Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU POST PARTUM DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BP/RB/BKIA AGUSTINA KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNG Fransisca Popy Endang Purnawati, Erma Retnaningtyas STIKes Surya Mitra Husada Kediri ABSTRAK Salah satu permasalahan penting yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI Eksklusif karena rendahnya dukungan suami. Dukungan suami kepada ibu menyusui untuk memberikan ASI secara eksklusif masih rendah mengingat belum pahamnya suami tentang pentingnya ASI Eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan dukungan suami dengan motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. Desain penelitian ini adalah korelasi. Populasi yang diteliti adalah semua ibu post partum di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung berjumlah 37 orang, dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh sampel berjumlah 34 responden. Variabel independen dalam penilitian ini adalah dukungan suami dalam Pemberian ASI Eksklusif, sedangkan variabel dependennya adalah motivasi dalam pemberian ASI Eksklusif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan hasilnya dianalisa dengan menggunakan uji Spearman Rank. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden dukungan suami dalam kategori cukup yaitu 22 responden (64,71%). Motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi dalam kategori sedang yaitu 18 responden (52,94%). Hasil penelitian menunjukkan nilai p-value = 0,000 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada hubungan dukungan suami dengan motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. Diketahui nilai Correlation Coefficient = 0,783 yang berarti tingkat keeratan hubungan dalam kategori kuat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pemberian dukungan suami dengan motivasi untuk melaksakan pemberian ASI Eksklusif. Diharapkan bagi tempat penelitian untuk melaksanakan konseling ASI Eksklusif dengan melibatkan suami. Kata Kunci : Dukungan Suami, Motivasi, dan Asi Eksklusif ABSTRACT One of the important issues that caused the mother does not give exclusive breastfeeding due to less support of her husband. Husband’s supports to nursing mother for giving exclusive breastfeeding still low because they didn’t understand about the importance of exclusive breastfeeding. The Study objective was to determine the correlation between husband’s supports to post partum motivation for giving exclusive breastfeeding in BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Tulungagung.The study design was a correlation. Population were all postpartum mothers in BP / RB / BKIA Agustina Kedungwaru Tulungagung 37 people, using purposive sampling technique obtained sample was 34 respondents. The independent variable in this research is the husban’s support for giving Exclusive Breastfeeding, while the dependent variable is the motivation for giving exclusive breastfeeding. The instrument used was a questionnaire and the results were analyzed by using the Spearman Rank test.Research results shows that the majority of respondents has husband support in enough categories amount 22 respondents (64.71%). Post partum maternal motivation in giving exclusive breastfeeding is known that most of the respondents have average motivation amount 18 respondents (52.94%). The results show the value of p-value = 0.000 <α = 0.05 so H0 is rejected and H1 accepted means there is correlation between husband’s supports with post partum motivation for giving exclusive breastfeeding in BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Tulungagung. The value of Correlation Coefficient = 0.783, which means the level in the relationship in strong category. The results had been shown there is correlation between husband’s supports and motivation for giving exclusive breastfeeding. It is Expected to make counseling for giving exclusive breastfeeding and involving the husband in this event. Keywords: Husband’s Support, Motivation, and Exclusive Breastfeeding
98
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
PENDAHULUAN ASI Eksklusif merupakan pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim. Pemberian ASI secara Eksklusif diberikan dalam jangka waktu sampai 6 bulan. Menyusui sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi karena Air Susu Ibu (ASI) sebagai makanan alamiah adalah makanan yang terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu kepada anak yang baru dilahirkan. Manfaat ASI tidak perlu diragukan lagi karena ASI adalah makanan yang paling penting terutama pada bulanbulan pertama kehidupan (Roesli, 2008). Pemberian ASI Eksklusif seringkali tidak tercapai karena tidak sedikit orang tua yang beranggapan bahwa anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Mereka juga berfikir jika zaman dahulu sudah diberi makan pisang sejak umur beberapa hari, dan tidak ada masalah. Pandangan salah ini sering kali menekan ibu baru yang tidak memiliki pemahaman dan prinsip yang kuat (Cox, 2010). Menurut Hamasah (2010) Pemberian MP-ASI secara dini ini oleh ibu bayi tidak terlepas dari gencarnya promosi produsen makanan bayi yang belum mengindahkan ASI Eksklusif 6 bulan. Data WHO pada tahun 2011, Indonesia merupakan salah satu negara yang pencapaian pemberian ASI eksklusif dengan pencapaian terendah bersama dengan negaranegara Afrika dan Pasifik. Pencapaian ASI Eksklusif secara nasional pada tahun 2011, baru mencapai 37,11%. Sedangkan laporan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Propinsi Jawa Timur Tahun 2011 pencapaian ASI Eksklusif baru mencapai 42,37%. Berdasarkan data di Kabupaten Tulungagung diketahui bahwa cakupan bayi yang mendapat
ASI Eksklusif sebesar 30,72% (Dinkes Jatim, 2012) . Persalinan di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada tahun 2012 adalah 297 dengan jumlah ibu yang memberikan ASI Eksklusif adalah 67 ibu (22,56%). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 12 Maret 2013 pada 10 orang ibu di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung didapatkan ibu yang tidak menyusui sebanyak 7 ibu (70%) dikarenakan kurang mendapat dukungan dari suami dan 3 ibu (30%) karena mengalami penyulit laktasi. Permasalahan yang sering dijumpai pada pemberian ASI adalah ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif yang disebabkan oleh berbagai faktor. Secara umum, faktor tersebut dapat dibagi menjadi faktor internal yaitu terjadinya penyulit laktasi (puting lecet, mastitis, bendungan ASI ), ASI belum keluar dan kondisi ibu yang masih belum memungkinkan untuk memberikan ASI. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah budaya memberikan makanan kepada bayi dan tidak adanya dukungan dari keluarga kepada ibu untuk menyusui (Roesli, 2008). Salah satu permasalahan penting yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI Eksklusif karena rendahnya dukungan suami. Menurut Hendriati (2007), dukungan suami kepada ibu menyusui untuk memberikan ASI secara eksklusif masih rendah mengingat belum pahamnya suami tentang pentingnya ASI Eksklusif. Kebanyakan suami mendorong ibu untuk memberikan susu formula kepada anaknya agar anak cepat tumbuh besar. Selain itu suami beranggapan bahwa pemberian ASI secara eksklusif merepotkan khususnya bila ibu mengalami penyulit payudara misalnya saja terjadi puting lecet. Pada kondisi ini suami memiliki kecenderungan untuk menggantikan ASI dengan susu formula.
99
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
Upaya yang dapat ditempuh guna meningkatkan dukungan suami terhadap pemberian ASI Eksklusif adalah melalui pemberian penyuluhan kepada suami sejak pada masa kehamilan sehingga suami paham tentang manfaat ASI Eksklusif dan turut memotivasi ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif. Menurut Roesli (2008), peningkatan dukungan suami sangat penting untuk meningkatkan cakupan pelaksanaan ASI Eksklusif. Salah satu upaya yang sedang berjalan untuk meningkatkan dukungan suami dalam mendorong ibu menyusui melaksanakan ASI Eksklusif dilaksanakan melalui penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, khususnya pada pasal 13 yang menyatakan bahwa untuk mencapai pemanfaatan pemberian ASI Eksklusif secara optimal, Tenaga Kesehatan dan penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib memberikan informasi dan edukasi ASI Eksklusif kepada ibu dan/atau anggota Keluarga dari Bayi yang bersangkutan sejak pemeriksaan kehamilan sampai dengan periode pemberian ASI Eksklusif selesai. Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung”. Tujuan Umum Mengetahui hubungan dukungan suami dengan motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. METODE PENELITIAN Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian dimana variabel bebas dan variabel terikatnya diukur secara
bersamaan dan dilakukan sesaat atau sekali (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung yang berjumlah 37 responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian ibu post partum di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung yang berjumlah 34 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel sesuai dengan kriteria peneliti (Sugiyono, 2010). Hasil analisa data diuji menggunakan uji Spearman Rank . HASIL PENELITIAN Data Umum 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik responden berdasarkan usia ibu di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut :
Diagram 4.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ibu di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013
Berdasarkan diagram 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki usia 20 – 35 tahun yaitu 21 responden (62%). 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru
100
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
Kabupaten Tulungagung sebagai berikut :
adalah 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelahiran Anak Karakteristik responden berdasarkan kelahiran anak di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut :
Diagram 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013
Berdasarkan diagram 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan terakhir menengah (SMA) yaitu 18 responden (53%). 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut :
Diagram 4.4 Karakteristik responden berdasarkan kelahiran anak ibu di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013
Berdasarkan diagram 4.4 diketahui bahwa setengahnya responden sedang melakukan kelahiran anak ke 2 yaitu 17 responden (50%). Karakteristik Variabel 1. Dukungan Suami Kepada Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung Dukungan suami kepada ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut :
Diagram 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013
Berdasarkan diagram 4.3 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai Ibu rumah tangga yaitu 22 responden (65%).
Tabel 4.1 Dukungan Suami Kepada Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013 Dukungan No. Frekuensi Persentase Suami 1 Baik 12 35,29
101
2
Cukup
22
64,71
3
Kurang
0
0,00
Jumlah
34
100
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
> 35 tahun
Usia Ibu 20 <20 35 tahun tahun
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden dukungan suami dalam kategori cukup yaitu 22 responden (64,71%) dari total 34 responden. 2. Motivasi Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung Motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Motivasi Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013 No.
Motivasi
Frekuensi
Persentase
1
Kuat
16
47,06
2 3
Sedang Lemah
18 0
52,94 0,00
Jumlah
34
100
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden Motivasi Ibu dalam kategori sedang yaitu 18 responden (52,94%) dari total 34 responden.
Frek
5,9 %
% Frek
6 17,6 % 4 11,8 % 12 35,3 %
% Frek % Frek
Total
%
Total 10
23,5%
29,4%
8
14
23,5%
41,2%
6
10
17,6%
29,4%
22
34 100,0 %
64,7%
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa responden berusia <20 tahun dan 20-35 tahun dan dukungan suami berturut - turut dalam kategori cukup yaitu 8 responden (23,5%).
b. Hasil
tabulasi silang antara pendidikan ibu dengan dukungan suami
Tabel 4.4 Tabulasi Silang Pendidikan ibu dengan Dukungan Suami Kepada Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013 Dukungan Suami Baik
Pendidikan Ibu
A. Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan Variabel 1. Dukungan Suami
a. Hasil tabulasi silang antara usia ibu dengan dukungan suami Tabel 4.3 Tabulasi Silang usia ibu dengan Dukungan Suami Kepada Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013
Dukungan Suami Baik Cukup 2 8
Dasar (SD dan SMP) Menengah (SMA) Tinggi (Diploma/ Sarjana)
Frek % Frek % Frek % Frek
Total
%
6 17,6 % 5 14,7 % 1 2,9 % 12 35,3 %
Total
Cukup 13
1
19 55,9 % 13 38,2 % 2
2,9%
5,9%
22
34 100,0 %
38,2% 8 23,5%
64,7%
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa responden pendidikan dasar (SD, SMP) dan dukungan suami dalam kategori cukup yaitu 13 responden (38,2%).
102
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
c. Hasil
Anak ke 3
tabulasi silang antara pekerjaan ibu dengan dukungan suami
Frek
10
12
22
%
29,4 %
35,3%
64,7%
Frek
1
7
8
%
2,9 %
20,6%
23,5%
Wiraswasta
Frek
0
2
2
%
,0%
5,9%
5,9%
PNS/ POLR I/ TNI
Frek
1
1
2
%
2,9 %
2,9%
5,9%
22
34
64,7%
100,0%
%
tabulasi kelahiran anak dukungan suami
silang ibu
Frek
0
1
1
%
,0%
2,9%
2,9%
Frek
12
22
34
%
35,3 %
64,7%
100,0 %
Tabel 4.7 Tabulasi Silang usia ibu dengan Motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013 Motivasi dalam Pemberian ASI ekslusif
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Kelahiran Anak ibu dengan Dukungan Suami Kepada Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013 Cukup
Anak ke 1
Total
Baik Frek
5
8
13
%
14,7 %
23,5%
38,2%
Anak ke 2
Kelahiran Anak
8,8%
dengan motivasi ibu
antara dengan
Dukungan Suami
8,8%
a. Hasil tabulasi silang antara usia ibu
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa responden dengan pekerjaan Ibu rumah tangga dan dukungan suami dalam kategori cukup yaitu 12 responden (35,3%).
d. Hasil
,0%
Frek
7
10
17
%
20,6 %
29,4%
50,0%
103
Total
Kuat
Sedang
<20 th
Total
12 35,3 %
%
Frek
3
7
10
%
8,8%
20,6%
29,4%
20 -35 th
Frek
3
2. Motivasi Ibu
Frek
7
7
14
%
20,6%
20,6%
41,2%
Frek
6
4
10
%
17,6%
11,8%
29,4%
Frek
16
18
34
%
47,1%
52,9%
100,0%
> 35 th
Swasta
Pekerjaan Ibu
Ibu Rumah Tangga
Cukup
3
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa responden dengan kelahiran anak Ibu ke 2 dan dukungan suami dalam kategori cukup yaitu 10 responden (29,4%).
Total
Baik
0
Total
Usia Ibu
Dukungan Suami
Anak ke >3
Tabel 4.5 Tabulasi Silang Pekerjaan ibu dengan Dukungan Suami Kepada Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013
Frek
Total
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa responden berusia <20 tahun dan motivasi dalam kategori sedang yaitu 7 responden (20,6%), dan responden berusia 20 – 35 tahun dan motivasi dalam kategori kuat dan sedang berturut – turut yaitu 7 responden (20,6%). b. Hasil tabulasi silang antara pendidikan ibu dengan motivasi ibu
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
Total
26,5%
29,4%
55,9%
6
7
13
Frek
%
17,6%
20,6%
38,2%
Frek
1
1
2
%
2,9%
2,9%
5,9%
Frek
16
18
34
%
47,1%
52,9%
100,0 %
Total
9
22
%
38,2 %
26,5%
64,7%
Frek
2
6
8
%
5,9 %
17,6%
23,5%
Frek
0
2
2
W i Pekerjaan Ibu r a Ibu s Swasta Rumah w Tangga a s t a
Sedang
13
2
%
2,9 %
2,9%
5,9%
18
34 100,0 %
%
16 47,1 %
52,9%
Tabel 4.10 Tabulasi Silang Kelahiran Anak ibu dengan Motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013
Kelahiran Anak
Tabel 4.9 Tabulasi Silang Pekerjaan ibu dengan Motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013
Kuat
1
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa responden dengan pekerjaan Ibu rumah tangga dan motivasi dalam kategori kuat yaitu 13 responden (38,2%). d. Tabulasi silang antara kelahiran anak dengan motivasi ibu
tabulasi silang antara pekerjaan ibu dengan motivasi ibu
Frek
1
Frek
c. Hasil
Total
Frek
Total
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa responden dengan pendidikan Dasar (SD dan SMP) dan motivasi dalam kategori sedang yaitu 10 responden (29,4%).
Motivasi dalam Pemberian ASI ekslusif
5,9%
Motivasi dalam Pemberian ASI ekslusif Kuat Sedang
Total
Anak ke 1
%
5,9%
Frek
Anak ke 2
19
,0%
Frek
Anak ke 3
10
Frek
%
Frek
6 17,6 % 9 26,5 % 1
2
13 38,2 % 17 50,0 % 3
%
2,9%
5,9%
8,8%
Anak ke >3
9
Dasar (SD dan SMP)
Sedang
Menengah (SMA)
Kuat
Tinggi (Diploma/ Sarjana)
Pendidikan Ibu
Motivasi dalam Pemberian ASI ekslusif
PNS/ POLRI/ TNI
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Pendidikan ibu dengan Motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013
Frek
0
1
1
%
,0%
2,9%
2,9%
Frek
16 47,1 %
18
34 100,0 %
Total
%
%
%
7 20,6% 8 23,5%
52,9%
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa responden dengan kelahiran anak ke 2 dan motivasi dalam kategori kuat yaitu 9 responden (26,5%). B. Tabulasi Silang Antar Variabel 1. Hubungan Dukungan Suami Dengan Motivasi Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
104
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
Berdasarkan analisa data yang dilakukan diketahui bahwa hubungan dukungan suami dengan motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung dalam bentuk tabulasi silang sebagai berikut :
Baik Cukup
Dukungan Suami
Tabel 4.11
Hubungan Dukungan Suami Dengan Motivasi Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013
Frek % Frek % Frek
Total
%
Motivasi dalam Pemberian ASI ekslusif Kuat Sedang 12 0 35,3 ,0% % 4 18 11,8 % 16 47,1 %
Total 12 35,3% 22
52,9%
64,7%
18
34
52,9%
100,0%
Berdasarkan tabulasi silang pada tabel 4.11 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan suami dalam kategori cukup dan motivasi Ibu dalam kategori sedang, yaitu 18 responden (52,9). C. Analisa Data Uji Statistik Hubungan Dukungan Suami Dengan Motivasi Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada bulan Juni 2013 Berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa nilai probalitas signifikasi korelasi antar variabel (pvalue) = 0,000 kurang dari taraf signifikan (α) yang telah ditetapkan yaitu 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada hubungan dukungan suami dengan motivasi ibu
post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. Diketahui nilai Correlation Coefficient = 0,783 yang berarti tingkat keeratan hubungan dalam kategori kuat. PEMBAHASAN
A. Dukungan Suami Kepada Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung Dukungan suami kepada ibu post partum dalam pemberian asi eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung diketahui bahwa sebagian besar responden dukungan suami dalam kategori cukup yaitu 22 responden (64,71%) dari total 34 responden. Responden berusia kurang dari 20 tahun dan 20-35 tahun dan dukungan suami berturut - turut dalam kategori cukup yaitu 8 responden (23,5%). Permasalahan yang sering dijumpai pada pemberian ASI adalah ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif yang disebabkan oleh berbagai faktor. Secara umum, faktor tersebut dapat dibagi menjadi faktor internal yaitu terjadinya penyulit laktasi (puting lecet, mastitis, bendungan ASI ), ASI belum keluar dan kondisi ibu yang masih belum memungkinkan untuk memberikan ASI. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah budaya memberikan makanan kepada bayi dan tidak adanya dukungan dari keluarga kepada ibu untuk menyusui (Roesli, 2008). Salah satu permasalahan penting yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI Eksklusif karena rendahnya dukungan suami. Menurut Hendriati (2007), dukungan suami kepada ibu menyusui untuk memberikan ASI secara eksklusif masih rendah mengingat belum pahamnya suami tentang pentingnya ASI Eksklusif. Kebanyakan suami mendorong ibu
105
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
untuk memberikan susu formula kepada anaknya agar anak cepat tumbuh besar. Selain itu suami beranggapan bahwa pemberian ASI secara eksklusif merepotkan khususnya bila ibu mengalami penyulit payudara misalnya saja terjadi puting lecet. Pada kondisi ini suami memiliki kecenderungan untuk menggantikan ASI dengan susu formula. Kurang maksimalnya dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif disebabkan karena sebagian besar responden belum memahami pentingnya pemberian ASI secara eksklusif berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa jawaban responden terendah adalah untuk pertanyaan nomor 19 yaitu suami menempatkan pemberian ASI eksklusif hanya sebagai kepentingan istri bukan bayi dan seluruh keluarga. Kebanyakan suami beranggapan bahwa bayi tidak harus mengkonsumsi ASI saja, karena dianggap nutrisi yang diperoleh bayi tidak cukup. Kondisi ini menyebabkan responden dalam mendapatkan dukungan dari suami masih kurang maksimal, padahal dukungan suami sangat penting bagi ibu menyusui, mengingat pada masa awal ibu menyusui kondisi fisik maupun psikisnya masih belum optimal sehingga timbul kecenderungan responden memiliki ketergantungan pada suami untuk mengasuh bayinya. Pada posisi inilah yang kadang kala menyebabkan suami yang tidak memahami ASI Eksklusif cenderung mendorong ibu untuk memberikan makanan non ASI agar bayinya tidak rewel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang berusia muda cukup mendapat dukungan dari suami untuk memberikan ASI secara eksklusif. Hal ini disebabkan karena responden yang memiliki usia muda cenderung kurang maksimal dalam mempengaruhi suami agar mendukung proses pemberian ASI eksklusif karena masih dianggap terlalu muda maka
suami tidak mendengarkan pendapat dari istrinya. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa responden berusia <20 tahun dan 20-35 tahun dan dukungan suami dalam kategori cukup yaitu 8 responden (23,5%). Menurut Sobur (2005), usia seseorang mempengaruhi kematangan fisk dan psikisnya, dalam rentang kehidupan seseorang usia yang memiliki kondisi fisik dan psikis terbaik adalah pada usia 20 – 40 tahun. Pada usia 20 – 35 tahun maka responden cenderung memiliki kondisi fisik dan psikis yang baik pula, hal ini menyebabkan responden dalam menjalani kehamilannya tidak merepotkan orang lain khususnya suami sehingga suami merasa tidak direpotkan. Hal ini memberikan dampak pada meningkatnya dukungan suami terhadap kehamilan istrinya. Hasil tabulasi silang juga menunjukkan bahwa responden dengan pekerjaan Ibu rumah tangga dan dukungan suami dalam kategori cukup yaitu 12 responden (35,3%). Menurut Friedman (2008), posisi seeorang dalam keluarga mempengaruh perlakuan anggota keluarga yang lain terhadap anggota keluarga tersebut, semakin penting kedudukan seseorang dalam keluarga maka semakin mudah bagi seseorang untuk mendapatkan dukungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga sebuah kedudukan yang penting dalam keluarga sehingga perilaku anggota keluarga lainnya cenderung dapat memberikan dukungan secara positif kepada responden. Hal ini tidak terlepas dari pentingnya peran seorang ibu rumah tangga dalam keluarga sehingga suami ibu cenderung dapat merasakan apa yang dirasakan oleh ibu dan dapat memberikan sukungan kepada ibu dalam memberikan ASI Eksklusif. Skor jawaban terendah selain untuk pertanyaan nomor 19, juga
106
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
pertanyaan nomor 4 dan pertanyaan nomor 12. Pertanyaan nomor 4 tentang penambahan nutrisi bagi ibu menyusui yaitu dengan memberikan susu untuk ibu menyusui yang berarti suami kurang memprthatikan pentingnya penambahan nutrisi pada ibu menyusui, dan beranggapan bahwa konsumsi nutrisi pada saat menyusui adalah sama dengan pemenuhan nutrisi pada saat diluar waktu menyusui. Sedangkan untuk pertanyaan nomor 12 tentang suami memberikan motivasi kepada ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif. Kebanyakan ibu merasakan bahwa suami ibu kurang mendukung dalam pemberian ASI secara eksklusif karena dianggap merepotkan dan tidak praktis serta kegiatan ibu hanya dikhususkan untuk bayinya.
B. Motivasi Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung Motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagungdiketahui bahwa sebagian besar responden Motivasi Ibu dalam kategori sedang yaitu 18 responden (52,94%) dari total 34 responden. Responden dengan pendidikan Dasar (SD dan SMP) dan motivasi dalam kategori sedang yaitu 10 responden (29,4%). Pemberian ASI Eksklusif seringkali tidak tercapai karena tidak sedikit orang tua yang beranggapan bahwa anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Mereka juga berfikir jika zaman dahulu sudah diberi makan pisang sejak umur beberapa hari, dan tidak ada masalah. Pandangan salah ini sering kali menekan ibu baru yang tidak memiliki pemahaman dan prinsip yang kuat (Cox, 2010). Menurut Hamasah (2010) Pemberian MP-ASI secara dini ini oleh ibu bayi tidak terlepas dari gencarnya promosi produsen makanan bayi yang
belum mengindahkan ASI Eksklusif 6 bulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki motivasi sedang dalam pemberian ASI eksklusif. Hal ini disebabkan karena responden dalam pemberian ASI eksklusif masih beranggapan bahwa bayi sebenarnya membutuhkan makanan selain ASI sehingga pada saat bayi rewel karena ASI yang keluar masih sedikit mendorong munculnya rasa kasihan pada ibu menyusui sehingga ibu memberikan makanan atau minuman selain ASI. Permasalahan ini memberikan dampak pada terjadinya pemberian makanan non ASI, sehingga bayi terbiasa dengan makanan non ASI dan menjadi lebih sulit untuk disusui. Sebagai diagraman bayi yang terbiasa diberi susu formula dalam botol cenderung tidak lagi mau mengonsumsi ASI karena cairan yang keluar dari botol bisa lebih banyak dibandingkan dengan ASI. Dengan memiliki tingkat pendidikan SD atau SMP maka responden sulit untuk memahami informasi yang diterimanya sehingga responden cenderung kurang paham dengan pentingnya ASI Eksklusif menyebabkan responden memiliki persepsi yang tidak tepat terkait dengan pemberian ASI karena responden beranggapan bahwa anak yang sehat adalah anak yang makannya banyak, hal ini diwujudkan dengan pemberian makanan non ASI. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan Dasar (SD dan SMP) dan motivasi dalam kategori sedang yaitu 10 responden (29,4%). Menurut Notoatmodjo (2008), pendidikan membawa pengaruh pada perubahan kepribadian seseorang, semakin baik tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pula perilaku yang ditunjukkannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat pendidikan SD dan SMP sehingga
107
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
responden kurang dapat memahami pentingnya pelaksanaan pemberian ASI Eksklusif sehingga responden kurang termotivasi untuk melaksanakan pemerian ASI Eksklusif. Kondisi ini mendorong responden yang memiliki pendidikan rendah memiliki motivasi yang rendah pula dalam pemberian ASI Eksklusif. Tabulasi silang menunjukkan bahwa responden dengan kelahiran anak ke 2 dan motivasi dalam kategori kuat yaitu 9 responden (26,5%). Paritas memiliki mpengaruh positif pada pengalaman seseorang dalam menghadapi setiap permasalahan dalam kehamilan, persalinan dan nifas dilur itu paritasyang terlalu tinggi memberikan resiko tinggi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas (Prawirohardjo, 2006). Kebanyak responden yang anaknya adalah anak kedua termotivasi untuk memberikan ASI secara eksklusif, hal ini disebabkan karena responden dalam melaksanakan pemberian ASI terinspirasi oleh upaya pemberian ASI pada anak yang sebelumnya. Kegagalan dalam pemberian ASI secara eksklusif pada anak sebelumnya memberikan pengaruh pada kuatnya motivasi ibu untuk melaksanakan pemberian ASI secara eksklusif. Kuesioner penelitian menunjukkan bahwa nilai terendah adalah pada motivasi ekstrinsik tentang pemberian motivasi oleh suami, pada pertanyaan nomor 23 dan 25. Kondisi ini menunjukkan bahwa motivasi yang dimiliki oleh responden untuk memberikan ASI eksklusif yang paling rendah adalah yang berasal dari luar responden, berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa responden dalam melaksanakan pemberian ASI Eksklusif karena mendapatkan dorongan dari dalam diri sendiri dibandingkan dengan dorongan pihak luar termasuk suami.
C. Hubungan Dukungan Suami Dengan Motivasi Ibu Post Partum Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung Hasil penelitian menunjukkan nilai p-value = 0,000 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada hubungan dukungan suami dengan motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. Diketahui nilai Correlation Coefficient = 0,783 yang berarti tingkat keeratan hubungan dalam kategori kuat. Menurut Roesli (2008), peningkatan dukungan suami sangat penting untuk meningkatkan cakupan pelaksanaan ASI Eksklusif. Salah satu upaya yang sedang berjalan untuk meningkatkan dukungan suami dalam mendorong ibu menyusui melaksanakan ASI Eksklusif dilaksanakan melalui penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, khususnya pada pasal 13 yang menyatakan bahwa untuk mencapai pemanfaatan pemberian ASI Eksklusif secara optimal, dilaksanakan dengan memberikan informasi dan edukasi ASI Eksklusif kepada ibu dan/atau anggota Keluarga. Menurut Satimin (2008), dukungan suami memberikan dampak pada meningkatnya upaya yang dilakukan oleh ibu menyusui dalam memberikan ASI secara eksklusif sehingga dapat mendorong meningkatnya cakupan pemberian ASI secara eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pemberian dukungan suami dengan motivasi untuk melaksakan pemberian ASI Eksklusif, hal ini disebabkan karena posisi suami yang sebagai orang yang paling berpengaruh dalam keluarga menyebabkan semua keputusannya mempengaruhi tindakan yang dilakukan dalam keluarga, misalnya ada seorang ibu menyusui yang
108
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
kesulitan untuk menyusui karena suatu dan lain hal, maka suami akan memberikan dorongan kepada istrinya untuk memberikan makanan selain ASI. Peran suami yang sangat besar dalam keluarga sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh anggota keluarganya ketika dalam mengambil keputusan disertai dengan pemahaman yang tepat tentang permasalahan tersebut. Kebanyakan ibu menyusui sangat terpengaruh oleh dukungan oleh suami karena posisi suami sebagai kepala keluarga dan gantungan hidup cenderung mendorong rseponden untuk selalu patuh dengan keputusan suami. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dukungan suami kepada ibu post partum dalam pemberian asi eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung diketahui bahwa sebagian besar responden dukungan suami dalam kategori cukup yaitu 22 responden (64,71%) dari total 34 responden. 2. Motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif Di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagungdiketahui bahwa sebagian besar responden Motivasi Ibu dalam kategori sedang yaitu 18 responden (52,94%) dari total 34 responden. 3. Hasil penelitian menunjukkan nilai pvalue = 0,000 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada hubungan dukungan suami dengan motivasi ibu post partum dalam pemberian ASI eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. Diketahui nilai Correlation Coefficient = 0,783 yang berarti tingkat keeratan hubungan dalam kategori kuat.
Diharapkan dapat melaksanakan konseling ASI EKsklusif dengan melibatkan suami karena dukungan suami memiliki pengaruh terhadap motivasi ibu menyusui dalam pelaksanaan pemberian ASI. 2. Bagi Responden Diharapkan dapat memberikan dukungan kepada ibu menyusui secara penuh sehingga ibu menyusui memotivasi tinggi untuk memberikan ASI secara eksklusif. 3. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat mengembangkan penelitian terkait dengan ASI Ekslusif sehingga dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengambil kebijakan atau orang lain yag membtuhkannya. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini misalnya dengan meneliti faktor lainnya yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif sehingga dapat dijadikan sebagai masukan bagi pemegang kebijakan.
Saran 1. Bagi Tempat Penelitian
109
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2005. Psikologi Sosial. Jakarta : Rinneka Cipta Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. Cunningham, F. Gary. 2007. Obstetri William. Jakarta : EGC. Darwis, S.D. 2003. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Depkes RI, 2003. Pemberian Asi Ekslusif Pada Bayi di Indonesia. Jakarta. Depkes RI, 2005. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. Dinkes Jatim. 2012. Profil Kesehatan Privinsi Jawa timur Tahun 2011. Surabaya. Elly Riatiningsih. 2011. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri. Ganster, D.C., dkk. 2006. Role of Social Social Support in The Experience of Stress at Work. Journal of Applied Psycholog Hayuni, Sri. 2008. Hubungan Karakteristik Suami dengan Dukungan Dalam Pemberian ASI Esklusif. Malang : Poltekes Malang. Hendriati. 2007. Dukungan Suami Kepada Ibu Menyusui. Bandung: Universitas Padjajaran. Huliana, Mellyna. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta : Puspa Swara Irwanto. 2008. Psikologi Umum. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Kemalasari, Samirah. 2009. Pengaruh Karakteristik Istri Dan Partisipasi Suami Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Di Kecamatan Sitalasari Kota Pematangsiantar Tahun
2008. Universitas Sumatera Utara. Medan Mohibbin. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung : Penerbit Rosda Karya Nani Utami Adiningsih. 2004. Peran Ibu Mencerdaskan Anak. Dalam Keluarga Sehat Online: Suara Pembaruan [Online]. Tersedia: http://www.keluargasehat/ibu anak/20.com [06 februari 2007] Niven, Neil. 2008. PSikologi Kesehatan. Jakarta: EGC Notoatmodjo, 2005 Notoatmojo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika. Pertiwi, Aries Dian. 2004. Hubungan Karakteristik Ibu Dan Lama Pemberian Asi Eksklusif. Semarang : FKM Undip. Poerwodarminto, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Prawirohardjo, S. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP. Roesli, U. 2004. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta, Trubus Agri Widya. Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta, Trubus Agri Widya.
110
Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi Ibu Post Partum dalam Pemberian ASI Eksklusif di BP/RB/BKIA Agustina Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
Santrock,
J.W. 2004. Life-Span Development. New York : Mc.Graw Hill Sarafino 2007. Health psychology : biopsychosocial interaction. Fifth. Edition Sedarmayanti, 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju. Siregar, Arifin. 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. USU : Digital Library. Soe, Cox. 2010. Panduan Menyusui Bayi Anda. Jakarta :Elekmedia Komputindo Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Suherman. 2002. Penelitian Korelasional dan Komparasi dalam Kurikulum dan Pengajaran. Makalah. Bandung. Pasca Sarjana UPI Suririnah. 2004. Air Susu Ibu ASI Memberi Keuntungan Ganda Untuk Ibu dan Bayi. www.infoibu.com. tanggal akses: 05 Maret 2013 Taylor, Shelley. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta : Kencana Predana Media Veralls,S., 2004. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan, edisi 3. Jakarta Wahyuti, S. 2009. Peran Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Keluarahan Banaran Kota Kediri. Surabaya : FKM Universitas Airlangga. Widayatun, Tri, Rusmi. 2008. Ilmu Prilaku . Jakarta : Sagung Set
111