KAJIAN MINAT GURU TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (Studi Empiris pada SMK MedikaCom Bandung) Mardi Turnip, S.Kom., M.Kom., MOS Email:
[email protected] Universitas Prima Indonesia, Medan Jl. Sekip, Simp. Sikambing Medan Telp. (061)4578870 ABSTRACT This aims of this study is to determine the interest of teachers to the use of academic information system (AIS) as teaching system support. SMK MedikaCom Bandung with 66 people as respondent swere use data sample. The data of the questionnaires result were processedusing purposive sampling method based sampling. The reliability and validity test of the data were calculated using Cronbach's alpha and correlation spearman, respectively. Further, a classical assumptions test such as multicollinearity test was conducted by Statistic scollinearity. Moreover, hypothesis test analysis factoc methods. The data simulation results showed that the conveniences and attitude variables perform an impact of the teachers interest of using SIA. However, the benefit variable does not give any effect to the teachers interest of using SIA. Keywords : SIA, purposive sampling, cronbach alpha methods, corelasi spearman, collinearity statistics methods, and analysis factor methods. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat guru terhadap penggunaan sistem informasi akademik (SIA) sebagai pendukung sistem pengajaran. Penelitian ini dilakukan pada SMK MedikaCom Bandung dengan jumlah responden sebanyak 66 orang digunakan sebagai sampel penelitian. Data hasil kuesioner selanjutnya diolah menggunakan metode sampling berbasis purposive sampling. Uji reliabilitas dan validitas terhadap data masing-masing dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach Alpha dan korelasi Spearman. Selanjutnya pengujian asumsi klasik berupa uji multikolinearitas dilakukan dengan metode Collinearity Statistics. Sementara uji hipotesis dilakukan menggunakan metode analisis faktor. Hasil simulasi data menunjukkan bahwa variabel kemudahan dan variabel sikap memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap minat guru untuk menggunakan SIA. Sedangkan variabel manfaat tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat guru untuk menggunakan SIA. Kata kunci : SIA, purposive sampling, metode Cronbach Alpha, korelasi Spearman, metode Collinearity Statistics, dan metode analisis faktor. 1.
Pendahuluan Pemanfaatan sistem teknologi informasi (sistem IT) tidak hanya terjadi pada organisasi sektor bisnis, tetapi juga pada sektor non-bisnis (masyarakat umum). Salah satu instansi sektor non-bisnis yang memanfaatkan sistem IT adalah maraknya pemakaian berbagai alat komunikasi oleh masyarakat umum seperti handphone, laptop, ipad, dan lain-lain. Bagi masyarakat umum sistem IT telah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa dibuktikan dari perasaan setiap orang jika tanpa didampingi setidaknya salah satu alat komunikasi tersebut. Terkesan kehidupan seolah tidak bisa berjalan secara kontiniu tanpa didukung oleh sistem IT. Hal yang lebih siknifikan juga akan dirasakan pada sektor bisnis. Sistem operasional akan terhenti jika
tanpa didukung oleh fasilitas sistem IT seperti internet. Pada intinya, pemanfaatan sistem IT adalah sangat fundamental dalam setiap aspek kehidupan untuk meningkatkan baik efisiensi maupun produktivitas. Edy (2010), menyatakan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komputer yang sangat pesat akhir-akhir ini, mendapat sambutan positif di masyarakat. Berbagai layanan masyarakat sudah menerapkan ICT (Information and Communication Technology). Dalam dunia bisnis di kenal dengan istilah e-business atau e-commerce, di dunia pemerintahan dikenal dengan istilah e-government dan bagi dunia pendidikan dikenal dengan istilah e-learning. Sistem Informasi Akademik (SIA) merupakan salah satu dari sekian banyak aplikasi yang tergabung dalam e-learning. Menurut Davis (1989) dalam teori Technology Acceptance Model (TAM) dijelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan IT. Dalam TAM digambarkan bahwa penerimaan penggunaan IT dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use). Kemanfaatan dan kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh ke minat perilaku. Pemakai teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi (minat perilaku) jika merasa sistem teknologi bermanfaat dan mudah digunakan. Pemakai sistem informasi akan lebih banyak memanfaatkan sistem jika sistem informasi tersebut mudah digunakan. Sebaliknya jika sistem informasi tidak mudah digunakan (rumit) pemakai akan lebih sedikit dalam memanfaatkan sistem informasi tersebut. 2. Tinjauan pustaka 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) Model TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA yaitu teori tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang (Davis, 1989). Reaksi dan persepsi pengguna IT akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan kemudahan penggunaan IT sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks pengguna teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan IT menjadikan tindakan/perilaku orang tersebut sebagai tolak ukur dalam penerimaan sebuah teknologi. Model TAM dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), keinginan (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour relationship). Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi. Secara lebih terinci menjelaskan tentang penerimaan IT dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi diterimanya IT oleh pengguna (user).
Gambar 1. Technology Acceptance Model (TAM). Model ini menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu :
1. Kemudahan penggunaan 2. Kemanfaatan Kedua variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna (Davis, 1989). Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan IT. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan IT dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan. Beberapa studi telah berfokus kepada penambahan atau evaluasi model TAM, daya tarik dan manfaatnya telah didukung secara, misalnya (1) Deg et. al. (2005) mereview 40 studi TAM dan menemukan dukungan umum terhadap model inti, (2) Analisis meta King dan HE (2006) menunjukkan TAM sebagai model prediktif kuat yang tepat untuk bermacam-macam kategori teknologi (McCoy et. al., 2007). Dalam perkembangannya para peneliti mencoba mengekstensi TAM dengan menambah variabel eksternal (misal: keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, kecemasan komputer, budaya, dll) sebagai anteseden variabel utama (kegunaan dan kemudahan penggunaan) (Suardikha, 2012). Penelitian ini menggunakan 4 (empat) konstruk yang telah dimodifikasi dari model penelitian TAM sebelumnya yaitu: Persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use), persepsi terhadap kemanfaatan (Perceived Usefulness), sikap penggunaan (Attitude Toward Using), perilaku untuk tetap menggunakan (Behavioral Intention To Use). 1. Perceived Ease of Use (PEOU) Persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan (Davis, 1989). Beberapa indikator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi: a. Komputer sangat mudah dipelajari b. Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna c. Komputer sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna d. Komputer sangat mudah untuk dioperasikan 2. Perceived Usefulness (PU) Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya (Davis, 1989). Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi: a. Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktivitas b. Efektivitas, meliputi dimensi: mempertinggi efektivitas, mengembangkan kinerja pekerjaan. 3. Attitude Toward Using (ATU) ATU dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya (Davis, 1989). Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individu. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). 4. Behavioral Intention to Use (BITU) Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain (Davis, 1989).
2.2 Model dan hipotesis penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Model penelitian yang digunakan. H1: Kemudahan penggunaan (Ease of Use) berpengaruh potitif terhadap sikap pengguna (Attitude). H2: Manfaat penggunaan (Usefulness) berpengaruh positif terhadap sikap pengguna (Attitude). H3: Kemudahan penggunaan (Ease of Use) berpengaruh positif terhadap minat/intensitas penggunaan (Behaviour Intention). H4: Manfaat penggunaan (Usefulness) berpengaruh positif terhadap minat penggunaan (Behaviour Intention). H5: Sikap pengguna (Attitude) berpengaruh positif terhadap minat penggunaan (Behaviour Intention). 3.
Metode Penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksperimental (experimental research) dengan menggunakan sampel dan mengambil data dari sampel tersebut dengan menggunakan kuesioner. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif (menggunakan angka-angka). Adapun penelitian eksperimental yaitu penelitian yang ditujukan untuk menguji pengaruh satu variabel atau lebih terhadap variabel lain. Metode ini bersifat validasi atau menguji pengaruh satu variabel atau lebih terhadap variabel lainnya. Hal ini sangat relevan karena menggunakan pendekatan kuantitatif menyangkut kajian minat guru terhadap penggunaan SIA. Untuk mencapai tujuannya, pengerjaan dalam tesis ini dibagi dalam beberapa tahapan secara sistematis. Tahapan pengerjaan tersebut terdiri dari proses studi pendahuluan mengenai penelitian yang akan dilakukan, studi literatur dengan melihat text book dan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya pada topik yang relevan dari berbagai jurnal, pengembangan model penelitian, pengembangan instrumen penelitian, pengambilan data, analisis dan pengambilan kesimpulan penelitian. 4. Analisis Data 4.1 Data Deskriptif Responden dalam penelitian ini adalah guru-guru SMK MedikaCom Bandung. Pengiriman kuesioner dimulai pada tanggal 29 Januari 2013, dan diambil kembali pada tanggal 30 Januari 2013. Total kuesioner yang dikirim sebanyak 70 kuesioner. Kuesioner yang kembali sebanyak 66 (94,3%). Adapun karakteristik responden penelitian ini adalah sebagai berikut:
Uraian Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita Umur : a. < 25 tahun b. 25-35 tahun c. 36-45 tahun d. 46-55 tahun e. > 55 tahun Pendidikan : a. S1 b. S2 c. S3 Masa kerja : a. < 1 tahun b. 1-5 tahun c. 6-10 tahun d. > 10 tahun
Tabel 1. Profil responden. Jumlah
Persentase (%)
38 28
57,6 42,4
14 36 10 4 3
21,2 54,5 15,2 6,1 4,5
61 5 0
92,4 7,6 0
13 42 4 7
19,7 63,6 6,1 10,6
Tabel 1. menunjukkan bahwa dari 66 responden terdapat 38 responden pria (57,6%) dan 28 responden wanita (42,4%). Berdasarkan umur, responden penelitian terdiri dari 14 orang (21,2%) berumur kurang dari 25 tahun, 36 orang (54,5%) berumur antara 25 sampai dengan 35 tahun, 10 orang (15,2%) berumur antara 36 sampai dengan 45 tahun, 4 orang (6,1%) berumur antara 45 sampai dengan 55 tahun, dan 3 orang (4,5%) berumur diatas 55 tahun. Berdasarkan masa kerja responden yang bekerja kurang dari 1 tahun sebanyak 13 orang (19,5%), masa kerja 1 sampai dengan 5 tahun sebanyak 42 orang (63,6%), masa kerja 6 sampai dengan 10 tahun sebanyak 4 orang (6,1%) dan 7 orang (10,5%) mempunyai masa kerja lebih dari 10 tahun. Gambaran mengenai variabel-variabel penelitian ini disajikan dalam tabel statistik deskriptif yang menunjukkan kisaran teoritis dan sesungguhnya, rata-rata serta standar deviasi yang dapat dilihat pada Tabel 2. Pada Tabel tersebut disajikan kisaran teoritis yang merupakan kisaran atas bobot jawaban yang secara teoritis di desain dalam kuesioner dan kisaran sesungguhnya yaitu nilai terendah sampai nilai tertinggi atas jawaban responden yang sesungguhnya.
Variabel Kemudahan Manfaat Sikap Minat
Tabel 2. Statistik deskriftip variabel penelitian. Kirasan Empiris Kisaran Teoritis N Mi Max Sum Std.De Mean Min Max Mean n v 66 21 34 1830 2,264 27,73 7 35 21 66 36 55 2979 4,264 45,14 11 55 33 66 18 30 1595 1,861 24,17 6 30 18 66 21 30 1626 1,853 24,64 6 30 18
Berdasarkan Tabel 2. diatas dapat disajikan hasil statistik deskriptif tentang variabelvariabel penelitian sebagai berikut: 1) Kemudahan penggunaan SIA Variabel kemudahan mempunyai kisaran teoritis bobot jawaban antara 7 sampai dengan 35 dengan rata-rata sebesar 21. Sedangkan kisaran empiris bobot jawaban responden adalah antara 21 sampai dengan 34 dengan rata-rata jawaban sebesar 27,73 dan standar deviasi 2,264. Nilai rata-rata jawaban variabel kemudahan lebih
2)
3)
4)
besar dibandingkan dengan rata-rata kisaran teoritis, hal ini mengindikasikan bahwa guru merasa mudah untuk menggunakan. Manfaat penggunaan SIA Bobot jawaban atas pertanyaan manfaat pada kisaran teoritis antara 11 sampai dengan 55 dengan rata-rata sebesar 33. Sedangkan kisaran empiris atas bobot jawaban responden adalah 36 sampai dengan 55 dengan rata-rata jawaban responden adalah sebesar 44,14 dan standar deviasi 4,264. Rata-rata empiris jawaban responden atas variabel manfaat berada diatas rata-rata teoritis, ini menggambarkan bahwa SIA bermanfaat buat responden. Sikap pengguna SIA Bobot jawaban atas pertanyaan sikap pengguna pada kisaran teoritis antara 6 dan 30 dengan rata-rata sebesar 18. Sedangkan kisaran empiris atas bobot jawaban responden adalah 18 sampai dengan 30 dengan rata-rata empiris jawaban responden atas variabel sikap pengguna adalah sebesar 24,17 dan standar deviasi 1,861. Rata-rata empiris jawaban responden diatas rata-rata teoritis, ini mengindikasikan bahwa responden mempunyai sikap yang baik terhadap penggunaan SIA. Minat penggunaan SIA Bobot jawaban atas pertanyaan minat penggunaan SIA pada kisaran teoritis antara 6 dan 30 dengan rata-rata sebesar 18. Sedangkan kisaran empiris atas bobot jawaban responden adalah 21 sampai dengan 30 dengan rata-rata empiris jawaban responden atas variabel minat penggunaan adalah sebesar 24,64 dan standar deviasi 1,853. Rata-rata empiris jawaban responden diatas rata-rata teoritis ini mengindikasikan bahwa responden mempunyai minat untuk menggunakan SIA.
4.2 Uji korelasi variabel Hasil pengujian korelasi antar variabel dalam penelitian ini dapat dilihat seperti Tabel 3. dibawah ini. Tabel 3. Hasil uji korelasi.
a.
Korelasi kemudahan dengan sikap Seperti terlihat pada Tabel 3. diatas, output antara kemudahan dengan sikap menghasilkan angka 0,168. Angka tersebut menunjukkan lemahnya korelasi antara kemudahan dengan sikap (di bawah 0,5), sedangkan tanda „+‟ menunjukkan bahwa
b.
c.
d.
e.
semakin mudah suatu sistem digunakan akan meningkatkan sikap positif pengguna dalam menggunakan sistem tersebut. Korelasi manfaat dengan sikap Seperti terlihat pada Tabel 3 diatas, output antara manfaat dengan sikap menghasilkan angka 0,133. Angka tersebut menunjukkan lemahnya korelasi antara manfaat dengan sikap (di bawah 0,5), sedangkan tanda „+‟ menunjukkan bahwa semakin tinggi manfaat penggunaan sistem yang dirasakan pengguna akan meningkatkan sikap positif pengguna dalam menggunakan sistem tersebut. Korelasi kemudahan dengan minat Seperti terlihat pada Tabel 3 diatas, output antara kemudahan dengan minat menghasilkan angka 0,247. Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi antara kemudahan dengan minat (di bawah 0,5), sedangkan tanda „+‟ menunjukkan bahwa semakin mudah suatu sistem digunakan akan meningkatkan minat pengguna untuk menggunakan sistem tersebut. Korelasi manfaat dengan minat Seperti terlihat pada Tabel 3 diatas, output antara manfaat dengan minat menghasilkan angka 0,110. Angka tersebut menunjukkan lemahnya korelasi antara manfaat dengan minat (di bawah 0,5), sedangkan tanda „+‟ menunjukkan bahwa semakin tinggi manfaat penggunaan sistem yang dirasakan pengguna akan meningkatkan minat pengguna untuk menggunakan sistem tersebut. Korelasi sikap dengan minat Seperti terlihat pada Tabel 3 diatas, output antara sikap dengan minat menghasilkan angka 0,656. Angka tersebut menunjukkan kuatnya korelasi antara sikap dengan minat (di atas 0,5), sedangkan tanda „+‟ menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap positif pengguna akan meningkatkan minat pengguna untuk menggunakan sistem tersebut.
Pada bagian kedua output (kolom Sig. (2-tailed)) didapat serangkaian angka probabilitas. Terlihat bahwa hanya ada dua pasangan data yang berkorelasi secara signifikan, yaitu antara kemudahan dengan minat, dan juga antara sikap dengan minat (probabilitas 0,045 dan 0,000 yang lebih kecil dari 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa diantara empat variabel, yang berkorelasi secara signifikan hanya dua variabel. 4.3 Hasil Pengujian Berdasarkan pada hasil uji korelasi variabel pada Tabel 3. diatas, dapat diuraikan hasil pengujian hipotesis sebagai berikut: 1. Pengujian hipotesis 1 Hipotesis 1 menyatakan bahwa kemudahan penggunaan SIA berpengaruh positif terhadap sikap pengguna SIA. Pada Tabel 4.11, korelasi antara kemudahan dengan sikap menghasilkan angka 0,168. Sementara itu untuk nilai signifikansi yang dimiliki besarnya 0,178 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel kemudahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel sikap, sehingga dapat disimpulkan tidak menerima hipotesis 1. 2. Pengujian hipotesis 2 Hipotesis 2 menyatakan bahwa manfaat penggunaan SIA berpengaruh positif terhadap sikap pengguna SIA. Pada Tabel 4.11, korelasi antara manfaat dengan sikap menghasilkan angka 0,133. Sementara itu untuk nilai signifikansi yang dimiliki besarnya 0,288 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel kemudahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel sikap, sehingga dapat disimpulkan tidak menerima hipotesis 2. 3. Pengujian hipotesis 3 Hipotesis 3 menyatakan bahwa kemudahan penggunaan SIA berpengaruh positif terhadap minat penggunaan SIA. Pada Tabel 4.11, korelasi antara kemudahan
dengan minat menghasilkan angka 0,247. Sementara itu untuk nilai signifikansi yang dimiliki besarnya 0,045 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel kemudahan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat, sehingga dapat disimpulkan menerima hipotesis 3. 4. Pengujian hipotesis 4 Hipotesis 4 menyatakan bahwa manfaat penggunaan SIA berpengaruh positif terhadap minat penggunaan SIA. Pada Tabel 4.14, korelasi antara manfaat dengan minat menghasilkan angka 0,110. Sementara itu untuk nilai signifikansi yang dimiliki besarnya 0,381 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel manfaat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat, sehingga dapat disimpulkan tidak menerima hipotesis 4. 5. Pengujian hipotesis 5 Hipotesis 5 menyatakan bahwa sikap pengguna SIA berpengaruh positif terhadap minat penggunaan SIA. Pada Tabel 4.14, korelasi antara sikap dengan minat menghasilkan angka 0,656. Sementara itu untuk nilai signifikansi yang dimiliki besarnya 0,000 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel sikap berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat, sehingga dapat disimpulkan menerima hipotesis 5. 4.4 Pembahasan Pengaruh kemudahan terhadap sikap Hasil survey menunjukkan bahwa 21% sampai 68% responden menjawab setuju atas setiap item pertanyaan kemudahan penggunaan SIA. Hasil survey juga menunjukkan bahwa 62% sampai 80% responden menjawab setuju atas setiap item pertanyaan sikap pengguna. Sedangkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kemudahan berpengaruh terhadap sikap sebesar 0,168 pada tingkat signifikansi 0,178, yang berarti tidak signifikan karena berada diatas nilai signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan SIA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap pengguna SIA. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Igbaria et. al. (1997), dimana dalam penelitiannya disebutkan bahwa kemudahan penggunaan suatu sistem berpengaruh terhadap sikap penggunanya. Pengaruh manfaat terhadap sikap Hasil survey menunjukkan bahwa 56% sampai 74% responden menjawab setuju atas setiap item pertanyaan manfaat penggunaan SIA. Hasil survey juga menunjukkan bahwa 62% sampai 80% responden menjawab setuju atas setiap item pertanyaan sikap pengguna. Sedangkan hasil pengujian menunjukkan bahwa manfaat berpengaruh terhadap sikap sebesar 0,133 pada tingkat signifikansi 0,288, yang berarti tidak signifikan karena berada diatas nilai signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat penggunaan SIA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap pengguna SIA. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2006), dimana dalam penelitiannya disebutkan bahwa manfaat penggunaan suatu sistem berpengaruh terhadap sikap penggunanya. Pengaruh kemudahan terhadap minat Hasil survey menunjukkan bahwa 21% sampai 68% responden menjawab setuju atas setiap item pertanyaan kemudahan penggunaan SIA. Hasil survey juga menunjukkan bahwa 64% sampai 83% responden menjawab setuju atas setiap item pertanyaan minat penggunaan.
Sedangkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kemudahan berpengaruh terhadap minat sebesar 0,247 pada tingkat signifikansi 0,045, yang berarti signifikan karena berada dibawah nilai signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan SIA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat penggunaan SIA. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2007) dan teori model TAM bahwa kemudahan penggunaan menunjukkan pengaruh langsung terhadap minat penggunaan. Hasil penelitian ini berbeda dengan temuan McGill et. al. (2003) dan Iivary (2005), dimana dalam penelitiannya disebutkan bahwa kemudahan penggunaan tidak mempunyai pengaruh terhadap minat penggunaan. Agar suatu sistem memberikan dampak positif terhadap minat penggunanya, maka sistem tersebut harus mudah digunakan. Pengaruh Manfaat terhadap minat Hasil survey menunjukkan bahwa 56% sampai 74% responden menjawab setuju atas setiap item pertanyaan manfaat penggunaaan SIA. Sedangkan hasil pengujian menunjukkan bahwa manfaat berpengaruh terhadap minat sebesar 0,110 pada tingkat signifikansi 0,381, yang berarti tidak signifikan karena berada diatas nilai signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat penggunaan SIA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat penggunaan SIA. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arief Wibowo (2006), Davis et. al. (1989) dan Thomson et. al. (1991) yang menemukan bahwa dengan adanya manfaat yang dirasakan oleh pengguna maka akan menimbulkan minat untuk menggunakan sistem tersebut. Hasil penelitian ini juga berbeda dengan teori model TAM yang menyatakan bahwa manfaat penggunaan berpengaruh terhadap minat penggunaan suatu sistem. Pengaruh sikap terhadap minat Hasil survey menunjukkan bahwa 62% sampai 80% responden menjawab setuju atas setiap item pertanyaan sikap pengguna SIA. Hasil survey juga menunjukkan bahwa 64% sampai 83% responden menjawab setuju atas setiap item pertanyaan minat penggunaan. Sedangkan hasil pengujian menunjukkan bahwa sikap berpengaruh terhadap minat sebesar 0,656 pada tingkat signifikansi 0,000, yang berarti signifikan karena berada dibawah nilai signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sikap penggunaan SIA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat penggunaan SIA. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arief Wibowo (2006) bahwa sikap pengguna berpengaruh terhadap minat penggunaan suatu sistem. 5. 1. 2. 3. 4. 5.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpukan beberapa hal berikut: Kemudahan penggunaan Sistem Informasi Akademik tidak mempengaruhi sikap guru untuk penggunaan sistem. Manfaat penggunaan Sistem Informasi Akademik tidak berkorelasi dengan sikap guru untuk menggunakan sistem. Kemudahan penggunaan Sistem Informasi Akademik memberikan dampak positif terhadap minat guru untuk menggunakan sistem. Sikap pengguna Sistem Informasi Akademik memberikan pengaruh positif terhadap minat guru untuk menggunakan sistem tersebut. Manfaat penggunaan Sistem Informasi Akademik tidak memberikan pengaruh terhadap minat guru untuk menggunakan sistem tersebut.
DAFTAR PUSTAKA [1] Agustiani, Nurul. H. 2010. “Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu (sikadu) terhadap Kinerja Individual dengan Kemudahan Penggunaan sebagai Variabel Moderating”, Tesis. [2] Arikunto, Suharsimi. 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta: PT Rineka Cipta. [3] Chidambaran, L. and Jones .B. 1993. “Impact of Communication Medium and Computer Support an Group perceptions and performance : A Comparison of Face to Face and Dispersed Meetings“, Management Informations Systems. [4] Davis, Fred D. 1989. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and User Acceptance of Computer Technology“, MIS Quertely. [5] Delone, W.H. and McLean, ER. 1992. “Information System Success ; The Quest For The Dependent Variable”, Information System Research. [6] Diana P.M. 2001. “Studi Empiris Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Personal Computing dan Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Akuntansi”, Tesis. [7] Edy, Irwan. C. 2010. “Studi Pemanfaatan Web Site E-learning dan Pengaruhnya terhadap Motivasi, Kinerja dan Hasil Belajar pada Guru dan Siswa SMK di Provinsi Jawa Tengah”. Jurnal. [8] Fenech, T. 1998. “Using perceived ease of use and of concepts and commitment to extreme judgments in response pattern of teachers”. Education, 95, 325-334. [9] Gay, L.R. dan Diehl, P.L. 1992. “Research Methods for Business and Management, MacMillan Publishing Company”. New York. [10] Gelderman, M. 1998. “The Relation Between User Satisfaction, Usage of Information Systems, and Performance”, Information and Management. [11] Goodhue, D.L; Thompson, R.L, 1995. “Task-Technology Fit and Individual Performance”, MIS Quarterly (19:2), pp.213-236. [12] Handayani. 2007. “Studi Korelasi Motivasi Pengguna dan Pemanfaatan Koleksi CDROM di UPT Pusat Perpustakaan UII Yogyakarta. Jurnal Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi”. Vol III no. 7. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. [13] Igbaria, M., A. Chakrabarti. 1990. “Computer anxietyand attitudes towards microcomputer use. Behaviour Inform”. Tech. 9(3) 229–241. [14] Iqbaria M, Zinatelli N, Cragg P, Cavaye A. 1997. “A Personal Computing Acceptance Factor on Small Firms : A Struktural Equation Model”, MIS Quarterly. [15] Jogiyanto. 2007. “Sistem Informasi Keperilakuan”. Yogyakarta: Andi. [16] Jurnali. 2002. ”Analisis Pengaruh Faktor Kesesuaian Tugas-Teknologi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Akuntan Publik”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis. [17] Karsidi, Ravik. 2000. Penerapan Teknologi Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan. [18] K. Lui and R. Jamieson. 2003. “Integrating Trust and Risk Perceptions in Business-toConsumer Electronic Commerce with the Technology Acceptance Model”. European Conference on Information Systems (ECIS 2003), Naples. [19] Kurniawan, R, 2008. “Analisis Pengaruh Teknologi Informasi Pada Kinerja Organisasi Study Empiris PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk Unit Kantor Cabang Tegal, Kantor Wilayah Semarang”, Tesis. [20] Iivary, Juhani. 2005. “An Empirical Test of The DeLone-McLean Model of Information System Success, Database for Advance in Information System”, Spring 2005, Volume 36. No. 2, p. 8-27. [21] McCoy, Scott, Dennis F. Galletta, and William R. King. 2007. “Applying TAM Across Culture: The Need for Caution”. European Journal of Informatian Systems 16, pp 8190.
[22] McGill, N.J. Rosenberg and M.C. Quiroga Jakas. 2006. “Simuating soil C dynamics with EPIC: Model description and testing againts long term data”. Ecol. Model. 192 (34):362-384. [23] Milchrahm, Elisabeth. 2003. “Modelling the Acceptance of Information Technology”. http://www.inforum.cz/inforum2003/prispevky/milchrahm_elisabeth.pdf. [24] Nazir, Mohammad. 2005. “Metode Penelitian”. Bogor: Ghalia Indonesia. [25] Radiyto, D dan Zulaikha. 2007. “Pengujian Model DeLone and McLean Dalam Pengembangan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus)”, Simposium Nasional Akuntansi X. [26] Resnick, M. 2002. Rethinking Learning in the Digital Age – Chapter 3. [27] Riduwan dan Engkos, Achmad Kuncoro. 2008. “Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis)”. Bandung: CV. Alfabeta. [28] Roscoe, J.T. 1975. “Fundamental Research Statistic for The Behavior Sciencess”. (2nd, ed), Holt, Rinehart and Winston. New York. [29] Santoso, Singgih. 2000. “SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional Versi 7.5”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. [30] Straub, D : Limayem: and Karahanna, Evaristo, E. 1985. “Measuring System Usage : Implications For Is Theory Testing.“ Management Science. [31] Suardikha, I Made Sadha. 2012. “Pengaruh implementasi budaya tri hita karana terhadap penggunaan Sistem informasi akuntansi dimediasi keyakinan-diri atas komputer, Keinovatifan personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan Penggunaan pada bank perkreditan rakyat di Bali”. Jurnal. [32] Sudjana, Nana. 2005. “Pembinan dan pengembangan Kurikulum di Sekolah”. Bandung: Sinar Baru Algesindo. [33] Sugiyono. 1997. “Metode Penelitian Administrasi”. Alfabeta. Bandung. [34] Sugiyono. 2009. “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”). Bandung : CV. Alfabeta. [35] Sunarta, I N. 2005. ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual”, Tesis. [36] Syarip, Dodi Irawan dan Sensuse, Dana Indra. 2007. “Kajian penerimaan Teknologi Internet pada organisasi Pemerintah berdasarkan Konsep Technology Acceptance Model (TAM): Studi Kasus Direkoral Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI. Jurnal Sistem Infromasi MTI UI”. [37] Szajna, Bernadette and Rizard W. S. 1993. ”The Effect Of Information System User Expectation on Performance and Perception”, MIS Quarterly. [38] Thompson, Ronald L; Higgins, Christhoper A; and Howell, Jane M. 1991. ”Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization”, MIS Quartely. [39] Torkzadeh. G and Doll. W.J. 1999. “The Development of a Tool for Measuring The Perceived Impact of Information Technology On Work : Omega”, The International Journal of Management Science. [40] Wibowo, Arief. 2006. “Kajiam tentang perilaku pengguna Sistem Informasi dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)”. Jurnal. [41] Wijaya, Toni. 2009. “Analisis Data Penelitian menggunakan SPSS”. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. [42] Williams. 2007. “Using Information Technology terjemahan Indonesia”, Penerbit ANDI, ISBN 979-763-817-0.