Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2003
KADAR HARAMAKRO BERBAGAI JENIS LIMBAH TANAMAN SELAPADAPOLATANAM KELAPA Ruskandi dan Odih Setiawan Loka Penelitian Tanaman Sela Perkebunan Jl. Raya Pakuwon km.2 Parungkuda, Sukabumi 43357
RINGKASAN Peningkatan produktivitas pada tanaman dapat diusahakan dengan pengolahan tanah yang baik, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman . Pemupukan tanaman sering terhambat oleh mahalnya harga pupuk buatan dan ketersediaannya sering tidak ada. Salah satu alternatif yang dapat mensubsitusi penggunaan pupuk buatan adalah pemanfaatan sisatanaman atau limbah di sekitar kebun . Hasil analisa labolatorium menunjukkan bahaa dari ke delapan limbah tanaman (padi, jagung, kacang tanah, pisang, sabut kelapa muda, rerumputan, daun glericidia, dan lamtoro), untuk kadar nitrogen ada tiga Iimbah yang mempunyai persentasediatas satu yaitu daun glericidia, kacang tanah, dan lamtoro (2.36%, 2 .33%, dan 1 .43%). Untuk kadar posfat ada tiga limbah tanaman yang mempunyai persentase diatas 0.2% yaitu limbah padi, jagung dan daun glericidia (0.50%, 0.29°/., dan 0.21%). Sedangkan untuk unsur Kalium dari delapan limbah ada tujuh limbah yang mempunyai persentase diatas satu persen dan ada dua limbah yang mempunyai persentase diatas dua yaitu limbah pisang dan daun glericidia (3.05% dan 2.53%). Nilai tersebut apabila disetarakan dengan pupuk urea satu kg memerlukan daun glericidia sebanyak 19.49 kg, limbah kacang tanah 19.74 kg, dan limbah lamtoro 32.17 kg. Untuk pupuk SP36 satu kg memerlukan limbah padi 72 kg, limbah jagung 124 kg, dan daun limbah daun glericidia 171.43 kg. Sedangkan untuk pupuk Kalium setara satu kg memerlukan limbah pisang sebanyak 19.67 kg dan daun glericidia sebanyak 23 .72 kg. Kata kuncl : Kadar hara, pola tanam kelapa.
PENDAHULUAN Usaha untuk meningkatkan produktivitas tanaman dengan pemupukan sering terhambat oleh mahalnya harga pupuk buatan dan ketersediaannya yang sering tidak ada. Karena itu salah satu solusi untuk mencari pupuk alternatif yang dapat mensubstitusi penggunaan pupuk buatan dengan harga yang murah dan mudah diperoleh petani adalah memanfaatkan sisa tanaman (limbah) disekitar kebun . Tanaman padi, jagung, kacang tanah, dan pisang merupakan tanaman sela yang cukup prospektif di antara tanaman kelapa selain produksinya limbah-limbah tanaman sela tersebut apabila dibiarkan banyak menimbulkan kerugian seperti kebunjadi kotor tempat bersarangnya hama dan penyakit (Baringbing, 1993) sementara itu apabila dimanfaatkan dengan baik banyak kegunaannya . Sisa tanaman (limbah) baik jerami padi, jagung, kacang tanah, maupun pupuk hijau merupakan bahan organik tanah. Penggunaan sisa tanaman mudah dilaksanakan dan cukup menguntungkan karena tersedia di bahan petani, namun tidak sedikit petani yang belum melakukannya, karena kurang memahami manfaat dan kegunaan dari limbah tanaman serta cara mengolahnya . Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
111
Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2003
Menurut Takahashi, (1985) dengan pengembalian sisa panen (bahan organik) ke tanah dapat memperlambat kemiskinan hara (K clan Si) clan mengurangi hama penyakit. Penelitian Rifin, (1991) limbah dapat menaikan hasil jagung, meningkatkan air tanah, clan memperkecil perbedaan antara temperatur maksimum tanah dengan temperatur minimum tanah. Serta dengan mengembalikan limbah seluruhnya atau 100% setara dengan 5 ton tiap ha dapat meningkatkan hasil jagung 26% dibandingkan tanpa limbah. (Widati dkk, 2000) mengemukakan dengan pemberian jerami nyata meningkatkan kadar C-organik, K-dd, clan KTK tanah berturut-turut sebesar 13 .2%, 28.6%, clan 15.3% . Sedangkan Adiningsih, (1992) dengan memakai 5 ton jerami tiap ha dapat meningkatkan efisiensi pemupukan N, P, clan K, serta Penelitian Muhajir clan Maramis, (1986) dengan pemberian 4 ton tiap ha jerami dapat meningkatkan hasil jagung 1 ton tiap ha. Keunggulan lainnya dalam menggunakan sebagian limbah tanaman sebagai pupuk organik adalah : perannya di dalam memperbaiki struktur (sifat fisika tanah) pada lahan (marginal) sehingga mampu memberikan daya dukung yang lebih baik bagi pertumbuhan clan perkembangan tanaman . Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kadar hara makro Nitrogen, Posfat, clanKalium berbagai limbah tanaman sela pada pola tanam kelapa yang setara dengan pupuk anorganik seberat 1 kg.
BAHAN DAN CARA Untuk mengetahui kadar hara makro (N, P, clan K) pada berbagai jenis limbah tanaman dilakukan dengan pengambilan sampel limbah tanaman yang berasal dari Instalasi Loka Penelitian Tanaman Sela Perkebunan Pakuwon, Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat, sebanyakdelapan jenis limbah tanaman yaitu: (1) padi (jerami), (2) jagung, (3) kacang tanah, (4) pisang, (5) sabut kelapa muda, (6) retvtnputan, (7) daun glericidia, clan (8) lamtoro . Alat yang dipakai sabit, golok, timbangan, clan kantong plastik . Sabit digunakan untuk pembabadan sisa tanaman yang masih di kebun, golok untuk mencacah limbah tanaman, timbangan digunakan untuk menimbang hasil cacahan limbah tanaman, clan kantong plastik sebagai tempat hasil pemotongan limbah yang siap di kirim ke Laboratorium. Analisa dilaksanakan di Laboratorium Pusat Penelitian clan Pengembangan Tanah danAgroklimat Jl . H. Juanda 98 Bogor, Jawa Barat dari bulan Agustus sampai dengan September 2002. Bahan limbah tanaman padi clanjagung diambil 20 cm dari atas tanah, untuk tanaman padi yang digunakan adalah batang, daun, clan malai kosong sedang untuk limbah jagung adalah batang, daun, clan bunga, selanjutnya untuk kacang tanah diambil dari seluruh bagian yaitu akar, batang, clan daun, rerumputan diambil dari bermacam-macam rumput yang ada di sekitar kebun, limbah tanaman pisang yang digunakan terdiri atas daun, batang, clan pelepah, sabut kelapa diambil dari sisa kelapa much, serta dawn glericidia clan daun lamtoro yang diambil daunnya dari ranting dengan diameter kurang lebih 6 cm yang masih lunak dengan panjang kurang lebih 40 cm. Seluruh limbah tanaman yang bertumpuk di cacah kurang lebih sepanjang 5 cm. Selanjutnya contob masing-masing jenis fmbah di timbang seberat 1 kg, clikemas dalam kantong plastik untuk dianalisa di laboratorium .
112
Pusat Penelitian clan Pengembangan Peternakan
Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2003
Adapun unsur-unsur makro kimia yang dianalisis meliputi : Nitrogen (N), Posfat (P), dan Kalium (K) . dari 8jenis limbah tanaman yang diuji . HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisa laboratorium terdapat kadar hara makro N, P, dan K dari ke delapan jenis limbah tanaman padi, jagung, kacang tanah, pisang, sabut kelapa muda, rerumputan, daun glericidia, dan lamtoro disajikan dalam Tabel l . Tabel 1 . Kadar haramakro N, P, dan K limbah tanaman padi, jagung, kacang tanah, pisang, sabut kelapa muda, rerumputan, daun glericidia, dan lamtoro Limbah tanaman Padi Oerami) Jagung Kc.tanah Pisang Sabut kelapa muda Rerumputan Daun glericidia Lamtoro
Nitrogen (%) 0.82 0.92 2.33 0.88 0.58 0.84 2.36 1.43
Posfat (%) 0.50 0.29 0.16 0.12 0.08 0.07 0.21 0.10
Kalium (%) 1.63 1.39 1.10 3.05 1.41 0.64 2.53 1 .39
Keterangan: Hasil Analisis Laboratorium Puslittanak Bogor tahun 2002.
Unsur utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dan produksi menurut Cahyono, (1995) yaitu Nitrogen (N), Posfat (P), dan Kalium (K). Hasil analisa Laboratorium dari ke delapan limbah tanaman unsur hara Nitrogen (N) diketahui ada tiga limbah yang mempunyai persentase diatas satu, berturut-turut daun glericidia, limbah kacang tanah, dan limbah lamtoro yaitu 2.36%, 2.33%, dan 1 .43%. Dari data tersebut jika disetarakan dengan pupuk urea satu kg, memerlukan daun glericidia sebanyak 19.49 kg, limbah tanaman kacang tanah 19.74 kg, dan limbah lamtoro sebanyak 32.17 kg (Tabel 2). Sedangkan lima limbah tanaman di bawah 1% yaitu antara 0.58-0.92%, adalah limbah sabut kelapa, limbah padi, rerumputan, limbah pisang, dan limbah tanaman jagung. Nitrogen berfungsi mempercepat pertumbuhan vegetatif pada tanaman yang masih muda, membentuk klorofil (hijau daun), meningkatkan kadar protein dalam buah, meningkatkan kadar vitamin, dan membentuk enzim-enzim dan zat asam amino. Unsur hara posfat (P) diketahui ada tiga limbah tanaman yang mempunyai persentase di atas 0.2, adalah limbah tanaman padi, limbah jagung, dan daun glericidia berturut-turut 0.50%, 0.29%, dan 0.21%. Nilai tersebut apabila disetarakan dengan pupuk SP36 dengan berat 1 kg, memerlukan limbah padi sebanyak 72 kg, limbahjagung 124 kg, dan daun glericidia 171 .43 kg(Tabel 2). Sedangkan lima limbah tanaman dari ke delapan limbah yang dianalisa unsur P di bawah 0.2%, yaitu antara 0.070/&0. 16%, adalah rerumputan, sabut kelapa, limbah lamtoro, limbah pisang, dan limbah kacang tanah.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
11 3
Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2003
Posfat dibutuhkan tanaman untuk merangsang pembentukan dan pertumbuhan akar tanaman . Akar tanaman yang baik akan dapat menyerap unsur hara lebih banyak sehingga tanaman berdiri kokoh, disamping itu tanaman juga akan cepat berbunga sekaligus buah. Zat-zat posfat jugs diperlukan tanaman untuk pembentukan protein dan enzim. Selain itu zat posfat juga diperlukan untuk proses metabolisme yang menghasilkan energi panas. Unsur Kalium (K) dari ke delapan limbah yang dianalisa ada tujuh limbah yang mempunyai persentase diatas satu dan ada dua limbah yang mempunyai persentase diatas dua yaitu limbah pisang 3 .05% dan daun glericidia 2 .53%, jika disetarakan dengan berat pupuk KCl 1 kg diketahui memerlukan limbah pisang sebayak 19.67 kgdan daun glericidiasebanyak 23.72 kg(Tabel 2). Sedangkan unsur K hasil analisa dari ke delapan limbah tanaman yang terendah yaitu rerumputan 0.64% .
Kalium berfungsi mengurangi efek negatifdari pemupukan nitrogen, memperkuat batangtanaman, meningkatkan pembentukan hijau daun dan pembentukan karbohidrat pada buah, meningkatkan kualitas buah, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit, pembentukan bunga/buah, dan dapat mengatur keseimbangan pupuk nitrogen dan posfat. Tabel2 . Limbah tanaman padi, jagung, kacang tanah, pisang, sabut kelapa, rerumputan, daun glericidia, dan lamtoro setara dengan berat pupuk anorganik 1 kg Lim
tanaman
Pa Jagung Kacang tanah Pisang Sabut kelapa muda Rerumputan Daun glericidia Lamtoro
Urea 46% 56 .10 50 .00 19 .74 52 .27 79 .31 54 .76 19 .49 32 .17
36%
(Ica)
72.00 124.14 225.00 300.00 450.00 514.29 171 .43 360.00
K
60%
(Ic a)
36.81 43.17 54.55 19.67 42.55 93.75 23.72 43.17
Dari ke delapan unsur N, P, K yang mempunyai persentase tinggi dan jika disetarakan dengan kandungan unsur urea, SP 36, dan KCI, ini akan mengurangi kebutunhan limbah yang diberikan pada tanaman untuk pertumbuhan dan produksi. Menurut Cahyono (1995), pupuk organik kandungan nitrogennya adalah sekitar 0.3%-0.6%, kandungan posfatnya sekitar 0.1%-0.3%, dan kandungan kaliumnya 0.3%-0.5%. Sedangkan hasil analisa ke delapan limbah tanaman untuk nitrogen sekitar 0.58%-2 .36%, kadungan posfat sekitar 0.07%-0 .50%, dan kandungan kalium sekitar 0.64%-3 .05%. Dengan demikian hasil analisa tahun 2002 ke delapan limbah tanaman tersebut lebih tinggi dari hasil analisa Cahyono 1995, ini dimungkinkan karena organik yang dianalisa tidak sama.
114
Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan
Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2003
KESIMPULAN Unsur hara tertinggi dari ke delapan limbah tanaman sela pada polatanam kelapa untuk Nitrogen diatas 1 % adalah daun glericidia, limbah kacang tanah, dan limbah lamtoro . Unsur Posfat di atas 0.2% adalah berasal dari limbah tanaman padi, limbah tanaman jagung, dan daun glericidia. Unsur Kalium tiga limbah tanaman tertinggi adalah limbah tanaman pisang, daun glericidia, dan limbah tanaman padi. Kebutuhan limbah tanaman setara dengan 1 kg pupuk anorganik yang terendah untuk pupuk Urea yaitu daun glericidia sebanyak 19.49 kg, untuk pupuk SP36 yaitu limbah padi sebanyak 72 kg, dan pupuk KCI yaitu limbah tanaman pisang sebanyak 19.67 kg. Dengan demikian keuntungan menggunakan unsur tertinggi akan berpengaruh pada penghematan biaya, tenaga kerja, dan jumlah limbah yang diperlukan. Saran-saran Untuk meningkatkan unsur hara dari sisa tanaman baik nitrogen, posfat, dan kalium diharapkan ada alternatif lain yang bisa dipakai misalnya dengan melakukan pengomposan terlebih dahulu sebelum digunakan, seperti pengomposan dengan menggunakan EM 4. DAFTAR
BACAAN
Adiningsih . J.S,1992 . Peranan efisiensi penggunaan pupuk untuk melestarikan swasembada pangan . Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama . Pusat Penelitian Tanah danAgroklimat. Bogor. Baringbing. WA, 1993. Hama kumbang kelapa Oryctes rhinoceros Linnaeus dan cara pengendaliannya. Kumpulan Makalah Seminar Ilmiah 1993 . ha1102-109. Loka Penelitian Polatanam Kelapa Pakuwon,1993 . Cahyono. B,1995 . Pisang. Budidaya dan analisis usahatani. Penerbit Kanisius, Yogyakarta 88 hlm. Muhajir dan Maramis, 1986. Pengaruh N, P, K dan mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil jagung pada lahan tadah hujan. Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan . Balai Penelitian Tanaman Pangan, Bogor. Vol 2.17-18 Desember 1986. Rifin A,1991 . Pengelolaan jerami padi terhadap keadaan air tanah, temperatur tanah, dan hasil jagung. Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan, Balai Penelitian Tanaman Pangan, Bogor 2:306-312 Takahashi, 1985. Natural suply ofnutriens in relation to plant requiment. P 271-293 . In The mineral nutrition ofthe Rice plant IRRI Widati. S, E. Santosa, dan T. Prihatini, 2000. Pengaruh inokulan pada berbagai cara pemberian jerami terhadap sifat kimia tanah dan hasil padi sawah. hal 13-22 dalam Prosiding Seminar Nasional Reorientasi pendayagunaan sumberdaya tanah, iklim, dan pupuk. Cipayung 31 Oktober - 2 Nopember 2000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
11 5