Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 11- 20
KAJIAN PENYEDIAAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH GAMPONG JAWA KECAMATAN KUTA RAJA KOTA BANDA ACEH 1)
Masri1, Eldina Fatimah2, Azmeri3 Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3)
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala email:
[email protected]
Abstract: Clean water is an essential infrastructure and very valuable to human life. Problems of water not only in the rural communities and big cities, but also occurred in Low-Income Communities (MBR). This study describes in detail the problems of water supply for low income people in the city of Banda Aceh Gampong Java. This study uses quantitative and qualitative descriptive analysis through the analysis of IPA (Importance Performance Analysis). The results showed that the average level of water consumption MBR only 94,44 liters/day/person and 74.1 percent MBR want to get metered house connections for water supply from the taps. 79.6 percent of respondents admitted that during the reconstruction and rehabilitation of Aceh, the government had to provide water services in the form of public taps. People who obtain metered house connections acknowledges that clean water jetting time 6 hours / day, and even at times erratic no water flow. 74, one of the respondents answered that the quality of water delivered to the consumer's home looks cloudy. In contrast, 25.9 percent of respondents said that there is enough clear water. Factors causing lack of water services is an increasing number of population, land area, the economic level of society, service rates and parts of the distribution network is not available. Prediction of the amount of water needs Gampong MBR in Java in 2013 as many as 23,49 Mm3, water demand projections up to the year 2032 decreased to 3,17 Mm3. Clean water taps supply on average each month to the 12 respondents was 94,44 liter/day/person or 0,408 Mm3 per household MBR, while the water demand of 54 respondents MBR was 29 liter/day/person or 5,6 Mm3. Based on the analysis of the IPA, the clean water demand and clean water supply MBR was the fourth quadrant that the access to clean water was low levels of providers (supply) while the demand was high. City Government of Banda Aceh is advised to increase the investment to expand the water distribution network for MBR in Gampong Jawa in order to improve water services. Keywords: Water, Low-Income Communities, PDAM Tirta Daroy Abstrak: Air bersih merupakan prasarana yang penting dan sangat berharga bagi kehidupan manusia. Problema air bersih bukan hanya terjadi pada masyarakat di pedesaan dan kota besar, namun juga terjadi pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Penelitian ini menggambarkan secara rinci permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Gampong Jawa Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui analisa deskriptif kualitatif dan analisis IPA (Importance Performance Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat rata-rata pemakaian air bersih MBR hanya 94,44 liter/hari/jiwa dan 74,1 persen MBR ingin memperoleh meteran sambungan rumah untuk penyediaan air bersih dari PDAM. 79,6 persen responden mengakui bahwa pada masa rekontruksi dan rehabilitasi Aceh, pemerintah pernah menyediakan layanan air bersih berupa kran umum. Masyarakat yang memperoleh meteran sambungan rumah mengakui bahwa waktu pengaliran air bersih 6 jam/hari dan bahkan pada waktu tak menentu tidak ada aliran air. 74,1 responden menjawab bahwa kualitas air yang dialirkan ke rumah konsumen terlihat keruh. Sebaliknya, 25,9 persen responden menyatakan air yang tersedia cukup jernih. Faktor penyebab kurangnya pelayanan air bersih yaitu peningkatan jumlah penduduk, luas wilayah, tingkat ekonomi masyarakat, tarif dan sebagian wilayah pelayanan belum tersedia jaringan distribusi. Prediksi jumlah kebutuhan air MBR di Gampong Jawa tahun 2013 sebanyak 23,49 Mm3, proyeksi kebutuhan air bersih sampai dengan tahun 2032 menurun menjadi 3,17 Mm3. Supplay air bersih PDAM rata-rata setiap bulannya kepada 12 responden sebesar 94,44 liter/hari/jiwa atau 0,408 Mm3pertahun per kepala keluarga MBR, sedangkan demand air bersih terhadap 54 responden
11 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala MBR sebesar 29 lt/hari/jiwa atau 5,6 Mm3. Berdasarkan analisis IPA bahwa demand air bersih dan supply air bersih MBR masuk ke kuadran IV yaitu akses air bersih memiliki tingkat penyedia (supply) yang rendah dan permintaan (demand) tinggi.Disarankan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menambah investasi dengan memperluas jaringan distribusi air bersih bagi MBR di Gampong Jawa demi peningkatan pelayanan air bersih. Kata Kunci : Air Bersih, Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), PDAM Tirta Daroy.
masyarakat dalam pemenuhan air bersih mereka
PENDAHULUAN Rendahnya pelayanan air bersih ke
masih air hujan, air bersih yang dibeli, sumur
masyarakat berpenghasilan rendah terjadi pada
dangkalnya airnya yang tidak memenuhi syarat
kawasan pesisir dan kawasan permukiman baru,
dan sebahagian untuk keperluan mencuci masih
seperti yang terjadi pada Gampong Jawa
menggunakan air sungai. Berdasarkan kondisi
Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh.
tersebut maka dilakukan penelitian yaitu Kajian
Kondisi topografi berada dekat garis pantai dan
Penyediaan
permukimannya merupakan bekas rawa-rawa.
Berpenghasilan Rendah di Desa Gampong Jawa
Masyarakat daerah tersebut sebahagian masih
Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh.
air
bersih
bagi
Masyarakat
berpenghasilan rendah dengan kondisi air tanahnya
payau,
asin
dan
berbau
karat,
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah
masyarakat terpaksa menggunakan air apa adanya untuk keperluan mandi cuci kakus sehingga
berdampak
pada
kesehatan
masyarakat. Saat ini pelayanan air bersih yang dilakukan oleh PDAM Tirta Daroy belum optimal, sehingga masyarakat yang belum mendapatkan
pelayanan
air
bersih
menanggulangi kebutuhan air bersihnya dengan cara membeli air bersih jerigen dan air isi ulang. Berdasarkan data PDAM Tirta Daroy dimanajumlah sambungan rumah di desa Gampong Jawa baru 202 SR sedangkan jumlah penduduk 495 KK artinya baru 40,80 % jadi masih ada 59,20 % lagi belum menikmati air bersih. Kondisi perekonomian Gampong Jawa menurut data statistik Badan Pusat Statistik Banda
Aceh
(2012)
mayoritas
penduduk
berpenghasilan rendah di kecamatan Kuta Raja berada di desa Gampong Jawa. Kondisi
metode
kuantitatif
dengan
menggunakan
analisis deskriptif kualitatif dan analisis IPA (Importance Performance Analysis). Mengukur kajian
penyediaan
air
bersih
masyarakat
berpenghasilan rendah pada penelitian ini, difokuskan
pada
penilaian
permintaan
(demand)
karakteristik
dan
karakteristik
penyediaan (supply). Proses pengolahan data pada
penelitian
ini
dilakukan
setelah
mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam mendapatkan air bersih, mulai dari mengetahui karakteristik permintaan (demand) air bersih, karakteristik penyedia (supply) air bersih. Dengan menggunakan data primer dan sekunder dapat ketahui kondisi di lapangan tentang
kondisi
existing
air
bersih
bagi
masyarakat berpenghasilan rendah yang ada di Gampong Jawa secara jelas. Analisa dilakukan untuk
melakukan
analisis
Jumlah/Volume
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 12
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kebutuhan Air Bersih Masyarakat; analisis
hujan, hidran umum dan sambungan rumah.
Jarak
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 16
dan
Waktu
Mendapatkan
Air
Tempuh Bersih
Masyarakat dan
analisis
Harga/Biaya Untuk Mendapatkan Air Bersih. Metode
Importance
Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 18 Tahun 2007 tentang
Performance
penyediaan air minum bagi masyarakat, bahwa
Analysis (IPA) pertama kali diperkenalkan oleh
penyedia (supply) air bersih dapat dilakukan
Martilla dan James (1977) dengan tujuan untuk
oleh BLU (Badan Layanan Umum), PDAM,
mengukur hubungan antara persepsi konsumen
koperasi atau swasta. dengan dua cara yaitu :
dan prioritas peningkatan kualitas produk/jasa
a.
yang dikenal pula sebagai quadrant analysis
Penyediaan Air Bersih dengan Perpipaan Penyediaan air bersih dilakukan dengan
(Brandt, 2000 dan Latu& Everett, 2000). IPA
sistem
mempunyai fungsi utama untuk menampilkan
mendistribusikan
informasi
pelanggan atau konsumen.
berkaitan
dengan
faktor-faktor
pelayanan yang menurut konsumen sangat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas mereka,
b.
perpipaan
dipergunakan air
dari
untuk
reservoir
ke
Penyediaan Air Bersih Non-perpipaan Untuk
penyediaan
air
bersih
non-
dan faktor-faktor pelayanan yang menurut
perpipaan, air didapat melalui sumur dangkal,
konsumen perlu ditingkatkan karena kondisi
sumur bor, penampungan air hujan dan mata air
saat ini belum memuaskan. Analisis ini terbagi
terlindungi. Dari beberapa sumber air non
dua komponen, yaitu analisis kuadran dan
perpipaan yangmerupakan sumber yang kualitas
analisis kesenjangan (gap). Grafik IPA dibagi
air yang relatif baik untuk dijadikan air bersih
empat bagian kuadran (Supranto.J, 2001).
adalah air tanah.
KAJIAN PUSTAKA Permintaan (Demand) Air Bersih Air adalah salah satu sumber daya yang mendukung keberlangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya, yang merupakan elemen utama kehidupan yang berkelanjutan. Kebutuhan air bersih adalah kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan seharihari manusia, meliputi air bersih domestik dan non domestik (Kodoatie, 2003).
PEMBAHASAN Pemakaian
Air
PDAM
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah Pemakaian air PDAM untuk masyarakat berpenghasilan rendah yaitu 6 orang (50 persen) responden menjawab rata-rata pemakaian air sekitar 1 – 10 m3 tiap bulannya, sisanya 6 orang (50 persen) responden menjawab sekitar 11 – 30 m3 perbulan.Responden sudah memakai air untuk berbagai kebutuhan hidupnya seperti minum, masak, MCK, cuci baju dan lain-lain.
Penyediaan (Supply) Air Bersih Penyediaan air bersih bagi masyarakat dapat dilakukan dengancara sumur gali, air 13 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Penggunakan sumber air lain berupa aitu air tanah (sumur dangkal) sebanyak 6 orang (50
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala persen), sisanya 6 orang (50 persen) menjawab
air sebanyak Rp 51.000 s.d 100.000, dan
menggunakan air kemasan galon. Jumlah air
sisanya 23 orang (42,6 persen) responden setuju
lain yang digunakan dalam sehari-hari di rumah
membeli air diatas Rp 100.000.
responden, 5 orang (41,7 persen) responden mengkonsumsi airsumur > 10 liter di rumahnya,
Kebijakan Pemerintah Untuk Masyarakat
sisanya 5 orang (41,7 persen) responden
Berpenghasilan Rendah
menggunakan air sebanyak 5 s/d 10 liter,
Pemenuhan air bersih untuk masyarakat
selanjutnya 5 orang (7,6 persen) responden
Kota Banda Acehdilakukan oleh PDAM Tirta
mengkonsumsi air isi ulang sebanyak 1 s/d 5
Daroy. Penyambungan pipa meteran air bersih
galon sebulan, sisanya 2 orang (16,7 persen)
sebagai fasilitas penyediaan air merupakan
responden membeli air jerigen 2 s/d 6 jerigen
pilihan bagi masyarakat sehingga meskipun air
sehari.Biaya pengeluaran untuk air lain dalam
telah tersedia namun masih ada masyarakat
sebulan untuk membeli air yaitu Rp 51.000 s/d
yang belum berlangganan. Hingga saat ini
100.000.
tercatat
37.731
menggantungkan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Tidak
masyarakat berpenghasilan rendah Gampong Jawa yaitu air tanah (sumur dangkal) sebanyak 40 orang (74,1 persen), air kemasan gallon/dus digunakan oleh 19 orang (35,2 persen) dan air dari pengecer jiregen sebanyak 26 orang (48,1 persen). Masyarakat Gampong Jawa tidak setuju menggunakan air kali untuk kebutuhan hidupnya sebanyak 42 orang (77,8 persen) dan tidak setuju menggunakan air hujan sebanyak 47 orang (87 persen) karena tidak bersih dan airnya tidak jernih. Pengeluaran untuk membeli
kebutuhan
air
yang bersihnya
kepada PDAM Tirta Daroy.
Menggunakan Air PDAM Sumber air yang digunakan saat ini oleh
pelanggan
Kebijakan
pemerintah
terhadap
pelayanan air bagi masyarakat berpenghasilan rendah Gampong Jawa dalam penelitian ini diukur
dengan
menanyakan
apakah
ada
program pemerintah dalam pengadaan air bersih di Gampong Jawa, berapa jam waktu pengaliran air PDAM dan bagaimana kualitas air
yang
digunakan.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa 43 orang (79,6 persen) responden menjawab pernah dilakukan oleh pemerintah pada masa rehab rekonstruksi Aceh, pemerintah membantu kran umum air bersih di Gampong Jawa.
air selain PDAM dalam sebulan bervariasi, sebanyak 47 orang (87 persen) pengeluarannya < Rp 10.000, sebanyak 18 orang (33,3 persen) responden setuju pengeluarannya Rp 11.000 s.d 50.000 perbulan. Selanjutnya 40 orang (74,1 persen) setuju mengeluarkan biaya pembelian
Tingkat Pelayanan Air Bersih Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Belum meratanya pelayanan air bersih terhadap
masyarakat
beberapa
masalah
telah
yang
menimbulkan
dirasakan
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
secara - 14
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala langsung atau tidak langsung oleh masyarakat.
pelayanan
Salah satu alasan belum meratanya pelayanan
masyarakat
air bersih karena keterbatasan sarana dan
sebagai berikut:
prasarana air bersih, yaitu belum dipasangnya
1. Masih adanya tunggakan tagihan air bersih
jaringan
pipa
di
perumahan
air
bersih
oleh
bepenghasilan
PDAM rendah
bagi adalah
masyarakat
pelanggan sampai dengan satu tahun atau
berpenghasilan rendah Gampong Jawa Banda
bahkan hingga empat tahun. Kurangnya
Aceh. Untuk masyarakat yang mempunyai uang
kesadaran masyarakat membayar iuran
dapat memenuhi dengan cara membeli air isi
menyebabkan menurunnya pelayanan air
ulang atau air bersih menggunakan tangki,
bersih.
sedangkan masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk memenuhi kebutuhan air bersih
2. Meningkatnya
jumlah
penduduk
yang
belum mampu memasang instalasi PDAM.
dengan cara mengurangijumlah konsumsi atau
3. Perubahan fungsi lahan seperti adanya
memakai air apa saja yang tidak memenuhi
bangunan baru, beberapa titik lahan yang
kualitas air bersih.
dijadikan
Meningkatnya permintaan sambungan meteran
PDAM
meningkatkan
di
Banda
pelayanan
air
gudang
maupun
tempat
penimbunan barang bekas seperti belum
Aceh
tidak
adanya sambungan instalasi PDAM di
bersih
bagi
beberapa tempat.
masyarakat berpenghasilan rendah dan dinilai masih rendah, PDAM tidak akan memberi
4. Adanya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Gampong Jawa yang mencemari air tanah.
pelayanan pemasangan meteran air apabila
5. Tingkat ekonomi masyarakat menentukan
pelanggan tidak sanggup membayar biaya
kesanggupan masyarakat dalam melunasi
pemasangan materan dan iuran air bersih setiap
tagihan air PDAM. Masih banyaknya
bulan. Diharapkan PDAM memberi servis
masyarakat
berpenghasilan
kepada calon pelanggan dan pelanggan yang
menyebabkan
berkurangnya
berpenghasilan
bersih kepada PDAM.
rendah
dengan
memberi
rendah demandair
kelonggaran waktu pembayaran tagihan air
6. Iklim dapat mempengaruhi ketersediaan air.
bersih, seperti memberi gratis pemasangan
Apabila musim panas maka penyerapan air
meteran baru bagi pelanggan baru, kemudian
ke dalam tanah pun menjadi berkurang.
memberi time line pembayaran air bersih kepada pelanggan yang kurang mampu minimal tiga bulan sekali harus melunaskan tagihannya.
Faktor-Faktor Meningkatkan Pelayanan Air Bersih Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Faktor-Faktor Penyebab Kurangnya Pelayanan Air Bersih Bagi Masyarakat
bersih masyarakat berpenghasilan rendah di
Berpenghasilan Rendah Faktor-faktor 15 -
penyebab
Faktor yang mempengaruhi pelayanan air
kurangnya
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Kota
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu
2013) diperlihatkan pada Gambar 1.
lokalitas, aksesibilitas dan pelayanan. 1. Lokalitas Posisi Gampong Jawa masuk kedalam lingkup tata ruang kota yang memiliki pelayanan air bersih memadai. Lokalitas maksudnya adalah posisi daerah tersebut dalam
tata
memungkinkan
ruang
kota,
makin
daerah
tersebut
untuk
berkembang dan mendapatkan pelayanan air bersih. 2. Aksesibilitas daerah Aksesibilitas maksudnya adalah pencapaian terhadap daerah tersebut mudah dijangkau dengan transportasi. Makin aksibel, makin mungkin untuk berkembang.
Gambar 1. Hubungan pertumbuhan penduduk dengan penurunan penduduk MBR Gampong Jawa dari tahun 2012 s/d 2032
Gambar 3. Pelayanan
tempat
usaha,
yang
meliputi: jenis usaha, asal bahan baku, asal
tenaga
kerja,
pelayanan/pemasaran
dan
lingkup
produk
yang
berupa barang maupun jasa.
Bersih Untuk Jangka Panjang
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) di Gampong Jawa tahun 2012 tingkat kesejahteraanya meningkat yang disebabkanterjadi penurunan
(110
masyarakat berpenghasilan rendah Gampong Jawa Banda Aceh berdasarkan pertumbuhan 1,49% dan
pertahun Keluarga
masyarakat berpenghasilan rendah di Gampong Jawa pada tahun 2020 menjadi 331 jiwa.
kebutuhan air bersih
liter/orang/hari, Ditjen Cipta Karya 1997) bagi
Kependudukan
penduduk
bahwa
2012 dari 776 menjadi 768 jiwa. Jumlah
Memprediksikan Jumlah Kebutuhan Air
penduduk
pertumbuhan
menjelaskan
jumlah penduduk MBR Gampong Jawa tahun
4.
Prediksi
4.1
(Badan Berencana
Nasional, 2010) diikuti dengan permintaan (demand) air bersih diproyeksikan dengan metode geometrik sampai dengan tahun 2032, target penurunan penduduk miskin Kota Banda
Pertumbuhan
masyarakat
berpenghasilan
rendah tahun 2020 tetap tinggi yaitu sebesar 840.
Pada
tahun
berpenghasilan
2032
rendah
sisa
masyarakat
menjadi
93
jiwa,
sehingga populasi masyarakat MBR tahun 2032 meningkat menjadi 946 jiwa. Berdasarkan pertumbuhan dan penurunan penduduk MBR di Gampong
Jawa
dapat
dihitung
proyeksi
pemintaan (demand) air bersih sampai dengan tahun 2032 diperlihatkan pada Gambar 2.
Aceh 0,1% pertahun (Pemkot Banda Aceh,
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 16
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Jawa Kuta Raja Banda Aceh yang digunakan setiap bulannya di perlihatkan pada Tabel 2. Tabel 2Jumlah kebutuhan air bersih MBR Gampong Jawa Air bersih
1
Air kali
10 jerigen
2.400
28.800
2
Air hujan Air tanah (sumur dangkal) Air gallon/dus Air jerigen
10 jerigen
4.950
59.400
50 m3
450.000
5.400.000
5 gln/dus
5.130
61.560
10 jerigen
7.350
88.200
469.830
5.637.960
3 4
Gambar 2. Proyeksi permintaan (demand) air bersih mulai tahun 2012 s/d 2032 bagi MBR di Gampong Jawa Banda Aceh
Gambar
4.2
menjelaskan
5
di
Gampong Jawa disebabkan karena terjadi penurunan penduduk berpenghasilan rendah. Pada tahun 2013 kebutuhan air bersih MBR sebesar 23.499.694 liter/tahun (23,4 Mm3), kebutuhan air terus menurun pada tahun 2020 menjadi 11.239.831 liter/tahun (11,23 Mm3). 2032
tingkat
kebutuhan
air
masyarakat berpenghasilan rendah menjadi 3.174.460 penurunan
liter/tahun kebutuhan
(3,1 air
(liter/thn)
Jumlah Perjiwa
29 lt/hari/jiwa
terjadi
tahunmasyarakat berpenghasilan rendah
tahun
(liter/bln)
Total
Tabel2 memperlihatkan bahwa jumlah air
penurunan pemintaan (demand) air bersih setiap
Pada
Jumlah air yang digunakan
No
Mm3).Proyeksi bersih
bersih
yang
digunakan
oleh
berpenghasilan rendah Gampong Jawa dalam sebulan dan setahun sebesar 469.830 liter/bulan dan
5.637.960
kebutuhan masyarakat
liter/tahun.
air bersih 12
Selanjutnya
responden dari
pengehasilan
rendah
Tabel 3. Tabel 3.Jumlah supplay air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah pengguna air PDAM
bagi
Jumlah air yang digunakan
Air bersih (PDAM)
disebabkan karena sebagian masyarakat di
1
1 – 10 m3
8 m3
8.000
Gampong Jawa telah meningkat taraf ekonomi
2
11 – 30 m3
26 m3
26.000
berpenghasilan
rendah
ini
keluarga dan pendatannya meningkat.
yang
menggunakan air PDAM diperlihatkan pada
No
masyarakat
masyarakat
(liter/bln)
Jumlah Jumlah Perjiwa
34.000
(liter/thn) 96.000 312.000 408.000
94,44 lt/hari/jiwa
Analisis Jumlah/Volume Kebutuhan Air Tabel 3 menjelaskan bahwa kebutuhan
Bersih
air bersih masyarakat berpenghasilan rendah Analisis jumlah kebutuhan air bersih masyarakat berpenghasilan rendah Gampong
yaitu 1 – 10 m3 dan 11 – 30 m3. Air bersih yang di-supplay oleh PDAM kepada 12 responden masyarakat berpenghasilan rendah mulai 8.000
17 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala liter sampai dengan 26.000 liter perbulan (94,44
Air PDAM
2
6 kkx 5 m3 6 kk x 15 m3
lt/hari/jiwa). Responden juga ada menggunakan Jumlah
sumber air lainnya untuk membantu berbagai kebutuhannya.
Analisis
2.700
81.000
13.500
2.700
243.000
40.500
12
324.000
IPA
27.000
(Importance
Performance
Analysis)
Analisis Jarak dan Waktu Tempuh Analisis IPA (Importance Performance
Mendapatkan Air Bersih
Analysis) dilakukan untuk mengukur hubungan Analisis
jarak
dan
waktu
tempuh
masyarakat berpenghasilan rendah Gampong Jawa
Kuta
Raja
Banda
Aceh
untuk
mendapatkan air bersih. Jarak dan waktu
antara demand air bersih dan supply air bersih masyarakat
berpenghasilan
rendah
Desa
Gampong Jawa Kuta Raja Kota Banda Aceh yang diperlihatkan pada Gambar 3.
tempuh masyarakat di perlihatkan pada Tabel 4. Matrix Plot of Supply (ltr/thn) vs Demand (ltr/thn)
Tinggi
1
Air kali
> 20 m
> 5 mnt
2
Air hujan Air tanah (sumur dangkal)
>2m
> 1 mnt
>5m
> 5 mnt
3
I
470000
> 100 m
> 5 mnt
5
Air jerigen
> 100 m
> 5 mnt
Tahun 2013
450000 440000III
IV
430000 420000 408000
410000
Air gallon/dus
469830
Ltr/bln
Rendah
4
Supply
460000 Supply (ltr/thn)
Tabel 4 Jarak dan waktu tempuh MBR Jarak dan waktu tempuh ke sumber air No Air bersih Waktu Jarak tempuh
Demand 34000 Ltr/bln II
Tinggi
400000 0
1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000
Demand (ltr/thn)
Gambar 3. Kuadran demand dan supply masyarakat MBR
Analisis Harga/Biaya Untuk Mendapatkan Gambar
Air Bersih
3
memperlihatkan
bahwa
hubungan antara permintaan (demand) air Analisis harga/biaya untuk mendapatkan
bersih
dan
penyedia
(supply)
air
bersih
air bersih masyarakat berpenghasilan rendah
masyarakat berpenghasilan rendah Gampong
Desa Gampong Jawa Kuta Raja Banda Aceh
Jawa Kuta Raja Kota Banda Aceh tahun 2013
masyarakat di perlihatkan pada Tabel 5.
masuk ke kuadran IV.Rata-rata demand air
Tabel 5Harga/biaya mendapatkan air bersih
bersih MBR pada tahun 2013 sebesar 34.000
No
1
Jumlah Pemakai Air Bersih (Perbulan)
Kegiatan
Air Beli Air Jerigen, Gallon, Dus Jumlah
Pengeluaran Per-KK (Rp)
liter/bulan, rata-rata supply air bersih MBR sebesar 469.830 liter/bulan. Untuk Kuadran IV
Jumlah
Harga
Pembelian (Rp)
18
25.000
450.000
25.000
23
75.000
1.725.000
75.000
13
100.000
1.300.000
100.000
dan permintaan (demand) tinggi. Variabel akses
3.475.000
64.500
pada kuadran ini memiliki tingkat penyedia
54
masuk kategori berlebihan yaitu akses air bersih memiliki tingkat penyedia (supply) yang rendah
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 18
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (supply)
yang
rendah
dan
sedangkan
tahun
2013
sebanyak
23,49
Mm3,
permintaanya (demand) tinggi. Kesimpulannya
selanjutnya diproyeksikan kebutuhan air
variabel akses tersebut harus diperbaiki akses
bersih sampai dengan tahun 2032 menurun
air bersih ke masyarakat berpenghasilan rendah
menjadi 3,17 Mm3 berdasarkan proyeksi
Gampong Jawa Kuta Raja Banda Aceh karena
penurunan
akses air bersih yang terdapat dalam kuadran IV
berpenghasilan rendah di Gampong Jawa.
tersebut harus diperbaiki karena permintaannya berlebihan sedangkan penyedia masih rendah.
4. Penggunaan
bersih
masyarakat
sebulan
sebesar
469.830
liter
dansetahun 5,6 Mm3. Jarak dan waktu
Kesimpulan 1. Tingkat
air
masyarakat
berpenghasilan rendah Gampong Jawa dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
jumlah
tempuh masyarakat ke sumber air paling pemakaian
air
bersih
MBR
Gampong Jawa hanya 94,44 liter/hari perjiwa dan 74,1 persen masyarakatnya ingin memperoleh sambungan rumah dari PDAM. Tingkat pelayanan air bersih dilihat dari bantuan pemerintah pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh dengan membantu kran umum air bersih yaitu 79,6 persen mengakuinya. Selanjutnya waktu pengaliran air bersih 6 jam/hari, pada waktu tertentu sering tidak ada air, kualitas
jauh adalah membeli air gallon/dus dan air jerigen> 100 meter dan butuh waktu selama> 5 menit. Selanjutnya paling dekat untuk memperoleh air adalah air hujan dengan jarak > 2 meter dan butuh waktu > 1 menit. Biaya membeli air bersih yaitu air jerigen, gallon dan dus sebesar Rp 64.500/bulan. Selanjutnya pengeluaran 12 kepala keluarga yang menggunakan air bersih
dari
PDAMsebesar
Rp
27.000/bulan.
air yang dialirkan ke rumah konsumen, 74,1 persen responden memilih air yang dialirkan ke rumah keruh dan 25,9 persen responden menyatakan airnya jernih. 2. Faktor-faktor
penyebab
Saran Menyarankan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh menambah investasi dengan cara
kurangnya
memperluas jaringan distribusi air bersih di
pelayanan air bersih adalah peningkatan
Gampong Jawa supaya adanya sarana dan
jumlah penduduk, perubahan lahan, tingkat
prasarana untuk meningkatkan pelayanan air
kehilangan air, luas wilayah, tingkat
bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah
ekonomi masyarakat, iklim, tarif dan
di Gampong Jawa dan Kota Banda Aceh,
sebagian wilayah pelayanan belum tersedia
sehingga masyarakat dapat terlayani air bersih
jaringan distribusi.
secara kuantitas, kualitas dan kontinyunitas.
3. Prediksi jumlah kebutuhan air masyarakat berpenghasilan rendah di Gampong Jawa 19 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Supranto,
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kota Banda Aceh, 2012, Banda Aceh Dalam Angka.
J.
(2001),
Pengukuran
Tingkat
Kepuasan Pelanggan. Rineka Cipta. Jakarta.
Martika and James (1977), A Panel Data Analysis of the Impact of Trade on Human
Development,
Journal
of
Socioeconomics.
Brandt, 2000 dan Latu& Everett, (2000), Methods
IPA
for
understanding
customer-defined quality", Hinshitsu: Journal of the Japanese Society for Quality Control, fall, 3-35.
Kondoatie, Robert J (2003), Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. PenerbitPustaka Pelajar. Yogyakarta. Peraturan
Pemerintah
RI
(2005),
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum No. 16 tahun 2005, Dirjen PU, Jakarta. Peraturan Menteri PU (2007), Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, No. 18/PRT/M/2007, DPU, Jakarta. Permenkes RI (1990), Persyaratan dan pengawasan
kualitas
air
No.416/Men.Kes/Per/IX/1990, Jakarta. Sugiarto (2009), Tesis. Kinerja Pelayanan Air Bersih Di Kota Cilegon. Program Pascasarjana Universitas Dipenogoro. Semarang. Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 20