KAJIAN PENGARUH KINERJA RUAS JALAN AKIBAT PARKIR DI BADAN JALAN HOS COKROAMINOTO ( PASAR PAHING ) KOTA KEDIRI LUCIA DESTI KRISNAWATI, ST,MM
*)
Abstrak Jalan sebagai salah satu sarana pengembangan wilayah, mengalami perkembangan yang sangat pesat . Kajian permasalahan yang telah terjadi di lokasi yaitu jalan HOS Cokroaminoto ( Pasar Pahing ) yang merupakan salah satu pusat perekonomian Kota Kediri dengan upaya mengantisipasi perkembangan kawasan lewat penanganan perparkiran, yang saat ini pengaturan parkirnya belum optimal. Jalan HOS Cokroaminoto mempunyai fungsi sentral perdagangan, dan di masa yang akan datang akan lebih besar peranannya, kawasan ini merupakan tarikan lalu lintas yang cukup tinggi, apalagi dengan adanya beberapa fasilitas lain seperti Pasar Pahing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengamatan langsung dan pengambilan data di lapangan berupa data volume lalu lintas dan kegiatan parkir badan jalan, kinerja jalan, kapasitas parkir. Pengamatan dilakukan pada hari sabtu, minggu yang mewakili akhir minggu dimana arus lalu lintas dan parkir padat, dan hari senin mewakili hari biasa. Pengamatan dilakukan pada tiga sesi waktu pagi, siang , malam dan dibagi menjadi 3 Pos. Kemudian ditarik kesimpulan pengaruh kinerja ruas jalan akibat parkir di badan jalan, kebutuhan parkir dan alternatif sudut parkir. Setelah melakukan analisa dari data yang diperoleh dilapangan, di dapatkan hasil antara lain: Tingkat pelayanan jalan HOS Cokroaminoto Derajat Kejenuhan pada skala 0,354 – 0,375 yang masih dalam keadaan yang cukup baik. Akumulasi Parkir per jam pada pengamatan hari Sabtu, Minggu, Senin pada masing-masing Pos pengamatan pada angka 182 – 275,05 SRP/jam. Hasil perhitungan kebutuhan ruang parkir pada pos 1, 2, 3 sebesar 648 , 16 m2. Perbandingan hasil perhitungan Satuan Ruang Parkir dengan alternatif sudut parkir 600 kebutuhan ruang parkir 655,5 m2 dengan lebar efektif jalan hanya 0,6 m. Alternatif sudut parkir 45 0 kebutuhan ruang parkir 604, 9 m2 dengan lebar efektif jalan 1,7. Alternatif sudut parkir 300 kebutuhan ruang parkir 540, 5 m2 dengan lebar efektif jalan 3,1 m Dengan perkembangan ruas jalan tersebut maka perlu Perlu penataan parkir sesuai dengan kondisi jalan, dengan alternatif sudut parkir yang sesuai. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap Kinerja jalan ,kapasitas ruang parkir untuk beberapa tahun yang akan datang.
Kata kunci : Parkir di badan jalan, kinerja ruas jalan, sudut parkir
*) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kadiri.
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi : Pebruari 2014 – Mei 2014
1
1. Pendahuluan
Kediri, penulis mencoba menganalisa kelayakan jika badan jalan dipakai sebagai tempat parkir dilihat dari padatnya arus lalu lintas di jalan HOS Cokroaminoto Kota Kediri. Dari analisa ini penulis mencoba mengidentifikasi pengaruh kinerja ruas jalan akibat parkir pada badan jalan HOS Cokroaminoto Kota Kediri
Permasalahan Lalu lintas terdapat beberapa aspek yang saling berkaitan. Lalu lintas yang baik adalah yang mampu mewujudkan arus yang lancar, kecepatan yang cukup, aman, nyaman dan murah. Lalu lintas juga tidak terlepas dari adanya kendaraan yang berjalan atau berhenti. Untuk kendaraan – kendaraan yang berhenti atau parkir, dapat menimbulkan 1.1 . Latar Belakang. suatu masalah yang sangat penting. Jalan HOS Cokroaminoto adalah jalan Kendaraan yang tidak bergerak/parkir yang berada di sekitar pusat perdagangan akan memerlukan tempat parkir pada Kota Kediri . Setiap harinya selalu tempat pribadi namun selebihnya di dilewati oleh bermacam – macam jenis parkir di tempat – tempat parkir diluar kendaraan, terdapat permasalahan yang parkir pribadi. timbul yaitu adanya parkir pada bahu jalan Kemacetan lalu lintas pada ruas jalan atau badan jalan yang mengakibatkan telah menjadi menjadi masalah, terutama adanya penyempitan pada ruas arus jalan di negara berkembang seperti Indonesia HOS Cokroaminoto Kota Kediri. Dengan .Secara umum ada tiga faktor yang panjang 930 m dan lebar 8 m jalan HOS menyebabkan masalah kemacetan yang Cokroaminoto terpotong oleh salah satu semakin lama semakin parah, yaitu terus sisi yang dipakai untuk lahan parkir, bertambahnya kepemilikan kendaraan sehingga mengurangi kapasitas jalan itu (demand), terbatasnya sumber daya sendiri. Oleh karena itu penulis mencoba untuk melaksanakan pembangunan jalan menganalisa bagaimana dengan keadaan raya dan fasilitas trasnportasi lainya seperti ini apakah masih layak atau harus (supply), serta belum optimalnya merubah sistem parkir kendaraan. pengoperasian fasilitas transportasi yang ada (sistem operasi). 1.3. Rumusan Masalah Permasalahan kemacetan menjadi hal 1.Bagaimana tingkat pelayanan di ruas yang menarik untuk dikaji, seperti halnya jalan HOS Cokroaminoto ? kemacetan yang diakibatkan oleh adanya 2.Bagaimana efek dari parkir yang pengaruh aktifitas parkir pada bahu jalan memakan badan jalan ? di ruas jalan HOS Cokroaminoto Kota 3.Bagaimanakah sistem parkir yang Kediri. Jumlah penduduk Kota Kediri sesuai dengan kondisi di jalan HOS yang semakin bertambah, jika ditata dan Cokroaminoto ? dikelola akan menjadi daerah yang efektif sehingga merupakan salah satu 1.4. Batasan Masalah daerah potensial dalam pembangunan. Adapun batasan masalah dalam penelitian Kota Kediri sebagai Kota yang sedang ini meliputi: berkembang dituntut bersaing dalam 1. Perhitungan kapasitas parkir di ruas memajukan perekonomian masyarakat. jalan HOS Cokroaminoto. Oleh karena itu dengan banyaknya 2. Kebutuhan lahan parkir yang harus fasilitas umum di Kota Kediri salah disediakan di ruas jalan HOS satunya adalah jalan raya dan tempat Cokroaminoto untuk menampung parkir harus ditata dan dikelola dengan jumlah kendaraan parkir. baik. 3. Penelitian hanya menghitung Seperti yang telah disebutkan diatas kebutuhan parkir di ruas jalan HOS spesifikasi jalan dan parkir di Kota Cokroaminoto . Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi : Pebruari 2014 – Mei 2014
2
1.5.Tujuan dan Manfaat Penelitian . Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui besarnya kapasitas parkir pada ruas jalan HOS Cokroaminoto 2. Untuk mengetahui kebutuhan lahan parkir yang harus disediakan di ruas jalan HOS Cokroaminoto 3. Untuk mengetahui sistem parkir yang sesuai dengan kondisi yang jalan HOS Cokroaminoto . 2. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengamatan langsung dan pengambilan data di lapangan berupa data volume lalu lintas dan kegiatan parkir badan jalan, kinerja jalan, kapasitas parkir. Pengamatan dilakukan pada 19 – 21 Oktober 2013 hari sabtu, minggu yang mewakili akhir minggu dimana arus lalu lintas dan parkir padat, dan hari senin mewakili hari biasa. Pengamatan dilakukan pada tiga sesi waktu pagi, siang , malam dan dibagi menjadi 3 Pos. Kemudian ditarik kesimpulan pengaruh kinerja ruas jalan akibat parkir di badan jalan, kebutuhan parkir dan alternatif sudut parkir. 3. LANDASAN TEORI 3.1.Parkir Bagian Dari Sistem Transportasi Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari sistem transportasi jalan raya secara keseluruhan. Dengan meningkatnya jumlah penduduk suatu kota akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan melakukan berbagai macam kegiatan. Kebanyakan penduduk di daerah perkotaan melakukan kegiatan atau bepergian dengan menggunakan kendaraan pribadi sehingga secara tidak langsung diperlukan jumlah lahan parkir yang memadai. Perparkiran merupakan masalah yang sering dijumpai dalam sistem transportasi perkotaan, baik di kota – kota besar maupun di kota yang sedang berkembang. Masalah perparkiran tersebut terasa sangat mempengaruhi
pergerakan kendaraan, dimana kendaraan yang melewati tempat – tempat yang mempunyai aktivitas tinggi, laju pergerakanya akan terhambat oleh kendaraan yang parkir di pinggir jalan berada di sekitar tempat atau pusat kegiatan seperti: perkantoran, sekolah, pasar, rumah makan, dan lain – lain. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan, pengadaan lahan parkir yang cukup. Kebutuhan lahan parkir (demand) dan prasarana yang akan dibutuhkan (supply) harus seimbang dan disesuaikan dengan karateristik perparkiran. Masalah parkir ini sangat berpengaruh terhadap pola pergerahan arus lalu lintas kota dan apabila pengoperasian parkir tidah efektif akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu fasilitas parkir harus memadai sehingga semua pengoperasian arus lalu lintas dapat berjalan dengan lancar. Secara umum parkir dapat dibagi atas 2 (dua) jenis yaitu : a. Parkir di badan jalan (on street parking) b. Parkir di luar badan jalan (off street parking) Masalah parkir di badan jalan merupakan masalah utama yang menyebabkan kemacetan di daerah perkotaan. Permasalahan transportasi di daerah perkotaan seringkali di sebabkan tingginya kebutuhan pergerakan yang tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan jaringan jalan yang ada. Oleh karena itu penanganan parkir di badan jalan sudah barang tentu menjadi sangat penting dan mempunyai dampak sangat positif terhadap pemecahan masalah kemacetan. 3.2 Parkir di Jalan (On Street Parking) Parkir pada adan jalan sering disebut dengan curb parking. Pada dasarnya parkir jenis ini memanfaatkan sebagian ruas jalan, baik satu maupun dua sisi sehingga menyebabkan tejadinya pengurangan lebar efektif jalan yang akan mempengaruhi volume lalu lintas yang dapat ditampung ruas jalan tersebut. Di beberapa negara diberlakukan beberapa
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi : Pebruari 2014 – Mei 2014
3
ketentuan, diantaranya: parkir di badan jalan dikenai tarif yang sangat tinggi sehingga pengemudi memarkir kendaraan seperlunya saja, sebelum dikenai denda karena melampaui batas waktu, atau parkir di bangunan parkir atau pergi dengan kendaraan umum. Berdasarkan penelitian di Inggris diketahui bahwa parkir di jalan berpengaruh terhadap daya tampung ruas jalan yang bersangkutan. Hanya dengan 3 kendaraan di parkir di sepanjang 1 km ruas jalan, maka teori lebar ruas jalan tersebut berkurang 0,9 m. Bila 120 kendaraan yang parkir, maka praktis lebar jalan berkurang 3 m dan daya tampung yang hilang adalah 675 smp / jam. 3.3.Ketentuan Penggunaan Parkir Pada Badan Jalan Badan jalan digunakan sebagai mana mestinya yaitu sebagai media dalam sistem transportasi juga mempunyai peruntukan lain yaitu digunakan sebagai tempat parkir. Menggunakan sisi jalan sebagai tempat parkir adalah murah, akan tetapi masalah keselamatan akan selalu timbul dimana kendaraan yang diparkir di sisi jalan tersebut merupakan salah satu faktor utama dari 50% kecelakaan yang terjadi di tengah ruas jalan di daerah perkotaan hal ini dikarenakan berkurangnya kebebasan pandangan, kendaraan berhenti atau keluar dari tempat parkir di depan kendaraankendaraan yang lewat secara mendadak (Pusdiklat Dirjen Perhubungan Darat, 1995, 113). Bila permintaaan parkir melampui penawaran akan dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas. Dalam hal yang demikian diperlukan suatu sistem pengendalian dan penindakan, agar pemakain ruang yang tersedia dapat dilakukan secara bersamasama, dialokasikan baik untuk kendaraan pribadi, kendaraan barang ataupun angkutan umum, dan dibatasi hanya untuk kategori II - 10 tersebut saja (misalnya bongkar muat barang tidak boleh digunakan oleh kendaraan pribadi).
Penggunaan badan jalan yang juga ditujukan sebagai ruang parkir kendaraan hanya dapat dilakukan pada jalan ”kolektor” dan jalan ”lokal” dengan memperhatikan kondisi jalan dan lingkungan, kondisi lalu lintas dan aspek keselamatan, ketertiban kelancaran lalu lintas (Pusdiklat Dirjen Perhubungan Darat, 1995;113). Dalam menggunakan badan jalan sebagi tempat parkir terdapat beberapa ketentuan yang sifatnya memberi batasan yaitu berupa larangan terhadap penggunaan lahan tersebut, yaitu : 1. Pada daerah dimana kapasitas lalu lintas diperlukan, dimana lebar jalan secara keseluruhan dibutuhkan untuk mengalirkan lalu lintas. 2. Pada daerah dimana akses jalan masuk ke lahan sekitarnya diperlukan. 3. Di jalan daerah persimpangan dengan jarak minimum absolut 10-25 m. Jarak-jarak ini dikombinasikan dengan pertimbangan terhadap keselamatan (jarak pandang), pembatasan kapasitas (pengurangan lebar jalan), dan lintasan membelok dari kendaraan-kendaraan yang besar. 4. Dalam jarak 6 m dari suatu penyeberangan pejalan kaki. 5. Sepanjang 25 m sebelum dan sesudah tikungan tajam dengan radius kurang dari 500 m. 6. Sepanjang 6 m sebelum dan sesudah akses bangunan gedung. 7. Sepanjang 50 m sebelum dan sesudah jembatan, 25 m sebelum dan sesudah perlindungan sebidang (cross section) dan terowongan. 10. Dalam jarak 6 m sebelum dan sesudah dari sumber air (hydrant) pemadam kebakaran. 9. Sepanjang jarak 100 m sebelum dan sesudah persimpangan dengan rel kereta api. 10. Selanjutnya parkir ganda atau parkir di atas trotoar tidak diperbolehkan. 3.4.Satuan Ruang Parkir Untuk mengukur kebutuhan parkir digunakan Satuan Ruang Parkir (SRP). Menurut pedoman. Teknis
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi : Pebruari 2014 – Mei 2014
4
Penyelenggaraan Parkir, Satuan Ruang Parkir adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor) termasuk ruang bebas dan lebar bukaan pintu. Penentuan besar SRP didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut : a. Dimensi kendaraan standar Dimensi kendaraan standar adalah kendaraan penumpang, standar menurut Dirjen Perhubungan Darat adalah 1,70 m x 4,70 m. b. Ruang bebas kendaraan parkir Ruang bebas kendaraan parkir berupa arah lateral dan arah longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada posisi kendaraan dibuka dan diukur dari ujung paling luar pintu ke badan kendaraan yang ada di sampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan. Jarak bebas arah lateral sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm, dengan rincian bagian depan 10 cm dan bagian belakang sebesar 20 cm.
Akumulasi Parkir t = Parkir + Masuk – Keluar Dimana : Akumulasi parkir t : akumulasi parkir pada selang waktu t Parkir : Jumlah kendaraan yang telah parkir Masuk : Jumlah kendaraan yang masuk pada selang waktu t Keluar : Jumlah kendaraan yang keluar lahan parkir 3.5.1. Volume Parkir Volume parkir menyatakan jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah kendaraan per periode waktu tertentu biasanya per hari).Jumlah kendaraan per periode tertentu merupakan hasil integrasi kurva akumulasi parkir untuk periode tertentu. Jumlah kenderaan parkir per periode waktu tertentu ini dapat digambarkan seperti berikut ( Abu bakar, 19910 ) :
3.5.Akumulasi Parkir Akumulasi Parkir merupakan jumlah kendaraan yang diparkir di suatu tempat pada waktu tertentu (Hobbs, 1995). 3.5.1.2. Kapasitas Parkir Kapasitas parkir adalah jumlah ruang Integrasi dari kurva akumulasi parkir parkir yang tersedia atau jumlah selama periode tertentu menunjukkan kendaraan maksimum yang dapat di beban parkir (jumlah kendaraan parkir) parkir di tempat parkir. Misalnya untuk dalam satuan jam kendaraan (vehicle lokasi tertentu yang memiliki 50 unit hours) per-periode waktu tertentu.Kurva ruang parkir kendaraan mobil akumulasi parkir tempat ini meningkat penumpang,maka disebutkan bahwa tinggi antara jam 01.00-09.00 pagi, kapasitas parkir adalah 50. Besarnya kapasitas parkir sangat tergantung pada terutama pada tempat kerja dan posisi parkir. Namun dalam akumulasi menurun terjadi pada sore hari merencanakan posisi perparkiran tidak jam 14.30-110.00. Integrasi kurva hanya didasarkan kepada kapasitas akumulasi beban parkir pada periode maksimum, tetapi juga waktu tertentu mencerminkan nilai beban mempertimbangkan kelancaran arus, parkir selama waktu tersebut dan juga keamanan, kelancaran sirkulasi kendaraan parkir. rata-rata akumulasinya. Perbandingan antara akumulasi jam-jam puncak dengan 3.5.2. Posisi/Sudut Parkir Bila ditinjau posisi parkir dapat dibagi akumulasi rata-rata menunjukkan menjadi; parkir sejajar dengan sumbu efisiensi fasilitas terpakai. Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi : Pebruari 2014 – Mei 2014
5
jalan atau yang bersudut 1100 parkir bersudut 45 , parkir bersudut 30 , parkir bersudut 60 tegak lurus terhadap sumbu jalan atau bersudut 90 , serta parkir dengan sudut tegak lurus mampu menampung kendaraan lebih banyak dari parkir sejajar atau bersudut dibawah 90 , tetapi lebih banyak mengurangi lebar jalan. Gambar dan ketentuanketentuan untuk berbagai sudut parkir ditunjukkan sebagai berikut :
a.
Parkir Paralel pada daerah datar
b. Parkir menyudut 90
Volume/Satuan Ruang Parkir Menurut Abubakar (1995), untuk menghitung volume atau satuan ruang parkir (SRP) dipakai berbagai rumus tergantung dari posisi parkir pada kawasan tersebut. 3.6.Kapasitas Jalan Berdasarkan Morlock
b. Parkir menyudut 30
c. Parkir menyudut 45
Rumus Kapasitas dasi E.K. Morlok C = 2000. N.W. Tc. Bc Keterangan : C = Kapasitas total untuk sat arah, campuran berbagai jenis kendaraan, kendaraan/jam N = Jumlah lajur pada satu arah W =Faktor penyesuaian untuk lebar dan ruang bebas, biasanya antara 0,9 – 1,0 Tc = Faktor penyesuaian untuk truk Bc = Faktor penyesuaian untuk bus Adapun persamaan Tc dan Bc sebagai berikut : 100 Tc 100 Pt EtPt
Bc
d. Parkir menyudut 60
100 100 Pb EbPb
Keterangan : Pt = Prosentase Truk Pb = Prosentase Bus Et = Ekivalen mobil penumpang dari truk Eb = Ekivalen mobil penumpang dari bus Kapasitas jalan Versi IHCM
Rumus Kapasitas dari IHCM. C = CO x FW x Fks x FSP x FSF x FCS ....... Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi : Pebruari 2014 – Mei 2014
6
Keterangan : C = Kapasitas jalan (smp/jam) CO = Harga kapasitas dasar (smp/jml) FW = Faktor penyesuaian labar perkerasan jalan Fks = Faktor penyesuaian lebar bahu dan kebebasan samping FSP = Faktor penyesuaian median jalan 4. Hasil dan Pembahasan Kondisi eksisting ruas jalan dalam penelitian ini menggunakan on street parking, dilakukan pengamatan jumlah kendaraan yang melalui ruas jalan tsb, selama 9 jam dengan 3 Pos pengamatan, yang dibagi pada jam pagi 06.00 – 09.00, 11.00- 14.00, 18.00 – 21.00. Dari pengamatan tersebut didapatkan kondisi ruas jalan tsb. dalam tabel 1. Tabel 1. Kondisi ruas jalan parkir on street Pengamatan Pos 1 Pos 2 Pos 3 SMP/jam 635,28 586,81 574 Kapasitas 1692 1692 1692 DS 0,375 0,346 0,354 Dari pengamatan tsb didapatkan DS dengan skala 0,346 – 0,375 Dari pengamatan pada hari Sabtu, Minggu, Senin jumlah kendaraan yang parkir per jam mendapatkan akumulasi parkir pada masingmasing Pos dan kemudian dihitung Satuan Ruang Parkir pada tabel 2.
Tabel 2. Perhitungan Satuan Ruang
Parkir Pengamatan Sabtu POS Minggu 1 Senin Sabtu POS Minggu 2 Senin Sabtu POS Minggu 3 Senin
SRP/Jam (m2) 217,72 213,61 228,27 225,61 230,44 275,05 182 198,05 216,5
Kebutuhan Ruang Parkir rata-rata pada setiap Pos , dilakukan analisa untuk beberapa sudut parkir untuk memberikan alternatif satuan ruang parkir yang sesuai dengan kebutuhan. Analisa Ruang Parkir jalan HOS Cokroaminoto a. Alternatif sudut parkir 60 ͦ untuk kendaraan roda 4 dan 90 ͦ untuk kendaraan roda 2. Dengan ketentuan ruang parkir efektif + ruang manuver untuk : Mobil = 9,9 m2 , Motor = 2,3 m2 Pada Pos 1 jumlah kebutuhan parkir sebagai berikut : Diambil dari sampel jumlah mobil parkir terbanyak Kebutuhan ruang parkir = (mobil x 9,9 ) + (motor x 2,3) = (18 x 9,9) + ( 31 x 2,3 ) = 178,2 + 71,3 = 249,5 m 2 Kebutuhan ruang parkir untuk pos 1, 2, 3 total sebesar 655,5 m2 Dengan menggunakan sudut parkir 600 maka kehilangan ruas efektif jalan HOS Cokroaminoto, sebagai berikut : Lebar jalan = 8 m Lebar ruang parkir (J ) = 2,5 m2 Ruang parkir efektif ( D ) = 5,3 m2 Ruang manufer ( M ) = 4,6 m2 D + M = 9,9 m2 D + M – J = 7,4 m
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi : Pebruari 2014 – Mei 2014
7
Maka lebar jalan efektifnya = 8 – 7,4 Tabel 3. Perbandingan Hasil Perhitungan = 0,6 m dan Analisa Satuan Ruang Parkir b. Alternatif sudut parkir 45 ͦ untuk kendaraan roda 4 dan 90 ͦ untuk Sudut Pos kendaraan roda 2. pengamat Hitung 60o 45o 30o Kebutuhan ruang parkir pada pos 1 an an = ( mobil x 8,8 ) + (motor x 2,3 ) 249, 229, 204, Pos 1 246,05 = ( 18 x 8,8 ) + ( 31 x 2,3 ) 5 7 5 = 158,4 + 71,3 = 229,7 m2 259, 238, 211, Kebutuhan ruang parkir untuk pos 1,2,3 Pos 2 263,92 4 5 9 total sebesar 604,9 m2 0 Dengan menggunakan sudut parkir 45 146, 136, 124, maka kehilangan ruas efektif jalan HOS Pos3 138,19 6 7 1 Cokroaminoto, sebagai berikut : Lebar jalan = 8 m Lebar ruang parkir (J ) = 2,5 m2 655, 604, 540, Total 648,16 Ruang parkir efektif ( D ) = 5,1 m2 5 9 5 Ruang manuver ( M ) = 3,7 m2 D + M = 8,8 m2 5. Kesimpulan D + M – J = 6,3 m 1. Tingkat pelayanan jalan HOS Maka lebar jalan efektifnya = 8 – 6,3 Cokroaminoto Derajat Kejenuhan pada = 1,7 m skala 0,354 – 0,375 yang masih dalam c. Alternatif sudut parkir 300 untuk keadaan yang cukup baik kendaraan roda 4 dan 900 untuk 2. Akumulasi Parkir per jam pada kendaraan roda 2. pengamatan hari Sabtu, Minggu, Senin Kebutuhan ruang parkir untuk pos 1 pada masing-masing Pos pengamatan Kebutuhan ruang parkir pada pos 1 pada angka 182 – 275,05 SRP/jam = ( mobil x 7,4 ) + (motor x 2,3) 3. Hasil perhitungan kebutuhan ruang = (18 x 7,4 ) + ( 31 X 2,3) parkir pada pos 1, 2, 3 sebesar 648 , 16 = 133,2 + 71,3 m2 . 2 = 204,5 m 4. Perbandingan hasil perhitungan Satuan Kebutuhan ruang parkir untuk pos 1,2,3 Ruang Parkir dengan alternatif sudut total sebesar 540,5 m2 parkir 600 kebutuhan ruang parkir Dengan menggunakan sudut parkir 300 655,5 m2 dengan lebar efektif jalan maka kehilangan ruas efektif jalan HOS hanya 0,6 m. Alternatif sudut parkir 45 Cokroaminoto, sebagai berikut : 0 kebutuhan ruang parkir 604, 9 m2 Lebar jalan = 8 m dengan lebar efektif jalan 1,7. Lebar ruang parkir (J ) = 2,5 m2 Alternatif sudut parkir 300 kebutuhan 2 Ruang parkir efektif ( D ) = 4,5 m ruang parkir 540, 5 m2 dengan lebar Ruang manuver ( M ) = 2,9 m2 efektif jalan 3,1 m D + M = 7,4 m2 D + M – J = 4,9 m 6. Saran Maka lebar jalan efektifnya = 8 – 4,9 1. Perlu penataan parkir sesuai dengan = 3,1 m kondisi jalan, dengan alternatif sudut parkir yang sesuai. 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap Kinerja jalan ,kapasitas ruang parkir untuk beberapa tahun yang akan datang.
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi : Pebruari 2014 – Mei 2014
8
DAFTAR PUSTAKA 1. Abubakar, I dan rekan – rekan., 1995, Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang Tertib, Bukit Mayana, Jakarta. 2. Hobbs, F.D., 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Cetakan Kedua, Gajah Mada Universitas, Yogyakarta. 3. Miro, Fidel., 2005, Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta. 4. Morlok, Edward, K., 19910, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Cetakan ketiga, Erlangga, Jakarta. 5. Munawar, Ahmad., 2005, Dasar – dasar Teknik Transportasi, Cetakan Pertama, Beta Offset, Yogyakarta. 6. Nasution, Rahmat, P, 2007, Analisa Kebutuhan Lahan Parkir Pada R.S Gleneagles Medan Warpani, Suwardjoko., 1990, Merencanakan Sistem Perangkutan, Penerbit ITB, Bandung. Warpani, Suwardjoko., 2002, Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Penerbit ITB,
Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi : Pebruari 2014 – Mei 2014
9