PERANCANGAN ETNOGRAFI KOMUNIKASI VISUAL PEMBELAJARAN ALQURAN MELALUI PENERAPAN IQRA BERBASIS ANIMASI UNTUK ANAK PENYANDANG CACAT TUNA RUNGU USIA 9 TAHUN 1
Siti Mutoharoh1, Fransiskus Iwan Dj2 Jl. Raya Pedukuhan Jenggul Desa Kalijambe Tegal. Email :
[email protected] Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Sarana Informatika Bandung
[email protected] ABSTRAK Masih banyak masyarakat khususnya anak penyandang cacat tuna rungu yang kesulitan membaca Al-Qur’an. Hal ini disebabkan oleh metode pembelajaran Al Qur’an yang tidak sesuai dengan sistem kebahasaan tersendiri. Keterbatasan bahasa pada anak penyandang cacat tuna rungu mengakibatkan terlambatnya pembelajaran dan pemahaman mengenai Al-Qur’an dibandingkan pada anak normal umumnya. Untuk mengaplikasikan metode baru yaitu metode pembelajaran Al Qur’an dengan melalui penerapan Iqra berbasis animasi ini menggunakan Adobe Flash CS5 dengan Actionsscript 2.0. Media yang penulis gunakan dalam proses pembelajaran Al Qur’an ini berupa CD Interaktif yang dilengkapi dengan animasi interaktif fitur baca Hijaiyah dan game edukasi dengan sistem kebahasaan tersendiri yaitu menggunakan bahasa vokal dan bahasa isyarat. Memudahkan anakanak penyandang cacat tuna rungu belajar Pendidikan Agama Islam terutama Al-Qur’an melalui penerapan Iqra secara mandiri tanpa harus didampingi guru pengajar ataupun orang tua anak penyandang cacat tuna rungu. Kata kunci: etnografi komunikasi, al qur’an melalui penerapan iqro, penyandang tuna rungu, animasi, adobe flash cs5 ABSTRACT Theres are still a lot of people, especially deaf children with dissabilities who have difficultly hearing impaired to read Al Qur’an. This is caused by the Al Qur’an learning method that does not comply with its own linguistic system. Limitations of language in deaf children with dissabilities resulted in delays in learning and understanding of the al Qur’an then in normal children generally. To apply the new method is a method of learning trough the implementation of the Al Qur’an with Iqro is based animation using adobe Flash CS5 with Actionscript 2.0. Media that writer use in the process of learning the al Qur’an in the form of interactive CD that comes with interacyive animated feature Hijaiyah read and educational game with it’s own linguistic system that is using vocal language and sign language. Make it easy for children with learning dissabilities deaf Islamic education primarily trough the application of the Al Qur’an Iqro independetly without having accompanied the parent or teachers of children with hearing dissabilities. Keywords: ethnography of communication, through the application of the qur'an iqro, deaf, animation, adobe flash cs5 mulai dari membaca, menulis dan seterusnya. Setiap individu yang beragama Islam baik laki-laki maupun perempuan, muda ataupun I. PENDAHULUAN tua, dalam keadaan normal ataupun tidak Al-Qur’an adalah kitab suci umat normal (anak penyandang cacat tuna rungu) berkewajiban untuk menuntut ilmu. Islam yang diwahyukan kepada nabi Pembelajaran baca Al-Qur’an yang Muhammad SAW dan dijadikan sebagai merupakan bagian dari mata pelajaran pedoman bagi umat Islam dalam menjalani Pendidikan Agama Islam untuk anak-anak kehidupan. Manusia yang ingin memperoleh yang memiliki kendala fisik seperti petunjuk dari Al-Qur’an maka mereka perlu penyandang cacat tuna rungu bagi yang mempelajarinya. Syarat-syarat untuk beragama Islam harus tetap dilaksanakan mengetahui Al-Qur’an adalah mampu karena semua makhluk itu sama dihadapan membaca, menulis, mengerti artinya dan Allah dan yang membedakan adalah tingkat maknanya. Mempelajari Al-Qur’an itu ketakwaannya. merupakan keharusan bagi setiap umat Islam
Keterbatasan bahasa pada anak penyandang cacat tuna rungu mengakibatkan terlambatnya pembelajaran dan pemahaman mengenai Al-Qur’an dibandingkan pada anak normal umumnya. Adanya sistem kebahasaan tersendiri, membuat para penyandang cacat tuna rungu akan memiliki aturan-aturan berbahasa yang berbeda (Engkus Kuswarno, 2008 : 77). Hal yang pertama kali kita lakukan supaya bisa memahami Al-Qur’an adalah membacanya kemudian tindak lanjut dari membaca tentunya adalah menulis, memahami dan mengamalkan. Namun kenyataannya tidak demikian, masih banyak masyarakat khususnya anak penyandang cacat tuna rungu yang kesulitan membaca AlQur’an. Hal ini disebabkan oleh metode pembelajaran Al Qur’an dengan melalui metode Iqra yang tidak sesuai dengan sistem kebahasaan tersendiri, kurang menarik dan cenderung monoton sehingga minat anak penyandang cacat tuna rungu untuk belajar membaca maupun Al-Qur’an sangat kurang. Selain itu, faktor pergaulan dan sistem kebahasaan tersendiri membuat anak penyandang cacat tuna rungu enggan untuk belajar di TPA atau sekolah umum. Oleh karena itu, penulis mencoba membuat suatu metode baru yaitu metode pembelajaran AlQur’an dengan melalui penerapan Iqra berbasis animasi khusus untuk anak penyandang cacat tuna rungu agar mengerti dan mau belajar membaca dan memahami dengan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif dan sebagai karya nyata Desain Komunikasi Visual dan IPTEK kepada masyarakat luas. Penulis memilih Adobe Flash CS5 sebagai dasar perancangan animasi 2D pada aplikasi ini, karena menurut Andi (2010:2) “Adobe Flash merupakan program pembuat animasi yang diproduksi oleh perusahaan piranti lunak dari Amerika Serikat, yaitu Adobe System Incorporated. Berbagai fasilitas dan fitur terbaru telah disediakan untuk kemudahan dalam pengolahan animasi bagi para penggunanya”. Untuk merangkum bahan yang akan di jelaskan di skripsi ini penulis memilih judul “PERANCANGAN ETNOGRAFI KOMUNIKASI VISUAL PEMBELAJARAN AL QUR’AN MELALUI PENERAPAN IQRA BERBASIS ANIMASI UNTUK ANAK PENYANDANG CACAT TUNA RUNGU PADA USIA 9 TAHUN“ Metode baru ini dapat menarik minat masyarakat khususnya anak penyandang
cacat tuna rungu untuk membaca Al Qur’an menjadi lebih besar. Media yang kami gunakan dalam proses pembelajaran ini berupa CD Interaktif yang dilengkapi dengan fitur baca dan tulis dengan sistem kebahasaan tersendiri yaitu menggunakan bahasa isyarat. Hal ini dimaksudkan agar pengaksesan program ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas khusunya anak penyandang cacat tuna rungu sehingga terbentuklah karakteristik masyarakat yang tidak hanya ahli dalam IPTEK tetapi juga IMTAQ. II.
KAJIAN LITERATUR
Pengertian Etnografi Komunikasi Etnografi komunikasi adalah pengkajian peranan bahasa dalam perilaku komunikatif suatu masyarakat yaitu cara-cara bagaimana bahasa dipergunakan dalam masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya. Etnografi komunikasi (Ethnography of communication) juga dikenal sebagai salah satu cabang ilmu dari antropologi khususnya turunan dari etnografi berbahasa (Ethnography of speaking). Pada hakikatnya etnografi komunikasi adalah salah satu cabang dari antropologi khususnya antropologi budaya. Definisi etnografi itu sendiri adalah uraian terperinci mengenai pola-pola kelakuan suatu suku bangsa dalam etnologi ilmu (tentang bangsa-bangsa). Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Belajar dan mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi pendidikan. Sebagai guru perlu berusaha menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, menyenangkan dan menggairahkan. Suasana pembelajaran yang tidak kondusif bisa menjadikan siswa enggan untuk belajar dan bisa menghambat proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. Pengertian Al Qur’an Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diwahyukan kepada nabi
Muhammad SAW dan dijadikan sebagai pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan. Manusia yang ingin memperoleh petunjuk dari Al-Qur’an maka mereka perlu mempelajarinya. Syarat-syarat untuk mengetahui Al-Qur’an adalah mampu membaca, menulis, mengerti artinya dan maknanya. Dengan mengetahui hal tersebut, maka semakin lama akan semakin yakin dengan kebenaran isi Al-Qur’an, sehingga mereka benar-benar mantap dalam beragama. Mempelajari Al-Qur’an itu merupakan keharusan bagi setiap umat Islam mulai dari membaca, menulis dan seterusnya. Memperbanyak membaca Al-Qur’an merupakan pekerjaan yang disukai Allah, sehingga seorang muslim memiliki hati yang hidup dan diterangi dengan petunjuk Allah. Agama Islam mendorong umatnya untuk menjadi umat yang pandai, agar menjadi pandai umat Islam harus menuntut ilmu. Ilmu adalah sebuah bekal untuk kehidupan baik di dunia maupun di akhirat. Kewajiban umat Islam untuk menuntut ilmu tercantum dalam hadits. Rasulullah saw. bersabda: ...ى ل ل م م ف ري م س ل ال ع ل ة عل ط ك ب ض Artinya : “Mencari ilmu adalah fardhu bagi setiap orang Islam...” (H.R Ibnu Majah) (Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Ibnu Majah, 1993: 181-182). Keadaan anak penyandang cacat tuna rungu menuntut perhatian lebih dan khusus dalam mendapatkan hak pendidikan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memberikan pendidikan pada anak penyandang cacat tuna rungu yaitu dengan mendirikan lembaga, instansi atau yayasan yang menangani khusus untuk anak penyandang cacat tuna rungu. SLB N Cicendo, Bandung. merupakan salah satu sekolah luar biasa yang berkomitmen tinggi untuk mencerdaskan siswanya yaitu anak penyandang cacat tuna rungu. Macam-macam metode digunakan dalam pembelajaran tidak lain tujuannya adalah agar materi yang disampaikan mudah diterima oleh anak didik. Metode pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqro merupakan metode yang digunakan oleh guru yang mengajarkan baca Al-Qur’an di SLB N Cicendo Bandung. Dari sinilah penulis tergerak untuk meneliti pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqro yang efektif berbasis animasi untuk anak penyandang cacat tuna rungu di SLB N Cicendo, Bandung.
Pengertian Metode atau melalui Penerapan Iqro Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar guru harus menguasai tidak hanya satu metode. Metode yang akan penulis teliti adalah pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqro berbasis animasi. Adapun penjabarannya sebagai berikut: Metode Iqro atau melalui penerapan Iqra adalah suatu metode membaca Al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan Iqro terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna. Pengertian Animasi Animasi adalah proses pembuatan benda mati menjadi kelihatan atau seolah-olah seperti hidup. Satu bagian grafika komputer
yang menyajikan tampilan-tampilan yang atraktif dan merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurutan dengan adanya ilusi gerakan (motion) pada gambar yang ditampilkan (Tamba Ferdinand, 2005). Menurut Dhani dalam Indrias (2010) animasi merupakan susunan gambar mati yang dibuat efek sehingga seolah-olah tampak bergerak. Perbedaan movie dengan animasi adalah animasi merupakan proses kejadiannya sedangkan movie merupakan proses hasilnya (Indrias Puji Pramesti, 2010). Menurut Suyami (2012) Multimedia animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar. Ada sembilan macam, yaitu animasi sel, animasi frame, animasi sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vector, animasi karakter, animasi computational dan morping. Adobe flash CS5 Menurut Andi (2012) Adobe flash merupakan aplikasi multiguna yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan. Dengan berbagai fitur canggih yang ada didalamnya, dapat membuat gambar, membuat animasi, hingga membuat berbagai jenis permainan yang luar biasa. Menurut Shabri dkk (2011) adobe flash merupakan sebuah software yang digunakan untuk membuat gambar vektor
maupun gambar animasi. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar dipenjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertamakalinya pada Flash5. Dalam pembuatan gambar penulis menggunakan adobe ilustrator CS5. Untuk actionscript yang di gunakan adalah actionscript 2.0 pada adobe flash CS5. Pengertian Tuna Rungu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian tuna rungu adalah tidak bisa mendengar sedangkan pengertian tuna rungu menurut Kuswarno Engkus “Tuna rungu adalah anak yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran sehingga ia mengalami hambatan dalam perkembangan bahasa”(Kuswarno Engkus, 2008 : 77) Perkembangan Bahasa Keberadaan bahasa isyarat sebagai bahasa kodrati kaum tuna rungu tidak hanya membantu anak tuna rungu dalam penguasaan bahasa tetapi juga menjadikan mereka sebagai suatu masyarakat tutur tersendiri. Sebagai suatu masyarakat tutur anak tuna rungu akan mempunyai perilaku komunikasi yang khas. Untuk itulah penelitian ini diadakan tidak lain untuk memahami perilaku komunikasi anak tuna rungu yang menggunakan bahasa isyarat selain bahasa lisan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi etnografi komunikasi khususnya pada aspek pengetahuan linguistik dan keterampilan interaksi karena studi ini dapat mengungkapkan peranan bahasa dalam suatu masyarakat tutur. Bahasa isyarat pertama kali dikenalkan oleh Abbe de L Eppee seorang guru di prancis pada abad ke 18, sehingga sering juga disebut metode prancis. Pada awalnya bahasa ini digambarkan kedalam tanda – tanda gambar seperti Hieroglyph dimesir atau tulisan kanji di cina. Tetapi karena membutuhkan lebih dari 4000 gambar untuk sebuah isyarat sederhana maka para pengikut Abbe de L Eppe menyederhanakannya menjadi abjad jari yang disesuaikan dengan abjad latin dengan demikian dapat disimpilkan bahasa isyarat adalah bahasa yang syarat dengan simbol karen meliputi pemindahan bahasa lisan
kedalam gerakan gerakan atau isyarat tertentu. Keberagaman bahasa isyarat ini juga di Indonesia apalagi indonesia memiliki lebih dari 350 bahasa lisan yang digunakan oleh warganya. Sehingga tidak heran jika antara Sekolah Luar Biasa Bagian B ( SLB / B ) yang satu dengan yang lainnya memiliki bahasa isyarat yang berbeda. Hal inilah yang mendorong pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusun bahasa isyarat Indonesia sebagai bahasa isyarat baku dan penghubung para penyandang cacat tuna rungu di seluruh Indonesia. Perkembangan Emosi Keterbatasan kecakapan berbahasa mengakibatkan kesukaran dalam berkomunikasi, sehingga akan menghambat perkembangan emosi. Hal ini terjadi karena emosi itu berkembang dari pengalaman berkomunikasi dengan orang lain. Anak tuna rungu memiliki hambatan dalam memahami aspek-aspek emosional yang dikomunikasikan orang lain secara verbal, sehingga ia pun tidak mengenal dan kurang bisa mengungkapkan perasaannya. Sikap masyarakat pada umumnya yang sering menganggap rendah penyandang cacat turut memperburuk keseimbangan emosi anak tuna rungu.
III.
KONSEP PERANCANGAN
Tujuan dan Strategi Visualisasi Strategi visualisasi pada dasarnya merupakan suatu perancangan atau rencana untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah media. Strategi visualisasi dalam pembuatan konsep perancangan etnografi komunikasi visual pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqra dengan memberikan gaya baru dan pembelajaran interaktif ke dalam media animasi. Strategi visualisasi dalam pembuatan konsep perancangan animasi Al Qur’an melalui penerapan Iqra ini digunakan agar pesan yang ingin disampaikan ke anak penyandang cacat tuna rungu dapat dimengerti dan diterima dengan baik secara visual menggunakan media animasi dan media pendukung yang dipilih. Bahasa yang digunakan sederhana, singkat dan jelas penggunaan bahasa baku, bahasa isyarat dan bahasa vokal yang sederhana agar anak penyandang cacat tuna rungu lebih mudah mengerti dan memahaminya.
Agar media pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqra berbasis animasi yang diberikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka media yang dipilih harus tepat. Hal ini perlu dilakukan karena pentingnya pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqra ini untuk anak penyandang cacat tuna rungu. Proses Kreatif Pada proses pembuatan program animasi CD interaktif ini perlu dilakukannya suatu analisis yang tepat, yaitu tentang apa saja yang dibutuhkan sebelum dilakukannya proses perencanaan program animasi CD interaktif. Analisis ini bertujuan agar program animasi Interaktif yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan. Dalam pembuatan animasi ini sasarannya adalah pada anak penyandang cacat tuna rungu usia 9 tahun. Sistem yang dikembangkan berupa animasi interaktif pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqro dengan menggunakan bahasa yang berbeda yaitu dengan bahasa isyarat. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini, antara lain dalah sebagai berikut: A. Observasi atau pengambilan data dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat tutur dan anak penyandang cacat tuna rungu yaitu sebagai responden untuk penelitian. Responden ini adalah anak penyandang cacat tuna rungu usia 9 tahun yang biasanya pada usia anak SD kelas III di Sekolah Luar Biasa Bagian B. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa Negeri Cicendo Bandung. Dan pada orangtua anak. Observasi ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: 1. Melakukan pengamatan dan menganalisa pada sistem pembelajaran yang saat ini digunakan, fokus pengamatan ini adalah tentang metode pembelajarannya secara formal di sekolah-sekolah maupun informal di rumah. Dari hasil pengamatan yang dilakukan di SLB maupun dirumah ini bahwa sistem pengajaran yang dilakukan tidak secara langsung dan tidak dijelaskan secara teori sebagai dasar pengetahuan anak-anak. 2. Melakukan wawancara (interview) pada responden sebagai pengguna yang menjadi objek peneliti yaitu masyarakat tutur seperti seperti
pengajar dan orang tua anak penyandang cacat tuna rungu dan anak penyandang cacat tuna rungu. Dari wawancara yang dilakukan diperoleh hasil bahwa: a. Proses pembelajaran pada Sekolah Luar Biasa Bagian B ini masih secara tidak langsung dan tidak terfokus mengenai Al Qur’an melalui penerapan Iqra. b. Sistem pembelajaran juga masih bersifat linier yaitu hanya satu arah dari pengajar kepada siswa sehingga siswa terkadang cepat bosan. c. Proses belajar dengan batasan waktu yang sudah ditentukan di SLB membuat pembelajaran hidup sehat ini menjadi semakin terbatas. d. Jumlah pengajar masih terbatas di SLB N Cicendo ini, sehingga diharapkan anak dapat belajar lebih mandiri di sekolah maupun di rumah. e. Pembelajaran hidup sehat yang dilakukan di rumah oleh para orangtuapun tidak secara langsung, terkadang kurang perhatian tentang hidup sehat, khususnya di daerahdaerah terpencil namun penduduk sudah mampu membeli alat-alat elektronik dan mendukung media pembelajaran secara interaktif ini. B. Mengidentifikasi kebutuhan dari anak penyandang cacat tuna rungu atau responden Berdasarkan dari pengamatan langsung serta wawancara dari responden SLB N Cicendo, Bandung. Penulis mengidentifikasikan kebutuhan dari anak penyandang cacat tuna rungu adalah: 1. Siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran yang apa adanya. membutuhkan media pembelajaran yang lebih interaktif untuk memudahkan pembelajaran, lebih efektif, desain dan warna yang menarik anak-anak untuk belajar mengenai pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqro. 2. Pengajar juga membutuhkan model pembelajaran yang bersifat multimedia untuk membangkitkan minat belajar hidup sehat ini pada anak-anak di sekolah.
Analisis kebutuhan sistem Dalam membuat animasi interaktif yang digunakan sebagai media pembelajaran yang lebih menarik diperlukan konsep animasi. Untuk mengembangkan animasinya diperlukan sebuah sistem perangkat yang memadai untuk pembuatan aplikasinya baik hardware maupun software nya, keduanya itu untuk mendukung pembuatan pembelajaran animasi interaktif. Dalam pemilihan hardware dan software perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu: a. Hardware dan software yang dipilih harus mempertimbangkan biaya, yaitu dengan biaya yang minimal tetapi memberikan manfaat dan informasi yang optimal. b. Hardware dan software harus mempertimbangkan dan menyesesuaikan dengan sistem yang saat ini sedang berkembang dan banyak digunakan ataupun masa yang akan datang serta menyesuaikan perkembangan teknologi komputer. Perancangan (Design) Animasi Interaktif Pada perancangan (design) ini berisi tentang pembahasan mengenai alur cerita animasi interaktif yang dijelaskan dengan tulisan dan gambar. Perancangan Storyboard Pada storyboard ini adalah berisi tentang sketsa dan alur cerita dari animasi interaktif yang dibuat. Untuk menu awal tampilan dengan adanya suara dan dua tombol yaitu tombol menu dan keluar, pada tombol menu apabila diklik maka akan masuk ke menu kedua dan untuk menu keluar, apabila diklik maka akan keluar. Konsep Karakter Tokoh Tokoh merupakan ciri khas dari suatu brand, yang dimaksudkan agar orang dapat mengingat brand tersebut. Dalam media interaktif, tokoh merupakan pemandu dalam menjalankan media interaktif ini. Tokoh yang akan dirancang dalam media interaktif animasi pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqro dengan memakai karakter laki-laki dan perempuan.
Gambar 1. Karakter tokoh perempuan
Gambar 2. Karakter tokoh laki-laki IV.
PEMBAHASAN
Elemen Grafis A. Background atau latar tempat
Gambar 3. Background B. Rumah
Gambar 4. Rumah
C. Masjid G. Bahasa Isyarat
Gambar 5. Masjid
D. Sekolah
Gambar 9. Bahasa Isyarat H. Ikon tombol perempuan
Gambar 10. Ikon tombol perempuan Gambar 6. Sekolah I. Ikon Tombol laki-laki E. Karakter Tokoh Laki-laki
Gambar 7. Karakter tokoh laki-laki dan perempuan F. Huruf Hijaiyah
Gambar 8. Huruf Hijaiyah
Gambar 11. Ikon tombol laki-laki J. Ikon tombol rumah, sekolah dan masjid
Gambar 12. Ikon tombol rumah, masjid dan sekolah K. Tombol menu dan tombol kembali
Gambar 13. Tombol menu home
Gambar 14. Tombol Kembali dan lanjut L. Balon Hijaiyah
Gambar 18. Tanaman dan bunga O. Bola dan Kelereng
Gambar 15. Balon Hijaiyah Gambar 19. Bola dan kelereng P. Ilustrasi serangga
Gambar 16. Balon Bahasa Vokal dan Bahasa Isyarat M. Layar Hijaiyah
Gambar 17. Layar Hijaiyah N. Tanaman dan Bunga
Gambar 20. Ilustrasi serangga Elemen Multimedia Untuk mengembangkan animasi diperlukan sebuah sistem perangkat yang memadai untuk pembuatan aplikasinya baik hardware maupun software nya, keduanya itu untuk mendukung pembuatan pembelajaran animasi interaktif. Dalam pemilihan hardware dan software perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu: c. Hardware dan software yang dipilih harus mempertimbangkan biaya, yaitu dengan biaya yang minimal tetapi memberikan manfaat dan informasi yang optimal. d. Hardware dan software harus mempertimbangkan dan menyesesuaikan dengan sistem yang saat ini sedang berkembang dan banyak digunakan
ataupun masa yang akan datang serta menyesuaikan perkembangan teknologi komputer. e. Perangkat untuk mendesain dan membangun sistem Adapun sistem yang memadai dalam pengembangan aplikasi ini adalah satu set perangkat komputer baik spesifikasi hardware maupun software sebagai berikut: Kebutuhan
Sistem operasi
Keterangan
Windows XP, windows vista, Windows 7 atau sesudahnya
Processor
AMD Dual core C-50 1.0 GHz atau selebihnya
Memori
2 GB (4GB direkomendasikan)
Harddisk
320 GB
Software
Adobe flash CS5, Adobe ilustrator CS5, Easy audio converter
Tabel 1. Kebutuhan Hardware dan Software Spesifikasi pada tabel diatas adalah spesifikasi minimal yang digunakan, jika spesifikasi lebih tinggi maka lebih baik. Spesifikasi diatas tersebut sudah cukup mampu untuk menjalankan sistem yang dikembangkan dan untuk beberapa tahun kedepan spesifikasi tersebut masih dapat dipakai dengan perkembangan teknologi. Interface Desain Berikut akan digambarkan perancangan interface dari pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqra berbasis animasi untuk anak penyandang cacat tuna rungu ini. A. Menu Opening Gambar ini merupakan menu utama, terdapat 1 tombol yaitu tombol masuk ke pilihan menu. Terdapat font salam ucapan pembuka dan karakter tokoh yang mengajak untuk belajar bersama.
Gambar 21. Tampilan menu utama Gambar ini merupakan menu utama, terdapat 1 tombol utama yaitu tombol pilihan menu masuk. Tampilan menu masuk terdiri dari yang pertama adalah ucapan salam sejahtera agar anakanak penyandang cacat tuna rungu terbiasa dengan salam dan ajakan yang ramah untuk anak-anak penyandang cacat tuna rungu untuk belajar huruf Hijaiyah bareng. Tombol pilihan menu masuk yang akan disajikan adalah pilihan menu dengan 3 tombol pilihan. B. Pilihan Menu Gambar ini merupakan menu utama, terdapat 3 tombol yaitu tombol masuk ke pilihan menu. Terdapat font salam ucapan pembuka dan karakter tokoh yang mengajak untuk belajar bersama.
Gambar 22. tampilan pilihan menu Gambar ini merupakan menu utama, terdapat 3 tombol utama yaitu tombol pilihan menu. C. Pilihan Menu Sekolah Gambar ini merupakan menu pilihan masuk ke sekolah yang mempelajari tentang huruf Hijaiyah.
Gambar 23. tampilan menu Hijaiyah Terdapat 2 tombol yaitu tombol masuk ke pilihan menu perempuan yang dan menu pilihan laki-laki. Terdapat font ucapan selamat datang dan gambargambar lain seperti tanaman bunga dan kupu-kupu serta kumbang sebagai pelengkap. D. Pilihan Menu Tombol Perempuan Gambar ini merupakan menu tombol dengan karakter perempuan, terdapat 1 tombol yaitu tombol masuk ke pilihan menu perempuan.
Gambar 24. Ikon tombol perempuan E. Tampilan Menu Hijaiyah Gambar ini merupakan menu pilihan belajar Hijaiyah yang mempelajari tentang huruf Hijaiyah, terdapat beberapa tombol yaitu tombol huruf hijaiyah dari Alif sampai Ya, ketika tombol hijaiyah di tekan maka akan muncul huruf hijaiyah dan huruf latin di layar dengan balon kata menggunakan bahasa vokal dan bahasa isyarat yang diperagakan oleh karakter tokoh perempuan.
Gambar 25. Tampilan menu Hijaiyah
Tampilan menu hijaiyah terdiri dari yang pertama adalah mengenal huruf Hijaiyah dengan kalimat. Dua karakter tokoh muslim dan muslimah dengan mimik muka ceria, semangat belajar yang tinggi seolah olah keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. F. Pilihan Menu Tombol Laki-Laki Gambar ini merupakan menu tombol dengan karakter laki-laki, terdapat 1 tombol yaitu tombol masuk ke pilihan menu laki-laki. Warna biru yang kebanyakan anak laki-laki suka, terdapat gambar bola dan kelereng.
Gambar 26. Tampilan pilihan menu tombol laki-laki G. Tampilan Menu Hijaiyah Gambar ini merupakan menu pilihan belajar Hijaiyah yang mempelajari tentang huruf Hijaiyah, terdapat beberapa tombol yaitu tombol huruf hijaiyah dari Alif sampai Ya.
Gambar 27. tampilan menu Hijaiyah Tampilan menu Hijaiyah terdiri dari yang pertama adalah mengenal huruf Hijaiyah dengan kalimat sederhana agar anak penyandang cacat tuna rungu bisa memahami maknanya. Dua karakter tokoh muslim dan muslimah dengan mimik muka ceria. H. Pilihan Menu Masjid Gambar ini merupakan menu pilihan masuk ke sekolah yang mempelajari tentang belajar membaca Iqro.
Gambar 28. tampilan menu Iqro I. Pilihan Menu Tombol Perempuan Gambar ini merupakan menu utama, terdapat 1 tombol yaitu tombol masuk ke pilihan menu perempuan. Warna merah muda dan bunga yang kebanyakan anak perempuan.
Gambar 29. tampilan menu utama J. Tampilan Menu Iqro Gambar ini merupakan menu pilihan belajar Iqro yang mempelajari tentang huruf Iqro dan cara bacanya, terdapat beberapa tombol yaitu tombol huruf Iqro dari Alif sampai Ya.
Gambar 30. Tampilan menu Iqro Alif - Ba Ketika tombol Hijaiyah di tekan maka akan muncul huruf Hijaiyah dan huruf latin di layar dengan balon kata menggunakan bahasa vokal dan bahasa isyarat yang diperagakan oleh karakter tokoh perempuan.
Gambar 31. Tampilan menu Iqro Ba - Ta Ketika tombol Hijaiyah di tekan maka akan muncul huruf Hijaiyah dan huruf latin di layar dengan balon kata menggunakan bahasa vokal dan bahasa isyarat.
Gambar 32. tampilan menu Iqro BaTa-Tsa K. Pilihan menu tombol laki-laki Gambar ini merupakan menu tombol dengan karakter laki-laki, terdapat 1 tombol yaitu tombol masuk ke pilihan menu laki-laki.
Gambar 33. Tampilan menu Iqro pilihan menu laki-laki L. Tampilan Menu Iqro pilihan laki-laki Gambar ini merupakan menu pilihan belajar Iqro yang mempelajari tentang huruf Iqro dan cara bacanya, terdapat beberapa tombol yaitu tombol huruf Iqro dari Alif dan Ba.
Gambar 34. tampilan menu Iqro Alif - Ba Ketika tombol Hijaiyah di tekan maka akan muncul huruf Hijaiyah dan huruf latin di layar dengan balon kata menggunakan bahasa vokal dan bahasa isyarat.
Gambar 35. Tampilan menu Iqro Ba - Ta
Gambar 36. tampilan menu Iqro Ta - Tsa Ketika tombol Hijaiyah di tekan maka akan muncul huruf Hijaiyah dan huruf latin di layar dengan balon kata menggunakan bahasa vokal dan bahasa isyarat. M. Pilihan Menu Rumah Gambar ini merupakan menu utama, terdapat 2 tombol yaitu tombol masuk ke pilihan menu.
Gambar 37. tampilan menu game Terdapat 2 tombol yaitu tombol masuk ke pilihan menu perempuan yang dan menu pilihan laki-laki. N. Pilihan Menu Tombol Perempuan Gambar ini merupakan menu utama, terdapat 1 tombol yaitu tombol masuk ke pilihan menu perempuan. Warna merah muda dan bunga yang kebanyakan anak perempuan.
Gambar 38. tampilan menu perempuan O. Pilihan Menu Game Gambar ini merupakan menu game, terdapat pertanyaan edukasi dengan pertanyaan mencocokan huruf Hijaiyah dengan huruf latin.
Gambar 39. tampilan menu game edukasi Gambar ini merupakan menu game, terdapat 1 tombol utama yaitu tombol bunga di pot bunga yang menandakan sebagai pertanyaan dalam game edukasi ini. P. Pilihan Menu game laki-laki Gambar ini merupakan menu game, terdapat pertanyaan edukasi dengan pertanyaan mencocokan huruf Hijaiyah
dengan huruf latin. Gambar dibawah ini merupakan menu game, terdapat 1 tombol utama yaitu tombol bunga di pot yang menandakan sebagai pertanyaan dalam game edukasi ini. Terdapat 4 pilihan jawaban pilihan ganda a-d terdiri dari yang pertama adalah tombol menu pilihan menu sekolah dengan gambar gedung sekolah dan ajakan untuk belajar Hijaiyah bareng yang mengartikan pilihan menu tombol untuk masuk ke layar berikutnya yang berisi tentang pembelajaran pengenalan huruf Hijaiyah dengan desain visual sesuai karakter tokoh kartun laki-laki dan perempuan.
Gambar 40. tampilan menu game edukasi
Alur Interface Desain Alur interface desain adalah suatu pemodelan tool dari aplikasi yang dibuat, ini menggambarkan ketergantungan antara satu menu dengan menu lainnya.
Gambar 41. Tampilan alur interface desain Menggambarkan menu awal ketika anak penyandang cacat tuna rungu menggunakan aplikasi ini, yang pertama kali adalah menu pembuka dengan sebuah tombol menu yang akan masuk pada menu kedua dengan pilihan 3 menu dalam tombol yaitu pengenalan Hijaiyah, game, Iqro. Alternatif Desain Desain Media Promosi X Banner Langkah berikutnya setelah pembuatan animasi ini selesai adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya media pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqro ini yaitu dengan cara melakukan promosi. Berikut ini adalah beberapa media yang akan digunakan untuk promosi ini. Pada sub ini penulis akan membahas tentang visualisasi desain pembuatan media promosi X-Banner yang digunakan sebagai salah satu media komunikasi visual sebagai sarana informasi.
Gambar 41. Contoh frame X-Banner 1. Bentuk Fisik
2.
3.
4.
5.
Bentuk fisik dari promosi x-banner ini potrait dan mempunyai ukuran 160 cm x 60 cm dengan tiang penyangga di belakang berbentuk X. Ilustrasi Pada ilustrasi di media promosi dengan manggunakan banner x ini adalah tokoh anak sekolah laki-laki dan perempuan yang hendak pergi ke sekolah dengan nuansa alam, lingkungan rumah dan masjid dengan suasana yang segar dan warna ceria yang menarik, agar terus menjaga lingkungan. Teks Huruf / Typografi Perancangan media promosi ini menggunakan satu jenis huruf atau typografi, yaitu: MV.Boli. Warna a. Untuk background menggunakan warna dari alam diantaranya yaitu biru langit, bukit dengan rumpur hijau, kuning, merah muda, dan putih. b. Penggunaan warna kuning pada background disesuaikan dengan tema yang diangkat, yaitu keceriaan dan semangat belajar. c. Logo the Deaf menggunakan warna corpoorate yaitu merah sebuah peringatan yang penting dan semangat. d. Warna hijau ini sebagai identitas pendidikan dan kesehatan emosional dan spiritual adalah yang memiliki konsep lebih mengutamakan lingkungan serta orange menimbulkan smart yang sangat mengutamakan penggunaan teknologi. e. Tulisan menggunakan Full color yang menarik untuk anak penyandang cacat tuna rungu. Bahan
Perancangan media X-banner ini menggunakan bahan PVC Gliters. Bahan banner ini dipilih karena memiliki kualitas dan ketebalan yang bagus, sehingga xbanner lebih awet. 6. Teknik Cetak Untuk mewujudkan X-banner ini digunakan teknik digital printing. 8. Kreatif Desain Dalam proses kreatif perancangan desain X-banner ini, dibuat 3 alternatif desain. Desain X-banner ini dipilih karena jika dibandingkan dengan 2 alternatif desain yang lainnya, tata letak dalam desain X-banner ini dianggap lebih menarik, lebih banyak memenuhi kriteria desain serta paling sesuai dengan konsep perancangan yang digunakan. Teks dibuat singkat, jelas dan informatif. Desain Media Promosi Label CD Interaktif
Gambar 42. tampilan menu opening 1. Bentuk Fisik Bentuk fisik dari promosi label cd interaktif ini lingkaran dan mempunyai ukuran 11,5 cm x 11,5 cm. 2. Ilustrasi Pada ilustrasi di media sosialisasi dengan menggunakan label cd interaktif ini adalah tokoh anak sekolah laki-laki dan perempuan yang hendak pergi ke sekolah dengan nuansa alam, lingkungan rumah dan masjid dengan suasana yang segar dan warna ceria yang menarik, agar terus menjaga lingkungan. 3. Teks Perancangan media sosialisasi ini menggunakan label cd interaktif ini di letakkan di depan sekolah, dan kegiatan islami seperti pengajian rutin khusus penyandang cacat tuna rungu sehingga ditampilkan sebuah ajakan agar orang tua dan anak-anak penyandang tuna rungu mengetahui adanya media pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqro dengan menggunakan animasi. 4. Huruf / Typografi
Perancangan media promosi ini menggunakan satu jenis huruf atau typografi, yaitu: MV.Boli. Jenis typografi tersebut di atas dikomposisikan menurut ukuran dan keseimbangan guna mendapatkan kesatuan serta ritme yang tepat dimana nantinya dapat memberikan keseimbangan informasi yang dinamis. Font “Belajar Hijaiyah Yuuk” merupakan hasil freehand bezier dengan menggunakan software Corel Draw X6 . 5. Warna Dalam perancangan media sosialisasi label cd interaktif ini menggunakan warna sebagai berikut : a. Untuk background menggunakan warna dari alam diantaranya yaitu biru langit, bukit dengan rumpur hijau, kuning, merah muda, dan putih. b. Penggunaan warna kuning pada background disesuaikan dengan tema yang diangkat, yaitu keceriaan dan semangat belajar. Karena warna kuning merupakan warna primer dan kontras sehingga dapat dengan mudah menarik perhatian mata anak-anak penyandang cacat tuna rungu untuk melihatnya. c. Logo the Deaf menggunakan warna corpoorate yaitu merah sebuah peringatan yang penting dan semangat. d. Warna hijau ini sebagai identitas pendidikan dan kesehatan emosional dan spiritual adalah yang memiliki konsep lebih mengutamakan lingkungan serta orange menimbulkan smart yang sangat mengutamakan penggunaan teknologi. e. Tulisan menggunakan Full color yang menarik untuk anak penyandang cacat tuna rungu. 6. Bahan Perancangan media sosialisasi label cd interaktif ini menggunakan bahan stiker. Bahan ini dipilih karena memiliki kualitas dan ketebalan yang bagus, sehingga lebih awet. 7. Teknik Cetak Untuk mewujudkan label CD Interaktif ini digunakan teknik digital printing. 8. Kreatif Desain Kreatif desain merupakan proses kreatif yang terdiri dari layout/gambar kasar dan gambar detail, serta mempertimbangkan indikator serta unsurunsur desain dan bobot penilain desain sebagai acuan desain terpilih. Dalam
proses kreatif perancangan desain label CD Interaktif ini, dibuat 3 alternatif desain. Desain label CD Interaktif ini dipilih karena jika dibandingkan dengan 2 alternatif desain yang lainnya, tata letak dalam desain label CD Interaktif ini dianggap lebih menarik, lebih banyak memenuhi kriteria desain serta paling sesuai dengan konsep perancangan yang digunakan. Teks dibuat singkat, jelas dan informatif. V.
PENUTUP
Kesimpulan Berdasarkan masalah diuraikan maka tujuan dari perancangan animasi ini adalah untuk membuat inovasi atau pembaharuan sebuah metode pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqro berbasis animasi dan membantu para guru dan orang tua anak penyandang cacat tuna rungu, mempermudah dalam memberikan pembelajaran pendidikan agama Islam terutama pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqro dengan secara mandiri. Perancangan ini mengacu kepada target Audience yaitu anak-anak penyandang cacat tuna rungu usia 9 tahun atau kelas III SD. Materi yang disampaikan didalam animasi ini dalam bentuk Hijaiyah, pengenalan huruf Hijaiyah, pengenalan Iqro dengan menggunakan bahasa vokal dan bahasa isyarat dengan pemilihan warna yang digunakan sesuai warna yang disukai anak-anak seperti warna merah muda untuk anak perempuan dan warna biru untuk anak laki-laki yang tujuannya adalah agar anak anak penyandang cacat tuna rungu tertarik untuk belajar. Media animasi ini dipilih karena memiliki nilai fungsional yang tinggi dan sangat efektif digunakan sebagai sarana untuk menginformasikan pembelajaran Al Qur’an melalui penerapan Iqro dengan pendekatan visual gerak animasi bahasa isyarat dan bahasa vokal yang lebih dinamis dan interaktif untuk anak penyandang cacat tuna rungu. Dari hasil riset dan pengujian aplikasi ini, menunjukan bahwa aplikasi ini sangat mudah digunakan untuk anak-anak penyandang cacat tuna rungu. Data yang diambil dari kuesioner yang di sebarkan kepada siswa penyandang cacat tuna rungu dan satu guru pengajar di SLB N Cicendo, Bandung. Target audiensnya anak-anak penyandang cacat tuna rungu dari umur 9 tahun sampai 10 tahun. Penulis mendapat kesimpulan bahwa keseluruhan dari responden mengetahui Al Qur’an melalui penerapan Iqro,
tetapi 90% dari anak-anak penyandang cacat tuna rungu tertarik mempelajari Al Qur’an melalui penerapan Iqro karena desain dan warna yang menarik baru kemudian memahami Al Quran dari bahasa isyarat dan bahasa vokal. Maka dari itu penulis mengvisualisasikan klasifikasi kebutuhan anak-anak penyandang cacat tuna rungu ini dalam perancangan animasi ini. Saran Beberapa hal tidak dibahas dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. 2006. Amandemen Keempat. Jakarta: Sinar Grafika.
penelitian ini karena adanya keterbatasan waktu penelitian. Dalam penulisan dan pembuatan animasi ini masih banyak kekurangan. Hal–hal tersebut adalah 1. Keterbatasan media belajar dan mengajar di sekolah seperti kurikulum yang masih menggunakan kurikulum lama. 2. Peningkatan dan pengenalan gerak bahasa isyarat dan bahasa bibir pada karakter tokoh muslim dan muslimah serta kualitas suara dalam animasi yang belum terdengar jelas. 3. Pengembangan animasi dengan penambahan materi dan permainan yang lebih spesifik. Menambah variasi simbol pada penilaian animasi yang lebih menarik dan dapat di mengerti bagi anak-anak penyandang cacat tuna rungu.
DAFTAR PUSTAKA As’ad
Human.2000. Buku Iqro’Cara Cepat Membaca Al-Qur’an. Yogyakarta: Team Tadarus. Andi.2011. Adobe Flash CS. Yogyakarta: Penerbit Andi Andi.2012. Beragam Desain Game Edukasi Dengan Adobe Flash CS5. Yogyakarta: Penerbit Andi. Chandra.2012. ActionScript flash CS5 Untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom Engkus Kuswarno. 2008. Metode Penelitian Etnografi Komunikasi, Bandung: Widya Padjajaran. Pramesti, Indrias Puji.2010. Pembuatan CD Interaktif Pengenalan Budaya Indonesia Berbasis Flash. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Suyami.2012. Interaktif Media Pembelajaran Untuk Perawatan Bayi Berbasis Multimedia di Rumah Sakit. Jakarta: Universitas Indonesia