Kajian Psikologi Icuk Sugiarto Oleh : Sapta Kunta Purnama1
ABSTRAK Aspek psikologi seorang pemain berperan penting dalam menjalani latihan maupun pertandingan yang sebenarnya. Dalam artikel ini ditampilkan profil psikologis Icuk Sugiarto yang mendukung keberhasilannya dalam bermain bulutangkis. Diantaranya berpikir positif, motivasi, keberanian mengambil resiko, dsb. Aspek – aspek psikologis Icuk Sugiarto tidak muncul secara serta merta tetapi juga dipengaruhi oleh aspek lingkungan dan aspek pembawaan / orangtua Kata Kunci : Aspek psikologi, profil psikologi, Icuk Sugiarto Profil
psikologis
gambaran psikologis Icuk Sugiarto
Sugiarto
dalam kaitannya dengan pertandingan
Icuk berupa
gambaran
kepnbadian umum,
secara
dan masa latihan: 1. Berpikir Positif
potensi
Icuk Sugiarto membiasakan diri
dan
berpikir positif, hal ini tercermin
fungsi daya pikisnya
dari motto hidupnya “kegagalan
yang dihubungkan dengan olahraga.
adalah awal kesuksesan” pikiran
Profil Icuk pada umumnya tidak
positif ini berpengaruh baik untuk
berubah banyak dari waktu ke waktu.
menumbuhkan rasa percaya diri,
Namun beberapa aspek psikologis
meningkatkan
dapat
menjalin
intelektual.
diperbaiki
ketrampilan
melalui
latihan
sama
dan dengan
yang
berbagai pihak. Berfikir positif
yang
dimaksudkan sebagai cara berfikir
pelaksanaannya sangat tergantung dari
yang mengarahkan sesuatu ke arah
komitmen si atlet terhadap program
yang positif, melihat segi baiknya.
tersebut
Dengan membiasakan diri berfikir
terencana
Berikut
psikologis
kerja
motivasi,
dan
ini
sistematis,
akan
diuraikan
positif dapat menumbuhkan rasa
_______________________________________ 1 Sapta Kunta Purnama adalah dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
542
percaya
diri,
meningkatkan
sering bersifat ‘ positif ‘ dalam
motivasi dan menjalin kerjasama
mendekati
antara berbagai pihak. Berfikir
pertandingannya
positif merupakan modal utama
memiliki keperayaan
untuk
tinggi, tetapi bisa jadi karena
dapat
keterampilan
memiliki
psikologis
yang
latihan
atau
karena
ia
diri yang
sebaliknya. Yang dianggap positif
tangguh.
dalam hal ini adalah kemauannya
Pikiran positif akan diikuti dengan
atau keteguhan tekadnya untuk
tindakan dan perkataan positif
tetap
pula,
penampilannya
karena
menuntun contoh,
pikiran
tindakan.
diri
dan
dan selalu
Sebagai
melakukan yang terbaik sesuai
dalam
bermain
kemampuannya. Suatu indikasi
terlintas
pikiran
jika
bulutangkis
akan
memperbaiki
dari sikap positif
ini adalah
negatif seperti, “takut salah, takut
memang benar bahwa dedikasi
out,
dan komitmen yang kuat terhadap
takut
bola
pukulannya
tanggung” dan sebagainya, maka
penampilan dan
kemungkinan terjadi akan lebih
pribadi
besar. Karena itu ia selalu berpikir
fundamental pada atlet-atlet yang
positif, hindari yang negatif.
serius ( Gordon, 1992).
Menurut Mahoney et.al., konsep
yang
perkembangan optimal
adalah
Bisa atau tidaknya seorang
sikap mental yang positif dapat
atlet
digambarkan
mempengaruhi mentalitasnya di
dalam
perilaku
berpikir
positif,
bisa
individual yang berbeda beda. Hal
lapangan.
yang dianggap esensial adalah
menemukan
bahwa sikap positif ini melibatkan
peluang, event, situasi, serta orang
suatu
yang dihadapi adalah cara untuk
proses
dari
memberi
Kemampuan makna
dari
semangat pada diri sendiri (self
menimbulkan
encouragement)
Sering terdengar bahwa pemain A
yang
hampir
B
tidak
pikiran
tiap
terduga
positif.
tidak terkait sama sekali dengan
atau
bisa
isi kualitas penampilannya. Jadi,
memenangkan
bukan berarti bahwa atlet yang
padahal targetnya adalah berusaha
pertandingan
543
main sebaik mungkin. Alasannya,
memperlihatkan
karena
kuat
lawannya
bagus
dan
untuk
motivasi bermain
yang sebaik-
pertandingan ini jadi moment
baiknya,
penting untuk meng up gradeÂ
memenangkan pertandingan hal
kualitas diri dan permainannya.
ini tercermin sejak kecil (Icuk
Artinya, sang atlet mampu melihat
kecil tidak akan mau bersandiwara
sisi lain yang membuat dirinya
untuk
tidak terbebani ambisi. Pikiran
pertandingan meskipun dijanjikan
rileks dan focus pada permainan
diberi hadiah uang), kalau lawan
berkualitas
yang mengalah tidak masalah.
akhirnya
sehingga
kalah
dalam
Baginya,
saat bertanding dimana ia jadi
penampilan ada kecenderungan
berhati-hati dan cermat dalam
untuk berupaya mempertahankan
proses, dan tidak grasah grusuh
harga
ingin cepat-cepat mencetak skor.
bulutangkis sering dipakai para
pikiran
menggerakkan tepat,
positif
(Pada
berbagai
saat
itu
bisa
penjudi untuk dijadikan sarana
yang
taruhan). Selain hal tersebut ajaran
mengeluarkan
orang tua Icuk yang berprinsip
motivasi
sehingga
diri.
dalam
suatu
mempengaruhi sikap atlet tersebut
Jadi,
di
dapat
besaran energi dan tekanan yang
untuk
tepat untuk menghasilkan tindakan
sendiri dan berjiwa disiplin selalu
konstruktif.
tertanam
Dampaknya
bisa
dapat
menghargai
padanya.
diri
Selain
beragam, bisa kerja sama yang
motivasi instrinsik Icuk juga tidak
baik, performance yang optimum,
terlepas dari motivasi ekstrinsik
atau pun kemenangan
untuk
dapat
tuannya
2. Motivasi
membantu
dalam
orang
memenuhi
Ada motivasi intrinsik (yang
kebutuhan keluarga, Icuk yakin
berasal dari dalam diri sendiri) dan
dengan prestasi yang tinggi ke
motivasi ekstrinsik (motivasi yang
depannya
berasal dan luar). Seorang Icuk
pekerjaan saat itu belum terpikir
Sugiarto
setiap
bahwa dengan prestasi yang tinggi
dapat
akan
penampilannya
dalam
tentu
mendapat
akan
kontrak
dapat
dari
544
berbagai aparel seperti sekarang
selama motivasi internalnya kuat,
(Yonex dan lain-lain).
atlet
Tingkat motivasi dan sumber
tersebut
mampu
sementara waktu menyingkirkan
motivasi atlet akan mempengaruhi
beban
daya
memperberat gerakannya
juangnya.
termotivasi, juangnya highly
Kalau
kurang
otomatis
daya
kurang.
Kalau
pun
motivated,
juangnya
juga
maka tinggi.
untuk
emosi
yang
dirasa
3. Keberanian Mengambil Resiko Icuk
Sugiarto
cenderung
daya
berani mengambil resiko, bahkan
Kalau
cenderung mencari kegiatan yang
sumber motivasi ada di luar
mengandung
(ekstrinsik), maka kuat lemahnya
Malone
daya juang sang atlet pun sangat
cenderung untuk bisa menguasai
situasional, tergantung kuat lemah
gelanggang
pengaruh stimulus. Contoh, makin
dilingkungan kehidupannya. Hal
besar hadiahnya, makin kuat daya
ini dapat dilihat bagaimana semasa
juangnya. Makin kecil hadiahnya,
Icuk
makin kecil usahanya.
pengurus PBSI, konflik dengan
Yang paling baik jika sumber
resiko,
(1985)
menurut
atlet
bintang
bahkan
superior
bertentangan
dengan
Taufik Hidayat, dengan Bapak
motivasi ada di dalam diri, tidak
Sutiyoso
terpengaruh cuaca apalagi iming-
mencalonkan sebagai ketua umum
iming hadiah. Atlet yang memiliki
PBSI bersaing dengan Bapak Joko
motivasi berprestasi tinggi, maka
Santoso.
sejak awal berlatih dia sudah secara konsisten dan persisten mengusahakan
yang
Kepuasannya
terletak
dan
terakhir
ikut
4. Haus terhadap Tantangan Sejak
kecil
Icuk
Sugiarto
terbaik.
adalah atlet yang suka mencari
pada
tantangan, hal ini dapat dilihat saat
keberhasilannya untuk mencapai
Icuk sering melawat ke berbagai
yang terbaik di setiap tahap proses
daerah
latihan,
pebulutangkis
bukan
hanya
saat
untuk
melawan seusianya
bertanding. Masalah yang ada
(didukung dari para bobotoh),
pasti
setelah
punya
pengaruh, namun
dewasa
juga
masih
545
tercermin
dengan
ikut
dalam
Kurangnya rasa percaya diri
Organisasi Kosgoro, dan terakhir
akan mempengaruhi
ikut dalam pencalonan anggota
dan daya juang sang atlet. Masalah
Dewan/DPR
gagal
yang muncul saat berlatih maupun
sebagai anggota Dewan) menurut
bertanding bisa saja memperlemah
Malone
yang
rasa percaya dirinya, meski sang
menantang merupakan motivator
atlet sudah berlatih dengan baik.
tindakan para atlet top.
Apalagi
(akhirnya
(1985)
hal
jika
keyakinan
masalah
yang
dihadapi berkaitan dengan konsep
5. Kompetitif Icuk Sugiarto kecil adalah atlet
dirinya. Misalnya, sang atlet selalu
yang mengutamakan keinginan
memandang dirinya kurang baik,
untuk berkompetisi dan tampil
kurang sempurna, maka seruan
secara
"uuuuuu" penonton bisa dianggap
menang
baik
daripada
dan
sekedar
mnemperoleh
konfirmasi
atas
kekurangan
penghargaan, hal ini tercermin
dirinya,
meskipun
saat Icuk sering melawat ke
kenyataannya
berbagai daerah untuk melawan
tergolong berprestasi
pebulutangkis lain dengan cara
7. Kemampuan
dikeroyok satu lawan 2 bahkan 1
Perhatian
lawan 3.
Icuk
atlet
pada tersebut
Memusatkan
memiliki
kemampuan
mengalihkan pemusatan perhatian
6. Percaya Diri Icuk Sugiarto mempunyai rasa
dari situasi ke situasi lainnya. Icuk
percaya diri yang tinggi, rasa
mampu membagi konsentrasinya
percaya diri ini tergambar lewat
pada beberapa keadaan sekaligus
keyakinannya
hal
memenangkan
untuk suatu
ini
dapat
dilihat
dari
kompetisi
kemampuannya menjuarai sektor
yang diikutinya. Rasa percaya diri
tunggal dan ganda serta kiatnya
ini juga berkaitan erat dengan
saat
upaya mereka mempertahankan
lawan yang berbeda, sehingga ia
emosi,
lebih
berpikir
positif
untuk
memenangkan suatu pertandingan.
melawan
mudah
tipe
permainan
mengantisipasi
lawan.
546
8. Mampu
Mengatasi
Tekanan
atau Stress Icuk
memiliki
mengatasi latihan
kemampuan
tekanan
maupun
pada
saat
pertandingan,
bahkan mampu mengendalikan diri pada saat gagal. Hal ini dapat Icuk Bersama Christian pernah
kita lihat dari model latihan saat sebelum menjadi atlet Nasional.
Juara Ganda
Icuk berlatih fisik tanpa paksaan
Ketidakmampuan bisa
atau
dan
orang tua. Kesadaran berlatih fisik
fisiologis.
keras tercemin dari kemauannya
Pengendalian emosi tidak bisa
untuk berlari di siang hari dari
muncul dalam semalam, karena
Solo sampai Cokrotulung (lebih
sudah
dari
dari 25 km) dengan pakaian jas
kepribadian atlet. Hal ini bukan
hujan agar mendapatkan adaptasi
berarti tak bisa dirubah, namun
yang berat dari latihan tersebut.
mengendalikan mengganggu
emosi konsentrasi
keseimbangan
menjadi
perlu
bagian
proses
mengembangkan mengelola
untuk
pengawasan
pelatih
Kemampuan
atau
mengatasi
kemampuan
tekanan dari pertandingan terlihat
dengan
dari hasil pertandingan terbaiknya
emosi
proporsional. Jadi, kalau atlet
(menurut
masih
dalam
kejuaran dunia bulutangkis tahun
pengendalian emosi, maka dia
1983 di Kopenhagen Denmark).
lebih mudah terstimulasi oleh
Pertandingan melawan Liem Swie
punya
berbagai
masalah
masalah
apapun
King
Icuk:
dalam
pertandingan
final
bentuknya, entah itu kelakuan
Bulutangkis
penonton
berlangsung ketat. Icuk dan King
/
supporter,
sikap
pelatih, tindakan teman-temannya,
mempertontonkan
dsb
kemampuannya
Dunia
kejuaraan ke-3
seluruh dalam
pertandingan reli selama 87 menit.
547
Icuk menang dengan skor 15 – 8;
menang skor 13 – 13 dan 14 – 14
12 – 15 dan 17 – 16. Bagi
di set ke tiga.
penonton Indonesia pertandingan tersebut
mungkin
Namun lebih dari hal tersebut
dianggap
karena, sebelumnya Icuk sudah
pertandingan sparring yang biasa
mendapat tekanan dengan isu dan
dilakukan saat latihan. Namun
hal-hal
bagi ratusan penonton dan pemain
Ketegangan
dari 34 negara yang hadir di
disalurkan kedalam bentuk aurosal
Kopenhagen sebagai pertandingan
kewaspadaan
terhebat saat itu.
kecemasan serta secara realistis
Pertandingan
saat
itu
pertandingan
terbesar
mengenakkan.
yang
dia
alami
dan
bukan
memiliki harapan untuk berhasil.
dilukiskan oleh kantor berita AFP sebagai
tidak
Mampu mengendalikan diri pada saat gagal dapat dilihat dari
dalam sejarah bulutangkis dunia.
pengalaman
Harian
meskipun sebelumnya kalah 7 kali
Kompas
mencatat
bertandingnya,
pertandingan itu merupakan salah
berturut-turut
satu dari enam partai terbesar
Icuk
selama dasawarsa terakhir, Pemain
sehingga pada pertandingan di
Denmark Morten Frost Hansen
Kuala Lumpur Icuk dapat menang
mengatakan tidak berani meramal
dan
siapa yang bakal menang, Prakas
kemenangan 11 : 1, Selain itu
Padukone
ketidak
(India)
menilai
tidak
itu
dari
Yang-Yang,
pernah
putus
merupakan
berhasilan
asa
catatan
sebagai
pertandingan tersebut merupakan
Pengurus PBSI tidak membuat
pertandingan terbaik yang pernah
Icuk
dia lihat, Han Jian mengatakan
Bulutangkis, Icuk masih tetap
bahwa
mengurus
pertandingan
tersebut
Sugiarto
PBSI
menuntut mental yang sangat kuat,
anaknyapun
Pertandingan
pemain
sehingga penonton
begitu
pada
saat
belum
seimbang terakhir dapat
memprediksi siapa yang akan
meninggalkan
di
Jakarta,
sekarang
sebagai
Nasional
yang
ikut
berlatih di Pelatnas. Ketidakmampuan mengendalikan
emosi
bisa
548
mengganggu
konsentrasi
keseimbangan
dan
fisiologis.
Pengendalian emosi tidak bisa muncul dalam semalam, karena sudah
menjadi
bagian
dari
mempertahankannya
selama
mungkin
musim
sesuai
kompetisi 3. Percaya diri semakin besar jika ada kalender acara kompetisi
kepribadian atlet. Hal ini bukan
yang
berarti tak bisa dirubah, namun
khusus dan terencana
perlu
proses
untuk
mengembangkan mengelola
kemampuan
emosi
dengan
nyata
dan
4. Cenderung
tersusun
menggunakan
latihan
mental
memusatkan
dan
perhatiannya
proporsional. Jadi, kalau atlet
untuk menghadapi acara acara
tersebut masih punya masalah
pertandingan
dalam pengendalian emosi, maka
dianggap egois oleh teman-
dia lebih mudah terstimulasi oleh
teman sepelatnas)
berbagai
masalah
apapun
(terkadang
5. Cenderung berdiam diri untuk
bentuknya, entah itu kelakuan
memusatkan
penonton
mempersiapkan
/
supporter,
sikap
pelatih, tindakan teman-temannya, dsb
perhatian
dan diri
menghadapi petandingan 6. Ketika Pak Tahir ada dianggap
Kecenderungan
Perilaku
Icuk
sebagai sumber inspirasi 7. Ketegangan
Sugiharto 1. Intensitas
dialami
jauh
tersalurkan ke dalam bentuk
saat
gugahan
kewaspadaan
kompetisi daripada pada saat
bukan
kecemasan
latihan
ketakutan.
lebih
kemampuan
yang
tinggi
pada
dan serta
2. Dalam latihan fisik, berupaya
8. Cenderung
sekuat tenaga menyelesaikan
keyakinan
program dan porsi latihannya
bentuk kesiapan dan kesediaan
bahkan
untuk bertanding
latihan
menambah lebih
dari
porsi kawan-
kawan pelatnasnya kemudian
memperkuat mereka
sebagai
9. Cenderung tidak panik dalam menghadapi
kesulitan
di
549
gelanggang, lebih
karena
mereka
terlatih
untuk
mengendalikan
gejolak
emosional mereka 10. Membangun melalui
memaksakan bertanding
berbagai
cedera, tidak gentar terhadap
dalam kondisi cedera masih
bentuk
mampu untuk mengatasinya bahkan
11. Peka terhadap kondisi fisik
mampu
cenderung
untuk
sakitnya
dalam
Misbun
mampu diri
menghadapi berbagai lawan 12. Mampu mengatasi berbagai yang
menyenangkan
tidak
yang
mengacaukan
dapat
konsentrasi
dalam periode kompetisi
lingkungan
gelanggang pertandingan yang karena
menampilkan terbaik
gelanggang
mampu
kemampuan
mereka
(mengalahkan Sidek
di
Kuala
Lumpur meski telapak kaki melepuh) 17. Cenderung
tidak
mau
menyerah 18. Cenderung
mampu kondisinya
sekalipun mengalami tekanan terus menerus sampai babak terakhir pertandingan 19. Cenderung
mempelajari
pengalamanya sendiri dari satu
tengah
pertandingan ke pertandingan
yang
asing
lainnya dan hasil belajarnya ini menunjukkan
sesuai
iramanya,
tidak terlalu terpengaruh lawan 15. Lebih mengutamakan usaha daripada memikirkan hasil 16. Tidak terpaku pada cedera yang
rasa
di
sekalipun 14. Bermain
mengatasi
mempertahankan
13. Tidak mudah terpengaruh oleh kondisi
merasakan
kebahagiaan tersendiri karena
dan mental mereka, karenanya
menyesuaikan
keadaan
diri
latihan mental.
berbeda
dalam
untuk
cedera yang dialami dan jika
percaya
gangguan
diri
dialami,
cenderung
ke
arah
perkembangan perbaikkan
penampilannya dari waktu ke waktu Aspek pembawaan / Orang Tua Aspek
pembawaan
yang
dimaksud dalam naskah ini adalah
550
faktor yang berkaitan dengan cirri-
bulutangkis
ciri bawaan yang diturunkan orang
shuttle cock banyak, dan model
tua kepada sang calon atlet. Ada
shuttle cock dengan bulu ayam
yang percaya bahwa anak akan
yang mempunyai karakter laju
mengikuti pola pertumbuhan yang
berbeda
mirip
Karakter
dengan
orang
tuanya
banyak,
dengan
pengrajin
bulu
bulu
angsa.
ayam
misalnya dalam hal tinggi badan,
mendukung
berat
cara
latihan teknik dasar bulutangkis
pandang dan perilakunya. Dari
menjadi baik. Sehingga rata-rata
tujuh bersaudara ada adiknya yang
pemain dari Solo mempunyai
ikut berlatih bulutangkis, namun
penguasaan teknik dasar pukulan
prestasinya tidak sebaik Icuk.
yang baik.
Secara
badan,
termasuk
proporsional
dari
segi
antropometrik terdapat kemiripan antara Bapak Suhardjo Hardjo Sudarmo dengan Icuk dan adik Icuk.
pencapaian
PENUTUP Contoh karakteristik Icuk Sugiarto tersebut di atas sesuai dengan yang dikemukakan dalam tulisan Williams dan Krane (1993), bahwa atlet elit
Aspek Lingkungan
cenderung seperti berikut ini:
Pembahasan aspek lingkungan ini pada lingkungan dimana Icuk menjalani kehidupannya seharihari. Faktor lingkungan berperan besar dalam perkembangan karir keatlitan Icuk. Seperti diuraikan di atas bahwa rumah icuk dekat dengan gedung bulutangkis, selain itu di Solo banyak atlet-atlet bulutangkis yang handal sehingga sauasana kompetitif mendukung untuk
pada
ini
meningkatkan
prestasi.
Selain itu sarana-prasarana gedung
Tenang,
rileks
secara
mental
maupun fisik, namun bertenaga. Percaya diri dan optimis. Bersikap positif meskipun dalam situasi yang mencekam. Perhatian terpusat pada saat ini (present). Tidak memikirkan hal yang sudah berlalu ataupun yang belum terjadi. Sangat waspada, sehingga atlet seakan
tahu
apa
yang
akan
diperbuat lawan dan mereka dapat merespons dengan akurat. 551
Kontrol diri sangat kuat, seolah-
dengan karakteristik itu semata tidak
olah badan dan pikiran dapat
dapat menjamin tercapainya prestasi
melakukan
puncak karena ada hal-hal lain yang
segala
sesuatunya
dengan benar. Pikirannya tidak
berperan,
terutama
keterampilan
terganggu oleh hal-hal yang terjadi
teknik dan fisik. Namun, dengan
di luar dirinya.
dimilikinya karakteristik atlet elit
Karakteristik
atlet
elit
tersebut
tersebut, prestasi puncak menjadi
merupakan
prakondisi
untuk
semakin besar kemungkinannya untuk
mencapai prestasi puncak. Namun,
tercapai.
DAFTAR PUSTAKA Friedman, Howard S., Schustack, Miriam W. (2002) Kepribadian, Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga. Gunarsa, Singgih D. (2002). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. ---------- (1996). Psikologi Olahraga : teori dan Praktik. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Mahoney, M.J., & Avener, M. (1987). Psychology. Of the Elite Athlete: An Exploratory Study. Cognitive Therapy and Research, 1. Malone, C. (1985) Risk-taking in Sport. In L. K. Bunker, R. J. Rotella, & A.S. Reilly (Eds), Sport Psychology: Psychological consideration in maximizing sport performance. Ithaca, Ny: Mouvement Satiadarma, Monty P., (2000). Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Sugiarto, Icuk., Dkk (1992) Strategi Mencapai Juara Bulutangkis. Surakarta: Setyaki Eka Anugrah. Sugiarto, Icuk., Furqon M.,& Sapta Kunta P. (2002) Total Badminton. Surakarta: Setyaki Eka Anugrah. Williams, J, M. & Krane, V. (1993). Psychological characteristics of peak performance. Dalam J M. Williams: Applied sport psychology (2nd ed.)Mayfield Publishing Company: California.
552
Nasution, Y. (2004). Model latihan mental: Implementasi di kalangan atlet Indonesia. Makalah disampaikan dalam seminar ilmiah PON XVI Palembang.
553
RIWAYAT SINGKAT ICUK SUGIARTO
Icuk
Sugiarto
memiliki semangat serta daya juang
perjalanannya menjadi
yang tinggi. Riwayat pendidikan SD
atlet bintang melalui
Negeri Kratonan Kodia Surakarta
perjuangan
yang
(1974), SMP Negeri 1 Manahan
keras, gigih dan ulet.
Kodia Surakarta (1977), dan SMA
Pemilihan
Icuk
Negeri 4 Surakarta. Tahun 1978, saat
Sugiarto sebagai topik pada tugas
Icuk Sugiarto duduk di kelas 1, ia
mandiri perkuliahan mental training
pindah ke SMA Ragunan di Jakarta
dikarenakan penulis mengenal Icuk
hingga lulus pada tahun 1981.
pada saat di Solo, juga sebagai tim
Karir bulutangkis Icuk Sugiarto
penulis buku Strategi Mencapai Juara
dimulai dari ikut-ikutan bermain di
Bulutangkis
Total
saat pemain dari klub- klub badminton
Badminton (2002) bersama Icuk dan
di GOR dekat rumahnya sedang
Furqon.
istirahat. Bola (shuttle cock) dan raket
Icuk Sugiarto dilahirkan di Kalurahan
yang dipakai Icuk pada waktu itu,
Kratonan, Kecamatan Serengan, Kota
adalah bekas dari para pemain yang
Madya Surakarta, pada tanggal 4
berlatih di GOR tersebut.
Oktober
(1992)
1962.
ia
dan
adalah
putra
Oleh seorang yang bernama
pasangan Suhardjo Hardjo Sudarmo
Suratman Hadi Saputro, pengelola
dengan
Ayahnya
gedung bulutangkis Catur Sari, yang
seorang pensiunan RRI Surakarta
terletak di daerah Kratonan, Icuk
seksi
beliau
dimasukkan ke dalam PB taruna yang
bertempat
dipimpin oleh beliau sendiri. Rupanya
tinggal di perumahan RRI Jajar
beliau cukup jeli melihat potensi yang
Surakarta. Icuk Sugiarto adalah putra
ada pada anak ini. Dengan tekun dan
ketiga dari tujuh bersaudara. Seperti
sabar Suratman melatih Icuk bermain
layaknya anak anak lain, terutama
bulutangkis mulai dari dasar.
Ciptoningsih.
kesenian.
beserta
Sekarang
keluarganaya
yang dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi
yang
pas-pasan,
Icuk
Karena di PB Taruna dirasa kurang
dapat
memadai
untuk
554
mengembangkan potensinya, maka
nasional. Selain di Pelatnas, Icuk
Icuk pindah ke PB Air Mancur yang
tercatat juga sebagai anggota PB
dipimpin oleh Slamet Sutantyo atas
Tangkas yang dipimpin oleh Ir.Drs.
ijin
Saputro.
Justian Suhandinata. Tahun 1982 dari
Selanjutya, Icuk bergabung di PB
PB Tangkas Icuk pindah ke PB Pelita
Abadi yang dipimpin oleh Condro
Jaya.
Suratman
Hadi
Saputro, saat itu PB Abadi adalah klub terbaik yang ada di Surakarta. Kemampuan bulutangkis
Icuk
yang
bermain
semakin
Icuk Sugiarto menikah pada tahun 1983 dengan seorang wanita yang bernama Nina Yaroh pada
baik
tanggal 5 juli. Istrinya adalah wanita
ternyata banyak menarik perhatian
asli Medan, Sumatera Utara, yang
dari berbagai pihak. Salah satunya
lahir pada 26 Juni 1962 dan juga atlet
adalah M.Ridwan, yang akhirnya Icuk
putri nasional. Ibu Nina Yaroh juga
Sugiarto dibawa ke Jakarta.
aktif dalam kepengurusan cabang
Di Jakarta Icuk masuk ke SMA
PBSI daerah Jakarta Barat.
Ragunan yang juga dilatih M.Ridwan.
Dari pernikahan Icuk dan Nina
makin lama prestasi bulutangkis Icuk
Yaroh, terlahir 2 orang putra putri.
semakin
Seorang
meningkat.
Dari
SMA
putri
bernama
Nastassia
Ragunan Icuk akhirnya ke Pelatnas A
Oktaviani Sugiarto, lahir pada tanggal
di Senayan di bawah asuhan pelatih
3 Oktober 1984 dan seorang putra
senior Drs.Tahir Djide. Icuk dapat
yang bernama Tommy Sugiarto yang
masuk
ke
sebelumnya
Pelatnas ia
ini
karena
lahir pada tanggal 13 Mei 1988, dan si
menjuarai
seleksi
bungsu Jauza Fadhilla Sugiarto
555
PRESTASI YANG DICAPAI Berbagai prestasi yang pernah dicapai Icuk Sugiarto sejak usia 12 tahun adalah sebagai berikut : Tahun !974 1. Tahun 1972 Juara 2 Tunggal dan Juara 1 Ganda Munadi Cup tingkat pemula se Jateng di Semarang 2. Tahun 1976 .Juara 1 tunggal POPSI tingkat SLTP se Jateng di Magelang 3. Tahun 1977 a.
Juara 1 Tunggal Yunior se Keresidenan Surakarta di Surakarta
b. Juara 1 Tunggal,Ganda beregu Pelajar Asean di Jakarta 4. 1979 & 1980 Juara I Single & Double Asean Pelajar. 5. 1980 Juara Double Nasional, 6. 1981 Juara I Double India Terbuka, Juara Double PON IX. 7. 1982 Juara I Double Asian Games 8. 1982, 1986, 1988 Indonesia Open 9.
1985 Juara Single PON X
10. 1983 s/d 1987 Juara Nasional. 11. 1983 s/d 1986 Juara I Taiwan Terbuka. 12. 1983 Juara Dunia Single. 13. 1984 Juara I Single Malaysia Terbuka. 14. 1984, 1985 Juara I Single Thailand Terbuka. 15. 1984 Juara I Single Belanda Terbuka 16. 1985 Juara I Single Piala Dunia ALBA 17. 1985, 1987, 1989 Juara Single Sea Games. 18. 1986 Juara I Single China Terbuka. 19. 1986 Juara I Single Piala Dunia 555 20. 1987 Runner Up Single All England 21. 1988 Juara I Single Perancis Terbuka 22. 1988 Juara I Single Hongkong Terbuka 23. 1984, 1986, 1988, 1990 Team Thomas Cup. 24. 1983, 1984, 1985 Team Asia.
556
557