KAJIAN PENGUJIAN MUTU BENIH BUDSET TEBU G2 PADA MEDIA PASIR Oleh :EkoPurdyaningsih, SP (PBT AhliMadya) BalaiBesarPerbenihan Dan ProteksiTanaman Perkebunan Surabaya
I.
PENDAHULUAN Berdasarkan Permentan No. 50 tahun 2015 tentang produksi, sertifikasi, peredaran dan pengawasan benih tanaman perkebunan, bahwa sebelum benih diedarkan harus melalui sertifikasi dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat
benih tanaman setelah melalui pemeriksaan, pengujian dan pengawasan serta memenuhi persyaratan untuk diedarkan dan standar mutu yang ditetapkan. Sertifikasi terdiri dari 2 pemeriksaan yaitu sertifikasi pemeriksaan lapangan dan pemeriksaan uji laboratorium. Pengujian mutu benih adalah salah satu bagian yang sangat penting untuk mengetahui mutu dan kualitas benih. Informasi tersebut akan bermanfaat bagi produsen, benih. yang
penjual Salah
cukup
maupun
satu
konsumen
pengujian
penting
mutu
benih
adalah pengujian daya
berkecambah.
Pengujian
daya
berkecambah bertujuan
untuk
potensi perkecambahan
maksimum dari suatu lot
benih,yang
dapat
digunakan
membandingkan
mutu
benih
berbeda,
dan
untuk
menduga
planting
value
(daya
menentukan
dari
untuk lot
yang thefield tumbuh
dilapang)Pengujian pada kondisi lapang biasanya tidak memberikan hasil yang memuaskan karena tidak dapat diulang dengan hasil yang akurat. Oleh karena itu metode pengujian di laboratorium telah dikembangkan dimana kondisi lingkungan di kendalikan sedemikian rupa untuk mendapatkan tingkat perkecambahan
yang
tertentu.Perkecambahan
optimal
pada
didefinisikan
lot
benih sebagai
jenis
tanaman
pemunculan
dan
perkembangan dari embrio menjadi struktur struktur yang menunjukkan akan berkembang menjadi tanaman normal pada kondisi yang memungkinkan (Mudjiarto,SP,2012). Perkecambahan dimulai setelah adanya kondisi yang mendukung yaitu ketersediaan air, oksigen, cahaya, suhu, serta medium. Uji daya hidup benih memberikan informasi tentang kemampuan sebenarnya dari
benih untuk dapat tumbuh baik secara kuantitas yang dinyatakan dalam persentase perkecambahan maupun kualitas yang dinyatakan sebagai kekuatan tumbuhnya.Sebagaimanadiketahuitanamantebumerupakansalahsatukomoditipe rkebunan yang penting di Indonesiadanmempunyaiperanbesar. Karena gula memegang peranan penting dalam ekonomi pangan diIndonesia. Teknologi budidaya tebu yang selalu diperbaharui merupakan pendukung tercapainya industri gula yang dapat memenuhi kebutuhan gula secara mandiri (Anonim, 2007). Teknologi Kultur Jaringan menawarkan perbanyakan benih tebu unggul secara cepat dan berkualitas. Benih asal kultur jaringan ini GO dapat menghasilkan benih generasi pertama G1 dan dari benih G1 dapat dihasilkan benih generasi kedua G2 (Hari Prasetyo, 2013). Satu meristem /pucuk/batang tebu yang dikulturkan di laboratorium akan menghasilkan sekitar 12.000 mata benih G2 siap salur ke petani hanya dalam waktu 1,5 tahun saja. Benih yang diperoleh pada generasi kedua ini relatif seragam keragaannya serta sehat dan dijamin murni varietasnya. Tulisan ini bertujuan memberikan informasi tentang pengujian daya berkecambah tebu budset G2 yang tepat dan akurat guna menjamin kualitas benih yang beredar. II.
PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH Setelah dilaksanakan pengambilan contoh benih tebu di P3GI Pasuruan untuk tahap
selanjutnya
adalah
melaksanakan
kegiatan
pengujian
Laboratorium benih BBPPTP Surabaya yang terdiri dari 1 pengujian
di
yaitu
pengujian daya berkecambah. Sedangkan standar mutu benih tebu (Budset) adalah :
Varietas
: Bina
Asal
: Kultur Jaringan
Kemurnian varietas
: 100%
Panjang Budset
: Minimal 5 cm
Diameter Budset
: Minimal 1,5 cm
Kondisi Mata Tunas
: Segar, dorman dan tidak pecah
Kesehatan
: Bebas Penyakit Pembuluh (RSD)
Label
: Sesuai kondisi benih yang akan
dikirim
Jumlah Benih yang
di uji 4 ulangan
: 100 Budset
Lama uji perkecambahan
: 3 minggu (pengamatan pertama
= 1 minggu)
Perkecambahan
: Minimal 80 %
Alat yang digunakan untuk pengujian budset tebu G2 :
Bak perkecambahan
Gembor
Sarung tangan
Masker
Spidol
Bahan yang digunakan untuk pengujian budset tebu G2 :
Budset tebu
Pasir
Kertas label
Air
Adapun tahapan pengujian daya berkecambah tebu (budset) pasir sebagai berikut :
Disiapkan budset tebu yang telah diambil
Disiapkan media perkecambahan yaitu pasir sebanyak 4 ulangan
Disiapkan
label
untuk
pengkodean
benih
(tanggal
mulai
pengujian,tanggal akhir pengujian, varietas dan ulangan)
Budset tebu G2 ditata kedalam bak perkecambahan yang telah diisi pasir sebanyak 25 budset perulangan
Tutup kembali dengan pasir
Disiram air hingga lembab
Di amati daya berkecambah hingga 80 %
Menurut ( Ety Setyaningsih, 2013) faktor faktor yang berpengaruh terhadap perkecambahan budset tebu G2 adalah :
Kadar air dalam mata tunas
Status nutrisi dalam mata tunas
Letak mata pada batang tebu
Jenis varietas
III. HASIL PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH Setelah pengujian selesai dilaksanakan, maka tahap selanjutnya menghitung persentase perkecambahan budset tebu G2 sebagai berikut : Tabel 1. Data Daya Berkecambah (%) Budset Tebu G2 No.
Varietas
No. Lab
Hasil Pengujian
Ket
DB 1
Bululawang
LB 221/01.166/596/07/14
80%(hari ke9)
2
PS 864
LB 222/01.167/596/07/14
86%(hari ke8)
3
VMC 7616
LB 232/01.177/597/07/14
89%(hari ke8)
4
PS JT 941
LB 249/01.194/598/07/14
90%(hari ke8)
5
Bululawang
LB 251/01.196/598/07/14
80%(hari ke9)
Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil pengujian benih tebu dari P3GI semua memenuhi syarat. Hal ini disebabkan kondisi benih bermutu,segar dan bebas dari hama penyakit sehingga perkecambahan benih tumbuh dengan sempurna. Perkecambahan benih merupakan pemunculan dan perkembangan dari embrio menjadi struktur struktur yang menunjukkan akan berkembang menjadi tanaman normal pada kondisi yang memungkinkan (Lita Sutopo, 2007). Perkecambahan benih dimulai setelah adanya kondisi yang mendukung yaitu ketersediaan air, oksigen, cahaya, suhu dan media tanam. Sehingga didalam suatu pengujian
benih apabila ketersediaan air, oksigen, cahaya, suhu, media tanam (media pasir) dan peralatan pengujian optimal, maka benih akan tumbuh dengan baik dan sempurna. Tanaman tebu membutuhkan intensitas penyinaran matahari yang banyak, sedangkan di lokasi pengujian tersebut intensitas penyinarannya bagus, sehingga tanaman tebu tumbuh dengan sempurna dan persentase daya berkecambahnya di atas 80 %.
IV.
PENUTUP Pengujian mutu benih adalah salah satu bagian yang sangat penting untuk mengetahui mutu dan kualitas benih. Hasil Pengujian mutu benih tebu budset G2 pada media pasir semuanya tumbuh dengan baik dan persentase daya berkecambahnya di atas 80 %.
SUMBER : Anonim , 2007. BudidayaTebu. Teknisbudidaya. Blogspot.com /2007/10/ budidayatebu.html Diaksestanggal 25 Pebruari 2013 EtySetyaningsih, 2013. BertanamTebudengan http://bppkedungwaru.blogspot.com
Cara
Bud
Chip
Lita Sutopo,2007. MakalahPelatihanAnalisBenih BP2MB Surabaya Mudjiarto, SP, 2012, Bibit Bud Chips (Metode Colombia), PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG. Tjoekir Hariprasetyo, 2013.Produksibibittebumetodebudchip.http://www.slideshare.net