402 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014
Kalimantan Tengah
Jembatan Kahayan Jembatan Kahayan adalah jembatan yang membelah Sungai Kahayan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang 640 meter dan lebar 9 meter, terdiri atas 12 bentang dengan bentang khusus sepanjang 150 meter pada alur pelayaran sungai.
Laporan Provinsi| 403
Profil Kalimantan Tengah 2014 Ibu Kota Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk PDRB/Kapita2) IPM Angka Pengangguran3) Koefisien Gini4)
: Palangkaraya : 153.565 km2 : 2,21juta : 16 jiwa/km2 : Rp 9,6 juta : 67,77 : 3,24% : 0,350
Karakter Kemiskinan
95,4%
26,4%
88,6%
24,1%
83,8% 71,9% 36,2%
Profil Kemiskinan Multidimensi Jumlah Rumah Tangga Miskin Jumlah Penduduk Miskin Angka Kemiskinan Keparahan Kemiskinan Indeks Kemiskinan Multidimensi
: 324.834 : 1.258.508 : 50,4% : 42,01% : 0,212
Perbandingan Kemiskinan Multidimensi
Desa
Kota
241.666
83.168
962.954
295.554
57,5%
37,1%
42,4%
40,8%
15,0% 7,8% 0,8%
34,5%
0,244
IKM
0,151
Keterangan Simbol Kemiskinan Multidimensi
RT Miskin
Persentase Penduduk Miskin
Penduduk Miskin Kota
Keparahan Kemiskinan Multidimensi
IKM
Indeks Kemiskinan Multidimensi
Keterangan 1) Semua perhitungan kecuali pada jumlah penduduk miskin IKM menggunakan standar rumah tangga 2) PDRB/kapita tanpa Migas 3) Data Agustus 2014 4) Data 2013
404 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014
Peta Kemiskinan Multidimensi Provinsi Kalimantan Tengah 2013
MURUNG RAYA 15
16 BARITO UTARA
GUNUNG MAS 15
6
22
SERUYAN 27
SUKAMARA
KAPUAS
KATINGAN
LAMANDAU 7
64
21
19
12
BARITO TIMUR
KOTA PALANGKARAYA 21
KOTAWARINGIN TIMUR
27
BARITO SELATAN
69
PULANG PISAU
KOTAWARINGIN BARAT
Keterangan RT Miskin (%) >50
40-50
30-40
20-30
<20
n.a.
Jumlah RT Miskin (dalam ribu)
Keterangan Simbol Karakteristik Akses air bersih
Sanitasi
Partisipasi Sekolah
Melek Huruf
Bahan Bakar untuk Memasak
Sumber Penerangan
Pembantu Kelahiran
Gizi Seimbang Anak Balita
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kondisi Atap Lantai Dinding
Kepemilikan Aset Rumah
Laporan Provinsi| 405
Analisis Kemiskinan Multidimensi Kalimantan Tengah Profil Kemiskinan Multidimensi Selama periode 2012-2014 Indeks Kemiskinan Multidimensi di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami kelambanan penurunan. Pada 2012 indeks ini turun 0,022 persen dan pada tahun berikutnya hanya turun 0,007 persen atau hampir tiga kali lipat lebih rendah dari tahun sebelumnya, seperti terlihat pada Tabel 1. Lambannya penurunan Indeks Kemiskinan Multidimensi di provinsi yang beribu kota di Palangkaraya ini terutama dipengaruhi oleh keparahan kemiskinan multidimensi. Pada kurun waktu yang sama keparahan kemiskinannya mengalami fluktuasi. Pada 2013 keparahan kemiskinan multidimensi di Kalimantan Tengah menurun, tetapi pada tahun berikutnya kembali meningkat, meskipun masih lebih rendah dari tahun 2012. Artinya tingkat keparahan kemiskinan multidimensi meningkat atau makin bertambahnya masyarakat Kalimantan Tengah yang terdeprivasi pada tahun 2014.
Selain keparahan kemiskinan, lambannya penurunan Indeks Kemiskinan Multidimensi juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk miskin dan angka kemiskinan multidimensi. Meskipun secara agregat parameter indeks kemiskinan ini turun, tetapi di daerah perkotaan justru meningkat. Pada 2013 jumlah penduduk miskin dan angka kemiskinan di perkotaan meningkat, dan kembali turun pada 2014. Namun, jumlah penduduk miskin perkotaannya masih lebih tinggi dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.
Angka Kemiskinan Multidimensi Selama kurun waktu 2012-2014 pergerakan angka kemiskinan multidimensi dan kemiskinan moneter di Provinsi Kalimantan Tengah memiliki kecenderungan yang berbeda. Perbedaan itu terjadi terutama pada tahun 2013. Pada tahun tersebut angka kemiskinan multidimensi turun, tetapi pada saat yang sama angka kemiskinan yang didasarkan pada tingkat pengeluaran penduduk jus-
Tabel 1 Profil Kemiskinan Multidimensi Kalimantan Tengah 2012-2014 2012 Keterangan
2013
2014
Desa
Kota
Desa + Kota
Desa
Kota
Desa + Kota
Desa
Kota
Desa + Kota
278.654
70.082
348.736
262.529
79.432
341.961
241.666
83.168
324.834
Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)
1.083.676
276.391
1.360.067
1.008.888
297.162
1.306.050
962.954
295.554
1.258.508
Angka Kemiskinan Multidimensi (%)
68,4
35,0
57,4
61,2
37,0
53,1
57,5
37,1
50,4
Keparahan Kemiskinan Multidimensi (%)
42,3
40,8
42,0
41,5
40,8
41,3
42,4
40,8
42,0
0,289
0,143
0,241
0,254
0,151
0,219
0,244
0,151
0,212
Jumlah Rumah Tangga Miskin
Indeks Kemiskinan Multidimensi
406 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014
tru meningkat. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan kapabilitas sebagian masyarakat di Kalimantan Tengah, meskipun pada saat yang sama daya beli mereka cenderung turun. Baru pada tahun 2014 angka kemiskinan multidimensi dan moneter sama-sama turun meskipun turunnya angka kemiskinan moneter lebih rendah daripada turunnya angka kemiskinan multidimensi. Grafik 1 menunjukkan bahwa pada 2012, angka kemiskinan multidimensi di Provinsi Kalimantan Tengah tercatat 57,4 persen. Artinya, lebih dari separuh penduduk Kalimantan Tengah yang miskin terkait dengan pendidikan, kesehatan, dan kualitas hidup. Angka ini merupakan angka tertinggi selama dua tahun terakhir ini. Sementara angka kemiskinan multidimensi terendah tercatat pada tahun 2014, setelah turun dari tahun 2012 dan 2013. Saat itu penduduk yang tergolong miskin multidimensi tercatat sebesar 50,4 persen, turun dari angka sebelumnya yang tercatat sebesar 53,1 persen. Sementara itu, angka kemiskinan moneter pada periode yang sama justru tertinggi pada tahun 2013, padahal pada tahun yang sama angka kemiskinan multidimensi turun relatif tinggi. Pada tahun tersebut penduduk yang miskin moneter tercatat 6,23 persen, naik 0,04 persen, yang semula pada tahun 2012 sebesar 6,19 persen. Hal ini menun-
jukkan penduduk yang daya belinya turun bertambah 0,04 persen. Namun, pada tahun berikutnya angka kemiskinan moneter dapat ditekan hingga menjadi 6,07 persen. Selama periode 2012-2014 angka kemiskinan multidimensi gabungan desa dan kota di Kalimantan Tengah dan nasional membentuk pola yang sama. Trennya terus turun dari tahun ke tahun. Konsentrasi kemiskinan multidimensinya pun berada di perdesaan. Oleh karena itu, desa menjadi penyumbang utama tingginya angka kemiskinan multidimensi di Kalimantan Tengah. Hanya saja, presentase rumah tangga miskin multidimensi baik di perdesaan maupun perkotaan Kalimantan Tengah masih lebih tinggi dibandingkan dengan persentase rumah tangga miskin perdesaan dan perkotaan tingkat nasional. Grafik 2 menunjukkan bahwa pada 2014 angka kemiskinan multidimensi di perdesaan Kalaimantan Tengah tercatat 57,5 persen, sementara itu di tingkat nasional angka kemiskinan perdesaan mencapai 40,8 persen. Artinya, lebih dari separuh rumah tangga miskin di Kalimantan Tengah berada di perdesaan, sementara di tingkat nasional kurang dari separuh. Berbeda halnya dengan angka kemiskinan multidimensi gabungan desa dan kota atau desa saja, kemiskinan multidimensi di wilayah perkotaan Kalimantan Tengah jus-
Grafik 1 Perbandingan Angka Kemiskinan Multidimensi dengan Angka Kemiskinan Moneter (%)
70,0% 60,0%
57,4%
53,1%
50,4%
50,0% 40,0% 30,0% 20,0% 10,0% 0,0%
6,19% 2012
6,23% 2013
6,07% 2014
Tahun Angka Kemiskinan Multidimensi
Angka Kemiskinan Moneter (BPS)
Laporan Provinsi| 407
tru meningkat pada 2013. Pada tahun ini ada 37,0 persen penduduk perkotaan yang tergolong miskin multidimensi. Artinya, lebih dari sepertiga penduduk perkotaan di Kalimantan Tengah masih memiliki persoalan dalam hal kesehatan, pendidikan, dan kualitas hidup. Rasio angka kemiskinan multidimensi antara desa dan kota di Kalimantan Tengah sekitar 1,7. Artinya, angka kemiskinan multidimensi di perdesaan 1,7 kali lipat lebih tinggi dibandingkan angka kemiskinan multidimensi di perkotaan. Sementara itu, rasio angka kemiskinan multidimensi antara desa dan kota di tingkat nasional sebesar 2,2. Hal ini
menunjukkan bahwa konsentrasi kemiskinan multidimensi perdesaan di wilayah ini tidak setinggi di tingkat nasional.
Keparahan Kemiskinan Multidimensi Dilihat dari sisi keparahan kemiskinannya, pergerakan keparahan kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami pasang surut. Turun pada tahun 2013 dan naik kembali pada 2014. Berbeda halnya dengan keparahan kemiskinan secara nasional yang sempat turun pada tahun 2013 yang kemudian stagnan di tahun berikutnya. Pergerakan keparahan kemiskinan di
Grafik 2 Angka Kemiskinan Multidimensi (%) Menurut Desa-Kota
80,0 68,4 61,2
60,0
57,4
57,5
50,0 35,0
37,0 37,1
47,6 42,2
30,0
40,8
35,0
20,0
18,5
2014
22,2 19,4
30,8 29,7
2013
40,0
53,1 50,4
2012
70,0
10,0 Desa
Kota
Desa + Kota
Desa
Kota
Kalimantan Tengah
Desa + Kota
Nasional
Grafik 3 Keparahan Kemiskinan Multidimensi (%) Menurut Desa-Kota
44,0
42,0
42,3 41,5
42,7 42,4
42,0 42,0 41,3
41,8 41,8
2013
40,8 40,8 40,8
41,0
42,4
42,7
40,3 40,0 39,6
40,0
2012
43,0
43,4
2014
39,0 38,0 37,0 Desa
Kota
Desa + Kota
Kalimantan Tengah
Desa
Kota Nasional
Desa + Kota
408 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014
Kalimantan Tengah tentu saja dipengaruhi oleh pergerakan keparahan kemiskinan di desa dan pergerakan keparahan kemiskinan di kota. Di Kalimantan Tengah terjadi perbedaan pergerakan keparahan kemiskinan antara desa dan kota. Dalam kurun waktu tiga tahun keparahan kemiskinan di perkotaan Kalimantan Tengah cenderung tetap. Grafik 3 menunjukkan bahwa pada kurun waktu 2012-2014 keparahan kemiskinan di perkotaan cenderung tetap dan tercatat sebesar 40,8 persen. Berbeda halnya dengan keparahan kemiskinan di desa yang pada 2013 justru turun, tetapi pada 2014 kembali naik bahkan angkanya lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2012. Artinya, tingkat keparahan kemiskinan baik desa maupun kota di Kalimantan Tengah semakin tinggi. Pola ini berbeda dengan tingkat nasional yang angka keparahan kemiskinannya menurun pada tahun 2013 dan relatif ajek di tahun berikutnya.
deks Kemiskinan Multidimensi nasional pun angkanya masih lebih tinggi. Pada tahun 2014 Indeks Kemiskinan Multidimensi Kalteng tercatat 0,212. Tren pergerakan indeks kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah dan nasional cenderung sama, yakni turun bertahap dari tahun ke tahun secara konsisten. Begitu juga dengan wilayah perdesaan Kalimantan Tengah dan perdesaan tingkat nasional, trennyapun cenderung sama, yakni turun dari tahun ke tahun. Namun, tren indeks kemiskinan di perkotaan Kalimantan Tengah mempunyai pola yang berbeda, justru naik di tahun 2013 dan relatif stagnan di tahun berikutnya. Grafik 4 menunjukkan bahwa pada 2012 indeks kemiskinan perkotaan Kalimantan Tengah tercatat 0,143 dan naik menjadi 0,151 di tahun berikutnya. Berbeda halnya dengan Indeks Kemiskinan Multidimensi perkotaan tingkat nasional yang cenderung terus turun dari 0,089 pada 2012 menjadi 0,074 pada tahun 2014. Hal ini mengindikasikan bertambahnya rumah tangga miskin multidimensi di Indeks Kemiskinan Multidimensi daerah perkotaan Kalimantan Tengah atau Indeks Kemiskinan Multidimensi di Kali- dengan kata lain masyarakat perkotaan mantan Tengah masih cukup tinggi. Posisin- yang miskin di bidang kesehatan, pendidiya berada di urutan ke-9 terbesar dari 33 kan dan kualitas hidup di Kalimantan Tengah provinsi. Bahkan masih di atas Provinsi Kali- meningkat. Meski demikian, secara bertahap indeks mantan Barat, Kalimantan Selatan, apalagi Kalimantan Timur. Dibandingkan dengan In- kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah pada Grafik 4 Indeks Kemiskinan Multidimensi Menurut Desa-Kota
0,350 0,300
0,289 0,254
0,250
0,241
0,244
0,219
0,207 0,212
0,200
0,149
0,174
0,151 0,151 0,143
0,150
0,180
0,100
0,090 0,077 0,074
0,129
Kota
Desa + Kota
0,124
0,050 Desa
Kota
Desa + Kota
Desa
Kalimantan Tengah 2012
Nasional 2013
2014
Laporan Provinsi| 409
periode yang sama terus turun dari tahun ke tahun. Pada 2012 Indeks Kemiskinan Multidimensi Kalimantan Tengah tercatat 0,241, kemudian turun menjadi 0,219 pada tahun 2013, dan kembali turun lagi pada tahun berikutnya hingga mencapai 0,212. Penurunan Indeks Kemiskinan Multidimensi ini terutama disumbang oleh turunnya Indeks Kemiskinan Multidimensi yang berada di perdesaan. Indeks Kemiskinan Multidimensi perdesaan di provinsi ini pada tahun 2012 tercatat 0,289 dan terus menurun hingga tinggal 0,244 pada 2014. Akan tetapi, Indeks Kemiskinan Multidimensi perdesaan masih tetap lebih tinggi dibandingkan dengan perkotaan. Hal ini juga terjadi di tingkat nasional. Artinya wilayah perdesaan juga sama-sama menjadi penyumbang utama Indeks Kemiskinan Multidimensi. Memang, rasio perbandingan antara Indeks Kemiskinan Multidimensi antara desa dan kota di Kalimantan Tengah tidak setinggi rasio di tingkat nasional. Hal ini menunjukkan ketimpangan kemiskinan antara desa dan kota di provinsi ini lebih rendah dibandingkan dengan ketimpangan di tingkat nasional. Di tingkat kabupaten dan kota di Provinsi Kalteng, Kabupaten Kapuas merupakan daerah dengan indeks kemiskinan tertinggi. Kabupaten ini terletak berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan dan dilalui oleh Sungai Kapuas. Indeks Kemiskinan Multidimensinya tercatat 0,318, masih di atas indeks kemiskinan provinsi. Selain Kabupaten Kapuas, masih ada lima kabupaten lagi yang indeks kemiskinannya lebih tinggi dengan indeks kemiskinan provinsi, yaitu Kabupaten Murung Raya, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Gunung Mas, dan Kabupaten Seruyan. Kota Palangkaraya merupakan daerah yang mempunyai Indeks Kemiskinan Multidimensi terendah. Indeks Kemiskinan Multidimensi satu-satunya kota di Kalteng ini tercatat sebesar 0,119. Daerah lain dengan indeks kemiskinan terdekat dengan Kota Palangkaraya adalah Kabupaten Lamandau kemudian diikuti oleh Kabupaten Kotawaringin Barat. Indeks Kemiskinan Multidimensinya masing-masing tercatat 0,1535 dan 0,1536.
Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan
Provinsi Kalimantan Tengah merupakan provinsi terbesar yang berada di Pulau Kalimantan. Luasnya sekitar 253.800 kilometer persegi, dengan sebagian wilayahnya adalah hutan. Bagian utara adalah pegunungan yang sulit dijangkau dan bagian tengahnya merupakan hutan tropis yang lebat. Hingga kini, masih terdapat lebih dari 300.000 rumah tangga yang tergolong miskin multidimensi di provinsi ini. Hal ini membuat Indeks Kemiskinan Multidimensinya berada di sembilan terbesar dari seluruh provinsi. Dari 11 indikator kemiskinan multidimensi, terdapat tiga indikator yang mendominasi karakteristik kemiskinan multidimensi di Kalimantan Tengah. Ketiga indikator tersebut berkaitan dengan standar kualitas hidup dan kesehatan, yakni bahan bakar untuk memasak, ketersediaan air bersih, dan sumber penerangan. Indikator kesehatan lainnya yang masih jadi persoalan di provinsi ini adalah sanitasi yang masih tergolong buruk. Selama periode 2012-2014 ketersediaan bahan bakar untuk memasak merupakan indikator paling utama membentuk kemiskinan multidimensi di Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 90 persen rumah tangga miskin multidimensi di provinsi ini masih menggunakan arang dan kayu dalam memasak. Meski demikian, pergerakan angka indikator tersebut dari tahun ke tahun terus menurun. Selain itu, masih ada lebih dari 80 persen penduduk Kalimantan Tengah yang masih kesulitan dalam mendapatkan air bersih dan sumber penerangan yang layak. Jika dilihat selama tiga periode, sama sekali tidak ada perubahan indikator-indikator yang membentuk kemiskinan multidimensi di Kalimantan Tengah. Persoalannya masih tetap sama, bahkan ada tujuh indikator yang persentasinya terus meningkat. Ketujuh indikator tersebut berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan standar kualitas hidup. Aspek pendidikan meliputi akses pada layanan pendidikan prasekolah, keberlanjutan pendidikan, dan melek huruf yang mem-
410 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014
buruk. Sementara dari aspek kesehatan, yakni bertambah buruknya asupan gizi seimbang pada anak balita dan akses pada pelayanan persalinan yang semakin sulit, dan dari aspek standar kualitas hidup, yakni status kepemilikan rumah dan kondisi atap, lantai, dan dinding rumah yang tidak layak semakin bertambah. Persoalan tersebut apabila terus dibiarkan, percepatan penurunan kemiskinan multidimensi di provinsi ini akan terhambat, bahkan bisa meningkat. Rekomendasi Kemiskinan multidimensi di Kalimantan Tengah masih terkonsentrasi di daerah perdesaan. Hal ini tidak berarti bahwa kemiskinan multidimensi di perkotaan sudah kecil. Angka rasio kemiskinan multidimensi antara perdesan dan perkotaan di Kalimantan Tengah menunjukkan angka 1,6. Artinya, kemiskinan di perdesaan jumlahnya 1,6 kali dari kemiskinan multidimensi di perkotaan. Untuk menanggulangi kemiskinan multidimensi di Provinsi Kalimantan Tengah, halhal yang menjadi persoalan utama masyarakat harus dilihat secara objektif. Telah jelas wajah kemiskinan multidimensi di provinsi ini terkait dengan persoalan utama, yaitu dimensi standar kualitas hidup dan dimensi kesehatan. Dimensi standar kualitas hidup meliputi keterbatasan sumber energi untuk bahan bakar untuk memasak yang tidak memadai dan ketersediaan sumber penerangan yang masih terbatas. Sementara untuk dimensi kesehatan meliputi ketersediaan air bersih yang sulit dijangkau. Ada sembilan dari sepuluh rumah tangga miskin di Kalimantan Tengah menghadapi persoalan akses ke sumber bahan bakar untuk memasak. Penduduk perdesaan paling banyak mengalami persoalan ini. Mereka pada umumnya menggunakan bahan bakar untuk memasak dengan kayu bakar dan minyak tanah. Hanya sedikit yang menggunakan elpiji. Dari 1569 desa dan kelurahan di Kalimantan Tengah, sebanyak 1.099 desa/kelurahan sebagian besar keluarganya memasak dengan kayu bakar, dan hanya 104 desa/
kelurahan yang sebagian warganya memasak menggunakan elpiji, sementara sisanya menggunakan bahan bakar minyak tanah (BPS 2014). Faktor utama penyebab semua ini adalah keterisolasian daerah tersebut karena minimnya infrastruktur jalan darat. Akibatnya, agen penjual bahan bakar elpiji pun hanya tersebar di 360 desa. Masyarakat selama ini hanya mengandalkan transportasi sungai yang memakan waktu cukup lama dan berbahaya. Selain keterisolasian, sampai saat ini kayu bakar merupakan alternatif terbaik sebagai bahan bakar untuk kegiatan masak-memasak karena kemudahan dalam mendapatkan sumber energi ini. Konsumsi kayu, terutama di desa yang semakin jauh dari kota, cenderung semakin tinggi. Ini merupakan indikasi bahwa di daerah-daerah dengan aksesibilitas rendah, konsumsi kayu bakar per kapita semakin meningkat karena jenis-jenis bahan bakar substitusi seperti minyak tanah kurang tersedia. Sebagian masyarakat miskin juga memiliki keterbatasan akses pada sumber air yang bersih. Masyarakat masih banyak mengandalkan air sungai, air hujan, dan mata air tak terlindungi. Sementara kesadaran akan pentingnya air tanah bagi keberlangsungan sebuah kehidupan belum begitu dipahami oleh masyarakat, terutama masyarakat yang berada di daerah permukiman sepanjang daerah aliran sungai. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa kebutuhan air bagi mereka sudah terpenuhi oleh air sungai yang secara kuantitas memang besar. Di satu sisi pemerintah pun masih belum mampu mengelola air bersih. Sebagai contoh di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang dilintasi Sungai Kahayan, air PDAM mengalir, tetapi sering keruh karena terpengaruh tanah gambut. Warga harus lebih dulu menampung air agar kotoran mengendap (Kompas 3 Maret 2015). Persoalan sumber penerangan juga menjadi sumber utama kemiskinan multidimensi di Kalimantan Tengah. Persoalan ini pada umumnya terjadi pada masyarakat miskin yang tinggal di perdesaan walaupun tidak sedikit juga yang ada di perkotaan. Setidaknya delapan dari sepuluh rumah tangga miskin
Laporan Provinsi| 411
mengalami persoalan ini. Meski demikian, persoalan ini cenderung membaik dari tahun ke tahun. Selain itu, ada beberapa persoalan penting dan tidak bisa diabaikan, yaitu persoalan sanitasi yang masih buruk, akses pada layanan pendidikan prasekolah, dan kurangnya asupan gizi yang seimbang pada anak balita. Dari sepuluh orang, tujuh orang masih hidup dengan sanitasi yang tidak memadai. Sebagian masyarakat membuang air besar di pinggiran sungai. Persoalan lainnya adalah akses pada layanan pendidikan prasekolah serta asupan gizi yang seimbang pada anak balita cenderung memburuk selama tiga periode ini. Hal ini mengindikasikan kurang berjalannya program penanggulangan kemiskinan yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan. Seperti yang digambarkan di dalam sasaran program, sepatutnya pula dalam merumuskan program penanggulangan kemiskinan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah harus memperhatikan dan memprioritaskan program-program sebagai berikut: 1. Peningkatan distribusi gas di Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, dan Seruyan. 2. Peningkatan akses air bersih di Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Kotawaringin Barat. 3. Peningkatan infrastruktur listrik di Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Kotawaringin Barat. 4. Perbaikan sanitasi di Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Timur, Pulang Pisau, dan Seruyan. 5. Peningkatan akses pendidikan prasekolah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kapuas, Kotawaringin Barat, dan Seruyan.
412 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014 Lampiran 1 Jumlah RT Miskin Menurut Dimensi dan Indikator 2012 -2014 (Ribu) 2012 Indikator
2013
2014
Desa
Kota
Desa + Kota
Desa
Kota
Desa + Kota
Desa
Kota
Desa + Kota
242.516
32.785
275.301
222.671
41.549
264.220
190.984
42.550
233.534
244.681
58.115
302.796
238.354
68.953
307.307
212.194
75.726
287.919
59.776
10.263
70.040
48.538
9.594
58.132
66.320
12.110
78.430
85.906
31.145
117.052
74.548
28.174
102.722
81.879
30.076
111.956
39.148
7.510
46.658
34.349
10.412
44.762
37.185
11.458
48.643
17.233
3.649
20.882
11.932
6.166
18.098
18.106
7.139
25.244
91.196
27.636
118.832
85.128
28.063
113.191
87.801
29.861
117.662
261.561
52.141
313.702
241.638
59.338
300.975
212.801
59.472
272.273
277.765
68.856
346.621
258.893
77.611
336.504
233.542
76.215
309.757
1.020
122
1.142
1.342
439
1.781
1.026
1.551
2.576
43.429
37.877
81.306
45.726
43.390
89.117
40.680
44.917
85.597
Laporan Provinsi| 413 Lampiran 2 Kemiskinan Multidimensi Menurut Kabupaten/Kota 2012 (Ribu)
Kode
6201 6202 6203 6204 6205 6206 6207 6208 6209 6210 6211 6212 6213 6271
KABUPATEN/KOTA
Kab. Kotawaringin Barat Kab. Kotawaringin Timur Kab. Kapuas Kab. Barito Selatan Kab. Barito Utara Kab. Sukamara Kab. Lamandau Kab. Seruyan Kab. Katingan Kab. Pulang Pisau Kab. Gunung Mas Kab. Barito Timur Kab. Murung Raya Kota Palangkaraya 62 KALTENG
Jumlah RT Miskin
Angka Kemiskinan Multidimensi (%)
Keparahan Indeks Kemiskinan Kemiskinan Multidimensi Multidimensi (%)
27.226
40,7
40,4
0,165
66.372
63,5
42,6
0,271
65.291 20.218 18.812 5.852 8.442 29.040 25.275 20.960 15.519 10.042 16.629 19.059 348.736
77,1 57,8 58,1 45,4 45,4 68,5 62,6 65,5 63,8 36,6 69,2 30,5
42,4 42,1 42,6 41,6 39,8 42,3 41,2 41,7 43,7 42,3 42,8 39,5
0,327 0,243 0,247 0,189 0,181 0,290 0,258 0,273 0,279 0,155 0,296 0,121
Lampiran 3 Kemiskinan Multidimensi Menurut Kabupaten/Kota 2013 (Ribu)
Kode
6201 6202 6203 6204 6205 6206 6207 6208 6209 6210 6211 6212 6213 6271
KABUPATEN/KOTA
Kab. Kotawaringin Barat Kab. Kotawaringin Timur Kab. Kapuas Kab. Barito Selatan Kab. Barito Utara Kab. Sukamara Kab. Lamandau Kab. Seruyan Kab. Katingan Kab. Pulang Pisau Kab. Gunung Mas Kab. Barito Timur Kab. Murung Raya Kota Palangkaraya 62 KALTENG
Jumlah RT Miskin
Angka Kemiskinan Multidimensi (%)
Keparahan Indeks Kemiskinan Kemiskinan Multidimensi Multidimensi (%)
27.365
37,9
40,5
0,154
64.280
60,4
41,6
0,252
68.907 19.208 16.313 6.247 7.446 26.808 21.534 20.833 14.729 12.245 15.098 20.947 341.961
73,3 55,3 48,0 44,4 38,9 57,3 51,1 63,2 56,1 42,0 60,0 31,3
42,4 42,2 41,5 41,7 39,5 40,9 40,8 40,6 42,4 40,1 43,1 38,0
0,311 0,233 0,200 0,185 0,154 0,235 0,208 0,257 0,238 0,168 0,258 0,119
414 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014 Lampiran 4 Karakteristik Kemiskinan Multidimensi 2012-2014 26,4 26,1 23,3 0,8
0,5 0,3 95,4
83,8
98,4 99,4
88,0 90,0
36,2
33,1 34,1 7,8
5,3 6,0
15,0
13,1 13,4
34,5
30,0 33,6 17,0 20,1
24,1
88,6
89,9 86,8 71,9
0,0
20,0
40,0 2014
60,0 2013
2012
77,3 78,9 80,0
100,0
Laporan Provinsi| 415
Lampiran 5 Jumlah RT Miskin Menurut Karakteristik Kemiskinan Multidimensi 2012 Dimensi Kesehatan
Dimensi Pendidikan
Jum-
Dimensi Standar Kualitas Hidup
KABUPATEN/ lah RT KOTA
Miskin
Kab. Kotawari ngin Barat Kab. Kotawari ngin Timur Kab. Kapuas Kab. Barito Selatan Kab. Barito Utara Kab. Sukamara Kab. Lamandau Kab. Seruyan Kab. Katingan Kab. Pulang Pisau Kab. Gunung Mas Kab. Barito Timur Kab. Murung Raya Kota Palang karaya KALTENG
27,2 15,0 19,9
3,8
12,0
3,1
3,9
12,0 21,2 27,2
-
7,7
66,4 56,7 61,4 18,4 18,7
8,8
3,5
21,2 59,5 65,8
0,4
14,0
0,3
9,8
65,3 58,3 61,6
9,0
18,4 12,3
4,1
18,4 62,7 65,3
20,2 16,4 16,8
3,5
7,3
2,1
0,5
7,9
19,0 20,1
-
4,9
18,8 15,2 17,0
3,8
7,5
2,8
0,6
7,2
17,0 18,7
0,1
2,6
5,9
4,1
4,3
1,4
2,4
1,0
0,6
1,9
5,4
5,8
-
1,1
8,4
7,2
5,2
2,4
3,0
0,4
0,6
3,1
7,4
8,4
-
1,4
29,0 21,6 26,1
8,8
8,5
3,9
2,4
10,0 27,2 28,7
-
4,9
25,3 20,8 21,1
3,5
8,5
2,4
0,6
8,7
22,9 25,2
-
7,3
21,0 19,7 18,7
3,1
3,8
2,7
1,8
6,3
19,4 20,9
0,1
4,8
15,5 11,8 14,0
4,5
6,7
2,6
0,2
5,9
13,4 15,4
0,1
4,0
10,0
7,8
2,6
4,0
1,0
0,7
3,9
9,1
0,2
3,1
16,6 14,0 13,5
4,0
6,6
2,2
0,8
6,5
15,0 16,6
-
3,1
19,1
7,8
15,4
1,2
9,7
1,4
0,6
5,8
14,7 18,6
-
12,5
349
275
303
70
117
47
21
119
314
1
81
6,8
9,9
347
416 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014
Lampiran 6 Jumlah RT Miskin Menurut Karakteristik Kemiskinan Multidimensi 2013 Dimensi Kesehatan
Dimensi Pendidikan
Jum-
Dimensi Standar Kualitas Hidup
KABUPATEN/ lah RT KOTA
Miskin
Kab. Kotawari ngin Barat Kab. Kotawari ngin Timur Kab. Kapuas Kab. Barito Selatan Kab. Barito Utara Kab. Sukamara Kab. Lamandau Kab. Seruyan Kab. Katingan Kab. Pulang Pisau Kab. Gunung Mas Kab. Barito Timur Kab. Murung Raya Kota Palang karaya KALTENG
27,4 17,5 23,6
11,5
2,7
4,0
9,3
21,4 27,3
-
8,2
64,3 51,7 60,2 10,1 18,4
6,5
2,9
23,1 56,3 63,0
-
17,9
68,9 61,8 66,3 10,7 16,0 11,1
4,2
19,9 66,9 68,5
1,1
12,0
19,2 16,2 15,9
5,0
6,3
3,0
0,4
6,8
17,7 19,0
-
3,6
16,3 13,3 14,8
3,2
5,5
2,1
1,2
4,7
14,3 16,1
0,1
3,3
6,2
4,1
4,6
2,0
2,3
0,8
0,7
2,1
5,5
6,0
-
1,9
7,4
5,9
5,4
1,6
2,3
0,7
0,4
2,2
6,4
7,3
0,1
1,9
26,8 18,3 24,3
5,8
6,9
4,9
1,4
8,6
25,5 26,7
-
4,1
21,5 16,7 18,9
3,3
6,8
2,7
0,4
6,4
19,5 20,5
0,1
7,0
20,8 18,9 19,6
3,0
4,3
2,8
0,7
5,8
18,2 20,8
0,2
4,1
14,7 11,9 13,3
3,0
4,8
1,8
-
5,8
12,8 14,7
0,1
4,0
12,2
10,0
2,4
4,8
1,5
0,6
4,3
9,6
0,1
3,0
15,1 12,8 11,4
4,6
6,6
1,9
0,5
5,9
13,5 14,4
-
3,6
20,9
6,5
18,7
1,3
6,2
2,1
0,6
8,1
13,2 20,5
-
14,5
342
18
24
2
12
3
4
9
-
8
8,7
2,0
21
11,8
27
Laporan Provinsi| 417
Lampiran 7 Peta Indikator Kemiskinan Multidimensi
KABUPATEN/KOTA
Indikator
Kapuas
Kotawaringin Timur
Pulang Pisau
Seruyan
Kapuas
Kotawaringin Timur
Seruyan
Kotawaringin Barat
Kotawaringin Timur
Kapuas
Kotawaringin Barat
Seruyan
Kapuas
Kotawaringin Timur
Seruyan
Kotawaringin Barat
Kapuas
Kotawaringin Timur
Kotawaringin Barat
Seruyan