Karakterisasi BaFe12O19 Koersivitas Tinggi Hasil Sintesis dengan Metode Kopresipitasi Kimia (Didin)
ISSN 1411 – 3481
KARAKTERISASI BaFe12O19 KOERSIVITAS TINGGI HASIL SINTESIS DENGAN METODE KOPRESIPITASI KIMIA Didin S. Winatapura, E. Sukirman, Siti W dan Safei Purnama Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15313 E-mail:
[email protected] Diterima:15-05-2013 Diterima dalam bentuk revisi: 10-06-2013 Disetujui: 24-07-2013
ABSTRAK KARAKTERISASI BaFe12O19 KOERSIVITAS TINGGI HASIL SINTESIS DENGAN METODE KOPRESIPITASI KIMIA. Bahan magnet BaFe12O19 dengan koersivitas dan magnetisasi tinggi telah berhasil disintesis dengan metode kopresipitasi kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bahan magnet BaFe12O19 yang memiliki sifat magnet tinggi dengan metode kopresipitasi kimia tanpa modifikasi dan tanpa pemberian surfaktan. Prekursor BaFe12O19 diperoleh dari campuran larutan Fe(NO3)3.9H2O dan Ba(NO3)2.6H2O dengan perbandingan mol Fe3+/Ba2+ = 7,4. Proses kopresipitasi BaFe12O19 dilakukan pada suhu sekitar 50 oC, menggunakan NaOH 1M, hingga dicapai larutan prekursor dengan pH 12. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa prekursor BaFe12O19 setelah sintering 900 dan 1000 oC membentuk sistem fase barium heksaferit, BaFe12O19. Nilai koersivitas intrinsik yang tinggi, Hci 5,0 kOe diperoleh dari prekursor BaFe12O19 setelah sintering 900oC selama 5 jam. Nilai Hci yang diperoleh dari penelitian ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai Hci produk komersial yang hanya 1,7 kOe. Nilai Hci tinggi ini sangat erat kaitannya dengan ukuran kristalit BaFe12O19 yang sangat halus. Hal ini didukung oleh hasil pengamatan dengan Transmission Electron Microscope (TEM) yang menunjukkan bahwa BaFe12O19 yang dihasilkan memiliki ukuran partikel sekitar 200 nm. Dari hasil kegiatan penelitian ini dapat diperoleh bahan magnet BaFe12O19 koersivitas tinggi yang dapat diaplikasikan sebagai komponen pembangkit energi. Kata kunci : magnetisasi, koersivitas, heksaferit, kopresipitasi kimia ABSTRACT CHARACTERIZATION OF HIGH COERCIVITY BaFe12O19 SYNTHESIZED WITH CHEMICAL CO-PRECIPITATION METHOD. BaFe12O19 magnetic materials with high coercivity has been successfully synthesized by chemical co-precipitation method. The purpose of this research is to obtain BaFe12O19 magnetic materials that have high magnetic properties with coprecipitation method, without modification and surfactant application. BaFe12O19 heksaferit precursors were obtained from the mixture of Fe(NO3)3.9H2O and Ba(NO3)2.6H2O solution with a mole ratio of Fe3+/Ba2+ was 7.4. Co-precipitation process of BaFe12O19 take place in the temperature of 50oC using 1M of NaOH, to reach a solution of pH 12. The result showed that BaFe12O19 precursor formed heksaferit barium phase system, BaFe12O19, after sintering 900 and 1000oC. High intrinsic coercivity value, Hci 5.0 kOe, was obtained from BaFe12O19 precursors after sintering 900oC for 5 hours. The value of Hci obtained from this research are much higher when compared with the Hci value of commercial products that only 1.7 kOe. This high Hci values are closely related to the crystallite size of very smooth BaFe12O19. This is supported by Transmission Electron Microscope (TEM) observations, which showed that produced BaFe12O19 has a particle size approximately 200 nm. From this research, it can be obtained high coercivity BaFe12O19 magnetic that can be applied as a energy generating component. Keywords: magnetization, coercivity, hexaferrite, chemical co-precipitation
79
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology Vol. 14, No 2, Agustus 2013; (79-88)
1.
ISSN 1411 - 3481
menambahkan
PENDAHULUAN Bahan magnet heksaferit tipe M,
(cetyltrimethyl
surfaktan
CTAB
ammonium
bromide);
seperti (Ba,Sr)Fe12O19 telah banyak diteliti
kemudian dilakukan sinter pada 800, 1000
dan dikembangkan para peneliti karena
dan 1200C masing-masing selama 2 jam.
memiliki sifat-sifat magnetik yang relatif kuat,
Hasil analisis menunjukkan bahwa harga
seperti
Ms/Hc pada cuplikan hasil sinter 800, 1000
koersivitas
intrinsik,
medan
anisotropis magnetik, magnetisasi saturasi
dan
dan suhu Curie yang tinggi. Selain itu juga
45,13/4347;
memiliki stabilitas kimia dan resistivitas korosi yang sangat baik (1,2).
1200C
berturut-turut
adalah
46,65/4358 dan 49,85 /669,9
-1
emu.g /Oe (5).
Bahan ini
Rashad dan Ibrahim (6) melakukan
telah digunakan secara luas antara lain
sintesis serbuk BaFe12O19 dengan metode
dalam fabrikasi magnet permanen komersial,
kopresipitasi
penyimpan data komputer, media magnetic
menggunakan
recording, fluida magnetik untuk aplikasi
dimana
biomedis dan peralatan gelombang mikro
ultrasonik pada suhu ruang selama 1 jam
(3,4).
dan ditambahkan 2% KNO3, 500 ppm CTAB
yang
dimodifikasi
metode
sono-chemistry;
prekursor
diberi
gelombang
Teknik sintesis (Ba/Sr)M dapat dibagi
dan asam oksalat. Pada penelitian ini BaM
ke dalam teknik fisika dan teknik kimia.
disintesis menggunakan perbandingan mol
Teknik fisika yang biasa digunakan adalah
Fe3+/Ba2+ = 8,0 dan prekursor disinter pada
metode reaksi padat, metode ini mudah
suhu bervariasi, yakni 800, 900 dan 1200 C
dilakukan
masing-masing
namun
memerlukan
suhu
selama
2
jam.
Hasil
sintering yang cukup tinggi, minimal 1000C,
karakterisasi menunjukkan bahwa harga
dan hasilnya seringkali berupa partikel-
magnetisasi saturasi tertinggi dari bahan
partikel kasar dan kurang homogen.
BaM yang terbentuk adalah Ms = 60,2 emu/g,
Untuk memperoleh (Ba/Sr)M yang
dan koersivitas Hc = 999 Oe.
terdiri dari partikel-partikel homogen, halus
S. Ray et al (7) telah melakukan
dan reprodusibel, maka digunakan teknik
sintesis kristal nano BaM dan SrM dengan
kimia yaitu teknik kopresipitasi. Dengan
metode
metode tersebut sintesis dapat dilakukan
perlakuan panas pada suhu 800C hingga
pada
1200C dengan laju pemanasan 30C/min
suhu
diproduksi
relatif dalam
rendah skala
dan
besar,
dapat karena
dalam
kopresipitasi.
lingkungan
Prekursor
nitrogen.
diberi
Dengan
stoikiometri terkontrol dan pencampuran
meningkatnya suhu sinter, Ms meningkat
unsur penyusunnya homogen.
dari 1,94 menjadi 31,05 emu/g untuk BaM,
Metode kopresipitasi telah banyak dimanfaatkan untuk proses sintesis fase BaM, antara lain oleh Radwan et al (5). Selain
menyusutkan
Fe3+/Ba2+
hingga
perbandingan 8,
mereka
sedangkan untuk SrM, harga Ms meningkat dari 2,44 menjadi 43,38 emu/g. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis
mol
fase BaM dengan metode kopresipitasi, tapi
juga
perbandingan
mol
Fe3+/Ba2+
diperkecil 80
Karakterisasi BaFe12O19 Koersivitas Tinggi Hasil Sintesis dengan Metode Kopresipitasi Kimia (Didin)
hingga 7,4, sedangkan perlakuan panas
ISSN 1411 – 3481
mortar agate hingga berbentuk serbuk halus.
(sinter) dilakukan pada suhu 900 dan
Serbuk
prekursor
dimasukkan
ke
1000C, masing-masing selama 5 jam.
dalam cetakan hingga merata ke setiap
Jumlah mol Ba2+ diperbesar lagi mengingat
bagian, kemudian ditekan dengan tekanan P
rendahnya kelarutan Ba
2+
di dalam air.
= 3000 psi (pounds per square inch) selama
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan
1
sampai
2
menit,
bahan magnetik BaM yang memiliki nilai
prekursor
saturasi magnetik dan koersivitas yang
diameter, = 1 cm dan tebal, d = 1-2 mm.
tinggi melalui suatu proses sintesis yang
Pelet disinter di dalam tungku pada suhu
lebih sederhana, yakni metode kopresipitasi
900 dan 1000C selama masing-masing 5
tanpa modifikasi dan tanpa pemberian
jam dengan laju kenaikan suhu 450C per
surfaktan.
jam. Pendinginan dilakukan di dalam tungku
dalam
hingga
bentuk
diperoleh
pelet
dengan
selama 2,5 jam hingga dicapai suhu ruang. 2.
TATA KERJA
Cuplikan tersebut berturut-turut disebut B9
Sintesis BaFe12O19 dilakukan dengan
dan B10. Kualitas cuplikan hasil penelitian
metode kopresipitasi kimia. Bahan baku
ini dibandingkan dengan cuplikan produk
berupa
komersial yang selanjutnya cuplikan ini
serbuk
Fe(NO3)3.9H2O
dan
Ba(NO3)2.6H2O (Katalog Merck) dengan
disebut sebagai SM.
perbandingan mol 7,4 dilarutkan dalam 100
Analisis
kualitatif
fase
di
dalam
ml air demineralisasi, kemudian diaduk
cuplikan
dengan magnetic stirrer selama 2 jam
difraktometer sinar X menggunakan XRD
dengan suhu larutan prekursor dijaga sekitar
Philips, jenis PW1710 dengan target Cu, =
50C
Selanjutnya,
1,5406 Å, dan daerah pengukuran 2 : 10-
NaOH
80. Data pola difraksi sinar X (XRD)
sambil dialiri
larutan
dititrasi
udara.
dengan
1M
dilakukan
dengan
teknik
menggunakan peristaltic pump pada skala
kemudian
30. Setelah larutan mencapai pH 12, titrasi
Rietveld
menggunakan
dihentikan, tapi larutan terus diaduk dengan
RIETAN
(8,9).
magnetic
diamati dengan Scanning dan Transmission
stirrer
dengan
suhu
larutan
prekursor dipertahankan tetap konstan. Larutan dibiarkan selama 2 jam,
Electron
dianalisis
dengan perangkat
Struktur
Microscope
metode
mikro
(SEM
lunak
cuplikan
dan
TEM).
Pengukuran sifat magnetik bahan dilakukan
kemudian dicuci dengan 0,01 M HNO3 untuk
di
menghilangkan NaNO3. Endapan dipisahkan
terpasang maksimum 1 T atau 10 kOe
dengan centrifuge pada laju putaran 5000
menggunakan
rpm selama 15 menit. Pencucian dan
Magnetometer (VSM) pada suhu ruang. Dari
pemisahan endapan dilakukan 2 sampai 3
kurva histeresis ditentukan magnet remanen
kali hingga dicapai pH larutan 7. Hasil
(r) dan koersivitas magnet intrinsik (Hci).
dalam
suatu
medan
magnet
Vibrating
yang
Sample
endapan prekursor dikeringkan di dalam oven dengan suhu 100C selama 24 jam. Setelah kering prekursor digerus dengan
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis dengan metode Rietveld 81
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology Vol. 14, No 2, Agustus 2013; (79-88)
berupa pola XRD dari bahan heksaferit o
ISSN 1411 - 3481
mendorong pertumbuhan sistem kristalit,
setelah proses sintering 900 dan 1000 C
sehingga menyebabkan sifat magnet yang
ditunjukkan pada Gambar 1a dan 1b. Pada
optimal sulit diperoleh.
pola XRD terlihat puncak-puncak difraksi
Pembentukan fase BaFe2O4 dan fase
yang cukup tajam, artinya kristal dari fase
-Fe2O3 (hematite) sangat mungkin terjadi.
heksaferit BaFe12O19 telah terbentuk dengan
Pertama, bahan awal yang direaksikan
baik. Hasil analisis dengan metode Rietveld
(reactants) yaitu nano -Fe2O3 dan amorf
menunjukkan bahwa pada rentang suhu
BaCO3 dalam bentuk butiran yang sangat
o
sintering 900-1000 C, sistem fase yang
halus, sehingga menyebabkan luas total
terbentuk
permukaan
didominasi
oleh
fase
utama
kontak
menjadi
besar
dan
BaFe12O19 dan sejumlah kecil impuritas non-
proses difusi semakin mudah terjadi. Ke dua,
magnetik. Fase tersebut teramati pada 2
dalam proses pencucian mungkin unsur Ba
23
o
yang
merupakan
(intermédiate)
fase
mono-ferit
perantara
banyak yang terbuang, sehingga terbentuk
BaFe2O4,
fase -Fe2O3 (10).
(diperlihatkan dengan tanda o pada Gambar 1).
Pola
XRD
menunjukkan
pada
bahwa
Gambar
fase
1
BaFe12O19
BaFe2O4
heksaferit telah terbentuk dengan baik dan
memiliki sifat anti-feromagnetik, bila dalam
memiliki lebar puncak relatif besar, artinya
jumlah cukup besar dapat menurunkan sifat
mencirikan ukuran partikel sangat halus.
magnetik bahan heksaferit. Fase perantara
Hasil
(BaFe2O4) muncul secara dominan pada
menunjukkan bahwa sifat magnet bahan
pemanasan suhu rendah, dibawah suhu
BaFe12O19
Fase
o
900 C
(10)
perantara,
dan
seperti
hilang
pada
pemanasan lebih besar dari 1000
suhu o
C.
Pemanasan dengan suhu tinggi cenderung
pengukuran
pengendap koersivitas
hasil
menggunakan
sintesis
NaOH magnet
menggunakan
mempunyai yang
VSM,
tinggi
nilai seperti
diperlihatkan Gambar 2.
Gambar 1. Hasil analisi Rietveld dari pola XRD serbuk BaFe12O19 setelah sintering 900 (a) dan 1000oC (b).
82
Karakterisasi BaFe12O19 Koersivitas Tinggi Hasil Sintesis dengan Metode Kopresipitasi Kimia (Didin)
ISSN 1411 – 3481
magnetik
mencapai 5,0 kOe dan 30,70 emu/gr,
dengan VSM berupa kurva histeresis atau
setelah sintering 900oC (B9). Nilai Hci yang
kurva
diperoleh mendekati nilai Hci tertinggi dari
Hasil
pengukuran
magnetisasi.
sifat
Kurva
tersebut
menyatakan hubungan antara magnetisasi,
hasil
(emu/g)
SrO.6Fe2O3
terhadap
medan
magnet
penelitian
dengan
dan
bahan
magnet
menggunakan
TMOH
terpasang, H(kOe). Dari kurva magnetisasi
dengan Hci = 6,0 kOe (10). Namun demikian,
diperoleh
seperti
bahan magnet BaFe12O19 hasil dari kegiatan
medan koersiv atau koersivitas magnet
ini dapat digolongkan ke dalam bahan
intrinsik (Hci), magnetisasi remanen (r) dan
magnet barium heksaferit berenergi tinggi
magnetisasi
dan berpotensi dapat diaplikasikan sebagai
beberapa
saturasi
parameter
(s)
bila
medan
bahan komponen pembangkit energi.
terpasang lebih besar dari 1 T. Kurva histerisis pada Gambar 2,
Tingginya koersivitas magnet intrinsik
memperlihatkan bahwa koersivitas magnet
BaFe12O19 setelah sintering 900oC (B9)
intrinsik (Hci) dan magnet remanen (r)
berkaitan
bahan
magnet
BaFe12O19
berturut-turut
dengan
ukuran
kristalit
yang
sangat halus.
Gambar 2. Kurva histerisis serbuk magnet BaFe12O19 setelah sintering 900oC (B9) dan 1000oC (B10).
a
b
o o Gambar 3. TEM bright field image dari BaFe12O19 setelah sintering 900 C (B9) (a) dan 1000 C (B10) (b).
83
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology Vol. 14, No 2, Agustus 2013; (79-88)
Dari
hasil
pengamatan
TEM
ISSN 1411 - 3481
heksaferit BaFe12O19 pada suhu rendah.
menggunakan metode bright field image
Proses
terlihat
rendah dapat memperlambat mekanisme
bahwa
kristalit
BaFe12O19 hasil
pembentukan
fase
pada
suhu
kopresipitasi
pertumbuhan kristalit, sehingga koersivitas
menggunakan larutan pengendap NaOH,
magnet bahan yang sangat besar dapat
memiliki dimensi ukuran kristalit sekitar 200
dicapai dengan kristalit yang diperoleh
nm (Gambar 3a). Pada Gambar 2 terlihat
mendekati single domain, karena proses
sintesis
dengan
metode
o
(B10)
magnetisasi yang terjadi merupakan akibat
menyebabkan koersivitas magnet intrinsik
rotasi spin, dan bukan proses pergerakan
BaFe12O19 turun menjadi Hci = 3,5 kOe.
dinding domain (12).
kenaikan
Kondisi
suhu
ini
sintering
terkait
1000 C
dengan
proses
Sifat
magnet
seperti
magnetisasi
pertumbuhan kristalit yang semakin besar,
dapat ditingkatkan dengan memperbesar
mencapai hampir tiga kali lipat ukuran
perbandingan mol Fe/Ba dari bahan baku,
kristalit B9 seperti terlihat pada Gambar 3b.
sebaliknya magnet saturasi rendah dapat
Koersivitas
magnet
heksaferit
diperoleh pada perbandingan mol Fe/Ba
BaFe12O19 yang diperoleh dalam kegiatan
yang kecil. Hal ini bisa terjadi karena
penelitian ini sangat tinggi bila dibandingkan
terdapat kekosongan (vacant) pada posisi
dengan
produk
spin up Fe. Dengan meningkatkan rasio mol
komersial dengan koersivitas yang hanya
Fe/Ba, maka posisi kekosongan dapat diisi
1,7 kOe, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
oleh Fe, sehingga saturasi magnet yang
Nilai koersivitas magnet yang tinggi ini
optimal atau tinggi dapat tercapai. Jadi pada
sangat mungkin disebabkan oleh ukuran
bahan magnet keras (hard magnetic) sifat
partikel heksaferit BaFe12O19 sangat halus.
magnet
Ukuran kristalit prekursor yang sangat halus
memperbesar
dapat
(5,13).
koersivitas
mendorong
magnet
terbentuknya
fase
bisa
ditingkatkan perbandingan
mol
dengan Fe/Ba
Gambar 4. Kurva histerisis serbuk magnet heksaferit dari produk komersial. 84
Karakterisasi BaFe12O19 Koersivitas Tinggi Hasil Sintesis dengan Metode Kopresipitasi Kimia (Didin)
ISSN 1411 – 3481
Gambar 5. Hasil analisis Rietan dari pola XRD serbuk heksaferit produk komersial memperlihatkan pola difraksi single phase.
a
b
Gambar 6. Morfologi heksaferit BaFe12O19 setelah sintering 900oC (B9) (a) dan morfologi heksaferit produk komersial (b).
Hasil analisis Rietan dari pola XRD
dengan SEM pada Gambar 6, terlihat jelas
serbuk heksaferit komersial dapat dilihat
bahwa ukuran partikel heksaferit produk
pada Gambar 5. Tampak bahan serbuk
komersial lebih besar bila dibandingkan
heksaferit produk komersial menampilkan
dengan ukuran partikel yang dihasilkan oleh
pola difraksi berfase tunggal. Pola XRD
penelitian ini. Ukuran kristalit yang besar
serbuk heksaferit komersial ini diidentifikasi
tersebut
nilai
koersivitas
heksagonal,
magnet bahan terukur hanya 1,7 kOe, jauh
menurut kartu indeks JSPDS nomor 39-
lebih rendah dibanding hasil penelitian ini
1433.
yaitu Hci = 5,0 kOe.
sebagai struktur
BaFe12O19
menghasilkan
Puncak difraksi yang relatif sangat
Sintesis barium heksaferit BaFe12O19
tajam mencerminkan bahan mengkristal
dengan metode kopresipitasi mempunyai
sempurna. Lebar puncak difraksi yang relatif
karakteristik
sempit menunjukkan bahwa ukuran kristalit
tunggal (single domain), sedangkan bahan
bahan relatif besar, ini dapat dijelaskan dari
heksaferit produk komersial menampilkan
hasil
karakteristik bahan mendekati multi domain
pengamatan
dengan
SEM
pada
Gambar 6. Dari data hasil pengamatan
(14,15).
bahan
Koersivitas
terdiri
dari
magnet
domain
intrinsik 85
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology Vol. 14, No 2, Agustus 2013; (79-88)
ISSN 1411 - 3481
BaFe12O19 produk komersial lebih kecil
influence of nanomilling on the
dibanding dengan BaFe12O19 hasil penelitian
formation of Ba-hexaferrite. Rev Adv
ini, besarnya sekitar 41%.
Mater Sci 2008;18:317-21. 2.
4.
Synthesis of strontium hexaferrite
KESIMPULAN Pada
Drmota A, Žnidarsic A, Kosak A.
penelitian
ini,
nanopartikel
nanoparticles prepared using co-
heksaferit BaFe12O19 telah berhasil disintesis
precipitation method and microemulsion
dengan
processing. Journal of Physics:
metode
kopresipitasi
kimia.
Koersivitas magnet intrinsik bahan heksaferit BaFe12O19 besarnya
disinter 5,0
dibanding
pada
kOe,
dengan
o
suhu
jauh
900 C
lebih
koersivitas
Conference Series 2010; 200082005. 3.
besar
Ridwan. Magnet dan kemagnetan: dari aplikasi sederhana hingga fusi nuklir.
magnet
Orasi Pengukuhan Profesor Riset
intrinsik bahan heksaferit produk komersial
Bidang Zat Padat, Serpong 13
yang besarnya 1,7 kOe. Koersivitas magnet
Desember 2010.
yang tinggi berkaitan dengan ukuran kristalit
4.
Jotania RB, Khomane RB, Deshpande
bahan heksaferit BaFe12O19 yang sangat
AS, Chauhan CC, Kulkarni BD.
halus, sesuai dengan pengamatan SEM dan
Physical and magnetic properties of
TEM. Hasil pengamatan SEM dan TEM
barium calcium hexaferrite nano-
menunjukkan
kristalit
particles synthesized by water-in-oil
BaFe12O19 memiliki dimensi kristalit sekitar
reverse micelle and co-precipitation
200
techniques. J Sci Res 2009;1:1-13.
nm,
bahwa
ukuran
mendekati
domain
hasil
pengujian,
Berdasarkan
tunggal. bahan
5.
Radwan M, Rashad MM, Hessien MM.
heksaferit BaFe12O19 yang dihasilkan dapat
The influence of Fe/Ba molar ratio of
diaplikasikan
barium hexaferrite nanoparticles
sebagai
komponen
pembangkit energi.
prepared by chemicals co-precipitation. Journal of Mat Process Tech
5.
2007;181:106-9.
UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan
kepada
Prof.
terimakasih
disampaikan
Dr.
yang
Ridwan
6.
telah
Rashad MM, Ibrahim IA. Synthesis and magnetic properties of nanocrystalline
membantu hingga selesainya penelitian ini.
hexaferrite prepared by co-precipitation
Demikian
and sono-chemistry method. Journal of
pula
kepada
Kepala
PTBIN,
Kepala BKAN, Ka Bag TU dan teman-teman
Magnetism and Magnetic Materials
yang telah membantu kelancaran jalannya
2011;323:2158-64.
kegiatan litbang ini. Litbang ini dibiayai oleh
7.
proyek Riset Insentif KNRT – BATAN 2011.
Ray S, Nath SK, Kumar A, Agarwala RC, Agarwala V, Chaudhari GP, et al. Advanced materials research
6.
DAFTAR PUSTAKA
nanomaterials and devices: processing
1.
Gyula K, Sanady AC., Laszlo T, Istvan
and applications 2009;67:203-8.
S, Pap K, Sztaniszlav A, et al. The
8.
Engkir Sukirman, Syahfandi Ahda. 86
Karakterisasi BaFe12O19 Koersivitas Tinggi Hasil Sintesis dengan Metode Kopresipitasi Kimia (Didin)
Analisis kualitatif dan kuantitatif fase NaBiTiO2 dengan teknik difraksi sinar-X
9.
ISSN 1411 – 3481
Wiley & Sons; 1990. 13. Pooja C, Puneet S. Preparation and
menggunakan metoda rietveld. J Sains
characterization of barium hexaferrite
Materi Indonesia 2011;13:69-74.
by barium monoferrite. A dissertation
Tang X, Yang YG. Composition and
submitted in the partial fulfilment of the
magnetic properties of M-Ba ferrite
award of degree of master of
powders fabricated via sugar-nitrates
technology in materials and
process. Materials Science Poland
metallurgical engineering. Patiala:
2009;27: 529-37.
School of Physics & Material Science,
10. Ridwan, Didin S Winatapura. Karakterisasi stronsium heksaferit
Thapar University; 2010. 14. Robert C, O’Handley. Modern magnetic
koersivitas tinggi hasil sintesis dengan
materials, principles and applications.
metode ko-presipitasi. Indonesian
Canada: John Wiley & Sons; 2000.
Journal of Materials Science 2012;13:141-5. 11. Ping Xu, Xijiang Han, Maoju Wang.
15.Doroftei C, Rezlescu E, Popa PD, Rezlescu N. The influence of the technological factors on strontium
Synthesis and magnetic properties of
hexaferrites with lanthanum substitution
BaFe12O19 hexaferrite nanoparticles by
prepared by self-combustion method. J
a reverse micro-emulsion technique. J
Optoelectron Adv Mater 2006;8:1023.
Phys Chem C 2007; 111:5866–70. 12. Rollin J, Parker. Advances in permanent magnetism. New York: John
87
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology Vol. 14, No 2, Agustus 2013; (79-88)
ISSN 1411 - 3481
88