KABUPATEN TULUNGAGUNG I. KONDISI UMUM DAERAH A. Luas dan Batas Wilayah Pemerintah Kabupaten Tulungagung berkedudukan di Jalan Ahmad Yani Timur Nomor 37, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung. Luas wilayah Kabupaten Tulungagung 1.055,65 km² terbagi menjadi 19 kecamatan 14 kelurahan dan 257 desa atau seperti tabel berikut : Potensi Potensi dan dan Produk Produk Unggulan Unggulan Jawa Jawa Timur Timur
01
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Tahun 2011 No.
Kecamatan
Desa
Kelurahan
1.
Besuki
10
-
2.
Bandung
18
-
3.
Pakel
19
-
4.
Campurdarat
9
-
5.
Tanggunggunung
7
-
6.
Kalidawir
17
-
7.
Pucanglaban
9
-
8.
Rejotangan
16
-
9.
Ngunut
18
-
17
-
10.
Sumbergempol
Jarak antara Ibukota Kabupaten Tulungagung (Kecamatan Tulungagung) dengan Ibukota Provinsi Jawa Timur (Kota Surabaya) kurang lebih 154 km ke arah Barat Daya. Sementara jarak antara Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten di Kabupaten Tulungagung berkisar antara 0-36 km, dimana Kecamatan Pucanglaban merupakan daerah yang memiliki jarak terjauh dari Ibukota Kabupaten.
11.
Boyolangu
17
-
12.
Tulungagung
-
14
13.
Kedungwaru
19
-
14.
Ngantru
13
-
15.
Karangrejo
13
-
16.
Kauman
13
-
C. Topografi
17.
Gondang
20
-
1.FISIOGRAFI
18.
Pagerwojo
11
-
19.
Sendang
11
-
B.Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Tulungagung terletak pada posisi 111 43’ sampai dengan 112 07’ Bujur Timur dan 7 51’ sampai dengan 8 18’ Lintang Selatan dengan titik nol derajat dihitung dari Greenwich, Inggris. Batas-batas administratif wilayah Kabupaten Tulungagung adalah: - Utara: Kabupaten Kediri - Timur: Kabupaten Blitar - Selatan: Samudera Hindia / Indonesia - Barat: Kabupaten Trenggalek
02
Kabupaten Tulungagung memiliki fisiografi lahan dari dataran rendah, sedang hingga dataran tinggi dengan konfigurasi datar hingga perbukitan dan pegunungan. Dataran rendah merupakan daerah dengan ketinggian di bawah 500 m dari permukaan laut, daerah ini meliputi semua kecamatan tetapi tidak semua desa, untuk Kecamatan Pagerwojo dan Sendang hanya empat desa. Dataran sedang mempunyai ketinggian 500 m sampai dengan 700 m dari permukaan laut, daerah ini meliputi Kecmatan Pagerwojo sebanyak enam desa dan Kecamatan Sendang sebanyak lima desa. Sedangkan dataran tinggi merupakan daerah dengan ketinggian di atas 700 m dari permukaan air laut yaitu Kecamatan pagerwojo sebanyak satu desa dan Kecamatan Sendang sebanyak dua desa. Daerah yang mempunyai wilayah terluas secara berurutan yaitu Kecamatan Tanggunggunung, Kecamatan Kalidawir, Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo. Secara garis besar wilayah Kabupaten Tulungagung dapat dikelompokkan ke dalam tiga bagian yaitu : - Bagian Utara (Barat Daya) merupakan daerah pegunungan yang relatif subur, yang merupakan bagian tenggara dari pegunungan Wilis, mencakup areal seluas ± 25%;
Potteeens Po nsi dan ns ddaan Produk Prrod P odukk Unggulan Unggu nngggu gula lan Jawa Jaw Ja waa Timur Tim imur murr Potensi
- Bagian Selatan merupakan daerah pegunungan yang relatif tandus, namun kaya akan potensi hutan dan bahan tambang, yang merupakan bagian dari pegunungan kapur selatan Jawa Timur, mencakup areal seluas ± 40%, - Bagian Tengah merupakan dataran rendah yang subur, yang dilalui oleh Sungai Brantas dan Kali Ngrowo (Parit Agung) beserta cabang-cabangnya, meliputi areal seluas ± 35%.
2. RELIEF Ketinggian Tempat Berdasarkan ketinggian tempat dari atas permukaan laut (dpl), wilayah Kabupaten Tulungagung dapat dikelompokkan sebagai berikut : - Wilayah dengan ketinggian 0-100 m dpl, meliputi wilayah seluas 38.527,23 Ha atau mencakup 36,76% dari keseluruhan luas. - Wilayah dengan ketinggian 100-500 m dpl, meliputi wilayah seluas 64.215,89 Ha atau mencakup 55,82% dari keseluruhan luas. - Wilayah dengan ketinggian 500-1.000 m dpl, meliputi wilayah seluas 9.479,38 Ha atau mencakup 7,67% dari keseluruhan luas. - Wilayah dengan ketinggian 1.000 m dpl, meliputi wilayah seluas 3.474,24 Ha atau mencakup 3,02% dari keseluruhan luas. Kemiringan Tanah Kemiringan tanah dapat dinyatakan dalam bentuk prosentase (%). Pernyataan untuk setiap 1% kemiringan tanah (kelerengan) berarti terdapat perbedaan tinggi sebesar 1 meter dari dua tempat berjarak 100 meter. Tabel 2 Luas Lahan Berdasarkan Kemiringan Tanah di Kabupaten Tulungagung Tahun 2011 No.
Wilayah
Kelerengan (%)
Luasan (Hektar)
Persentase Total
I
Datar
0–2
46.971,24
40,8
II
Datar – landai
2–8
5.637,01
4,9
III
Landai – berombak
8 – 15
8.317,46
7,2
IV
Berombak – bergelombang lemah
15 – 25
15.875,66
13,8
V
Bergelombang lemah – kuat
25 – 40
22.985,19
19,98
VI
Bergelombang kuat
> 40
15.254,44
13,26
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Dari data tersebut terlihat bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Tulungagung termasuk dalam kelas lereng datar (40,8%)
D. Geologi Formasi geologi (jenis tanah) yang dijumpai di wilayah Kabupaten Tulungagung secara garis besar tersusun atas endapan liat dan pasir, tuf vulkan intermediate, serta batu kapur dan napal. Untuk tekstur tanah sendiri, wilayah Kabupaten Tulungagung dapat di bagi menjadi 3 golongan, yaitu: a.Tekstur tanah halus; meliputi wilayah seluas 43.081,08 Ha atau 40,81% dari luas Kabupaten Tulungagung. Golongan ini terdapat di Kecamatan Sendang, Ngantru, Pucanglaban, Pakel, Bandung, Campurdarat dan Besuki. b.Tekstur tanah sedang; meliputi luas wilayah 27.425,79 Ha atau 25,98% dari luas wilayah Kabupaten Tulungagung. Golongan ini terdapat di hampir semua kecamatan, kecuali Kecamatan Rejotangan. c. Tekstur tanah kasar; meliputi wilayah seluas 35.100,36 Ha atau 33,25% dari luas wilayah Kabupaten Tulungagung. Golongan ini terdapat di Kecamatan Pucanglaban. Perlu diketahui bahwa tekstur tanah yang ada tersebut, berpengaruh besar terhadap sistem pengolahan tanah dan pertumbuhan tanaman. Tekstur tanah ini ditentukan oleh perbandingan partikel pasir, debu dan liat. Sementara, untuk jenis tanahnya sendiri, di Kabupaten Tulungagung juga memiliki banyak ragam. Secara detil diuraikan sebagai berikut. 1. Alluvial coklat tua; terdapat di wilayah Kecamatan Bandung dan Kecamatan Besuki. 2. Alluvial coklat tua kelabuan; terdapat di wilayah Kecamatan Besuki, Pakel, Campurdarat, Tulungagung, Boyolangu, Pucanglaban dan Kalidawir.
03
3. Assosiasi alluvial kelabu dan alluvialm coklat kelabuan; terdapat di Kecamatan Besuki, Bandung, Pakel, Campurdarat, Gondang, Boyolangu, Tulungagung, Kedungwaru, Ngantru, Sumbergempol, Kalidawir, dan Ngunut. 4. Litosol; terdapat di wilayah Kecamatan Bandung, Besuki, Tanggunggunung, Boyolangu, dan Kalidawir. 5. Litosol Mediteran dan Resina; terdapat di Kecamatan Besuki, Tanggunggunung, Sumbergempol, Pucanglaban dan Rejotangan. 6. Regosol coklat kelabuan; terdapat di Kecamatan Ngunut, Pucanglaban, dan Rejotangan. 7. Mediteran coklat kemerahan; terdapat di Kecamatan Gondang, Kauman, Karangrejo, Pagerwojo dan Sendang. 8. Litosol coklat kemeran; terdapat di Kecamatan Pagerwojo dan Kecamatan Sendang. 9. Andosol; terdapat di Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo. Untuk memudahkan pemahaman, berikut adalah tabel jenis dan tekstur tanah di masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung sebagaimana terurai di atas.
4
Sungai Lembu Peteng
E. Hidrologi Tabel 3 Jenis Tanah di Wilayah Kabupaten Tulungagung Tahun 2010 No.
Kecamatan
1
Jenis Tanah
Tekstur Tanah
Alv
Lts
Rgs
Mdt
Ads
Tulungagung
√
-
-
-
-
-
√
-
2
Boyolangu
√
√
-
-
-
-
√
-
3
Kedungwaru
√
-
-
-
-
-
√
-
4
Ngantru
√
-
-
-
-
√
√
-
5
Kalidawir
√
√
-
-
-
-
√
-
6
Pucanglaban
-
√
√
-
-
√
√
√
7
Rejotangan
√
√
√
-
-
-
-
-
8
Sumbergempol
√
√
-
-
-
-
√
-
9
Ngunut
√
-
√
-
-
-
√
-
10
Besuki
√
√
-
-
-
√
√
-
11
Bandung
√
√
-
-
-
√
√
-
12
Pakel
√
-
-
-
-
√
√
-
13
Campurdarat
-
-
-
-
-
√
√
-
14
Tanggunggunung
√
√
-
-
-
-
√
-
DAS Brantas di Kabupaten Tulungagung dapat dibedakan :
15
Gondang
-
-
-
√
-
-
√
-
- SUB DAS NGROWO – NGASINAN
16
Kauman
-
-
-
√
-
-
√
-
17
Karangrejo
-
-
-
√
-
-
√
-
18
Sendang
-
-
-
√
√
√
√
-
19
Pagerwojo
-
-
-
-
√
√
√
-
Rgs=
Regosol
Keterangan :
04
Halus Sedang Kasar
Di wilayah Kabupaten Tulungagung terdapat beberapa sungai yang memiliki aliran sepanjang tahun. Beberapa sungai tersebut memiliki daerah pengaliran sungai yang cukup luas dan membentuk suatu daerah aliran sungai (DAS), Kabupaten Tulungagung termasuk dalam DAS Brantas yaitu dimana terdapat sungai - sungai kecil yang bermuara di Kali Brantas. Selain dialiri oleh sungai sungai tersebut diatas keadaan hidrologi Kabupaten Tulungagung juga ditentukan oleh adanya waduk, dam, mata air, pompa air dan sumur bor. Air permukaan merupakan air tawar yang terdapat pada sungai, saluran, danau/telaga, rawa, empang dan sebagainya. Secara garis besar DAS di Kabupaten Tulungagung yaitu :
Alv =
Alluvial
Lts =
Litosol
Mdt =
Mediteran
Ads=
Andosol
1. DAS BRANTAS
Sub DAS ini menempati bagian tengah Kabupaten Tulungagung dengan pola aliran sungai yaitu Sungai Ngrowo / Parit Agung / Parit Raya sebagai sungai orde I beserta anak percabangan sungainya baik sebagai percabangan sungai Orde II, Orde III dan Orde IV. Anak-anak percabangan sungai tersebut antara lain: Sungai Kalidawir, Sungai Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Ngasinan, Sungai Song, Sungai Klantur, Sungai Babaan, Sungai Wudu, Sungai Gondang, Sungai Bajalpicisan, Sungai Keboireng dan lain sebagainya. Sub DAS ini menempati bagian Utara Kabupaten Tulungagung dengan pola aliran sungai utama yaitu Sungai Brantas sebagai Sungai Orde I beserta anakanak percabangannya sebagai Orde II, Orde III dan seterusnya. Anak-anak percabangan sungai yang dimaksud antara lain: Sungai Catut, Sungai Boto dan lain sebagainya.
empati kawasan perbukitan/pegunungan dan lereng Tenggara Gunung Wilis. Kawasan ini mempunyai peranan embung/bendung, waduk, tandon air dan lain sebagainya. Sedangkan pada bagian daerah hilir, secara umum menempati daerah dataran rendah/daerah muara sungai yang merupakan daerah pemanfaatan dan penataan air oleh aktivitas kegiatan manusia. Potensi air di sini sangat besar peranannya dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan/keperluan irigasi, penyediaan air baku untuk minum, industri, perikanan dan lain sebagainya. Disamping pemanfaatan tersebut dalam rangka penataan air banyak dilaksanakan program/kegiatan pembangunan seperti pengembangan jaringan irigasi, pekerjaan normalisasi saluran, pembuatan tanggul sungai, pembuatan pelengsengan dan lain sebagainya.
2. DAS DLODO-GEDANGAN
f. Klimatologi
- SUB DAS LAHAR
Sub DAS ini di Kabupaten Tulungagung menempati bagian Selatan, secara umum bentuk morfologinya miring. Sistem Selatan dengan pola pengaliran maupun pengeringan sungainya mengalir dan bermuara di Samudera Indonesia / Hindia. Sungai-sungai yang dimaksud antara lain: Sungai Dlodo, Sungai Kerecek, Sungai Ngelo, Sungai Urang, Sungai Molang, dan lain sebagainya. Berdasarkan batas sistem penyebarannya berbeda antara No. batas administrasi Kabupaten 1. Tulungagung dengan batas penyebaran daerah tangkapan 2. (Catchment area) air hujannya 3. pada sistem Sub DAS yang ada. 4. Khususnya pada 2 Sub DAS yai5. tu pada sistem Sub DAS Ngrowo – Ngasinan ekosistemnya yang 6. mempengaruhi mencakup 3 7. wilayah Kabupaten yaitu Tulun8. gagung, Trenggalek dan Pono9. rogo. Sedang pada Sistem Sub DAS lahar pengaruh ekosistem10. nya mencakup 3 wilayah Kabu11. paten yaitu Tulungagung, Blitar 12. dan Kediri. Berdasarkan kenam13. pakan karakteristik fisiknya pada Sistem DAS – Sub DAS di Ka14. bupaten Tulungagung, secara 15. umum dapat dibedakan menjadi 16. daerah bagian hulu dan daerah 17. bagian hilir. Daerah bagian hulu 18. di Kabupaten Tulungagung men-
Tipe iklim Kabupaten Tulungagung secara umum termasuk tipe AW, yang merupakan iklim hujan tropis bermusim. Tipe hujan dicirikan oleh turunnya hujan bermusim (bulan Nopember sampai April), dan adanya musim kemarau pada bulan Mei sampai Oktober. Suhu rata-rata mencapai 27 C dengan suhu terendah 24 C dan suhu tertinggi 30 C. Kelembaban udara berkisar antara 74-77% dan curah hujan tahunan rata-rata berkisar 2.155 – 3.292 mm.
Tabel 4 Curah Hujan Menurut Kecamatan dan Bulan Tahun 2011 (mm) Jan
Peb
Mar
Apr Mei
Juni Juli Agt Sep Okt Nop Des
Besuki
468
247
70
99
322
21
6
4
2
17 281
231
147
Bandung
292
178
84
94
132
6
5
3
-
4
162
274
103
Pakel
376
180
263
257 107
5
-
-
-
-
148
127
122
Campurdarat
376
180
263
257 107
5
-
-
-
-
148
127
122
Tanggunggunung 363
139
186
106 252
12
21
5
6
5
222
185
125
Kalidawir
347
236
281
157 104
11
-
-
-
-
176
140
121
Pucanglaban
347
236
281
157 104
11
-
-
-
-
176
140
121
Rejotangan
262
268
235
177 111
36
-
-
-
-
198
224
126
Ngunut
257
156
208
63
-
-
-
-
-
156
117
90
Sumbergempol
377
297
241
156 221
55
5
-
-
4
299
413
172
Boyolangu
490
302
260
215 134
19
-
-
1
-
197
113
144
Tulungagung
377
297
241
156 221
55
5
-
-
4
196
181
144
Kedungwaru
377
297
241
156 221
55
5
-
-
4
299
413
172
Ngantru
210
232
214
77
3
-
-
-
31 81
145
95
Karangrejo
272
241
284
240 169
42
-
-
-
93 151
248
145
Kauman
413
349
248
106 144
8
-
-
-
-
370
155
149
Gondang
397
311
213
149 131
13
-
-
-
-
334
116
139
Pagerwojo
385
221
268
82
-
-
-
-
21 215
497
158
397
278
385
241 398
55
-
-
-
75 206
489
210
19. Sendang
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Rata-rata per bln
Kecamatan
122
144
203
05
G. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Tulungagung dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut : Prosentase Penggunaan Lahan di Kabupaten Tulungagung - Tanah Kosong 1.40 % - Kampung Teratu 15.32 % - Dikampung Tidak Teratur 1,39 - Perumahan 0,09 % - Taman/Hutan Kota 0,01 % - Hutan Belukar 0,76% - Hutan Lebat 9,32% - Hutan Sejenis 17,25% - Pd. Rumput/Semak/Sebana0,20% - Perkebunan Rakyat 0,01% - Perkebunan Besar/Swasta 3,51% - Kebun Campur 4,32% - Kuburan 0,03% - Industri Pertanian0,01% - Pertambangan0,12% - Sawah Irigasi 16,03% - Sawah Non Irigasi 8,29% - Tegalan18,32%
II. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH Kawasan Lindung A. KAWASAN PERLINDUNGAN BAWAHANNYA POTENSI : - Kawasan yang memberi perlindungan bawahannya saat ini berupa hutan lindung yang luasnya mencapai 6% dari keseluruhan total luas lahan di Kabupaten Tulungagung.
PROSPEK PENGEMBANGAN :
06
4
Air Tetjun Lawean
- Kawasan hutan lindung yang seharusnya mempunyai fungsi lindung tetapi saat ini digunakan untuk budidaya terdapat prospek pengembangan untuk kawasan budidaya tetapi memiliki fungsi lindung seperti perkebunan tanaman tegakan tinggi, tanaman tahunan yang secara fisik juga memiliki fungsi lindung. - Peningkatan nilai manfaat hutan lindung dengan mengambil hasil sampingan non kayu disertai partisipasi masyarakat, seperti pemanfaatan hutan lindung untuk kegiatan pariwisata (eco tourism). Dengan adanya kegiatan yang berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat, maka masyarakat akan berusaha melestarikan keberadaan kawasan lindung yang ada di sekitarnya. - Peningkatan peran serta masyarakat dalam program hutan kemasyarakatan melalui berbagai program kerjasama.
B. KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT POTENSI: - Sebagian besar kawasan perlindungan setempat di Kabupaten Tulungagung masih cukup terpelihara dan dimanfaatkan dengan baik, seperti kawasan sempadan pantai di pantai Popoh, daerah sekitar DAS Brantas dan DAS Gedangan-Dlodo, kawasan sekitar mata air di UPTD Gondang, Karangrejo, Kalidawir, Bandung. - Kawasan perlindungan setempat seperti sempadan sungai dan kawasan waduk dapat digunakan dimanfaatkan untuk memenuhi kepentingan akan air baku di wilayah Kabupaten Tulungagung. - Kawasan perlindungan setempat dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata dan pusat pertumbuhan wilayah seperti kawasan Sidem, Sine dan Brumbun yang merupakan permukiman nelayan yang telah ditata dan diatur dengan baik dan kawasan sekitar Pantai Popoh yang terdapat Tempat Pelelangan Ikan.
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
bebas bencana di kawasan kaki Gunung Wilis dan pesisir pantai selatan Kabupaten Tulungagung sebagai kawasan budidaya dan permukiman penduduk. - Menentukan/ membangun lokasi penampungan sementara untuk melindungi para korban bencana seperti bencana gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan kemungkinan terjadinya letusan gunung berapi. - Mengendalikan secara ketat penebangan hutan secara liar terutama di Kecamatan Sendang dan Pagerwojo yang menimbulkan tanah longsor dan dan banjir akibat penambangan batu liar melalui mekanisme insentif dan disinsentif bagi masyarakat.
Kawasan Budidaya
Hutan Kota
4
A. KAWASAN HUTAN PRODUKSI POTENSI
PROSPEK PENGEMBANGAN : - Menetapkan peraturan tentang pengelolaan sempadan di kawasan perlindungan setempat sehingga dapat difungsikan dan dikelola secara optimal. - Peningkatan manfaat kawasan perlindungan setempat yang berupa sempadan sungai, kawasan sekitar waduk, dan kawasan sekitar mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan irigasi secara berkelanjutan. - Peningkatan manfaat kawasan perlindungan pantai sebagai kawasan pariwisata dan kegiatan perikanan laut untuk meningkatkan perekonomian wilayah.
C. KAWASAN RAWAN BENCANA ALAM POTENSI : Terjadinya bencana alam di Kabupaten Tulungagung akan mendorong pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan daya dukung lahan dan kelestarian lingkungan hidup.
PROSPEK PENGEMBANGAN - Menetapkan peraturan tentang zona Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
- Luas hutan produksi di Kabupaten Tulungangung sekitar 29,88 % dari keseluruhan luas wilayah yang hasilnya dapat diolah untuk meningkatkan nilai ekonomi. - Hasil produksi hutan yang berupa kayu jati dan hutan pinus mengalami peningkatan harga jual tiap tahun dan dapat menjadi komoditi unggulan berupa kayu gelondongan atau hasil kerajinan yang dapat dipasarkan.
PROSPEK PENGEMBANGAN - Hutan produksi di Kabupaten Tulungagung dapat dikembangkan melalui program hutan kemasyarakatan untuk mengurangi penebangan liar dan terjadinya kerusakan hutan. - Mengoptimalkan peran pemerintah untuk menindak para pelaku penebangan liar dan mendorong masyarakat untuk melakukan reboisasi dan penanaman kembali terhadap kawasan hutan yang telah dieksploitasi hasil hutannya. - Memberlakukan aturan tentang sistem tebang pilih untuk mengoptimalkan hasil produksi sekaligus melindungi hutan dari kerusakan akibat penebangan secara liar. - Menyediakan sarana dan prasarana untuk mengolah hasil produksi hutan sehingga memiliki nilai jual yang tinggi dan meningkatkan perekonomian daerah.
B. KAWASAN HUTAN RAKYAT POTENSI : - Luas hutan rakyat sekitar 5,5 % dari luas wilayah Kabupaten Tulungagung. - Hasil produksi hutan rakyat berupa kayu jati, akasia, sengon, mahoni dan sebagainya dapat diolah menjadi kayu yang siap dipasarkan.
PROSPEK PENGEMBANGAN : - Mengoptimalkan peran masyarakat untuk menjaga fungsi hutan dari penebangan liar dan menjaga fungsi hutan dari alih fungsi lahan. - Melakukan reboisasi dan pengolahan lahan kritis menjadi lahan
07
produktif, selain untuk melindungi kawasan di bawahnya juga untuk meningkatkan hasil produksi hutan rakyat. - Memberlakukan aturan tentang sistem tebang pilih untuk mengoptimalkan hasil produksi sekaligus melindungi hutan dari kerusakan akibat penebangan secara liar. - Melakukan reklamasi dan rehabilitasi hutan terutama di Kecamatan Sendang dan Pagerwojo akibat kegiatan penambangan batu liar yang merusak fungsi hutan.
C. KAWASAN PERTANIAN POTENSI - Potensi pertanian di Kabupaten Tulungagung cukup besar yang terdiri dari lahan sawah dan tegalan dengan luas total sekitar 42,93% dari luas lahan di Kabupaten Tulungagung. Lahan sawah dan tegalan tersebar merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Tulungagung. - Hasil produksi pertanian di Kabupaten Tulungagung menunjukkan trend meningkat seperti produksi padi, sayuran, ubi kayu, kedelai dan jagung.
PROSPEK PENGEMBANGAN : - Mengadakan pembinaan secara terus-menerus melalui berbagai media penyuluhan dan percontohan kepada kelompok tani untuk meningkatkan produksi pertanian melalui penerapan teknologi. - Peningkatan ketrampilan masyarakat yang bertujuan untuk menjaga areal persawahan dari ancaman banjir, hama, kekeringan dan OPT (Organisme Perusak Tanaman) melalui penyuluhan lapangan. - Pembuatan sumur air tanah dalam lebih dari 100 meter di lokasi daerah rawan kekeringan seperti di Kecamatan Besuki, Pakel, Karangrejo, dan Campurdarat. - Pengembangan produksi pertanian dengan cara mempertahankan luasan sawah dan tegalan yang ada, misalnya melalui peningkatan pengelolaan DAS Brantas dan sumber air perdesaan bila terjadi pergeseran alih fungsi lahan sawah dan tegalan. - Pemberian bantuan kepada petani yang terkena bencana alam kekeringan maupun banjir berupa benih, pompa air, sumur pantek dan sebagainya. - Mengupayakan perluasan arel tanam (PAT) dan mengadakan evaluasi penggunaan lahan.
erti kelapa, teh, karet, tembakau dan tebu yang mempunyai nilai jual cukup tinggi. Komoditas unggulan ini dapat diolah dan diekspor.
PROSPEK PENGEMBANGAN : - Memberikan penyuluhan dalam penggunaan dan penerapan teknologi untuk meningkatkan hasil produksi masyarakat. - Memberikan kredit usaha untuk mengurangi beban petani dari keterpurukan akibat menurunnya harga komoditas dan bencana alam. - Mengoptimalkan instansi yang ada di bidang pertanian dan perkebunan untuk melakukan penelitian terhadap komoditi perkebunan agar dapat menghasilkan produk unggulan yang tahan terhadap berbagai macam hama dan penyakit. - Menyusun peraturan daerah dan mengoptimalkan KUD dan lembaga sejenis yang dapat melindungi petani dalam memasarkan hasil produksi perkebunan untuk meningkatkan pendapatan petani.
D. KAWASAN PERKEBUNAN POTENSI : - Luas kawasan perkebunan (perkebunan rakyat dan perkebunan besar) yang cukup besar yaitu sebesar 7,64 % dari total luas wilayah di Kabupaten Tulungagung. - Hasil produk perkebunan di Kabupaten Tulungagung memiliki beberapa komoditas unggulan sep-
08
Potensi Potensidan danProduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur
E. KAWASAN PETERNAKAN POTENSI : -
Kabupaten Tulungagung memiliki sumberdaya peternakan yang cukup besar dan tersebar di seluruh kecamatan seperti ternak sapi potong, sapi perah, kambing, domba, burung dara, ayam dan itik. - Adanya dukungan potensi lahan pertanian yang cukup potensial dalam penyediaan pakan ternak seperti komoditas jagung dan rumput pakan ternak. - Minat, sikap dan perilaku petani untuk beternak cukup tinggi.
PROSPEK PENGEMBANGAN : - Meningkatkan pemberdayaan terhadap petani ternak dan potensi peternakan yang ada untuk lebih meningkatkan hasil produksi ternak. - Memberikan penyuluhan terhadap pengolahan limbah ternak kepada masyarakat. - Pengembangan lembaga penelitian kesehatan hewan ternak dan inseminasi buatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk unggulan. - Pengolahan hasil peternakan yang mampu untuk segera dipasarkan dan berdaya saing tinggi.
F. KAWASAN PERIKANAN POTENSI : - Potensi produksi perikanan laut di Kabupaten Tulungagung sebesar kurang lebih 5.895 ton/tahun. - Terdapat penambahan jumlah armada dan ukuran perahu serta jenis alat tangkap yang dioperasikan. - Waduk Wonorejo dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan perairan umum untuk meningkatkan jumlah produksi ikan dan aneka kegiatan yang berkaitan dengan budidaya perikanan. - Terdapat lahan potensial yang dapat digunakan untuk memperluas areal budidaya ikan konsumsi dan ikan hias. - Produksi ikan hias di Kabupaten Tulungagung makin dikenal di wilayah lain seperti Jakarta, bahkan hingga ke luar negeri seperti Singapura, Taiwan, Eropa dan Australia. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
4
Potensi Ternak Ayam
PROSPEK PENGEMBANGAN : - Meningkatkan jumlah produksi ikan laut di Kabupaten Tulungagung dengan cara: - Pembangunan Rumpon Dalam - Pembangunan Terumbu Karang Buatan - Meningkatkan jumlah dan jenis alat tangkap, khususnya jarring - Meningkatkan kemampuan nelayan untuk mempermudah operasional penangkapan ikan dengan alat bantu GPS dan Fish Finder. - Peningkatan produksi ikan di perairan umum dengan cara : - Penebaran benih kembali (re-stocking) pada setiap sungai, telaga, rawa, dan waduk yang ada. - Pelaksanaan penyuluhan yang berkaitan dengan larangan menangkap ikan dengan menggunakan listrik, bahan beracun dan bahan peledak. - Meningkatkan penyuluhan agar terjadi peningkatan jumlah produksi ikan konsumsi melalui perbaikan mutu induk ikan, kesehatan ikan, pemberantasan penyakit, kelengkapan obatobatan yang bisa digunakan, dan membantu memperkenalkan mitra baru dalam berdagang. - Peningkatan mutu ikan hias dengan cara melaksanakan pembinaan secara berkesinambungan, mengadakan proyek penangkar bibit pertanian/ perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu ikan yang dihasilkan.
G. KAWASAN PERTAMBANGAN POTENSI : - Kabupaten Tulungagung kaya akan sumber daya mineral dengan potensi pertambangan berupa batu gamping dan batu marmer di Kecamatan Besuki dan Campurdarat, lempung/ anah liat di Kecamatan Ngunut dan Sumbergempol, pasir kali di Kecamatan Ngantru; pasir besi pada endapan pantai di Pantai Dlodo, Direng dan Pantai Sine, mangaan di Kecamatan Bandung; serta batubara di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki. - Sumber daya mineral berupa bahan tambang dapat meningkatkan pendapatan daerah dan lapangan pekerjaan di Kabupaten Tulungagung. - Penyebaran kawasan pertambangan yang banyak terdapat di
09
wilayah selatan Kabupaten Tulungagung dapat dikembangkan menjadi sentra produksi hasil tambang.
- Mensosialisasikan dan mendorong penerapan HAKI, Eco Labelling, SNI, ISO dan sebagainya.
PROSPEK PENGEMBANGAN : - Nilai ekonomi yang dihasilkan oleh kegiatan pertambangan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tulungagung. - Penetapan kebijakan yang mengatur kegiatan pertambangan terutama untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditumbulkan. - Pengembangan pertambangan terutama yang masih berupa penambangan informal menjadi formal melalui kemudahan prosedur perijinan sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. - Penyediaan sarana dan prasarana penunjang untuk meningkatkan produktivitas hasil pertambangan melalui kerjasama dengan pihak lain (swasta).
H. PERUNTUKAN INDUSTRI POTENSI : - Kegiatan industri di Kabupaten Tulungagung memiliki potensi yang cukup besar terutama industri pertambangan marmer yang cukup terkenal di Kabupaten Tulungagung. - Keberadaan IKKR (industri kecil dan kerajinan rumah tangga) yang potensial dalam menyerap tenaga kerja. - Hasil produksi pertanian (khususnya pertanian lahan kering) dan perkebunan yang cukup menjanjikan dapat dimanfaatkan untuk menjadi komoditas industry berbasis pertanian (agroindustri) yang dapat meningkatkan nilai tambah dan nilai jual hasil produksi pertanian dan perkebunan.
PROSPEK PENGEMBANGAN :
10
- Kabupaten Tulungagung memiliki banyak obyek wisata dan memiliki banyak kelebihan tersendiri seperti wisata pantai, pegunungan dan wisata budaya yang tidak kalah dengan obyek wisata terkenal lainnya di Indonesia. - Beberapa obyek wisata telah dikembangkan seperti obyek wisata pantai (Pantai Popoh), wisata bendungan (Waduk Wonorejo) dan taman wisata (Pemandian Srabah, Pesanggrahan Argowilis). - Akses menuju lokasi wisata pada beberapa tempat sudah dilayani oleh angkutan umum serta tersedia fasilitas penginapan bagi wisatawan. - Pengelolaan terhadap beberapa lokasi wisata sudah cukup baik sehingga membuat wisatawan terasa nyaman dan ingin kembali berkunjung.
PROSPEK PENGEMBANGAN : - Meningkatkan beberapa obyek wisata di Kabupaten Tulungagung untuk menjadi andalan tujuan wisata, minimal dalam lingkup Provinsi Jawa
4
- Menyederhanakan berbagai peraturan dan prosedur perijinan yang berada dalam kewenangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan sehingga mampu menekan praktik ekonomi biaya tinggi. - Peningkatan akses dan perluasan pasar ekspor dengan memfasilitasi eksportir maupun calon eksportir dalam hal informasi peluang pasar, mengikutsertakan dalam kegiatan pameran berskala Regional dan Nasional serta memfasilitasi mutu produk yang berpotensi ekspor. - Menguatkan fungsi kelembagaan perdagangan seperti perlindungan konsumen maupun kemetrologian, pengembangan jaringan pasar dan jaringan pemberdayaan pedagang kecil dan menengah dalam akses pasar dan manajemen. - Mewujudkan sistem informasi pasar dan teknologi. - Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan. - Memberikan bantuan modal dalam bentuk kemitraan maupun kredit UKM. - Mendorong industri kecil dan menengah untuk melakukan diversifikasi produk demi peningkatan daya saing, baik di pasar lokal, regional, nasional maupun internasional.
I. KAWASAN PARIWISATA POTENSI :
Pantai Coro yang mempesona
Potensi Po P ote ote tens nsi da ddan dan an P Pr Produk rrod odukk U od oduk Unggulan nggguulan nggu ng lan JJa la Jawa aw waa TTim Timur imur im imur ur Potensi Produk Unggulan Jawa Timur
Timur. - Membuat kegiatan yang spesifik pada obyek wisata di Kabupaten Tulungagung untuk dijadikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, seperti Malioboro di Yogyakarta. - Mengembangkan obyek wisata yang dikaitkan dengan pengembangan ekonomi lainnya melalui penyediaan prasarana dan utilitas. - Menyediakan fasilitas dan utilitas, terutama di obyek wisata prioritas, sesuai dengan kebutuhan wisatawan, karakter pengunjung, kondisi bentang alam dan arah pandang yang baik di lokasi tersebut. - Mengikutsertakan partisipasi pihak swasta dalam pengembangan obyek wisata melalui pengelolaan manajemen dan pelayanan obyek wisata secara profesional. - Membuat paket wisata operasional yang menarik dan terkait dengan wisata regional. - Pembenahan obyek wisata, peningkatan pelayanan wisata, serta pengembangan, pembangunan dan peningkatan kualitas prasarana menuju obyek wisata.
KAWASAN STRATEGIS POTENSI : - Terdapat kawasan strategis pertumbuhan ekonomi yaitu Kecamatan Tulungagung, Kawasan Perkotaan Koridor
Campurdarat-Pakel-Bandung, Kawasan Perkotaan Ngunut. - Kawasan yang perlu penanganan lebih lanjut secara ekonomi yakni kawasan tertinggal di Tulungagung bagian Utara (Kecamatan Sendang dan Pagerwojo) dan bagian Selatan (Kecamatan Pucanglaban dan Tanggunggunung). - Kawasan strategis wisata unggulan adalah kawasan wisata pantai di bagian selatan Kabupaten Tulungagung (terutama pantai Popoh di Kecamatan Besuki), Kawasan Waduk Wonorejo, dan Kawasan Wisata Argo Wilis. - Kawasan strategis fungsional meliputi Kawasan Perkotaan Tulungagung-Ngantru (Pusat Pemerintahan, Perkantoran, Perdagangan dan Jasa), Kawasan Perkotaan Boyolangu (kawasan fungsional pendidikan), Kawasan Perkotaan Koridor Gondang-Kauman-Karangrejo (kawasan fungsional perdagangan dan jasa di Kalangbret), serta kawasan pertambangan di wilayah Selatan di Kabupaten Tulungagung yaitu Kecamatan Pucanglaban, Kalidawir, Tanggunggunung, Campurdarat, Pakel, Bandung, dan Besuki.
PROSPEK PENGEMBANGAN : - Kawasan lindung yang terdapat di kawasan strategis dapat dikembangkan secara terintegrasi sehingga saling menguntungkan. - Melalui pengembangan sistem perdesaan dan perkotaan serta infrastruktur yang memadai akan dapat mengurangi kawasan tertinggal. - Mengoptimalkan kawasan strategis yang ada sebagai daya tarik investasi dengan dilengkapi sarana dan prasarana penunjang perekonomian agar dapat bersaing dengan kabupaten lain di sekitarnya.
KAWASAN PESISIR POTENSI : - Kawasan pesisir di Kabupaten Tulungagung ditinjau dari kondisi fisiknya sebagian besar merupakan kawasan dengan fungsi perlindungan (perlindungan sempadan pantai) dan rawan bencana alam (rawan tsunami). - Kawasan pesisir Kabupaten Tulungagung memiliki potensi pengembangan kegiatan ekonomi seperti potensi obyek wisata dan potensi perikanan tangkap. Sebagian besar dari potensi-potensi tersebut masih belum dikelola (kondisi alami). - Kawasan pesisir Kabupaten Tulungagung mempunyai potensi perikanan yang cukup besar dan sangat menunjang perikanan laut seperti adanya Tempat Pelelangan Ikan di Sidem, dekat Pantai Popoh, Kecamatan Besuki. TPI tersebut dikelola oleh KUD MINA KARYA yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan meningkatkan taraf hidup anggotanya.
PROSPEK PENGEMBANGAN : - Pemanfaatan kawasan lindung di kawasan pesisir Kabupaten Tulungagung untuk kegiatan lain yang tidak merusak/ mengganggu keseimbangan kelestarian lingkungan, yakni seperti pengembangan kegiatan wisata alam, kegiatan penelitian dan Potensi Potensi Po P otteennssidan dda dan anProduk P Pr Produk roodduk ukUnggulan U Unggulan nngggguula lanJawa JJa Jawa aw waaTimur TTimur iim muurr
11
wisata pendidikan sehingga selain memberikan manfaat ekonomi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kelestarian lingkungan terutama di kawasan pesisir yang cenderung rentan terhadap perubahan di wilayah darat maupun perairan. - Peningkatan pemanfaatan potensi di pesisir Kabupaten Tulungagung khususnya perikanan tangkap secara ramah lingkungan sehingga dapat mendorong keberlanjutan dalam jangka panjang. - Pemanfaatan potensi sumber daya alam dan pengembangan kegiatan potensial (wisata dan perikanan tangkap) di kawasan pesisir Kabupaten Tulungagung ini dapat dioptimalkan apabila dikembangkan akses menuju kawasan dan pembenahan saranaprasarana kawasan pesisir. - Kerjasama antara pemerintah dan ma-
syarakat setempat untuk pengembangan dan pengelolaan kawasan pesisir. - Perlu adanya peraturan daerah yang tegas dalam mengatur kelestarian ekosistem pantai dan zonasi wilayah pesisir Kabupaten Tulungagung. -Kawasan Pantai Popoh di Kecamatan Besuki sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan percontohan pengembangan wisata pantai dan pengembangan kegiatan perikanan.
III. WILAYAH RAWAN BENCANA Wilayah peka atau rawan bencana dan wilayah kritis di Kabupaten Tuluingagung khususnya untuk wilayah rawan banjir terjadi karena adanya wilayah yang mempunyai ketinggian diatas kurang dari 25 meter diatas permukaan air laut dengan kelerengan 2-15%, selain itu karena terdapatnya faktor pembatas alam berupa bentukbentuk batuan dalam tanah yang relatif sulit menyerap air (tanah clay). Berdasarkan keadaan tersebut diatas dapat diindikasikan beberapa kawasan yang juga mempunyai kecenderungan terjadinya erosi akibat dari penggerusan oleh air terutama air hujan dengan curah hujan yang lebat kecuali pada wilayah yang tidak terkena erosi. Berikut merupakan tabel kawasan rawan bencana yang ada di Kabupaten Tulungagung.
Tabel 5
4
12
Tebing di Mulyasari longsor
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Bencana Alam Banjir Di Kabupaten Tulungagung Tahun 2008
Gempa bumi berlaku setiap hari di bumi, tetapi umumnya berskala kecil, sehingga tidak menyebabkan kerusakan. Gempa bumi yang kuat mampu menyebabkan kerusakan dan kehilangan nyawa yang besar melalui beberapa cara termasuk retakkan pecah (fault rupture), getaran bumi (gegaran) banjir disebabkan oleh tsunami, lempengan pecah, berbagai jenis kerusakan muka bumi kekal seperti tanah runtuh, tanah lembik, dan kebakaran atau perlepasan bahan beracun. Kriteria kawasan rawan gempa menurut PP No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah kawasan yang berpotensi dan/atau pernah mengalami gempa bumi dengan skala VII sampai dengan XII Modified Mercally Intensity (MMI). Kabupaten Tulungagung memiliki potensi gempa MMI V hingga VII, dengan keterangan sebagai berikut :
ͺ
ȋ Ȍ
Potensidan danProduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur Potensi
13
Becana tanah longsor
Bencana alam lain yang sering terjadi di Kabupaten Tulungagungagung adalah tanah longsor dan angin puting beliung. Untuk lebih jelasnya mengenai wilayahwilayah yang pernah terkena dampak bencana tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
t
Wilayah di Kabupaten Tulungagung Yang Pernah Terkena Dampak Bencana
IV. DEMOGRAFI Penduduk Kabupaten Tulungagung menurut hasil registrasi penduduk akhir tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen dibanding akhir tahun 2010, yaitu dari 1.037.369 jiwa menjadi 1.043.385 jiwa di tahun 2011, yang terbagi atas laki-laki 521.247 jiwa dan perempuan 522.138 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 988 jiwa/km2. Memang belum terjadi pemerataan penduduk di Kabupaten Tulungagung. Hal ini bisa dilihat adanya kesenjangan tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan. Di satu sisi ada yang tingkat kepadatannya di atas 5.000 jiwa/ km2 namun di sisi lain ada yang kurang dari 500 jiwa/km2.
14
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Tabel 10 Penduduk Kabupaten Tulungagung Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2011 No.
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
Besuki
18.355
18.229
36.585
2.
Bandung
24.706
23.481
48.187
3.
Pakel
26.019
26.064
52.083
4.
Campurdarat
27.917
27.283
55.200
5.
Tanggunggunung
12.567
12.815
25.382
6.
Kalidawir
34.630
34.704
69.333
7.
Pucanglaban
12.904
13.580
26.485
8.
Rejotangan
37.589
37.523
75.111
9.
Ngunut
38.792
39.600
10.
Sumbergempol
32.739
11.
Boyolangu
12.
V. POTENSI UNGGULAN Potensi produk unggulan yang ada di Kabupaten Tulungagung berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan dapat dikelompokkan berdasarkan jenis usaha sebagai berikut :
Tabel 11 Produk Unggulan di Kabupaten Tulungagung No Jenis Usaha
Jumlah Jumlah Kec. KK
Perikanan (lele, gurami, hias)
13
647
78.391
2.
17
363
32.705
65.444
3.
3
672
37.936
37.224
75.160
5
50
Tulungagung
34.010
34.949
68.958
13.
Kedungwaru
43.683
42.556
86.239
Ternak ayam petelor dan itik Ternak sapi perah Ternak sapi potong Ternak kambing
5
14
14.
Ngantru
27.777
27.181
54.958
6.
5
61
15.
Karangrejo
19.692
20.278
39.970
7.
4
22
16.
Kauman
25.529
26.329
51.859
17.
Gondang
27.910
28.142
56.053
8.
Pande besi dan logam Peralatan rumah tangga (hanger, peralatan dapur) Batik
1
3
18.
Pagerwojo
15.177
15.421
30.598
9.
Konveksi
9
273
19.
Sendang
23.315
24.074
47.389
12
1.092
Jumlah Total
521.247
522.138
1.043.385
10. Kerajinan bambu dan anyaman (irik, kere, tompo, besek, tampah, sangkar ayam) 11. Tusuk sate
1
1
12. Mebel
12
103
13. Kerajinan (keset, topi, tas, sapu)
9
68
5.
Pande Besi
t
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
4.
t
1.
Kerajinan Batik
Jumlah Tenaga Kerja L : 1.272 P : 420
Kapasitas Usaha
L P L P L P L P L P L P
: : : : : : : : : : : :
3.522,36 ton/ th 1.756 ekor/th 770 77.205 kg/hr 490 1.669 69.789 liter/ 1.213 hr 95 236 ekor/th 14 38 194 ekor/th 4 428 22.003 38 buah/hr 180 2.459 kodi/hr 93
L P L P L P
: : : : : :
87 96 753 2.557 619 1.325
L P L P L P
: : : : : :
10 50 319 16 352 494
1.000 m/bln 7.371,2 kodi/hr 68.719 buah/bln
750 kg/hr 1.253 unit/bln 41.447 biji/hr
15
14. Marmer
3
192
15. Pembakaran gamping 16. Produksi genteng 17. Batu bata
3
29
5
98
3
100
18. Kerajinan cobek
1
21
19. Dolosit
2
10
20. Tepung Tapioka /ketela 21. Produksi tempe
3
22
13
160
22. Produksi tahu
10
183
23. Makanan ringan (geti, gipang, brondong, sale pisang, alen-alen, keripik pisang, keripik ketela, kerupuk ikan, kerupuk) 24. Kerupuk rambak
14
147
1
10
25. Kerupuk ikan
1
18
26. Abon tuna dan petis ikan 27. Ikan asap
1
2
1
77
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
L P L P L P L P
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
: : : : : : : :
1.403 322 288 29 268 152 278 189 24 1 86 18 15 20 195 257 321 234 299 609
24 15 45 95 45 164 227
70.614 unit/ bln 640 ton/bln
28. Ikan pindang
1
13
29. Jenang tradisional 30. Emping melinjo 31. Kacang goring
1
5
1
29
1
13
32. Tape singkong
5
26
4.002 kg/hr
33. Susu kedelai
2
5
42,3 kw/hr
34. Produksi jamu
8
24
7.259,5 kg/hr
35. Budidaya jamur
7
16
7.246 kg/hr
36. Belimbing
5
26
20.438 kg/hr
37. Buah durian
3
22
38. Buah duku
1
7
39. Buah rambutan
1
6
40. Penggilingan tebu/gula merah 41. Tralis
5
133
1
131
42. Las
5
20
43. Penggilingan padi
3
13
544.685 bh/ hr 207.085 bh/ hr 780 biji/hr
18.250 kg/th 118,5 kw/bln 1 ton/bln 25.616 kg/hr
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
29 136 19 9 24 1 19 44 32 27 27 27 27 38 48 19 139 83 23 21 10 2 4 3 1.082 83 583 10 155 1 37 7
11.250 kg/hr 790 kg/hr 896 kg/hr 49 kw/hr 3.040 kg/hr 171 kg/hr 675 liter/hr 285 kg/hr 835,8 ton/th 52 ton/th 31 kw/th 2,34 ton/th 2.251,33 kw/th 3.884 unit/bln 582 unit/bln 10.500 kg/hr
Berikut adalah produksi beberapa produk pertanian, peternakan, perikanan dan lainlain yang ada di Kabupaten Tulungagung tahun 2011.
Tabel 12 Produksi Padi Menurut Kecamatan dan Jenis Padi Tahun 2011
16
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Produksi Jagung Menurut Kecamatan dan Jenis Tanah Tahun 2011
Produksi Kacang Tanah Menurut Kecamatan dan Jenis Tanah Tahun 2011
Produksi Ketela Pohon Menurut Kecamatan dan Jenis Tanah Tahun 2011
Produksi Sayur-sayuran Menurut Jenis Sayuran dan Luas Serta Harga Tahun 2011
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
17
t
Ternak Kelinci
t
18
Ternak Puyuh
t
Potensi dan dan Produk Produk Unggulan Unggulan Jawa Jawa Timur Timur Potensi
Ayam Petelur
t
Potensidan danProduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur Potensi
Areal perkebunan kelapa tahun 2011 terdapat di Kecamatan Tanggunggunung seluas 362 Ha, Kecamatan Kalidawir seluas 312 Ha, dan Kecamatan Pucanglaban seluas 860 Ha. Perkebunan kapuk randu terdapat di Kecamatan Pucanglaban seluas 364 Ha. Perkebunan teh terdapat di Kecamatan Sendang seluas 114 Ha sedangkan kopi seluas 40 Ha. Areal perkebunan karet dan Nilam juga terdapat di Kecamatan Sendang seluas 472 Ha dan 40 Ha. Produksi kelapa mencapai 348 ton di Kecamatan Tanggunggunung, 318 ton di Kecamatan Kalidawir dan 532,6 ton di Kecamatan Pucanglaban. Produksi kapuk randu sebesar 80 ton di Kecamatan Pucanglaban. Produksi teh sebesar 0,18 ton, kopi sebesar 28,80 ton, dan karet sebesar 216 ton semuanya di Kecamatan Sendang.
19
Tabel 28 Produksi Tanaman perkebunan Besar Swata Menurut Komoditi dan Nilai tahun 2011
Tabel 29 Produksi Tanaman Hutan Rakyat Menurut Komoditi dan Nilai Tahun 2011
t
Daerah hutan lindung
t
20
Daerah hutan kota
Fungsi hutan dibedakan menjadi 4 (empat) macam yaitu hutan lindung, hutan produksi, hutan wisata dan hutan lainnya. Hutan lindung terdapat di Kecamatan Besuki seluas 200 Ha dan Kecamatan Tanggunggunung seluas 2.461 Ha. Hutan produksi terdapat di Kecamatan Besuki seluas 904 Ha, Kecamatan Campurdarat seluas 814 Ha, dan Kecamatan Tanggunggunung seluas 5.945 Ha. Hutan wisata terdapat di Kecamatan Besuki seluas 15 Ha. Sedangkan usaha reboisasi hutan seluas 140 Ha di Kecamatan Besuki, 26 Ha di Kecamatan Campurdarat, dan 265 Ha di Kecamatan Tanggunggunung. Luas tebangan kayu jati seluas 6 Ha sedangkan kayu rimba seluas 47 Ha di tahun 2011. Produksi kayu pertukangan jenis jati sebesar 53 m3 dan kayu rimba 964 m3. Produksi kayu bakar jenis kayu jati sebesar 2 m3 dan kayu rimba sebesar 13 m3. Produksi cengkeh basah 7 Kw dan kluwak sebesar 4 Kw. Nilai produksi kayu pertukangan jenis kayu jati tahun 2011 sebesar Rp. 146.965.500.000,00, kayu rimba Rp. 433.786.500.000,00. Untuk kayu bakar jenis kayu jati nilai produksinya Rp. 170.000.000,00 dan kayu rimba Rp. 1.000.000.000,00. Nilai produksi kelapa sebesar Rp. 1.300.000.000,00, cengkeh basah Rp. 13.040.000.000,00, dan kluwak sebesar Rp. 2.776.000.000,00.
Potensi Potensidan danProduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur