Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 1, Juni 2015
ISSN: 2338-1825
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA SISWA KELAS XII TKR SMK MUHAMMADIYAH CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA
Dony Borneo* E-mail:
[email protected] Rabiman** E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian: (1) untuk meningkatkan keaktifan belajar Mata Diklat Sistem Injeksi Bahan Bakar Bensin Siswa Kelas XII Teknik kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah Cangkringan Sleman Yogyakarta dengan strategi pembelajaran Inkuiri; (2) untuk meningkatkan hasil belajar Mata diklat Sistem Injeksi Bahan Bakar Bensin Siswa Kelas XII Teknik kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah Cangkringan Sleman Yogyakarta dengan strategi pembelajaran Inkuiri. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhamadiyah Cangkringan tahun ajaran 2014/2015 tepatnya pada tanggal 19 Maret 2014 sampai dengan 23 September 2014. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII TKR A yang berjumlah 24 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dengan teknik tes, lembar observasi. Uji coba instrumen dilaksanakan di kelas XII TKR B SMK Muhammadiyah Cangkringan. Validitas butir soal diperoleh dari korelasi product moment. Berdasarkan hasil perhitungan dari 5 butir soal tiap siklusnya dinyatakan valid. Reliabilitas soal diperoleh dengan rumus alpha. Berdasarkan analisis diperoleh koefisien interval pada siklus I sebesar 0.653, siklus II 0.535, dan siklus III 0.829 dan dinyatakan reliabel. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis kuantitatif. Analisis untuk keaktifan dengan teknik persentase sedangkan analisis hasil belajar siswa meliputi rata-rata nilai dan daya serap. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) pembelajaran dengan metode inkuiri dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik pada Mata Diklat sistem injeksi bahan bakar bensin di kelas XII TKR SMK Muhammadiyah Cangkringan Sleman, hal ini ditunjukkan dari data pada siklus I presentase keaktifan siswa memiliki persentase sebesar 37,12%, siklus II dengan persentase 70,45% dan siklus III dengan persentase 86,74%; (2) pembelajaran dengan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada Mata Diklat sistem injeksi bahan bakar bensin di kelas XII TKR SMK Muhammadiyah Cangkringan Sleman, hal ini ditunjukkan dari rata-rata nilai post-test kelas XII TKR SMK Muhamadiyah Cangkringan pada siklus I sebesar 70,41 meningkat pada siklus II menjadi 76,25 dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 85,2. Kata kunci : Hasil Belajar, Keaktifan Belajar, Metode Inkuiri *Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa **Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta
Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 1, Juni 2015
ISSN: 2338-1825
THE APLICATION LEARNING METHOD INKUIRI AS EFONTS TO KNOW PROGRESS ACTIVE STUDENS AND STUDY RESULTH COURSE FUEL GASOLINE INJECTION FOR VOCATIONAL HIGHT SCHOOL MUHAMMADIYAH CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA
ABSTRACT The purpose of this study (1) to founds progress learning active, couse system injection fuel gasoline for students vocational high scool Muhammadiyah Cangkringan Sleman Yogyakarta for students class XII withmethod inkuiri learning strategy (2) for increase the results of study coorse system injection fuel gasoline for students class XII techniave automotive velicle at SMK Muhammadiyah Cangkringan SlemanYogyakarta with learning inkuiri strategy. Research hipotesis (1) The study applied method inkuiri can increase the result. Learning student in course system injection fuel gasoline an class XII technique engineering vocational high school Muhammadiyah Cangkringan Sleman. This research was apply at vocational high school Muhammadiyah Cangkringan year 2014/2014. Exactly date on march 19 2014 until September 23 2014. Subject topic of discussion in this research is students class XII TKR A 24 totalistudents, type of this research class activity. Technique, observation, documentary. This instrument method experiment was on class XII TKR B vocatioral high school Muhammadiyah Cangkringan Sleman Yogyakarta. The validity question was get frompal product moment korelasion. Based on the result calculated from each of question the cycle was valid. The reability questions was ged alpha abbreviation. Based on analysis was get coefsieent interval at cycle I 0, 3 ,cycle II 0, 3 and cycle III 0,829 has reliable, technique analysis data with quantitative analisis, analisis for student active had include average. Points and reserve power. Based on result research got result (1) the study was use method inkuiri study get progress the student more active in subject system injection fuel gasoline at vocational high school muhammadiyah cangkringan sleman, for class XII tenslas was show from data on cycle I the students has active from percentage cale 37,12 (2) the studies has used method study inkuiri got valid up learning result students in subject system injector fuel gasoline on class XII TKR vocational high school muhammadiyah cangkringan on cycle I scale percentage 70,41 got significant percentage progress on cycle II , scale percentage 7 ,2 . and once again got significant progress on cycle III became 8 ,2 scale percentage.
Key words : Active Student, Learning Result, Inkuiri Method
Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 1, Juni 2015
ISSN: 2338-1825
yang gaduh pada saat pelajaran
A. PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peranan
dimulai, selain itu masih terdapat
penting dalam upaya pengembangan
beberapa
siswa
yang
potensi yang dimiliki siswa. Seperti
ketika pelajaran, serta masih banyak
yang disebutkan dalam Undang-
pula
Undang RI Nomor 20 tahun 2003
memperhatikan guru yang sedang
BAB II Pasal 3 tentang SISDIKNAS,
menyampaikan materi pelajaran.
siswa
membolos
yang
kurang
bahwa pendidikan nasional berfungsi
Berdasarkan wawancara yang
mengembangkan kemampuan dan
dilakukan terhadap beberapa siswa
membentuk watak serta peradaban
SMK Muhammadiyah Cangkringan
bangsa
yang
dalam
Sleman
diketahui
rangka
mencerdaskan
kehidupan
merasa
bosan
bermartabat
bangsa.
dengan
siswa metode
pembelajaran yang dilakukan oleh
Tujuan dari pendidikan adalah untuk
bahwa
mengembangkan
guru karena kebanyakan ceramah,
potensi
demontrasi, dan mencatat saja. Hal
peserta didik agar menjadi manusia
tersebut membuat siswa mengantuk
yang beriman dan bertakwa kepada
dan kurang memperhatikan apa yang
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
disampaikan guru terhadap siswa
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
sehingga keaktifan belajar siswa
mandiri, dan menjadi warga negara
kurang dan berakibat pula pada hasil
yang demokratis serta bertanggung
belajar siswa. Selain itu metode
jawab.
Muhammadiyah
pembelajaran ceramah dan mencatat
Cangkringan Sleman adalah salah
saja juga membuat siswa menjadi
satu
menegah
kurang termotivasi untuk selalu aktif
menyelenggarakan
dalam belajar karena guru dianggap
SMK
lembaga
kejuruan
yang
berbagai
bidang
sekolah
keahlian,
salah
sebagai sumber belajar sehingga
satunya adalah Teknik Kendaraan
kebanyakan
Ringan.
memperhatikan
Berdasarkan
observasi
pra-
penelitian diketahui bahwa keaktifan
siswa apa
tidak
mau
yang
telah
disampaikan oleh gurunya. Berdasarkan
belajar siswa kelas XI TKR masih
tersebut
berada dalam kategori kurang hal ini
melakukan penelitian yang berjudul
dapat
“Penerapan
dibuktikan
berdasarkan
pengamatan masih didapatkan siswa
peneliti
permasalahan tertarik
untuk
Metode Pembelajaran
Inkuiri Sebagai Upaya Meningkatkan
Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 1, Juni 2015
ISSN: 2338-1825
Keaktifan Belajar Mata Diklat Sistem
dipisahkan.
Injeksi Bahan Bakar Bensin Pada
pada
Siswa
mengembangkan
Kelas
XII
TKR
Muhammadiyah
SMK
Cangkringan
Sleman Yogyakarta”. Tujuan
Proses
hakikatnya
kreatifitas
pembelajaran adalah
untuk
aktivitas
peserta
didik
dan melalui
berbagai interaksi dan pengalaman ini
belajar, sehingga keaktifan belajar
meningkatkan
siswa merupakan unsur dasar yang
keaktifan belajar Mata Diklat Sistem
penting bagi keberhasilan proses
Injeksi Bahan Bakar Bensin Siswa
pembelajaran (Sardiman, 2001: 98).
adalah;
(1)
dari
penelitian
untuk
Kelas XII Teknik kendaraan Ringan
Berdasarkan pendapat diatas
SMK Muhammadiyah Cangkringan
dapat ditafsirkan bahwa keaktifan
Sleman Yogyakarta dengan strategi
belajar
pembelajaran
keterlibatan secara optimal, baik
Inkuiri;
(2)
untuk
ditandai
oleh
adanya
meningkatkan hasil belajar Mata
intelektual,
emosi
dan
diklat Sistem Injeksi Bahan Bakar
Keterlibatan
tersebut
ditunjukkan
Bensin Siswa Kelas XII Teknik
dalam berbagai proses pembelajaran
kendaraan
baik
Ringan
Muhammadiyah
SMK
secara
individu
fisik.
maupun
Cangkringan
kelompok. Untuk dapat memproses
Sleman Yogyakarta dengan metode
dan mengolah hasil belajarnya secara
pembelajaran Inkuiri.
efektif, siswa dituntut untuk aktif
1. Keaktifan Belajar
secara
Keaktifan
belajar
fisik,
intelektual,
dan
siswa
emosional. Siswa yang aktif dalam
merupakan unsur dasar yang penting
proses pembelajaran hasil belajarnya
bagi
akan
keberhasilan
dalam
proses
meningkat
dibandingkan
pembelajaran. Menurut Kamus Besar
dengan siswa yang kurang aktif.
Bahasa
23)
Karena siswa yang aktif memiliki
“keaktifan berasal dari kata dasar
rasa ingin tahu yaang besar sehingga
aktif yang berarti giat keaktifan
akan
sendiri dapat diartikan hal atau
belajar.
keadaan Keaktifan
Indonesia,
(2005:
seorang
untuk
adalah
kegiatan
aktif”.
mencari
tahunya
dengan
2. Hasil Belajar
yang
Menurut Rasdi Ekosiswoyo,
bersifat fisik maupun mental, yaitu
(2011: 66) “hasil belajar merupakan
berbuat dan berfikir sebagai suatu
mutu penguasaan pengetahuan atau
rangkaian
ketrampilan
yang
tidak
dapat
yang
dikembangkan
Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 1, Juni 2015
ISSN: 2338-1825
melalui mata pelajaran. Lazimnya
minimal mata diklat sistem injeksi
ditunjukkan dengan nilai tes atau
bahan bakar bensin adalah 7,50.
angka nilai yang diberikan oleh
3. Metode Pembelajaran Inkuiri
guru”.
Pendapat
lain
dikatakan
WJS. Poerwadarminta dalam
Hamzah B. Uno, (2011: 210) “hasil
Kamus Besar
belajar adalah tercapainya tujuan
(2010: 767) “Metode adalah cara
belajar”.
yang telah teratur dan terpikir baik-
Sistem injeksi bahan bakar bensin
merupakan
Mata
Diklat
Bahasa
Indonesia,
baik untuk mencapai suatu maksud.” Sedangkan menurut UU Nomor 20
Produktif SMK bidang keahlian TKR
tahun
yang wajib dipelajari pada saat siswa
pembelajaran adalah proses interaksi
kelas XII. Bobot dari Mata Diklat ini
peserta didik dengan pendidik dan
adalah 4 jam setiap minggunya.
sumber belajar pada suatu lingkingan
Sedangkan
belajar.
syarat
ketuntasan
minimalnya (KKM) 7.50. Hasil
belajar
2003
tentang
Sisdiknas,
Pembelajaran merupakan suatu
mata
diklat
sistem instruksional yang mengacu
sistem injeksi bahan bakar bensin
pada seperangkat komponen yang
adalah
perubahan
saling bergantung satu sama lain
terjadi
setelah
perilaku
mengikuti
yang proses
untuk
mencapai
belajar mengajar mata diklat sistem
pembelajaran
injeksi bahan bakar bensin sesuai
rangkaian
dengan tujuan pendidikan.
yang
Mata
tujuan. inkuiri
kegiatan
Strategi adalah
pembelajaran
menekankan
pada
proses
diklat sistem injeksi bahan bakar
berpikir secara kritis dan analitis
bensin merupakan salah satu mata
untuk
pelajaran produktif di SMK. Proses
sendiri jawaban dari suatu masalah
pembelajaran
yang dipertanyakan (Hamruni, 2012 :
Mata
Pelajaran
Produktif di SMK Muhammadiyah Cangkringan
Sleman
mencari
dan
menemukan
87).
Yogyakarta
Menurut Sanjaya, (2007:198-
dilaksanakan dalam bentuk teori dan
201) “prinsip-prinsip yang perlu
praktik. Kegiatan belajar mengajar
diperhatikan
sistem injeksi bahan bakar bensin
penggunaan strategi pembelajaran
dalam satu minggu ada 2 x 45 menit
inkuiri adalah sebagai berikut: (1)
yang
berorientasi
dilaksanakan
dalam
waktu
sehari. Untuk kriteria ketuntasan
oleh
pada
guru
dalam
pengembangan
intelektual; (2) prinsip interaksi; (3)
Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 1, Juni 2015
ISSN: 2338-1825
prinsip bertanya; (4) prinsip belajar
dengan
untuk
pentingnya siswa mengembangkan
berpikir;
(5)
prinsip
keterbukaan”.
keunggulan
sebagai
berikut: (1) menekankan kepada pengembangan afektif,
dan
aspek
(2)
belajar
siswa
Sistem
Injeksi
Bahan Bakar Bensin Sistem injeksi bahan bakar bensin
merupakan
Mata
Diklat
Produktif SMK bidang keahlian TKR yang wajib dipelajari pada saat siswa
gaya
kelas XII. Bobot dari Mata Diklat ini
sesuai
dengan
adalah 4 jam setiap minggunya.
psikologi
belajar
Sedangkan
dengan
(3)
perkembangan
4. Pembelajaran
untuk
sesuai
belajarnya,
secara
memberikan
kepada
ilmiah.
kognitif,
psikomotor
seimbang, kesempatan
menekankan
keterampilan proses belajar secara
Strategi pembelajaran inkuiri memiliki
inkuiri
modern yang menggap belajar adalah
syarat
ketuntasan
minimalnya (KKM) 7.50.
proses perubahan tingkah laku lewat
Materi yang dibahas pada
pengalaman, (4) mampu melayani
Mata Diklat Sistem injeksi bahan
kebutuhan
siswa
yang
memiliki
bakar
di
atas
rata-rata
menyebutkan
fungsi
injeksibahan
bakar
kemampuan
(Hamruni, 2012: 98).
bensin
antara
lain sistem bensin,
Berdasarkan pendapat diatas
menjelaskan cara kerja sistem injeksi
dapat disimpulkan bahwa metode
bahan bakar bensin, menyebutkan
pembelajaran inkuiri adalah adalah
komponen–komponen sistem injeksi
suatu metode pembelajaran yang
bahan bakar bensin, menjelaskan
memfasilitasi
fungsi komponen–komponen sistem
siswa
untuk
mengaplikasikan prinsip-prinsip dan
injeksi
prosedur berpikir ilmiah melalui
menyebutkan type pompa sistem
kegiatan penyelidikan atau penelitian
injeksi
ilmiah dan alamiah. pembelajaran
menjelaskan cara kerja pompa sistem
inkuiri
pendekatan
injeksi
berorientasi
menyebutkan jenis–jenis injector.
merupakan
pembelajaran kepada
yang
siswa
(student
centered
approach) yang menekankan kepada pengembangan intelektual
kepribadian
siswa.
dan
Pembelajaran
bahan
bakar
bahan
bakar
bahan
bakar
bensin,
bensin,
bensin,
B. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis
penelitian
yang
digunakan adalah penelitian tindakan
Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 1, Juni 2015
ISSN: 2338-1825
kelas (PTK) atau classroom action
Melalui analisis diperoleh semua
research
ini
butir valid dari soal post-test siklus I,
siklus
siklus II, dan siklus III. Reliabilitas
dengan setiap siklusnya terdiri dari
soal diperoleh dengan rumus alpha,
perencanaan
tindakan
hasil rtt siklus I sebesar 0.653 (tinggi)
(action), pengamatan (observation),
siklus II 0.535 (cukup) dan siklus III
refleksi
0.829 (sangat tinggi) dan dinyatakan
(CAR).
dilaksanakan
Penelitian
dalam
tiga
(planning),
(reflecttion).
Siklus
dihentikan bila peneliti dan guru mitra sepakat bahwa pembelajaran
reliabel. 3. Analisis Data
Sistem Injeksi Bahan Bakar Bensin
Analisis data menggunakan
dengan menggunakan metode inkuiri
analisis
telah dilakukan sudah sesuai dengan
Analisis. Analisis untuk mengukur
rencana, dan keaktifan belajar serta
keaktifan
hasil belajar siswa sudah menglami
presentase
peningkatan yang relatif besar dan
untuk
mencapai katagori baik.
menggunakan hasil rata-rata kelas
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII TKR A SMK Muhammadiyah
deskriptif
siswa
kuantitatif.
dengan
keaktifan.
hasil
teknik
Sedangkan
belajar
dengan
dan daya serap hasil pre-test dan post-test.
Cangkringan
Ukuran
penilaian
keaktifan
Sleman Yogyakarta yang berjumlah
siswa dilihat dari jumlah indikator
24
objek
keaktifan belajar siswa yang sudah
penerapan
terpenuhi, semakin banyak siswa
metode pembelajaran inkuiri sebagai
memenuhi indikator diatas semakin
upaya untuk meningkatkan keaktifan
baik
belajar dan hasil belajar pada Mata
belajar siswa. Jika dalam penerapan
Diklat Sistem Injeksi Bahan Bakar
metode
Bensin di SMK Muhammadiyah
keaktifan siswa mencapai 75% dari
Cangkringan Sleman Yogyakarta
jumlah siswa yang hadir maka
siswa.
penelitianya
Sedangkan adalah
pula
pencapaian
pembelajaran
penelitian
2. Validitas dan Reliabelitas Uji coba instrumen dilakukan
dinyatakan
aktif
SMK Muhammadiyah Cangkringan.
dikalikan 100%.
dari
korelasi
product
moment.
inkuiri
berhasil.
Persentase diambil dari siswa yang
pada 24 siswa kelas XII TKR B
Validitas butir soal diperoleh
keaktifan
dibagi
siswa
yang
hadir
Indikator keberhasilan hasil belajar siswa diukur dari nilai post-
Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 1, Juni 2015
test siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Jika jumlah siswa yang
Tabel 1. Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa
hadir mendapatkan nilai KKM ( ≥ 75) lebih dari 75% maka penelitian
Siklus I
ini dianggap berhasil. C. HASIL
PENELITIAN
DAN
Siklus II
PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Siklus III
Berdasarkan hasil observasi penelitian
pada
saat
proses
.
kegiatan
pembelajaran
dengan
100
metode
pembelajaran
inkuiri
pada siklus I, siklus II, dan siklus
ISSN: 2338-1825
Ya Tidak Presentase Ya Tidak Presentase Ya
8,9
Peningkatan Keaktifan Siklus I-Siklus II
15,09 37,12 16,9 7,09 70,45
33,33
20,81
Peningkatan Keaktifan Siklus II-Siklus III
Tidak
3,18
Presentase
86,74
16,29
86.74 70.45 37.12
50
III dapat dilihat melalui keaktifan belajar siswa. Selain itu juga dapat
dilihat
melalui
perbandingan hasil belajar sebagai berikut.
0
Gambar 1. Histogram Perbandingan Keaktifan Siswa antar Siklus b. Hasil belajar
a. Keaktifan belajar siswa Berdasarkan hasil observasi pada keaktifan
lembar
pengamatan
belajar
siswa
pada
Berdasarkan hasil test awal pre-test pada siklus I dan tes akhir post-test pada siklus I, siklus II, dan siklus
III
hasil
belajar
siklus I, siklus II, dan siklus III
mengalami
menagalami
yang
signifikan. Rata-rata hasil belajar
signifikan. Presentase keaktifan
yang semula pada pre-test sebesar
siswa yang semula pada siklus I
55,2
sebesar
menjadi
peningkatan
37,12%
meningkat
peningkatan
siswa
meningkat 70,41
sebesar setelah
yang
15,21 adanya
menjadi 70,45
tindakan pada siklus I. Rata-rata hasil
dan pada siklus III meningkat
belajar pada siklus I sebesar 70,41
sbesar 16,29% menjadi 86,74%.
pada siklus II meningkat sebesar 5,84
Selengkapnya dapat dilihat seperti
poin menjadi 76,25 dan pada siklus
tabel 1 dan gambar 1 sebagai
III meningkat sebesar 8,95 poin
berikut.
menjadi 85,2. Sedangkan untuk daya
sebesar 33,33%
serap yang semula 8,33% meningkat
Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 1, Juni 2015
sbesar
29,17%
menjadi
37,5%
setelah adanya tindakan pada siklus I,
ISSN: 2338-1825
siklus III meningkat sbesar 16,29% menjadi 86,74%.
dan pada siklus II meningkat sebesar
Pada siklus I siswa belum
33,33% menjadi 70,83, serta pada
terbiasa dengan metode yang baru
siklus III meningkat sebesar 20,83%
sehingga hasilnya belum dikatakan
menjadi
Selengkapanya
berhasil. Pada siklus II keaktifan
disajikan seperti tabel 2 dan gambar
siswa mulai meningkat karena siswa
2 dibawah.
sudah mulai terbiasa dengan metode
91,66%.
Tabel 2. Perbandingan Hasil Belajar Antar Siklus
inkuiri. Puncaknya pada siklus III siswa sangat aktif karena siswa sudah terbiasa
dan
meyukai
metode
pembelajaran inkuiri sehingga siklus III dikatakan berhasil. Nilai rata-rata hasil belajar yang semula pada pre-test sebesar Rata-rata
70.41 55.2
55,2
Daya Serap
76.25 70.83
menjadi
85.2 91.66
37.5
70,41
sebesar setelah
15,21 adanya
tindakan pada siklus I. Rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 70,41 pada siklus II meningkat sebesar 5,84
8.33 Pre-Test
meningkat
poin menjadi 76,25 dan pada siklus Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 2. Perbandingan Belajar Antar Siklus
Hasil
III meningkat sebesar 8,95 poin menjadi 85,2. Sedangkan untuk daya serap yang semula 8,33% meningkat sbesar
2. Pembahasan Berdasarkan hasil observasi pada lembar pengamatan keaktifan belajar siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III menaglami peningkatan yang signifikan. Persentase keaktifan siswa yang semula pada siklus I sebesar 37,12% meningkat sebesar 33,33%
menjadi 70,45 dan pada
29,17%
menjadi
37,5%
setelah adanya tindakan pada siklus I, dan pada siklus II meningkat sebesar 33,33% menjadi 70,83, serta pada siklus III meningkat sebesar 20,83% menjadi 91,66%. Pada siklus I siswa belum terbiasa dengan metode yang baru sehingga hasil belajarnya juga kurang baik. Pada siklus II hasil belajar
Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 1, Juni 2015
ISSN: 2338-1825
siswa mulai meningkat karena siswa
Dengan
adanya
strategi
sudah mulai terbiasa dengan metode
pembelajaran inkuiri meningkatkan
inkuiri. Puncaknya pada siklus III
keaktifan belajar siswa. Proses siswa
siswa sangat aktif
aktif
belajarnya
sehingga hasil
juga
berhasil/tercapai
akan
menjadikan
siswa
mengkaji materi secara mendalam
karena siswa sudah terbiasa dan
karena
mereka
meyukai metode pembelajran inkuiri.
sungguh-sungguh
berusaha
dengan
dengan
berfikir
Dalam proses belajar mengajar
membuat pertanyaan dan berfikir
terjadi interaksi antara guru dengan
mencari jawaban dari permasalahan
siswa
siswa dapatkan, sehingga siswa lebih
melalui
kegiatan
belajar
mengajar dalam rangka mencapai
paham
hasil belajar yang maksimal. Hasil
diberikan
adalah akibat setelah melakukan
gilirannya hasil belajar siswa akan
kegiatan atau aktivitas. Pembelajaran
meningkat.
aktif pada hakikatnya adalah proses
D. PENUTUP
mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki
setiap
individu
secara
optimal.
terhadap
materi
yang
dan
pada
padanya
1. Kesimpulan a. Terdapat
peningkatan
keaktifan belajar siswa dari siklus I sampai siklus III. Hal
Pembelajaran dengan inkuiri
ini ditunjukkan dari data pada
adalah sebuah solusi yang dapat
siklus I presentase keaktifan
membantu
siswa
siswa
menerapkan
memiliki
persentase
kerangka berpikir dan metode ilmiah
sebesar
dalam
ilmu
dengan persentase 70,45% dan
pengetahuan dan teknologi. Dengan
siklus III dengan persentase
demikian
untuk
86,74%.
menjadi produsen ilmu dan bukan
b. Terdapat
mengembangkan
siswa
dididik
37,12%,
siklus
peningkatan
II
hasil
sebagai konsumen ilmu. Sebagai
belajar siswa dari siklus I ke
aplikasi
dan
siklus II dan dari siklus II ke
metode ilmiah, pembelajaran inkuiri
siklus III. Hal ini ditunjukkan
memfasilitasi
dari rata-rata nilai post-test
kerangka
berpikir
siswa
untuk
mengembangkan sistem pengetahuan
kelas
XII
mereka melalui penyelidikan ilmiah.
Muhamadiyah
TKR
SMK
Cangkringan
pada siklus I sebesar 70,41
Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 1, Juni 2015
meningkat
pada
siklus
II
menjadi 76,25 dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 85,2. E. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Hamruni. 2012. Konsep Edutainment dalam Pendidikan Islam. Program Pasca Sarjana Uin Sunan Kalijaga Hamzah
B. Uno. 2011. Model Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Rasdi Eko Siswoyo. 2011. Edukasia. Semarang: IKA GBI Sanjaya.
2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. . Jakarta: PT Rineka Cipta
Undang-undang No. 20. Th 2003 Bab II Pasal 3
ISSN: 2338-1825