JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X
Jurnal Sistem Informasi Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika
RANCANG BANGUN APLIKASI CUTTING STOCK OPTIMIZATION DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING Teguh Wijaya 1) M.J. Dewiyani Sunarto 2)Yoppy Mirza Maulana23) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email : 1)
[email protected], 2)
[email protected], 3)
[email protected]
Abstract: “Rejeki Glass Shop is one of the stores located in Jl . P.B. Sudirman 186 , Banyuwangi . Rejeki Glass Shop is a store that sells one of the important ingredients in the construction of a building is glass . Glass itself is very diverse , ranging from kind to the thickness of the glass . The problem arises when the order of glass pieces found in large numbers . Order in bulk piece of glass is glass for the windows of the building or the tank . In the cutting process , often resulting inaccuracy in analyzing the pattern. As a result the rest of the glass produced less minimal . It can only be known when calculating and describing the specific , from the patterns to be cut . After the comparison is known that there ineffective and inefficiencies cutting . Problems like this are often referred to as the cutting stock problem . Design Applications Cutting Stock Optimization Methods Integer Linear Programming In Rejeki Glass Shop, is expected to improve the cutting process becomes more effective and efficient . Effective question is about maximizing the broad field of glass , so it can be used optimally. Efficient question is the reduction in material costs that arise from the rest of the glass is wasted .”
Keywords: Cutting Stock Optimization, Integer Linear Programming. Toko Kaca Rejeki merupakan salah satu toko yang terletak di Jl. P.B. Sudirman 186, Banyuwangi. Toko Kaca Rejeki ini merupakan toko yang menjual salah satu bahan yang penting dalam pembangunan suatu bangunan yaitu kaca. Kaca sendiri sangat beragam, mulai dari jenisnya sampai dengan ketebalan kaca tersebut. Permasalahan muncul ketika didapati order kaca potongan dalam jumlah yang besar. Order kaca potongan dalam jumlah besar adalah kaca untuk jendela gedung atau aquarium. Pada proses pemotongan, sering terjadi ketidaktelitian dalam menganalisa polanya. Akibatnya sisa kaca yang dihasilkan kurang minimal. Hal tersebut baru dapat diketahui ketika dilakukan perhitungan dan penggambaran secara spesifik, dari pola yang akan dipotong. Setelah dilakukan
perbandingan diketahui bahwa terjadi ketidakefektif dan ketidakefisienan pemotongan. Permasalahan seperti ini sering kali disebut sebagai cutting stock problem. Dengan dibuatkannya Rancang Bangun Aplikasi Cutting Stock Optimization Dengan Metode Integer Linear Programming Pada Toko Kaca Rejeki, diharapkan dapat meningkatkan proses pemotongan menjadi lebih efektif dan efisien. Efektif yang dimaksud adalah mengenai memaksimalkan luas bidang kaca, sehingga bisa terpakai secara optimal. Efisien yang dimaksud adalah pengurangan biaya material yang muncul dari sisa kaca yang terbuang.
189 METODE Cutting Stock Optimization Cutting stock optimization merupakan permasalahan optimasi dalam pengkombinasian, sehingga dapat ditentukan solusi dari beberapa solusi yang mungkin, yang memenuhi fungsi pembatas yang ada. Solusi yang ditawarkan adalah dengan mengkombinasikan beberapa pieces dengan ukuran berbeda ke dalam persegi empat (bahan baku) sehingga didapatkan sisa kaca seminimal mungkin.
Karakteristik (Cutting Stock)
Pemotongan
Bahan
Karakteristik pemotongan bahan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat bahan baku yang berbentuk persegi empat yang mempunyai ukuran tertentu. 2. Terdapat m jenis potongan yang dihasilkan (yang selanjutnya disebut dengan pieces) yang masing-masing berukuran n dengan jumlah permintaan o tertentu. 3. Setiap potong mempunyai nilai tertentu yang bisa berupa keuntungan yang diperoleh atau berupa ukuran luas dalam upaya meminimasi sisa bahan baku. 4. Berusaha membentuk suatu layout potong yang meminimumkan fungsi tujuan yang melekat pada setiap potong yang ada.
Integer Linear Programming Linear Programming merupakan metode atau teknik matematik yang digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Di dalam linear programming, seluruh fungsinya (fungsi objektif serta fungsi pembatas) haruslah linear. Terdapat empat asumsi dasar dalam penyelesaian masalah dengan menggunakan model linear programming, yaitu : Menurut Lieberman dkk ( 1995 : 38-44) 1. Proporsionality. 2. Divisibility. 3. Addivity. 4. Certainty . Integer Programming (IP) merupakan bentuk lain dari Linear Programming (LP) yang muncul karena tidak semua variabel keputusan dapat berupa bilangan pecahan dengan kata lain asumsi divisibility melemah atau hilang sama sekali.
Metode yang digunakan untuk memaksa pemecahan optimum dari linear programming yang dilonggarkan untuk bergerak ke arah pemecahan integer yang diinginkan adalah branch & bound. Algoritma Branch & Bound berlaku baik untuk masalah integer murni maupun masalah integer campuran. Keuntungan utamanya adalah bahwa batas atas tersebut dapat diestimasi dengan cepat dan dengan perhitungan minimal. Pengembangan Model Sistematis Pengembangan model matematis dapat dimulai dengan menjawab ketiga pertanyaan berikut : Menurut Hamdy ( 1996 : 17 ) 1. Apa yang diusahakan untuk ditentukan oleh model tersebut? Dengan kata lain, apa variable (yang tidak diketahui) dari masalah tersebut? 2. Apa batasan yang harus dikenakan atas variable untuk memenuhi batasan sistem yang dimodel tersebut? 3. Apa tujuan (sasaran) yang harus dicapai untuk menentukan pemecahan optimum (terbaik) dari semua nilai yang layak dari variable tersebut?
Software Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau Software Development Life Cycle (SDLC) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. Ada beberapa tahapan dalam SDLC yaitu antara lain: 1. Software Requirement Elisitasi Kebutuhan Analis Kebutuhan Spesifikasi Kebutuhan 2. Software Design 3. Software Construction 4. Software Testing 5. Software Maintenance
HASIL DAN PEMBAHASAN
Alur Sistem Baru Dalam membangun suatu perangkat lunak, dilakukan proses desain berdasarkan kebutuhan masing – masing pengguna. Dikatakan sesuai dengan kebutuhan pengguna karena proses desain tersebut dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan
T. Wijaya, M.J. D. Sunarto, Y. M. Maulana/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X
190 sebelumnya. Adapun rancangan perangkat lunak tersebut berupa rancangan alur sistem (System Flow), Context Diagram, Data Flow Diagram, dan rancangan tampilan antar muka (Design Interface). Sesuai dengan hasil analisis kebutuhan, telah didefinisikan bahwa pengguna yang menggunakan sistem secara langsung berjumlah 2 (dua) pengguna yaitu Bagian Administrasi dan Bagian Pemotongan, sehingga perlu digambarkan rancangan alur sistem yang baru untuk tiap pengguna tersebut.
Sysflow Membuat Purchase Order Bagian Administrasi
Supplier
Mulai
Data User
Tabel Pengguna
Otentifikasi Login
Tidak
Tabel Pegawai
Sesuai?
Ya
Tabel Purchase Order
Menampilkan Data Purchase Order
Purchase Order
Sysflow Mencatat Order Pelanggan Pelanggan
Bagian Administrasi Mencetak Purchase Order
Mulai
Purchase Order
Data User
Nota Kaca Tabel Pengguna
Data Kaca Baru Otentifikasi Login
Tidak
Tabel Pegawai
Mengupdate Stok Kaca
Sesuai?
Tabel Stok Kaca
Ya Data Order Pelanggan
Selesai
Data order Tabel Stok Kaca
Mengecek Ketersediaan Kaca
Ada?
Ya Tabel Order Pelanggan
Bukti Order Pelanggan
Menyimpan Order Pelanggan
Mencetak Bukti Order Pelanggan
Gambar 2. Alur Sistem Membuat Purchase Order
Tabel Stok Sisa Kaca
Tidak
Menyimpan Purchase Order?
Sysflow Menghitung Pola Pemotongan
Ya
Bagian Pemotongan
Menyimpan Data Purchase Order
Tabel Purchase Order
Mulai
Data User Tidak
Selesai
Tabel Pengguna
Otentifikasi Login
Tidak
Tabel Pegawai
Sesuai?
Ya Menampilkan Data Order Pelanggan
Gambar 1. Alur Sistem Mencatat Order Pelanggan
Tabel Order Pelanggan
Data Order Pelanggan
Menghitung Pola Pemotongan Kaca
Menghitung Dengan Metode Integer Linear Programming
Visualisasi Pola Pemotongan
Menyimpan Data Hasil Pemotongan
Tabel Hasil Pemotongan
Mengupdate Stok Kaca
Tabel Stok Kaca
Menyimpan Stok Sisa Kaca
Tabel Stok Sisa Kaca
Selesai
Gambar 3. Alur Sistem Menghitung Pola Pemotongan.
T. Wijaya, M.J. D. Sunarto, Y. M. Maulana/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X
191 Sysflow Membuat Laporan Hasil Pemotongan Bagian Pemotogan
Pemilik Usaha
Data Flow Diagram
Mulai
Data User
Tidak
Context Diagram
Tabel Pengguna
Otentifikasi Login
Tabel Pegawai Sesuai?
Ya Permintaan Laporan
Permintaan Laporan
Context Diagram dari aplikasi cutting stock optimization ini terdiri dari 2 (dua) entitas yaitu Bagian Administrasi dan Bagian Pemotongan. Bukti Order Pelangg an
Mengecek Data Permintaan Laporan
Bag ian Administrasi
Data Order Pelangg an Permintaan Laporan
Laporan Hasil Pemotongan?
Tidak
Ya Menampilkan Laporan Hasil Pemotongan
Laporan Pelanggan Prioritas? Ya
Ya
Menampilkan Laporan Pelanggan Prioritas
Menampilkan Laporan Kaca Terlaris
Tabel Hasil Pemotongan
Mencetak Laporan Hasil Pemotongan
A
Mencetak Laporan Pelanggan Prioritas
Tidak
Bag ian Pemotongan Tidak E
Menampilkan Laporan Perbandingan Hasil Pemotongan Tabel Order Pelanggan
Mencetak Laporan Kaca Terlaris
C
A
B
Laporan Hasil Pemotongan
0
Laporan Pelanggan Prioritas
Laporan Hasil Pemotong an
Mencetak Laporan Perbandingan Hasil Pemotongan
Aplikasi Cutting Stock Optimization
Purchase Order C
D
D
Flowchart Program Flowchart dari program Rancang Bangun Aplikasi Cutting Stock Optimization Dengan Metode Integer Linear Programming dapat dilihat pada Gambar 5. Flowchart Cutting Stock Optimization Dengan Metode Integer Linear Programming
Laporan Kaca Terlaris Laporan Perbanding an Has il Pemotong an
Gambar 6.Context Diagram
Laporan Perbandingan Hasil Pemotongan
Gambar 4. Alur Sistem Membuat Laporan Hasil Pemotongan
Laporan Pelang gan Prioritas
+
Laporan Kaca Terlaris
E
Selesai
Nota Kaca
Tabel Hasil Pemotongan Laporan Perbandingan Hasil Pemotongan
Laporan Laporan Kaca Terlaris
B
Laporan Perbandingan Hasil Pemotongan?
Ya
Tabel Order Pelanggan Laporan Pelanggan Prioritas
Laporan Hasil Pemotongan
Laporan Kaca Terlaris?
Tidak
Bagian Administrasi bertugas sebagai orang yang mencatat order – order pelanggan. Selain itu bagian administrasi juga bertugas untuk membuat purchase order, ketika stok kaca di gudang telah habis. Bagian Pemotongan berperan sebagai orang yang menghitung kebutuhan pemotongan kaca dan juga mengeksekusi pemotongan kaca.
Diagram Berjenjang Diagram Berjenjang merupakan diagram yang menggambarkan pembagian fungsi-fungsi dari sistem menjadi sub sistem yang lebih kecil. 0 Aplikasi Cutting Stock Optimization Dengan Metode Integer Linear Progamming
Mulai
Baca Data Order Pelanggan
1 Mencatat Order Pelanggan
Baca Data Ukuran Kaca Lembaran
2 Membuat Purchase Order
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 Menginputkan Data Mengecek Membuat Purchase Menyimpan Order Mencetak Bukti Order Ketersediaan Kaca Order Pelanggan Order Pelanggan
Menghitung Pola Pemotongan Kaca
Menghitung Jumlah Pola Dengan Metode Integer Linear Programming Tidak
2.1 2.2 2.3 2.4 Menampilkan Data Mencetak Data Menginputkan Data Mengupdate Stok Purchase Order Purchase Order Kaca Baru Kaca
3 Menghitung Pola Pemotongan
4 Membuat Laporan Hasil Pemotongan
3.3 3.1 3.2 3.4 3.5 3.6 Menghitung Dengan Menampilkan Data Menghitung Pola Menimpan Data Mengupdate Stok Menyimpan Stok Metode Integer Linear Order Pemotongan Kaca Hasil Pemotongan Kaca Sisa Kaca Programming
4.1 Menginputkan Permintaan Laporan
4.2 Mengecek Data Permintaan Laporan
4.3 4.9 4.4 4.5 4.7 4.10 Menampilkan 4.6 4.8 Menampilkan Mencetak Laporan Menampilkan Menampilkan Mencetak Laporan Laporan Hasil Mencetak Laporan Mencetak Laporan Laporan Hasil Pemotongan Laporan Pelanggan Laporan Kaca Perbandingan Hasil Pemotongan Pelanggan Prioritas Kaca Terlaris Perbandingan Hasil Prioritas Terlaris Pemotongan Pemotogan
Gambar 7.Diagram Berjenjang Integer?
Ya
DFD Level 0
Visualisasi Pola Pemotongan
Selesai
Gambar 5. Flowchart Program.
Setelah membuat context diagram dan diagram berjenjang, perancangan dilanjutkan dengan membagi context diagram menjadi proses-proses yang lebih kecil dan rinci sesuai dengan diagram berjenjang. Adapun data flow
T. Wijaya, M.J. D. Sunarto, Y. M. Maulana/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X
192 diagram level 0 aplikasi cutting stock optimization dengan metode integer linear programming seperti terlihat pada gambargambar berikut ini.
Tabel Order Pelang g an
3
3.1 Menampilkan Data Order
[Data Order Pelang g an]
Display data order pelang gan
3.2 Meng hitung Pola Pemotongan Kaca Data Pemotongan
Tabel Stok Sisa Kaca
2
Data Stok Sisa Kaca
1
3.3 Meng hitung Dengan Metode Integ er Linear Prog ramming
Tabel Stok Kac a
Data Stok Kac a
1 Bag ian Administrasi
Mencatat Order Pelang g an
[Data Order Pelang g an] [Bukti Order Pelang g an]
Vis ualisas i pola pemotongan
Tabel Order Pelang g an
3
Data order pelangg an
+Data Purchase Order 3.4
Data Purchase Order
Menyimpan Data Has il Pemotongan
Tabel Purchase Order
4 2 [Purchase Order] [Nota Kaca]
+ 1
Tabel Stok Kac a
Data Stok Kac a
Data Stok Sisa Kaca
3.5
3
1
Meng hitung Pola Pemotongan +
Tabel Order Pelang g an
3
Data Order Pelangg an
Data Stok Hasil Pemotongan Tabel Has il Pemotongan
5
Data Has il Pemotong an
3.6
4
[Laporan Hasil Pemotongan]
Data Has il Pemotong an
[Laporan Pelangg an Prioritas]
Membuat Laporan Hasil Pemotongan
[Laporan Kac a Terlaris ] [Laporan Perbandingan Hasil Pemotong an]
2
Tabel Stok Sis a Kaca
[Data Stok Sis a Kaca]
Data Perbanding an Hasil Pemotongan
Gambar 8. DFD Level 0
4.1
1.1 Bag ian Pemotongan
Meng inputkan Data Order
[Data Order Pelang g an]
Menyimpan Stok Sisa Kaca
Gambar 11. DFD Level 1 Menghitung Pola Pemotongan
+
[Permintaan Laporan]
Bag ian Administrasi
Meng update Stok Kac a
Tabel Stok Kac a [Data Stok Kaca]
Data Pelang g an Data Jenis Kaca
Bag ian Pemotongan
Tabel Has il Pemotongan
Data Stok Hasil Pemotongan
Data Update Stok Kaca Tabel Stok Sisa Kaca
2
5 [Data Hasil Pemotong an]
Membuat Purchase Order
1
[Permintaan Laporan]
Meng inputkan Permintaan Laporan Data Permintaan Laporan
Tabel Stok Kaca
Inputan data order 4.2 Meng ecek Data Permintaan Laporan
1.2
4
[Data Stok Kaca]
Meng ecek Ketersediaan Kaca
Tabel Purchase Order
[Data Stok Sisa Kaca]
Data stok kaca 2
Data Permintaan Laporan
Menampilkan Laporan Hasil Pemotongan
1.3 [Data Purchase Order]
Membuat Purchase Order
Tabel Has il Pemotongan
5
4.3
Tabel Stok Sisa Kaca
[Data Hasil Pemotong an]
Display Laporan Hasil Pemotong an
Data Purchase Order Tabel Order Pelang g an
3 1.4 Menyimpan Order Pelang g an
4.4 [Laporan Hasil Pemotongan]
Mencetak Laporan Has il Pemotong an
[Data order pelang g an] Data Permintaan Laporan 4.5
Data order pelangg an
Menampilkan Laporan Pelang g an Prioritas
1.5 Mencetak Bukti Order Pelang g an
[Bukti Order Pelang g an]
Tabel Order Pelang g an
3 [Data Pelang gan]
Display Laporan Pelang gan Prioritas 4.6
[Laporan Pelangg an Prioritas]
Gambar 9. DFD Level 1 Mencatat Order Pelanggan
Mencetak Laporan Pelang g an Prioritas
4.7 Menampilkan Laporan Kaca Terlaris
4
Tabel Purchase Order
[Data Purchase Order]
Tabel Order Pelang g an
3
Data Permintaan Laporan
2.1 Menampilkan Data Purchase Order
[Data Jenis Kac a]
Display Laporan Kaca Terlaris 5
Tabel Has il Pemotongan
4.8
[Laporan Kac a Terlaris ]
Display Data Purchase Order
Mencetak Laporan Kaca Terlaris Data Permintaan Laporan
2.2 Mencetak Data Purchase Order
[Purchase Order]
4.9 Menampilkan Laporan Perbanding an Has il Pemotong an
Bag ian Administrasi
[Nota Kaca]
4.10
2.3 Meng inputkan Data Kaca Baru
[Laporan Perbandingan Hasil Pemotong an]
Data Stok Kac a Diorder
2.4 Meng update Stok Kac a
[Data Perbanding an Has il Pemotong an]
Display Laporan Perbanding an Has il Pemotongan
[Data Update Stok Kaca]
1
Tabel Stok Kac a
Gambar 10. DFD Level 1 Membuat Purchase Order
Mencetak Laporan Perbanding an Has il Pemotong an
Gambar 12. DFD Level 1 Membuat Laporan Hasil Pemotongan
Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk mengidentifikasi data yang akan diambil, disimpan dan diambil kembali (retrieve) untuk keperluan-keperluan tertentu dalam mendukung kegiatan yang dilakukan oleh
T. Wijaya, M.J. D. Sunarto, Y. M. Maulana/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X
193 sistem. ERD juga digunakan untuk mengidentifikasi asal data yang dibutuhkan dan dilaporkan. Dalam aplikasi cutting stock optimization dengan metode integer linear programming ini, disajikan dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM). Gambar 13 merupakan Conceptual Data Model dari aplikasi yang akan dikembangkan.
Conceptual Data Model (CDM)
Form Login Form Login merupakan form ditampilkan pertama kali saat aplikasi dijalankan dan berlaku untuk semua pengguna. Form Login dibutuhkan untuk membedakan hak akses pengguna sesuai dengan otoritasnya masing-masing.. Form Login untuk setiap pengguna dapat dilihat seperti pada Gambar 15.
Stok _Kac a
Mas ter_Kaca
Panjang
Id_Kaca Memiliki
N am a_Kac a
Mempunyai
IMPLEMENTASI
Lebar Stok
H arga_Beli H arga_Lembaran H arga_Potongan
Stok Sis a Kac a Mempunyai
Panjang
Memiliki
Lebar Stok Memiliki
Order_Pelanggan Purc has e_Order
Id_Order H as il_Pem otongan
Id_Po
Panjang
Panjang
Lebar
Lebar
J um lah
J um lah
N am a_Pelanggan
Sisa_Kac a_1
Tanggal
Tanggal
Sisa_Kac a_2
U kuran J um lah_Kaca_Terpak ai
Mempunyai
Status
Melakukan
Pegawai Melakukan
id_Pegawai N am a_Pegawai
Melakukan
J abatan
Gambar 15. Tampilan menu Login
Mempunyai
Pengguna
Form Menu Utama
Pas s word
Gambar 13. Conceptual Data Model (CDM)
Physical Data Model (PDM) Dengan melakukan generate Conceptual Data Model (CDM) diatas, maka akan diperoleh Physical Data Model(PDM). Gambar 9 merupakan Physical Data Modeldari aplikasi yang akan dikembangkan. MASTER_KACA ID_KACA varchar(30) NAMA_KACA varchar(30) HARGA_BELI integ er HARGA_LEMBARAN integ er HARGA_POTONGAN integ er
ID_KACA = ID_KACA
ID_KACA = ID_KACA
Form Menu Utama adalah form yang muncul ketika user telah berhasil melakukan proses login. Di dalam Form Menu Utama terdapat berbagai pilihan menu untuk memunculkan form-form selanjutnya yang dibutuhkan. Tampilan dari Menu Form Utama terdiri dari 2, yaitu Form Menu Utama Administrasi dan Form Menu Utama Pemotongan dapat dilihat pada Gambar 16 dan Gambar 17:
STOK_KACA ID_KACA varchar(30) PANJANG integ er LEBAR integ er STOK integ er
STOK_SISA_KACA ID_KACA varchar(30) PANJANG integ er LEBAR integ er STOK integ er
ID_KACA = ID_KACA ID_KACA = ID_KACA
ID_KACA = ID_ORDER
ORDER_PELANGGAN ID_ORDER varchar(20) ID_KACA varchar(30) ID_PEGAWAI varchar(20) PANJANG integ er LEBAR integ er JUM LAH integ er NAMA_PELANGGAN varchar(20) TANGGAL timestamp STATUS varchar(20)
PURCHASE_ORDER ID_PO varchar(20) ID_KACA varchar(30) ID_PEGAWAI varchar(20) PANJANG integ er LEBAR integ er JUM LAH integ er TANGGAL timestamp
ID_ORDER = ID_ORDER
HASIL_PEMOTONGAN ID_ORDER varchar(20) ID_PEGAWAI varchar(20) UKURAN1 varchar(20) JUM LAH_KACA_TERPAKAI integ er SISA_KACA_1 integ er SISA_KACA_2 integ er
ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI
ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI
PEGAWAI ID_PEGAWAI varchar(20) NAMA_PEGAWAI varchar(30) JABATAN varchar(20)
ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI
PENGGUNA ID_PEGAWAI PASSWORD
Gambar 16. Tampilan Menu Utama Administrasi
varchar(20) varchar(20)
Gambar 14. Physical Data Model (PDM)
T. Wijaya, M.J. D. Sunarto, Y. M. Maulana/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X
194
Gambar 17. Tampilan Menu Utama Pemotongan
Form Aplikasi Pengguna Sebagai Administrasi a)
Form Menu Mencatat Order Pelanggan Menu Mencatat Order Pelanggan digunakan oleh bagian Administrasi untuk menambahkan data order pelanggan dan juga mengubah / menghapus data order pelanggan lama. Data order pelanggan digunakan sebagai inputan awal untuk selanjutnya diolah kedalam perhitungan pola pemotongan. Tampilan Form Mencatat Order Pelanggan dapat dilihat seperti tampak pada Gambar 18.
Gambar 19. Tampilan menu Membuat Purchase Order
Pengguna Aplikasi Pengguna Sebagai Bagian Pemotongan Bagian Pemotongan merupakan user yang melakukan proses pemotongan setelah order pelanggan dicatat. Bagian Pemotongan bertugas untuk mengolah data order pelanggan, untuk selanjutnya dilakukan proses pemotongan kaca secara real. Adapun tampilan form untuk Bagian Pemotongan adalah sebagai berikut: a)
Form Menghitung Pola Pemotongan Form Menghitung Pola Pemotongan merupakan form yang digunakan untuk mengolah data order pelanggan yang telah dicatat menjadi data pemotongan kaca yang lebih terperinci. Tujuannya adalah untuk mempermudah bagian pemotongan dalam memvisualiasikan pola pemotongan, ukuran kaca yang paling ideal, jumlah kaca yang diperlukan untuk selanjutnya diaplikasikan dalam proses pemotongan yang real. Adapun tampilan form Menghitung Pola Pemotongan seperti tampak pada Gambar 20.
Gambar 18. Tampilan menu Mencatat Order Pelanggan b) Form Menu Membuat Purchase Order Menu Membuat Purchase Order digunakan oleh bagian Administrasi untuk mencetak data purchase order yang akan diberikan kepada supplier. Data purchase order ini berisi jumlah dan jenis kaca yang perlu diorder kepada supplier untuk selanjutnya dilakukan proses pemotongan. Tampilan Form Menu Membuat Purchase Order dapat dilihat seperti tampak pada Gambar 19. Gambar 20. Tampilan menu Menghitung Pola Pemotongan T. Wijaya, M.J. D. Sunarto, Y. M. Maulana/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X
195 b)
Form Membuat Laporan Hasil Pemotongan Form Membuat Laporan Hasil Pemotongan berguna bagi Bagian Pemotongan untuk melihat dan memperinci hasil proses pemotongan yang dilakukan untuk selanjutnya dapat dicetak dan disajikan kepada pimpinan toko. Hasil laporan proses pemotongan berguna untuk memberikan informasi-informasi verbal yang menunjukan perincian proses pemotongan. Adapun tampilan form Menu Report seperti tampak pada Gambar 21.
Gambar 23. Laporan Pelanggan Prioritas
Gambar 21. Tampilan menu Report Adapun hasil proses report yang dipilih berdasarkan Gambar 21 dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini: Gambar 24. Laporan Kaca Terlaris
Gambar 22. Laporan Hasil Pemotongan
Gambar 25. Laporan Perbandingan Sisa Kaca
T. Wijaya, M.J. D. Sunarto, Y. M. Maulana/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X
196 Kesimpulan Setiap penelitian tentu menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat digunakan untuk memperkuat hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Luas bidang kaca yang dipakai dapat dioptimalkan dengan memilih pola yang telah dihitung menggunakan metode integer linear programming. 2. Biaya material yang muncul dari luas sisa kaca yang terbuang, dapat dikurangi menjadi sekitar 56,45%.
Simatupang, Togar M., Pemodelan Sistem, Nindita : Klaten, 1995 Sommerville, I. and Sawyer, P. (1997). Requirements Engineering: A Good Practice, Chichester Yuswanto, “Pemrograman Dasar Visual Basic .NET 2005”, Jakarta, 2008.
Saran Adapun saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi ini memerlukan aplikasi yang dapat menampilkan gambar visualisasi pemotongan dengan lebih fleksibel dan inovatif. 2. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan metode lainnya yang terkait seperti algoritma genetika RUJUKAN Dimyati, Tjutju Tarliah dan Ahmad Dimyati, Operations Research : Model-model Pengambilan Keputusan, Sinar Baru Algensindo : Bandung, 2003 England, John Wiley & Sons. IEEE. “ Guide to the Software Engineering Body of Knowledge 2004 Version:” SWEBOK A Project of the IEEE Computer Society Professional Practices Committee. Tahun 2004. Hamdy A Taha, Riset Operasi jilid 1, Binarupa Aksara, Jakarta, 1996 Kristanto, H, Konsep dan Perancangan Database, Andi Offset, Yogyakarta, 1994. Lieberman, Gerald J. and Frederick S, Hillier, Introduction to Operations Research-6th ed, McGraw Hill : New York, 1995 Royce, Winston (1970), "Managing the Development of Large Software Systems", Proceedings of IEEE WESCON 26 (August): 1–9. Scheithauer, G and G. Belov, A Branch-andCut-and-Price Algorithm for OneDimensional Stock Cutting and TwoDimensional Two-Stage Cutting, Technical Report MATH-NM-03, Dresden University, 2003 T. Wijaya, M.J. D. Sunarto, Y. M. Maulana/JSIKA Vol 3, No 1 (2014)/ ISSN 2338-137X