4 ..09/07/2013.... 1,270 ........0 ............................ 0 TBLA-W......... 13/07/2011.......275 .......10 ........... 9,260,000 TRAM-W ......09/09/2011.......435 ........0 ............................ 0 UNSP-W2 ... 12/02/2013.........99 .......-4 ............. 1,981,000 WEHA-W ....28/05/2012.........65 .......15 .................89,000 WINS-W........ 30/11/2012.........58 .......-4 .......314,009,000 Jumlah .....................................................3,445,002,000
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank Mizuho Indonesia....................................6.35000 ......6.45000 ..... 6.90000 ..... 7.20000 .......7.45000 ......7.70000 Bank Negara Indonesia 1946..........................6.30000 ......6.50000 ......7.00000 ..... 7.20000 .......7.40000 ..... 7.60000 Bank OCBC NISP, Tbk ......................................6.25000 ......6.40000 ..... 6.50000 ..... 6.70000 ...... 6.90000 ..... 7.00000 Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, ...............6.35000 ...... 6.55000 ......7.00000 ..... 7.20000 .......7.50000 ......7.70000 Bank Panin Indonesia .....................................6.20000 ......6.50000 ......7.00000 ..... 7.00000 .......7.00000 ..... 7.00000 Bank Permata Tbk ............................................6.30000 ......6.50000 ......6.75000 .....6.90000 ........7.10000 ..... 7.20000 Bank Rakyat Indonesia ....................................6.25000 ......6.50000 ..... 6.80000 ..... 7.00000 .......7.05000 ...... 7.15000 Bank Tabungan Negara....................................6.20000 ......6.40000 ..... 6.60000 .... 6.80000 ...... 6.90000 ..... 7.00000 Bank UOB Buana ..............................................6.30000 ......6.50000 ..... 6.90000 ..... 7.20000 .......7.30000 ..... 7.50000 Deutsche Bank AG............................................6.30000 ......6.45000 ......7.00000 ..... 7.20000 .......7.35000 ..... 7.50000 JP Morgan Chase Bank ...................................6.25000 ......6.50000 ..... 6.80000 ..... 7.00000 .......7.25000 ..... 7.50000 Standard Chartered Bank ...............................6.30000 ......6.50000 ......7.00000 ..... 7.30000 .......7.50000 ......7.70000
N
m w N Y
JIBOR
Suku Bunga Depos to Bu an 6 00
Nama bank
Valas
3 Bu an
6 Bu an
2 Bu an
6 00
6 00
6 00
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
Be aku 0
0 20 0
12 Bulan
Bank Chinatrust .................................................................. EUR ........................2,00.......................2,00...................... 1,75 ...........................1,75 Bank BRI ............................................................................... EUR .........................0,75........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 Bank Kesawan ...................................................................... Sin$........................0,50.......................0,50.....................0,50 .........................0,50 Bank Mestika........................................................................ Sin$.........................0,75........................0,75..................... 0,75 ......................... 0,75 Bank CIMB Niaga................................................................. Sin$........................0,05........................ 0,10.....................0,25 .........................0,25 EUR ........................ 0,25....................... 0,25.....................0,35 .........................0,45 Aus$ ...................... 3,00....................... 3,00.....................3,00 .........................3,00 Bank Central Asia................................................................ SGD ......................... 1,25........................ 1,25......................1,25 .......................... 1,25 EUR ......................... 1,00........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 JPY ........................0,00.......................0,00.....................0,00 .........................0,00 AUD........................2,50.......................2,50.....................2,50 .........................2,50 GBP ......................... 1,50........................ 1,50......................1,50 ..........................1,50 Bank Int’l Indonesia ............................................................ Yen .......................... 0,10........................ 0,10......................0,10 .......................... 0,10 Pound ..................... 1,00........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 Aus$ ......................2,50........................2,75.....................2,50 .........................2,50 Sin$........................ 0,25....................... 0,25.....................0,25 .........................0,25 EUR ........................ 0,25.......................0,50.....................0,50 .........................0,50 Bank Mutiara ........................................................................ Sin$........................ 0,25....................... 0,25.....................0,25 .........................0,25
SUKU BUNGA ANTARBANK
Be aku Bank
m A
Code
Kurs uang kertas asing
Jual Rp
m
% pe ahun
6 Bu an
Kurs Transaksi
Mata uang
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 5 April 2011
N
K M M M M
Bu an
20
05/04
TRANSAKSI WARAN 5 APRIL 2011
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 5 April 2011
R M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M
T ngka suku bunga depos o be angka Rp/US$ pada 5 Ap
M M O
Mu a Be aku
m
N
R
20
K ed Konsums
N
N
KURS VALUTA
Sumber: Bank Indonesia
Nama bank
P me Lend ng Ra e bebe apa bank d ndone a pada 5 Ap
K ed Ko po as
N
04/04
Sumber: BEI
SUKU BUNGA DASAR KREDIT
K
01/04
Gabungan ...............3.707,487 ....3.700,047....3.685,936 Pertanian................2.150,298 ........2.121,714.........2.127,118 Pertambangan.....3.204,497 .....3.216,003.......3.188,261 Industri Dasar ..........395,275 ........396,478........394,807 Aneka Industri .......1.016,668 .......999,996.....1.000,665 Ind Konsumsi............1.103,816 .....1.098,367........1.100,017 Properti.......................194,055 ...........195,115.........194,086 Infrastruktur..............761,030 ........760,780..........761,633 Keuangan .................486,259 .......484,397........480,081 Perdagangan............488,501 ........ 491,035........490,733 Manufaktur ..............843,696 .......838,475..........838,114 LQ 45..........................665,007 .......662,504........658,757 JII..................................521,049 .........518,819..........518,251 MBX............................1.057,736 .....1.055,852.......1.051,929 DBX .............................552,285 .......550,305........547,830 Kompas 100.............858,824 .......855,554.........851,754 BISNIS-27...................324,746 .........324,102........322,789 Pefindo25 Index......379,983 .........381,784........ 387,555 Sri-Kehati Index....... 194,208 .........193,066.........192,526
Sumber: Bloomberg
M O
Value
PYFA...............130...........171 .... 318,597,000 .... 50,907,097,500
INDEKS SAHAM
Perkembangan indeks bursa global hingga 5 April 2011
M N m
Volume
Sumber: BEI
INDEKS BURSA GLOBAL
A
Volume
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
Transaksi perdagangan ....................................................................2.786.574.000 ................2.872.687.832.500 ......................99.294
Sumber: BEI
No
Minat Volume Beli
Jual
EMTK .......... Elang Mahkota Teknologi Tbk .....................................1.410............... 1.430 ...........1.380 ...........1.400 ..........-10 .................... 118.000....................165.550.000 ............. 16,73..............1.420 ...................... 500 ..........1.390 ................4.500 FORU .......... Fortune Indonesia Tbk .................................................... 101...................105 ................101 .............. 105 .............4 .................. 303.500...................... 31.305.500 ..............8,09..................105 .................59.500 .............104 ............. 43.500 IDKM ........... Indosiar Karya Media Tbk ............................................. 870..................930 .............880 .............900 .......... 30 ...............12.135.000..............10.993.855.000 ...........219,77..................910 ............. 400.000 ............900 ........3.393.000 JTPE ........... Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ........................................1.540...............1.540 ........... 1.530 ...........1.540 ..............- ...................758.000..................1.166.670.000 ................7,21..............1.540 ...............180.500 ..........1.530 ............180.000 LPLI ............ Star Pacific Tbk .............................................................. 230..................240 ..............230 ..............235 .............5 ..................... 117.000......................27.807.500 ..............0,84.................235 ................ 49.000 ............ 230 ...........702.500 MNCN ......... Media Nusantara Citra Tbk ..........................................950..................950 ..............930 .............940 ..........-10 .................1.797.000.................1.691.080.000 ..............17,79................ 940 ..............290.500 ............ 930 .........1.407.000 SCMA .......... Surya Citra Media Tbk ................................................3.950............... 4.100 ..........4.000 ...........4.100 .........150 ....................123.500...................496.350.000 .............14,86..............4.100 ...................... 500 .........4.075 ............. 25.000 TMPO .......... Tempo Intimedia Tbk. .......................................................82....................84 .................81 ................84 .............2 ................... 937.500.......................77.381.000 ..............11,38...................84 ..............529.000 ...............83 ...........603.000 5.Jasa Komputer & Perangkatnya ASGR .......... Astra Graphia Tbk ..........................................................680..................690 ..............670 .............680 ..............- .................1.051.500....................714.940.000 ............... 7,75................ 680 ..............466.000 .............670 ...........748.000 CENT .......... Centrin Online Tbk. ......................................................... 155........................- ....................- ...............155 ..............- .................................-..........................................- .............12,44..................178 ...................... 500 .................. - ..........................DNET .......... Dyviacom Intrabumi Tbk .............................................. 320........................- ....................- ............. 320 ..............- .................................-..........................................- .............46,16.......................- .............................- .................. - ..........................ITTG ............ Leo Investments Tbk ........................................................94....................95 .................91 ................94 ..............- .....................26.500........................2.479.500 .....................-...................94 ................. 10.000 ................91 ..............47.000 LMAS .......... Limas Centric Indonesia Tbk ......................................... 50....................50 ................50 ................50 ..............- .......................11.000...........................550.000 ..............4,94...................50 ................ 65.000 .................. - ..........................MTDL .......... Metrodata Electronics Tbk ............................................. 121...................122 ...............120 .............. 120 .............-1 ................1.336.500....................160.662.500 .....................-..................120 .................35.500 ...............119 ............614.000 6.Perusahaan Investasi BHIT ............ Bhakti Investama Tbk .....................................................179....................181 ...............177 ...............179 ..............- .............75.465.000...............13.513.854.000 .............. 15,71..................179 ........... 4.421.000 ..............178 ........ 1.602.000 BMTR .......... Global Mediacom Tbk. ...................................................830................. 840 ............. 820 ............. 830 ..............- ...............6.394.000...............5.306.330.000 .............18,49................840 .......... 2.363.000 ............830 ...........906.000 BNBR .......... Bakrie & Brothers Tbk .................................................... 64....................65 ................63 ................65 ..............1 ...........126.038.000.................8.074.109.500 .............-8,07...................65 ..........62.731.500 ...............64 ....... 2.222.500 BRMS ......... Bumi Resources Minerals Tbk ...................................... 710...................710 ............. 690 ............. 700 ..........-10 ................9.637.500................6.755.595.000 .....................-.................700 ............ 1.327.500 ............ 690 ........ 2.621.000 MLPL .......... Multipolar Tbk. ...............................................................260..................260 ..............255 ............. 260 ..............- ............24.488.500................6.250.410.000 ................0,71.................260 ........... 7.076.500 ............ 255 .........5.591.500 PLAS .......... Polaris Investama Tbk ..................................................1.010................ 1.010 ............1.010 ............1.010 ..............- .....................65.000.....................65.650.000 ............ 116,41.............. 1.020 .................75.000 ...........1.010 .............80.000 POOL .......... Pool Advista Indonesia Tbk ..........................................565........................- ....................- ............. 565 ..............- .................................-..........................................- ............... 3,41.......................- .............................- .................. - ..........................7.Lainnya MFMI ........... Multifiling Mitra Indonesia Tbk. ................................... 245..................255 ..............245 ..............255 ........... 10 ...................259.000.....................65.650.000 ................17,6.................255 ...................9.500 ............ 250 .............42.000
20 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 5 April 2011.
Sbl.
Volume
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
B,P,D, Jawa Barat Banten................................6.30000 ......6.45000 ......6.70000 .... 6.80000 .......7.00000 ..... 7.25000 B,P,D, Jawa Timur .............................................6.20000 ......6.40000 ..... 6.50000 .....6.50000 ......6.50000 .... 6.50000 B,P,D, Riau ..........................................................6.35000 ......6.50000 ......6.75000 ..... 7.00000 ........ 7.15000 ..... 7.25000 B,P,D, SUMSEL Dan BABEL ............................6.30000 ......6.50000 ......6.95000 ..... 7.00000 .......7.25000 ..... 7.50000 Bank ANZ Panin ................................................6.30000 ...... 6.55000 ..... 6.85000 .......7.15000 .......7.20000 ..... 7.35000 Bank Bukopin.....................................................6.35000 ......6.50000 ..... 6.90000 .......7.15000 .......7.45000 ..... 7.55000 Bank Central Asia Tbk .....................................6.30000 ......6.50000 ..... 6.90000 ..... 7.20000 .......7.40000 .....7.50000 Bank CIMB Niaga ..............................................6.25000 ...... 6.35000 ..... 6.40000 ..... 6.75000 .......7.05000 ..... 7.35000 Bank Commonwealth .......................................6.30000 ......6.50000 ......7.00000 ..... 7.00000 .......7.20000 ..... 7.35000 Bank Danamon Indonesia................................6.25000 ......6.50000 ..... 6.90000 .......7.15000 .......7.35000 ..... 7.50000 Bank DBS Indonesia .........................................6.30000 ...... 6.55000 ..... 6.85000 ..... 7.05000 ........ 7.15000 ..... 7.20000 Bank HSBC .........................................................6.30000 ......6.60000 ..... 6.90000 ..... 7.25000 .......7.50000 ......7.75000 Bank Internasional Indonesia .........................6.25000 ......6.45000 ..... 6.85000 .....6.95000 ........7.10000 ..... 7.25000 Bank Mandiri......................................................6.30000 ...... 6.55000 ......7.00000 ..... 7.25000 .......7.50000 ......7.75000 Bank Mega .........................................................6.25000 ...... 6.55000 ......6.75000 .....6.95000 .......7.25000 ..... 7.35000
Jibor Rp Suku Bunga Terendah(%) ...............................6.20000 ......6.40000 ..... 6.50000 ..... 6.70000 ...... 6.90000 ..... 7.00000 Suku Bunga Tertinggi(%) ................................6.35000 ...... 6.55000 ......7.00000 ..... 7.25000 .......7.50000 ......7.75000 Suku Bunga Rata-rata(%) ...............................6.28400 ...... 6.49000 ..... 6.84200 ..... 7.04200 .......7.23000 ..... 7.38800 Jibor US$ Suku Bunga Terendah(%) .................................0.17330 ...... 0.24000 ..... 0.28000 .... 0.40000 ...... 0.55000 .... 0.80000 Suku Bunga Tertinggi(%) ................................0.28000 ...... 0.35000 ..... 0.48000 ..... 0.70000 ....... 1.00000 ..... 1.40000 Suku Bunga Rata(%) ........................................ 0.20926 ........0.29167 .......0.37778 ..... 0.53389 .......0.68333 ........ 0.99111 PENJAMINAN LPS 15 Januari 2011-14 Mei 2011 (dalam %) Rupiah ......................................................................................................................................................................... Do AS BPR Rp
700 2 75 0 25
SIBOR US$ 04 Ap S N$ 04 Ap SWAP S n$ 04 Ap L bo $ 04 Ap EURO Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu
bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo
0 25033 0 3 250 0 254 5 0 23990 3 MG
23 F b 24 F b 25 F b 28 F b 0 M 02 M 03 M 04 M 07 M 08 M 09 M 0M M 4M 5M 6M 7M 8M 2 M 22 M 23 M 24 M 25 M 28 M 29 M 30 M 3 M 0 Ap 04 M 05 M
1 Bln
0 826 0 863 0 828 0 862 0 832 0 867 0 832 0 867 0 833 0 867 0 83 0 865 0 845 0 869 0 882 0 897 0 895 0 904 0 905 0 905 0 897 0 902 0 888 0 897 0 878 0 893 0 872 0 892 0 860 0 887 0 853 0 887 0 846 0 887 0 846 0 890 0 847 0 892 0 846 0 897 0 850 0 902 0 859 0 9 2 0 864 0 9 9 0 870 0 932 0 882 0 948 0 892 0 960 0 902 0 968 0 9 0 0 984 0 9 7 0 993 0 933 003
0 28444 0 37500 0 27224 0 27025
2 Bln
3 Bln
0 958 0 958 0 960 0 958 0 960 0 958 0 960 06 025 030 027 026 022 023 09 02 02 023 027 032 037 045 053 062 073 084 092 0 08 8
087 088 092 094 096 095 098 62 72 80 79 75 73 74 67 70 70 72 79 85 9 97 203 20 29 23 239 249 255 262
5 Bln 260 26 269 273 275 276 280 366 375 383 383 382 380 377 364 368 37 373 380 387 390 394 40 40 46 426 43 44 448 455
0 30500 0 43750 0 2624 0 29675 6 Bln 367 37 377 379 382 38 385 475 487 493 494 49 489 487 474 477 478 479 488 496 50 506 53 52 53 54 546 556 563 568
0 46250 0 56250 0 39753 0 45875 8 Bln 494 497 506 509 52 53 56 628 643 649 652 65 647 646 629 63 632 63 643 654 658 663 670 679 690 700 704 75 720 724
9 Bln 562 564 575 579 582 584 590 72 723 732 736 735 73 728 708 70 70 7 724 735 740 744 752 760 770 782 785 797 804 807
0 6 739 0 67556 0 55 89 0 6 300 10 Bln 620 624 635 638 642 644 649 778 789 797 80 80 798 796 775 776 775 779 793 804 807 83 88 828 838 848 852 866 873 877
0 78372 0 76 80 0 6926 0 78 00 12 Bln 748 752 765 767 773 775 780 924 938 946 950 949 944 940 93 95 93 96 930 945 949 953 962 97 980 992 996 20 3 2 02 2 025
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
BURSA EFEK INDONESIA, 5 APRIL 2011 Nama saham
Sbl.
Kurs Ttg. Trd.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PERTANIAN P
w
T n m nP n n
2P AA W O
un n A A W
O m MA MA A N 3P n n W M A M 4P n n O
A
w
A
m m
m
m
PERTAMBANGAN P
m n nB uB A O A A A O N m A M m AN WA m H w O M m O H M H m M m M A m A O 2P A N M
M
m
A m
m n n M ny
&G
Bum
m
A
M
M
3P AN M A
m n nL A m M Om
N O N 4P N O H M
m
m&Mn
N m m n nB u
nny
u n
M
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA S m n N m M H m M m 2K m P n&K AM A m A NA Aw m A m A m A m A M A M OO 3 L m & S n ny A A A AM A m M ON M N w NA A m m MA m W W A ON M H N O M 4Km
M m
M A
N A WA
N O
w A A
N A N 5P A A A NA NA N A O A MA
m
A m
m
&K m n A m A m A
m
M m
A 6P nT n N A MA N M
m H m
7 K yu & P n m
m
h nny M
8 Pu & K AW N N
m W
A MA M
m
A
m
w m
ANEKA INDUSTRI O m A A O AM
A A
MA N N MA A N A M M
M M N
n K m n nny O
m
2T A M A O N N
m
A
m A m m
&G m n m A m
H N A W M M M A
H
m
A
O
m
w
H m
A
M O N N N 3A K AA MA m A MM 4K m m MW M M O m O 5E n N N 6 L nny A A A N M M OH M
M
M m m M
A A A A AO A
n n & M num n A W
N M M O N O
m A
A
N
O 2R M HM M A 3F m A NA A M
A
N
M m
HM m
m M
m
m
m
m
m m m
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Volume
1.Bank AGRO .......... Bank Agroniaga Tbk ....................................................... 166...................169 ...............165 ...............167 .................. 1.............. 689.500..................... 114.929.500 ............40,53..................167 ................ 49.000 ............. 166 ................... 500 BABP .......... Bank ICB Bumiputera Tbk ............................................. 155........................- ....................- ...............155 ..................-.............................-..........................................- ............ 27,53..................152 ...................4.000 .............. 101 ..............27.500 BACA .......... Bank Capital Indonesia Tbk ............................................ 114....................116 ................110 ................110 ................-4............... 218.000...................... 24.013.000 ..............21,21...................115 ...................5.500 ................111 .................1.000 BAEK .......... Bank Ekonomi Raharja Tbk ...................................... 2.400..............2.500 ..........2.500 ..........2.500 .............100.......................500.........................1.250.000 ............22,32.............2.600 ...................... 500 .........2.500 ................... 500 BBCA .......... Bank Central Asia Tbk ...............................................7.000...............7.000 ..........6.900 .......... 7.000 ..................-............ 5.189.000..............36.164.625.000 .............20,15............. 7.000 ............2.919.000 .........6.950 ..........1.431.500 BBKP .......... Bank Bukopin Tbk .......................................................... 700...................710 ............. 690 ............. 700 ..................-.........39.096.500...............27.265.135.000 ............... 11,17.................700 ............4.197.500 ............ 690 ..........2.711.000 BBNI ........... Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ....................3.950.............. 3.950 .......... 3.875 ..........3.900 .............-50...........6.668.500............. 25.984.687.500 ............. 17,55.............3.900 .......... 2.240.500 ......... 3.875 ............881.500 BBNP .......... Bank Nusantara Parahyangan Tbk ...........................1.300........................- ....................- ...........1.300 ..................-.............................-..........................................- ..............11,29.......................- .............................- .................. - ..........................BBRI ........... Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk .................... 5.800..............5.800 ..........5.650 .......... 5.750 .............-50......... 24.677.000..............141.201.925.000 .............12,24..............5.750 ........... 1.300.000 .........5.700 ...........350.500 BBTN .......... Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk .....................1.700................1.730 ............1.700 ............ 1.710 ................10........ 28.563.500............ 49.004.200.000 ............. 17,69................1.710 ...............814.000 .......... 1.700 ........3.949.500 BCIC ............ Bank Mutiara Tbk ............................................................. 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- .............15,08.......................- .............................- .................. - ..........................BDMN ......... Bank Danamon Indonesia Tbk ................................. 6.450..............6.500 ..........6.400 ..........6.500 .............. 50.............1.612.500..............10.453.825.000 .............18,79.............6.500 ...............154.000 .........6.450 ...............13.500 BEKS .......... Bank Pundi Indonesia Tbk .............................................154...................153 ...............150 ...............152 ................-2..............604.500.....................90.695.000 ............. -2,93..................152 ................ 49.000 ............. 150 .............. 16.000 BJBR .......... Bank Pembangunan Daerah JaBar dan B. Tbk........1.260................1.270 ...........1.250 ...........1.260 ..................-.......... 37.144.500.............46.678.500.000 .............13,59.............. 1.260 ............5.166.500 ..........1.250 ........1.444.000 BKSW .......... Bank Kesawan Tbk .........................................................680..................690 ............. 680 .............680 ..................-..................41.500.....................28.420.000 .........1977,89.................690 ................. 10.000 ............680 ................11.000 BMRI ........... Bank Mandiri (Persero) Tbk ..................................... 6.850..............6.900 ..........6.600 ..........6.650 ...........-200.........26.469.000........... 176.840.200.000 .............16,22.............6.650 ...........2.732.500 ........ 6.600 ....... 2.363.000 BNBA .......... Bank Bumi Arta Tbk .......................................................144........................- ....................- .............. 144 ..................-.............................-..........................................- ............... 12,3................. 144 ...................5.000 .............140 ............100.000 BNGA .......... Bank CIMB Niaga Tbk ...................................................1.810................ 1.810 ............1.780 ...........1.800 .............. -10............... 616.000..................1.103.325.000 ............. 17,58..............1.800 ................. 41.500 .......... 1.790 ................2.500 BNII ............. Bank Internasional Indonesia Tbk ..............................620..................630 ............. 600 .............. 610 .............. -10...............857.000...................523.885.000 .............73,73..................610 ...............109.000 ............600 ...........829.500 BNLI ............ Bank Permata Tbk .......................................................1.820............... 1.820 ............1.790 ...........1.820 ..................-..................21.500.....................38.980.000 .............16,33..............1.820 ................ 83.000 .......... 1.790 ............. 30.000 BSIM ........... Bank Sinarmas Tbk ........................................................380..................390 ............. 380 ............. 380 ..................-............ 1.007.000...................386.922.500 .....................-.................385 ..............386.000 ............380 ........... 772.000 BSWD ......... Bank Swadesi Tbk ..........................................................600........................- ....................- .............600 ..................-.............................-..........................................- .............13,82.......................- .............................- .................. - ..........................BTPN .......... Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ............... 2.500..............2.550 ..........2.450 ..........2.450 .............-50...............353.000.................... 881.037.500 .............. 3,28............. 2.475 ................... 7.500 .........2.450 .............127.500 BVIC ............ Bank Victoria International Tbk ................................... 155...................154 ...............150 .............. 154 .................-1............... 104.000......................15.606.500 ..............5,86..................153 ...................5.000 ............. 150 ................... 500 INPC ........... Bank Artha Graha Internasional Tbk .............................95.................... 93 ................87 ................88 ................-7............... 138.500........................12.197.500 ..............8,38...................92 ....................1.500 .............. 88 ............. 65.000 MAYA .......... Bank Mayapada Internasional Tbk ..............................900................. 900 ............. 900 .............900 ..................-.......................500...........................450.000 ............... 16,9............... 1.100 ...................9.000 ............900 ............. 24.500 MCOR ......... Bank Windu Kentjana International Tbk .....................145........................- ....................- .............. 145 ..................-.............................-..........................................- .............21,57...................161 ...................... 500 ............. 145 ........ 1.002.000 MEGA .......... Bank Mega Tbk .............................................................3.100................3.125 ........... 3.100 ........... 3.125 ...............25................... 5.000...................... 15.525.000 .............10,34.............. 3.150 ...................3.000 ..........3.100 .................1.000 NISP ............ Bank OCBC NISP Tbk ................................................. 1.440............... 1.420 ...........1.350 ...........1.380 .............-60.................25.000......................33.935.000 ............ 29,97............... 1.410 ................ 25.000 ..........1.380 .............. 14.000 PNBN .......... Bank Pan Indonesia Tbk ..............................................1.160................ 1.180 ............ 1.160 ............1.160 ..................-................241.500....................281.945.000 .............18,37................1.170 ................ 50.000 ...........1.160 ............. 22.000 SDRA .......... Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk ............................200..................200 ...............196 ...............196 ................-4..........19.265.500................3.807.887.500 ................. 7,5..................197 ...............237.500 ............. 196 ........ 1.306.500 2.Lembaga Pembiayaan ADMF .......... Adira Dinamika Multi Finance Tbk ..........................11.600........................- ....................- ......... 11.600 ..................-.............................-..........................................- ................. 7,9.............11.600 ...................... 500 ........ 11.200 .................1.000 BBLD .......... Buana Finance Tbk ........................................................405...................415 .............. 410 .............. 415 ................10................163.000...................... 67.097.500 ..............9,85................ 420 ................. 10.000 ............. 415 ............. 25.000 BFIN ............ BFI Finance Indonesia Tbk ........................................3.250..............3.400 ..........3.250 ..........3.250 ..................-..................41.500......................136.187.500 ..............6,82............. 3.325 ................ 25.000 .........3.250 ............. 62.500 BPFI ............ Batavia Prosperindo Finance Tbk ................................ 192..................200 ............. 200 .............200 .................8.......................500............................100.000 ................ 7,71................ 200 ................ 45.000 ..............192 ................ 7.500 CFIN ............ Clipan Finance Indonesia Tbk ......................................600................. 600 ............. 580 .............580 ............. -20............1.030.000...................605.025.000 ...............7,53.................590 ...............271.000 ............580 .............64.500 DEFI ............ Danasupra Erapacific Tbk ............................................630........................- ....................- ............. 630 ..................-.............................-..........................................- ............20,08.................630 ...................... 500 .............475 ............. 50.000 INCF ............ Indocitra Finance Tbk .................................................3.150........................- ....................- ........... 3.150 ..................-.............................-..........................................- ................-3,2.......................- .............................- .................. - ..........................MFIN ........... Mandala Multifinance Tbk ............................................500..................530 ...............510 ............. 530 ...............30...............289.500.....................151.640.000 .............. 5,99.................530 ................ 65.500 ............. 510 ..............57.500 TRUS .......... Trust Finance Indonesia Tbk ........................................360........................- ....................- ............. 360 ..................-.............................-..........................................- .................7,4.......................- .............................- .................. - ..........................VRNA ......... Verena Multi Finance Tbk .............................................. 130...................133 ...............130 ................131 .................. 1................ 101.000...................... 13.306.500 ..................5,1...................131 ................ 60.000 ............. 130 ............156.000 WOMF ......... Wahana Ottomitra Multiartha Tbk ..............................500................. 500 ............. 490 .............500 ..................-.................23.500....................... 11.595.000 ...............7,25................ 500 ..............284.000 ............ 495 .............. 12.000 3.Perusahaan Efek AKSI ............ Majapahit Securities Tbk ...............................................100........................- ....................- .............. 100 ..................-.............................-..........................................- .............33,74.......................- .............................- .................. - ..........................HADE .......... HD Capital Tbk .................................................................. 50....................50 ................50 ................50 ..................-................. 57.000....................... 2.850.000 ............43,25...................50 ...........3.449.500 .................. - ..........................KREN .......... Kresna Graha Sekurindo Tbk ....................................... 730..................720 ..............720 ..............720 .............. -10................513.000...................369.360.000 ............... 11,13.................720 ................ 38.000 ............. 710 ............337.000 OCAP .......... Onix Capital Tbk ............................................................. 325........................- ....................- ..............325 ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PANS .......... Panin Sekuritas Tbk ......................................................1.160.................1.160 ............ 1.140 ............1.160 ..................-................125.500................... 144.250.000 .............. 3,49............... 1.160 .................47.500 ...........1.140 ................5.000 PEGE ........... Panca Global Securities Tbk .........................................150........................- ....................- .............. 150 ..................-.............................-..........................................- .............. 5,55..................175 ................. 12.500 ............. 150 ............125.000 RELI ............ Reliance Securities Tbk ................................................500........................- ....................- .............500 ..................-.............................-..........................................- ..............11,84.................520 .................47.500 ............500 ...........752.500 TRIM ........... Trimegah Securities Tbk ..................................................95....................96 ................96 ................96 .................. 1.......................500.............................48.000 ............ 21,88................... 97 ...................8.500 ...............95 ............. 50.000 YULE .......... Yulie Sekurindo Tbk ..........................................................58........................- ....................- ................58 ..................-.............................-..........................................- ............65,02................... 78 ...................... 500 ................51 ............. 25.000 4.Asuransi ABDA .......... Asuransi Bina Dana Arta Tbk ......................................640................. 640 ............. 580 .............640 ..................-.................48.000...................... 29.210.000 .....................-................ 640 .................29.500 ............ 620 ................5.000 AHAP .......... Asuransi Harta Aman Pratama Tbk ............................ 120...................120 ...............120 .............. 120 ..................-................... 3.500...........................420.000 .....................-..................126 ...................... 500 ............. 120 ..............39.000 AMAG ......... Asuransi Multi Artha Guna Tbk ....................................142...................144 ...............138 .............. 144 .................2..............668.000......................95.674.500 .....................-..................145 ..............292.500 ............. 143 .............. 21.500 ASBI ........... Asuransi Bintang Tbk ....................................................305..................270 ..............270 ..............270 ..............-35.......................500............................ 135.000 .....................-.................350 ...................4.000 .................. - ..........................ASDM ......... Asuransi Dayin Mitra Tbk ............................................. 780........................- ....................- ............. 780 ..................-.............................-..........................................- .............10,58................ 900 ...................5.000 ............ 590 .................1.000 ASJT ........... Asuransi Jasa Tania Tbk ...............................................420........................- ....................- ............. 420 ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................ASRM ......... Asuransi Ramayana Tbk ............................................ 1.400........................- ....................- ...........1.400 ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- ..........1.060 .................1.000 LPGI ............ Lippo General Insurance Tbk .....................................1.500...............1.500 ........... 1.470 ...........1.500 ..................-................... 6.500........................9.660.000 ............... 4,16..............1.500 ...................4.000 ..........1.480 ................5.000 MREI ........... Maskapai Reasuransi Indo. Tbk ................................... 700........................- ....................- ............. 700 ..................-.............................-..........................................- .............. 6,32.................750 ...................6.000 ............560 ................... 500 PNIN ........... Panin Insurance Tbk ......................................................520..................520 ...............510 ............. 520 ..................-.............. 228.500......................117.750.000 .............. 3,83.................520 ...............158.000 ............. 510 ............. 83.000 PNLF ........... Panin Financial Tbk .........................................................176...................177 ...............174 ...............175 ................. 5 L nny A A A A A M m m M m O m M
m
m
A
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI P AM A A M
M N M O A M A A M
m m
Ptp.
1.Properti & Real Estate APLN .......... Agung Podomoro Land Tbk ......................................... 335..................335 ..............325 ..............330 ................-5.............11.151.500...............3.686.250.000 .............27,97.................330 .............. 275.000 .............325 .......15.981.000 ASRI ........... Alam Sutera Realty Tbk ................................................285..................290 ............. 280 ............. 285 ..................-..........12.876.000................3.660.782.500 ..............17,53.................285 ........... 11.158.000 ............280 ........9.939.000 BAPA .......... Bekasi Asri Pemula Tbk ................................................250........................- ....................- ............. 250 ..................-.............................-..........................................- ..............12,81.................245 ...................... 500 .................. - ..........................BCIP ............ Bumi Citra Permai Tbk .................................................. 230..................230 ..............225 ..............225 ................-5............ 1.570.000.................. 358.500.000 .............14,49.................230 ...............201.000 ............ 225 ...........803.500 BIPP ............ Bhuwanatala Indah Permai Tbk .................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ...........-22,24...................50 ............7.287.500 .................. - ..........................BKDP .......... Bukit Darmo Property Tbk ............................................ 125...................127 ...............124 ...............126 .................. 1............7.283.500......................911.612.000 ........-354,23..................126 ............1.279.000 ............. 125 .........2.190.000 BKSL ........... Sentul City Tbk ................................................................104...................104 ................101 .............. 102 ................-2.......... 11.500.000....................1.177.128.000 .......... 298,51..................102 ............1.625.000 .............. 101 ....... 2.598.000 BSDE .......... Bumi Serpong Damai Tbk .............................................830..................830 .............. 810 ............. 820 .............. -10........... 1.888.000................1.546.530.000 .....................-................ 820 ............... 175.000 .............810 ........ 2.144.500 CKRA .......... Citra Kebun Raya Agri Tbk ............................................275........................- ....................- ..............275 ..................-.............................-..........................................- ..........-638,5.......................- .............................- .................. - ..........................COWL .......... Cowell Development Tbk ................................................ 116....................117 ................115 ................115 .................-1............ 1.926.000................... 222.274.000 .............. 5,52...................116 ...................3.000 ...............115 ............160.500 CTRA .......... Ciputra Development Tbk ..............................................370..................385 ..............375 ............. 380 ................10............ 17.611.500................6.685.287.500 ............22,34.................385 ..........4.856.000 ............380 ...........879.000 CTRP .......... Ciputra Property Tbk ....................................................380..................395 ............. 380 ............. 390 ................10...........10.148.500...............3.958.860.000 .............15,44.................390 ........... 1.430.500 ............ 385 ......... 4.167.000 CTRS .......... Ciputra Surya Tbk .......................................................... 570..................590 ..............570 .............580 ................10...............697.000...................403.755.000 .............. 13,17.................590 ..............529.000 ............580 ............. 34.000 DART .......... Duta Anggada Realty Tbk ..............................................172...................173 ................171 ................171 .................-1...............730.500....................125.364.500 ..............11,83..................172 ................. 10.500 ...............171 .........1.902.000 DILD ............ Intiland Development Tbk ............................................ 335..................335 ..............325 ..............330 ................-5............3.867.500................. 1.273.722.500 ...............8,75.................330 ........... 1.302.500 .............325 ....... 5.294.500 DUTI ............ Duta Pertiwi Tbk ........................................................ 2.200........................- ....................- ..........2.200 ..................-.............................-..........................................- .............15,24.............. 2.150 ...................... 500 .................. - ..........................ELTY ........... Bakrieland Development Tbk .......................................140...................142 ...............139 .............. 140 ..................-.........63.326.500................8.868.138.000 .............31,27................. 140 ..............6.111.000 ..............139 ...........838.000 EMDE .......... Megapolitan Developments Tbk ................................... 123...................123 ................121 ...............123 ..................-............1.388.500.....................169.397.000 ............. 17,29..................123 .............1.172.000 ............. 122 .............171.500 FMII ............. Fortune Mate Indonesia Tbk .......................................... 90........................- ....................- ................90 ..................-.............................-..........................................- ........... -30,74.......................- .............................- .................. - ..........................GMTD .......... Gowa Makassar Tourism Development Tbk ..............660........................- ....................- .............660 ..................-.............................-..........................................- ..............2,43.......................- .............................- .................. - ..........................GPRA .......... Perdana Gapura Prima Tbk .............................................117...................120 ................117 ................119 .................2.............. 342.500.................... 40.408.500 .............. 8,93...................119 ................54.500 ...............117 ................3.500 JIHD ............ Jakarta International Hotels & Dev. Tbk ....................800........................- ....................- .............800 ..................-.............................-..........................................- .............25,14................ 830 ................. 41.500 ............. 610 ................ 7.500 JRPT ........... Jaya Real Property Tbk ...............................................1.160........................- ....................- ............1.160 ..................-.............................-..........................................- .............12,04.............. 1.250 ............... 176.000 ...........1.160 ............. 25.000 KIJA ............ Kawasan Industri Jababeka Tbk .................................. 120...................122 ................119 ................121 .................. 1.........30.674.500................ 3.707.594.000 ............24,37...................121 .............1.701.000 ............. 120 ...... 10.675.000 KPIG ........... Global Land Development Tbk ....................................550..................550 ............. 550 ............. 550 ..................-.......................500........................... 275.000 ............24,62.................550 ................ 24.500 ............ 530 .............40.000 LAMI ........... Lamicitra Nusantara Tbk ...............................................186...................186 ...............183 .............. 185 .................-1.................85.500.......................15.780.000 ............... 11,15..................190 ...................3.000 .............184 ............201.500 LCGP ........... Laguna Cipta Griya Tbk .................................................. 50....................50 ................50 ................50 ..................-...........2.390.500.....................119.525.000 ............84,75...................50 ..........4.050.000 .................. - ..........................LPCK .......... Lippo Cikarang Tbk ........................................................520..................530 ...............510 ............. 520 ..................-..................14.000........................7.205.000 ..............5,54.................520 ................40.000 ............. 510 .............. 61.500 LPKR .......... Lippo Karawaci Tbk .......................................................630..................630 ............. 600 .............. 610 ............. -20.........22.778.500............. 14.066.080.000 .............. 25,11..................610 ..........31.210.000 ............600 ......10.508.000 MDLN .......... Modernland Realty Ltd. Tbk ......................................... 235..................230 ..............230 ............. 230 ................-5...............320.500.......................73.715.000 ........... 114,25.................230 ...............215.500 ............ 225 .........3.615.500 MKPI ........... Metropolitan Kentjana Tbk ...................................... 2.800........................- ....................- ......... 2.800 ..................-.............................-..........................................- .............10,99.......................- .............................- .................. - ..........................OMRE ......... Indonesia Prima Property Tbk ..................................... 165........................- ....................- ...............165 ..................-.............................-..........................................- ............... 5,31..................215 ...................2.000 ..............126 ............. 25.000 PTRA .......... New Century Development Tbk ........................................-........................- ....................- ................... - ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PUDP .......... Pudjiadi Prestige Tbk ....................................................380..................395 ..............375 ............. 380 ..................-...............265.500....................102.525.000 ............25,97.................390 ................ 25.500 ............380 ............. 50.000 PWON ......... Pakuwon Jati Tbk ...........................................................880................. 880 ............. 860 .............880 ..................-.............1.707.500.................1.482.975.000 .....................-................880 .............1.120.500 ............860 .........1.574.500 PWSI ........... Panca Wiratama Sakti Tbk ...............................................61........................- ....................- .................61 ..................-.............................-..........................................- ..............-0,41.......................- .............................- .................. - ..........................RBMS ......... Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk ..................................92....................95 ................88 ................88 ................-4...........4.983.000................... 465.257.500 .....................-...................89 ................. 15.500 .............. 88 ............148.000 RDTX .......... Roda Vivatex Tbk .........................................................2.100........................- ....................- ...........2.100 ..................-.............................-..........................................- ..............3,04.......................- .............................- ..........2.100 ............100.000 SIIP ............. Suryainti Permata Tbk .....................................................89........................- ....................- ................89 ..................-.............................-..........................................- ............731,31.......................- .............................- .................. - ..........................SMDM ......... Suryamas Dutamakmur Tbk ..........................................127...................133 ...............126 ................131 .................4............1.690.500....................219.853.000 ............64,32...................131 ...............142.000 ............. 130 .............811.000 SMRA ......... Summarecon Agung Tbk .............................................1.130.................1.130 ...........1.090 ............ 1.120 .............. -10..............898.000....................991.065.000 .....................-................1.120 ................157.500 ...........1.100 ...............31.500 2.Konstruksi Bangunan ADHI ........... Adhi Karya (Persero) Tbk .............................................840................. 850 ............. 830 .............840 ..................-............1.226.500................. 1.019.850.000 ...............7,99................840 ............ 1.821.000 ............830 ...........928.500 DGIK ........... Duta Graha Indah Tbk .................................................... 126...................127 ...............125 ...............126 ..................-.............1.142.500....................143.009.500 .............12,65..................126 ...............374.000 ............. 125 ............104.000 JKON .......... Jaya Konstruksi Manggala Prat Tbk ..........................850........................- ....................- .............850 ..................-.............................-..........................................- .............21,64................ 850 ...............105.000 ............820 ............100.000 PTPP .......... PP (Persero) Tbk ............................................................ 720..................730 ...............710 ..............730 ................10...........5.860.000.................4.188.415.000 ..............17,53.................730 ............1.796.500 .............720 ................4.500 SCBD .......... Danayasa Arthatama Tbk .............................................500........................- ....................- .............500 ..................-.............................-..........................................- .....................-..................510 ................ 25.000 .................. - ..........................SSIA ............ Surya Semesta Internusa Tbk ....................................1.100................ 1.140 ............ 1.100 ............ 1.130 ...............30............5.793.000...............6.490.480.000 .....................-................1.130 ..............903.000 ...........1.120 ...........340.500 TOTL ........... Total Bangun Persada Tbk ........................................... 255..................255 ............. 250 ..............255 ..................-.............. 303.000.......................76.160.000 ............. 10,77.................255 ..............389.500 ............ 250 ...........902.500 WIKA .......... Wijaya Karya (Persero) Tbk ..........................................680................. 680 ..............670 ..............670 .............. -10...........3.034.500............... 2.038.995.000 ...............14,11................ 680 ............3.165.000 .............670 .........4.751.500
A M H MA N H A NA N A ON
M m M m
M M
Kurs Ttg. Trd.
4.Kosmetik & Barang Keperluan Rumah Tangga MBTO .......... Martina Berto Tbk ..........................................................540..................550 ............. 540 .............540 ..................-............3.227.000.................1.750.350.000 .....................-................ 540 .................75.000 ............ 530 ........1.004.000 MRAT .......... Mustika Ratu Tbk ........................................................... 530..................550 ..............530 ............. 550 ...............20............... 512.500...................279.460.000 .............13,38.................550 ................. 10.000 ............540 ..............27.000 TCID ............ Mandom Indonesia Tbk ..............................................7.600........................- ....................- .......... 7.600 ..................-.............................-..........................................- ..............11,63.............8.000 ...................5.000 .........7.000 ................5.000 UNVR .......... Unilever Indonesia Tbk ............................................15.200.............15.400 .........15.200 ........ 15.300 .............100...........2.988.000.............45.738.625.000 ............34,47............15.300 ................211.500 ....... 15.250 ............451.500 5.Peralatan Rumah Tangga KDSI ............ Kedawung Setia Industrial Tbk .................................... 195..................205 ...............196 ............. 205 ................10............. 2.121.000....................426.510.000 .....................-.................205 ............ 1.091.000 ............200 ........ 2.061.000 KICI ............. Kedaung Indah Can Tbk ................................................200........................- ....................- .............200 ..................-.............................-..........................................- ..............8,47................ 200 ....................1.500 ............. 130 .............. 10.000 LMPI ........... Langgeng Makmur Industri Tbk .................................. 225..................230 ..............220 ..............225 ..................-..................61.000.......................13.477.500 ..............81,21.................225 ................ 28.500 ............ 220 ............510.000
M N O A MMA
INDUSTRI BARANG KONSUMSI M
Sbl.
KEUANGAN
w
w
w
m
m N
m
Nama saham Volume
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI
m
wN m W
A
Minat Volume Beli
1.Energi LAPD .......... Leyand International Tbk ..............................................190...................190 ...............190 .............. 190 ..................-.................52.000....................... 9.880.000 ...........123,59..................190 .................69.500 ............. 185 .............. 51.500 PGAS .......... Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk ...................3.850...............3.875 ..........3.800 ..........3.800 .............-50............17.136.500............. 65.662.287.500 ............. 14,72............. 3.825 ..............875.500 .........3.800 ........7.200.000 2.Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara & Sejenisnya CMNP ......... Citra Marga Nusaphala Persada Tbk .........................1.160.................1.170 ............ 1.140 ............1.150 .............. -10..........10.824.500..............12.455.980.000 .............. 3,59............... 1.150 ........... 2.812.500 ...........1.140 ........ 4.051.500 JSMR .......... Jasa Marga (Persero) Tbk .........................................3.475..............3.500 .......... 3.425 ..........3.450 ............. -25...........3.662.500.............. 12.665.837.500 .............19,66.............3.450 ...............186.500 .........3.425 ...........563.000 META .......... Nusantara Infrastructure Tbk ...................................... 270..................270 ..............265 ..............265 ................-5.............. 240.000.....................63.602.500 .........-104,42.................270 ..............645.000 ............ 265 ............412.500 3.Telekomunikasi BTEL ........... Bakrie Telecom Tbk ....................................................... 365..................365 ..............360 ............. 360 ................-5..........24.014.000............... 8.649.635.000 ............. 51,75.................360 ............4.107.500 ............ 355 .......17.252.000 EXCL ........... XL Axiata Tbk ............................................................. 5.600..............5.850 ..........5.500 ..........5.850 ............250................767.500...............4.369.400.000 ...............17,21.............5.800 ....................1.000 ......... 5.750 ..............37.500 FREN .......... Mobile-8 Telecom Tbk ..................................................... 50....................50 ................50 ................50 ..................-................ 88.500........................4.425.000 .............-4,22...................50 ...... 182.940.500 .................. - ..........................INVS ........... Inovisi Infracom Tbk .................................................. 6.850...............7.000 ..........6.800 .......... 7.000 .............150.............. 583.500................3.993.925.000 ............ 101,01...............7.150 ....................1.000 .........7.000 ................6.000 ISAT ............ Indosat Tbk ..................................................................5.300.............. 5.350 ..........5.300 ..........5.300 ..................-........... 4.667.500..............24.790.975.000 ..............44,5.............5.300 ..............223.500 .........5.250 ...........288.500 TLKM .......... Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ................7.300...............7.250 ...........7.200 .......... 7.250 .............-50............9.457.000.............68.460.875.000 .....................-..............7.250 ................ 95.500 ......... 7.200 ............104.500 4.Transportasi APOL .......... Arpeni Pratama Ocean Line Tbk .................................. 120........................- ....................- .............. 120 ..................-.............................-..........................................- .............-0,54.......................- .............................- .................. - ..........................BLTA ........... Berlian Laju Tanker Tbk .................................................375.................. 375 ..............365 ..............370 ................-5......... 16.384.500................ 6.071.360.000 .............-9,92.................370 .......... 5.043.000 ............ 365 ....... 8.994.000 CMPP .......... Centris Multipersada Pratama Tbk .............................240........................- ....................- ............. 240 ..................-.............................-..........................................- .............-5,06.................240 .................27.000 ............. 183 ................... 500 GIAA ........... Garuda Indonesia (Persero) Tbk .................................540..................550 ............. 540 .............540 ..................-........... 5.780.500...................3.122.110.000 .....................-.................550 .......... 9.343.000 ............540 .......11.440.500 HITS ............ Humpuss Intermoda Transportasi Tbk ...................... 365..................340 ..............325 ..............325 .............-40.................58.000.......................19.087.500 ...........-23,56.................335 ...................5.000 .............325 .............. 12.500 IATA ............ Indonesia Air Transport Tbk .......................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- .............-6,02...................50 ............3.819.000 .................. - ..........................INDX ........... Indoexchange Tbk ............................................................ 115........................- ....................- ................115 ..................-.............................-..........................................- .............. 29,6.......................- .............................- .................. - ..........................MIRA ........... Mitra International Resources Tbk .............................. 199..................205 ...............197 .............. 199 ..................-.........99.826.000...............19.874.325.000 .............-0,66..................199 ...........2.679.000 ............. 198 .........1.700.000 RAJA .......... Rukun Raharja Tbk ........................................................800..................830 ..............770 .............. 810 ................10...................11.500........................8.925.000 ...........959,15................. 810 ................. 16.500 .............770 .............. 10.000 RIGS ............ Rig Tenders Indonesia Tbk ...........................................690........................- ....................- ............. 690 ..................-.............................-..........................................- ..................9,1.................690 ................ 52.000 .............670 ................2.000 SAFE ........... Steady Safe Tbk ............................................................... 115........................- ....................- ................115 ..................-.............................-..........................................- ...............1,88...................110 ...................5.500 .................. - ..........................SMDR ......... Samudera Indonesia Tbk ...........................................3.875..............4.000 ..........3.900 ...........3.975 .............100.................39.000................... 154.400.000 ............. 13,97..............3.975 ...................3.000 .........3.900 .................1.000 TMAS .......... Pelayaran Tempuran Emas Tbk .....................................177................... 176 ...............175 ...............176 .................-1............... 162.500......................28.581.000 ..............-1,47..................178 ................. 15.000 ..............170 .................1.500 TRAM ......... Trada Maritime Tbk ........................................................580................. 580 ..............570 ..............570 .............. -10...........6.453.500.................3.742.755.000 .....................-................ 580 ........... 3.581.500 .............570 ....... 3.885.500 WEHA ......... Panorama Transportasi Tbk .......................................... 195...................195 ...............194 .............. 194 .................-1...............728.500................... 142.005.000 ............326,11..................195 ..............229.000 ............. 194 ............. 50.000 WINS ........... Wintermar Offshore Marine Tbk .................................380..................380 ..............365 ..............370 .............. -10..............1.417.500...................525.435.000 .............12,39.................370 ..............628.500 ............ 365 .........1.373.000 ZBRA .......... Zebra Nusantara Tbk ....................................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- .....................-...................50 ................. 51.500 .................. - ..........................5.Konstruksi non bangunan INDY ........... Indika Energy Tbk .......................................................4.075............... 4.150 ..........4.025 ...........4.150 ...............75..........12.799.000............. 52.560.725.000 .....................-.............. 4.150 ........... 1.600.000 ..........4.125 ...........452.000 RINA ........... Katarina Utama Tbk ........................................................ 64........................- ....................- ................64 ..................-.............................-..........................................- ............ -4,54.......................- .............................- .................. - ..........................TBIG ............ Tower Bersama Infrastructure Tbk ..........................2.225.............. 2.225 ..........2.200 ..........2.225 ..................-...........3.290.500..................7.251.537.500 .............31,03............. 2.225 ............. 1.127.500 .........2.200 .............48.500 TOWR ......... Sarana Menara Nusantara Tbk ................................10.700..............11.350 .........10.700 ..........11.350 ............650....................7.000.......................77.100.000 ........... 115,86.............11.350 ...................3.000 ........ 11.000 .............. 10.000 TRUB .......... Truba Alam Manunggal Engineering Tbk ......................58.................... 62 ................58 ................59 .................. 1........339.190.500.............. 20.445.761.000 ............26,47...................60 ........... 11.138.500 ...............59 .......15.759.500
W m m N
m
Jual
PROPERTI DAN REAL ESTAT m
m
m A
5 L nny
m
PER
N WA O W O
n nB B n P A M m m A M m w m
M
A
H
A
M M A M
m
A
W W
u
M
m
A w
O
M
• Bersambung ke Hal. f5
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN) Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 5 April 2011
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE BPA GB T 37 3620
R
BPA GB C 6 8 52
+0 2834
P
BPA GB E 7 8944
+0 2 57
11
%
A
Pre Trade
Y
Seri
0 0458
A
% A
A
10
%
95
Y ELD
9 85 8 75 7
B n hm
%
un
M %
%
6
Ap
Ap
%
M
m
O O O O O
M
p
Ob g
N g
R
H
& u u N g
W
A
R
%
A
A
M %
A
%
p Ag Ag b b b
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 5 April 2011 Bond Name
Trade Date
Price Vol. (Bio) Value *) IDR
Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri C ....................... 04-Apr-11 ....100.000 Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 Seri E ..................... 04-Apr-11 ....106.600 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri A .................... 04-Apr-11 ....100.000 BCA Finance III Tahun 2010 Seri B ..................................................... 04-Apr-11 ....... 99.192 Obligasi IV Adhi Tahun 2007 ............................................................... 05-Apr-11 .... 102.250 Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri B ................................. 05-Apr-11 .... 103.550 Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 ............................. 05-Apr-11 ....100.500 Bank Danamon I Tahun 2007 Seri B .................................................. 05-Apr-11 ....102.400 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri A .................................................. 05-Apr-11 ....100.200 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri B .................................................. 05-Apr-11 ....100.200 Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 .............. 05-Apr-11 ....106.400 Obligasi Bhakti Securities I Tahun 2008 .......................................... 05-Apr-11 ....100.000 Bank Victoria II Tahun 2007 ................................................................ 05-Apr-11 .... 103.200 Excelcom II Tahun 2007 ....................................................................... 05-Apr-11 .....101.480 Federal International Finance X Tahun 2010 Seri A ........................ 05-Apr-11 ....100.000 Medco Energi Internasional II Tahun 2009 Seri A .......................... 05-Apr-11 ....104.400 Obligasi Subordinasi III Bank OCBC NISP Tahun 2010 ................... 05-Apr-11 ....100.650 Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 ............................. 05-Apr-11 .... 102.625 Obligasi Bank Panin III Tahun 2009 ................................................... 05-Apr-11 ....100.000 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 .............................. 05-Apr-11 ....102.000 Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 Seri A ........... 05-Apr-11 .....101.850 Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 Seri A ............ 05-Apr-11 ....100.000 Adira Dinamika Multi Finance II Thn 2006 Seri C ...........................................-......102.200 Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri B ..........................................-....... 104.150 Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri C ..........................................-......100.000 Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri A ......................................-......100.000 Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri B .......................................-......100.000
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
........5.00........ 5.0000 ....8.6976 ......8.7000 ...........idAA+ ......25.00......26.6500 .... 7.8947 .... 14.9000 .............idAA ........0.50........ 0.5000 ... 0.0000 ...... 7.9500 .............idAA ........0.50........ 0.4960 ... 0.0000 ......9.0500 ...........idAA+ .........1.00..........1.0225 ....9.0700 ..... 11.0000 ...............idA........2.00..........2.0710 .. 13.6300 .... 15.0000 ................idA ........3.00..........3.0150 ... 11.0482 ..... 11.2000 .............idAA ........2.00........ 2.0480 ......8.1515 ....10.6000 ...........idAA+ .........7.40..........7.4148 ... 8.6600 ......8.7500 ...........idAA+ ........2.30........ 2.3046 ... 8.9500 ......9.0000 ...........idAA+ ........5.00.........5.3200 .. 10.4295 ..... 11.8500 ...........idAA+ ........4.00........4.0000 ... 0.0000 ....14.0000 ...........idBBB ........2.00........ 2.0640 ... 8.4900 .... 12.0000 ....BBB+(idn) .........1.00...........1.0148 ... 0.0000 .... 10.3500 ...........idAA+ ........2.00........ 2.0000 ... 0.0000 .......8.1000 .............idAA ........2.00........2.0880 ....9.4307 .....13.3750 ............idAA.........1.00..........1.0065 .....11.2071 ......11.3500 ........ AA(idn) .......10.00....... 10.2625 ... 10.1400 ..... 11.6000 ............idAA......24.60......24.6000 ...11.5000 ..... 11.5000 .............idAA ........5.00..........5.1000 ..10.0900 ....10.5000 ............idAA........0.50.........0.5093 .... 7.6836 ......9.2500 ........ AA(idn) .......10.00.......10.0000 ....8.3997 ..... 8.4000 ........ AA(idn) ............... -.....................- ..................- ......14.6000 ...........idAA+ ............... -.....................- ..................- .......13.5500 ...........idAA+ ............... -.....................- ..................- ......14.6000 ...........idAA+ ............... -.....................- ..................- ........ 7.6000 ...........idAA+ ............... -.....................- ..................- ........8.2500 ...........idAA+
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 5 April 2011 Bond Name
Trade Date
Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ............................................... 01-Apr-11 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 ................................................. 01-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 .............................................. 01-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0051 ........................................................... 04-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 .............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 ............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 ............................................... 05-Apr-11 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 .............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 ............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0039 ............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 ............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 ............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0045 ............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 ............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 .............................................. 05-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0050 .......................................................... 05-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0052 .......................................................... 05-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0053 .......................................................... 05-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0054 .......................................................... 05-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0055 .......................................................... 05-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0056 .......................................................... 05-Apr-11 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0018 .................................................. 05-Apr-11 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0019 .................................................. 05-Apr-11 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0019 .................................................. 05-Apr-11 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 ................................................. 05-Apr-11 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0022 ................................................. 05-Apr-11 SBSN RI Seri IFR-0006 .......................................................................... 05-Apr-11 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ............................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ............................ 05-Apr-11 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 ............................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ............................. 05-Apr-11 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ............................. 05-Apr-11 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110505 .......................... 05-Apr-11 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120309 ......................... 05-Apr-11 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ........................................................... 05-Apr-11 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 .......................................................... 05-Apr-11 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 .......................................................... 05-Apr-11 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ...............................................31-Mar-11
Price
Volume
Value *)
Yield
Coupon
(Bio) IDR (Bio) IDR ........107.500 ........ 121.000 ........106.750 ..........111.900 ........107.000 ........ 112.000 .........113.350 ......... 111.000 .......134.500 ........123.750 ....... 126.000 ........120.700 ........ 110.350 ......... 111.400 ....... 103.300 ....... 109.000 ....... 109.500 ........109.750 ........ 113.000 ....... 103.500 .......104.800 .......100.550 .........98.663 ........107.600 ........114.800 .........101.979 .......100.500 ........101.000 .......106.000 ........100.750 ....... 103.040 .......105.000 ........103.700 .......100.500 .........99.534 .........94.959 .........99.500 .........101.750 .......100.000 .........112.790
........ 7.48 .................8.0421 .....50.00 ............. 60.5000 .......22.10 ...............23.5918 ........4.90 ................5.4887 ...... 14.00 ...............14.9800 .........1.06 ...................1.1872 ........2.20 .................2.4937 ........4.00 ................4.4400 ...... 10.00 ...............13.4500 ........2.20 .................2.7225 ........2.00 ................2.5200 ..... 20.00 ...............24.1400 ........2.00 ................ 2.2070 ...... 10.00 .................11.1400 ...... 10.00 ...............10.3300 ...... 10.00 ...............10.9000 ...... 10.00 ...............10.9500 .......26.17 .............. 28.7249 ...... 10.00 ................11.3000 ...... 10.00 ...............10.3500 ........5.00 ................5.2400 ..... 30.00 ...............30.1650 ...... 10.00 ................ 9.8663 .........1.00 ..................1.0760 ...... 10.00 ............... 11.4800 .....127.20 ...............129.7174 ........5.50 .................5.5275 ....215.59 ...............217.7510 ...... 10.00 .............. 10.6000 .........0.10 .................0.1008 ........4.00 ...................4.1216 .........0.12 ................. 0.1260 ..... 65.00 ..............67.4050 ........0.20 .................0.2010 ........6.00 .................5.9720 ....100.00 ..............94.9587 ........0.05 ................0.0498 .........0.10 .................. 0.1018 .........0.10 .................0.1000 .........1.00 ...................1.1279
......... 0.0000 ......... 0.0000 ......... 0.0000 .......... 6.9226 ...........8.2674 ..........7.0888 .......... 7.3048 ..........6.3693 .............7.8211 .......... 7.6284 ..........8.3365 ......... 8.4800 ..........9.0300 ..........8.5609 ..........9.4067 ...........8.3130 ..........8.8989 ........... 9.4913 .......... 9.0624 ........... 7.7469 ..........8.9788 ......... 0.0000 ...........8.5313 ..........8.4499 ...........8.0154 ..........0.5966 ..........6.2582 .......... 0.2359 .......... 9.6700 ............7.6212 ........... 6.1293 ............9.1207 ..........6.4900 ............7.7091 ......... 0.0000 ...........7.5700 ......... 0.0000 ..........7.6800 ......... 0.0000 ......... 0.0000
........9.5000 ........11.0000 ........9.0000 ........11.2500 ........11.0000 ........11.0000 .......10.0000 .......12.5000 ...... 12.8000 ........11.5000 ........ 11.7500 ........11.0000 .......10.2500 .......10.0000 .........9.7500 ........9.5000 .......10.0000 .......10.5000 .......10.5000 ........8.2500 ........9.5000 ......... 7.3750 .........8.3750 .........13.1750 .......14.2500 .........6.3697 .........6.3697 .........6.3697 ........0.0000 ........9.4000 ........9.5000 ........11.4500 ........ 9.3500 .........7.9500 ........0.0000 ........0.0000 ........0.0000 ........0.0000 ........0.0000 ....... 10.7500
Kupon
Jatuh Tempo
Beli
Jual
Bond Name
Trade Date
Price
Vol. (Bio)
Value
IDR
(Bio) IDR
04/04/
m
M
04/04/11
04/04/
Beli
Jual
Beli
Jual
m m m m m m m
m m M
Rating
Bond D
Ma u y
04/04/
Jual
Beli
04 04
M
0 04
Jua
Be
Jua
Be
M
04/04/ W W W W W
0 /04/
05/04/
04/04/
04/04/
To Va B o DR
19/01/11
04/04/
0 /04/
05/04/
04/04/
04/04/
0 /04/
04/04/
Jua
Be
0 /04/
Jua
Be
m m m
m
04/04/
M
Equ ty L e ndones a
Jua
Be
m m
K
Has nves as % 30 Ha e akh
Tahun e akh
m
04/04/
0 /04/
PT Asu ans J wa John Hancock
05/04/
Jua
Be
04/04/
Jua
Be
m M
PT A J Cen a As a Raya PT BN L e nsu ance
04/04/
0 /04/
PT AXA F nanc a ndones a Ma
L n Ma
04/04/
04/04/
0 /04/
0 /04/
m m M
m m
PT AJ Bum As h Jaya m
04/04/11
Beli
Jual
01/04/11
Beli
Jual
PT Asu ans C GNA M
JS L NK J WASRAYA
04/04/ 04/04/
Jua
PT G ea Eas e n L e ndones a
04/04/
0 /04/
04/04/
PT ACE L e Assu ance
Gene a
05/04/
04/04/
M
M
M
M
M
M
m
PT Pan n L e
m
04/04/
0 /04/
m
0 /04/
04/04/
0 /04/
04/04/
0 /04/
04/04/
0 /04/
m m m
C MB Sun L e
m
0 /04/ M M
ndones a
m
m m
m
04/04/
m
0 /04/
m
m
A A F NANC AL d/h A G L FE
Be
mm m
0 /04/
M
PT Asu ans J wa S na mas
W
04/04/
0 /04/
Jua
m
W m m m m m m
Be
M
0 /04/
m
W
0 /04/
m
M
m
AXA Mandiri Financial Services
04/04/ M
M m
m
0 /04/
M
Ln Pu
m m
04/04/
M
M m m m
m
PT Av s Assu ance
.
To Vo
0 /04/
M
m
m m
F eq
m
M
m
m
PT Asu ans Mega L e
PT Asu ans J wa Recap a
PT AJ Sequ s L e
m
Las
m M
m
m
Low
m
m
m m m m m m
H gh
ADHI04 .................................................................... 6-Jul-12 ...........102.250 ...........101.250 ......... 102.250 ............. 2 ....................2.00 ...................... 2.0350 ADMF04C ..............................................................29-Apr-13 ...........100.000 ..........100.000 .........100.000 ............. 2 ...................10.00 .................... 10.0000 APEX02B ...............................................................19-Jun-14 ........... 103.550 ..........103.500 ......... 103.550 ............. 2 ....................4.00 ........................ 4.1410 ASDF10E .................................................................. 2-Apr-12 ...........106.600 ..........106.500 .........106.600 ............. 4 ................ 100.00 ..................106.5500 ASDF12A ...................................................................1-Mar-12 ...........100.000 ..........100.000 .........100.000 ............. 2 ..................... 1.00 .......................1.0000 BCAF01SB ............................................................ 23-Mar-15 ...........102.850 ..........100.500 .........100.500 ............. 3 .................... 9.00 ........................9.1785 BCAF03B .............................................................. 23-Mar-12 ..............99.190 .............99.190 ............99.190 ...............1 ....................0.50 ......................0.4960 BDMN01B ...............................................................19-Apr-12 ...........102.400 ..........102.250 .........102.400 ............. 2 ....................4.00 ...................... 4.0930 BDMN02A ...............................................................9-Dec-13 ...........100.200 ..........100.200 .........100.200 ...............1 .....................7.40 ........................7.4148 BDMN02B ...............................................................9-Dec-15 ...........100.200 ..........100.200 .........100.200 ...............1 .................... 2.30 ......................2.3046 BMRI01 .....................................................................11-Dec-16 ............107.000 ..........105.520 .........106.400 ...........42 ................335.00 ...................355.3130 BSEC01 ..................................................................30-May-11 ...........100.000 ..........100.000 .........100.000 ...............1 ....................4.00 ......................4.0000 BVIC02A ................................................................ 21-Mar-12 ...........103.200 ..........103.200 ......... 103.200 ...............1 ....................2.00 ......................2.0640 EXCL02 ..................................................................26-Apr-12 ............101.480 ...........101.480 ..........101.480 ...............1 ..................... 1.00 ........................ 1.0148 FIFA10A ................................................................... 4-May-11 ...........100.000 ..........100.000 .........100.000 ...............1 ....................2.00 ......................2.0000 FR0023 ..................................................................15-Dec-12 ............107.500 .......... 107.000 ..........107.000 ............. 8 ...................111.60 .....................119.5120 FR0026 ..................................................................15-Oct-14 ............112.000 ...........110.500 .......... 112.000 ............. 2 ..................... 1.86 ........................2.0712 FR0027 ..................................................................15-Jun-15 ...........109.000 .......... 107.500 ..........107.500 ............10 ................ 168.94 .................. 182.8624 FR0028 ................................................................... 15-Jul-17 .............113.350 ...........112.500 ...........113.350 ............. 3 ..................119.20 ...................134.3437 FR0030 .................................................................15-May-16 ............114.000 ........... 112.790 ...........112.790 ............. 3 ..................63.00 ......................71.7569 FR0031 ................................................................. 15-Nov-20 ............121.000 ..........120.250 .......... 121.000 ............. 11 ................206.37 ...................249.3212 FR0033 ................................................................. 15-Mar-13 ...............111.100 ...........110.500 ........... 111.000 ............. 11 ..................117.50 ................... 130.4140 FR0034 ..................................................................15-Jun-21 ...........134.500 ...........133.750 ......... 134.500 ............. 4 .................. 57.50 ....................77.0088 FR0036 ..................................................................15-Sep-19 ............123.750 ...........123.750 ..........123.750 ...............1 .................... 2.20 .......................2.7225 FR0039 .................................................................15-Aug-23 ...........126.000 ..........126.000 ......... 126.000 ...............1 ....................2.00 ......................2.5200 FR0040 .................................................................15-Sep-25 ............120.700 ........... 118.750 ..........120.700 ............14 .................261.20 ...................312.2036 FR0042 .................................................................. 15-Jul-27 ............. 111.450 .......... 109.750 ...........110.350 ............. 5 ...............482.50 ...................536.6133 FR0044 .................................................................15-Sep-24 ............. 111.400 ............ 111.250 ........... 111.400 ............. 2 ..................20.00 ....................22.2650 FR0045 ................................................................ 15-May-37 ...........103.500 ...........101.500 ......... 103.300 ...........22 ................280.76 ................. 289.5899 FR0046 .................................................................. 15-Jul-23 ...........109.000 ..........109.000 ......... 109.000 ...............1 ...................10.00 .....................10.9000 FR0047 .................................................................15-Feb-28 ............ 112.250 ..........106.500 ......... 109.500 ...........26 .................172.40 ..................188.0008 FR0048 ................................................................. 15-Sep-18 ...........108.500 .......... 106.750 ..........106.750 ............. 8 ....................57.91 .....................61.8622 FR0050 ..................................................................15-Jul-38 ............110.000 ......... 108.500 ..........109.750 ............. 11 ................323.35 .................. 354.1540 FR0051 ..................................................................15-May-14 ..............111.990 ............ 111.900 ............111.900 ... R A R R R R R R R N R N R N R M A R N M R M M A N OR OR M OR OR A OR A N N A N N O N N O N N N M A M A A N M N M R R R
.....9.5000 ........................... 11.0000 ............................9.0000 ............................8.7000 .............idAA+ ... 14.9000 ............... idAA ..... 7.9500 ............... idAA .....9.0500 .............idAA+ .....11.2500 ........................... 11.0000 .................idA... 15.0000 .................. idA .... 11.2000 ............... idAA ...10.6000 .............idAA+ .....8.7500 .............idAA+ .....9.0000 .............idAA+ .... 11.8500 .............idAA+ ......14.000 .............idBBB ...12.0000 ......BBB+(idn) ... 10.3500 .............idAA+ ......8.1000 ............... idAA .... 11.0000 ........................... 11.0000 ..........................10.0000 ..........................12.5000 .............................12.800 ........................... 11.5000 ............................11.7500 ..............................11.000 .......................... 10.2500 .............................10.000 ............................ 9.7500 ............................9.5000 ..........................10.0000 ..........................10.5000 ..........................10.5000 ............................8.2500 ............................9.5000 .............................7.3750 ............................8.3750 ............................ 13.1750 .......................... 14.2500 ............................6.3696 ............................6.3696 ............................6.3696 ........................... 0.0000 ...........................13.3750 .............. idAA.....11.3500 .......... AA(idn) .....9.4000 ............................9.5000 ........................... 11.4500 ............................9.3500 ............................ 7.9500 ........................... 11.6000 .............. idAA.... 11.5000 ............... idAA ...10.5000 .............. idAA.....9.2500 .......... AA(idn) .... 8.4000 .......... AA(idn) .... 0.0000 ........................... 0.0000 ........................... 0.0000 ........................... 0.0000 ........................... 0.0000 ...........................10.7500 ..........................14.6000 .............idAA+ ... 13.5500 .............idAA+ ...14.6000 .............idAA+
M
m
m m m m m
Terendah
B o DR
W
m
m
M
Beli
Coupon
M
m
0 /04/
Tertinggi
ngkasan ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 5 Ap 20
PT Asu ans Taka u Ke ua ga
Sun L e F nanc a ndones a
m
0 /04/
Harga
Total volume terakhir
20/01/11
PT MAA L e Assu ance M M M M M
A anz L e ndones a
Jual
M M M M
01/04/11
m
05/04/
Da a
M M
0 /04/
04/04/ PT AXA Life-Indonesia
AJ Manu e ndones a
Yield
Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ...........................................01-Apr-11 .....107.500 .........7.48 ...........8.0421 ......0.0000 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 .............................................01-Apr-11 ......121.000 ......50.00 .......60.5000 ......0.0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 ..........................................01-Apr-11 .....106.750 ....... 22.10 .........23.5918 ......0.0000 Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri C .................... 04-Apr-11 .... 100.000 ........ 5.00 ......... 5.0000 .......8.6976 Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 Seri E .................. 04-Apr-11 .... 106.600 ......25.00 .......26.6500 .......7.8947 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri A ................. 04-Apr-11 .... 100.000 ........ 0.50 ......... 0.5000 ......0.0000 BCA Finance III Tahun 2010 Seri B .................................................. 04-Apr-11 ........99.192 ........ 0.50 ..........0.4960 ......0.0000 Obligasi Negara RI Seri FR0051 ...................................................... 04-Apr-11 .......111.900 ........ 4.90 ..........5.4887 .......6.9226 Obligasi IV Adhi Tahun 2007 ............................................................ 05-Apr-11 .....102.250 ......... 1.00 ...........1.0225 .......9.0700 Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri B .............................. 05-Apr-11 .....103.550 ........ 2.00 ...........2.0710 .....13.6300 Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 .......................... 05-Apr-11 .... 100.500 ........ 3.00 ...........3.0150 ......11.0482 Bank Danamon I Tahun 2007 Seri B ............................................... 05-Apr-11 .... 102.400 ........ 2.00 ......... 2.0480 .........8.1515 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri A ............................................... 05-Apr-11 .... 100.200 .........7.40 ........... 7.4148 ......8.6600 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri B ............................................... 05-Apr-11 .... 100.200 ........ 2.30 ..........2.3046 ......8.9500 Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 ........... 05-Apr-11 .... 106.400 ........ 5.00 ..........5.3200 .....10.4295 Obligasi Bhakti Securities I Tahun 2008 ....................................... 05-Apr-11 .... 100.000 ........ 4.00 ......... 4.0000 ......0.0000 Bank Victoria II Tahun 2007 ............................................................. 05-Apr-11 .....103.200 ........ 2.00 ......... 2.0640 ......8.4900 Excelcom II Tahun 2007 .................................................................... 05-Apr-11 ..... 101.480 ......... 1.00 ............1.0148 ......0.0000 Federal International Finance X Tahun 2010 Seri A ..................... 05-Apr-11 .... 100.000 ........ 2.00 ......... 2.0000 ......0.0000 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 ......................................... 05-Apr-11 .....107.000 .......14.00 ........14.9800 .......8.2674 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 ........................................ 05-Apr-11 ......112.000 ......... 1.06 ............ 1.1872 ...... 7.0888 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ........................................ 05-Apr-11 ......113.350 ........ 2.20 .......... 2.4937 .......7.3048 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 .......................................... 05-Apr-11 .......111.000 ........ 4.00 ......... 4.4400 .......6.3693 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 ......................................... 05-Apr-11 .... 134.500 .......10.00 ........ 13.4500 .........7.8211 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 ........................................ 05-Apr-11 ..... 123.750 ........ 2.20 .......... 2.7225 .......7.6284 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0039 ........................................ 05-Apr-11 .....126.000 ........ 2.00 ..........2.5200 ...... 8.3365 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ........................................ 05-Apr-11 .....120.700 ......20.00 ........ 24.1400 ......8.4800 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 ........................................ 05-Apr-11 ......110.350 ........ 2.00 ..........2.2070 ...... 9.0300 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 ........................................ 05-Apr-11 .......111.400 .......10.00 .......... 11.1400 ......8.5609 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0045 ........................................ 05-Apr-11 .....103.300 .......10.00 ........ 10.3300 .......9.4067 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 ........................................ 05-Apr-11 .... 109.000 .......10.00 ........ 10.9000 ....... 8.3130 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ......................................... 05-Apr-11 .... 109.500 .......10.00 ........ 10.9500 ......8.8989 Obligasi Negara RI Seri FR0050 ..................................................... 05-Apr-11 ..... 109.750 ........26.17 ........28.7249 ........9.4913 Obligasi Negara RI Seri FR0052 ..................................................... 05-Apr-11 ......113.000 .......10.00 ......... 11.3000 .......9.0624 Obligasi Negara RI Seri FR0053 ..................................................... 05-Apr-11 .... 103.500 .......10.00 ........ 10.3500 ........7.7469 Obligasi Negara RI Seri FR0054 ..................................................... 05-Apr-11 ....104.800 ........ 5.00 ..........5.2400 ...... 8.9788 Obligasi Negara RI Seri FR0055 ..................................................... 05-Apr-11 .... 100.550 ......30.00 .........30.1650 ......0.0000 Obligasi Negara RI Seri FR0056 ..................................................... 05-Apr-11 ......98.663 .......10.00 ..........9.8663 ........8.5313 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0018 ............................................. 05-Apr-11 .....107.600 ......... 1.00 ........... 1.0760 ......8.4499 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0019 ............................................. 05-Apr-11 ..... 114.800 .......10.00 .........11.4800 .......8.0154 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0019 ............................................. 05-Apr-11 ......101.979 ..... 127.20 ........ 129.7174 ...... 0.5966 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 ............................................ 05-Apr-11 .... 100.500 ........ 5.50 .......... 5.5275 ...... 6.2582 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0022 ............................................ 05-Apr-11 ..... 101.000 .....215.59 ........ 217.7510 .......0.2359 SBSN RI Seri IFR-0006 ..................................................................... 05-Apr-11 .... 106.000 .......10.00 ........10.6000 .......9.6700 Medco Energi Internasional II Tahun 2009 Seri A ....................... 05-Apr-11 ....104.400 ........ 2.00 ......... 2.0880 .......9.4307 Obligasi Subordinasi III Bank OCBC NISP Tahun 2010 ................ 05-Apr-11 .... 100.650 ......... 1.00 ...........1.0065 ....... 11.2071 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ........................ 05-Apr-11 .....100.750 ..........0.10 ...........0.1008 ........7.6212 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ....................... 05-Apr-11 .... 103.040 ........ 4.00 ............4.1216 ........6.1293 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 ........................ 05-Apr-11 .... 105.000 ..........0.12 ...........0.1260 ........9.1207 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ........................ 05-Apr-11 .....103.700 ......65.00 ........67.4050 ......6.4900 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ........................ 05-Apr-11 .... 100.500 ........ 0.20 ...........0.2010 ........ 7.7091 Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 .......................... 05-Apr-11 .....102.625 .......10.00 .........10.2625 ......10.1400 Obligasi Bank Panin III Tahun 2009 ................................................ 05-Apr-11 .... 100.000 ......24.60 .......24.6000 ......11.5000 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 ........................... 05-Apr-11 .... 102.000 ........ 5.00 ...........5.1000 .....10.0900 Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 Seri A ........ 05-Apr-11 ..... 101.850 ........ 0.50 ..........0.5093 .......7.6836 Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 Seri A ......... 05-Apr-11 .... 100.000 .......10.00 ........10.0000 ...... 8.3997 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110505 ..................... 05-Apr-11 ...... 99.534 ........ 6.00 .......... 5.9720 ......0.0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120309 .................... 05-Apr-11 ...... 94.959 .... 100.00 ........94.9587 .......7.5700 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ...................................................... 05-Apr-11 ......99.500 ........ 0.05 ..........0.0498 ......0.0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 ..................................................... 05-Apr-11 ......101.750 ..........0.10 ............0.1018 .......7.6800 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 ..................................................... 05-Apr-11 .... 100.000 ..........0.10 ...........0.1000 ......0.0000 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 .......................................... 31-Mar-11 ...... 112.790 ......... 1.00 .............1.1279 ......0.0000 Adira Dinamika Multi Finance II Thn 2006 Seri C ........................................- .... 102.200 ............... - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri B .......................................- ......104.150 ............... - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri C .......................................- .... 100.000 ............... - .....................- .................. -
m
mm mm mm
Volume transaksi terakhir
m
05/04/
04/04/
Transaksi terakhir
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
Daftar seluruh transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 5 April 2011
Ha ga pe un
M
Harga transaksi terakhir
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
PT P uden a L e Assu ance
Commonwea h L e
Yield penutupan
Sumber: HIMDASUN
INSURANCE LINKED
M M
Harga penutupan
ZC3........................................ 0 ..................... 11/20/2012 ............. 88.808............88.943 .............88.876 ............................7.529 .................................64.50 ............................29-Feb-08 .......................... 105 ................................. 140 ........................... 64.50 .............. 64.50 ZC5........................................ 0 ......................2/20/2013 ..............88.085........... 88.240 ..............88.163 ........................... 6.944 ....................................0.00 ............................29-Feb-08 ............................... - ...................................... - .............................. 0.00 .................0.00 FR16 ............................... 13.45 ........................8/15/2011 ............. 102.794........... 102.831 .............102.813 ............................5.370 ..................................93.94 .............................31-Oct-08 .............................. 5 ................................... 10 ............................ 93.94 ............... 93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 .............105.602..........105.680 .............105.641 ............................5.570 ..................................94.97 ........................... 26-Nov-08 .............................. 8 ..................................... 8 ............................ 94.97 .............. 94.00 FR18 .............................. 13.175 ....................... 7/15/2012 .............108.256..........108.384 ........... 108.320 ........................... 6.260 .............................. 104.90 ..............................2-Sep-08 .............................. 9 ..................................... 9 .......................... 104.90 ............. 104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 ..............115.254........... 115.454 .............115.354 ........................... 6.590 .................................115.05 ...............................1-Sep-09 ............................ 10 .................................. 20 ............................115.05 .............. 115.00 FR20 ............................14.275 ..................... 12/15/2013 .............. 118.077............118.277 .............. 118.177 ............................6.760 .................................119.80 ................................7-Apr-10 ............................ 10 .................................. 20 ........................... 119.80 ............... 119.75 FR22 .................................... 12 ........................9/15/2011 ............. 102.923...........102.923 ............102.923 .............................5.130 ................................106.35 .............................. 19-Apr-10 ................................ 3...................................... 6 .......................... 106.35 ............. 106.00 FR23 ..................................... 11 ..................... 12/15/2012 ..............107.253............107.418 ............ 107.335 ............................ 6.341 ............................... 108.50 .............................. 19-Apr-10 ................................ 7 ..................................... 14 ...........................108.50 .............108.45 FR25 ....................................10 ...................... 10/15/2011 .............102.206.......... 102.258 ............102.232 ........................... 5.595 .................................104.10 ..............................21-Jun-10 .............................. 2 ..................................... 4 ........................... 104.10 .............104.00 FR26 ..................................... 11 ..................... 10/15/2014 ............... 112.221.............112.551 .............112.386 ............................6.972 ................................. 93.60 ............................. 11-Mar-09 .............................. 3 ..................................... 6 ............................93.60 ............... 93.57 FR27 ...............................9 1/2 ...................... 6/15/2015 .............108.307.......... 108.657 ........... 108.482 .............................. 7.118 ................................104.45 ...............................3-Mar-10 .............................. 4 ..................................... 9 .......................... 104.45 .............104.40 FR28 ....................................10 ....................... 7/15/2017 ..............112.984........... 113.484 .............113.234 ............................ 7.326 ................................106.25 ...............................5-Mar-10 ............................ 10 .................................. 20 .......................... 106.25 ............. 106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 .............. 114.738.............115.138 .............114.938 .............................7.198 .................................110.28 .................................7-Jan-10 ............................ 10 .................................. 20 ........................... 110.28 ............... 110.20 FR31 ...................................... 11 ..................... 11/15/2020 .............. 121.339........... 121.839 .............121.589 .............................7.767 .................................112.85 ................................ 6-Apr-10 ............................ 10 .................................. 20 ........................... 112.85 ............... 112.80 FR32 .................................... 15 ....................... 7/15/2018 ............... 141.169........... 141.669 ..............141.419 ............................7.502 ................................ 135.25 ............................. 25-Mar-10 .............................. 5 ................................... 10 ...........................135.25 .............. 135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 ..............110.642........... 110.834 ............. 110.738 ...........................6.505 ...................................111.78 ................................ 9-Jun-10 .............................. 9 .................................... 20 .............................. 111.78 ................. 111.75 FR34 ................................ 12.8 .......................6/15/2021 .............134.506.......... 135.006 ............ 134.756 ............................. 7.791 ................................ 126.25 ................................ 8-Apr-10 ........................... 50 ................................. 100 ...........................126.25 .............. 126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 .............134.365.......... 134.865 .............134.615 .............................8.127 ................................. 90.50 ...............................3-Mar-09 ........................... 20 .................................. 80 ............................90.50 ............... 90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 .............123.405...........123.905 ............123.655 ............................7.643 ................................103.80 ............................ 27-May-09 ............................ 10 .................................. 20 .......................... 103.80 ...............103.75 FR37..................................... 12 .....................9/15/2026 ............. 128.370...........128.870 ............128.620 ............................ 8.612 ............................... 114.70 .............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 ............................ 114.70 ............. 114.70 FR38 ............................... 11.60 ...................... 8/15/2018 .............. 122.331............122.831 .............122.581 ............................7.542 .................................115.00 ............................... 12-Jan-10 ........................... 20 .................................. 20 ........................... 115.00 ............... 115.00 FR39 ..............................11 3/4 ......................8/15/2023 .............124.643............125.143 ............124.893 ............................ 8.461 ................................. 95.00 ...............................4-Sep-08 .............................. 2 ..................................... 4 ............................95.00 ................94.90 FR40 ..................................... 11 .....................9/15/2025 ............... 119.107............119.607 ............. 119.357 ........................... 8.628 ................................103.45 ............................23-Oct-09 ........................... 20 .................................. 40 .......................... 103.45 ............. 103.40 FR42 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2027 ...............111.558........... 112.058 ............. 111.808 ...........................8.863 ................................103.65 .............................. 12-Apr-10 ............................ 10 ................................... 10 .......................... 103.65 ............. 103.65 FR43 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2022 ............. 114.800........... 115.300 .............115.050 .............................8.178 ................................ 107.05 ................................7-Apr-10 ...............................15 .................................. 30 ...........................107.05 ..............107.00 FR44 ....................................10 .....................9/15/2024 ................ 111.301............. 111.801 ............... 111.551 ........................... 8.537 ................................100.05 ...............................9-Mar-10 ............................. 15 .................................. 50 .......................... 100.05 ............... 99.75 FR45 .............................. 9 3/4 ......................5/15/2037 ............. 102.762...........103.262 .............103.012 ........................... 9.436 ..................................97.50 .............................. 13-Apr-10 ............................ 10 .................................. 35 ...........................107.50 ............... 97.50 FR46 ...............................9 1/2 ...................... 7/15/2023 ..............107.957.......... 108.457 ........... 108.207 ............................ 8.412 ............................... 82.00 .............................24-Jul-08 ............................ 10 .................................. 20 ........................... 82.00 ................81.50 FR47 ....................................10 .................... 2/15/2028 ............. 109.249.......... 109.399 ............109.324 ............................ 8.918 ................................ 103.95 ..............................21-Jun-10 .............................. 4 ..................................... 8 ...........................103.95 ..............103.92 FR48 ..................................... 9 ......................9/15/2018 ..............107.720.......... 108.220 .............107.970 ............................ 7.577 .................................101.00 ................................7-Apr-10 ............................... 1 ..................................... 3 ........................... 101.00 ............. 100.90 FR49 ..................................... 9 ......................9/15/2013 .............105.026.......... 105.226 .............105.126 ........................... 6.682 .................................95.80 .............................18-Jun-09 ............................ 10 .................................. 20 ............................95.80 ............... 95.75 FR50 ............................. 10 1/2 ...................... 7/15/2038 ............. 109.333.......... 109.833 ............109.583 ........................... 9.507 ..................................97.05 ............................. 22-Feb-10 ........................... 50 ................................. 100 ............................ 97.05 ............... 97.00 FR51 ................................11 1/4 ...................... 5/15/2014 ............... 111.905.............112.201 .............112.053 ...........................6.868 ............................... 94.50 ............................26-Feb-09 .............................. 8 ................................... 12 ............................94.50 ............... 93.70 FR52 ............................. 10 1/2 ..................... 8/15/2030 ................ 112.411..............112.911 ..............112.661 ........................... 9.095 ............................... 102.50 .............................. 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ......................... 104.80 ............ 102.45 FR53 ...............................8 1/4 ....................... 7/15/2021 ..............102.914........... 103.414 .............103.164 ............................ 7.794 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR54 ...............................9 1/2 ....................... 7/15/2031 ............. 103.758..........104.008 ........... 103.883 ............................9.075 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR55 .............................. 7 3/8 .......................9/15/2016 ............ 100.344.......... 100.594 ........... 100.469 ............................7.268 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 .............. 98.272............98.672 ............. 98.472 ...........................8.554 ............................... 106.85 ............................... 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 ......................... 106.85 ............. 106.75 VR17 ........................................- .......................6/25/2011 .............100.023............100.571 ............100.297 ............................ 6.351 ............................... 99.87 .............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 ........................... 99.87 ............. 99.87 VR18 ........................................- .................... 10/25/2012 .............100.023............100.571 ............100.297 ............................ 6.351 ............................... 99.00 ............................22-Aug-07 ..............................30..................................... 30 ........................... 99.00 ............. 99.00 VR19 ........................................- .................... 12/25/2014 ............... 99.777............99.942 .............99.860 ............................6.379 ............................... 99.80 ............................ 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .......................... 99.80 ............ 99.80 VR20.......................................- ..................... 4/25/2015 ...............99.875..........100.000 ............. 99.938 ............................6.374 ............................... 99.33 .............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ........................... 99.33 ............. 99.27 VR21 ........................................- ..................... 11/25/2015 ............. 100.376.......... 100.532 ........... 100.454 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR22 .......................................- ......................3/25/2016 ..............100.381...........100.537 ........... 100.459 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 10/25/2016 ..............100.381...........100.537 ........... 100.459 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR24 .......................................- ......................2/25/2017 .............100.387.......... 100.593 ........... 100.490 ........................... 6.339 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR25 .......................................- ......................9/25/2017 ............. 100.818.......... 100.965 ........... 100.892 ............................ 6.313 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR26 .......................................- .......................1/25/2018 ..............100.310.......... 100.429 ............100.370 ........................... 6.346 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR27 .......................................- ...................... 7/25/2018 ................ 99.811............. 99.916 .............99.864 ............................6.378 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR28 .......................................- ..................... 8/25/2018 .............. 99.280.............99.414 ............. 99.347 ............................ 6.412 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR29 .......................................- ......................8/25/2019 .............. 99.280.............99.414 ............. 99.347 ............................ 6.412 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 12/25/2019 .............. 99.280.............99.414 ............. 99.347 ............................ 6.412 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR31 ........................................- ..................... 7/25/2020 ...............99.674............99.843 ..............99.759 ........................... 6.385 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... -
10 5
65
Post Trade
Kuotasi
3 /03/
m
f8 Yen(100)/Rp
13.973,83 28,67
10.534,34 31/ 3
12.304,20 16,28
13.938,87 1/ 4
4/ 4
5/ 4
30/ 3
4/ 4
5/ 4
39,25
30/ 3
31/ 3
0,76 1.118,49
1/ 4
4/ 4
5/ 4
30/ 3
31/ 3
1/ 4
4/ 4
Pergerakan harga gula (US$ /ton) 800
723 70 700 Sumber: Sumber: Bloo Bl mberg mber b g Bloomberg
15 Okt
15 Nov
600
15 Des 14 Jan ‘11 14 Feb 15 Mar 31 Mar
Kontrak berjangka gula di New York telah melonjak 68% pada tahun lalu. Kontrak berjangka gula refinery untuk pengiriman Agustus di London naik US$4,10 (0,6%) menjadi US$667,30 per metrik ton di NYSE Liffe. Kontrak berjangka kakao pengiriman Mei naik US$9 (0,3%) menjadi US$3.020 per ton di New York. Kontrak berjangka kopi arabika pengiriman Mei turun 3,85 sen (1,5%) menjadi US$2,5605 per pound di New York. BISNIS /YUS/T. PURNAMA
FLUKTUASI Minyak sawit tertekan JAKARTA: Harga minyak kelapa sawit mentah turun untuk pertama kali setelah mengalami reli harga dalam empat sesi perdagangan berturut-turut. Situasi itu didorong oleh perkiraan membaiknya panen kedelai di Brasil dan aksi jual investor. Kontrak minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pengiriman Juni di Malaysia Derivatives Exchange turun 1,2% menjadi 3.342 ringgit atau sekitar US$1.104 per metrik ton, mengakhiri sesi perdagangan pagi di level 3.346 ringgit per ton. Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan dalam jangka pendek sampai dengan Mei, harga perdagangan CPO di bursa Rotterdam bakal sedikit berfluktuasi di kisaran US$1.100 ton – US$1.250 per ton. “Proyeksi harga CPO pada bursa Malaysia juga masih positif. Artinya masih ada kemungkinan peningkatan harga jika dilihat dari posisi saat ini. Namun begitu, akan ada tekanan harga sejalan dengan panen raya kelapa sawit dalam beberapa waktu ke depan,” katanya kepada Bisnis kemarin.
108,47
4,10
30/ 3 31/ 3
4/ 4
5/ 4
8.330,00
16,00
0,53
3.360,00 1/ 4
30/ 3
31/ 3
Olein BBJ (Rp/kg)
40,00
104,27 1/ 4
4/ 4
30/ 3 31/ 3
5/ 4
8.050,00 1/ 4
4/ 4
5/ 4
30/ 3
31/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
Rupiah perkasa
TNEW YORK: Harga gula naik tertinggi yang dipicu oleh kekhawatiran gangguan pasokan dari Brasil, produsen gula terbesar di dunia. Harga kakao juga naik, sementara kopi jatuh. memantau pasar Brasil melihat potensi gangguan curah hujan yang deras akan mengganggu pasokan,” tutur Jack Scoville, Wakil Direktur di Price Futures Group Inc. di Chicago, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
5/ 4
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton) 3.409,00
1.423,80
Gula dan kakao menguat
Menurut Acucar Guarani SA, produsen gula terbesar ke-3 di Brasil, pengiriman gula mungkin akan mengalami penundaan karena cuaca buruk yang mengganggu panen tebu. “Pedagang yang
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.432,20
1.114,79
12.269,90 1/ 4
31/ 3
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.284,73
30/ 3
Komoditas
Rabu, 6 April 2011
Investor asing borong saham nasional senilai Rp1,76 triliun OLEH ANGGI OKTARINDA Bisnis Indonesia
potensi konsolidasi jika pe nguatan yang terjadi terlalu cepat. “Level rupiah saat ini lebih kuat dari biasanya. Sebaiknya agak lebih l a m b a t sedikit karena jika terlalu cepat 15 Okt menguat Sumber: Bloomberg maka pasar akan konsolidasi,” katanya kepada Bisnis kemarin. Alfred menegaskan rupiah masih dalam tren menguat dan berpotensi menembus level Rp8.500 per dolar AS pada akhir tahun ini. Destry Damayanti, kepala Mandiri Sekuritas menilai masih ada ruang penguatan rupiah karena masih tingginya potensi capital inflow ke dalam pasar keuangan dalam negeri seiring ekspektasi kenaikan peringkat investasi (investment grade) Indonesia. “Net buying asing di pasar saham mulai tinggi. Hal itu akan terus berlangsung hingga ke depan. Saya melihat masih ada peluang pergerakan rupiah ke level yang lebih kuat,” katanya. Berdasarkan data perdagangan
Pergerakan rupiah terhadap dolar
JAKARTA: Aliran dana masuk (capital inflows) masih menjadi faktor pendorong dominan penguatan nilai tukar rupiah hingga mencapai level terkuatnya dalam 4 tahun. Pada perdagangan spot kemarin, rupiah ditutup pada level Rp8.658 per dolar AS, level penutupan terkuatnya sejak Mei 2007, menguat lima poin dari level penutupan perdagangan Rp8.663 per dolar AS pada hari sebelumnya. Dalam sesi perdagangan siang sehari sebelumnya, rupiah sempat diperdagangkan pada level Rp8.658 per dolar AS. Namun, kemudian melemah tipis menjadi Rp8.663 per dolar AS pada penutupan perdagangan. Sampai saat ini mata uang Tanah Air telah menguat sebesar 327 poin (3,64%) dari level Rp8.985 per dolar AS pada awal Januari 2011. Alfred Pakasi, direktur dan analis berjangka Vibiz Riset mengatakan nilai tukar rupiah masih dalam laju penguatan menuju level Rp8.630 per dolar AS pada pekan ini. Namun, dia mengingatkan ada
9000
8900
8800
Rp8.658 Rp8
15 Nov
15 Des
14 Jan ‘11
14 Feb
15 Mar
31 Mar BISNIS/T. PURNAMA
Bursa Efek Indonesia, investor asing membeli saham nasional senilai Rp970 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan nilai saham yang dijual Rp1,06 triliun. Namun, kemarin investor asing membeli saham nasional senilai Rp1,76 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan yang dijual Rp1,52 triliun. Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah mengatakan bank sentral akan menggelar rapat dewan gubernur (RDG) pada 12 April 2011 dengan agenda utama membahas suku bunga acuan (BI Rate). Pada RDG bulan lalu, bank sentral mempertahankan BI Rate di level 6,75% setelah menaikkan suku bunga acuan tersebut sebesar 25 basis poin pada Februari 2011. Ketika itu rupiah diperda-
gangkan menguat sebesar 21 poin pada pasar spot sesaat setelah BI mengumumkan penaikan BI Rate.
Depresiasi Di pasar uang regional, sejumlah mata uang negara Asia terdepresiasi dipimpin oleh pelemahan won Korea Selatan dan peso Filiphina karena kekhawatiran bank sentral akan melakukan intervensi untuk memperlambat penguatan mata uang. Indeks Asia Dollar BloombergJP Morgan, yang mencakup 10 mata uang Asia yang paling aktif diperdagangkan, turun 0,1% menjadi 117,62 pada pukul 16:10 di Hong Kong. Mengacu pada data perdagangan yang dihimpun Bloomberg, won melemah 0,3% menjadi 1.090,15 per dolar AS. Won me-
lemah untuk pertama kali dalam 6 hari setelah harga kontrak berjangka minyak di bursa New York naik ke level tertinggi dalam lebih dari 30 bulan. Selain itu peso melemah 0,1% menjadi 43,36 per dolar AS, ringgit Malaysia melemah menjadi 3,0265 per dolar AS dari level tertinggi dalam 13 tahunnya yakni 3,0255 per dolar AS. Adapun, dolar Singapura diperdagangkan sedikit berubah pada level S$1,2608 per dolar AS dan baht Thailand menguat 0,1% menjadi 30,21 per dolar AS. “Ada kekhawatiran bank-bank sentral di Asia akan melakukan intervensi untuk menghentikan apresiasi yang terjadi baru-baru ini,” ujar Hideki Hayashi, ekonom global pada Mizuho Securities Co. di Tokyo. (
[email protected])
Minyak brent diramal lampaui US$130/barel OLEH ANGGI OKTARINDA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Minyak mentah brent diramal dapat menyentuh level US$130 per barel dalam beberapa pekan ke depan setelah menembus level tertingginya sejak lebih dari 2,5 tahun. Pengamat perminyakan Kurtubi mengatakan harga minyak mentah brent lebih bergejolak karena cenderung sensitif terhadap perubahan pasar. “Pelaku pasar saat ini sedang mencermati pergerakan harga minyak mentah brent,” katanya yang dihubungi Bisnis kemarin. Minyak mentah brent terutama digunakan untuk keperluan bahan bakar pesawat terbang. Kemarin kontrak minyak mentah brent untuk pengiriman Mei
(BISNIS/ANO)
t i n g g i di bursa ICE Pergerakan US$12,58 Futures Europe harga minyak per barel diLondon diperdabandingkan gangkan pada 107 10 (US$/barel) dengan konlevel US$120,70 trak berper barel pada 95 9 jangka yang pukul 16:48 menjadi WIB, turun 36 acuan AS. sen (0,3%). Sumber: Selisih Pada sesi perBloomberg 85 harga antadagangan ra kedua sebelumnya, 14 Jan ‘11 14 Feb 15 Mar 31 Mar jenis miharga kontrak nyak pertersebut naik BISNIS/T. PURNAMA nah mencaUS$2,36 (2%) menjadi US$121,06 per barel dan pai rekor US$19,54 pada 21 sempat menyentuh US$121,79, Februari menyusul menyebarnya level tertinggi sejak 21 Agustus kekacauan di Timur Tengah dan 2008 ketika minyak mentah brent Afrika Utara. Pencapaian itu jauh diperdagangkan pada level lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata selisih harga pada tahun US$125,15 per barel. Harga kontrak yang menjadi acu- lalu sebesar 76 sen. Harga kontrak minyak mentah an Eropa itu diperdagangkan lebih
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 55 sen menjadi US$107,92 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan diperdagangkan pada level US$108,12 per barel pada pukul 16:48 WIB. Kemarin harga kontrak tersebut naik 53 sen menjadi US$108,47 per barel, tertinggi sejak 22 September 2008. Harga telah naik 25% dari tahun lalu.
Bisa sentuh US$130 Menurut Kurtubi, jika dibandingkan dengan minyak WTI, minyak mentah brent lebih mencerminkan dinamika pasar. Untuk situasi saat ini lebih baik jika pasar lebih mencermati pergerakan minyak brent. “Saya memperkirakan harga
brent bisa menyentuh US$130 per barel,” katanya. Bahkan, papar dia, level harga tersebut sangat mungkin terlampaui meskipun gejolak politik yang terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara tidak menyebar ke negara produsen utama minyak, Arab Saudi. Dia menambahkan Arab Saudi tetap memiliki risiko tertular krisis geopolitik yang dapat mendorong harga minyak brent hingga ke US$200 per barel. “Meskipun Arab Saudi tidak tertular, level harga US$130 per barel sangat mungkin terlampaui.” Kurtubi menegaskan harga mungkin mengalami koreksi sesaat akibat aksi ambil untung (profit taking), tetapi kemudian rebound kembali menuju level harga baru.
KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
HARGA EMAS & PERAK
LONDON
TOKYO
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 5 April 2011 (beli/jual):
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan 4 April 2011 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade (NYBOT), sebagai berikut:
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Harga berbagai komoditas logam pada penutupan 4 April 2011 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 5 April 2011 sebagai berikut:
Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Apr11 ..................3.409,00 .............-16,00............................ - ..........................-............ 440 ......3.425,00 Mei11....................3.379,00 .............-16,00.............3.150,00 .......... 3.518,00...........1.877 ......3.395,00 Jun11 ..................3.366,00 .............-16,00............3.335,00 .........3.440,00......... 11.072 ......3.382,00 Jul11....................3.362,00 .............-12,00............3.290,00 ..........................-.........2.458 .......3.374,00 Ags11 ..................3.360,00 .............-10,00............................ - ..........................-.............704 ...... 3.370,00
SINGAPURA
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Mei11 .................4,289 ...........-0,073 .......... 4,263 ........... 4,283 ......... 113.750 .............4,362 Jun11 .................4,363 ........... -0,074 .......... 4,325 ...........4,380 ........ 28.564 .............4,437 Jul11 ...................4,441 ........... -0,074 ........... 4,401 ........... 4,532 .........35.683 ..............4,515 Ags11 .................4,486 .......... -0,068 .......... 4,455 ...........4,589 ...........21.401 ............ 4,554
Mei11.........................608,90................+15,60 ........... 602,00 ........... 609,00 ...............27 ..........593,30 Jun11 ..........................593,10................. +13,10 ............592,00 ...........605,00 ................16 ......... 580,00 Jul11..........................590,00................+13,30 .........................- ...........598,00 .................. - ...........576,70 Ags11 .........................581,00................ +12,70 .........................- ...........582,00 .................6 ......... 568,30
Apr11 ............ 1.432,20 ............. +4,10 ..... 1.432,00 ....... 1.437,90 ...............683 .........1.428,10 Mei11 ............1.432,50 ............. +4,10 ..... 1.432,50 ...... 1.439,80 ...............437 ........1.428,40 Jun11 ............ 1.433,00 ............. +4,10 ......1.435,60 ...... 1.435,60 .........78.547 ........1.428,90 Ags11 ............1.434,40 ............. +4,10 .......1.431,90 ...... 1.442,20 ..............1.136 ........1.430,30
Sumber: Bloomberg
TSR20 (US$cent/kg): Mei11.........................525,00................. +3,60 ............523,00 ........... 525,00 .............. 114 ...........521,40 Jun11 ........................525,50.................+4,30 ..............517,50 ........... 525,50 .............. 43 ...........521,20 Jul11..........................526,30.................+4,80 ..............517,50 ........... 528,00 ................10 ...........521,50 Ags11 ........................526,00.................+5,20 ..............517,00 ........... 528,00 .................. - ......... 520,80
Sumber: Bloomberg
Ttp
Prb
Ttg
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Trd
Vol.
Bulan Penyelesaian
Harga
OLE ...........................APR 11 ......................8330 OLE ...........................MAY 11 ......................8255 OLE ...........................JUN 11 ...................... 7985 OLE10 .......................APR 11 ......................8330 OLE10 .......................MAY 11 ......................8255 OLE10 .......................JUN 11 ...................... 7985 KIE .........................................- ....................... 8661 GOL ...........................APR 11 .................399700 GOL ...........................MAY 11 ................ 400250 GOL250 ...................APR 11 .................399700 GOL250 ...................MAY 11 ................ 400250 KGE .......................................- .................398699
Pntp Sbl
Bulan
Bulan
Jagung (US$c/bushel): Mei11.....................760,25 ..........+24,25 .............758,75 .............. 758,75 .............203.418 ........736,00 Jul11.......................767,50 ..........+24,50 .............759,75 ...............759,75 .............138.758 ........743,00 Sep11 .....................701,00 ...........+19,50 ............690,00 ..............699,00 .............. 25.622 .........681,50 Des11 ...................645,50 ............+8,00 ........... 642,50 .............642,50 ...............67.566 ........ 637,50
Kedelai (US$c/bushel): Mei11................. 1.384,00 ..............-9,75 .......... 1.381,50 ............1.381,50 ..............96.483 ......1.393,75 Jul11...................1.395,25 .............-9,00 ......... 1.393,50 .............1.397,75 ............... 60.185 .....1.404,25 Ags11 .................1.396,50 .............-8,00 ......... 1.392,00 ...........1.399,00 .................3.038 .....1.404,50 Sep11 ..................1.392,75 .............-4,25 ...........1.135,00 ...........1.423,00 .................. 2.122 ......1.397,00
Bungkil Kedelai (US$/ton): Mei11.....................357,00 ..............-3,90 ............363,20 ..............363,20 ...............35.076 ........360,90 Jul11..................... 362,20 .............-4,00 ............365,60 ..............365,60 ............... 18.535 ........366,20 Ags11 ....................363,70 ............. -3,50 .............360,10 ..............366,90 .................3.368 .........367,20 Sep11 ....................364,70 ............. -2,30 ............363,50 ..............378,50 ....................3.121 ........ 367,00
Sumber: Bloomberg
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 4 April 2011 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Mei11...................1.956,00 ...............+9,00....... 1.953,00 ..........1.957,00 ............. 4.449...........1.947,00 Jul11.................... 1.955,00 ...............+5,00.......1.950,00 .........1.956,00 ............... 3.159..........1.950,00 Sep11 ..................1.968,00 ...............+3,00....... 1.963,00 .........1.970,00 .................882.......... 1.965,00 Des11 .................. 1.989,00 ...............+6,00.......1.982,00 ..........1.991,00 .................500.......... 1.983,00
Gula Putih (US$/ton): Mei11.......................716,20 ...............+3,00............ 716,10 .............716,90 ...............7.757..............713,20 Aug11..................... 667,30 ................+4,10............667,10 ...........668,00 ............... 1.705.............663,20 Oct11..................... 650,00 ...............+2,90......... 650,60 ...........653,00 ................. 236...............647,10 Des11 .................... 638,20 ................+1,60...........637,90 ........... 639,00 ....................50.............636,60
Sumber: Bloomberg
Apr11................................2.607,00 ............................unch Mei11..................................2.617,25 ............................ +,25 Jun11 ................................2.627,25 ............................ +,25 Jul11.................................2.638,75 ............................ +,25 Ags11 ...............................2.646,75 ............................ +,25 Sep11 ...............................2.656,75 ............................ +,25 Okt11................................2.663,00 ............................ +,25
Bulan
Pntp
Vol
Pntp Sbl
Sumber: Bloomberg
Bln
Ttp
Alumunium Alloy (US$/metric ton):
Nikel (US$/metric ton):
Apr11................................ 2.367,00 ............................unch Mei11................................2.363,50 ............................unch Jun11 ...............................2.360,00 ............................unch Jul11.................................2.358,00 ............................ +,25 Ags11 ...............................2.356,00 ............................ +,25 Sep11 ...............................2.354,50 ............................ +,25 Okt11................................2.353,00 ............................ +,25
Apr11.............................25.486,00 ...................... -100,00 Mei11.............................25.492,00 ........................-101,00 Jun11 ............................25.502,00 ...................... -100,00 Jul11..............................25.504,00 ...................... -100,00 Ags11 ............................25.494,00 ........................-92,00 Sep11 ............................25.484,00 ........................-82,00 Okt11..............................25.474,00 ........................-62,00
Timah Hitam (US$/metric ton):
Apr11............................... 2.403,50 .......................+20,00 Mei11...............................2.406,00 .......................+22,00 Jun11 ................................2.413,00 .......................+26,00
Bln
Prb
Jul11.................................2.420,25 .......................+26,00 Ags11 ...............................2.426,50 .......................+26,00 Sep11 ...............................2.433,00 .......................+26,00 Okt11................................2.437,00 ........................+25,75
Apr11.................................2.812,00 .......................+49,00 Mei11................................ 2.770,00 ........................+51,00
Ttp
Prb
Jun11 ............................... 2.759,00 .......................+54,00 Jul11.................................2.750,50 .......................+54,50 Ags11 ...............................2.744,50 .......................+54,50 Sep11 ...............................2.738,00 .......................+55,00 Okt11..................................2.731,00 .......................+56,00
Timah (US$/metric ton): Apr11..............................31.628,00 .......................+46,00 Mei11.............................. 31.635,00 ...................... +48,00 Jun11 ............................. 31.632,00 .......................+49,00 Jul11................................31.627,00 .......................+49,00 Ags11 .............................31.622,00 .......................+49,00 Sep11 ...............................31.612,00 .......................+50,00 Okt11..............................31.604,00 .......................+50,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO Penjual
ICDX
Trd
Emas (yen/kg):
• Astra Agro Lestari 5 April 2011
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 5 April 2011
Ttg
Apr11..............3.899,00..........+31,00 .........3.838,00 .........3.929,00................326 ..........3.868,00 Jun11 ..............3.897,00......... +27,00 ..........3.841,00 ........3.905,00................473 ...........3.870,00 Ags11 .............3.898,00.........+29,00 ........ 3.880,00 .........3.907,00................429 .......... 3.869,00
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
Sumber: BBJ
LONDON
Apr11..................................9.317,00 .........................-32,25 Mei11................................9.323,00 ........................-32,50 Jun11 ...............................9.328,00 ..........................-31,50 Jul11.................................9.334,50 ..........................-31,50 Ags11 ...............................9.339,50 ..........................-31,00 Sep11 .............................. 9.344,50 ........................-30,50 Okt11................................9.346,00 ........................ -29,50
Volume
Sumber: Bloomberg
Prb (%)
Karet (yen/kg) :
Seng (US$/metric ton): Volume
Ttp
Apr11...................481,90..........+21,90 .............473,00 .............481,90.................. 45 ..............460,00 Mei11.................. 476,90...........+17,30 ..............471,60 ............ 476,90.................. 89 ..............459,60 Jun11 .................472,90...........+18,10 ..............472,10 .............474,70..................191 ............. 454,80
TSBJFX .................... DEC 11 ................................-
Gandum (US$c/bushel): Mei11.................... 790,00 ..........+30,50 .............791,00 ...............791,00 ...............55.627 ........759,50 Jul11......................826,75 .......... +30,75 ........... 820,50 ............. 823,00 ...............27.983 ........796,00 Sep11 ....................865,75 ...........+31,50 ............ 801,00 .............868,00 ................ 8.082 ........834,25 Des11 ...................895,50 ..........+32,00 ............870,00 .............900,00 ..................9.677 ....... 863,50
Bln
Prb
Transaksi PALN Produk
Spot ............ 24.555,00 ............+89,40........................-............................-......................-.......24.465,60 Apr11 .............25.351,00 ..............-73,00......25.321,00.........25.324,00...............9.115....... 25.424,00 Mei11............. 25.774,00 .............-26,00...... 25.721,00......... 25.740,00............4.456.......25.800,00 Jun11 ........... 26.070,00 ..............-37,00......26.015,00..........26.126,00............... 206......... 26.107,00
Ttp
Alumunium (US$/metric ton):
Kontrak Berjangka Harian di BBJ
KRJ35 ......................JUN 11 .........................654 KRJ5U .....................JUN 11 ............................63
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 4 April 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Bln
Ttp
Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 5 April 2011
Produk
Harga lada di pasar Asia pada 4 April 2011 sebagai berikut:
Bln
CHICAGO
BBJ
Transaksi OTC Melalui SPA
ASIA
Bln
Tembaga (US$/metric ton):
Sumber: Antam
Komoditas
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): RSS3 (US$cent/kg):
PT Aneka Tambang Emas Murni (5 April)..........Rp411.000/gram Perak Murni (5 April) .......Rp10.870.000/kg
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 5 April 2011 sebagai berikut: Ttp
Mei11 ............... 108,47 ............ +0,53 .........108,20 ......... 108,20 ...... 208.347 ............107,94 Jun11 ................109,05 ............ +0,55 .........108,60 ..........108,95 .......... 74.461 ...........108,50 Jul11 .................109,53 ............ +0,59 ............109,11 ..........109,59 ......... 30.780 ........... 108,94 Ags11 ................109,83 ............ +0,66 .........108,47 ............ 111,99 ..........12.545 .............109,17 Mei11 ................. 317,14 .............+3,69 ......... 315,99 .......... 315,99 .........28.428 ........... 313,45 Jun11 .................318,14 .............+3,62 ..........314,76 ...........317,63 ..........14.342 ........... 314,52 Jul11 .................. 319,19 ............ +3,54 ..........316,76 .....................- ........... 6.265 ........... 315,65 Ags11 ...............320,33 ............ +3,46 ........306,00 .....................- ........... 3.560 ........... 316,87
Sumber: Bloomberg
Bln
Bln
Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga penyerahan
Lokasi penyerahan
Tanggal
Paket Riau TPP.........................Inhu ......................................FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. NPL ...............8.295,00..................Loco P. Penjual ..............................19 Apr 2011 Dumai ....................Dumai ..................................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. NPL .............. 8.460,00..................FOB Dumai .....................................13 Apr 2011 Paket Jambi SAL Paket-1..........Bungo Tebo/Bangko .......FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. Withdrawn ...8.355,00..................Franco Tangki Timbun.................14 Apr 2011 Paket Timur Kumai.....................Kotawaringin.....................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. SIP .................8.360,00..................FOB Bumiharjo..............................19 Apr 2011 Buluminung..........Pasir Kaltim.......................FFA Max 5% ........1.500................ CPO .................. WNI................8.285,00..................FOB Buluminung...........................16 Apr 2011
Vol. Total ............................................................................................... 7.500..............CPO
CPO—CPOTR (Rp/Kg) pada penutupan Selasa, 05 April 2011 April, 2011................................9,890 ...................0 Mei, 2011 ...................................9,725 ...................0 Juni, 2011..................................9,760 .............1,551 Juli, 2011 ...................................9,730 ..............754 August, 2011 ............................9,730 ...................0 Emas—GOLDGR (Rp/gr) pada penutupan Senin, 04 April 2011 April, 2011..........................406,200 ...................0 Mei, 2011 ............................408,500 ...................0 Juni, 2011.............................410,900 ...................0 Juli, 2011 ..............................413,300 ...................0 Agustus, 2011 ..................... 415,700 ...................0
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%
• KPB Nusantara 5 April 2011 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN I ............................500.......................... Max 5%........................Franco PP Medan.................................SMART/MM .............. 8.444,00 PTPN II ...........................500.......................... Max 5%........................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn .......................SMART/MM .............. 8.444,00 PTPN III ........................1.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................VAL.............................. 8.444,00 PTPN IV .......................1.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................VAL.............................. 8.444,00 PTPN IV .......................1.000.......................... Max 5%........................Fr PP Sktr Mdn/Blwn/KT ..................VAL.............................. 8.444,00 PTPN V.........................1.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Dumai........................NPL ............................. 8.444,00 PTPN VI .........................500.......................... Max 5%........................Loco PKS Pi-Ting .................................MM................................8.223,00 PTPN VI .........................500.......................... Max 5%........................Loco PKS Bunut...................................MM................................8.223,00 PTPN VI .........................500.......................... Max 5%........................Loco PKS T. Lebar ...............................WD .................................8.210,00 PTPN VI .........................500.......................... Max 5%........................Loco PKS Ophir....................................WD ................................. 8.261,00
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
IDKM
BUVA
MNCN
TMPO
JTPE
MAPI
AMRT 2.850
850
410
410
900
940 5
30 30/03 31/03
01/04 04/04 05/04
30/03 31/03
01/04 04/04 05/04
Pembangkit gas batu bara beroperasi bulan depan JAKARTA: PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menargetkan proyek yang dibiayainya yakni pembangkit listrik tenaga gas batu bara (PLTGB) berkapasitas 11 megawatt di Sangatta, Kalimantan Timur dioperasionalkan sebulan ke depan, menyusul pembangunannya sudah selesai 90%. Direktur Operasi PT SMI Frans Nembo Sukardi mengatakan saat ini proses pembangunan dipercepat, sehingga penyaluran listrik pada masyarakat bisa dilaksanakan bulan depan, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. “Kami harapkan dalam 1 bulan ke depan sudah bisa mengalirkan listrik. Kapasitasnya memang belum besar, namun cukup sesuai dengan rencana pemerintah meningkatkan jenis proyek pembangkit listrik berkapasitas 11 MW,” ujar Frans kepada Bisnis, kemarin. Menurut dia, pembangunan PLTGB itu dikerjakan oleh PT Cipta Daya Nusantara (CDN) dengan pembiayaan sebesar 70%nya dari SMI, 30% dari CDN sendiri. Total investasi proyek yakni sebesar Rp100 miliar.
Profil PLTGB Kaltim Kapasitas: 11 MW Biaya proyek: Rp100 miliar Lokasi: Sangatta, Kaltim Rencana operasi: Mei 2011
BISNIS/MCDADI PURDIYANTO
Sumber: PT SMI, diolah
77
PONDASI PMI gelar pelatihan sanitasi JAKARTA: PMI bersama Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), menggelar pelatihan di bidang air dan sanitasi se-Asia Pasifik, pada 4-9 April di Pusat Air dan Sanitasi Darurat PMI, Jatinangor, Jawa Barat. Acara ini diikuti oleh 13 negara peserta yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja, Jepang, Timor Leste, Pakistan, dan India. Kathryn Clarkson, koordinator fasilitator pelatihan bidang air dan sanitasi sekaligus delegasi IFRC, menuturkan pelatihan ini, bertujuan meningkatkan kapasitas tim respons darurat kebutuhan air dan sanitasi di lokasi bencana. “Mereka juga diharapkan menjadi penanggung jawab assessment dan pemberi rekomendasi detail tentang langkah dan tindakan apa yang harus dilakukan sesuai kebutuhan di lokasi bencana,” katanya dalam rilis Palang Merah Indonesia, kemarin. (BISNIS/YR)
Anggaran perlu ditingkatkan JAKARTA: Komisi V DPR mendesak pemerintah melipatgandakan alokasi pembiayaan infrastruktur minimal 5% dari produk domestik bruto guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi 7% pada 2014. Saat ini rasio anggaran infrastruktur di Indonesia hanya 3% dari nilai PDB, sehingga menjadi kendala dalam percepatan infrastruktur di Indonesia. Angka 3% itu dinilai masih tertinggal dari negara lain di Asia seperti Laos, Mongolia, Singapura, dan China. Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M. Said mengatakan secara politis pemerintah telah memberi dorongan yang sangat bagus untuk percepatan infrastruktur. Akan tetapi, menurut dia, hal tersebut harus diimbangi dengan kebijakan fiskal dan moneter. “Tanpa peningkatan tersebut, saya kira agak sulit sebab secara political will pembangunan infrastruktur sudah bagus, namun harus diimbangi dengan anggaran yang cukup, sehingga swasta, BUMN, dan pemerintah dapat saling bersinergi,” ujarnya, barubaru ini. (BISNIS/12)
10
920 30/03 31/03
01/04 04/04 05/04
01/04 04/04 05/04
30/03 31/03
01/04 04/04 05/04
JAKARTA: Perum Perumnas menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp1,02 triliun pada tahun ini dengan memperbesar porsi penjualan rumah tapak sejahtera di seluruh wilayah Indonesia. Direktur Pemasaran Perumnas Teddy Robinson mengatakan porsi penjualan rumah tapak sejahtera pada tahun ini akan lebih diperbesar menjadi 45% dibandingkan dengan tahun lalu yakni sekitar 30%. “Pendapatan Perumnas ditargetkan mencapai Rp1.02 triliun dengan kontribusi terbesar dari pen-
01/04 04/04 05/04
Lintas Marga Sedaya tunggu kepastian BPJT nganan amendemen proyek jalan tol Cikampek–PaJAKARTA: PeRuas Panjang BUJT/investor limanan yang akan (km) merintah telah medigarapnya. Trans-Jawa (9 ruas) rampungkan klauHal ini berkaitan Cikampek-Palimanan 116 PT Lintas Marga Sedaya dengan rencana pesul amendemen merintah menjadiPejagan-Pemalang 57,5 PT Pejagan Pemalang Toll Road perjanjian pengkan ruas jalan tol Pemalang-Batang 39 PT Pemalang Batang Tol Road usahaan jalan tol itu sebagai show 75 PT Marga Setiapuritama (PPJT) 24 ruas ja- Semarang-Batang case proyek jalan 75,7 PT Jasa Marga tol yang segera dilan tol untuk sege- Semarang-Solo Solo-Ngawi 90,1 PT Thiess Contractor Indonesia lanjutkan pelaksara ditandatangani. Ngawi-Kertosono 87,02 PT Thiess Contractor Indonesia naannya. Direktur Proyek Kertosono-Mojokerto 40,5 PT Marga Hanurata Intrinsic LMS Steve Ginting Hanya saja, kontrak perSurabaya-Mojokerto 36,27 PT Marga Nujyasumo Agung mengatakan perjanjian hukum tersebut Nontrans-Jawa (15 ruas) usahaan sudah siap masih menunggu persetuJORR W2 7 PT Marga Lingkar Jakarta melanjutkan projuan dari Wakil Presiden Cimanggis-Cibitung 25,4 (Pemenang tender, belum PPJT) yek tersebut, dan Boediono. memenuhi rencana Dirjen Bina Marga KeCinere-Jagorawi 14,7 PT Trans Lingkar Kita Jaya pemerintah untuk menterian Pekerjaan Gempol-Pandaan 13,61 PT Margabumi Adhikaraya mempercepat proUmum Djoko Murjanto Depok-Antasari 21,7 PT Citra Waspphutowa yek ruas jalan tol mengatakan segera meneCiawi-Sukabumi 54 PT Trans Jabar Tol yang sempat mangmui Wapres pada pekan Waru-Tj. Perak 18,6 PT Margaraya Jawa Tol krak itu. ini, sehingga amendemen Pasuruan-Probolinggo 45 PT Trans Jawa Pas Pro “Kami akan ikuti PPJT dapat segera ditandasesuai ketentuan tangani. Cinere-Serpong 10,14 PT Thiess-Waskita Karya yang ada, dan meMenurut dia, dalam Bekasi-Kp. Melayu 21,04 PT Kresna Kusuma Dyandra nunggu kabar dari mempersiapakan revisi Gempol-Pasuruan 33,75 PT Jasa Marga BPJT mengenai amendemen tersebut, piCibitung-Cilincing 34,5 MTD-Nusa Cipta langkah selanjuthaknya telah berkonsultaBogor Ring Road 11 PT Marga Trans Jabar nya yang harus si dengan ahli hukum terKunciran-Serpong 11,2 PT Marga Trans Nusantara kami ikuti,” ujar kait dengan persoalan Steve kepada Bisnis. pembebasan lahan, waktu Cengkareng-Kunciran 15,2 PT Marga Kunciran Cengkareng Dari info yang pelaksanaan termasuk keSumber: Kementerian PU, diolah diterima, kata dia, siapan finansial investor, disebutkan pelaksadan dukungan perbankan. “Semua hal dibahas karena Wapres dan menyelesaikan proyek sesuai naan amendemen PPJT tengah dalam ingin ada jaminan bahwa jalan tol jadwal yang telah ditentukan. “Kalau proses klausul kontrak yang disemharus betul-betul bergerak, tidak jadwal tidak dipenuhi, badan usaha purnakan. Antara lain klausul mengenai tata mangkrak seperti selama ini. Oleh langsung di-terminate, sebelum cara pemutusan konsesi dan perlinkarena itulah, kami minta pendapat amendemen hal ini belum ada.” Dengan adanya revisi perjanjian dungan bagi pihak perbankan selaahli hukum tentang revisi amendemen kontrak, sehingga jalan tol bisa amendemen tersebut, Djoko menja- ma masih ada pinjaman. Sementara itu, Kepala BPJT Ahmad dimulai walaupun ada schedule min pembangunan 24 ruas jaaln tol masing-masing,” ujarnya kepada Bis- tersebut dapat segera teralisasi pada Ghani Gazaly mengatakan belum dilakukannya penandatanganan ka2014. nis, kemarin. rena belum adanya arahan dari WaDjoko menuturkan dalam revisi pres atas masukan konsultan legal amendemen kontrak PPJT tersebut, Tunggu kepastian Kementerian PU bersikap lebih tegas PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Bappenas. “Yang pasti saat ini tim dengan menetapkan batas waktu ter- menyatakan masih menunggu kepas- sedang finalisasi untuk percepatan tentu kepada badan usaha jalan tol tian dari Badan Pengatur Jalan Tol proses ini,” katanya. (12/MIA CHITRA (BUJT) untuk segera menyiapkan (BPJT) tentang rencana penandata- DINISARI) (
[email protected])
24 Proyek jalan tol yang dievaluasi
Jalan Tegal-Purwokerto segera diperbaiki BISNIS INDONESIA
Tegal-Purwokerto rusak. Kemacetan diperparah lagi karena seberang perJAKARTA: Kementerian lintasan rel ke arah SemaPekerjaan Umum segera rang sekitar 200 meter juga memperbaiki jalan rusak Provinsi Dana perbaikan rusak berat. di sejumlah provinsi, khu(Rp miliar) Djoko mengakui lintas susnya di lintas jalan 389 Tegal–Purwokerto adalah nasional seperti Tegal– Banten jalan nasional, sehingga Purwokerto, Jawa Tengah. Jakarta 369 tanggung jawab perbaikan “Setiap tahun seluruh Jawa Barat 753 dan pemeliharaannya tangjalan nasional sepanjang 1.100 gung jawab pusat. 38.000 kilometer itu ada Jawa Tengah Pada bagian lain, Direkdana preservasinya, terma- Yogyakarta 211 tur Wilayah II Ditjen Bina suk di dalamnya dana ope982 Marga Kementerian Pekerrasi dan pemeliharaan ru- Jawa Timur jaan Umum Winarno metin. Jadi, lintas itu [TegalSumber: Kementerian PU ngakui adanya kondisi Purwokerto] memang serusaknya sejumlah jalan gera diperbaiki tahun ini juga,” kata Menteri PU Djoko Kirmanto nasional, khususnya untuk lintas TegalPurwokerto. seperti dikutip Antara, kemarin. Untuk kepentingan itu, pihaknya Penegasan tersebut disampaikan terkait dengan desakan sejumlah kalangan, menganggarkan dana perbaikan Rp2,8 sehubungan dengan macetnya sejumlah miliar dan dalam waktu 2 bulan ke ruas akses jalan akibat jalan rusak seper- depan atau sebelum Lebaran tahun ini ti setelah pintu keluar tol Kanci-Pejagan ditargetkan kondisinya sudah bisa dilalui ke arah jalan pantai utara karena arah dengan baik. (ZUFRIZAL)
Anggaran perbaikan jalan sejumlah provinsi tahun ini
Perumnas perbesar porsi rumah sejahtera OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
30/03 31/03
25
Klausul 24 kontrak jalan tol dirampungkan BISNIS INDONESIA
jualan rumah tapak sejahtera di pelbagai wilayah,” ujar Teddy kepada Bisnis di Jakarta, kemarin. Dia menuturkan porsi penjualan itu lebih besar dibandingkan produk Perumnas lainnya yakni rumah susun maupun rumah murah dengan menggandeng sejumlah pemerintah daerah. Kerja sama dengan pemerintah daerah biasanya adalah dalam penyediaan lahan di mana di atasnya akan dibangun perumahan oleh Perumnas. Menurut Teddy, secara umum sejumlah wilayah memberikan kontribusi penjualan antara Rp25 miliar–Rp45 miliar. Dia mencontohkan penjualan rumah tapak di
beberapa tempat yakni Medan, Lampung, Palembang, Bekasi dan Karawang. Terkait dengan kinerja periode 2010, dia menuturkan Perumnas memperoleh laba sekitar Rp62 miliar atau naik dibandingkan keuntungan 2009 yakni sekitar Rp40 miliar. Kontribusi laba terbesar juga masih diperoleh dari penjualan rumah tapak sejahtera. Perumnas diketahui telah menggandeng sejumlah pemerintah daerah seperti Kota Tarakan, Kota Samardinda, Kota Balikpapan, sejumlah kabupaten di NTT dan Sumatra Utara. Di Tarakan, Perumas telah
membangun rumah untuk pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 305 unit bekerja sama dengan pengembang lokal Kota Tarakan. Pihak pemerintah kota tersebut mengharapkan hingga akhir 2011, total rumah yang akan dibangun untuk PNS tersebut mencapai 1.000 unit. Selain itu, pemerintah Kota Samarinda melanjutkan kerja sama denganPerum Perumnas terkait dengan penyediaan rumah sederhana sehat sebanyak 10.000 unit di mana kini sudah terealisasi mencapai 5.882 unit. Saat ini sebagian besar rumah tapak sejahtera tersebar di sejumlah lokasi.
1.430
2.750 2.725
2 30/03 31/03
2.850
1.540
1.520
84
MPPA 1.430 10
100 30/03 31/03
01/04 04/04 05/04
30/03 31/03
01/04 04/04 05/04
Pemerintah perlu berdayakan lahan BUMN OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah didesak untuk segera menggunakan lahan milik sejumlah BUMN maupun BUMD dalam rangka penyediaan rumah susun sederhana milik (rusunami) terkait dengan tidak efektifnya program pembangunan 1.000 menara. Direktur Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghada mengatakan gagalnya program pembangunan 1.000 menara beberapa waktu lalu disebabkan oleh minimnya perencanaan pemerintah serta antisipasi yang dilakukan. Salah satunya, sambungnya, terkait dengan sasaran masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan penghasilan Rp2,5 juta per bulan. Adapun terkait dengan penyediaan lahan, Ali mengungkapkan pemerintah perlu memberdayakan tanah-tanah yang dimiliki sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD) atau badan usaha milik negara (BUMN) terkait dengan pembangunan rusunami. Padahal, sambungnya, sebelumnya Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian BUMN telah bersepakat untuk penggunaan lahan tersebut. “Perlu ada pemberdayaan tanah-tanah BUMN yang sampai saat ini masih sangat minim. Janji-janji dari BUMN terkait dengan hal tersebut harus ditagih,” kata Ali di Jakarta, kemarin. Lembaga tersebut mencatat sedikitnya terdapat 75 hektare lahan yang belum digunakan milik BUMN serta BUMD di wilayah
Jabodetabek yang dapat dimanfaatkan sebagai area untuk membangun rusunami. Selain itu, papar Ali, pihak swasta sebaiknya tidak dilibatkan dalam pembangunan tersebut karena lebih berorientasi keuntungan besar. “Bisa saja pemerintah menyediakan rusunawa [rumah susun sederhana sewa] bukan rusunami, karena melihat faktor tersebut.
Konsolidasi tanah Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa menuturkan pemanfaatan lahan milik BUMN tersebut juga menjadi bagian dari konsolidasi tanah milik pemerintah serta membantu pemerintah dalam penyediaan bank tanah. Dengan demikian, sambungnya, pemerintah ke depan bisa memiliki tanah yang jelas sebagai lokasi pembangunan rusun. Dia juga menuturkan untuk memberikan jaminan kepastian hukum terhadap tanah milik BUMN yang tidak maupun belum dimanfaatkan sesuai dengan tujuan usahanya, akan dilakukan percepatan pengaturan dan penetapan hakhak atas tanah yang dimanfaatkan. Wakil Ketua Komisi V DPR Yosep Umarhadi mengatakan pihaknya merasa prihatin karena belum terhuninya rusunawa 74 twin block. Hal itu disebabkan oleh sejumlah faktor di antaranya belum tersambungnya listrik dan air, seleksi penghunian, penyempurnaan bangunan, hingga proses alih status penggunaan barang milik negara yang belum jelas.
ENERGI
i2
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
Sosialisasi konversi minyak tanah perlu dilanjutkan DEPOK: Pemerintah diminta meneruskan sosialiasasi program konversi minyak tanah ke elpiji sejalan dengan penghematan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan itu yang dinilai jauh lebih efisien dibandingkan dengan minyak tanah. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan konversi minyak tanah ke elpiji berhasil menyelamatkan anggaran pendapatan dan belanja negara hingga Rp80 triliun per tahun. “Jadi, image bahwa elpiji itu diperuntukkan bagi [masyarakat] mampu untuk membantu yang miskin, itu tidak benar karena penggunaan 1 liter minyak tanah setara dengan 0,4 kilogram elpiji. Sekiranya tidak ada konversi itu, pemerintah harus menyediakan subsidi Rp80 triliun per tahun,” papar dia kemarin.
Disparitas harga LPG
LPG 50kg
LPG 3 kg
7.355/kg
4.250/kg
PENGAWASAN ELPIJI: Mantan Wakil
Presiden Jusuf Kalla (kanan) berbincang dengan mantan Direktur Utama PT Pertamina Ari H. Soemarno di sela- sela diskusi program konversi minyak tanah ke elpiji di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, kemarin. Diskusi yang dihadiri sejumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi UI tersebut membahas tentang pengawasan secara ketat atas pendistribusian tabung gas elpiji bersubsidi 3 kg ke masyarakat. BISNIS/RAHMATULLAH
LPG 12kg
Deputi Operasi BP Migas mundur
5.850/kg
Sumber: ReforMiner Institute
Lifting minyak 2011 sulit terpenuhi
BISNIS/NTI/ILHAM NESABANA
BISNIS INDONESIA
EKSPLORASI Pertamina EP genjot produksi JAKARTA : PT Pertamina EP berencana menggenjot produksi minyak dari rata-rata 123.000 barel per hari pada kuartal I/2011 menjadi 140.000 barel per hari mulai semester II/2011 melalui pengeboran sumur-sumur baru. Penanggung Jawab Direktur Operasi Pertamina EP Tony Harisman mengatakan per kuartal I/2011, produksi rendah lebih disebabkan faktor hujan dan buruknya cuaca. Tahun ini target produksi minyak Pertamina EP rata-rata sebesar 132.000 barel per hari. “Tahun ini Pertamina EP akan melakukan pengeboran 155 sumur, kuartal I/2011 sudah bor 25 sumur,” ujarnya kemarin. Tony mengatakan secara keseluruhan pihaknya mengalokasikan investasi sebesar Rp6 triliun tahun ini. Selain untuk mengebor sumur, pengadaan rig dan peralatan lainnya, investasi juga untuk penggantian peralatan. Investasi untuk sumur baru pun berbeda-beda, tergantung kedalaman sumur. (BISNIS/14)
Jatim melunak atas pipa Kodeco SURABAYA: Gubernur Jawa Timur Soekarwo akhirnya melunak atas penyelesaian kasus pipa migas milik Kodeco Energy Ltd yang melintang di Alur Pelayaran Barat Surabaya. “Yang penting mereka sudah mengerjakan sehingga tidak perlu dipaksa-paksa lagi kapan harus selesai,” katanya kemarin. Sebelumnya, Gubernur meminta pihak Kodeco memendam pipa migas itu hingga kedalaman 19 meter dari dasar laut karena keberadaan pipa saat ini hanya sekitar 3 meter dari dasar laut. Menurut dia, keberadaan pipa itu mengganggu lalu lintas pelayaran, terutama kapal barang, baik yang hendak membongkar muatannya di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, maupun yang hendak bertolak dari pelabuhan itu. (ANTARA)
JAKARTA: Deputi Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas Budi Indianto resmi mengundurkan diri dengan alasan dirinya merasa bertanggung jawab terhadap produksi minyak yang belum menunjukkan peningkatan. Seperti diketahui, target produksi minyak 2011 dalam APBN 2011 ditetapkan rata-rata 970.000 barel per hari. Akan tetapi, hingga saat ini, rata-rata produksi baru mencapai 908.000 barel per hari. Kepala BP Migas R Priyono mengatakan belum tercapainya target produksi disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya unplanned shutdown yang merupakan bagian dari bidang yang dikendalikan oleh Deputi Operasi BP Migas. “Memang salah satu upaya untuk menjaga tingkat produksi adalah
rate dan melakukan peningdengan meminimalisir unRealisasi dan target lifting minyak katan dan pengendalian opeplanned shutdown,” ujarnya (juta bph) rasi minyak.” dalam siaran pers kemarin. 2004 1,037 Selain unplanned shut2005 1,003 down, tingkat produksi juga Kerja keras dipengaruhi faktor-faktor Secara nasional, besaran 2006 0,957 lain seperti aspek subsurface, decline rate atau penurunan 2007 0,898 eksekusi kegiatan pengeborproduksi dari sumur-sumur an dan proyek pengembang0,931 minyak sebesar 18%, semen2008 an yang tepat waktu serta tara Pertamina sudah luma0,944 2009 faktor-faktor lain yang di luar yan yakni 12%. 0,954 2010 kendali BP Migas. Priyono Gde mengatakan BP migas mengatakan pengganti Budi terus berupaya meningkat0,97 2011* masih belum ditetapkan. deflation rate dan Budi Indianto kan *) target Namun pelaksana harian Sumber: BP Migas & Kementerian Keuangan, diolah Pertamina perlu bekerja lebih BISNIS/T. PURNAMA Deputi Operasi untuk semenkeras untuk menggarap sutara akan diambil alih langmur-sumurnya. “Ketika sumur dimatikan kesung oleh dirinya. Sementara itu, Kepala Dinas Dalam kesempatan terpisah, mudian dihidupkan kembali, Humas dan Hubungan KelemKepala Divisi Humas, Sekuriti, tidak akan kembali seperti semu- bagaan BP Migas Elan Biantoro dan Formalitas BP Migas Gde la. Jadi kendala-kendala itu ba- mengatakan setidaknya ada dua Pradnyana mengungkapkan ne- nyak yang terganggu di BP Migas. sumur yang siap berproduksi gara telah kehilangan 22.500 Oleh karena itu perlu ada sinergi dalam waktu dekat, yakni Jambi barel minyak per hari hingga antara instansi pemerintah,” ujar Merang di Sumatra Selatan dan Gde di sela-sela acara Kendala Bidi di Selat Madura. kuartal I/2011. Jumlah itu terdiri dari un- Operasional Dalam Meningkatkan “Yang akan onstream tahun ini planned shutdown sebesar 14.800 Produksi Migas di Indonesia. saya nggak hafal, paling cepat itu Gde mengatakan oleh karena gas Jambi Merang antara Mei-Juni barel minyak per hari serta 7.700 barel minyak per hari akibat cua- itu sulit untuk meningkatkan lagi itu sudah mulai produksi. Lalu Bidi produksi minyak tahun ini yang di Selat Madura, kalau Bidi bisa ca buruk. Dia mengatakan akibat buruk- ditargetkan 970.000 barel per hari. minyak dan gas, produksi bisa “Untuk meningkat lagi sulit sekitar akhir tahun,” ujar Elan. nya cuaca, sebanyak 368 sumur terpaksa harus ditutup selama sehingga kita strategi bertahan Sebelumnya BP Migas sudah saja, dengan mengurangi decline memberikan persetujuan atas 10 kuartal I/2011.
plan of development (PoD) yang diajukan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas 2011. Berdasarkan PoD, total produksi dari kesepuluh lapangan itu bisa mencapai 24,48 juta barel minyak per hari. Sementara itu, untuk produksi gas sebesar 1.405 juta kaki kubik. Ke-10 PoD tersebut di antaranya dimiliki KKKS seperti Husky Oil (operator Bidi bersama CNOOC), PearlOil, Premier Oil Natuna Sea Bv, Santos (sampang) Pty. ltd, Pertamina Hulu Energi ONWJ, Total E&P Indonesie, Conoco Philips South Jambi B. Ltd, Premier Oil Sea BV, JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi dan PT Sele Raya Merangin Dua. Adapun, wilayah kerja pertambangan migas yang disetujui tersebut yakni Madura Strait, Sebuku, Natuna Sea Block A, Sampang, West Java, Mahakam, South Jambi B, Natuna Sea Blok A, Senoro-Toili (Tomori), dan Merangin Dua. “Yang gede-gede itu ya tadi, Bidi dan Jambi Merang. Kalau Kepodang kan mundur tahun depan,” ujarnya. (14) (
[email protected])
Penaikan harga BBM lebih efektif dari pembatasan OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
DEPOK: Pemerintah sebaiknya menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi daripada terus berupaya melakukan pengendalian dengan mendorong masyarakat menggunakan pertamax. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pilihan menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan langkah paling logis dan memungkinkan untuk diterapkan di masyarakat. Dia menilai kebijakan pembatasan BBM tidak
mungkin bisa dilakukan pemerintah karena justru berpotensi menimbulkan penyelewengan. “Mau diputar seperti apa pun, [pilihan] yang bisa jalan itu hanya dengan menaikkan harga BBM subsidi,” tegas dia seusai memberikan materi dalam seminar bertema From LPG Conversion Programme to Subsidized Fuel Reducing Programme di Auditorium FE-UI, kemarin. Dengan kondisi harga minyak yang berada hingga di kisaran US$120 per barel, jelas dia, seharusnya pemerintah bisa menaik-
kan harga premium ke level Rp6.000 per liter. Ketika harga minyak sebesar US$70 per barel pada 2008, pemerintah berani menaikkan harga premium menjadi Rp6.000 per liter. “Sekarang kembalikan saja harga BBM itu seperti dulu Rp6.000 per liter, sama seperti dulu.” Lagi pula, kata Kalla, rencana pengendalian BBM bersubsidi dengan membatasi penggunaannya dan mendorong penggunaan pertamax, memicu terjadinya persoalan baru, misalnya penyelewengan dan saling curiga di
masyarakat. Senada dengan itu, mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ari Sumarmo menilai rencana pembatasan BBM bersubsidi tidak akan efektif menekan besaran subsidi bahan bakar. “Saya sependapat dengan Pak JK, naikkan saja harga BBM subsidi. Dari dulu kan isunya menaikkan harga, ya naikkan saja. DPR juga bilang untuk naikkan harga,” ujar Ari. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmansyah menilai rencana pemerintah
membatasi penggunaan BBM bersubsidi akan menimbulkan konflik dalam implementasinya di masyarakat. “Solusi yang paling feasible itu adalah menaikkan harga BBM bersubsidi dibandingkan dengan pembagian dan alokasi BBM untuk jenis kendaraan dengan tahun tertentu, akan menimbulkan konflik dalam implementasinya,” kata dia. Menurut dia, harga wajar BBM bersubsidi itu bisa saja di kisaran Rp5.000-5.500 per liter sehingga tidak terlalu jauh dengan harga BBM nonsubsidi.
'Sikap ngotot daerah atas divestasi Newmont masih wajar' OLEH APRILIAN HERMAWAN Bisnis Indonesia
FURNITUR
JAKARTA: Kalangan anggota Komisi VII DPR menilai keinginan keras pemerintah daerah untuk membeli sisa saham divestasi 7% PT Newmont Nusa Tenggara sebagai hal wajar, kendati minat itu tetap harus mengikuti aturan kontrak karya yang memberi hak beli pertama kali kepada pusat. Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Satya W. Yudha mengatakan esensi dari divestasi adalah voting rights sehingga daerah sebenarnya yang lebih berhak mengambil saham Newmont. Seharusnya, pemerintah pusat konsisten sejak awal menyatakan sikap tidak mau membeli jatah saham “Terserah siapa saja daerah yang mampu membeli. Kalau perlu lakukan uji kepantasan kepada daerah yang ingin membeli,” katanya kemarin. Menurut dia, jika sisa saham divestasi Newmont senilai US$271,6 juta diambil pusat maka kepemilikan Indonesia di perusahaan pengelola tambang Batu Hijau akan menjadi mudah terpecah dan esensi voting rights menjadi tidak tercapai. Pada bagian lain, Satya menegaskan adanya keputusan Komisi VII DPR yang telah melarang pusat membeli saham Newmont dari APBN. Dengan begitu, Kementerian Keuangan tak bisa membeli saham
Newmont melalui Pusat Investasi Pemerintah yang didanai APBN. Sementara itu, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PPP M. Romahurmuziy meminta daerah untuk memberikan argumentasi penguasaan 24% saham divestasi melalui konsorsium PT Multi Daerah Bersaing (MDB) telah memberikan manfaat besar bagi daerah, misalnya pendapatan asli daerah.
Hak pusat Dengan begitu, sikap keras daerah itu dapat dijelaskan secara lebih gamblang sehingga bisa meyakinkan pemerintah pusat. “Prosedur dalam kontrak karya memang menyebutkan pusat memiliki right of first refusal atau hak pertama kali untuk menerima atau menolak penawaran. Jadi daerah harus bisa meyakinkan pusat.” Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo belum lama ini mengimbau semua pihak yang berkepentingan dalam program divestasi Newmont untuk menjaga sikap agar tidak menciptakan ketidakpastian hukum dan mengganggu iklim investasi. Penegasan tersebut dikeluarkan untuk menanggapi pernyataan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengancam akan menutup izin operasional NNT di wilayahnya. Hal tersebut terkait pula dengan sikap ngotot Pemda NTB yang ingin kembali menguasai 7% saham NNT pada divestasi tahun ini.
“Tidak disarankan ada bentukbentuk [ancaman] yang membuat ketidakpastian hukum di Indonesia. Jadi mohon untuk semua bisa menahan diri dan bisa menjaga iklim investasi di Indonesia,” tegas dia. Menurut dia, Pemda NTB tidak bisa keluar dari isi kontrak kerja NNT atau bahkan menghapusnya. “Soal itu [penguasaan 7% saham NNT], itu kewenangan pemerintah pusat yang memiliki hak untuk melakukan pembelian itu.” Anggota Komisi VII DPR Tri Yulianto juga mengatakan keinginan daerah harus tetap mengikuti aturan yang berlaku, yaitu menunggu keputusan pusat. “Kalau pemerintah pusat pada akhirnya memutuskan tidak mengambil saham divestasi itu, maka baru menjadi hak daerah,” katanya. Sementara itu, Satya berpendapat daerah akan lebih mendapat manfaat maksimal jika menguasai 7% saham divestasi Newmont sehingga secara total akan menjadi 31%. Dengan begitu, daerah akan mendapat kewenangan lebih besar mengontrol Newmont yang beroperasi di wilayahnya. “Bagi pusat, 7% itu tidak mempunyai manfaat dan kewenangan apa-apa. Lebih baik dana itu dialokasikan bagi pendidikan dan kesehatan.” Seperti diketahui, Newmont telah memperpanjang waktu pembelian selama 1 bulan sehingga batas waktu pembelian saham menjadi 18 April.
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
TEKNOLOGI INFORMASI
i3
CA gandeng Transition System JAKARTA: Perusahaan teknologi informasi Computer Associates (CA) Technologies menunjuk Transition System sebagai distributor baru di Indonesia sebagai salah satu bagian membangun kemitraan bisnis di Asia Tenggara. Tan Kwang Meng, Vice President Partners & Alliances CA Technologies Asia Pasifik, mengatakan strategi itu akan melengkapi usaha penjualan tim CA. “Ekosistem kami akan didukung berbagai mitra dengan keahlian, model bisnis, dan penawaran yang berbeda-beda. Ini akan memastikan bahwa konsumen mendapatkan manfaat dari potensi dan inovasi kami di bidang manajemen TI, keamanan, komputerisasi, dan cloud computing,” ujarnya Senin. Ingram Micro Asia dan Transition Systems telah menjadi value added distributor (VAD) untuk wilayah Singapura dan Indonesia yang berfokus pada produk virtualisasi dan otomatisasi layanan, kepastian layanan, serta keamanan dan kepatuhan CA Technologies.
Perkemban g bisnis dan te an prioritas knologi (peringkat)
Teknologi Cloud computi ng Virtualisasi Teknologi mob il Manajemen TI e Business intell igence
2010 2011 2 1 1 2 6 3 10 4 5 5
Sumber: Gartner, 2011
INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI:
Chairperson Vihan Networks (VNL) LTd Rajiv Mehrotra (kiri) didampingi Vice President NK Mohapatra (kedua kiri) berbincang dengan Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Herman Setya Budi (kedua kanan) dan Wakil Presdir Hardi Wijaya Liong seusai mengumumkan kerja sama penyediaan infrastruktur telekomunikasi antara VNL dan TBIG di Jakarta, kemarin. BISNIS/DEDI GUNAWAN
Smartphone belum geser pasar PC
BISNIS/ROY/ADI PURDIYANTO
Bisnis komputer mengarah ke konvergensi
KLIK
OLEH RONI YUNIANTO & ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
Antivirus palsu marak beredar
JAKARTA: Pesatnya pertumbuhan penjualan ponsel pintar pada tahun ini diperkirakan belum berpengaruh signifikan terhadap pasar komputer di Indonesia, terutama PC tablet dan notebook.
JAKARTA: Spesialis antivirus memperingatkan pengguna komputer untuk mewaspadai beredarnya antivirus palsu yang penampilannya tidak kalah dengan antivirus asli. Alfons Tanujaya, Spesialis Antivirus PT Vaksincom, mengatakan program antivirus berkode Trojan.Fakealert.19870 ITU telah berhasil memperdayai pengguna komputer. “Penyebaran antivirus/antispyware palsu ini memanfaatkan momentum kejutan dengan mengirim e-mail spam dan link bervirus. Pemindai Dr.Web Scanner berhasil mendeteksi salah satu varian tersebut sebagai Trojan.fakealert.19870,” ujarnya kepada Bisnis melalui surat elektronik kemarin. Menurut Alfons, e-mail antivirus palsu itu dikirim ke kotak surat korbannya oleh para spammer yang tidak bertanggung jawab. E-mail itu juga memanfaatkan kontak e-mail teman atau yang dikenal oleh korban dengan link http://rapidshare/files/ [angka_acak]/surprise.exe. (BISNIS/ ROY)
Axis dan Tri peroleh tambahan kanal 3G OLEH FITA INDAH MAULANI & JUNAIDI HALIK Bisnis Indonesia
JAKARTA: Regulator baru menyetujui dua dari empat operator seluler yang meminta tambahan alokasi frekuensi berbasis teknologi generasi ketiga (3G) sebesar 5 MHz. Heru Sutadi, anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), mengatakan ada empat operator yang meminta penambahan kanal 3G yaitu PT Natrindo Telepon Seluler (Axis), PT Hutchinson CP Telecommunications (Tri), PT Telkomsel, dan PT XL Axiata Tbk. “Kami baru menyetujui Natrindo dan Hutchinson karena ini merupakan penambahan kanal mereka yang pertama, sedangkan dua operator lainnya sudah pernah memperoleh tambahan yakni Telkomsel pada 2009 bersama Indosat dan XL tahun lalu,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Heru menjelaskan penambahan kanal 3G sebesar 5MHz uplink dan downlink kepada regulator dikenakan biaya sama dengan tiga operator 3G lainnya yang sudah mengambil tambahan kanal pada frekuensi 1900 MHz sebelumnya, yakni Rp160 miliar per tahun. Menurut dia, operator Axis dan Tri telah meminta penambahan alokasi frekuensi 3G sejak pertengahan tahun lalu dan setelah disetujui sekarang tinggal pengimplementasiannya. Heru menjelaskan penambahan kanal 3G untuk Axis dan Hutchinson sudah sesuai dengan regulasi, di mana regulator harus mengutamakan permintaan untuk second
carrier terlebih dahulu. “Setelah itu kami akan memastikan berapa MHz [megahertz] frekuensiyang tersisa, dan apakah bisa dipakai atau tidak interferensi untuk dialokasikan bagi third carrier,” ujarnya.
Tambah kapasitas Syakieb Ahmad Sungkar, Vice President Sales and Distribution Axis, mengatakan penambahan kanal 3G itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas layanan Internet mobile dan akses layanan data. Dia mengungkapkan dari target pembangunan 4.000 base transceiver station (BTS) hingga akhir tahun ini, 70% di antaranya berbasis 3G untuk mendukung strategi Axis dalam melayani komunikasi data. Menurut dia, sebetulnya kapasitas jaringan Axis yang saat ini sekitar 10.000 BTS, termasuk 6.100 BTS milik sendiri, masih sangat memadai untuk melayani pelanggannya karena okupansinya baru mencapai 30%. Syakieb menambahkan jumlah pelanggan Axis terus tumbuh signifikan, bahkan tahun lalu melonjak 50% dibandingkan dengan 2009 yakni dari 6 juta menjadi 9 juta pelanggan. “Hingga Februari 2011, jumlah pelanggan Axis sudah mencapai 10 juta sehingga kami optimistis hingga akhir tahun ini tetap tumbuh 50% menjadi 16 juta pelanggan. Sejalan dengan pertumbuhan jumlah pelanggan, kami terus memperkuat jaringan,” ujarnya. Dia menjelaskan 90% pembangunan jaringan pada tahun ini masih difokuskan di Pulau Jawa.
Rudy Sumadi, Business Development Director Consumer Business Dell Indonesia, mengatakan dampak pesatnya pertumbuhan pasar smartphone (ponsel pintar) sangat bergantung pada tren yang terjadi di tiap-tiap negara. Menurut dia, khusus di Indonesia, dampaknya belum signifikan karena penetrasi atau tingkat kepemilikan personal computer (PC), termasuk notebook masih tergolong kecil dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya. “Meskipun sama-sama menjadi alat pilihan dalam mengonsumsi konten, dampak pesatnya shipment peranti smartphone bagi pasar PC di Indonesia belum ada,” ujarnya di sela-sela paparan PC tablet Dell Streak 7 baru-baru ini. Dia mengungkapkan penetrasi PC di Indonesia masih kurang dari 5%, sedangkan konsumen jika mempunyai uang pasti memilih membeli notebook karena lebih powerful untuk membantu
mereka bekerja. ponsel pintar. Pasar PC dan perangkat portabel Berdasarkan data “Sebenarnya saya di Tanah Air (juta unit) tidak melihat adanya Dell, lembaga riset Gartner, dan IDC, pepersaingan antara ngiriman smartphone smartphone dan kom6,8 dalam 2 tahun ke depan puter selama berada sangat pesat, bahkan di bawah ukuran 7 5,3 diproyeksikan mencainci meski berpengapai 150 juta dengan ruh terhadap minat 3,8 pangsa terbesar di Asia pasar. Pasalnya, ba3,4 yang mencapai 30% nyak aplikasi kom2010 dan Amerika Serikat puter yang tidak da2011* 23%. pat digunakan pada Ketua Umum Asosmartphone,” kata0,6 0,38 siasi Pengusaha Komnya. puter Indonesia (ApkoDengan kondisi itu, Komputer PC tablet Smartphone mindo) Suhanda Witutur Suhanda, penjuApkomindo dan IDC, diolah BISNIS/ADI PURDIYANTO jaya juga meyakini ma- Sumber: alan komputer pada Keterangan: *) prediksi raknya perkembangan tahun ini tetap ditarKondisi itu belum akan berpeponsel pintar di Indonegetkan tumbuh sekisia belum memengaruhi aktivitas ngaruh terhadap bisnis komputer tar 37% menjadi 5,3 juta unit bisnis komputer, meski terdapat secara keseluruhan,” ujarnya ke- dibandingkan dengan 2010 sebapergeseran penjualan di bawah pada Bisnis. nyak 3,8 juta unit. Suhanda menjelaskan terkait 5%. Menurut data versi vendor proMenurut dia, saat ini ada se- dengan konvergensi dari perkem- sesor Intel, pasar PC yang mencajumlah pengusaha komputer bangan teknologi informasi, titik kup desktop, notebook, dan netyang mulai mengalihkan bisnis- temu antara produk komputer dan book di Indonesia pada 2015 dinya pada penjualan smartphone. smartphone berada pada produk perkirakan menjadi salah satu Namun, sebenarnya lebih meng- dengan layar berukuran 7 inci. dari 10 negara terbesar. Intel juga arah pada konvergensi dari permemperkirakan ada penjualan kembangan teknologi informasi Beda aplikasi PC sebesar 15 juta unit per tahun (TI), meski terdapat perbedaan Dalam hal ini, paparnya, berba- di Tanah Air. segmen konsumen yang dibidik gai peranti yang memiliki layar di Sebagai gambaran, tahun lalu untuk kedua jenis produk itu. bawah 7 inci belum menjadi pe- segmen korporasi besar atau Suhanda menjelaskan smart- saing bagi produk komputer, enterprise menyerap 10% dari phone lebih banyak digunakan mengingat aplikasinya yang juga total pangsa pasar PC nasional. oleh konsumen untuk kebutuhan berbeda. Sementara itu, usaha kecil dan aktivitas ringan, seperti chatting, Bahkan, menurut Suhanda, da- menengah mencapai 20% dan sedangkan komputer lebih pada lam pemenuhan kebutuhan yang segmen konsumer masih mendopemenuhan kebutuhan yang kompleks akan terjadi perpinda- minasi dengan 70%. bersifat kompleks. Sebelumnya, Sandy Lumy, han pengguna dari smartphone “Memang ada pergeseran [bis- ke komputer, di mana terdapat Country General Manager Lenovo nis], tetapi persentasenya masih berbagai keterbatasan aplikasi Indonesia, mengatakan pasar sangat minim yakni di bawah 5%. yang tidak dapat digunakan pada notebook komersial di Tanah Air
Oracle tawarkan solusi penyimpanan berjenjang OLEH ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Oracle mendorong penggunaan teknologi berjenjang dalam aktivitas penyimpanan data perusahaan melalui Sun ZFS Storage Appliance yang merekayasa penggabungan hardware dan software untuk bekerja bersama. Vice President System Sales Asean Oracle Asia Pasifik Andrew Lim mengatakan Sun ZFS Storage Appliance merupakan evolusi dan generasi terbaru dari solusi penyimpanan data yang dikembangkan dalam menghadapi pesatnya pertumbuhan data. “Solusi penyimpanan data ini sangat tepat untuk digunakan pada perusahaan yang membutuhkan kecepatan pengelolaan data, terutama industri telekomunikasi, perbankan, dan pemerintahan,” ujarnya kemarin. Menurut data Oracle, pertumbuhan data dalam 5 tahun terakhir mencapai 700%, dengan 80% di antaranya tidak terstruktur. Selain itu, 80% data tidak lagi terpakai dalam kurun waktu 90 hari meski kadang dibutuhkan untuk jangka panjang hingga 100 tahun. Dalam hal ini, Oracle melalui Sun ZFS Storage Appliance memberikan solusi penyimpanan data dengan penekanan pada biaya, pertumbuhan bisnis, dan keuntungan, termasuk efisiensi infrastruktur teknologi informasi. Vendor itu mengklaim solusi penyimpanan data ini mampu menghadapi tantangan bisnis yang lebih besar dan kompleks, serta berfungsi secara real time sehingga perusahaan dapat merespons dan membuat keputusan bisnis secara cepat. Menurut Andrew, penyimpanan data Oracle tersebut mampu mencakup kebutuhan akses secure data on demand, optimisasi penyimpanan data sesuai aplikasi, kapasitas tak terbatas, skalabilitas kinerja, penggelaran cepat, serta pengelolaan aplikasi, sistem, dan penyimpanan terintegrasi.
Sun ZFS Storage Appliance memiliki model penyimpanan multitier (berjenjang) dalam empat jenjang. Jenjang 0 menggunakan media flash memory dengan kinerja tinggi, jenjang 1 berbasis sistem disk dengan koneksi fiber optic sebagai penyimpanan utama, jenjang 2 dengan disk berkapasitas tinggi, dan jenjang 3 berbasis teknologi pita.
Nilai prioritas Untuk mengoptimalkan penyimpanan berjenjang, perusahaan harus mengelompokkan dan memberikan nilai prioritas pada data bisnis untuk memetakan dan menyimpannya di jenjang paling tepat. “Data dapat diklasifikasikan dalam empat kategori. Data yang paling sering diakses diarahkan ke jenjang 0, data mission critical seperti aplikasi penggerak, bisnis, dan aplikasi bagi pelanggan pada jenjang 1, data penting yang tidak membutuhkan pemulihan cepat pada jenjang 2, dan data arsip dengan aktivitas rendah pada jenjang 3,” tutur Andrew. Dia menambahkan solusi penyimpanan multitier dengan empat jenjang itu telah terbukti mendatangkan keuntungan ekonomi yang signifikan dengan kemampuan menekan biaya hingga US$11.000 per terabyte. Andrew mengungkapkan berdasarkan salah satu penelitian, penyimpanan dengan jenjang tunggal memiliki biaya rata-rata US$15.000 per terabyte, sedangkan penggunaan jenjang ganda menurunkan biaya menjadi US$8.000 per Terabyte. Adapun, untuk empat jenjang dapat menekan biaya menjadi US$4.000 per terabyte. “Berdasarkan data Edison Group comparative Management Cost Study 2010, penggunaan Sun ZFS Storage Appliance juga tercatat 36% lebih cepat dalam penyelesaian proses administratif, 36% lebih cepat dalam penyimpanan data baru, dan 31% lebih cepat dalam monitoring dan menyelesaikan masalah,” ungkapnya.
masih akan didorong oleh ekspansi bisnis yang akan terjadi di sektor-sektor utama di antaranya industri jasa keuangan, manufaktur, telekomunikasi, dan pemerintahan. Adapun, secara tren, menurut dia, pola belanja seperti biasanya akan meningkat mulai kuartal II (April—Juni), kuartal III (Juli— September), dan kuartal IV (Oktober—Desember) dibandingkan dengan penjualan pada kuartal I (Januari—Maret 2011) yang tidak begitu signifikan. “Biasanya kinerja kuartal I mirip dengan kuartal IV. Ini karena korporasi belum begitu gencar untuk belanja teknologi informasi. Pameran juga tidak begitu spektakuler dibandingkan dengan pertumbuhan akhir tahun lalu,” tutur Sandy. Sementara itu, Abbi Angkasa Perdana, Presiden Direktur PT Satusolusi Intermedia Utama, mengungkapkan Indonesia membutuhkan sedikitnya 2 juta unit laptop murah untuk seluruh guru di Tanah Air. Dia menegaskan para guru yang memegang peranan penting dalam mencerdaskan bangsa kerap terkendala oleh faktor keterbatasan finansial untuk membeli laptop. “Itulah sebabnya kami ingin membuat program 10.000 laptop bagi para guru dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah lewat kampanye Satu Solusi untuk Pendidikan,” tutur Abbi. (
[email protected]/
[email protected])
TRANSPORTASI & LOGISTIK
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
Volume angkutan kereta barang menurun JAKARTA: Jumlah barang yang diangkut dengan moda kereta api sepanjang Februari 2011 menurun 16,19% dibandingkan dengan realisasi angkutan barang pada bulan sebelumnya. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan volume barang yang diangkut dengan kereta api pada bulan kedua 2011 mencapai 1,33 juta ton, sedangkan pada Januari tercatat sebanyak 1,59 juta ton. Namun, realisasi angkutan barang dengan moda tersebut sepanjang dua bulan pertama tahun ini meningkat 3,11% atau sebanyak 2,92 juta ton dibandingkan dengan dua bulan pertama pada 2010 yang tercatat sebesa 2,83 juta ton.
Angkutan barang dengan kereta periode Januari-Februari
2,83 2,92
(juta ton)
2,31 2,35
2010 2011
0,52 0,57 Jawa Sumber: BPS
Sumatra
Total BISNIS/ARH/ADI PURDIYANTO
TRANSIT Inka bangun KA Ekonomi MADIUN: PT Industri Kereta Api (Inka) di Madiun, Jawa Timur sedang mempercepat proses pembuatan kereta api ekonomi yang dilengkapi dengan pendingin udara (AC). Kereta ekonomi dilengkapai AC ini merupakan pesanan dari Kementerian Perhubungan yang akan digunakan untuk armada angkutan Lebaran pada 2011. ”Kami harus cepat menggarapnya karena pada hari raya Idulfitri 2011 harus sudah ada yang jadi untuk digunakan sebagai angkutan Lebaran,” ujar Humas PT Inka Fathor Rasyid kemarin. Menurut dia, tahun ini PT Inka mendapat pesanan sebanyak 31 unit kereta ekonomi dengan nilai kontrak sebesar Rp3 miliar hingga Rp4 miliar per unitnya. Proses pembuatannya saat ini baru mencapai 60%. Sesuai dengan rencana, sebanyak 11 unit kereta ekonomi AC tersebut akan diselesaikan dan diserahkan ke pemesannya pada Agustus mendatang untuk angkutan Lebaran, sedangkan sisanya, yakni sebanyak 20 unit diserahkan pada akhir 2011. (ANTARA)
i5
Revitalisasi angkutan tekan biaya logistik Pelaku usaha pesimistis pelabuhan siap OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Percepatan program revitalisasi angkutan umum di jalan diklaim akan mempercepat upaya menekan biaya logistik nasional yang kini mencapai 30% dari biaya produksi nasional. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Eka Sari Lorena Soerbakti mengatakan tingginya biaya logistik nasional lebih banyak disumbangkan oleh sektor transportasi darat. Sekitar 70% kegiatan logistik nasional dilakukan melalui transportasi umum darat. “Karena itu, percepatan program revitalisasi ini akan mampu menekan biaya logistik secara signifikan,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Menurut dia, program revitalisasi yang diusulkan Organda itu akan meningkatkan daya saing sektor logistik nasional yang sekarang terlempar di urutan ke-70, jauh di bawah Vietnam, Malaysia, Thailand dan Singapura. Dia menjelaskan program tersebut akan menciptakan layanan transportasi umum darat yang efisien. “Namun, revitalisasi ini bergantung kepada kemauan pemerintah, juga adanya perbaikan infrastruktur dan perizinan,” tegasnya. Sebelumnya, Wakil Ketua Bidang Kepabeanan dan Kepelabuhanan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Herry Susanto mengatakan saat ini indeks penanganan logistik di Indonesia menempati urutan 75 dunia. Posisi Indonesia itu merosot tajam dari sebelumnya di posisi ke-43 versi Logistik Performance Index (LPI) Bank Dunia. Indonesia jauh di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. ALFI mengidentifikasi empat penyebab mahalnya biaya penanganan logistik di Tanah Air, yaitu pelayanan di pelabuhan yang tidak efisien, penanganan dokumen kepabeanan, maraknya pungutan liar, dan buruknya infrastruktur logistik di dalam negeri. Sementara itu, berdasarkan data Global Competitiveness Report 2008—2009, daya saing pelabuhan Indonesia berada di pe-
Peringkat kualitas infrastruktur transportasi Negara
Infrastruktur
Pelayanan
30 82 22 92 33 108
19 54 16 47 27 36
China Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam
Sumber: Global Enabling Trade Report, 2009
ringkat ke-104 dari 134 negara yang disurvei. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia kalah dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Menurut laporan itu, kelemahan pelabuhan di Indonesia terutama pada kualitas infrastruktur dan suprastruktur, produktivitas bongkar muat yang rendah, kondisi kongesti yang parah, serta lamanya pengurusan dokumen kepabeanan.
BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
RUTE BARU: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua kiri), Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Asep Adang Supriyadi (kiri), Dirut Angkasa Pura II Tri S. Sunoko (kanan), dan Presdir Air Asia Indonesia Dharmadi (kedua kanan) saat meninjau pesawat Airbus A320 di Bandara Husein Sastra Negara Bandung, Jawa Barat, kemarin. AirAsia kini melayani rute penerbangan Bandung—Kuala Lumpur dan Bandung—Singapura mulai 15 April 2011.
Peti kemas reefer agar masuk depo pabean BISNIS INDONESIA
Pesimistis Dalam perkembangan lain, pemain logistik nasional meragukan kesiapan pelabuhan di Indonesia dalam menghadapi pasar tunggal Asean (Asean Economic Community) 2015 menyusul rendahnya produktivitas bongkar muat. Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Logistik dan Intermoda Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anwar Sata mengatakan sejauh ini hanya Pelabuhan Tanjung Priok yang paling siap menghadapi liberalisasi ekonomi masyarakat Asean. Menurut dia, produktivitas pelabuhan terbesar di Indonesia itu sangat tinggi dengan zero waiting time. “Untuk barang strategis seperti semen, beras dan pupuk, kapal datang langsung dilayani,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Selain Tanjung Priok, yang cukup siap adalah tiga pelabuhan utama lainnya yakni Pelabuhan Tanjung Perak, Makassar, dan Belawan. “Pelabuhan yang disiapkan dalam rangka pasar tunggal itu harus dipacu supaya sejajar dengan pelabuhan utama.” Kementerian Perhubungan sendiri memasukkan 14 pelabuhan strategis dalam rangka pasar tunggal Asean 2015. Selain empat pelabuhan utama, pelabuhan lainnya adalah Dumai, Palembang, Panjang, Tanjung Emas, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Bitung, Sorong dan Jayapura. (
[email protected])
JAKARTA: Pelaku usaha mengusulkan agar peti kemas impor berpendingin (reefer) yang mengangkut produk pertanian dan peternakan bermasalah segera dipindahkan ke tempat penimbunan pabean (TPP) untuk mengurangi kepadatan. Peti kemas yang kini masih menumpuk di lapangan Jakarta International Container Terminal (JICT) sejak beberapa pekan terakhir sudah mengganggu arus bongkar muat. Sumber Bisnis yang juga praktisi pengusaha tempat penimbunan sementara (TPS) di Pelabuhan Tanjung Priok mengungkapkan kepadatan peti kemas reefer di JICT hingga kini belum bisa teratasi. Peti kemas yang berisi produk segar bermasalah itu masih menunggu keputusan reekspor atau dimusnahkan yang baru dipastikan kemarin. Dia mengungkapkan biaya operasional yang mesti ditanggung untuk menjaga peti kemas itu agar tetap pada kondisi semula bisa mencapai Rp20 juta per peti kemas per hari. Biaya itu terdiri dari biaya listrik/diesel, biaya pengawasan dan tenaga kerja. “Saat ini biaya-biaya tersebut masih harus di tanggung oleh pengelola terminal peti kemas,” ujarnya kemarin. Hingga saat ini, kata dia, untuk meng-
hindari kepadatan di lapangan terminal JICT, puluhan peti kemas impor bermasalah itu sudah di pindahkan ke depo pendukung atau tempat penimbunan sementara (TPS). “TPS atau depo di Priok yang memiliki fasilitas reefer kontainer sangat terbatas karena itu perlu depo pendukung lainnya seperti di depo pabean (TPP),” tuturnya. Pekan lalu, Kepala Humas JICT Agus Barlianto mengatakan keberadaan reefer produk pertanian dan perikanan itu menyebabkan yard occupancy ratio (YOR) atau rasio penggunaan lahan tumpukan menjadi penuh. “Kondisi itu menganggu kegiatan bongkar muat di terminal peti kemas. Tidak menutup kemungkinan membusuknya barang-barang di dalam kontainer tersebut karena sudah terlalu lama menumpuk di pelabuhan,” ujarnya kepada Bisnis. Dia mengatakan sepanjang awal tahun ini tahun ini cukup banyak kasus penahanan peti kemas impor melalui pelabuhan akibat terbentur kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. “Sampai hari ini [Kamis, 24 Maret] ada 442 bok peti kemas reefer yang tertahan di JICT. Padahal kapasitas tampung kami hanya 452 bok atau dengan perhitungan YOR telah mencapai 97%,” ungkapnya. (K1)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Kapal asing diberi kelonggaran
MULTIMODA Harga tiket AirAsia tak naik
Operator: Beberapa kategori sudah bisa dipenuhi kapal lokal
BANDUNG: AirAsia belum berencana menerapkan fuel surcharge meskipun gejolak harga minyak telah mengerek harga bahan bakar jet hingga US$133 per barel. Presdir PT Indonesia AirAsia Dharmadi membenarkan kenaikan harga minyak dunia tersebut telah mendongkrak biaya produksi perusahaan. Akan tetapi, katanya, hingga saat ini perusahaan masih mampu mengatasi kenaikan harga BBM tersebut. “Hingga sekarang kami masih mampu bertahan,” katanya seusai pendaratan perdana Airbus A320 AirAsia di Bandara Husein Sastranegara kemarin. (BISNIS/K45)
OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah memberikan kelonggaran terhadap kapal berbendera asing yang melakukan kegiatan selain mengangkut barang dan penumpang dari ketentuan cabotage (wajib berbendera Merah Putih).
Pilot Mandala hengkang OLEH BERLIANA ELISABETH S Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sejumlah pilot Mandala Airlines hengkang ke maskapai lain, bahkan Mandala dikabarkan juga melakukan pemutusan hubungan kerja besar-besaran karyawannya. Ketua Umum Federasi Pilot Indonesia (FPI) Manotar Napitupulu mengatakan sebagian pilot Mandala Airlines sudah banyak yang keluar ke maskapai lainnya. Namun masih ada yang bertahan sambil menunggu izin terbangnya hidup kembali. “Mandala masih menunggu untuk hidup kembali, sebagian pilotnya sudah banyak yang keluar ke maskapai lain. Namun, kalau hidup lagi [izin terbangnya], pilotnya masih cukup untuk menerbangkan pesawatnya,” katanya kepada Bisnis kemarin. Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pe-
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
sawat Udara Kemenhub Yurlis Hasibuan mengatakan pihaknya belum mendapat laporan resmi mengenai rasionalisasi karyawan di Mandala Airlines. “Namun untuk keberadaan pilot dan key person [staf inti] di Mandala saat ini, kami dengar mereka masih lengkap,” katanya. Direktur Utama Mandala Airlines Diono Nurjadin tidak merespons telepon maupun pesan singkat yang dikirim Bisnis untuk mengklarifikasikan hal tersebut. Bambang S. Ervan, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, mengatakan memang sudah ada kabar soal rasionalisasi karyawan Mandala pasca penghentian operasi 13 Januari. “Kami dengarnya memang begitu, kalau Mandala Airlines sudah melakukan rasionalisasi atau PHK karyawannya,” katanya.
Kelonggaran terhadap kapal asing tersebut diatur di dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (PP) yang merupakan revisi atas PP No. 20 tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sunaryo mengatakan pembahasan RPP tersebut telah rampung bahkan harmonisasi antarinstansi juga sudah selesai. Dia optimistis RPP atas revisi PP No.20/2010 tentang Angkutan di Perairan bisa terbit 7 April 2011 sesuai dengan amanah Komisi V DPR dalam rapat pada 10 Maret 2011. “Harmonisasi sudah ram-
Bunyi pasal 26a Revisi PP Angkutan di Perairan • Kapal asing yang melakukan kegiatan lain selain kegiatan penumpang dan/ atau barang dalam kegiatan angkutan laut dalam negeri di wilayah perairan Indonesia wajib mendapatkan izin dari Menteri. • Kegiatan lain dimaksud, meliputi survei minyak dan gas bumi, pengeboran, konstruksi lepas pantai, penunjang operasi lepas pantai, pengerukan serta salvage dan pekerjaan bawah air. Sumber: Rencana Revisi PP No. 20 tahun 2010
pung,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Berdasarkan rekomendasi Komisi V DPR, Kemenhub diminta merevisi PP itu untuk mengakomodasi kebutuhan kapal khusus yang belum tersedia di Indonesia. Komisi V DPR menolak usulan Kemenhub untuk merevisi UU No.17/2008 tentang Pelayaran. PP No. 20/2010 tentang Angkutan di Perairan terdiri dari 210 pasal dan lima bab. Berdasarkan dokumen yang diterima Bisnis, salah satu pasal yang direvisi dalam rangka mengakomodasi kebutuhan kapal asing itu adalah pasal 206. Di dalam pasal tersebut, pemerintah menegaskan kapal asing yang melakukan kegiatan lain selain mengangkut penumpang dan barang dalam kegiatan angkutan laut dalam negeri wajib
mendapatkan izin Menteri. Kegiatan yang dimaksud kegiatan selain angkutan barang dan penumpang adalah survei minyak dan gas bumi, pengeboran, konstruksi lepas pantai dan penunjang operasional lepas pantai, pengerukan, salvage dan pekerjaan bawah laut. Abdul Hakim, anggota Komisi V DPR, mengatakan setelah rapat dengan pemerintah yang digelar pada 10 Maret lalu, legislatif menyerahkan masalah revisi PP Angkutan di Perairan kepada pemerintah dalam rangka mengakomodasi kepentingan kapal kelompok C. “DPR sudah merekomendasikan agar kapal-kapal untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi industri hulu migas cukup diatur dengan peraturan perundangundangan di bawah UU Pelayaran,” katanya.
Johnson W. Sutjipto, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), mengatakan asosiasinya tetap meminta pemerintah untuk memprioritaskan kepentingan pemberdayaan pelayaranan nasional. Menurut dia, pemberdayaan pelayaranan nasional sesuai dengan Inpres No. 5/2005 tersebut dilakukan dengan menguatamakan kapal berbendera Merah Putih jika kapal sejenis sudah tersedia di Indonesia. “Kami berharap, jika kapal sejenis sudah tersedia yang berbendera Merah Putih dan dioperasikan oleh pengusaha nasional, kapal tersebut wajib dipakai oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS),” katanya. Dia menjelaskan aturan tersebut diharapkan dapat menjawab polemik mengenai belum terpenuhinya kebutuhan kapalkapal untuk kegiatan seismik, pengeboran dan konstruksi lepas pantai berbendera Merah Putih.
Biaya tambahan Johnson menambahkan asosiasinya mendukung pemerintah yang sedang merumuskan kebijakan pengenaan biaya tambahan atas kapal tertentu berbendera
23 Boeing 737 wajib diperiksa OLEH BERLIANA ELISABETH S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Perhubungan mengeluarkan perintah kepada empat maskapai penerbangan nasional yakni Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Batavia Air, dan Travira Air untuk melakukan pengecekan terhadap 23 pesawat Boeing 737 seri klasik. Pemeriksaan badan pesawat Boeing 737 seri klasik itu diberlakukan untuk seri 737-300, 737400, dan 737-500. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan
Dirjen Perhubungan Udara mengeluarkan perintah agar empat maskapai nasional melakukan pengecekan terhadap 23 armada Boeing 737-300, 737-400 dan 737-500. “Surat perintah baru dilayangkan hari ini [kemarin]. Pengecekan ini sebagai tindakan pencegahan, bukan karena ada masalah di Tanah Air,” ujarnya kemarin. Perintah itu menindaklanjuti imbauan otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA), menyusul insiden keretakan yang menimbulkan lubang di atap pesawat Boeing 737-300 mi-
lik Southwest Airlines Jumat 1 April waktu AS. Pesawat dengan nomor penerbangan 812 itu tengah membawa 118 di rute Phoenix (Arizona)— Sacramento (California) dan saat di ketinggian 36.000 kaki tibatiba bagian atapnya meledak dan berlubang. FAA menengarai telah terjadi keretakan bagian atap yang berlubang tersebut, sehingga memerintahkan pemeriksaan terhadap 175 pesawat Boeing 737-300, 737-400, dan 737-500 di seluruh dunia. Dalam rilisnya yang dikeluarkan kemarin, FAA hanya membatasi pemeriksaan terhadap 175
pesawat Boeing 737 seri klasik yang cylce-nya sudah melampaui 30.000. Satu cycle dihitung sekali melakukan tinggal landas dan sekali mendarat. Agus Soedjono, Senior Corporate Communication Manager Sriwijaya Air mengatakan pihaknya langsung melakukan inspeksi visual terhadap dua armada pesawat Boeing 737-400 miliknya begitu mendapat perintah dari Kemenhub. “Dari hasil inspeksi tersebut, disimpulkan bahwa kondisi kedua pesawat kami jenis ini bagus, tidak ada keretakan,” katanya. (SUTARNO)
asing yang belum tersedia di Indonesia dan beroperasi di perairan dalam negeri. Pihaknya mendukung terbitnya kebijakan tersebut mengingat kesempatan bagi kapalkapal khusus berbendera asing untuk menggunakan bendera Merah Putih semakin besar. “Inisiatif pemerintah itu berdampak positif bagi industri pelayaran nasional,”ujarnya. Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Laut Sunaryo menjelaskan instansinya sedang mendalami kebijakan pengenaan biaya tambahan atas kapal tertentu berbendera asing yang belum tersedia di Indonesia, supaya armada asing itu mau menggunakan bendera Merah Putih. Kebijakan tersebut dimungkinkan untuk memenuhi regulasi asas cabotage yang mewajibkan angkutan laut di dalam negeri menggunakan kapal berbendera Merah Putih dan diawaki oleh awak berkebangsaan Indonesia. Menurut dia, penggunaan bendera Merah Putih di atas kapal akan menguntungkan Indonesia. “Kalau kapal menggunakan bendera Merah Putih, 100% hukum nasional berlaku di atas kapal tersebut,” tegasnya. (
[email protected])
Sebaran 23 pesawat Boeing 737 seri klasik yang wajib menjalani pengecekan Maskapai Garuda Indonesia
Jumlah pesawat 18
Batavia Air
2
Sriwijaya Air
2
Travira Air Total
1 23
Sumber: Kemenhub dan FAA (Federal Aviation Administration), diolah Ket: • Yang dimaksud dengan 737 seri klasik adalah 737-300, 737-400, 737-500 • Secara teknis FAA hanya mewajibkan pemeriksaan terhadap badan pesawat yang cycle-nya sudah melampaui 30.000 (1 cycle adalah sekali pesawat melakukan tinggal landas dan sekali mendarat)
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 5 S/D 6 APRIL 2011
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) MEDCORAL .....................................CMA....................................3-Apr ...............4-Apr CMA CGM AEGEAN........................CMA....................................3-Apr ...............4-Apr CAMELIA .........................................CMA....................................3-Apr ...............4-Apr CAPE NORVIEGA ...........................TS LINE .............................3-Apr ...............4-Apr FORTUNE TRADER........................SINOKOR ...........................3-Apr ...............4-Apr CAPE FLORES ................................OOCL..................................3-Apr ...............4-Apr MARINA STAR1...............................MERATUS ..........................4-Apr ...............5-Apr STX DALIAN....................................STX PAN OCEAN .............4-Apr ...............5-Apr L AMANDA ......................................WHL....................................4-Apr ...............5-Apr ATLANTIC TRADER .......................HMM ...................................4-Apr ...............5-Apr UNI POPULAR ................................EVER ..................................5-Apr ...............6-Apr LINTAS MAHAKAM........................WSP ....................................5-Apr ...............6-Apr LINTAS NUSANTARA ....................IFL ......................................5-Apr ...............6-Apr MASOVIA .........................................STX PAN OCEAN .............5-Apr ...............6-Apr WANA BHUM ..................................RCL.....................................5-Apr ...............6-Apr TMS JADE .......................................TMS ....................................5-Apr ...............6-Apr FOREVER PROSPERITY ...............SDL.....................................5-Apr ...............6-Apr CAPE FRANKLIN ...........................CMA....................................6-Apr ...............7-Apr TS SINGAPORE ..............................TS LINE .............................6-Apr ...............7-Apr CAPE NORMAN ..............................CSCL ..................................6-Apr ...............7-Apr CARAKA JNIII-25 ..........................CTP.....................................6-Apr ...............7-Apr MEAD PEARL .................................MSL ....................................6-Apr ...............7-Apr CAPE FERROL ................................MSL ....................................6-Apr ...............7-Apr KOTA HARTA ..................................PIL ......................................6-Apr ...............7-Apr KMTC QINGDAO .............................KMTC .................................6-Apr ...............7-Apr SINAR SUMBA................................SI.........................................6-Apr ...............7-Apr APL MINNEAPOLIS .......................APL ....................................7-Apr ...............8-Apr ER PEARTH.....................................COSCO ...............................7-Apr ...............8-Apr MCC SANDIGAN .............................MSL ....................................7-Apr ...............4-Mar FE YUN HE ......................................COSCO ...............................8-Apr...............9-Apr CAPE FRIO ......................................IAL ......................................8-Apr...............9-Apr
Nama kapal bendera
Pelayaran agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri OCEAN SEAGULL. MV ......................... TRIKORA LLOYD.PT.............................................. WAN HAI 215. MV .................................. TRESNAMUDA SEJATI, PT ................................. NAJADE. MV^ ........................................ DJAKARTA LLOYD ................................................ CMA CGM AEGEAN.MV........................ CONTAINER MARITIM ACT.PT ........................... XUTRA BHUM. MV* .............................. BINTIKA BANGUNUSA.PT................................... KMTC KEELUNG.MV^........................... SAMUDERA INDONESIA PT ............................... AEOLIAN BREEZE. MV ........................ SAMUDERA SUKSES MAKMUR. PT ................. ENERGY PATRIOT. MT .......................... PERTAMINA PERKAPALAN................................
TO02 .................05/04/11-07:00 ...................KADE 202 ................................ K O B E/JEPANG.................................. KHANOM (THAILAND) ...................... 07/04/11 07:00 - ........................05/04/11-12:00.....................UTPK I BARAT ........................ CHIWAN/CHINA ................................... SEMARANG/JATENG......................... 06/04/11 07:00 - ........................05/04/11-17:00 .....................UTPK I BARAT ........................ TANJUNG PELEPAS ........................... SURABAYA ........................................... 06/04/11 06:00 - ........................05/04/11-14:00 ....................UTPK.I.UTARA......................... PORT KELANG/MALAYSIA ............... PORT KELANG/MALAYSIA.............. 07/04/11 04:00 - ........................05/04/11-16:00 ....................UTPK.I.UTARA......................... SYDNEY/AUSTRALIA .......................... MELBOURNE/AUSTRALIA ............... 06/04/11 12:00 - ........................05/04/11-11:00......................KADE UTPK III ........................ PUSAN/BUSAN-KORSEL .................. SINGAPORE ......................................... 06/04/11 23:00 BFM ...................05/04/11-12:00.....................SARPINDO................................ PORT KEMBLA/AUSTRALI ............... SURABAYA ........................................... 10/04/11 11:00 - ........................04/04/11-21:00 ....................KADE PMB IV .......................... SINGAPORE .......................................... SINGAPORE ......................................... 07/04/11 23:00
Dalam Negeri: ENTEBE STAR 69.TB ............................ WASAKA SUDARMA PUTERA.PT ..................... FINACIA 39. BG...................................... WASAKA SUDARMA PUTERA.PT ..................... G.H. SAMUDRA. MV .............................. PELAYARAN SANLE MAKMUR. PT .................. SUMBER BAHAGIA - 7 KM* ............... ALEXINDO YAKIN PRIMA PT.............................. NUSANTARASEJATI.KM=EX.DOC1=......... BAHTERA ADHIGUNA PT ................................... SAMUDERA PRATAMA. MV................ SINARSAMUDERA TRIPATAMA PT................... LAMBELU.KM ......................................... PELNI PT.................................................................. SAHABAT. KM* Ex=LEV2= ................. BUKIT MERAPIN NUSANTARA LINES. PT......
- ........................05/04/11-18:30.....................KADE 001 ................................. BANJARMASIN/KALSEL .................. BANJARMASIN/KALSEL ................. 07/04/11 16:00 ESS ....................05/04/11-18:30.....................KADE 001 ................................. BANJARMASIN/KALSEL .................. BANJARMASIN/KALSEL ................. 07/04/11 16:00 PNP ...................04/04/11-21:00 ....................DERMAGA 004.PNP.............. BATAM .................................................... JAKARTA.............................................. 06/04/11 07:00 PNP ...................05/04/11-09:30 ...................DERMAGA 004.PNP.............. BATAM .................................................... JAKARTA.............................................. 06/04/11 15:00 SUP ...................05/04/11-08:00 ...................KADE 006 ................................ BALIKPAPAN ........................................ BANJARMASIN/KALSEL ................. 06/04/11 15:00 MKS ...................06/04/11-16:00 ....................KADE 006 ................................ SAMARINDA ......................................... SAMARINDA ........................................ 08/04/11 08:00 - ........................05/04/11-19:00 ....................KADE TP/106........................... TANJUNG PERAK/SUB...................... AMBON/INA......................................... 06/04/11 09:00 TO02 .................05/04/11-22:00 ...................KADE 107.................................. PANGKAL BALAM ............................... PANGKAL BALAM.............................. 06/04/11 02:00
Pindah Sandar: ARMADA SETIA. KM............................. SALAM PACIFIC INDONESIA LINES ................. PHOENIX. KM ......................................... SALAM PACIFIC INDONESIA LINES ................. MERATUS TANGGUH 1.MV .................. MERATUS LINE.PT ................................................ LAGOA MAS.KM..................................... TEMPURAN EMAS PT........................................... ARMADA PERMATA. MV ..................... SALAM PACIFIC INDONESIA LINES ................. MERATUS SPIRIT 2. KM^.................... MERATUS LINE.PT ................................................ CURUG MAS.KM .................................... TEMPURAN EMAS PT...........................................
DIP .....................05/04/11-04:00 ...................KADE 103.................................. JAYAPURA/PAPUA............................. SORONG/PAPUA ................................ 06/04/11 23:00 DIP .....................05/04/11-09:30 ...................KADE 105 ................................. BALIKPAPAN ........................................ PAKAN BARU ...................................... 06/04/11 23:00 PNP ...................05/04/11-02:00 ...................KADE 209/210 ........................ BITUNG................................................... SURABAYA ........................................... 06/04/11 12:00 OJA ...................04/04/11-19:30.....................KADE 301.................................. MAKASSAR/U.PANDANG.................. MAKASSAR/U.PANDANG ................ 05/04/11 18:00 MTIN .................05/04/11-07:00 ...................KADE 305 ................................ BELAWAN/MES .................................... BELAWAN/MES................................... 06/04/11 06:00 MISA ..................04/04/11-17:00.....................UTPK I BARAT ........................ MAKASSAR/U.PANDANG.................. MAKASSAR/U.PANDANG ................ 05/04/11 05:00 OJA ...................05/04/11-11:00......................KADE 211................................... SURABAYA ............................................ BATAM ................................................... 06/04/11 04:00 (K1)
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6
Proyek HTI mendesak direalisasi
Kelapa Sawit
8,04 8,20 Kelapa
3,81 3,81
Karet
Luas area perkebunan (juta ha)
3,45 3,45
Apindo minta pemerintah abaikan tekanan asing
2011
2010
OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
Kakao
1,65 1,75
Revitalisasi kebun rakyat terganjal sertifikasi lahan
Kopi
1,27 1,31 Jambu Mete
0,57 0,58 Cengkih
0,47 0,47 Tebu
JAKARTA: Pencapaian revitalisasi perkebunan rakyat yang mencakup tanaman kelapa sawit, kakao, dan karet hingga Maret 2011 masih rendah, hanya 165.241 hektare dari target 2 juta ha.
0,43 0,39
Dirjen Perkebunan Kementerian Tembakau Pertanian Gamal Nasir mengatakan pemerintah menargetkan revitalisasi 0,19 lahan perkebunan sawit, kakao, dan 0,21 karet seluas 2 juta ha sejak 2008, tetapi Lada terkendala masalah. Salah satunya 0,19 adalah tingginya biaya sertifikasi lahan. 0,19 “Realisasi dana revitalisasi perkeKapas bunan per Maret 2011 baru Rp7,6 triliun 0,01 dari total dana yang disediakan 0,02 perbankan Rp38,6 triliun. Pemerintah memperpanjang upaya revitalisasi perkebunan rakyat hingga 2014 dari sebelumnya hanya sampai 2012,” ujarnya kemarin. Sumber: Kementan, 2011
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
BISNIS/REP/ILHAM NESABANA
Sebaliknya, Menhut berjanji akan melindungi bisnis dari banyak gangguan terutama, lembaga swadaya masyarakat (NGO) asing. Sepanjang tidak melanggar aturan yang ditetapkan pemerintah, industri HTI sebaiknya jalan terus. Sofjan Wanandi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendukung komitmen Menhut.. Dia meminta pemerintah tidak terpengaruh tekanan asing dan tetap membuka ruang bagi investasi baru HTI. Saat ini, menurutnya, pertumbuhan ekonomi terancam karena Jepang satu negara yang menjadi sumber investasi di Indonesia dan tujuan ekspor utama Indonesia dalam masa pemulihan pascabencana. Kondisi Jepang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dalam 3-5 tahun ke depan. Dia mengingatkan ekonomi global juga terganggu akibat melambungnya harga minyak terkait denngan krisis di negara peng-
JAKARTA: Pengusaha yang telah mengantongi izin hutan tanaman industri (HTI) diminta segera merealisasikan proyeknya guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menegaskan HTI adalah keunggulan Indonesia yang mampu membuka lapangan kerja dan memacu pertumbuhan nasional. Pengembangan HTI juga mendorong tumbuhnya industri pengolahan kayu dan bubur kertas. “Sebaiknya pemilik izin HTI tidak menunda proyek agar ekonomi Indonesia lebih mampu bertahan menghadapi kritis global,” ujarnya kemarin.
OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perusahaan agribisnis asal Amerika Serikat belum berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia, tetapi hanya menggenjot ekspor produk pertanian naik dua kali lipat pada 2014. Wakil Menteri Pertanian untuk Dinas Peternakan dan Pertanian Luar Negeri Amerika Serikat Michael Scuse mengatakan selalu mengharapkan dapat terjalin kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara. “Kemungkinan ada peluang untuk investasi [investasi perusahaan agribisnis AS di Indonesia] untuk mendorong atau mendukung bisnis ini berjalan dan meningkatkan hubungan kedua negara. Kemungkinan ada, tetapi intinya investasi sangat penting bagi kedua negara [Indonesia dan AS],” ujarnya seusai
JAKARTA: Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM menempatkan Sulawesi Selatan dalam peringkat enam daerah penyerap dana bergulir terbesar. Dirut LPDB-KUMKM Kemas Danial mengatakan sejak 2008 hingga April 2011, jumlah penyaluran ke Sulsel mencapai Rp94,35 miliar yang diserap oleh 80 mitra kerja seperti lembaga keuangan perbankan, lembaga keuangan nonbank, lembaga ventura daerah ataupun koperasi. ”Kami akan terus berupaya meningkatkan penyaluran dana bagi pelaku usaha ,” katanya kemarin. Provinsi yang masuk lima besar dalam penyaluran dana bergulir didominasi adalah Jateng, Jatim, Jabar Sulsel, DKI Jakarta, dan Bali. (BISNIS/MGM)
Pemberdayaan masyarakat Sekretaris Jenderal Kemenhut Hadi Daryanto mengungkapkan HTI akan mendorong terpenuhinya kebutuhan industri dan penyerapan tenaga kerja. Hutan tanaman menjadi solusi dan basis memberdayakan masyarakat sekitar hutan dengan manfaat ekonomi tinggi. “Pemenuhan bahan baku
industri dari hutan tanaman diarahkan pada permintaan pasar sehingga tercipta aglomerasi dan kemandirian ekonomi rakyat.” Budi I. Setiawan, pakar teknik sumber daya air, hidrologi dan fisika tanah IPB, mengungkapkan HTI yang dikelola secara lestari bukan cuma mampu memasok bahan baku kayu tetapi juga menyerap karbon dalam jumlah besar. “Jadi pendapat yang menyatakan HTI mengemisi karbon tidak tepat.” Budi menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan Institut Penelitian Selaras pada sebuah area HTI akasia di Sumatra Selatan bisa menyerap setidaknya 306 ton karbon per hektare, setara dengan i US$2.751. Pengelolaan HTI yang tepat, lanjutnya, selain meningkatkan produksi biomassa (karbon dan kayu) juga mendorong kesejahteraan masyarakat. Pada saat yang sama, juga menekan kemiskinan, kebakaran lahan, emisi gas rumah kaca, dan hilangnya kesuburan tanah.
Agribisnis RI belum diminati
BERDIKARI Sulsel serap dana bergulir
hasil minyak, seperti Libia. Oleh karena itu, Indonesia harus bisa tumbuh secara mandiri agar ekonomi tetap berkembang dan penyerapan tenaga kerja terus meningkat. Sofjan sependapat pengembangan HTI terganggu isu perubahan iklim. Namun, dia menegaskan pengelolaan HTI secara lestari justru bisa menjawab kekhawatiran perubahan iklim. “Perubahan iklim adalah dosa negara maju yang mengemisi karbon hasil industri. Jadi, jangan kita yang harus bertanggung jawab,” tegasnya
acara pemaparan Visi Perdagangan Agribisnis AS dengan Kadin Indonesia, kemarin. Dia memaparkan tujuan kunjungan ke Indonesia guna membangun hubungan kedua negara terutama para pengusaha di sektor agribisnis yang ikut dalam rombongan Wakil Menteri Pertanian AS tersebut serta melakukan hubungan dan kerja sama perdagangan di Indonesia. “Sehinga bisa meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara.” Dia berpendapat produk-produk pertanian AS bagus dan berkualitas dan jika Indonesia berminat mengimpor beras asal negeri itu, siap mengekspor beras ke Indonesia dalam skema kerja sama perekonomian. Menanggapi pelabelan produk makanan dan pertanian impor yang mulai diberlakukan di Indonesia, Scuse menanggapi kebijakan itu memiliki dampak negatif khususnya terhadap masalah label yang dapat
menimbulkan persoalan. “Khususnya para turis tidak terganggu dengan isu ini, asal ada klarifikasi. Yang dibutuhkan perusahaan memberikan klarifikasi pelabelan, masalah bisa beres. Kalau sudah ada klarifikasi, perusahaan mengerti persyaratan itu dan akan selesai.” Dia menambahkan Barrack Obama menginginkan adanya peningkatan ekspor AS sampai dengan 2014 naik dua kali lipat, sedangkan Departemen Pertanian AS (USDA) sendiri menetapkan US$20 miliar pada tahun ini dibandingkan dengan 2 tahun yang lalu. “Kami bersama dengan USDA, berusaha untuk mempromosikan produk-produk kami.” Menurut Scuse, pada tahun lalu ekspor AS ke Indonesia hanya US$2 miliar, seadngkan ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam mencapai US$4 miliar pada periode yang sama.
Hippi cemaskan wacana BBM bersubsidi dibatasi OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia
JAKARTA: Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) menolak usulan pemerintah membatasi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi karena akan berdampak bagi kelemahan ekonomi daerah yang mayoritas didominasi pengusaha pribumi. Sekjenl Hippi Herman Suprobo mengatakan pembatasan BBM bersubsidi akan berdampak pada ketersediaan kebutuhan sehari-hari masyarakat yakni sem-
JAKARTA
bilan bahan pokok (sembako). “Dengan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi, kami perkirakan laju gerak perekonomian daerah akan terganggu sebab, peningkatan konsumsi bahan bakar itu akan ditandai bergeraknya perekonomian secara signifikan,” ujarnya, kemarin. Dengan kata lain, industri di daerah sangat membutuhkan BBM bersubsidi. Kalau konsumsinya dibatasi, akan berdampak pada perekonomian masyarakat daerah secara keseluruhan. Adapun, penolakan itu didasari
yang merupakan pengusaha daerah. “Dengan demikian, sulit mengharapkan ekonomi nasional bergerak oleh dorongan perekonomian daerah. Kami minta agar pemerintah mengkaji kebijakan pembatasan dengan cermat.” Karena itu Herman menawarkan solusi dengan menaikkan harga BBM bersubsidi 11% atau Rp500 per liter, sesuai dengan hasil Tim Pengkaji Pembatasan BBM Bersubsidi. Dengan demikian, terjadi transparansi bagi seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat dan kalangan industri.
katan produksi minyak Indonesia. Akibatnya, pemerintah terus melakukan impor BBM, khususnya jenis premium. Dengan kebijakan itu, yang paling dirugikan adalah masyarakat. Hingga saat ini, penikmat BBM bersubsidi pada level orang kaya hanya 1,4%, sekitar 23,6% dinikmati kalangan menengah ke atas, 32,2% oleh masyarakat menengah ke bawah, dan 41,8% oleh rakyat miskin. Dengan pembatasan BBM bersubsidi dikhawatirkan mengganggu produktivitas anggota HIPPI
KAMERA INTERNET
CCTV
BENGKEL
ABSENSI SIDIK JARI
beberapa alasan. Pertama, pembatasan BBM bersubsidi bertentangan dengan amanah UUD 1945 dalam menyejahterahkan rakyat. Kedua, kebijakan itu tidak mencakup kebutuhan seluruh rakyat sehingga berdampak negatif bagi ekonomi. “Sebab, sebagian besar subsidi dinikmati kelompok menengah bawah.” Ketiga, pemerintah belum melakukan berbagai terobosan seperti perbaikan formula pembebanan subsidi BBM dan perbaikan signifikan dalam pening-
KUNCI OTOMATIS
Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/252/01/2011) Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Rad io Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/253/01/2011)
Msn Absensi Sidik Jari Offline Termrh Saat Ini: Fingerprint Tym.neT D1: Rp 1.5Jt Memiliki Buffer data 30rb Log&dpt merekam jari 500 Template. Juga memiliki Battery Back Up serta Koneksi USB ke Komputer: 021-68575763 / 97713093 / 087876100953 /
[email protected] (OI/261/02/2011)
AGEN PROPERTY ANDA Butuh Apartement? Sudirman, Thamrin, Kembang, Kuningan, Kuta Bali? Rmh/Ruko/Tnh/Gudang? Atau Mau Titip Jual/Sewa? Hub: FANNY 0819 3232 1080 (OI/498/03/2011)
AHLI WC AHLINYA Unt: Sedot WC, Air kotor, Lumpur, Limbah cair, Pelncrn, Salurn air/Wastafel/Cucian piring dll; Prs cpt, Armada sndri 9262 8844 93665266 - 081310949979/ (OI/414/03/2011) SE-JABODETABEK.
BIRO BANGUNAN MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain, Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub: 87740824, 0812 88185229, 0817 6050771. (OI/454/04/2010)
Trm Bngunan Br Renov Bsr/Kecil Dr Mnengah s/d Lux, Hrg 1,5Jt s/d 2Jt, Atap Baja Rgn, Gnteng M Kls, Krmik 40x40cm, Plfon, Hsl Krj Cpt/Brgrnsi. ADI 44676895/ 085282053035 (OI/938/03/2011)
BIRO JASA
“ANTENA SOLUTION” 4675 3000 – 5618 1977 - 8601188 Antena 100rb, Parabola+300ch 1.5jt oke/ Telkom/ indovision, yes/ top TV Bs prll 2-10Tv Lbr Bk Se Jabodetabek.
(OI/413/03/2011)
DANA TUNAI Data Siap Jemput Bantu Sampai Cair / 1Jt s/d 500M / BPKB, AJB / SHM / Elektronik, Hub: 95200071, 83331022, 0821 11452226, 0821 12887479 (OI/979/04/2011)
Kamera Internet Dpt Digerakkan Darimana Saja!: Tym.neT NV88 - Hrg Promo: Rp.2.350.000,- bisa merekam dr SDCard lsg sebesar maks. 32GB & dipantau dr Internet Lsg via IE, Mozilla, BlackBerry, iPhone, iPad. Hub: 021-68575763 / 97713093 / 087876100953 /
[email protected]
(OI/343/04/2009)
Desain, H.Cipta, Paten, Merek Pendaftaran Dalam & Luar Neg. Kons. Terdaftar Hub. 47868970
KARTU KREDIT
(OI/567/03/2011)
CANOPY
Reflector Panas s/d 95% AL-FOIL, tdk mdh robek, cck utk : sport stadiun, gudang, aula, real estate, bhn insulasi, sedia baja ringan. Hub kntr : 021-5850911 / 0857.1435.8080, http://trim-alumuniumfoil.blogspot.com
KURSUS
(OI/671/03/2011)
MESIN-MESIN Ada masalah CC / KTA ? Bunga naik terus ? stres dikejar kolektor ? Hub: SASHA 90357235, VENA 96309818, (OI/683/03/2011) EDWIN 91595155
(OI/544/03/2011)
KULIT
HEWAN QURBAN
Pengelola desa wisata terima KUR OLEH HILDA SABRI SULISTYO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pengelola desa wisata mulai menikmati kredit usaha rakyat (KUR) untuk mengembangkan usahanya sehingga tidak tergantung lagi kepada dana PNPM Mandiri Pariwisata yang hanya diberikan pemerintah selama 2 tahun. Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenbudpar Firmansyah Rahim mengatakan bersama Kantor Menko Perekonomian, pihaknya memperkenalkan KUR kepada perorangan dan pengelola desa wisata yang dapat diakses lewat BRI. “Setelah sukses mengimplementasikan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata pada 2009 dan 2010, sejumlah desa wisata binaan sejak akhir 2010 sudah diperkenalkan dengan program KUR, ” katanya, kemarin. Kalau tahun pertama dan kedua PNPM Mandiri Pariwisata fokus untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan, maka pada tahun ketiga, masyarakat penerima bantuan diharapkan sudah mandiri sehingga dikenalkan dengan KUR. Memang belum ada MOU resmi dengan BRI,
tetapi dana KUR sudah mulai dikucurkan di Bali dan Jateng. Peminatnya memang belum besar karena masih terkendala bunga yang tinggi.” Menurut Firmansyah, masyarakat desa masih menilai bunga KUR tinggi meski pemerintah sudah menetapkan ketentuan baru penurunan bunga KUR. Untuk bunga kredit Rp5 juta ke bawah yang sebelumnya paling tinggi 24%, diturunkan jadi paling tinggi 22%. Adapun untuk kredit diatas Rp5 juta-Rp500 juta, bunga kredit yang sebelumnya paling tinggi 16%, sudah turun menjadi paling tinggi 14% efektif per tahun. Masalah bunga KUR ini sudah dibahasn dengan Kantor Menko Perekononomian dan akan dicarikan solusinya. Yang penting bagi desa-desa wisata yang tidak lagi menerima dana bantuan PNPM Mandiri Pariwisata dapat terus berkembang.” Pekan lalu baru enam pengelola desa wisata di Bali mengambil KUR berkisar Rp20 juta-Rp50 juta untuk memperkuat usaha homestay, kuliner dan usaha kerajinan. “Meski belum banyak yang berminat, kami yakin perkembangan desa wisata akan pesat.”
MOBIL DISEWAKAN
PENERJEMAH
Abadikan perjalanan anda VMM RENT CAR, Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, (OI/521/03/2011) 0812 10111137
Karsa: Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep. Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
PAGAR OTOMATIS
PROPERTI APARTEMEN PERDANA 180jt-sm Rental 40% Selama 5 Thn, Full Furnish, Lokasi Paling Strategis. Hubungi: 021 -71103300 / 99489248 w w w. p a ra g o nv i l l a g e ka rawa c i .co m (OI/981/04/2011)
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/278/03/2010)
Khusus menyewakan/ Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338 (OI/029/10/2010)
Mesin Tetas Telur Unggas, Full Otomatis, Keberhasilan 99%, Kapasitas 50, 100-2000 Butir, Untuk Hobies, Peternak Kecil, Murah. Hub: 70228779 - 021 41891482
nis.co.id)
(OI/277/03/2010)
(OI/262/02/2011)
KURSUS Ba Zi TK Mahir 1 & 2. Info Hp: 08179188168, 0818 916173 www.qualiffengshui.com
BALIKPAPAN / BANJARMASIN Ckp 5Rb/Kg 5 Hr Makasar 6Rb/Kg 6 Hr Door To Door .Hub: KSB Logistics 75917564 / 70833846 / 97408938 (OI/351/03/2011)
FILTER AIR
Sidik Jari Standalone Termrh: Fingerprint Tym. neT A82, tggl letakkan jari utk membuka Pnt Ruangan Anda, 1 Paket dgn Kunci Elektronik & Instalasi Hanya Rp.2,5Jt, dari Rp 3Jt, Tdk perlu Investasi Kartu! 021-68575763 / 97713093 / 08787 6100953 /
[email protected]
(OI/263/02/2011)
EKSPEDISI
PT.METROPOLITAN 6348072-6348859 Pendirian Perusahaan PT/CV/PD/UD/Toko-Domisili Perusahaan, SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata, Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32
ANTENA PARABOLA 6f_200Ch/bkn 20.rp 1.500.Rsmi Indovision - TopTv - Okevision Antena Tv Lokal, Srvc Brgnsi. Aheng 6330765 - 0812 (OI/399/03/2011) 88888133
Hasil CCTV jelas walau dari ruang gelap & bisa dilihat di Handphone. Murah Hanya 3,8jt: 4 Camera + DVR + HD 500MB. Brosur & Demo hubungi JAKARTA: (021) 688 79790 - 93, TANGERANG: (021) 6868 7980, 3769 5000. www.retailindotech.com
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
“Pengelolaan HTI yang lestari juga melindungi keanekaragaman hayati dan kearifan lokal,” katanya. Pengelolaan HTI, tambahnya, bisa dikembangkan secara lestari di semua jenis lahan termasuk lahan gambut. Budi bahkan menyebut, di lahan gambut dalam sekalipun HTI bisa dikelola secara lestari jika menggunakan teknologi yang tepat.“Dulu lahan gambut tidak bisa dibudi dayakan. Kini dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang lahan gambut justru bisa dikelola berkelanjutan.” Dia mengatakan keheranannya dengan niat niat pemerintah yang ingin menghentikan pemanfaatan lahan gambut seiring dengan penandatanganan kesepakatan (Letter of Inten/LoI) dengan Norwegia. Banyak negara lain justru memanfaatkan lahan gambut sebagai lahan budi daya. Bahkan, sejumlah negara memanfatkan gambut sebagai bahan tambang. (erwin.tambunan@bis-
OTOMOTIF MOBIL DICARI
Dapatkan Kemudahan Dalam membuka & menutup Pintu gerbang Anda Hubungi: PT.ULTRINDO ADIJAYA Jl. Kr Anyar Permai Blok C39 Telp: 021 - 6246973 - 6247404 PELUANG BISNIS WWW.DIETPRAKTIS.COM Persh Healthy Food sejak 1980 di 75 negara. Profit 25-50%. Disediakan Pelatihan Info Produk SMS Biz-Nama-usia-domisili ke 0818 0320 6668. (OI/568/03/2011)
KEMENANGAN MOTOR Berani beli mobil secondhand anda dengan harga pantas, SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021 6833 6806 / 0816 93 2247 Karawaci. TGR
Dicari Investor 2M Utk Kegiatan Expor & Impor, Dg Bagi Hasil & Di Jamin Dg Sertifikat Rumah & Tanah. Hub Kami Di Telp;+6282111971960/ +6281385565301. (OI/904/03/2011)
(OI/546/03/2011)
MAJU JAYA Special Pintu Folding Gate, Rolling Door, One sheet+Canopy Poly Carbonate, Pintu Lipat/Dorong, Pagar Tralis Besi, Kusen Aluminium, Pintu Kasa Nyamuk, Krey Aluminium, Vertical Blind, Folding Door penyekat ruang. Terima Service Hub: 5415131, 98712238, 33074692. Fax: 5415131 (OI/303/06/2009)
AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 - 68434577 - 97734850.
MOBIL DIJUAL
(OI/504/11/2010)
AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir. (OI/505/11/2010)
"KULIT ASLI" Furniture,Car,Fashion,Promotion,Walet,Bag,Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/580/04/2010)
GRANMAX MB harga mulai 117 Jtan, XENIA gratis 1X angsuran TERIOS angsuran mulai 3,18 Jtan, Pancoran: 7948303 - 79 0 0 651 , Fa t m awa t i : 75 07933 , Bekasi: 8 8 0 4949 88345225, Radio Dalam: 7393002
Mau Profit >300% /Bln? Ikuti Seminar Easy Fo r e x , H t l S u l t a n J k t 1 6 A p r. w w w. p r i m ev i c t o r y. c o m . S M S " fx seminar,nama,kota,email" Ke 0818-911900
INDEKOS Kost LAGUNA RESIDENCE, Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1.650Rb - 2.150Rb/bln, Cuci, Indvsn, Internt, Shower panas & dingin, Fitness, Parkir & Taman luas. Ph. 5672265 (OI/972/01/2011)
RUANG USAHA Disewa ruang kantor 1 lantai seluas 1.253 sqm semigross, Di gedung menara MTH lantai 11 Jl. MT. Haryono Kav. 23 kondisi unfurnished Hub. GARY 0815 9965761, (OI/704/03/2011) WIDI 0852 19837219 KANTOR siap pakai Rp.925.000/bln Fa s i l i ta s l e n g ka p, Se g i t i g a E m a s Hub. (021) 515 2363, 528 98099 (OI/086/04/2011)
RUMAH DIJUAL
(OI/076/04/2011)
BELAJAR FOREX Online kunjungi www.instafxschool.com Hub: 0856 41259806 / 0898 5503899 Daftar segera (OI/087/04/2011) bonus akun 100 USD.
PURI INDAH Blok I (Indian) / 4 No. 10 Lt.280 / Lb.410 SHM Hadap Timur / Dekat Pasar 5+1 Kamar Tidur 3+1 Kamar Mandi Full Renov Lux (OI/570/03/2011) Hub: AMI 99997738
i7
Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
PERANTI KERJA
BAHAN BANGUNAN
RUPA-RUPA
SEMINAR & WORKSHOP
PERJALANAN
TEKNIK
PROPERTI
FURNITUR
REGIONAL Bisnis Indonesia, Rabu, 6 April 2011
ELTY
KIJA
140
LPKR 121
0 143 30/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
30/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
30/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
5/ 4/ 14
5/6/41
30/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
4.150
0 189
31/ 3
INDY 370
1 57
24/ 30/123 26/31/123 30/ 1/ 412
BLTA 199
10 375
31/ 3
MIRA 59
20 610
31/ 3
TRUB 380
1 120
31/ 3
CTRA 610
30/ 3
5 370
31/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
30/ 3
75 4.125
31/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
30/ 3
31/ 3
1/ 4
4/ 4
5/ 4
Turis Singapura dominasi kunjungan ke Kepri TANJUNG PINANG: Jumlah wisatawan asal Singapura yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau sepanjang Februari 2011 mencapai 65.774 orang atau 50,39% dari total turis yang datang ke provinsi itu. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung selama Februari 2011 mencapai 130.531 orang atau naik 14,53% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Total wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepri selama Februari 2011 sekitar 66,13% masuk melalui Kota Batam dengan jumlah wisatawan sebanyak 86.318 orang. “Wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada Februari 2011 didominasi wisman berkebangsaan Singapura dengan Januari persentase sebesar 50,39% dari jumlah 113.975 wisman pada Februari 2011,” ujar data BPS ri. Kepri.
Februari
130.531
kerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan layang nontol di sekitar Prapanca, Jakarta, kemarin. Pemprov DKI Jakarta memastikan pembangunan dua jalan layang nontol di DKI Jakarta tidak menyalahi aturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi DKI Jakarta. BISNIS/RAHMATULLAH
Kunjungan turis ke Provinsi Kepri 2011 Sumber: BPS Kepri
TAK LANGGAR ATURAN: Seorang pe-
BISNIS/SUS/ILHAM NESABANA
NUSANTARA Bringin Life jamin kebun sawit MEDAN: Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menjalin kerja sama dengan PT Bringin Life untuk melindungi perkebunan kelapa sawit rakyat dari kegagalan. Ketua Apkasindo Anizar Simanjuntak mengatakan kerja sama itu dikukuhkan dalam memorandum of understanding (MoU) dengan Bringin Life untuk mengansuransikan perkebunan sawit rakyat yang akan ditanam ulang. “Selama ini, tidak ada yang melindungi tanaman sawit rakyat dari gagal tanam. Kami menggandeng Bringin Life untuk melindungi para petani dari gagal tanam,” ujarnya kemarin. Langkah itu, menurut dia, merupakan terobosan yang dilakukan Apkasindo melindungi perkebunan kelapa sawit dari kegagalan. Selama ini, Anizar menyatakan biaya yang harus ditanggung petani untuk menanam ulang (replanting) mencapai Rp30 juta-Rp40 juta per ha. (BISNIS/MSI)
Bank Riau Kepri peroleh modal PEKANBARU: Pemprov Kepulauan Riau akhirnya mengambil langkah menyertakan modal sebesar Rp225 miliar di Bank Riau Kepri untuk memperkuat bank kebanggaan Provinsi Riau dan Kepri itu. Direktur Utama Bank Riau Kepri Erzon mengatakan penandatanganan nota kesepahaman itu merupakan kelanjutan dari berbagai pembahasan komitmen dari dua pemerintah daerah yang terpisah dan menyatu kembali dalam dalam suatu wadah perbankan yakni Bank Riau Kepri. “Melalui kerja sama ini diharapkan apa yang menjadi tujuan didirikannya Bank Pembangunan Daerah [BPD] dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dapat terwujud,” ujarnya kemarin. Penandatanganan nota kesepahaman penyertaan modal itu dilakukan Gubernur Riau M Rusli Zainal, Gubernur Kepri M Sani, dan Direktur Utama Bank Riau Erzon di Pekanbaru. (BISNIS/K12)
Penerimaan pajak daerah meleset Pemprov DKI genjot penerimaan pajak reklame dan parkir OLEH TH. D. WULANDARI Bisnis Indonesia
BBN-KB 3.964 4.000
JAKARTA: Realisasi penerimaan pajak daerah Provinsi DKI Jakarta pada triwulan I/2011 hanya mencapai Rp3,1 triliun atau meleset dari target awal sebesar Rp3,42 triliun.
PKB
Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Iwan Setiawandi mengatakan penerimaan pajak daerah selama Januari-Maret 2011 baru mencapai 23% dari target sepanjang tahun ini sebesar Rp13,7 triliun. “Kami akan terus berupaya keras mencapai target pencapaian pajak daerah pada triwulan II/2011 terutama fokus pada peningkatan realisasi pajak reklame dan parkir,” katanya, kemarin. Iwan belum bisa memaparkan jenis pajak daerah yang penerimaannya meleset dari target dengan alasan tidak memegang data secara terperinci. Namun, dia menyatakan pihaknya akan menggenjot penerimaan pajak daerah pada triwulan II/2011 hingga 50% dari total target pendapatan pajak daerah sepanjang tahun ini sebesar Rp13,7 triliun. Iwan melanjutkan pihaknya segera memfokuskan peningkatan pajak reklame dan parkir menyusul penerimaan kedua jenis pajak itu masih di bawah target pada 2010. “Akan kami geber pencapaian dua pajak itu dengan memanfaatkan gerai pajak yang sudah didirikan di beberapa mal di Jakarta,” jelas dia. Iwan menambahkan pihaknya telah menginstruksikan peningkatan kinerja gerai pajak yang ada di bebe-
PBB-KBm
3.089 3.500
BPHTB
0 2.000
Pajak restoran 835 900
Pajak hotel 732 815 727 700
Proyeksi perolehan pajak daerah (miliar rupiah) 2010
2011
Pajak penerangan jalan 456 465
Pajak hiburan 282 350
Pajak reklame 229 330
Pajak air bawah tanah 146 190
Pajak parkir 124 185
Sumber: Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta, 2011
BISNIS/ILHAM NESABANA
rapa pusat perbelanjaan dengan mempermudah proses pembayaran pajak. Dengan pendekatan itu, imbuh dia, target pajak daerah bisa tercapai. Selain itu, dia mengungkapkan pihaknya akan menambah jumlah wajib pajak melalui penerapan pajak online di restoran, rumah makan, dan tempat hiburan.
Pajak online Pada tahun lalu, Dinas Pelayanan Pajak DKI telah mencatat 499 wajib pajak yang menerapkan sistem online. Sepanjang tahun ini, Iwan menargetkan wajib pajak yang memanfaatkan sistem online bertambah ku-
rang lebih 301 wajib pajak sehingga pencatatan 800 wajib pajak online bisa terwujud. “Tapi selama 3 bulan terakhir jumlah wajib pajak online belum bertambah karena kami sedang melakukan pendekatan wajib pajak yang mau secara sukarela dipasangkan sistem pajak online,” ujar Iwan. Dalam kesempatan terpisah, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyampaikan realisasi pendapatan kas daerah pada tahun lalu mencapai Rp23,03 triliun atau naik 100,27% dari target yang ditetapkan sebesar Rp22,96 triliun. Dalam laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) 2010, Fauzi memaparkan sepanjang tahun lalu beberapa komponen pajak daerah ternyata tidak melampaui target seperti pajak reklame dan parkir. Kondisi itu, lanjut dia, dipicu oleh pemberlakuan pembatasan penyelenggaraan reklame di wilayah kendali ketat sekaligus penghentian sementara proses perizinan reklame yang memanfaatkan prasarana kota. “Berkembang pesatnya alternatif media promosi sehingga terjadi peralihan penggunaan media luar ruang ke penggunaan media elektronik dan media massa,” ujar Fauzi dalam Rapat Paripurna di DPRD DKI. Khusus pajak parkir yang meleset dari target, dia menyatakan dipicu peralihan domisili pool bus dari Jakarta ke beberapa kota penyangga seperti Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Selain itu, tambah Fauzi, penurunan pajak parkir disebabkan oleh wajib pajak yang tidak disiplin dalam pembayaran parkir sehingga membuat pendapatan tarif parkir tidak masuk ke kas daerah. (HENDRA WIBAWA) (
[email protected])
Balikpapan bentuk lembaga penjamin kredit BISNIS INDONESIA
BALIKPAPAN: Pemerintah Kota Balikpapan segera membentuk Lembaga Penjaminan Kredit Daerah untuk memudahkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah mengakses industri perbankan. Walikota Balikpapan Imdaad Hamid mengatakan pembentukan Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (LPKD) itu akan melibatkan Bank Indonesia guna membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selama ini, menurut dia, pelaku UMKM kesulitan mengakses kredit perbankan sehingga menurunkan daya saing sektor itu. “Kami bekerja sama dengan Bank Indonesia segera membentuk LPKD untuk meningkatkan akses UMKM dengan perbankan,” ujarnya kemarin. Imdaad menjelaskan terdapat tiga masalah utama yang menyebabkan sektor UMKM kurang tersentuh perbankan. Pertama, pelaku UMKM belum memiliki manajemen yang baik sehingga perbankan enggan mendukung sektor usaha itu. Kedua, pelaku UMKM
belum memiliki manajemen pemasaran produk yang baik sehingga keberlangsungan produksi bisa terjamin. Ketiga, pelaku UMKM tidak memiliki pencatatan keuangan yang dapat dilaporkan sebagai laporan kerja. “Banyak di antara UMKM yang terlilit dengan masalah ini tetapi memiliki potensi usaha yang cukup bagus. Dengan sedikit pelatihan dan pengembangan, UMKM ini bisa tumbuh dan berkembang,” tegas Imdaad.
Dukungan BI Sementara itu, Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Balikpapan Tutuk SH Cahyono mengatakan pihaknya siap mendukung pembentukan LPKD di Balikpapan. Sampai dengan saat ini, dia menuturkan baru dua daerah di Indonesia yang telah membentuk LPKD yaitu Jawa Timur dan Bali. “Kami mendukung upaya Pemkot Balikpapan dalam membentuk LPKD,” ujar Tutuk. Dia mengungkapkan LPKD bisa memicu perkembangan usaha mikro yang ada di Balikpapan karena akses UMKM ke perbankan menjadi lebih mudah. (22)
Aetra bangun 2 hidran umum OLEH NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Aetra Air Jakarta (Aetra), operator air bersih wilayah timur Jakarta, meresmikan pengoperasian dua unit hidran umum masing-masing Hidran Bangkit dan Hidran Berkah di Pademangan Timur, Jakarta Utara. Sekretaris Perusahaan Aetra Yosua L. Tobing mengatakan pihaknya menetapkan harga jual air bersih kedua hidran itu yakni Rp3.000 per 180 liter untuk warga Pademangan Timur, Jakarta Utara. Menurut dia, harga air bersih dari hidran umum itu jauh lebih murah dibandingkan dengan harga jual pedagang air pikulan sebesar Rp2.000 per 40 liter. ”Aetra memberikan tarif
sosial kepada Kelompok Swadaya Pengguna Air sebesar Rp1.050 per m3 atau Rp1,05 per liter flat sehingga dapat menjual kepada pelanggan hanya Rp3.000 per 180 liter atau Rp16,6 per liter,” katanya, kemarin. Dia menjelaskan dua hidran itu berlokasi di Jalan Pademangan Timur No. 8, RT.01 RW.10 Kelurahan Pademangan Timur yang diresmikan bersamaan dengan kegiatan penanaman pohon penghijauan dan pengobatan gratis bagi warga setempat. Bringin Life jamin kebun sawit. Menurut Yosua, pengoperasian hidran umum untuk sedikitnya 2.000 jiwa di RW 10 Kelurahan Pademangan Timur itu juga bisa menguntungkan warga karena dikelola dalam bentuk Lembaga Keuangan Mikro.