Jurnal Review Pendidikan Dasar Vol 1 No 1 September 2015
ISSN: 2460-8475
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TOPIK LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR KELAS III SEKOLAH DASAR Ika Retno Fitriyanti Pendidikan Dasar, Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya (email:
[email protected]) Agung Lukito dan Tatag Yuli Eko Siswono Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran matematika realistik topik luas dan keliling persegi dan persegipanjang di kelas 3 Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang berupa perangkat pembelajaran matematika realistik yang terdiri dari RPP, LKS, dan THB. Model pengembangan perangkat yang digunakan model pengembangan 4D dari pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran oleh Thiagarajan, dkk (yang dimodifikasi). Ujicoba perangkat pembelajaran dilakukan di kelas 3C dan uji keefektifan dilakukan di kelas 3B di SDN Ketintang 1 Surabaya. Ujicoba perangkat dan uji keefektifan dilaksanakan dengan melakukan melakukan pengamatan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan kemampuan guru mengelola pembelajaran. Tes hasil belajar siswa yang digunakan kemudian dianalisis validitas, sensitifitas, dan reliabilitas. Kemudian tes hasil belajar dianalisis dengan menggunakan persentase ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa perangkat pembelajaran matematika realistik yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid,praktis dan efektif. Pada kelas ujicoba data yang diperoleh adalah aktivitas siswa mencapai 83.29%. Kemampuan guru mengelola pembelajaran termasuk dalam kategori baik. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang baik yaitu 87%. Respon siswa memberikan respon yang positif yaitu 95.2%. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dapat digunakan sebagai alternative dalam pembelajaran di kelas. Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, Matematika Realistik, Luas, Keliling Persegi, Persegipanjang. Abstract The general objective of this research was to develop of Realistic Mathematics Learning Device by Topic of area and Perimeter Two Dimentional for 3rd Grade Elementary School. This research is a development to produce learning device the form of realistic mathematics learning which consist of lesson plans, worksheet, and tes evaluation. Model of development device used are 4D that is define, design, develop, and dissemenate) by Thiagarajan (modified). This learning device trials conducted in 3B and test effectivity in the study conducted in elementary school 3C Ketintang 1 Surabaya. The trial and test effectiveness of the activies carried out through observation of students during the learning process and the ability of teachers delivering lessons. Student’s evaluation test were analyzed validity, sensitivity, and reliability. And than, evaluation test analyzed by using percentage. Based on the results of research that has been done, faound that realistic mathematical devices developed have valid criteria, practical, and effective. Students activity data is 83.29%. The ability of teachers to teach students in the categorizing of good. The students to study have improvement until 87%. Students respond well reach to 95.2%. Therefore, the learning tools can be used as an alternative and to teach in the classroom. Keywords: Learning Devices, Realistic Mathematics, Area, Perimeter Square, Rectangle. serta cara berpikir. Oleh karena itu, untuk mengajarkan
PENDAHULUAN Matematika merupakan suatu mata pelajaran
matematika ditingkat Sekolah Dasar (SD) guru perlu
yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Mata
mengemas proses pembelajaran sesuai dengan tingkat
pelajaran matematika telah diperkenalkan kepada anak
perkembangan anak pada Sekolah Dasar (SD). Namun,
dari jenjang Sekolah Dasar (SD). Soedjadi (2009:9)
proses pembelajaran yang selama ini dilakukan adalah
menyatakan bahwa pada dasarnya matematika bersifat
guru cenderung menyampaikan materi dengan ceramah,
sangat abstrak, yaitu berkenaan dengan konsep-konsep
siswa hanya menerima dan mencatat dari yang telah
abstrak dan penalarannya deduktif.
disampaikan guru. Sehingga pembelajaran di kelas
Matematika memiliki objek kajian abstrak
menjadi kurang aktif dan siswa hanya berperan sebagai
yang terkait dengan pola-pola, bentuk, ukuran-ukuran,
objek.
124
Jurnal Review Pendidikan Dasar Vol 1 No 1 September 2015
ISSN: 2460-8475
Salah satu ruang lingkup matematika di
contoh
Sekolah Dasar (SD) dalam Kurikulum Tingkat Satuan
dalam
kehidupan
sehari-hari
dan
menerapkannya.
Pendidikan (KTSP) adalah menghitung luas dan keliling
Membangun pemahaman konsep luas dan
persegipanjang. Materi ini mulai dikenalkan dan
keliling pada persegi dan persegipanjang tidaklah
diajarkan pada jenjang Sekolah Dasar di kelas 3 SD,
mudah bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Pada siswa kelas
sehingga dalam pembelajaran di kelas, guru sebaiknya
3 Sekolah Dasar (SD) anak berada pada tahap berpikir
memberikan
Namun
konkret. Sesuai dengan teori perkembangan anak yang
kenyataannya, guru seringkali memberikan konsep luas
dikembangkan oleh Piaget (dalam Hudojo, 2001:71)
dan keliling bangun datar hanya dengan memberikan
bahwa anak pada jenjang Sekolah Dasar (SD) yang
rumus yang sudah ada tanpa melibatkan siswa untuk
usianya 7-11 tahun berada pada tahap operasional
dapat
tersebut.
konkret dan semua pengetahuan adalah suatu konstruksi
Pembelajaran yang hanya berpusat kepada guru ini akan
dari kegiatan atau tindakan seseorang. Proses berpikir
dapat
yang
anak pada jenjang SD masih terkait dengan objek yang
diberikan kepada siswa, sehingga dapat berakibat pada
bersifat konkret dan kemampuan dalam proses berpikir
kesalahpahaman
yang
untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika. Anak
berkaitan dengan bangun datar, misalnya pada konsep
dapat belajar dan menerima apa yang dia dapat dengan
volume dan luas permukaan bangun ruang. Dan siswa
benda-benda konkret dan berbagai pengalaman yang
akan merasa kesulitan ketika konsep tersebut dikaitkan
dialami siswa. Jadi, dalam pembelajaran di kelas anak
dalam
itu,
sebaiknya diberikan berbagai macam pengalaman
matematika,
dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
pengalaman
menemukan
memberikan
kehidupan
pemahaman
siswa
kepada
kembali
siswa.
rumus
kesalapahaman
terhadap
konsep
konsep-konsep
sehari-hari.
Oleh
terhadap
konsep
karena
khususnya pada luas dan keliling bangun datar
dengan materi yang akan disampaikan oleh guru.
sangatlah penting untuk diperhatikan.
Pembelajaran matematika khusunya pada topik
Menurut Winkel (dalam Sudaryono, 2012:44)
luas dan keliling bangun datar yaitu persegi dan
menyatakan bahwa pemahaman adalah kemampuan
persegipanjang dapat dipahami siswa dengan baik, dan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu
pembelajaran menjadi lebih bermakna, serta hasil
setelah sesuatu itu diketahui atau diingat. Pemahaman
belajar siswa dapat meningkat dengan baik, maka
ini mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari
pembelajaran dapat dilakukan melalui pendekatan
arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan
pembelajaran realistik yaitu Pendidikan Matematika
menguraikan isi pokok dari suatu bacaan. Oleh karena
Realistik (PMR). Pendidikan Matematika Realistik
itu, pemahaman anak terhadap suatu konsep harus
(PMR) merupakan pembelajaran yang dimulai dari
diperhatikan agar nantinya konsep yang didapat oleh
sesuatu yang real. Pendidikan Matematika Realistik
anak dapat diterjemahkan oleh siswa sendiri dengan
(PMR) dikembangkan berdasarkan pemikiran Hans
baik. Dalam penerapan konsep matematika khususnya
Freudenthal
luas dan keliling bangun datar, siswa dikatakan dapat
matematika merupakan aktivitas insani dan harus
memahami konsep matematika tersebut apabila siswa
dikaitkan
dapat menunjukkan perbedaan pada bangun datar
Matematika Realistik (PMR) siswa dapat membangun
khususnya persegi dan persegipanjang, menjelaskan dari
sendiri konsep dan strategi matematika yang telah
mana asal rumus luas dan keliling persegi dan
didapat, siswa dapat mengkaitkannya dalam kehidupan
persegipanjang diperoleh, dan dapat menyebutkan
nyata untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu,
(dalam
dengan
Daryanto,
realitas.
2012:149)
Melalui
bahwa
Pendidikan
melalui pembelajaran matematika realistik, siswa dapat
125
Jurnal Review Pendidikan Dasar Vol 1 No 1 September 2015
mengembangkan
ide-ide
dan
ISSN: 2460-8475
keterampilan
yang
LKS,
dan
THB.
perangkat
pembelajaran
yang
dimiliki. Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat
dikembangkan merupakan perangkat pembelajaran yang
dengan baik dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
memiliki kulitas yang baik. Nieveen (1999:128)
Rendahnya hasil belajar dan pemahaman siswa
menyatakan bahwa suatu material dikatakan berkualitas,
pada materi luas dan keliling bangun datar khususnya
jika memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan
pada persegi dan persegipanjang, membuat peneliti
keefektifan.
melakukan pengembangan perangkat pembelajaran
Akker (1999:10) menyatakan “validity refers to
matematika. Pengembangan adalah proses atau cara
the extent that design of the intervention is based on
yang dilakukan untuk mengembangkan sesuatu menjadi
state-of-the art knowledge (content validity) and the
lebih baik atau sempurna. Sedangkan perangkat
various components of the intervention are consistently
pembelajaran adalah acuan ketika seorang guru akan
linked to each other (contruct validity”). Dapat
melakukan pembelajaran di kelas.
disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran dikatakan
Setiap pembelajaran yang akan dilaksanakan,
valid jika dikembangkan berdasarkan tujuan yang
guru selalu menyedikan perangkat pembelajaran sebagai
ditetapkan
(validitas
isi).
Komponen
perangkat
acuan dalam kegiatan pembelajaran. Namun, perangkat
pembelajaran satu sama lain berhubungan secara
pembelajaran yang ada belum ada yang sesuai. Artinya
konsisten (validitas konstruk).
perangkat pembelajaran tersebut belum sesuai dengan
Akker (1999:10) menyatakan “Practically
kualitas perangkat yang baik. Kualitas perangkat yang
refers to the extent that user (or the experts) consider
baik harus memiliki kriteria tertentu, antara lain valid,
the intervention as appealing and usable in normal
praktis, dan efektif. Jadi, alasan peneliti untuk
condition”. Kepraktisan mengacu pada tingkat bahwa
mengembangkan perangkat pembelajaran matematika
pengguna (atau pakar lainnya) mempertimbangkan
adalah untuk lebih memperbaiki kegiatan pembelajaran
intervensi dapat digunakan dan disukai dalam kondisi
yang dilakukan di kelas agar pemahaman dan hasil
normal. Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika
belajar anak pada konsep luas dan keliling bangun datar
dengan pendekatan pendidikan matematika realistik di
dapat meningkat dengan baik.
sekolah,
indikator
untuk
menyatakan
bahwa
Berdasarkan uraian sebelumnya yakni tentang
keterlaksanaan perangkat pembelajaran dikatakan baik
pengembangan perangkat pembelajaran matematika
dengan melihat komponen-komponen perangkat yang
realistik topik luas dan keliling bangun datar kelas III
dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran di kelas
SD. Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran
apakah sepenuhnya telah dilaksanakan.
berbasis matematika realistik. Perangkat pembelajaran
Akker (1999:10) menyatakan “effectiveness
yang akan dikembangkan adalah RPP, LKS, dan THB
refers to the extent that the experiences and outcomes
yang
dapat
with the intervention are consistent with the intended
menghasilkan perangkat pembelajaran yang berkualitas
aims”. Kefektifan mengacu pada tingkatan bahwa
dan dapat digunakan dengan efektif dalam pembelajaran
pengalaman dan hasil intervensi konsisten dengan
di kelas 3 SD.
tujuan yang dimaksud. Dalam penelitian pengembangan
diharapkan
dalam
penelitian
ini
perangkat pendidikan matematika realistik dikatakan efektif jika perangkat yang dikembangkan dapat
METODE Penelitian
ini
merupakan
penelitian
memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
pengembangan karena penelitian ini menghasilkan
indikator untuk menyatakan bahwa keterlaksanaan
produk yaut perangkat pembelajaran yang berupa RPP,
perangkat pembelajaran dikatakan efektif dilihat dari
126
Jurnal Review Pendidikan Dasar Vol 1 No 1 September 2015
ISSN: 2460-8475
komponen-komponen hasil belajar siswa, aktivitas
Pre-tes
Perlakuan
Pos-tes
T1
X
T2
siswa, dan respon siswa. Desain penelitian ini adalah mengacu model
Keterangan:
4D oleh Thiagarajan. Model pengembangan ini terdiri
T1
dari empat tahapan, yakni pendefinisian (define),
penguasaan awal siswa terhadap pengetahuan tentang
perancangan (design), pengembangan (develop), dan
materi sebelum diberi perlakuan
penyebaran (disseminate) (Thiagarajan dalam Trianto,
X
2007:66).
dengan menggunakan perangkat pendidikan matematika
Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini adalah,
= Uji awal (pre-tes), untuk mengetahui
= Perlakuan, yaitu pelaksanaan pembelajaran
realistik pada topik luas dan keliling bangun datar
peneliti melakukan analisis permasalahan yang terdapat
T2
pada kelas 3 SD di SDN Ketintang 1 Surabaya yaikni
penguasaan siswa terhadap pengetahuan tentang materi
menetapkan
dengan menggunakan pendekatan PMR
dan
mendefinisikan
syarat-syarat
=
Uji
akhir
(pos-tes),
untuk
mengetahui
pembelajaran yang di awali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap indikator,
selanjutnya,
tujuan
peneliti
pembelajaran,
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menentukan
penilain,
adalah
dan
menggunakan
lembar
validasi
perangkat
pembelajaran, lembar obervasi pengamatan kemampuan
penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi RPP,
guru
LKS,
pengamatan aktivitas siswa, data tes hasil belajar siswa
dan
THB.
pembelajaran
Proses
diberikan
selanjutnya
kepada
perangkat
validator
mengelola
pembelajaran,
lembar
observasi
untuk
(pretest dan posttes), dan lembar angket respon siswa.
divalidasi. Kemudian validator memberikan penilaian,
Lembar validasi perangkat pembelajaran diberikan
masukan, dan saran terhadap perangkat pembelajaran
kepada validator untuk memberikan penilaian, masukan,
matematika realistik yang dikembangkan kemudian
dan saran terhadap perangkat pembelajaran matematika
digunakan untuk merevisi draf I. Revisi dari draf I akan
realistik yang telah dikembangkan. Validator akan
menghasilkan draf II. tPada draf II Berdasarkan
menyatakan bahwa perangkat yang dikembangkan akan
masukan dari validator draf awal buku teks hasil
dinyatakan valid atau tidak. Perangkat dinyatakan valid
pengembangan direvisi. Hasil revisi ini disebut dengan
apabila skor yang diperoleh 3 ≤ ̅ ˂ 4, dan dinyatakan
draf II. Draf II kemudian diuji keterbacaan di kelas 3B
sangat valid apabila skor ̅ = 4.
SD untuk mendapatkan masukan dari para siswa.
Lembar observasi kemampuan guru mengelola
Kemudian hasil masukan tersebut dianalisis kembali
pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa
dan dilakukan revisi. Dalam melakukan revisi berikan
dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. Peneliti
kembali pada tim validator untuk diberikan penilaian.
memberikan lembar observasi kepada dua orang
Hasil revisi pada draf II menghasilkan draf
III.
pengamat untuk mengamati aktivitas guru dan siswa.
dengan
Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
melakukan ujicoba lapangan di kelas 3C SD dan
dikatakan baik apabila skor yang diperoleh 3 ≤ ̅ ˂ 4,
melakukan uji keefektifan di kelas 3A SD.
dan dinyatakan sangat baik apabila skor ̅ = 4.
Kemudian
kegiatan
penelitian
dimulai
Rancangan ujicoba lapangan pada penelitian ini
Sedangkan untuk aktivitas siswa dinyatakan aktif dan
adalah dengan menggunakan rancangan ujicoba one-
sangat aktif apabila persentase yang diperoleh ≥ 80%.
group pretest post design, yakni menggunakan satu kelompok
dengan
pretes
dan
postes.
Tes hasil belajar siswa diberikan pada di awal
Berikut
pertemuan (pretes) dan di akhir pembelajaran (posttes).
rancangannya:
Hasil dari posttes kemudian dilakukan analisis tes hasil
127
Jurnal Review Pendidikan Dasar Vol 1 No 1 September 2015
ISSN: 2460-8475
belajar meliputi uji validitas, sensitifitas, reliabilitas.
keliling bangun datar di kelas 3 SD. Kegiatan yang
Sedangkan angket respon siswa diberikan kepada siswa
dilakukan pada tahap perancangan adalah penyusunan
setelah
dengan
tes yang bertujuan untuk mengukur ketercapaian dari
memberikan tanda cek (√) pada kolom yang dianggap
tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa yang terjadi
sesuai dan memberikan saran.
sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran matematika
mengikuti
pembelajaran
yakni
realistik, pemilihan media bertujuan untuk menentukan media yang digunakan dalam pembelajaran matematika
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian
ini
menghasilkan
perangkat
realistik, pemilihan format yang bertujuan untuk
pembelajaran matematika realistik yang telah memenuhi
menentukan format perangkat yang akan digunakan
kriteria valid, praktis, dan efektif. Model pengembangan
dalam penelitian ini, dan perancangan awal perangkat
yang digunakan adalah model 4D oleh Thiagarajan.
pembelajaran yang menghasilkan draf I.
Model 4D meliputi pendefinisian (define), perancangan
Tahap pengembangan, merupakan tahapan
(design), pengembangan (develop), dan penyebaran
dalam menghasilkan draf I. pada tahap pengembangan
(dessimate).
ini, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan validasi
Tahap
untuk
perangkat pembelajaran kepada ahli/validator. Pada draf
syarat-syarat
I masih banyak sekali yang perlu direvisi oleh peneliti.
pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan materi
Oleh karena itu, hasil revisi draf I menghasilkan draf II.
yang akan dikembangkan. Pada tahap pendefinisian,
Yang kemudian diuji keterbacaannya dan dilakukan
peneliti melakukan beberapa tahapan, yaitu analisis
analisis dari uji keterbacaannya. Hasilnya menghasilkan
kebutuhan-kebutuhan
dengan
draf III dan berdasarkan penilaian validator terhadap
akan
perangkat pembelajaran matematika realistik yang telah
dikembangkan. Pada tahap pendefinisian ini peneliti
dikembangkan adalah RPP dinyatakan valid karena skor
melakukan beberapa tahapan, yaitu analisis hulu hilir
rata-rata yang diperoleh sebesar 3.55. Lembar Kegiatan
dengan tujuan menentukan masalah dasar yang dihadapi
Siswa (LKS), mendapatkan skor 3.35 dengan kategori
dalam pembelajaran matematika, analisis siswa dengan
valid dan dengan sedikit revisi, dan tes hasil belajar
tujuan untuk menganalisis karakteristik siswa yang
dapat digunakan dengan sedikit revisi. Kegiatan
dilakukan peneliti dengan melalui pengamatan dan
selanjutnya adalah uji keterbacaan. Uji keterbacaan
informasi dari guru, analisis materi tujuannya untuk
dilaksanakan di kelas 3C SDN Ketintang 1 Surabaya.
mengidentifikasi materi dan menyusun secara sistematis
Tujuannya
materi yang akan dipelajari siswa, analisis tugas yang
perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan yakni
bertujuan untuk merancang tugas-tugas siswa yang
dapat atau belum dipahami oleh siswa kelas 3 SD. Dari
berkaitan dengan materi luas dan keliling persegi dan
hasil uji keterbacaan, ternyata masih terdapat beberapa
persegipanjang, dan spesifikasi tujuan pembelajaran
kata yang belum dapat dibaca dan dipahami oleh siswa,
yang bertujuan untuk merinci tujuan pembelajaran yang
sehingga
hendak dicapai.
perangkat pembelajaran.
menetapkan
menganalisis
Tahap
pendefinisian dan
tujuan
bertujuan
mendefinisikan
pembelajaran dan
perancangan
materi
yang
bertujuan
adalah
peneliti
untuk
masih
mengetahui
perlu
keterbacaan
melakukan
revisi
untuk
Langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba
mendapatkan draf I perangkat pembelajaran matematika
perangkat pembelajaran. Tahap ini merupakan tahap
realistik yang akan dikembangkan. Pada tahap ini
awal dalam melakukan penelitian. Ujicoba perangkat
adalah sebagai acuan untuk merancang perangkat
pembelajaran dilaksanakan di kelas 3B SDN Ketintang
pembelajaran matematika realistik pada topik luas dan
1 Surabaya dengan 31 siswa. Sebelum memberikan
128
Jurnal Review Pendidikan Dasar Vol 1 No 1 September 2015
ISSN: 2460-8475
perlakuan kepada siswa yakni dengan pembelajaran
(pretest) secara klasikal dinyatakan belum tuntas karena
matematika realistik, peneliti memberikan tes (pretest)
sebanyak 17 siswa masih belum tuntas belajarnya. Dari
kepada siswa dan kemudian menganalisis hasil pretest
data yang telah didapat bahwa presentase ketuntasan
tersebut. Tahap selanjutnya adalah peneliti melakukan
belajar siswa sebelum adanya perlakuan hanya 45% dan
pembelajaran dengan menerapkan dan menggunakan
dinyatakan belum tuntas. Sedangkan hasil posttes secara
perangkat pembelajaran matematika realistik yang telah
klasikal karena siswa yang tuntas belajarnya mencapai
dikembangkan. Selama proses pembelajaran, terdapat
27 siswa dengan presentasi ketuntasan belajar mencapai
dua orang pengamat yang melakukan pengamatan
lebih dari 80%, yaitu 87%. Hal ini dapat disimpulkan
mengenai
bahwa setelah mendapatkan perlakuan, hasil belajar
kemampuan
guru
dalam
mengelola
pembelajaran di kelas dan aktivitas siswa selama
siswa
mengikuti
memberikan
pembelajaran yang dikembangkan dapat dikatakan
penilaian dengan menuliskan hasil pengamatannya pada
efektif. Hasil analisis validitas butir tes hasil belajar
lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola
siswa adalah:
pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa.
No. Soal
1
2
3
4
5
Koefisien Korelasi
0.53
0.79
0.52
0.66
0.51
Kriteria Validitas
Cukup
Tinggi
Cukup
Tinggi
Cukup
pembelajaran.
Pengamat
Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian pengamat, bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas termasuk dalam kategori baik. Sedangkan aktivitas siswa adalah siswa terlihat aktif selama
mengalami
peningkatan
dan
perangkat
mengikuti pembelajaran. Setelah siswa mengikuti Sedangkan data perhitungan sensitifitas tes hasil
pembelajaran, peneliti memberikan tes kepada siswa
belajar adalah:
yakni posttest. Hasil posttes tersebut dianalisis apakah terdapat peningkatan setelah diberikan perlakuan dan tes hasil
belajar
dianalisis
uji
validitas,
sensitifitas,
No. Soal
1
2
3
4
5
Sensitifitas
0.33
0.34
0.21
0.3
0.24
reliabilitas. Ketuntasan belajar siswa yaitu ≥ 75. Berdasarkan hasil penelitian, ketuntasan belajar siswa Hasil reliabilitas tes hasil belajar adalah: No Soal
1
2
3
4
5
Skor Total ∑y
∑y2
∑x ∑x2
472 7280
665 15425
517.5 8849.25
508.5 8565.75
499.5 8322.75
2662.5
232085.75
3.01
37.41
6.78
7.25
8.85
∑
∑
∑
∑
110.0437045 63.31 0.44 Cukup
Jml Varians Butir Soal Reliabilitas Kategori Angket respon siswa diberikan setelah siswa
maka diperoleh hasil dengan kategori respon positif
mengikuti pembelajaran di kelas. Siswa memberikan
yakni sebanyak 95.2%. Respon negatif hanya mencapai
responnya dengan memberikan tanda (√) pada kolom
4.8%.
yang
sesuai
dan
memberikan
saran
terhadap
Tahap selanjutnya adalah tahap penyebaran
pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil
yang dilakukan di kelas 3A, yaitu kelas efektifitas.
angket respon siswa yang telah diisi oleh 31 siswa,
Tujuannya untuk mengetahui keefektifan perangkat
129
Jurnal Review Pendidikan Dasar Vol 1 No 1 September 2015
ISSN: 2460-8475
pembelajaran yang telah dikembangkan. Pada tahap ini,
demikian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
peneliti melakukan penelitian dengan menerapkan
yang telah dikembangkan dapat digunakan di lapangan.
perangkat pembelajaran matematika realistik. Kemudian
Komponen selanjutnya untuk pengembangan
dengan dua orang pengamatan melakukan pengamatan
perangkat pembelajaran ini adalah Lembar Kegiatan
terhadap
mengelola
Siswa (LKS). Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang
pembelajaran di kelas dan aktivitas siswa selama
dibuat digunakan untuk dua kali pertemuan dengan
mengikuti pembelajaran. Selanjutnya memberikan tes
materi tentang luas dan keliling bangun persegi dan
kepada siswa dan memberikan angket respon siswa
persegi panjang. Berdasarkan hasil validasi oleh
setelah mengikuti pembelajaran.
validator menunjukkan bahwa Lembar Kegiatan Siswa
kemampuan
guru
dalam
Hasil pengamatan dari kedua pengamat, bahwa
(LKS) yang telah dibuat menunjukkan kategori valid.
kemampuan guru dalam mengeelola pembelajaran
Dengan demikian Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang
termasuk dalam kategori baik. Aktivitas siswa terlihat
telah dibuat dapat digunakan di lapangan dan sebagai
aktif dalam mengikuti pembelajaran. Ketuntasan hasil
perangkat pembelajaran.
belajar siswa (pretest) secara klasikal dinyatakan belum
Hasil Tes Hasil Belajar (THB) yang telah
tuntas karena sekitar 20 anak belum tuntas belajar
divalidasi oleh dua validator menunjukkan bahwa Tes
sehingga presentase ketuntasan belajar yang diperoleh
Hasil Belajar (THB) yang telah dibuat menunjukkan
hanya 35.5%. Sedangkan untuk tes hasil belajar siswa
kategori valid. Dengan demikian Tes Hasil Belajar
(posttest) karena secara klasikal ketuntasan siswa
(THB) yang telah dibuat dapat digunakan dilapangan
mencapai lebih dari 80% dan siswa yang telah tuntas
dan sebagai perangkat pembelajaran. Beberapa catatan
belajar adalah sebanyak 26 siswa dengan skor rata-rata
dari para validator secara umum adalah perlu adanya
yang diperoleh 84%. Angket respon siswa di kelas
perbaikan kalimat pertanyaan pada beberapa soal agar
efektifitas, dari angket yang telah diisi oleh 31 siswa di
siswa lebih mudah untuk memahami pertanyaan soal
kelas 3A diperoleh dengan kategori respon positif
dan penggunaan kalimat yang efektif.
sebanyak 94.40% dan respon negatif sebanyak 5.41%.
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
Pengembangan perangkat pembelajaran yang
dalam penelitian ini adalam perangkat pembelajaran
dilakukan berdasarkan dari hasil validasi oleh validator
matematika realistik. Freudenthal (dalam Wijaya,
ahli. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan yakni
2010:20) menyatakan bahwa pendidikan matematika
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar
realistik
Kegiatan Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar Siswa
matematika yang harus selalu menggunakan masalah
(THB). Nieveen (1999:128) menyatakan bahwa suatu
sehari-hari.
material dikatakan berkualitas jika memenuhi kriteria
matematika realistik yang telah dilakukan, guru
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Pada penelitian
memberikan
ini,
pemberian permasalahan kontekstual
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan
adalah
suatu
Dalam
pendekatan
pembelajaran
pelaksanaan
rangsangan
kepada
pembelajaran
siswa
dengan
yang sesuai
termasuk dalam kategori baik karena telah memenuhi
dengan perkembangan anak, kemudian menyelesaikan
tiga kriteria, yaitu valid, praktis, dan efektif.
masalah kontestual tersebut, membandingkan dan
Hasil
validasi
Rencana
Pelaksanaan
mendiskusikan jawaban, dan menyimpulkan. Hal ini
Pembelajaran (RPP) dari kedua validator menunjukkan
sesuai teori yang dikemukakan oleh Piaget (dalam
bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
Slavin
telah dibuat menunjukkan kategori valid. Dengan
pembelajaran menekankan pada pentingnya peran siswa
130
1994:5)
yang
menyatakan
bahwa
dalam
Jurnal Review Pendidikan Dasar Vol 1 No 1 September 2015
ISSN: 2460-8475
dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan siswa secara
pembelajaran mendapatkan skor rata-rata 3.51 dengan
aktif dalam pembelajaran.
kategori
Penelitian yang telah dilakukan, bahwa peneliti
baik.
Aktivitas
siswa
selama
kegiatan
pembelajaran mendapatkan skor rata-rata 83.29%
menginginkan agar siswa diharapkan mendapatkan
dengan kategori efektif.
pengalaman belajar yang baik. Peneliti memberikan
Keefektifan
perangkat
dikembangkan
dapat
dalam
mengikuti pembelajaran matematika realistik 95.2%
menyelesaikan masalah yang telah diberikan. Setelah
memberikan respon yang positif. Hasil belajar siswa
siswa diberikan permasalahan, maka siswa diberi
secara klasikal dinyatakan tuntas, yakni 87%.
kesempatan
untuk
kemampuannya
siswa
setelah
Pembelajaran matematika realistik dinyatakan
memberikan solusi. Dalam hal ini peneliti ataiu guru
efektif, karena kemampuan guru dalam pengelolaan
hanya bertindak sebagai fasilitator. Hal ini juga sesuai
pembelajaran termasuk dalam kategori baik dengan
dengan teori yang dikemukaan oleh Vygotsky (dalam
jumlah skor 85.25 dan skor rata-rata 3.55. Ketuntasan
Nur, 2004:4) yaitu scaffolding, yaitu guru memberikan
belajar siswa secara klasikal adalah 84%. Aktivitas
bantuan
diawal
siswa menunjukkan kategori efektif dengan presentase
alih
85.40%. Respon siswa terhadap pembelajaran adalah
demikian,
94.40% memberikan respon yang positif. Dengan
dapat
demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan
mengembangkan kemampuan siswa dan memberikan
dapat digunakan di lapangan dan dikatakan efektif
pengalaman belajar yang baik untuk siswa.
untuk digunakan dalam pembelajaran.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran, tanggung
siswa
secara
bertahap
kemudian
siswa
mengambil
jawabnya
penggunaan
pendapat
respon
dan
kepada
menyampaikan
dari
yang
masalah kontekstual kepada siswa, tujuannya agar siswa mengembangkan
dilihat
pembelajaran
sendiri.
matematika
Dengan realistik
Berdasarkan hasil analisis data penelitian
Daryanto,
pengembangan perangkat matematika realistik topik luas dan keliling bangun datar kelas III sekolah dasar, dapat
disimpulkan
bahwa
hasil
Tarsial. (2012). Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava Media.
Hudojo, Herman. (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: JICA
pengembangan
perangkat pembelajaran matematika realistik yang Nieveen. (1999). Prototyping to Reach Product Quality. University of Twente, the Nederlands.
dikembangkan termasuk dalam perangkat pembelajaran yang baik karena telah dipenuhinya kriteria valid,
Nur, Mohammad, dan Retno Wiakandari. (2008). Teoriteori Pembelajaran Kognitif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Pusat Sains dan Matematika.
praktis, dan efektif. Perangkat dikembangkan
pembelajaran
divalidasikan
kepada
yang dua
telah orang
validator, RPP mendapatkan skor rata-rata 3.55 dengan
Slavin, Robert E. (1994). Educational Psychology: Theory and Practice. Eight Edition. Massachusetts: Allyn ans Bacon Publisher
kategori valid dan digunakan dengan sedikit revisi. Skor rata-rata LKS adalah 3.35 dengan kategori valid dan
Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik Edisi Kesembilan Jilid 2. (Terjemahan Marianto). New Jersey: Pearson Education, Upper Saddle River (diterbitkan tahun 2009).
digunakan dengan sedikit revisi. THB dinyatakan valid dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. THB telah memenuhi kriteria valid, reliabel, dan sensitive. Kepraktisan perangkat pembelajaran yang telah
Soedjadi. (2007). Masalah Kontekstual sebagai Batu Sendi Matematika Sekolah. Surabaya:
dikembangkan dilihat dari kemampuan guru mengelola
131
Jurnal Review Pendidikan Dasar Vol 1 No 1 September 2015
ISSN: 2460-8475
Pusat Sains dan Matematika Sekolag Unesa. Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Surabaya: Pustaka Ilmu. Van den Akker, (1999). Principles and Methods of Development Research. University of Twente, the Nederlands. Wijaya,
Ariadi. (2012). Pendidikan Realistik. Graha Ilmu.
Matematika
132