KAJIAN PELAKSANAAN PUBLIC – PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) PADA SEKTOR JALAN TOL DI INDONESIA (Studi Kasus : Jalan Tol Solo - Kertosono)
TESIS
Oleh
SYAFAATUN NAIMAH NIM : 25007023
Program Studi Rekayasa Transportasi
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2009
KAJIAN PELAKSANAAN PUBLIC – PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) PADA SEKTOR JALAN TOL DI INDONESIA (Studi Kasus : Jalan Tol Solo - Kertosono)
TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Oleh
SYAFAATUN NAIMAH NIM : 25007023
Program Studi Rekayasa Transportasi
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2009
KAJIAN PELAKSANAAN PUBLIC – PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) PADA SEKTOR JALAN TOL DI INDONESIA (Studi Kasus : Jalan Tol Solo - Kertosono)
Oleh
SYAFAATUN NAIMAH NIM : 25007023
Program Studi Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Bandung
Menyetujui Tim Pembimbing
Bandung,.................................
Pembimbing I
Ir. Rudy Hermawan K., M.Sc., Ph.D
Pembimbing II
Ir. Ade Sjafruddin, M.Sc., Ph.D
ABSTRAK KAJIAN PELAKSANAAN PUBLIC – PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) PADA SEKTOR JALAN TOL DI INDONESIA (Studi Kasus Jalan Tol Solo - Kertosono) Oleh Syafaatun Naimah NIM : 25007023 Mekanisme pembiayaan melalui kerjasama sektor Pemerintah (public sector) dan sektor Swasta (private sector) disebut sebagai Public – Private Partnership (PPPs). Pelaksanaan PPPs saat ini digunakan sebagai alternatif dan metode yang efektif untuk memobilisasi sumber dana tambahan dan keuntungan dari efisiensi sektor swasta. PPPs bukan satu satunya mekanisme pembiayaan, PPPs hanya dapat digunakan apabila tepat dengan proyek dan keuntungan yang jelas. Tesis ini bertujuan untuk melihat mekanisme peran pemerintah dalam pelaksanaan PPPs berdasarkan pelaksanaan PPPs di negara lain. Yang dijadikan contoh dalam tesis ini yaitu United Kingdom, Korea dan India. Dalam tesis ini dipelajari kemungkinan diterapkannya bentuk – bentuk dukungan pemerintah yang diusulkan melalui jajak pendapat dari beberapa stakeholder, yang meliputi pemerintah/regulator, operator/private sector dan akademisi. Bentuk dukungan pemerintah yang diusulkan adalah Pembebasan lahan, Subsidi Modal, Minimum Revenue Guarantee, dan Pembebasan Pajak. Dari keseluruhan simulasi studi kasus jalan Tol Solo – Kertosono terhadap hasil jajak pendapat yang berupa skenario dukungan pemerintah, didapatkan bahwa bentuk dukungan pemerintah yang memberikan nilai kelayakan besar adalah skenario pembebasan lahan oleh pemerintah yaitu untuk ruas Solo – Ngawi dari 13.63% menjadi 14.47%, dengan upfront subsidy menjadi 14.53% dan konstruksi sebagian oleh pemerintah menjadi 14.55%. Untuk ruas Ngawi – Kertosono dari IRR sebesar 14.17% dengan pembebasan lahan oleh pemerintah menjadi 15.10%, dengan upfront subsidy menjadi 15.24% dan konstruksi sebagian oleh pemerintah menjadi 15,28%. Dengan skenario – skenario tersebut pemerintah harus mengeluarkan sunk cost. Skenario pembebasan pajak cukup meringankan investor, dan dengan skenario ini permerintah tidak perlu mengeluarkan anggaran tertentu, sehingga skenario ini layak untuk dipertimbangkan oleh pemerintah. Adanya konsep clawback principle yang perlu dipertimbangkan untuk dilaksanakan di Indonesia, agar pemerintah juga memperoleh keuntungan finansial dari pembangungan proyek jalan tol. Kata kunci: PPP Scheme, Investasi jalan tol.
i
ABSTRACT STUDY OF PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) SCHEME TO INDONESIAN TOLL ROAD (Case Study: Solo – Kertosono Toll Road) By Syafaatun Naimah NIM : 25007023 Funding mechanism through joint effort of Government (Public sector) and Private sector is called Public – Private Partnership (PPP) and now is used as an alternative and effective method to mobilise additional funding source and benefit from private sector efficiency. PPP is not the only funding mechanism, but it can be used with suitable project and clear profit The purpose of this research is to study government support on PPPs implementation based on other countries PPPs experiences. The other countries are United Kingdom, Korea and India. This research elaborates those improvement possibilities through exploring opinion from some stakeholders, such as government/regulator, operator/private sector and academic. Government support that might be adopted are land acquisiton, capital subsidise, minimum revenue guarantee, and tax free. The result shows that several government support to the project increased the financial viability. Those support are land acquisition, upfront subsidy and government construct half of the section. It gives the higher financial viability for each section, IRR Solo – Ngawi section increase from 13.63% to 14.47%; 14.53% and 14.55%, and IRR Ngawi – Kertosono section increase from 14.17% to 15.10%; 15.24% and 15.28%. With this type of government support, the government have to provide a budget for each support to meet the financial viability (sunk cost) Tax subsidies give enough financial viability for the project. With this type of support, the government does not have to provide any budget. The tax subsidies should be considered by the government. The clawback principle also need to be considered by the government, in order to allow the government to earn the financial benefit from the toll road project as well. Keywords: PPP Scheme, Toll Road Investment
ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HAKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program.
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas bimbingan dan penyertaan-Nya hingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. Dalam proses pengerjaan tesis, penulis mengakui akan bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: Pembimbing tesis Ir. Rudy Hermawan K., M.Sc., Ph.D., dan Ir. Ade Sjafruddin, M.Sc., Ph.D atas segala petunjuk, bimbingan, saran dan dorongan yang diberikan selama penelitian dan penulisan tesis ini. Penguji Dr. Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, MT yang atas kesediaannya memberikan masukan dan koreksi untuk perbaikan laporan ini. Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum atas beasiswa yang diterima selama pendidikan Program Magister ini. Untuk Ibu Dasronah Aziz dan adikku Mukhtar Aziz, ST atas doa, semangat dan dukungan moral selama pengerjaan tesis ini. Mas Eko Purnomo, SSi, yang selalu sabar dan menjadikan Ima lebih ikhlas dalam melakukan segala hal. Semua staf pengajar di Program Studi Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Bandung, yang telah memberikan dukungan dan tuntunan selama mengikuti pendidikan. Staf pegawai Program Studi Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Bandung Seluruh Responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dalam tesis ini Teman-teman Rektrans, Mas Ramon, Mas Hendra, Mas Dody, Alfin, Yandri, Mas Apri, Alin, Luis, Mba Mery, Tintan, Mba Laras dan teman - teman STJR, Usman, Rikson, Mba Dessy, Rini dan Mas Jaja. Bapak Judijono, Ibu Yuli Khaeriah, Ibu Rahmi Yuliasih, Libria Sefita Dewi, dan Henny Kusumawardhani serta semua pihak, atas masukan dan saran dalam penyusunan tesis ini.
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1
I.1 Latar Belakang
1
I.2 Tujuan
3
I.3 Ruang Lingkup
3
I.4 Batasan Masalah
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
5
II.1 Konsep Investasi
5
II.2 Jalan Tol
5
II.3 Resiko Ketidakpastian Investasi Infrastruktur Jalan Tol
7
II.3.1 Pembebasan Lahan
8
II.3.2 Konstruksi
8
II.3.3 Biaya Uang (Cost of Money)
9
II.3.4 Operasi dan Pemeliharaan
9
II.3.5 Volume Lalu Lintas
9
II.3.6 Tarif
10
II.3.7 Force Majeure
10
II.4 Sistem Pembiayaan Sektor jalan
10
II.4.1 Pembiayaan Melalui Anggaran Pemerintah
v
11
II.4.2 Pembiayaan Melalui Konsesi (Kerjasama Pemerintah – Swasta)
11
II.4.3 Pembiayaan Melalui Road Fund
13
II.5 Public Private Partnership (PPP Schemes)
13
II.5.1 Karakteristik Kerjasama Pemerintah Swasta
17
II.5.2 Tipe – tipe PPPs
19
II.6 Pelaksanaan PPPs di Negara – negara Lain
19
II.7 Pelaksanaan PPPs Pada Sektor Jalan Tol di Indonesia
23
II.8 Peraturan Terkait Pelaksanaan PPPs
26
II.8.1 Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005
26
II.8.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 Tahun 2008
28
II.8.3 Peraturan Menteri Keuangan No. 38 Tahun 2006
28
II.8.4 Peraturan Menteri PU No. 12 Tahun 2008
30
II.9 Gambaran Umum Wilayah Study (Tol Solo – Kertosono)
31
II.9.1 Lalulintas
34
II.9.2 Penentuan Tarif Awal
34
II.9.3 Estimasi Biaya
37
II.9.4 Realisasi Jalan Tol Solo – Kertosono
38
II.7 Metoda Delphi
39
BAB III METODOLOGI
41
III.1 Bagan Alir Penelitian
41
III.1.1 Pekerjaan Persiapan
41
III.1.2 Studi Literatur
41
III.1.3 Pelaksanaan Survei
41
III.2 Tahap Persiapan
42
III.3 Tahap Pengumpulan Data
43
III.3.1 Pengumpulan Data Dengan Survei Primer
44
III.3.2 Pengumpulan Data Dengan Survei Sekunder
49
III.4 Analisis Data
49
III.5 Tahapan Penyusunan Kesimpulan dan Rekomendasi
50
vi
BAB IV PENYAJIAN DATA
51
IV.1
52
Penetapan Risiko
IV.1.1 Survei Penetapan Risiko Putaran Pertama
52
IV.1.2 Penetapan Risiko Putaran Kedua
52
IV.1.3 Hasil Survei Penetapan Risiko
53
IV.2
Bentuk Dukungan Pemerintah
54
IV.2.1 Survei Dukungan Pemerintah Putaran Pertama
54
IV.2.2 Survei Dukungan Pemerintah Putaran Kedua
56
IV.2.3 Hasil Survei Dukungan Pemerintah
56
IV.3
Bentuk Pilihan Pembagian Pendapatan
59
IV.3.1 Pilihan Pembagian Pendapatan Putaran Pertama
59
IV.3.2 Pilihan Pembagian Pendapatan Putara Kedua
60
IV.3.3 Hasil Survei Pilihan Pembagian Pendapatan
60
BAB V ANALISIS DATA
62
V.1 Pendahuluan
62
V.2 Analisis Berdasarkan Faktor Risiko
62
V.2.1 Risiko Pembebasan Lahan
63
V.2.2 Risiko Konstruksi
64
V.2.3 Risiko Biaya Uang (Cost of Money)
66
V.2.4 Risiko Volume Lalulintas
67
V.3 Analisis Dukungan Pemerintah Untuk Pembangunan Jalan Tol
69
V.3.1 Dukungan Pembebasan Lahan
69
V.3.2 Dukungan Subsidi Modal
70
V.3.3 Dukungan Minimum Revenue Guarantee
71
V.3.4 Dukungan Berupa Pembebasan Pajak
72
V.3.5 Alternatif Kebijakan Dalam Pemberian Dukungan Pemerintah
72
V.4 Analisis Tentang Pilihan Pembagian Pendapatan
vii
73
V.5 Simulasi Pelaksanaan PPPs Jalan Tol Solo – Kertosono
73
V.5.1 Penetapan Tarif Awal
76
V.5.2 Estimasi Pendapatan Tol
76
V.5.3 Simulasi Analisis Kelayakan Finansial Untuk Bentuk Dukungan Pemerintah
83
V.5.4 Hasil Simulasi Pelaksanaan PPPs Jalan Tol Solo - Kertosono
98
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
102
VI.1
Kesimpulan
102
VI.2
Saran
105
DAFTAR PUSTAKA
106
LAMPIRAN FORM KUISIONER
108
viii
DAFTAR TABEL Tabel II.1
Perbandingan Tipe-tipe PPPs
21
Tabel II.2
Kelebihan dan Kekurangan Tipe-tipe PPPs
22
Tabel II.3
Rangkuman Pelaksanaan PPPs di Negara Lain
23
Tabel II.4
Daftar Beberapa Jalan Tol di Indonesia dan Sumber Pendanaannya
26
Tabel II.5
Volume Lalulintas
34
Tabel II.6
Usulan Tarif Tol Rata-rata Ruas Solo - Mantingan
36
Tabel II.7
Usulan Tarif Tol Rata-rata Ruas Mantingan - Ngawi
36
Tabel II.8
Usulan Tarif Tol Rata-rata Ruas Ngawi – Kertosono
36
Tabel II.9
Biaya Pembebasan Lahan
37
Tabel II.10
Karakteristik Utama Proyek Jalan Tol Solo - Kertosono
38
Tabel II.11
Investasi dan Kelayakan Jalan Tol Solo – Kertosono Dengan PPPs
39
Tabel III.1
Daftar Responden
45
Tabel III.2
Risiko Investasi Pada Form Kuisioner
46
Tabel III.3
Bentuk Dukungan Pemerintah Pada Form Kuisioner
47
Tabel III.4
Detail Permasalahan Untuk Risiko Investasi
48
Tabel IV.1
Hasil Kuisioner Penetapan Risiko Tahap 1
53
Tabel IV.2
Hasil Kuisioner Penetapan Risiko Tahap 2
55
Tabel IV.3
Hasil Kuisioner Dukungan Pemerintah Tahap 1
56
Tabel IV.4
Hasil Kuisioner Dukungan Pemerintah Tahap 2
58
Tabel IV.5
Pilihan Pembagian Pendapatan
59
Tabel IV.6
Hasil Kuisioner Pilihan Pembagian Pendapatan Tol Tahap 1
60
Tabel IV.7
Hasil Kuisioner Pilihan Pembagian Pendapatan Tol Tahap 2
61
Tabel V.1
Alternatif Kebijakan Dukungan Pemerintah Yang Digunakan Dalam Simulasi
72
Tabel V.2
Biaya Investasi Jalan Tol Solo – Kertosono
75
Tabel V.3
Tarif Tol yang Diadopsi
76
Tabel V.4
Perhitungan Revenue Jalan Tol Solo – Ngawi
79
Tabel V.5
Perhitungan Revenue Jalan Tol Ngawi – Kertosono
80
ix
Tabel V.6
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo – Ngawi Tanpa Skenario
Tabel V.7
81
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi – Kertosono Tanpa Skenario
82
Tabel V.8
Base Case Tol Solo - Kertosono
78
Tabel V.9
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Revolving Fund
Tabel V.10
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Revolving Fund
Tabel V.11
83
Parameter Finansial ruas Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Revolving Fund
Tabel V.13
86
Parameter Finansial ruas Solo - Ngawi Dengan Skenario Revolving Fund
Tabel V.12
85
84
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Pembebasan Lahan Dilakukan Seluruhnya Oleh Pemerintah
Tabel V.14
87
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi – Kertosono Dengan Skenario Pembebasan Lahan Dilakukan Seluruhnya Oleh Pemerintah
Tabel V.15
88
Parameter Finansial Ruas Solo – Ngawi Dengan Skenario Pembebasan Lahan Sepenuhnya Oleh Pemerintah
Tabel V.16
Parameter Finansial Ruas Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Pembebasan Lahan Sepenuhnya Oleh Pemerintah
Tabel V.17
91
Parameter Finansial Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Upfront Subsidy
Tabel V.20
90
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Upfront Subsidy
Tabel V.19
84
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Upfront Subsidy
Tabel V.18
84
89
Parameter Finansial Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Upfront Subsidy
89
x
Tabel V.21
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo - Ngawu Dengan Skenario Konstruksi Sebagian oleh Pemerintah
Tabel V.22
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Sebagian oleh Pemerintah
Tabel V.23
95
Parameter Finansial Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Pengurangan Pajak
Tabel V.29
97
Parameter Finansial Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Pengurangan Pajak
Tabel V.28
96
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Pengurangan Pajak
Tabel V.27
92
Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo – Ngawi Dengan Skenario Pengurangan Pajak
Tabel V.26
92
Parameter Finansial Tol Ngawi - Kertosno Dengan Skenario Konstruksi Sebagian oleh Pemerintah
Tabel V.25
94
Parameter Finansial Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Konstruksi Sebagian oleh Pemerintah
Tabel V.24
93
95
Rangkuman Hasil Simulasi Pelaksanaan PPPs Untuk Dukungan Pemerintah
98
Tabel V. 30
Dukungan Pemerintah Pada Jalan Tol Solo – Kertosono
99
Tabel V. 31
Dukungan Pemerintah dan IRR
100
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar II.1
PPP Structures
15
Gambar II.2
Peta Lokasi Jalan Tol Solo – Kertosono
33
Gambar III.1
Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian
42
Gambar III.2
Bagan Alir Metode Delphi
45
Gambar V.1
Besar Dukungan Pemerintah dan IRR Ruas Solo – Ngawi
101
Gambar V.2
Besar Dukungan Pemerintah dan IRR Ruas Ngawi – Kertosono
101
xii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG SINGKATAN
Nama
PPPs BPJT APBN BUMN BOK KKPPI
Public Private Partnership Scheme Badan Pengatur Jalan Tol Anggaran Pendapatan Belanja Negara Badan Usaha Milik Negara Biaya Operasi Kendaraan Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Net Present Value Internal Rate of Return Pendapatan Domestik Regional Bruto Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Lease-Developed-Operate Build-Developed-Operate Operation and Maintenance Build-Operate-Transfer Minimum Revenue Guarantee Badan Layanan Umum Badan Layanan Umum Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Willingness to Pay Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan Biaya Operasi Kendaraan Non Tol Biaya Operasi Kendaraan Tol Jarak Tempuh di Jalan Non Tol Jarak Tempuh di Jalan Tol Kecepatan Kendaraan di Jalan Non Tol Kecepatan Kendaraan di Jalan Tol Breaf Even Point Benefit Cost Ratio Nilai Jual Objek Pajak Public Relation Indonesia Infrastructure Fund Facility Detailed Engineering Design Interst During Construction
BAPPENAS NPV IRR PDRB PPJT LDO BDO O&M BOT MRG BLU BLUD RPJM WTP BKBOK BOKn BOKt Dn Dt Vn Vt BEP BCR NJOP PR IIFF DED IDC
xiii
Pemakaian pertama kali pada halaman 1 2 2 2 2 4 4 5 5 6 10 21 21 21 21 20 28 28 33 34 35 35 35 35 35 35 35 35 62 63 65 66 75 75