JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X
Jurnal Sistem Informasi Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PENANGANAN KLAIM DENGAN ADMINISTRATIVE WORKFLOW SYSTEMS PADA PT. E-T-A INDONESIA BERBASIS WEB Tommy Sanada 1) A.B. Tjandrarini 2) Julianto Lemantara 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email : 1)
[email protected], 2)
[email protected], 3)
[email protected]
Abstract: PT. E-T-A Indonesia is one of E-T-A German subsidiary that supply a circuit breaker for electro-mechanical and electro for a variety of industrial applications. At now, all departments that handle the claims should always check and open a files that integrated by Local Area Network (LAN) to determine the claims that will be done. Besides, the information from claims monitoring has not available yet. That problem can make the claims handling process has been delayed and can decrease the impact level on customer satisfaction. Based on that problems, this research will design and implement claims handling control information system to provide the monitoring claims information using administrative workflow systems methods that can help to control the timing of the claims handling process. This information system is build based on web. Web is used to provide the monitoring information claims to be accessible anywhere and anytime. The research result showed that handling control information systems can help PT. E-T-A Indonesia in controlling and monitoring the claims. Claims handling control information system is also able to help PT. E-T-A Indonesia to entry the claim data in an integrated way. Keywords: information systems, claims, administrative workflow system, controlling, monitoring PT. Elektrotechnische Apparate GmbH (E-T-A) Indonesia merupakan anak perusahaan internasional Jerman yang beroperasi menjadi supplier circuit breaker elektro mekanik dan elektro untuk berbagai aplikasi industri. PT. E-TA Indonesia merupakan salah satu tempat bagi perusahaan Jerman untuk melakukan assembly terhadap produk yang akan dijual oleh induk perusahaan Jerman. Pemasok PT. E-T-A Indonesia adalah induk perusahaan Jerman dan perusahaan lokal sedangkan pelanggan dari PT. E-T-A Indonesia adalah sesama anak perusahaan Jerman, induk perusahaan Jerman itu sendiri dan pelanggan lokal. Untuk meningkatkan kualitas bisnis perusahaan, PT. E-T-A Indonesia berupaya untuk memperbaiki kinerja penanganan klaim. Klaim yang terdapat pada PT. E-T-A Indonesia
dibagi menjadi beberapa kategori yaitu incoming claim, outgoing claim dan internal claim. Incoming claim adalah klaim yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk dari PT. E-T-A Indonesia. Outgoing claim adalah klaim yang dilakukan oleh PT. E-T-A Indonesia terhadap pemasoknya. Internal claim adalah klaim yang dilakukan oleh internal perusahaan mengenai kegiatan produksi perusahaan itu sendiri. Klaim yang masuk pada PT. E-T-A Indonesia akan diterima oleh departemen QHSE-CM atau Quality Management (QM). Klaim tersebut akan dianalisis oleh departemen QM, yang nantinya akan diseleksi apakah barang tersebut ditolak dan dikembalikan kepada pemasoknya (return), barang dari pelanggan ditarik dan dikirim barang baru oleh PT. E-T-A Indonesia (replacement), atau barang yang datang dari pemasok akan
110 dikerjakan ulang di PT. E-T-A Indonesia (rework), kemudian barang yang datang dari pemasok akan dihancurkan (scrap). Klaim yang sudah dianalisis oleh departemen QM akan diterbitkan kepada departemen-departemen yang bersangkutan untuk diselesaikan. PT. E-T-A Indonesia mendapatkan sedikitnya lima klaim dan paling banyak dua puluh klaim setiap harinya. Klaim tersebut terdiri dari incoming claim, outgoing claim, dan internal claim. Dalam proses penanganan klaim, departemen QM akan menerbitkan data klaim dengan menggunakan file aplikasi Microsoft Excel yang akan disimpan ke dalam folder penanganan klaim. Infrastruktur pada PT. E-T-A Indonesia saat ini sudah menggunakan Local Area Network (LAN) yang menghubungkan setiap komputer dari semua departemen yang terkait dengan proses penanganan klaim agar dapat mengakses folder penanganan klaim. Setiap departemen yang terkait dalam proses penanganan klaim akan mengecek ke dalam folder tersebut untuk melihat data klaim yang akan ditangani. Proses penanganan untuk setiap klaim akan ditangani dalam batas waktu maksimal satu bulan. Laporan hasil penanganan klaim atau 8D Report akan dibuat oleh departemen QM dan dimasukkan ke dalam folder penanganan klaim setelah proses penanganan klaim yang ditangani selesai dilakukan. Dalam melaksanakan proses penanganan klaim, PT. E-T-A Indonesia tidak bisa memberikan informasi kepada pelanggan mengenai sejauh mana klaim dari pelanggan tersebut sudah diproses. Hal tersebut mengakibatkan pelanggan harus menunggu hasil dari penanganan klaim yang dilakukan oleh PT. E-T-A Indonesia. Induk perusahaan perusahaan Jerman juga perlu mengetahui keseluruhan proses penanganan klaim yang terdapat pada PT. E-T-A Indonesia. Selama ini, induk perusahaan Jerman menerima laporan dari PT. E-T-A Indonesia melalui hardcopy laporan penanganan klaim yang dikirim melalui pihak ketiga. Hal tersebut membuat PT. E-T-A Indonesia harus mengeluarkan biaya untuk mengirim hardcopy hasil penanganan klaim dan membutuhkan waktu yang lama agar sampai kepada induk perusahaan Jerman. Kendala lain yang dimiliki oleh PT. E-TA Indonesia adalah tidak ada peringatan tentang deadline dari proses penanganan klaim. Kendala tersebut mengakibatkan proses penanganan klaim seringkali tidak terlaksana dengan baik
dan tepat waktu. Hal itu akan berdampak kepada PT. E-T-A Indonesia karena dapat mengakibatkan keterlambatan dalam proses produksi. Proses penanganan klaim yang tidak tepat waktu juga akan berdampak kepada penurunan tingkat kepuasan pada pelanggan. Selain itu, kendala lainnya adalah departemen QM kesulitan untuk memantau proses penanganan klaim. Hal ini terjadi karena tidak adanya informasi real time yang mampu menggambarkan proses penanganan klaim dari masing-masing departemen mengenai keseluruhan proses secara berkala. Untuk membantu pihak PT. E-T-A Indonesia dalam menyelesaikan masalah yang ada, maka dibuat sistem informasi berbasis web dengan penerapan administrative workflow systems yang digunakan sebagai sarana untuk mengendalikan proses penanganan klaim pada PT. E-T-A Indonesia. Sistem informasi berbasis web ini dapat mengendalikan jadwal proses penanganan klaim pada PT. E-T-A Indonesia. Proses pengendalian penanganan klaim dilakukan dengan memberikan notifikasi kepada setiap departemen yang bersangkutan yang berisi informasi mengenai apa yang harus dikerjakan oleh departemen tersebut. Sistem informasi berbasis web ini juga dapat memberikan informasi kepada departemen QM, manajer, pelanggan dan induk perusahaan Jerman mengenai sejauh mana klaim tersebut sudah diproses. Selain itu, sistem ini juga dapat memberikan laporan dan grafik kepada manager seluruh departemen yang terlibat dalam proses penanganan klaim untuk memberikan evaluasi sebagai tindak lanjut kegiatan yang akan dilakukan. Dengan adanya sistem ini, diharapkan proses penanganan klaim pada PT. E-T-A Indonesia dapat berjalan lebih baik dan cepat. Jadi, tujuan akhir perusahaan yakni menjadi supplier circuit breaker yang terbaik dapat tercapai.
METODE Menurut Chaffey (1998), administrative workflow systems adalah sistem alur kerja yang dapat melacak apa yang dilakukan oleh setiap pengguna dan memberikan tugas baru menurut seperangkat aturan. Administrative workflow systems tidak memerlukan struktur yang kompleks. Dalam administrative workflow systems, pengguna akan menjalankan aktivitasnya dengan mendapatkan informasi melalui notifikasi yang berisi instruksi dan komentar.
T. Sanada, A.B. Tjandrarini J. Lemantara / JSIKA Vol. 3, No1 (2014)/ ISSN 2338-137X
111 Administrative workflow systems merupakan salah satu tipe dari Workflow Management Systems (WFMS). Administrative workflow systems biasanya melibatkan proses pengendalian dan pemantauan sistem, biasanya sering juga disebut messaging-based workflow systems. Keuntungan dalam menggunakan administrative workflow systems adalah didasarkan pada sistem pemberitahuan yang biasanya digunakan seperti email dan biayanya tergolong murah. Administrative workflow systems umumnya digunakan dengan menggunakan form elektronik yang terhubung dengan e-mail. Sistem ini biasanya digunakan dalam tugas-tugas seperti persetujuan pengajuan liburan, proses pemesanan pembelian dan proses penanganan klaim. Dalam alur kerja berbasis seperti JetForm, pengguna mengisi form permintaan pembelian pada layar komputer dan kemudian sistem akan secara otomatis mengalihkan ke orang yang akan mengotorisasi dari departemen pembelian. Rute pengotorisasian tersebut ditentukan dan dibuat oleh administrator. Rute biasanya dicapai dengan melampirkan isi form e-mail yang kemudian akan diteruskan kepada orang yang bersangkutan. Proses pelacakan rute tujuan dan efisiensi pelaporan yang disampaikan adalah fitur penting dalam proses administrasi workflow systems ini. Business Process
Broken down into
Activity (or tasks)
Defines sequence
Business Rule (or process definition)
Broken down into
Resources (Computer or human)
Data Pemantauan Klaim Laporan Kinerja Departemen Data Detail M asalah Pelang g an
Work item
Staf
Laporan Kecatatan Produk
Data Penyelesaian Klaim
Induk
Laporan Pemasok
Data Root Cause
Laporan 4M 8D Report
0 Grafik 4M
Notifikasi
Grafik Claim Barang
Data Pemantauan Klaim Barang Data Departemen
Grafik Jenis Barang Grafik Kecacatan Produk
Data Jenis Barang
Grafik Kinerja Departemen
Data Keg iatan Data Pemasok
Grafik Pemasok Kebijakan
Rancang Bang un Sistem Informasi Peng endalian Penang anan Klaim
Data Pelang g an
Grafik Claim Barang Grafik Kecatatan Produk
Data Jabatan
Grafik Kinerja Departemen
Data Barang
Grafik Jenis Barang
Data User
Grafik Pemasok
+
Data 4M
Grafik 4M
8D Report Laporan 4M Laporan Pemasok
Manajer
Laporan Detil Barang Laporan Kinerja Departemen
Data Incoming Claim Data Outg oing Claim Data Internal Claim
Admin
Laporan Kecatatan Produk Data Pemantauan Klaim
Data Monitoring Incoming Claim Data Monitoring Outg oing Claim Data Monitoring Internal Claim
Gambar 2 DFD Level Context Pada tahapan mendesain aliran data, dilakukan proses analisis kebutuhan data yang dibutuhkan oleh sistem nantinya. Dalam tahapan ini, semua masukan dan keluaran dari sistem akan digambarkan dengan jelas. Entitas yang terdapat dalam sistem juga akan digambarkan dalam proses mendesain aliran data. Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah mendesain database yang akan digunakan oleh sistem. Tahapan ini akan menjelaskan mengenai hubungan entitas yang satu dengan yang lainnya dan terhubung dengan berdasarkan indeks yang sama. Pada setiap entitas akan diperjelas dengan tampilan field pada masing-masing entitas yang digunakan untuk memudahkan dalam melihat entitas dan hubungan antar entitas tersebut. Proses mendesain database yang akan digunakan dalam sistem dapat dilihat pada Gambar 3. mst_user mst_pelanggan id_pel nama_pel alamat_pel telp_pel email_pel status_pel user_pel pass_pel
Completed by role
Laporan Detail Barang
Data Detail Ketidaksesuaian
Contains
Workflow queue
id_user id_jabatan nama role departemen username password
varchar(5)
varchar(100) varchar(200) int varchar(50) int varchar(15) varchar(15)
mst_jabatan id_jabatan int nama_jabatan varchar(50)
claim_internal
id_trans_inc no_ncr id_pel id_barang id_jb tanggal_inc no_invoice qty ket_masalah_inc proses_klaim_inc status_inc target_inc realisasi_inc
varchar(5) varchar(15) varchar(5) varchar(4) varchar(4) date varchar(20) int varchar(300) int varchar(10) date date
varchar(4) varchar(4) varchar(100) varchar(100) int int int FK_MEMILIKI
FK_DIPERLUKAN
id_trans_int id_barang no_ncr id_jb tanggal_int jml_asli jml_masalah ket_masalah_int status_int target_int realisasi_int
varchar(5) varchar(4) varchar(15) varchar(4) date int int varchar(300) varchar(10) date date
FK_MEMILIKI FK_DIPERLUKAN monitoring_outgoing
mst_jenis_barang FK_MEMILIKI
id_trans_out no_ncr id_dept proses_klaim urutan_out tgl_penyelesaian_out lap_penyelesaian_out
id_jb varchar(4) nama_jb varchar(50)
setup_alur id_setup_alur varchar(5) no_ncr varchar(15) alur varchar(100)
FK_DIPUNYAI
Dalam penelitian ini, proses untuk membuat sistem informasi pengendalian penanganan klaim dilakukan melalui 3 tahapan utama, yaitu mendesain aliran data dalam sistem, mendesain database yang akan digunakan dalam sistem dan mendesain tampilan interface yang akan dibuat dalam sistem. Proses mendesain aliran data dalam sistem dapat dilihat pada Gambar 2.
FK_MEMPUNYAI
mst_barang id_barang id_jb nama_barang tipe_barang amperemeter batch harga
FK_MELAKUKAN
claim_incoming
Gambar 1 Elemen Kunci Utama dalam Workflow Systems (Chaffey, 1998)
varchar(4) int varchar(50) int varchar(3) varchar(15) varchar(15)
varchar(5) varchar(15) varchar(3) int int date varchar(500)
FK_DIGUNAKAN
FK_DIGUNAKAN
root_cause
FK_MEMILIKI
no_ncr varchar(15) tanggal date tindakan_sementara varchar(500) tgl_tindakan date akar_permasalahan varchar(500) tindakan_perbaikan varchar(500) tgl_perbaikan date
monitoring_incoming id_trans_inc varchar(5) no_ncr varchar(15) id_dept varchar(3) urutan_inc int tgl_penyelesaian_inc date lap_penyelesaian_inc varchar(500)
FK_MELAKUKAN
detail_masalah
FK_MEMPUNYAI
no_ncr varchar(15) id_4m varchar(4) potential_problem varchar(300) why varchar(500) CAR varchar(500)
claim_outgoing
FK_DIPUNYAI FK_MELAKUKAN FK_DIPUNYAI
monitoring_internal FK_MELAKUKAN FK_MEMPUNYAI FK_MEMPUNYAI
mst_4m
id_trans_int varchar(5) no_ncr varchar(15) id_dept varchar(3) urutan_int int tgl_penyelesaian_int date lap_penyelesaian_int varchar(500)
id_trans_out id_pem no_ncr tanggal_out no_inv tgl_inv komponen jml terima tolak proses_klaim_out status_out target_out realisasi_out
id_4m varchar(4) nama_4m varchar(100)
FK_MEMPUNYAI
varchar(5) varchar(5) varchar(15) date varchar(20) date varchar(50) int int int int varchar(10) date date
FK_DILAKUKAN
mst_kegiatan
mst_pemasok detail_ketidaksesuaian
id_keg varchar(4) id_dept varchar(3) nama_keg varchar(50) isi_keg varchar(200)
FK_DIMILIKI
FK_DIGUNAKAN
id_pem nama_pem alamat_pem telp_pem email_pem jenis_barang status_pem
no_ncr varchar(15) ketidaksesuaian varchar(300)
mst_departemen id_dept varchar(3) nama_dept varchar(50) root_cause int
FK_DIMILIKI
varchar(5) varchar(100) varchar(200) int varchar(50) varchar(100) int
FK_DIMILIKI
Gambar 3 PDM Sistem Informasi Pengendalian Penanganan Klaim
T. Sanada, A.B. Tjandrarini J. Lemantara / JSIKA Vol. 3, No1 (2014)/ ISSN 2338-137X
112 Setelah mendesain database yang akan digunakan dalam sistem, tahapan selanjutnya yang akan dilakukan adalah mendesain tampilan interface yang akan dibuat dalam sistem yang berguna untuk mengartikan suatu desain sistem. Pada tahapan ini, proses desain interface akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan tampilan dalam sistem yang akan dibuat. Desain interface akan menggambarkan keadaan dari masukan dan keluaran yang terjadi dalam sistem informasi pengendalian penanganan klaim ini.
data transaksi incoming claim. Setelah mengisi data transaksi incoming claim, admin dapat memilih tombol simpan, maka akan muncul tampilan setup alur claim. Tampilan setup alur claim dapat dilihat pada Gambar 5.
HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melalui proses tahapan dalam mendesain sistem, tahapan selanjutnya adalah mengimplementasikannya. Adapun tampilan yang akan dijelaskan adalah tampilan master user, transaksi incoming claim, pemantauan incoming claim, laporan 8D report, grafik claim barang dan notifikasi penanganan klaim. 1. Tampilan Master User Halaman ini berfungsi untuk melakukan maintenance data user. Pada halaman ini, admin dapat melakukan input data, ubah data dan hapus data. Dalam melakukan input data, admin harus memilih tombol tambah user. Kemudian akan muncul halaman dimana admin bisa melakukan input data user. Setelah selesai mengisi data user, admin dapat memilih tombol simpan, maka data user akan tersimpan. Jika admin ingin mengubah atau menghapus data yang ada, maka admin memilih tombol ubah atau hapus yang ada di sebelah kanan data yang ingin diubah atau dihapus. Tampilan master user dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 5 Tampilan Setup Alur Claim Admin dapat memilih alur departemen yang ingin dituju dan dapat memilih tombol simpan. Jika admin ingin menghapus data yang ada, maka admin dapat memilih tombol hapus yang ada di sebelah kanan data yang ingin dihapus. Tampilan transaksi incoming claim dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Tampilan Transaksi Incoming Claim
Gambar 4 Tampilan Master User 2. Tampilan Transaksi Incoming Claim Halaman ini berfungsi untuk memasukkan data transaksi incoming claim. Pada halaman ini, admin dapat melakukan input data dan hapus data. Dalam melakukan input data, admin harus memilih tombol tambah incoming claim. Kemudian akan muncul halaman dimana admin bisa melakukan input
3. Tampilan Pemantauan Incoming Claim Halaman ini berfungsi untuk melakukan pemantauan data transaksi incoming claim. Admin, manajer dan induk perusahaan dapat melihat proses penanganan klaim yang dikerjakan oleh tiap departemen pada halaman ini. Proses penanganan klaim dapat dilihat pada tabel pemantauan incoming claim yang menunjukkan klaim tersebut sudah ditangani oleh departemen mana saja. Selain itu, pada halaman ini dapat menunjukkan persentase dan waktu atau target dari proses penanganan klaim. Jika ada klaim yang sudah memiliki persentase 100% maka secara otomatis sistem akan mengubah status klaim dari open menjadi closed. Tampilan proses pemantauan incoming claim dapat dilihat pada Gambar 7.
T. Sanada, A.B. Tjandrarini J. Lemantara / JSIKA Vol. 3, No1 (2014)/ ISSN 2338-137X
113
Gambar 7 Tampilan Pemantauan Incoming Claim 4. Tampilan Laporan 8D Report Halaman ini berfungsi untuk melakukan pembuatan laporan 8D Report. Pada laporan ini akan ditampilkan hasil analisis root cause yang telah dilakukan. Laporan ditampilkan dalam bentuk dokumen PDF dan dapat dicetak apabila diperlukan. Tampilan halaman laporan 8D Report dapat dilihat pada Gambar 8.
6. Tampilan Staf Incoming Claim Halaman ini menampilkan transaksi dari incoming claim yang harus ditangani oleh staf tiap departemen yang bersangkutan. Staf dapat melihat klaim yang harus ditangani pada tabel staf incoming claim. Selain itu, staf juga dapat melihat kegiatan yang harus ditanganinya. Setelah selesai menangani proses klaim, maka staf dapat memberikan laporan penyelesaian klaim dengan memilih tombol laporan penyelesaian yang ada di sebelah kanan data klaim. Selain itu, staf juga dapat mengisi data root cause. Tampilan halaman root cause dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Tampilan Staf Incoming Claim
Gambar 8 Tampilan Laporan 8D Report 5. Tampilan Grafik Claim Barang Halaman ini digunakan untuk menampilkan grafik claim barang. Pada halaman ini akan ditampilkan grafik dari banyaknya klaim yang telah terjadi. Admin, manajer, dan induk perusahaan dapat menentukan waktu dari grafik yang ingin dilihat dengan memilih periode dan mengisi tahun yang diinginkan. Tampilan grafik claim barang dapat dilihat pada Gambar 9.
7. Notifikasi Penanganan Klaim Berikut adalah screen capture dari notifikasi yang berhasil dilakukan pada saat menyimpan data transaksi, seperti terlihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Gambar Notifikasi Penanganan Klaim Proses uji coba sistem dilakukan dengan melakukan survei kepada staf dan manajer pada PT. E-T-A Indonesia yang menggunakan sistem informasi pengendalian penanganan klaim. Hasil survei staf dapat dilihat pada Tabel 1 dan hasil survei manajer dapat dilihat pada Tabel 2.
Gambar 9 Tampilan Grafik Claim Barang
Keterangan : 1 – 1,49 = Sangat Kurang 1,5 – 2,49 = Kurang 2,5 – 3,49 = Cukup 3,5 – 4,49 = Baik 4,5 – 5 = Sangat Baik
T. Sanada, A.B. Tjandrarini J. Lemantara / JSIKA Vol. 3, No1 (2014)/ ISSN 2338-137X
114
No. 1 2
3
No. 1 2
3
4
5
6
7
8
Tabel 1 Hasil Survei Staf Pertanyaan Bagaimana tampilan aplikasi pengendalian penanganan klaim? Apakah alur proses transaksi pada aplikasi sudah sesuai dengan kegiatan transaksi yang ada pada PT. E-T-A Indonesia? Apakah notifikasi yang diberikan oleh sistem dapat membantu mengingatkan proses penanganan klaim pada PT. E-T-A Indonesia? Total Tabel 2 Hasil Survei Manajer Pertanyaan Bagaimana tampilan aplikasi pengendalian penanganan klaim? Apakah aplikasi pengendalian penanganan klaim telah mampu memantau proses penanganan klaim? Apakah laporan 8D report sudah memenuhi kebutuhan pada PT. ET-A Indonesia? Apakah laporan kecatatan produk sudah memenuhi kebutuhan pada PT. E-T-A Indonesia? Apakah laporan detil barang sudah memenuhi kebutuhan pada PT. E-T-A Indonesia? Apakah laporan kinerja departemen sudah memenuhi kebutuhan pada PT. E-T-A Indonesia? Apakah laporan 4M sudah memenuhi kebutuhan pada PT. ET-A Indonesia? Apakah laporan pemasok sudah memenuhi kebutuhan pada PT. ET-A Indonesia? Total
Total 3.6 3
3.4
3.3
Total 4 5
menujukkan bahwa sistem informasi pengendalian penanganan klaim telah mampu memenuhi kegiatan transaksi proses penanganan klaim pada PT. E-T-A Indonesia. Hasil survei manajer menunjukkan bahwa tampilan aplikasi pengendalian penanganan klaim mudah dimengerti oleh manajer. Proses pemantauan klaim dalam aplikasi sangat membantu PT. E-T-A Indonesia dalam menangani keseluruhan proses penanganan klaim. Selain itu, pelaporan 8D report, kecatatan produk, detil barang, kinerja departemen, 4M dan pemasok telah mampu memenuhi kebutuhan informasi pada PT. E-T-A Indonesia. Secara keseluruhan, sistem informasi pengendalian penanganan klaim mendapatkan nilai total 4,5. Nilai tersebut menunjukkan bahwa sistem informasi pengendalian penanganan klaim telah mampu memenuhi kebutuhan pelaporan pada PT. E-T-A Indonesia dengan baik.
SIMPULAN 4
5
4
4
5
5
4.5
Hasil survei staf menunjukkan bahwa tampilan aplikasi pengendalian penanganan klaim dapat mudah dimengerti oleh staf. Alur proses transaksi yang ada pada aplikasi pengendalian penanganan klaim sudah sesuai dengan alur transaksi yang ada pada PT. E-T-A Indonesia. Selain itu, notifikasi yang diberikan oleh sistem sudah membantu dalam proses penanganan klaim yang ada. Secara keseluruhan, sistem informasi pengendalian penanganan klaim mendapatkan nilai total 3,3. Nilai tersebut
Setelah melakukan rancang bangun sistem informasi pengendalian penanganan klaim ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sistem informasi pengendalian penanganan klaim ini akan memberikan notifikasi kepada semua departemen yang terkait dengan kebutuhan penanganan klaim dan dapat mengendalikan serta memantau kegiatan penanganan klaim yang terdapat dalam perusahaan. 2. Sistem informasi pengendalian penanganan klaim yang dibuat mampu membantu pihak PT. E-T-A Indonesia dalam memberikan pelaporan dengan baik.
SARAN Berikut adalah saran yang dapat penulis berikan untuk penelitian selanjutnya : 1. Sistem ini akan dapat lebih optimal jika dapat menentukan dan mengendalikan kategori klaim yang harus dikerjakan terlebih dahulu. 2. Sistem ini akan lebih baik jika dapat mengendalikan penjadwalan untuk penanganan klaim pada tiap departemen mengenai klaim yang harus dikerjakan terlebih dahulu. 3. Sistem ini akan lebih baik jika pelanggan dapat melakukan klaim secara langsung.
RUJUKAN
T. Sanada, A.B. Tjandrarini J. Lemantara / JSIKA Vol. 3, No1 (2014)/ ISSN 2338-137X
115 Chaffey, D. 1998. Groupware, Workflow and Intranets : Reengineering the Enterprise with Collaborative Software. Amerika Serikat: Digital Press. Coulter, M., & Robbins, S. P. 2004. Management (8th Edition ed.). USA: Addison Wesley Longman. Fattah, N. 2007. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hartono, J. 2001. Analisis & Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. Husein, U. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kadir, A. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: Andi. Nuraida, I. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius. Pressman, R. S. 2005. Rekayasa Perangkat Lunak 1 : Pendekatan Praktisi. Terjemahan oleh Harnaningrum, LN. 2007. Yogyakarta: Andi. PT. E.-T.-A. 2012. Claim Management System. Surabaya: Departemen Quality Management. Rambaud, L. 2006. 8D Structured Problem Solving : A Guide to Creating High Quality 8D Reports. Breckenridge: PHRED Solutions. Romeo. 2003. Testing dan Implementasi Sistem Edisi Pertama. Surabaya: STIKOM. Riduwan. 2005. Skala Pengukuran VariabelVariabel Penelitian, Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta. Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Yasin, N. 2008. Mengenal Klaim Konstruksi & Penyelesaian Sengketa Konstruksi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
T. Sanada, A.B. Tjandrarini J. Lemantara / JSIKA Vol. 3, No1 (2014)/ ISSN 2338-137X