JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
KADAR SISA CHLOR DAN KANDUNGAN BAKTERI E.coli PERUSAHAAN AIR MINUM TIRTA MOEDAL SEMARANG SEBELUM DAN SESUDAH PENGOLAHAN Duta Andhika J.D1, Ir. Trijoko, M.Si2, Yusniar Hanani D,STP, M.Kes 2 1.
Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro 2.
Staf Pengajar Peminatan Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
ABSTRACT Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kadar sisa chlor dan kandungan bakteri E.coli yang ada dalam air hasil PDAM tirta moedal Semarang sebelum dan
sesudah
proses
pengolahan
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
observasional, bila berdasarkan pendekatan waktunya merupakan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 hari dengan besar sampel sebanyak 32 sampel, baik sampel air sebelum dan sampel
air sesudah
pengolahan di PDAM Tirta Moedal Semarang.Hasil penelitian kandungan bakteri E.coli sebelum pengolahan adalah 922,56 dan sesudah pengolahan adalah 7,28/ 100 ml sampel air, sedangkan kadar sisa chlor sebelum adalah 0,00 dan sesudah pengolahan adalah 0,13. Hasil uji statistik yang digunakan adalah Uji t sampel berpasangan yaitu suatu uji statistik untuk mengetahui perbedaan antara kandungan bakteri E.coli dan kadar sisa chlor sebelum dan sesudah pengolahan serta Uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kandungan bakteri E.coli dan kadar sisa chlor sesudah pengolahan. Dari hasil uji statistik diperoleh p = 0,000 dengan ά = 0,05, pada kandungan bakteri E.coli dan kadar sisa chlor terdapat perbedaan yang bermakna antara kandungan bakteri E.coli dan kadar sisa chlor sebelum dan sesudah pengolahan. Ada hubungan antara kadar sisa chlor dan kandungan bakteri E.coli sesudah pengolahan. Namun demikian, kualitas air hasil PDAM tirta moedal Semarang belum memenuhi persyaratan kualitas sesuai dengan standar kualitas air minum.Dari hasil penelitian disarankan bahwa pengelola PDAM tirta moedal Semarang agar menambah pembubuhan koagulan dan filtrasi serta mengawasi jaringan perpipaan karena
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
kandungan bakteri E.coli masih tinggi, kepada masyarakat yang memanfaatkan air hasil olahan PDAM tirta moedal Semarang agar memasaknya terlebih dahulu. Mengingat air hasil PDAM tirta moedal Semarang sangat tergantung pada kualitas air bakunya, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala.
Kata Kunci : air minum, kandungan bakteri E.coli dan kadar sisa chlor
PENDAHULUAN
di
berkembang , termasuk Indonesia tiap
Air adalah bagian dari kehidupan
oran memerlukan air antara 30 – 60
permukaan
perhari.
bumi.
Air
bukan
Selain
memenuhi
syarat
merupakan hal yang baru, karena kita
kuatitas, penyediaan air minum bagi
ketahui bersama bahwa tidak ada
masyarakat
satupun kehidupan dimuka bumi ini
syarat kualitas yang meliputi syarat
dapat berlangsung tanpa adanya air.
fisik, syarat bakteriologis, syarat kimia
Oleh karena itu , air dikatakan benda
dan syarat radiologis dan juga tidak
mutlak yang sangat diperlukan dalam
melewati nilai ambang batas yang
kehidupan makhluk hidup. Volume air
telah ditetapkan. Sampai saat ini, air
dalam tubuh manusia rata - rata 65%
permukaan ( sungai, mata air, waduk
dari total berat badannya dan volume
dan lain – lain) masih menjadi air baku
tersebut
bagi
sangat
bervariasi
pada
juga
perusahaan
harus
air
memenuhi
minum
baik
masing – masing orang, bahkan juga
perusahaan
bervariasi pada bagian – bagi tubuh
swasta. Oleh karena permukaan air
seseorang.
mudah
Beberapa organ tubuh
pemerintah
terkontaminasi
maupun
terutama
manusia yang mengandung banyak air
bakteri, virus, jamur dan zat - zat kimia
antara lain : otak 74%, tulang 22%,
lain,
ginjal 82,7%, otot 75,6% dan darah
pengawasan kualitas air minum yang
83%.
diproduksi tetap terjaga.
Kebutuhan
manusia
akan
air
maka
Penyakit
harus
diare
yang
diadakan
disebut
sangat kompleks, antara lain untuk
gastroenteritis, masih merupkan salah
minum, masak, mandi, mencuci dan
satu masalah kesehtan yang utama
sebagainya.
bagi
Menurut
perhitungan
masyarakat
Indonesia.
Di
WHO, di negara - negara maju tiap
Indonesia dapat ditemukan 60 juta
orang memerlukan air antara 60 – 120
kejadian setiap tahun penderita diare,
liter perhari. Sedangakan di Negara
70 – 80% dari penderita ini adalah
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
anak balita (sekitar 40 juta kejadian).
pada tahun 2015=12500:4800. Data di
Kelompok
atas menunjukkan bahwa PDAM Tirta
ini
setiap
tahunnya
mengalami lebih dari 1 kali kejadian
MOEDAL
diare. 1- 2% akan jatuh kedalam
memenuhi kebutuhan air masyarakat
dehidrasi dan bila tidak segera di
Kota Semarang.Namun, PDAM Tirta
tolong 50 - 60% diantaranya DPT.
MOEDAL akan terus mengusahakan
PDAM Tirta Moedal merupakan salah
ketersediaan air bersih yang akan
satu
dapat
Badan
(BUMD)
Usaha
yang
Milik
Daerah
masih
belum
memunuhi
dapat
kebutuhan
memberikan
jasa
masyarakat. Kita pasti tahu bahwa air
masyarakat
untuk
mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup,
memenuhi kebutuhan air bersih yang
karenanya diharapkan bagi semua
merupakan
warga, terutama di Kota Semarang
pelayanan
bagi
salah
satu
kebutuhan
pokok masyarakat. Jumlah masyarakat
dapat menghemat air dari sekarang.
yang terus meningkat membuat tingkat permintaan akan air bersih meningkat, sehingga
pelayanan
PDAM
BAHAN DAN METODE
harus
Penelitian adalah ada hubungan
dilakukan dengan baik sesuai dengan
sisa
aturan
bakteriologis sesudah pengolahan air
sehingga
dapat
segera
chlor
memenuhi kebutuhan air bersih bagi
pada
masyarakat. Maka peran PDAM Tirta
Semarang.
Moedal
PDAM
kandungan
Tierta
merupakan
Moedal penelitian
semakin
penting.
observasional,
mengetahui
tentang
analisanya bersifat analitik. Sedangkan
pelayanan
bila ditinjau dari pendekatan waktu,
dilakukan PDAM Tirta Moedal Kota
penelitian ini merupakan penelitian
Semarang.
cross
Yaitu
menjadi
dengan
untuk
bagaimana
sistem
sectional
dan
yaitu
menurut
tiap
subjek
Berdasarkan data statistik PDAM
penelitian hanya di observasi pada
Tirta MOEDAL, dari tahun ke tahun
kurun waktu tertentu dan pengukuran
kebutuhan air di kota Semarang akan
di lakukan pada saat penelitian.
terus
meningkat
secara
spesifik.
Pengambilan
sampel
dilakukan
Perbandingan jumlah konsumsi air
pada sumur penampungan
dengan jumlah yang tersedia (dalam
bagian atas dan bawah yang dijadikan
Liter/hari)
tahun
sampel
tahun
sedangkan setelah pengolahan adalah
diperkirakan
air minum hasil pengolahan yang ada
pada
2003=6500:2018; 2009=9000:3300;
dan
sebelum
pada
pengolahan,
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
pada bak reservoir yang diperiksa
Untuk pemeriksaan kadar sisa
secara bakteriologi dan kadar sisa
chlor,
chlornya pada Laboratorium PDAM
dimasukkan
Tirta Moedal. Pada air baku, air hasil
ditentukan ( buat pada 2 tabung ),
pengolahan
sampel
tabung blanko dan tabung sampel.
yang diambil sebanyak 32 sampel.
Kemudian dicampurkan Powder Pillow
Pengambilan dilakukan setiap hari
“ DPD Free Chlorine “ ke dalam tabung
pada waktu pagi hari pukul 07.00 WIB
sampel
kocok
dan sore hari pukul 16.00 WIB bahwa
Setelah
tercampur
pada jam – jam tersebut perusahaan
dimasukan tabung blanko dan tabung
melakukan
sampel
masing-masing
pengolahan
sampel
yang
akan
diteliti
sampai
batas
yang
homogen.
rata,
dan
pelanggan
serta
Didapatkan sisa chlor yang ada pada
mengalami replikasi sebanyak 8 kali.
indikator angka dengan mencocokkan
Jadi, 8 X 4 = 32.
tabung sampel ( diberi reagensia )
Untuk
ke
pemeriksaan bakteriologi
mensterilkan botol sampel air dengan
dalam
kemudian
air
didistribusikan
ke
hingga
komperator.
dengan blanko, baca sisa chlor yang ada pada tabung reaksi.
botol sampel ukuran 200 ml di beri 5 tetes cairan 10 % larutan sodium
HASIL DAN PEMBAHASAN
tiosulfat, ditutup kapas dan diselimuti
Pengolahan air yang dilaksanakan
kertas coklat sampai ke lehar botol
oleh
serta diikat dengan tali lalu botol
adalah sebagai berikut : PDAM Tirta
tersebut disterilkan dalam autuklave
Moedal Semarang
selama 30 menit pada temperatur
baku dari air sungai kali garang . Dari
170°C.
air sungai kali garang air dialirkan oleh
Pengambilan sampel air dengan
PDAM Tirta Moedal Semarang
pipa ke bak / tempat pengumpul.
botol sampel yang sudah di sterilkan di
Setelah
buka
bak
pengolahan
(
dengan
selanjutnya
air
dan
dimasukan
penampungan menggunakan
pada
air tali.
Setelah
botol
memperoleh air
itu
air
dialirkan bak di
ke
chlorinasi pompa
selanjutnya
dari
reservoir
dengan air, maka botol sampel ditarik
distribusikan
ke
pelanggan
atau dinaikan keatas dan ujung botol
gravitasi.
ditutup dengan kapas dan diikat lagi.
),
dengan
menggunakan mesin ke bak reservoir,
sampel benar – benar telah terisi
sampel disterilkan dengan api baru
bak
Teknik
pengolahan
air
air
di
secara
yang
digunakan oleh PDAM Tirta Moedal
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Semarang melalui 4 ( empat ) tahap
kaporit yang keluar dari kran sekitar
antara lain pemgumpulan pada bak
160 – 180 ml menit Campuran kaporit
pengumpul, pembubuhan kaporit, dan
dalam galon tersebut diaduk – aduk
reservoir
di
setiap 1 ( satu ) jam sekali. Campuran
distribusikan ke pelanggan. Bahan
ini dapat digunakan selama 4 – 5 hari,
kimia sebagai zat desinfektan yang
selanjutnya dapat dibuat campuran
digunakan untuk mengolah air pada
kaporit
PDAM Tirta Moedal Semarang adalah
perbandingan semula.
Kaporit
dan
selanjutnya
bubuk
dengan
kandungan
yang
Dalam
baru
lagi
dengan
pemeriksaan
yang
chlor aktif 60 %. Kaporit ( Ca(OCl)2)
dilakukan di laboratorium PDAM Tirta
tersebut selanjutnya di campur dengan
Moedal
air
yang
pemeriksaan
bakteri
dengan
pemeriksaan
kadar
dalam
volumenya
sebuah ±
250
galon liter
Semarang,
dilakukan E.
coli
sisa
dan chlor.
perbandingan 4 kg kaporit / 200 liter
Pengambilan sampel dilakukan selama
air. Pada bagian bawah galon tersebut
8 hari yang dimulai dari tanggal 11
di
sampai dengan 18 April 2011.
beri
kran
untuk
mengeluarkan
campuran chlor, banyaknya campuran
Kandungan Kadar
Kandungan Bakteri E.
Chlor (rata-rata/ppm)
coli (rata-rata/100 ml)
Sebelum Pengolahan
0.00
922,56
Sesudah Pengolahan
0,13
7,28
Uji t Sampel
0,000
0,000
Air Baku
Persyaratan
bakteriologis
ini dalam berbagai tempat, mulai dari
merupakan salah satu persyaratan
air minum, bahan makanan, ataupun
yang
terdapat dalam persayaratan
bahan – bahan lain untuk keperluan
kualitas air minum. Parameter yang
manusia tidak diharapkan dan bahkan
digunakan
sangat di hindari. Olehnya itu E. coli
dalam
persyaratan
bakteriologis ini adalah ada tidaknya
dijadikan
bakteri
mengetahui apakah air telah tercemar
E.coli
dalam
air
minum
tersebut. Bakteri E. coli berasal dari
oleh
tinja
tinja. Oleh karena itu kehadiran bakteri
hewan.
sebagai
manusia
indikator
atau
untuk
kotoran
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Adanya kandungan bakteri E.coli dalam
air
dapat
menimbulkan
seperti amuba, ganggan dan lain – lain, klor dapa mengoksidasi ion – ion Fe ²+, Mn²+, menjadi
gangguan pada manusia terutama
logam seperti
penyakit yang berhubungan dengan air
Fe³+ dan Mn4+, dan memecah molekul
antara lain : diare, filariasis, dysentri,
organis seperti warna. Selama proses
malaria dan lain – lain. Olehnya itu,
tersebut,
maka kandungan bakeri E.coli yang
sampai menjadi klorida ( Cl ) yang
disyaratkan haruslah 0 / 100ml sampel
tidak mempunyai daya desinfeksi.
air.
chlor
sendiri
di
reduksi
Pada pemeriksaan kandungan
Chlor berasal dari gas chlor Cl2,
bakteri E.coli air PDAM Tirta Moedal
NaOCl, Ca (OCl)2 ( Kaporit ) atau
Semarang
sebelum dan sesudah
larutan HOCl ( asam hipoklorit ).
pengolahan
di
Breakpoin chlorination ( klorinasi titik
dapatkan
adanya
penurunan yang sangat bermakna dari
retak )
air hasil pengolahan. Pada sampel air
dibutuhkan sehingga : Semua zat yang
milik PDAM Tirta Moedal Semarang di
dapat teroksidasi dapat dioksidasi,
dapatkan
rata
–
rata
adalah jumlah klor yang
kandungan
Amoniak hilang sebagai gas N2, Masih
bakteri E.coli sebelum pengolahan
ada residu klor aktif terlarut yang
adalah 922,56 / 100 ml sampel air dan
konsentrasinya dianggap perlu untuk
sesudah pengolahan sebesar 7,28 /
pembasmian kuman – kuman.
100 ml sampel air. Penurunan
Pada
sisa
air PDAM Tirta Moedal
E.coli pada pengolahan air minum
Semarang
sebelum dan sesudah
PDAM
pengolahan
di
Moedal
bakteri
kadar
chlor pada
Tirta
kandungan
pemeriksaan
Semarang
dapatkan
adanya
didapatkan penurunan yang bermakna
peningkatan yang bermakna dari air
karena
pada
terdapat
hasil pengolahan. Pada sampel air
proses
pemberian
desinfektan
milik PDAM Tirta Moedal Semarang di
berupa zat kaporit ( Ca(OCl)2 ) dengan
dapatkan rata – rata kadar sisa chlor
kandungan chlor aktif sebesar 60%.
sebelum pengolahan adalah 0,00 mg/l
Chlor adalah zat kimia yang sering
dan sesudah pengolahan sebesar 0,13
dipakai karena harganya murah, dan
mg/l. Namun bila dibandingkan dengan
masih mempunyai daya desinfektan
nilai batas keamanan sisa chlor maka
sampai
setelah
kadar sisa chlor sesudah pengolahan
dapat
belum memenuhi syarat, kadar sisa
prinsipnya
beberapa
pembubuhan.
Zat
zat
jam selain
membasmi bakteri dan mikrooganisme
chlor
yang
dibutuhkan
dalam
air
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
adalah 0,2 mg /l angka ini merupakan
PDAM
margin
sesudah
of
safety
(
nilai
batas
Tirta
Moedal
pengolahan
di
dapatkan
yang
bermakna
keamanan ) pada air untuk membunuh
adanya
kuman patogen yang mengontaminasi
antara kandungan bakteri E.coli dan
pada
kadar
saat
penyimpanan
dan
hubungan
Semarang
sisa
chlor
dari
air
hasil
pendistribusian air. Peningkatan kadar
pengolahan. Pada sampel air milik
sisa
PDAM Tirta Moedal Semarang
chlor
pada
pengolahan Semarang
air
PDAM
minum Tirta
hasil
di
Moedal
dapatkan koefisien korelasi = -0,586
didapatkan peningkatan
dengan peluang ( p )=0,00 dan ά.=0,05
pada
maka p < ά. Hal ini berarti ada
prinsipnya terdapat proses pemberian
hubungan antara jumlah kandungan
zat desinfektan berupa zat kaporit (
bakteri E.coli dengan jumlah kadar
Ca(OCl)2 ) dengan kandungan chlor
sisa chlor sesudah pengolahan. Syarat
aktif sebesar 60%.
– syarat dan pengawasan kualitas air
yang
Air
bermakna
mengandung
minum bahwa kadar maksimum yang
sesuatu bibit penyakit. Penyakit –
dipebolehkan untuk E. coli adalah 0 /
penyakit yang sering menular dengan
100 ml sampel air. Hal ini berarti
perantaraan air adalah penyakit yang
kandungan bakteri E. coli pada air
tergolong dalam ” water born diseases
minum hasil pengolahan PDAM Tirta
” yaitu : chlolera, typhus abdominalis,
Moedal Semarang
dysentri basiler dan dysentri amuba,
persyaratan yang ditetapkan.
heaptitis
tidak
karena
boleh
poliomyelitis
Sedangkan kadar sisa chlor, bila
anterior acuta dan penyakit karena
mengacu pada angka margin of safety
cacing. Oleh karena bibit penyakit
(
keluar bersama faeces penderita maka
memenuhi syarat yakni 0,2 mg /l.
air minum tidak boleh dikotori faeces
Klorinasi pada air bertujuan untuk
manusia. Sebagai petunjuk bahwa air
mempertahankan sisa chlorin sebesar
telah dikotori faeces manusia, adalah
0,2 mg/l di dalam air. Nilai tersebut
adanya
Coli,
merupakan margin of safety ( nilai
terdapat
batas keamanan ) pada air untuk
karena
infektiosa,
belum memenuhi
bakteri bakteri
Escherichia ini
selalu
nilai
batas
keamanan
kuman
)
belum
dalam faeces manusia baik yang
membunuh
patogen
yang
berasal dari orang sakit maupun sehat.
mengontaminasi
pada
saat
Pada pemeriksaan kandungan bakteri
penyimpanan dan pendistribusian air.
E. coli dan kadar sisa chlor pada air
Chlorin di dalam air akan berubah
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
menjadi asam klorida. Zat ini kemudian
KESIMPULAN
dinetralisir oleh sifat basa dari air
Berdasarkan hasil penelitian dan
sehingga akan terurai menjadi ion
pembahasan, maka dapat disimpulkan
hidrogen dan ion hipoklorit. Reaksinya
sebagai berikut :
sebagai berikut :
Pengolahan
air
minum
yang
digunakan oleh PDAM Tirta Moedal H2O + Cl2
HCl + HOCl
HOCl
H
+
Semarang
+ OCl
sebagai
pengolahan
sebagian ( Partial Treatment Process )
Chlorin
adalah
desinfektan
terutama bekerja alam bentuk asam
yakni
meliputi
penyaringan
dan
pembubuhan kapori ( desinfektan ). Teknik
pengolahan
yang
hipoklorit ( HOCl ) dan sebagian kecil
digunakan oleh PDAM Tirta Moedal
dala bentuk ion hipoklorit (OCl
Semarang
).
dilakukan
dengan
Chlorin dapat bekerja secara efektif
menggunakan 4 teknik
sebagai desinfektan jika berada dalam
mulai dari pengumpulan pada bak
air dengan pH 7. Jika nilai pH air lebih
pengumpul, penyaringan, pengolahan
dari 8,5, maka 90 % dari asam
(Chlorinasi ) dan reservoir sebelum
hipoklorit itu akan mengalami ionosasi
airnya di distribusikan ke masyarakat.
menjadi
Adapun
ion
hipoklorit.
Dengan
teknik
pengolahan
chlorinasi
demikian khasiat desinfektan yang
digunakan
dimiliki chlorin akan menjadi lemah
kaporit dan air kedalam galon besar
atau berkurang. Chlor berasal dari gas
yang berukuran 250 liter, dibagian
chlor Cl2, NaOCl, Ca (OCl)2 ( Kaporit )
bawah galon tersebut di beri kran.
atau larutan HOCl ( asam hipoklorit ).
Banyaknya campuran kaporit yang
Breakpoin chlorination ( klorinasi titik
keluar adalah 160 – 180 /menit.
retak )
adalah jumlah chlor yang
adalah
yang
mencampurkan
Zat kimia yang digunakan sebagai
dibutuhkan sehingga : semua zat yang
desinfektan
dapat teroksidasi dapat dioksidasi,
PDAM Tirta Moedal Semarang adalah
amoniak hilang sebagai gas N2, masih
kaporit
ada residu chlor aktif terlarut yang
dicampur
konsentrasinya dianggap perlu untuk
perbandingan 4 kg kaporit/ 200 liter air.
pembasmian kuman – kuman.
(
Terjadi
dalam
Ca(OCl)2 dengan
pengolahan
)
bubuk
air,
penurunan
air
dan
dengan
kandungan
bakteri E.coli sebelum dan sesudah pengolahan, yakni dari rata – rata
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
922,56/100 ml sampel air sebelum
membantu dalam proses pengambilan
pengolahan
data dan pengujian sampel air serta
menjadi
7,28/100
ml
sampel air sesudah pengolahan,akan
banyak
tetapi air hasil PDAM Tirta Moedal
penelitian.
Semarang belum memenuhi syarat
Seluruh staff dan jajaran di Kantor
sesuai dengan Kepmenkes No.907/
PDAM Tirta Moedal semarang atas
Menkes/ SK/ VII/2002 tentang syarat –
izin dan kesediaannya bagi peneliti
syarat dan pengawasan kualitas air
untuk melakukan penelitian di Institusi
minum.
tersebut. Dan terimakasih pula pada
Terjadi peningkatan kadar sisa chlor
sebelum
dan
sesudah
membantu
pada
Terimakasih
saat kepada
rekan – rekan yang telah membantu selama proses penelitian.
pengolahan yakni dari rata – rata 0,000 sebelum pengolahan menjadi 0,13 setelah pengolahan. Akan tetapi
DAFTAR PUSTAKA 1. Chandra.
kadar chlor tersebut belum memenuhi
Kesehatan.
nilai batas keamanan yang dianjurkan
Surabaya.
yakni sebesar 0,2 mg/l Hasil
Uji
menghasilkan
2007. Rineka
Air
dan Cipta.
2. Notoatmdjo, Soekidjo. 2003. Ilmu
korelasi
Pearson
Kesehatan Masyarakat, Jakarta :
koefisien
korelasi
Rineka Cipta.
sebesar -0,586 dengan p = 0,00 dan ά
3. http:www.mer-
= 0,05 sehingga p < ά, hal ini berarti
c/mc/ina/ikes_0304_diare.htm
ada hubungan yang signifikan antara
diakses 25 februari 2011-03-01
kandungan bakteri E.coli dan kadar
4. Profil PDAM Tirta Moedal, 2010
sisa chlor sesudah pengolahan.
5. Suriawiria, Unus, 2005. Air Dalam Kehidupan Dan Lingkungan Yang
UCAPAN TERIMA KASIH
Sehat, Bandung : PT. Alumni
Terima kasih disampaikan kepada
6. Allaerts, G dan Sumesti, Sri 1987
direktur PDAM Tirta Moedal Semarang
, Metode Penelitian Air Surabaya :
serta staf laboratorium yang telah
Usaha Nasional