Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0253 pp. 108- 116
9 Pages
KAJIAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PESISIR GAMPONG NELAYAN LAM TEUNGOH KECAMATAN PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR Arif Setia Budi1, Moch Afifuddin2, Mirza Irwansyah3 1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala email:
[email protected]
Abstract: District was still lagged if it is compared to other areas in the vicinity. Lam Teungoh coastal settlements faced with some problems such as the lack of facilities and infrastructure to support the development of the village. It can be seen from the lack availability of basic infrastructure which includes residential water supply, drainage, wastewater treatment and solid waste. The purpose of this study is to identify the existing condition of facilities and infrastructure in Lam Teungoh, to formulate and analyze infrastructure development of environmental management systems in the Village Lam Teungoh. Data was collected through questionnaires and interviews spread to 50 respondents, Keusyik, Tuha Peut, Head of the Village Youth in Lam Teungoh. The method used in this research is descriptive quantitative. The data analysis was done by statistical processing and analyzing all the answers and the information obtained from research using a SWOT analysis. The results showed that the existing condition of the environment in the Village of Lam Teungoh Peukan Bada subdistrict of Aceh Besar district with the existing infrastructure is not available, such as the lack of temporary shelter (TPS) does not entered trash and water taps. Environmental management has not been a top priority, sanitation is still not good enough, this has an impact on the presence of frequent diarrheal diseases in the village. Public participation in village planning is being categorized, where most people do not participate in the planning. Based on the results of the SWOT analysis strategy that plans are in quadrant I, which means expansion strategies are in a healthy position so that it can evolve with all the power that maximize and take advantage of existing opportunities. It is suggested to build a village in order that the Village Government in accordance with the needs of the community such as proper sanitation, water supply and drainage, so that people can take advantage of the results of development appropriate Keywords
Coastal settlements, infrastructure development, environmental management.
Abstrak: Pembangunan di pemukiman nelayan Gampong Lam Teungoh Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar masih tertinggal dibandingkan dengan kawasan lain di sekitarnya. Pemukiman pesisir Lam Teungoh dihadapkan pada permasalahan kurangnya sarana dan prasarana pendukung pengembangan gampong. Hal ini dapat dilihat dari minimnya ketersediaan infrastruktur dasar permukiman yang meliputi air bersih, drainase, pengolahan air limbah dan persampahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi eksisting sarana dan prasarana Lam Teungoh, merumuskan arahan pengembangan infrastruktur dan menganalisa sistem pengelolaan lingkungan di Gampong Lam Teungoh. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan wawancara kepada 50 orang responden, Keusyik, Tuha Peut, Ketua Pemuda Gampong Lam Teungoh. Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik analisa data dilakukan dengan cara mengolah secara statistik dan menganalisa semua jawaban dan informasi yang di dapat dari penelitian dengan menggunakan analisa SWOT. Hasil penelitian didapatkan bahwa kondisi eksisting lingkungan di Gampong Lam Teungoh Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar dengan sarana dan prasarana yang ada belum tersedia semua, seperti tidak adanya tempat penampungan sementara (TPS) sampah dan belum masuk air PDAM. Pengelolaan lingkungan belum menjadi prioritas utama, sanitasi masih kurang bagus, hal ini telah berdampak terhadap sering adanya penyakit diare di gampong tersebut. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan gampong masuk
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 108
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kategori sedang, dimana sebagian masyarakat tidak ikut serta dalam perencanaan. Berdasarkan strategi hasil analisis SWOT bahwa perencanaan berada pada kuadran I, yaitu strategi ekspansi artinya berada pada posisi sehat sehingga dapat berkembang dengan memaksimalkan segala kekuatan yang dimiliki dan memanfaatkan peluang yang ada. Disarankan kepada Pemerintahan Gampong supaya membangun gampong sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti sanitasi yang layak, air bersih dan drainase, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan hasil pembangunan secara tepat guna. Kata Kunci : Pemukiman pesisir, pengembangan infrastruktur, pengelolaan lingkungan
Pada
PENDAHULUAN Ada tiga unsur utama yang harus dipertimbangkan
dalam perencanaan suatu
hakekatnya
pembangunan
infrastruktur merupakan tugas dan tanggung jawab
baik
Pemerintah
Pusat
maupun
wilayah, yaitu penduduk sebagai penghuni yang
Pemerintah Daerah. Namun demikian dalam
akan mendapatkan manfaat atau dampak dari
operasional
pembangunan, kegiatan penduduk dan ruang
melibatkan peran aktif pihak swasta maupun
bermukim yang nyaman bagi penduduknya.
masyarakat. Peran penduduk lokal sangat
Selain ketiga unsur tadi, ada unsur keempat
minim dalam pengembangan infrastruktur di
yang tidak dapat diabaikan yaitu infrastruktur.
sekitar wilayah mereka, penduduk lokal belum
Infrastruktur memiliki peranan penting bagi
melihat
keberlangsungan
pemerintah
sehingga
masyarakat
untuk
kegiatan
penduduk
suatu
wilayah.
dan
adanya
pemeliharaanya
rencana
yang tidak
aktif
dapat
jelas
dari
mendorong
mengembangkan
Kegiatan penduduk dapat ditampung
kawasan lingkungan mereka. Sudah seharusnya
dalam ruang-ruang sarana sosial dan ekonomi,
masyarakat mendapat perhatian karena tanpa
tetapi tidak akan berjalan dengan baik tanpa
dukungan dari masyarakat, apapun bentuk
didukung oleh pelayanan infrastuktur yang
pengembangan yang dilakukan pemerintah
memadai. Kegiatan perekonomian penduduk
tidak akan berjalan sesuai harapan. Keterlibatan
pada kawasan perdagangan, jasa dan industri
atau
tanpa
pengembangan infrastuktur menjadi penting
dukungan
penyediaan
jaringan
partisipasi
masyarakat
lokal
infrastruktur yang baik, seperti air bersih, jalan,
termasuk dalam kaitannya
pembuangan sampah, drainase dan sanitasi
keberlanjutan kawasan itu sendiri.
tidak dapat berjalan optimal. Pembangunan
Pemukiman
nelayan
dalam
dengan
upaya
Gampong
Lam
infrastruktur pada umumnya diarahkan sebagai
Teungoh Kecamatan Peukan Bada Kabupaten
sektor andalan untuk mendorong pertumbuhan
Aceh Besar menjadi lokasi studi dalam
ekonomi,
penelitian
peningkatan
pendapatan
daerah,
ini
karena
mempunyai
potensi
memperluas lapangan kerja dan kesempatan
sumber daya alam perikanan laut dan juga
berusaha,
pengenalan
mempunyai potensi pariwisata yang cukup baik
daerah startegi dalam rangka meningkatkan
dengan penduduk 196 jiwa jiwa (BPS, 2013),
kesejahteraan masyarakat.
90% berprofesi sebagai nelayan. Letaknya
109 -
serta
meningkatkan
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sangat strategis, bisa di akses dari banyak arah
METODE PENELITIAN
oleh masyarakat yang ingin menuju kegampong
Sistematika dalam melakukan penelitian
ini, sehingga permukiman ini mempunyai
ini adalah dimulai dengan menyiapkan bahan-
aksesibilitas
bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam
yang
cukup
tinggi.
Dengan
potensinya itu permukiman nelayan Lam Teungoh
ini
sangat
dimungkinkan
proses penelitian.
untuk
Penelitian ini dilakukan di Gampong
menjadi sebuah kampung nelayan yang mandiri.
Lam
Pembangunan di pemukiman nelayan Lam
Kabupaten Aceh Besar. Data yang dibutuhkan
Teungoh ini bisa dikatakan masih tertinggal
dalam penelitian ini berupa data primer dan
dibandingkan dengan kawasan lain di Aceh
data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
Besar. Jenis rumah masyarakat Lam Teungoh
pengisian kuesioner, observasi dan wawancara.
pada umumnya merupakan rumah permanen
Data sekunder diperoleh dari literatur lainnya
yang terbuat dari bata dan semen yang
yang berhubungan dengan Gampong Lam
beralaskan
Teungoh.
semen
biasa.
Rumah-rumah
Teungoh
Kecamatan
Bada
permanen beratapkan seng, jarak antara rumah
Proses
satu dengan yang lainnya berjauhan. Kondisi
perencanaan
drainase terlihat sekali tidak memadai. Banyak
lapangan/observasi
sampah yang tersumbat dan dimensi yang
masalah. Tahap kedua dimulai dari analisa data
terlalu kecil sehingga banyak genangan air pada
laporan
drainase disekitar rumah penduduk, terlebih lagi
selanjutnya pembahasan dan penyerahan tesis.
jika pada musim hujan. Selanjutnya sebagian
Penulis menyebarkan kuesioner kepada 50
besar
mendapatkan
orang responden serta mewawancara 4 orang
pelayanan air bersih dari PDAM, mereka
pihak terkait. Penulis juga melakukan observasi
sehari-hari mengonsumsi air sumur untuk
di Gampong Lam Teungoh Kecamatan Peukan
kebutuhan sanitasinya.
Bada Kabupaten Aceh Besar.
masyarakatnya
Tujuan
belum
dan
studi tempat
dari
pustaka,
studi
dan
perumusan
pembimbingan.
Langkah
Penyajian hasil analisis data dilakukan
mengidentifikasi kondisi eksisting lingkungan
secara informal yaitu penyajian dalam bentuk
di kawasan penelitian dengan meninjau sarana
naratif, dan tampilan formal akan ditabulasikan
dan prasarana yang ada di Gampong Lam
dalam matriks/tabel. Penyajian data dalam
Teungoh.
bentuk naratif untuk mengidentifikasi potensi
Menganalisa dan
sistem
ini
tugas,
diawali
untuk
lingkungan
penelitian
penelitian
Peukan
pengelolaan
merumuskan
arahan
yang ada sehingga diperoleh suatu gambaran
pengembangan infrastruktur Gampong Lam
lengkap dari permasalahan yang dibahas.
Teungoh Kecamatan Peukan Bada Kabupaten
Menurut LAN-RI (2008) penyajian naratif
Aceh Besar sebagai kawasan pesisir.
disajikan berupa: 1. Rumusan tujuan Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 110
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2. Rumusan sasaran, merupakan penjabaran dari tujuan. 3. Rumusan
bawah mukim dan di pimpin oleh keuchik atau nama lain yang berhak menyelenggarakan
altematif
strategi,
dilakukan
urusan
rumah
tangga
sendiri.
Gampong
dengan pendekatan formulasi strategi SWOT.
merupakan salah satu strata pemerintahan
Terdapat empat altematif strategi utama
dalam susunan Pemerintahan Aceh yang berada
yang akan diperoleh sesuai empat kuadran
di wilayah Kabupaten/Kota. Gampong sebagai
SWOT yakni:
kesatuan masyarakat hukum memiliki hak dan
a. Strategi ekspansi kuadran I
kekuasaan dalam mengatur dan mengurus
b. Strategi diversifikasi kuadran II
kepentingan masyarakat setempat terutama
c. Strategi rasionalisasi kuadran III
dalam
d. Strategi defensive kuadran IV
pelayanan masyarakat.
.4. Penyusunan program dan kegiatan berdasarkan penetapan altenatif strategi yang diprioritaskan.
meningkatkan
kesejahteraan
dan
Oleh karena itu, gampong memiliki peran dan posisi yang sangat strategis, karena : 1)
mempunyai susunan pemerintahan asli
KAJIAN KEPUSTAKAAN
berdasarkan hak asal usul yang bersifat
Pengertian Gampong/Desa, Bentuk dan Ciricirinya
istimewa; 2)
Desa menurut asal katanya berasal dari
merupakan
bahasa Sanskerta ”dhesi”, yang berarti tanah
3)
penduduknya.
Sebutan
desa
dan
kegiatan
di
beberapa
dirumuskan
4)
qanun
perwujudan
demokrasi,
di
menampung
dan
menyalurkan
aspirasi masyarakat, menetapkan legislasi
wanus (Sulawesi Utara), dan dusun dati
serta mengawasi jalannya pemerintahan
(Maluku) (Bintarto, 1977).
gampong;
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 menyebutkan
bahwa Gampong atau nama lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang berada di 111 -
sebagai
yang
(Sumatra Barat), marga (Sumatra Selatan),
Aceh
bentuk
gampong di bentuk lembaga Tuha Peut
gampong (Aceh), huta (Tapanuli), nagari
Pemerintahan
dalam
gampong;
wilayah berbeda-beda, dukuh (Jawa Barat),
tentang
gampong dapat melakukan penyusunan
hukum perdata maupun hukum adat yang
tempat atau daerah juga menggambarkan budaya
dari
produk hukum, baik hukum publik,
berarti tanah kelahiran selain menunjukkan
sosial
sistem
juga sub sistem Pemerintahan Nasional;
juga dimensi sosial budayanya. Desa yang
kehidupan
sub
penyelenggaraan Pemerintahan Aceh dan
kelahiran. Jadi, desa tidak hanya dilihat kenampakan sebutan desa fisiknya saja tetapi
penyelenggaraan pemerintahan gampong
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
5)
Gampong
dibentuk
lembaga
kemasyarakatan dan lembaga adat sesuai dengan kebutuhan yang merupakan mitra kerja Pemerintah Gampong;
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 6)
gampong memiliki sumber pembiayaan;
infrasruktur baik dari sektor publik
7)
Keuchik mempunyai wewenang untuk
maupun swasta.
mendamaikan perkara/ sengketa perdata
8)
5.
Pembayaran hutang luar negeri dan
antar warganya serta sengketa-sengketa
dalam negeri menguras cadangan dana
adat lainnya; dan
pemerintah dll.
gampong merupakan titik konsentrasi
Infrastruktur memegang peranan penting
pelaksanaan Syari’at Islam.
dan vital dalam mendukung ekonomi, sosialbudaya, kesatuan dan persatuan terutama sebagai modal sosial masyarakat (Ja’far, 2007:
Infratruktur
46).
Infrastruktur adalah aset fisik yang dirancang dalam sistem, sehingga memberikan
HASIL PEMBAHASAN
pelayanan
Kondisi Eksisting Gampong Lam Teungoh
publik
yang
penting.
Dimana
hubungan antara sistim Infrastruktur dengan
Gampong Lam Teungoh Kecamatan
sistem-sistem yang lain harus merupakan suatu
Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar terletak di
sistem yang terintegrasi, sepert sistem sosial,
pinggiran pantai dan gunung. Gampong ini
sistem ekonomi, dan fisik infrastruktur. Dalam
awalnya dihuni oleh 30 kepala keluarga yang
membangun sistem seperti tersebut diatas,
menempati rumah panggung beratap rumbia.
meliputi semua publik infrastruktur seperti jalur
Saat ini telah dihuni oleh 99 kepala keluarga
jalan raya, transportasi, water system, sewer
yang bekerja sebagai nelayan, petani, pedagang
system, solid waste management (sampah),
dan tukang bangunan. Namun masyarakat juga
drainase, instalasi listrik, telekomunikasi, dll.
memiliki mata pencaharian variatif/ganda, hal
Secara fisik satu dengan lainnya akan saling
ini disebabkan oleh faktor kesempatan kerja,
mempengaruhi (Grigg, 2000).
apabila sedang ada peluang bekerja di proyek
Menurut
Grigg
dalam
bangunan mereka menjadi tukang atau buruh,
membangun infrastruktur di kota pasti akan
jika sedang musim melaut, mereka menjadi
mengalami hambatan fisik yang lebih banyak
nelayan untuk melaut, pada saat tidak melaut
dibanding dengan daerah, karena beberapa
mereka menjadi petani. Luas Gampong Lam
penyebab
Teungoh yaitu +100 hektar.
timbulnya
(2000)
permasalahan
dalam
penyediaan infrastruktur antara lain : 1.
In-efisiensi pengelolaan infrastruktur
2.
Monopoli pemerintah dalam pengelolaan
Sistem Pengelolaan Sanitasi Masyarakat Gampong Lam Teungoh
infrastruktur
telah mengetahui sistem pengelolaan sanitasi
3.
Keterbatasan dana (Investasi awal)
yang
4.
Keterbatasan perawatan
kemampuan dan
biaya
baik
masyarakat
dan di
telah
dipraktekkan
Gampong
Lam
oleh
Teungoh
pengembangan Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 112
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh
menggunakan jamban umum di meunasah.
Besar. Sanitasi umum yang ada di gampong
Kondisi MCK di gampong sudah memadai.
tersebut yaitu satu unit MCK yang digunakan
Masyarakat
untuk keperluan mandi, cuci dan kakus umum
memanfaatkan
masyarakat.
Gampong, sehingga pelayaan sanitasi bagi
belum
memiliki
MCK
yang
MCK
dibangun
di
setiap warga dapat terlayani semua dan sudah di lengkapi dengan instalasi listrik dan sistem
Air Bersih Hasil
penelitian
menunjukkan
plumbing (perpipaan).
penggunaan masyarakat tidak menggunakan air PDAM sebagai sumber air bersih. Gampong tersebut
pernah
dilakukan
Pengelolaan Sampah
pembangunan
Sistem
pengelolaan
sampah
yang
jaringan distribusi air PDAM oleh lembaga
dilakukan oleh masyarakat di Gampong Lam
swadaya
masa
Teungoh Kecamatan Peukan Bada Kabupaten
Aceh.
Aceh Besar yaitu membuang sampah dalam
Pembangunan jaringan air tersebut tidak selesai
tong sampah di gampong Lam Teungoh. Saat
dikerjakan disebabkan karena LSM tersebut lari
ini belum tersedia kontainer sampah sebagai
dari pekerjaan, sehingga sampai dengan hari ini
Tempat Penampungan Sementara (TPS). Bagi
pekerjaan tidak siap dan masyarakat tidak bisa
masyarakat yang tinggal di gampong sudah
menggunakan air PDAM.
terbiasa tidak ada pengelolaan sampah yang
masyarakat
rekontruksi
Tidak
(LSM)
dan
adanya
pada
rehabilitasi
pelayanan
air
bersih
PDAM di Gampong Lam Teungoh menjadikan
dilakukan oleh pemerintah. Masyarakat terbiasa membuang sampah ke laut/pantai.
warga berpikir untuk mengali sumur pada setiap rumah, sehingga pemenuhan kebutuhan air
Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan
bersih warga saat ini diambil dari sumur.
Partisipasi anggota masyarakat Gampong
Selanjutnya masyarakat ada yang memakai
Lam
Teungoh
dalam
pembangunan
sistem perpipaan (dari sumur ke pompa dan ke
gampongnya telah dilibatkan secara langsung
tempat penampungan) yaitu 24% sisanya 76%
oleh pemerintah desa. Dimaklumi bahwa
belum menggunaan sistem perpipaan.
anggaran pembangunan yang tersedia adalah relatif terbatas sedangkan program/ proyek
Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Penggunaan MCK untuk melakukan
pembangunan yang dibutuhkan (yang telah direncanakan) jumlahnya relative banyak, maka
akititas sanitasi di gampong Lam Teungoh telah
perlu
dilakukan oleh semua masyarakat disebabkan
masyarakat untuk menunjang implementasi
hampir semua rumah bantuan memiliki MCK
pembangunan.
sendiri. Bagi yang tidak memiliki MCK 113 -
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
dilakukan
peningkatan
partisipasi
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Perencanaan Gampong Lam Teungoh
Sistem Pengelolaan Lingkungan Gampong
berada pada posisi kuadran I. Posisi ini
Lam Teungoh Sistem
di
menandakan perencanaan gampong yang kuat
menjadi
dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang
prioritas utama, pengelolaan sanitasi masih
diberikan adalah progresif, artinya perencanaan
kurang bagus, hal ini telah berdampak terhadap
Gampong Lam Teungoh dalam kondisi prima
sering adanya penyakit diare di gampong
dan mantap sehingga sangat dimungkinkan
tersebut. Sebagai bagian dari pengelolaan
untuk
lingkungan, peningkatan kualitas sanitasi di
gampong
Gampong Lam Teungoh harus lebih difokuskan
memperbesar
kepada upaya peningkatan kualitas sanitasi
kemajuan secara maksimal untuk kemajuan dan
yang berbasis masyarakat.
pembangunan gampong dimasa mendatang.
Gampong
pengelolaan
Lam
Teungoh
lingkungan belum
Tabel 1
FKK INTERNAL
FKK EKTER-NAL PELUANG (O)
Perluasan meunasah Pemb. sumur bor & pnampungan Pemb. tanggul air tawar ANCAMAN (T)
Lemahnya perhatian pemerintah pembangunan Kurangnya peran aktif masyarakat dalam perencanaan Kurangya partisipasi perempuan dalam perencanaan
implementasi sesuai
untuk
pembangunan
dengan
perencanaan,
pertumbuhan
dan
meraih
Matriks strategi SWOT
KEKUATAN (S)
KELEMAHAN (W)
1 Ha area pusat gampong sudah berfungsi 25 Ha area pemukiman sudah berfungsi MCK langsung dibuang ke septitank STRATEGI : SO
Kena penyakit karena lingkungan kotor
Strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Pemanfaatan lahan menjadi produktif Pemeliharaan dan perawatan lahan
Menggunakan kelemahan dengan memanfaakan peluang Menjaga lingkungan tetap bersih dari sampah
Penambahan MCK dan sanitasi STRATEGI : ST
Rehabilitasi dan rekonstruksi drainase STRATEGI : WT
Strategi memakai kekuatan untuk mengatasi ancaman Membangun usaha penunjang peningkatan pendapatan Pembentukan panitia pembangunan meunasah Mengajukan permohonan rehab jalan kepada PU
Stategi memperkecil kelemahan dan mengatasi ancaman Penguatan dan lobi anggaran di level Kab. Aceh Besar Mengajak dan memberi peluang masyarakat untuk berperan dalam perencanaan Melibatkan perempuan dalam perencanaan
Perencanaan Gampong Lam Teungoh
Tidak ada fasilitas tong sampah TPS/Kontainer Kondisi drainase belum berfungsi dengan baik STRATEGI : WO
Penyedian TPS sampah
dikelompokkan
kedalam
tahapan
waktu
melaksanakan keduabelas (12) strategi dalam
pelaksanaan yaitu jangka pendek, menengah
empat (4) alternatif strategi (SO, WO, ST, dan
dan jangka panjang. Pengelompokkan ini hanya
WT) sebagai rencana strategi dan acuan dalam
didasarkan pada pengetahuan dan kesimpulan
implementasi program pembangunan gampong,
selama melakukan penelitian.
namun keseluruhan strategi tersebut akan
Pengelompokkan strategi dalam tahapan Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 114
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala waktu adalah sebagai berikut : 1.
e. Pembentukan
panitia
Rencana Jangka Pendek, merupakan
meunasah
strategi pada kuadran terpilih yaitu
mencari dana bantuan pemerintah.
alternatif strategi SO, strategi tersebut
untuk
pembangunan
membuat
proposal,
f. Mengajukan permohonan rehab jalan
antara lain:
setapak kepada Dinas Pekerjaan Umum
a. Pemanfaatan lahan menjadi produktif dan
Kabupaten Aceh Besar.
menghasilkan pendapatan bagi warga. Keenam
b. Pemeliharaan dan perawatan lahan
jangka
menengah
tersebut dapat dilaksanakan pada saat ini juga,
supaya tetap terjaga.
dikarenakan belum ketersediaan sarana dan
c. Penambahan MCK dan sanitasi di
prasarana yang lengkap di Gampong Lam
Gampong Lam Teungoh.
Teungoh Ketiga
strategi
strategi
tersebut
dapat
sehingga
menyusun
seiring
waktu
mulai
merencanakan
untuk dan
implementasinya
dapat
dilaksanakan pada saat ini juga, dikarenakan
pembangunan
untuk
pemanfaatan lahan menjadi produktif serta
peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.
melakukan pemeliharaan dan perawatan lahan tetap terjaga, menambah MCK dan sanitasi di Gampong Lam Teungoh, yaitu pemanfaatan lahan
produktif
telah
digunakan
oleh
masyarakat, seiring waktu dapat menyusun untuk
mulai
merencanakan
program
penambahan MCK dan sanitasi gampong. 2.
Rencana Jangka Menengah, merupakan altematif WO dan ST, strategi tersebut
Rencana
Jangka
a. Menjaga lingkungan tetap bersih dari
tempat
penampungan
sementara (TPS) sampah di Gampong
lain: a. Penguatan dan lobi anggaran di level Kabupaten
Aceh
mengalokasi
Besar
biaya
untuk
pembangunan
Gampong Lam Teungoh. b. Mengajak
dan
memberi
untuk
berperan
peluang dalam
perencanaan gampong.
dalam perencanaan guna lebih mengerti keperluannya. Strategi pada jangka panjang merupakan
Lam Teungoh. c. Rehabilitasi dan rekonstruksi drainase
d. Membangun usaha-usaha penunjang di Teungoh
strategi hasil artinya apabila strategi pada jangka panjang pendek dan jangka panjang
Gampong Lam Teungoh.
Lam
adalah
c. Melibatkan perempuan dan anak-anak
sampah dan air genagan. b. Penyedian
Panjang,
altematif WT, strategi tersebut antara
masyarakat
antara lain :
Gampong
3.
sebagai
peningkatan pendapatan warga.
tidak berjalan, maka strategi pada jangka panjang ini akan mustahil untuk dilaksanakan, misalkan penguatan dan lobi anggaran di level Kabupaten Aceh Besar untuk mengalokasi
115 -
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala biaya pembangunan Gampong Lam Teungoh.
membangun gampong sesuai dengan kebutuhan masyatakat seperti sanitasi yang layak, air bersih dan drainase.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1.
Menyimpulkan
kondisi
eksisting
lingkungan di Gampong Lam Teungoh Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar dengan sarana dan prasarana yang ada belum tersedia semua, seperti tidak
adanya
tempat
penampungan
sementara (TPS) sampah dan belum masuk air PDAM. 2.
Sistem pengelolaan lingkungan yang ada belum
menjadi
prioritas
utama,
pengelolaan sanitasi masih kurang bagus, hal ini telah berdampak terhadap sering ada penyakit diare di gampong tersebut. 3.
Menyimpulkan peran aktif masyarakat dalam
perencanaan
pembangunan
DAFTAR KEPUSTAKAAN Anonim, 2009. Badan Pusat Statistik Aceh Besar. Peukan Bada Dalam Angka 2009. , 2010. Badan Pusat Statistik Aceh Besar DDA Tahun 2010. Bintarto, 1977. Geografi Desa, Penerbit U.P Spring, Yogyakarta. Grigg (2000) Construction project administration, eighth edition. New Jersey: Prentice Hall. Ja’far, 2007, Infrastruktur Pro Rakyat: Strategi Investasi Infrastruktur Indonesia Abad 21, Pustaka Tokoh Bangsa, Yogyakarta. Kementerian Perumahan Rakyat. Rencana Strategis Kementrian Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014. Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia (LAN-RI), 2008, Teknik-Teknik Analisis Manajemen (TAM), Modul DiklatPIM Tingkat III, Jakarta. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 06/PERMEN/M2006 Tentang Pembangunan /Perbaikan Perumahan Swadaya.
gampong masuk kategori sedang, dimana sebagian masyarakat tidak ikut serta dalam perencanaan. 4.
Menyimpulkan arahan pengembangan dan perencanaan infrastruktur Gampong berdasarkan strategi hasil analisis SWOT berada pada kuadran I, yaitu strategi ekspansi artinya berada pada posisi sehat sehingga
dapat
berkembang
dengan
memaksimalkan segala kekuatan yang dimiliki dan memanfaatkan peluang ada.
Saran Menyarankan
kepada
pemerintahan
Gampong Lam Teungoh Kecamatan Peukan Bada
Kabupaten
Aceh
Besar
supaya Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 116