JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 13, No. 13, (2012) 1-5
1
Perancangan Website Promosi Wisata Jawa Timur dengan Konsep the Guide to the Bold Diversity Fakhrul Abidi, Nugrahardi Ramadhani, SSn, MT Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected] Abstrak— Pariwisata merupakan penggerak utama ekonomi dunia, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan wisata alam dan budaya yang beragam dibandingkan dengan provinsi sekitarnya. Dengan melihat adanya potensi besar untuk mendapatkan perhatian lebih dari wisatawan nusantara maupun mancanegara, oleh karena itu dibutuhkan media yang dapat mempromosikan pariwisata Jawa Timur yang tidak hanya memberikan informasi melainkan juga memberikan panduan wisatawan untuk datang ke Jawa Timur, website merupakan media yang dapat menjangkau dan memenuhi kebutuhan wisatawan akan informasi dan panduan wisata. Website miliki Dinas yang membidangi kepariwisataan di Jawa Timur mampu menginformasikan tempat-tempat wisata dan kegiatan-kegiatan pariwisata yang ada sekarang namun kurang mampu untuk menggambarkan bagaimana Jawa Timur itu sendiri di mata para wisatawan baik nusantara maupun mancanegara
Indonesia yang merupakan bagian dari Asia-Pasifik dikenal memiliki kekayaan alam yang alami dan budaya yang berlimpah. Potensi ini perlu dilestarikan dan dipromosikan ke luar negeri maupun dalam negeri sesuai dengan minat dan ketertarikan tempat tujuan promosi. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan wisata alam yang melimpah dibandingkan dengan provinsi sekitarnya. Jawa Timur memiliki 760 objek wisata yang terdiri dari 307 wisata budaya, 189 minat khusus, dan 264 daya tarik wisata alam yang terdaftar. Menurut data analisis bidang promosi Dinas yang membidangi kepariwisataan di Jawa Timur menunjukkan bahwa 90% pengunjung pariwisata Jatim merupakan wisatawan nusantara dan kurang dari 60% diantaranya adalah warga sendiri dan sisa dari semuanya adalah wisatawan mancanegara.[1]
Kata Kunci— Jawa Timur, Panduan, Pariwisata, Promosi, Website.
I. PENDAHULUAN ada tahun 2000 wisatawan mancanegara di seluruh dunia mencapai angka 698,8 juta orang dengan penerimaan pariwisata mencapai angka US$ 475,8 milyar. Pariwisata telah menjadi penggerak sosial ekonomi dunia sekaligus salah satu motor utama industri perdagangan international. Berbagai organisasi international; PBB, Bank Dunia, World Tourism Organization (WTO) telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial ekonomi. Hal ini dikarenakan wisata berhubungan dengan investasi dan perdagangan. Sebuah negara berkembang dapat menjadi negara maju karena sektor pariwisata negara di kelola dan menjadi andalan. Berbagai lembaga international meramalkan bahwa pada tahun-tahun mendatang, peranan pariwisata dalam perekonomi dunia akan semakin meningkat. Terutama bagi kawasan AsiaPasifik yang akan mengalami pertumbuhan yang pesat melebihi pertumbuhan kawasan Amerika dan Eropa yang telah mendominasi pariwisata dunia. Pemerintah pusat, khususnya Dinas yang membidangi kepariwisataan di Jawa Timur yang merupakan Markas Besar Pariwisata tidak hanya mengetahui trend tersebut dan mulai melahirkan berbagai kebijakan pariwisata yang bersifat antisipatif dan inspiratif.
P
Gambar. 1. Data jumlah wisatawan yang datang ke Jatim baik mancanegara atau nusantara sumber : Pariwisata Jawa Timur Tahun 2009 dalam Angka
Dari Gambar.2 dapat dilihat bahwa wisatawan yang datang ke Jawa Timur terdapat kesenjangan yang jauh antara wisatawan nusantara dengan wisatawan mancanegara. Untuk wisatawan nusantara yang memiliki jumlah terbanyak di tiap tahun dapat melihat dan lebih mudah mendapatkan informasi pariwisata Jawa Timur dari media-media yang juga mudah beredar di Indonesia dan juga mendapatkan informasi dari keluarga atau teman terdekat yang juga pernah berkunjung ke DTW Jatim. Sementara untuk wisatawan asing cukup sulit mendapatkan informasi tersebut karena perlu adanya kegiatan khusus dari pemerintah. Untuk mendapatkan informasi dari keluarga atau
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 13, No. 13, (2012) 1-5 teman terdekat merupakan kesempatan yang kecil peluangnya karena tidak terlalu banyak dari mereka yang pernah berkunjung ke Jatim. Wisatawan mancanegara akan banyak tergantung dengan adanya internet dalam mencari informasi pariwisata Jawa. Website yang telah online dan juga mempromosikan pariwisata Jawa Timur tidaklah satu website saja. Dengan adanya begitu banyak sumber informasi pariwisata Jawa Timur, membuat pihak Dinas yang membidangi kepariwisataan di Jawa Timur berkeinginan untuk memperbaiki website miliknya sendiri sehingga dapat memberikan informasi yang lebih lengkap sebagai website official pariwisata Jawa Timur. Dengan observasi dari website pariwisata negara lain yang lebih interaktif dan ekspresif sehingga menarik kesimpulan bahwa orang luar lebih tertarik dengan website yang lebih interaktif dan lebih ekspresif namun tetap terlihat sederhana sehingga dalam merancang website pariwisata Indonesia dengan tujuan menarik wisatawan luar negeri perlu adanya perombakan dalam website pariwisata di Indonesia. II. STUDI PUSTAKA A. Promosi Dalam melakukan promosi untuk tempat wisata diperlukan perhatian khusus dari segi ketertarikan calon wisatawan, karena objek pariwisata jauh lebih sulit diperoleh daripada produk sehari-hari bagi wisatawan yang juga jauh lokasinya, hal ini terjadi karena pariwisata bukanlah objek yang dapat dipesan dan datang ke konsumen langsung melainkan sebaliknya. Oleh karena itu diperlukan perancangan media yang meyediakan layanan komunikasi secara mudah. Website menjadi sorotan utama media tersebut, menjadikan website sebagai media utama dan berkelanjutan untuk mempromosikan pariwisata tersebut. Untuk dapat lebih mudah memasarkan sebuah website, Rayport dan Jaworski telah mengemukakan bahwa website yang baik menonjolkan tujuh unsur rancangan yang mereka sebut 7Cs [11]: 1) Contex – tata letak dan rancangan 2) Content – teks, gambar, suara, dan video yang ada dalam website 3) Community – bagaimana website memungkinkan komunikasi dari user ke user 4) Customization – kemampuan website untuk menjalin dirinya dengan user yang berbeda atau memungkinkan user mempersonalisasikan website 5) Communication – bagaimana website memungkinkan komunikasi website dengan user, user dengan website, atau komunikasi dua arah 6) Connection – sejauh mana website itu disambungkan dengan website lain 7) Commerce – kemampuan website untuk memungkinkan transaksi komersial B. Website Untuk membuat website interaktif yang ekspresif desainer menggunakan tipe website yang imaginative dan focus karena
2 desainer menganggap tipe website tersebut dapat menyampaikan gambara informasi yang ingin desainer sampaikan, dan resolusi yang akan digunakan adalah 960 x 768 pixels. Desainer disini juga menggunakan struktur informasi yang terpadu dimana user dapat mencari sumber informasi dari sejumlah sudut. Hal ini memberikan fleksibilitas lebih besar dalam mencari informasi. Service yang akan diberikan kepada user adalah kemudahan mencari informasi, melakukan planning trip sendiri atas DTW yang disajikan di website, dan sedikit komentar yang terhubung dengan social media C. Aspek Visual Dalam merancang website ini diperlukan penggunaan font yang secara umum berada di komputer klien sehingga tidak akan terjadi kesalahan layout karena kesalahan font yang muncul. Diperlukan juga penggunaan font yang mudah di baca dalam media digital. Maka desainer akan menggunakan jenis font san serif dengan font Calibri, Century Gothic, Arial, Verdana dan memasukkan dalam font family di CSS (Cascading Style Sheet) pada website yang akan dirancang untuk menghindari ketidakberadaan font dalam komputer klien. Warna yang akan digunakan adalah warna-warna alam. Hal ini bertujuan untuk menonjolkan wisata alam yang mendominasi Daerah Tujuan Wisata Jatim. Sehingga kesan jatim dapat tergambarkan jelas dalam website. D. User Interface Perancangan website promosi Jawa Timur menggunakan keseimbangan depth, dimana user akan dibawa jauh ke dalam suatu informasi yang disajikan. Dan juga menggunakan struktur informasi facets yang akan memberikan keleluasaan user dalam mencari sumber informasi dari sejumlah sudut. Hal ini memberikan flesibilitas lebih besar dalam mencari informasi. E. Tinjauan Fotografi Dalam pengerjaan perancangan website promosi wisata, diperlukan beberapa kaidah yang harus diperhatikan yang meliputi : 1) Komposisi Merupakan cara penempatan objek pada gambar. Dalam penerapannya komposisi ini biasa memakai rule of third dan disesuaikan dengan tujuan suatu scene. 2) Rooming Merupakan salah satu cara untuk menghidupkan suatu adegan dengan penempatan objek, yang lazim dilakukan adalah menempatkan nose room yang lebih besar dari backroom serta headroom yang lebih besar dari footroom. 3) Framing Merupakan besaran objek pada suatu gambar. Besaran ini dapat disesuaikan menurut kebutuhan semisal untuk menunjukkan ekspresi wajah dapat digunakan Close up. 4) Angle menampilkan angle yang bertujuan untuk membuat video ini menjadi menarik. Beberapa arah gambar yang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 13, No. 13, (2012) 1-5 mungkin dipakai yaitu high angle, eye level, low angle,dan frog angle III. METODE DESAIN A. Jenis Data Dalam perancangan kali ini jenis data yang akan digunakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan sesuai untuk memperoleh data secara optimal yang dapat mendukung proses perancangan adalah: 1) Mengidentifikasi Fenomena 2) Studi eksisting dan studi komparator 3) Hasil wawancara ekslusif dengan pihak Disbudpar Jatim 4) Studi eksisting dan komparator website sejenis 5) Studi Literatur dan teori yang berhubungan 6) Hasil dari polling untuk mengetahui keinginan audiens Jadi dalam riset ini diperoleh data primer berupa hasil kuesioner kepada responden dan Wawancara kepada pihak stakeholder yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur serta melalui studi kepada website baik website eksisting maupun website komparator. Selain itu diperoleh juga data sekunder melalui beberapa buku literatur dan teori. B. Observasi Observasi dilakukan dengan meneliti informasi website pariwisata yang telah mendapatkan penghargaan internasional. Ditambah dengan website pariwisata beberapa Negara yang masuk 40 besar website yang dinilai memiliki tampilan yang sederhana dan ekpresif. Observasi ini akan membantu penulis dalam proses pembuatan website dan mengetahui trend website saat ini. C. Teknik Sampling Dalam perancangan ini, penggunaan kuisioner maupun polling mengenai gaya visual, layout, gaya foto, dan detail desain akan dilakukan berdasarkan target audien yang tepat agar dapat memiliki tampilan visual yang sesuai dengan keinginan user sehingga dampak yang diinginkan dapat terwujud. D. Populasi Berdasarkan jenis perancangan dan atas permintaan dari pihak Dinas yang membidangi kepariwisataan di Jawa Timur , maka segment atau target audien yang tepat untuk website visual ini adalah para wisatawan mancanegara dan luar Jatim dewasa awal (20-40 tahun) dan sedang mencari tempat untuk berlibur melepas penat. 1) Demografis a. Laki-laki dan perempuan b. Wisatawan mancanegara dan luar Jatim dewasa awal (20-40 tahun) dan sudah berkeluarga sebagai target utama. Usia target audiens tersebut merupakan usia dimana seseorang memiliki penghasilan sendiri dan mempunyai hak memuaskan dirinya dan keluarga. c. Sudah berkeluarga
3 d.
e. f. g.
Wisatawan muda (17-22 tahun) sebagai target sekunder. Usia tersebut adalah usia dimana seseorang sedang mencari jati diri dan bebas berekspresi. Para penggemar wisata Berpendidikan SMA – S3 Mahasiswa, karyawan, wiraswasta
2) Psikografis a. Rasa keingintahuan tinggi b. Menyukai hiburan c. Imajinatif d. Senang berpetualang e. Update terhadap teknologi f. Menyukai hal-hal baru g. Tidak ketinggalan jaman dan selalu meng-update informasi h. Konsumtif Berdasarkan sikap target audien diatas maka dapat disimpulkan bahwa target audien telah berada pada tahap aktualisasi diri. Mereka individu yang konsumtif sehingga berlibur hanya untuk membahagiakan diri sendiri atau keluarga sebagai aktualisasi diri mereka di lingkungan sosial. serta berani untuk maju dan tidak pantang menyerah. Berdasarkan isi website visual ini yang membuat user untuk mengeksplor informasi di dalam website hingga dapat merencanakan liburannya sendiri langsung dari website tersebut, diharapkan user mampu memahami bagaimana keadaan di Jatim sendiri lewat website tersebut tanpa harus pergi ke web lain dalam mencari informasi dan pendapat orang lain mengenai Jatim. E. Teknik Desain Sebelum proses perancangan berjalan dan menentukan konsep desain, perlu adanya pemahanan tentang problematika desain yang akan diselesaikan melalui desain sehingga keluarlah konsep perancangan. Proses tersebut tergambarkan dalam diagram di bawah ini. Proses perancangan dilakukan dengan mengikuti tahaptahap yang berdasarkan pada nilai-nilai ilmiah. Perancangan dimulai dengan melihat adanya fenomena umum yang menyebutkan bahwa lebih dari 60% pengunjung Daerah Tujuan Wisata Jawa Timur berasal dari Jawa Timur atau penduduk asli itu sendiri, hal ini menunjukkan bahwa DTW Jatim kurang diminati dan dikunjungi wisatawan dari luar Jatim. Dari fenomena yang didapat ditemukan beberapa problematika seperti masih kurangnya promosi pariwisata Jatim, hal ini senada dengan hasil wawancara dengan Bapak Dayat selaku Kasi Data dan Informasi Bidang Promosi Dinas yang membidangi kepariwisataan di Jawa Timur . Selanjutnya ditemukan fenomena pada salah satu media seperti website, pengunjung website masih banyak ber IP Indonesia yang seharusnya website dapat diakses oleh seluruh orang di muka bumi dan 37% informasi tentang Jatim diperoleh dari internet atau website. Dari identifikasi masalah yang ditemukan muncullah pengaruh tentang urgenitas perancangan dan kepentingan perancangan tersebut yang menjadi dasar problematika desain yang ada.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 13, No. 13, (2012) 1-5 Setelah problematika desain ditemukan, ditemukanlah konsep dari peracnangan ini yaitu, Perancangan Website Pariwisata Jawa Timur yang Ekspresif. Observasi, perumusan tema, gaya fotografi, layout, warna dilempar kepada stakeholder dengan arahan dari kami berdasarkan pasar, yang kemudian ditinjau ulang melalui teori yang terkait dan disempurnakan menjadi konsep alternatif desain yang telah disesuaikan dengan karakteristik unik target audien. Alternatif-alternatif tersebut nantinya akan dipolingkan kepada target audien sehingga akan ditemukan desain yang paling cocok dengan target audien agar nantinya output perancangan menjadi efektif. IV. KONSEP DESAIN A. User Need Dalam perancangan website yang efektif perlu adanya identifikasi kebutuhan user ketika di website, antara lain: 1) Dibutuhkan informasi tentang apa yang dapat dilakukan dan dapat di lihat di Daerah Tujuan Wisata, serta informasi tentang event acara yang rutin. 2) Dibutuhkan foto terbaru yang menunjukkan Daerah Tujuan Wisata. 3) Dibutuhkan informasi tentang transportasi menuju Daerah Tujuan Wisata maupun transportasi dalam menikmati Daerah Tujuan WIsata ketika wisatawan sudah ada di lokasi. 4) Dibutuhkan informasi tempat makan (recommended place to eat) dan harga makanan yang disajikan. 5) Dibutuhkan informasi lengkap tentang penyedia akomodasi dan kendaraan utama menuju Daerah Tujuan Wisata. B. Unique Selling Point Untuk menarik user agar berkunjung ke website diperlukan adanya keunikan dan keistimewaan fitur yang disajikan website, antara lain: 1) Tampilan yang lebih atraktif yang menjadikan website berada didepan interaktif sehingga memberikan pengalaman baru dalam menjelajahi pariwisata Jatim. 2) Konten website yang secara lugas menginformasikan banyaknya potensi wisata Jatim yang terdiri dari wisata alam, buatan, budaya, hingga kuliner. 3) Pengguna dapat merencanakan secara langsung dan mandiri lewat suatu fitur interaktif seperti layaknya user ketika berada di website perbelanjaan.
4 D. Konsep Konsep yang digunakan dalam perancangan website pariwisata Jawa Timur ini adalah “ The Guide to the Bold Diversity “. Makna dari kata “the Guide to the Bold Diversity” ialah panduan dalam membaca dan memahami suatu pengalaman baru akan keberagaman budaya yang berani dan tajam dalam ketelitian dan kekritisan sehingga lebih mudah untuk mempelajari suatu keunikan kekayaan budaya dan alam Jawa Timur yang melimpah dan liar. Dengan menjadi panduan atau Guide, Website juga akan memberikan panduan-panduan wisata berupa detail informasi pariwisata, info akomodasi, serta festival maupun event yang dihelat di Jatim maupun oleh pemerintah Jatim. Menyediakan layananlayanan yang dapat diakses dengan segera, dalam artian lebih mudah diakses, sehingga user terpuaskan dengan segera. V. IMPLEMENTASI DESAIN Dari konsep yang muncul serta preferensi dari audiens maka keluarlah hasil perancangan website pariwisata Jawa Timur yang dapat memenuhi kebutuhan user. Website ini menggunakan teknik parallax scrolling untuk memberikan pengalaman yang atraktif di website.
(a) (b) Gambar. 2. (a) ikon how to getting there. (b) ikon how to getting around
Untuk mewakili dua poin pendukung dalam tiap artikel dirancanglah ikon yang digunakan dalam penjelasan panduan mencapai dan mengitari objek pariwisata. Ikon terinspirasi dari bulu ekor burung merak yang merupakan hewan yang menjadi ikon Jawa Timur.
C. What to Say Agar website yang dirancang tidak hanya menginformasikan tentang pariwisata maka perlu adanya pesan lain yang tersirat di website, antara lain: 1) Kekokohan pendirian masyarakat Jawa Timur dibandingkan dengan Jawa Tengah 2) Keberagaman budaya dan etnik yang ada di Jawa Timur yang terdiri dari berbagai suku bangsa 3) Keterbukaan, kekerasan, dan kejujuran perkataan masyarakat Jawa Timur akibat dari akulturasi
Gambar. 3. Format halaman utama Website Pariwisata Jawa Timur dengan konsep “the Guide to the Bold Diversity”
Di halaman utama terdapat empat link utama yang merupakan empat kategori pariwisata Jawa Timur, antara lain landscapes, heritage, food, shopping. Selain itu juga terdapat link berita pariwisata yang ada di Jawa Timur maupun
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 13, No. 13, (2012) 1-5 Indonesia. Ada juga tampilan video promo Jawa Timur sebagai tempat media pendukung website dan juga promosi pariwisata Jawa Timur.
5 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis F.A. mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT. Serta ucapan banyak terima kasih diberikan kepada seluruh teman-teman sejurusan yang telah memberikan bantuan pada pengerjaan tugas akhir ini dan tim dosen yang telah memberikan bimbingan selama pengerjaan tugas akhir ini, serta tak lupa disampaikan kepada Orang Tua atas dukungan baik secaral moril maupun material. Terima kasih diberikan pula kepada pihak-pihak yang langsung maupun tidak langsung membantu menyelesaikan perancangan Website Pariwisata Jawa Timur ini. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3]
[4] [5] [6] Gambar. 4. Format halaman isi Website Pariwisata Jawa Timur dengan konsep “the Guide to the Bold Diversity”
Di halaman isi terdapat menu yang berisi tiga kategori di halaman utama untuk mempermudah navigasi. Di bagian body terdapat review tentang objek pariwisata Jawa Timur, keterangan singkat, bagaimana menuju ke sana dan bagaimana cara pergi mengitari objek pariwisata, dan juga terdapat kategori pariwasata Jawa Timur yang ada di sekitar objek pariwisata yang dibahas maupun yang ada di kota terdekat dari lokasi pariwisata yang dibahas. Website pariwisata Jawa Timur ini adalah website yang disebut juga website service guide. Website ini memberikan user tidak hanya informasi terpercaya melainkan juga panduan terpercaya dalam menjelajahi keunikan dan keberagaman budaya dan alam Jawa Timur yang melimpah. Panduan ini akan selalu terupdate oleh pihak yang terpercaya berdasarkan informasi terkini lokasi yang bersangkutan sehingga user memiliki kemungkinan kesalahan yang kecil dalam mengatur perjalanan mereka.
[7]
[8]
[9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17]
VI. KESIMPULAN Website menjadi media yang sangat efektif untuk menjangkau target yang luas. Dengan menggunakan website, segala potensi pariwisata Jawa Timur dapat diuraikan sesuai dengan kebutuhan pemerintah setempat dengan segera. Website pariwisata yang baik tidak harus memiliki informasi yang lengkap dan banyak tetapi harus memiliki kepastian dan kebenaran informasi yang disajikan. Website pariwisata harus mampu memenuhi kebutuhan user yang berasal dari lokasi, budaya, serta kebiasaan yang berbeda sehingga website yang tampil dapat melayani kebutuhan mereka..
[18]
[19]
[20] [21]
_________. 2010. Pariwisata Jatim dalam Angka Tahun 2009. Surabaya. Dinas yang membidangi kepariwisataan di Jawa Timur . Personality Traits and Uses, Vol. 8 Issue 1. Wichita State University: Software Usability Research Laoratory A. Dawn Shaikh, Barbara S. Chaparro, & Doug Fox. 2006. Perception of Fonts: Perceived Personality Traits and Uses, Vol. 8 Issue 1. Wichita State University: Software Usability Research Laoratory Baer Kim, 2008. Information Design Workbook ; graphic approaches, solutions And inspiration + 30 case studies. Minneapolis : Rockport Beaird, Jason. 2007. The Principles of Beautiful Web Designs. SitePoint Pty. Ltd. Australia. Page 64 Boulton, Mark. 2009 A Practical Guide to Designing for the Web. Mark Boulton Ltd. United Kingdom. H91 Jacko, Julie A. Human-Computer Interaction Design and Development Approaches, 14th International Conference, HCI International 2011 Orlando, FL, USA, July 2011 Proceedings, Part 1. Springer. USA. 2011. Page 35-36, 92-93, 331, 333 Johnson, Joshua. The 960 System Made Easy. sixrevisions.com/web_design/the-960-grid-system-made-easy/. Accessed 27-12-2011 19.03 Kalbach, James. Designing Web Navigation. O’REILLY. page 147, 257 Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaaran edisi 12 jilid 2. PT Indeks. Indonesia. Page 298 Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasara edisi 12 jilid 2. Indeks, Jakarta. 2007. Page 253 Semedhi, Bambang. 2011. Sinematografi-Videografi Suatu Pengantar Sobur, Alex. PT. 2009. Semiotika Komunikasi. Remaja Rosdakarya . Page 11 Vinh, Khoi. 2011. Ordering Disorder Grdi Principles for Web Design. New Riders. Cananda. Page 51 Vinh, Khoi. 2011.Ordering Disorder Grid Principles for Web Design. New Riders. Canada. Page 35 __________,2010. Ringkasan eksekutif bidang pariwisata 2010-2014. Jakarta : KPPO Bappenas T.W. Tsai, T. C. Chang, M. C. Chuang, and D. M. Wang. 2008.Exploration in Emotion and Visual Information Uncertainty of Websites in Culture Relation. Vol. 2. No. 2. Special Issue on Cultural Aspects of Interaction Design. International Journal of Design. Pages 58-59 Marketing Online - Indonesia Web Promotion, Pakarnya Promosi di internet Tentang EastJava.com. http://indonesiawebpromotion.blogspot.com/2011/02/tentangeastjavacom.html, diakses 13-11-2011,19:29 Web Page by Number Team. “Web Design Trend 2011/2012”. 2011. http://webpagebynumbers.com/web-design-trends-2011-2012(accessed December 2011. 13.03 PM) www.oxforddictionaries.com/definitions/expressive, (accessed November, 20th 2011, 7:39 AM) www.oxforddictionaries.com/definitions/promotion, (accessed November, 20th 2011, 7:32 AM)