Umat Katolik Indonesia di Toronto & Sekitarnya
http://uki.ca
Mewartakan Iman dan Kasih
K ita semua yang lahir dan besar di Indonesia tentunya tidak akan pernah melupakan bulan Agustus sebagai bulan yang keramat bagi bangsa Indonesia. Dalam bulan inilah, tepatnya 17 Agustus 1945, Ir. Sukarno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari segala bentuk penjajahan Belanda (dan Jepang). Jalan untuk mencapai Proklamasi itu sendiri tidaklah mudah seperti orang membalikkan tangannya. Korban jiwa maupun materiil berjatuhan sebagai harga tebusan yang sangat mahal untuk memperoleh kemerdekaan itu. Pertanyaannya adalah mengapa orang rela mengorbankan jiwa dan materinya untuk memperjuangkan adanya kemerdekaan itu? Kemerdekaan itu sendiri berarti suatu kebebasan dari segala tekanan yang menghimpit, membelenggu, membatasi, menekan, mengontrol, menindas, memeras, mengintimidasi, dllnya. Merdeka juga berarti orang tidak menjadi budak lagi dari suatu kelompok atau pemerintahan yang mengendalikan seluruh hidupnya. Dengan kemerdekaan ini orang dapat melakukan apa yang menjadi kehendaknya, dan ia dapat mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya. Oleh karena itulah semua orang berjuang untuk terbebas dari segala bentuk yang dapat membelenggu dirinya. Lalu kebebasan atau kemerdekaan macam apakah yang harus pertama-tama kita perjuangkan? Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose 3:12-17 menyerukan kepada jemaatnya untuk selalu mengusahakan suatu kehidupan yang bercirikan sebagai orang-orang pilihan Allah. Hidup yang bercirikan sebagai orang-orang pilihan Allah inilah yang akan menghantar orang kepada suatu kehidupan yang sungguh-sungguh merdeka dan memampukan orang untuk mengoptimalkan dirinya, sehingga dia akan dapat menjadi pembawa damai dan sukacita baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Untuk mencapai hal tersebut, orang harus terlebih dahulu membebaskan dirinya dari kehidupan yang dikuasai oleh keinginan daging atau keterikatan akan hal-hal duniawi (Galatia 5:19-21, Kolose 3:5-11). Keterikatan akan hal-hal duniawi atau nafsu kedagingan inilah yang akan membawa orang kepada suatu keadaan tidak bebas
Agustus 2008 / No. 207
dalam membangun relasi dengan orang lain atau dalam mengembangkan dan mengoptimalkan talenta atau kemampuan yang Tuhan berikan kepadanya. Maka dari itu yang perlu semua orang perjuangkan pertama-tama adalah kebebasan dari belenggu-belenggu yang menguasai dirinya, bukan penjajahan atau belenggu yang ada di luar dirinya. Sebab kalau hati semua orang sudah bersih (bebas atau merdeka), seperti yang dikatakan oleh Paulus kepada jemaat di Kolose, maka dengan sendirinya segala bentuk penjajahan, penindasan, diktator, intimidasi, dllnya akan sirna. Allah telah mengutus Yesus untuk menebus kita dari segala bentuk perhambaan dosa (Galatia 4: 4-7). Harga yang harus dibayar untuk memperjuangkan kemerdekaan kita adalah hidup dan nyawa-Nya sendiri (bdk.Yohanes 15:13). Berkat penebusan-Nya inilah kita mempunyai hak kembali sebagai sahabat atau anak Allah. Kita tinggal terima jadi akan pengembalian status kita sebagai seorang sahabat atau anak Allah. Maka sudah pantas dan wajarlah kalau kita menjaga dan mengembangkan apa yang telah Yesus perjuangkan untuk kebahagiaan dan kemerdekaan kita ini. Persoalan berikutnya adalah bagaimana kita bisa terus bertahan sebagai seorang sahabat atau anak Allah yang hidup dalam jaman di mana nilai-nilai yang ditawarkan oleh Yesus telah diputar-balikkan atau dianggap sudah tidak cocok lagi untuk jaman ini? Menurut saya yang paling penting adalah kesadaran bahwa kita sungguh akan mengalami kebebasan dalam menjalani kehidupan ini apabila hidup kita dilandasi oleh nilai-nilai yang diajarkan dan ditawarkan Yesus. Selama kesadaran akan hal ini tidak menjadi pegangan hidup kita lagi maka kita akan jatuh kembali ke dalam perbudakan budaya hedonis, konsumeris, dan individualis yang akan mengikat seluruh hidup kita. Konkritnya adalah semakin langgengnya kehidupan yang diwarnai dengan situasi perang, korupsi, pembunuhan, perampokan, penipuan, penjajahan terhadap orang lain, pemerasan, kekerasan, mau menang sendiri, fitnah, dllnya. Oleh karena itu mari kita pertahankan kemerdekaan yang diberikan oleh Yesus ini dengan selalu sadar akan status kita sebagai sahabat-sahabat, Bersambung ke halaman 6 1
Gereja: Alamat:
St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Road (Bayview & South of Eglinton) Ph.: (416) 485-1792 Toronto, Ont. M4G-3H3 Subway Stn: Davisville
Deacon
Redaksi: Angelina Hanapie, Juliana Wibowo,Yusup Penasehat: Romo Aegidius M Warsito SCJ. Alamat: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd., Toronto, ON M6R 1M8
Wakil Koordinator Sekretaris Bendahara Wilayah Timur Ketua Wilayah
UKI Home Page:
http://uki.ca
Seksi Liturgi Seksi Bina Iman
KEGIATAN WILAYAH BARAT Bible Study Diadakan setiap hari Selasa dua minggu sekali. Untuk keterangan lebih lanjut hubungi : Rudy S B.: (905) 814-8475
[email protected] Koor Harap menghubungi: Hartoni (905) 814-7265;
[email protected]
TIMUR Bible Study Hubungi: Liduina Undyantara (416) 494–5262 Jumat I,II & III: Selama Winter dirumah Val & Wies (Scarborough) Jumat IV : Kunjungan Koor Harap menghubungi: Lala Budiono (905) 554-0219
[email protected] Ina Tedja (416) 494-8260
[email protected] Sel Group East : Setiap Selasa 2 minggu sekali. Jam 7:30pm. Tempat: Koes & Meta Ali; 6 Radwell Cres., Scarborough (416) 299-6729. Everybody welcome !
Have fun IN THE SUMMER !
Agustus 2008 10 Minggu II 24 Minggu IV
Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Wilayah Barat Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Bidang Khusus Seksi Kesenian Mudika Pelaksana Khusus Children’s Liturgy Altar Server Usher Persekutuan Doa Sel KTM
02:00 pm – 03.15 pm 02.00 pm – 03.15 pm
: Rm. Aegidius M Warsito SCJ (416) 879-5944
[email protected] : Deacon Val Danukarjanto (416)497-2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA PERIODE 2007 - 2010 Koordinator
Bagaimana menghubungi kami?
[email protected]
Pastor Pamong
: Irwandi Pranadjaja
[email protected] : Leo Gan
[email protected] : Angelina Hanapie
[email protected] : Lanny Hidajat
[email protected] : Christine Budihardjo
[email protected] : Catherine Hartono
[email protected] : Hendry Wijaya
[email protected] : Janto Solichin
[email protected] : Marina Sardjono
[email protected] : Albert Tee
[email protected] : Lenny Adisuria
[email protected] : Rudy S. Budihartono
[email protected] : Angela Tedjo
[email protected] : Sari Djunaedi
[email protected]
(905) 284-0595 (416)748-6638 (905) 814-5644 (905) 819-8697 (647) 895-7089 (416) 756-9555 (905) 887-9546 (905) 948-9251 (416) 284-4707 (905) 824-1168 (905) 821-3385 (905) 814-8475 (905) 816-0765 (647) 722-2272
: Bambang Micha Djaja (416) 733-7989
[email protected] : Sam Tagali (647) 866-7267
[email protected] : Angie Hanapie (Temporary)
[email protected] : Rudy Oentoro
[email protected] : Samsudin Tjokro
[email protected] : Iis Adisuria
[email protected] : Veronica Foe
[email protected]
(905) 814-5644 (416) 524-7839 (905) 770-3878 (905) 858- 4658 (905) 763-1522
Misa & Children Liturgy. Misa & Children Liturgy. 2
Laporan Keuangan Bulan Juli 2008 Total penerimaan Kolekte Iklan Sumbangan dari Keluarga Siswanto Pengeluaran Rent St Anselm's Church Biaya Rumah Tangga SCJ / Romo/ Stipendium St. Anselm’s Church Renovation Biaya Keperluan Sekretariat Seksi Liturgi Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Total pengeluaran Deficit
$ 4,631.35 $ 2,981.35 $ 150.00 $ 1,500.00 $
600.00
$
677.27
$ 5,000.00 $ 217.78 $ 132.21 $ 203.61 $ 205.38 $ 7,036.25 $ 2,404.90
Terima kasih atas perhatiannya, Tuhan memberkati anda.
Seksi Rumah Tangga Guna memperlancar pengaturan penyediaan makanan, bagi anda yang ingin menyumbangkan makanan untuk dibagikan sesudah acara Misa, harap hubungi: West: Sari Djunaedi (647) 722-2272 East: Marina Sardjono (416) 284-4707
Seksi Kesenian Seksi Kesenian mengajak anda sekalian untuk ikut aktif dalam Line Dancing bagi semua. ”Young and Old” are welcome. Untuk keterangan lebih lanjut, harap menghubungi Ina Liem (416) 222 - 8883. Jadwal Rencana Kegiatan UKI 2008 Setiap bulan minggu kedua dan keempat : ada Misa
6-7 September 13 September 3-5 Oktober 26 Oktober 29 November 25 Desember 31 Desember
Retreat UKI / Seminar Rohani Bazaar UKI Tour ke Pennsylvania USA Misa dan Senior Day Rekoleksi Advent Hari Raya Natal New Year’s party
TRIP KE LANCASTER , PENNSYLVANIA Tanggal Oct. 03 – Oct. 05 2008
Masih tersedia tempat Dan pendaftaran masih terbuka ( Jum’at , Sabtu - Minggu ) ( Bukan Long Week End ) Biaya : $ 288.00 p.p. ( Twin ; satu kamar berdua ) $ 263.00 p.p. ( Triple; satu kamar bertiga ) $ 250,00 p.p. ( Quadr.;satu kamar berempat) Termasuk - includes : 1. Hotel Howard Johnson , Lancaster, PA . 2 nights + Breakfast 2. Trip ke Philadelphia, PA. Saturday Oct. 04’08 day time. 3. Show ;" In the Beginning " Sight & Sound Theatres, Saturday Oct.04’ 08 ; 7.30 pm 4. Tips 3 days for Bus Driver. 5. On the way home Factory Outlet ( Grove City ) Tidak termasuk - excludes : Lunch and dinner for 3 days and entrance tickets in Philadelphia if there is any. Deposit : $ 100.00 per person (non refundable for cancellation). Pembayaran terakhir 1 September 2008. Pembatalan setelah tgl 1 September ’08 diwajibkan untuk mencari pengganti peserta. For Indonesian passport apply for US Visa and check Expiry Date not less than 6 mths. please! Pendaftaran: Leo Gan phone: (416)748-6638.
Seminar Rohani 6-7 September 2008 Di Consolata Missionaris Centre 2671 Islington Ave – Etobicoke Biaya: $10,-/person, anak-anak gratis Untuk Keluarga (Pasangan Suami Isteri, Youth & Anak-anak) Pendaftaran: Hendry Widjaja (905) 887-9546 Rudy S. Budihartono (905) 814--8475 3
“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh Oleh: Rm Aegi SCJ rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidahlidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh Kudus itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkumpulah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar Rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengan-cengan dan heran, lalu berkata:’Bukankah mereka semua yang berkatakata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopatamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Firgia dan Pamfilia, Mesir dan daerahdaerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.’”(Kis.para Rasul 2:1-11)
POJOK KATEKESE
Bab 22: Sakramen Krisma
Seperti dengan semua hal dalam hidup ini ada titik-titik awal, tempat-tempat di mana orang mulai melangkah, kita memulai inisiasi sebagai orang Kristen dengan sakramen Baptis, dengannya kita selamalamanya ditandai sebagai pengikut Kristus dan oleh karenanya ikut ambil bagian dalam martabat-Nya sebagai anak angkat Allah. Sakramen Krisma/Penguatan memberikan meterai terhadap hubungan kita dengan Kristus dan Gereja-Nya, sekaligus menjadi tanda kematangan kita sebagai orang Kristen dan memberikan kekuatan kepada kita untuk memenuhi tanggung jawab kita untuk mewartakan injil dalam hidup kita sehari-hari. Langkah lain dalam proses inisiasi terjadi ketika kita menerima Tubuh dan Darah Kristus dalam sakramen Ekaristi. Penerimaan Ekaristi untuk pertama kalinya menandai kedewasaan rohani kita dan menandai persatuan kita dengan Tritunggal Mahakudus. Oleh karena itu kita menjadi anggota penuh dari Gereja kalau
kita telah menerima sakramen Baptis, Krisma, dan Ekaristi. Apakah itu sakramen Krisma/Penguatan? Dalam sakramen Krisma, orang yang telah dibaptis “diikat dengan lebih sempurna ke dalam Gereja: mereka diberi kekuatan khusus dari Roh Kudus, dan dengan demikian lebih terikat oleh kewajiban, sebagai saksi-saksi Kristus yang sejati, untuk mengembangkan dan membela iman dengan kata dan perbuatan”(Konstitusi Dogmatik tentang Gereja). Juga sebagai salah satu dari sakramen inisiasi, Krisma harus diterima bila rahmat Baptis telah mempunyai akibatnya yang penuh. Kapankah sakramen Krisma dirayakan? Kitab Suci tidak menyebutkan saat diadakannya sakramen Krisma, namun bahwa Kristus mengadakan sakramen ini diungkapkan dalam Kitab Suci dengan janji-Nya untuk mengutus Roh Kudus, dan memang sesungguhnya Dia mengutus Roh Kudus untuk memperkuat para Rasul, dan para Rasul sungguh melayani sakramen ini segera sesudah Kebangkitan Kristus: “dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.....Ketika Rasul-rasul di Yerusalem mendengar bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di situ ke dua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.”(Kis.Para Rasul 8:5, 14-17) Apakah yang dilaksanakan Yesus dalam diri kita melalui sakramen Krisma? Melalui sakramen Krisma, Yesus memberi kita: suatu pertumbuhan hidup ilahi; suatu hubungan yang baru dan mendalam dengan Roh Kudus; tanda dan meterai sakramental Krisma; bertambahnya kekuatan untuk mengakui, membela, dan mengembangkan iman. Apakah tanda sakramen Krisma? Dalam ritus Latin, tanda sakramen Krisma adalah penumpangan tangan dan pengurapan dengan minyak krisma. Uskup berkata:”Semoga engkau dimeteraikan dengan Roh Kudus.” Penumpangan tangan menandakan pemberian kedewasaan yang penuh dan sempurna. Ini merupakan suatu upacara kuno, yang melambangkan pemberian suatu kekuatan khusus. Krisma, yakni minyak yang digunakan dalam sakramen Krisma, adalah suatu campuran minyak zaitun atau minyak dari tumbuh-tumbuhan dan suatu bahan pengharum yang disebut balsam, yang diberkati oleh Uskup dalam misa Krisma pada hari Kamis dalam Pekan Suci. 4
Apakah akibat dari “ciri khusus” atau “meterai” yang diberikan dalam sakramen Krisma? Ciri khusus atau meterai Krisma menyempurnakan apa yang diterima dalam Baptis dan memberikan kekuatan kepada orang yang menerima sakramen Krisma untuk secara umum mengakui imannya akan Yesus Kristus, lebih-lebih dalam hidup sehari-hari. Apakah peranan Roh Kudus dalam sakramen Krisma? Hubungan kita yang baru dengan Roh Kudus setelah menerima sakramen Krisma serupa dengan yang terjadi pada para Rasul setelah Pentakosta pertama. Pada hari itu, mereka diterangi sehingga dapat mengerti misteri-misteri Allah dengan lebih baik. Mereka juga dikuatkan agar dapat memberikan kesaksian mengenai Yesus. Pada saat kita menerima sakramen Krisma, Roh Kudus yang sama datang dengan rahmat sakramental yang khusus untuk menerangi hati kita dan memperkukuh kehendak kita agar kita dapat menghayati kewajiban sebagai orang Kristen. Kekuatan-kekuatan apakah yang memungkinkan kita mengakui, membela, dan menyebarkan iman? Kekuatan-kekuatan ini adalah karunia-karunia Roh Kudus dan rahmat sakramen Krisma. Rahmat ini memungkinkan kita menghadapi tantangan-tantangan iman dan menggunakan kesempatan untuk menyebarkan iman dalam hidup kita sehari-hari. “Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu khawatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu, sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.”(Lukas 12:11-12) Bagaimanakah karunia-karunia Roh Kudus membantu kita? Karunia-karunia itu membuka hati kita untuk menerima ilham Roh Kudus. Dalam sakramen Baptis, kita menerima karunia-karunia ini secara embrional. Dengan sakramen Krisma, karunia-karunia itu berkembang menjadi lebih penuh. Ketujuh karunia Roh Kudus adalah: hikmat kebijaksanaan, pengertian, penghiburan, keberanian, pengenalan, kesalehan, dan takut akan Allah. Apakah sebabnya seorang Kristen yang telah menerima sakramen Krisma harus terlibat dengan masalah-masalah dunia dan persoalan-persoalan sosial? Dalam Injil, Yesus mengajar para pengikut-Nya agar tidak hanya memperhatikan setiap orang, tetapi sejauh mungkin, harus secara aktif bekerja untuk menyelesaikan masalah-masalah keadilan sosial. Misalnya, dalam perumpamaan tentang Pengadilan
Terakhir, Yesus menjanjikan kehidupan abadi kepada mereka yang memberi makan kepada orang-orang yang lapar, memberi minum kepada orang yang haus, dllnya. Hal ini disajikan sebagai suatu kewajiban, bukan suatu kegiatan manasuka. Mereka yang memilih untuk tidak mengetahui dan lalai untuk melakukan kewajibankewajiiban dasariah ini demi orang lain, akan dibuang dalam hukuman abadi (bdk. Matius 25:31-46). Menjawab pertanyaan, “Siapakah sesamaku?” Yesus menceritakan perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati. Dalam hal ini Yesus mengajarkan kita akan kewajiban untuk membantu setiap orang yang membutuhkan, bahkan juga orangorang asing (bdk. Lukas 10:25-27). Dalam perumpamaan lain, Yesus menceritakan kisah seorang yang kaya dan seorang pengemis yang bernama Lazarus. Orang kaya itu tidak manyalahgunakan atau merugikan Lazarus, tetapi dia bersalah karena mengabaikan atau tidak memperhatikan kebutuhan dasariah dari seseorang yang menderita. Demikian juga orang yang kaya masuk ke dalam hukuman abadi karena tidak berusaha untuk meringankan kemalangan dan penderitaan manusia (bdk. Lukas 16:19-31). Dari ajaran-ajaran Yesus ini, mudahlah untuk melihat bahwa merupakan kewajiban semua orang Kristen untuk memperhatikan secara sungguh-sungguh masalah-masalah yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga umat manusia. Orang-orang Katolik yang telah menerima Krisma tidak boleh membatasi perhatian dan bantuannya hanya kepada orang-orang yang paling dekat dengan mereka atau yang sudah mereka kenal. Persoalan untuk menjamin keadilan sosial ada banyak dan sangat beragam. Termasuk di dalamnya maslah: kelaparan yang terjadi di dunia, perdamaian, pembagian kekayaan, tukar-menukar barang dagangan antar negar, pendidikan, kesempatan kerja, urbanisasi, dllnya. Para Paus dalam tahun-tahun terakhir ini telah mengeluarkan serangkain Surat-surat Ensiklik yang memberi petunjuk-petunjuk kepada orang Katolik bagaimana mereka harus berusaha memecahkan ketidakadilan dasariah yang setiap hari terjadi pada banyak orang yang menderita. Yesus datang untuk menyelamatkan semua orang. Dia mengasihi semua orang. Sejauh seseorang menjadi kurban dari ketidakadilan dalam bentuk apapun, maka setiap orang Kristen harus bekerja sama untuk menemukan jalan guna meringankan persoalan itu. Bagaimanakah orang-orang Kristen mengakui dan menyebarkan iman mereka? Orang-orang Kristen mengakui dan menyebarkan iman mereka dengan:
5
1. Berdoa untuk semua orang. “Pertama-tama aku menasehatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur untuk semua orang”(1Timotius 2:1). 2. Mengakui iman kepada Kristus. “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barang siapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga” (Mateus 10: 32-33). 3. Memberikan contoh yang baik. “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga”(Mateus 5: 14-16). 4. Melakukan karya amal atau belas kasih. “Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mateus 25: 37-40). 5. Membantu karya misi, baik yang di dalam ataupun luar negeri, dengan doa-doa, derma, mendorong peanggilan missioner untuk berkarya di tanah mis dan secara nyata ikut ambil bagian dalam karya misi. 6. Ikut ambil bagian dalam kerasulan lewat penderitaan. “Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami” (2 Korentus 1: 7). 7. Ikut ambil bagian dalam karya Gereja, yaitu menguduskan para anggotanya dan lewat mereka mengajar dan menguduskan dunia. Sekali sudah menerima sakramen Krisma, kita mempunyai kewajiban untuk berusaha menghayati dengan lebih sempurna perintah-perintah dan keutamaan-keutamaan serta cirriciri seorang Kristen yang baik, sebagaimana digambarkan dalam lembaran-lembaran Kitab Suci. “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Dan bagimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik” (Roma 10:14-15). Siapakah pelayan sakramen Krisma? Dalam Ritus Latin, Uskup adalah pelayan biasa dari sakramen Kirsma. Kehadiran Uskup menunjukkan bahwa lewat sakramen Krisma, seorang pribadi dipersatukan secara lebih mendalam dengan seluruh Gereja dan perutusan kerasulannya. Namun mungkin juga dalam keadaan tertentu, sakramen Krisma dilayani oleh seorang Imam. Sebab sesungguhnya seorang dewasa yang telah menyelesaikan Tata Cara Inisiasi Kristen dibaptis pada Sabtu Paska, dia harus diberi sakramen Krisma oleh seorang imam dalam upacara Malam Paska. Jika seorang dewasa yang sudah dibaptis diterima dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik, maka mungkinlah bagi dia untuk diberi sakramen Krisma oleh imam pada saat yang sama. Kapan seseorang boleh menerima sakramen Krisma? Dewasa ini masih banyak diperdebatkan dan diadakan percobaan mengenai umur yang tepat untuk menerima sakramen Kirsma dalam ritus Latin. Praktek yang paling lazim bagi sakramen Krisma ialah dirayakan pada masa usia dewasa awal, meskipun banyak orang diberi sakramen Krisma sebagai orang dewasa setelah ikut ambil bagian dalam Tata Cara Inisiasi Kristen. Sampai ketemu bulan depan Sambungan dari halaman 1,
...anak-anak, atau orang-orang pilihan Allah, dan terus mengembangkan “hidup sebagai anak-anak terang ” sebagaimana ditegaskan oleh Paulus dalam Efesus 4:1732. Akhir kata saya ucapkan selamat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 63 dan tentu juga merayakan kemerdekaan kita sebagai anak-anak Allah. Tuhan memberkati, Rm Aegi SCJ
Berita kelahiran Puji syukur atas berkat dan perlindunganNya, telah lahir dengan selamat:
• • •
Nathan Alexander Nusaputera (5 Juli 2008) Putera dari pasangan Johan & Mira Nusaputera Cucu dari Ridwan Nusaputera & Dr Hernadewi Halim Sara Madeleine Sutantyo (9 Juli 2008) Putri ke-2 dari pasangan Evelyn dan Danny Sutantyo Nadia Surjadhana (26 Juli 2008) Anak ke-2 dari pasangan Vivi dan Denny Surjadhana 6
Hari - hari bersama TUHAN 1. Saat bangun pagi, buatlah tanda salib, persembahkanlah hari yang baru dengan gembira kepada-Nya:”Ya Tuhanku, semuanya untuk-Mu” Lekaslah bangun dan kenakan pakaianmu. Sesudah itu berdoa pagi, perbaharuilah rencana dan kehendak baik untuk hari ini. Jika mungkin, hadirilah Misa Kudus. Dalih tidak ada waktu umumnya hanyalah alasan kosong. 2. Pergilah ke pekerjaan/sekolah dengan gembira. Bekerja/belajarlah dengan rajin dan penuh tanggung-jawab. 3. Sepanjang hari seringlah mengingat Tuhan karena Ia selalu ingat padamu. Seringlah memberi hormat kepada-Nya. Pikirkanlah apa yang dikehendaki Tuhan dari-Mu, dan lakukanlah dengan gembira untuk-Nya. “Bayangkalah Tuhan di depan matamu seumur hidupmu” (bdk.Tobit 4:5). 4. Setiap hari ada banyak kesempatan untuk berbuat baik. Tuhan memberimu banyak kesempatan itu. Perhatikanlah dan gunakanlah itu untuk membawa cinta Tuhan dan kegembiraan dari-Nya ke dalam dunia. 5. Bersikaplah sopan, ramah dan suka menolong dalam bergaul. Hindarilah pembicaraan yang tidak pantas dan tidak mengenal cintakasih. Hindarilah pergaulan yang menjerumuskan dan waspadalah terhadap orang yang tak dikenal. 6. Berdoa dulu sebelum makan. Gembirakanlah hatimu dengan yang diberikan Tuhan untukmu. Makan secukupnya dan tahu batas, juga tidak perlu pilih-pilih makanan. Sesudah makan pun bersyukurlah kepada Tuhan. 7. Manfaatkanlah waktu luang. Jangan menganggur. Bantulah pekerjaan orang tua, karena merekapun bekerja banyak untukmu. Berilah tenagamu untuk saudara dan teman, hendaknya kamu suka membantu tetangga dan sesama. Habiskan waktu santaimu dengan teman-teman yang baik dan hiburan yang sehat. Bila sendirian pakailah waktu ini santai bersama Tuhan misalnya dengan doa hening, adorasi, baca “surat cinta Tuhan” yang terdapat dalam Kitab Suci.
8. Bersabarlah dalam sengsara dan penderitaan. Ingatlah Kristus Tuhanmu telah menderita sengsara untukmu walau Dia tidak bersalah. Persembahkanlah kesusahanmu kepada Tuhan dan Ia akan memberkatimu dengan berlimpah karena setelah penderitaan pasti ada kebangkitan dan kemuliaan. 9. Kuduskanlah Hari Minggu dan Hari Raya. Jangan melalaikan Misa Kudus tanpa ada alasan yang berat. Berusahalah tidak jatuh dalam dosa berat dan usahakan mengaku dosa agar dalam setiap Misa yang kau ikuti kamupun dapat menyambut Komuni Kudus. 10. Waspadalah terhadap godaan, jangan menyetujuinya sedikitpun. Jika jatuh dalam dosa berat, buatlah penyesalan yang sungguh-sungguh, mohonlah ampun kepada Tuhan dan secepatnya menerima Sakramen Tobat. Seorang Kristen yang baik hendaknya tidak membiarkan dirinya tanpa menerima Sakramen Tobat lebih dari satu tahun. 11. Sebelum tidur, berdoalah terlebih dahulu. Periksalah batinmu dan sesalilah dosadosamu. Periksalah juga apakah engkau telah menepati semua rencana yang kau rencanakan. Jika sudah lelah berdoalah sebentar saja, tetapi berdoalah dengan penuh perhatian. Sebelum tidur buatlah tanda salib dengan air suci dan tutuplah matamu dengan berdoa dan pikiran baik. Perjuangkanlah iman yang baik, capailah kehidupan kekal, yang merupakan panggilanmu (bdk. 1 Timotius 6:12). Ingatlah hai orang Kristen: kamu hanya punya satu jiwa untuk diselamatkan, satu Tuhan untuk dicintai dan dilayani, satu keabadian untuk diharapkan. Kematian akan datang, penghakiman menyusulnya, kemudian surga atau neraka untuk selamanya. Karena itu anak-anak Yesus dan Maria, hindarilah dosa dan semua kesempatan untuk berdosa. Berdoalah tanpa henti dan seringlah mengaku dosa dan menyambut Komuni. Diambil dari buku Pengajaran Gereja Katolik, terjemahan Katekismus Jerman. kiriman Val dan Wies Danukaryanto. 7
U l a n g
T a h u n
P e r n i k a h a n
Selamat Berbahagia, Semoga Kasih Karunia Allah senantiasa melingkupi keluargamu
Tjoa Boen Hauw & Henny Sung - 20 tahun TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya:
Hartoni Ashali & Bernadette - 19 tahun Rudy S. Budihartono & Maya Adisuria ñ 24 tahun UCAPAN TERIMA KASIH Yang terhormat: Romo Pamong, Deacon, Dewan Pengurus dan teman2
Bapak Cornelius Guntoro – Kartadjajadi Kakak tertua dari Swan Pudjowarjono di Jakarta Indonesia. 11 Juli 2008 Bapak Fransiscus Imam Siswanto (87 tahun) pada hari Jumat, 4 July 2008 di Toronto, dan telah dimakamkan pada hari Rabu, 9 July 2008 di Parkview Cemetery, Waterloo
UMAT KATOLIK INDONESIA Atas nama keluarga SISWANTO, kami mengucapkan banyak terima kasih atas pemberkatan, doa2, kiriman bunga, sumbangan dan kehadiran anda semua di rumah duka serta penguburan ayah kami, Alm. Franciscus Imam Siswanto yang meninggal dunia pada tanggal 4 July 2008 yang lalu. Khususnya terima kasih kepada Romo Aegi yang telah memberikan sakramen permandian, komuni, penguatan dan perminyakan kepada ayah kami pada waktu masa sakitnya. Semoga Tuhan membalas dan memberkati kebaikan anda semua. Keluarga Besar SISWANTO
BAZAAR UKI Saturday, 13 September 2008, 11am – 2pm At : Transfiguration Church Hall 45 Ludstone Drive, Etobicoke (S of Dixon and W of Kipling) Contact: Sari Djunaedi-6477222272 Giok Pranadjaja-9052840595 Tieneke Gunawan-9058190257 Swan Pudjo-9058311537
Istri: Almarhumah Harijani Siswanto Anak-anak: • Johannes Bagio Siswanto & Septiani • Elizabeth Siswanto & Ludwig Hartmann • Theresia Budianto & Eddy • Anna Gunawan • Johannes Budi Siswanto & Juniati • Siskawati Tjokro & Hosni • Eddy Siswanto Serta Cucu-cucu & Buyut-buyut.
8