KAJIAN DESAIN HUNIAN BERCITRA MINIMALIS (Studi Kasus : Rumah Tinggal di Kota Bandung)
LAPORAN SKRIPSI DESAIN INTERIOR / DI 40Z0 SEBAGAI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA DARI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Oleh : Sukma Nirmala NIM : 17303031
Dosen Pembimbing : Dr. Imam Santosa, M.Sn.
Koordinator Tugas Akhir / Skripsi : Drs. Andriyanto Wibisono, M.Sn.
Program Studi Desain Interior Fakultas Senirupa dan Desain Institut Teknologi Bandung 2008
LEMBAR PENGESAHAN
KAJIAN DESAIN HUNIAN BERCITRA MINIMALIS (Studi Kasus : Rumah Tinggal di Kota Bandung)
LAPORAN SKRIPSI DESAIN INTERIOR / DI 40Z0 SEBAGAI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA DARI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Oleh : Sukma Nirmala NIM : 17303031
Disetujui dan disahkan oleh :
Dr. Imam Santosa, M.Sn.
Tanggal :_______________
Dosen Pembimbing
Drs. Andriyanto Wibisono, M.Sn.
Tanggal :_______________
Dosen Koordinator Tugas Akhir / Skripsi
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penuh sukacita penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan kuasa-Nya, skripsi dengan judul Kajian Desain Hunian Bercitra Minimalis sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung ini dapat penulis selesaikan.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan. Maka, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada : -
Bpk. Dr. Imam Santosa, M.Sn. selaku dosen pembimbing atas segala pengetahuan, saran-saran, serta arahan yang bermanfaat yang telah diberikan selama masa bimbingan skripsi.
-
Kedua orang tuaku yang selalu mendoakan, terutama Ibu yang selalu men-support dan merespon positif terhadap kegiatan kuliah putrinya.
-
Wira “my nice bro” yang selalu dan sangat banyak membantu. Terima kasih untuk perhatiannya, semangat dan dukungannya setiap hari, juga karena menjadi seseorang yang paling bisa diandalkan dalam situasi paling sulit sekalipun.
-
Terima kasih juga kepada sejumlah teman dan kerabat atas doanya selama masa penyusunan skripsi ini, serta kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Sebagai penutup, penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang mungkin terjadi pada penulisan skripsi ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik membangun demi peningkatan kemampuan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, masyarakat, maupun bagi penulis pribadi.
Bandung, Januari 2008
Penulis
iii
ABSTRAK
KAJIAN DESAIN HUNIAN BERCITRA MINIMALIS (Studi Kasus : Rumah Tinggal di Kota Bandung)
Oleh
SUKMA NIRMALA NIM : 17303031
Melalui suatu kajian desain, penelitian ini membahas mengenai implementasi desain minimalis pada rumah tinggal yang saat ini sedang marak di kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Pengumpulan data selain studi literatur dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara terhadap sejumlah penghuni hunian minimalis, serta dengan kuisioner terbuka terhadap 100 orang responden yang merupakan masyarakat kota Bandung.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan dalam penerapan desain minimalis pada sejumlah rumah tinggal yang terletak di Bandung Utara maupun Bandung Selatan, meskipun kedua daerah tersebut memiliki perbedaan dalam hal kondisi geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minimalisme di Bandung masih dipahami sebagai sebuah citra yang berkaitan dengan ciri-ciri tampilan visual oleh sebagian besar masyarakatnya. Sejauh ini, latar belakang penerapan hunian minimalis sebagian besar masih terbatas pada penerapan secara visual saja dan belum berfikir lebih lanjut tentang kaitan minimalis terhadap lingkungan sekitar.
Aplikasi hunian minimalis yang hanya sebatas kulit luarnya saja disebabkan oleh minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap konsep minimalis. Fenomena maraknya hunian minimalis di kota Bandung justru menunjukkan tentang munculnya sebuah tren hunian.
iv
ABSTRACT
STUDY OF MINIMALIST-IMAGE HOUSE DESIGN (A Case Study:Houses in Bandung City)
By
SUKMA NIRMALA NIM : 17303031
Through a design study, this research discusses the minimalist design widely implemented on houses today in Bandung city. The research includes analytic descriptive method. Collecting Data, instead of literature study, have been performed by field observation, interviewing some minimalist house occupants, and open questionnaire to 100 respondents as Bandung people.
In this research it finds that there are no differences among implementation of minimalist design on a number of houses located in both North and South Bandung, though the two areas differ in geographical conditions. The result shows that some people in Bandung still regard minimalism as an image related to visual performance features. So far, most backgrounds of the implementation of the minimalist houses are still limited in visual only and there have not been further thoughts about the relations between minimalism and surrounding environment.
The shallow knowledge of the minimalist house implementation limited on the outer only may result from the minimal knowledge and understanding of minimalist concepts in the people. The glow phenomena of minimalist houses in Bandung city illustrate the emergence of a house trend.
v
DAFTAR ISI Halaman
Halaman Judul
i
Lembar Pengesahan
ii
Kata Pengantar
iii
Abstrak
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Identifikasi Masalah
3
1.3
Lingkup Kajian
6
1.4
Tujuan Penelitian
6
1.5
Manfaat Penelitian
7
1.6
Kerangka Penelitian
7
1.7
Metode Penelitian
9
1.8
Sistematika Penulisan
10
BAB II DESAIN MINIMALIS PADA RUMAH TINGGAL
2.1
2.2
2.3
DALAM KONTEKS ARSITEKTUR DAN INTERIOR
12
Konsep Minimalis Dalam Arsitektur dan Interior
12
2.1.1
Minimalisme Dalam Konteks Perkembangan Desain
12
2.1.2
Desain Minimalis Pada Rumah Tinggal
32
2.1.3
Rangkuman
51
Rumah Tinggal Dalam Arsitektur dan Interior
54
2.2.1
54
Definisi Rumah Tinggal
2.2.2 Peran Desain Interior Pada Rumah Tinggal
55
Rumah Tinggal Dalam Kaitannya Dengan Penghuni
56
2.3.1 Aktivitas Penghuni dan Kebutuhan Ruang
56
vi
2.3.2
Sirkulasi Ruang Pada Rumah Tinggal
63
2.3.3
Pengaruh Psikologis Warna dan Material Terhadap Penghuni
67
BAB III TINJAUAN DESAIN HUNIAN BERCITRA MINIMALIS DI KOTA BANDUNG
72
3.1
Perkembangan Desain Hunian Di Kota Bandung
72
3.2
Kota Bandung Pada Masa Kini
79
3.3
Kaitan Antara Bangunan Fisik Rumah Tinggal Dengan Kondisi Geografis
3.4
Kota Bandung
89
Tinjauan Rumah Tinggal Minimalis Di Kota Bandung
92
3.4.1
Rumah Tinggal Di Kawasan Bandung Utara
92
3.4.2
Rumah Tinggal Di Kawasan Bandung Selatan
97
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HUNIAN BERCITRA MINIMALIS DI KOTA BANDUNG 4.1
4.2
4.3
103
Analisis Data Studi Lapangan Dalam Kaitan Pemahaman Konsep Minimalis Pada Rumah Tinggal
103
Analisis Arsitektur dan Interior Pada Rumah Tinggal Minimalis
109
4.2.1
Analisis Sampel Hunian I
110
4.2.2
Analisis Sampel Hunian II
121
4.2.3
Analisis Sampel Hunian III
130
4.2.4
Analisis Sampel Hunian IV
140
Sintesa
150
4.3.1
Umum
150
4.3.2
Khusus
151
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
154
5.1
Kesimpulan
154
5.2
Saran
156
Daftar Pustaka
xvi
Lampiran
xviii
vii
DAFTAR GAMBAR
Judul Gambar
Halaman
Gb. 2.1 Doric
13
Gb. 2.2 Ionic
13
Gb. 2.3 Corinthian
13
Gb. 2.4 Tableu I
15
Gb. 2.5 Composition, with Red, Yellow and Blue
15
Gb. 2.6 Red-Blue Chair karya Gerrit Rietveld
16
Gb. 2.7 Schroder House (1923)
16
Gb. 2.8 Interior Schroder House (1923)
16
Gb. 2.9 Denah Schroder House Lantai Atas
16
Gb. 2.10 Denah Schroder House Lantai Atas
17
Gb. 2.11 Proyek untuk Chicago Tribune (1922)
19
Gb. 2.12 Bauhaus (dibangun 1925–1926) Karya Walter Adolph Gropius di Dessau, Jerman.
21
Gb. 2.13 The Robie House karya Frank Lloyd Wright pada University of Chicago Gb.2.14 The Fallingwater, karya Frank Lloyd Wright
21 21
Gb.2.15 Museum Solomon R. Guggenheim, New York, Karya Frank Lloyd Wright
21
Gb. 2.16 Gaya Art Deco Dalam Gedung Chrysler, 67 lantai, New York, 1930, karya arsitek William van Alen
24
Gb. 2.17 Villa Savoye, karya Le Corbusier (1929-1931)
24
Gb. 2.18 Contoh Penerapan Material Bangunan Baru
25
Gb. 2.19 Contoh Penerapan Material Bangunan Baru
25
Gb. 2.20 Contoh Penerapan Material Bangunan Baru
25
Gb. 2.21 Sebuah Bidang Pada Villa Kekaisaran di Istana Katsura, Jepang (1620-1647)
32
Gb. 2.22 Composition In Red, Yellow and Blue (1928), Lukisan Abstrak Total Karya Piet Mondrian
32
viii
Gb. 2.23 Fasade Hunian Minimalis di Indonesia
34
Gb. 2.24 Fasade Hunian Minimalis di Indonesia
34
Gb. 2.25 Fasade Hunian Minimalis di Indonesia
34
Gb. 2.26 Dinding Kaca Pada Hunian Minimalis
38
Gb. 2.27 Dinding Polos Pada Hunian Minimalis
38
Gb. 2.28 Ceiling Gypsum Pada Hunian Minimalis
39
Gb. 2.29 Ceiling Dak Pada Hunian Minimalis
39
Gb. 2.30 Pencahayaan Alami
39
Gb. 2.31 Pencahayaan Buatan
39
Gb. 2.32 Skylight & Kisi-Kisi Pada Dinding
40
Gb. 2.33 Skylight
40
Gb. 2.34 Skylight
40
Gb. 2.35 Furnitur Bergaya Minimalis
42
Gb. 2.36 Furnitur Bergaya Minimalis
42
Gb. 2.37 Penggunaan Material Stainless Steel
42
Gb. 2.38 Penggunaan Material Kaca Es
42
Gb. 2.39 Lemari Penyimpanan
42
Gb. 2.40 Denah Paviliun Barcelona
44
Gb. 2.41 Paviliun Barcelona
44
Gb. 2.42 Interior Paviliun Barcelona
44
Gb. 2.43 Denah Lantai Dasar Villa Savoye
45
Gb. 2.44 Denah Lantai Atas Villa Savoye
45
Gb. 2.45 Villa Savoye, karya Le Corbusier (1929-1931)
46
Gb. 2.46 Ruang Duduk Villa Savoye
46
Gb. 2.47 Desain Ruang Minimalis Yang Lapang & Monokrom
47
Gb. 2.48 Desain Ruang Minimalis Yang Lapang & Monokrom
47
Gb. 2.49 Tren Warna Minimalis
48
Gb. 2.50 Tren Warna Minimalis
48
Gb. 2.51 Azuma House, Osaka 1975, Karya Tadao Ando
49
Gb. 2.52 Contoh Tabel Kebutuhan Ruang dan Kegiatan Penghuni
57
Gb. 2.53 Kegiatan Fungsional Individu & Kebutuhan Ruang Untuk Duduk
57
Gb. 2.54 Kegiatan Fungsional Individu & Kebutuhan Ruang Untuk Membaca, Menulis, dan Makan
58
ix
Gb. 2.55 Kegiatan Fungsional Individu & Kebutuhan Ruang Untuk Membuka Pintu & Membersihkan Lantai
58
Gb. 2.56 Kegiatan Fungsional Individu & Kebutuhan Ruang Untuk Memasak dan Mencuci Piring
58
Gb. 2.57 Kegiatan Fungsional Individu & Kebutuhan Ruang Untuk Mandi dan Buang Air
59
Gb. 2.58 Kegiatan Fungsional Individu & Kebutuhan Ruang Untuk Merapikan Tempat Tidur & Tidur
59
Gb. 2.59 Kegiatan Fungsional Individu & Kebutuhan Ruang Untuk Menonton Televisi
59
Gb. 2.60 Kegiatan Fungsional Bersama & Kebutuhan Ruang Untuk Berdiskusi & Bermain-main
60
Gb. 2.61 Kegiatan Fungsional Bersama & Kebutuhan Ruang Untuk Makan
60
Gb. 2.62 Kegiatan Fungsional Bersama & Kebutuhan Ruang Untuk Memasak
60
Gb. 2.63 Kegiatan Fungsional Bersama & Kebutuhan Ruang Untuk Tidur
61
Gb. 2.64 Kegiatan Fungsional Bersama & Kebutuhan Ruang Untuk Mengurus Anak
61
Gb. 2.65 Kegiatan Multifungsional & Kebutuhan Ruang Untuk Bermain-main, Membaca, Menulis, dan Tidur (anak-anak)
61
Gb. 2.66 Kegiatan Multifungsional & Kebutuhan Ruang Untuk Menulis, Menjahit, Tidur, Makan, Diskusi, dan Menonton TV (dewasa)
62
Gb. 2.67 Ukuran Standard Koridor
64
Gb. 2.68 Ukuran Standard Meja Makan
64
Gb. 2.69 Ukuran Standard Jarak Meja Makan
64
Gb. 2.70 Ukuran Standard Ruang Dapur
65
Gb. 2.71 Ukuran Standard Ruang Dapur
65
Gb. 2.72 Ukuran Standard Kamar Mandi
65
Gb. 2.73 Ukuran Standard Kamar Mandi
65
Gb. 2.74 Ukuran Standard Kamar Mandi
65
Gb. 2.75 Ukuran Standard Kamar Mandi
66
Gb. 2.76 Ukuran Standard Kamar Mandi
66
Gb. 2.77 Berbagai Letak Tempat Tidur
66
Gb. 2.78 Berbagai Letak Tempat Tidur
66
Gb. 2.79 Salah Satu Jenis Balkon
66 x
Gb. 2.80 Standard Ukuran Balkon
66
Gb. 2.81 Standard Kolam Renang
66
Gb. 3.1 Lambang Kota Bandung Pada Masa Hindia Belanda
72
Gb. 3.2 Lambang Kota Bandung
72
Gb. 3.3 Bendera Kota Bandung
72
Gb. 3.4 Kompleks Perumahan Rakyat di Jln. Ciateul pada akhir 1920-an
73
Gb. 3.5 Kompleks Perumahan Rakyat di Jln. Saninten pada akhir 1920-an
73
Gb. 3.6 Rumah mewah di kawasan elit Beatrix Boulevard (Jln. Dipati Ukur) tahun 1930-an Gb. 3.7 Rumah keluarga Dinger di sudut Jln. Banda dan Jln. Cilamaya (1937)
74 74
Gb. 3.8 Lingkungan dan perumahan yang asri di sekitar kompleks Kantor Gouvernements Bedrijven (Gedung Sate)
74
Gb. 3.9 Ijzermanpark tahun 1930-an (sekarang Taman Ganesha)
74
Gb. 3.10 Pieterspark dengan latar belakang Gereja Bethel tahun 1920-an
75
Gb. 3.11 Suasana Gouvernements Bedrijven (sekarang Gedung Sate) tahun 1950-an
76
Gb. 3.12 Suasana Gedung Sate tahun 2005
76
Gb. 3.13 Persimpangan Jl. Braga dan Jl. Asia-Afrika pada tahun 1930-an
76
Gb. 3.14 Persimpangan Jl. Braga dan Jl. Asia-Afrika sekarang
76
Gb. 3.15 Suasana Pasar Baru pada pertengahan 1930-an
77
Gb. 3.16 Lapangan Milik Klub Sepak Bola Sidolig (sekarang Stadion Persib) tahun 1920-an
78
Gb. 3.17 Suasana Grand Hotel Preanger pada tahun 1930
78
Gb. 3.18 Societeit Concordia pada tahun 1920-an (sekarang Gedung Merdeka)
78
Gb. 3.19 Gedung Merdeka (1990-an), tempat penyelenggaraan KAA tahun 1955 79 Gb. 3.20 Sisa-sisa pembangunan Jalan Layang Pasupati (akhir 2007)
80
Gb. 3.21 Sungai Cikapundung dan perumahan kumuh di daerah Cihampelas (2007) Gb. 3.22 Area pertokoan di Jln. Cihampelas (2007)
80 81
Gb. 3.23 Kawasan wisata belanja Cihampelas Walk, daya tarik baru bagi pengunjung, khususnya dari luar kota Bandung (2007)
81
Gb. 3.24 Jln. Tamansari yang masih rimbun oleh pepohonan (2007)
81
Gb. 3.25 Rumah tinggal karya A.F. Aalbers di Jln. Pagergunung (2000)
81
Gb. 3.26 Rumah tinggal di Jln. Tamansari (2000)
81 xi
Gb. 3.27 Villa Merah (1990-an)
82
Gb. 3.28 Villa Merah (sekarang Gedung SKD ITB) tahun 2007
82
Gb. 3.29 De Javasche Bank Bandung pada pertengahan 1920-an (sekarang Gedung BI Cabang Bandung)
82
Gb. 3.30 Gedung BI Cabang Bandung (2004)
82
Gb. 3.31 Gaya Kubisme dalam berbagai hunian
84
Gb. 3.32 Gaya Kubisme dalam berbagai hunian
84
Gb. 3.33 Gaya Kubisme dalam berbagai hunian
84
Gb. 3.34 Hunian Minimalis di Kawasan Setra Duta, Bandung (2007)
87
Gb. 3.35 Hunian Minimalis di Kawasan Setra Duta, Bandung (2007)
87
Gb. 3.36 Hunian Minimalis di Kawasan Setra Duta, Bandung (2007)
87
Gb. 3.37 Hunian Minimalis di Kawasan Setra Duta, Bandung (2007)
87
Gb. 3.38 Hunian Minimalis di Jl. Sawunggaling No.6, Bandung (2007)
88
Gb. 3.39 Hunian Minimalis di Kawasan Perumahan Singgasana Pradana, Cibaduyut, Bandung (2007)
88
Gb. 3.40 Sampel Hunian I, Jl. Surapati no.31, Bandung (2007)
93
Gb. 3.41 Sampel Hunian I, Jl. Surapati no.31, Bandung (2007)
93
Gb. 3.42 Denah Sampel Hunian I, Jl. Surapati no.31, Bandung (2007)
94
Gb. 3.43 Sampel Hunian II, Jl. Kebon Bibit Barat no.33, Bandung (2007)
95
Gb. 3.44 Sampel Hunian II, Jl. Kebon Bibit Barat no.33, Bandung (2007)
95
Gb. 3.45 Denah Sampel Hunian II, Jl. Kebon Bibit Barat no.33, Bandung (2007) 97 Gb. 3.46 Sampel Hunian III, Jl. Lingga Wisesa no.11A, Perumahan Singgasana Pradana, Cibaduyut Bandung (2007)
98
Gb. 3.47 Sampel Hunian III, Jl. Lingga Wisesa no.11A, Perumahan Singgasana Pradana, Cibaduyut Bandung (2007)
98
Gb. 3.48 Denah Sampel Hunian III, Jl. Lingga Wisesa no.11A, Perumahan Singgasana Pradana, Cibaduyut Bandung (2007)
99
Gb. 3.49 Sampel Hunian IV, Jl. Singgasana Raya No. 76, Perumahan Singgasana Pradana, Cibaduyut Bandung (2007)
100
Gb. 3.50 Sampel Hunian IV, Jl. Singgasana Raya No. 76, Perumahan Singgasana Pradana, Cibaduyut Bandung (2007)
100
Gb. 3.51 Denah Sampel Hunian IV, Jl. Singgasana Raya No.76, Perumahan Singgasana Pradana, Cibaduyut Bandung (2007) Gb. 4.1 Skema Alur Sirkulasi Ruang Hunian I
102 111 xii
Gb. 4.2 Zoning – Blocking dan Denah Pada Sampel Hunian I – Lt. Atas, Jl. Surapati No. 31 Bandung (2007)
112
Gb. 4.3 Zoning – Blocking dan Denah Pada Sampel Hunian II – Lt. 1, Jl. Kebon Bibit Barat No.33, Bandung (2007) Gb. 4.4 Skema Alur Sirkulasi Ruang Hunian II
113 121
Gb. 4.5 Zoning – Blocking dan Denah Pada Sampel Hunian II – Lt. 1, Jl. Kebon Bibit Barat No.33, Bandung (2007)
122
Gb. 4.6 Zoning – Blocking dan Denah Pada Sampel Hunian II – Lt. 2, Jl. Kebon Bibit Barat No.33, Bandung (2007) Gb. 4.7 Skema Alur Sirkulasi Ruang Hunian III
123 130
Gb. 4.8 Zoning – Blocking dan Denah Pada Sampel Hunian III – Lt. 1, Jl. Lingga Wisesa No.11A, Perumahan Singgasana Pradana, Cibaduyut, Bandung (2007)
131
Gb. 4.9 Zoning – Blocking dan Denah Pada Sampel Hunian III – Lt. 2, Jl. Lingga Wisesa No.11A, Perumahan Singgasana Pradana, Cibaduyut, Bandung (2007) Gb. 4.10 Skema Alur Sirkulasi Ruang Hunian IV
132 141
Gb. 4.11 Zoning – Blocking dan Denah Pada Sampel Hunian IV – Lt. 1, Jl. Singgasana Raya No.76, Perumahan Singgasana Pradana, Cibaduyut, Bandung (2007)
142
Gb. 4.12 Zoning – Blocking dan Denah Pada Sampel Hunian IV – Lt. 2, Jl. Singgasana Raya No.76, Perumahan Singgasana Pradana, Cibaduyut, Bandung (2007)
143
xiii
DAFTAR TABEL
Judul Tabel
Halaman
Tabel 2.1 Indikator Hunian Minimalis
53
Tabel 3.1 Data Sampel Hunian I
93
Tabel 3.2 Data Sampel Hunian II
95
Tabel 3.3 Data Sampel Hunian III
98
Tabel 3.4 Data Sampel Hunian IV
100
Tabel 4.1 Prosentase Gaya Hunian Pilihan Responden
106
Tabel 4.2 Pemahaman Masyarakat Terhadap Ciri-Ciri Hunian Minimalis
107
Tabel 4.3 Pemahaman Penghuni Terhadap Ciri-Ciri Hunian Minimalis
108
Tabel 4.4 Indikator Hunian Minimalis
110
Tabel 4.5 Analisis Teras & R. Duduk Sampel Hunian I
115
Tabel 4.6 Analisis Pintu & Jendela Sampel Hunian I
116
Tabel 4.7 Analisis Dapur Sampel Hunian I
116
Tabel 4.8 Analisis Tangga Sampel Hunian I
117
Tabel 4.9 Analisis Fasade Sampel Hunian I
118
Tabel 4.10 Analisis Pagar Sampel Hunian I
119
Tabel 4.11 Analisis Koridor & Taman Sampel Hunian I
120
Tabel 4.12 Analisis Bordes Sampel Hunian II
125
Tabel 4.13 Analisis Ruang Keluarga Sampel Hunian II
125
Tabel 4.14 Analisis Kamar Tidur Utama Sampel Hunian II
126
Tabel 4.15 Analisis Kamar Mandi Sampel Hunian II
127
Tabel 4.16 Analisis Fasade Sampel Hunian II
128
Tabel 4.17 Analisis Balkon Sampel Hunian II
129
Tabel 4.18 Analisis Pintu & Jendela Sampel Hunian III
134
Tabel 4.19 Analisis Tangga Sampel Hunian III
135
Tabel 4.20 Analisis Ruang Makan & Dapur Sampel Hunian III
136
Tabel 4.21 Analisis Area Taman Belakang Sampel Hunian III
136
Tabel 4.22 Analisis Kamar Tidur Utama Sampel Hunian III
137
Tabel 4.23 Analisis Fasade Sampel Hunian III
139
xiv
Tabel 4.24 Analisis Area Bermain Sampel Hunian IV
144
Tabel 4.25 Analisis Ruang Keluarga & Ruang Makan Sampel Hunian IV
145
Tabel 4.26 Analisis Tangga Sampel Hunian IV
145
Tabel 4.27 Analisis Dapur Sampel Hunian IV
146
Tabel 4.28 Analisis Kamar Tidur Utama Sampel Hunian IV
147
Tabel 4.29 Analisis Fasade Sampel Hunian IV
149
Tabel 4.30 Analisis Teras Sampel Hunian IV
150
Tabel 4.31 Beberapa Elemen Pada Hunian Minimalis
152
xv