REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
KAMIS, 14 APRIL 2011
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8696 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM 13 April 2011
IHSG 3,734.41 ▲ 15.18 (0.41%) BISNIS-27 326.07 ▲ 1.04 (0.32%) Hang Seng 24,135.03 ▲ 158.66 (0.66%) KLSE 1,535.59 ▲ 9.67 (0.63%)
Nikkei 9,641.18 ▲ 85.92 (0.90%) STI 3,172.08 ▲ 34.08 (1.09%) DJIA*) 12,263.58 ▼ 117.53 (0.95%) FTSE*) 5,964.47 ▼ 88.97(1.47%)
*) Tanggal 12 April 2011
JBA-25 30.562,67
3.734,41 3.730,58 LQ45
BISNIS-27
667,76
668,60 326,07
326,84 7/4
8/4
KURS TENGAH VALAS
IHSG
11/4
12/4
13/4
Euro/Rp US$/Rp
13 April 2011
30.409,66
EUR 12,552.87 ▲ 69.91 (0.56%) GBP 14,102.46 ▼ 14.97 (0.11%) HKD 1,115.35 ▲ 0.37 (0.03%) JPY (100) 10,334.96 ▲ 22.48 (0.22%)
12.552,87
SGD 6,888.97 ▲ 2.39 (0.04%) USD 8,672.00 ▲ 6.00 (0.07%) AUD 9,060.15 ▲ 4.99 (0.06%) THB 287.73 ▲ 0.52 (0.18%)
12.378,28
8.654,00 8.672,00
7/4
8/4
11/4
12/4
13/4
Kurs Bea Masuk 11– 17 April 2011. Rp8.663,00/US$
KA bandara ditender ulang Nasib proyek MRT dijadwalkan tuntas hari ini OLEH BERLIANA ELISABETH S, IRSAD SATI & LINDA T. SILITONGA Bisnis Indonesia
BISNIS/RAHMATULLAH
PENDAPATAN TERBESAR: Presiden Direktur
PT Indosat Tbk Harry Sasongko menjawab pertanyaan saat berdiskusi dengan awak redaksi harian Bisnis Indonesia di Jakarta, Senin. Harry Sasongko mengatakan layanan yang bersifat mobile akan menjadi penyumbang pendapatan yang terbesar dari seluruh portofolio layanan seluler.
• Layanan mobilitas Hal. i3
NAVIGASI Dompet pemerintah: Lonjakan harga minyak mentah akan menguras dompet pemerintah negara-negara di Asia. (Hal. 3) Obligasi FIF: FIF berpotensi meningkatkan
nilai penerbitan obligasi XI/2011 menjadi Rp3 triliun. (Hal. 5)
TAJUK
W
apres meminta investor infrastruktur tak menunggu iklim investasi sempurna. Pernyataan ini penting, mengingat infrastruktur justru jadi salah satu syarat utama membentuk iklim investasi yang kondusif bagi bergulirnya sektor bisnis lain. (Hal. 11)
Ruang kantor: Penyerapan ruang perkantoran di kawasan Segitiga Emas Jakarta pada triwulan I/2011 mencapai 84%. (Hal. 7)
Pertumbuhan manufaktur: Pertumbuhan sektor manufaktur kuartal I 2011 ditaksir kurang dari 5% . (Hal. 8)
Transaksi step-up: Vallar Plc kemungkinan
melaksanakan transaksi step-up untuk memperbesar kepemilikan di Bumi Resources. (Hal. f1)
Harga karet: Harga karet melemah setelah
keluarnya pernyataan Toyota Motor Corporation. (Hal. f8)
Genjot layanan: Operator telekomunikasi
seluler semakin gencar memberdayakan infrastruktur jaringan broadband. (Hal. i3)
Proyek Kalibaru: PT Pelabuhan Indonesia II menyatakan tidak akan mengikuti tender proyek Pelabuhan Kalibaru (Hal. i4)
Revisi aturan: Penerbitan PP No.22/2011
terkait dengan asas cabotage menuai kritik. (Hal. i5)
Eceran:
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
JAKARTA: Proyek KA Bandara Soekarno— Hatta akan ditender pada semester II/2011, sementara nasib proyek MRT Jakarta tahap I Lebak Bulus—Bundaran HI dijadwalkan diputuskan hari ini.
Stasiun: Fatmawati—Cipete Raya—Haji Nawi—Blok A—Blok M—Sisingamangaraja—Senayan—Istora—Bendungan Hilir —SetiabudiBundaran HI Panjang lintasan: 15,2 km Biaya: 144 miliar yen Sumber pendanaan: JICA
Kota
ke Balaraja
Jalur 2 (extention) Bundaran HI—Kp Bandan
Jalur 2 J
PPerkiraan ki jalur 3
Bundaran HI ke Cikarang Dukuh Atas
Manggarai Mangg ggarai Dua proyek transportasi berbasis rel tersebut sebenarnya samasama merupakan pengembangan infrastruktur angkutan massal simbol ibu kota negara. Namun, kepastian kelanjutan kedua proyek tersebut ternyata berbeda. Proyek KA Bandara Soekarno— Hatta akan ditender pada semester II tahun ini dan diproyeksikan dapat beroperasi pada 2014. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan proyek pembangunan KA bandara jalur kereta api Manggarai– Bandara Soekarno Hatta ini termasuk satu dari dua proyek infrastruktur pemerintah di sektor transportasi yang siap tender untuk tahun ini. “Sebenarnya proyek yang kami tawarkan banyak termasuk proyek yang tidak ditawarkan secara terbuka. Kami maunya mana yang lebih cepat itu lebih baik, sehingga kami rencanakan untuk kereta api bandara ini, tender dibuka pada semester 2 tahun ini,” katanya di sela acara Indonesia International Infrastructure Conference & Exhibition (IIICE) 2011, kemarin. Desember tahun lalu, Kementerian Perhubungan memutuskan untuk menender diulang sekaligus menggugurkan tiga perusahaan yang saat itu sudah lolos prakualifikasi, yakni PT Railink (anak usaha PT Kereta Api dan PT Angkasa Pura II), China Harbour asal China, dan Mitsui asal Jepang. Bambang mengatakan proyek KA bandara tengah ditinjau ulang khususnya mengenai jalur yang akan dilewati. Studi kelayakannya diserahkan kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan menambahkan ada perubahan desain jalur KA bandara, di mana dalam desain awal, jalur kereta api bandara masih berada di atas tanah dan sebagian melayang. “Untuk saat ini, kami memutuskan agar jalur kereta api bandara
Jalur 1 Lebak Bulus—Bundaran HI
Profil proyek MRT & KA bandara di Jakarta
Stasiun: Bundaran HI—Sarinah—Monas—Sawah Besar—Mangga Besar—Glodok—Kota—Kampung Bandan Panjang lintasan: 7,2 km Estimasi biaya: Diperkirakan 1,5 kali lipat dari biaya rute Lebak Bulus—Bundaran HI. Sumber pendanaan: belum ditentukan. Namun, studi kelayakan didanai dari hibah JICA.
Jalur 3 Balaraja—Cikarang
Jalur 1
Panjang lintasan: 80-85 km Estimasi biaya : Belum ditentukan. Perkiraan awal US$3,54 miliar. Sumber pendanaan: Belum ditentukan tetapi studi kelayakan oleh JICA.
KA bandara Soekarno-Hatta
L b k Lebak Bulus
Stasiun: Manggarai–Dukuh Atas–Tanah Abang–Angke–Pluit–Bandara Panjang lintasan: Jalur layang ganda 33 km Investasi: Rp10 triliun dengan pola PPP (public private partnership). Waktu perjalanan: 30 menit dengan frekuensi KA setiap 15 menit. Jam operasional: 05.00–23.00 WIB BISNIS/MAHER/ADI PURDIYANTO
Sumber: Kemenhub, diolah
ini sepenuhnya jalur layang, tidak lagi di tanah,” tutur Tundjung. Tunjung mengungkapkan perubahan konsep jalur KA bandara menyebabkan biaya proyek membengkak dari semula Rp4,6 triliun menjadi Rp10 triliun. Proyek KA bandara yang menghubungkan stasiun KA Manggarai dan Bandara Soekarno—Hatta itu menggunakan pola PPP (public private partnership). Pihak swasta akan menanggung beban investasi sekitar 68%, sedangkan sisanya ditanggung pemerintah. Dana yang disiapkan sebesar Rp3,2 triliun akan dialokasikan untuk pembebasan lahan Rp1,5 triliun dan konstruksi Rp1,7 triliun.
Diputuskan hari ini Sementara itu, proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta tahap I masih terkatung-katung, karena Japan International Cooperation Agency (JICA) tidak kunjung merealisasikan komitmennya untuk mengucurkan dana Rp12,7 triliun atau sekitar 85% dari total nilai proyek sebesar Rp15 triliun. Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan pemerintah menyiapkan opsi menyerahkan proyek MRT Jakarta tahap I kepada BUMN. “Besok [hari ini] akan diadakan rapat untuk memutuskan apakah proyek MRT tetap ditangani pihak Jepang [JICA] atau oleh BUMN,” katanya di Istana Presiden kemarin.
Proyek MRT tahap I membutuhkan dana hingga Rp15 triliun dengan pinjaman Jepang sebesar Rp12,7 triliun, sedangkan sisanya dari APBN dan APBD DKI. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan enam BUMN siap mengambil alih proyek MRT Jakarta tahap I Lebak Bulus— Bundara HI, jika Jepang akhirnya tidak bisa melanjutkan komitmennya. Keenam BUMN yang menyatakan kesiapannya tersebut di antaranya PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk. “Kalau memang tidak ada yang meneruskan, BUMN siap melanjutkan dengan kerja sama beberapa pihak. Ada enam BUMN kita siapkan untuk kerja sama dengan DKI,” katanya tanpa menyebutkan dua nama BUMN lainnya. Menhub menambahkan sampai saat ini pemerintah cenderung untuk memutuskan BUMN dulu yang akan melakukan pelaksanaan proyek MRT tersebut. “Besok [hari ini] dari hasil rapat kita putuskan. Kita lihat siapa [BUMN] yang akan maju,” katanya mengomentari dua BUMN yang belum diungkapkan Menteri BUMN. Dia menilai keenam BUMN itu tidak akan menemui hambatan, karena bisa bekerja sama dengan sejumlah perbankan di dalam negeri sehinga diperoleh dana untuk proyek MRT. Mustafa membenarkan hal
itu. Menurutnya, enam BUMN tersebut bisa melakukan kerja sama konsorsium jika dinilai membutuhkan dana yang cukup besar. “Dananya bisa diperoleh dari sejumlah perbankan yang berminat mengucurkan uang ke sektor infrastruktur,” katanya. Ketika ditanyakan apakah soal dana besar tersebut tidak akan mengganjal BUMN dalam melaksanakan proyek MRT mengingat pihak Jepang belum juga merealisasikan komitmennya, Mustafa mengatakan hal itu merupakan persoalan mudah. “[Jepang] bukan karena faktor dana. Mungkin karena faktor keyakinan mereka saja. Pilihan, prioritas. Bagi kita, kalau memang tidak ada yang meneruskan, BUMN siap melanjutkan dengan kerja sama beberapa pihak,” katanya.
Lebih fleksibel Wamenhub mengungkapkan dalam pengembangan infrastuktur transportasi nasional, pemerintah akan memberikan fleksibilitas kepada swasta dalam pembangunan infrastruktur transportasi guna mengatasi kekurangan 43% dana investasi proyek transportasi sekitar. Bambang mengatakan pembangunan infrastruktur transportasi memerlukan dana Rp208,19 triliun untuk periode 2011-2014, namun pemerintah hanya mampu menganggarkan dana sebesar Rp119,7 trilun atau sekitar 57%.
Menurut dia, pemerintah akan melakukan beberapa langkah untuk menutupi kekurangan modal pembangunan sektor transportasi ini. Di antaranya dengan mencoba mempercepat investasi jika swasta ingin membangun sendiri untuk kepentingan sendiri, pemerintah akan memberikan lisensi. “Mereka tinggal ajukan ke pemerintah, nanti akan ditindaklanjuti, asal sesuai syarat,” katanya. Selanjutnya, untuk proyek kerja sama pemerintah dengan swasta dalam penyediaan infrastruktur, pemerintah akan lebih fleksibel, yakni tidak harus proyek yang ditawarkan pemerintah, swasta dapat mengajukan sendiri. Dalam hal regulasi yang masih menghambat investasi di sektor infrastruktur transportasi, Wamenhub mengatakan saat ini regulasi sudah jauh mencukupi, lebih bersahabat. “Jika dalam implementasinya ada masalah dengan regulasi, misalnya pembebasan lahan, karena undang-undangnya belum selesai, tak usah ragu, masuk saja dahulu untuk investasi. Dengan demikian akan dapat menjadi pemimpin pasar. Kalau menunggu UU rampung, nanti akan jadi pengikut saja. Jadi, investor saat ini mesti cemplungin kaki dulu, jangan tunggu UU rampung,” Wamenhub. (berliana.
[email protected]/
[email protected]/
[email protected])
Nasabah Mega laporkan kehilangan deposito OLEH HENDRI T. ASWORO & HERY TRIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Denny (45), merasa dirugikan oleh PT Bank Mega Tbk karena dana deposito yang disimpan sebesar Rp5 miliar berpindah ke rekening orang lain tanpa sepengetahuannya. Atas kejadian ini, Denny melaporkan satu teman dan dua karyawan Bank Mega Cabang Pembantu Kramat Raya, Jakarta Pusat ke polisi. Dia merasa ditipu karena deposito berjangka 3 bulan dicairkan oleh orang lain yang menyamar sebagai dirinya tanpa ada verifikasi. Kepada Bisnis, Denny mengungkapkan telah berusaha dengan berbagai cara agar uangnya bisa kembali. Namun, sejauh ini, belum mendapatkan respons yang memadai dari manajemen Bank Mega. “Saya menuntut tanggung jawab Bank Mega Capem Kramat
Raya, mengapa bisa mencairkan dana kepada orang yang tidak berhak, tanpa verifikasi. Kalaupun ini adalah usaha penipuan, mustahil tanpa kerja sama dari orang dalam,” tuturnya, kemarin. Kejadian ini sebenarnya berlangsung pada Desember 2008 saat Denny didatangi oleh seorang temannya bernama Frinaldi, yang mengaku memiliki akses kepada manajemen sejumlah bank besar yang bisa memberikan bunga deposito 13,5%. Frinaldi kemudian berhasil membujuk Denny menyimpan dana deposito. Melalui seorang staf, Denny menyetorkan cek Bank Permata bernomor 043187 senilai Rp5 miliar ke rekening penampung Bank Mega pada 5 Desember 2008. Bilyet deposito baru diterimanya 5 hari kemudian. Saat deposito jatuh tempo pada 10 Maret 2009, Denny mendatangi Bank Mega Capem Kramat Raya. Di sana dia diberitahu
bahwa deposito telah dicairkan oleh orang bernama Denny pada 10 Desember 2008.
Sindikat penipuan Direktur Kepatuhan Bank Mega Suwartini mengatakan kasus pencairan dana tersebut sudah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan pihak kepolisian untuk diusut, karena ada modus sindikat penipuan. “Kasus Kramat, sudah dilaporkan BI dan di Polisi karena sindikat penipuan,” ujarnya dalam pesan tertulis. Dia menjelaskan modus yang dilakukan dalam aksi tersebut Denny dan temannya mencairkan deposito. Namun, ungkapnya, nasabah seolah-olah mengaku tidak pernah melakukan pencairan simpanan. Dengan kasus tersebut, lanjutnya, nasabah tidak mendapatkan uang ganti rugi karena dicairkan sendiri. “Tidak ada karena transaksinya sudah sesuai dengan aturan,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengaku belum mengetahui laporan kasus dari Bank Mega. “Nanti kami cek terlebih dulu.” Kasus pencairan dana deposito tersebut telah masuk ke pengadilan dengan dua tersangka telah divonis yakni Tarmuji alias Agus Suharto (10 tahun penjara) dan Frinaldi (7,5 tahun penjara). Pasca vonis, menurut sumber Kepolisian Resort Kota Jakarta Selatan, pemeriksaan atas dugaan pada keterlibatan sindikat Bank Mega tengah dilakukan. Pemanggilan saksi sejumlah pegawai Bank Mega Capem Kramat Raya sudah dilakukan. Tiga karyawan yakni internal audit AJ, FS sebagai kepada cabang pembantu, dan R seorang customer service telah diperiksa . “Pemeriksaan pada AJ akan dilanjutkan pada Senin, 18 April.” Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Edi Pra-
mono kemarin dihubungi Bisnis untuk diminta konfirmasinya, namun belum ada jawaban. Pada perkembangan terpisah, Bank Mega juga disebut dalam kasus pencucian dana nasabah Citibank yang melibatkan mantan Senior Relationship Manager Citibank Inong Malinda Dee. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse dan Kriminal Brigadir Jenderal Arief Sulistyo mengatakan, Malinda menggunakan rekening di Bank Mega untuk transfer dana ke PT Sarwahita Global Management. Rekening Bank Mega terdeteksi dari salah satu rekening nasabah Citibank yang terindikasi sebagai korban per 13 September 2009. “Terkait besaran transaksi dari rekening nasabah Citibank ke Bank Mega sebesar Rp2 miliar,” kata Arief, tanpa merinci identitas nasabah serta besaran seluruh dana di rekening asal. (21) (hendri.
[email protected]/hery.trianto@bisnis. co.id)
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
KANAL China diminta tambah impor BEIJING: Pemerintah Brasil, Rusia, India, dan Afrika Selatan meminta China menambah variasi produk impor, sehingga tidak hanya terbatas pada komoditas kedelai, minyak, bijih besi, dan bahan mentah lain. Dorongan itu disampaikan keempat negara dalam pertemuan tertutup Pemerintah Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) di sebuah tempat peristirahatan di Pantai Sanya, China, pekan ini. “Menteri Perdagangan China Chen Deming menjamin bahwa akan memprioritaskan impor hasil olahan industri [bernilai tambah] dari negara anggota BRICS,” jelas Menteri Perdagangan India Anand Sharma, seusai pertemuan itu. Pertemuan itu menjadi salah satu bentuk deklarasi masuknya Afrika Selatan ke dalam BRIC dan membentuk BRICS. Oleg Fomichev, Wakil Menteri Pengembangan Ekonomi Rusia, menambahkan China berjanji akan mengerjakan proyek berteknologi tinggi di Rusia. (BLOOMBERG/ESU)
Maybank cari modal baru KUALA LUMPUR: Maybank, kreditur terbesar di Malaysia berdasarkan nilai aset, berupaya meningkatkan penjualan saham perdana dan transaksi lain guna menambah modal dari Asia Tenggara. Malayan Banking Bhd (Maybank) memerlukan tambahan modal untuk menutupi banyaknya dana yang dihabiskan perusahaan membeli Kim Eng Holdings Ltd Singapura dengan harga US$1,4 miliar (S$1,79 miliar), belum lama ini. Chief Executive Officer Maybank Abdul Wahid Omar mengatakan sebelumnya perusahaan membatasi pembentukan usaha gabungan di bisnis perbankan ritel dan konsumen di beberapa negara, seperti di Singapura dan Indonesia. “Ternyata banyak peluang IPO [penawaran saham perdana] kami lewatkan karena hanya membatasi penjualan di sejumlah kawasan,” ujarnya, pekan ini. (BLOOMBERG/ESU)
3
Dompet pemerintah di Asia terkuras Penambahan subsidi lebih dipilih daripada menaikkan harga BBM OLEH ERNA S. U. GIRSANG Bisnis Indonesia
JAKARTA: Lonjakan harga minyak mentah akan memperlebar defisit alias menguras dompet pemerintah negara-negara di Asia karena lebih memilih meningkatkan subsidi daripada menaikkan harga BBM di pasar dalam negeri.
Jual utang
(% terhadap PDB)
10
Indonesia Malaysia Thailand Filipina Brunei Darussalam Singapura
8 6 4 2
-1,01
0
-1,7 -2,46
-2
Pemerintah negara-negara di Asia diproyeksikan akan berupaya mengendalikan lonjakan harga barang di dalam negeri akibat dorongan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk menghindari terjadinya ketidakstabilan sosial pada tahun ini dan beberapa tahun mendatang. “Inflasi yang terlalu tinggi dapat memicu aksi protes dari masyarakat. Protes atas inflasi juga menjadi salah satu pemicu penggulingan sejumlah rezim di Timur Tengah pada tahun ini,” tulis laporan hasil penelitian Bank of America Merrill Lynch yang dikutip Bloomberg, kemarin. Laporan itu menunjukkan India, Indonesia, Malaysia, dan Thailand merupakan negara pemberi subsidi energi terbesar di Asia. Keempat negara ini dipastikan akan melewati target subsidi yang telah ditetapkan pada awal tahun dengan kenaikan harga minyak mentah dunia. Singapura dan Hong Kong
angka itu.
Defisit anggaran 6 negara anggota Asean selama 10 tahun
-3,6 3,6 -4
-3,7 -6 2000
2001
2002
2003
Sumber: Bloomberg, IMF, Bank Dunia (diolah)
yang tidak memberikan subsidi minyak kepada masyarakat telah mengalokasikan anggaran dalam bentuk pemangkasan pajak guna membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat beradaptasi dengan kenaikan harga makanan dan rumah. Pemilihan umum sebelum 2 tahun mendatang di Thailand, India, Singapura, Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia menyebabkan politisi di negara dan kota itu memangkas sedikit utang dan berjuang mempertahankan harga makanan dan gas di level rendah. Jim Walker, Managing Director Asianomics Ltd Hong Kong dan mantan Kepala Ekonom CLSA Asia-Pacific Markets, melalui telepon, kemarin, mengatakan peme-
2004
2005
2006
2007
Ket: Negatif menunjukkan defisit dan positif surplus anggaran
rintah di sejumlah negara ini sangat tertekan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang begitu besar. Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 240 juta jiwa, Malaysia 27,73 juta jiwa, dan Thailand sebanyak 64,7 juta jiwa. “Beban terberat terjadi dari lonjakan harga makanan. Jadi pada dasarnya pemerintah akan berusaha mencegah masalah sosial dan ekonomi. Artinya dompet pemerintah tidak sejalan dengan pengeluaran publik,” paparnya. Dari India, RUU yang mempertahankan gas, minyak tanah, dan diesel diperdagangkan dengan harga rendah bagi 800 juta penduduk miskin di negara itu men-
2008
2009 09
-5,3
BISNIS/MAHER
jadi ancaman bagi rencana Menteri Keuangan India Pranab Mukherjee memangkas defisit anggaran. Padahal, Pranab Mukherjee berencana mengurangi total subsidi untuk memangkas defisit anggaran menjadi 4,6% terhadap PDB pada tahun fiskal 2012 dari 5,1%. Goldman Sachs Group Inc, dalam laporan tertanggal 9 Maret, menilai ini langkah yang ambisius. Defisit anggaran di negara-negara Asia, khususnya Asean, pada beberapa tahun terakhir berkisar 2% dan tertinggi adalah Malaysia yang pernah mencapai 5%. Bank of America Merrill Lynch memperkirakan pada tahun ini dan beberapa tahun ke depan defisit akan melebihi
Untuk menambah dana subsidi, sejumlah negara akan meningkatkan penjualan utang. Contohnya, India baru-baru ini menambah penjualan obligasi berdurasi 10 tahun, penjualan tertinggi dalam 6 bulan. Langkah yang sama juga dilakukan Malaysia. “Jika harga minyak berlanjut, maka hal itu akan menjadi risiko yang cukup mengkhawatirkan bagi di sebagian besar negara,” jelas Kenneth Akintewe, Money Manager Aberdeen Asset Management Plc, berbasis di Singapura. Perusahaannya mengelola aset senilai US$287 miliar. Bambang Permadi Sumantri Brodjonegoro, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, mengatakan negara yang masih mempertahankan subdisi pada dasarnya khawatir terhadap dampak inflasi global. Namun, dia mengemukakan sebagian besar negara di Asia sudah mulai mengarah menaikkan harga BBM di dalam negeri karena telah menerapkan sistem harga keekonomian atau harga BBM yang disesuaikan dengan nilai di pasar internasional. “Banyak juga yang menaikkan harga [BBM], seperti Vietnam dan Filipina, [negara] yang masih pakai subsidi adalah negara yang khawatir dampak inflasi global,” jelasnya, kepada Bisnis, kemarin. Pekan lalu, Pemerintah China kembali menaikkan harga ritel bensin dan solar untuk kedua kalinya pada tahun ini. (erna.girsang @bisnis.co.id)
'Pertumbuhan harus mampu merespons perubahan iklim' BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Dunia telah menanggung kerugian yang begitu besar akibat perubahan iklim karena lebih memilih eksplorasi sumber daya alam secara besar-besaran guna mencapai target pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan melakukan konservasi. Bagaimana Inggris menerapkan pembangunan berkelanjutan (berwawasan lingkungan), serta apa pandangan negara itu terhadap kebijakan ekonomi Indonesia dan negara berkembang lain dalam merespons perubahan iklim? Berikut petikan wawancara Bisnis dengan Utusan Khusus Pemerintah Inggris Bidang Perubahan Iklim John Ashton, akhir bulan lalu. Apa tujuan yang ingin dicapai Pemerintah Inggris dari Indonesia dalam kampanye perubahan iklim? Tujuannya sederhana. Indonesia memilih model pertumbuhan dengan menjadikan pekerjaan dan pertumbuhan sebagai sumber dari ketahanan ekonomi. Tentu saja itu penting bagi Indonesia, tapi juga penting bagi dunia. Uni Eropa menilai Indonesia tidak cukup signifikan. Kami cenderung memikirkan sejumlah ekonomi negara berkembang lain, yang lebih besar, sebelum kami berpikir tentang Indonesia. Jadi, kedatangan saya untuk mendapat pandangan yang lebih dekat mengenai isu-isu lingkungan.
Dalam politik pertumbuhan ekonomi, dunia perlu mengetahui apakah bisa berhasil pada isu perubahan iklim atau justru gagal. Namun, jika pertumbuhan tidak mampu merespons perubahan iklim, ekonomi akan rusak. Inilah yang perlu dipikirkan negara-negara di dunia pada saat ini. Kunci untuk berhasil sangat sederhana, yaitu berusaha membangun model pertumbuhan yang tahan terhadap beberapa tekanan dalam tahap globalisasi. Dunia mungkin bisa berhasil dengan menggunakan model pertumbuhan low carbon. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan pengurangan emisi Indonesia 26%
pada 2020 dari produksi. Bagaimana anda melihat target ini? Saya rasa, dunia akan melihat seberapa sulit mencapai target emisi atau apakah target itu suatu kesempatan melakukan restrukturisasi pembangunan. Tantangannya bukan mengurangi emisi berapa persen per tahun, tapi akhirnya adalah membangun ekonomi low carbon. Ekonomi low carbon adalah karakteristik ekonomi alamiah. Bagaimana sebuah negara bisa menghilangkan emisi jika tidak dapat memberi makan 9 miliar penduduk dunia dari pemakaian lahan [land use]. Target itu akan tercapai dengan dukungan internasional. Dengan melihat isu-isu struktural, kami banyak berbicara soal kebijakan energi, bagaimana membangun ekonomi dengan menggunakan energi yang lebih efisien agar mampu bertahan jika terjadi kenaikan harga minyak dunia, seperti geotermal. Ada isu menarik soal carbon capture storage (CCS/tempat penyimpanan karbon) di sini. Kalau Anda ingin membakar banyak bahan bakar fosil untuk mendapatkan listrik, Anda tidak bisa melakukannya secara alamiah bersama, kecuali memiliki CCS.
selama konsolidasi fiskal, Bagaimana dengan tetapi masih ada jalan subsidi energi? yang kami sebut kesepaSaya juga terkejut dekatan hijau (green deal), ngan debat soal penarifan yaitu bagaimana memenergi, penarifan listrik perbaiki efisiensi energi, dan bensin. Apakah subterutama swasta dan sidi saat ini harus dihiindustri. langkan?. Memang lebih Green deal adalah memudah memberikan subkanisme di mana kami sidi daripada menghilangbekerja sama dengan perkannya. Kalau menghiusahaan jasa keuangan. langkannya, nanti ada Inggris memiliki beberapa masalah politis. John Ashton bangunan yang sangat Namun, kalau terus ditidak efisien di Eropa. pertahankan, ada beban yang tidak nyaman, terutama subsidi bensin, jika Bagaimana mengantisipasi harga naik. Subsidi juga mentransfer dampak hubungan perubahan kekayaan dari penduduk miskin ke iklim terhadap ketahanan kelompok kaya. Ini disayangkan apapangan? lagi terjadi di negara yang ingin menKalau ingin memiliki ketahanan gentaskan kemiskinan. pangan, harus ada ketahanan iklim. Tekanan iklim sangat buruk bagi Sejauh mana konsolidasi fiskal ketahanan pangan dan bukan propoInggris memengaruhi investasi sisi teoretis bahwa sesuatu yang Pemerintah Inggris mewujudkan sudah terjadi. ekonomi rendah karbon? Di Rusia pada musim panas 2010, Pengurangan defisit fiskal yang ada gelombang panas berkepanjangsedang kami tempuh itu belum peran dan kekeringan yang memicu nah kami alami sebelumnya. Kami penurunan produksi gandum sebebelum pernah mengurangi defisit sar 50% dan kemudian mendorong begitu banyak dengan cepat. Jadi, kami belajar sambil jalan, tetapi juga pemerintahnya untuk melarang ekspor dan dengan cepat mengerek naik ada beberapa risiko. harga gandum dunia. Namun, pembangunan hijau buHal ini juga memicu demonstrasi kan slogan. Jadi sulit dilakukan
di sejumlah kota. Itu contoh hubungan ketahanan iklim dan ketahanan pangan. Pada 2008, ada lonjakan harga pangan yang lebih rumit karena dipengaruhi sejumlah faktor secara bersama, sebagian karena kenaikan harga minyak, substitusi produksi biofuel, dan juga akibat kekeringan di Australia yang disebabkan oleh perubahan fundamental di dalam pola hujan. Perubahan pola hujan sekarang bisa membuat Australia kurang produktif untuk biji-bijian dan ini berkontribusi pada kenaikan harga pangan di kemudian hari. Hubungannya memang sangat brutal. Apa kontribusi Pemerintah Inggris untuk mengatasi persoalan tersebut? Kami banyak berupaya melalui diplomasi untuk mencoba pembangunan, bukan hanya untuk Inggris melainkan juga secara global, yaitu model pertumbuhan rendah karbon yang akan mengatasi persoalan itu. Kami banyak melakukan upaya yang didesain untuk memberikan dampak secara langsung pada daya tahan pangan dan air terutama di negara-negara miskin. Pewawancara: DEWI ASTUTI
PERBANKAN
4 BJBR
BBRI
1.340
BMRI 6.200
10 1.300 7/ 4
8/ 4
6.800 50
6.200 11/4
12/4
13/4
SDRA
7/ 4
8/ 4
11/4
12/4
MEDIASI Permata ekspansi ke Sangatta JAKARTA: PT Bank Permata Tbk menggelar ekspansi gerai di Sangatta, ibu kota kabupaten Kutai, Kalimantan Timur, wilayah yang didominasi oleh sektor pertambangan. Direktur Utama Bank Permata David Fletcher melalui siaran pers kemarin mengungkapkan PT Astra International Tbk pemilik 44,5% saham perseroan hadir di Sangatta melalui sejumlah anak usahanya. Anak usahanya adalah PT Pama Persada Nusantara, PT United Tractors Tbk, PT Serasi Auto Raya (TRAC), PT. Federal International Finance (FIF), PT Astra Isuzu dan Auto 2000 dengan jumlah karyawan lebih dari 2.400 orang. Dia menilai dengan potensi dari Grup Astra tersebut, dan belum termasuk sekitar 50 perusahaan subkontraktor dalam kelompok usaha tersebut, serta perusahaan lain, Bank Permata memiliki pasar tersendiri. (BISNIS/13)
BRI Prioritas garap Balikpapan JAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk melalui layanan BRI Prioritas mulai menggarap potensi pasar di Balikpapan. Direktur Bisnis Konsumer BRI A. Toni Soetirto mengungkapkan perseroan meresmikan sentra layanan BRI Prioritas Balikpapan untuk memberikan layanan ke para nasabah yang memiliki aset di atas ratarata (High Networth Individual) khususnya di wilayah Kalimantan Timur “ Potensi Kalimantan Timur khususnya Balikpapan cukup besar untuk menyerap layanan BRI Prioritas,”ujarnya melalui siaran pers, kemarin. Toni mengatakan sentra layanan BRI Prioritas memiliki konsep standar ruang yang mengutamakan keramahtamahan, kenyamanan dan kemewahan serta keamanan. (BISNIS/13)
SCB bantu operasi katarak JAKARTA: Standard Chatered Indonesia melanjutkan kerja sama dengan persatuan dokter mata Indonesia, berkomitmen memberikan 1.000 operasi katarak gratis sepanjang 2011. Tom Aaker CEO Standard Chatered mengatakan program tersebut merupakan bagian dari kampanye global untuk mengeliminasi kebutaan yang terhindarkan (avoidable blindness) pada 2020. “Di Indonesia kami memiliki dua program besar di bidang kesehatan mata. Selain melakukan operasi katarak gratis, kami juga membagikan kaca mata gratis,” ujarnya kemarin. (BISNIS/13)
13/4
PNIN 179
50 6.800 7/ 4
8/ 4
12/4
3
16/ 3 /1 4
PNLF 147
7/ 4
8/ 4
1 146
11/4
12/4
13/4
7/ 4
8/ 4
11/4
12/4
13/4
PPATK gelar audit khusus Citibank
JAKARTA: Bank sentral meminta Citibank N.A. Indonesia untuk menambah pencadangan sebesar 15% dari laba kotor pada tahun ini karena risiko operasionalnya meningkat. Kepala Biro Humas Bank Indonesia (BI) Difi Ahmad Johansyah mengatakan kebijakan ini mengacu kepada standar yang tertera dalam Basel II. “Proses pemeriksaan sedang berlangsung dan risiko operasional Citibank meningkat. Kami minta supaya Citibank untuk menambah pencadangan,” ujarnya kepada Bisnis, tadi malam. Dia menuturkan pencadangan tersebut disisihkan dari modal dan mulai berlaku pada tahun buku 2011. “Jumlah ancer-ancer-nya sekitar 15% dari gross income [laba kotor].” Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menambahkan peningkatan internal kontrol menjadi kunci meminimalisasi modus kejahatan perbankan. Dia mengatakan kasus kejahatan perbankan bisa saja terjadi di semua perbankan, terutama bank papan atas. Namun, hal itu jarang terungkap karena biasanya diselesaikan para pihak. “Saya pikir di setiap bank itu pasti ada [kasus fraud] apalagi di bank besar, Cuma nggak sampai tingkat media atau pengadilan. Mungkin diselesaikan di tingkat mereka saja.” Bagi BI, ungkapnya, praktik kejahatan perbankan tak mudah dideteksi, apalagi jika hal tersebut dilakukan dengan modus melibatkan beberapa pihak terkait atau kolusi. Kejahatan bisa terdeteksi setelah ada laporan mencurigakan dari pihak bank. Dia mencontohkan pada penyelewengan dana nasabah Citibank oleh Senior Relationship Manager Citibank
“Kami ada rencana untuk melakukan untuk melakukan audit khusus. Ini kami sudah koordinasikan dengan BI.” Kepala PPATK Yunus Husein
“Proses pemeriksanan sedang berlangsung dan risiko operasional Citibank meningkat. Kami minta supaya Citibank untuk menambah pencadangan.” Kepala Biro Humas BI Difi Ahmad Johansyah
Inong Malinda Dee sebenarnya modus lama, sehingga BI mencurigai keterlibatan beberapa orang dalam sehingga kasus itu berjalan mulus hingga dalam waktu yang lama. Di sisi lain, sambungnya, ada kelemahan internal kontrol dan standar operasional prosedur yang tidak dijalankan, sehingga terjadi peristiwa tersebut. “Pangkat naik, tapi tak dipindah-pindah. Sebenarnya sebuah indikator juga. Kelak ini akan kami pakai untuk off sight supervision.” Dia meminta semua bank mengevaluasi standar operasional prosedur dalam melakukan internal kontrol agar penggelapan dana nasabah Citibank tak terjadi. “Kami meminta semua bank meneliti semua SOP [standard operation procedure],” ujarnya.
Audit secara acak Menurut dia, bank harus melakukan surprise audit, yakni audit secara acak ke satuan kerja tertentu, untuk mengetahui akuntabilitas dalam menjalankan operasional bank. Secara terpisah, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Yunus Husein menyatakan lembaga tersebut akan menggelar audit khusus ke Citibank untuk menelusuri aliran dana yang diduga digelapkan oleh Malinda Dee. Dia mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat ke BI untuk menggelar audit khusus ke Citibank. Menurut dia, audit ini untuk menelusuri aliran dana yang diduga digelapkan
690 2
183
Citibank diminta tambah pencadangan OLEH HENDRI T. ASWORO & M. MUNIR HAIKAL Bisnis Indonesia
CFIN 194
20 530
24/ 7/ 412 26/ 8/ 412 130/ 1 / 412 1 5/ 2 /14
13/4
AMAG 550
191 11/4
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
oleh Malinda Dee dan kepatuhan Citibank dalam melaporkan transaksi mencurigakan. “Kami ada rencana untuk melakukan audit khusus. Ini kami sudah koordinasikan dengan BI. Surat sudah kami kirimkan tapi audit kami belum dijalankan,” ujarnya. Audit ini, kata dia, berbeda dengan pemeriksaan BI yang sedang berlangsung. Difi mengakui bank sentral telah menerima surat dari PPATK mengenai audit khusus. “Kami telah mengetahui sejak pekan lalu.” Yunus menambahkan PPATK telah menemukan 28 transaksi mencurigakan pada delapan bank dan dua perusahaan asuransi terkait kasus Malinda Dee. Dia tidak menyebutkan angka pasti berapa nomor rekening yang dimiliki oleh Malinda saat ini. “Ya sudah pasti Malinda ini mempunyai rekening minimal ada 28 rekening, bisa lebih juga,” ujarnya. Selain transaksi mencurigakan tersebut, PPATK menemukan empat KTP atas nama Malinda yang memiliki nomor induk kependudukan berbeda. KTP asli tapi palsu ini yang digunakan oleh Malinda untuk membuka rekening di berbagai bank. Country Corporate Affairs Head Citibank Ditta Amahorseya ketika dikonfirmasi hanya menjawab pihaknya telah beberapa kali bertemu PPATK. (20) (
[email protected]/
[email protected])
• Malinda miliki empat KTP Hal. 12
7/ 4
0 630
8/ 4
11/4
12/4
13/4
7/ 4
8/ 4
11/4
12/4
13/4
Kinerja bank BUMN melambat BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kinerja penyaluran kredit bank pelat merah selama 2 bulan pertama tahun ini masih di bawah industri perbankan nasional, karena debitur belum membutuhkan modal kerja. Menurut statistik perbankan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, kinerja ekspansi kredit empat bank BUMN hingga Februari 2011 mencapai Rp637,83 triliun menurun 0,75% atau setara Rp4,88 triliun dibandingkan dengan level akhir tahun lalu sebesar Rp642,71 triliun. Kondisi berbeda terjadi pada industri perbankan secara keseluruhan yang tumbuh sekitar 0,45% menjadi Rp1.773,88 triliun dibandingkan akhir 2010 sekitar Rp1.765,84 triliun. Ekspansi tersebut dipimpin oleh bank umum swasta nasional dan bank pembangunan daerah (BPD). Penurunan kredit terjadi pada tiga bank, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Namun, kinerja penyaluran kredit PT Bank Tabungan Negara Tbk sudah ekspansif pada akhir Februari.
Musiman Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali mengatakan penyaluran kredit pada awal tahun cenderung melambat karena anggaran pemerintah untuk tahun berjalan belum keluar. Selain itu, lanjut dia, belum diperlukan tambahan modal kerja oleh debitur dan proses produksi belum jalan se-
hingga penyaluran kredit lambat. “Terdapat seasonality [musiman] dalam penyaluran kredit pada triwulan I cenderung melambat, dan hal ini sudah menjadi pertimbangan BRI pada saat menyusun rencana kerja tahunan,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Utama BNI Gatot Mudiantoro Suwondo. Menurut dia, siklus penyaluran kredit cenderung melambat pada awal tahun. Direktur Consumer Banking BTN Irman A. Zahiruddin menambahkan kinerja kredit triwulan pertama yang ekspansif dipengaruhi oleh pameran properti yang digelar pada awal Februari. “Pada pameran tersebut kami mendapat banyak transaksi baru serta calon nasabah kredit,”ujarnya. Saat ini, kata dia, kredit pemilikan rumah (KPR) mencapai 92% pembiayaan di BTN dan sisanya adalah kredit korporasi serta konsumen. Dia menuturkan BTN mematok target pembiayaan perumahan pada triwulan pertama mencapai Rp1 triliun hingga Rp1,5 triliun per bulan. Dia mengatakan kinerja pembiayaan perumahan dipengaruhi oleh ketersediaan tempat tinggal hasil kinerja industri properti pada tahun lalu. Setiap tahun, kata dia, ada sekitar 400.000 hingga 500.000 rumah baru yang dibangun. “Karena sebagian kredit yang kami kucurkan itu untuk pembelian rumah inden, yaitu rumah yang masih dalam tahap pembangunan,” kata dia. (20)
Bank Jatim bagi dividen Rp480 miliar OLEH BAMBANG SUTEJO Bisnis Indonesia
SURABAYA: PT Bank Jatim memutuskan membagi dividen sebesar Rp480 miliar yang setara dengan 55% dari perolehan laba bersih tahun lalu yang mencapai Rp874,02 miliar. Direktur Bank Jatim Hadi Sukrianto mengatakan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham nilainya akan dihitung dengan patokan Rp651.432,56 per saham. “Laba yang dikembalikan ke pemegang saham setara dengan 10 kali lipat dibandingkan dengan rate bunga deposito yang berlaku di pasar saat ini,” katanya seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Jatim , kemarin. Bank Jatim pada 2010 meraih laba bersih mencapai Rp874,02 miliar. Pencapaian laba tersebut meningkat 69,11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp516,83 miliar. Hadi menyebutkan pada tahun ini penyaluran kredit Bank Jatim digenjot dengan pertumbuhan antara 25% hingga 30%. “Penyaluran kredit tahun ini dipatok tumbuh pada kisaran 25%-30% atau menjadi sekitar Rp16 triliun dari tahun lalu sebesar Rp13,08 triliun. Penyaluran kredit selama 2010 naik 29,27% dari 2009 yang mencapai Rp10,12 triliun.” Diharapkan penyaluran kredit akan didominasi untuk kalangan UMKM
dengan porsi sekitar 80%. “Penyaluran kredit 2010 untuk sektor UMKM sebesar Rp11,52 triliun atau 88,08% dari total kredit yang disalurkan.”
Lampaui target Dirut Bank Jatim Muljanto mengatakan pertumbuhan kredit perseroan selama 2010 melampaui target yang sebelumnya ditetapkan tumbuh 22%. Pendapatan bunga kredit juga melonjak dari Rp2,01 triliun pada 2009 menjadi Rp2,65 triliun pada tahun lalu. “Lonjakan kredit itu dipicu oleh penyaluran kredit usaha rakyat [KUR] yang pada tahun lalu hampir menembus Rp1 triliun,” katanya Dia menjelaskan perseroan pada tahun ini berkomitmen menggenjot penyaluran KUR sehingga dominasi kredit di sektor UMKM semakin kokoh. “Makanya dalam susunan direksi Bank Jatim periode 2011-2015 yang akan ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham dan luar biasa [RUPS/ RUPSLB] pada 13 dan 14 April ada direktur usaha ritel yang khusus mengelola kredit skala UMKM.” Bank Jatim berencana menggelar pelepasan saham perdana (initial public offering/IPO) pada Oktober 2011 dengan target raihan dana mencapai Rp1 triliun. “IPO ini penting dan strategis karena penambahan modal dari pemegang saham sulit didapat,” tuturnya. (K21)
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
DINAMIKA Jumlah hakim pajak ditambah JAKARTA: Pengadilan Pajak meminta tambahan 11 hakim pajak baru guna mengoptimalkan kinerja lembaga hukum tersebut dalam menuntaskan ribuan kasus yang masih terbengkalai. Juni Hastoto, Sekretarias Pengadilan Pajak, menjelaskan dari 17 majelis yang ada saat ini, Pengadilan Pajak hanya memiliki 38 hakim untuk mengelolanya. Pada saat ini setidaknya dibutuhkan 51 hakim pajak untuk mengoptimalkan kinerja lembaga hukum di bawah Kementerian Keuangan tersebut. “Ada 11 [calon hakim] yang baru kami usulkan ke presiden melalui menkeu,” katanya, kemarin. Menurut dia, setiap hari sekitar 20–30 kasus tunggakan pajak baru yang masuk ke Pengadilan Pajak. Tahun lalu, dari sekitar 15.000-16.000 kasus perpajakan kumulatif multitahun yang ditangani Pengadilan Pajak baru sekitar 7.200 kasus yang diputus. (BISNIS/AGI)
CEGAH PENCUCIAN UANG: Kepala Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein (kiri) menjawab pertanyaan wartawan didampingi Direktur Pengawasan Kepatuhan PPATK Subintoro di selasela acara lokakarya media di Jakarta, kemarin. Lokakarya itu membahas UU No. 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. BISNIS/KELIK TARYONO
Investasi luar Jawa naik JAKARTA: Badan Koordinasi Penanaman Modal memproyeksikan jumlah penanaman modal langsung di luar Jawa bisa mencapai Rp600 triliun pada 2014. Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan jumlah tersebut meningkat dari realisasi tahun lalu yang berada di kisaran Rp208 triliun. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah perlu memberi prioritas pengembangan industri hilir di luar Jawa. “Kami melihat ada perkembangan yang membanggakan belakangan ini yaitu naiknya jumlah investasi langsung di berbagai wilayah di luar Jawa. Jika hilirisasi industri dikembangkan, jumlah investasi yang selama ini tercatat bisa dinaikkan secara signifikan,” ujarnya di Jakarta, pekan ini. Menurut Gita, kendala yang saat ini banyak dihadapi investor pada saat akan menanamkan modalnya di luar Jawa adalah keterbatasan infrastruktur. “Masalah yang banyak menghambat adalah pasokan listrik serta jalan.” (BISNIS/BPJ)
Inflasi ancam perekonomian JAKARTA: Ekonom mengingatkan pemerintah dan Bank Indonesia untuk proaktif mengendalikan inflasi pada tahun ini agar perekonomian melaju tanpa pemanasan. Helmy Arman, ekonom Bank Danamon, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada paruh pertama tahun ini menembus 6%. Namun, perbaikan perekonomian itu dibayang-bayangi inflasi yang tinggi, sehingga butuh langkah proaktif dari pengambil kebijakan. “Pemerintah harus proaktif dalam menggelar operasi pasar setelah musim panen raya berakhir pada Juni atau Juli. BI juga harus lebih mewaspadai pertumbuhan uang beredar yang makin cepat akhir-akhir ini,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. (BISNIS/AGI)
Defisit fiskal dijaga di bawah 2% Penguatan rupiah meringankan beban APBN OLEH AGUST SUPRIADI & A. DADAN MUHANDA Bisnis Indonesia
Penerimaan negara
JAKARTA: Kementerian Keuangan menyatakan patokan defisit dalam revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011 akan tetap dijaga di bawah 2% dari produk domestik bruto. Agus D. W. Martowardojo, Menteri Keuangan, mengatakan celah fiskal akan tetap dijaga di kisaran 1,8% dari PDB seperti yang tercantum dalam APBN 2011 atau maksimal di bawah 2% dari PDB. Perhitungan defisit itu, sambungnya, telah memperhitungkan tambahan belanja kementerian/lembaga dan pemunduran kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi. “Defisitnya bergerak dari 1,8% paling naik ke posisi 1,9%. Tidak melebihi 2% dari PDB,” katanya di Jakarta, kemarin. Menkeu menambahkan sebenarnya ruang fiskal untuk me-
rasi pembangunan, tetapi kami alokasikan untuk yang lain. Jadi, secara umum anggaran negara masih aman,” tuturnya. Pada tahun ini pemerintah menargetkan penerimaan negara mencapai Rp1.104,9 triliun dengan nilai belanja negara Rp1.229,6 triliun.
APBN 2011 (Rp triliun) 1.104,9
• Perpajakan
850,3
• Bukan pajak
250,9
Hibah Belanja Negara
3,7 1.229,6
• Pemerintah pusat
836,6
APBN sehat
• Transfer ke daerah
393,0
Menkeu mengklaim pengelolaan anggaran negara saat ini masih sehat, meskipun ditekan tren peningkatan harga minyak mentah dunia dan penguatan level indeks harga konsumen. Apresiasi nilai tukar rupiah hingga bergerak di kisaran Rp8.600–Rp8.700 per dolar AS, kata Agus, menjadi salah satu faktor yang meringankan beban APBN tahun ini. Nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin, berdasarkan catatan Bloomberg, menguat 0,1% menjadi Rp8.661 per dolar AS pada pukul 16.13 WIB. Mata uang domestik itu sempat menyentuh Rp8.637 pada 11 April yang merupakan level terkuat sejak 28 April 2004. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution sebelumnya memperkirakan penguatan rupiah itu masih berlanjut pada tahun ini.
Pembiayaan
124,7
• Dalam negeri
125,3
• Luar negeri
(0,6)
Sumber: Kementerian Keuangan
nambah anggaran belanja kementerian/lembaga tidak besar. Dia mengingatkan instruksi presiden tentang penghematan anggaran belanja nonprioritas dengan efisiensi Rp16,8 triliun harus tetap dijalankan. Agus melanjutkan hasil efisiensi anggaran itu akan diarahkan untuk mempertajam program prioritas dan mengakselerasi pembangunan. Jika terjadi kondisi darurat, katanya, pemerintah bisa mengalokasikan ke pos pengeluaran sesuai kebutuhan. “Kalau seandainya situasi genting bisa saja tidak untuk aksele-
Meski demikian, bank sentral menjamin apresiasi kurs rupiah itu akan dijaga agar tidak terlampu cepat. Menkeu melanjutkan harga minyak mentah domestik (Indonesia Crude Price/ICP) Januari sampai Maret masih di rentang US$80-US$90 per barel, kendati pada saat ini bertenger di atas US$100 per barel. Agus mengatakan meski selisih harga saat ini dengan patokan APBN sebesar US$80 per barel belum terlalu jauh, tetapi jika melihat harga masa depan minyak mentah dunia yang sudah di atas US$110 per barel, asumsi ICP dalam APBN 2011 dipertimbangkan untuk direvisi. “Kalau kami lihat future market sudah terlalu tinggi di atas US$110 per barel. Jadi seandainya beberapa asumsi itu kelihatan sudah selisihnya jauh, kami pertimbangkan akan merevisi APBN 2011,” kata Agus. Pada perdagangan kemarin, berdasarkan catatan Bloomberg, harga minyak mentah dunia mendekati level terendah dalam 2 pekan terakhir. Kontrak minyak brent pengiriman Mei turun US$,072 menjadi US$120,2 per barel di pasar London. Menko Perekonomian Hatta
Rajasa mengungkapkan harga ICP akan direvisi di kisaran US$90-US$95 per barel, sedangkan target produksi minyak diturunkan dari 970.000 barel per hari (bph) menjadi sekitar 960.000965.000 bph. Sementara itu, asumsi kurs rupiah akan dijaga di kisaran Rp9.250 per dolar AS atau sama dengan patokan APBN 2011. “Lifting, ICP, dan rupiah ini sesuatu yang dalam pembahasan nanti akan didiskusikan dengan DPR. Kami harus realistis melihat bahwa ICP sudah jauh dari perkiraan,” katanya. (Bisnis, 13 April) Hatta menuturkan kemampuan produksi minyak dalam negeri juga memaksa pemerintah untuk menurunkan target tahun ini. Meski demikian, dia mendesak Kementerian ESDM dan BP Migas tetap mengoptimalkan kapasitas kilang minyaknya. Mengenai asumsi inflasi, kata Hatta, pemerintah tidak mau berspekulasi dengan mewacanakan kisaran asumsi baru. Pasalnya, itu akan menciptakan ekspektasi inflasi yang berlebihan. “Jangan berspekulasi dengan inflasi karena ada ekspektasi inflasi yang berbahaya.” (LUTFI ZAENUDIN) (
[email protected]/
[email protected])
Angka kemiskinan berisiko naik BISNIS INDONESIA
BISNIS/RAHMATULLAH
RISIKO PENINGKATAN KEMISKINAN: Sejumlah
warga melintas di permukiman kumuh di sekitar Tanah Abang, Jakarta, belum lama ini. Direktur eksekutif Institute for Development of Economic and Finance Ahmad (Indef) Erani
Yustika memperkirakan potensi peningkatan angka kemiskinan akibat program pengentasan kemiskinan yang sudah dijalankan dan disiapkan pemerintah dianggap tidak efektif.
Lembaga kemitraan pemerintah dan swasta perlu dibentuk OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah dinilai perlu membentuk badan atau lembaga yang secara khusus menangani kemitraan pemerintah dengan swasta (public private partnership/ PPP) dalam pembangunan infrastruktur. Pembentukan lembaga khusus itu diharapkan dapat mengatasi kelemahan Infrastructure Summit yang kurang efektif menarik minat investor, meski sudah dilaksanakan diselenggarakan sebanyak dua kali. Ketua Litbang Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Gunawan Aji mengatakan pembentukan lembaga tersebut bisa menjembatani masalah birokrasi, apabila investor harus berhadapan dengan lebih dari dua kementerian. “Lembaga yang khusus menjalankan PPP itu akan memegang kebijakan mengenai investasi. Sementara itu, kementerian-kementerian terkait hanya menjadi regulator yang sesuai dengan segmen bisnis yang dijalan-
kan investor,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Dia menuturkan beberapa negara juga memiliki lembaga yang secara khusus menjalankan tugas PPP. Adapun Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), katanya, sejauh ini dinilai kurang efektif dalam menjembatani masalah birokrasi. Gunawan menjelaskan lembaga PPP akan mengurus proses investasi hingga terjadi kesepakatan antara pemerintah dan investor. “Saat ini masing-masing kementerian memiliki cara yang berbedabeda dalam menangani investor karena mereka diatur oleh undang-undang yang juga berbeda,” lanjutnya. Dia mengharapkan pembentukan lembaga itu dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, sehingga target pertumbuhan ekonomi pun lebih mudah direalisasikan. Menurut dia, lembaga baru itu di langsung bawah presiden, sehingga memiliki posisi tawar yang seimbang dengan kementerian. Usulan serupa sempat diungkapkan Unit Kerja
Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). UKP4 sempat menyebutkan sejumlah proyek dan investasi yang melibatkan lebih dari satu kementerian berpotensi terhambat. Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto mengatakan semakin banyak lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan proyek pemerintah, maka semakin tinggi kepentingan yang ikut masuk dalam pelaksanaan proyek. “Tidak hanya dalam urusan proyek pemerintah, dalam hal investasi juga mengalami masalah yang serupa apabila yang melibatkan beberapa kementerian,” ujarnya. Namun, Sekretaris Utama Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Syahrial Loethan menyatakan masalah yang sebenarnya mengganjal penanaman modal adalah pembebasan tanah. “Kami melihat BKPM saat ini sebenarnya sudah bisa menjalankan tugasnya untuk menangani investasi. Yang menjadi kendala utama adalah pembebasan lahan,” kata Syahrial.
JAKARTA: Ekonom mengingatkan risiko peningkatan angka kemiskinan pada tahun ini akibat kenaikan harga pangan dan ketidakefektifan program yang dilancarkan pemerintah. Direktur eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika mengatakan harga pangan yang relatif tinggi dalam 6–7 bulan terakhir menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia. Dia memprediksi skenario peningkatan kemiskinan tahun ini bisa menembus 14,5% dari total populasi. Selain penguatan harga bahan pangan, menurutnya, ketidakefektifan program pengentasan kemiskinan semakin menyulitkan masyarakat. “Saya tidak terlalu yakin dengan kemungkinan kemiskinan turun. Kalau persentase kemiskinan nantinya turun itu karena patokan angka yang dipakai pemerintah terlalu rendah,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Ahmad menyebutkan pola efektif
yang bisa dipakai pemerintah untuk menekan angka kemiskinan di antaranya pendekatan kawasan dan sektor yang menempatkan peran pemerintah di posisi yang lebih penting. Menurut dia, pemda lebih mengetahui kondisi dan pendekatan yang diperlukan bagi masyarakatnya dibandingkan dengan pemerintah pusat. “Sifatnya bottom up kemudian baru di review oleh pusat.” Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2010 mencapai 31,02 juta atau 13,33% dari total populasi. Angka itu turun 1,51 juta dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2009 sebesar 32,53 juta atau 14,15%. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 0,81 juta dari 11,91 juta pada Maret 2009 menjadi 11,10 juta pada periode yang sama tahun lalu. Adapun di perdesaan turun 0,69 juta orang dari 20,62 juta pada Maret 2009 menjadi 19,93 juta pada Maret tahun lalu. Namun, pemerintah optimistis angka kemiskinan terutama di dae-
rah marginal bisa ditekan di antaranya melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Peduli yang belum lama diluncurkan. Magdalena, Asisten Deputi Urusan Pengembangan Keuangan Mikro dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, mengatakan sejak diluncurkan Maret 2011, PNPM Peduli mulai menunjukkan geliat positifnya. Dia mengharapkan PNPM Peduli bisa menjangkau seluruh kaum marjinal yang menurut data tahun lalu jumlahnya mencapai 3 juta penduduk. PNPM Peduli pada tahap pertama (2011-2012) menargetkan bantuannya untuk 40.000 penduduk yang masuk dalam kelompok marginal di 23 provinsi. Magdalena mengatakan tidak semua provinsi bisa masuk dalam tahap pertama karena keterbatasan anggaran. “Dari hasil tahun pertama, pemerintah akan mengevaluasi ini. Kami targetkan PNPM peduli bisa sampai 2014,” katanya. (10)
Investasi akan tumbuh dua digit OLEH AGUST SUPRIADI & HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan investasi dalam skala nasional tumbuh dua digit pada tahun ini berkat perbaikan persepsi terhadap perekonomian. Kepala Biro Kebijakan Moneter Bank Indonesia Sugeng mengatakan pemodal asing terus meningkatkan penempatan dana pada investasi langsung dari semula lebih memilih menaruh dana di portofolio atau surat berharga. “FDI [foreign direct investment] terus mengalami peningkatan. Pada 2009 sebesar US$2,6 miliar menjadi US$9,8 miliar pada 2010. Gambaran portofolio pada 2009 sebesar US$9,7 miliar menjadi US$15,2 miliar pada 2010,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Bank sentral, lanjutnya, memproyeksikan pertumbuhan investasi pada tahun ini sekitar 10% meningkat jika dibandingkan dengan pencapaian 2009 sebesar 3,3% dan 2010
sebesar 8,5%. Sugeng memperkirakan investasi langsung pada kuartal pertama tahun ini tumbuh sekitar 9,2%. Proyeksi pertumbuhan investasi itu, sambungnya, lebih besar dari ekspektasi konsumsi rumah tangga 4,5%–5%, konsumsi pemerintah 8,8%–9,3%. Adapun kinerja ekspor diperkirakan bisa mencapai 11% dan impor 10,9%. Perkembangan itu mendorong BI optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun ini bisa mencapai level teratas dari rentang 6%–6,5%. “Pada kuartal I saja kami perkirakan tumbuh 6,4%,” ujarnya. Dia optimistis porsi investasi langsung terus meningkat pada tahun ini sejalan dengan perbaikan persepsi investasi. Apalagi, kata Sugeng, Indonesia berpeluang menembus peringkat investasi pada tahun ini. “Perkembangan rating kita cukup bagus. Dari pertemuan investor memang mereka memandang ekonomi Indonesia bakal masuk investment grade. Karena dengan India saja kita
lebih bagus. Jadi investasi langsung bakal meningkat,” paparnya. Sementara itu, langkah bank sentral memperpanjang masa menahan pelepasan Sertifikat Bank Indonesia menjadi 6 bulan diperkirakan meningkatkan aliran modal ke pasar obligasi negara dan menekan biaya utang negara. Rahmat Waluyanto, Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, memperkirakan kebijakan Bank Indonesia memperpanjang masa menahan pelepasan SBI tersebut meningkatkan aliran investasi ke surat berharga negara (SBN). Dia melanjutkan kebijakan tersebut juga berpotensi menekan harga obligasi negara dan menurunkan imbal hasil (yield) SBN. Meski demikian, Rahmat mengingatkan perpanjangan masa pelepasan SBI tersebut tidak serta-merta meningkatkan kepemilikan asing di SBN. Pasalnya, jumlah SBN dalam denominasi rupiah yang diterbitkan sesuai dengan kebutuhan APBN dan tidak ada peningkatan.
NIAGA & JASA
6 Presiden tekankan penghapusan TKI informal JAKARTA: Pemerintah bertekad untuk terus mengurangi pengiriman penata laksana rumah tangga ke sejumlah negara, dan akan mengarahkan aliran tenaga kerja Indonesia ke bidang profesional. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan rencana induk percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia (MP3EI) diharapkan menciptakan lapangan kerja yang cukup di dalam negeri, sehingga tidak perlu ada yang bekerja sebagai penatalaksana rumah tangga di negara lain. Penempatan TKI “Kalau itu ke luar negeri [ekonomi] tumbuh 2010-2011 (orang) rasanya tidak perlu saudara kita menjadi Formal Informal TKI, apalagi di Ket: *) = Januari360.000 sektor jasa rumah November 2010, yang terdatat di BNP2TKI tangga. Kita dan bukan termasuk merelakan saudara data di Kemenakertrans. kita bekerja di luar **) = Proyeksi 240.000 2011. negeri untuk sektor yang profesional,” kata Presiden 116.928 dalam acara 111.660 pembukaan Temu Konsultasi Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit di Istana 2010*) 2011**) Negara, kemarin. Sumber: BNP2TKI.
BISNIS/ITC/ILHAM NESABANA
KUOTA Alfamart latih pedagang JAKARTA: Alfamart dan Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar acara pelatihan kepada pedagang mikro kecil yang berada di kawasan Kabupaten Sleman. Sekitar 54 pedagang akan mengikuti pelatihan perdana yang diadakan oleh tim Alfamart kemarin di kantor Kecamatan Depok, Sleman. Setelah bulan lalu merambah wilayah Makassar, kini giliran daerah Sleman yang menjadi tujuan tim Alfamart dalam mensosialisasikan program pelatihan manajemen bagi para pedagang mikro kecil. Acara yang dibuka oleh Bupati Sleman Sri Purnomo ini selain bertujuan untuk bertukar ilmu antara pedagang dan Alfamart, juga transfer ilmu ke para pedagang terutama ilmu tentang bagaimana cara mengelola bisnis ritel kecil untuk bisa terus berkembang menjadi ritel besar. “Materi yang kami berikan bagaimana mengelola manajemen warung, bagaimana menata barang dagangan, materi bagaimana cara melayani pelanggan dan sebagainya,” ungkap Choirullah, Corporate Communication Manager dalam siaran persnya kemarin. (BISNIS/MSB)
RNI ajukan izin impor raw sugar Impor gula terealisasi hanya 56.000 ton OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
mendatang. “Yang pasti dari seluruh importir, RNI tidak jadi impor.” Kementerian Perdagangan memberikan izin impor gula kristal putih total sebaJAKARTA: PT Rajawali nyak 450.000 ton, perinciannya PTPN IX Nusantara Indonesia tidak 70.000 ton, PTPN X 90.000 ton, dan PTPN akan merealisasikan jatah XI 90.000 ton, PT RNI 50.000 ton, PT impor gula kristal putih seba- Perusahaan Perdagangan Indonesia nyak 50.000 ton karena har- 90.000 ton, dan Perum Bulog 60.000 ton. Menurut Colo, dari 450.000 ton tersega terlalu tinggi dan berenbut yang telah dilakukan kontrak impor cana mengimpor gula mentah hanya 88.000 ton dari delapan importir yang telah disetujui. guna mengisi kekosongan Dia menuturkan PTPN X akan mengimkapasitas pabrik. por 20.000 ton, PPI 20.000 ton, PTPN XI 15.700 ton, dan Bulog 30.000 ton. “Waktu tidak diundur hanya meDeputi Bidang Pengemnunggu. Perpanjangan bangan PT Rajawali NuKontrak impor GKP waktu hanya untuk mengsantara Indonesia (RNI) Importir kontrak impor genapi 88.000 ton.” Agung P. Murdanoto meStok gula konsumsi ngatakan dari sisi ekonoPTPN X 20.000 ton saat ini, kata dia, sekitar mi impor gula kristal puPPI 20.000 ton PTPN XI 15.700 ton 530.000 ton yaitu data tih (GKP) saat ini tidak Bulog 30.000 ton pada akhir Maret tahun menguntungkan, karena RNI 0 ini dan ditambah dengan harga bahan pemanis itu Sumber: berbagai sumber, diolah produksi dari PT Gunung masih tinggi. “Harga gula di pasar internasional ter- Madu ditargetkan sebanyak 250.000 tonlalu tinggi. Sementara ini beberapa pihak 300.000 ton. “Total itu bisa menutupi juga meminta agar impor dihentikan,” kebutuhan gula hingga masuk musim giling pada Mei.” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Dia menuturkan kuota impor GKP sebanyak 50.000 ton tersebut akan dikonversi- Mari Elka Pangestu memastikan masa kan ke dalam impor gula mentah (raw su- impor gula kristal putih tidak akan dipergar) guna mengisi kekosongan kapasitas panjang dari waktu yang ditetapkan pabrik serta menekan harga pokok produksi. yakni 15 April, kendati realisasi impor Saat ini, kata Agung, terjadi idle capa- masih terbilang rendah. Namun, terhadap importir yang sudah city karena pasokan tebu dan kapasitas produksi belum seimbang, ditambah dari mendapatkan kontrak impor GKP, akan beberapa off day, sehingga perlu impor diberikan perpanjangan waktu seandairaw sugar. “Namun, harus mengajukan nya gula impor itu tidak dapat tiba di izin impor yang baru lagi [tidak langsung Tanah Air sebelum 15 April. Pemerintah dikonversikan dari kuota impor GKP telah menetapkan masa impor GKP musebanyak 50.000 ton]. Kami akan coba lai 1 Januari-15 April tahun ini. mengajukan permohonan izin impor, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemudah-mudahan diizinkan.” menterian Perdagangan Deddy Saleh Namun, dia belum dapat menyebutkan saat ditanya soal rencana pengajuan izin volume raw sugar yang akan diimpor impor raw sugar oleh RNI, dia mengatatersebut, karena masih dihitung. kan antara izin impor GKP dan raw Menurut Agung, impor raw sugar sugar itu berbeda. akan lebih murah dibandingkan dengan Menurut dia, pengajuan izin impor raw GKP dan berguna untuk mengisi idle sugar harus didiskusikan terlebih dahulu capacity, memperbaiki rendemen, dan secara interdep agar jelas dan jika dari menurunkan harga pokok produksi. perhitungannya tidak mengganggu muStaf Ahli Asosiasi Gula Indonesial Co- sim giling petani. “Kalau raw sugar tidak losewoko mengatakan kuota impor GKP boleh mengganggu musim giling petani, sebanyak 450.000 ton baru terealisasi baru bisa diberikan [izin impor]. Itu pun, 56.000 ton, adapun sebagian besar lain- kalau semua kementerian setuju.” (sepunya masih diupayakan hingga 15 April
[email protected])
Melirik jasa pengamanan di laut Somalia OLEH ALGOOTH PUTRANTO Wartawan Bisnis Indonesia
P
embajakan kapal berbendera Indonesia Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia sekitar 320 mil timur laut Pulau Socotra di perairan Somalia belum menemui titik terang karena pihak yang berkepentingan enggan memenuhi permintaan tebusan dari para pembajak. Nilai kapal Sinar Kudus mencapai Rp85 miliar. Adapun nilai muatan bijih nikel milik PT Aneka Tambang sejumlah 8.000 ton mencapai Rp1,5 triliun. Sedangkan nilai tebusan yang diminta pembajak di bawah pimpinan Kapten Salad hanya US$3 juta atau setara Rp25,5 miliar. “Menurut Slamet Juari, Kapten Kapal MV Sinar Kudus, hari ini (11/4), pembajak bersedia menurunkan nilai tebusan dari US$3,5 juta menjadi US$3 juta saja. Seharusnya dengan nilai kapal dan muatan yang dibawa, bisa dibayar tebusan itu,” kata Hanafi Rustandi, Presiden Kesatuan Pelaut Indonesia kepada Bisnis, pekan ini. Juru bicara Menko Polhukam Sagoem Tambun, lanjut Hanafi, juga telah memberikan saran untuk melakukan pembayaran tebusan. Hanafi melihat kemungkinan melakukan aksi pembebasan awak kapal oleh TNI sulit dilakukan karena Indonesia belum bergabung dengan operasi bersama keamanan Laut Somalia. “Indonesia tertinggal dibandingkan Singapura dan Malaysia. Pelaut mereka sudah memiliki standar keamanan, jika kapal dibajak mereka memiliki bunker, menghubungi tentara mereka dan dalam tempo setengah jam sudah datang militer mereka,” ujarnya. Padahal, lanjut Hanafi, lalu lintas kapal Indonesia yang melintas di laut Somalia tidak sedikit. Data Angkatan laut Somalia Uni Eropa (EUNAFOR) dalam 2 tahun terakhir menunjukkan bajak laut di Somalia telah membajak lebih dari 80 kapal.
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
(AP/ DUTCH DEFENSE MINISTRY/HO)
Salah satu aksi penangkapan para pembajak di Laut Somalia
“Jika pemerintah tidak mampu melindungi pelaut [Indonesia] mungkin pemilik kapal bisa menyewa jasa pengamanan swasta yang profesional dan beroperasi di wilayah tersebut. Biayanya sekitar US$25.000 hingga US$100.000,” papar Hanafi.
Empat penyedia Penelusuran Bisnis mendapati terdapat empat penyedia jasa keamanan bagi kapal yang melintas di laut Somalia yaitu Barthe Cortes, Espada Logistics and Security Group, Maritime & Underwater Security Consultants (MUSC), dan Muse Professional Group Inc. Jasa keempatnya dimanfaatkan berkat resolusi 1676 yang diloloskan PBB. Resolusi ini memberikan hak untuk menggunakan setiap dan semua langkah yang diperlukan di darat, udara dan laut untuk menghentikan orangorang yang melakukan serangan bersenjata atas kapal. Barthe Cortes adalah pemilik raksasa jaringan transportasi udara dan laut BVC Kenya. Aksi Barthe Cortes antara lain membebaskan kapal mereka pada akhir 2008 yang disebut-sebut mirip film aksi dar der dor. “Tidak lebih dari setengah jam. Banyak asap, banyak letusan senjata. Hebatnya tak seorang pun tewas,” seorang saksi yang dilindungi seperti dikutip oleh penulis Aaron Wedege. Sosok bos Barthe Cortes cukup misterius namun aksi korporasi mereka sungguh populer. Salah
satunya bekerja sama dengan Virgin Group, Sir Richard Brosman, General Electric dan Boeing untuk uji pesawat angkut berbahan bakar biofuel yang menempuh penerbangan Nairobi (Kenya) ke Marrakesh (Maroko). Namun, koran Kolombia, El Espectador menyebut Barthe Cortes dekat dengan fraksi pemberontak FARC (Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia). Hal ini karena sejumlah karyawan BVC adalah mantan pentolan tentara FARC. Sementara itu Espada Logistics and Security Group adalah organisasi jasa pengamanan yang berdiri sejak 2004 dan bermarkas di San Antonio, Texas, AS. Mereka menyediakan jasa perlindungan on-board (menempatkan petugas di kapal dari titik keberangkatan hingga tujuan). Espada juga menawarkan pelatihan antipembajakan perjalanan di wilayah Teluk Aden atau perairah Somalia. Jasa mereka telah teruji terbukti berhasil menggaet kontrak jangka panjang dengan raksasa jasa pelayaran African Shipping Lines untuk memberikan keamanan untuk kapal perjalanan sepanjang pantai Afrika Timur. Bagi kalangan pengusaha jasa kapal, Espada yang dikelola oleh mantan pasukan khusus dan mempekerjakan para mantan anggota militer ini paling dikenal karena sudah beroperasi di Asia, Amerika Selatan dan Afrika. Penulis Stars and Stripes, Sandra Jontz untuk edisi Eropa
mendapatkan banedrol jasa Espada. Untuk 3 hari pengawalan kapal cukup bayar US$54.000 sementara untuk perjalanan 4 hari dari Afrika Timur ke Seychelles atau Mombasa (Kenya) dibanderol US$74,000. Untuk mendapatkan jasa Espada, Jim Jorrie menyediakan layanan telepon 24 jam. Profil jasa Espada yang dipimpin Jim Jorrie identik dengan akronim ‘apa lu minta gua ada’ (palugada) selain menyediakan jasa pengawalan, Espada menyediakan jasa pelatihan, konsultasi, hingga menyiapkan kamp pegawai dengan fasilitas lengkap. Berbeda dengan Espada yang menyediakan seluruh jasa, Maritime & Underwater Security Consultants (MUSC) yang bermarkas di London lebih fokus pada jasa antipembajakan dan keamanan kapal. Sama seperti Espada, jasa MUSC yang konon disebut-sebut didirikan para veteran SAS ini bisa diminta 24 jam melalui telepon atau surat elektronik. Sayang banderol MUSC tidak diketahui. Satu perusahaan yang juga mulai kerap dilirik adalah Muse Professional Group Inc atau Muse Professional Group (MAPS) karena menawarkan banderol harga lebih miring padahal didirikan oleh para mantan tentara anggota pasukan khusus. Perusahaan yang dipimpin Charles Kuneff yang didirikan pada 2002 ini membanderol biaya pengamanan melintasi Teluk Aden hanya US$25.000 dan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan aksi pembebasan kapal yang dibajak. Untuk tim pembebasan kapal, Muse memiliki tim negosiator mantan anggota FBI Soal lobi, Muse memberikan jaminan karena pendiri mereka mantan pasukan khusus SEAL, Baret Hijau hingga bos pabrik senjata api. Bagaimana mendapatkan jasa mereka? Mudah! Seperti halnya Espada dan MUSC, kontak Muse bisa dilakukan via surat elektronik atau telepon 24 jam. Silakan dipilih disesuaikan bujet kantong. (
[email protected])
BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
TAMBAH KUOTA IMPOR: Seorang pedagang memotong daging sapi yang dijajakan pada salah satu kios di Pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, kemarin. Kementerian Pertanian berencana menambah kuota impor daging sapi 5.000 ton dari 67.000 ton menjadi 72.000 ton atau setara dengan 120.000 ekor sapi pada tahun ini. Hal ini membuat industri perternakan sapi lokal diperkirakan kehilangan potensi usaha senilai Rp293 miliar.
Indonesia akan genjot ekspor sepatu OLEH NATALINA KASIH WASIYATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Produsen sepatu nasional menargetkan peningkatan ekspor ke negara-negara di Eropa, Amerika Serikat, Jepang dan Australia menjadi US$3 miliar pada tahun ini atau naik sekitar 15% dari tahun lalu sebesar US$2,6 miliar. Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Djimanto mengatakan kenaikan ekspor itu dipicu oleh tingginya permintaan luar negeri yang didukung oleh peningkatan produksi dalam negeri. Dia optimistis mampu mencapai target tersebut menyusul banyaknya investasi asing yang ikut menggarap industri persepatuan di dalam negeri. Djimanto menyebutkan sedikitnya 17 investor baru yang masuk dan ikut menggarap industri sepatu di Tanah Air yang berorientasi ekspor. “Kami akan fokus menggarap pasar di negara-negara di Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan Australia. Kami yakin target ekspor tahun ini US$3 miliar terlampaui karena banyak investasi asing yang ikut menggarap industri sepatu di Tanah Air,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Menurut dia, sebagian besar investor baru yang ikut menggarap industri sepatu di Indonesia memproduksi sepatu olah raga dan sepatu kulit yang berkualitas ekspor dengan harga yang relatif mahal karena kualitas produk yang tinggi. Dia mengatakan sepatu buatan Indonesia lebih diminati oleh asing karena
kualitasnya yang tidak kalah dibandingkan dengan buatan China dan Vietnam, kondisi tersebut terlihat dari nilai ekspor yang terus meningkat signifkan setiap tahunnya. Data Aprisindo mencatat nilai ekspor sepatu Indonesia pada 2009 sekitar US$1,7 miliar, kemudian pada 2010 naik menjadi US$2,6 miliar, bahkan pada 2014 ekspor sepatu diperkirakan bisa tembus angka US$5 miliar yang dikirim ke 148 negara tujuan. “Ekspor sepatu olahraga dari Indonesia saat ini menduduki urutan ke-3 terbesar setelah China dan Vietnam, sedangkan untuk sepatu kulit masuk di urutan keempat setelah India,” ujarnya. Sementara itu, untuk pasar dalam negeri pihaknya optimistis dapat memenuhi target penjualan sebesar Rp27 triliun pada tahun ini atau naik sekitar 8% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yaitu Rp25 triliun. Pasar dalam negeri, lanjut dia saat ini sudah dikuasai produk alas kaki dari China sebagai dampak penerapan perjanjian perdagangan bebas Asean-China. Untuk itu, Djimanto menuturkan akan lebih menggenjot ekspor agar industri dalam negeri tetap tumbuh, sementara penetrasi pasar lokal masih diperlukan kajian-kajian komponen penentu harga di tingkat ritel. Dia mengatakan sebagai dampak membanjirnya produk China yang lebih murah itu, produsen yang memproduksi sepatu untuk pasar dalam negeri saat ini mulai beralih menjadi pedagang impor karena kalah bersaing harga.
Hotel Madinah Movenpick rangkul biro perjalanan wisata OLEH HILDA SABRI SULISTYO & MOH. FATKHUL MASKUR Bisnis Indonesia
JAKARTA: Hotel Madinah Movenpick, Arab Saudi, melakukan penetrasi ke pasar Indonesia melalui biro perjalanan wisata (BPW) penyelenggara umroh dan haji dengan menawakan harga kamar yang menarik dan pelayanan ruang pertemuan gratis. Hassan Hassanein, General Manager Hotel Madinah Movenpick, mengatakan Indonesia pasar yang besar dan masyarakatnya memiliki budaya santun sehingga hotel-hotel di Arab Saudi menyukai tamutamu dari Indonesia. Hotel butik yang berjarak tempuh sekitar 5 menit dari Masjid Nabawi ini siap memberi pelayanan ala Indonesia karena 18 dari 180 staf hotelnya dari Indonesia, termasuk dari sisi menu-menu masakannya. “Baru kali ini kami mengumpulkan BPW Indonesia dan menjadikan Madinah Movenpick sebagai pilihan di Madinah. Selama ini tamu dari Indonesia dilayani oleh jaringan hotel yang sama, yaitu Anwar Movenpick Madinah,” ujarnya, kemarin. Hotel yang berpusat di Swiss itu juga memberi potongan harga pada periode 1 April-31 Juli dan 1-29 Agustus 2011. Hotel yang dekat dengan pintu akses ke Raudah ini menawarkan harga ke BPW sekitar 410630 riyal pada musim umroh dan 510-730
riyal pada Ramadhan dengan pelayanan fullboard dan penggunaan ruang pertemuan gratis untuk bimbingan jemaah umroh. Dia berharap pada tahun ini bisa menjual sedikitnya 2.000 room night untuk pasar Indonesia. Movenpick sebelumnya banyak menyasar pasar Timur Tengah seperti Mesir, Iran, dan Uni Emirat Arab. Menurut dia, hotelnya bukan pesaing dari Anwar Movenpick yang memiliki 1.207 kamar, tetapi sebagai pelengkap. Selain mengelola dan meningkatkan pelayanan hotelnya di Madinah, Movenpick yang berpusat di Swiss kini mengembangkan resort di Jeddah yang diberi nama Movenpick Resort Al Nawras Jeddah yang lokasinya di tepi laut. Secara terpisah, Ketua Panitia Penyelenggara Astindo International Travel Fair 2011 Anto Haditono mengungkapkan pameran selama 1-3 April di Jakarta Convention Center itu berhasil menarik 38.000 pengunjung. “Selama 3 hari pameran, AITF 2011 berhasil membukukan transaksi penjualan tiket dan paket-paket liburan hingga Rp42 miliar,” ungkapnya kemarin. Sebelumnya, pameran yang diikuti 36 agen perjalanan pariwisata itu diproyeksikan meraup penjualan paket liburan sedikitnya Rp200 miliar. Adapun penjualan tiket penerbangan dari 11 maskapai peserta diperkirakan mencapai Rp36 miliar.
ASURANSI & PEMBIAYAAN
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
5
PROTEKSI Laba NasRe naik tipis JAKARTA: Laba PT Reasuransi Nasional Indonesia (NasRe)naik 0,72% menjadi Rp9,66 miliar pada 2010 dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya, yaitu Rp9,59 miliar. Premi perseroan mencapai Rp613,73 miliar atau naik 3,93% dari realisasi premi pada 2009 sebesar Rp590,49 miliar. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, hasil investasi turun 49,57% dari Rp33,22 miliar pada 2009 menjadi Rp16,75 miliar pada 2010. Adapun, jumlah investasi naik 0,25% menjadi Rp509,92 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp508,63 miliar. Direktur Utama NasRe M. Shaifie Zein mengatakan kenaikan tipis laba bersih itu terjadi, karena perseroan melakukan banyak restrukturisasi dalam bisnis dan manajemen. (BISNIS/19)
Edukasi asuransi digenjot JAKARTA: Perusahaan asuransi komersial diharapkan semakin kreatif mengolah penelitian guna memperkenalkan produk asuransi kepada masyarakat. Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Isa Rachmatawarta saat menghadiri acara yang diselenggarakan PT Maskapai Asuransi Indonesia dan Perusahaan Asuransi Risiko Khusus (Maipark) pada pekan lalu. Menurut Isa, peran Maipark sebagai perusahaan asuransi risiko khusus patut ditiru oleh perusahaan lain, karena menggunakan penelitian dan teknologi dalam mengembangkan produk asuransi. “Perusahaan asuransi bisa memakai pendekatan berbeda saat memperkenalkan produk asuransi. Jadi, masyarakat tidak hanya membayar premi, tetapi juga mendapat edukasi tentang pengelolaan risiko,” jelas Isa. (BISNIS/19)
Sinarmas genjot asuransi sepeda JAKARTA: PT Asuransi Sinarmas menggenjot kontribusi premi asuransi sepeda terhadap pendapatan perseroan, menyusul perolehan yang belum memuaskan dari lini bisnis itu. Produk yang dipasarkan sejak tahun lalu itu membidik anggota komunitas sepeda, produsen, dan distributor sepeda di Indonesia. Direktur Marketing Asuransi Sinarmas Dumasi M.M. Samosir mengatakan perseroan menilai peluang proteksi sepeda meningkat, seiring dengan tren bersepeda di masyarakat. Harga beli sepeda yang tinggi dan kejadian kehilangan atau kerusakan memicu perseroan menyediakan proteksi tersebut. Perseroan memasarkan produk asuransi sepeda melalui komunitas, produsen, distributor, dan toko sepeda. Namun, tantangan yang dihadapi perseroan, yaitu persepsi masyarakat yang menganggap proteksi terhadap sepeda belum penting. (BISNIS/19)
Mega Insurance pacu unit syariah JAKARTA: PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) berencana mengoptimalkan perusahaan asuransi syariah dan belum berencana memisah unit syariah dari asuransi konvensional (spin off) pada tahun ini. Direktur Teknik Mega Insurance Subianto mengatakan unit syariah dinilai masih terlalu dini untuk dipisah dari perusahaan induk, karena baru beroperasi selama 4 tahun. Perolehan premi perseroan dari unit syariah kurang dari Rp10 miliar pada 2010. Pendapatan premi dari bisnis syariah masih ditopang oleh asuransi ritel yang dikembangkan dengan menjalin kerja sama dengan perbankan syariah, terutama dengan Bank Mega Syariah. (BISNIS/19)
Masa tugas dapen diperpanjang JAKARTA: Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) dan pelaku pasar modal mengimbau agar pendiri program dana pensiun memperpanjang masa tugas setiap manajemen pengelola aset dapen. Ketua Umum ADPI Djoni Rolindrawan mengatakan asosiasi tersebut menilai masa kerja pimpinan dan manajemen dana pensiun terlalu pendek, sehingga kurang sesuai dengan sifat dasar investasi dana pensiun yang berhorizon jangka panjang. Perpanjangan waktu tersebut, tuturnya, berguna agar tidak terjadi pengejaran target hasil investasi tahunan yang biasa diterapkan dana pensiun. (BISNIS/IAA)
PENYALURAN PEMBIAYAAN: Calon
pembeli melihat sepeda motor di salah satu diler sepeda motor di Makassar, belum lama ini. Penjualan sepeda motor melalui perusahaan pembiayaan pada kuartal I/2011 meningkat didorong oleh kenaikan pendapatan masyarakat. BISNIS/PAULUS TANDI BONE
Obligasi FIF bisa jadi Rp3 triliun Kupon surat utang berkisar 9,84% OLEH IRVIN AVRIANO A. & SYLVIANA PRAVITA R.K.N. Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Federal International Finance (FIF) berpotensi meningkatkan nilai penerbitan obligasi XI/2011 menjadi Rp3 triliun dari nilai awal Rp2 triliun. Hal itu terkait dengan permintaan calon investasi yang tinggi terhadap surat utang itu. Berdasarkan keterangan empat pelaku pasar modal, salah satu perusahaan pembiayaan Grup Astra tersebut juga sudah menetapkan acuan kupon obligasi seri tersebut pada level 7,8%, 8,8%, dan 9,6%. “Ada potensi peningkatan nilai penerbitan menjadi Rp3 triliun
12,06
Kinerja keuangan
PT Federal International Finance per 31 Des. 2010 (Rp triliun) , 9,12
4,73 4,3
3,58
, 2,9
2010 2009 1,17 0,81 ,
mlaah Jumlah aset
mlaah Jumlah pendapatan
Jumlah mlaah ekuitas
Sumber: Laporan keuangan Federal International Finance
Laba abaa bersih BISNIS/MAHER
berdasarkan mekanisme best effort. Jadi, nilai penerbitan obligasi belum dipastikan meningkat, tetapi berpotensi,” ujar salah seorang pelaku pasar modal yang mengetahui transaksi tersebut. Besaran acuan akhir tersebut masih berada pada kisaran awal yang ditawarkan perseroan dan penjamin pelaksana emisi obligasi kepada investor, yaitu 6,97% hingga 9,84%.
Adapun, besaran kisaran kupon per tranche obligasi tersebut, yaitu tranche A sebesar 6,97%-7,97%, tranche B sebesar 7,92%-8,92% dan tranche C sebesar 8,59%9,84%. Tranche A bertenor 370 hari, tranche B bertenor 24 bulan, dan tranche C bertenor 36 bulan. Penjamin pelaksana emisi efek penerbitan surat utang tersebut, yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, PT HSBC Securities Indonesia, PT NISP Sekuritas, dan PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. Efek utang tersebut juga telah mengantongi peringkat idAA dengan prospek peringkat stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia. Pemeringkatan tersebut dilakukan berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2010. Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan FIF untuk men-
Dapen diminta garap investasi properti OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) mengimbau dana pensiun untuk meningkatkan investasi pada aset properti berupa tanah dan bangunan. Ketua Umum ADPI Djoni Rolindrawan mengatakan aset properti cukup menjanjikan bagi dana pensiun, sehingga berpotensi menjadi diversifikasi investasi yang memiliki imbal hasil yang cukup besar. “Di negara lain, seperti Malaysia, dana pensiun menjadi salah satu investor terbesar di bidang properti. Hal itu juga mendorong pengembangan industri properti, karena ada tambahan investor, salah satunya dana pensiun,” ujar Djoni kepada Bisnis akhir pekan lalu. Dia mengatakan saat ini dana pensiun yang berinvestasi pada aset properti masih sangat kecil. Namun, dia belum dapat memerinci jumlah aset properti yang menjadi sasaran investasi institusi dana pensiun. Menurut dia, properti berupa tanah dan bangunan merupakan dua instrumen investasi yang dapat dialokasikan dana pensiun sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.199/PMK.010/2008 tentang Investasi Dana Pensiun. Peraturan itu memuat 16 instrumen investasi yang dapat digarap dana pensiun. Adapun, industri dana pensiun akan memarkir investasi pada instrumen obligasi dan deposito sebagai antisipasi apabila koreksi indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut hingga akhir semester I/2011. Djoni belum lama ini mengatakan penurunan indeks masih akan terjadi dalam jangka pendek, sehingga porsi
penempatan dana pada obligasi dan surat utang negara akan menjadi 55% hingga 60% pada tahun ini. “Sebesar 20% akan ditempatkan pada instrumen saham pada tahun ini. Sisanya, sebesar 20% pada deposito,” katanya. Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, investasi dana pensiun pada surat berharga negara menempati urutan teratas sebesar Rp 29,50 triliun atau 25,52% dari total investasi dana pensiun per 30 Juni 2010.
Penempatan investasi Selanjutnya, dapen menempatkan investasi pada obligasi korporasi sebesar Rp26,51 triliun (22,94%), dan deposito berjangka sebesar Rp24,92 triliun (21,57%), sedangkan sisanya pada saham dan lainnya. Meski demikian, dana pensiun masih optimistis terhadap pertumbuhan portofolio saham, karena fundamental ekonomi dinilai kuat dan sebagian besar dapen memilih saham unggulan pada sektor perbankan, infrastruktur, dan komoditas. Direktur Utama Dana Pensiun Garuda Indonesia Muchit Sudirman mengatakan pengaruh IHSG yang melorot dalam 2 bulan terakhir tidak begitu besar terhadap hasil investasi. Hal itu mengingat fundamental ekonomi Indonesia secara makro masih terkendali. Dia menuturkan penurunan IHSG ke level sekitar 3.500 masih dalam tahap wajar, sehingga siklus positif akan kembali ditorehkan pasar modal dalam jangka panjang. “Saat ini, kami belum khawatir, karena dinamika terus berkembang,” kata Muchit. (SYLVIANA PRAVITA R.K.N.)
Adira genjot asuransi keuangan dan aset BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Asuransi Adira Dinamika menargetkan pendapatan premi produk asuransi keuangan dan aset (bankers blanket bond) sebesar Rp50 miliar atau tumbuh 50% dari perolehan premi poduk itu pada 2010. Adira Insurance gencar memasarkan produk asuransi khusus ini seiring dengan maraknya kasus kejahatan perbankan. Produk itu dinilai memberikan proteksi atas tindakan curang yang dilakukan oleh karyawan maupun pihak ketiga yang dilakukan terhadap bank. Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia, sebanyak 15.097 kasus kecurangan (fraud) perbankan terjadi pada 2007 hing-
ga 2009. Adapun, empat kasus fraud terkuak sepanjang kuartal I/2011 dan bernilai Rp42 triliun. “Kami mengincar pasar korporasi, terutama perbankan, baik bank konvensional maupun syariah. Produk ini merupakan perluasan dari asuransi keuangan,” kata Corporate Business Marketing Division Head Adira Insurance Erickson Mangunsong di Jakarta, kemarin. Erickson mengatakan proteksi terhadap aktivitas perbankan masih terbilang baru di Indonesia, karena masyarakat mengenal asuransi keuangan, yakni proteksi terhadap pencurian atau kehilangan uang pemegang polis. Perusahaan asuransi yang menggarap lini bisnis itu juga terbatas, sehingga mendorong Adira
Insurance gencar melakukan sosialisasi kepada pihak perbankan. General Accident & Liability Underwriting Division Head Adira Insurance Villy Chandra menjelaskan produk itu relevan dengan kondisi perbankan saat ini. Selain itu, produk tersebut tidak menggantikan posisi asuransi keuangan, tetapi memproteksi bank apabila terjadi pembobolan bank atau penggelapan uang. “Proteksi asuransi keuangan tidak selengkap asuransi bankers blanket bond. Asuransi khusus ini bertujuan menjaga balance sheet bank tetap stabil, meskipun terjadi fraud,” kata Villy.
Pemegang polis Saat ini, Adira Insurance memiliki tiga pemegang polis asuransi
sejak diluncurkan 6 tahun lalu. Pertumbuhan yang lambat itu memicu perseroan untuk memberikan edukasi kepada sektor perbankan. Erickson menambahkan saat ini perseroan memasarkan secara langsung produk khusus itu tanpa menggandeng agen. Namun, Adira Insurance berencana bekerja sama dengan pialang guna meningkatkan penetrasi pemasaran. Adira Insurance membukukan perolehan premi bruto sebesar Rp1 triliun pada 2010 atau naik 34,75% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp742,06 miliar. Kontribusi premi terbesar diperoleh dari asuransi kendaraan bermotor hingga 70% dari total premi. (19)
dukung target pembiayaan yang dipatok sebesar Rp 20 triliun pada tahun ini. Ketika dikonfirmasi Bisnis, Direktur Utama FIF Suhartono mengatakan perseroan belum dapat mengumumkan besaran acuan kupon yang sudah ditetapkan perseroan. Rencana tersebut sedang difinalkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). “Kami masih dalam proses closing ke Bapepam-LK,” ujarnya melalui layanan pesan singkat. Dia juga tidak berkomentar ketika ditanyai tentang potensi peningkatan nilai obligasi hingga Rp3 triliun tersebut.
Jatuh tempo Adapun, perseroan memiliki obligasi jatuh tempo senilai Rp1,01 triliun yang terdiri dari empat tranche pada tahun ini.
Surat utang FIF yang jatuh tempo tersebut, terdiri dari obligasi IX/2009 tranche B senilai Rp93 miliar pada 29 April dan obligasi VII/2007 tranche D senilai Rp350 miliar pada 2 Mei. Selanjutnya, tranche lainnya, yaitu seri X/2010 tranche A senilai Rp300 miliar pada 4 Mei, dan seri VIII/2008 tranche C senilai Rp360 miliar pada 13 Mei. Emisi obligasi ini diperlukan untuk mendukung ekspansi pembiayaan dengan target Rp20 triliun pada tahun ini. Sebagian besar dari target itu ditujukan bagi pembiayaan 1,5 juta unit motor baru atau sekitar Rp18 triliun dengan rerata plafon Rp12 juta. Adapun, sisanya akan diraih dari pembiayaan motor bekas dengan target 250 ribu unit atau sekitar Rp2,5 triliun dengan rerata plafon Rp5 juta. (
[email protected]/
[email protected])
MANUFAKTUR
8 Pasar baja india kekurangan pasok MUMBAI : India masih kekurangan produk baja sebesar 5,36 juta ton dari kebutuhan konsumsi di pasar domestik sebesar 51,80 juta ton selama periode April sampai dengan Desember 2010. Berdasarkan data Joint Plant Committee India kesenjangan antara permintaan domestik dan ketersediaan baja itu dipenuhi melalui impor. Ketersediaan baja di pasar domestik India selama periode tersebut sebesar 46,44 juta ton sehingga jumlah kekurangan dipenuhi melalui impor yang besarnya sebesar 5,36 juta ton yang setara dengan jumlah kekurangan pasokan tersebut. Angka impor baja itu, lebih rendah dibandingkan dengan volume baja tambahan yang harus didatangkan mencapai 7,38 juta ton pada 2009, dengan jumlah kebutuhan pasokan untuk konsumsi di pasar domestik mencapai 56,17 juta ton. 56,17 52,44 46,44
Ketersedian baja di India (juta ton) Ketersediaan Impor 7,38
5,84
2008
2009
Sumber: Joint Plant Committee India
5,36
2010 BISNIS/HUSIN PARAPAT
AKSELERASI IKM Cibaduyut dapat bantuan BANDUNG: Sentra industri kecil dan menengah atau IKM sepatu Cibaduyut Kota Bandung akan didorong mampu memroduksi sepatu berlisensi internasional. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Ferry Sofwan mengemukakan pola pengembangan IKM seperti itu akan diadopsi dari klaster perajin sepatu di Tangerang Banten yang mampu lebih dulu memproduksi sepatu berlisensi internasional. “Langkah ini merupakan rencana bersama Disperindag Jabar dengan Asosiasi Persepatuan Indonesia Jabar untuk membantu usaha para perajin sepatu,” katanya kemarin. Dia mengatakan upaya dorongan dari Disperindag Jabar dan Aprisindo berupa pemberian pelatihan dan fasilitasi jaringan pemasaran. (BISNIS/K45)
Mandom genjot pasar remaja JAKARTA: PT Mandom Indonesia Tbk berencana meningkatkan penetrasi pasar di segmen kosmetik remaja dengan meningkatkan edukasi hingga ke anak usia 4 tahun. Herman Saleh, Direktur Marketing PT Mandom Indonesia Tbk, mengatakan kegiatan kampanye pengenalan dan branding produk dilakukan terhadap segmen usia sedini mungkin. “Kami memperkenalkan sedini mungkin melalui berbagai kegiatan, termasuk branding di taman bermain dan edukasi Kidzania,” ujarnya, kemarin. Mandom tahun lalu mencatat penjualan sebesar Rp1,4 triliun, 70% di antaranya disumbang dari penjualan produk remaja Gatsby dan Pixy. Perusahaan ini memiliki 8 brand dengan 300 item produk. (BISNIS/FIM)
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
Pertumbuh manufaktur di bawah target Penguatan daya saing industri masih lemah OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pertumbuhan sektor manufaktur kuartal I 2011 ditaksir kurang dari 5% atau di bawah target tahunan pemerintah tahun ini yang mencapai 6,1%. Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian Arryanto Sagala mengatakan beberapa faktor telah menurunkan daya saing dan kinerja industri nasional, seperti lambannya revisi ke-7 PMK 241/2010, penyaluran insentif yang tidak efektif, dan kebijakan lain yang kurang mendukung industri, seperti suku bunga bank, jaminan pasokan energi dan pembangunan infrastruktur. “Produk impor dari China banjir, penyaluran insentif mandek, revisi PMK 241/2010 belum terbit, serta harga minyak naik terus. Saya khawatir pertumbuhan kuartal I tidak bisa mencapai 5%,” ujarnya kemarin. Berdasarkan data BPS, kinerja ekspor industri selama Januari-Februari 2011 sebenarnya meningkat dibandingkan periode sama 2010. Namun, dalam 2 bulan pertama 2011 terlihat tren penurunan yang dikhawatirkan terus berlanjut yang mengindikasikan tertekannya industri domestik. Arryanto menegaskan apabila Kemenkeu tidak kunjung menuntaskan revisi ke-7 PMK 241/2010 hingga akhir semester I 2011, pertumbuhan manufaktur yang tahun ini ditarget 6,1% akan sulit
tercapai. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Teknologi, Industri, dan Riset Bambang Sujagat menambahkan industri domestik kini harus berutang dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan negara lain di kawasan. Dia juga menyayangkan biaya logistik yang relatif lebih mahal akibat dari tidak memadainya infrastruktur. Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Franky Sibarani justru melihat pertumbuhan sektor yang termasuk mengalami kritis akibat ACFTA tersebut positif 5% dibandingkan dengan 2010. “China bukan penghambat, akan tetapi apabila negara-negara Asean bisa menjadi produsen, Indonesia bisa menjadi pasarnya. Padahal, pemerintah sangat lemah perhatiannya terhadap peningkatan daya saing industri nasional.”
Masih optimistis Namun, Menperin MS Hidayat optimistis pertumbuhan sektor industri nasional pada tahun ini sebesar 6% bisa dicapai yang diindikasikan oleh pemulihan kelompok industri besar. Proyeksi angka pertumbuhan itu menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun lalu yang terealiasi sebesar 5,5%. “Industri besar mulai recovery. Yang menjadi PR saya cuma industri UKM di sektor tertentu yang terkena dampak ACFTA,” katanya di Istana Presiden, kemarin. Menurut dia, banyak kemajuan pada sektor industri yang terjadi pada tahun ini, di antaranya industri otomotif, elektronik, dan TI yang tumbuh pesat. (BAMBANG P. JATMIKO/ IRSAD SATI /LINDA T. SILITONGA (
[email protected])
Cuma RI yang 'kena' ACFTA BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Indonesia hanya satu-satunya negara di Asean yang mengalami dampak buruk penerapan Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) terhadap kinerja industri domestiknya. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi mengatakan Pemerintah Indonesia dan China telah menyepakati adanya hubungan dagang yang saling menguntungkan dan adanya kesetimbangan. Kesepakatan itu, katanya, lebih bisa direalisasikan dibandingkan dengan mengagendakan perubahan kesepakatan dalam forum Asean. Menurut dia, sekritis apapun situasi yang menimpa industri Indonesia, termasuk membanjirnya produk impor China ke Indonesia, hal itu merupakan
bagian dari konsekuensi. Apalagi, tuturnya, dari negara-negara anggota Asean, hanya Indonesia yang mengeluhkan dampak dari ACFTA tersebut. “Membanjirnya produk impor dari China merupakan bagian konsekuensi ACFTA yang telah disetujui oleh negara-negara anggota Asean. Hal ini juga tidak etis jika dibawa ke Konferensi Tingkat Tinggi Asean karena anggota yang lain semuanya happy dan Indonesia saja yang mengeluh,” katanya kemarin. Melihat kenyataan itu, katanya, kesalahan juga sebagian bersumber pada pihak Indonesia sendiri yang tidak mempersiapkan diri dengan baik sebelum kesepakatan ACFTA tersebut direalisasikan sejak awal 2010. (RUDI ARIFFIANTO)
ANTARA/YUDHI MAHATMA
TEKNOLOGI TV LED: Seorang pekerja melakukan pengujian ketahanan panas seusai proses perakitan panel TV LED LG Elektronik, di Kawasan Industri Cibitung Bekasi, Jawa Barat, Selasa. TV LG Elektronik terbaru telah menggunakan teknologi LED (light emitting diode) setelah teknologi LCD yang memungkinkan perampingan fisik dengan mengurangi ketebalan lebih dari 50% dan gambar lebih jernih.
Asing boleh masuk Inalum OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
SANGGAU, Kalimantan Barat: Pemerintah RI memberi lampu hijau kepada perusahaan asing untuk masuk ke dalam konsorsium pengelola PT Indonesia Aluminium (Inalum), setelah kontrak pengelolaan pabrik aluminium itu oleh Nippon Asahan Aluminium (NAA) berakhir pada 2013. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan dibukanya kesempatan bagi asing untuk menjadi bagian dari konsorsium pengalola Inalum agar semua pihak memiliki kesempatan yang sama. Selain perusahaan asing, badan usaha milik daerah (BUMD) setempat juga akan diberi kesempatan terlibat dalam pengelolaannya. “Meskipun asing bisa terlibat dalam pengelolaan Inalum yang akan datang, namun BUMN akan tetap diberi porsi besar mengelola Inalum. Ada beberapa BUMN yang menjadi kandidat pengelola utama Inalum,” ujarnya kepada Bisnis pekan ini. Menurut Hidayat, salah satu BUMN yang dinominasikan menjadi pengelola Inalum adalah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam). Salah satu pertimbangan Antam menjadi calon kuat pengelola Inalum adalah BUMN pertambangan ini akan memproduksi chemical grade alumina (CGA) un-
tuk bahan baku pembuatan aluminium. Antam akan memproduksi CGA sebesar 300.000 ton per tahun pada 2014, setelah pabrik pengolahannya yang berada di Tayan Kalimantan Barat selesai dibangun pada Oktober 2013. Sementara itu, Kementerian BUMN baru-baru ini menyatakan memiliki dua opsi terkait dengan pengelolaan Inalum apabila salah satu BUMN terpilih menjadi pengelola perusahaan tersebut. Dua opsi yang akan diambil adalah menjadikan Inalum sebagai BUMN baru, dan yang kedua adalah menjadikannya sebagai anak usaha BUMN yang sudah ada. Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan saat ini pihaknya masih menunggu panggilan dari Kementerian Perindustrian terkait dengan pengelolaan Inalum. “Kalau ditanya secara finansial, BUMN yang siap mengambil alih telah memiliki dana yang memadai untuk mengambil Inalum,” ujarnya. Menurut Mustafa, kalaupun tidak memiliki dana, BUMN yang akan terlibat pengambilan Inalum juga menyiapkan skema pendanaan dengan menggandeng perusahaan lain yang bergerak di bidang jasa keuangan. Selain Antam, perusahaan lain yang juga berminat masuk ke Inalum adalah PLN. Namun, perusahaan kelistrikan ini kemungkinan hanya akan mengelola pembangkit listrik PLTA Asahan.
Proyek caprolactam terkendala lahan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Rencana pembangunan pabrik caprolactam bernilai US$620 juta di Gresik terhambat oleh kesulitan pengadaan lahan. Presiden PT Elsoro Multi Pratama (Elsoro) Elieser Sorohadmodjo mengatakan Kawasan Industri Gresik menolak menjual lahan yang tadinya direncanakan menjadi lokasi pabrik tersebut. “Menurut pengelola kawasan tersebut tidak bisa dijual, harus disewakan,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Padahal, lanjutnya, pembicaraan mengenai pembelian lahan itu telah dilakukan sejak 2007. “Ketika itu kita telah melakukan kunjungan ke sana, bahkan disertai pemerintah daerah. Saya sampai sekarang tidak mendapatkan penjelasan kenapa tidak boleh,” katanya. Dia menjelaskan investor luar
negeri yang bekerja sama dengan Elsoro dalam proyek tersebut keberatan mendirikan pabrik di lahan sewaan. “Mereka takut dong meletakkan aset seharga 6 triliun di lahan yang bukan miliknya,” ucapnya. Pabrik Elsoro di Gresik rencananya mampu menghasilkan 120.000 ton caprolacton per tahun, bahan kimia yang merupakan bahan utama untuk memproduksi nylon 6, serta produk sampingan berupa 303.000 ton ammonium sulfat dan 8.800 ton asam nitrat. Elsoro telah memiliki pembeli tetap yang berkomitmen menyerap seluruh produksi pabrik itu dari dalam dan luar negeri. “Secara bisnis semuanya sudah feasible, rencana kita memastikan dulu ada pembeli baru kemudian secara bertahap mengalihkan produksi untuk menunjang industri dalam negeri,” papar Soro.
Caprolactom adalah bahan baku utama untuk memproduksi nylon 6 polimer sintetis yang dimanfaatkan dalam produksi tyre cord untuk ban, textile fiber untuk pakaian olah raga, karpet fiber untuk karpet sintetis hingga komponen plastik otomotif. Menurut data Badan Pusat Statistik, konsumsi bahan kimia tersebut oleh industri Indonesia ditunjang oleh impor. Impor caprolactom pada JanuariOktober 2010 mencapai 44.434 ton senilai US$107.805.402 unit. Tanpa basis produksi dalam negeri, menurut Soro, Indonesia menghabiskan devisa untuk mengimpor bahan kimia tersebut sekaligus kehilangan potensi pendapatan ekspor. “Harganya semakin tinggi dari tahun ke tahun karena kebutuhannya memang besar, proyeksi keuntungan proyek pabrik tersebut terus meningkat,” katanya. (11)
Produksi garmen China berpeluang pindah ke Indonesia BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kenaikan biaya produksi garmen di China diperkirakan mendorong para pembeli memindahkan pusat produksi pakaian jadi ke negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menjelaskan merek global mulai kelimpungan dengan iklim industri garmen di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu. “Mereka tertekan, terutama oleh perubahan struktur perburuhan. Sekarang mereka mulai mencari pusat produksi lain, fokusnya di Asia Tenggara,” katanya kepada Bisnis,
kemarin. Kesulitan yang dihadapi oleh industri garmen China, menurut dia, adalah tingginya angka turn over buruh yang dikabarkan mencapai 35%, dan bisa mencapai setengah setelah musim libur. “Produsen garmen China jadi kesulitan memenuhi pesanan sepanjang tahun karena harus cari pegawai baru setiap kontrak berakhir,” paparnya. Keadaan sebaliknya berlaku di industri garmen Indonesia. Ade menjelaskan, di Indonesia, hanya 2% pekerja pabrik garmen yang memutuskan tidak memperpanjang kontraknya setiap tahun. Namun, Indonesia harus bersaing
dengan Laos dan Kamboja yang mempunyai tingkat upah pekerja jauh dari rendah. “Tapi itu bukan pasarnya Indonesia, saya kira target kita adalah brand global kelas menengah ke atas, tapi tetap harus bersaing dengan negara lain seperti Vietnam dan Thailand,” ujarnya. Ade mengharapkan pemerintah memperbaiki struktur energi dan perpajakan dalam negeri agar Indonesia dapat lebih banyak menarik pesanan produksi pakaian dari China. “Khususnya perpajakan, industri garmen lokal yang menggunakan tekstil produksi lokal malah kelimpungan karena restitusi pajak selalu terlambat diberikan,” tambahnya. (11)
HUKUM BISNIS
10 Kasus pailit di Hawaii selama Maret naik 19,5% JAKARTA: Jumlah permohonan kasus kebangkrutan (pailit) di negara bagian Hawaii, Amerika Serikat selama Maret 2011 meningkat 19,5% bila dibandingkan dengan Februari 2011, tetapi bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2010 hanya terdapat sedikit kenaikan. (lihat grafis) Menurut dara United States Bankruptcy (USB) Hawaii, selama Maret tahun ini tercatat sebanyak 358 kasus yang masuk ke pengadilan distrik setempat, sedangkan Februari tahun ini tercatat 288 perkara. Meningkatnya kasus kebangkrutan yang masuk ke p g p mengindikasig pengadilan setempat kan banyak perusahaan ataupun 3 358 357 perorangan tidak mampu meme me menu nuhi hi kewajibannya kew ewaj ajib iban anny nyaa memenuhi kepada kreditur, 270 sehingga terpaksa dipailitkan. 159 127 88
Perbandingan kasus pailit di pengadilan distrik Hawaii selama Maret (2006-2011) Sumber: Pengadilan distruk Hawaii
2006
2007
2008 008 2
2009
2010
2011
BISNIS/HUSIN PARAPAT
KLAUSUL Vonis Inter-Continental ditunda JAKARTA: Pengadilan Niaga Jakarta Pusat batal memutus gugatan yang dilayangkan Inter-Continental Hotels Corporation, perusahaan asal Amerika Serikat, terhadap PT Lippo Karawaci Tbk terkait pembatalan merek Intercontinental. Majelis hakim yang diketuai Nani Indrawati mengatakan putusan dalam perkara tersebut harus tertunda satu pekan ke depan karena salah satu anggota majelis belum dapat hadir di persidangan. “Karena majelis hakimnya tidak lengkap maka putusan dalam perkara ini kami tunda satu pekan atau pada 20 April,” katanya dalam sidang, kemarin. Inter-Continental Hotels Corporation melalui kuasa hukumnya George Widjojo mengklaim sebagai pemilik tunggal atas merek Inter-continental. Sementara itu, kuasa hukum tergugat PT Lippo Karawaci Tbk, Ludiyanto, berpendapat bahwa gugatan itu sangat tidak beralasan. (BISNIS/07)
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
Penjamin utang Bintuni dipailitkan
Garuda hadirkan saksi ahli untuk lawan Tommy BISNIS INDONESIA
Utang jatuh tempo capai US$36,68 juta BISNIS INDONESIA
JAKARTA: BNP Equities Asia Limited mengajukan permohonan pailit terhadap pengusaha lokal Soejono Varinata selaku penjamin utang PT Bintuni Minaraya Tbk terkait dengan utang jatuh tempo US$36,68 juta. Termohon pailit Soejono merupakan penjamin atas utang PT Bintuni Minaraya Tbk, sedangkan PT Bintuni punya utang terhadap BNP Prime Peregrine Holdings Limited (BNPPL). Selanjutnya, berdasarkan perjanjian pengalihan utang (transfer agreement) pada 13 Desember 2002, BNP Prime Peregrine Holdings mengalihkan hak tagih atas utang PT Bintuni kepada BNP Equities, perusahaan asal Malaysia Dalam dokumen gugatan yang diperoleh Bisnis, pemohon melalui kuasa hukumnya dari kantor pengacara DNC Advocates At Work menyebutkan sampai dengan diajukannya permohonan pailiti ini, PT Bintuni (debitur) tidak melaksanakan kewajiban untuk membayar lunas utang-utangnnya. Hingga 10 Mei 2007, menurut dokumen permohonan pailit itu, PT Bintuni sudah dinyatakan pailit oleh pengadilalan niaga. Kasus permohonan pailit atas PT Bintuni tersebut terdaftar di bawah No.23/Pailit/2007/PN.Niaga.JKt.Pst. PT Bintuni mengajukan permohonan pailit atas dirinya sendiri karena perusahaan tersebut mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban pada 2007. Menurut dokumen, dalam putusan pailit tersebut diuraikan perihal utang PT Bintuni kepada pemohon (BNP Equities) sebesar US$49 juta dan telah jatuh tempo pada 26 Oktober 2000. Dalam kasus kepailitan PT Bintuni, sebagaimana disebutkan dalam dokumen, telah diakui dan diverifikasi oleh kurator bahwa pihak PT Bintuni memiliki utang sebesar US$57,23 juta.
Utang perusahaan tersebut terdiri nya pemberesan atas boedel pailit atas utang pokok sebesar US$38,86 dari BMR [PT Bintuni] tersebut, juta dan utang bunga sebesar maka belumlah dapat diketahui berapa jumlah kewajiban yang US$18,36 juta. Pada 4 Desember 1998, termohon harus dibayar atau telah dibayar (pengusaha Soejono) telah menanda- oleh BMR,” jelasnya. Dia menegaskan kliennya tidak tangani perjanjian yang menyatakan bersedia membayar dan menyelesai- pernah mempunyai utang secara kan kewajiban PT Bintuni kepada langsung kepada pemohon sebesar BNP Prime Pregrine atas seluruh US$36,62 juta. Menurut dia, terdapat perbedaan utang pokok namun tidak lebih angka antara yang didalilkan oleh US$10 juta. Selain terbukti adanya utang pemohon mengenai besarnya utang jatuh tempo, pemohon dalam do- kliennya sebagai penjamin BMR kumen permohonannya yang dia- sebesar US$36,68 juta dengan angjukan melalui Pengadilan Niaga ka utang PT Bintuni yang diveriJakarta Pusat menyertakan PT fikasi oleh kurator senilai US$57,23 Bank Mandiri (persero) Tbk seba- juta. gai kreditur lain. Dalam dokumen itu disebutkan Tidak memenuhi unsur bahwa Bank Mandiri telah memberi“Permohonan pailit tersebut hakan fasilitas kredit kepada PT Biak ruslah ditolak karena tidak meMinajaya sebemenuhi unsur sar Rp68,6 juta, "...Dalam surat perjanjian p e m b u k t i a n dan termohon secara sederkan disebutkan yang (pengusaha lohana sebagaikal tersebut) dijamin klien kami sebesar mana yang diamerupakan pentur dalam UU US$10 juta dan terlebih Ke p a i l i t a n , ” jamin pailit atas utang tersebut. perusahaan yang dijamin kata Heru. Oleh karena Selain itu, itu sudah tidak ada.” itu, pemohon Heru menolak mengklaim dalil pemohon sengketa tersebut telah memenuhi yang menyertakan Bank Mandiri unsur dalam UU Kepailitan dan sebagai kreditur lain. PKPU, yaitu dapat dibuktikan Dia mengatakan, Bank Mandiri secara sederhana dan adanya dua tengah beperkara dengan PT Biak kreditur. Minajaya dan para penjamin terkait Sementara itu, kuasa hukum termo- adanya utang sebesar US$18,6 juta. hon (Soejono), Heru Tumbelaka, me“Gugatan Bank Mandiri dinyanolak dengan tegas dalil-dalil yang takan tidak dapat diterima, dan diajukan oleh pemohon. terhadap putusan tersebut Bank Menurut dia, permohonan pailit Mandiri menyatakan banding. tersebut tidak beralasan, mengingat Karena belum pula mempunyai keperusahaan yang dijamin kliennya kuatan hukum tetap, maka dengan telah dinyatakan pailit oleh pengadi- demikian utang klien kami kepada lan niaga. Bank Mandiri belum jelas keduduk“Kami mempertanyakan kenapa annya,” jelas Heru. klien kami dimohonkan pailit. Oleh karena itu, dia mengatakan Dalam surat perjanjian kan disebut- kreditur lain yang disertakan pemokan yang dijamin klien kami sebesar hon yaitu Bank Mandiri, tidak dapat US$10 juta dan terlebih perusahaan terpenuhi. yang dijamin itu sudah tidak ada,” Termohon secara resmi akan katanya, kemarin. menyampaikan jawaban atas permoSelain itu, Heru berpendapat per- honan tersebut dalam sidang hari ini mohonan pailit tersebut prematur (Kamis). atau terlalu dini karena proses verifiPermohonan pailit tersebut terdafkasi utang yang dilakukan oleh tar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat kurator dalam kepailitan PT Bintuni pada 15 Maret 2011 dengan majelis belum dilakukan pemberesan. hakim yang diketuai Tjokorda Rae“Bahwa dengan belum dilakukan- suamba. (07)(
[email protected])
JAKARTA: PT Garuda Indonesia Tbk dan PT Indo Multi Media menghadirkan pakar hukum Nono Anwar Makarim sebagai saksi ahli terkait gugatan yang dilayangkan oleh Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) kepada perusahaan penerbangan itu. Muhammad Assegaf, kuasa hukum PT Garuda Indonesia, menyatakan tergugat (PT Garuda) mengajukan Nono Anwar Makarim sebagai ahli untuk membuktikan bahwa gugatan yang diajukan oleh Tommy dengan menggunakan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata itu adalah merupakan kekeliruan. “Pada intinya ahli yang kami ajukan berpendapat Pasal 1365 sifatnya umum, artinya pasal yang digunakan penggugat sebagai dasar gugatan tidak tepat ” ujarnya ketika ditemui seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin. Selain itu, sambungnya, notes (catatan) yang ditulis dalam majalah Garuda tersebut menurut ahli tidak dapat dikatakan mencemarkan nama baik dan menghina. Dia menambahakan menurut Nono Makarim notes yang muncul dalam majalah Garuda tersebut muncul hanya sekali dan tidak memiliki maksud penghinaan karena tidak dilakukan berulang-ulang. Menurut ahli tersebut, tegas Assegaf, Undang-Undang Pers mengatakan ketika tulisan diketahui penulisnya, secara hukum penulis bertanggung jawab apabila tulisan tersebut menimbulkan akibat hukum. Tapi kalau tidak disebutkan namanya, yang bertanggung jawab adalah redaksi.
Tidak sependapat Di sisi lain, Ferry Firman Nurwahyu, kuasa hukum Tommy Soeharto menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan saksi ahli
yang diajukan oleh tergugat. Sebagai penggugat, katanya, pihaknya memiliki kewenangan penuh untuk memilih pasal yang akan dijadikan sebagai landasan. “Seseorang mengajukan gugatan merupakan hak, itu merupakan hak kami untuk mengajukan gugatan dengan Pasal 1365, Jadi tergugat tidak bisa menyatakan itu salah,” ujarnya ketika ditemui Bisnis seusai sidang, kemarin. Ferry mengungkapkan majelis hakim yang akan menilai dan menguji apakah Pasal 1365 dan Pasal 1367 yang diajukan oleh pengugat itu berdasarkan fakta pengadilan atau tidak. Tugas dari tegugat, ujarnya, adalah membuktikan gugatan penggugat tidak benar dan bukan menentukan dasar gugatan. Dia juga menegaskan apabila ada perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak dan ternyata terdapat pihak ketiga yang dirugikan, pihak ketiga dapat menjadikan perjanjian tersebut sebagai pedoman gugatan. Perkara bermula dengan adanya gugatan dari Tommy Soeharto dan PT Bali Pecatu Graha kepada PT Indo Multi Media dan PT Garuda Indonesia. Tergugat dianggap telah melanggar Pasal 1365, Pasal 1366 dan Pasal 1367 Ayat 3 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pada majalah Garuda (The Magazine of Garuda Indonesia) edisi Desember 2009di halaman 30 terdapat note atau catatan dalam artikel berjudul A New Destination to Enjoy in Bali bertuliskan “Tommy Soeharto, the owner of this complex, is a convicted murderer”. Tommy mengartikan kalimat tersebut dengan, “Catatan: Tommy Soeharto, pemilik dari kawasan ini, merupakan seorang pembunuh yang telah divonis oleh pengadilan”. (17)
BLOOMBERG NEWS/WU NIU
MENGGUGAT ATMEL CORP: Aktivitas karyawan terlihat di salah
satu pabrik milik Infineon Technologies AG di Suzhou, Jiangsu, China, beberapa waktu lalu. Produsen chip Jerman Infineon Technologies AG menggugat pesaingnya Atmel Corp terkait dengan pelanggaran 11 paten untuk
microcircuitry yang digunakan dalam aplikasi otomotif, industri dan kontrol sistem. Gugatan itu diajukan pada 11 April di pengadilan distrik Wilmington, Delaware, AS.
KPPU minta keterangan ahli tender lokomotif BISNIS INDONESIA
JAKARTA: KPPU segera melakukan pemeriksaan tambahan dalam perkara persekongkolan tender pengadaan 20 unit lokomotif dan penyewaan 200 unit lokomotif GE antara PT Kereta Api dan General Electric Transportation mulia pekan depan. Pemeriksaan tambahan tersebut dilakukan oleh Komisi pengawas Persaingan usaha (KPPU) menyusul putusan sela Pengadilan Negeri Bandung yang mengabulkan permohonan keberatan General Electric Transportation (GE) atas putusan lembaga pegnawas persaingan usaha itu. Kepala Biro Hukum dan Humas KPPU, Zaki Zein Badroen, mengatakan pemeriksaan tambahan tersebut akan dilakukan pada 18-20 April. Sesuai perintah majelis hakim Pengadilan Negeri Bandung dalam putusan selanya, KPPU akan meminta keterangan ahli yaitu Hikmahanto Juana, Erman Rajagukguk, Ine Ruki. Permintaan kepada saksi ahli itu diajukan oleh GE.
“Kami akan mulai melakukan pemeriksaan tambahan pada Senin depan yaitu 18-20 April,” katanya, kemarin. Pada 30 Maret, Pangadilan Negeri Bandung mengabulkan upaya keberatan yang diajukan pihak PT Kereta Api Indonesia dan GE terkait putusan KPPU yang menyatakan dua pihak tersebut melangar UU Persaingan Usaha. Upaya hukum keberatan ini disertai permohonan agar KPPU melakukan pemeriksaan tambahan untuk memeriksa ahli hukum. Upaya keberatan tersebut dilakukan karena PT Kereta Api Indonesia dan GE mengklaim bahwa penunjukan langsung dalam tender pengadaan lokomotif itu dilakukan dengan mengacu pada peraturan yang sudah ada. KPPU, pada 31 Agustus 2010, menghukum PT Kereta Api membayar denda Rp2 miliar karena dinilai melanggar UU No. 5/1999 (UU Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat) berkenaan dengan pengadaan 20 unit lokomotif CC 204 tahun 2009. Selain PT Kereta Api, dalam
perkara yang sama lembaga persaingan usaha tersebut juga menghukum GE Transportation untuk membayar denda Rpl,5 miliar.
Fatwa MA Dalam perkara berbeda, Mahkamah Agung (MA) diketahui telah menunjuk Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memeriksa upaya keberatan yang diajukan PT Garuda Indonesia Tbk, PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima dalam perkara pengadaan cendera mata haji (giveaway) terhadap vonis KPPU. Giveaway haji adalah paket perlengkapan tas haji berupa tas koper, tas paspor, label plastik, dan buklet. “Iya, MA sudah mengeluarkan fatwa yang menunjuk PN Jakarta Pusat untuk memeriksa upaya keberatan tersebut,” kata kuasa hukum PT Garuda, Ignatius Supriadi, kemarin. Namun, dia masih belum dapat memastikan kapan PN Jakarta Pusat akan mulai menyidangkan perkara tersebut. Dia berharap persidangan atas upaya keberatan
tersebut dpat segera dilakukan. “Sepengetahuan kami PN Jakarta Pusat masih menunggu pelimpahan perkara dari PN Bantul dan PN Jakarta Barat karena dua pihak yang lain mengajukan keberatannya di situ [PN Bantul dan PN Jakarta Barat],” ujarnya. Upaya keberatan tersebut dilakukan Garuda, PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima atas putusan KPPU yang menghukum mereka terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5/1999 tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Pelanggaran UU itu terjadi saat persetujuan perpanjangan pengadaan paket cendera mata haji oleh PT Garuda Indonesia kepada PT Gaya Bella Diantama dan Uskarindo Prima periode 2009/ 2010 dan 2010/2011. Dalam putusan KPPU tersebut, PT Garuda Indonesia Tbk, PT Gaya Bella Diantama dan Uskarindo Prima masing-masing dijatuhi hukuman denda sebesar Rp1 miliar. (07)
PROPERTI
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
7
REI Bali pesimistis program rumah murah DENPASAR: Dewan Pimpinan Daerah (DPD) persatuan perusahaan Realestat Indonesia (REI) Bali pesimistis program rumah dan sangat murah yang dicanangkan pemerintah pusat dapat terwujud di wilayah Denpasar, Bali. “Kami memperkirakan program rumah seharga Rp5 juta sampai Rp25 juta, hanya mungkin diberlakukan di daerah yang masih tertinggal. Adapun untuk ibu kota Provinsi Bali tidak memungkinkan,” kata Ketua DPD REI Bali AAM Sukadhana Wendha seusai pembukaan Musda VII REI Bali, kemarin. Apalagi, katanya, harga tanah di wilayah Denpasar relatif mahal. Kemungkinan hal itu bisa diwujudkan di kabupaten/kota lainnya, seperti Kabupaten Karangasem, Bangli, dan Buleleng. Meski demikian, Sukadhana menilai program rumah murah dapat diwujudkan, bila dipadukan dengan rencana bedah rumah yang dilakukan oleh Pemprov Bali, sehingga dana yang disalurkan untuk rumah murah bisa terserap dengan baik.
PENYERAPAN PROPERTI: Presiden Progr
Direktur Jones Lang LaSalle Indonesia Todd Lauchlan (kanan) bersama Associate Director Head of Capital Market Vivin Harsanto memberikan keterangan pers di Jakarta, kemarin. Berdasarkan data Jones Lang LaSalle, tingkat penyerapan properti di Jakarta selama triwulan I/2011, terutama sektor perkantoran meningkat 84% atau 144.000 m2. BISNIS/RAHMATULLAH
Penyerapan ruang kantor naik
BISNIS/HUSIN PARAPAT
Sumber: REI
PILAR Rumah murah inovatif digagas TASIKMALAYA: Pemerintah Kota Tasikmalaya akan membangun rumah murah inovatif bekerja sama dengan organisasi masyarakat peduli permukiman perumahan Indonesia (MP3I) untuk masyarakat berkeluarga yang memiliki penghasilan rendah. “Pemerintah sedang berupaya membangun rumah murah inovatif, tetapi belum ditentukan lokasinya. Targetnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Ketua MP3I, Ing Wijono Pontjowinoto, seusai melantik ketua pengurus cabang MP3I Kota Tasikmalaya, kemarin. Dia berharap masyarakat di Kota Tasikmalaya yang memiliki penghasilan rendah dapat membeli rumah secara kredit maupun tunai. “Harga jual rumah murah inovatif lebih murah pada harga jual rumah pada umumnya, yaitu sekitar Rp30 juta untuk tipe 36,” jelasnya. Kepala Dinas Cipta Karya dan Permukiman Kota Tasikmalaya, Tarlan mengatakan akan ikut serta dalam program yang dilakukan MP3I dalam membantu akses memiliki rumah murah bagi masyarakat. (ANTARA)
Daerah tunggu PP tanah hibah BISNIS INDONESIA
MALANG: Pemkab Malang menunggu terbitnya peraturan pemerintah (PP) terkait dengan hibah tanah untuk proyek rumah murah. Kepala Kantor Perumahan Kab. Malang Wahyu Hidayat, mengatakan sebenarnya Pemkab Malang siap saja jika diwajibkan menghibahkan tanah untuk program pemerintah berupa proyek rumah seharga Rp20 juta-Rp25 juta per unit pada 2011. “Tetapi kami tidak berani melangkah karena aturannya, seperti PP, belum ada. Jika dipaksakan akan bertabrakan dengan peraturan lain yang sudah terbit terlebih dulu,” katanya, kemarin. Jika tanah tersebut diperuntukkan untuk PNS, menurut dia, hibah tanah dari pemda bisa saja dilakukan, sesuai dengan ketentuan yang ada. Akan tetapi, akan menjadi masalah jika proyek rumah murah itu usernya bukan PNS. Apalagi pengembangnya nanti pengembang profesional, bukan BUMD. Mengacu ketentuan yang sudah ada, pemda tidak bisa menghibahkan tanah jika user-nya bukan PNS dan pengembangnya merupakan pengembang profesional, swasta. Sejauh ini Pemkab Malang tetap loyal dan men-
dukung dari program pemerintah tersebut. Apalagi adanya realisasi hibah tanah untuk proyek rumah murah merupakan komponen persyaratan bagi daerah untuk memperoleh dana alokasi khusus (DAK) perumahan. Sebelumnya, kata dia, hibah tanah untuk proyek rumah murah tidak termasuk dalam komponen persyaratan bagi daerah untuk memperoleh DAK perumahan. Persyaratan itu adalah angka defisit (backlog) rumah yang tinggi dan tingkat kemiskinan di daerah serta rencana detail pengembangan kawasan perumahan. Selain itu, adanya proyek rumah murah di Kab. Malang dimaksudkan untuk mengurangi angka backlog di daerah tersebut. Angka backlog perumahan di Kab. Malang sampai akhir 2010 masih tinggi, yakni mencapai 41.838 unit.Tanpa ada langkah-langkah terobosan, angka backlog sulit dapat dikurangi secara signifikan. Bahkan sebaliknya, angkanya bisa terus meningkat. Pada 2011, Pemkab Malang mendapat DAK pe rumahan sebesar Rp4,43 miliar. Penyaluran DAK ke daerah tersebut karena Kab. Malang dianggap pemerintah pusat serius dalam mendorong pengembang untuk membangun rumah. (K24)
Jakarta berpeluang masuk 30 besar kota dunia OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penyerapan ruang perkantoran di kawasan Segitiga Emas atau central business district (CBD) pada triwulan I/2011 mencapai 84% atau 144.000 m2, sedikit lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 82%. Head of Research PT Jones Lang LaSalle Anton Sitorus menyatakan kenaikan penyerapan ruang perkantoran pada triwulan pertama 2011 ditopang oleh adanya ekspansi perusahaan dalam skala besar. “Tingginya penyerapan itu ditunjang oleh ekspansi perusahaan besar di kantor-kantor baru seperti di Bakrie Tower, Equity Tower dan Wisma Mulia. Tingkat hunian meningkat dari semula 82% menjadi 84%,” ujarnya, kemarin. Dia mengungkapkan pertumbuhan sektor korporasi yang agresif belakangan ini ikut mendorong permintaan pasar terhadap kawasan kantor komersial di Jakarta, khususnya kawasan CBD. Kawasan CBD sendiri terbentang pada lokasi Jendral Sudirman-MH Thamrin-Gatot Soebroto-Rasuna Said-Mega KuninganSenayan-KH Mas Mansyur. Saat ini, pasokan kawasan perkantoran telah mencapai 4,12 juta m2. Anton juga menuturkan
20 Kota pilihan untuk berbisnis dan berinvestasi dalam 10 tahun ke depan* 1 2 3 4 5 6 7
Shanghai Beijing Hong Kong New York Mumbai Singapura London
8 Sao Paulo 9 San Francisco 10 Palo Alto 11 Dubai 12 Rio de Janeiro 13 Moskwa 14 Sidney
ket: * survei Knight Frank bekerja sama dengan Citi Private Bank Sumber: The Wealth Report 2011
pertumbuhan pasokan hingga 2 tahun mendatang tidak akan terlampau banyak sehingga berpengaruh pada lonjakan harga sewa perkantoran. Di tempat terpisah, pimpinan Knight Frank Indonesia, perusahaan konsultan properti yang berbasis di London, Willson Kalip menyatakan perusahaan asing masih mengincar kawasan CBD Jakarta. “Pertimbangan utamanya adalah Jakarta, terutama kawasan CBD, merupakan pusat aktivitas pasar modal dan keuangan serta menjadi pusat kegiatan perusahaan multinasional. Juga termasuk kelengkapan fungsi kota,” ungkapnya. Angela Wibawa, Markets and Project Leasing Director, mengatakan aktivitas sewa-menyewa di wilayah Segitiga Emas belakangan ini terus meningkat, terutama
15 New Delhi 16 Istanbul 17 Jakarta 18 Lagos 19 Dallas 20 Bangalore
BISNIS/HUSIN PARAPAT
di gedung berkualitas internasional. Menurut dia, permintaan para tenant asing untuk mengakomodasi perluasan bisnisnya, memberikan keuntungan bagi pemilik gedung. “Seiring dengan meningkatnya hunian, sejumlah pemilik gedung telah menaikkan harga sewa seperti yang terlihat dalam beberapa triwulan terakhir,” jelasnya. Dia memaparkan harga sewa dasar di kawasan CBD pada triwulan I/2011 telah meningkat sekitar 4% dibandingkan dengan triwulan IV/2010 atau naik 7% dibandingkan dengan triwulan yang sama pada 2010. Angela memaparkan kenaikan itu akan terus meningkat secara signifikan pada tahun mendatang karena perkembangan tingkat hunian yang juga melonjak. Perusahaan konsultan asal AS
itu memperkirakan tingkat hunian pada periode 2013-2014 di kawasan Segitiga Emas akan mencapai 90%. Sementara itu, Todd Lauchlan, Country Head Jones Lang LaSalee Indonesia, menuturkan pihaknya optimistis terhadap pertumbuhan pasar properti di Jakarta. Hal itu, sambungnya, didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan investasi di Indonesia yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan. “Permintaan properti hunian khususnya di kalangan menengah yang terus tumbuh, serta permintaan dari sektor bisnis akan ruang kantor maupun industri menyebabkan adanya dorongan di sektor residensial, perkantoran dan kawasan industri,” ujarnya. Selain itu, Lauchlan mengingatkan tentang pertumbuhan daya beli konsumen yang populasinya sangat besar dan semakin konsumtif. Hal itu, paparnya, akan mendorong pertumbuhan sektor properti ritel, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kotakota lainnya.
Kota dunia Di tempat terpisah, Senior Associate Director Advisory & Investment Knight Frank Indonesia/PT Willson Properti Advisindo, Fakky Ismail Hidayat memproyeksikan kota Jakarta menduduki peringkat 28, dari 40 kota besar dunia, pada 10 tahun mendatang. “Saat ini, Jakarta menduduki peringkat 48. Jakarta berpeluang
menjadi kota dunia namun diperlukan komitmen dan dukungan pemerintah untuk merealisasikan.” Untuk mencapai peringkat tersebut, Fakky menyebutkan ada beberapa faktor utama yang menjadi perhatian, a.l. faktor politik dan ekonomi, yang memainkan peranan penting dalam pemilihan kota dunia oleh orang kaya di dunia. Selain itu faktor penting lainnya, adalah perbaikan dan percepatan pembangunan sarana infrastruktur. Properti, katanya, juga menjadi salah satu instrumen penting dalam menunjang keberhasilan kota dunia. “Tetapi yang paling mendesak adalah regulasi atau kepastian kepemilikan properti oleh orang asing agar segera direalisasikan serta penghapusan pajak penjualan barang mewah untuk properti,” ungkapnya. Sebagai catatan, Kota Jakarta menempati peringkat 17 sebagai kota pilihan untuk berbisnis dan berinvestasi. Adapun Kota Mumbai, India dan Sao Paolo di Brasil menempati peringkat 5 dan 8 dari kelompok negara berkembang sebagai kota pilihan untuk berbisnis/investasi. Sementara itu, Shanghai, Hongkong, dan Beijing menempati peringkat 3 teratas sebagai kota pilihan utama. Hal Ini menunjukkan bergesernya peranan dari negara Amerika dan Eropa ke negara Asia Pasifik seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia. (GAJAH KUSUMO) (anugerah.perkasa@
bisnis.co.id)
OPINI
Kamis, 14 April 2011
Urgensi revitalisasi pasar tradisional
Sekrup penting investasi
P
emerintah kembali menggelar forum infrastruktur. Dalam Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition yang berlangsung selama 3 hari di Jakarta, Wakil Presiden Boediono sempat meminta calon investor di bidang infrastruktur tidak menunggu iklim investasi sempurna untuk mewujudkan proyeknya. Pernyataan Wapres menjadi penting, mengingat infrastruktur justru merupakan salah satu syarat terdepan untuk membentuk iklim investasi yang kondusif bagi bergulirnya sektor bisnis lainnya. Jadi, sewajarnya memang tidak berharap terbentuk dahulu iklim investasi yang sempurna baru infrastruktur dibangun. Investor proyek infrastruktur hendaknya menyadari bahwa mereka justru menjadi sekrup yang berperan penting membuka akses bagi masuknya investasi di bidang lain. Meskipun menghendaki adanya kesadaran dari investor proyek infrastruktur mengenai peran vital itu, pemerintah pun sepatutnya tetap berupaya menekan berbagai kendala klasik seperti rendahnya kepastian hukum dan sukarnya pembebasan tanah demi memacu realisasi investasi infrastruktur. Dalam konteks ini, pengesahan Undang-Undang Pengadaan Lahan untuk Kepentingan Umum sangatlah mendesak. Di sisi lain, tata ruang sebagian daerah ternyata masih amburadul. Begitu parah, sehingga Bemardus Djonoputro, Sekjen Ikatan Ahli Perencanaan, mengategorikan kondisi tata ruang Indonesia dalam keadaan darurat. Hal ini tentu tidak diinginkan, karena tata ruang yang rapi sesungguhnya merupakan kunci utama bagi pembangunan fisik di bidang apa pun. Fakta yang mengecewakan, sejak Kabinet Indonesia Bersatu mengendalikan pemerintahan selama lebih dari 6 tahun belakangan, praktis tidak ada proyek infrastruktur yang layak dijadikan landmark yang dimulai pembangunannya. Bahkan, proyek infrastruktur di DKI Jakarta pun, yang merupakan cerminan wajah negeri ini, perealisasiannya nyaris tidak bergerak. Presiden sempat mengekspresikan kegeramannya dengan menyatakan pembangunan infrastruktur di Jakarta sebagai pepesan kosong. Akan tetapi, kemarahan itu tidaklah cukup, karena sepatutnya seluruh lapisan pemerintahan mengikutinya dengan membuat langkah konkret berupa penahapan yang jelas atas pembangunan setiap proyek infrastruktur. Ironisnya, di sela-sela perhelatan konferensi infrastruktur, kabar kurang menyenangkan muncul. Proyek kereta api bandara kembali ke titik nol seiring dengan rencana desain baru berupa rel layang dari semula di atas tanah. Begitu pula dengan proyek mass rapid transit tahap I yang pendanaannya dari Jepang belum dapat dipastikan dan nasibnya masih harus diputuskan hari ini dalam pertemuan antara Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency. Kendati demikian, kita berharap tujuh proyek yang pada konferensi itu dinyatakan akan diprioritaskan pembangunannya merupakan langkah awal yang mendorong laju pembangunan infrastruktur. Semoga proyek infrastruktur tidak lagi sebatas wacana.
TAJUK UTAMA
Edukasi wisata kuliner ramah lingkungan perlu digalakkan OLEH I DEWA GDE SATRYA WIDIADUTA Dosen tourism & hotel management, Universitas Ciputra, Surabaya
S
alah satu contoh pasar tradisional yang kreatif dan inovatif itu antara lain memadukan pasar penyedia kebutuhan masyarakat, pariwisata dan kuliner. Intinya, diperlukan upaya agar pasar tradisional dapat ‘hidup’ sepanjang hari. Pagi hari digunakan untuk jual beli kebutuhan sehari-hari, siang untuk pariwisata (seperti pasar-pasar yang ada di Bali), dan malam dipakai untuk kuliner. Tahun ini pemerintah pusat mengeluarkan biaya untuk revitalisasi 120 pasar tradisional seluruh Indonesia dengan total dana Rp505 miliar, di mana Rp88 miliar di antaranya untuk merevitalisasi 10 pasar percontohan. Menurut rencana, revitalisasi itu mulai digulirkan periode Mei-Desember tahun ini, selanjutnya pengelolaan pasar akan diserahkan kepada pemerintah setempat. Pengemasan wisata pasar tradisional menjadi dua tema penting dalam revitalisasi pasar tradisional: pertama, pengemasan wisata pasar itu sendiri; kedua, wisata kuliner di area pasar tradisional. Pengemasan pasar tradisional agar layak dijual sebagai
“
VERBATIM
”
“Industri besar mulai recovery.” Menperin M. S. Hidayat optimistis soal pertumbuhan industri 6% pada tahun ini.
TAJUK TAMU
• International Herald Tribune, 12 April
BISN
“BUMN siap melanjutkan.” Menteri BUMN Mustafa Abubakar soal pengerjaan proyek MRT di DKI Jakarta.
IS/HUSI
APAT
N PAR beratnya membangun tatanan wisata kuliner di Tanah Air untuk menjadi wisata kuliner go green. Kita tahu, bilamana wisata kuliner go green itu banyak diterapkan di sini, akan meningkatkan nilai jual dan competitive advantage pariwisata RI dalam kancah internasional. Tentu untuk mencapai ini haruslah ditopang oleh wisata kuliner go green di berbagai daerah, yang
Tanggapan CIMB Sun Life Sehubungan dengan surat pembaca yang disampaikan oleh Ibu Dyah Ayu Nugrahini melalui harian Bisnis Indonesia pada 7 April 2011, mengenai pembatalan polis, bersama ini kami, PT CIMB Sun Life, menyampaikan bahwa kami telah menghubungi dan menyelesaikan keluhan tersebut dengan baik bersama Ibu Dyah Ayu Nugrahini. CIMB Sun Life sangat menghargai segala masukan yang disampaikan oleh nasabah kepada kami. Kepuasan nasabah merupakan prioritas bagi kami. Terima kasih atas perhatiannya. Nadya Siregar Head of Marketing and Corporate Communications PT CIMB Sun Life
Indonesia saat ini menjadi produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terbesar di dunia. Sejak 2008, Indonesia menggeser Malaysia yang awalnya produsen CPO terbesar. Keunggulan ini ditandai meningkatnya produksi CPO pada 2008 yang mencapai 19,2 juta ton, sedangkan total produksi CPO Malaysia 17,8 juta ton. Fakta tersebut cukup menarik. Rupanya, Indonesia mampu menjadi negara penghasil CPO nomor satu di dunia lebih cepat dari prediksi sebelumnya. Semula Indonesia diperkirakan baru akan menjadi produsen CPO terbesar di dunia pada 2010. Penambahan produksi CPO ini bisa saja terjadi dengan adanya moratorium sawit, namun anehnya ada sebagian pihak yang tak sependapat
sebagian besar dijalankan di area pasar tradisional. Berbagai keprihatinan yang disampaikan ‘para penjaga’ kualitas asupan makanan yang kita santap sehari-hari dapat ditarik benang merah. Di antaranya, bahaya penggunaan botol plastik. Solusi masalah sampah plastik terbaik untuk saat ini adalah dengan metode 3 R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Untuk menu makanan tertentu, seperti sate dan udang, tampaknya membutuhkan treatment khusus manakala kita usai mengonsumsinya. Kita meyakini
ada landasan medis dan gizi yang secara akademik dapat dipertanggungjawabkan atas rekomendasi memakan timun setelah memakan sate dan tidak mengonsumsi sekaligus udang dan vitamin C. Demikian pula mi instan, jamak diketahui perlu dibatasi dalam mengonsumsi. Kemasan makanan dari kertas dan styrofoam pun juga perlu semakin dihindari. Sedemikian kompleksnya aturan dan batasan-batasan yang disuguhkan menunjukkan
korelasi yang sama atas dampak negatif bagi tubuh dan masa depan lingkungan hidup dari apa yang kita konsumsi. Mungkin pula menjadi hal yang sebaliknya. Kita justru perlu mengedepankan tata cara dan menu masa lampau atas apa yang kita konsumsi. Secara singkat dan simbolis dapatlah dikatakan bahwa masa depan wisata kuliner kita adalah masa lampau kita. Menu makanan khas berbagai etnik di Indonesia jelas-jelas menyajikan menu yang lebih sehat dan tampilan yang artistik serta bernilai jual bagi pariwisata manakala disajikan dengan kemasan tradisional. Di Surabaya misalnya, makanan semanggi dan rujak ulek dibungkus dengan daun pisang. Sulitnya pula, untuk benar-benar konsisten memenuhi wisata kuliner go green, penggunaan pupuk organik harus menjadi mata rantai sejak bahan makanan yang akan kita konsumsi itu dibudidayakan. Penerapan good agricultural practice di mana pemanfaatan pupuk pestisida harus dihindari, rasanya menjadi hal pokok yang perlu kita terapkan bersama. Baik dalam budidaya sayur-sayuran, buah-buahan, maupun hewan ternak. Akan tetapi, di atas semua itu, sejauh ini pasar masih menghendaki menu-menu dan penyajian yang justu menurut pemerhati gizi dan pencinta lingkungan hidup tidak baik bagi tubuh manusia dan lingkungan hidup. Menyikapi itu kembali lagi ke kita. Baiklah kita perlahan-lahan menata diri, mengikuti tuntutan pasar tetapi juga terkadang perlu mengedukasi pasar akan wisata kuliner go green. Kita meyakini tren dan visi pariwisata dunia lebih sensitif akan hal-hal ini. Terakhir, pasar tradisional harus keluar dari stereotip yang cenderung negatif. Seperti, bau tak sedap, pemandangan kumuh, jalanan becek, kotor, banyak orang berjubel, panas, rasa keterancaman adanya copet, dan produk tidak higienis. Pemberesan hal tersebut sangat penting untuk mencapai cita-cita wisata pasar tradisional dan wisata kuliner di area pasar tradisional.
Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Genjot produk olahan sawit
• The Asahi Shimbun, 13 April
alam upaya mempertahankan kekuasaannya, mantan Presiden Laurent Gbagbo melancarkan kekerasan dan membawa Pantai Gading ke ambang perang saudara. Foto-foto yang diambil ketika dia akhirnya ditangkap pada Senin lalu menunjukkan bahwa Gbagbo adalah seorang tokoh yang menyedihkan. Dia sekarang harus diadili atas kejahatannya. Setelah Gbagbo menolak untuk mengakui hasil pemilihan presiden November, sesungguhnya ia memiliki kesempatan luas untuk mencapai solusi diplomatik. PM Kenya Raila Odinga mencoba menegosiasikan kesepakatan yang akan mengizinkan Gbagbo untuk menyerahkan kekuasaan kepada Alassane Ouattara, penggantinya yang diakui secara internasional. Selain itu, menghindari perang saudara, tuntutan kejahatan dan memastikan bahwa para sekutunya memiliki peran dalam pemerintahan baru.
UU Nomor 9/1990 tentang KePariwisataan, Pasal 1 Ayat 3, mendefinisikan pariwisata sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Salah satu bagian dalam usaha-usaha terkait kepariwisataan yang dimaksud dalam definisi tersebut, sebagaimana dijelaskan pada bab IV Pasal 26 Ayat 1, adalah usaha pengelolaan, penyediaan, dan pelayanan makanan-minuman. Yang perlu mendapat perhatian kita bersama terkait wisata kuliner di pasar tradisional adalah tantangan pariwisata dan peradaban dunia akan green tourism-green product-green consumer-green food. Mungkin saja sensitivitas isu-isu ini belum benar-benar menghampiri kita. Tetapi dengan melihat indikator kesadaran publik akan dampak climate change, kita dapat mengantisipasi untuk bersiap diri memenuhi kebutuhan global dan tidak ditinggalkan oleh masyarakat dunia. Go green generation
(3G) menjadi fakta alamiah yang menantang kita untuk di satu sisi mengikuti standar masyarakat dan pariwisata dunia, dan di sisi lain membangun ketahanan sosial kita sebagai bangsa. Dalam berbagai perbincangan dan situs pencinta lingkungan hidup khususnya, kuliner go green menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini. Jika kita telaah keprihatinan, idealisme dan gagasan tersebut, akan tampak betapa
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Bisnis
P
Era baru Pantai Gading D
objek dan daya tarik wisata menjadi semakin penting, oleh karena di setiap daerah di Tanah Air, keberadaan pasar tradisional bersumbangsih dalam peradaban warga selama bertahun-tahun. Di antaranya bahkan menjadi ikon suatu daerah dan dikenal cukup lama oleh orang asing yang pernah memiliki sejarah hidup di sini. Di Surabaya, misalnya, tersebutlah pasar tradisional yang iconic antara lain Pasar Keputran, Pasar Genteng, Pasar Wonokromo, dan Pasar Turi.
Mendag Mari Pangestu menegaskan pasar tradisional tak boleh mati dan kalah dengan pasar modern yang kini menjamur. Untuk itu, pemda dituntut mampu mengelola pasar tradisional secara kreatif dan inovatif. Wisata kuliner
Mengubah status quo artai yang berkuasa di Jepang, Partai Demokrat (DPJ), menderita kekalahan serius dalam putaran pertama pemilihan umum lokal gabungan tahun ini. Calon yang didukung DPJ tidak memenangi satupun dari 12 pemilihan gubernur yang diadakan Minggu lalu. Partai yang berkuasa bahkan tidak bisa membawa kandidatnya sendiri untuk menjadi gubernur di Tokyo, distrik rumah Perdana Menteri Naoto Kan. Partai ini juga gagal untuk memenangi kontes gubernur di Prefektur Mie, di mana konstituen Sekjen DPJ Katsuya Okada berada. Dalam jajak pendapat yang diwakili oleh 41 prefektur, para kandidat DPJ nyaris mendapatkan jumlah kursi yang sama banyaknya dengan 4 tahun lalu, ketika masih merupakan partai oposisi. Setelah itu, DPJ mendapat hantaman keras pada pemilihan Majelis Tinggi tahun lalu. Partai berkuasa tengah dihina oleh penurunan suara dalam jajak pendapat lokal.
11
PEMBACA MENULIS
dengan rencana tersebut, dengan dalil merusak alam. Namun, di balik kesuksesan tersebut terdapat permasalahan dalam pengelolaan CPO. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan sebanyak 65% ekspor minyak kelapa sawit masih dalam bentuk mentah sehingga mayoritas masih belum memenuhi industri yang bernilai tambah. Indonesia saat ini telah membidik 60%65% ekspor yang masih dalam bentuk CPO dan secara bertahap akan mengurangi menjadi sekitar 40% dari ekspor kelapa sawit. Di masa mendatang diharapkan sekitar 60% dari ekspor kelapa sawit tidak lagi dalam bentuk mentah tetapi sudah dalam bentuk produk olahan atau turunannya. Untuk itu pemerintah mengembangkan strategi insentif dan disinsentif terkait dengan rencana pengubahan komposisi ekspor kelapa sawit Indonesia. Taryono Saidi Jl. Dermaga Muara Angke 3 Jakarta
Nasdem bakal jadi parpol? Ketua Umum Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh akhirnya mengakui bahwa organisasi kemasyarakatan yang dipimpinnya tersebut sedang bersiap menjadi sebuah partai politik. Hal ini dinyatakannya seusai menerima para tokoh yang tergabung dalam Dewan Penyelamat Negara di Kantor Nasdem, Jakarta, 5 April 2011. Padahal, saat deklarasi Nasdem DKI Jakarta, 12 Desember 2010, Ketum Nasdem itu juga pernah mengatakan bahwa Nasdem tidak dimaksudkan untuk menjadi partai politik sejak kelahirannya. Alasannya adalah saat ini jumlah partai sudah banyak. Selain itu, Nasdem akan fokus pada kerja
sosial dan kemasyarakatan serta tidak ada pikiran jadi partai politik. Sementara itu, inisiator Nasdem, Sri Sultan Hamengku Buwono X, juga pernah mengatakan bahwa Nasdem tidak akan berubah menjadi partai politik. Nasdem tetap akan bergerak sebagai organisasi kemasyarakatan yang memperjuangkan aspirasi masyarakat di luar partai politik. Hal ini dinyatakan Sultan saat berkunjung di Bantul,Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), 21 Juli 2010. Sekretaris Jenderal Nasdem, Syamsul Mu'arif, pun pernah mengatakan tidak ada keinginan Nasdem bermetamorfosis menjadi partai politik. Ini dikatakannya saat jumpa pers jelang Rapimnas di kantornya, Jalan Gondangdia, Jakarta, 27 Januari 2011. Nasdem mungkin menjadi partai bila memenuhi syarat yang diajukan ketua umumnya. Menurut dia, sampai saat ini Nasdem belum memenuhi syarat. Parpol yang pertama melihat tanda-tanda bahwa Nasdem akan berubah menjadi parpol adalah Partai Golkar. Kebetulan kader Golkar banyak masuk dalam ormas tersebut. Selain itu, tanda-tanda Nasdem sudah disiapkan menjadi partai politik dapat dilihat dengan didirikannya pengurus di tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. Saya menilai bahwasanya Nasdem lebih baik menjadi ormas ketimbang parpol, karena jika sudah menjadi parpol, yang dominan adalah kekuasaan. Oleh karena itu, saya tetap berharap agar Nasdem tetap menjadi ormas yang bisa mengayomi seluruh lapisan masyarakat. Ferdiansyah Putra Kota Kembang Permai No. 42 Depok
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected] Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar. Redaktur: Afriyanto, Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Agust Supriadi, Algooth Putranto, Anggi Oktarinda, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Arif Novianto Yuwono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Gita Arwana Cakti, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Natalina Kasih Wasiyati, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Nuraisyah Dewi, Stefanus Arief Setiaji, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali). Bandung: Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
Penjualan mobil di Eropa tumbuh 1,4% FRANKFURT: Penjualan mobil di Eropa pada Februari mengalami pertumbuhan 1,4%, yang dimotori kenaikan penjualan oleh beberapa produsen kendaraan seperti VW, GM, BMW, dan Daimler. Berdasarkan data yang dirilis asosiasi kendaraan bermotor Eropa, pekan ini, selama Februari, total penjualan mobil di kawasan tersebut tercatat hingga 1,015 juta unit, jumlah ini sedikit lebih banyak dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang terjual sebanyak 1 juta unit. VW memuncaki posisi teratas dalam penjualan mobil di kawasan ini, yakni sebanyak 226.126 unit atau tumbuh 9,1%. Posisi selanjutnya ditempati Renault yang terjual sejumlah 113.342 unit atau tumbuh 3,1%.
Penjualan mobil di Eropa pada Februari 2011 (unit)
226.126
VW GM
85.366
BMW
49.683
Daimler
42.724
Renault
113.342
Nissan
34.178 76.808
Fiat
73.133
Ford Peugeot
141.894
Toyota
43.018
Sumber: Bloomberg
BISNIS/ELH/ADI PURDIYANTO
TRANSMISI Chrysler siapkan mobil gas DETROIT: Chrysler Group LLC, produsen kendaraan bermotor yang dikendalikan oleh Fiat SpA (F), berencana memasarkan kendaraan berbahan bakar gas alam terkompresi pada 2017. “Teknologi ini tengah dikerjakan secara aktif. Ini merupakan cara yang baik untuk diversifikasi pasar dalam hal penggunaan bahan bakar,” ujar Bob Lee, Vice President Chrysler untuk sistem tenaga penggerak listrik dan mesin, seperti dikutip Bloomberg, kemarin. Chief Executive Officer Chrysler dan Fiat Sergio Marchionne menjelaskan mesin dengan berbahan bakar gas alam merupakan alternatif untuk memangkas emisi karena teknologi ini praktis lebih murah dibandingkan dengan yang lainnya. Pada Februari lalu, Head of Trucks Unit Chrysler Fred Diaz menyebutkan bahwa perusahaan ini tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk menambah mesin yang digerakkan dengan gas natural terkompresi pada brand Ram. (BLOOMBERG/ELH)
9
Permintaan mobil kecil terus tumbuh Giliran Toyota Yaris pimpin pasar OLEH ELVANI HARIFANINGSIH, FAJAR SIDIK & TRI D. PAMENAN Bisnis Indonesia
Perkembangan penjualan mobil kecil di Indonesia Januari
2010 Februari
Maret
JAKARTA: Tren City car 639 714 1.283 permintaan atas Hatchback 4.443 4.002 4.448 mobil kecil, baik city car maupun Sumber: ATPM/ Gaikindo, diolah hatchback, hingga kuartal Peringkat kedua ditempati oleh pertama tahun ini terus Nissan March yang selama Maret lalu berhasil terjual 1.571 unit, naik tumbuh seiring dengan dibandingkan dengan pencapaian meningkatnya kebutuhan Februari 2011 yang hanya 1.394 akan kendaraan yang unit. hemat bahan bakar. Marketing & Aftersales Service Berdasarkan data penjualan mobil yang dilansir Gaikindo dan dari sebagian ATPM, penjualan secara wholesale city car dan hatchback di Tanah Air selama triwulan pertama tahun ini mencapai 23.371 unit, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu yaitu sebanyak 15.529 unit. Angka tersebut juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan pada kuartal keempat 2010 yaitu mencapai 16.307. Kalangan pelaku industri otomotif di Tanah Air mendefinisikan city car sebagai mobil berkapasitas lima penumpang dengan mesin berukuran maksimal 1.200 cc dan harga di bawah Rp150 juta per unit. Sementara hatchback dikategorikan sebagai mobil dengan bagasi yang menyatu dengan ruang penumpang, berkapasitas lima penumpang, mesin di atas 1.200 cc, dan harga di atas Rp150 juta per unit. Pada bulan lalu, Toyota Yaris memimpin pasar di segmen ini dengan membukukan penjualan sebanyak 2.047 unit. Sementara itu, Jazz yang biasanya memimpin pasar, pada bulan lalu hanya merealisasikan penjualan sebanyak 220 unit. Padahal, pada bulan sebelumnya, penjualan Honda Jazz mencapai 1.987 unit, sementara Toyota Yaris sebanyak 1.793 unit.
Director PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengakui bahwa penjualan Honda Jazz memang mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. “Peningkatan penjualan sepanjang Maret lalu terjadi hampir di semua model Honda, kecuali Honda Jazz. Model ini tidak lama lagi akan dilakukan penyegaran,” kata Jonfis, saat dihubungi pekan ini. Namun, dia belum bersedia mengungkapkan kapan versi terbaru Jazz akan diluncurkan di Indonesia. Varian lain yang cukup sukses mencuri perhatian pasar di segmen ini adalah Ford Fiesta. Menurut Direktur Komunikasi PT Ford Motor Indonesia Lea Kartika Indra pada Maret penjualan Ford Fiesta mencapai 822 unit, meningkat dibandingkan dengan angka pada bulan sebelumnya yaitu sebanyak 514 unit.
Tak terpengaruh Sementara itu, PT Nissan Motors Indonesia membidik penjualan Nissan March akan tetap di atas 1.000 unit selama April ini menyusul tren permintaan untuk kendaraan compact itu terus meningkat meskipun di tengah gangguan pasokan dari Jepang. VP Marketing & Sales NMI Teddy Irawan mengatakan penjualan March selama 3 bulan pertama tumbuh cukup baik yang didukung dengan harga yang kompetitif dan ukuran dimensi kendaraan yang
Januari
2011 Februari
Maret
3.063
2.640
2.959
5.026
5.280
4.403
didesain sekelas dengan hatchback. Menurut dia, penjualan March sebenarnya lebih menyasar ke pasar hatchback yang bersaing dengan Honda Jazz dan Toyota Yaris, namun dengan kapasitas mesin yang rendah sehingga konsumsi bahan bakar lebih irit serta harga yang lebih bersaing. Mobil yang dibanderol di kisaran harga Rp138,8 juta sampai dengan Rp158,8 juta itu, katanya, diyakini akan menjadi kendaraan terlaris sesuai dengan tren pasar yang banyak membidik kendaraan dengan mesin kecil dan irit bahan bakar yang menjadi bagian dari strategi penjualan March. Saat ini, lanjutnya, permintaan mobil untuk penjualan Mei untuk beberapa model termasuk March sudah masuk, namun pihaknya belum bisa memastikan kelancaran pasokan dan ketersediaan barang yang dipesan oleh konsumen itu. “Pokoknya kami hanya bisa memastikan terpenuhinya permintaan berdasarkan dengan perkembangan harian. Kalau untuk Mei belum bisa komitmen karena tidak diketahui proses pemulihan produksi dan pasokan dari Jepang dan seberapa besar gangguannya terhadap penjualan dalam negeri itu belum diketahui,” jelasnya. Tumbuhnya pasar city car dan hatchback sepanjang triwulan pertama tahun ini terutama didorong oleh naiknya harga BBM dan meningkatnya kemacetan lalu lintas di kota-kota besar. Secara perlahan, pertumbuhan pasar mobil kecil mulai menggeser segmen kendaraan keluarga (MPV), kendati porsinya masih sangat dominan. (
[email protected]/
[email protected]/
[email protected])
Pemerintah kembali tawari Jepang relokasi pabrik OLEH IRSAD SATI & LINDA T. SILITONGA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Perindustrian gencar mengajak pabrikan mobil Jepang untuk merelokasi pabrik komponen tertentu ke Indonesia. Langkah itu sebagai pembelajaran yang didapatkan dari musibah yang dialami industri otomotif Jepang tidak bisa berproduksi karena pabrik komponen mereka yang ada di Jepang hancur terkena gempa dan tsunami. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan dirinya tengah memfasilitasi upaya relokasi pabrik komponen itu dengan melakukan serangkaian pendekatan kepada pihak Jepang dengan memberikan pemanis perusahaan sejumlah insentif berinvestasi. "Mudah-mudahan bisa, kini kami sedang membicarakannya. Kami tetap membujuk agar semua industri komponennya dibikin di indonesia. Saya mau fasilitasi. Kemarin baru ngobrol sama orang Jepang," ujarnya di Istana Negara, kemarin. Dalam kasus operasi pabrikan mobil Jepang di RI saat ini, lanjut Hidayat, belum lagi mampu memproduksi pascagempa 12 Maret di Jepang disebabkan sebagian komponen masih dipasok dari produksi pabrik di negara tersebut. "Industri otomotif di sini sebagian komponennya masih dibuat di Jepang. Yang dibuat di Jepang ini ada beberapa merek yang mengalami gangguan." Atas dasar itu, lanjutnya, tawaran untuk merelokasi pabrik sejumlah komponen yang beroperasi di Jepang itu sangat berpotensi diterima pabrikan Jepang. Menurut dia, kalau itu
bisa dicapai tentu akan memberikan dampak positif bagi perkembangan industri otomotif dan perekonomian nasional.
Belum berencana Ketika dimintai komentarnya, Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Juwono Andrianto mengatakan pabrikan mobil Jepang hingga kini masih fokus membenahi rantai produksi dan distribusi di negaranya dan tidak berencana merelokasi pabrik. “Selama ini prinsipal mobil Jepang tetap berkonsentrasi untuk memulihkan rantai produksi dan distribusinya dan belum ada wacana untuk merelokasi pabriknya,” jelanya. Menurut dia, merelokasi pabrik itu bukan merupakan hal yang mudah apalagi persoalan infrastruktur dasar dan masalah energi di Indonesia belum membuat investor tertarik untuk mengalihkan lokasi pabriknya ke Tanah Air. “Produsen mobil Jepang belum berpikir sejauh itu. Sekarang hanya berkonsentrasi memulihkan kondisi, dan berusaha mencari sumber komponen dari negara lain tapi belum ada cerita soal relokasi,” katanya. Juwono menyatakan untuk menarik minat investor agar merelokasi pabriknya ke Indonesia masih banyak hal di Tanah Air yang harus dibenahi terutama menyangkut infrastruktur dasar jalan tol maupun free highway, ketersediaan energi dan peningkatan daya beli masyarakat yang lebih baik. Selama persoalan infrastruktur dasar dan logistik belum dibenahi, lanjutnya, investor masih sulit untuk merelokasikan pabrik perakitan mobil ke Indonesia.
12
Varia
Kamis, 14 April 2011
ICW: Gedung DPR penuh mark-up
KRONIKA Hosni Mubarak ditahan KAIRO: Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak ditetapkan sebagai tahanan selama 15 hari, menyusul penahanan terhadap kedua anaknya. Menurut jaksa penuntut Abdel Maguid Mahmoud, penahanan mantan orang kuat Mesir itu sebagai bagian dari penyelidikan terhadap dugaan penggunaan kekerasan Hosni Mubarak terhadap pengunjuk rasa saat pergolakan politik pada Januari dan Februari lalu. (AP/IF)
RI boleh serang perompak JAKARTA: Pemerintah Somalia mengizinkan negara lain, termasuk Indonesia, untuk menyerang bajak laut yang berasal dari ne garanya. “Pemerintah Somalia mengizinkan negara lain untuk memerangi bajak laut bukan hanya di lautan, bahkan bila perlu sampai di darat. Kami membolehkannya,” kata Dubes Somalia untuk Indonesia Mohamud Olow Barow dalam konferensi pers di Jakarta kemarin. Dia menyatakan hal itu terkait dengan penyanderaan kapal MV Sinar Kudus berikut 20 anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia sejak 16 Maret 2011 oleh perompak asal Somalia. (ANTARA)
Mangindaan diminta ke PSSI JAKARTA: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi E.E. Mangindaan belum memutuskan permintaan sebagian masyarakat agar maju ke pemilihan ketua umum PSSI. “Banyak sekali yang minta saya maju menjadi calon ketua Umum PSSI dari daerah. Saya belum jawab. Saya bilang saya mikir dulu. Bagaimanapun kan saya ada di pemerintahan, jangan semena-mena terus masuk begitu saja,” ujarnya di kantor Wapres, kemarin. Sejumlah warga Manado, Sulawesi Utara belum lama ini mendorong Evert Ernest Mangindaan yang juga mantan pemain sepak bola nasional untuk memimpin PSSI. (BISNIS/ASD)
Proyek tak dilandasi analisis dari Kementerian PU OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Indonesia Corruption Watch menemukan adanya indikasi penggelembungan biaya (mark up) sekitar Rp602,55 miliar dalam pembangunan gedung baru DPR yang dianggarkan Rp1,14 triliun. Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas mengungkapkan banyak manipulasi yang dilakukan DPR dalam perencanaan dan penganggaran gedung baru. Dengan alasan untuk mendukung peningkatan kinerja dan ruang kerja yang representatif, menurut dia, DPR meminta gedung baru tersebut dilengkapi dengan perluasan fasilitas ruang kerja menjadi sekitar 111–120 m2 per anggota atau melonjak 166,67%-246,88% dibandingkan dengan luas sebelumnya 32–45 m2 . Selain itu, DPR juga meminta penambahan staf ahli dari dua orang menjadi lima orang, ruang istirahat yang dapat berfungsi sebagai kamar tidur dan sistem sanitasi seperti toilet di setiap ruang kerja, serta ruang rapat. Firdaus menilai permintaan DPR tersebut mengada-ada karena menyalahi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/ 2007 tentang Pedoman Teknis Pem bangunan Bangunan Gedung Negara Bab II tentang Persyaratan Bangunan Gedung Negara Butir C tentang Standar Luas Bangunan Gedung Negara. Jika mengacu pada ketentuan tersebut, luas ruang kantor DPR setidaknya hanya 20% dari total luas ruangan anggota yang maksimum hanya 10 m2. Jika DPR meminta total luas ruangan 111
79.767 m2 atau sekitar 4.444 m2 per lantai.
Tak masuk akal
13 April 2011 Sejumlah aktivis melaporkan Ketua DPR Marzuki Alie ke Badan Kehormatan (BK) DPR karena dinilai melakukan kebohongan publik dalam proyek pembangunan gedung baru DPR senilai Rp1,13 triliun.
M
eski Partai Golkar membantah telah terjadi pelemahan kekuatan partai itu di Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi Partai Pendukung Pemerintahan SBY-Boediono dengan digesernya Aburizal Bakrie dari posisi Ketua Harian, namun sulit untuk dibantah bahwa reposisi itu akan membuat pengaruh partai itu kian terdilusi. Bagimana tidak? Posisi sang ketua umum Partai Golkar yang selama ini menjadi ketua harian Setgab sudah terlanjur dipersepsikan oleh masyarakat sebagai pengendali arah kebijakan lembaga itu. Kini posisi Aburizal adalah sebagai wakil ketua Setgab yang bukan lagi berada pada tat aran operasional sebagaimana yang dia lakoni selama ini. Tentunya perombakan struktur di tubuh Setgab itu akan memengaruhi perjalanan Golkar selanjutnya. Setidaknya dalam percaturan kepentingan di tubuh kaolisi. Apalagi, di tubuh Setgab akan ada struktur di mana para ketua umum enam parpol pendukung pemerintah akan memimpin Setgab secara bergiliran. Dengan kata lain, format Setgab sekarang ini bisa diibaratkan seperti arisan. Di sisi lain, tidak ada juga pihak yang dapat menjamin bahwa tidak akan ada perombakan kabinet setelah kekuatan Aburizal alias Ical terdilusi. Padahal, hampir di setiap kesempatan Ical mengklaim bahwa Golkar akan selalu mengawal pemerintahan SBY-Boediono sampai masa jabatan pemerintahannya berakhir pada 2014. Sebagai ketua harian Setgab, Ical selama ini lebih memiliki privilege dibandingkan dengan para ketua umum parpol lainnya. Keistimewaan dari pemimpin partai terbesar kedua hasil Pemilu 2009 itu memang wajar adanya. Dengan kekuatan 108 kursi di Parlemen, Golkar adalah partai tua yang selalu lengket dengan kekuasaan. Dengan kekuatan finansial, sumber dana manusia dan jaringannya yang sampai ke tingkat desa, Golkar tidak bisa dianggap remeh. Tidak heran kalau Presiden SBY perlu membuat perhitungan khusus dengan partai berlambang Pohon
Beringin yang telah berusia 43 tahun itu. Agaknya perhitungan itu pula yang menggugurkan asumsi publik bahwa sejumlah menteri asal Golkar akan di-reshuffle ketika isu perombakan kabinet menguat beberapa bulan lalu. Padahal, seorang petinggi Partai Demokrat dalam keterangannya kepada wartawan sebelumnya mengatakan sangat yakin bahwa Golkar dan PKS akan didepak dari kabinet. Selanjutnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut-sebut menjadi partai yang lebih pantas masuk ke koalisi pemerintahan untuk mengganti kedua partai. Pasalnya, Golkar dan PKS dinilai oleh para petinggi the ruling party sebagai partai yang ingkar terhadap kesepakatan di tubuh Setgab. Namun, di tengah sorotan publik soal nasib reshuffle, sekaligus untuk menjawab pertanyaan soal isu keretakan di tubuh parpol pendukung pemerintah, Presiden SBY mengundang Ical untuk melakukan pertemuan. Pertemuan antara kedua pemimpin partai terbesar di Tanah Air itu dilangsungkan pada 8 Maret 2011 di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan. Dari tempat pertemuan itu dilangsungkan, jelas Ical merupakan tamu istimewa dari Presiden SBY. Pertemuan itu menghasilkan satu kesepakatan bahwa Golkar akan tetap berada di Setgab. Artinya, persoalan gesekan antara Golkar dan Setgab untuk sementara telah berakhir. Ical pun dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan Golkar dan Setgab akan meningkatkan kebersamaan demi kemajuan bangsa ke depan.
gedung DPR dihentikan setelah mendapat dukungan dari sejumlah LSM yang mendatangi ruang Fraksi PAN.
16 Maret 2011 Alie mengatakan siap membuka dokumen kronologi rencana pembangunan gedung baru DPR menyusul tudingan sejumlah anggota DPR periode 2004-2009 bahwa dirinya melakukan kebohongan publik
7 April 2011 Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsahmendukung pembangunan gedung baru DPR, namun tak perlu mewah.
30 Maret 2011 Fraksi PAN (FPAN) meminta pembangunan
5 April 2011 Ketua DPR Marzuki
Pembukaan pendaftaran pendaftaran prakualifikasi peserta tender pembangunan gedung baru DPR dan ditutup pada 25 Maret 2011.
12 Januari 2011 Partai Gerindra menolak rencana pembangunan gedung baru DPR dan menuding Ketua DPR Marzuki melakukan kebohongan publik karena mengklaim semua fraksi menyetujuinya. BISNIS/HUSIN PARAPAT
Sumber: Data Setjen DPR dan berbabagai sumber diolah
m2–120 m2, ruang kerja yang tersedia sangat besar atau setara dengan 22,2 m2–24 m2. Berdasarkan acuan Permen PU itu, lanjutnya, ICW menelusuri kebutuhan ruang kantor DPR untuk setiap anggota seharusnya tak
OLEH JOHN ANDHI OKTAVERI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Anggota Badan Kehormatan DPR Edison Betaubun menegaskan Ketua DPR Marzuki Alie bisa diproses badan tersebut, namun sejauh ini tidak ada yang salah dengan pernyataan politisi Partai Demokrat itu terkait dengan pembangunan gedung baru DPR.
Akan tetapi, pertanyaan yang menarik kembali muncul. Presiden SBY sejauh ini belum melayangkan undangan serupa kepada pimpinan PKS. Yang ada sejauh ini SBY baru menyodorkan draf kontrak baru soal penguatan kinerja Setgab. Namun, sampai kini Ketua Dewan Syura PKS, Hilmi Aminuddin yang akrab disapa Ustaz Hilmi itu belum menandatanganinya. Lalu, apakah sikap tidak mengundang PKS ini juga merupakan upaya pelemahan terhadap partai yang menempatkan empat menterinya di Kabinet Indonesia Bersatu II itu? Tentu jawabannya masih sulit diraba karena sikap Presiden SBY yang tidak terbuka soal keberadaan PKS di kabinet menimbulkan multitafsir bagi masyarakat. Satu pengamat politik mengatakan bahwa, sebagai orang Jawa yang dalam komunikasinya sering menggunakan isyarat, SBY sebenarnya hendak mengatakan bahwa dirinya ‘sudah tidak berkenan’ lagi dengan PKS. Hal itu dibuktikan dengan tidak melakukan pertemuan dengan PKS sebagaimana yang dia lakukan dengan Golkar.
Tak melihat sinyal Padahal, Golkar dan PKS sama seringnya bertentangan dengan kebijakan Partai Demokrat yang ketua dewan pembinanya adalah Presiden SBY sendiri. Keduanya juga sama dan sebangun, tetapi berlawanan arah dengan Partai Demokrat saat keputusan soal kasus Bank Century dan Hak Angket Pansus Mafia Pajak lewat mekanisme voting di parlemen. Namun apa boleh buat, entah dimengerti atau tidak, para petinggi PKS yang notabene banyak berasal dari luar Jawa, tidak melihat sinyal itu sebagai hal penting. Para petinggi PKS mengatakan antara SBY dan pimpinan PKS sudah ada kontrak politik yang menjadi acuan perjalanan koalisi selanjutnya. Lalu, apakah Ustaz Hilmi akan menandatangani kontrak baru yang disodorkan Presiden SBY meski belum menerima undangan untuk bertemu terlebih dahulu, tentu publik harus bersabar menunggunya. Dinamika politik di tubuh Setgab seolah tidak pernah berhenti dari satu isu ke isu baru lainnya. (
[email protected])
lebih dari 80 m2 yakni ruang kerja 16 m2, ruang tamu 12 m2, ruang rapat 16 m2, ruang staf lima orang 20 m2, ruang sekretaris dan tunggu 12 m2, dan ruang berkas 4 m2. Dengan demikian, total luas
kantor untuk 600 anggota DPR sebenarnya hanya 48.000 m2. Setelah ditambah ruang fraksi, pimpinan, pendukung sekitar 5.178 m2 serta ruang fungsional lainnya sebesar 26.589 m2, total kebutuhan ruang gedung baru DPR hanya
‘Pernyataan Marzuki Alie tak salah’
‘Arisan’ pimpinan Setgab lemahkan Beringin OLEH JOHN ANDHI OKTAVERI Wartawan Bisnis Indonesia
Kronologi ppembangunan ba g a baru ggedung ddung ungg bba aru DPR P
“Dengan perhitungan tersebut, keinginan DPR yang akan membangun gedung baru setinggi 32 lantai menjadi tak masuk akal karena gedung baru mereka sebenarnya hanya 18 lantai,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Koefisien harga untuk 18 lantai, menurut dia, tentu lebih murah dibandingkan dengan 32 lantai sehingga total biaya pekerjaan hanya Rp6,715 juta per m2. Dengan total kebutuhan ruang baru yang hanya 79.767 m2 ditambah biaya pekerjaan Rp6,715 juta per m2 untuk 18 lantai, biaya pembangunan gedung baru DPR tak lebih dari Rp535,68 miliar. “Jadi, kalau DPR mengusulkan pagu sebesar Rp1,138 triliun, terjadi indikasi mark-up sebesar Rp602,55 miliar,” paparnya. Bisnis tidak berhasil menghubungi pimpinan DPR untuk mengonfirmasikan masalah ini karena seluruh anggota parlemen sedang reses. Peneliti Divisi Korupsi Politik ICW Abdullah Dahlan menambahkan perencanaan gedung tidak dilandasi oleh analisis dan persetujuan dari Kementerian PU. (
[email protected])
“Yang pasti dari 560 orang anggota DPR itu bisa diproses di BK, jika ternyata ada melakukan pelanggaran kode etik,” ujarnya saat dimintai komentarnya soal pengaduan LSM terhadap Ketua DPR terkait dengan pembangunan gedung baru DPR, kemarin. Dia menambahkan BK tidak akan mengistimewakan pihakpihak tertentu di DPR termasuk
ketua DPR sendiri. Namun demikian, dia menegaskan sejauh pengamatannya selama ini, tidak ada yang salah dari pernyataan Marzuki mengenai pembangunan gedung baru. “Saya yakin, laporan itu tidak akan diterima,” ujarnya Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Penegak Citra DPR dan Pemantau Gedung DPR mengadukan Mar-
zuki ke BK. Dalam laporannya Marzuki dituduh melakukan pelanggaran atas pasal 71 huruf (s) UU No. 27/2009 tentang tugas dan wewenang menyerap, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Menurut Edison, bila buktibukti terpenuhi dan telah terjadi pelanggaran etika maka BK akan memproses Marzuki sesuai dengan kode etik.
Malinda miliki 4 KTP BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan menemukan Malinda Dee memilki empat kartu tanda penduduk untuk membuka rekening di beberapa bank dan asuransi. “Ditemukan empat KTP dengan nomor berbeda untuk membuka rekening dan polis asuransi,” ujar Kepala PPATK Yunus Husein saat acara workshop UU Tindak Pidana Pencucian Uang di Jakarta kemarin sebagaimana dilaporkan Antara. Menurut dia, informasi tentang empat KTP tersebut berdasarkan laporan dari delapan bank dan dua asuransi yang digunakan Malinda untuk menampung dananya. “Tapi KTP tetap atas nama Malinda.” Yunus Husein menyebutkan pihaknya telah menerima laporan transaksi keuangan mencurigakan (susipicios transaction) atas nama rekening Malinda. “Kami sudah terima dari delapan bank, dan dua perusahaan asuransi di mana terdapat transaksi atas nama Malinda Dee,” paparnya. Dia juga mengungkapkan bank yang melapor tersebut ada bank swasta dan pemerintah. “Karena kemasukan uang hasil dari transaksi Malinda Dee yang sedang diteliti dan diperiksa terkait kasus pembobolan dana nasabah Citibank mereka melapor,” paparnya. Namun, Kepala PPATK belum bisa mengungkapkan berapa nilai trans-
aksi di delapan bank Malinda di Citibank terus dan dua perusahaan dibantah Polri. Padahal asuransi tersebut. berdasarkan locus delicity/ Dalam perkemwaktu kejadian yang diribangan lain, Tim lis Bareskrim, dijelaskan penyidik Badan Redari tiga nasabah, ada serse dan Kriminal Rp16,06 miliar pada nilai Mabes Polri belum kerugian. memeriksa Wakil Diperkirakan Malinda Gubernur Lembaga membobol uang nasabah Ketahanan Nasional kedua dan ditransfer ke Marsekal Madya rekening Sarwahita. TNI Rio Mendung Transfer tanpa sepengetaThalieb terkait kehuan nasabah itu dilakuterlibatannya dalam kan terus-menerus dalam dugaan kasus penkurun waktu pada Aguscucian dana nasatus 2009 hingga 30 DeMalinda Dee bah Citibank oleh sember 2010. Malinda di PT SarTercatat, Rio Mendung wahita Global Management. membeli 2.000 lembar saham Sarwahita pada 31 Agustus 2010, dari Inong Malinda Dee, selaku Komisaris terdaTak terlibat Kepala Divisi Humas Mabes Polri hulu, kepada Rio Mendung. Berdasarkan kronologis itu, terbukti Inspektur Jenderal Anton Bahrul Alam mengatakan Rio Mendung tidak Rio mengenal Malinda melalui mekatelibat karena dia menjabat setelah nisme jual beli saham. Namun dari kejadian dugaan pencucian uang ber- data itu, selama Rio menjabat komilangsung. Tim penyidik sedikitnya saris di Sarwahita, belum ditemukan sudah memeriksa empat saksi dari adanya keterlibatan. Polri mengaku masih fokus kepada Sarwahita. Di antaranya Komisaris Sarwahita Malinda dan belum membidik jajaran Reniwati Hamid, yang dulunya men- direksi Sarwahita lainnya. “Rio jadi atasan Malinda di Citibank dan Mendung tidak diperiksa karena dia Andreas Paresthu, pejabat komisaris tidak terlibat,” katanya. Empat saksi dari Sarwahita juga pasca Rio Mendung. “Berdasarkan keterangan dan penyi- telah dikonfirmasi keterangannya dikan, Rio sama sekali tidak terkait dengan Malinda, namun tim penyidik tidak menemukan bukti adanya pada posisi ini.” Dugaan keterlibatan Rio dalam bis- keterlibatan Rio pada kasus Malinda. nis pencucian dana nasabah oleh (21)
Paskah dan Panda mulai disidang OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Politisi Golkar/mantan Kepala Bappenas Paskah Suzetta serta politisi PDIP Panda Nababan beserta sejumlah kroni kedua partai itu kemarin mulai disidang di Pengadilan Tipikor Mereka didakwa terlibat kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Senior Gubernur BI Miranda S. Goeltom. Paskah digelandang ke pengadilan bersama empat terdakwa Golkar lainnya yakni Ahmad Hafiz Zawawi, Marthin Bria Seran, Bobby Suhardiman, dan Anthony Zeidra Abidin. Adapun Panda dihadirkan bersama dengan tiga politisi PDIP lainnya yakni Engelina Pattiasina, M. Iqbal dan Budiningsih. Dua politisi PPP yakni Daniel Tanjung dan Sofyan Usman juga didakwa Jaksa KPK telah menerima uang suap cek pelawat masing-masing Rp500
juta dan Rp250 juta. Para politisi dari ketiga partai berbeda itu disidang secara bergiliran. Dalam dakwaannya, JPU-KPK Suwarji menuntut Paskah cs dengan hukuman 5 tahun penjara karena terbukti menerima cek pelawat untuk memuluskan Miranda sebagai Deputi Senior Gubernur BI. “Ini bertentangan dengan kewajiban para terdakwa sebagai Anggota Komisi IX DPR yang dilarang menerima imbalan dari pihak lain dalam menjalankan tugasnya,” kata Suwarji di Pengadilan Tipikor.
Inpres antikorupsi Sementara itu, pemerintah segera menerbitkan instruksi presiden (Inpres)tentang antikorupsi yang berisikan strategi baru dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto mengatakan aturan baru itu
berisikan rencana aksi yang lebih tajam dan terperinci untuk mencegah korupsi dan penyelewengan di semua lembaga pemerintah. “Penanggung jawab setiap instansi akan disebutkan, walaupun nanti ditekankan tiga lembaga yaitu kepolisian, kejaksaan agung, dan Kementerian Hukum dan HAM khususnya lembaga permasyarakatan. Drafnya sudah final,” ujarnya seusai rapat penyusunan rancangan inpres antikorupsi di kantor Wapres, kemarin. Wapres Boediono memimpin rapat finalisasi draf Inpres ini tersebut yang berisi rencana aksi yang konkret untuk mengefektifkan pemberantasan korupsi dan mencerminkan keseriusan pemerintah mengatasi korupsi. Rencana aksi di dalam rancangan inpres ini meliputi 45 langkah yang a.l. terbagi 31 langkah bidang pencegahan, lima langkah bidang penindakan, empat langkah bidang legislasi, tiga bidang pengembalian aset, satu bidang pelaporan. (A. DADAN MUHANDA) Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
Pertanian
3.231,41
13,32 2.124,04 7/4
8/4
11/4
Industri dasar
Pertambangan
2.165,31
40,26
7/4
8/4
12/4 13/4
7/4
8/4
REKOMENDASI Reliance Securities:
S
ecara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat pada perdagangan hari ini. Indeks diprediksi bergerak di kisaran 3.700-3.740. Saham - saham yang dapat dicermati antara lain ITMG, INDY, dan ASII.
Panin Sekuritas
P
ada perdagangan hari ini, indeks diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat di kisaran 3.723-3.750. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain SMGR, BUMI, ITMG, dan GGRM.
Sinarmas Sekuritas
11/4
12/4 13/4
7/4
8/4
11/4
12/4 13/4
e-Trading Securities
I
HSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.698–3.747 pada perdagangan hari ini, dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain BUMI, BBCA, dan INTP. Adapun, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik 0,41% atau 15 poin ke level 3.734,41 dengan jumlah transaksi sebanyak 7juta lot dan nilai transaksi Rp4,8 triliun.
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
Bursa saham Indonesia jadi acuan MI asing BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Sejumlah pengelola dana asing kian tertarik menjadikan bursa saham Indonesia sebagai acuan investasi sementara PT Bursa Efek Indonesia optimistis jumlah nasabah tercatat mencapai 2,3 juta pada 2012. Direktur Pengembangan BEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan hal tersebut didorong oleh kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) dan indeks LQ-45 Bursa Efek Indonesia yang kian memberikan return bagus membuat fund manager asing berniat menjadikannya sebagai acuan investasi. Friderica mengatakan sedikitnya 4-5 perusahaan pengelola portofolio asing telah menyatakan minat. Tiga fund manager di antaranya Daiwa Securities. Enhanced Investment Products (EIP) dari Hong Kong, dan Mitsubishi Asset Management. Bahkan sejumlah pengelola portofolio asing sudah menyetorkan fee kepada otoritas bursa langsung. Tak hanya itu, kata Friderica, EIP dan Mitsubishi dalam tahap pembicaraan untuk menggunakan IHSG atau LQ-45 sebagai acuan dalam kinerja investasinya. Dampaknya BEI akan menerima fee sejumlah basis poin. “Mereka telah memba-
yarkan fee, tidak banyak tetapi lumayanlah nilainya,” katanya kemarin. IHSG masuk radar investasi perusahaan pengelola portofolio asing karena kian seksi dan selama 8 tahun terakhir mencetak gain tertinggi yakni 412,64%, dibandingkan dengan gain 10 indeks saham di bursa global lainnya. IHSG mencetak rekor gain tertinggi dibandingkan dengan indeks saham di bursa Korea Selatan, Stock Exchange of Thailand, Kuala Lumpur Stock Exchange, Singapore Exchange, Tokyo Stock Exchange, Hong Kong Exchange, Shanghai Stock Exchange, Bombai Stock Exchange, Dow Jones, dan FT100. BEI kini menargetkan kapitalisasi pasar senilai US$750 miliar pada 2015, menyusul potensi kenaikan peringkat Indonesia menjadi layak investasi. Sepanjang tahun berjalan (5 Januari-12 April), lanjutnya, kapitalisasi bursa telah mencapai Rp3.350 triliun. Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan bursa saham Indonesia belum membentuk gelembung (bubble). Alasannya, kenaikan harga saham sepanjang tahun lalu diimbangi pertumbuhan laba bersih emitennya sebesar 30%, menjadi Rp170 triliun per Desember 2010. (15/ FAHMI ACHMAD)
7/4
8/4
11/4
7/4
8/4
11/4
7/4
8/4
12/4 13/4
7/4
8/4
11/4
844,11
2,69
492,60 11/4
Manufaktur
487,75
2,53
763,02 12/4 13/4
Perdagangan
495,47
1,36
198,65 12/4 13/4
Keuangan
759,68
0,70
1.112,63
3,43
491,51 12/4 13/4
7/4
8/4
11/4
844,16 12/4 13/4
7/4
8/4
11/4
12/4 13/4
KREDIT TUMBUH:
Direktur Kepatuhan Bank Jatim Hadi Sukrianto (kanan) didampingi Pimimpin Divisi Kredit Ritel Partono memaparkan kinerja perseroan kepada wartawan, seusai RUPS di Surabaya, kemarin. Penyaluran kredit Bank Jatim hingga akhir 2010 mencapai Rp12,94 triliun atau tumbuh hampir 30% dibandingkan dengan 2009 yang Rp10,039 triliun. BISNIS/WAHYU DARMAWAN
Vallar siapkan transaksi step-up Utang Bumi ke CIC dibayar nontunai
S
ecara teknikal, indeks diperkirakan bergerak mixed di kisaran 3.719-3.752 pada perdagangan hari ini. Data ekonomi AS yang akan dirilis serta pergerakan bursa regional dapat memberikan sentimen terhadap indeks. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain INTP, UNTR, BUMI, ROTI.
199,63
3,13
1.017,97
Infrastruktur
Properti
1.112,59
2,94
391,15 11/4
Industri konsumsi
1.000,13
2,77
3.231,01 12/4 13/4
Aneka industri
398,53
OLEH WISNU WIJAYA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Vallar Plc, yang telah berubah nama menjadi Bumi Plc, kemungkinan besar melaksanakan transaksi step-up dalam dua tahap untuk memperbesar kepemilikan saham di PT Bumi Resources Tbk. Dua eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan melalui transaksi step-up tersebut, perusahaan investasi yang berbasis di Inggris, Vallar akan meningkatkan kepemilikan saham di Bumi Resources menjadi 50%. “Dalam tahap I, Vallar akan menukar saham barunya dengan 15% saham Bumi Resources dengan rasio satu saham baru Vallar untuk 57,7 saham Bumi Resources,” tuturnya kepada Bisnis belum lama ini. Menurut dia, Grup Bakrie, melalui perusahaan afiliasi tertentu yang dikendalikan oleh keluarga Bakrie, kemungkinan menukar 13% saham Bumi Resources dengan saham baru Vallar, sedangkan 2% lainnya akan dibeli seca-
ra langsung dari pasar. Setelah transaksi tahap I selesai, Vallar, yang didirikan oleh Nathaniel Rothschild, Daren Morris, dan dua orang lainnya, akan melanjutkan upaya untuk menambah 10%-11% saham Bumi Resoures. Ketika dikonfirmasi mengenai kemungkinan share swap tahap I sebesar 13%, Daren Morris mengatakan belum mengetahui soal itu. “Itu di luar pengetahuan saya. Saham [Bumi Resources] berasal dari pemegang saham institusi,” tuturnya melalui layanan surat elektronik kepada Bisnis 2 hari lalu. Bahkan, Daren menegaskan tambahan saham Bumi dilakukan melalui penukaran saham (share swap) dan saat ini tidak ada rencana membeli saham Bumi secara tunai dari pasar. Dalam prospektus Vallar yang diterbitkan pada Februari, Vallar akan meningkatkan kepemilikan saham di Bumi Resources menjadi tidak lebih dari 51% dari total saham melalui transaksi step-up. Laporan pendek yang dirilis oleh Mandiri Sekuritas kemarin menyebutkan Vallar akan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Bumi Resources dari 25% saat ini menjadi 50%.
Harga saham PT Bumi Resources Tbk Rp3.400
2600
Rp2.175 3/11/10
Rp550 Rp5 p 70 Rp570 4/1/11 520
Harga saham Rp455 Rp4 55 27/10/ 27/ 27/10/10 10/10 10
15 Okt
15 Des 14 Jan 2011
Sumber:Bloomberg
Bobby Gafur S. Umar, CEO PT Bakrie & Brothers Tbk yang juga menjadi salah satu pemegang saham Bumi Plc, dalam laporan itu mengindikasikan tahap I akuisisi itu mencapai 15% (totalnya menjadi 40%), yang kemudian disusul oleh akuisisi 11%. Vallar pada Jumat pekan lalu juga menerima transfer 75% saham PT Berau Coal Energy Tbk dari PT Bukit Mutiara pada harga Rp540. Dari transaksi itu, Bumi Plc membeli 35% saham Berau secara tunai seharga Rp540, sedangkan 40% saham Berau
Vale raup dividen Inco Rp1,8 triliun OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
15 Nov
PT Berau Coal Energy Tbk
saham tersebut mencapai US$338,8 juta atau Rp3 triliun. Angka ini setara dengan 77,46% dari total laba bersih tahun lalu JAKARTA: Vale Canada Ltd, pengen- sebesar US$437,36 juta. Maklum, kinerja perusahaan berkode dali PT International Nickel Indonesia Tbk mengantongi dana segar senilai saham INCO ini tahun lalu memang kinUS$201,91 juta yang setara dengan Rp1,8 clong, dengan laba bersih melesat triliun, menyusul pembagian dividen 156,64% dibandingkan dengan capaian tunai emiten tambang tersebut sebesar pada 2009 senilai US$170,42 juta. Pendapatan juga meningkat hampir US$0,0346 per saham. dua kali lipat dari Dana tersebut diterima dua tahap dari Struktur pemegang saham Inco US$760,95 juta menjadi US$1.276,32 juta. dividen interim senilai Entitas Porsi (%) Per Desember, saldo US$116,71 juta yang laba ditahan persetelah dibagikan tahun Vale Canada Ltd 58,73 roan mencapai lalu, dan dividen final Sumitomo Metal 20,09 US$1,23 miliar dengan senilai US$85,19 juta Publik 20,14 kas sebesar Rp404,13 yang baru saja disepaVale Japan Ltd 0,55 juta. kati kemarin. Mitsui & Co. Ltd 0,35 Sumitomo Corp 0,14 Pembagian dividen Direktur Utama tersebut melampaui Inco Tony Wenas meSumber: Neraca keuangan (2010) ekspektasi sebagian ngatakan rapat umum kalangan di pasar. pemegang saham tahunan (RUPST) telah menyepakati di- Analis PT JP Morgan Securities Indonesia viden final sebesar US$0,0146 dari laba Stevanus Juanda semula memproyeksibersih 2010, yang akan dibagikan kepada kan pembagian dividen sebesar US$300 juta (Rp2,67 triliun). pemegang saham pada 20 Mei 2011. “Kami memperkirakan kas bersih Inco “Ditambah dividen interim yang telah dibayarkan pada Oktober 2010 sebesar di kisaran US$550 juta pada akhir kuarUS$0,02, agregat dividen untuk tahun tal I/2011 dan melihat potensi pembuku 2010 menjadi US$0,0346 per bayaran dividen US$300 juta, atau Rp272 saham,” tuturnya kepada pers, kemarin. per saham,” tuturnya dalam laporan riset Dengan kepemilikan 58,73% saham per 23 Maret. Secara historis, lanjutnya, rasio pemInco, Vale otomatis meraup separuh lebih bayaran dividen Inco relatif stabil yakni dividen emiten nikel tersebut. Sumitomo Metal Mining Co. Ltd men- berkisar 65%-75% dari kas bersih dalam dapat 20,09% atau US$68,07 juta, dan 5 tahun terakhir. Direktur Keuangan Inco Fabio Bechara publik kebagian 20,04% sebesar mengatakan perseroan mengalokasikan US$67,89 juta. Menurut catatan Bisnis, total dividen belanja modal senilai US$232 juta atau yang dibagikan Inco kepada pemegang Rp2,06 triliun.
14 Feb
15 Mar
460
15 Apr
BISNIS/T. PURNAMA
lainnya ditukar dengan 52,3 juta saham Bumi Plc.
Penawaran tender Vallar kemarin mengumumkan rencana penawaran tender terhadap 9,74% saham Berau yang saat ini dimiliki oleh investor publik pada harga Rp540. Secara total, transaksi kombina-
si share swap dan akuisisi secara tunai saham Bumi Resources dan Berau Energi mencapai US$3 miliar. Grup Bakrie nantinya memiliki 54,6% saham di Vallar dan Bukit Mutiara 13,2%. Terkait dengan utang, utang Bumi Resources pada akhir 2010 mencapai US$4,18 miliar dibandingkan dengan US$2,77 miliar pada 2009. Menurut riset PT Nomura Indonesia, ada tiga asumsi skenario bagi Bumi untuk membayar utang ke CIC. Skenario pertama, konversi utang ke CIC dengan saham Bumi, mengonversi utang menjadi saham PT Bumi Resources Minerals Tbk, dan mengonversi utang menjadi saham Vallar. Nomura berasumsi tidak ada penyelesaian utang secara tunai kepada CIC. “Kami juga yakin Bumi berencana mengganti auditornya menjadi PricewaterhouseCoppers, sejalan dengan Vallar,” ungkap riset Nomura. (
[email protected])
BURSA
f2
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
PREDIKSI
Indeks diyakini terus menguat OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih mampu melanjutkan tren penguatan dengan berada di kisaran 3.701-3.755. Kepala Riset PT Citi Pacific Securities Hendri Effendi mengatakan sentimen positif dari faktor internal seperti naiknya peringkat utang Indonesia, meningkatnya cadangan devisa, serta ekspektasi dari bank sentral bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini lebih baik dari 2010 menambah kepercayaan investor melakukan akumulasi saham. “Prediksi saya, indeks saham bergerak di kisaran level 3.701-3.755 pada perdagangan hari ini,” katanya kemarin. Hendri merekomendasikan saham sektor pertambangan dan perdagangan untuk dikoleksi, seperti saham BUMI, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR). Kemarin, hampir saja IHSG terjerembap seperti sehari sebelumnya. Dibuka pada teritori negatif memberikan indeks tekanan yang cukup besar. Selama perdagangan kemarin, indeks memang bergerak fluktuatif. Untungnya sebelum penutupan berakhir, indeks langsung menguat 0,41% ke level penutupan 3.734,41. Sementara indeks BISNIS-27 terangkat 0,32% ke level 326,07. Hendri menjelaskan kemarin indeks mampu menguat pada penutupan seiring dengan bursa regional yang mampu bangkit dari kejatuhannya seiring menguatnya bursa Tokyo mampu mendorong kenaikan indeks. Selain itu, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi motor pergerakan saham yang ikut berperan dalam bullish-nya indeks kemarin. “Selain regional dan bursa Tokyo yang menguat, saham sektor komoditas yang dimotori saham BUMI membuat indeks berhasil menguat di akhir perdagangan,” ujarnya. Sektor pertambangan menjadi penggerak kenaikan indeks. Setelah terkoreksi pada perdagangan sehari sebelumnya, akibat sentimen naiknya tingkat radiasi PLTN Fukushima Jepang, indeks sektoral pertambangan berbalik arah dengan berkontribusi 46,45% terhadap kenaikan indeks. Indeks sektor lainnya yang juga berkontribusi cukup besar, yakni sektor keuangan dengan kontribusi 34,73%. Dengan BI Rate tidak mengalami perubahan, wajar sektor ini dijadikan tujuan investasi pelaku pasar. (15)
SEKOLAH PASAR MODAL: (Dari kiri) Equity Director PT Kresna Graha Sekurindo Ocky Budianto, Direktur PT Bursa Efek Indonesia Friderica Widyasari Dewi, Direktur Capital Market Online Trading PT Mandiri Sekuritas Ridwan Pranata, dan Direktur PT eTrading Securities Ariesandi membuka Sekolah Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin. Sekolah Modal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi dalam berinvestasi. ANTARA/ROSA PANGGABEAN
Kapitalisasi pasar BUMN menyusut Nilai saham 7 emiten swasta Rp880 triliun OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kapitalisasi pasar emiten berstatus badan usaha milik negara menyusut menjadi 25,37% pada kuartal I/2011, dibandingkan dengan 30% pada posisi yang sama tahun lalu. Penyusutan nilai kapitalisasi saham BUMN itu semakin menyulitkan target Kementerian BUMN untuk mendorong emiten BUMN agar menyumbang sepertiga kapitalisasi pasar modal. Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sebanyak 18 perusahaan pelat merah yang tercatat di bursa tersebut membukukan kapitalisasi pasar senilai Rp837,39 triliun per kuartal I/2011. Angka ini memang tercatat naik 24,61% dibandingkan dengan kapitalisasi pasar pada
hingga kuartal I/2011. kuartal I/2010 yang baru Kapitalisasi pasar saham Data PT Bursa Efek Insebesar Rp672 triliun. donesia (BEI) menunjukkan Namun, dari sisi konemiten BUMN* pada periode Maret 2010tribusi terhadap pasar secara Emiten Nilai Porsi Maret 2011 hanya ada dua keseluruhan, kapitalisasi (Rp triliun) (%) perusahaan pelat merah BUMN terhadap bursa sayang masuk bursa. ham nasional justru meBank Mandiri 158,24 4,79 Telkom 147,17 4,46 Di luar itu, dua BUMN nurun dari 29,7% per 31 Bank Rakyat Indonesia 142,87 4,33 menambah saham beredar Maret 2010 menjadi 25,37% Perusahaan Gas Negara 93,94 2,85 sehingga turut mengangkat pada 31 Maret 2011. Bank Negara Indonesia 72,93 2,21 kapitalisasi BUMN yakni PT Analis PT Sucorinvest Semen Gresik 56,65 1,72 Bank Negara Indonesia Tbk Central Gani Frederic DaPTBA 50,58 1,53 dan PT Bank Mandiri Tbk. niel Tanggela menilai peJasa Marga 23,46 0,71 Namun, kapitalisasi 18 nurunan kapitalisasi emiten Aneka Tambang 22,18 0,67 Krakatau Steel 18,46 0,56 BUMN itu tercatat masih lebih BUMN tersebut terhitung Bank Tabungan Negara 14,65 0,44 kecil dibandingkan dengan cukup besar, di tengah naTimah 13,84 0,42 gabungan kapitalisasi tujuh iknya kapitalisasi pasar Garuda Indonesia 12,23 0,37 emiten swasta senilai Rp880 emiten non-BUMN, dipicu Wijaya Karya 4,02 0,12 triliun. Ketujuh emiten nonpenambahan perusahaan PT Pembangunan Perumahan 3,49 0,11 BUMN tersebut adalah PT swasta yang mencatatkan Adhi Karya 1,51 0,05 Astra International Tbk, PT saham perdana (IPO). Kimia Farma 0,96 0,03 Indofarma 0,25 0,01 Bank Central Asia Tbk, PT “Emiten non-BUMN Total 837,39 25,37 Unilever Indonesia Tbk, yang masuk ke bursa pada Kapitalisasi bursa 3.301,3 100 PT HM Sampoerna Tbk, periode tersebut lebih baPT Gudang Garam Tbk, PT nyak daripada emiten Sumber: Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan United Tractors Tbk, dan PT BUMN yang IPO,” tuturnya Keterangan: *Per kuartal I/2011 Adaro Energy Tbk. kepada Bisnis, kemarin. Di sisi lain, lanjutnya, naiknya kapitalisasi pasar yang tumbuhan harga saham mayoritas Incar Rp1.000 triliun melibas kapitalisasi pasar BUMN emiten di bursa yang menguat Adapun, Kementerian BUMN tersebut juga sejalan dengan per- dari periode kuartal I/2010 menilai penurunan persentase
kapitalisasi pasar emiten BUMN pada kuartal I/2011 ini terjadi karena penambahan emiten BUMN tidak sebanyak emiten non-BUMN. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan pihaknya tetap menargetkan pertumbuhan kapitalisasi pasar emiten BUMN hingga akhir tahun ini mencapai Rp1.000 triliun. Namun, dia merevisi target persentase, seiring sedikitnya BUMN yang masuk dalam pasar modal pada tahun ini. Awalnya, Mustafa menargetkan kapitalisasi pasar BUMN bisa mencapai 30% hingga akhir tahun ini dengan perkiraan pertambahan lima hingga tujuh emiten BUMN pada tahun ini. “Tahun ini kami tetap pada target Rp1.000 triliun, tetapi persentase bukan menjadi patokan lagi. Karena kan emiten BUMN yang masuk ke pasar modal lebih sedikit dari harapan awal kami,” ujarnya kepada Bisnis, tadi malam. (GITA A. CAKTI/ ACHMAD co.id)
ARIS)
(arif.gunawan@bisnis.
Porsi investor asing terus meningkat OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Porsi kepemilikan investor asing pada saham, obligasi korporasi, dan obligasi pemerintah terus meningkat, menjadi indikator atas naiknya minat pemodal terhadap instrumen investasi jangka panjang. Imbal hasil (yield) obligasi bertenor 10 tahun yang relatif tinggi juga dinilai menjadi salah satu pemicu bagi investor asing untuk menambah porsi investasi mereka pada obligasi korporasi, pemerintah, maupun saham. Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) per 1 April menunjukkan porsi investasi investor domestik pada saham turun menjadi 37,54% per akhir Maret dari 37,54% per Januari, sedangkan investasi asing naik menjadi 62,96% dari sebelumya 62,46%. (lihat ilustrasi) Pada obligasi korporasi, porsi investasi asing juga meningkat dari 3,95% pada Januari menjadi 4,98% pada Maret, sedangkan pemodal domestik memiliki porsi investasi menjadi 96,02% atau turun tipis dibandingkan dengan 96,05% per Januari. Data Bapepam-LK juga menunjukkan sepanjang 3 bulan pertama
tahun ini ada lima perusahaan yang menarik dana dari pasar modal melalui penerbitan obligasi korporasi sebesar Rp6,61 triliun. Dari sisi obligasi pemerintah, kepemilikan asing juga meningkat menjadi 31,35% pada Maret dari Januari tahun ini sebesar 30,00%, sementara milik lokal turun dari 70,00% menjadi 69,65%. Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk Helmi Arman mengatakan kenaikan porsi asing memang bagian dari tren investasi jangka panjang pemodal asing. Hal itu dipengaruhi oleh imbal hasil (yield) obligasi rupiah yang masih cenderung tinggi dan volatilitas nilai tukar rupiah yang masih terjaga. “Imbal hasil obligasi rupiah dengan tenor 10 tahun berada pada level 7,7% dan masih menguntungkan di mata investor asing. Memang demikian trennya jangka panjang, porsi asing meningkat,” katanya kepada Bisnis, baru-baru ini. Helmi mengatakan pada obligasi pemerintah, Kementerian Keuangan juga mulai memperbanyak penerbitan surat utang dengan tenor pendek, sementara di sisi lain yield belum menarik bagi investor domestik. “Contoh SPN 3 bulan yield-nya sekitar 5%, sedangkan fasilitas deposito berjangka di Bank Indonesia dengan tenor sama yield-nya lebih tinggi
sekitar 7%, sehingga belum menarik bagi investor domestik,” katanya. Dia mengatakan dalam beberapa pekan terakhir ini kekhawatiran pasar terhadap risiko inflasi juga mereda, seiring dengan indeks harga konsumen pada Maret yang menunjukkan deflasi bulanan. Ramdhan Ario Marutho, Head of Fixed Income PT Anugerah Securindo Indah, mengatakan porsi kepemilikan investor asing pada instrumen saham, obligasi korporasi, dan obligasi pemerintah memang meningkat. Namun, dari sisi volume, jumlah kepemilikan asing tidak banyak berubah, begitu juga dengan jumlah kepemilikan investor domestik, mengingat setiap bulan terjadi penambahan volume baik saham, obligasi maupun SUN. “Saya rasa meski porsi asing naik, jumlah atau volume juga meningkat, sehingga secara umum sebetulnya tidak banyak bergeser, baik asing maupun domestik. Cuma memang kini obligasi korporasi, saham, dan SUN sedang likuid, banyak yang trading dan lainnya,” katanya. Dia memperkirakan pada kuartal kedua tahun ini yield obligasi korporasi dan obligasi pemerintah akan mendekati posisi akhir tahun lalu yang cukup memberi stimulus bagi investor asing dan domestik.
BISNIS/KELIK TARYONO
DIVIDEN INCO: (Dari kiri) Presiden Direktur PT International Nickel Indonesia Tbk (PT Inco Tbk) Tony Wenas dan Komisaris Independen Irwandy Arif berbicara dengan Wakil Preskom Nicolaas D. Kanter selepas rapat umum
pemegang saham tahunan di Jakarta, kemarin. Rapat perseroan tersebut a.l. menyetujui pemberian dividen untuk tahun buku 2010 sebesar US$0,0146 per lembar saham yang akan dibayarkan pada 20 Mei 2011.
Reksa dana syariah tumbuh 10% OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Total dana kelolaan reksa dana syariah sepanjang kuartal I/2011 mencapai Rp5,19 triliun atau meningkat 10,66% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,69 triliun. Kenaikan tersebut seiring dengan pertumbuhan dana kelolaan pada beberapa jenis reksa dana seperti reksa dana syariah saham, pendapatan tetap, terproteksi, dan reksa dana syariah indeks. Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menunjukkan terjadi peningkatan pada reksa dana syariah pendapatan tetap sebesar 58% dari periode kuartal I/2010 sebesar Rp287,10 miliar menjadi Rp456,45 miliar pada Maret 2011. Jika dibandingkan dengan Februari 2011, reksa dana syariah pendapatan tetap mencapai Rp433,44 miliar. Tak hanya pendapatan tetap yang tumbuh, reksa dana syariah indeks juga naik 27,8% menjadi Rp196,02 miliar dari Rp153,29 miliar, sementara reksa dana syariah terproteksi naik 18,3% dari Rp1,47
triliun menjadi Rp1,74 triliun. Meski demikian dari sisi kontribusi terhadap total nilai aktiva bersih total reksa dana pada kuartal I/2011 yang mencapai Rp150,77 triliun, kontribusi reksa dana syariah baru 3,44% turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,12%. Penurunan ini sedikit dipengaruhi oleh jumlah reksa dana yang ditawarkan pada kuartal I/2010 yang mencapai 49 jenis reksa dana syariah dari 610 reksa dana keseluruhan, sementara pada kuartal I/2011 hanya 47 jenis reksa dana syariah, sementara total reksa dana mencapai 621. Di sisi lain reksa dana syariah campuran mengalami penurunan sebesar 1,9% menjadi Rp1,03 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,05 triliun. Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Bapepam-LK Etty Retno Wulandari mengatakan saat ini pertumbuhan reksa dana syariah terus berlanjut seiring dengan minat investor yang cukup tinggi dari sebelumnya. Hal tersebut mendorong pihaknya akan terus melakukan sosialisasi bagi investor ditambah
dengan penyediaan regulasi yang mendukung pertumbuhan reksa dana syariah. “Kenaikan itu menandakan minat investor untuk berinvestasi pada reksa dana syariah itu meningkat. Kami akan terus mendorong agar manajer investasi lebih gencar menerbitkan reksa dana syariah,” ujarnya pekan ini. Terkait dengan fatwa yang akan dikeluarkan Dewan Syariah Nasional, Etty mengatakan fatwa tersebut tinggal menunggu tanda tangan dari pimpinan DSN sehingga dalam waktu dekat akan mempertegas posisi perdagangan efek termasuk dalam hal reksa dana syariah. Muhammad Touriq, Kepala Bagian Pengembangan Kebijakan Pasar Modal Syariah Biro Standar Akuntansi dan Kebijakan BapepamLK, menambahkan pihaknya tetap optimistis mengingat sejumlah faktor yang dapat mendorong pertumbuhan pasar modal syariah tahun ini. “Beberapa faktor itu adalah stabilitas perekonomian, tingkat inflasi yang terkendali, dan aliran dana masuk yang memperkuat cadangan devisa kita,” katanya.
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
EKSPOSE Rating Selamat Sempurna AAJAKARTA: PT Selamat Sempurna mendapat peringkat AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat AA- itu juga berlaku untuk obligasi II/2010 seri B dan seri C milik perseroan yang masih beredar. “Peringkat itu mencerminkan pertumbuhan pendapatan perusahaan yang baik berasal dari produksi penyaring dan radiator, struktur modal yang sangat konservatif, dan proteksi arus kas yang sangat kuat,” seperti dikutip dari rilis Pefindo kemarin. Pefindo juga menetapkan peringkat AAuntuk obligasi II/2010 seri A milik perusahaan yang masih beredar maksimum Rp80 miliar, yang jatuh tempo pada 13 Juli 2011.
Ikhtisar kinerja
PT Bank Mandiri Tbk
Uraian 2008 2009 Pendapatan bunga bersih (Rp miliar) 14.445 11.133 8.069 10.824 Laba sebelum pajak (Rp miliar) Laba bersih (Rp miliar) 5.313 7.155 EPS (Rp) 254 341 Pertumbuhan EPS (%) 21,9 34,5 PER (x) 26,2 19,5 PBV (x) 4,6 4,0 Yield (x) 1,3 1,8
OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengupayakan dalam waktu 1 tahun sudah memiliki prasarana dan sarana pengoperasian telepon seluler untuk mengakomodasi kebutuhan mobilitas dari 20% pelanggan. Direktur Bakrie Telecom Rachmat Junaidi mengatakan perseroan akan menganggarkan sebagian dari dana belanja modal tahun ini yang sebesar US$200 juta guna persiapan meraih lisensi resmi telepon seluler. Dia memaparkan capex itu juga untuk melakukan pengembangan jaringan Esia dan Bakrie Connectivity yang bergerak di layanan Internet. “Kami ingin cepat dalam meraih izin lisensi resmi seluler, karena pelanggan kami yang mobilitasnya tinggi terus meningkat. Saat ini 20% dari total pelanggan [sekitar 12 juta pelanggan] kami yang punya mobilitas. Mudah-mudahan dalam 1 tahun semua sudah siap untuk seluler,” jelasnya kemarin. Menurut dia, setelah mendapat surat resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tentang persyaratan prasarana dan sarana, pihaknya segera mengetahui dana yang dibutuhkan untuk pengembangan. Kominfo telah memberi izin prinsip penyelengga-
raan seluler bagi emiten dengan kode saham BTEL itu, dengan keharusan membangun prasarana dan sarana di empat provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Selain itu, perseroan juga diwajibkan menyediakan kantor dan instansi perangkat, pusat pengendali jaringan minimal satu unit, dan prasarana pendukungnya. Semua itu harus sudah beres dalam maksimal 2 tahun. CEO Bakrie Telecom Anindya N. Bakrie beberapa waktu lalu mengatakan diraihnya izin seluler akan sangat memudahkan bagi pelanggan Esia karena tidak perlu melakukan aktivasi nomor ketika bepergian ke daerah lain. “Ke mana pun dan di mana pun di seluruh Indonesia, pelanggan BTEL akan memiliki nomor yang sama,” paparnya ketika mempresentasikan Btel 2.0, beberapa waktu lalu. Btel 2.0 merupakan rencana jangka panjang 5 tahun ke depan yang membuat perseroan lebih fokus ke layanan data. “Kami sedang menyiapkan struktur untuk Btel 2.0,” papar Anindya. Perseroan juga sedang dalam proses mengakuisisi perusahaan yang mengusung teknologi terbaru dalam layanan data yakni 4G Worldwide interoperability for Microwave access atau dikenal dengan WiMax.
2011* 24.909 15.950 12.802 549 24,9 12,1 2,3 2,9
2012* 29.101 19.063 15.100 647 17,9 10,3 2,0 3,4
Pergerakan saham
JAKARTA: PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk berencana menerbitkan obligasi pada tahun ini untuk memenuhi belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan yang mencapai Rp1 triliun. Direktur Operasional Citra Marga Nusaphala (CMNP) Hudaya Arriyanto mengatakan opsi menerbitkan obligasi tengah dibicarakan oleh perseroan sebagai tambahan modal pada tahun ini. Namun, dia menolak memberikan detail rencana aksi korporasi perusahaan tersebut. “Masih terlalu dini kalau disebutkan sekarang, yang jelas itu akan kami lakukan tahun ini,” ujarnya seusai presentasi pada acara Infrastructure Summit kemarin. Hudaya menjelaskan capex perseroan yang mencapai Rp1 triliun itu akan digunakan untuk menda-
2009 11.133 9.891 7.308 298 22,7 19,3 5,2 3,1
2010 32.888 14.908 11.472 471 57,8 12,2 3,8 2,5
2011* 34.482 16.019 12.815 526 11,7 10,9 3,1 2,7
2012* 36.980 17.561 14.049 577 9,6 10,0 2,5 3,0 Rp6.200
Rp6.800
PT Bank Mandiri Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
6500
5500
Rp7.100 22/11/10 6000 Sumber: Bloomberg
5500
Rp5.408
Sumber: Bloomberg
Rp4.550
15 Okt
15 Nov
15 Des
14 Jan 2011
4500
10/2/11
24/1/11 //
14 Feb
15 Mar
15 Apr
15 Okt
15 Nov
15 Des
14 Jan 2011
14 Feb
15 Mar
15 Apr BISNIS/T. PURNAMA
Mencermati persaingan BRI & Mandiri Berpacu memperbesar kredit mikro OLEH M. TAHIR SALEH Wartawan Bisnis Indonesia
Untuk keenam kalinya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menjadi bank peraih laba terbesar Rp11,47 triliun, meninggalkan perolehan laba bank dengan aset terbesar di Indonesia yakni PT Bank Mandiri Tbk pada tahun lalu.
A
kankah BRI mampu mempertahankan keuntungan tertinggi ini dari bisnis mikro, ataukah Mandiri yang lebih mendulang keuntungan ekspansi kredit korporasi pascameraih dana rights issue awal tahun ini? Analis PT Kim Eng Securities Rahmi Marina, dalam risetnya
yang dirilis pada 6 April 2011, mengatakan dua bank pelat merah tersebut akan menjadi pendorong aktif pada sektor perbankan, seiring dengan prediksi pertumbuhan pendapatan sebesar 23% pada tahun ini. Hal itu mengingat sepanjang tahun lalu, BRI, bank yang lahir pada 16 Desember 1895 itu mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari basis usaha mikro dan pinjaman yang menyumbang 47% dari total portofolio, sementara Mandiri juga tak kalah untung. Salah satu penyumpang pendapatan Mandiri adalah saat meraih dana hingga Rp1,4 triliun dari penjualan saham perdana (IPO) PT Garuda Indonesia, di mana Mandiri memiliki 10,61% saham Garuda. Tahun ini, Kim Eng memperkirakan pertumbuhan kredit BRI maupun Mandiri rata-rata tumbuh 20% seiring dengan indikator pertumbuhan ekonomi yang kondusif. Untuk Mandiri, pener-
bitan saham baru (rights issue) dengan nominal Rp11,7 triliun pada Februari lalu mendongkrak rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) hingga 18% dari 13,4% pada akhir tahun lalu. Analis PT Waterfront Securities Ishfan Helmy Arsyad menilai posisi BRI tahun ini cenderung aman, tidak ada masalah. Hal yang menjadi ancaman adalah posisi permodalan yang ditunjukkan oleh posisi CAR per Desember 2010 sebesar 13,8%. Baginya, jika perseroan menyetor dividen dengan rasio di atas 30% dari laba bersih, maka berpotensi mengurangi persentase CAR tersebut sekitar 1%. “Solusinya ada dua yakni BRI mengurangi setoran dividen atau perseroan bisa menerbitkan subdebt untuk menjaga permodalan mereka,” katanya kemarin.
Diuntungkan regulasi Selain itu, BRI sepertinya juga cukup diuntungkan karena ke-
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
KEBIJAKAN DIVIDEN BARU: Karyawati PT XL Axiata Tbk melayani pelanggan
di salah satu gerai operator seluler tersebut di Jakarta, belum lama ini. XL Axiata menerapkan kebijakan dividen yang baru yakni sebesar minimum 30% dari laba bersih untuk meningkatkan besar dividen. Perseroan juga menyiapkan belanja modal Rp5 triliun pada tahun ini.
CMNP akan terbitkan obligasi untuk danai capex BISNIS INDONESIA
Uraian 2008 Pendapatan bunga bersih (Rp miliar) 18.752 8.822 Laba sebelum pajak (Rp miliar) Laba bersih (Rp miliar) 5.958 EPS (Rp) 243 Pertumbuhan EPS (%) 23,1 PER (x) 23,6 PBV (x) 6,3 Yield (x) 2,9
Sumber: Riset Kim Eng Securities, 6 April 2011
Pelindo II kaji emisi obligasi
Bakrie siapkan dana untuk layanan seluler
2010 20.723 13.972 9.218 440 28,7 15,1 2,9 2,3
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Keterangan: *Prediksi, EPS: laba bersih per saham, PER: rasio harga saham terhadap laba bersih, PBV: rasio harga saham terhadap nilai buku.
(BISNIS/RAY)
JAKARTA: Kepastian jumlah penerbitan surat utang (obligasi) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II masih menunggu kepastian proyek pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok di wilayah utara Kalibaru. Direktur Utama Pelindo II Richard Jose Lino mengatakan pihaknya masih terus mengkaji penerbitan obligasi sebagai alternatif pendanaan untuk rencana ekspansi perseroan. Salah satu proyek yang dibidik adalah proyek pelabuhan di Kalibaru. “Kami masih menunggu proyek yang di Kalibaru. Apakah kami bisa memenangkannya atau tidak. Baru kami tentukan berapa jumlah obligasinya. Sekarang masih dikaji, tapi belum ditentukan berapa jumlahnya nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan,” ujarnya kemarin. (BISNIS/GIA/ACA)
f3
nai proyek jalan tol Antasari-Depok sebesar Rp500 miliar, biaya perawatan jalan tol yang sudah beroperasi sebesar Rp50 miliar, dan sisanya untuk mengakuisisi beberapa ruas jalan tol yang mangkrak. Dia menambahkan saat ini perseroan tengah mempertimbangkan aksi akuisisi beberapa ruas tol dari 24 ruas jalan tol yang mangkrak. Meski demikian, Hudaya menolak menyebutkan ruas tol mana saja yang tengah dipertimbangkan untuk diakuisisi oleh perseroan. Selain menerbitkan obligasi, dia mengungkapkan pihaknya juga berniat memperoleh tambahan modal melalui pinjaman perbankan. Saat ini, perseroan juga sedang membahas pinjaman tersebut dengan beberapa bank lokal, baik bank swasta maupun bank BUMN. “Sudah ada pembicaraan dengan beberapa bank lokal, tetapi belum sampai tahap deal,” kata-
nya. Pada 2010, laba bersih CMNP melonjak 331,65% menjadi Rp298,26 miliar dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp69,09 miliar. Adapun, pendapatan perseroan naik 18,81% menjadi Rp750,36 miliar dari sebelumnya sebesar Rp631,53 miliar. Kontribusi pendapatan perseroan masih didominasi oleh pendapatan dari jalan tol sebesar 99,6%, sementara sisanya diperoleh dari pendapatan sewa. Pada tahun ini, perseroan hanya mematok pertumbuhan pendapatan dan pertumbuhan laba sebesar 10% dari perolehan tahun lalu. Pasalnya, proyek perseroan pada tahun ini masih dalam proses, yakni pembangunan jalan tol Antasari-Depok. “Jadi pertumbuhan pendapatan tahun ini kami harapkan dikontribusi oleh kenaikan tarif tol dalam kota pada September nanti dan optimalisasi volume traffic di jalan
tol Waru-Djuanda di Surabaya,” paparnya. Hudaya menambahkan volume traffic jalan tol Waru-Djuanda yang dioperasikan oleh perseroan saat ini baru mencapai 25.000, dari kapasitas maksimum sebesar 50.000. Adapun, kontribusi pendapatan jalan tol itu terhadap total pendapatan perseroan hanya sekitar 6% atau sebesar Rp50 miliar dari total pendapatan perseroan tahun lalu yang mencapai Rp750 miliar. Untuk proyek jalan tol AntasariDepok, dia menuturkan perseroan masih terkendala dengan pembebasan lahan. Dia menargetkan proses pembebasan lahan untuk proyek tersebut dapat selesai paling lambat pada 2013 dan dapat beroperasi pada 2014. “Kalau pembebasan lahan sudah selesai, kami akan langsung ngebut melakukan konstruksi dan diperkirakan dalam setahun tol akan siap beroperasi,” ujarnya. (18)
tentuan Bank Indonesia tentang tingkat suku bunga dasar (based lending rate) yang wajib diinfokan, tidak mencakup kredit mikro. Alhasil, bank yang fokus pada kredit mikro itu bisa tetap menjaga imbal hasil (yield) pada sektor tersebut sekitar 20%. “Mereka [BRI] diuntungkan oleh ketentuan BI itu karena yang wajib dibuka soal based lending rate-nya itu hanya kredit korporasi, kredit konsumsi, dan kredit ritel. Kredit mikro tidak termasuk wajib dibuka,” katanya. Dari sisi harga saham, Ishfan memperkirakan saham BRI yang ditransaksikan dengan kode BBRI memiliki kecenderungan meningkat pada level Rp8.800 per lembar saham. Pada Bank Mandiri, permodalan juga aman. Hanya saja, investor masih bimbang setelah perseroan mengeruk dana hasil rights issue. “Katalis Bank Mandiri itu adalah penggunaan dana dari rights issue sebesar Rp11,68 triliun itu,” katanya.
Pasalnya, tahun lalu kredit korporasi Mandiri menyumbang 40%-45% dari total penyaluran kredit, sementara kredit mikro hanya sekitar 3%-5%. Menurut Ishfan, Mandiri bisa mengambil peran pada kredit mikro dan kredt konsumsi pada tahun ini yang masih kecil kontribusinya, sementara untuk kredit korporasi dinilai memiliki tingkat kompetisi yang ketat, apalagi mesti diumumkan based lending rate. “Dari sisi harga saham, kami rekomendasikan hold, mengingat investor masih bertanya tentang ekspansi kredit dari dana rights issue. Perseroan juga mesti mengejar posisi LDR,” katanya. Jika Mandiri mulai memperbesar kredit mikronya, bisa jadi BRI mesti hati-hati dengan ekspansi kredit Mandiri. Apalagi Bank Mandiri mematok aset kelolaan bisa tembus Rp500 triliun pada tahun ini. (tahir.saleh@ bisnis.co.id)
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
BURSA EFEK INDONESIA, 13 APRIL 2011 Nama saham Sb
Ku s Tg Td
Pp
▲ ▼ po n
T ansaks Vo ume N a
PER
Jua
M na Vo ume Be
Nama saham
PERTANIAN 1.Palawija/Tanaman Pangan BISI ............. BISI International Tbk .............................................. 1.810 ............. 1.840.......... 1.800.......... 1.830 ..............20 .........2.438.500 .............4.460.925.000...........38,26 ............ 1.830 ................ 15.500 .........1.820............ 157.000 2.Perkebunan AALI ........... Astra Agro Lestari Tbk ........................................22.500 ..........22.850.......22.350....... 22.750 ............250 .............996.500 ..........22.700.500.000............. 17,76 .........22.800 ..................2.500 ......22.750............. 39.500 BWPT.......... BW Plantation Tbk ...................................................1.200 ...............1.210............1.190............1.210 ............... 10 .......... 3.419.500 ...............4.125.125.000...........20,05 ............. 1.210 .........2.060.500 .........1.200.........1.041.500 GZCO .......... Gozco Plantations Tbk ..............................................385 ................385.............380.............385 ..................- ......... 2.255.500 ................ 857.460.000..............11,97 ...............385 ........... 1.891.500 ...........380........ 3.614.500 LSIP ............ PP London Sumatra Indonesia Tbk. .................... 2.350 .............2.425..........2.350.........2.400 ..............50 .......33.296.500 ...........79.505.700.000............15,85 ........... 2.425 ..........11.481.000 ....... 2.400........ 2.213.500 SGRO .......... Sampoerna Agro Tbk ..............................................3.175 .............3.200...........3.150......... 3.200 .............. 25 ...........1.597.000 .............. 5.100.837.500............ 13,39 ........... 3.200 ............. 769.500 ......... 3.175...........742.000 SMAR ......... SMART Tbk .............................................................5.500 .............5.450......... 5.400.........5.400 ........... -100 ................. 8.500 .................. 46.025.000...............12,3 ...........5.500 ...............22.500 ....... 5.400............... 4.000 TBLA .......... Tunas Baru Lampung Tbk......................................... 440 ................440.............435.............435 ............... -5 .........4.560.500 ............ 2.000.332.500............. 8,35 ...............435 ..............136.000 ...........430..........988.500 UNSP .......... Bakrie Sumatra Plantations Tbk .............................355 ................360.............350.............360 .................5 .......26.689.500 ..............9.483.312.500............. 6,06 ...............360 ....... 23.229.000 ........... 355.......11.340.500 3.Peternakan CPDW ......... Cipendawa Tbk ............................................................229 ......................-...................-.............229 ..................- ........................... - .......................................-............-2,88 .....................- ........................... - ................. -.........................MBAI ........... Multibreeder Adirama Ind. Tbk............................16.450 ...........16.400........16.300........16.400 .............-50 ..................3.000 ....................49.100.000................4,8 ..........16.400 .....................500 ......16.000............... 5.000 4.Perikanan CPRO .......... Central Proteinaprima Tbk.......................................... 53 ......................-...................-................53 ..................- ........................... - .......................................-............. -5,19 .....................- ........................... - ................. -.........................DSFI ............ Dharma Samudera Fishing In Tbk .............................50 ......................-...................-............... 50 ..................- ........................... - .......................................-............18,38 .................50 .........2.620.000 ................. -.........................IIKP ............. Inti Agri Resources Tbk ............................................ 680 ......................-...................-.............680 ..................- ........................... - .......................................-........ -610,52 ...............680 ............... 29.000 ................. -.........................5.Lainnya BTEK........... Bumi Teknokultura Unggul Tbk ................................920 ................ 930.............900.............900 .............-20 ......... 2.659.500 ............. 2.419.340.000........ -218,22 ...............920 ..............351.500 ...........900............513.500
PERTAMBANGAN 1.Pertambangan Batu Bara ADRO.......... Adaro Energy Tbk ....................................................2.275 ............ 2.300......... 2.250..........2.275 ..................- ........52.916.000 ..........120.326.537.500........... 32,97 ............2.275 .........2.060.000 ........2.250...... 27.061.500 ATPK .......... ATPK Resources Tbk ..................................................146 .................146..............146..............146 ..................- ..................5.000 .........................730.000.......... -114,51 ................157 ...................1.500 ............144............... 4.000 BORN.......... Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk .................1.640 ..............1.650...........1.620.......... 1.640 ..................- .......... 6.737.500 ............ 11.052.365.000............83,18 ............ 1.650 ......... 2.696.000 .........1.640...........423.500 BRAU .......... Berau Coal Energy Tbk ............................................ 540 ................560.............540.............550 ............... 10 ........86.061.500 ............47.232.155.000........... 30,97 ...............550 .........2.360.000 ...........540...150.906.000 BUMI ........... Bumi Resources Tbk ................................................3.175 ............ 3.400........... 3.175......... 3.400 ............225 .....377.566.000 .........1.261.771.412.500...........25,24 ...........3.400 .........21.194.000 ........ 3.375......55.774.500 BYAN .......... Bayan Resources Tbk ............................................ 17.000 ............17.050........16.900........ 17.000 ..................- ..............198.000 .............3.365.925.000........... 76,49 .......... 17.000 ...............68.000 ...... 16.900............... 4.500 DEWA.......... Darma Henwa Tbk ........................................................64 ...................67............... 64............... 66 .................2 .......87.496.500 ..............5.714.578.000......... 272,73 ................. 66 .........8.405.500 ..............65....... 3.236.500 DOID ........... Delta Dunia Makmur Tbk ..........................................1.170 ...............1.190............1.160............1.190 ..............20 .......47.628.000 ............56.181.205.000..........-50,93 ..............1.190 ..........1.988.500 ..........1.180.............26.500 GTBO .......... Garda Tujuh Buana Tbk ............................................... 67 ...................73............... 68................70 .................3 ..........2.728.500 ..................189.681.000...........208,4 ..................70 ............ 840.000 ..............69.........1.474.000 HRUM ......... Harum Energy Tbk ................................................... 9.100 .............9.300......... 9.000...........9.150 ..............50 ..........1.500.000 ...........13.809.800.000........... 29,98 ........... 9.200 ...............60.000 .........9.150.............85.000 ITMG ........... Indo Tambangraya Megah Tbk. ...........................48.100 ..........48.500........47.550...... 48.500 ........... 400 .......... 2.164.000 ..........103.749.425.000...........29,86 ........ 48.500 ................ 16.000 .....48.450................9.000 KKGI............ Resource Alam Indonesia Tbk ............................. 4.325 ............ 4.400..........4.325..........4.375 ..............50 ..............391.000 ............... 1.709.612.500...........26,35 ...........4.400 ............... 93.000 ........4.375................7.500 PKPK .......... Perdana Karya Perkasa Tbk.......................................140 .................140.............. 139..............139 .................-1 ...............121.000 ......................16.911.000.............10,21 ................139 ................. 8.500 ............ 138............231.000 PTBA .......... Tambang Batubara Bukit Asam Tbk .................22.050 ..........22.300.......22.000........22.100 ..............50 .......... 2.310.500 ...............51.113.125.000...........25,35 .........22.200 ................ 10.000 ...... 22.100........... 140.000 PTRO .......... Petrosea Tbk .........................................................26.500 ......................-...................-.......26.500 ..................- ........................... - .......................................-..............7,04 .....................- ........................... - .....25.500...................500 2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi ARTI............ Ratu Prabu Energi Tbk ..............................................260 ................250.............205.............245 ..............-15 .........2.862.500 .................641.600.000.............17,03 ...............245 .............254.500 ........... 225.............118.000 BIPI ............. Benakat Petroleum Energy Tbk .................................86 .................. 86............... 84............... 85 .................-1 .........2.086.000 ..................177.248.000..........-26,53 .................86 .............489.500 ..............85.............63.500 ELSA........... Elnusa Tbk ....................................................................300 ................305.............300.............300 ..................- ......... 6.330.500 ..............1.903.847.500...........34,26 ...............305 ........12.033.000 ...........300.......8.966.000 ENRG .......... Energi Mega Persada Tbk...........................................126 ................. 130.............. 125..............129 .................3 .......154.123.500 ............. 19.771.975.000.......... -84,01 ................130 ........27.272.000 ............ 129.......6.069.500 MEDC.......... Medco Energi International Tbk ..........................2.800 .............2.825.......... 2.775......... 2.825 .............. 25 ..........7.945.000 .......... 22.220.325.000............. 12,61 ........... 2.825 ......... 2.950.000 ........ 2.775......... 2.118.000 RUIS ........... Radiant Utama Interinsco Tbk...................................210 ................205.............205.............205 ............... -5 ............... 39.500 ..................... 8.097.500............. 12,31 ................210 ................111.500 ...........205.............68.000 3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya ANTM ......... Aneka Tambang (Persero) Tbk .............................2.375 .............2.375..........2.325......... 2.350 .............-25 ........10.299.500 ............ 24.158.812.500............ 13,32 ........... 2.350 ..........1.484.500 ........2.325.......3.683.000 CITA ............ Cita Mineral Investindo Tbk ......................................317 ......................-...................-.............. 317 ..................- ........................... - .......................................-.............10,72 .....................- ........................... - ...........300..............10.000 DKFT........... Central Omega Resources Tbk ................................550 ......................-...................-.............550 ..................- ........................... - .......................................-...........-16,25 .....................- ........................... - ................. -.........................INCO ........... International Nickel Indonesia Tbk. ..................... 4.875 .............4.925......... 4.850......... 4.900 .............. 25 .......20.946.500 ........102.568.862.500............12,38 ...........4.900 .......... 1.385.000 ........4.875........3.001.000 TINS............ Timah (Persero) Tbk. .............................................. 2.825 .............2.875.........2.800.........2.850 .............. 25 ........ 14.679.500 ............ 41.673.987.500............. 15,13 ...........2.850 ............1.321.000 ........2.825.........1.772.500 4.Pertambangan Batu-batuan CNKO .......... Exploitasi Energi Indonesia Tbk ................................133 .................. 141.............. 132..............138 .................5 ........80.771.000 ...............11.110.475.000.................8,1 ................139 .........2.446.500 ............ 138............771.500 CTTH .......... Citatah Tbk. ....................................................................73 ......................-...................-................73 ..................- ........................... - .......................................-..............7,03 ..................75 ...............82.000 ..............73...........329.500 MITI............. Mitra Investindo Tbk...................................................... 51 ....................51.................51.................51 ..................- .............493.000 ....................25.143.000.................... - ................. 52 ...........1.702.000 ...............51............... 6.500
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 1.Semen INTP............ Indocement Tunggal Prakasa Tbk ......................16.400 ........... 16.900........16.200........16.850 ............450 .........5.064.000 ..........84.860.700.000............ 19,23 ..........16.850 ..............138.000 ......16.800........... 104.000 SMCB.......... Holcim Indonesia Tbk .............................................. 2.100 ..............2.150......... 2.050...........2.150 ..............50 ........19.228.000 ...........40.784.287.500............19,89 ............ 2.150 .......... 4.102.000 .........2.125........ 1.532.000 SMGR.......... Semen Gresik (Persero) Tbk ................................. 9.650 .............9.600..........9.450......... 9.600 .............-50 ......... 6.670.000 ..........63.553.800.000............ 15,67 ........... 9.600 .............929.500 ........9.550...........639.000 2.Keramik, Perselen & Kaca AMFG .......... Asahimas Flat Glass Tbk .......................................6.400 .............6.550......... 6.250.........6.400 ..................- ..............515.500 .............. 3.337.775.000............. 8,39 ...........6.450 ................67.000 ....... 6.400..............12.500 ARNA ......... Arwana Citramulia Tbk .............................................280 ................290.............280.............285 .................5 ...........1.677.000 ............... 480.340.000............. 6,62 ...............285 ..............194.500 ...........280..............41.500 IKAI............. Intikeramik Alamasri Inds. Tbk .................................136 ................. 136.............. 135..............136 ..................- ..............189.000 ...................25.703.000.............-1,64 ................138 ................ 10.000 ............ 135............130.000 KIAS............ Keramika Indonesia Assosiasi Tbk ............................85 ...................85............... 84...............84 .................-1 .............583.000 ...................48.973.000...........48,56 .................85 ..............109.000 ............. 84.............69.000 MLIA ........... Mulia Industrindo Tbk ................................................410 ......................-...................-..............410 ..................- ........................... - .......................................-............. 0,34 ................410 ................ 16.000 ........... 330.............50.000 TOTO........... Surya Toto Indonesia Tbk ...................................33.000 ......................-...................-.......33.000 ..................- ........................... - .......................................-.............8,44 .........39.000 .....................500 .....32.000.................1.500 3.Logam & Sejenisnya ALKA .......... Alakasa Industrindo Tbk ........................................... 400 ................400.............400............ 400 ..................- ..................2.500 ......................1.000.000..............9,77 ...............500 ...................1.000 ...........300..............10.000 ALMI ........... Alumindo Light Metal Inds. Tbk ...............................750 ................820............. 750............ 800 ..............50 ................. 4.000 ...................... 3.160.000............. 5,64 ................810 ................. 4.000 ............760...................500 BTON .......... Betonjaya Manunggal Tbk .........................................320 ................ 330.............320.............325 .................5 ..........1.046.500 ................ 340.487.500..............6,97 ...............330 ..............102.500 ........... 325............. 70.000 CTBN .......... Citra Tubindo Tbk ....................................................2.500 ......................-...................-.........2.500 ..................- ........................... - .......................................-.............. 12,11 .....................- ........................... - ................. -.........................GDST........... Gunawan Dianjaya Steel Tbk.......................................151 ................. 152............... 151...............151 ..................- ...........1.773.500 ................ 268.547.500..............7,22 ................152 .............849.500 ............. 151.......4.666.000 INAI............. Indal Aluminium Industry Tbk ..................................360 ................ 355.............350.............355 ............... -5 ................. 2.000 .........................705.000..............3,53 ...............355 ................14.500 ...........345.................1.000 ITMA ........... Itamaraya Tbk..............................................................385 ................400.............400............ 400 ............... 15 ..................5.000 .....................2.000.000.............-3,79 .....................- ........................... - ...........290............... 5.000 JKSW .......... Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. ...............................136 ......................-...................-..............136 ..................- ........................... - .......................................-............ -36,2 ................150 ...............50.000 ..............90.................1.000 JPRS .......... Jaya Pari Steel Tbk.....................................................590 ................. 610.............590..............610 ..............20 ..........3.779.500 .............2.268.070.000............16,08 ................610 .......... 1.225.500 ...........600.......... 598.000 KRAS .......... Krakatau Steel (Persero) Tbk ..................................1.170 ............... 1.170............1.160............1.170 ..................- .........4.466.000 ..............5.186.720.000.............17,37 ..............1.170 ........ 12.575.500 ..........1.160.......13.106.000 LION ........... Lion Metal Works Tbk .............................................4.300 ......................-...................-.........4.300 ..................- ........................... - .......................................-..............5,79 ........... 5.200 ...................1.000 ........ 3.750...................500 LMSH .......... Lionmesh Prima Tbk. .............................................4.200 ......................-...................-.........4.200 ..................- ........................... - .......................................-............. 5,49 ...........4.600 .....................500 ........3.500...................500 NIKL............ Pelat Timah Nusantara Tbk .......................................415 ................420.............405..............415 ..................- ......... 7.548.500 ............... 3.120.172.500............14,04 ................415 .............200.000 ............410........1.852.500 PICO............ Pelangi Indah Canindo Tbk.........................................210 ................205.............205.............205 ............... -5 ...............177.000 ...................36.285.000...............9,71 ................210 .............592.000 ...........205.............58.000 TBMS .......... Tembaga Mulia Semanan Tbk ...............................9.000 ......................-...................-......... 9.000 ..................- ........................... - .......................................-...............51,2 ........... 9.900 ...................1.500 ................. -.........................4.Kimia BRPT .......... Barito Pacific Tbk ...................................................1.000 ..............1.000.............980.......... 1.000 ..................- ..........1.834.000 ................1.815.130.000...........-12,49 ............1.000 ............1.147.500 ...........980.......... 904.000 BUDI ........... Budi Acid Jaya Tbk ....................................................245 ................ 245.............230.............240 ............... -5 ............. 367.500 ....................86.172.500............ 19,63 ...............240 .............826.000 ........... 235...................500 DPNS .......... Duta Pertiwi Nusantara Tbk..................................... 400 ................400.............400............ 400 ..................- ............... 76.500 .................. 30.600.000.................... - ................410 ..................5.500 ...........400............... 6.000 EKAD .......... Ekadharma International Tbk ..................................250 ................ 255.............245.............255 .................5 .............368.500 ................... 92.037.500............. 5,82 ...............255 ..............172.000 ...........250.............50.000 ETWA .......... Eterindo Wahanatama Tbk ........................................235 ................250............. 235.............245 ............... 10 ........... 1.310.500 .................320.257.500............. 6,24 ...............245 ............. 148.500 ........... 235.......2.395.000 INCI ............. Intanwijaya Internasional Tbk ..................................250 ................ 255.............250.............250 ..................- .............228.500 .....................57.127.500............. -1,94 ...............255 .............243.000 ...........250.............25.000 SOBI............ Sorini Agro Asia Corporindo Tbk. ........................ 3.450 .............3.475..........3.450......... 3.450 ..................- ...............25.500 ..................88.600.000........... 34,97 ........... 3.500 ............2.171.000 ........3.450........ 1.093.000 SRSN .......... Indo Acidatama Tbk .................................................... 65 ...................66................63............... 65 ..................- ............. 577.000 ....................37.327.000............ 39,81 ................. 66 ..............103.000 ..............65.............42.000 TPIA............ Chandra Asri Petrochemical Tbk. ........................4.050 ..............4.125.........4.000..........4.075 .............. 25 ...............90.000 ................ 365.575.000........... 35,87 ............4.075 ..................3.500 ....... 4.000............... 2.000 UNIC ........... Unggul Indah Cahaya Tbk........................................1.730 ......................-...................-...........1.730 ..................- ........................... - .......................................-............. 19,61 ............2.075 ..................2.000 ................. -.........................5.Plastik & Kemasan AKKU.......... Aneka Kemasindo Utama Tbk ...................................145 ......................-...................-..............145 ..................- ........................... - .......................................-..............-7,12 ................183 ............... 25.000 ............ 125............... 2.500 AKPI ........... Argha Karya Prima Inds. Tbk ...................................890 ................880.............880............ 880 ..............-10 ...................1.000 ........................880.000.............. 11,18 ...............900 ...............80.000 ...........880..............14.000 APLI............ Asiaplast Industries Tbk ............................................103 ................. 102..............102..............102 .................-1 ...................1.000 ......................... 102.000................6,2 ................106 ..................6.500 ............ 102............149.500 BRNA.......... Berlina Tbk ................................................................. 1.510 ..............1.530............1.510...........1.520 ............... 10 ...............54.500 ..................82.800.000............. 6,03 .............1.530 ..................6.500 .........1.520................3.000 DYNA .......... Dynaplast Tbk..........................................................3.500 ......................-...................-......... 3.500 ..................- ........................... - .......................................-............13,58 .....................- ........................... - ................. -.........................FPNI............ Titan Kimia Nusantara Tbk ........................................130 ................. 130.............. 125..............126 ...............-4 ..............451.500 ....................57.387.500............ -3,42 ................127 .............243.500 ............ 126.............40.000 IGAR ........... Champion Pacific Indonesia Tbk ............................ 580 ......................-...................-.............580 ..................- ........................... - .......................................-............18,94 .....................- ........................... - ................. -.........................IPOL............ Indopoly Swakarsa Industry Tbk ...............................191 .................. 191..............186..............187 ...............-4 ....... 32.097.500 ............ 6.008.969.000.............. 7,07 ................188 ..........4.201.500 ............ 187........2.775.500 SIAP............ Sekawan Intipratama Tbk ............................................ 69 ......................-...................-............... 69 ..................- ........................... - .......................................-............10,29 ..................73 ................. 4.500 ..............60.............25.000 SIMA ........... Siwani Makmur Tbk .....................................................128 ......................-...................-..............128 ..................- ........................... - .......................................-............. -1,28 .....................- ........................... - ................. -.........................TRST........... Trias Sentosa Tbk .......................................................285 ................290.............285.............285 ..................- ..............132.500 .................. 38.262.500............. 5,85 ...............290 ..............154.000 ........... 285.......... 652.500 YPAS .......... Yanaprima Hastapersada Tbk...................................650 .................670.............630.............650 ..................- ...............54.000 ....................35.015.000...........20,49 ...............660 ...............90.500 ...........640.............60.000 6.Pakan Ternak CPIN ........... Charoen Pokphand Indonesia Tbk ....................... 1.960 .............. 1.970...........1.940...........1.960 ..................- ..........7.908.500 .............15.451.675.000.................... - .............1.960 ........... 1.186.000 .........1.950..............41.500 JPFA ........... Japfa Comfeed Indonesia Tbk ............................. 3.425 .............3.450......... 3.400..........3.425 ..................- .............538.500 ............... 1.837.512.500................ 7,4 ............3.425 ............... 25.500 ........3.400............178.500 MAIN........... Malindo Feedmill Tbk..............................................5.500 ............ 5.500......... 5.400......... 5.500 ..................- ......... 2.035.500 ............11.088.050.000............10,36 ...........5.500 ............... 59.000 ........5.450..............57.000 SIPD............ Sierad Produce Tbk .....................................................56 ...................56................55............... 56 ..................- ........19.845.000 ..............1.095.263.500............. 8,05 ................. 56 .......... 8.413.000 ..............55.......5.643.000 7.Kayu & Pengolahannya SULI ............ Sumalindo Lestari Jaya Tbk .......................................121 ................. 123............... 121...............121 ..................- .......... 1.356.000 .................164.902.500............14,09 ................122 ...............52.000 ............. 121.......... 950.500 TIRT ............ Tirta Mahakam Resources Tbk ...................................75 ...................78................75................77 .................2 .......... 4.737.000 ................ 362.924.500.............-7,87 ..................77 ...............56.000 ..............76............. 73.000 8.Pulp & Kertas FASW .......... Fajar Surya Wisesa Tbk .......................................... 3.050 .............3.025..........2.950......... 3.000 .............-50 .............755.000 ............. 2.256.937.500........... 26,27 ........... 3.000 ................ 15.500 ........2.975.............48.500 INKP ........... Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. ..............................1.710 .............. 1.730...........1.700...........1.730 ..............20 ............2.131.500 .............. 3.657.515.000............ 15,95 .............1.730 ............. 977.500 ......... 1.720.............86.500 INRU ........... Toba Pulp Lestari Tbk. ................................................610 ......................-...................-..............610 ..................- ........................... - .......................................-............147,13 .....................- ........................... - ...........500............... 11.000 KBRI ........... Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. ................... 70 ....................71................70.................71 ..................1 .......... 1.224.000 ..................86.430.000...............-1,16 ...................71 .............520.000 ..............70.......... 654.000 SAIP............ Surabaya Agung Industry P. Tbk ..............................130 ......................-...................-..............130 ..................- ........................... - .......................................-............-5,59 .....................- ........................... - ................. -.........................SPMA.......... Suparma Tbk................................................................225 ................ 230.............225.............230 .................5 ............ 208.500 .................. 46.965.000............. 11,59 ...............230 ............. 374.000 ........... 225...........325.500 TKIM ........... Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ................................3.150 .............. 3.175...........3.150...........3.175 .............. 25 .............283.500 ................. 894.175.000.............4,84 .............3.175 .............499.000 .........3.150............321.000
ANEKA INDUSTRI 1.Otomotif dan Komponennya ASII ............. Astra International Tbk ........................................56.150 ..........56.500.......55.900........56.100 .............-50 .........2.586.500 ......... 145.091.600.000.............15,81 ..........56.100 ..................3.500 .....56.050.............25.000 AUTO .......... Astra Otoparts Tbk ...............................................15.400 ...........16.300........15.600......... 16.150 ............750 ............ 344.500 ..............5.541.575.000............. 10,91 ...........16.150 ...................1.000 ....... 16.100............... 2.000 BRAM ......... Indo Kordsa Tbk ...................................................... 2.100 ......................-...................-.......... 2.100 ..................- ........................... - .......................................-..............7,04 ...........2.500 ............... 25.000 ........ 1.800............... 2.500 GDYR .......... Goodyear Indonesia Tbk ...................................... 10.800 ......................-...................-........10.800 ..................- ........................... - .......................................-............. 6,64 ...........11.200 .....................500 ......10.600...................500 GJTL ........... Gajah Tunggal Tbk .................................................. 2.350 .............2.375......... 2.300......... 2.350 ..................- ...........7.510.000 .............17.503.612.500............. 9,86 ........... 2.350 ............ 584.000 ........2.325.......... 1.118.500 IMAS ........... Indomobil Sukses Int’l. Tbk ...................................7.500 ............. 7.900..........7.500..........7.800 ............300 ..............150.500 .................1.172.125.000.............. 16,11 ............7.850 .................. 7.500 ........7.800...............17.500 INDS............ Indospring Tbk..........................................................8.100 ......................-...................-.......... 8.100 ..................- ........................... - .......................................-..............4,27 ...........8.250 .....................500 .........8.100...................500 LPIN............ Multi Prima Sejahtera Tbk.....................................2.900 .............3.050..........2.750......... 2.825 ............. -75 ...............85.500 ................255.800.000............. 4,25 ........... 2.900 .....................500 ........2.825.............24.000 MASA ......... Multistrada Arah Sarana Tbk ...................................340 ................340.............330.............340 ..................- .......... 4.185.000 .............. 1.401.820.000.............11,82 ...............340 ......... 3.228.500 ........... 335........1.825.500 NIPS............ Nipress Tbk ..............................................................3.400 .............3.450..........3.450......... 3.450 ..............50 .....................500 .......................1.725.000............. 5,45 ........... 3.650 ...................1.000 ........3.400.................1.500 PRAS .......... Prima Alloy Steel Tbk .................................................84 .................. 88............... 82...............84 ..................- ..............185.500 ....................15.396.500............-6,26 .................85 ..................9.500 ............. 84...........249.500 SMSM ......... Selamat Sempurna Tbk ........................................... 1.100 ...............1.130...........1.090............1.100 ..................- .......... 2.787.000 ............... 3.101.795.000............10,53 ..............1.100 .............595.500 .........1.090............415.000 SUGI............ Sugih Energy Tbk. ........................................................157 ......................-...................-.............. 157 ..................- ........................... - .......................................-...........28,03 .....................- ........................... - ................. -.........................2.Tekstil & Garmen ADMG ......... Polychem Indonesia Tbk............................................200 ................205.............200.............205 .................5 .............1.131.500 .................226.307.500.............21,21 ...............205 .........2.520.000 ...........200.........4.731.500 ARGO.......... Argo Pantes Tbk ........................................................ 900 ......................-...................-.............900 ..................- ........................... - .......................................-............-2,04 ............1.000 ..................5.500 ................. -.........................CNTB .......... Saham Seri B (Centex) Tbk ...................................5.000 ......................-...................-.........5.000 ..................- ........................... - .......................................-............14,54 .....................- ........................... - ................. -.........................CNTX .......... Centex (Preferen) Tbk ...........................................2.650 ......................-...................-......... 2.650 ..................- ........................... - .......................................-.............-1,89 .....................- ........................... - ................. -.........................ERTX........... Eratex Djaja Tbk ...........................................................100 ......................-...................-..............100 ..................- ........................... - .......................................-............-0,34 .....................- ........................... - ............. 101.............50.000 ESTI ............ Ever Shine Tex Tbk. .....................................................100 ......................-...................-..............100 ..................- ........................... - .......................................-............ 135,5 ................100 ...............50.000 ..............94.......... 500.000 HDTX .......... PanasiaIndosyntec Tbk ..............................................250 ......................-...................-.............250 ..................- ........................... - .......................................-.......... 321,79 .....................- ........................... - ................. -.........................INDR ........... Indo-Rama Synthetics Tbk. ...................................2.900 .............3.200..........2.925..........2.975 ...............75 .............652.500 ............2.005.300.000............. 8,35 ........... 3.000 ................ 12.000 ........2.975................7.500 KARW ......... Karwell Indonesia Tbk ................................................145 ......................-...................-..............145 ..................- ........................... - .......................................-............-8,43 .....................- ........................... - ................. -.........................MYRX ......... Hanson International Tbk .........................................205 ................205..............199.............205 ..................- ..........7.006.000 .............. 1.397.526.500.......... 217,32 ...............205 ........12.035.000 ...........200...........676.500 MYRXP ...... Saham Seri B Hanson International Tbk .................. 63 .................. 68................62............... 68 .................5 .......... 1.962.000 ..................126.307.500...........-19,29 .................68 .............. 147.000 ..............66........... 100.000 MYTX .......... Apac Citra Centertex Tbk ........................................... 62 ...................62................62............... 62 ..................- ..................3.000 ......................... 186.000............-0,58 ................. 62 ..................2.000 ...............61........... 198.000 PAFI ............ Panasia Filament Inti Tbk..........................................250 ......................-...................-.............250 ..................- ........................... - .......................................-............ -4,97 .....................- ........................... - ................. -.........................PBRX .......... Pan Brothers Tbk. ....................................................1.850 ..............1.930.......... 1.840............1.910 ..............60 .........9.483.000 ............ 17.907.420.000............41,09 ..............1.910 ...............112.500 .........1.900.........1.724.500 POLY........... Asia Pacific Fibers Tbk ...............................................184 .................186..............183..............184 ..................- .............. 197.500 ....................36.361.000................1,31 ................184 ............... 29.500 ............ 183.......... 280.000 RICY............ Ricky Putra Globalindo Tbk........................................172 ..................174.............. 170.............. 170 ............... -2 .............354.500 ...................60.762.500............10,08 ................ 172 .....................500 .............170.............85.000 SSTM .......... Sunson Textile Manufacture Tbk .............................265 .................275.............255............. 270 .................5 .............286.000 ...................76.425.000...........23,43 ...............270 ...................1.500 ........... 265.............29.000 TFCO........... Tifico Fiber Indonesia Tbk ..........................................410 ......................-...................-..............410 ..................- ........................... - .......................................-...........20,33 ...............475 .....................500 ........... 355.................1.000 UNIT ........... Nusantara Inti Corpora Tbk..........................................111 ......................-...................-................ 111 ..................- ........................... - .......................................-...............6,21 ................149 ...................1.000 ............106..............10.000 UNTX .......... Unitex Tbk. ................................................................3.700 ......................-...................-..........3.700 ..................- ........................... - .......................................-.................... - .....................- ........................... - ................. -.........................3.Alas Kaki BATA........... Sepatu Bata Tbk .................................................. 66.000 ..........66.000.......66.000.......66.000 ..................- .....................500 .................. 33.000.000............14,07 ........ 68.000 ...................1.000 .....66.000.............49.500 BIMA ........... Primarindo Asia Infrastr. Tbk................................... 900 ......................-...................-.............900 ..................- ........................... - .......................................-.............8,46 .....................- ........................... - ................. -.........................SIMM........... Surya Intrindo Makmur Tbk .......................................148 ......................-...................-..............148 ..................- ........................... - .......................................-...........-31,56 .....................- ........................... - ................. -.........................4.Kabel IKBI ............. Sumi Indo Kabel Tbk................................................1.850 ......................-...................-.......... 1.850 ..................- ........................... - .......................................-.........507,09 ............ 1.650 ................ 10.500 ................. -.........................JECC ........... Jembo Cable Company Tbk ......................................560 ................560.............530.............560 ..................- ...............38.000 .................. 20.365.000..........-82,97 ...............560 ...............28.500 ........... 530.............25.500 KBLI............ KMI Wire & Cable Tbk. .................................................88 ...................89................87............... 87 .................-1 ..........1.846.500 ..................161.643.500..............7,22 .................88 ..............155.000 ..............87..............18.000 KBLM.......... Kabelindo Murni Tbk.....................................................110 ......................-...................-...............110 ..................- ........................... - .......................................-............31,42 .....................- ........................... - ............. 110.............50.000 SCCO .......... Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk2.500 .....................-...................-.........2.500 ..................- ........................... - .......................................-.............8,46 ...........2.500 .....................500 ........2.050...................500 VOKS .......... Voksel Electric Tbk .................................................... 600 ................600.............590.............600 ..................- ...............85.000 .................. 50.990.000.......... -57,35 ...............590 ...............101.000 ...........560............... 2.500 5.Elektronika PTSN .......... Sat Nusapersada Tbk ...................................................84 .................. 86............... 84...............84 ..................- ..........1.000.500 ..................84.043.000.............. -11,8 .................86 ...............20.500 ..............83...........325.500 6.Lainnya ASIA ........... Asia Natural Resources Tbk......................................... 61 ...................65.................61............... 63 .................2 ..........7.600.500 .................480.581.000.............. 37,11 ................. 63 ...............22.500 ..............62......... 1.571.000 KBLV........... First Media Tbk............................................................920 ................900.............900.............900 .............-20 ..................5.000 .....................4.500.000............37,39 ...............900 ..................2.000 ...........890............... 4.000 MYOH ......... Myoh Technology Tbk...................................................50 .................. 50............... 50............... 50 ..................- .....................500 ...........................25.000.................... - .................50 ............ 984.000 ................. -.........................-
INDUSTRI BARANG KONSUMSI 1.Makanan & Minuman ADES .......... Akasha Wira International Tbk .............................. 1.620 ..............1.640...........1.590............1.610 ..............-10 ..............515.500 .................827.530.000.................30 ..............1.610 ................. 4.000 .........1.600............... 5.000 AISA ........... Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ..................................760 ................ 790............. 760.............780 ..............20 .........8.638.500 ............ 6.698.265.000...........42,03 ...............780 ............ 854.000 ............770.........1.297.500 CEKA .......... Cahaya Kalbar Tbk ..................................................... 980 ..............1.080.......... 1.000.......... 1.050 .............. 70 ................. 4.000 ......................4.165.000............ 10,57 ............ 1.050 ..................2.500 ...........980............... 5.000 DAVO .......... Davomas Abadi Tbk ....................................................... 81 ...................94................79............... 94 ............... 13 .....273.922.000 .............24.127.795.000......... -44,02 ................. 94 ........14.036.500 ..............93.... 62.654.000 DLTA ........... Delta Djakarta Tbk .............................................120.000 ......................-...................-..... 120.000 ..................- ........................... - .......................................-.............13,77 ....... 120.000 ..................3.000 .....98.600...................500 ICBP............ Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ..................... 5.350 .............5.350......... 5.300......... 5.350 ..................- ...........2.133.000 .............11.329.350.000.............18,31 ........... 5.350 ...............84.500 ........5.300.......... 685.500 INDF............ Indofood Sukses Makmur Tbk...............................5.400 .............5.450......... 5.300.........5.400 ..................- .........4.968.000 ........... 26.710.550.000............16,06 ........... 5.450 ........... 2.114.000 ....... 5.400.......... 248.000 MLBI ........... Multi Bintang Indonesia Tbk ........................... 269.000 ......................-...................-.....269.000 ..................- ........................... - .......................................-.............. 12,8 .......279.000 ...................1.000 ...269.000.................1.000 MYOR ......... Mayora Indah Tbk....................................................11.650 .............11.700.........11.400.........11.600 .............-50 ..............173.500 ...............2.016.150.000..............20,7 ...........11.650 ..................5.000 ....... 11.600...................500 PSDN .......... Prasidha Aneka Niaga Tbk ......................................... 70 ......................-...................-................70 ..................- ........................... - .......................................-................ 7,8 .....................- ........................... - ..............50..............10.000 ROTI............ Nippon Indosari Corpindo Tbk ...............................2.675 .............2.825......... 2.650.........2.800 .............125 ..........1.880.500 .............5.203.887.500............28,41 ........... 2.825 ...............83.000 ....... 2.800.............52.000 SKLT ........... Sekar Laut Tbk .............................................................140 ......................-...................-..............140 ..................- ........................... - .......................................-............20,01 .....................- ........................... - ................. -.........................STTP ........... Sian O U U M 2R RM m HM HM m RM A m m DV A D V NA m KA Km m K K m M RK M YA m m Q
m
Sb
Vo ume Q
Ku s Td Tg
Pp
▲ ▼ po n
T ansaks Vo ume N a
PER
Jua
M na Vo ume Be
Vo ume
m m &B K M M R M m U Rm K w K M m
4K m M O MRA D UNVR P KD K M
Rm
PROPERTI DAN REAL ESTAT P A N AR AA
&R A A m
m R m m
A m w
KD K D KRA OW RA R R DAR D D DU Y MD M MD RA HD R K A K AM
m D m
m K
Dm A m m
R
w D D D
A
R m
D D
w D
M
m m
D M w M
mD
m
m H
&D
m
R Kw D m
m
N
K KR MD N MK OMR UD WON W R M RD
R R
MDM MRA 2K ADH D K KON
m m D m m mm A B A K D K M
K w M M
R K m w W
D A
D
O W KA
W
m M
V
A m
m
m
K
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI A D A 2 MN MR M A
N P
B N
M M
&
N m m A
RN NV A KM 4 A O A M AA H AA ND M RA RA A R A MDR MA RAM W HA WN RA K NDY R NA
M
m m m
A
m O M
m
Hm
m A
M R R
R R m m M m m m O N
W
K
m M
U m m M N A mM
w OWR RU
KEUANGAN B A RO A AA AK A K N N R N DMN K R KW MR N A N A N N M WD N V N MAYA M OR M A N N N DRA 2 m ADM D N N D N M N RU VRNA WOM P AK HAD KR N O A AN R RM YU 4A A DA AHA AMA A A DM A A RM MR NN N A AR A A M
A m mR A N N R N M D
m
m K w M mA M N
w
m m w N V A M W M O
K N
Hm Pm A D m
M
D M
M
V W
M O m
M
M HD K O R m Y A A A A A A A
D A Am A
H M D
m
M
Rm
M
R
A D M
M N RODA MMA
D
m m
D
m
m R
O D m M
m
A
PERDAGANGAN JASA DAN NVESTAS P AM AKRA M R
B
B
A AKR
P M m
M
D A M H MA RN H A NA ND KARK KON
D
MDRN M OKA D QM KA RA M R UR
M M A M R
m
m
w M
K M m
A
H
A D
D
R
m
R m
A A w R • Bersambung ke Hal. f5
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 13 APRIL 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Kurs
Nama saham
28 Feb.
4 Mar.
Transaksi
▲/ ▼
(point)
Volume
PER Nilai
28 Feb.
Kapitalisasi 4 Mar.
P/BV
28 Feb.
UNTR ...... United Tractors Tbk ............................22.300 ..... 22.600 .. 22.050 .. 22.600 ....300........2.790.500 .. 62.504.875.000 .........19,41 .... 22.600 ......... 84.000 ..22.550 .........16.500 WAPO ..... Wahana Phonix Mandiri Tbk .....................100 ..................- .............. - ......... 100 .......... -..........................- ............................... - ....... -3,68 .................- ......................- ..............- ....................WICO....... Wicaksana Overseas International Tbk... 77 .............. 77 ........... 73 ........... 74 ........-3........... 933.500 .......... 68.842.500 ...... -10,93 ............. 75 ......... 42.500 ...........74 .........12.000 2.Perdagangan Eceran ACES ...... Ace Hardware Indonesia Tbk .............. 2.550 ..................- .............. - .....2.550 .......... -..........................- ............................... - ...... 24,59 ....... 2.550 ...........10.000 ....2.500 ..........2.500 ALFA ....... Alfa Retailindo Tbk ...............................2.400 ..................- .............. - .....2.400 .......... -..........................- ............................... - ......-27,33 .................- ......................- ..............- ....................AMRT...... Sumber Alfaria Trijaya Tbk...................2.775 ........2.900 .....2.850 .....2.850 .......75............106.500 ........ 303.600.000 ...... 38,23 ....... 2.900 ........257.500 ....2.850 .....495.000 CSAP ...... Catur Sentosa Adiprana Tbk. ...................90 ...............91 ...........90 ...........90 .......... -............ 781.500 ............70.372.500 ......... 7,89 .............. 91 ..........87.500 .......... 90 ...... 231.000 GOLD ...... Golden Retailindo Tbk ..............................410 ............ 410 ........ 400 ......... 410 .......... -...............19.500 ..............7.892.500 ....... 19,46 ............410 ........ 130.500 ....... 400 .........41.500 HERO ...... Hero Supermarket Tbk.........................5.300 ..................- .............. - .....5.300 .......... -..........................- ............................... - ......... 7,87 .......6.000 ............2.000 .... 5.050 ..........2.000 KOIN ....... Kokoh Inti Arebama Tbk ...........................170 .............170 ..........167 ..........167 ........-3..............57.500 ............... 9.751.000 ........21,92 ............170 ............2.000 ......... 167 ..........2.500 MAPI ....... Mitra Adiperkasa Tbk ............................2.775 ........2.900 ..... 2.750 ..... 2.875 ..... 100.........2.183.000 ..... 6.230.887.500 ....... 23,74 ....... 2.875 ......1.100.500 ....2.850 ..... 332.500 MIDI ........ Midi Utama Indonesia Tbk ......................435 ............435 ........ 430 ........ 435 .......... -.............. 51.000 ............ 22.160.000 .....122,88 ...........435 ...........16.000 ........430 .....305.000 MPPA ...... Matahari Putra Prima Tbk ...................1.440 .........1.440 ......1.420 ......1.430 ...... -10............961.000 ......1.368.490.000 .......... 1,37 ........1.440 .......288.000 ..... 1.420 .......517.500 MTSM ..... Metro Realty Tbk.....................................1.070 ..................- .............. - ...... 1.070 .......... -..........................- ............................... - .......39,25 ......... 1.100 ............6.000 ..............- ....................RALS ...... Ramayana Lestari Sentosa Tbk..............790 ........... 800 .........790 ........800 ........10........ 2.677.500 ......2.140.000.000 ............. 16 .......... 800 .......800.500 ........790 ........117.000 RIMO....... Rimo Catur Lestari Tbk..............................50 ..................- .............. - ...........50 .......... -..........................- ............................... - ........ -1,54 .............50 .......468.500 ..............- ....................SKYB ...... Skybee Tbk ................................................ 540 .............510 ......... 510 ......... 510 ..... -30................... 500 .................255.000 .......... 15,7 ...........530 ............... 500 .........510 .......... 3.000 SONA...... Sona Topas Tourism Industry Tbk....... 1.650 ..................- .............. - ......1.650 .......... -..........................- ............................... - ........ 8,46 .........1.750 ............2.500 ..... 1.500 ..........5.000 TKGA ...... Toko Gunung Agung Tbk .........................250 ..................- .............. - ........ 250 .......... -..........................- ............................... - ........-2,57 .................- ......................- ........250 ....... 94.000 TRIO ....... Trikomsel Oke Tbk.....................................620 ........... 630 ..........610 ........ 630 ........10.............177.500 .......... 109.735.000 ........13,72 ...........630 ........108.000 ........600 .........51.000 3.Restoran, Hotel & Pariwisata ANTA ...... Anta Express Tour & Travel Service Tbk. 205 .........245 ........ 200 .........245 ...... 40............104.500 ........... 20.932.500 ..........12,5 ...........245 ............... 500 ..........181 ..........5.000 BAYU ...... Bayu Buana Tbk ........................................270 ............270 .........265 .........270 .......... -...........644.000 ............171.012.500 ........17,82 ...........270 ........927.500 ........265 ..... 653.500 BUVA ...... Bukit Uluwatu Villa Tbk.............................410 ........... 420 ......... 410 ......... 415 ......... 5........ 2.637.000 ......1.093.840.000 ........29,01 ...........420 ... 2.338.500 .........415 .....485.000 FAST ....... Fast Food Indonesia Tbk .....................10.500 ..................- .............. - ... 10.500 .......... -..........................- ............................... - ....... 21,43 ......10.500 ..........29.500 ..............- ....................GMCW ..... Grahamas Citrawisata Tbk. .................... 860 ..................- .............. - ........ 860 .......... -..........................- ............................... - ................- .................- ......................- ..............- ....................HOME ..... Hotel Mandarine Regency Tbk ................ 99 ..................- .............. - ...........99 .......... -..........................- ............................... - ............45 ............107 ............2.000 ..............- ....................ICON ....... Island Concepts Indonesia Tbk ...............470 ..................- .............. - .........470 .......... -..........................- ............................... - .....-65,42 .................- ......................- ..............- ....................INPP ....... Indonesian Paradise Property Tbk. .......179 ..................- .............. - ..........179 .......... -..........................- ............................... - ....... 18,05 ............180 .......300.000 ..............- ....................JSPT ....... Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. .. 600 ..................- .............. - ........ 600 .......... -..........................- ............................... - ....... 12,99 ...........650 ...........15.000 ........600 .........15.000 MAMI ...... Mas Murni Indonesia Tbk ...........................50 ..................- .............. - ...........50 .......... -..........................- ............................... - ......86,46 .............50 .. 14.023.000 ..............- ....................MAMIP ... Mas Murni Tbk (Preferen) ...................... 600 ..................- .............. - ........ 600 .......... -..........................- ............................... - ..........0,19 .................- ......................- ..............- ....................PANR ...... Panorama Sentrawisata Tbk ....................147 .............149 ..........147 ..........149 ......... 2............120.500 ............ 17.830.000 .......27,88 ............149 ......... 110.000 .........148 .........12.000 PDES....... Destinasi Tirta Nusantara Tbk.................187 .............187 ..........187 ..........187 .......... -................5.000 .................935.000 ......40,45 ...........205 .......290.000 .........187 ..... 265.000 PGLI ........ Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk. 81 ..................- .............. - ............81 .......... -..........................- ............................... - ................- .............98 ..........25.000 .......... 53 ........25.000 PJAA....... Pembangunan Jaya Ancol Tbk ............... 770 ............760 .........750 .........760 ...... -10.............. 14.500 .............. 11.015.000 ........ 8,58 ...........760 ...........15.500 ........750 .......... 3.000 PLIN........ Plaza Indonesia Realty Tbk ..................2.375 ..................- .............. - ..... 2.375 .......... -..........................- ............................... - ..........16,2 ....... 2.550 ...........10.000 ....2.500 .........10.000 PNSE ...... Pudjiadi & Sons Tbk. ..............................2.375 ..................- .............. - ..... 2.375 .......... -..........................- ............................... - ....... 10,29 .................- ......................- ..............- ....................PSAB ...... Pelita Sejahtera Abadi Tbk. ................... 450 ..................- .............. - ........ 450 .......... -..........................- ............................... - ................- .................- ......................- ..............- ....................PSKT....... Pusako Tarinka Tbk...................................700 ..................- .............. - .........700 .......... -..........................- ............................... - ................- .................- ......................- ..............- ....................PTSP....... Pioneerindo Gourmet International Tbk.450 ......... 460 ........ 460 ........ 460 ........10................... 500 .................230.000 ........ 6,44 .......... 480 ............... 500 ........ 370 ........... 1.500 SHID ....... Hotel Sahid Jaya International Tbk. ......790 ........... 800 .........780 .........790 .......... -........ 1.545.000 ........1.229.150.000 ........49,71 ...........790 ......... 96.000 ........780 ...... 319.500 SMMT ..... Eatertainment International Tbk .........2.175 ..................- .............. - .......2.175 .......... -..........................- ............................... - ................- .................- ......................- ..............- ....................4.Advertising, Printing & Media ABBA ...... Mahaka Media Tbk. ...................................205 .............215 ........ 205 ........ 205 .......... -...........555.500 .............117.170.000 .....283,74 ............210 ........198.000 ........205 ...... 510.500
INDEKS BISNIS-27 Kode
Nama
Sebelum
Penutupan
Stock Prev Close
Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk ............................................22.500 ................. 22.750 ......................250........................1,11 ..................397 ...........................996.500 ...............22.700.500.000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk, ....................................................... 2.275 ....................2.275 ...........................0.......................... 0 ................1.787 ...................... 52.916.000 ..............120.326.537.500 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk .................................. 2.375 ................... 2.350 ....................... -25....................-1,05 ..................578 .......................10.299.500 .................24.158.812.500 4 ........ASII ...............Astra International Tbk ............................................ 56.150 ..................56.100 .......................-50...................-0,09 .................1.172 ........................2.586.500 ..............145.091.600.000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ................................................ 7.050 .....................7.150 .......................100..................... 1,42 ................. 895 ......................... 7.267.500 ................ 51.506.100.000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ..................... 3.925 ................... 3.950 .........................25.................... 0,64 ..................659 ........................11.938.000 .................46.973.137.500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.......................6.150 ...................6.200 ........................ 50..................... 0,81 ...............1.608 ......................31.508.500 .............194.542.850.000 8 ........BDMN ...........Bank Danamon Indonesia Tbk, ..................................6.500 ...................6.550 ........................ 50.....................0,77 ..................599 .........................3.421.500 ..............22.348.600.000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk .......................................6.850 ...................6.800 .......................-50....................-0,73 .................984 .......................26.515.500 ..............180.274.025.000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk, ................................................. 1.780 .....................1.790 ..........................10.................... 0,56 ...................155 ...........................966.000 .................... 1.724.715.000 11 ........BNII...............Bank Internasional Indonesia Tbk ................................ 610 ........................610 ...........................0.......................... 0 .................... 67 ............................947.000 .....................577.300.000 12 .......EXCL.............XL Axiata Tbk, ............................................................. 5.800 ...................5.800 ...........................0.......................... 0 ..................424 ........................4.309.000 .............. 24.626.400.000 13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk ....................................................40.750 ..................41.000 ......................250......................0,61 ....................611 ............................818.500 ...............33.432.200.000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ..........................4.875 ...................4.900 .........................25......................0,51 ................ 1.912 ..................... 20.946.500 .............102.568.862.500 15 .......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................ 3.975 ...................4.000 .........................25.................... 0,63 ..................765 ........................11.309.500 ...............45.288.687.500 16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk ..........................16.400 ..................16.850 ......................450.....................2,74 ..................987 ........................5.064.000 .............. 84.860.700.000 17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk, ...............................48.100 ................ 48.500 ......................400.................... 0,83 ................ 1.417 .........................2.164.000 .............. 103.749.425.000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk ..........................................3.400 ....................3.375 ....................... -25....................-0,74 ..................724 .......................12.752.000 ...............43.543.575.000 19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ..........................................................3.650 ....................3.675 .........................25....................0,68 ...................991 ........................12.931.500 ..................47.510.187.500 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ..........................2.350 ...................2.400 ........................ 50......................2,13 ................. 836 ......................33.296.500 ...............79.505.700.000 21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ...............................................1.210 ......................1.190 ....................... -20.................... -1,65 .....................18 ............................447.500 ......................536.615.000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk....................... 22.050 ..................22.100 ........................ 50.....................0,23 ................. 554 .........................2.310.500 ....................51.113.125.000 23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk ..................................................2.100 .................... 2.150 ........................ 50.................... 2,38 ................. 943 .......................19.228.000 ............... 40.784.287.500 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk ......................................9.650 ...................9.600 .......................-50...................-0,52 ................. 650 ........................6.670.000 .............. 63.553.800.000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk,...................................................2.825 ...................2.850 .........................25....................0,88 ..................873 .......................14.679.500 .................41.673.987.500 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk...................7.100 ....................7.000 ......................-100..................... -1,41 ................ 1.196 .......................10.939.000 ................77.072.550.000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk.................................................. 22.300 .................22.600 ......................300......................1,35 ..................783 ........................2.790.500 .............. 62.504.875.000
Transaksi
▲/ ▼
4 Mar.
(point)
PER
Volume
Nilai
28 Feb.
Kapitalisasi 4 Mar.
P/BV
pasar
EMTK ...... Elang Mahkota Teknologi Tbk .............. 1.410 .........1.430 ....... 1.410 ......1.430 .......20............... 17.000 ............ 24.155.000 ........17,08 ........ 1.430 ...........13.000 ...... 1.410 ...........7.500 FORU ...... Fortune Indonesia Tbk .............................107 ............ 109 ......... 105 ......... 105 ........-2.............. 77.500 ............. 8.209.500 .........5,06 ............107 ..........30.500 .........105 ........87.500 IDKM ....... Indosiar Karya Media Tbk ...................... 900 ............ 910 ........ 900 ......... 910 ........10.........4.138.500 ......3.765.245.000 .....222,21 ............910 .......603.500 ........900 ....... 811.000 JTPE ....... Jasuindo Tiga Perkasa Tbk .................. 1.530 ......... 1.570 ...... 1.530 ......1.550 .......20.........4.013.500 ..... 6.220.945.000 ......... 7,26 ........ 1.550 .......340.000 ..... 1.540 ..... 385.500 LPLI ........ Star Pacific Tbk .........................................250 ........... 250 .........245 ........ 250 .......... -............ 132.500 ............32.812.500 ........... 0,9 ...........250 .......834.500 ........245 ...1.605.000 MNCN ..... Media Nusantara Citra Tbk .................... 890 ........... 900 ........ 860 ........ 900 ........10.......36.731.000 ... 32.164.860.000 ........17,04 .......... 900 ... 4.344.000 ........890 ... 1.674.500 SCMA...... Surya Citra Media Tbk ......................... 3.825 .........4.100 ..... 3.825 .....4.050 .... 225........ 1.005.500 .......4.121.850.000 .......14,68 ........ 4.100 ..........30.500 ....4.050 ............. 500 TMPO...... Tempo Intimedia Tbk. .................................90 ..............90 ...........86 ...........87 ........-3........ 1.490.500 ............131.122.000 .........11,78 .............88 ......... 22.000 .......... 87 ..... 469.000 5.Kesehatan *SRAJ .... Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk ..........270 ............335 .........270 .........270 .......... -....... 4.632.500 ......1.382.982.500 ................- ...........270 ......... 88.500 ........260 ........ 67.500 6.Jasa Komputer & Perangkatnya ASGR ...... Astra Graphia Tbk .....................................750 ............780 .........750 .........770 .......20........6.764.000 ......5.212.650.000 ......... 8,77 ...........780 ....2.869.000 ........ 770 ....1.691.000 CENT ...... Centrin Online Tbk. ....................................155 ..................- .............. - ..........155 .......... -..........................- ............................... - .......12,44 ............ 175 .............1.500 ..............- ....................DNET ...... Dyviacom Intrabumi Tbk..........................320 ..................- .............. - .........320 .......... -..........................- ............................... - ....... 46,16 .................- ......................- ..............- ....................ITTG ........ Leo Investments Tbk .................................. 92 .............. 92 ...........92 ...........92 .......... -.............. 12.500 ................1.150.000 ..........4,13 ............. 92 ...........16.000 .......... 86 ..........2.500 LMAS ...... Limas Centric Indonesia Tbk ...................50 ..............50 ...........50 ...........50 .......... -...........482.500 ............ 24.125.000 .........4,94 .............50 .......... 27.500 ..............- ....................MTDL ...... Metrodata Electronics Tbk ........................119 ..............121 ...........119 ...........119 .......... -........... 559.000 ............66.773.000 ........ 8,38 ............120 ......... 38.500 ..........119 ...... 216.000 7.Perusahaan Investasi BHIT........ Bhakti Investama Tbk................................ 176 ............. 176 ..........173 ..........174 ........-2.......27.421.500 ......4.775.595.000 ...... 20,09 ............ 174 ... 2.562.500 ......... 173 . 12.001.000 BMTR...... Global Mediacom Tbk. ............................. 850 ........... 840 ......... 810 ........ 820 ..... -30....... 5.450.500 ..... 4.474.365.000 ....... 19,52 ...........820 ..........36.500 .........810 .. 1.484.000 BNBR...... Bakrie & Brothers Tbk .............................. 65 ..............66 ...........64 ...........66 .......... 1....268.163.500 .....17.523.439.000 ........ -0,81 ............. 66 105.708.000 .......... 65 98.105.000 BRMS...... Bumi Resources Minerals Tbk ................710 ............730 .........700 .........730 .......20......66.102.500 ..... 47.741.780.000 ....-327,99 ...........730 ... 8.385.500 ........720 . 11.538.500 MLPL ...... Multipolar Tbk. ..........................................265 ............270 .........255 .........265 .......... -.....113.254.000 .....30.118.865.000 ......... 0,72 ...........265 ...... 7.177.500 ........260 ..... 949.000 PLAS ...... Polaris Investama Tbk .......................... 1.030 .........1.080 ......1.050 ...... 1.070 ...... 40...........283.500 ......... 301.480.000 ..........41,6 ........1.080 ......... 191.500 ......1.070 ........47.500 POOL ...... Pool Advista Indonesia Tbk.....................565 ..................- .............. - ........ 565 .......... -..........................- ............................... - .........3,65 .................- ......................- ..............- ....................8.Lainnya MFMI ....... Multifiling Mitra Indonesia Tbk. ..............245 ........... 250 ........ 250 ........ 250 ......... 5............. 50.500 ............12.625.000 ........17,26 ...........250 ..........78.500 ........245 ....... 20.000 *MBSS .... Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. ..........1.720 ..........1.750 ........1.710 .......1.750 .......30.......10.276.500 .....17.812.890.000 ................- .........1.750 ........ 219.500 ......1.740 .....308.500 Jenis transaksi
Volume
Jumlah
Frekuensi
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
Transaksi Perdagangan.................................... 3.300.237.500 ......4.254.338.398.500 ............. 95.755 Transaksi perdagangan saham non reguler .....401.659.408 ..........550.689.260.333 ...................398 Total Saham ...................................................3.701.896.908 .... 4.805.027.658.833.............96.153 Transaksi perdagangan warrant reguler .......... 163.595.000 ..............19.795.932.500 ................ 2.941 Transaksi perdagangan warrant non reguler.......18.998.170 ...............2.258.303.260 ...................... 13 Total perdagangan warrant .............................. 182.593.170 .......... 22.054.235.760..............2.954 Total perdagangan (13 April 2011) .............3.884.522.578 ......4.827.102.902.093............ 99.120
20 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, pada 13 April 2011 No.
Kurs
Nama saham
pasar
Volume
Value
20 SAHAM PENCETAK GAIN
20 SAHAM PENCETAK LOSS
20 PIALANG TERAKTIF
Stock Prev Close
Stock
Code Freq
Volume
Value
Prev Close
Volume
Value
Volume
Value
MLPL .............265.........265 ......113,254,000 ........30,118,865,000
ANTA ............205.........245 .............104,500 ...............20,932,500
DSSA .......31,450...26,750 ...............23,000 ...........608,525,000
CS ........ 12,630 ........... 357,944,500 .........814,942,884,000
BUMI............3,175.....3,400 ....377,566,000 .....1,261,771,412,500
BCAP..............510........600 .....................500 .................... 300,000
TGKA .............730.........670 ...............25,000 ................16,930,000
ZP ..........4,807 .............195,618,500 ..........483,154,627,000
MNCN...........890........900 ........36,731,000 ......32,164,860,000
DAVO ................81...........94 ....273,922,000 ........24,127,795,000
MREI ..............750.........700 ..................5,000 .................3,500,000
DB ..........2,938 .............162,195,000 ........468,236,329,000
DAVO ................81...........94 ....273,922,000 ........24,127,795,000
MEGA ........3,200.....3,600 ..................9,000 ..............30,550,000
ABDA.............670.........630 .............249,500 .............153,080,000
YU........... 7,733 .............285,317,500 ..........466,424,717,000
BJBR ..........1,330......1,340 .......72,728,000 .......97,027,980,000
MYRX ..............63...........68 ..........1,962,000 ..............126,307,500
ARTI..............260.........245 ........2,862,500 ............641,600,000
KZ ..........2,980 ..............131,732,500 ..........430,591,738,000
INCO ..........4,875.....4,900 ......20,946,500 ...102,568,862,500
CEKA............980......1,050 ..................4,000 ..................4,165,000
SKYB ............540..........510 .....................500 .....................255,000
AK..........3,489 ............. 163,494,016 ............419,664,315,100
ADRO ........2,275.....2,275 .......52,916,000 .....120,326,537,500
BUMI............3,175.....3,400 ....377,566,000 .......1,261,771,412,50
AHAP .............127..........120 ...............177,000 .................21,415,500
DX ...........4,441 .............221,618,500 ........383,352,422,500
BBRI ...........6,150.....6,200 .......31,508,500 ...194,542,850,000
DGIK ...............128..........137 ......65,054,500 .........8,748,776,500
SMDM.............120...........115 .................13,000 ..................1,524,500
RX ..........3,206 ............. 173,296,772 ..........367,027,699,000
MIRA...............192...........191 .......75,270,000 ......14,508,072,000
ALMI ..............750........800 ..................4,000 ..................3,160,000
WICO................ 77............74 .............933,500 ..............68,842,500
ML..........3,498 ..............73,800,052 ...........312,836,543,156
ITMG ........48,100..48,500 ..........2,164,000 .....103,749,425,000
SCMA ........3,825.....4,050 ..........1,005,500 ..........4,121,850,000
BMTR ...........850........ 820 .........5,450,500 ........4,474,365,000
MG ...........1,210 ...........326,424,390 ......... 302,713,468,300
UNVR ........15,150.....15,100 .........3,956,500 ......59,843,100,000
JKON............800........840 ................37,000 ..............30,200,000
PNIN ..............570.........550 ............622,000 ...........342,200,000
YP ........ 19,646 ............403,739,780 ...........293,979,126,200
BRMS .............710.........730 .......66,102,500 ........47,741,780,000
AUTO.......15,400.....16,150 ............344,500 .........5,541,575,000
ASRI..............290........ 280 ........17,498,000 ........4,985,580,000
DH...........2,770 ............186,093,500 .........286,387,290,000
WIKA ............690.........690 ........19,790,000 ........13,675,670,000
ROTI...........2,675....2,800 ..........1,880,500 ........5,203,887,500
TMPO ..............90........... 87 ..........1,490,500 ................131,122,000
DR ..........6,453 ........... 232,907,500 ..........267,004,301,000
TLKM...........7,100.....7,000 ........10,939,000 ......77,072,550,000
GTBO ...............67............70 .........2,728,500 ..............189,681,000
CTRS ............600........580 ..........3,374,000 ..........1,946,510,000
BK ...........1,850 .............60,565,500 ..........249,926,677,500
ASII ..........56,150...56,100 ........2,586,500 .... 145,091,600,000
CMPP ............225.........235 ................12,500 ..................2,937,500
TMPI ...............122...........118 ......50,634,500 ........5,936,406,000
KI............3,535 ..........333,348,840 ............248,707,168,100
DOID .............1,170........1,190 .......47,628,000 ........56,181,205,000
LMPI ..............225.........235 .................13,500 ....................3,115,000
FPNI................130..........126 ..............451,500 ................57,387,500
CC ...........5,213 ............170,290,500 ...........223,148,791,500
DGIK ...............128..........137 ......65,054,500 .........8,748,776,500
BACA...............115..........120 ................10,000 ....................1,152,500
TRIL .................72............70 ............640,500 ..............45,043,500
PD ........ 12,940 .............271,760,000 ..........219,792,544,500
ENRG..............126..........129 ......154,123,500 .........19,771,975,000
ETWA.............235.........245 ...........1,310,500 .............320,257,500
SDPC ................74............72 ...............89,500 .................6,442,000
CP ..........7,560 ............328,144,500 .........206,401,768,500
PGAS .........3,950......3,975 ........14,925,000 .......58,964,175,000
IMAS ..........7,500.....7,800 ..............150,500 ............ 1,172,125,000
BVIC............... 154..........150 ................15,500 .................2,336,500
KK ..........5,852 .............145,910,800 ...........168,517,642,000
AKRA .........1,460......1,490 ........15,476,000 .....23,008,670,000
ITMA .............385........400 ..................5,000 .................2,000,000
LPIN...........2,900.....2,825 ...............85,500 ...........255,800,000
OD........... 5,152 .............150,319,500 .........166,994,025,000
Sumber: BEI
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 13 April 2011.
Perkembangan indeks bursa global hingga 13 April 2011 Indeks
11-04-11
12-04-11
13-04-11
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG) ...............3,745.84 ........ 3,719.23 ......3,734.41 Kuala Lumpur Composite Index .................1,544.00 ........1,525.92 ......1,535.59 Strait Times Index (Singapura) ...................3,160.44 ........3,138.00 ......3,172.08 SET (Bangkok) ................................................1,076.33 ........ 1,084.91 ............Libur PSEi (Manila) .................................................4,227.99 ........4,199.48 .... 4,203.68
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo)..........................................9,719.70 .......9,555.26 .......9,641.18 Hang Seng (Hong Kong) ........................... 24,303.07 .....23,976.37 ....24,135.03 Kospi (Seoul)...................................................2,122.39 ......2,089.40 .......2,121.92 Shanghai.........................................................3,022.75 ........3,021.37 .... 3,050.40 Taipei ..............................................................8,880.27 .......8,732.59 .....8,780.20 BSE Sensex-30 (Mumbay) .........................19,262.54 ..............Libur ....19,696.86 All Ordinary...................................................5,064.90 ......4,990.20 .....4,999.60 NZX 50 (Wellington)......................................3,461.32 ....... 3,451.34 ..... 3,457.63
Amerika DJIA...................................................................12,381.11 .....12,263.58 ....................-
Indeks
11-04-11
12-04-11
13-04-11
Sektor
S&P 500 Index ...............................................1,324.46 ..........1,314.16 ....................Nasdaq Composite Index...............................2,771.51 ....... 2,744.79 ....................S&P/TSX Comp (Toronto) ..........................13,996.86 ......13,801.40 ....................Meksiko Bolsa Index ...................................37,590.67 ......37,321.80 ....................Brazil Bovespa Index..................................68,164.36 ....66,896.23 ....................-
11/04
12/04
Pertanian.................2.174,349 ......2.151,995.......2.165,313 Pertambangan.......3.238,371 ........3.191,149.......3.231,412 Industri Dasar ..........398,879 ........395,757........398,527 Aneka Industri ........1.007,615 .........997,186.......1.000,127 Ind Konsumsi.............. 1.111,019 ......1.109,463........1.112,590 Properti.....................200,048 .........198,927.........199,627
FTSE-100 (London) ......................................6,053.44 .......5,964.47 ....................CAC-40 (Paris) ..............................................4,038.70 .......3,976.60 ....................DAX Index (Frankfurt) ..................................7,204.86 ......... 7,102.91 ....................IBEX-35 (Spanyol) .......................................10,878.30 .....10,784.50 ....................FTSE MIB Index (Milan)............................. 22,365.93 .....22,018.55 ....................AEX-Index (Amsterdam) .................................366.47 .......... 360.77 ....................OMX-30 (Stockholm) ......................................1,148.69 ...........1,131.72 ....................Micex Index (Moskow) ...................................1,845.78 ........1,799.94 ....................-
Infrastruktur.............765,062 .........761,043........759,684 Keuangan ..................495,358 .......492,948........495,473 Perdagangan............493,479 .......490,443.........487,749 Manufaktur ...............845,783 .......840,679.........844,107 LQ 45...........................670,514 .......664,899.......668,598 JII.................................523,229 ........518,207.........518,973 MBX..........................1.068,995 .......1.061,377.....1.063,686 DBX ............................556,838 ........552,978........562,622
Timur Tengah & Afrika
Kompas 100...............866,152 .........859,145.........863,216
DFM General Index (Dubai) ..........................1,572.98 .......1,590.48 ....................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg)..........29,594.79 ......29,025.16 ....................-
BISNIS-27..................327,690 ........325,032........326,073 Pefindo25 Index......393,000 ........392,768........394,529
Kredit Korporasi
Kredit Ritel
Kredit Konsumsi KPR
Mulai Berlaku
Non-KPR
8
M
20
4 0
4 0
M
20
25
0 54
0 0
08
M
20
M
20
M
20
M
8 00
9 55
9 9
0 5
25
2 00
B
P
0 45
0 45
0 95
B
M
25
00
5
B
UOB B
B
M
2 00
60
B
M
00
B
K
m
B
R
K
DBS
B
S
09
m
M
20
M
20
0 95
M
20
25
M
20
M
20
0
20
M
20
50
2 50
4 50
M
20
92
9
02
02
M
20
2 80
2 80
2 80
2 80
M
20
9 90
0 08
0 00
4 02
M
20
0 50
58
0 50
5 0
M
20
9 80
0 5
M
20
0 5
50
2 00
5 00
M
20
0 42
0 42
0 42
M
20
2
B
Bank BNI Tbk ..................................................................................... 5,50/1,25.......................5,50/1,25 ................... 6,00/1,25......................6,25/1,25 ................... 27/01/10 Bank Bukopin .....................................................................................6,00/1,50...................... 6,25/1,50 ...................6,50/1,50......................6,75/1,50 .................. 21/05/10 Bank Bumi Arta ..................................................................................7,00/1,00.......................7,00/1,00 ....................7,00/1,00...................... 7,00/1,00 ................... 14/07/10 Bank Central Asia Tbk ..................................................................... 5,00/0,20......................5,25/0,20 .................. 5,50/0,20..................... 5,75/0,35 ...................01/09/10 Bank Chinatrust Indonesia ..............................................................5,00/1,00...................... 5,00/1,00 ................... 5,00/1,00......................5,00/1,00 .................. 14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk .......................................................................5,50/1,00....................... 5,75/1,25 ................... 6,00/1,25......................6,25/1,50 ...................22/02/11 Bank Danamon Tbk .......................................................................... 5,25/0,25......................5,50/0,25 .................. 6,00/0,25.....................6,00/0,25 .................. 05/04/11 Bank DKI .............................................................................................6,50/1,50...................... 6,50/1,50 ....................6,75/1,50......................6,75/1,50 .................. 28/01/10 Bank ICB Bumiputera ....................................................................... 7,00/0,75.......................7,00/1,00 ....................7,00/1,25.......................7,00/1,75 ....................21/02/11 Bank Int'l Indonesia Tbk................................................................... 5,75/0,75.......................5,75/0,75 ................... 5,75/0,75......................5,75/0,75 ................. 22/02/10 Bank Jabar Banten ...........................................................................6,50/1,50...................... 6,50/1,50 ...................6,50/1,50......................6,75/1,50 ...................01/09/10 Bank Jateng ................................................................................................ 6,25............................... 6,50 .............................6,75............................... 7,00 ...................23/02/11 Bank Kesawan .................................................................................... 5,75/0,75.......................5,75/0,75 ................... 5,75/0,75......................5,75/0,75 ................... 17/06/10 Bank Mandiri ..................................................................................... 5,25/0,25......................5,25/0,25 ...................5,75/0,25.....................6,00/0,50 ................... 01/10/10 Bank Maspion .....................................................................................7,25/5,50...................... 7,25/5,50 ...................7,25/5,50..................... 7,25/5,50 ....................16/02/11 Bank Mayapada Tbk ..........................................................................6,50/1,50...................... 6,50/1,50 ....................6,75/1,50......................6,75/1,50 ...................25/01/10 Bank Mayora................................................................................................6,00............................... 6,00 ............................6,00.............................. 6,00 ...................22/02/11 Bank Multiarta Sentosa ............................................................................6,00............................... 6,00 ............................6,00............................... 5,75 ...................23/03/11 Bank Mutiara ......................................................................................6,50/0,75...................... 6,50/0,75 ...................6,50/0,75..................... 6,50/0,75 ..................29/09/10 Bank OCBC NISP ..............................................................................5,50/0,60..................... 5,50/0,40 .................. 5,50/0,40.....................5,50/0,20 .................. 28/10/10 Bank Panin Tbk ................................................................................. 6,00/0,25..................... 6,00/0,50 ...................6,00/0,75..................... 6,00/1,00 ................. 26/08/10 Bank Permata .....................................................................................5,75/1,25....................... 5,75/1,25 ....................5,75/1,25...................... 5,75/1,25 ................. 22/04/10 Bank Rakyat Indonesia ....................................................................5,50/0,50......................5,50/0,50 .................. 6,00/0,50.....................6,00/0,50 .................. 01/08/10 Bank Saudara .....................................................................................7,25/0,25...................... 7,25/0,25 ...................7,25/0,25......................7,25/0,25 ....................15/02/11 Bank Sinarmas ...................................................................................7,00/2,50......................7,00/2,50 ...................7,00/2,50..................... 7,00/2,50 .................. 01/03/10 Bank Swadesi Tbk .............................................................................6,75/2,50......................7,00/2,50 ...................7,25/2,50..................... 7,25/2,50 ....................19/01/10 Bank Yudha Bhakti ......................................................................................7,25................................ 7,25 .............................7,25............................... 7,25 .....................17/02/11 Bank Mitraniaga ..........................................................................................7,25................................ 7,25 .............................7,25............................... 7,25 ....................16/02/11
Bank
O/N
20
9 8
0
2
C mm w
Berlaku
M
8
9 25
B
Sukubunga an a bank d Jaka a Jaka a n e bank O e ed Ra e pada 3 Ap
12 Bulan
20
9 8
P m
S m
6 Bulan
M
20
2 5
B
B
3 Bulan
2 5
20
B
SUKU BUNGA ANTARBANK
2 00
M
B
Jumlah .....................................................................19,795,932,500
2 00
6 8
ANZ P
WINS-W................30/11/2012 ...........56 ...........1.............207,474,000
INDX-W ................15/06/2012 ...............1 ..........0.................................. 0
00
8
M
WEHA-W ........... 28/05/2012 ...........50 ..........0...................... 127,500
GREN-W ...............15/07/2013 ............14 ..........0..................3,476,000
J BOR
9 24
B
UNSP-W2 ...........12/02/2013 .........100 ..........-1.................5,000,000
FREN-W ............. 05/01/2016 ...........23 ..........0.................6,944,000
20
9 20
R
TRAM-W .............09/09/2011 ........435 ..........0.................................. 0
ENRG-W ...............14/01/2013 ...........27 ..........0...............56,265,000
20
B B
m R
TBLA-W.................13/07/2011 ........305 ..........0.................................. 0
ELTY-W................25/01/2012 ...........28 ...........1................32,739,000
M
20
B
B
SMMA-W4 ......... 09/07/2013 ......1,600 ..........0................15,500,000
DILD-W............... 12/04/2012 ...........64 ..........3............. 518,370,000
0 5
M
CBC
RODA-W ..............26/01/2013 .........104 ..........5................... 1,021,000
CKRA-W ..............26/01/2013 ..........175 ..........0.................................. 0
0 5
2 82
B
POOL-W................ 11/07/2014 ...............1 ..........0.................................. 0
BVIC-W2 ..............10/07/2013 ...........60 ...........1.................6,085,000
0 5
0 2
B
PBRX-W ............. 02/01/2013 ........440 ..........0...............28,770,000
BVIC-W.................21/06/2011 ...........69 ..........0.................................. 0
0 5
82
C
MLPL-W.............. 12/04/2013 ...........79 ...........1..............457,162,000
BUDI-W ............... 10/07/2012 .........100 ..........0............... 12,600,000
20
9 82
N
MIRA-W2 ..............25/11/2011 ...............1 ..........0.................................. 0
BSIM-W ............... 14/12/2015 ..........177 ..........0................ 41,759,000
M
M
DK
S
META-W ............. 26/07/2013 ..........179 ..........0................81,297,500
BRMS-W..............07/12/2012 .........146 ....... 28.......18,044,392,500
2 50
2 0
B
B
KBRI-W2............ 05/12/2013 ...........69 ..........0.................................. 0
BMSR-W ...............15/11/2013 ...............1 ..........0.................................. 0
0 50
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk .............................- .............................. 21.90 ......................
m M
KBRI-W ............... 02/07/2011 ............. 3 ..........0.........................17,500
BIPI-W ..................11/02/2013 ............21 ..........0............... 10,458,500
2 00
Bank OCBC NISP Tbk .......................................................9.50 ............................. 10.50 .................12.50 ............ 12.50 ............31 Maret 2011
S m
KBLV-W2 ...........03/05/2013 ........ 530 ..........0.................................. 0
BCIP-W.................10/12/2012 ......... 128 ..........0.................................. 0
00
Bank Mega Tbk ..................................................................11.75 .............................. 17.75 .................12.50 ............. 12.75 ............31 Maret 2011
B
IPOL-W .................10/07/2013 ...........70 .........-2...............101,924,000
BAPA-W ................11/01/2013 ...........39 ..........0.................................. 0
2 2
Bank Internasional Indonesia Tbk................................ 10.09 ............................. 10.96 .................10.83 ...............9.72 ............31 Maret 2011
20
9 9
0 0
Keterangan: a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) ini belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). b. Dalam Kredit Konsumsi non KPR tidak termasuk penyediaan dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/atau website Bank dalam hal bank memiliki website (dicantumkan hanya untuk publikasi yang dilakukan melalui surat kabar).
Bagi bank yang ingin menampilkan SBDK dapat mengirimkan data ke : 1. Email:
[email protected],
[email protected], dan
[email protected]. 2. Fax: 021-5790 1025
6.00
Nama bank
Valas
Value
INVS-W..............08/05/2015 ......6,100 ..........0.................................. 0
9 40
Bank Danamon Tbk .......................................................... 11.00 ............................. 13.00 .................12.50 .....................- .............31 Maret 2011
B
1 Bulan
Close ▲/ ▼
Date
Sumber: BEI
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 13 April 2011. Nama bank
Code
BACA-W ................11/07/2012 ...........65 ..........0.................................. 0
05
Bank CIMB Niaga Tbk ...................................................... 11.25 .............................. 11.50 .................. 11.25 ..............11.50 ............31 Maret 2011
S m
Dolar Australia ..................... 1 ............9,013.85 ............. 9,106.30 ........... 8,536.47........... 9,583.82 Dolar Brunei.......................... 1 .......... 6,852.22 ............ 6,925.46 ...........6,489.32............7,288.62 Dolar Kanada ........................ 1 ............8,961.47 ............9,054.55 .......... 8,486.86............9,529.35 Franc Swiss ........................... 1 ........... 9,612.34 ...............9,710.31 .............9,103.26...........10,219.50 Yuan Cina .............................. 1 ........... 1,320.04 ............. 1,333.20 .......................... -.......................... Kronor Denmark................... 1 ............1,674.20 .............. 1,691.87 ............ 1,585.53.............1,780.59 Euro ........................................ 1 ......... 12,487.89 ............ 12,617.58 ...........11,826.52...........13,279.22 Pound Inggris ....................... 1 .......... 14,031.62 ............ 14,173.20 ..........13,288.49...........14,916.42 Dolar Hongkong ................... 1 ..............1,109.81 .............. 1,120.89 ............. 1,051.03..............1,179.66 Yen Jepang ...................... 100 ..........10,282.41 ............10,387.37 ............ 9,737.85.......... 10,932.06 Won Korea ............................. 1 ...................7.88 ..................... 7.96 .......................... -.......................... Ringgit Malaysia................... 1 ..........2,846.54 ............. 2,878.61 .......................... -.......................... Kronor Norwegia .................. 1 .............1,578.81 ..............1,597.53 ............1,495.20............. 1,681.30 Dolar Selandia Baru............. 1 ...........6,780.67 ............ 6,849.99 ............6,421.56............. 7,209.19 Kina Papua Nugini ............... 1 ............3,322.17 ............ 3,529.58 ............ 3,146.22.............3,714.66 Peso Philipina ....................... 1 ................ 199.10 .................201.27 .......................... -.......................... Kronor Swedia ...................... 1 ............1,370.20 ............. 1,386.72 .............1,297.64............ 1,459.44 Dolar Singapura ................... 1 .......... 6,852.22 ............ 6,925.46 ...........6,489.32............7,288.62 Baht Thailand ....................... 1 ..............286.20 ................289.25 ................271.04................304.41 Dolar AS ................................ 1 .......... 8,629.00 ............. 8,715.00 ............ 8,172.00.............9,172.00
Value
AGRO-W..............25/05/2011 ...........30 ........ -4.............164,550,000
0 0
Bank Central Asia Tbk ......................................................9.00 .............................. 11.00 .................. 9.50 ............ 10.05 ............31 Maret 2011
B
Jual Rp
0 5
Bank Bukopin Tbk ...........................................................10.48 ............................. 13.85 ..................12.81 .............12.99 ............31 Maret 2011
m
Beli Rp
0 80
Bank Artha Graha Tbk .................................................... 12.00 ............................. 13.00 ..................11.30 ............ 15.00 ............31 Maret 2011
N
Kurs uang kertas asing
Jual Rp
B PD J w B B n n B P D J w T mu B PD R u B P D SUMSEL D n BABEL B n ANZ P n n B n Bu op n B n C n A Tb B n C MB N g B n Commonw h B n D n mon ndon B n DBS ndon B n HSBC B n n n on ndon B n M nd B n M g B n M uho ndon B n N g ndon 946 B n OCBC N SP Tb B n O To yo M ub h UFJ L d B n P n n ndon B n P m Tb B n R y ndon B n T bung n N g B n UOB Bu n D u h B n AG JP Mo g n Ch B n S nd d Ch dB n
Bank Tabungan Negara Tbk ........................................... 10.10 .............................. 10.10 .................10.85 ............ 10.85 ............31 Maret 2011
B
Beli Rp
Close ▲/ ▼
Date
SUKU BUNGA DEPOSITO
Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate) beberapa bank di Indonesia pada 13 April 2011 (% per tahun).
B
Kurs Transaksi Nilai
Sumber: Bank Indonesia
SUKU BUNGA DASAR KREDIT Bank
Mata uang
Code
Sri-Kehati Index.......195,804 ........194,382.........194,973
Sumber: Bloomberg
No
13/04
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 13 April 2011.
Gabungan ...............3.745,838 ......3.719,233......3.734,413
Eropa
TRANSAKSI WARAN 13 APRIL 2011
KURS VALUTA
INDEKS SAHAM
INDEKS BURSA GLOBAL
6.00
1 Bulan
6.00
3 Bulan
6.00
6 Bulan
01/10/2010
12 Bulan
Bank Chinatrust ............................................................................EUR............................2,00..........................2,00.........................1,75 ............................. 1,75 Bank BRI .........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Bank Kesawan ...............................................................................Sin$ ...........................0,50..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75 ............................ 0,75 Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$ ...........................0,05........................... 0,10....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25.......................... 0,25....................... 0,35 ............................0,45 Aus$ .......................... 3,00..........................3,00....................... 3,00 ............................3,00 Bank Central Asia .........................................................................SGD ............................. 1,25........................... 1,25.........................1,25 .............................1,25 EUR............................. 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 JPY ............................0,00..........................0,00....................... 0,00 ........................... 0,00 AUD ...........................2,50..........................2,50....................... 2,50 ........................... 2,50 GBP ............................. 1,50...........................1,50........................ 1,50 .............................1,50 Bank Int’l Indonesia ......................................................................Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10 Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,50 ........................... 2,50 Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Bank Mutiara .................................................................................Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10 Aus$ .......................... 2,25.......................... 2,25....................... 2,25 ............................2,25 Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Amro Bank .....................................................................................Yen .............................. 0,01..........................0,02....................... 0,05 ............................0,05 Pound ..........................3,12.......................... 3,37....................... 3,50 ............................3,50 Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,87 ............................3,00 Sin$ ...........................0,50...........................0,75....................... 0,87 ............................0,87 EUR..............................1,75............................1,75.........................1,75 ............................. 1,75 EUR............................4,00..........................4,00....................... 4,00 ........................... 4,00
7 Ha
Bn
3Bn
20 6Bn
2Bn
6 30000 6 20000 6 30000 6 30000 6 30000 6 35000 6 25000 6 25000 6 30000 6 25000 6 25000 6 35000 6 20000 6 30000 6 25000 6 35000 6 30000 6 25000 6 30000 6 25000 6 30000 6 30000 6 30000 6 25000 6 30000 6 25000 6 30000
6 50000 6 40000 6 50000 6 50000 6 55000 6 50000 6 50000 6 45000 6 50000 6 50000 6 55000 6 60000 6 45000 6 55000 6 50000 6 45000 6 50000 6 40000 6 55000 6 50000 6 50000 6 50000 6 50000 6 50000 6 50000 6 50000 6 50000
6 75000 6 50000 6 90000 7 00000 6 85000 6 90000 6 90000 6 80000 6 90000 6 90000 6 95000 6 90000 6 85000 7 00000 6 75000 6 90000 6 95000 6 85000 7 00000 6 85000 6 75000 6 80000 6 95000 6 90000 7 00000 6 80000 7 00000
7 00000 6 50000 7 00000 7 25000 7 5000 7 5000 7 5000 7 00000 7 0000 7 5000 7 5000 7 25000 6 95000 7 25000 6 93000 7 20000 7 25000 7 0000 7 25000 7 00000 6 90000 7 00000 7 25000 7 20000 7 20000 7 05000 7 30000
7 25000 6 50000 7 5000 7 40000 7 25000 7 45000 7 45000 7 25000 7 25000 7 40000 7 25000 7 50000 7 0000 7 50000 7 23000 7 45000 7 35000 7 25000 7 50000 7 00000 7 0000 7 20000 7 30000 7 40000 7 35000 7 25000 7 50000
7 50000 6 50000 7 25000 7 50000 7 40000 7 55000 7 50000 7 50000 7 45000 7 50000 7 35000 775000 7 25000 775000 7 3 000 770000 7 50000 7 50000 775000 7 00000 7 20000 7 30000 7 40000 7 60000 7 50000 7 50000 770000
J b Rp Su u Bung T Su u Bung T Su u Bung R
nd h % ngg % %
6 20000 6 35000 6 28200
6 40000 6 55000 6 49800
6 75000 7 00000 6 88400
6 90000 7 25000 7 520
7 00000 7 50000 7 30320
7 00000 775000 7 45840
J b US$ Su u Bung T Su u Bung T Su u Bung R
nd h % ngg % %
0 6000 0 25000 0 9 39
0 22000 0 35000 0 28222
0 30000 0 40000 0 35889
0 38000 0 70000 0 5 889
0 54000 00000 0 67722
0 80000 40000 0 98833
PENJAM NAN LPS 5 Janua 20
4 Me 20
da am %
Rup h Do AS BPR Rp
7 00 2 75 0 25
S BOR US$ 2 Ap S N$ 2 Ap SWAP S n$ 2 Ap L bo $ 2 Ap EURO Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu
bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo
07 M 08 M 09 M 0M M 4M 5M 6M 7M 8M 2 M 22 M 23 M 24 M 25 M 28 M
0 23244 0 3 250 0 786 0 22 0 3 MG
Bn
0 895 0 905 0 897 0 888 0 878 0 872 0 860 0 853 0 846 0 846 0 847 0 846 0 850 0 859 0 864 0 870
0 904 0 905 0 902 0 897 0 893 0 892 0 887 0 887 0 887 0 890 0 892 0 897 0 902 09 2 09 9 0 932
2Bn 025 030 027 026 022 023 09 02 02 023 027 032 037 045 053 062
0 26467 0 37500 0 20087 0 25 75
3Bn 72 80 79 75 73 74 67 70 70 72 79 85 9 97 203 20
5Bn 375 383 383 382 380 377 364 368 37 373 380 387 390 394 40 40
0 29 67 0 43750 0 22658 0 28075 6Bn 487 493 494 49 489 487 474 477 478 479 488 496 50 506 53 52
0 45 0 56250 0 36406 0 44250 8Bn 643 649 652 65 647 646 629 63 632 63 643 654 658 663 670 679
9Bn 723 732 736 735 73 728 708 70 70 7 724 735 740 744 752 760
0 6 39 0 67556 0 5 40 0 60300 0Bn 789 797 80 80 798 796 775 776 775 779 793 804 807 83 88 828
0 779 7 0 7583 0 67539 0 77250 2Bn 938 946 950 949 944 940 93 95 93 96 930 945 949 953 962 97
DATA REKSA DANA
f6 Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nama /jenis Reksadana
(%)
Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 13 April 2011
Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Pasar Uang Bahana Dana Likuid..............................................................................................................................1.000,00........................0,20......................4,17 .....................4,17 Mandiri Investa Pasar Uang ...............................................................................................................1.000,00........................0,47....................5,95 ....................5,95 Manulife Dana Kas II.............................................................................................................................1.000,00........................0,32......................3,61 .....................3,61 Mrs Cash Kresna....................................................................................................................................1.000,00........................0,40....................4,78 ....................4,78 Nisp Dana Siaga.....................................................................................................................................1.000,00........................0,43....................5,44 ....................5,44 Reksa Dana PNM Puas ........................................................................................................................1.000,00.........................0,41....................4,92 ....................4,92 Schroder Dana Likuid...........................................................................................................................1.000,00........................0,38....................4,92 ....................4,92
Saham
Terproteksi BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II) (31/03/11) ..............................................................1.073,81.........................1,65....................8,28 .....................6,15 BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V) (31/03/11).............................................................1.164,28.........................3,73...................13,28 ..................12,44 BNP Paribas Kapital VI (D/H Fortis Kapital VI) (31/03/11) ..........................................................1.153,02..........................4,17...................13,45 .....................11,19 BNP Paribas Kapital VIII (D/H Fortis Kapital VIII) (31/03/11).....................................................1.022,09........................0,03..........................-- ..........................-CIMB Islamic Sukuk I Syariah (25/03/11) .......................................................................................1.044,90..........................1,24....................6,80 ....................5,22 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (11/04/11) .........................................................................................1.023,36........................2,04..........................-- ..........................-CIMB- Principal CPF CB I (18/03/11) ..................................................................................................1.014,50........................0,37..........................-- ..........................-CIMB-Principal CPF IX (12/04/11)(*) ..................................................................................................1.029,01........................0,80.....................7,89 ....................6,82 CIMB-Principal CPF VI (12/04/11)(*)..................................................................................................1.029,81........................0,80....................8,06 ....................6,98 CIMB-Principal CPF VIII (15/03/11) ....................................................................................................1.035,47..........................1,96....................9,20 .....................7,03 CIMB-Principal CPF X (08/04/11)......................................................................................................1.000,77..........................1,24..........................-- ..........................-CIMB-Principal CPF XI (28/03/11) ....................................................................................................1.006,48........................0,64..........................-- ..........................-Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (23/03/11)........................................................................1.000,15........................0,82....................9,23 ....................7,05 Danareksa Proteksi Melati Optima XV (11/04/11)...........................................................................1.016,95.........................0,78....................9,40 ......................7,21 Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (12/04/11)(*).............................................................1.029,58........................0,47.....................5,74 .....................5,21 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (12/04/11)(*) ...............................................................1.017,85........................0,58.....................7,07 ....................6,54 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (08/04/11)................................................1.015,46........................0,80..........................-- ..........................-Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 6 (31/03/11)...................................................1.012,75.........................0,78..........................-- ..........................-Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (08/04/11) ..............................................................................975,39........................0,48..........................-- ..........................-Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD) (31/03/11)..................................................................1,1412........................0,89.....................6,78 ....................6,78 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (31/03/11) ....................................................1.006,71........................0,63.....................7,90 ....................2,25 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (11/04/11) .....................................................1.031,85.........................2,70....................10,16 ....................4,39 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (31/03/11)....................................................1.008,03........................0,86.....................11,19 ..................10,63 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 4 (31/03/11)......................................................1.015,03........................0,80....................9,53 ....................9,53 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 8 (31/03/11).......................................................994,84.........................0,79.....................9,67 ....................9,67 RDT Mandiri Terpro Dana Pdpt Bk Seri 18 (31/03/11) ....................................................................1.014,73........................0,69..........................-- ..........................-RDT Nikko Terproteksi I (13/04/11)**...............................................................................................1.000,00..............................--..........................-- ..........................-RDT OSK Nusadana Capital Protected Fund II (11/04/11)............................................................1.015,82.........................0,75....................9,46 ....................8,92 Syailendra Capital Protected Fund 1 (31/03/11) .............................................................................1.289,98........................0,82....................11,43 ....................11,43 Syailendra Capital Protected Fund 2 (31/03/11) ............................................................................1.060,45..........................1,03...................14,65 ..................14,65 Trim Terproteksi Lestari 3 (31/03/11).................................................................................................1.219,87........................0,84...................14,02 ..................14,02
Campuran
(%)
(%)
Campuran Bahana Quant Strategy................................................................................................................................1.091,92 ................5,09....................8,60 .....................5,41 Danareksa Anggrek ......................................................................................................................................4.631,94 .................4,10..................12,50 ..................10,83 Danareksa Anggrek Fleksibel....................................................................................................................3.053,13 ................4,09...................19,08 ...................16,74 Danareksa Syariah Berimbang..............................................................................................
R
n
Saham
• KUSTODIAN BNI
Pendapatan Tetap
Campu an
MNC Dana Likuid (d/h Big Dana Likuid Satu) .................................................................................1.531,65.........................0,74....................9,68 ....................9,68 MNC Dana Syariah (d/h Big Dana Muamalah)................................................................................1.688,41........................0,57....................12,12 ....................12,12 Nikko Kalbar Fund .....................................................................................................................................970,94........................0,58....................2,28 ....................2,28
Terproteksi AAA Reksa Premium Proteksi V (31/03/11)......................................................................................1.019,41........................0,43..........................-- ..........................-AAA Reksa Premium Proteksi VI (31/03/11) ..................................................................................1.025,94........................0,62..........................-- ..........................-AAA Reksa Premium Proteksi VII (31/03/11) .................................................................................1.003,45..............................--..........................-- ..........................-AIM TRUST MONARCH (31/03/11).......................................................................................................1.125,79........................0,67.....................8,77 ....................8,77 Cipta Proteksi II (31/03/11) ...................................................................................................................1.003,62..............................--..........................-- ..........................-Gani Proteksi 1 (31/03/11)........................................................................................................................1.127,29........................0,69....................8,93 ....................8,93 Gani Proteksi 2 (31/03/11) ......................................................................................................................1.126,27........................0,84....................9,22 ....................9,22 Gani Proteksi 3 (31/03/11) .....................................................................................................................1.077,66........................0,57..........................-- ..........................-HPAM Proteksi Dollar-1 (31/03/11) ..........................................................................................................1,0193........................0,29..........................-- ..........................-HPAM Proteksi-2 (31/03/11).....................................................................................................................1.011,71........................0,45..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi Dollar (31/03/11) ...............................................................................................1,0190........................0,29..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi VII (31/03/11).................................................................................................1.023,89........................0,39..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi VIII (31/03/11) ................................................................................................1.012,49.........................0,61..........................-- ..........................-Si Dana Proteksi Batavia XI (31/03/11)................................................................................................1.153,81.........................0,75......................9,13 ......................9,13 Si Dana Proteksi Batavia XII (31/03/11).............................................................................................1.146,96..........................0,71....................8,82 ...................8,82 Si Dana Proteksi Batavia USD I (31/03/11).........................................................................................1,0989........................0,48....................6,07 ....................6,07 Si Dana Proteksi Batavia USD II (31/03/11)..........................................................................................1,1057.........................0,51....................6,47 ....................6,47 Trim Syariah Terproteksi Prima II (31/03/11) ...................................................................................1.255,01...........................1,41.....................7,34 ....................7,34
Pasa Uang Te p o eks
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/02/11) .......................................................5.679.316.444,19 ................-0,08..........................-- ..........................--
• KUSTODIAN BRI
Pendapatan Tetap
ITB-Niaga .................................................................................................................................................1.907,38........................3,62....................9,48 ....................7,05
Saham Mnc Dana Ekuitas (D/H Big Bhakti Ekuitas)...................................................................................2.312,16........................2,87.................26,04 .................26,04 Hpam Ultima Ekuitas 1 ............................................................................................................................1.301,91..........................1,63...................25,16 ..................23,97 Campuran Reksadana Kresna Optimus...............................................................................................................2.847,56........................3,47.................85,22 .................85,22 IPB Syariah ...............................................................................................................................................2.181,65.........................2,76....................11,09 ....................11,09 Mnc Dana Kombinasi (D/H Big Bhakti Kombinasi) ....................................................................1.444,50.........................1,40......................19,11 .....................19,11 Hpam Premium-1 ....................................................................................................................................1.052,93........................2,39....................5,02 ....................3,20 Pasar Uang DPLK Bri Pasar Uang .............................................................................................................................1.733,13.........................0,73....................9,27 ....................9,27 DPLK Bri Fix ............................................................................................................................................1.364,83..........................0,91....................11,66 ....................11,66
• KUSTOD AN HSBC Pendapa an Te ap Saham
Campu an
ndeks Penye aan Te ba as
• KUSTOD AN BANK DANAMON Saham
Pasa Uang
Campu an Exchange T aded Fund ETF
Te p o eks
Te p o eks
• KUSTOD AN DBS NDONES A Campu an
Pasa Uang Te p o eks
• KUSTODIAN BII
Pendapatan Tetap
Campuran Pasar Uang
• KUSTOD AN BANK MEGA Saham
Terproteksi
Terproteksi
• KUSTODIAN BANK PERMATA
Campu an
Saham
Mncapital Nusantara Saham................................................................................................................1.493,51........................4,06.....................7,25 ................-12,24 Schroder Indo Equity Fund.................................................................................................................1.462,08..........................5,17..................23,25 .................23,25
Te p o eks
Campuran Ins Dana Kombinasi ...............................................................................................................................1.290,37.........................0,61...................12,49 ..................12,49 Nikko Bumn Plus.....................................................................................................................................1.467,05........................6,23..................24,23 .................24,23
Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit USD (22/03/11)........................................................................................1,0189.........................0,51....................0,85 ..........................-Batavia Proteksi Sriwijaya (28/03/11)................................................................................................1.149,07......................... 0,17....................0,06 ....................0,06 Batavia Proteksi Utama 1 (31/03/11) .................................................................................................1.049,38........................0,62....................3,84 ....................0,03 Batavia Proteksi Utama 5 (31/03/11).................................................................................................1.015,92.........................0,75....................0,87 .....................0,01 Lautandhana Proteksi Syariah 1 (31/03/11)........................................................................................1.191,92........................0,84......................3,18 ....................0,03 Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (12/04/11) (*).............................................................1.027,32.......................-0,67....................-2,17 ..................-0,02 NISProteksi Income Plus I (31/03/11)................................................................................................1.289,95........................0,85....................3,07 ....................0,03 NISProteksi Income Plus VIII (31/03/11) ...........................................................................................1.029,14.........................0,41.....................1,56 .....................0,01 NISProteksi Income Plus IX (31/03/11).............................................................................................1.007,68..............................--..........................-- ..........................--
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan Tetap Bahana Investasi Abadi........................................................................................................................1.394,52........................2,93....................8,60 .....................5,41 BNP Paribas Rupiah Plus( D/H Fortis Rupiah Plus)......................................................................1.505,16........................0,25....................4,94 ....................3,90 First State Ind. Bond Fund ...................................................................................................................2.105,52.........................4,75....................10,21 ....................5,89 GMT Dana Kencana ................................................................................................................................1.210,63........................0,82..........................-- ..........................-GMT Dana Obligasi Plus .....................................................................................................................2.049,42.........................2,75..................23,66 .................23,66 GMT Dana Pasti 2....................................................................................................................................1.382,31.........................0,79....................11,42 ....................11,42 Maestrodollar..................................................................................................................................................1,341........................0,06....................4,06 .....................1,00 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II(*)..........................................................................................1.000,00........................3,53.....................9,77 .....................9,77 Mandiri Investa Dana Syariah.............................................................................................................1.600,72.........................1,86....................10,18 .....................7,74 Mandiri Investa Dana Utama ................................................................................................................1.181,64........................2,65...................12,79 ..................10,55 Mandiri Investa Keluarga .......................................................................................................................1.127,07..........................1,63.....................8,31 .....................6,17 Manulife Obligasi Negara Indonesia II...............................................................................................1.382,18........................5,28...................10,78 ....................9,39 Manulife Obligasi Unggulan.................................................................................................................1.607,39........................4,85....................8,65 .....................7,29 Manulife Pendapatan BulananII........................................................................................................1.088,42.........................1,52....................6,90 ....................5,56 Mr Dollar (USD) ...........................................................................................................................................1,8756.......................-0,02..................-4,45 ..................-6,34 Panin Dana Utama Plus 2.....................................................................................................................1.519,08........................3,22..................10,00 ..................10,00 PNM Dana Sejahtera II...........................................................................................................................1.218,07..........................1,92.....................5,75 ....................5,75 Reksa Dana PNM Amanah Syariah...................................................................................................1.543,29........................0,52.....................8,21 ....................6,07 Schroder Dana Andalan II.....................................................................................................................1.044,14........................0,55....................3,55 ....................3,03 Schroder Dana Mantap Plus ................................................................................................................2.611,03........................5,47..................14,00 .....................11,74 Schroder Dana Mantap Plus II.............................................................................................................1.601,69..........................5,10...................12,29 ...................10,07 Schroder Dana Obligasi Ekstra ...........................................................................................................1.263,51........................0,48....................6,04 ....................3,94 Schroder USD Bond Fund (USD)............................................................................................................1,2396........................0,06....................4,40 ...................4,40
Saham Bahana Dana Prima................................................................................................................................11.714,18........................5,20.....................17,61 ....................14,13 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ) ...................................................................................13.641,43...........................5,11.................20,39 ...................15,72 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham ) .................................................................1.336,95.........................4,77.................20,90 ...................17,33 Batavia Dana Saham..........................................................................................................................38.585,16........................4,99..................16,46 ....................14,17 Batavia Dana Saham Agro ....................................................................................................................1.176,98.........................3,75....................15,71 ..................10,63 Batavia Dana Saham Optimal..............................................................................................................1.776,85.........................5,93...................20,18 ..................15,44 Batavia Dana Saham Syariah .............................................................................................................1.474,55.........................3,95....................9,09 ....................6,93 Cipta Syariah Equity ..............................................................................................................................1.349,27........................4,84...................17,05 ...................17,05 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) ..........................................................................5.965,90........................5,45...................19,02 ...................17,25 First State Indoequity Sectoral Fund ...............................................................................................4.135,59.........................4,01..................18,68 ..................14,03 First State Indoequity Value Select Fund .......................................................................................1.226,48........................3,88...................13,92 ....................9,46 GMT Dana Ekuitas.................................................................................................................................2.510,84........................6,07..................21,64 ..................21,64 Mandiri Investa Atraktif Syariah.........................................................................................................1.188,39........................3,26.....................10,11 ....................7,66 Mandiri Investa UGM ..............................................................................................................................2.192,79.........................4,14.................20,00 ...................17,33 Manulife Dana Saham ..........................................................................................................................9.087,96........................3,56....................18,13 ..................16,65 Panin Dana Maksima .........................................................................................................................52.324,25........................8,20.................68,80 .................65,46 Phinisi Dana Saham.............................................................................................................................16.237,47........................3,89....................18,15 ..................16,68 Pratama Saham .......................................................................................................................................3.918,13........................6,05...................21,20 ..................18,80 Rd Mandiri Investa Ekuitas Dinamis ..................................................................................................1.080,81..............................--..........................-- ..........................-Reksa DanaAxa Citradinamis .............................................................................................................3.516,03........................3,56...................12,82 ....................11,43 Reksa Dana CIMB-Principal Equity Aggressive ...........................................................................2.770,03.........................3,77..................12,58 ..................10,08 Reksa Dana CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah.....................................................1.360,35........................2,49...................8,84 ...................8,84 Reksa Dana Grow-2-Prosper...............................................................................................................2.095,81.........................5,81..................22,26 ...................17,44
•
Penye aan Te ba as
KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap Campuran
Exchange Traded Fund (ETF)
Terproteksi
Indeks
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
Dana Obligasi Stabil ..............................................................................................................................2.184,67..........................1,76....................11,32 .....................9,21 Danareksa Gebyar Indonesia II ..........................................................................................................1.449,10........................3,55....................6,47 ....................5,47 Net Dana Gemilang ................................................................................................................................1.126,50.........................0,74....................9,68 ...................8,68 Nikko Gebyar Indonesia Dua ...............................................................................................................1.455,76........................4,64....................11,65 ..................10,28 Nikko Indah Nusantara Dua ...............................................................................................................1.433,80...........................1,61....................15,15 ..................14,07 Nikko Tron Dua .......................................................................................................................................1.339,00.........................1,55....................9,42 ....................8,87 Panin Gebyar Indonesia II ....................................................................................................................1.481,04........................6,49....................10,12 ....................8,77 Prestasi Gebyar Indonesia II .............................................................................................................1.584,06........................4,94...................12,89 ...................10,76
Campuran
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
Rp
%
%
%
Net Dana Flexi ...........................................................................................................................................1.193,91..........................5,21.....................9,72 ....................8,72 Optima Fleksi .................................................................................................................................................0,00..................-100,00..............-100,00 ...............-101,00 Optima Seimbang (03/06/10) ................................................................................................................136,63........................0,00................-85,47 ................-86,76 Panin Dana Unggulan ..........................................................................................................................4.412,86........................6,93.................46,86 .................44,39
Terproteksi Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (31/03/11) ........................................................................1.282,84.........................-0,11....................9,43 ....................9,43 IDR Regular Dividend Plan I (31/03/11) ...........................................................................................1.288,28.........................0,14.....................6,91 .....................6,91 IDR Regular Income Plan I (04/03/11) ............................................................................................1.358,64..........................0,16.....................7,55 .....................7,55 Proteksi Mahanusa Dana Traana (25/03/11) .....................................................................................973,52......................-0,84....................-3,41 ...................-4,41 Samuel Dana Obl Terproteksi (31/03/11)..............................................................................................725,81.........................0,78..................-15,99 .................-16,83 Terproteksi Net Dana Proteksi I (31/03/11) ......................................................................................1.573,75..........................1,25...................12,96 ...................12,96 Terproteksi Net Dana Proteksi II (31/03/11)....................................................................................1.494,76...........................1,14.....................11,79 ....................11,79 Terproteksi Net Dana Proteksi III (31/03/11)...................................................................................1.394,58...........................1,15..................12,46 ..................12,46
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
N
h un
Rp
(%)
Saham
Terproteksi
n
Pasa Uang
Pendapatan Tetap BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) .........................................................................1.279,37 ................6,52..................14,00 .....................3,14 BNP Paribas Prima Asia USD.......................................................................................................................0,9818 .................-0,11..........................-- ..........................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)..............................................................................................1.516,97 ................5,98...................13,89 ....................11,66 BNP Paribas Prima USD ...............................................................................................................................0,9708 ................0,08............................- ...........................BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II)......................................................................1.249,95 ................3,66......................9,14 ....................8,06 CIMB-Principal Income Fund A .................................................................................................................1.766,23 ................3,99....................9,57 ....................8,47 Danareksa Melati Dollar (US$).....................................................................................................0,1539798062 ................0,06......................1,47 ..................-0,04 Danareksa Melati Dollar (Rp)......................................................................................................................1.335,31 ......................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap ......................................................................................................1.067,98 ................2,56..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap II....................................................................................................1.099,51 ................8,39..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (US$) ...........................................................................0,9747683436 ..................0,19..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (Rp) ...........................................................................................8.453,19 ......................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Rupiah ........................................................................................................1.298,34 ..................3,21...................10,53 ...................8,34 Danareksa Melati Premium Dollar (US$)........................................................................................1,1191785512 .................0,01....................3,05 ....................0,02 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp)..................................................................................................9.705,51 ......................--..........................-- ..........................-MRS BOND KRESNA....................................................................................................................................1.327,50 ..................1,97...................13,77 .....................9,31 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2.........................................................................................1.011,93 .................0,81..........................-- ..........................-BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus) ....................................................2.280,90 ................5,33....................19,76 ...................15,94 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) .................................................................................................1.691,00 .................5,81.................20,56 ..................15,84 Dana Ekuitas Prima ....................................................................................................................................3.354,88 ................5,95...................20,71 ..................12,98 Danareksa Mawar........................................................................................................................................6.634,62 ................5,04..................23,70 ..................21,87 Danareksa Mawar Agresif...........................................................................................................................1.048,61 ................5,85....................13,74 ....................9,88 Danareksa Mawar Fokus 10 .........................................................................................................................1.413,50 ................4,88..................26,27 .................22,48 Danareksa Mawar Komoditas 10 ...............................................................................................................1.045,19 ................4,96..........................-- ..........................-Danareksa Mawar Konsumer 10 ...............................................................................................................1.081,00 ................5,40..........................-- ..........................-First State IndoEquity Peka Fund..............................................................................................................1,241,23 ................4,02...................17,66 ..................13,04 NISP Indeks Saham Progresif ..................................................................................................................1.594,65 ................4,40....................18,10 ...................15,76 Schroder 90 Plus Equity Fund ..................................................................................................................1.337,58 ..................5,10..........................-- ......................... --
Nm
Saham
• KUSTODIAN CITIBANK
Pasar Uang
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation.....................................................................1.031,36........................5,32..........................-- ..........................-Rencana Cerdas...................................................................................................................................10.030,49........................4,83.................22,63 ...................17,86 Schroder Dana Prestasi Plus..........................................................................................................20.894,92........................4,24..................21,64 ..................18,66 Syailendra Equity Opportunity Fund ................................................................................................2.521,54........................4,98...................30,13 .................26,26 Trim Syariah Saham ...............................................................................................................................1.092,81........................6,37...................12,49 ..................12,49
Campuran Bahana Dana Infrastruktur..................................................................................................................6.365,18........................3,99...................10,45 ......................7,18 Bahana Dana Selaras ..........................................................................................................................5.499,00.........................3,79...................18,22 ...................14,73 BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa)................................................................2.422,76........................3,98..................18,60 ..................15,69 BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra )....................................................................................2.953,99.........................1,44....................6,47 ....................2,30 BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona) ...................................................................................18.538,78........................4,44.................20,82 ...................16,97 Batavia Dana Dinamis.........................................................................................................................4.860,63........................4,98...................14,07 ..................13,50 Cipta Balance............................................................................................................................................1.263,14...........................3,11....................16,10 ....................11,59 Cipta Syariah Balance...........................................................................................................................1.324,35..........................3,71..................14,45 ..................14,45 Citragold.....................................................................................................................................................1.906,01........................2,87....................11,49 .....................8,21 Dana Selaras Dinamis ..........................................................................................................................2.678,72........................3,82..................14,45 ....................11,63 First State Ind. Balanced Fund ..........................................................................................................2.018,48........................2,08.....................7,82 ....................3,59 Garuda Satu ............................................................................................................................................4.837,34..........................1,73....................3,22 ..................-0,34 Mandiri Investa Aktif ..............................................................................................................................2.781,81........................4,03...................13,35 .......................11,11 Mandiri Investa Syariah Berimbang ................................................................................................2.387,00...........................3,11......................7,91 ....................5,77 Manulife Dana Campuran II .................................................................................................................1.966,59........................4,23...................14,24 ...................12,81 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ) .......................................................................2.727,23..........................5,18...................17,85 ..................16,09 Premier Citra Optima...........................................................................................................................2.235,03.........................3,75.......................7,71 ....................3,48 Rd BNP Paribas Pro Balance.............................................................................................................1.062,60........................5,22..........................-- ..........................-Rd BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra).................................................................................1.162,13........................4,95...................14,74 ....................11,36 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi..........................................................................................2.663,86........................5,06.................20,32 .................20,32 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Growth..............................................................................2.471,33........................3,58....................11,45 ....................8,97 Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced...................................................................................1.562,45........................2,45....................9,07 ....................6,65 Reksa Dana GMT Dana Fleksi...............................................................................................................1.917,98..........................3,18...................17,87 ..................15,54 Reksa Dana Guru....................................................................................................................................1.309,48........................2,67....................4,85 ....................3,29 Reksa Dana Maestroberimbang .......................................................................................................3.595,53........................3,44...................12,66 ....................11,26 Reksa Dana OSK Nusadana Kombinasi Maxima ..........................................................................1.544,73........................3,47...................14,73 ...................13,03 Reksa Dana Panin Dana Bersama....................................................................................................4.230,63.........................7,33...................50,10 .................46,44 Reksa Dana PNM Syariah ....................................................................................................................3.178,49........................2,69....................6,40 ....................3,30 Reksa Dana Prima....................................................................................................................................983,24.........................1,06....................6,96 ....................5,90 Reksa Dana Si Dana Batavia Cpi ........................................................................................................1.343,41........................4,95...................19,58 .....................8,19 Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi...............................................................................................729,18........................3,34....................-4,17 ....................-4,17 Schroder Dana Terpadu II ..................................................................................................................2.400,93.........................2,41....................13,18 ....................10,41 Schroder Providence Fund ................................................................................................................2.508,99........................3,38...................19,40 ..................19,40 Schroder Syariah Balanced Fund ......................................................................................................1.502,02........................2,58....................10,19 ....................8,02 Semesta Dana Maxima.........................................................................................................................4.857,73........................3,80...................30,17 ..................27,59 Syailendra Balance Opportunity Fund ..............................................................................................1.585,16........................3,90..................22,99 .................22,99 Trim Kombinasi 2....................................................................................................................................1.346,67.........................3,67....................11,45 ....................11,45 Trim Syariah Berimbang.......................................................................................................................1.601,88.........................6,73...................15,23 ...................15,23
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
H 30 h
h
%
n
m hun R h
%
h h
%
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN) Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 13 April 2011
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi BPA GB T 40 395
R
BPA GB C 9 2 80
+ 6897
P
BPA GB E 7 4657
+
Seri
Y
A
A
A
10 95
%
9
Y ELD
85 8 75 7 65
B n hm
un %
M %
%
55
Ap
Ap
Ob g %
m
N g
R
H
M
& u u N g
W
A
R
%
M %
A
A
A
%
p
O O O O O
M p Ag Ag b b b
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 13 April 2011 Bond Name
Trade Date
Bank Danamon II Tahun 2010 Seri A ....................................................13-Apr-11 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri B ....................................................13-Apr-11 Obligasi VII Bank Jabar Banten Tahun 2011 Seri B ...........................13-Apr-11 Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 ................13-Apr-11 Obligasi Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 ......................13-Apr-11 Obligasi I BW Plantation Tahun 2010 ...................................................13-Apr-11 Jasa Marga I Seri JM-10 .........................................................................13-Apr-11 Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 ........................................................13-Apr-11 Jasa Marga XIV Seri JM-10 ....................................................................13-Apr-11 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 ................................13-Apr-11 Obligasi PLN10 Tahun 2009 Seri B ......................................................13-Apr-11 Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007 .....................................................13-Apr-11 Adira Dinamika Multi Finance II Thn 2006 Seri C .............................12-Apr-11 Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri A ..................................12-Apr-11 Bank BNI I Tahun 2003 ..........................................................................12-Apr-11 Bank Danamon I Tahun 2007 Seri B ....................................................12-Apr-11 Obligasi Berlian Laju Tanker III Tahun 2007 ......................................12-Apr-11 Bumi Serpong Damai II Tahun 2006 ....................................................12-Apr-11 Obligasi Bank BTPN I Tahun 2009 Seri A ...........................................12-Apr-11 Bank Victoria II Tahun 2007 ..................................................................12-Apr-11 Obligasi Duta Pertiwi V Tahun 2007 ....................................................12-Apr-11 Excelcom II Tahun 2007 .........................................................................12-Apr-11 Indofood Sukses Makmur IV Tahun 2007 ...........................................12-Apr-11 Indosat IV Tahun 2005 ...........................................................................12-Apr-11
Price Vol. (Bio) Value *) IDR ....100.050 ....100.500 .....101.600 .....107.250 .....101.000 ......95.750 ...... 81.450 ....100.000 ....100.650 ...... 101.150 ....100.000 .....103.700 .......101.134 .....102.770 ..... 99.680 ..... 101.330 ....100.360 ......103.170 .....100.670 .....101.400 ..... 99.680 ...... 101.410 ......100.710 ....100.844
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
.......10.00.......10.0050 ........3.00..........3.0150 ........3.00........ 3.0480 ........5.00.........5.3625 ......... 0.10...........0.1010 ........ 0.25.........0.2394 ........2.00..........1.6290 ....... 17.00....... 17.0000 .........1.00..........1.0065 ........2.00.........2.0230 ..... 58.00......58.0000 ........2.00.........2.0740 .........1.00............1.0113 .......37.23......38.2664 .........7.20...........7.1770 ........0.50.........0.5067 .........1.00..........1.0036 ........5.00..........5.1585 ........3.00..........3.0201 ........0.65..........0.6591 .........0.75..........0.7476 .........1.50...........1.5212 .........0.75......... 0.7553 .........1.00......... 1.0084
....8.7260 ... 8.8700 .....9.7775 ... 10.1500 ..10.6844 ....11.8874 ....8.5832 ... 0.0000 .... 9.2477 .. 10.2558 ... 0.0000 ... 0.0000 ... 0.0000 ... 11.3500 .....0.1000 ....9.2200 ..10.0300 ...8.6800 ... 0.0000 ..10.4000 ....13.1300 .... 8.9100 .....9.3100 ... 0.0000
......8.7500 ...........idAA+ ......9.0000 ...........idAA+ .... 10.2000 ............idAA..... 11.8500 ...........idAA+ .... 10.8500 ........ AA(idn) .....10.6750 ................idA ..... 0.0000 .............idAA .... 13.0000 .............idAA ......9.3500 .............idAA ....10.5000 ............idAA.... 15.0000 ...........idAA+ ..... 0.0000 .... idAA+(sy) ....14.6000 ...........idAA+ .... 13.9000 ................idA ......13.1250 .............idAA ....10.6000 ...........idAA+ .... 10.3500 ...............idA.... 15.0000 ................idA ......11.2500 .......AA-(idn) .... 12.0000 ....BBB+(idn) .... 12.8500 ...........idBBB .... 10.3500 ...........idAA+ ......10.0125 .............idAA .... 12.0000 ...........idAA+
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 13 April 2011 Bond Name
Trade Date
Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0022 ................................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 ................................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 ...............................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ................................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ...............................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ................................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 ..................................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0035 .................................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 ...............................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ...............................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 ...............................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0043 ...............................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 ...............................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 ...............................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ................................................13-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0049 ............................................................13-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0052 ............................................................13-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0053 ............................................................13-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0054 ............................................................13-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0055 ............................................................13-Apr-11 Obligasi Negara RI Seri FR0056 ............................................................13-Apr-11 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0016 ....................................................13-Apr-11 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0017 .....................................................13-Apr-11 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0018 ....................................................13-Apr-11 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 ...................................................13-Apr-11 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0022 ...................................................13-Apr-11 SBSN RI Seri IFR-0004 ............................................................................13-Apr-11 SBSN RI Seri IFR-0006 ............................................................................13-Apr-11 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ...............................13-Apr-11 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ..............................13-Apr-11 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 ...............................13-Apr-11 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ...............................13-Apr-11 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ...............................13-Apr-11 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120406 ...........................13-Apr-11 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 .............................................................13-Apr-11 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 ............................................................13-Apr-11 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 ............................................................13-Apr-11 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 .................................................12-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0038 ...............................................12-Apr-11 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0039 ...............................................12-Apr-11 SBSN RI Seri IFR-0002 ............................................................................12-Apr-11 SBSN RI Seri IFR-0005 ............................................................................12-Apr-11 SBSN RI Seri IFR-0010 .............................................................................12-Apr-11
Price
Volume
Value *)
Yield
Coupon
(Bio) IDR (Bio) IDR ....... 102.820 .......108.550 ........ 114.000 ........ 110.850 ........ 115.000 ........ 118.050 ....... 124.500 ....... 136.000 ....... 124.450 ........ 121.500 ........ 113.000 .........117.000 ........ 112.360 .......100.000 ........ 110.450 ........107.000 ........ 114.550 ....... 105.250 ....... 105.260 ........102.700 .......100.500 .......102.800 .......100.000 .......108.334 .........98.750 ........101.040 ....... 103.250 ........107.950 ........100.750 ....... 103.250 ........108.750 ....... 103.000 .......102.500 ......... 95.729 ....... 103.500 ........ 104.150 .......104.250 ..........111.360 ........123.230 ....... 125.250 .......122.800 ........107.338 ........107.226
Beli
.........1.50 ................. 1.5423 ...... 10.00 ...............10.8550 ........2.00 ................2.2800 ........67.71 ..............75.0565 ........0.50 ................ 0.5750 ...... 10.00 ................11.8050 ..... 22.00 .............. 27.3900 ........9.00 ...............12.2400 ......77.00 ..............95.8265 ....150.00 ............182.2500 ...... 15.00 ...............16.9500 ........0.50 ................0.5850 ....... 2.84 ..................3.1966 ...... 10.00 .............. 10.0000 ........5.00 ................ 5.5225 ...... 10.00 ...............10.7000 ........5.00 ................. 5.7275 ...... 10.00 ...............10.5250 ...... 10.00 ...............10.5260 ........3.00 ................. 3.0810 ........5.00 ................ 5.0250 ...... 10.00 ...............10.2800 ...... 10.00 .............. 10.0000 ........9.00 .................9.7500 .....50.00 .............. 49.3750 .....170.70 .............172.4759 ........0.50 ................. 0.5163 ........5.00 .................5.3975 ........0.05 ................0.0504 .........0.10 ..................0.1033 .........0.01 .................0.0109 ........0.50 ................. 0.5150 .........1.00 ................. 1.0250 ....100.00 .............. 95.7292 ........0.60 ................. 0.6210 ...... 10.00 ................10.4150 ......18.00 ............... 18.7650 ........2.00 .................2.2272 ...... 10.00 ...............12.3230 ....152.00 ............190.3800 ........0.50 .................0.6140 .... 147.00 ............. 157.7866 ........5.00 ..................5.3613
..........11.9003 ..........5.2820 ..........6.4663 .......... 6.4779 .......... 6.9926 ...........6.5183 ......... 0.0000 .......... 7.9684 ...........7.5236 ......... 8.4000 ..........8.7344 ......... 0.0000 ......... 8.4408 ......... 0.0000 ..........8.8076 ...........5.8718 ..........8.9064 ........... 7.5041 ..........8.9309 ...........6.7693 ...........8.3155 ..........9.0949 ......... 0.0000 ...........6.1500 ........... 6.7142 ..........5.0000 .......... 7.5500 ..........9.3400 ...........7.5286 .......... 5.7854 ...........7.4235 ...........6.9874 .......... 6.7885 ......... 4.6000 ......... 0.0000 .......... 6.2627 ...........6.5100 ......... 0.0000 ...........7.4320 ........... 8.4176 ......... 0.0000 .......... 7.4063 ...........1.0000
.......12.0000 ........11.0000 ........11.0000 ........9.5000 .......10.0000 ....... 10.7500 ........11.0000 .......12.9000 ........11.5000 ........11.0000 .......10.2500 .......10.2500 .......10.0000 ........9.5000 .......10.0000 ........9.0000 .......10.5000 ........8.2500 ........9.5000 ......... 7.3750 .........8.3750 .......13.4500 ........ 13.1500 .........13.1750 .........6.3697 .........6.3697 ........0.0000 ........0.0000 ........9.4000 ........9.5000 ........11.4500 ........ 9.3500 .........7.9500 ........0.0000 ........0.0000 ........0.0000 ........0.0000 .......12.5000 ........11.6000 ........ 11.7500 ........0.0000 ........0.0000 ........0.0000
Yield penutupan
Harga transaksi terakhir
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI Bond Name
Trade Date
Bond Name
Price
Vol. (Bio)
Value
IDR
(Bio) IDR
Yield
Bank Danamon II Tahun 2010 Seri A .................................................13-Apr-11 .... 100,050 .......10,00 ........10,0050 .......8,7260 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri B .................................................13-Apr-11 .... 100,500 ........ 3,00 ...........3,0150 ...... 8,8700 Obligasi VII Bank Jabar Banten Tahun 2011 Seri B ........................13-Apr-11 ..... 101,600 ........ 3,00 ......... 3,0480 ....... 9,7775 Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 .............13-Apr-11 ..... 107,250 ........ 5,00 ..........5,3625 ......10,1500 Obligasi Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 ...................13-Apr-11 ..... 101,000 ..........0,10 ............0,1010 .....10,6844 Obligasi I BW Plantation Tahun 2010 ................................................13-Apr-11 .......95,750 ........ 0,25 ..........0,2394 ...... 11,8874 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0022 ...........................................13-Apr-11 .... 102,820 ......... 1,50 ...........1,5423 ...... 11,9003 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 ...........................................13-Apr-11 .... 108,550 .......10,00 ........ 10,8550 ...... 5,2820 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 ..........................................13-Apr-11 ..... 114,000 ........ 2,00 ......... 2,2800 ...... 6,4663 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ...........................................13-Apr-11 ......110,850 ........ 67,71 ........75,0565 .......6,4779 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ..........................................13-Apr-11 ......115,000 ........ 0,50 ..........0,5750 .......6,9926 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ...........................................13-Apr-11 ......118,050 .......10,00 .........11,8050 ....... 6,5183 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 .............................................13-Apr-11 .....124,500 ......22,00 ........27,3900 ......0,0000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0035 ............................................13-Apr-11 .....136,000 ........ 9,00 ........ 12,2400 .......7,9684 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 ..........................................13-Apr-11 .....124,450 .......77,00 ....... 95,8265 ....... 7,5236 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ..........................................13-Apr-11 ......121,500 .... 150,00 ......182,2500 ......8,4000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 ..........................................13-Apr-11 ......113,000 .......15,00 ........ 16,9500 ...... 8,7344 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0043 ..........................................13-Apr-11 ...... 117,000 ........ 0,50 ..........0,5850 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 ..........................................13-Apr-11 ......112,360 ........2,84 ........... 3,1966 ......8,4408 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 ..........................................13-Apr-11 .... 100,000 .......10,00 ........10,0000 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ...........................................13-Apr-11 ......110,450 ........ 5,00 ..........5,5225 ...... 8,8076 Obligasi Negara RI Seri FR0049 .......................................................13-Apr-11 .....107,000 .......10,00 .........10,7000 ....... 5,8718 Obligasi Negara RI Seri FR0052 .......................................................13-Apr-11 ......114,550 ........ 5,00 ...........5,7275 ......8,9064 Obligasi Negara RI Seri FR0053 .......................................................13-Apr-11 .....105,250 .......10,00 ........ 10,5250 ........7,5041 Obligasi Negara RI Seri FR0054 .......................................................13-Apr-11 .....105,260 .......10,00 ........ 10,5260 ...... 8,9309 Obligasi Negara RI Seri FR0055 .......................................................13-Apr-11 .....102,700 ........ 3,00 ...........3,0810 ....... 6,7693 Obligasi Negara RI Seri FR0056 .......................................................13-Apr-11 .... 100,500 ........ 5,00 ..........5,0250 ....... 8,3155 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0016 ...............................................13-Apr-11 .... 102,800 .......10,00 ........10,2800 .......9,0949 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0017 ................................................13-Apr-11 .... 100,000 .......10,00 ........10,0000 ......0,0000 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0018 ...............................................13-Apr-11 .... 108,334 ........ 9,00 .......... 9,7500 ....... 6,1500 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 ..............................................13-Apr-11 ...... 98,750 ......50,00 ........49,3750 ........6,7142 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0022 ..............................................13-Apr-11 ..... 101,040 ..... 170,70 .......172,4759 ......5,0000 SBSN RI Seri IFR-0004 .......................................................................13-Apr-11 .....103,250 ........ 0,50 ...........0,5163 .......7,5500 SBSN RI Seri IFR-0006 .......................................................................13-Apr-11 ..... 107,950 ........ 5,00 .......... 5,3975 ......9,3400 Jasa Marga I Seri JM-10 ......................................................................13-Apr-11 .......81,450 ........ 2,00 ...........1,6290 ...... 8,5832 Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 .....................................................13-Apr-11 .... 100,000 ........17,00 .........17,0000 ......0,0000 Jasa Marga XIV Seri JM-10 .................................................................13-Apr-11 .... 100,650 ......... 1,00 ...........1,0065 .......9,2477 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ..........................13-Apr-11 .....100,750 ........ 0,05 ......... 0,0504 .......7,5286 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 .........................13-Apr-11 .....103,250 ..........0,10 ........... 0,1033 .......5,7854 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 ..........................13-Apr-11 .....108,750 ..........0,01 ...........0,0109 ....... 7,4235 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ..........................13-Apr-11 .... 103,000 ........ 0,50 ...........0,5150 .......6,9874 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ..........................13-Apr-11 .... 102,500 ......... 1,00 ...........1,0250 .......6,7885 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 .............................13-Apr-11 .......101,150 ........ 2,00 ..........2,0230 .....10,2558 Obligasi PLN10 Tahun 2009 Seri B ...................................................13-Apr-11 .... 100,000 ......58,00 .......58,0000 ......0,0000 Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007 ..................................................13-Apr-11 .....103,700 ........ 2,00 .......... 2,0740 ......0,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120406 ......................13-Apr-11 .......95,729 .... 100,00 ........95,7292 ......4,6000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ........................................................13-Apr-11 .... 103,500 ........ 0,60 ...........0,6210 ......0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 .......................................................13-Apr-11 ......104,150 .......10,00 ......... 10,4150 .......6,2627 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 .......................................................13-Apr-11 .... 104,250 .......18,00 .........18,7650 ....... 6,5100 Adira Dinamika Multi Finance II Thn 2006 Seri C ..........................12-Apr-11 .......101,134 ......... 1,00 ............. 1,0113 ......0,0000 Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri A ...............................12-Apr-11 ..... 102,770 .......37,23 ....... 38,2664 ......11,3500 Bank BNI I Tahun 2003 .......................................................................12-Apr-11 ......99,680 .........7,20 ............7,1770 ....... 0,1000 Bank Danamon I Tahun 2007 Seri B .................................................12-Apr-11 ......101,330 ........ 0,50 ..........0,5067 ...... 9,2200 Obligasi Berlian Laju Tanker III Tahun 2007 ...................................12-Apr-11 .... 100,360 ......... 1,00 ...........1,0036 .....10,0300 Bumi Serpong Damai II Tahun 2006 .................................................12-Apr-11 ...... 103,170 ........ 5,00 ...........5,1585 ......8,6800 Obligasi Bank BTPN I Tahun 2009 Seri A ........................................12-Apr-11 .....100,670 ........ 3,00 ...........3,0201 ......0,0000 Bank Victoria II Tahun 2007 ...............................................................12-Apr-11 ..... 101,400 ........ 0,65 ...........0,6591 .... 10,4000 Obligasi Duta Pertiwi V Tahun 2007 .................................................12-Apr-11 ......99,680 .........0,75 ...........0,7476 ...... 13,1300 Excelcom II Tahun 2007 ......................................................................12-Apr-11 .......101,410 ......... 1,50 ............1,5212 ....... 8,9100 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 ............................................12-Apr-11 .......111,360 ........ 2,00 .......... 2,2272 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0038 ..........................................12-Apr-11 .....123,230 .......10,00 .........12,3230 .......7,4320 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0039 ..........................................12-Apr-11 .....125,250 .... 152,00 ......190,3800 ........8,4176 SBSN RI Seri IFR-0002 .......................................................................12-Apr-11 .... 122,800 ........ 0,50 ...........0,6140 ......0,0000 SBSN RI Seri IFR-0005 .......................................................................12-Apr-11 ..... 107,338 .....147,00 .......157,7866 .......7,4063 SBSN RI Seri IFR-0010 ........................................................................12-Apr-11 ..... 107,226 ........ 5,00 ...........5,3613 .......1,0000
Trade Date
Coupon
M M M M
/04/
PT P uden a L e Assu ance 3/04/
2/04/ PT AXA L e ndones a
m
2/04/
.....8,7500 .............idAA+ .....9,0000 .............idAA+ ... 10,2000 .............. idAA..11,85000 .............idAA+ ... 10,8500 .......... AA(idn) ....10,6750 .................. idA ...12,0000 ........................... 11,0000 ........................... 11,0000 ............................9,5000 ..........................10,0000 ...........................10,7500 ........................... 11,0000 .......................... 12,9000 ........................... 11,5000 ........................... 11,0000 .......................... 10,2500 .......................... 10,2500 ..........................10,0000 ............................9,5000 ..........................10,0000 ............................9,0000 .......................... 10,5000 ............................8,2500 ............................9,5000 .............................7,3750 ............................8,3750 .......................... 13,4500 ............................13,1500 ............................ 13,1750 ............................6,3696 ............................6,3696 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ............... idAA ... 13,0000 ............... idAA .....9,3500 ............... idAA .....9,4000 ............................9,5000 ........................... 11,4500 ............................9,3500 ............................ 7,9500 .......................... 10,5000 .............. idAA... 15,0000 .............idAA+ .... 0,0000 ...... idAA+(sy) .... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ..........................14,6000 .............idAA+ ....13,9000 .................. idA .....13,1250 ............... idAA ... 10,6000 .............idAA+ ... 10,3500 .................idA... 15,0000 .................. idA .....11,2500 ......... AA-(idn) ...12,0000 ......BBB+(idn) ... 12,8500 .............idBBB ... 10,3500 .............idAA+ ...12,5000 ........................... 11,6000 ............................11,7500 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 .......................-
Be
Jua
Be
Jua
M M M M M
M
A anz L e ndones a
12/04/11 Jual
m m
Bond ID
Maturity
3/04/
/04/ m
m
2/04/
M
AJ Manu e ndones a
3/04/
Jual
Beli
High
2/04/
Jual
Beli
m m m m m
W W W W W
Low
Last
Yield
Coupon
Rating
.....10,0125 ............... idAA ...12,0000 .............idAA+ ....12,7500 .............idBBB ......11,1000 ............... idAA .... 12,9375 .............idAA+ ... 13,5000 .............. idAA.... 0,0000 ............................11,6250 .................. idA ...12,0000 .................. idA ... 15,0000 ..........................12,8000 .......................... 10,5000 ............................11,2500 ........................... 0,0000 .......................-
Freq.
Tot. Vol.
Tot. Val.*)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
20/0 /
9/0 /
2/04/
/04/
3/04/
2/04/
2/04/
/04/
m
PT Asu ans Mega L e W
2/04/
M m M
/04/ M M M
m
m
PT Asu ans J wa Recap a
M
m
m
(Bio) IDR
2/04/
m M
Beli
M
Value
IDR
ADMF02C ...............................................................08-Jun-11 ..............101,130 ............ 101,130 ............101,130 ...............1 ..................... 1,00 ..........................1,0113 APEX02A ...............................................................19-Jun-12 ............102,770 ...........102,770 ..........102,770 ............. 3 ............... 250,00 ..................256,9250 BBNI01XXBFTW ...................................................... 10-Jul-11 ...........103,480 ........... 99,680 ...........99,680 ............. 3 ...................19,00 .....................19,3658 BDMN01B ...............................................................19-Apr-12 ............ 101,330 ...........101,330 ...........101,330 ............. 2 .................... 3,00 .......................3,0399 BDMN02A .............................................................09-Des-13 ...........100,200 ........... 99,900 .........100,050 ..............7 ..................70,00 ....................70,0400 BDMN02B ............................................................ 09-Des-15 ...........100,500 ..........100,500 .........100,500 ...............1 .................... 3,00 ....................... 3,0150 BJBR07B ..............................................................09-Feb-16 ............101,600 ...........101,600 .......... 101,600 ...............1 .................... 3,00 ......................3,0480 BLTA03 ...................................................................05-Jul-12 ...........100,360 ..........100,360 ......... 100,360 ............. 2 .................... 5,00 .......................5,0180 BMRI01 .....................................................................11-Des-16 ............ 107,750 ..........104,500 ..........107,250 ............. 8 ................. 46,00 ....................48,7660 BNGA02SB ..........................................................23-Des-20 ............101,000 ...........101,000 .......... 101,000 ...............1 ..................... 0,10 ........................ 0,1010 BSDE02 ..................................................................20-Okt-11 .............103,170 ............103,170 ...........103,170 ............. 3 ..................20,00 ....................20,6340 BTPN01A ............................................................... 07-Okt-12 ........... 100,670 .......... 100,670 ..........100,670 ...............1 .................... 3,00 ........................3,0201 BVIC02A ................................................................ 21-Mar-12 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ...............1 ..................20,00 ................... 20,0000 BVIC02A ................................................................ 21-Mar-12 ............101,400 ...........101,400 ..........101,400 ............. 2 ....................4,00 ......................4,0560 BWPT01 ..................................................................16-Nop-15 .............95,750 ............95,750 ........... 95,750 ............. 2 .....................0,75 .........................0,7181 DUTI05 ..................................................................... 11-Jul-12 ............ 99,680 ........... 99,680 ...........99,680 ............. 2 .................... 5,00 ......................4,9840 EXCL02 ..................................................................26-Apr-12 ............. 101,410 ............101,140 ........... 101,410 ............. 3 .................... 9,00 ......................... 9,1175 FR0022 ...................................................................15-Sep-11 ........... 102,950 ..........102,550 ......... 102,820 ..............7 ..................79,00 .................. R R O R O R R R M R N R R M R R R R A R A R R R R R R R R R M R A R R
M
11/04/11 Jual
m
M
2/04/ mm mm mm
Beli
Vol. (Bio)
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 13 April 2011
M
m m m m m m m
Terendah
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
m
/04/
Price
PT Asu ans Taka u Ke ua ga
Sun L e F nanc a ndones a
m
2/04/
Tertinggi
M
PT MAA L e Assu ance
/04/
m M
Harga
Total volume terakhir
Indofood Sukses Makmur IV Tahun 2007 ........................................12-Apr-11 ......100,710 .........0,75 ...........0,7553 ....... 9,3100 Indosat IV Tahun 2005 ........................................................................12-Apr-11 ....100,844 ......... 1,00 .......... 1,0084 ......0,0000 Obligasi I Jakarta Propertindo Tahun 2007 ....................................12-Apr-11 .... 100,300 ........ 4,50 ...........4,5135 .....12,4700 Obligasi Subordinasi II Bank NISP Th. 2008 ...................................12-Apr-11 .... 104,000 ......... 1,00 .......... 1,0400 ......0,0000 Perum Pegadaian X Tahun 2003 Seri A ...........................................12-Apr-11 .... 108,330 ........ 2,00 ...........2,1666 ......2,6800 PTPN 3, II Tahun 2004 Seri C ............................................................12-Apr-11 ......103,130 ........ 0,50 ...........0,5157 ...... 0,9500 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110929 .......................12-Apr-11 ........97,619 .........7,00 ..........6,8333 ......0,0000 WOM Finance IV Thn 2007 Seri B .....................................................12-Apr-11 ......101,430 ......... 1,00 ............1,0143 ......0,2000 WOM Finance IV Thn 2007 Seri C .....................................................12-Apr-11 ......102,140 .........0,75 ............0,7661 ......8,4000 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0032 ...........................................11-Apr-11 ......142,150 .......12,85 .........18,2762 ......0,0000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 ............................................11-Apr-11 .....136,000 ........ 6,42 ............8,7421 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0050 ........................................................11-Apr-11 ......110,500 ...........1,16 ............1,2818 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0051 .........................................................11-Apr-11 ......113,500 .........3,90 ..........4,4322 ......0,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110623 ...................... 08-Apr-11 ...... 99,062 ........ 0,85 ......... 0,8490 ......0,0000
Rating
M
2/04/
M
Volume transaksi terakhir
Daftar seluruh transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 13 April 2011
Ha ga pe un
Commonwea h L e
Transaksi terakhir
Sumber: HIMDASUN
INSURANCE LINKED
M M
Harga penutupan
Jual
ZC3........................................ 0 ..................... 11/20/2012 .............. 88.872............89.005 .............88.938 ............................7.588 .................................64.50 ............................29-Feb-08 ........................... 105 ...................................140 ........................... 64.50 .............. 64.50 ZC5........................................ 0 ......................2/20/2013 ...............88.861.............89.014 .............88.938 ........................... 6.525 ....................................0.00 ............................29-Feb-08 ................................ - ........................................- .............................. 0.00 .................0.00 FR16 ............................... 13.45 ........................8/15/2011 ............ 102.805..........102.840 ............102.823 ...........................4.830 ..................................93.94 .............................31-Oct-08 ................................ 5 ..................................... 10 ............................ 93.94 ............... 93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 ............. 105.754.......... 105.830 ............ 105.792 ............................ 5.160 ..................................94.97 ........................... 26-Nov-08 ................................8 ...................................... 8 ............................ 94.97 .............. 94.00 FR18 .............................. 13.175 ....................... 7/15/2012 ..............109.081...........109.207 .............109.144 ...........................5.500 ................................104.90 ..............................2-Sep-08 ................................ 9 ...................................... 9 .......................... 104.90 ............. 104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 ...............116.341.............116.561 ..............116.451 ........................... 6.030 .................................115.05 ...............................1-Sep-09 ...............................10 .................................... 20 ............................115.05 .............. 115.00 FR20 ............................14.275 ..................... 12/15/2013 ............... 119.501............. 119.771 .............119.636 .............................6.170 .................................119.80 ................................7-Apr-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 119.80 ............... 119.75 FR22 .................................... 12 ........................9/15/2011 .............102.837.......... 102.879 ........... 102.858 ........................... 4.936 ................................106.35 .............................. 19-Apr-10 ................................ 3....................................... 6 .......................... 106.35 ............. 106.00 FR23 ..................................... 11 ..................... 12/15/2012 .............108.277..........108.442 ........... 108.359 ........................... 5.665 ............................... 108.50 .............................. 19-Apr-10 ................................ 7 ..................................... 14 ...........................108.50 .............108.45 FR25 ....................................10 ...................... 10/15/2011 .............102.445.......... 102.495 ............102.470 ........................... 4.938 .................................104.10 ..............................21-Jun-10 ................................ 2 ...................................... 4 ........................... 104.10 .............104.00 FR26 ..................................... 11 ..................... 10/15/2014 ...............114.144............114.475 .............114.309 ............................6.374 ................................. 93.60 ............................. 11-Mar-09 ................................ 3 ...................................... 6 ............................93.60 ............... 93.57 FR27 ...............................9 1/2 ...................... 6/15/2015 .............. 110.720............110.970 ............ 110.845 ...........................6.484 ................................104.45 ...............................3-Mar-10 ................................4 ...................................... 9 .......................... 104.45 .............104.40 FR28 ....................................10 ....................... 7/15/2017 ................116.173............116.673 .............116.423 ............................6.734 ................................106.25 ...............................5-Mar-10 ...............................10 .................................... 20 .......................... 106.25 ............. 106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 ..............118.060........... 118.460 .............118.260 ............................6.474 .................................110.28 .................................7-Jan-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 110.28 ............... 110.20 FR31 ...................................... 11 ..................... 11/15/2020 .............123.504.......... 124.004 ............ 123.754 .............................7.481 .................................112.85 ................................ 6-Apr-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 112.85 ............... 112.80 FR32 .................................... 15 ....................... 7/15/2018 ............. 143.722.......... 144.222 ............ 143.972 ............................. 7.124 ................................ 135.25 ............................. 25-Mar-10 ................................ 5 ..................................... 10 ...........................135.25 .............. 135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 .................111.971.............112.163 .............112.067 .............................5.751 ...................................111.78 ................................ 9-Jun-10 ................................ 9 .................................... 20 .............................. 111.78 ................. 111.75 FR34 ................................ 12.8 .......................6/15/2021 .............136.665.............137.165 .............136.915 ............................7.534 ................................ 126.25 ................................ 8-Apr-10 ............................. 50 ...................................100 ...........................126.25 .............. 126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 ............. 137.445........... 137.945 ............ 137.695 ............................ 7.783 ................................. 90.50 ...............................3-Mar-09 ..............................20 .................................... 80 ............................90.50 ............... 90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 .............125.638............126.138 ........... 125.888 ............................ 7.323 ................................103.80 ............................ 27-May-09 ...............................10 .................................... 20 .......................... 103.80 ...............103.75 FR37..................................... 12 ......................9/15/2026 .............130.636............. 131.136 ........... 130.886 ...........................8.390 ................................. 114.70 .............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 .............................114.70 ...............114.70 FR38 ............................... 11.60 ...................... 8/15/2018 .............. 124.981........... 125.481 ............. 125.231 .............................. 7.121 .................................115.00 ............................... 12-Jan-10 ..............................20 .................................... 20 ........................... 115.00 ............... 115.00 FR39 ..............................11 3/4 ......................8/15/2023 ..............127.626............128.126 .............127.876 ............................ 8.126 ................................. 95.00 ...............................4-Sep-08 ................................ 2 ...................................... 4 ............................95.00 ................94.90 FR40 ..................................... 11 ......................9/15/2025 ...............121.681.............121.931 ............ 121.806 ........................... 8.366 ................................103.45 ............................23-Oct-09 ..............................20 .................................... 40 .......................... 103.45 ............. 103.40 FR42 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2027 ............... 113.914............ 114.414 ..............114.164 ............................ 8.612 ................................103.65 .............................. 12-Apr-10 ...............................10 ..................................... 10 .......................... 103.65 ............. 103.65 FR43 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2022 ................ 117.127............ 117.627 ..............117.377 ........................... 7.888 ................................ 107.05 ................................7-Apr-10 ...............................15 .................................... 30 ...........................107.05 ..............107.00 FR44 ....................................10 ......................9/15/2024 ................113.721.............114.221 .............. 113.971 ........................... 8.256 ................................100.05 ...............................9-Mar-10 ...............................15 .................................... 50 .......................... 100.05 ............... 99.75 FR45 .............................. 9 3/4 ......................5/15/2037 ............. 103.957.......... 104.457 ........... 104.207 .............................9.316 ..................................97.50 .............................. 13-Apr-10 ...............................10 .....................................35 ...........................107.50 ............... 97.50 FR46 ...............................9 1/2 ...................... 7/15/2023 .............109.825............110.325 .............110.075 ............................ 8.180 .................................82.00 .............................24-Jul-08 ...............................10 .................................... 20 ........................... 82.00 ................81.50 FR47 ....................................10 ..................... 2/15/2028 ..............110.083........... 110.583 .............110.333 ...........................8.809 ................................ 103.95 ..............................21-Jun-10 ................................4 ...................................... 8 ...........................103.95 ..............103.92 FR48 ..................................... 9 .......................9/15/2018 .............109.980........... 110.480 .............110.230 ............................. 7.194 .................................101.00 ................................7-Apr-10 ................................. 1 ...................................... 3 ........................... 101.00 ............. 100.90 FR49 ..................................... 9 .......................9/15/2013 .............106.282........... 106.512 ............106.397 ............................ 6.108 .................................95.80 .............................18-Jun-09 ...............................10 .................................... 20 ............................95.80 ............... 95.75 FR50 ............................. 10 1/2 ...................... 7/15/2038 .............. 110.782..............111.182 .............110.982 ............................9.375 ..................................97.05 ............................. 22-Feb-10 ............................. 50 ...................................100 ............................ 97.05 ............... 97.00 FR51 ................................11 1/4 ...................... 5/15/2014 ...............113.676............ 113.975 .............113.825 ........................... 6.246 ................................. 94.50 ............................26-Feb-09 ................................8 ......................................12 ............................94.50 ............... 93.70 FR52 ............................. 10 1/2 ..................... 8/15/2030 .............. 114.227............114.477 .............114.352 ........................... 8.926 ................................102.50 .............................. 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ......................... 104.80 ............ 102.45 FR53 ...............................8 1/4 ....................... 7/15/2021 ............ 104.560.......... 105.060 ............ 104.810 ............................7.565 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR54 ...............................9 1/2 ....................... 7/15/2031 .............105.293...........105.793 ........... 105.543 ........................... 8.902 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR55 .............................. 7 3/8 .......................9/15/2016 ............. 103.754........... 104.154 ............103.954 ........................... 6.496 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 .............100.595.......... 100.895 ............ 100.745 ........................... 8.287 ................................106.85 ............................... 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 ......................... 106.85 ............. 106.75 VR17 ........................................- .......................6/25/2011 ...............99.976.......... 100.493 ............100.235 ........................... 6.355 ................................. 99.87 .............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 .............................99.87 .............. 99.87 VR18 ........................................- .................... 10/25/2012 .............. 99.893........... 100.451 ............. 100.172 ........................... 6.359 ................................. 99.00 ............................22-Aug-07 ..............................30..................................... 30 .............................99.00 .............. 99.00 VR19 ........................................- .................... 12/25/2014 ............... 99.775............99.906 ..............99.841 ...........................6.380 ................................. 99.80 ............................ 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .............................99.80 ............. 99.80 VR20.......................................- ..................... 4/25/2015 .............. 99.887............99.982 ............. 99.935 ............................6.374 ..................................99.33 .............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ............................. 99.33 .............. 99.27 VR21 ........................................- ..................... 11/25/2015 .............100.289........... 100.419 ........... 100.354 ........................... 6.347 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR22 .......................................- ......................3/25/2016 ............ 100.088...........100.370 ............100.229 ........................... 6.355 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 10/25/2016 ..............100.051.......... 100.366 ........... 100.209 ........................... 6.356 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR24 .......................................- ......................2/25/2017 .............100.369.......... 100.589 ............100.479 ........................... 6.339 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR25 .......................................- ......................9/25/2017 ..............100.767.......... 100.983 ............100.875 ............................ 6.314 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR26 .......................................- .......................1/25/2018 .............100.289........... 100.419 ........... 100.354 ........................... 6.347 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR27 .......................................- ...................... 7/25/2018 ...............99.789............. 99.919 .............99.854 ............................6.379 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR28 .......................................- ..................... 8/25/2018 .............. 99.289.............99.419 ............. 99.354 ............................. 6.411 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR29 .......................................- ......................8/25/2019 .............. 99.289.............99.419 ............. 99.354 ............................. 6.411 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 12/25/2019 .............. 99.289.............99.419 ............. 99.354 ............................. 6.411 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR31 ........................................- ..................... 7/25/2020 .............. 99.696............99.887 ..............99.792 ........................... 6.383 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... -
% A
6
Jatuh Tempo
0 2755
%
10 5
Kupon
2/04/
/04/
Jua
Be
Be
m m m
M
m m
Has nves as %
2/04/
Equ ty L e ndones a
K
m
PT AJ Sequ s L e
2/04/
/04/
Jua
Jua
Be
30 Ha e akh
Tahun e akh
/04/
M
m
m
PT Asu ans J wa John Hancock
M m
2/04/
PT BN L e nsu ance
3/04/
Jua
Be
2/04/
Jua
Be
/04/
m
m
PT AXA F nanc a ndones a PT Av s Assu ance
2/04/
/04/
PT A J Cen a As a Raya
M m m m
m
Ma
L n Ma
2/04/
m m M
m m m
m
PT AJ Bum As h Jaya
m
12/04/11
Jual
PT Asu ans C GNA
Jual
2/04/
PT Asu ans J wa S na mas m
W m m m m m m
PT G ea Eas e n L e ndones a
2/04/
2/04/
/04/
A A F NANC AL d/h A G L FE
m
3/04/
2/04/
/04/
2/04/
/04/
2/04/
/04/
/04/
08/04/
m
m
m
2/04/
M
Gene a
M m m
/04/
m
ndones a
M
M
M
M
M
M
m
m
/04/
2/04/
PT ACE L e Assu ance
m
/04/
mm
PT Pan n L e
08/04/
m m m
C MB Sun L e
M M
2/04/
m M
.
Be
W
m
m m
Jua
M
m
m
m
M
/04/
Be
08/04/
/04/
11/04/11
Beli
/04/
m
M
2/04/
Jua
W
/04/
M
M
JS L NK J WASRAYA
m m m m m m
2/04/
M
M m
Ln Pu
Beli
/04/
/04/
m m
AXA Mandiri Financial Services
2/04/
m
/04/
m
f8 Yen(100)/Rp
14.102,46 22,48
8/ 4
12.552,87 14,97
10.141,24
14.113,04 11/ 4
12/ 4
13/ 4
7/ 4
8/ 4
12/ 4
13/ 4
69,91
7/ 4
8/ 4
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.452,90
1.115,35 0,37
12.378,28 11/ 4
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.334,96
7/ 4
Komoditas
Kamis, 14 April 2011
1.113,29 11/ 4
12/ 4
13/ 4
7/ 4
8/ 4
14,50 1.458,50
11/ 4
12/ 4
13/ 4
7/ 4
8/ 4
11/ 4
12/ 4
13/ 4
Permintaan ban susut, harga karet melemah Toyota hentikan sementara produksi mobil di Eropa OLEH ANGGI OKTARINDA Bisnis Indonesia
karet Indonesia ke Jepang. Pemerintah Jepang (juta ton) diketahui merevisi toTahun Produksi Kenaikan (%) Konsumsi Kenaikan (%) tal penilaian ekonomi untuk pertama kali 2008 9,942 9,550 dalam 6 bulan setelah gempa bumi dan tsu2009* 9,990 0,5 9,012 -5,6 nami yang menewas2010* 10,396 4,1 9,612 6,7 kan lebih dari 12.000 orang dan menim2011* 10,633 2,3 10,199 6,1 bulkan krisis nuklir. Rata-rata 2,3 2,4 Kantor Pemerintahan (%/tahun) Jepang mengemukaKet: * proyeksi Sumber: Komite Karet Nasional kan meskipun ekonomi Jepang meningPergerakan harga karet kat, masih menunjukkan pelemahan. (US$ cent/kg) 634 Berdasarkan infor15/2/11 masi yang diterima 600 Bisnis dari Gapkindo, 550 industri karet di Jepang ikut terkena kerusakan akibat gempa bumi dan tsuna500 mi, meski tergolong Sumber: Sumb er: ringan dan tidak meBloomberg g nelan korban jiwa pe450 kerja. 420 Fasilitas industri 14/3/11 karet masih terhenti 15 Des 14 Jan 2011 14 Feb 15 Mar 15 Apr selama inspeksi berBISNIS/T. PURNAMA jalan. Selain itu, kekhawatiran pemadaman dan keterbatasan listrik men- di Thailand berkurang pada Mei. Laurent Gbagbo beberapa hari lalu Thailand dan Indonesia adalah menandai akhir dari konflik Pantai jadi perhatian utama. Gading yang diawali oleh kekalahDi Sendai, Jepang, kota terdekat dua produsen utama karet dunia. “Kalau hujan berkurang, fre- annya dalam pemilu presiden 28 dengan pusat gempa, pabrik ban Toyo Tire & Rubber Co tidak dapat kuensi penyadapan getah karet November 2010. “Hidup normal harus dipulihberoperasi jika pembangkit tenaga naik. Dengan demikian produksi kan di Pantai Gading sebelum listrik belum beroperasi. Selain juga naik.” Mengacu data Rubber Research memulai ekspor kakao,” kata itu, di wilayah Selatan tetapi masih dalam zona gempa, sejumlah Institute of Thailand, harga fisik Spencer Patton, kepala departemen fasilitas penting Yokohama Rubber karet Thailand tidak berubah pada investasi Steel Vine Investments Co. Ltd. Ibaraki rusak dan ditutup. level 184,8 baht atau US$6,15 per kg. LLC yang berbasis di Chicago, Harga terkoreksi seiring kemarin. Suharto menjelaskan saat ini Harga kakao untuk pengiriman harga karet dunia mengalami berkurangnya pasokan setelah fuluktuasi. Harga turun karena banjir yang terjadi baru-baru ini di Juli naik US$28 (0,9%) menjadi pelemahan yen dan harga minyak. bagian selatan Thailand. Selain US$ 3.056 per metrik ton pukul Sebelumnya harga naik dipicu menewaskan 61 orang, banjir di 10 11:57 di ICE Futures AS di New oleh spekulasi kenaikan perminta- provinsi bagian selatan Thailand York, setelah menyentuh US$3.086, an seiring pertumbuhan ekonomi. menyebabkan rusaknya 50.000 rai tertinggi sejak 4 April 2011. Di London, kakao untuk pengiDia menilai ada kecenderungan atau 19.641 acre tanaman karet. riman Juli naik 27 pound sterling faktor fundamental pembentuk (1,4%) menjadi 1.937 poundsterharga karet akan pulih. Faktor fun- Kakao terdongkrak damental itu adalah penawaran Dalam perkembangan lain, ling (US$3.149) per ton di Liffe (supply) dan permintaan (demand). harga kakao terdongkrak ke level NYSE. Harga gula mentah berjangka “Supply akan tergantung cuaca tertinggi dalam sepekan yang dipiLa Nina. Saat ini musim gugur cu oleh kekhawatiran penundaan untuk pengiriman Juli turun 0,47 daun memang belum selesai. ekspor dari Pantai Gading, produ- sen (1,9%) menjadi 24,37 sen per Tetapi dalam waktu dekat hujan sen terbesar di dunia. Bersamaan pound di New York. Adapun, kopi arabika berjangka akan berkurang. Di sisi lain, per- itu harga gula dan kopi jatuh. mintaan global diperkirakan kuat, Penundaan itu diperkirakan ter- untuk pengiriman Juli turun 0,3% meski sangat bergantung pada per- jadi karena sisa-sisa konflik dari menjadi US$2,769 pound di ICE tumbuhan ekonomi,” tuturnya. perang saudara berdampak pada Futures. Di London, gula rafinasi Dia mengemukakan hujan di kekacauan sistem di pelabuhan turun dan kopi robusta ditutup tidak berubah. (23) (anggi.oktarinda@ Indonesia diperkirakan mulai dan bank. berkurang pada April, sementara Penangkapan mantan Presiden bisnis.co.id)
Produksi dan konsumsi karet alam dunia
JAKARTA: Harga karet melemah setelah keluarnya pernyataan Toyota Motor Corporation bahwa produksi mobil di Eropa akan terhenti sementara. Pernyataan resmi produsen mobil terbesar di dunia itu langsung memicu spekulasi permintaan terhadap ban akan menyusut drastis. Harga kontrak karet untuk pengiriman September turun 4,6% menjadi 438,2 yen per kg, setara dengan US$5.210 per metrik ton yang merupakan level harga terendah sejak 4 April 2011. Kemarin, harga kontrak itu melemah 3,4%. Harga menetap di level 450,4 yen pada Tokyo Commodity Exchange. Produksi pada lima pabrik Toyota di Eropa akan terhenti untuk beberapa hari pada akhir April dan awal Mei karena kekurangan pasokan suku cadang kendaraan dari Jepang. Perusahaan juga memberitahu diler di AS bahwa gangguan perakitan yang dipicu oleh gempa dapat menipiskan persediaan kendaraan sampai dengan kuartal III tahun ini. Kazuhiko Saito, analis pada perusahaan broker komoditas Fujitomi Co. di Tokyo, mengatakan industri mobil belum pulih dari kerusakan yang diakibatkan gempa waktu lalu. “Kekhawatiran terhadap permintaan telah menahan harga karet,” katanya, seperti dikutip Bloomberg, kemarin. Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Suharto Honggokusumo mengakui kemungkinan penurunan permintaan karet dari Jepang menyusul kerusakan pascagempa bumi dan tsunami. Hanya saja dia belum dapat mengemukakan tingkat penurunan tersebut. “Kami belum tahu persis berapa pengurangan permintaan karet dari Jepang. Namun, penurunan ini bersifat sementara. Permintaan akan kembali naik seiring pemulihan Jepang pascagempa,” katanya optimistis. Kementerian Perdagangan belum bersedia memberikan tanggapan ketika dikonfirmasi mengenai ancaman penurunan ekspor
KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 13 April 2011 (beli/jual): Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Bln
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Apr11 ..................3.385,00.............-35,00............................ - ..........................-..............130 ......3.420,00 Mei11....................3.370,00.............-27,00............................ - .......... 3.518,00.......... 1.398 .......3.397,00 Jun11 ..................3.348,00............ -25,00............3.290,00 ..........................-........13.246 .......3.373,00 Jul11.....................3.327,00............-45,00............3.290,00 ......... 3.490,00........... 7.152 ...... 3.372,00 Ags11 ................... 3.316,00............-43,00............................ - ...........3.415,00.......... 1.900 ...... 3.359,00
SINGAPURA
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Mei11..........................599,70.................. -5,30 ............599,50 ...........600,00 ...................1 ......... 605,00 Jun11 .........................591,50.................. -11,20 ........... 586,00 ........... 592,50 .................. - ..........602,70 Jul11..........................585,00................. -10,70 ........... 545,00 ...........588,00 .................. - .......... 595,70 Ags11 ........................578,00..................-11,80 ............530,00 ...........580,00 .................. - ......... 589,80
Mei11 .................4,098 ............-0,010 .......... 4,086 ...........4,098 .........121.673 ..............4,108 Jun11 ..................4,168 .......... -0,008 ............4,130 ............ 4,210 ..........54.104 .............. 4,176 Jul11 .................. 4,253 ...........-0,007 .......... 4,200 ...........4,343 ........ 46.264 .............4,260 Ags11 .................4,304 .......... -0,005 ............4,271 ...........4,620 ........... 14.149 ............ 4,309 Apr11 ............ 1.452,90 Mei11 ............. 1.453,10 Jun11 ............ 1.453,60 Ags11 ............1.454,80
...........-14,50 ..... 1.450,20 ...... 1.455,00 ...............345 ........ 1.467,40 ...........-14,50 ...... 1.441,00 ...... 1.456,50 ...............825 ........ 1.467,60 ...........-14,50 ..... 1.454,00 ......1.454,00 ........ 172.709 .........1.468,10 ...........-14,50 ..... 1.450,20 ...... 1.460,50 ........... 8.275 ........1.469,30
Sumber: Bloomberg
Sumber: Bloomberg
Bln
Ttp
ASIA
Prb
Ttg
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Trd
Vol.
BBJ Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 13 April 2011
Kontrak Berjangka Harian di BBJ Bulan
Harga Penyelesaian
OLE ...........................APR 11 ....................... 8130 OLE ...........................MAY 11 ......................8080 OLE10 .......................APR 11 ....................... 8130 OLE10 .......................MAY 11 ......................8080 KIE ......................................... - ......................8655 GOL ...........................APR 11 ................ 405200 GOL250 ...................APR 11 ................ 405200 KGE ....................................... - .................405704
Bulan
Volume
Spot .............25.893,35 .......... +416,45........................-............................-......................-........25.476,90 Apr11 ...........26.563,00 .......... +106,00....26.540,00........ 26.566,00............ 2.707........26.457,00 Mei11..............27.210,00 ................-9,00...... 27.180,00............27.181,00.............7.784......... 27.219,00 Jun11 ............ 27.672,00 ................-2,00.....27.632,00..........27.679,00................370.........27.674,00
Pntp Sbl
Bulan
Jagung (US$c/bushel): Mei11.................... 752,50 ...........-23,50 .............757,50 .............. 757,50 ..............216.168 ........776,00 Jul11...................... 757,50 ............-23,75 .............757,00 .............. 757,00 ..............177.453 ......... 781,25 Sep11 ...................696,50 ...........-22,00 ............675,00 ............. 696,00 ..............26.822 .........718,50 Des11 ...................636,50 ........... -20,75 ............635,25 ..............635,25 .................61.321 .........657,25
Kedelai (US$c/bushel): Mei11...................1.329,75 ........... -38,75 ......... 1.330,00 ...........1.330,00 .............140.362 .....1.368,50 Jul11....................1.341,00 ........... -38,75 .........1.340,00 ............1.341,00 ...............97.202 .......1.379,75 Ags11 .................1.343,25 .......... -38,00 ..........1.324,25 ..............1.417,75 .................4.320 .......1.381,25 Sep11 .................1.344,25 ........... -37,50 .........1.344,00 ...........1.344,00 .................3.534 .......1.381,75
Bungkil Kedelai (US$/ton): Mei11....................342.40 ..............-7.30 ............342.20 ............. 342.20 ..............48.838 ........ 349.70 Jul11......................347.40 ..............-7.50 ............ 347.50 ................ 351.10 ..............35.544 ........354.90 Ags11 ................... 349.50 ..............-7.40 ............349.50 ..............378.50 ..................4.160 ........356.90 Sep11 ...................350.40 ................-7.10 ............350.50 ..............378.50 ................... 1.621 ........ 357.50
Sumber: Bloomberg
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 12 April 2011 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Mei11...................1.938,00 ............ +24,00....... 1.936,00 .........1.940,00 ............. 4.463........... 1.914,00 Jul11.....................1.937,00 .............+27,00....... 1.935,00 .........1.938,00 ..............6.036........... 1.910,00 Sep11 ..................1.948,00 ............ +26,00.......1.945,00 .........1.949,00 .................1.133.......... 1.922,00 Des11 .................. 1.963,00 ............+28,00.......1.960,00 .........1.964,00 ...............1.328...........1.935,00
Gula Putih (US$/ton): Mei11..................... 698,30 ................-4,90...........698,10 ...........698,40 ..............6.595.............703,20 Ags11 ......................649,10 .................-7,90...........649,10 ...........649,40 ..............3.582............. 657,00 Okt11........................637,10 ...............-10,20..........636,30 ............637,50 .................340.............647,30 Des11 .................... 632,40 ..................-9,10............ 631,10 ........... 633,00 ....................30..............641,50
Sumber: Bloomberg
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Karet (yen/kg) : Apr11................. 466,00...........-13,00 ............466,00 .............484,10...................37 .............. 479,00 Mei11..................463,00............-17,00 ............462,50 ............470,00....................91 ..............480,00 Jun11 ................ 466,00...........-12,60 ............464,60 .............471,00.................196 ..............478,60 Emas (yen/kg):
Apr11.............. 3.938,00...........+11,00 ......... 3.935,00 ........ 3.945,00................257 ........... 3.927,00 Jun11 .............3.940,00..........+12,00 .........3.936,00 ........ 3.945,00.................165 ...........3.928,00 Ags11 ...............3.941,00...........+11,00 .........3.936,00 ........ 3.945,00.................. 211 ...........3.930,00
Alumunium (US$/metric ton): Apr11 ..................2.631,50 ..............-28,75 Mei11....................2.641,75 ..............-28,75 Jun11 ...................2.651,75 ..............-28,75 Jul11...................2.663,00 .............-28,50 Ags11 .................. 2.671,25 .............-28,50
Sumber: Bloomberg
Bln
Alumunium Alloy (US$/metric ton):
Ttp
Prb
Jul11.................... 2.471,25 ..............-76,25 Ags11 .................2.478,50 ..............-76,00
Apr11 .................2.403,00 ..............-26,25 Mei11..................2.398,00 ..............-26,25 Jun11 .................2.393,00 ..............-26,25 Jul11.................. 2.388,00 ..............-26,25 Ags11 ................ 2.386,50 ..............-26,25
Nikel (US$/metric ton):
Seng (US$/metric ton):
Ttp
Prb
Timah (US$/metric ton):
Apr11 ..............26.690,00 ......... -1.015,00 Mei11............... 26.692,00 ...........-1.011,00 Jun11 .............. 26.699,00 ........-1.009,00
Timah Hitam (US$/metric ton):
Apr11 .................2.449,00 ...............-76,75 Mei11................. 2.456,50 ..............-76,25 Jun11 .................2.463,50 ..............-76,25
Bln
Jun11 ..................2.729,00 .............-131,00 Jul11................... 2.725,00 ............-130,00 Ags11 ...................2.719,00 ............-129,50
Apr11 ................. 2.783,00 ............-143,00 Mei11...................2.743,00 .............-137,00
Apr11 ..............32.505,00 ...........-764,00 Mei11................ 32.515,00 ...........-763,00 Jun11 .............. 32.536,00 ...........-756,00 Jul11................ 32.555,00 ...........-750,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO • Astra Agro Lestari 13 April 2011 Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga
Lokasi penyerahan
Tanggal penyerahan
Paket Riau TPP.........................Inhu ...................................... FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. Withdrawn ...8.285,00..................Loco Pabrik. Penjual...................28 Apr 2011
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
Total Paket Riau .......................................................................... 1.000
Paket Timur
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 12 April 2011.
Bulan
Paket Medan Belawan.................Medan ................................. FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. Withdrawn ...8.450,00..................FOB Belawan.................................20 Apr 2011 Total Paket Medan ...................................................................... 1.000
ICDX
LONDON
Ttp
TSBJFX .................... DEC 11 ................................-
Gandum (US$c/bushel): Mei11.....................759,50 ........... -38,75 ............745,00 ..............745,00 ...............75.875 ........798,25 Jul11......................792,25 ...........-39,50 ............789,00 ...............797,75 ...............49.963 ..........831,75 Sep11 ...................830,50 ...........-36,50 ............807,00 ............. 835,00 ................10.624 ........867,00 Des11 ...................860,50 ...........-32,50 ............856,25 ..............889,75 ............... 13.887 ........893,00
Bln
Prb
Volume
Sumber: BBJ
Sumber: Bloomberg
Ttp
Apr11 .................9.606,50 ...........-233,00 Mei11................... 9.613,50 ............-231,25 Jun11 .................9.620,25 ........... -230,75 Jul11...................9.628,25 ...........-230,25 Ags11 ................. 9.635,25 ...........-229,25
Penjual
Transaksi PALN Produk
Bln
Tembaga (US$/metric ton):
Sumber: Antam
HKJ50 .....................APR 11 .........................1314 HKJ5U .....................APR 11 ............................95 KRJ35 ......................JUN 11 ......................... 752 KRJ5U .....................JUN 11 ........................... 60 HKK50 ................................. - .......................2702 HKK5U ................................. - ......................... 755
Lada (Rupee India/Kuintal):
CHICAGO
PT Aneka Tambang Emas Murni (13 April) .......Rp416.000/gram Perak Murni (13 April) .......Rp11.300.000/kg
Produk
Harga lada di pasar Asia pada 12 April 2011 sebagai berikut:
Bln
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 12 April 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 13 April 2011 sebagai berikut:
Transaksi OTC Melalui SPA
TSR20 (US$cent/kg): Mei11.......................... 513,50.................. -9,50 .............513,00 .............513,50 .............. 66 ..........523,00 Jun11 ...........................512,10.................. -9,60 ..............511,00 ............ 514,50 ..............48 ........... 521,70 Jul11...........................513,00.................-10,00 ................511,10 .............515,00 ................16 ..........523,00 Ags11 .........................513,00.................. -9,50 .............513,00 .............515,00 ...............28 ..........522,50
TOKYO
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Komoditas
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): RSS3 (US$cent/kg):
LONDON Harga berbagai komoditas logam pada penutupan 12 April 2011 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 13 April 2011 sebagai berikut: Ttp
Mei11 ............... 106,25 ..............-3,67 .........106,02 ..........106,02 ........ 519.763 ............109,92 Jun11 ................106,97 ............. -3,60 .........106,62 ..........106,62 ......205.204 .............110,57 Jul11 .................107,64 ..............-3,53 ..........107,07 ...........107,70 ......... 79.599 ............... 111,17 Ags11 ................ 108,10 ............. -3,45 ..........107,87 .......... 107,87 .........32.594 ..............111,55 Mei11 ................ 317,26 .............. -7,99 ..........317,95 ...........317,95 .........56.520 ...........325,25 Jun11 ................318,63 ..............-7,84 .......... 318,13 ...........319,72 ......... 43.072 ...........326,47 Jul11 ................320,22 .............. -7,62 .........314,00 .....................- ..........20.213 ...........327,84 Ags11 ............... 321,84 .............. -7,47 .......... 312,12 .........336,00 .......... 13.074 ............329,31
Sumber: Bloomberg
Bln
Hargaberbagaikomoditasenergipadapenutupan 12 April 2011 diNewYorkMercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade (NYBOT), sebagai berikut:
HARGA EMAS & PERAK
Pntp
Vol.
CPO - CPOTR (Rp/Kg) padapenutupan Selasa, 12 April 2011 April, 2011 ................................ 9,830 ...................0 Mei, 2011 .................................. 9,690 ...................0 Juni, 2011...................................9,710 ...........1,865 Juli, 2011 .................................. 9,650 ..............862 August, 2011 ........................... 9,650 ...................0 Emas - GOLDGR (Rp/gr) padapenutupan Senin, 11 April 2011 April, 2011 ............................410,200 ...................6 Mei, 2011 ..............................412,500 ................ 20 Juni, 2011.............................414,900 .................... Juli, 2011 .............................. 417,400 .................... Agustus, 2011 .....................419,800 .................... -
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%
Kumai.....................Kotawaringin..................... FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. SIP .................8.350,00..................FOB Bumiharjo.............................30 Apr 2011 Buluminung..........Pasir Kaltim....................... FFA Max 5% ........1.500................ CPO .................. Withdrawn ...8.275,00..................FOB Buluminung..........................27 Apr 2011 Total Paket Timur ....................................................................... 3.500 Grand Total ................................................................................... 5.500 .............CPO
• KPB Nusantara 13 April 2011 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN II ...........................500.......................... Max 5%........................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn .......................SMART........................8.425,00 PTPN III ........................1.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................MNA .............................8.425,00 PTPN IV .........................500.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................MNA .............................8.425,00 PTPN IV .........................500.......................... Max 5%........................Fr PP Sosa/Dumai ...............................WINA ...........................8.425,00 PTPN V.........................1.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Dumai........................WINA ...........................8.425,00 PTPN VI .........................500.......................... Max 5%........................Loco PKS Pi-Ting .................................WINA ...........................8.206,00 PTPN VI .........................500.......................... Max 5%........................Loco PKS T. Lebar ...............................WINA ............................. 8.191,00 PTPN VI .........................500.......................... Max 5%........................Loco PKS Ophir....................................SAP ..............................8.242,00 PTPN VII ......................1.000.......................... Max 5%........................Fob B.Baru Plmbng .............................SAP ..............................8.278,00
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
LSIP
UNSP 2.400
2.375
SIPD 360
355 50
07/04 08/04 11/04
12/04 13/04
56
57 5
07/04 08/04 11/04
TIRT
1.960
12/04 13/04
07/04 08/04 11/04
12/04 13/04
12/04 13/04
OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah telah mengajukan dana talangan Rp2,8 triliun kepada Pusat Investasi Pemerintah untuk percepatan pembebasan lahan proyek 24 ruas jalan tol, menyusul target perampungan pembebasan lahan transJawa pada 2012.
Proyek yang ditawarkan hingga 2014
4 proyek Pengelolaan air bersih US$1,462 miliar 11 proyek Pengelolaan sampah US$41,62 juta 31
proyek Jalan tol US$15 miliar
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Gani Gazaly mengatakan usulan pengajuan dana talangan tersebut telah disampaikan melalui Kementerian Keuangan pekan lalu, dan diharapkan anggaran bisa segera dicairkan. “Dana talangan yang kami sampaikan pada PIP [Pusat Investasi Pemerintah] sebesar Rp2,8 triliun, tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan BLU [badan layanan umum] yakni Rp3,8 triliun, karena ini sifatnya sementara,” ujar Ghani di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan dana talangan tersebut akan dikembalikan secepatnya setelah usulan anggaran tambahan BLU yang diajukan pada Kementerian Keuangan dibayarkan pada Kementerian PU.
BISNIS/MCD/ADI PURDIYANTO
PONDASI Banyak proyek mangkrak JAKARTA: Bappenas menyatakan saat ini banyak proyek infrastruktur yang mangkrak karena kesulitan pembiayaan. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Deddy S. Priatna mengatakan selain proyek 24 ruas jalan tol yang mangkrak, proyek infrastruktur lain yang banyak terkendala pelaksanaannya yakni pembangkit listrik yang dibiayai oleh swasta. (BISNIS/12/MCD)
07/04 08/04 11/04
Wakil Menteri PU Hermanto Dardak mengatakan kebutuhan dana talangan biaya pembebasan lahan saat ini memang cukup mendesak, karena sisa anggaran BLU yang ada di pemerintah tersisa Rp400 miliar saja, sedangkan pemerintah menargetkan tahun ini sebagian besar ruas bisa dibebaskan secepatnya. Kepala PIP Soritaon Siregar mengatakan pihaknya memang telah menerima surat permohonan permintaan dana talangan itu, namun belum memutuskan kapan mereka bisa mencairkannya. Menurut dia, saat ini PIP akan mempelajari terlebih dahulu permohonan itu, baik dari sisi tujuan penggunaan, syarat peminjaman, maupun kemampuan pengembalian oleh BPJT. “Kami akan melakukan pertemuan dengan Bappenas, BPJT, Kementerian PU untuk membahas masalah ini. Setelah itu baru diputuskan langkah selanjutnya,” ujar Soritaon. Menurut dia, jika dilihat dari kemampuan keuangan PIP saat ini, memang anggaran yang ada sudah dialokasikan untuk pembiayaan proyek yang sudah direncanakan pada awal tahun. Namun, kemungkinan besar pihaknya akan merelokasi anggaran dari proyek yang sudah direncanakan untuk dialihkan, guna memenuhi permohonan dana talangan itu. “Kami akan hitung ulang, dan
BISNIS/DEDI GUNAWAN
18,4 kilometer tersebut bernilai sekitar Rp6 triliun–Rp7 triliun. Jika akuisisi ini tercapai, Jasa Marga akan menjadi pemegang saham mayoritas, yakni sekitar 55%. Sementara pemegang saham lainnya adalah investor sebelumnya, antara lain PT Elnusa Tbk dan PT Tridaya Esta.
Prakualifikasi proyek pemipaan Jatiluhur mulai Juli JAKARTA: Pemerintah akan membuka tahap prakualifikasi proyek pemipaan dari waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat senilai Rp3 triliun pada Juli 2011, untuk selanjutnya diteruskan dengan proses tender 4 bulan ke depan. Kepala Badan Pendukung Penyehatan Sistem Penyediaan Air Minum (BPP SPAM) Rachmat Karnadi mengatakan saat ini proses persiapan pembangunan SPAM Jatiluhur baru memasuki tahap penyusunan studi kelayakan yang diharapkan rampung Mei 2011. “Setelah studi kelayakan rampung, akan langsung disiapkan dokumen prakualifikasinya. Untuk syarat dan kebutuhan investasi yang akan ditawarkan pada investor, setelah itu barulah kami buka prakualifikasinya,” ujarnya, kemarin. Tender proyek itu, sampai saat ini belum dipastikan dilaksanakan oleh BPPSPAM atau oleh Perum Jasa Tirta selaku penyedia air nantinya. Meski demikian, lanjutnya, mulai dari pelaksanaan lelang, pembangunan hingga penyaluran air bersih akan melibatkan seluruh unsur
1.830
12/04 13/04
435 5
435 07/04 08/04 11/04
12/04 13/04
900 07/04 08/04 11/04
900 20 12/04 13/04
1.750 07/04 08/04 11/04
20 12/04 13/04
Pembebasan lahan diusulkan menyeluruh
Lokasi proyek yang akan dibangun tersebar di provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Lampung, Sumatra Selatan, dan Sulawesi Utara. Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan total nilai investasi US$15 miliar untuk proyek tol itu, merupakan total nilai proyek tol yang baru ataupun yang sudah ada konsensinya. Diharapkan tol itu bisa menarik minat investor swasta lokal ataupun asing.
OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
BISI
77
72
2
07/04 08/04 11/04
BTEK
BPJT ajukan talangan Rp2,8 triliun
JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum menawarkan 46 proyek infrastruktur senilai US$16,5 miliar untuk digarap investor swasta.
RAMPUNGKAN AKUISISI: Sejumlah kendaraan roda empat melintas di ruas jalan tol Jagorawi, Bogor, Jawa Barat, kemarin. Pengelola jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berharap akuisisi ruas tol Waru - Tanjung Perak di Jawa Timur bisa rampung sebelum akhir tahun ini. Jalan tol sepanjang
TBLA
1.930
PU tawarkan proyek US$16,5 miliar
Sumber: Kementrian PU
CPIN
Rencana proyek pipanisasi Jatiluhur Panjang pipa
78 kilometer
Investasi
Rp3 triliun
Waktu pembangunan
2 tahun
Sistem proyek
PPP
Sumber: Badan Regulator PAM DKI, diolah
terkait seperti Kementerian PU, BPPSPAM, dan PJT II.
Tender Desember Rachmat menjelaskan untuk tender memang diharapkan bisa dilaksanakan 4 bulan setelah prakualifikasi dibuka, atau pada Desember 2011, namun jika tidak memungkinkan akan diupayakan digelar pada awal 2012, untuk percepatan rencana pengoperasiannya. Apalagi, saat ini proyek itu sudah dipastikan mendapat jaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia. Presdir PJT II Eddy A. Djajadiredja mengatakan saat ini kesiapan pelaksanaan proyek hampir rampung dan yang masih dibahas mengenai konsep pembiayaan proyek itu sendiri. Berdasakan rencana, proyek itu akan diterapkan dengan sistem pub-
lic private partnership, namun PJT sendiri sebagai BUMN berniat memiliki saham di proyek yang akan menghasilkan air bersih sebanyak 5.000 liter per detik itu. “Dari kami sendiri share sahamnya dilakukan melalui aset yang kami miliki. Misalnya, kami yang punya tanah, air, pembangkit listrik, dan juga saluran air yang bisa digunakan untuk saluran pipa nantinya.” Dengan nilai aset itu, tengah diperhitungkan berapa kemungkinan besaran saham yang bisa dikuasai oleh PJT II nantinya. Selain PJT II, menurut Eddy, proyek ini juga akan melibatkan pihak pemerintah dari berbagai instansi seperti BUMN, pemerintah daerah Jawa Barat, DKI, Kementerian PU, dan juga Bappenas. Sehingga, perlu diterapkan konsep yang tepat dalam sistem pengawasan dan pengelolaan nantinya agar bisa bersinergi dengan baik antara pemerintah dan swasta. Sementara itu, terkait dengan upaya pembangunan sarana dan prasarana yang akan dilakukan PJT untuk kesiapan proyek itu nantinya, kata Eddy kemungkinan besar hanya berupa pembangunan instalasi pengolahan air saja.
akan kita penuhi, karena ini juga sifatnya hanya pinjaman jangka pendek hingga akhir tahun.” Sementara itu, Ketua Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Fatchur Rochman mengimbau pemerintah segera mengalokasikan usulan dana tambahan untuk pembe-
basan lahan ruas jalan tol yang secara keseluruhan membutuhkan anggaran sebesar Rp10 triliun–Rp11 triliun. Saat ini, pemerintah baru memprioritaskan pembebasan lahan untuk ruas jalan tol transJawa saja, sedangkan sisa ruas
lainnya akan dilakukan jika ada dana tersisa. “Sebaiknya pemerintah tidak pilih-pilih dalam pembebasan lahan ini, semua ruas seharusnya diselesaikan keseluruhan, agar percepatan pembangunan jalan tol bisa terlaksana.” (
[email protected])
Instia: Pembicaraan belum tuntas OLEH NATALINA KASIH WASIYATI & ZUFRIZAL Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Instia Persada Permai, pemegang 40% saham PT Marga Setiapuritama, menyatakan hingga kini pembicaraan mengenai pengalihan sahamnya kepada PT Bakrieland Development masih berlangsung. “Tidak benar kalau dikatakan pengalihan saham dengan pemilik lama sudah selesai,” ujar kuasa hukum PT Instia Persada Permai, Amir Syamsuddin, kemarin. Dia menyatakan hal itu menanggapi pernyataan Dirut PT Bakrie Toll Road Harya Mitra Hidayat yang menyebutkan semua persyaratan evaluasi baik aspek legalitas maupun komersial termasuk di dalamnya rencana bisnis ruas jalan tol Batang-Semarang telah siap. (Bisnis, 13 April)
PT Instia Persada Permai tercatat sebagai pemegang 40% saham di PT Marga Setiapuritama, selain PT Banyuwen Permatasari (55%), dan Karya Terampil Mandiri (5%). PT Marga Setiapuritama tercatat sebagai pemegang konsesi ruas tol Batang—Semarang senilai Rp3,6 triliun. Namun perusahaan ini belum dinyatakan lolos dari 24 proyek jalan tol yang dievaluasi oleh pemerintah untuk dilanjutkan ke tahap penandatanganan amendemen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT). Pasalnya, masih harus menyelesaikan kelengkapan administrasi terkait masalah akuisisi saham. Kendati begitu, Amir optimistis pembicaraan mengenai pengalihan saham ini akan selesai dengan win-win solution, mengingat keseriusan Bakrieland untuk menggarap proyek jalan tol sepanjang 75 kilometer tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Harya Mitra Hidayat menjelaskan dalam pelaksanaan proses evaluasi terhadap 24 ruas tol, yang dievaluasi adalah badan usaha jalan tol dan pemegang saham langsungnya. “Kalau di luar itu, saya tidak bisa berkomentar,” ujarnya kepada Bisnis. Menurut dia, terkait dengan hal tersebut, semua persyaratan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses evaluasi untuk ruas tol Batang-Semarang sudah disampaikan kepada tim evaluasi sesuai batas waktu yang diberlakukan. Adapun, usulan-usulan yang disampaikan untuk menunjang proses evaluasi tersebut juga berdasarkan dokumentasi yang lengkap. “Tahapan kami yang berikutnya adalah menandatangani berita acara evaluasi dan harapannya bisa segera dilanjutkan dengan penandatanganan amendemen PPJT.”
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Pelindo II tak ikut proyek Kalibaru
MULTIMODA
Desain teknis menyimpang dari konsep pelabuhan pengumpul
KA Sulsel fokus 2 ruas MAKASSAR: Proyek pembangunan infrastruktur transportasi kereta api (KA) di Provinsi Sulawesi Selatan diprioritaskan pada dua jalur, yaitu jalur Makassar— Pare Pare dan jalur penghubung kawasan kota baru Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar (Mamminasata). Masykur A. Sulthan, Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan, mengatakan Kementerian Perhubungan sudah merencanakan studi penyusunan rencana induk sebelum proses tender proyek digelar. “Jalur kereta api dalam kota Mamminasata sepanjang 80 kilometer dan jalur Makassar—Pare Pare dibangun menyusuri pesisir pantai sepanjang 130 kilometer,” katanya kemarin. (ANTARA)
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia II menyatakan tidak akan mengikuti tender proyek Pelabuhan Kalibaru, karena rancangan teknisnya tidak sesuai dengan rancangan yang diinisiasi BUMN pelabuhan itu.
Bongkar muat dan galangan ingin bertahan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Perusahaan bongkar muat dan galangan kapal di Pelabuhan Tajung Priok menuntut agar eksistensi mereka dipertahankan, karena PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II tidak lagi menjadi pemilik lahan usaha bongkar muat dan galangan itu. Sahat Simatupang, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, mengatakan Pelindo II sebagai operator di Tanjung Priok ke depan bukan lagi sebagai land lord atau menyewakan lahan sebagaimana yang dilakukan saat ini. “Perusahaan bongkar muat dan galangan kapal juga berhak eksis di Pelabuhan Tanjung Priok,” ujarnya kemarin. Delapan asosiasi pengguna jasa di Pelabuhan Tanjung Priok menyampaikan sikap dalam menyukseskan Undang-Undang No. 17/2008 ten-
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
tang Pelayaran. Asosiasi tersebut menolak terjadinya pemusatan kegiatan usaha dari hulu sampai hilir oleh usaha besar dan mencegah terjadinya praktik monopoli serta persaingan usaha tidak sehat di Pelabuhan Tanjung Priok. Asosiasi itu juga mendesak dijamin kelangsungan berusaha bagi setiap kegiatan usaha yang sudah eksis. Kedelapan asosiasi itu adalah Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia DKI Jakarta, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia DKI, Asosiasi Perusahaan Tally Mandiri Indonesia, Asosiasi Perusahaan Depo dan Pergudangan Indonesia, Asosiasi Industri Perkapalan Tanjung Priok, BPD Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia DKI, Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Indonesia dan Asosiasi Depo Kontener Indonesia. (K1/K47)
R.J. Lino, Dirut PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, menilai jika BUMN itu menarik diri sebagai peserta tender proyek Kalibaru, sejumlah investor asing yang sebelumnya bersedia dan tertarik, juga akan ikut menarik diri. “Silakan ditender terbuka. Kalau master plan-nya masih seperti itu, Pelindo II tidak akan ikut dalam tender. Saya sudah menyampaikan kepada Menteri Perhubungan Freddy Numberi tadi pagi [kemarin] soal ini,” tuturnya kepada Bisnis di sela-sela diskusi panel Kadin DKI Jakarta, kemarin. Lino mengungkapkan rancangan teknis Pelabuhan Kalibaru yang tertuang dalam rencana induk Kementerian Perhubungan
Proyeksi arus peti kemas di Tanjung Priok (juta TEUs) Tahun
Proyeksi
2011
4,67
2012
4,95
2013
5,25
2014
5,59
2015
5,90
Luas area pengembangan proyek Kalibaru (ha) Tahap pertama
126
Tahap kedua
120
Total area
246
Sumber: PT Pelindo II, diolah
merupakan konsep dari pihak luar, yaitu Hutchison Port Holding. Menurut dia, banyak perubahan dalam rancangan teknis tersebut, sehingga tidak akan menjadikan Pelabuhan Priok sebagai pelabuhan pengumpul. “Dalam desain awal Pelindo II, kedalaman terminal Kalibaru ada-
lah 18 m LWS (low water spring/ kedalaman air pada saat pasang terendah]. Namun, sekarang tidak seperti itu,” ujarnya. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Sunaryo mengatakan rencana induk untuk proyek Kalibaru sudah final dan ditandatangani Menhub pada pekan lalu. Saat ini, lanjutnya, sedang disiapkan dokumen tender untuk lelang proyek terminal Kalibaru. Dijadwalkan, minggu ketiga Mei penyiapan dokumen itu sudah selesai, sehingga paling lambat awal Juni tender sudah bisa dilaksanakan. “Sekarang sudah banyak investor yang menunggu. Saat lelang proyek Kalibaru dimulai, saya yakin banyak investor berminat,” ujar Dirjen. Kemenhub, lanjutnya, tidak mempunyai kepentingan siapa pun yang akan memenangkan tender Utara Kalibaru. “Siapa pun silakan ikut sesuai aturan yang berlaku,” tegas Dirjen Perhubungan Laut. Sunaryo mengatakan tender proyek Pelabuhan Kalibaru akan tetap dilaksanakan dengan peserta yang sudah mengantongi izin sebagai badan usaha pelabuhan (BUP) dari Menteri Perhubungan. “Sudah ada 30 BUP yang diberikan Kemenhub hingga saat ini,”
ujarnya. Dirjen mengatakan Kemenhub saat ini menunggu hasil audit aset Pelindo II dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hasil audit itu, kata dia, menjadi acuan mana aset pemerintah yang masih tetap akan dikelola oleh PT pelindo, dan mana yang akan diberikan konsesi kepada BUP lainnya.
Peran swasta Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Eddy Kuntadi mengatakan pengusaha nasional mulai membicarakan keinginan untuk menjadi bagian dari pengelola salah satu terminal yang sekarang dikelola oleh PT Pelindo II. Menurut dia, secara resmi keinginan pelaku usaha nasional itu belum disampaikan ke Kadin. Namun, dalam diskusi terbatas, keinginan untuk terlibat dalam pengelolaan terminal di Tanjung Priok sudah disampaikan. “Kami memang mendorong agar pelaku usaha nasional lebih banyak berkontribusi dalam meningkatkan investasi di sektor infrastruktur pelabuhan meskipun belum seekstrem seperti di Tanjung Perak,” katanya. Saat ini, katanya, organisasinya berupaya mendudukkan peran
regulator dan operator secara benar, sehingga tidak menimbulkan multitafsir yang pada akhirnya memicu terjadinya tumpang tindih kewenangan. Dia menjelaskan UU No. 17/2008 tentang Pelayaran memberikan kesempatan yang lebih luas kepada swasta untuk terlibat dalam mengembangkan usaha kepelabuhanan di Indonesia. Namun, katanya, aturan itu selama ini masih tumpang-tindih, sehingga perlu diperkuat sosialisasi kepada pengusaha nasional. “Sekarang situasinya masih tumpang-tindih antara regulator dan operator. Kadin ingin swasta berdiri sesuai perannya,” ujarnya. Sementara itu, PT Pelabuhan Jatim I mendesak pemerintah menyerahkan sebagian aset negara yang selama ini dikelola oleh PT Pelindo III kepada perseroan baru tersebut untuk dikembangkan menjadi terminal pelayanan peti kemas. Direktur Utama PT Pelabuhan Jatim I Lukman Ladjoni mengatakan keinginan perseroan itu sesuai dengan spirit UU No. 17/2008 dan semangat otonomi daerah. “Kami ingin sebagian aset Pelindo III diserahkan untuk kami kelola,” katanya. (K1/K47/TULARJI) (
[email protected])
AP I revitalisasi 3 bandara Rp5 triliun OLEH BERLIANA ELISABETH S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Angkasa Pura (AP) I melakukan pengembangan tiga bandara di wilayah operasinya dengan nilai investasi Rp5 triliun. Ketiga bandara itu adalah Ngurah Rai Denpasar (Bali), Sepinggan Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Juanda Surabaya (Jawa Timur). Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo mengatakan pihaknya sudah mendapat tawaran dari PT Bank Mandiri Tbk untuk mendanai ketiga proyek bandara ini sebesar Rp5 triliun.
Pendanaannya berbentuk modal kerja dan tidak akan dikonversi menjadi saham. “Saat ini masih tahap penawaran dari Bank Mandiri, belum sampai kesepakatan rinci. Bentuknya kredit modal,” kata Tommy di sela acara Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2011 kemarin. Dia menambahkan pengembangan proyek Bandara Ngurah Rai membutuhkan dana investasi sekitar Rp2 triliun. Dia menambahkan pihaknya sendiri sudah menganggarkan Rp2 triliun dari kas internal untuk pengembangan Bandara Ngu-
rah Rai Bali. Sementara itu, PT Angkasa Pura II, sebagai pengelola Bandara Soekarno—Hatta, masih dalam tahap perampungan rencana induk bandara internasional itu dan hanya menunggu hasil koordinasi dengan instansi lainnya. Rencana induk Bandara Soekarno—Hatta itu disusun untuk menyongsong pertumbuhan 67 juta penumpang di bandara tersebut pada 2014-2015. Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II Hari Cahyono mengatakan setelah mendapat arahan tersebut, pihaknya kemudian memerinci desain, sebagai patokan pembangunan Soekarno—Hatta.
BUMN itu menargetkan pembangunan pengembangan bandara dapat dimulai awal 2012. “Cetak biru Bandara Soekarno—Hatta masih belum selesai dan masih akan dikoordinasikan terlebih dahulu kepada instansi-instansi terkait seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN,” katanya. Dalam rencana induk itu, Bandara Soekarno—Hatta akan memiliki empat terminal penumpang dan satu terminal kargo. Selain itu, juga ada satu gedung parkir berlantai empat berkapasitas 20.000 unit kendaraan yang dibangun antara Terminal 1 dan 2. Di sekeliling dua basin atau waduk
pengendali banjir akan dibangun pula area komersial hotel. Di area komersial antara Terminal 1 dan 2 itu juga akan ditempatkan stasiun kereta bandara. Fasilitas kereta bandara itu sendiri akan ditender pada Juni 2011 dengan perkiraan biaya investasi Rp 10,2 triliun. Oleh karena lalu lintas penerbangan yang makin tinggi, juga akan dibangun landasan pacu (runway) ketiga. Landasan pacu ini akan dibangun di sisi utara landasan pacu Terminal 2. Angkasa Pura II akan membebaskan lahan seluas 300 hektare untuk landasan pacu ketiga dan Terminal 4.
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 13—14 APRIL 2011
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) MEDCORAL .....................................CMA....................................10-Apr .............11-Apr CMA CGM AEGEAN........................CMA....................................10-Apr .............11-Apr PONTREMOLI .................................CMA....................................10-Apr .............11-Apr STX ASIA .........................................HASPUL ............................10-Apr .............11-Apr FORTUNE TRADER........................SINOKOR ...........................10-Apr .............11-Apr CAPE FLORES ................................OOCL..................................10-Apr .............11-Apr MAHAKAM RIVER .........................MERATUS ..........................11-Apr...............12-Apr STX QINGDAO.................................STX PAN OCEAN .............11-Apr...............12-Apr PRINCESS OF LUCK ......................WHL....................................11-Apr...............12-Apr UNI PACIFIC ....................................EVER ..................................12-Apr..............13-Apr LINTAS MAHAKAM........................WSP ....................................12-Apr..............13-Apr LINTAS NUSANTARA ....................IFL ......................................12-Apr..............13-Apr TMS JADE .......................................TMS ....................................12-Apr..............13-Apr CATENA ...........................................SDL.....................................12-Apr..............13-Apr CAPE FRANKLIN ...........................CMA....................................13-Apr..............14-Apr CARAKA JNIII-25 ..........................CTP.....................................13-Apr..............14-Apr WARNOW MASTER ........................MSL ....................................13-Apr..............14-Apr CAPE FORBY ..................................MSL ....................................13-Apr..............14-Apr KOTA HARTA ..................................PIL ......................................13-Apr..............14-Apr SINAR SUMBA................................SI.........................................13-Apr..............14-Apr YM IMAGE .......................................YML ....................................13-Apr..............14-Apr APL MINNEAPOLIS .......................APL ....................................14-Apr .............15-Apr EMPRESS HEAVEN........................COSCO ...............................14-Apr .............15-Apr GUAYAQUIL BRIDGE .....................K'LINE ................................14-Apr .............15-Apr MCC SANDIGAN .............................MSL ....................................14-Apr .............15-Apr FE YUN HE ......................................COSCO ...............................15-Apr .............16-Apr ITAL ONORE ...................................WHL....................................15-Apr .............16-Apr TMS JADE .......................................TMS ....................................15-Apr .............16-Apr HENRY SCHULTE ...........................WHL....................................15-Apr .............16-Apr APL SHENZEN ...............................APL ....................................16-Apr .............17-Apr CAPE MOLLINI ..............................MSL .....................................16-Apr .............17-Apr
Nama kapal bendera
Pelayaran agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri ANL KUMUL. MV........................................ CONTAINER MARITIM ACT.PT ............................... MTIN ....................13/04/11-22:00 ........................... KADE 009........................................SINGAPORE ................................................. PORT MORESBY/PNG ............................ 14/04/11 23:59 GENIUS STAR. MV* .................................... KARANA LINES PT ........................................................ TO02 .....................13/04/11-07:00 ........................... KADE 109........................................NAGOYA/JAPAN......................................... PANGKALAN BUN .................................. 14/04/11 08:00 THAI DAWN. MV* Ex =CAIA= ............... PULAU LAUT .PT ........................................................... KMU .....................13/04/11-11:00 ........................... KADE 202........................................DURBAN/AFSEL ......................................... PASIR GUDANG/MALAYSA ................. 14/04/11 23:59 YM INTERACTION MV. ............................ PILINDO MEGAH SELATAN. PT .............................. - ............................13/04/11-02:30 ........................... UTPK I BARAT .............................KAOSHIUNG/TAIWAN............................ SEMARANG/JATENG.............................. 14/04/11 00:01 NINA RICKMERS. MV EKS. RIGR.......... PEL. NUSANTARA PANURYWAN PT. .................... - ............................13/04/11-16:00 ........................... KADE UTPK III ............................SEMARANG/JATENG ............................... JAKARTA...................................................... 15/04/11 12:00 EMERALD LEADER.MV............................ NYK LINE INDONESIA .PT......................................... BKJ .........................14/04/11-06:30 ........................... Car Terminal 2................................TEKIRDAG/TURKEY ................................ SHANGHAI/PRC ....................................... 14/04/11 15:00
Dalam Negeri: BUANA MAS PERMAI. MT* ..................... TRANSPALM NUSANTARA PT. ................................ TO01 .....................13/04/11-09:00 ........................... KADE 002........................................BENGKULU .................................................. BENGKULU ................................................ 14/04/11 08:00 PIONEER 8 . KM* EX=GHP8 .................... PELAYARAN SANLE MAKMUR. PT ........................ PNP .......................13/04/11-09:00 ........................... DERMAGA 004.PNP....................BATAM ........................................................... JAKARTA...................................................... 13/04/11 17:00 FGA 138. KM* ................................................ ALEXINDO YAKIN PRIMA PT. .................................. PNP .......................13/04/11-08:30 ........................... DERMAGA 004.PNP....................BATAM ........................................................... JAKARTA...................................................... 14/04/11 08:00 F G A-8.MV^^................................................ SRI INDERA PURA PT .................................................. SUP ........................13/04/11-07:00 ........................... KADE 005........................................SUNGAI GUNTUNG ................................. SUNGAI GUNTUNG ............................... 14/04/11 08:00 TANTO JAYA.MV ......................................... TANTO INTIM LINE PT............................................... DHUD ..................13/04/11-10:00 ........................... KADE 101 UTARA .......................BELAWAN/MES........................................... BELAWAN/MES ......................................... 18/04/11 08:00 ALKEN PAPUA. MV* .................................. ALKAN ABADI PELAYARAN ..................................... TO02 .....................13/04/11-09:00 ........................... KADE 101 UTARA .......................PONTIANAK................................................ PONTIANAK .............................................. 14/04/11 08:00 S I N A B U N G KM..................................... PELNI PT............................................................................ - ............................13/04/11-06:00 ........................... KADE TP/106.................................MAKASSAR/U.PANDANG ...................... SEMARANG/JATENG.............................. 13/04/11 16:00 RANIA. MV*................................................... JELAJAH LAUT NUSANTARA.PT............................. TO02 .....................13/04/11-10:00 ........................... KADE 110........................................PONTIANAK................................................ PONTIANAK .............................................. 14/04/11 08:00 KARANA SEMBILAN. MV ........................ KARANA LINES PT ........................................................ TO02 .....................13/04/11-16:00 ........................... KADE 112........................................RIAU................................................................ SURABAYA .................................................. 14/04/11 16:00 BINA 83. TK .................................................... RCL COAL TRANSPORTATION. PT ........................ TABP .....................13/04/11-11:00 ........................... CURAH KERING KALI JAPAT.......TANJUNG PANDAN.................................. TANJUNG PANDAN ................................ 14/04/11 12:00 ROBBY-81. TK................................................ BANGUN PUTRA REMAJA PT................................... SIHO .....................13/04/11-08:00 ........................... SINDULANG HONDOT P.........SANGA SANGA .......................................... SANGA SANGA ......................................... 15/04/11 01:00 AS MARINA 2. TK ........................................ SAMUDERA INDONESIA PT ..................................... AKR .......................13/04/11-03:00 ........................... JAKARTA TANK TERMINAL 2.......PONTIANAK................................................ PANJANG..................................................... 14/04/11 11:00 KIJING 108. TK .............................................. PANDE ANUGERAH DEWATA. PT.......................... MTIN ....................13/04/11-01:00 ........................... DOK INGGOM .............................PANJANG ...................................................... PANJANG..................................................... 14/04/11 10:00 BATU LICIN. TK* ......................................... BANGUN PUTRA REMAJA PT................................... MTIN ....................13/04/11-09:00 ........................... DOK INGGOM .............................PANJANG ...................................................... PANJANG..................................................... 14/04/11 17:00 SENRI JAYA. MT* Ex. SEMA ..................... PATRIA NUSA SEGARA PT. ........................................ MTIN ....................13/04/11-08:00 ........................... ETTY. I .............................................BENGKULU .................................................. BENGKULU ................................................ 14/04/11 11:00
Pindah Sandar: JALES MAS. KM ............................................ TEMPURAN EMAS PT. ................................................. - ............................13/04/11-01:30 ........................... KADE 301........................................PONTIANAK................................................ PONTIANAK .............................................. 13/04/11 21:00 ISA ACTIVE.MV EKS AXIA ...................... GREEN PACIFIC JAKARTA SHIPPING.PT ............. MHS ......................13/04/11-08:00 ........................... KADE TBB ......................................BANGKOK/THAILAND ........................... SURALAYA/BANTEN .............................. 20/04/11 08:00 KOTA HARTA .MV ...................................... PILINDO MEGAH SELATAN. PT .............................. - ............................13/04/11-18:00 ........................... UTPK I BARAT .............................SINGAPORE ................................................. SINGAPORE................................................ 15/04/11 02:30 SINAR SUMBA.MV ...................................... SAMUDERA INDONESIA PT ..................................... - ............................13/04/11-07:00 ........................... UTPK.I.UTARA.............................SINGAPORE ................................................. SINGAPORE................................................ 13/04/11 20:00 BERSAMA INDAH LESTARI.LCT ........... KEMBANG SENTOSA BERSAMA,PT....................... SAKB .....................13/04/11-06:00 ........................... DOK INGGOM .............................BANJARMASIN/KALSEL.......................... BANJARMASIN/KALSEL ........................ 13/04/11 11:00 (K1)
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
i3
Pasar kamera digital global akan capai US$43,5 miliar JAKARTA: Pendapatan vendor dari penjualan kamera digital secara global diprediksi mencapai US$43,5 miliar pada 2015, didorong semakin besarnya pangsa pengguna kamera digital tipe single lens reflex. Stephanie Ethier, Senior Analyst pada lembaga riset In-Stat, mengatakan pangsa pasar kamera digital global mulai pulih pada tahun lalu, setelah sempat terpuruk karena krisis ekonomi sepanjang 2009. ”Pasar kamera digital masih terus berkembang hingga lebih dari 5 tahun mendatang. Vendor semikonduktor sudah memperbaharui target produksi mereka untuk memenuhi permintaan pabrikan yang menuntut sensitivitas lebih, kualitas gambar, dan fitur video di dalamnya,” ujarnya dalam keterangan resmi kemarin.
Penjualan kamera digital g saku sia di Indonesia Pada 2010 1 juta unit
NOTEBOOK TERBARU: Dua model
memperkenalkan produk Fujitsu Lifebook Seri LH531 dan NH751 pada peluncuran Fujitsu Lifebook Spring 2011 di Jakarta, Selasa. Fujitsu PC Asia Pacific Ltd meluncurkan 10 produk notebook dan netbook terbaru yang dipasarkan dengan harga mulai Rp2,79 juta hingga Rp18,25 juta per unit. BISNIS/KELIK TARYONO
Pada 2011 1,1 juta unit* *) Proyeksi oyeksi Sumber: er: Diolah dari berbagai sumber
BISNIS/FIM/ADI PURDIYANTO
Operator genjot layanan mobilitas
KLIK
Perubahan gaya hidup picu penurunan trafik percakapan OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
Frekuensi segera ditata ulang JAKARTA: Pemerintah segera mengatur kembali penggunaan frekuensi di Tanah Air sebagai bagian dari upaya untuk menyediakan spektrum baru bagi kemungkinan masuknya teknologi lain. Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan upaya pemerintah untuk melakukan pengaturan frekuensi tersebut bersamaan dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini. “Kami akan menata kembali penggunaan frekuensi di Indonesia, terutama migrasi dari analog ke digital. Nantinya, sebagian besar akan dialokasikan untuk kebutuhan telekomunikasi yang semakin meningkat,” ujarnya pekan ini. (BISNIS/ARN)
Opera perluas kemitraan JAKARTA: Opera Software memperluas kemitraan dengan operator telekomunikasi dan vendor komputer merek lokal sebagai strategi membangun komunitas di Indonesia. Daud I. Aditirto, Business Development Director Opera Software ASA Indonesia, mengatakan perusahaannya akan membangun kerja sama bisnis dengan berbagai kalangan, seperti operator seluler dan vendor personal computer (PC) merek lokal, termasuk penyedia modem. “Kami tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah operator di antaranya Indosat dan XL Axiata serta komunitas Opera di Indonesia, menyusul kerja sama dengan Telkomsel pada tahun lalu," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini. (BISNIS/ROY)
JAKARTA: Operator telekomunikasi seluler semakin gencar memberdayakan infrastruktur jaringan broadband untuk layanan mobilitas baru sebagai sumber pendapatan perusahaan. Harry Sasongko, Presiden Direktur dan CEO PT Indosat Tbk, mengatakan layanan yang bersifat mobile akan menjadi penyumbang pendapatan yang terbesar dari seluruh portofolio layanan seluler. “Pendapatan dari mobilitas dan [layanan] data akan jauh lebih besar dibandingkan dengan layanan lainnya. Meskipun saat ini juga tersedia fixed line, tetapi kami perkirakan revenue dari layanan mobilitas akan terus berkembang pada masa mendatang,” ujarnya kepada Bisnis pekan ini. Dia memaparkan pertambahan jumlah pengguna simcard saat ini mengandalkan program paket pada produk mobile, seperti modem, personal computer (PC) tablet, dan ponsel pintar (smartphone). Menurut Harry, seiring dengan
Regulator belum terima laporan akuisisi Internux OLEH ARIF PITOYO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia belum menerima laporan rencana akuisisi PT Bakrie Telecom Tbk terhadap PT Internux, operator broadband wireless access. Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi mengatakan setiap rencana akuisisi atau merger operator telekomunikasi harus dilaporkan kepada regulator karena terkait erat dengan persoalan frekuensi dan penomoran. “BRTI sangat mencermati proses akuisisi atau merger antaroperator telekomunikasi karena sangat berkaitan erat dengan frekuensi dan penomoran sebagai sumber daya yang terbatas dan lisensi yang tidak bisa dipindahtangankan,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Apalagi, paparnya, persoalan lisensi broadband wireless access (BWA) Internux belum diputuskan secara final oleh pengadilan (inkracht) karena baru memasuki penyelesaian hukum. Internux memenangi tender BWA di Jabodetabek dan memiliki kewajiban untuk upfront fee dan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi sebesar Rp220,06 miliar. Namun, hingga tenggat yang sudah ditentukan, perusahaan yang dikenal sebagai penyedia jasa Internet di Makassar itu tidak membayar kewajibannya sehingga Kemenkominfo mencabut izin prinsipnya. Heru mengatakan status hingga saat ini, izin Internux masih dicabut oleh pemerintah, meski operator tersebut memenangkan gugatannya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Regulator dan pemerintah akan mengajukan banding.” Direktur Utama Internux Adnan Nizar mengakui belum lama ini didekati oleh Bakrie Telecom (BTEL), tetapi hingga sekarang keputusan terhadap penawaran dari operator itu belum diambil. ”Saya belum bisa berbicara banyak soal yang satu itu [tawaran akuisisi],” katanya.
Namun, Direktur Layanan Korporasi Bakrie Telecom Rakhmat Junaidi membantah adanya rencana akuisisi pihaknya atas Internux.
Tidak boleh berubah Sementara itu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S. Dewa Broto menegaskan dalam izin prinsip yang diberikan kepada pemenang tender sangat jelas diatur masalah kepemilikan tidak boleh berubah. ”Kami belajar banyak dari pemberian lisensi era 2G atau 3G, di mana ada operator yang kepemilikannya berubahubah tanpa menggelar layanan. Oleh karena itu, pada tender BWA, soal kepemilikan itu diatur,” ujarnya. Berdasarkan catatan Bisnis, pada 3 tahun lalu terdapat delapan operator yang menjadi pemenang tender BWA berdasarkan zona yang dipilih. Beberapa pemenang beserta zona yang digarapnya dan telah mendapatkan uji laik operasi (ULO) di antaranya PT First Media Tbk untuk wilayah Sumatra bagian utara dan Jabodetabek. Adapun, Berca memenangi tender BWA untuk sebagian besar daerah di luar Jawa, yakni Sumatra, Kalimantan, Sulawesi bagian selatan, Bali, dan Nusa Tenggara, sedangkan PT Telkom Tbk di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Papua, dan Maluku Dari informasi yang diperoleh Bisnis, BTEL akan mengakuisisi pemenang tender yang berada di area gemuk, seperti Jabotabek atau Jawa serta telah memiliki basis pelanggan dan infrastruktur. Dengan karakteristik itu, tiga operator pun dimunculkan yakni First Media, Berca, dan Internux. First Media membutuhkan investasi hingga Rp1 triliun untuk mengembangkan layanan akses Internet berkecepatan tinggi dengan merek dagang Sitra Wimax. Adapun, Berca yang mengusung merek dagang Wiigo membutuhkan dana sebesar US$500 juta. Kedua operator tersebut sudah melakukan soft launching sejak tahun lalu.
meningkatnya pemakaian data, operator akan bersaing membangun infrastruktur dan jaringan yang baik sejalan dengan tren aplikasi baru yang haus bandwidth, tidak terkecuali Indosat sebagai operator pertama yang mengembangkan ekosistem Android di Indonesia. Frederic Chapelard, Presiden Direktur Alcatel-Lucent Indonesia, mengatakan kalangan operator di Indonesia seperti halnya secara global menghadapi tantangan yang sama di tengah kondisi meningkat pesatnya kebutuhan trafik, terutama jaringan yang didorong data, tetapi tanpa pertumbuhan pendapatan yang ekuivalen. “Tantangannya saat ini adalah bagaimana operator dapat bertahan agar mereka dapat mengoptimalkan biaya dan mengoperasikan jaringan mereka serta melakukan diversifikasi sumber pendapatan mereka,” ujarnya. Menurut Chapelard, strategi itu perlu ditempuh di tengah kenyataan bahwa tingkat pendapatan rata-rata per pelanggan atau average revenue per user (ARPU) di Indonesia merupakan salah satu yang terendah di dunia yaitu di bawah US$4 per bulan. Berdasarkan data Asosiasi Kliring Telekomunikasi (Askitel), trafik telekomunikasi sepanjang tahun lalu sebanyak 17,8 miliar panggilan atau turun 11,8%
70
69 60
38
10—14 tahun
Pertumbuhan pelanggan seluler 2010 (%)*
15—19
20—29
30—39
Sumber: Nielsen, 2011 Ket: *) dibandingkan dengan 2009, berdasarkan survei pada sembilan kota
dibandingkan dengan 2009 yang mencapai 19,9 miliar panggilan. Herdy Harman, Ketua Umum Askitel, mengungkapkan trafik telekomunikasi khusus interkoneksi percakapan pada 2010 ratarata turun dibandingkan dengan 2009. “Dari sisi durasi menit, trafik percakapan total pada tahun lalu mencapai 24,5 miliar menit, turun dibandingkan dengan 2009 yang mencapai 28,2 miliar menit,” katanya kepada Bisnis. Selama 2010, Askitel mencatat volume trafik untuk sambungan langsung internasional (SLI) mencapai 685,6 juta panggilan atau 30,4 miliar menit, sedangkan panggilan domestik sebanyak 17 miliar panggilan dengan
40 20 40—49
50 tahun ke atas
BISNIS/ADI PURDIYANTO
durasi 21,5 miliar menit. Menurut asosiasi itu, trafik telekomunikasi tertinggi masih dipegang oleh Grup Telkom yang meliputi produk Flexi dan Telkomsel. Grup Telkom menguasai trafik 35% panggilan dan durasi 46%. Adapun, market share kelompok usaha tersebut sebesar 62% dari total trafik telekomunikasi.
Gaya hidup berubah Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono menduga penurunan trafik telekomunikasi percakapan dalam 2 tahun terakhir karena meningkatnya layanan data yang disediakan oleh operator telekomunikasi.
Menurut dia, perubahan pola dan gaya hidup sebagian masyarakat, terutama kalangan ekonomi menengah ke atas sangat memengaruhi turunnya trafik percakapan. “Dalam kondisi seperti saat ini, masyarakat makin sempit memiliki waktu untuk bicara atau kurang bebas mengungkapkan keterangan lebih detail dibandingkan dengan secara tertulis,” ujarnya kepada Bisnis. Di tengah tren penurunan trafik telekomunikasi, operator seluler pada tahun ini lebih gencar menggelar program bundling (pemaketan) sebagai strategi untuk mempertahankan peningkatan jumlah pelanggan. Heru Sukendro, General Manager Device Bundling Management PT Telkomsel, mengatakan program bundling masih menjadi salah satu andalan bagi operator dalam mempertahankan pertumbuhan jumlah pelanggan. “Dengan teknologi yang terus berkembang, seluruh peranti akan dapat saling mendukung sehingga memudahkan operator dalam memasarkan paket secara bersamaan,” ujarnya kemarin. Menurut dia, pertumbuhan program bundling akan didorong oleh fenomena menyatunya peranti gadget, seperti ponsel, modem, netbook, simcard, dan Internet.(ARIF PITOYO/JUNAIDI HALIK) (
[email protected])
ENERGI
i2
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
Renegosiasi gas Tangguh tunggu kemauan politik JAKARTA: Upaya renegosiasi harga gas alam cair (LNG) dari Kilang Tangguh, Papua, seharusnya dapat dilakukan jika ada kemauan politik dari pemerintah mengingat harga jual yang sangat rendah. "Kalau pemerintah memang serius dan ada kemauan politik, harga LNG Tangguh ke Fujian, China, pasti bisa dinaikkan," kata Direktur ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto kemarin. Dia menilai harga LNG Tangguh ke Fujian sangat tidak masuk akal karena hanya
seperlima harga LNG Bontang. Karena itu, sangat beralasan jika pemerintah meminta kenaikan harga jual gas Tangguh. Sebaliknya, menjadi tidak beralasan jika Pemerintah China tidak mau menaikkan harga beli. "Jadi, tinggal kemampuan lobi dan diplomasi pejabat kita."
Perbandingan harga jual LNG Bontang dan Tangguh
KEBUTUHAN BATU BARA: Sebuah
alat berat dioperasikan untuk membongkar pasokan batu bara di Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, kemarin. Batu bara yang didatangkan dari Kalimantan itu untuk memenuhi kebutuhan sejumlah pabrik di Jawa Timur. Aktivitas bongkar muat batu bara di pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia III itu merupakan yang terbesar di Jawa Timur. BISNIS/WAHYU DARMAWAN
(US$ per MMBtu)
Harga LNG Kilang Bontang ke Jepang
Harga LNG Tangguh ke Fujian
>15
3,35
Sumber: ReforMiner Institute
Kepemilikan West Madura berubah
ANTARA/ILHAM NESABANA
EKSPLORASI Izin Pendalian ditunggu PEKANBARU: PT Sumatera Persada Energi (SPE) menyatakan terkendala pembebasan lahan kebun kelapa sawit milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V yang berlarut-larut, untuk dapat mengeksploitasi ladang minyak Pendalian di Blok Kampar Barat, Provinsi Riau. “Sumur sudah ada tapi tak bisa berproduksi karena pembebasan lahan dengan PTPN belum tuntas,” kata Manajer Operasional SPE Freddy Sumolang kemarin. SPE telah membangun tiga sumur di Lapangan Pengendalian di Kabupaten Rokan Hulu. Akan tetapi, proses pembebasan lahan dengan PTPN V tak kunjung selesai selama 7 bulan terakhir. “Kami terpaksa mengundur jadwal eksploitasi dari target 1 April tahun ini, menjadi Juni.” Masalah tersebut berawal dari tumpang tindih regulasi pertambangan dan perkebunan. Daerah konsesi SPE di ladang Pendalian ternyata sudah ada izin perkebunan PTPN V yang dipenuhi pohon kelapa sawit berusia 10 tahun lebih. SPE sebenarnya sudah menyepakati harga ganti rugi untuk kebun sawit PTPN V seluas 4,5 hektare seharga Rp3,4 miliar, meski nilai itu jauh lebih tinggi dari kesepakatan semula yakni Rp1,7 miliar. (ANTARA)
Bojonegoro kelola sumur tua BOJONEGORO: Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tertarik mengelola lapangan sumur minyak tua di wilayahnya dengan menawarkan kerja sama operasional kepada Pertamina EP Cepu. “Kami sudah menawarkan kepada Pertamina pengelolaan lapangan minyak tua langsung ditangani bersama,” kata Bupati Bojonegoro Suyoto kemarin. Menurut dia, pemkab akan menunjuk PT Bangkit Bangun Sarana yang merupakan BUMD Pemkab Bojonegoro, bekerja sama dengan Pertamina EP Cepu. Langkah ini sebagai usaha mengatasi berlarut-larutnya lapangan minyak tua yang sudah 4 tahun lebih produksinya tidak disetorkan ke Pertamina. Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkab Bojonegoro Abdul Rochim mengatakan belum ada kejelasan atas usulan yang diajukan menyangkut pengelolaan lapangan sumur minyak tua dengan melibatkan investor dan KUD. (ANTARA)
Peluang operatorship Pertamina kian tak jelas OLEH APRILIAN HERMAWAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: BP Migas diketahui telah mengalihkan sebagian saham Kodeco dan CNOOC di Blok West Madura Offshore kepada dua perusahaan baru. Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies Marwan Batubara mengatakan dengan perubahan itu rencana pengambilalihan operator dan penambahan kepemilikan kepada PT Pertamina (Persero) menjadi sulit terealisasi. Dia menilai persetujuan pengalihan menjelang berakhirnya masa kontrak ini patut dipertanyakan. Upaya ini dianggap bisa menjadi salah satu skenario untuk menggagalkan langkah Pertamina menguasai blok tersebut. “Kedua perusahaan itu belum dikenal rekam jejaknya di bidang migas dan tidak transparan siapa pemiliknya. Saya menduga pengalihan saham ini sekadar mengejar rente yang didapat dari signature bonus saja,” katanya kemarin. Dalam surat Huang Chunlin, Senior EVP & GM Kodeco Energy Ltd, kepada Pertamina pada 6 April 2011 yang diperoleh Bisnis disebutkan bahwa Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) telah mengalihkan sebagian saham perusahaan kepada PT Sinergindo Citra Harapan sebesar 12,5%. Perubahan kepemilikan itu merujuk kepada surat BP Migas No.0176/BP0000/2011/S0 tanggal 31 Maret 2011 tentang Persetujuan Pengalihan Interest di Wilayah Kerja West Madura. Selain pengalihan interest Kodeco kepada Sinergindo, Kepala BP Migas R. Priyono dalam surat tersebut juga memberi persetujuan pengalihan sebagian saham CNOOC ke Pure Link Investment Ltd sebesar 12,5%. Dengan begitu, kepemilikan saham Blok West Madura saat ini berubah menjadi Pertamina 50%, Kodeco Energy, CNOOC Madura, Sinergindo Citra Harapan dan Pure Link Investment, masingmasing 12,5%. Seperti diketahui, blok migas yang berlokasi di perairan Madura dengan luas 6.246 km2 itu kontraknya akan berakhir 6 Mei 2011. Blok West Madura OffShore pertama kali ditandata-
ngani pada 7 Mei 1981 dengan porsi kepemilikan saham Pertamina 50%, Kodeco 25% (operator) dan CNOOC 25%. Adapun Pertamina sudah mengajukan permohonan kepada Kementerian ESDM untuk mengelola 100 % (sebagai operator) pascaterminasi Production Sharing Contract Joint Operating Agreement (PSC JOA). Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh sebelumnya berjanji untuk meneken perpanjangan kontrak West Madura dan memberikan porsi saham 60% kepada Pertamina. Namun, mengenai operatorship, Darwin mengatakan hal itu masih dalam pembicaraan dan akan rampung dalam waktu dekat “Kalau saya siap tanda tangan. Begitu saya menginjakkan kaki ke ESDM, saya bersama jajaran minta agar Pertamina [porsinya] bukan 50% tapi naik jadi 60%,” ujarnya. Blok West Madura sempat menjadi sorotan pemerintah karena menjelang berakhirnya kontrak, produksi minyak justru terus mengalami penurunan menjadi sekitar 14.000 barel per hari dari target produksi 29.000 bph. Lebih jauh Marwan menegaskan jika Blok Madura tersebut diserahkan kepada Pertamina sebagai operator dan kepemilikan 100%, negara akan lebih untung. Dia memberi contoh penerimaan dalam skenario perpanjangan kontrak, di mana pemerintah hanya menargetkan signature bonus US$5 juta. Akan tetapi, jika dilakukan farm out (melepas kepemilikan) 50% melalui bidding, signature bonus yang didapat negara US$50 juta hingga US$100 juta. “Itu sifatnya jangka pendek [signature bonus]. Tapi jangaka panjang tentu banyak lagi pendapatan negara yang bisa diterima bila Pertamina menjadi mayoritas dan operator,” tambah Marwan.
Lapor ke KPK Di sisi lain, dia menduga keengganan pengalihan operatorship ke Pertamina sejalan dengan adanya kekhawatiran terungkapnya mark up cost recovery selama ini. BP Migas juga bisa tersangkut karena menjadi pihak yang memberikan persetujuan cost recovery. “Indonesia Resources Studies juga telah melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengusut dugaan pelanggaran hukum dan potensi kerugian negara terkait rencana perpanjangan pengelolaan PSC-JOA
Participating interest
Profil Blok West Madura
Pure Link Investment
Awal
Lokasi: Offshore Jawa Timur
Pertamina
Operator: Kodeco Produksi: Minyak dan gas
50%
25% 25%
Produksi minyak rata-rata: 13.000 bph
Sinergindo Citra Harapan
Perubahan
12,50% 12,50% 12,50%
Pertamina
50%
CNOOC
12,50% Kodeco
Produksi gas rata-rata: 120 MMscfd BISNIS/ILHAM NESABANA
Sumber: Berbagai sumber, diolah
West Madura Offshore pascaterminasi kontrak 2011.” Menurut Marwan, blok ini mutlak harus dikuasai negara hingga 100% karena masih memiliki potensi minyak US$13,5 miliar atau setara Rp120 triliun. Sementara itu, Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana mengaku tidak mengetahui keputusan pemerintah terkait pengalihan saham Kodeco dan CNOOC dalam perpanjangan kontrak West Madura. Dia mengatakan keputusan terkait pembagian saham ada di tangan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM. BP Migas
hanya tinggal menerima dokumen PSC dari perpanjangan kontrak tersebut untuk ditandatangani. “Itu keputusannya dari pemerintah, kita tidak ikut-ikut pembagian sahamnya,” ujar Gde ketika dihubungi Bisnis. Akan tetapi, Gde mengakui jika BP Migas memang memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait pembagian saham blok West Madura Off-shore. Namun, dia enggan menyebutkan rekomendasi BP Migas tersebut karena terhitung confidential. VP Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun enggan mengomentari pengali-
han saham Kodeco dan CNOOC tersebut. Menurut dia, surat tertanggal 31 Maret 2011 itu juga masih mengambang karena tidak secara tegas menyebut siapa yang akan menjadi operator blok tersebut. “Suratnya ngambang, kita yang terima surat juga nggak mengerti. Simpel saja sebenarnya kan, kalau memang Pertamina tidak diberikan operatorship ya disebut saja. Kita sudah berusaha dapat 100% dan mendapatkan operatorship, tapi saya juga nggak mengerti perlakuan bangsa ini ke Pertamina,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis. (14) (
[email protected])
Target lifting akan dikejar BISNIS INDONESIA
JAKARTA : Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) berjanji akan meningkatkan produksi minyak mulai kuartal II/2011 sehingga target optimistis produksi sebesar 952.000 barel per hari bisa dicapai. Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana mengatakan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pada kuartal I memang realisasi produksi belum menyentuh target tahunan akibat cuaca buruk seperti musim hujan dan musim gelombang tinggi. “Kalau kita lihat kecenderungan tahunan, pada kuartal I dari tahun ke tahun memang begitu sejak 2009, ada kendalakendala alam di kuartal I jadi cenderung under target,” ujar Gde kepada Bisnis kemarin. BP Migas mencatat rata-rata produksi minyak pada 3 bulan pertama pada 2011 baru 908.000
barel per hari, masih jauh dari target dalam APBN 2011 sebesar 970.000 barel per hari. Namun, memasuki kuartal II/2011 ini, Gde mengungkapkan kendala-kendala produksi pada kuartal I/2011 seperti ditutupnya 368 sumur milik Chevron Pacific Indonesia akibat cuaca buruk yang mengakibatkan terjadinya pengentalan minyak di pipa, kini sudah teratasi. Seperti diketahui, Chevron merupakan perusahaan dengan produksi minyak terbesar saat ini. “Sumur Chevron yang sempat dimatikan akibat terjadi pengentalan pada pipa, kini sudah teratasi. Sumurnya sudah berproduksi kembali, saat ini rata-rata produksi Chevron sudah di atas 360.000 barel per hari. Target pemerintah sedapat mungkin kita kejar.” Seperti diketahui, pemerintah memberi toleransi penurunan produksi minyak mentah 5.000 hingga 10.000 barel
per hari dan jika melebihi batas itu maka akan dianggap sebagai kegagalan BP Migas. Menko Perekonomian Hatta Rajasa meminta upaya maksimal BP Migas untuk menjaga tingkat produksi minyak agar tidak melorot jauh dari target APBN, yakni sebesar 970.000 barel per hari. Sementara itu, Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BP Migas Elan Biantoro mengatakan BP Migas selalu berupaya menambah produksi minyak, di antaranya dengan mengebor lebih dari 800 sumur pengembangan baru tahun ini. “Jadi kita tekan penurunan produksi, tapi di sisi lain kita mengejar penambahan produksi dari pengeboran lebih dari 800 sumur pengembangan tahun ini,” ujarnya. Selain itu, tahun ini BP Migas sudah memberikan persetujuan atas 10 Plan of Development yang diajukan Kontraktor Kontrak Kerjasama migas tahun 2011. (14)
Implementasi PLTA Mamberamo butuh integrasi industri Bisnis Indonesia
BISNIS / WAHYU SULISTIYAWAN
PEMUTUSAN SEMENTARA: Petugas
PT PLN Unit Pelayanan Jaringan Semarang Tengah memotong salah satu jaringan listrik di Jalan Sriwijaya, Semarang, kemarin. Pemutusan jaringan sementara tersebut dilakukan untuk pemindahkan kabel listrik yang mengganggu perumahan di sekitarnya, selain sebagai bentuk perawatan rutin jaringan listrik di Kota Semarang.
JAKARTA: Rencana megaproyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Mamberamo di Papua yang berkapasitas 14.000 MW sebenarnya bisa direalisasikan jika proyek tersebut diintegrasikan dengan industri. Director of Private Power Development Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia Bambang Praptono mengatakan pengusaha listrik swasta (IPP) sebenarnya tertarik menggarap megaproyek yang sudah diwacanakan sejak 1995 tersebut. Akan tetapi, selain jaminan dari pemerintah juga perlu ada suatu sistem yang sudah terintegrasi karena kebutuhan listrik di
sana cukup kecil. “Itu proyek yang sudah lama, sebelum krisis. Kelihatannya proyek ini akan sangat-sangat feasible kalau dia terintegrasi dengan industri. IPP banyak yang tertarik [menggarap ini] tapi dia juga meminta jaminan dari pemerintah,” ujarnya ketika ditemui di JCC kemarin. Bambang mencontohkan di Papua yang tidak memiliki industri semen, maka pembangkit listrik itu bisa diintegrasikan dengan pembangunan industri semen. Menurut dia, PLN sendiri belum menunjukkan minatnya menggarap proyek ini karena memang butuh investasi yang besar. Pada 1995 saja investasi-
nya mencapai US$5 miliar-US$6 miliar untuk enam hingga delapan pembangkit. “Dalam Rancangan Umum Pembangkit Tenaga Listrik PLN belum muncul sehingga nanti polanya harus inisiatif, artinya ada kalangan industri mau membangun apa di sana, ya mengajukan proposal saja ke pemerintah.” Bambang menjelaskan proyek ini sebenarnya sangat strategis. Pasalnya, dari seluruh pembangkit di Indonesia yang kapasitasnya 30.000 MW, hampir setengahnya ada di PLTA Mamberamo, Papua tersebut. “Makanya kita highlight ini supaya ini jadi proyek besar. Bayangkan saja kita punya pem-
bangkit 30.000 MW, setengahnya bisa dibangun di sana. Artinya kalau ada industri butuh listrik sebesar itu, maka sisanya bisa dialirkan ke rumah-rumah penduduk setempat dan listriknya bisa murah,” ujarnya.
Proyek seksi Bambang mengakui kendala sejak 1995 salah satunya adalah kurangnya perhatian pemerintah dari segi politik. Menurut dia, proyek 10.000 MW tahap I dan II masih dianggap sebagai proyek yang seksi di mata pemerintah. “Sekarang kan isunya muncul 10.000 MW, ada lagi PLTS untuk melistriki 100 pulau, jadi ada yang lebih punya nilai jual secara
politik. Tapi apakah itu benarbenar menyelesaikan masalah jangka panjang sektor tenaga listrikan?,” ujarnya. Secara umum Bambang menjelaskan IPP akan mengambil peran cukup banyak untuk memperkuat sistem kelistrikan di Indonesia dalam 10 tahun ke depan. Berdasarkan rancangan umum pembangkit tenaga listrik 2010-2019, sebesar 43% dari pembangkit listrik baru sepenuhnya akan dibangun oleh IPP. Dalam 10 tahun ke depan, diperkirakan ada pembangkit baru sebesar 53.000 MW, di mana sekitar 23.000 MW dari IPP dan 30.000 MW dari pembangkit PLN dengan total investasi keseluruhan sebesar US$97,1 miliar. (14)
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
Tiga bandara perintis diperluas BALIKPAPAN: Tiga bandara perintis di kawasan perbatasan Kalimantan Timur segera dikembangkan dengan memperpanjang landasan pacu sehingga mampu didarati pesawat dengan kapasitas lebih besar. Tiga bandara tersebut adalah Bandara Long Apung di Malinau, Datah Dawai di Kutai Barat, dan Long Bawan di Nunukan dengan landasan pacu yang akan diperpanjang hingga 1.600 x 30 meter sehingga dapat didarati setidaknya pesawat jenis Hercules untuk kepentingan militer di perbatasan. “Pembangunan bandara ini juga penting untuk menjaga ketahanan negara karena pada saat dibutuhkan personel keamanan bisa sewaktusewaktu diterjunkan melalui bandara tersebut sehingga penanganannya lebih cepat,” Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov Kaltim Zairin Zain.
Pengembangan Bandara Maratua Long Apung, Malinau 840 x 23 meter Datah Dawai, Kutai Barat 750 x 23 meter Long Bawan, Nunukan 900 x 30 meter
Sumber: Pemprov Kaltim (diolah)
BISNIS/SMU/ADI PURDIYANTO
TRANSIT Kaltim tambah bandara BALIKPAPAN: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur membangun bandara baru di Pulau Maratua dengan anggaran Rp175 miliar guna meningkatkan akses transportasi di kawasan yang menyimpan potensi wisata bahari, Pulau Maratua dan Pulau Derawan. Bandara Maratua direncanakan memiliki panjang landasan pacu hingga 1.600 x 30 meter dan dibangun secara bertahap dengan target penyelesaian pada 2014. Perencanaan pembangunan bandara itu telah tuntas dan tahun ini ditargetkan mulai pembebasan lahan. Sementara, pembangunan fisik akan dilakukan pada akhir 2012 menunggu perencanaan desain detail (detail engineering design/DED) dari Pemprov Kaltim. Bandara baru ini akan memudahkan akses Pulau Maratua di sisi terluar dari Kabupaten Berau yang selama ini diakses dari Tanjung Redeb, Ibu Kota Kabupaten Berau, selama 3-4 jam atau dari Tanjung Batu, ibu kota Kecamatan Pulau Derawan sekitar 2,5 jam. (BISNIS/SMU)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i5
Revisi aturan cabotage dikritisi Operator asing diminta bermitra OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penerbitan Peraturan Pemerintah No.22/2011 terkait dengan asas cabotage menuai kritik dari penggiat pelayaran nasional, menyusul keputusan diberikannya kelonggaran bagi armada asing.
dalam UU tentang Pelayaran,” tegas Idris. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Sunaryo mengatakan kelonggaran yang diberikan oleh pemerintah di dalam PP No.22/2011 adalah kapal asing yang tidak melaksanakan angkutan barang dan penumpang.
Biaya tambahan
Di sisi lain, Kementerian Perhubungan diketahui intensif membahas pengenaan biaya tertentu atas kapal asing yang diberikan kelonggaran dari ketentuan asas caboPP tentang Perubahan Atas PP tage dengan membicarakan masalah itu No.20/2010 tentang Angkutan di Perairan dengan Kementerian Keuangan. Pengenaan biaya tersebut dimaksudkan tersebut memberikan peluang armada asing jenis khusus masih dapat beroperasi untuk meningkatkan daya saing pelayaran untuk mendukung kegiatan usaha minyak di Indonesia sesuai dengan pesan Instruksi Presiden No.5/2005 tentang Pemberdayaan dan gas bumi di lepas pantai (offshore). Pegiat pelayaran yang tergabung ke da- Industri Pelayaran Nasional. Sunaryo menambahkan pengenaan lam Indonesia Cabotage Advocation Forum (Incafo) mengkritik keras penerbitan PP biaya tertentu tersebut masih akan didisNo.22/2011 itu karena dinilai bertentangan kusikan dengan Kemenkeu karena instandengan UU No.17/2008 tentang Pelayaran. sinya tidak bisa mengeluarkan regulasi itu. Dia menjelaskan pihaknya tidak mau PP tersebut dianggap tidak sejalan dengan Pasal 8, Pasal 56 dan Pasal 57 UU gegabah dalam memutuskannya karena ada Pelayaran, serta ketentuan yang mewajib- instansi lain yang harus dilibatkan. “Kami tidak mau gegabah. Masakan semua kapal yang lah ini harus dibicarakan beroperasi di dalam negeri wajib berbendera Me- Singapura mengena- dengan instansi lain,” katarah Putih sebelum 7 Mei kan biaya tambahan nya, Selasa. Menurut dia, penggu2011. sebesar US$5.000 naan bendera Merah PuKoordinator Incafo Idris Sikumbang mengatakan per hari atas kapal tih di atas kapal akan menguntungkan Indonesupaya tidak melanggar berbendera asing sia karena hukum nasioUU Pelayaran, kapal asing yang beroperasi di nal akan berlaku 100% di yang beroperasi di atas kapal tersebut. “KaIndonesia dan memiliki negara tersebut. lau kapal menggunakan kontrak melampaui 7 Mei bendera Merah Putih, 2011 harus segera melakukan kemitraan dengan pengusaha nasio- 100% hukum nasional berlaku.” Selain mendalami kemungkinan pengenal. Menurut dia, kemitraan atau joint ven- naan biaya tambahan yang legal, instantura itu dilakukan dengan membuat per- sinya sedang menyiapkan kajian mengeusahaan patungan dengan mayoritas kepe- nai kebijakan memberikan bendera kemumilikannya dikuasai oleh pengusaha In- dahan supaya kapal yang belum tersedia donesia sesuai dengan ketentuan permo- di Indonesia bisa dipenuhi. Johnson W. Sutjipto, Ketua Umum Dedalan di Indonesia. “Dengan demikian, ada waktu selambat- wan Pengurus Pusat Indonesian National lambatnya hingga 7 Mei 2011, semua kapal Shipowners’ Association (INSA), mengatayang beroperasi di Indonesia telah berben- kan sejumlah negara di dunia sudah medera Indonesia dan tunduk pada aturan ngenakan biaya tertentu atas kapal asing hukum yang berlaku di negara ini,” kata- yang beroperasi di negara tersebut. Dia mencontohkan Singapura lebih nya kepada Bisnis, kemarin. Incafo juga mendesak pemerintah mene- dulu mengenakan biaya tambahan sebesar gakkan hukum pelayaran dengan membe- US$5.000 per hari atas kapal berbendera rikan sanksi yang tegas terhadap pemilik asing yang beroperasi di negara tersebut. Selain Singapura, Brasil juga mengenaatau operator kapal asing yang mengoperakan biaya sejenis yang dikenakan oleh sikan kapalnya di Indonesia. “Sanksi juga harus diberikan kepada Singapura. “Kami menunggu kebijakan ini aparat yang memberikan izin operasi dirilis karena dampaknya sangat positif kapal asing ketika telah tersedia kapal ber- bagi pelayaran nasional,” ujarnya. (APRIKA bendera Merah Putih sesuai aturan di R. HERNANDA) (
[email protected])
BISNIS/WAHYU SULISTIYAWAN
EKSPOR IMPOR JATENG: Seorang operator melakukan aktivitas bongkar muat di kawasan Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Mas, kemarin. Aktivitas Ekspor Impor Jateng tidak berpengaruh dengan adanya tragedi Tsunami di Jepang. Aktivitas bongkar muat di TPKS produksi bongkar muat peti kemas ekspor pada maret 2011 meningkat menjadi 19.297 TEU’s yang semula 17.284 TEU’s pada Februari 2011, begitu pula dengan impor pada Maret 2011 mencapai 14.900 TEU’s yang semula Februari 2011 hanya 13.814 TEU’s.
Ongkos transportasi sedot 25% pendapatan masyarakat OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Biaya transportasi di Indonesia kini menembus 25% dari total pendapatan masyarakat sehingga memicu turunnya daya saing produk-produk nasional di pasar dalam negeri. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Organisasi Pengusaha Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Eka Sari Lorena Soerbakti mengatakan kondisi sebaliknya justru terjadi di kalangan operator. Menurut dia, biaya transportasi sebesar itu tidak diterima semua oleh operator angkutan umum. “Dampaknya produk nasional semakin rendah daya saingnya karena biaya transportasi yang tinggi melemahkan sistem distribusi logistik,” katanya kemarin. Dia menjelaskan untuk memangkas biaya transportasi yang tinggi tersebut, organisasinya meminta pemerintah melakukan langkah-langkah strategis guna mempercepat pelaksanaan program revitalisasi angkutan umum. “Di tengah kondisi seperti itu, masalah infrastruktur, minimnya sarana pendukung dan padatnya kendaraan pribadi ikut memperkeruh masalah,” ujar Eka Sari. Kerusakan infrastruktur jalan di dalam negeri, lanjut dia, menyebabkan potensi bisnis dan profit usaha sektor angkutan darat hilang 10%—25% menyusul membengkaknya biaya operasional kendaraan.
Untuk itu, katanya, operator angkutan darat mendesak pemerintah agar memacu meningkatkan pembangunan dan kualitas infrastruktur jalan sekaligus mendorong program revitalisasi sektor angkutan umum darat. Eka Sari yang juga Ketua Komite Tetap Perhubungan Darat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengatakan beban yang ditanggung operator angkutan darat akibat kerusakan infrastruktur itu sangat signifikan. Dia menjelaskan perbaikan infrastruktur, termasuk memangkas biaya pengadaan suku cadang kendaraan umum dan penataan perizinan sangat berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha sektor ini. Apalagi, sekarang kondisi infrastruktur jalan di Indonesia sangat memprihatinkan. “Banyak yang rusak baik di pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa sehingga kami kehilangan potensi bisnis yang tidak sedikit, bahkan sampai 25%,” tutur Ketua Umum Organda itu. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum (PU) hingga akhir 2010, panjang jalan nasional yang rusak berat mencapai 3.843,8 km, atau 11,1% dari total panjang jalan nasional sejauh 34.628,8 km. Tahun ini panjang jalan yang rusak berat dan harus dibenahi oleh pemerintah mencapai 1.038 km, tetapi belum termasuk jalan provinsi atau kabupaten dan kota yang juga rusak berat.
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6 9 Juta lahan rawa potensial untuk tanaman pangan
Haryono, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan, seperti dikutip Antara, mengungkapkan terdapat 33 juta ha lahan rawa. Dari JAKARTA: Badan jumlah tersebut 20 juta Penelitian dan ha masuk kategori lahan Pengembangan gambut dan 9 juta ha Pertanian Kementerian potensial untuk pengemPertanian mengung- bangan pertanian. kapkan saat ini “Namun, hingga kini terdapat 9 juta hektare tercatat sekitar 1 juta lahan rawa yang ha-1,5 juta ha lahan tergolong potensial gambut yang sudah untuk pengembangan dikembangkan untuk pertanian. Lahan gambut pertanian tanaman (rawa) potensial menjadi pangan. lumbung pangan nasional,” katanya, saat memberikan penjelasan hasil peninjauan lahan rawa di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah kemarin.
Lahan rawa untuk tanaman padi di Kalteng Area yang dimanfaatkan
100.000 ha
Produktivitas
5 ton per ha
Tambahan untuk produksi padi nasional
500.000 ton
Sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan
BISNIS/BAS/ILHAM NESABANA
BERDIKARI Hipmi dorong wirausaha wanita JAKARTA: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menggandeng 100 perguruan tinggi terkemuka melalui penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan Korps Himpunan Mahasiswa Islam Wati (Kohati) dalam mendorong munculnya pengusaha muda wanita. Keta Umum Hipmi Erwin Aksa mengatakan akan menularkan entrepreneurship sebagai sebuah etos atau spirit di kalangan mahasiswa guna membuka lapangan kerja baru dan bukan hanya menjadi penyedia tenaga kerja. Hipmi akan memfasilitasi akses mahasiswa dengan pengusaha dan pemilik waralaba baik dalam hal kemitraan maupun menjadi calon terwaralaba. “Kami menggandeng 100 perguruan tinggi untuk mengkader wirausaha muda yang mandiri.,” kata Erwin seusai penandatanganan kerja sama itu, kemarin. (BISNIS/NAK)
Mentan masih evaluasi kebijakan impor daging Pejabat Ditjen Peternakan dinilai bersalah OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Menteri Pertanian belum berani memberikan sanksi hukum kepada bawahannya terkait dengan penyalahgunaan kewenangan impor daging, padahal telah mendapatkan rekomendasi dari Inspektorat Jenderal Kementan.
baru diajukan setelah daging diberangkatkan dari negara asal atau telah sampai di pelabuhan pemasukan.
Sanksi disiplin
Irjen merekomendasikan agar Mentan memberikan sanksi disiplin berat berupa pembebasan jabatan sesuai dengan PP No. 53/2010 tentang Disiplin PNS kepada Direktur Kesmavet Djajadi Gunawan. Rekomendasi lainnya berupa pertimbangan tidak menerbitkan SPP bagi perusahaan yang tidak melengkapi dokumen sesuai UU No. 18/2009, evaluasi jumlah Sebaliknya, Mentan hanya mengungkap- kuota impor daging, membuat sistem kan argumentasi diplomatis dan akan me- pengawasan realisasi kuota impor secara lakukan dievaluasi secara menyeluruh terpadu. Rekomendasi lain dari Irjen Kementan terlebih dahulu soal kebijakan impor daberupa pembuatan format baku SPP yang ging. “Sepanjang seluruh pihak mengikuti dikeluarkan oleh Ditjen Peternakan dan aturan, tidak akan dikenakan sanksi. Se- Kesehatan Hewan serta memberikan sankbaliknya akan dikenakan sanksi bagi si berupa black list kepada importir daging pihak yang menyalahi aturan,” ujar Men- yang tidak melaksaksanakan importasi tan Suswono saat konferensi pers penyulu- yaitu PT Berkat Mandiri Prima, CV Surya Cemerlang Abadi, CV Cahaya Karya Indah, han pertanian, kemarin. Inspektorat Jenderal Kementan menyim- dan PT Anzindo Gratia International. Sementara itu, dua perusahaan yang pulkan telah terjadi pengajuan surat persetujuan pemasukan (SPP) daging yang menggugat Badan Karantina Kementeria ditandatangani oleh Direktur Kesehatan Pertanian, kata dia, telah mencabut gugatMasyarakat dan Veteriner Kementan untuk an tersebut dan bersedia untuk mengeksdaging Brasil yang belum terbebas dari por kembali (reekspor) 51 kontainer daging sapi ilegal. penyakit mulut dan kuku. Suswono menuturkan 51 kontainer terIrjen juga menilai adanya indikasi pemalsuan SPP oleh importir, yaitu PT Surya sebut tidak dimusnahkan tetapi dijual lagi Cemerlang Abadi, PT Anzindo Fratia In- ke luar negeri. “Ada yang ke Malaysia.” Ketua Komisi IV DPR Ahmad Muqowam ternational, PT Bumi Maestroayu, dan PT Bina Mentari Tunggal. Selain itu, juga ter- mengatakan jika perizinan impor daging jadi adanya impor daging dari luar negeri diserahkan ke Mendag, akan didominasi yang tidak dilengkapi dengan SPP, tetapi oleh kementerian itu. “Ini kan menjadi domain Kementerian Penyalahgunaan kebijakan importasi daging Pertanian karena berkaitan dengan datadata kuantitatif terIndikasi pemalsuan SPP Permintaan black list hadap neraca paPT Surya Cemerlang Abadi PT Berkat Mandiri Prima ngan, suatu data PT Anzindo Fratia International CV Surya Cemerlang Abadi yang penting. Saya PT Bumi Maestroayu CV Cahaya Karya Indah keberatan kalau imPT Bina Mentari Tunggal PT Anzindo Gratia por daging diserahInternational kan ke Kemendag.” (sepudin.zuhri@bisnis. co.id)
Sumber: Irjen Kementan, 2011
Menhut tindak tegas pemanfaatan hutan ilegal OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
JAKARTA:Kementerian Kehutanan tidak ragu menindak tegas perusahaan pertambangan yang memanfaatkan kawasan hutan tanpa prosedur perundang-undangan. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menegaskan penertiban penggunaan kawasan hutan yang tidak sesuai prosedural sudah menjadi fokus Kemenhut setahun terakhir. Apalagi, kini Kemenhut melibatkan kepolisian, kejaksaan, dan satgas pemberantasan mafia hukum
JAKARTA
dalam setiap penanganan kasus pelanggaran kawasan hutan itu. Usaha kebun harus ada pelepasan kawasan dan untuk tambang ada izin pinjam pakai dari Menhut. “Ya, kalau perusahaan itu tak ada izin, berarti salah, ilegal. Gak ada urusan perusahaan besar atau kecil, kami jalankan UU,”’ ungkap Menhut Zulkifli Hasan, menjawab pertanyaan tentang aktivitas perusahaan tambang PT Kondur Petroleum SA yang memanfaatkan kawasan hutan di Pulau Padang, Kepulauan Meranti, Riau, kemarin. Dia menegaskan tidak pengecuali-
BENGKEL
ABSENSI SIDIK JARI
(OI/257/04/2011)
Msn Absensi Sidik Jari Offline Termrh Saat Ini: Fingerprint Tym.neT D1: Rp 1.5Jt Memiliki Buffer data 30rb Log&dpt merekam jari 500 Template. Juga memiliki Battery Back Up serta Koneksi USB ke Komputer: 021-68575763 / 97713093 / 087876100953 /
[email protected] (OI/261/02/2011)
AHLINYAUnt:SedotWC,Airkotor,Lumpur,Limbah cair, Pelncrn, Salurn air/Wastafel/Cucian piring dll; Prs cpt, Armada sndri 9262 8844 - 93665266 - 081310949979/ SE-JABODETABEK. (OI/414/03/2011)
ANTENA
(OI/258/04/2011)
(OI/136/04/2011)
BIRO BANGUNAN
FILTER AIR
MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain, Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub: 87740824, 0812 88185229, 0817 6050771.
Reflector Panas s/d 95% AL-FOIL, tdk mdh robek, cck utk : sport stadiun, gudang, aula, real estate, bhn insulasi, sedia baja ringan. Hub kntr : 021-5850911 / 0857.1435.8080, http://trim-alumuniumfoil.blogspot.com
Ada masalah CC / KTA ? Bunga naik terus ? stres dikejar kolektor ? Hub: SASHA 90357235, VENA 96309818, (OI/683/03/2011) EDWIN 91595155
KERJASAMA A BEST DEAL 6,25%/Th, Tkr BPKB Lsg Cair sd 100M, Undur 50hr, Lns Awal Bng Hlng, Free 5jt, Laptop, Tdk Trbkti 100jt, METRO PLATINUM Mnra Kuningan LG. 45851381 - 83 / 30015924 - 25
Trm Bngunan Br Renov Bsr/Kecil Dr Mnengah s/d Lux, Hrg 1,5Jt s/d 2Jt, Atap Baja Rgn, Gnteng M Kls, Krmik 40x40cm, Plfon, Hsl Krj Cpt/Brgrnsi. ADI 44676895/ 085282053035 (OI/938/03/2011)
Terima Renovasi,Bangun Baru,Perbaikan Bocor,Desain Gbr Interior,Konstruksi Baja,Kitchen Set,Teralis,Gysum,Pengecatan,Baja Ringan. Hub: 021 - 87740824, 0812-88185229. (OI/237/04/2011)
AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 - 68434577 - 97734850. (OI/504/11/2010)
AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir.
PT.METROPOLITAN 6348072-6348859 Pendirian Perusahaan PT/CV/PD/UD/Toko-Domisili Perusahaan, SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata, Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32
(OI/567/03/2011)
(OI/544/03/2011)
(OI/580/04/2010)
Kamera Internet Dpt Digerakkan Darimana Saja!: Tym.neT NV88 - Hrg Promo: Rp.2.350.000,- bisa merekam dr SDCard lsg sebesar maks. 32GB & dipantau dr Internet Lsg via IE, Mozilla, BlackBerry, iPhone, iPad. Hub: 021-68575763 / 97713093 / 087876100953 /
[email protected] (OI/263/02/2011)
(OI/262/02/2011)
JAKARTA: Pemerintah diminta serius membela petani sawit dengan menerapkan bea keluar CPO 0% mengingat pengenaan tarif itu jelas merugikan industri kelapa sawit nasional. Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Asmar Arsyad menilai berlarut-larutnya pembahasan skema baru bea keluar CPO menunjukkan ketidakseriusan pemerintah membela nasib petani dan industri sawit nasional. Selama ini, katanya, Apkasindo masih bersabar dengan meminta pemerintah merivisi kebijakan bea keluar yang progresif menjadi flat tetapi yang terjadi petani justru menjadi korban kebijakan itu. “Kini Apkasindo menolak bea keluar CPO, tak ada guna diberlakukan. Kami hanya jadi korban,” katanya, kemarin. Hal itu dikatakan Asmar menanggapi kebijakan Menteri Perindustrian yang selalu menyatakan bea keluar CPO diperlukan sebagai instrumen menjaga stabilitas pasokan CPO dalam negeri dan untuk mengembangkan industri hilirnya. “Bea keluar CPO hanya alat mencari penerimaan negara. Faktanya kebutuhan dalam negeri hanya 5 juta ton/tahun. Di sisi lain, industri hilir tak berkembang sehingga tidak dapat menyerap pasokan CPO yang lebih besar di dalam negeri.” Menurut Asmar, kebijakan bea keluar
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/278/03/2010)
Dicari mesin SAW MILL utk pengolahan kayu, bekas/baru. Kirim harga, s p e s i f i ka s i & l o ka s i m e s i n ke 0821 223 51553 (hanya sms) atau
[email protected]
KEMENANGAN MOTOR Berani beli mobil secondhand anda dengan harga pantas, SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021 6833 6806 / 0816 93 2247 Karawaci. TGR (OI/546/03/2011)
PELUANG BISNIS
PERHIASAN
WWW.DIETPRAKTIS.COM Persh Healthy Food sejak 1980 di 75 negara. Profit 25-50%. Disediakan Pelatihan Info Produk SMS Biz-Nama-usia-domisili ke 0818 0320 6668.
Le l a n g A r l o j i M ewa h ! L . Pa c i o tt i Rp.1,999,900 (Biasa Rp12Jt+) Beli 3, Gratis 1! Agen Resmi/Made In Swiss/Ex Lelang/+Sertifikat/Lihat Website Di: www.lucianopaciotti.com. Di: Italia Auctions, Hotel Sahid Jaya-Jakarta. Lo b by Leve l . Bu ka 1 0 -20 W I B.
(OI/568/03/2011)
Dicari mitra/investor utk ekspor hasil bumi keuntungan menarik,bagi hasil dijamin dgn sertifikat rumah tanah. Hub: 6281385565301-6285219487357 (OI/904/03/2011)
(OI/076/04/2011)
BELAJAR FOREX Online kunjungi www.instafxschool.com Hub: 0856 41259806 / 0898 5503899 Daftar segera bonus akun 100 USD. (OI/087/04/2011)
MOBIL DISEWAKAN Abadikan perjalanan anda VMM RENT CAR, Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, (OI/521/03/2011) 0812 10111137
(OI/138/04/2011)
Tory Burch Handbags Sale! Rp.999,900 (Biasa Rp3Jt-Rp8Jt) Beli 3, Gratis 1! To r y B u r c h K a t a l o g 2 0 1 0 ! D i : Fashionmar t / Tory Burch (Hotel Prapanca), Jl.Prapanca Raya 28-31, Kby Baru, Jak Sel. Buka 10-20WIB. (OI/230/04/2011)
Khusus menyewakan/ Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338
Birkin Handbags Rp.2,999,900! De Mademoiselle: Made In France/100% Genuine Calf Leather/100% Authentic/ 12 Warna/Katalog 2010 (Pricelist US$2,789.00)! Di Lokasi Super Mewah: Pro-Fashion-Line (Cabang Dari Italy), Jl.Barito II/15A, Kby Baru, Jak Sel. B u k a 1 0 -2 0 W I B . Te l p .72 7 9 6 1 0 1 .
(OI/029/10/2010)
(OI/231/04/2011)
(OI/160/04/2011)
CPO menunjukkan pemerintah sama sekali tidak peduli terhadap nasib petani sawit bahkan pengusaha pun menjadi korban pemerasan pemerintah. Jka dihitung-hitung, petani dan pengusaha sawit dibebani pajak yang totalnya bisa 60%. “Sekarang bea keluar CPO sebesar 22,5%, pengusaha masih harus bayar bermacam sumbangan wajib lainnya ke pusat dan pemerintah daerah.” Apkasindo juga mempertanyakan alokasi pendapatan negara dari bea keluar CPO selama ini. Pemerintah perlu memberikan pinjaman ke petani perkebunan rakyat untuk peremajaan tanaman sawit. “Selama ini, pihak bank tidak mau memberikan pinjaman karena tidak semua petani sawit memiliki sertifikat lahan.” Menurut Asmar, perkebunan rakyat yang luasnya 48% dari total perkebunan sawit nasional seluas 1,5 juta hektare, saat ini membutuhkan peremajaan. Menanggapi keluhan Apkasindo itu, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Hanura, Erik Satria Wardana berpendapat, pemasukan dari bea keluar berkontribusi besar untuk jangka pendek. Lain halnya dengan jangka menengah dan jangka panjang. Kebijakan ini tidak mempunyai andil apa pun dalam perkembangan industri CPO. “Yang saya khawatirkan, para petani yang menyumbang 30% dari produksi CPO Indonesia, akan mati,” katanya.
Mau Profit >300% /Bln? Ikuti Seminar Easy Fo r e x , H t l S u l t a n J k t 1 6 A p r. w w w. p r i m ev i c t o r y.c o m . S M S " fx seminar,nama,kota,email" Ke 0818-911900
OTOMOTIF
T-SHIRT Rp15.000 / POLO SHIRT Rp20.000. Trm Psnn Dg Bordir & Sablon Kemeja, Jaket, Topi, celana. Tlp/Fax: 6017381 96244441 Mangga2 Gdg ITC Lt.2 Blk A12
(OI/277/03/2010)
Sidik Jari Standalone Termrh: Fingerprint Tym. neT A82, tggl letakkan jari utk membuka Pnt Ruangan Anda, 1 Paket dgn Kunci Elektronik & Instalasi Hanya Rp.2,5Jt, dari Rp 3Jt, Tdk perlu Investasi Kartu! 021-68575763 / 97713093 / 08787 6100953 /
[email protected]
ANTARA
PAKAIAN
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
an produksi. “Pada tahun ini anggaran masih terbatas.” Menurut dia, diperlukan upaya percepatan peningkatan produksi dan produktivitas pangan di tingkat petani melalui pendampingan dan bimbingan kepada petani dan pelaku usaha dengan menyelenggarakan kegiatan penyuluhan pertanian. Kementan, imbuh Suswono, mengembangkan sistem informasi penyuluhan pertanian melalui jaringan nirkabel (cyber extension) guna memberikan materi penyuluhan secara cepat, murah, dan efisien. Pada tahun lalu, kementerian itu telah mendistribusikan 1.000 unit sarana cyber extension berupa komputer PC, printer, dan modem kepada kelembagaan penyuluh. Untuk memenuhi kekurangan kebutuhan sarana cyber extension di 497 kabupaten, 6.543 kecamatan, dan sekitar 70.000 desa dan kelurahan diperlukan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi. Saat ini, terdapat sekitar 23.250 tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian (THL-TBPP) dan memberdayakan sekitar 8.000 petani yang berhasil mengembangkan agribisnis sebagai penyuluh pertanian swadaya. Data Badan Pusat Statistik mencatat produksi padi tahun ini berdasarkan angka ramalan I (aram I) mencapai 67,31 juta ton gabah kering giling (GKG) naik 1,35% dibandingkan dengan angka sementara produksi padi tahun lalu 66,41 juta ton.
Petani sawit minta bea keluar CPO 0%
MOBIL DICARI
KUNCI OTOMATIS
BIRO JASA
Desain, H.Cipta, Paten, Merek Pendaftaran Dalam & Luar Neg. Kons. Terdaftar Hub. 47868970
Mesin Tetas Telur Unggas, Full Otomatis, Keberhasilan 99%, Kapasitas 50, 100-2000 Butir, Untuk Hobies, Peternak Kecil, Murah. Hub: 70228779 - 021 41891482
(OI/505/11/2010)
KAMERA INTERNET
JAKARTA: Kementerian Pertanian belum mengoreksi target produksi pangan pada tahun ini kendati membutuhkan dukungan penambahan lahan tanaman pangan. Menteri Pertanian Suswono mengatakan belum melakukan pembaruan (up date) data untuk peta jalan (road map) produksi pangan pada tahun ini. “Kami akan melakukan kesepakatan dengan Kementerian Kehutanan terkait dengan penambahan lahan untuk tanaman pangan dan perkebunan,” ujarnya kemarin. Dia mencontohkan produksi kedelai yang terhambat masalah lahan, demikian juga dengan tebu. Peningkatan produksi gula perlu lahan baru agar tidak terjadi trade off dengan jenis tanaman lainnya. Kementan menargetkan produksi padi pada tahun ini 70,6 juta ton, produksi jagung 22 juta ton pipilan kering, kedelai 1,56 juta ton pipilan kering, gula sebanyak 3,86 juta ton, dan daging sapi sebanyak 316.000 ton. Mentan menjelaskan politik anggaran tidak tampak kepada peningkatan produksi pangan. Hal itu membuat Kementan menetapkan skala prioritas, seperti peternakan untuk target produksi daging sapi, tetapi belum berani mengumumkan swasembada sebelum sensus ternak sapi selesai dilakukan. Namun, Suswono optimistis pada anggaran 2012 dapat memenuhi target swasembada pangan dengan peningkat-
(OI/671/03/2011)
MESIN-MESIN
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] "KULIT ASLI" Furniture,Car,Fashion,Promotion,Walet,Bag,Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
KURSUS Ba Zi TK Mahir 1 & 2. Info Hp: 08179188168, 0818 916173 www.qualiffengshui.com
KULIT
HEWAN QURBAN
Kementan belum koreksi target produksi pangan
KURSUS
(OI/167/04/2011)
(OI/454/04/2010)
(OI/343/04/2009)
“ANTENA SOLUTION” 4675 3000 – 5618 1977 - 8601188 Antena 100rb, Parabola+300ch 1.5jt oke/ Telkom/ indovision, yes/ top TV Bs prll 2-10Tv Lbr Bk Se Jabodetabek.
ELEKTRONIK Anda Ingin Memonitor Mobil, Anak, Dll Dari HP Anda (Lokasi&Peta) Rp.950.000 atau Memonitor HP Anak (SMS&Pembicaraan) Tersedia Produk Canggih Lainnya!!! Hub: 021 - 6320870.
(OI/498/03/2011)
AHLI WC
Data Siap Jemput Bantu Sampai Cair / 1Jt s/d 500M / BPKB, AJB / SHM / Elektronik, Hub: 95200071, 83331022, 0821 11452226, (OI/979/04/2011) 0821 12887479
Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26
AGEN PROPERTY ANDA Butuh Apartement? Sudirman, Thamrin, Kembang, Kuningan, Kuta Bali? Rmh/Ruko/Tnh/Gudang? Atau Mau Titip Jual/Sewa? Hub: FANNY 0819 3232 1080
KARTU KREDIT
DANA TUNAI
Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 021 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26
Migas bagian Sumut Baris Sitorus menjelaskan perusahaan itu melanjutkan izin pemegang konsesi lama, yakni Lasmo asal Inggris. ‘’Ya Kondur memang belum ada izin pinjam pakai Menhut.” Berkaitan dengan itu, Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir pada pers di sela-sela Musrembang kabupaten/kota se Provinsi Riau 2011, di Pekanbaru mengatakan rekomendasi yang diberikan kepada Kondur hanya berlaku bagi pelepasan kawasan hutan di Pulau Tebing Tinggi. “Untuk operasional di Pulau Padang belum pernah.”
an bagi perusahaan besar atau terafiliasi kelompok besar sekalipun. Perusahaan milik siapa pun yang melanggar aturan teknis kehutanan harus dikenakan sanksi hukum. Zulkifli mengatakan berdasarkan peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) No.P43/MenhutII/2008 yang merupakan penjabaran dari UU No.41/1999 tentang Kehutanan menyebutkan sebelum melakukan kegiatan pertambangan dan eksplorasi perusahaan harus mempunyai izin pinjam pakai terlebih dahulu. Berkaitan kasus ini, Kepala BP
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
Dijual Izin Produksi Minuman : gol. A.b.c.Berikut Hak Paten & Hak Cipta. Di Daerah NTT, Kupang. Hbg : 0817 6654911 (OI/134/04/2011) / 0858 13661377. 3 Bln balik modal!!! Solusi: Buka Usaha Futsal!!! Modal 60jt - 160jt Hubungi: 0821 44857158 / 0818 05135758. (OI/168/04/2011) Trading FOREX Spread 2 Acc. Mini & Mikro Min Rp.100.000/Lot, Indeks HangSeng, Kospi Nikei, Gold, Oil dll, Platform MT4, NO SWAP Express Withdrawal & Instant D e p os i t H o t l i n e : 02 1 - 9 8 6 89 677, (OI/170/04/2011) 021-36015866
(OI/232/04/2011)
PROPERTI APARTEMEN PERDANA 180jt-sm Rental 40% Selama 5 Thn, Full Furnish, Lokasi Paling Strategis. Hubungi: 021 -71103300 / 99489248 w w w. p a ra g o nv i l l a g e ka rawa c i .co m (OI/981/04/2011)
INDEKOS Kost LAGUNA RESIDENCE, Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1.650Rb - 2.150Rb/bln, Cuci, Indvsn, Internt, Shower panas & dingin, Fitness, Parkir & Taman luas. Ph. 5672265 (OI/972/01/2011)
RUANG USAHA Disewa ruang kantor 1 lantai seluas 1.253 sqm semigross, Di gedung menara MTH lantai 11 Jl. MT. Haryono Kav. 23 kondisi unfurnished Hub. GARY 0815 9965761, (OI/704/03/2011) WIDI 0852 19837219 KANTOR siap pakai Rp.925.000/bln Fa s i l i ta s l e n g ka p, Se g i t i g a E m a s Hub. (021) 515 2363, 528 98099 (OI/086/04/2011)
RUMAH DIJUAL SEKURITAS, IHSG 43 PT Dlm/Luar Negeri Pialang-Kliring-Komoditi.Ada Ijin Usha-Srtfkt Penyelenggara-Deposit Min US$ 50.000,00 Profit 10% Min Tiap Bulan. 0813 98011888 (OI/195/04/2011)
PENERJEMAH Karsa: Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep. Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
PURI INDAH Blok I (Indian) / 4 No. 10 Lt.280 / Lb.410 SHM Hadap Timur / Dekat Pasar 5+1 Kamar Tidur 3+1 Kamar Mandi Full Renov Lux (OI/570/03/2011) Hub: AMI 99997738
RESTORAN Take Over Resto di Kebayoran Baru Brand Sdh dikenal di area Jaksel.Sdh standard recipe&sop. Tnp prantara pminat serius sms ke 0816740721 scptnya akan kami hubungi (OI/233/04/2011)
i7
Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
BAHAN BANGUNAN
PERANTI KERJA
RUPA - RUPA
HOTEL & RESTAURANT
SEMINAR & WORKSHOP
TEKNIK
TEKNIK
PERJALANAN
FURNITUR
OTOMOTIF
REGIONAL Bisnis Indonesia, Kamis, 14 April 2011
KIJA
LPKR
123
DGIK
700
3 123 7/ 4
0 660
8/ 4
11/ 4
12/ 4
13/ 4
7/ 4
8/ 4
11/ 4
12/ 4
13/ 4
JAKARTA: Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta mencatat penerimaan pajak kendaraan bermotor pada kuartal I/2011 mencapai Rp800 miliar atau naik 16% dibandingkan dengan periode yang sama 2010. Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Iwan Setiawandi mengatakan kenaikan itu didorong pemberlakuan pajak progresif di Ibu Kota mulai tahun ini dengan potensi 710.000 kendaraan terkena aturan itu. “Peningkatan ini cukup signifikan. Karena itu saya yakin target tahun ini dapat tercapai, bahkan melebihi target,” ujarnya, kemarin. Pada tahun ini, DKI Jakarta menargetkan setoran pajak kendaraan bermotor 2011 sebesar Rp3,5 triliun atau naik Rp400 miliar ketimbang tahun lalu sebesar Rp3,1 triliun.
Kuartal I/2011
800
672 Sumber: Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta, 2011
BISNIS/TDW/ILHAM NESABANA
NUSANTARA Buddha Bar jadi galeri JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengubah fungsi bangunan bekas kafe Buddha Bar menjadi galeri seni. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan pihaknya telah menerima surat permohonan izin usaha dan penggantian nama baru Buddha Bar dari pihak pemilik gedung. “Perubahan fungsi itu untuk menjaga nilai sejarah dan seni yang ada dalam bangunan cagar budaya Buddha Bar di Teuku Umat Menteng itu,” ujarnya, kemarin. Saat ini, pihaknya masih menunggu kelengkapan persyaratan administrasi. (BISNIS/TDW)
Parkir Ragunan melonjak JAKARTA: Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mencatat sterilisasi jalur bus Transjakarta mendorong peningkatan parkir di Taman Margasatwa Ragunan Jaksel hingga 300%. Muslich Zaenal Asikin, koordinator MTI untuk improving urban mobility UKP4, mengatakan peningkatan itu dipicu beralihnya penggunaan kendaraan pribadi ke busway. “Peningkatan parkir di Ragunan tertinggi terjadi pada sepeda motor diikuti mobil,” katanya, kemarin. Respons masyarakat terhadap angkutan umum di DKI Jakarta sangat bagus jika pelayanan dan kapasitas angkut ditingkatkan. (BISNIS/HWI)
7/ 4
1 140
8/ 4
11/ 4
12/ 4
13/ 4
TBIG 191
9
1 197
24/ 26/412 11/ 30/412 12/ 5/ 14 7/ 412 8/
6/ 41 13/
CMNP 2.300
7/ 4
11/ 4
12/ 4
13/ 4
3.375
25
0
2.375 8/ 4
JSMR 1.130
7/ 4
8/ 4
1.160 11/ 4
12/ 4
13/ 4
7/ 4
8/ 4
25 3.400
11/ 4
12/ 4
13/ 4
7/ 4
8/ 4
11/ 4
12/ 4
13/ 4
Kala segitiga emas terganggu Omzet usaha di ITC dan Mal Ambasador turun drastis OLEH NURUDIN ABDULLAH Wartawan Bisnis Indonesia
Tidak terlalu sulit mengetahui dampak proyek jalan layang nontol Tanah AbangKampung Melayu terhadap kelangsungan bisnis di sepanjang Jalan Dr Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan.
M
Penerimaan pajak kendaraan bermotor di DKI Jakarta
MIRA 139
130
Setoran pajak kendaraan bermotor naik 16%
Kuartal I/2010
ELTY 137
awardi, pengelola warung makan di Bilangan Segitiga Emas, menceritakan kepada saya proyek Pemprov DKI Jakarta itu telah menggerogoti omzet bisnisnya. Kondisi itu bisa terlihat dari menurunnya kunjungan pembeli bermobil di warungnya. “Paling lama 5 menit berdiri di sini sudah tergambar jelas bagaimana kondisi bisnis semua toko di sepajang jalan ini,” katanya. Pengelola warung makan itu sengaja mengajak saya mengamati situasi di pinggir Jalan Prof Dr Satrio. Di depan deretan restoran gado-gado Cemara Boplo, jasa pijat reflesi, apotik dan warnet pada jam makan siang cukup ramai pengunjung,
Jalan alternatif hindari Jalan Dr Satrio-Casablanca • Jalan Medan Merdeka Barat-Patung Air Mancur-Taman Suropati-Jalan Imam Bonjol-Jalan Rasuna Said. • Jalan Medan Merdeka Barat-patung air mancur-Jalan Cemara-traffic light Sam Ratulangi belok kanan-dan seterusnya. • Jalan Medan Merdeka Barat-Bundaran Air Mancur-MH Thamrin-Bundaran HI-Jalan Imam Bonjol-Jalan Imam Bonjol belok kiri-Rasuna said-dan seterusnya. • Jalan Medan Merdeka Barat-Bundaran Air Mancur-Jalan MH Thamrin-Bundaran HI-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan BloraJalan Cianjur-Jalan HR Rasuna Said-dan seterusnya. • Jalan Medan Merdeka Barat-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Dukuh Atas-traffic light Dukuh Atas belok kiri-Jalan Karet Pasar Baru-traffic light Karet belok kiri-Jalan KH Mas Mansyurflyover Sudirman-Jalan Dr Satrio-dan seterusnya. • Jalan Medan Merdeka Barat-Jembatan Semanggi berputar ke arah utara-Jalan Jenderal Sudirman-Gedung Darmala belok kiri-Jalan KH Mas Mansyur-berputar di depan Menara BataviaJalan KH Mas Manysur-Flyover Sudirman-Jalan Dr Satrio-dan seterusnya. Sumber: TMC Polda Metro, 2011
kini menjadi sepi. Setelah hampir 30 menit mengamati, hasilnya sangat sedikit pengunjung yang datang makan siang di restoran gado-gado Boplo. Setidaknya di restoran itu hanya dua mobil yang datang. Proyek jalan yang akan dibangun seperti Orchard Road di Singapua itu tidak saja me-
nurunkan omzet bisnis di kawasan itu tetapi juga memakan lajur jalan padat itu. Praktis, omzet bisnis kuliner dan pertokoan turun lebih dari 50% sejak proyek itu dimulai. Puncaknya, menurut Mawardi, terjadi sejak penutupan akses jalan dari arah Jalan Sudirman menuju Jalan Dr Satrio sepanjang 70 m pada 12 April.
Tutup usaha
Omzet hampir semua pelaku usaha turun tajam. Padahal, penutupan akses jalan utama itu berlaku selama 3 bulan. Shanti, pemilik toko busana wanita di ITC Kuningan dan Mal Ambasador, juga mengeluhkan dampak buruk proyek itu. Proyek yang mengambil hampir separuh badan jalan telah menurunkan jumlah pengunjung ke tokonya. “Proyek itu menimbulkan dampak yang cukup besar penurunan omzet, apalagi kalau akses ke jalan ini ditutup,”
kata Shanti. Dia mengatakan hampir semua pengelola toko di ITC dan Mal Ambasador sudah mewanti-wanti karyawannya siap untuk dirumahkan. Proyek jalan layang non tol itu telah memangkas omzet tokonya dari rata-rata Rp4 juta per hari turun menjadi hanya Rp1 juta per hari. Bahkan, ada beberapa pengusaha yang memiliki lebih dari dua toko mulai berpikir realistis dengan menutup salah satu tokonya. Pengelola ITC Mal Ambasador tidak tinggal diam. Setelah Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya menutup akses jalan, pengelola mal itu mulai gencar berpromosi. Kemarin, pengelola mal menggelar kegiatan sosial donor darah dan pemeriksaan gula darah dan kolesterol bekerja sama dengan sejumlah tenant dari perusahaan perbankan, telekomunikasi, dan komputer. Namun, kegiatan promosi yang dimeriahkan dengan hiburan musik yang melantunkan lagu-lagu hit itu masih belum bisa meramaikan ITC dan Mal Ambasador. Ternyata, ingar bingar hiburan musik di mal itu kalah jauh dengan kegaduhan proyek jalan layang nontol Kampung Melayu-Tanah Abang. (
[email protected])
Pasokan ikan di Batam kosong OLEH SUYONO SAPUTRA Bisnis Indonesia
BATAM: Pasokan ikan segar di Batam terancam hilang menyusul keputusan Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak mengeluarkan izin impor komoditas itu yang diajukan importir lokal. Ansun, seorang pengusaha importir ikan segar asal Batam, menyatakan sebanyak delapan perusahaan importir ikan segar dan beku tidak berhasil mendapatkan izin impor dari Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Padahal izin impor itu merupakan syarat mutlak dari lima syarat yang diwajibkan oleh kementerian bagi importir yang ingin memasukkan ikan segar dan beku dari luar negeri,” ujarnya, kemarin. Syarat importir mengantongi izin impor sesuai Per-
aturan Menteri Kelautan Perikanan (Permen KP) No. Per 17/Men/2010 tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang Masuk ke Dalam Wilayah RI. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Kemanan Hasil Perikanan Kelas I Hang Nadim mengeluarkan surat No. B.18/ BKIPM/KI.810/II/2011 yang berisi kewajiban seluruh pengguna jasa importir ikan beku, segar, dan kering wajib mengikuti Permen KP mulai 18 Maret 2011. Ketentuan itu mencakup Sertifikat Kesehatan Ikan dari negara asal, memiliki Instalasi Karantina Ikan Sementara (IKIS), memiliki certificate of origin (CO) dari negara asal. “Kami sudah lengkapi syarat itu, tinggal izin impor dari Ditjen P2HP saja yang belum dapat, sehingga pemasukan ikan segar dari luar negeri terpaksa kami hentikan.”
ANTARA/SAPTONO
KELESTARIAN ALAM: Menhut Zulkifli Hasan (tengah) bersama Dirut PT Sari Bumi Kusuma (SBK) Jacob (kanan) mendengarkan penjelasan tentang bibit tanaman Mentawa dari Dekan Fakultas Kehutanan UGM Naim (kiri) saat mengun-
jungi HPH dengan sistem Silvikultur Intensif dan Tebang Pilih Tanam Jalur milik PT SBK di Katingan, Kalteng, kemarin. Sistem tersebut merupakan cara pemanfaatan hutan dengan tetap mengedepankan kelestarian alam.
Penjualan rumah di Jabar anjlok BISNIS INDONESIA
BANDUNG: Penjualan rumah di Jawa Barat sepanjang triwulan I/2011 hanya sebanyak 15.000 unit atau turun 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Barat Yana Mulyana mengatakan penurunan itu dipicu peralihan pengelolaan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). “Isu peralihan pengelolaan BPHTB awal tahun ini memang berpengaruh besar kepada sektor properti,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Menurut dia, pengembang perumahan di Jabar menghentikan pembangunan dan penjualan rumah
karena tidak berani menanggung risiko akibat peralihan pengelolaan BPHTB. Dia menambahkan penurunan penjualan rumah didorong pula kredit pemilikan rumah yang dikeluarkan perbankan masih tersendat pada awal tahun. “Kendalanya terletak pada pengurusan persyaratan FLPP [fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan] karena itu memakan waktu yang cukup lama,” ujar dia. Sepanjang kuartal I/2011, ungkap dia, penjualan rumah sederhana tapak menduduki komposisi 80% dari total rumah yang berhasil dijual di Jabar. Animo masyarakat membeli rumah sederhana tapak setiap tahunnya terus meningkat di kabupaten
dan kota di Jabar. Pada tahun ini, dia memperkirakan penjualan rumah di Jabar bisa mencapai 80.000 kendati pada awal tahun pencapaiannya cenderung menurun ketimbang tahun lalu. Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (Appersi) Jabar Ferry Sandiyana menyatakan penjualan rumah sederhana selama 3 bulan pertama tahun ini meleset tipis dari target. Pada tahun ini, papar dia, pihaknya menargetkan mampu menjual rumah sederhana sekitar 6.000-8.000 unit. “Kami masih menghitung data penjualan, namun yang pasti perlambatan penjualan rumah yang berimbas pada tidak tercapainya target itu terjadi,” kata Ferry. (K30/K35)