KAJIAN PATOLOGI HOG CHOLERA KASUS OUTBREAK TAHUN 2006 DI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA D
SRI UTAMI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum di ajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau di kutip dari karya yang di terbitkan maupun tidak di terbitkan dari penulis lain telah di sebutkan dalam teks dan di cantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor,
Januari 2009
Sri Utami NIM. B053050041
ABSTRACT SRI UTAMI. Pathological Study of Hog Cholera Outbreak Cases of 2006 In District of Jayapura, Province of Papua. Under direction of Dewi Ratih Agungpriyono and Sri Estuningsih.
Hog cholera is a lethal viral disease on pig. This disease sporadically find in District of Jayapura. The research aims to get a comprehensive understanding on the pathological lesion and hog cholera viral distribution in pig organs. Samples of lung, heart, liver, spleen, kidney and lymphnode of 10 sick pigs were used in this research. Unvaccinated healthy pig organs were used as a control. Tissue samples stain with Hematoxyllin Eosin (HE) were used to observe general changes on the sick pig tissues, Verhoeff van Giesson and Masson Trichrome (MT) staining were used to observe general changes on the blood vessel. Immunohistochemistry stain of hog cholera monoclonal antibody were used to evaluate the distribution of hog cholera antigen on pig organ samples. Histopathology observation showed that there are active chronic broncho interstitial pneumonia, active chronic multifocal milliary necrotic hepatitis, active chronic nephritis, cardiomyopathy, splenitis and lymphadenitis. The lesions are similar with previous reported cases of hog cholera in other part of the world. Spleen and lymphnode are the most severe organs affected with hog cholera virus. Histopathology observation on blood vessel showed that there are hypertrophy and desquamated endothelium, degeneration and necrosis of tunica intima, tunica media and tunica adventisia. The hog cholera antigen distribution by immunohistochemical staning showed a high affinity consecutively in reticulo endothelial, lung leukocytes, liver leukocytes, kidney glomerular and tubular endothelium, kidney tubular epithelium, kidney blood vessel endothelium, lung blood vessel endothelium, hepatocytes, liver blood vessel endothelium and heart blood vessel endothelium. Keywords : Blood vessel pathology; Classical swine fever; Hog cholera in Indonesia, .
RINGKASAN
SRI UTAMI. Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua. Dibimbing oleh Dewi Ratih Agungpriyono dan Sri Estuningsih. Hog cholera merupakan salah satu penyakit viral pada babi yang bersifat fatal, secara sporadik penyakit ini masih di temukan di Kabupaten Jayapura dan di anggap sebagai salah satu penyebab kematian babi. Untuk memperoleh pemahaman komprehensif tentang hog cholera telah di lakukan penelaahan dengan tujuan untuk mengetahui 1). Bagaimana perubahan patologi organ babi yang terinfeksi hog cholera, apakah perubahan ini sama dengan perubahan yang di temukan pada kasus-kasus terdahulu di luar Papua. (2). Distribusi antigen hog cholera (3). Bagaimana gambaran histopatologi organ babi dengan tinjauan khusus perubahan pada buluh darah. Sampel organ berupa paru-paru, jantung, hati, ginjal, limpa dan limfoglandula dari 10 ekor babi sakit digunakan dalam studi ini, sebagai kontrol digunakan sampel organ babi sehat yang tidak divaksinasi sebanyak 3 ekor. Sampel jaringan di warnai dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) untuk mengamati perubahan jaringan secara umum, Masson Trichrome (MT) dan Verhoeff van Giesson (VvG) di gunakan untuk mengamati perubahan struktur buluh darah. Pewarnaan imunohistokimia di lakukan untuk mengetahui distribusi antigen hog cholera pada organ sampel. Hasil yang di peroleh dari penelitian ini ádalah 1). Gejala klinis yang di temukan di lapangan dari 10 ekor babi yang terserang penyakit menunjukkan gejala; lemah, kurang aktif, depresi, bergerombol di pojok kandang, diare kekuningan dan berbau. Terjadi konjungtivitis, muntah, demam mencapai 42°C, eritema pada ujung telinga, bawah leher sampai perut dan siku-siku kaki. Dua dari sepuluh ekor babi yang mati di sertai pembesaran skrotum. Gejala klinis yang terjadi pada kasus ini umumnya memperlihatkan gejala yang sama dengan gejala klinis hog cholera sebagaimana yang di laporkan pada kasus-kasus sebelumnya di Inggris, Jerman dan Jepang, 2). Pengamatan makroskopis organ babi pada penelitian ini menunjukkan adanya lesio laringitis dengan perdarahan ptekhie, pneumonia, perdarahan paru-paru dan jantung. Pendarahan dan pembengkakan organ hati, limpa, limfoglandula mesenterika, serosa, mesenterium usus dan pendarahan ptekhie pada permukaan korteks ginjal. Lesio makroskopis yang di temukan pada kasus ini umumnya memperlihatkan adanya kesamaan dengan lesio makroskopis sebagaimana di ungkapkan oleh peneliti terdahulu. 3). Pengamatan mikroskopis organ babi pada
penelitian ini menunjukkan adanya lesio nekrosis tubuli ginjal, kongesti hati, bronkho interstisialis pneumonia, nekrosis germinal pusat folikel limfoid, deplesi limfosit B, hematopoiesis organ limpa dan limfadenitis dengan derajat keparahan yang berbeda-beda. Lesio mikroskopis yang di temukan pada kasus ini umumnya memperlihatkan adanya kesamaan dengan lesio mikroskopis sebagaimana di ungkapkan oleh peneliti terdahulu. 4). Deteksi distribusi antigen hog cholera menggunakan teknik imunohistokimia menunjukkan afinitas yang tinggi berturut-turut pada: Sel limfoid limpa dan limfogandula; sel leukosit dalam buluh darah dan sel endotel buluh darah limfogandula; sel leukosit dalam buluh darah paru; sel endotel buluh darah ginjal, sel endotel glomerulus dan tubulus ginjal, sel epitel tubulus ginjal; sel endotel buluh darah paru-paru, makrofag dan sel leukosit dalam buluh darah paru-paru; sel endotel buluh darah hati, makrofag, sel leukosit dalam buluh darah hati dan sel endotel buluh darah jantung. Secara umum hasil pengamatan distribusi antigen hog cholera pada kasus asal Papua memberikan hasil yang sama dengan laporan-laporan kasus terdahulu di dunia kecuali organ pankreas dan sel-sel glial karena tidak di lakukan pengamatan organ tersebut pada penelitian ini. 5). Pengamatan mikroskopis pada buluh darah di temukan adanya lesio degeneratif yang di tandai dengan hipertrofi dan deskuamasi sel endotel, vakuolisasi dan degenerasi fibrinoid tunika media dan tunika adventisia buluh darah arteri
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak cipta di lindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
KAJIAN PATOLOGI HOG CHOLERA KASUS OUTBREAK TAHUN 2006 DI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA
SRI UTAMI
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magíster Sains pada Program Studi Sains Veteriner
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Judul Tesis
:
Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua
Nama
:
Sri Utami
NIM
:
B.053050041
Disetujui Komisi Pembimbing
drh. Dewi Ratih Agungpriyono, Ph.D
Dr. drh. Sri Estuningsih, MSi
Ketua
Anggota
Diketahui Ketua Program Studi Sains Veteriner
drh.Bambang Pontjo Priyosoeryanto, MS, Ph.D
Tanggal Ujian:
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof.Dr.Ir.Khairil Anwar Notodiputro, MS
Tanggal lulus :
PRAKATA Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas Rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian dengan judul : ”Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua”. Penulisan ini di lakukan sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas akhir Program Magister Sains (S-2) pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Proses penelitian sampai penulisan tesis ini telah mendapatkan bantuan dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, saya patut mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas sumbangsih pemikiran, moril, material dan andil kepada mereka antara lain: 1.
drh. Dewi Ratih Agungpriyono, Ph.D dan Dr. drh. Sri Estuningsih, MSi selaku komisi pembimbing atas arahan, bimbingan dan semua kebaikannya dari awal mulai berkonsultasi untuk penulisan proposal sampai tesis ini selesai.
2.
Ketua Program Studi Sains Veteriner drh. Bambang Pontjo Priyosoeryanto, MS, Ph.D, dan drh. Ekowati Handaryani, MS, Ph.D yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan studi.
3.
Drh. Hernomoadi Huminto, MVSc selaku penguji pada ujian tesis saya dan sahabat saya drh.Vetnizah Juniantito yang telah memfasilitasi dan membantu dalam pengadaan monoklonal antibodi hog cholera.
4.
Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak drh. Constant Karma, dan Bapak Drs. Abdulah Hamzah, Msi (Kabag Anggran Pemda Provinsi Papua) atas kepedulian dan perhatiannya dalam proses penyelesaian studi saya.
5.
Bapak drh. AR. Pintadewa, MMT, Bapak drh. Indarto Sudarsono, MMT dan Bapak drh. Benny Pantiadi dari Dinas Peternakan Provinsi Papua, yang telah memfasilitasi penulis selama pengumpulan data awal penelitian.
6.
Staf dan Teknisi Laboratorium Patologi antara lain Pak Kasnadi, Pak Endang, Pak Soleh, Bu Mely, Mbak Kiki yang telah banyak membantu penulis.
7.
Sahabat terbaik saya Woro Pujiastuti, Pak Cornelis Tabuni (staf Wagub Papua) dan Mas Karel, Mas Agus (Staf Sekda Papua) yang telah banyak membantu penulis.
Secara khusus, saya sampaikan rasa hormat dan penghargaan kepada Bapak, Ibu, kakak serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya. Herman teman terbaik dari Papua yang pernah saya miliki, untuk semua alasan yang masuk akal dan Maura Edgina Jasmine yang telah memberi makna dan semua kebaikan dalam kehidupan saya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tulisan ini.
Bogor, Januari 2009
Penulis