Jurnal Teliska
Volume 5, Nomor 2, Mei 2013
PERHITUNGAN TAHANAN PENTANAHAN DENGAN KONFIGURASI BUJUR SANGKAR Bambang Guntoro 1, Herman Yani 2 Staff Pengajar Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya
[email protected] 1
[email protected] 2
ABSTRAK Salah satu faktor kunci dalam setiap usaha pengamanan (perlindungan) rangkaian listrik adalah pentanahan. Apabila suatu tindakan pengamanan / perlindungan yang baik akan dilaksanakan, maka harus ada sistem pentanahan yang dirancang dengan benar. Dalam setiap pembicaraan tentang pentanahan, pertanyaan yang selalu timbul adalah : “Seberapa kecil tahanan untuk pentanahan?”. Pertanyaan ini sulit dijawab dalam harga Ohm. Makin kecil, makin baik. Lebih jauh lagi, untuk perlindungan atau pengamanan personil dan peralatan, patut diusahakan tahanan pentanahan lebih kecil dari satu Ohm. Hal ini tidak praktis untuk dilaksanakan dalam suatu sistem distribusi, saluran transmisi, ataupun dalam substation distribusi. Di beberapa tempat, tahanan sebesar 5 Ohm mungkin sudah cukup memadai tanpa banyak gangguan, sedang di lain tempat mungkin sangat sulit dicapai tahanan pentanahan di bawah 100 Ohm. Kata kunci: pentanahan,proteksi,arus lebih dan beban tak seimbang
ABSTRACT One key factor in any business security (protection) is a grounded electrical circuit. Where a security measure / good protection to be implemented, there must be a grounding system is designed properly. In any discussion about the grounding, the question that always arises is: "How little resistance to earth?". This question is difficult to answer in the price Ohm. The smaller, the better. Furthermore, for the protection or safety of personnel and equipment, it should be cultivated earth resistance less than one ohm. It is not practical to be implemented in a distribution system, transmission line, or in a distribution substation. In some places, at 5 Ohm resistance may be sufficient without much disturbance, being in another place may be very difficult to achieve earth resistance below 100 Ohm. Keywords: grounding, protection, overcurrent and unbalanced load
ISSN 2085-0786
Jurnal Teliska
Volume 5, Nomor 2, Mei 2013
Penentuan Kebutuhan Lampu untuk Ruangan Kantor Sudirman yahya1, Abdurrahman2 staf pengajar jurusan teknik elektro politeknik negeri sriwijaya palembang jalan srijaya negara bukit besar palembang 30139
ABSTRAK Dalam penentuan lampu di setiap ruangan tidaklah sama karena ukuran panjang,lebar dan tinggi ruangan berbeda serta setiap ruangan yang dibuat di peruntungkanya berbeda pula,sehingga penentuan lampu setiap ruangan dilihat dari fungsi ruangan itu digunakan memerlukan intesitas cahaya tertentu. Intensitas cahaya diruangan yang dipancarkan oleh suatu lampu dapat dipengaruhi oleh repleksi warna langit-langit,repleksi warna dinding,dan repleksi warna lantai. Selain itu juga jenis armature lampu yang digunakan dapat menentukan sistem penerangang yang digunakan seperti penerangan langsung,penerangan tak langsung,penerangan difus dan sebagainya. Untuk mendapatkan intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu merata dalam ruangan maka diperlukan jarak pemasangan armature lampu sama rata menurut panjang,lebar ruangan,dan jarak antara armature lampu. Dalam perhitungan jumlah lampu ini dapat digunakan beberapa metode diantaranya metode indek ruang yang digunakan dalam penulisan ini Kata kunci
: fungsi ruangan,armature lampu,intensitas cahaya,sistem penerangan,repleksi warna.
ABSTRACT In determining the lights in any room not the same as the length, width and height of the room is different, and each room is made in peruntungkanya different, so determining any room lights seen from the function room is used requires a certain light intensity. Diruangan light intensity emitted by a lamp can be affected by repleksi color palate, repleksi wall color and floor color repleksi. It also kind of armature lamp used to determine the system penerangang used as direct lighting, indirect lighting, diffuse lighting and so on. To get the intensity of the light produced by the light evenly in the room will require lamp armature mounting distance equal in length, the width of the room, and the distance between the armature lights. In calculating the number of lights can be used servel methods including methods of index space in this paper Keywords
: function room, armature lamp, light intensity, illumination systems, repleksi color
ISSN 2085-0786
Jurnal Teliska
Volume 5, Nomor 2, Mei 2013
ANALISA PERBANDINGAN PID DAN PD PADA PENGENDALIAN MOTOR INDUKSI FASA TIGA BERBASIS TUNING SIMULASI MATLAB Siswandi Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139 e-mail:
[email protected] ABSTRAK Motor induksi fasa tiga banyak digunakan diindustri karena memiliki konstruksi yang sederhana, murah dan biaya operasi rendah. Keunggulan motor induksi fasa tiga diantaranya handal, tidak ada kontak antara stator dan rotor kecuali bearing, tenaganya besar, daya listrik rendah dan hampir tidak ada perawatan. Sistem kendali adalah suatu alat (kumpulan alat) untuk mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan suatu sistem. Sistem kendali mengevaluasi kondisi sistem kemudian mengambil tindakan guna mencapai kehendak. Sistem kendali PID (Proportional-Integral-Derivative) merupakan sistem kendali untuk menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpanbalik pada sistem tersebut. Dalam implementasinya masing-masing dapat bekerja sendiri maupun gabungan yang dapat memperbaiki respon transien, menghilangkan error steady state dan memberikan efek redaman. Untuk sistem kendali PD (Proportional-Derivative) dapat mengurangi overshoot dan waktu turun, tetapi kesalahan keadaan tunak tidak mengalami perubahan yang berarti. Sistem kendali PD dan PID pada motor induksi fasa tiga dengan kendali tersebut akan mendapatkan bandingan, bila dilakukan dengan bermacam-macam beban terhadap torsi dan kecepatan. Adapun metode yang akan dilakukan adalah trial dan error yang disimulasikan dengan bahasa pemrograman MATLAB simulink dan melakukan Tuning pada MATLAB. Kata Kunci: Kendali PID,PD,Motor induksi fasa tiga dan overshoot
ABSTRACT Three phase induction motors are widely used in the industry because it has a simple construction, low-cost and low operating costs. The advantages of three phase induction motors including reliable, no contact between the stator and rotor except for bearing, great power, low electric power and virtually no maintenance. Control system is a tool for controlling (combined tool), for controlling, administer and regulate system. Control system evaluates the condition of the system then take action to achieve the will. Control system PID ( Proportional-Integral-Derevative) a control system to determine the precision of an instrumentation system with the characteristics of the feedback on the system. In the implementation of each their own work or combined. Derivative or slope of the control response have a dampening effect, control the response returned to the set point so quickly that it would "over shoot" set point. For PD control system (Proportional-Derivative) can reduce the overshoot and the time off, but the steady-state error not change significantly. PD and PID control systems on three-phase induction motors the control to get comparison with a variety of load torque and speed. The method to be performed is trial and error is simulated with simulink MATLAB programming language also been tuned. Keyword:Controller PID,PD,Induction Motor,three phase and overshoot
ISSN 2085-0786
Jurnal Teliska
Volume 5, Nomor 2, Mei 2013
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KILO WATT HOUR METER PORTABLE UNTUK PEMAKAIAN DAYA LISTRIK DI RUMAH
Amperawan Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139 e-mail
[email protected]
ABSTRAK Perancangan dan implementasi untuk Pemakaian Daya Listrik Di Rumah, Kilo Watt Hour (KWH) Meter Portable bertujuan untuk mencatat pemakaian daya listrik dirumah yang menggunakan pemancar frequency shift keying yang akan mengirim data dari pemancar FSK yang ada di KWH meter dirumah berupa data digital 8 bit kemudian data tersebut akan diterima oleh penerima FSK yang ada di alat KWH Meter Portable (Petugas Koperasi PT PLN). Data jumlah pemakaian listrik selama 1 bulan akan disimpan di dalam memori (Programmable Erase Read Only Memory) mikrokontroler AT8952. Dengan menekan tombol pada penerima pemancar FSK (kirim karakter m) maka pada pemancar FSK akan mengirim data digital 8 bit berupa jumlah daya listrik terbaca pada KWH Meter Portable. Data 8 bit berupa nilai daya yang digunakan dan jumlah uang yang harus dibayar tersebut ditampilkan melalui Liquid Crystal Display (LCD). Dengan adanya alat Pemakaian Daya Listrik Di Rumah Pada Kilo Watt Hour (KWH) Meter Portable akan membantu petugas bila pagar rumah terkunci maka petugas masih bisa mencatat pemakaian daya listrik di rumah tanpa harus memperkirakan pemakaian daya listrik. Hasil dari Perancangan dan implementasi tersebut akan menghasilkan Alat Untuk Pemakaian Daya Listrik Di Rumah Pada Kilo Watt Hour (KWH) Meter Portable dapat menyimpan jumlah pemakaian daya listrik untuk 500 pelangan (rumah) untuk satu alat.
Kata kunci : handphone, misscall ABSTRACT
Design and implementation for Electrical Power Consumption At Home, Kilo Watt Hour Portable Meter is intended to record power consumption at home who use the transmitter frequency shift keying which will send the data from the existing frequency shift keying (transmitter KWH meter home in the form of digital data 8 bit and then the data is received by the frequency shift keying receiver is in Kilo Watt Hour Meter Portable devices (Cooperative Officer PT PLN). Data amount of electricity usage for 1 month will be kept in memory (Erase Programmable Read Only Memory) microcontroller AT8952. By pressing the button on the transmitter FSK receiver (send characters m) then the ASK transmitter will send 8 bits of digital data such as the amount of electrical power in Kilo Watt Hour Meter Portable legible. 8 bits of data in the form of the value of the power used and the amount of money that must be paid is displayed via the Liquid Crystal Display. With the tools Electricity Power Consumption At Home At Kilo Watt Hour (KWH) Portable Meter will help the officer when the officer locked fence can still record the power consumption in the home without having to estimate the power consumption. Results of the design and the implementation will generate Power Tool For Use At Home At Kilo Watt Hour Portable Meter can save the amount of power consumption to 500 subscriber (home) for a single tool. Keywords: handphone, misscall
ISSN 2085-0786
Jurnal Teliska
Volume 5, Nomor 2, Mei 2013
SISTEM PERHITUNGAN KWH METER LISTRIK PRABAYAR (LPB) UNTUK PELANGGAN DAYA 900 VA PT. PLN (PERSERO) AREA PALEMBANG Dewi Permata Sari Staf Pengajar Program Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya Email:
[email protected]
ABSTRAK Sejak diluncurkan pada Januari 2008, listrik prabayar menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam kemudahan pengelolaan pemakaian listrik mereka. Listrik prabayar merupakan cara pembelian listrik dimana pelanggan membayar terlebih dahulu baru kemudian menikmati aliran listrik. Berupa voucher isi ulang yang telah tersedia di ribuan loket-loket yang tersebar diseluruh indonesia, voucher Listrik Prabayar STROOM ini diharap mampu menjangkau lebih luas masyarakat melalui kemitraan dengan bank-bank, PT. POS Indonesia, dan mitra pihak ketiga lainnya. Layanan listrik prabayar ini menggunakan alat khusus yang berbeda dengan layanan listrik pasca bayar/biasa. Alat khusus ini dinamakan KWH Meter (meteran listrik) Pra Bayar, atau lebih dikenal sebagai Meter prabayar. Setiap pelanggan prabayar akan dilengkapi dengan meter prabayar ini beserta 1 Kartu Prabayar. Meter tersebut yang akan mencatat penggunaan listrik anda. Sedang kartu prabayar, selain sebagai nomor identitas pelanggan prabayar, juga berfungsi sebagai alat transaksi pembelian energi listrik. Kartu prabayar tersebut dipakai oleh pelanggan selama masih berlangganan listrik PLN. Jadi, saat membeli energi listrik (isi ulang), pelanggan harus menunjukkan dan memberikan kartu prabayar kepada petugas PLN untuk dilakukan pengisian energi listrik. Tanpa kartu prabayar, pengisian ulang tidak dapat dilakukan. Tarif listrik prabayar bila dibandingkan dengan tarif reguler, listrik prabayar boleh dikatakan lebih murah 3-5%. Itu dikarena pelanggan tidak perlu lagi membayar Uang Jaminan Langganan (UJL), biaya pencatatan meter, dll. Sementara harga per kWh-nya tetap (flat). Sistem Prabayar merupakan bentuk paling efisien pembayaran listrik. Karena pelanggan hanya dibebankan membeli sejumlah kredit (isi ulang) untuk kemudian dipergunakan sampai kWh listrik tersebut habis. Pilihan besaran isi ulang bebas, dengan nilai minimum Rp 20.000,- s/d Rp. 1.000.000,Kata kunci voucher Listrik Prabayar STROOM, KWH Meter, ABSTRACT Since its launch in January 2008, prepaid electricity be one of the people in the ease of managing their electricity consumption. How to purchase prepaid electricity is electricity that customers pay first and then have power. In the form of vouchers which are available in thousands of counters are scattered throughout Indonesia, vouchers Stroom Prepaid Electricity is expected to be able to reach a wider community through partnerships with banks, PT. POS Indonesia, and other third party partners. This prepaid electricity service using a special tool that is different from post-paid electricity service / ordinary. This special tool called kWh Meter (electric meter) Pre Pay, or better known as the prepaid meter. Each prepaid customers will be equipped with this prepaid meter with 1 Prepaid Card. The meter will record your electricity usage. Being prepaid cards, in addition to the prepaid subscriber identity numbers, also serves as a means of electrical energy purchases. Prepaid cards are used by customers for electricity they subscribe. So, when buying electricity (rechargeable), the customer must demonstrate and provide prepaid cards to the officer made PLN for charging electrical energy. Without the prepaid card, recharge can not be done. Prepaid electricity rates when compared with regular rates, prepaid electricity arguably less 3-5%. It dikarena customers no longer need to pay a subscription of Deposit (UJL), the cost of meter reading, etc.. While the price per kWh fixed (flat). Prepaid systems are the most efficient form of electricity payments. Because the customer is only charged to purchase a number of credits (refill) for kWh electricity is then used until it runs out. Free refills scale option, the minimum value of Rp 20.000, - s / d Rp. 1.000.000, Keywords: Electricity Prepaid voucher Stroom, KWH Meter
ISSN 2085-0786
Jurnal Teliska
Volume 5, Nomor 2, Mei 2013 OTOMATISASI ANTRIAN DENGAN SISTEM WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER Sabilal Rasyad1, Evelina2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
ABSTRAK Sistem antrian otomatis akan sangat membantu mahasiswa dalam melakukan pendaftaran mahasiswa baru, pendaftaran ulang mahasiswa dan petugas pendaftaran mahasiswa. Antrian otomatis dilengkapi dengan pengambilan nomor antrian dan loket jurusan dicetak langsung melalui printer, tampilan melalui seven segmet.. Pada penelitian ini dilakukan desain alat antrian otomatis pendaftaran mahasiwa baru dan pendaftaran ulang mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya menggunakan mikrokontroler dengan sistem wireless yang dikembangkan karena pendaftaran mahasiswa baru dan pendaftaran ulang mahasiswa yang dilakukan Politeknik Negeri Sriwijaya sekarang masih secara manual dengan antrian secara berbaris sesuai jurusan. Hasil desain alat pada penelitian ini terdapat kesamaan data-data yang dikirim dengan data-data yang diterima. Kata Kunci: otomatis, wireless, mikrokontroler, register
ABSTRACT Automatic queue system will greatly assist students in new students registration, re-registration of students and administrative officer. Automatic queue comes with taking a queue number and the directly printed counter through the printer majors, display through seven segment. In this research, designing an instrument of automatic queue new student registration and re-registration students of state Polytechnic of Sriwijaya using microcontroller AT89S52 with wireless system to be developed, because new student registration and reregistration students which performed in State Polytechnic of Sriwijaya still manually to line up in queue every majors. The result of instrument design of this research, the data which transmited are the same with data which received. Keywords: automatic, wireless, microcontroller, register
ISSN 2085-0786
Jurnal Teliska
Volume 5, Nomor 2, Mei 2013 Analisis Kinerja Layanan Jaringan Wireless di Laboratorium Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya
Niksen Alfarizal Staf Pengajar Program Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya ABSTRAK Pada penelitian ini akan membahas atau mengkaji tingkat kualitas jaringan WLAN yang ada pada Laboratorium Telekomunikasi tersebut apakah sudah baik atau tidak berdasar standard layanan akses multi media. Adapun metode pengujian dan pengambilan data dengan melakukan ping ke salah satu aplikasi layanan pada jaringan POLSRI dan server yang dipilih adalah server DNS Cache (dengan IP. Adress 202.9.69.11), dengan mengirim berbagai besaran paket data (byte) dengan laptop pada posisi client melalui Jendela Command Promt pada Windows 7, disini akan dicatat nilai RTT dan Packet Loss dari setiap pengiriman packet data tersebut. Pengujian dan pengambilan data diambil dibeberapa ruang yang ada di Laboratorium Telekomunikasi, dan pengambilan data dilakukan pada saat beban jaringan pada saat jam padat- dan pada saat beban jaringan pada jam senggang).Dari data terlihat bahwa nilai RTT dan Packet Loss sangat bergantung dengan letak dan kondisi geografis/fisik dari ruang yang dijadikan tempat titik pengujian. Dari data pengujian didapat bahwa dimana ruang yang tidak disekat/partisi secara permanen dan tertutup maka nilai RTT dan Packet Loss yang terukur akan semakin besar. Dan dilihat dari jarak radius (m) titik pengujian dan waktu tertentu (beban jaringan) dimana terlihat bahwa semakin jauh radius akses poin ke laptop (client) maka, semakin besar juga RTT dan paket loss yang terjadi. Dan begitu juga dengan waktu beban saat pengujian data dimana terlihat bahwa tingkat kepadatan beban saat pengiriman data akan mempengaruhi RTT dan Packet Loss yang akan terukur, dari data terlihat bahwa RTT semakin kecil pada waktu jam/waktu senggang (data tidak padat) dan begitu sebaliknya pada saat jam sedang padat terlihat bahwa nilai RTT nya juga semakin besar. Kesimpulan bahwa jaringan wireless pada Lab. Telekomunikasi Polsri masih dalam tingkat layanan yang masih sangat baik jika ditinjau dari asfek nilai RTT dan Packet Loss pada kondisi tertentu. Kata Kunci : Kinerja, Jaringan Wireless, RTT dan Packet Loss ABSTRACT Performance and quality of service wireless LAN into a separate topic that is being intensified development. Fulfillment of performance improvement a top priority to ensure the user is in the level of quality of service (QoS) is good. This research will discuss the tingakat performance of the existing hotspot network by sending test packets of data with various data widths using a laptop on client positions through Command Promt window, will be recorded here, and Packet Loss RTT data from each data transfer. Methods of testing and data collection performed by a variety of distances from the laptop to the point of delivery and access points are also varied by time of data collection (solid load-free). From the data it is seen that there is a correlation between distance and time of testing point (load network) which shows that the remote access points to the laptop (client) then, the greater the RTT and packet loss that occurs. And so was the time when the load test data which shows that the density of the load during transmission of data will affect the RTT and Packet Loss will be measured, from the data shows that the smaller the RTT clock time/leisure time (data not solid) and vice versa in when the clock is solid it is seen that the RTT is also getting bigger. Kata Kunci : Kinerja, Jaringan Wireless, RTT dan Packet Loss
ISSN 2085-0786
Jurnal Teliska
Volume 5, Nomor 2, Mei 2013
PEMANCAR TELEVISI BROADCAST MULTIAKSES DI LINGKUNGAN POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Ciksadan1, Hairul2 Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi Telp/fax.0711 353414/0711 255918 Politeknik Negeri Sriwijaya email:
[email protected] email:
[email protected]
Abstrak Melalui server televisi multiakses ini, kita bisa tersambung ke web TV yaitu polsri TV, di sini kita bisa melakukan pengiriman data ataupun mengunduh data yang terdapat di Polsri-TV tersebut. Kita bisa mengaksesnya dengan menggunakan berbagai macam media elektronik seperti Smartphone, Laptop, Personal Komputer ( PC ), ataupun televisi analog. Dalam pentransmisian data pada televisi broadcast ini menggunakan 2 macam media transmisi yaitu media kabel (guided) dan media udara (unguided). Untuk media guided digunakan kabel jenis UTP dan kabel jenis coaxial, sedangkan untuk media udara menggunakan wireless router yang di pasang secara bridging dan antena open dipole dengan menggunakan frekuensi VHF ( 30 – 300 MHz ). Dalam pentransmisian data dengan menggunakan media kabel kualitas sinyal yang diterima sangat bagus asal masih dalam batas jarak yang dianjurkan. gelombang sangatlah berpengaruh terhadap kondisi cuaca dan lingkungan sekitar, bila ada halangan walaupun sedikit pasti dapat mengganggu sinyal yang dapat mengakibatkan terganggunya proses transfer data atau bahkan terputusnya koneksi.
Kata kunci: Abstract Increasingly rapid development of television, television users come from various backgrounds ranging from the elderly, youth and children alike. With the technological advancement of television, televisions have evolved functions. Television becomes more interactive with the Internet technology. IPTV or WebTV system is a television broadcasting system on your computer using Internet Protocol technology (IP). WebTV system can serve the live broadcast or a program or video stored on the server. WebTV concept differs from broadcast television through cable or satellite because the WebTV system is distributed through an IP address. IP system provides a method of two-way connectivity, making IPTV can provide more interactive content. That's why the author tries to analyze and learn more about the making of a Web-based Internet Protocol TV is controlled by a computer programming language that can be accessed at the Polytechnic campus environment Sriwijaya. So that could be beneficial to the State Polytechnic of Sriwijaya and writers can learn to understand the functions, characteristics and workings of the tools that have been made and tried to apply it in everyday life.
ISSN 2085-0786
Jurnal Teliska
Volume 5, Nomor 2, Mei 2013 ANALISIS PRODUKSI ENERGI LISTRIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA DENGAN MATLAB Markori1, Zainuddin Idris2 Jurusan Teknik Elekro, Politeknik Negeri Sriwijaya Email: markoribastari @ yahoo.com1 Email:
[email protected]
ABSTRAK Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah menggunakan batubara sebagai bahan bakar utamanya, dimana batubara sebelum dibakar pada ruang bakar (furnace) terlebih dahulu dihaluskan (pulverized coal) pada pulverizer, kemudian selanjutnya ditranportasikan ke furnace melalui burner dengan bantuan Primary Air Fan (PA Fan). Energi potensial uap dikonversikan menjadi energi kinetis didalam sudu tetap turbin, yang selanjutnya dikonversi menjadi energi gerak putar (mekanis) pada sudu jalan dari rotor turbin dan dengan bantuan alternator dikonversikan menjadi energi listrik. Dengan berdasarkan Standing Operation Procedure (SOP) selanjutnya dilakukan pembebanan unit pembangkit sampai didapatkan pembebanan maksimum (kapasitas daya terpasang unit). PLTU Bukit Asam terdiri dari 4 (empat) unit yang masing-masing berkapasitas 65 MW dengan menggunakan bahan bakar batubara. Produksi energi listrik dari PLTU batubara sangat dipengaruhi dari faktor pembebanan unit (output factor) dan total jumlah jam unit sinkron ke jaringan sistem (breaker closed). Untuk mengetahui produksi energi listrik dari ke 4 (empat) unit PLTU Bukit Asam dilakukan dengan pemrograman Matlab yang hasilnya diketahui bahwa produksi energi listrik terbesar adalah pada unit 3 (470.552,550 MWh) dan produksi energi listrik terkecil adalah pada unit 4 (249.431,871 MWh) yang mana hal ini dikarenakan banyaknya total jam unit keluar (tidak beroperasi) karena melakukan pemeliharaan. Kata kunci : Produksi Energi Listrik.
ABSTRACT Coal steam power plant is a power plant using coals as its main fuel where it is pulverized in pulverizer before it is transported across the burner assisted by Primary Air Fan ( PA Fan ) to be furnace. Steam potential energy is converted to kinetic energy in permanent blades that goes on to mechanic energy in running blades run by rotor of turbine and assisted by alternator, it is changed to electrical energy. According to Standing Operation Procedure ( SOP ), loading treated toward the unit of plant until it reaches the maximum load ( unit power held capacity). Bukit Asam PLTU consisted by 4 units with 65 MW capacity of each and use coals as the fuel. Production of electrical energy from coal power plant is strongly influenced from the unit loading factor (output factor) and the total of synchronized unit hours to the network system (breaker closed). To determine the production of electrical energy from the 4 (four) units of the power plant of Bukit Asam, it is done with Matlab programming which the results is known that the largest electric energy production is at unit 3 (470,552.550 MWh) and the smallest electrical energy production is at unit 4 (249,431.871 MWh), it is occured because the high amount of unit hours that out of order (not operating) as performing the maintenance. Key words : Electrical Energy Production
ISSN 2085-0786