Daftar Isi Prosiding Pertemuan dan Presentasi lImiah Fungsiona/ Pengembangan Tekn%gi Nuk/ir Jakarta, J 2 Desember 2007
J
rSSN : 1978-9971
KALffiRASI ALAT UKUR AKTIVITAS DOSE CALIBRATOR SECARA SIMULTAN Gatot Wurdiyanto, Wijono dan Hermawan Candra Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN
ABSTRAK KALffiRASI ALA T UKUR AKTIVITAS DOSE CALIBRA TOR SECARA SIMUL TAN. Telah dilakukan penentuan fuktor kalibrasi pada alat ukur aktivitas "dose calibrator" secara simultan di PTKMR-BATAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon alat pada setelan (setting) tertentu terhadap berbagai sumber radioaktif dan digunakan seb~ai data dasar (database). Cara yang dilakukan adalah dengan mencacah sumber standar pada tombOi1-131, Tc-99m dan tombollainnya. Sumber standar yang digunakan adalah Co-60, Cs-137, Ra-226, 1-131 dan Tc-9"9m. Alat ukur standar yang digunakan adaIah Dose Calibrator CAPINTEC CRC-7BT sedangkan alat uji yang digunakan adalah Dose Calibrator VICTOREEN milik beberapa rumah sakit. Pengukuran dilakukan 3 periode dengan masing-masing pengambilan data 15 k3.li. HasiJ.perigukuran menunjukkan bahwa respon alat pada setelan tertentu memiliki nilai kiuakteristik yang berbeda antara tiap-tiap jenis alat tetapi menunjukkan nilai perbandingan yang relatif sama antara respon tiap-tiap tombol. Dengan berhasilnya penelitian ini diharapkan PTKMR - BATAN mampu melakukan kalibrasi dose calibrator untuk berbagai energi (tombol) dengan hanya menggunakan sebuah sumber standar sehingga beaya kalibrasi akan lebih murah, aman dari segi proteksi radiasi, efektif, efisien, cepat dan tingkat akurasi memadai. Kata kunci : Kalibrator dosis, sumber standar, dan simultan. ABSTRACT CALffiRA TION OF MEASURING ACTIVITY INSTRUMENT DOSE CALLIBRA TOR SIMULTANEOUSLY. The Determination of calibration factor of dose calibrator had been carried out by simultaneous methods in PTKMR-BATAN. The research was carried out to know the response of detector for many kinds of radioactive sources and it can be used for database. The methods which used were counting standard sources in Tc-99m buttons, 1-131 buttons and others buttons. Standard sources which used are Co-6.Q, Cs-137, Ra-226, Tc-99m and 1-131. The Standard apparatus is CAPINTEC radioisotope' Calibrator CRC-7BT type, and the test apparatus which used -is VICTOREEN dose calibrator. The measurement was carried out in 3 periods. The result showed that detector response in each setting has a different characteristics value among each buttons. By successfully the research, we hope our Laboratory can calibrate dose calibrator cheaply, safely, effectively, faster and accurately. Key words: Dose calibrator, standard source and simultaneous.
Pusat Telcnologi Kese/amatan dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuk/ir Nasiona/
134
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir Jakarta, J 2 Desember 2007
J
I. PENDAHULUAN
digunakan
aktivitas teknik
hari dengan kian Per.m dalam nuklir sesual meningkat kehidupan aspek teknologi
yang
ISSN : 1978-9971
kedokteran
dalam
nuklir
seperti
bidang
dose
calibrator dan sumber radiasi pada pesawat brachyterapi kebutuhan
dasar
Kebutuhan
akan
layak,
bagi
kehidupan
kesehatan
merupakan
tuntutan
dalam menjalani
man usia. yang
lebih
yang
lebih
baik
dasar
setiap
insan
kehidupan
bidang kesehatan, berkembang
umat
ini.
Dalam
peran teknologi
sangat
nuklir
pesat
seperti
radioterapi, kedokteran nuklir dan lain-lain. Seiring
dengan
pemanfaatan
teknologi
tersebut tuntutan akan keselamatan juga semakin meningkat. kondisi
tersebut
nuklir
Sesuai dengan
BAPETEN
(Badan
Pengawas Tenaga Nuklir) selaku instansi yang
berwenang
pengawasan
dalam
pemanfaatan
tenaga
nuklir
No.33 taboo 2007 [I] sehingga pelaksanaan di bidang Kedokteran Nuklir
Salah satu faktor untuk terjaminnya keselamatan
terkalibrasinya
nuklir
alat ukur radiasi.
ini pelaksanaan
adalah Dewasa
kalibrasi alat ukur radiasi
hanya terbatas pada alat ukur dosis radiasi (paparan
radiasi) yang telah berlangsung
puluhan
tabun,
sedangkan
alat
ukur
diatur
peraturan
lebih
ketat.
ini maka ada
keharusan bagi pemilik alat tersebut untuk secara
rutin
mengkalibrasi
instansi/laboratorium
terkait.
ke
Peraturan
tentang keharusan mengkalibrasi
alat ukur
aktivitas sangat mutlak mengingat tingkat resiko akibat kesalahan sangat
tinggi,
hasil pengukuran
dan' jika
dibandingkan
dengan alat ukur dosis seperti surveymeter, alat ukur aktivitas memiliki tingkat risiko yang jauh
lebih tinggi.
Hal ini karena
sumber radioaktif disuntikkan langsung ke paslen. Beberapa
rumah
sakit
telah
memiliki dan memanfaatkan alat ukur dose
calibrator
dan
pesawat
sebagai alat utamanya. 13
Rumah
memiliki
lebih terjamin.
pelaksanaan
adanya
melakukan
merevisi Peraturan Pemerintab menjadi PP
keselamatan
Dengan
belum
Sakit
brachyterapi
Tercatat lebih dari di
Indonesia
telah
alat ukur dose calibrator dan
pesawat brachyterapi, namun hingga kini baru
sekitar
mengkalibrasi
30% alat
yang
dose
seeara
rutin
calibrator
sedangkan untuk pesawat radioterapi baru beberapa buah. Kendala terbesar dalam melakukan kalibrasi
pesawat dose calibrator adalah
Pusat Teknologi Keselama/an dan Me/rologi Radiosi - Badon Tenaga Nuklir Nasional
135
Prosiding Perlemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir / Jaknrta, /2 Desember 2007
ketersediaan seeara kontinyu sumber yang
yang
biasa
sehingga
digunakan
untuk
melakukan
memiliki
ISSN: 1978-9971
tingkat
hasil
akurasi ukur
diagnosis maupun terapi, yaitu 1-131 dan
dipertanggungjawabkan
Te-99m. Secara teknis maupun ekonomis
ekonomis yang dapat bersaing.
untuk
terdapat
sumber
beberapa
Tc-99m
kendala.
membutuhkan
Tc-99m
pemilik alat untuk mengkalibrasi secara rutin dengan beaya yang lebih murah,
[2,3]
lokasinya
•
waktu yang cepa!, nilai kalibrasi yang
jauh
memadai sehingga tercapai suatu tujuan
yang
diagnosis dan terapi yang efektif, efisien,
Hal ini membuttihkan
tepat sasaran dan murah dengan aman dan selamat.
aktivitas
sangat tinggi.
nilai
diharapkan dapat menggugah hati para
sehingga untuk mengkalibrasi alat dose yang
dengan
masih
memiliki waktu paro sekitar 6 jam
calibrator
dapat
Dengan berhasilnya penelitian ini
untuk sumber 1-131 sudah dapat teratasi, namun
tinggi
sumber
pengaman yang ekstra ketat agar segi keselamatan pekerja maupun lingkungan tetap
terjamin.
Selain
itu
untuk
II. TATAKERJA
mendapatkan Tc-99m dengan sistem per paket membutuhkan beaya yang tidak murah.
Semua ini tentu menjadi beban
yang harus ditanggung oleh konsumen. Mengatasi hal tersebut di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan alternatif'diniana' sumber
Tc-99m,
tanpa alat
menggunakan ukur
dapat
terkalibrasi pada energi sumber tersebut. Cara
yang
dilakukan
adalah
dengan
melakukan kalibrasi secara simultan dari
Perangkat
dose
calibrator
merupakan alat ukur aktivitas yang banyak digunakan di bidang kedokteran nuklir. Hal ini disebabkan alat ini sangat praktis dan mudah penggunaannya serta sangat stabil hasil pengukurannya.
SeIain itu
perangkat ini mempunyai bentuk sumur dengan kedalaman tertentu sehingga dalam merespon suatu radiasi hampir mendekati 41t.
Dengan kondisi seperti ini, beberapa
laboratorium primer seperti BIPM (Bureau beberapa sumber standar yang memiliki waktu paro panjang pada daerah energi Tc99m. Dari kombinasi tersebut diharapkan akan mendapatkan suatu nilai konversi
lnternationa/e de Poids et Measure) , memanfaatkan perangkat ini untuk menguji keandalan alat ukur lain dan juga sumber standar.
Pusal Teknalogi Keselamatan don Metrologi Radiasi - Badon Tenaga Nuklir Nasional
136
Prosiding Pertemuan dan Presentasi llmiah Fungsional Pengembangan Telmologi Nuklir Jakarta, J 2 Desember 2007
Dcwasa
ini
PTKMR-BATAN
J
ISSN : 1978-9971
radioisotope Calibrator type CRC- 7BT.
dose
Untuk pengukuran aktivitas sumber standar
calibrator, yaitu Merlin Gerlin, Centronie,
ini dilakukan menggunakan setelan sesuai
Vinten, Vietoreen dan Capintec. Ke empat
dengan tombol masing-masing.
alat tersebut memiliki
didapatkan nilai standar aktivitas 1-131 dan
memiliki
5
(lima)
buah
alat
spesifikasi dan
Setelah
keunggulan masing-masing dan selalu di
Tc-99m, sumber tersebut
periksa
menggunakan tombol-tombollainnya.
kestabilannya
menggunakan
berbagai sumber standar.
siap
diukur
Pengukuran sumber standar Co-60,
Adapun ke
empat perangkat tersebut ditampilkan pada
Cs-137
dan
;'Ra-226
selain
diukur
Gambar la, Ib dan Ie.
menggunakan
tombol
yang
sesuai,
Pada penelitian ini dibahas hanya
dilakukan juga
dengan
menggunakan
untuk alat ukur Dose calibrator Capintec
tombol j:'131 dan Tc-99m.
dan Vietoreen.
untuk sumber standar 1-131 dan Tc-99m
telah
Capintee dipilih karena
dikalibrasi
Laboratorium
langsung
Kalibrasi
Terakreditasi sedangkan
secara
di
Dosimetri
K&S
Associates,
Vietoreen
dipilih
Inc., karena
Sedangkan
hanya diukur menggunakan tombol 1-131 dan Tc-99m serta kebalikannya.
Hal ill!
dilakukan karena fokus penelitian
illl
sebagian besar Rumah sakit memiliki dose
adalah mencari faktor koreksi dari berbagai sumber radioaktif untuk kedua tombol
calibrator jenis ini.
tersebut yang pada dasarnya adalah yang
merupakan
alat
Selain itu Vietoreen
yang
paling
praktis
paling
sering
digunakan
saat
mI.
digunakan dan berukuran kecil sehingga
Pengukuran dilakukan sebanyak 3 periode
mudah untuk dipindah-tempatkan.
dengan pengambilan data pada setiap
Langkah pelaksanaan penelitian ini
variasi setelan adalah 15 data.
adalah melakukan preparasi sampel 1-131
ilustrasi setelan dan alur
dan Te-99m dengan volume sekitar 3,6 mL
ditampilkan pada Gambar 2.
dalam
wadah
ampul
sehingga
Adapun
pengukuran
sesuai
dengan volume standar lainnya (Co-60, Cs137 dan Ra-226). 131 dan Te-99m
Selanjutnya sampel 1diukur
aktivitasnya
dengan alat ukur standar CAPINTEC
Pwat Tekrwlogi Keselamatan dan Metrologi Rndiasi - Badan Tenaga Nuk/ir Nasional
137
Prosiding PertemUf1Jldan Presentasi llmiah Fungsional Pengembangan Temologi Nuklir I Jakarta, 12 Desember 2007
rSSN : 1978-9971
Gambar Ie. Dose Calibrator Vietoreen. Gambar Ia. Dose Calibrator Capintee Tipe CRC - 7BT
Pengukuran sumber standar Co-60, Cs-137 dan Ra-226 dengan menggunakan alat ukur standar dimaksudkan untuk memeriksa apakah alat ukur standar benarbenar stabil. Pengukuran lanjutan dengan sumber-sumber yang lain dapat dilakukan bila alat ukur standar telah dinyatakan stabil. Pengukuran Te-99m dan 1-131 pada tombol yang sesuai menghasilkan nilai faktor
kalibrasi
dengan
eara
membandingkan terhadap keluaran dari alat ukur standar.
Untuk sumber standar
yang lain (Co-60, Cs-137 dan Ra-226) akan mendapatkan nilai faktor koreksi dari Gambar 1b. Dose Calibrator Merlin Gerrin
sumber-sumber tertentu terhadap tombol tectentu. Penghitungan nilai faktor koreksi dilakukan
setelah
dinormalisasikan
hasH dengan
ukur nilai
sesungguhnya.
Pusat Teknologi Kesewmatan dan Metrologi Rodiasi - Badan Tenaga Nuk/ir Nasional
138
Prosiding Perlemuan don Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir I Jakartn, 12 Desember 2007
I SSN : 1978-9971
Alat lain
o
o
I Tc-99m I •
I. Co-60
I
I Ra-226 I • Gambar 2. Setelan dan alur pengukuran.
PUSa/ Teknologi Keselama/an don Melrologi Radiasi -Badon Tenaga Nuklir Nasional
139
,.
Tabel3.
Faktor Kalibrasi Sumber Standar Terhadap Tombol 1-131
ISSN : 1978-9971
141
Tabel 4. Faktor Koreksi Sumber Standar Terhadap Tombol Tc-99m danTombol 1-I3 I Ter"normalisisasi"
---5,2105 0,99 0,90 --Tombal Tombol Milik RS 1Alat T7,1429 Tc-99m c-99m Victoreen Victoreen Tambol Tambol Milik Milik Milik PTKMR RS "Y" "Z" "X" 1-131 Victoreen 2 "Capintec" 0,5128 0,6027 1,18 1,4412 1,5469 3,7037 1,7368 1,7377 1,1071 1,1111 0,98 0,93 Standar 0,6458 4,8182 5,8884 3,4444 3,1034 4,2609 3,52 1,06 0,99 1,9038 1,9231 1,7879 3,1429 6,1875 0,88 11,1111 2,3609 1,2346 10,7273 1,1139 5,8125 7,6154 4,0909 8,25 5,8824 2,2
---)"Y" --0,27 ± 6,3 % Milik Milik RS RS "Z" Victoreen "X" "Capintec" Alat Ukur Standar 0,29 ( 1,44 ± 6,3 % 0,84 0,98 (0,16 )3% 0,81 0,22 ± :t± 6,2 6,2 ± 6,3 6,2% 6,3 8,9% 9,8% 24%) % % (0,28 (3% (±Victoreen 0,25 0,23 0,68 ±)± 18% ) )))) ((O,79:t15%) 1,46 6,2%) 0;93 6,2% 6,2 )% 0,88 0,27 3% 0,81 (Milik 0,90 ((((0,17 ± )± 6,2% 1,95 ± 3% )±±9,1%) 1 (±Milik )±PTKMR
Pusat Telcnologi Keselamalan dan Melrologi Radios; - Badan Tenaga Nuklir Nasional
'.
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir I Jakarta, J 2 Desember 2007
Pusal Teknologi
Jakarta,
2007
Ilmiah Fungsional
dan Metrologi
Teknologi Nuklir I
ISSN : 1978-9971
140
.,.
Faktor Kalibrasi Sumber Standar Terhadap Tombol Tc-99m
Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasiollal
--) "Y" ( 0,09 0,19 6,3% "l"% .±(0,52 Victoreen Victoreen NO.seri NO.seri No.seri Milik Victoreen "X" Ukur "Capintec" (0,99 (33 0,59 0,61 6,2% 6,2% 11% .( (±(0,22 (Milik a0,57 0,99 0,64 0,66 1,06 1,18 ,18 ±Standar 6,1%) 6,2()/o) 6,3% 6,2 22 %)))) (± (0,12 0,11 6,3% 6,3%) (0,16 ±7,2%) (0,45 ± 8,5%) 7,1% (0,13±10%) (1±3%) ± % )RS ( Alat 0, 14± 3 % )± 0,42 3 % )±±±6,1%) (((0,52 % )RS
Tabel2.
Victoreen Victoreen "l" Milik PTKMR RS RS "Y" "X" Alat Ukur Standar "Capintec" (1,06 (Milik 0,99 6,2%) (Milik 0,93 0,89 6,2% 7,9% 6,2% 0,98 (0,88 (0,99 (Victoreen 1,18 ± 6,1%) ±±±6,3 6,1 %%) )) (1±3%) (1±3%)
Keselamatall
Pengembangan
Faktor Kalibrasi Pesawat "Dose Calibrator" Menggunakan Sumber Standar Tc-99m dan 1-t 31
dan Presentasi
Tabell.
Pertemuan
12 Desember
Prosiding
Prosiding Pertemuan don Presentasi IImioh Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir / Jakarta, J 2 Desember 2007
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada
Tabel
pengukuran
nilai
dari pada tombol 1-131. Hal ini disebabkan
1 ditampilkan kalibrasi
pada
hasil tombol
ukur Tc-99m dan 1-131 dari beberapa dose calibrator
yang
menggunakan
dilakukan
1-131.
dengan
sumber standar yang sesuai
dengan peruntukannya,
yaitu Tc-99m dan
Pada tabel ini terlihat bahwa nilai
faktor kalibrasi dari semua dose calibrator masih
cukup
baik
karena
rentang dibawah 20% [5].
mempunyai Pada proses
kalibrasi ini bila terjadi kasus yang faktor kalibrasinya
berada di luar batas (20%)
maka dilakukan
penyetelan
pada sistem
"Cal trims" pada alat ukumya. penyetelan
Bila
tidak berhasil maka alat ukur
dose calibrator
tersebut
dinyatakan
rusak
Tabel 2 dan Tabel 3, menampilkan berberapa
surnber
standar yang diukur menggunakan
tombol
Tc-99m
kalibrasi
dari
dan juga
tombol
1-131.
faktor kalibrasi yang ditampilkan didapatkan
dengan
tersebut
membandingkan
tersebut tombol
Jika dilihat faktor
kalibrasi
1-131 lebih
menggunakan
dari
tombol
besar
kedua
tabel
menggunakan dibandingkan
Tc-99m,
artinya
adalah respon tombol Tc-99m lebih besar
Tc-99m
memiliki
energi
gamma
sebesar 140 keY sedangkan 1-131 memiliki energi gamma tersebar dari 80 ke V sampai dengan 722 ke V dengan intensitas terbesar (80%)
pada energi
364,5 keY.
Sesuai
dengan karakter dari detektor ionisasi, pada energi 140 ke V memiliki respon yang lebih tinggi dari pada energi 364,5 keY.
Pada
Tabel 2 dan 3 ini terdapat data yang tidak memiliki faktor kaHbrasinya, hal ini karena pengukuran
yang
dilakukan
belum
menyeluruh dan belurn lengkap, naroun di lain
kesempatan
akan
penyempurnaan. terdapat lebih
Pada
besar
tabel
yang
yang
dengan
lainnya,
disebabkan
standar
1m Juga
yang relatif
dibandingkan
kalibrasi
sumber
dilakukan
nilai ketidakpastian
kemungkinan
oleh
digunakan
nilai
hal
ini
aktivitas sudah
keci!. Pada Tabel 3 terlihat bahwa faktor
Nilai
terhadap aktivitas sumber standar masingmasing.
karena
faktor
dan perlu perbaikan.
faktor
I SSN : 1978-9971
kalibrasi surnber Ra-226 terhadap tombol 1-131 sangat stabil untuk masing-masing alat
ukur
radiasi,
sebaran energi
hal
ini
disebabkan
gamma yang dikeluarkan
oleh Ra-226 merata dengan energi 165 keY (mendekati
energi Tc-99m
mempunyai
140 keY) dan
intensitas tidak besar (sekitar
3%) sehingga pengaruh pancaran menjadi
Pusat Teknologi Kese/amatan don Metr%gi Radiosi - Badon Tenaga Nu/dir Nasional
142
Prosiding Pertemuan dan Presenlasi IImiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir I Jakarta. 12 Desember 2007
sangat
stabil.
Kondisi
menyebabkan standar
Ra-226
untuk
seperti
digunakan
menguji
Inl
sebagai
kestabilan
"dose
I SSN : 1978-9971
pada keberadaan
Tc-99m
maupun
sehingga
menjadi
lebih
beaya
1-131 murah,
efektif, efisien dengan kualitas yang teruji.;
calibrator" disamping memiliki waktu paro yang sangat panjang (1600 tahun). kedua
tabel
bahwa
tersebut
hubungan
dapat
antar
Dari
disimpulkan
sumber
dengan
IV. KESIMPULAN Dari pengukuran dan penghitungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan : 1. Nilai faktor kalibrasi
alat ukur dose
calibrator memiliki pola y~g mirip akan
calibrator dapat
dioptimalkan
tetapi
dengan memutar sistem cal trims yang
setting tombol
mempunyai
berbeda.
alat dose
pada tiap-tiap
nilai
yang
cukup
Dengan kondisi seperti ini untuk
terdapat
lebih
pada alat tersebut.
sementara hasil uktit nilai faktor kalibrasi
demikian
untuk
boleh diubah-ubah
tombol
Tc-99m
dan
1-131 tidak
setiap
tombol
sumber
Tc-99m
dinormalisasikan pada
setiap
oleh pihak pemilik
faktor
kalibrasi,
yang berakibat
staridar
terhadap
kalibrasi
tersebut
1-131
setelah
Pada Tabel 4, ditampilkan koreksi
sistem cal trims ini tidak
karena akan mempengaruhi
dapat dirata-ratakan.
dan terhadap
tombolnya.
faktor kalibrasi Nilai
faktor
tombol
1-131 lebih besar dibandingkan
dengan
sumber, setiap tombol dan setiap alat ukur
bahwa
respon
memiliki nilai tersendiri, meskipun polanya
sekitar 140 keY (Tc-99m)
sangat mirip.
dari energi
dijadikan
data
dasar dalam melakukan katibrasi alat ukur
dose calibrator , dan diharapkan penggunaan
berikutnya
dapat
dalam
dilakukan
kalibrasi tanpa hams menggunakan seluruh
hal ini menandakan detektor
pada
energi
lebih besar
yang dimiliki 1-131 (364,5
keY). 3. Faktor
kalibrasi
sumber
tombol
1-131 sangat
terhadap
Ra-226 stabil
untuk masing-masing alat ukur radiasi. 4. Korelasi
antara jenis
Harapan berikutnya
(dalam
hal
kalibrasi dose calibrator tidak tergantung
setting
tombol
jenis sumber standar.
sesual
2. Faktor kalibrasi menggunakan
Tc-99m,
awal dan dapat
nilai faktor
lagi.
tombol
langkah
nilai faktor
sudah tidak
koreksi ini sangat bervariatif, untuk setiap
Nilai faktor ,ini merupakan
Namun
Pusat Teknologi Keselamatan don Metrologi Radiasi - Badon Tenaga Nuklir Nasional
ini
sumber
energinya) pada
tiap-tiap
radiasi dengan
dose
143
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir I Jakarta, 12 Desember 2007
calibrator
mempunyai
pola
yang
harnpir sarna, meskipun memiliki nilai faktor kalibrasi yang berbeda. 5. Dengan
adanya
nilai
faktor
koreksi
antara sumber radiasi terhadap setting pada tombol alat ukur dose calibrator diharapkan mampu mengatasi sumbersumber
'.
waktu
pengkalibrasi
yang
memiliki
paro pendek,
seperti
Tc-99m.
Berikutnya
diharapkan
memberikan lebih
layanan
murah,
arnan,
I SSN : 1978-9971
3. BROWNE, E. and FIRESTONE , R.B.; Table of Radioactive Isotopes; John Wiley and Sons Inc.; New York, (1986). 4. Manual Instruction, Radionuclide Calibrator User Manual, Vinten Instruments limited, September 1984. 5. Panduan Mutu dan Prosedur Kerja Laboratorium Metrologi Radiasi PTKMR - BAT AN, Revisi 0 tahun 2000.
mampu
kalibrasi efektif,
yang efisien
narnun mempunyai tingkat kualitas dan akurasi yang memadai. 6. Sebagai
saran
dilanjutkan
sehingga
mendapatkan akurat,
penelitian
ini
perlu
benar-benar
nilai faktor koreksi yang
dan perlu ditambahkan
untuk
jenis dose calibrator yang lain. Selain dari itu perlu digunakan sumber standar yang memiliki aktivitas yang besarnya sebanding
dengan
digunakan
pada
sumber yang biasa bidang
kedokteran
nuklir.
V. DAFfAR PUST AKA l.
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007.
2. Annals of the ICRP; Radionuclide Transformations; ICRP Publication 38; Volume 11-13, 1983.
Daftar Isi Pusa/ Teknologi Kese/amatan don MelrOlogi Radiasi - Bacian Tenaga Nuklir Nasional
144