KAMPUNG KOTA BANDUNG Penulis : Pele Widjaja Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. : 0274-889836; 0274-889398 Fax. : 0274-889057 E-mail :
[email protected]
Widjaja, Pele KAMPUNG KOTA BANDUNG/Pele Widjaja - Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2013 x + 200 hlm, 1 Jil.: 26 cm. ISBN: 978-602-262-108-9
1. Arsitektur
I. Judul
KATA PENGANTAR Buku ini disusun guna memperkaya khasanah pengetahuan mengenai salah satu bentuk permukiman yang khas di kota Bandung yang disebut kampung-kota. Merujuk pada judul, buku ini memberikan perhatian
KATA PENGANTAR
terhadap penelusuran historis dan pengupasan konsep-konsep yang terkait dengan eksistensi, keberlanjutan dan dinamika perubahan kampung-kota seiring dengan sejarah perkembangan kota Bandung serta dampaknya terhadap pembentukan citra kota. Sebagaimana diketahui bahwa buku-buku yang membahas mengenai sejarah perkembangan kota Bandung dengan menempatkan kampung-kota sebagai Buku ini disusun guna memperkaya khasanah pengetahuan mengenai salah satu bentuk permukiman yang pusat perhatian utama masih sangatlah langka. Kehadiran buku ini diharapkan dapat mengisi kekosongan khas di kota Bandung yang disebut kampung-kota. Merujuk pada judul, buku ini memberikan perhatian tersebut. terhadap penelusuran historis dan pengupasan konsep-konsep yang terkait dengan eksistensi, keberlanjutan dan buku dinamika perubahan dengan sejarah perkembangan kota Bandung Tujuan penulisan ini adalah untukkampung-kota melengkapi seiring bahan pustaka mengenai kampung-kota. Bagi dunia serta dampaknya terhadap pembentukan citradikota. Sebagaimana bahwa yang akademik khususnya bagi mahasiswa arsitektur Indonesia, buku inidiketahui diharapkan dapatbuku-buku menjadi bacaan membahassehingga mengenai sejarah perkembangan dengan menempatkan referensi mereka memperoleh bahankota yangBandung dapat dijadikan pegangan, baik kampung-kota dalam proses sebagai belajar pusat perhatian sangatlah langka.dan Kehadiran buku kota ini diharapkan dapat mengisi maupun menelitiutama dalammasih bidang perumahan permukiman serta arsitektur kota dikekosongan Indonesia, tersebut. kota Bandung. khususnya Tujuan buku adalah untuk bahan pustaka mengenai kampung-kota. dunia Materi penulisan utama buku ini ini merupakan suatumelengkapi kajian khusus yang disusun berdasarkan rangkaianBagi informasi akademik khususnyakampung bagi mahasiswa arsitekturyang di Indonesia, ini diharapkan dapat sumber-sumber menjadi bacaan mengenai eksistensi di kota Bandung bersumberbuku dari berbagai teks sejarah, referensi memperoleh bahan yang dapat dijadikan baik dalam belajar literatur sehingga dan hasilmereka penelitian terkait. Tinjauan langsung lapangan pegangan, pun dilakukan untukproses memperoleh maupun bidang perumahandata dan historis permukiman kotadan serta arsitektur kota diserta Indonesia, informasimeneliti mutakhirdalam terkait kesinambungan yang ada masih dapat dilacak dilihat khususnya Bandung. pada saat ini. Penyusunan isi tulisan dalam buku ini bersifat retrospektif realitasnya kota di lapangan berdasarkan data historis yang ada, namun sistematika pembahasannya tetap runtun berdasarkan Materi utama buku ini merupakan suatu kajian khusus yang disusun berdasarkan rangkaian informasi pembabakan kesejarahan perkembangan Kota Bandung agar lebih mudah dihayati. mengenai eksistensi kampung di kota Bandung yang bersumber dari berbagai teks sejarah, sumber-sumber literatur danpembahasan hasil penelitian terkait. Tinjauan langsung lapangan pun dilakukan untuk4 (empat) memperoleh Sistematika tentang Kampung-kota Bandung ini akan diuraikan ke dalam bab informasiisimutakhir terkait kesinambungan datamerupakan historis yang ada danmengenai masih dapat dilacak serta dilihat dengan sebagai berikut : Bagian pertama pengantar kampung-kota Bandung, realitasnya di lapangan padabahasan saat ini. Penyusunan isi tulisankampung-kota, dalam buku keterkaitan ini bersifat kampung-kota retrospektif mencakup beberapa pokok yaitu tentang pengertian berdasarkan yang ada, namun sistematika pembahasannya runtun berdasarkan terhadap citradata kotahistoris Bandung, persepsi terhadap kampung-kota serta isu-isutetap penting lainnya mengenai pembabakan kesejarahan Bandung. perkembangan Bandung agarmenelusuri lebih mudah dihayati. permukiman Kampung fenomena kampung-kota BagianKota kedua mencoba dasar-dasar Sistematika pembahasan tentang Kampung-kota Bandung ini akan diuraikan ke dalam 4 (empat) bab dengan isi sebagai berikut : Bagian pertama merupakan pengantar mengenai kampung-kota Bandung, mencakup beberapa pokok bahasan yaitu tentang pengertian kampung-kota, keterkaitan kampung-kota
literatur dan hasil penelitian terkait. Tinjauan langsung lapangan pun dilakukan untuk memperoleh informasi mutakhir terkait kesinambungan data historis yang ada dan masih dapat dilacak serta dilihat realitasnya di lapangan pada saat ini. Penyusunan isi tulisan dalam buku ini bersifat retrospektif berdasarkan data historis yang ada, namun sistematika pembahasannya tetap runtun berdasarkan
vi iv
KAMPUNG-KOTA BANDUNG
pembabakan kesejarahan perkembangan Kota Bandung agar lebih mudah dihayati.
3.1.4. Inlandsche dan Terbentuknya Etnis padakeMasa Koloniaal Sistematika pembahasan tentangGemeente Kampung-kota Bandung iniKampung akan diuraikan dalam 4 (empat) bab Staad Bandung 90 dengan isi sebagai berikut : Bagian (1906-1942) pertama merupakan pengantar mengenai kampung-kota Bandung, 3.1.5. pokok Kampong Verbetering 106 mencakup beberapa bahasan yaitu tentang pengertian kampung-kota, keterkaitan kampung-kota Kampung-kota dan Sistem Tonarigumi Pada Masa Jepanglainnya (1942-BANDUNG terhadap citra3.1.6. kota Bandung, persepsi terhadap kampung-kota serta Kekuasaan isu-isu KAMPUNG-KOTA penting mengenai ii 1945) 113 fenomena kampung-kota Bandung. Bagian kedua mencoba menelusuri dasar-dasar permukiman Kampung Kampung-kota Bandungkembali Pada Erapemahaman Pasca Kolonial (1945-sekarang) 116 di kota 3.2. Bandung dengan merunut bahwa eksistensi kampung-kota terkait dengan Penduduk Kampung-kota Pada Peristiwa Lautanberisi Api pembahasan suatu bentuk 3.2.1. budaya Eksodus bermukim masyarakat Sunda di Tatar Bandung.Bandung Bagian ketiga (1945-1950) dalam sejarah perkembangan kota Bandung. Pembahasan dilakukan 116 mengenai eksistensi kampung-kota 3.2.2.pembabakan Peristiwa DI/TII Terbentuknya kota Kampung Pengungsian di Kota 120 dengan membagi sejarahdan perkembangan Bandung ke dalam dua Bandung periodisasi utama Land-Use Planningadalah 1950 : Era Perencanaan Kotayaitu di Indonesia 122 perkembangan.3.2.3. Pembabakan pertama padaBaru era Politik Kolonial (1810-1945) era dimana secara 3.2.4. UUPA 1960 dan Sertifikasi di Kampung-Kota politik, Indonesia (Hindia Belanda) masih berada Tanah di bawah kekuasaan Pemerintah Kolonial Belanda124 dan Pengaruh Indonesia UUPD 1979 : Kampung-kota Masukkedua dalamadalah Struktur Formal berakhir pada3.2.5. masa Republik merdeka. Pembabakan pada era Pasca Kolonial Pemerintahan 127 (1945-sekarang). Bagian keempat sekaligus merupakan bagian penutup memaparkan rangkaian proposisi3.2.6. pemahaman Perkembangan Kampung-kota di Wilayah Periferi Kota (1965proposisi mengenai realitas dibalik eksistensi kampung-kota dan Bandung keberlanjutan kota Bandung. 1985) 131 Akhir kata, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah 3.2.7. Program Perbaikan Kampung 143 mendukung dan memungkinkan terbitnya buku ini. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat dalam 3.2.8. Aglomerasi Kampung-kota sebagai Realitas Urban Metropolitan Bandung merangsang diskusi dan penelitian lebih lanjut mengenai permukiman kampung-kota, tidak hanya di kota (1985-sekarang) 148 Bandung saja, melainkan juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia bahkan permukiman-permukiman 4. Realitas Dibalik Eksistensi Kampung-kota Dan lainnya Keberlanjutan Kota Bandung : sejenis, khususnya di kota-kota di negara-negara dunia ketiga yang sedang berkembang. Sebuah Epilog Selamat menjelajahi KAMPUNG-KOTA BANDUNG. 4.1. Realitas Dibalik Eksistensi Kampung-kota Bandung 4.2. Kampung-kota dan Keberlanjutan Kota Bandung
157 159 176 Pele Widjaja
Senarai Pustaka
187
Lampiran : Senarai Nama Kampung di Kota Bandung
193
Tentang Penulis
199
Senarai Isi
iii
SENARAI ISI Senarai Isi Kata Pengantar
i iii
Senarai Isi
iii
1. Kampung-kota Bandung: Sebuah Prolog 1.1. Kampung-kota
SENARAI ISI
1.1.1. Pengertian
1 2 2
1.1.2. Tipologi Kata Pengantar
v5i
Senarai Isi 1.1.3. Lingkungan Fisik
7 vii iii
1.1.4. Lingkungan Sosial 1. Kampung-kota Bandung: Sebuah Prolog 1.2. Kampung-kota dan Citra Kota Bandung 1.1. Kampung-kota 1.3. Persepsi Terhadap Kampung-Kota Bandung 1.1.1. Pengertian 1.4. Kekuasaan, Teritorialisasi dan Transformasi Kampung-Kota 1.1.2. Tipologi
10 1 16 2 19 2 21 5
2. Dasar-Dasar Kampung dan Urbanitas Di Tatar Sunda 1.1.3.Permukiman Lingkungan Fisik
27 7
2.1. Sistem di Tatar Sunda 1.1.4. Per-kampung-an Lingkungan Sosial
28 10
2.2. Kampung-kota Dari Babakan Menjadi 1.2. dan CitraKampung Kota Bandung
39 16
2.2.1. Pola Perkembangan Menjadi Kampung 1.3. Persepsi Terhadap Kampung-Kota Bandung
39 19
2.2.2. Karakteristik Fisikdan Lingkungan Kampung 1.4. Kekuasaan, Teritorialisasi Transformasi Kampung-Kota
43 21
2.3. Dari Kampung Menjadi Dayeuh: Dasar-Dasar Urbanitas Tradisional Sunda 2. Dasar-Dasar Permukiman Kampung dan Urbanitas Di Tatar Sunda
48 27
3. Eksistensi Kampung-kota dalam Sejarah 2.1. Sistem Per-kampung-an di Tatar Sunda Perkembangan Kota Bandung
57 28
3.1. Dari Kampung-kota BandungKampung Pada Era Kolonial (1810-1945) 2.2. Babakan Menjadi
59 39
3.1.1. Pola Eksistensi Kampung Pada Masa Pemindahan Ibukota Kabupaten Bandung 2.2.1. Perkembangan Menjadi Kampung
39
(1810-1870)Fisik Lingkungan Kampung 2.2.2. Karakteristik
59 43
3.1.2. Masa Menjadi Modernisasi Ibukota Kabupaten Bandung (1870-1906) dan 2.3. Dari Kampung Dayeuh: Dasar-Dasar Urbanitas Tradisional Sunda Terbentuknya Kampung Perkebunan 3. Eksistensi Kampung-kota dalam Sejarah Perkembangan Kota Bandung 3.1.3. Dari Kampung Menjadi Kampung-kota: Gejala Sosial Perkotaan Di Ibukota 3.1. Kampung-kota Bandung Pada Era Kolonial (1810-1945) Kabupaten Bandung 3.1.1. Eksistensi Kampung Pada Masa Pemindahan Ibukota Kabupaten Bandung (1810-1870) 3.1.2.
48 69 57 59 80 59
Masa Modernisasi Ibukota Kabupaten Bandung (1870-1906) dan Terbentuknya Kampung Perkebunan
69
2.1. Sistem Per-kampung-an di Tatar Sunda
28
2.2. Dari Babakan Menjadi Kampung
39
2.2.1. Pola Perkembangan Menjadi Kampung viii iv
2.2.2. Karakteristik Fisik Lingkungan Kampung
39
2.3. Dari Kampung Menjadi Dayeuh: Dasar-Dasar Urbanitas Tradisional Sunda
3. Eksistensi3.1.4. Kampung-kota dalam Sejarah Perkembangan Kota Inlandsche Gemeente dan Terbentuknya Kampung EtnisBandung pada Masa Koloniaal 3.1. Kampung-kota Era Kolonial (1810-1945) StaadBandung BandungPada (1906-1942)
59 90
3.1.6. (1810-1870) Kampung-kota dan Sistem Tonarigumi Pada Masa Kekuasaan Jepang (1942-
59
3.1.2.
113
Masa 1945)Modernisasi Ibukota Kabupaten Bandung (1870-1906) dan
69 116
3.1.3. Kampung Menjadi Kampung-kota: SosialBandung Perkotaan Di Ibukota KAMPUNG-KOTA BANDUNG 3.2.1. Dari Eksodus Penduduk Kampung-kota PadaGejala Peristiwa Lautan Api Kabupaten (1945-1950)Bandung
80 116
3.1.4. 3.2.2.
InlandscheDI/TII Gemeente dan Terbentuknya Kampung Etnis pada Koloniaal Peristiwa dan Terbentuknya Kampung Pengungsian di Masa Kota Bandung
120
3.2.3.
Staad Bandung (1906-1942) Land-Use Planning 1950 : Era Baru Politik Perencanaan Kota di Indonesia
90 122
3.1.5. 3.2.4.
Kampong Verbetering UUPA 1960 dan Sertifikasi Tanah di Kampung-Kota
106 124
3.1.6. 3.2.5.
Kampung-kota dan1979 Sistem Tonarigumi Masuk Pada Masa Kekuasaan Pengaruh UUPD : Kampung-kota dalam Struktur Jepang Formal(1942113 127
3.2. Kampung-kota Bandung Pada Era Pasca di Kolonial 3.2.6. Perkembangan Kampung-kota Wilayah(1945-sekarang) Periferi Kota Bandung (1965-
116
3.2.1.
Eksodus 1985) Penduduk Kampung-kota Pada Peristiwa Bandung Lautan Api
131
3.2.7.
(1945-1950) Program Perbaikan Kampung
116 143
3.2.2. 3.2.8.
Peristiwa DI/TII dan Terbentuknya KampungUrban Pengungsian di KotaBandung Bandung Aglomerasi Kampung-kota sebagai Realitas Metropolitan
120
3.2.3.
Land-Use Planning 1950 : Era Baru Politik Perencanaan Kota di Indonesia (1985-sekarang)
122 148
3.2.4. UUPA 1960 dan Sertifikasi Tanah di Kampung-Kota Realitas Dibalik Eksistensi Kampung-kota Dan Keberlanjutan Kota Bandung : 3.2.5. Pengaruh UUPD 1979 : Kampung-kota Masuk dalam Struktur Formal Sebuah Epilog Pemerintahan 4.1. Realitas Dibalik Eksistensi Kampung-kota Bandung 3.2.6. Perkembangan Kampung-kota di Wilayah Periferi Kota Bandung (19654.2. Kampung-kota dan Keberlanjutan Kota Bandung 1985)
3.2.7. Program Perbaikan Kampung Senarai Pustaka Kampung-kota sebagai Realitas Urban Metropolitan Bandung Lampiran : 3.2.8. SenaraiAglomerasi Nama Kampung di Kota Bandung Tentang Penulis 4.
57 106
1945) Pemerintahan
4.
48
3.1.1. Kampung Pada Masa Pemindahan Ibukota Kabupaten Bandung 3.1.5. Eksistensi Kampong Verbetering
Terbentuknya 3.2. Kampung-kota Bandung Kampung Pada Era Perkebunan Pasca Kolonial (1945-sekarang) iv
43
KAMPUNG-KOTA BANDUNG
(1985-sekarang)
124 157 127 159 176 131 143 187 193 148 199
Realitas Dibalik Eksistensi Kampung-kota Dan Keberlanjutan Kota Bandung : Sebuah Epilog
157
4.1. Realitas Dibalik Eksistensi Kampung-kota Bandung
159
4.2. Kampung-kota dan Keberlanjutan Kota Bandung
176
Senarai Pustaka
187
Lampiran : Senarai Nama Kampung di Kota Bandung
193
Tentang Penulis
199
3.2.6.
Senarai Isi
Perkembangan Kampung-kota di Wilayah Periferi Kota Bandung (19651985)
131
3.2.7.
Program Perbaikan Kampung
143
3.2.8.
Aglomerasi Kampung-kota sebagai Realitas Urban Metropolitan Bandung
(1985-sekarang) Kampung-Kota Bandung: Sebuah Prolog
148
iii ix
SENARAI ISI
4.
Realitas Dibalik Eksistensi Kampung-kota Dan Keberlanjutan Kota Bandung : dalam setiap periodisasi sejarah perkembangan kota Bandung, (2) mengetahui Sebuah Epilog aspek-aspek kekuasaan dan kebijakan apa saja yang berpengaruh terhadap 4.1. Realitas Dibalik Eksistensi Kampung-kota Bandung terjadinya proses teritorialisasi wilayah kampung-kota. Bagaimana pula aspek 4.2. Kampung-kota dan Keberlanjutan Kota Bandung kekuasaan dan teritorialisasi ini berpengaruh terhadap transformasi kampungKata Pengantar
157 159 176 i
Senarai Pustaka Isi kota, baik secara fisik, sosial maupun kelembagaan dan (3) secara arsitektural,
iii 187
ini Kampung bertujuan pula untuk mengidentifikasikan morfologi dan Lampiran : pembahasan Senarai Nama di Kota Bandung 1. Kampung-kota Bandung: Sebuah Prolog tipologi kampung-kota serta kontribusinya terhadap arsitektur kota Bandung Tentang Penulis 1.1. Kampung-kota secara umum. 1.1.1. Pengertian
193 1 199 2
1.1.2. Tipologi
-oo0oo-
2 5
1.1.3. Lingkungan Fisik
7
1.1.4. Lingkungan Sosial
10
1.2. Kampung-kota dan Citra Kota Bandung
16
1.3. Persepsi Terhadap Kampung-Kota Bandung
19
1.4. Kekuasaan, Teritorialisasi dan Transformasi Kampung-Kota
21
2. Dasar-Dasar Permukiman Kampung dan Urbanitas Di Tatar Sunda
27
2.1. Sistem Per-kampung-an di Tatar Sunda
28
2.2. Dari Babakan Menjadi Kampung
39
2.2.1. Pola Perkembangan Menjadi Kampung
39
2.2.2. Karakteristik Fisik Lingkungan Kampung
43
2.3. Dari Kampung Menjadi Dayeuh: Dasar-Dasar Urbanitas Tradisional Sunda
48
3. Eksistensi Kampung-kota dalam Sejarah Perkembangan Kota Bandung
57
3.1. Kampung-kota Bandung Pada Era Kolonial (1810-1945) 3.1.1.
Eksistensi Kampung Pada Masa Pemindahan Ibukota Kabupaten Bandung (1810-1870)
3.1.2.
59
Masa Modernisasi Ibukota Kabupaten Bandung (1870-1906) dan Terbentuknya Kampung Perkebunan
3.1.3.
59
69
Dari Kampung Menjadi Kampung-kota: Gejala Sosial Perkotaan Di Ibukota Kabupaten Bandung
80
25