Jurnal Rekursif, Vol. 4 No. 3 September 2016, ISSN 2303-0755
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS KAYU UNTUK MEBEL DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) & TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) 1
2
Jhon Elfan M , Desi Andreswari , Kurnia Anggriani
3
12,3
Program Studi Teknik Infomatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu. Jl. WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371A INDONESIA (telp: 0736-341022; fax: 0736-341022) 1
[email protected]
Abstrak: Kayu merupakan elemen utama yang sangat menentukan kualitas suatu produk mebel atau kerajinan kayu yang lain. Kurangnya pengetahuan perusahaan mebel dan orang awam di bidang industri ini mengakibatkan terjadi kesulitan dalam menentukan keputusan memilih kayu untuk dijadikan bahan kerajinan mebel yang bagus dan berkualitas, padahal untuk menentukan sebuah kayu layak atau tidaknya sebagai bahan mebel diperlukan perhitungan yang sistematis dan akurat agar diperoleh pengambilan keputusan yang tepat. Penelitian ini membangun sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan alternatif solusi dalam pemilihan kayu untuk mebel. Dalam proses pengambilan keputusan aplikasi ini menggunakan metode Weighted Product (WP) dan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Aplikasi ini dibangun dengan bahasa pemrograman PHP. Sedangkan metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model Waterfall dan perancangan sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD). Pada hasil akhir sistem, pengguna dapat memilih alternatif solusi yang dihasilkan sistem ditampilkan berdasarkan jenis kayu. Berdasarkan uji kelayakan sistem yang membandingkan data uji terhadap hasil keluaran sistem menghasilkan nilai persentase kedekatan sebesar 37,5%. Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Kayu, Weighted Product, Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution Abstract: Wood is the main element that
specify a wood whether or not as a furniture
determines the quality of a product of furniture
material required calculations of systematic
or other wooden crafts. Lack of knowledge of
and accurate in order to obtain decision making
furniture company and lay people in the
right.
industry have resulted in there is difficulty in
decisionsupport system that can provide an
determining the decision of choosing the wood
alternative solution in the selection of the wood
to be used as furniture were nice quality, but to
to meubel. In the decision-making process of
ejournal.unib.ac.id
This
study
builds
an
application
301
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755 Weighted
memberikan rekomendari penulisan kayu untuk
Product (WP) and the method Technique for
mebel yang sesuai dengan yang diharapkan.
Order Preference by Similarity to Ideal
Konsep
Solution (TOPSIS). This application is built
menyelesaikan masalah keputusan secara praktis.
with the PHP programming language. While
Adapun kekurangan metode TOPSIS, yaitu harus
the system development method used is the
adanya bobot yang ditetapkan dan dihitung
Waterfall model and design of systems using
terlebih dahulu. Untuk menutupi kekurangan
Data Flow Diagrams (DFD). In the final result
tersebut, maka peneliti menggunakan metode lain
of the system, users can choose an alternative
yaitu Weighted Product (WP) untuk menghitung
solution produced by the system is displayed
bobot tersebut.
this
application
using
methods
based on the type of wood. Based on the due
ini
Bersadarkan
banyak
digunakan
permasalahan
dan
untuk
penelitian
diligence system which compares the test data
terkait yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik
to output the system generates closeness
untuk merancang dan membangun sebuah system
percentage value by 37,5%.
yang
Keywords: Decision Support System, Wood,
keputusan untuk memilih kayu yang cocok untuk
Weighted
mebel. Sehingga, penulis mengangkat judul
Product,
Technique
for
Order
terkomputerrisasi
dalam
pengambilan
Preference by Similarity to Ideal Solution Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jenis Kayu Untuk Mebel Dengan Metode Weighted I. PENDAHULUAN
Product
Kayu merupakan elemen utama yang sangat menentukan kuaitas sutu produk mebel atau kerajinan kayu yang lain. Mebel pada mulanya
(Wp)
&
Technique
For
Order
Preference By Similarity To Ideal Solution (Topsis) Penggunaan
dua
metode
permasalahan
sehingga produk mebel yang dihasilkan lebih
diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan
menonjolkan
(ukiran-ukiran).
alternative atau solusi yang dihasilkan. Masing-
Kurangnya pengetahuan perusahaan mebel dan
masing metode tersebut memilki peran masing-
orang awam di bidang industry ini mengakibatkan
masing untuk menghasilkan nilai optimal dalam
terjadi kesulitan dalam menentukan keputusan
penentuan perangkingan prioritas jenis kayu yang
memilih kayu untuk dijadikan bahan kerajinan
paling sesuai untuk digunakan. Dengan adanya
mebel yang bagus dan berkualitas.
system ini nantinya diharapkan dapat membantu
seni
Metode yang dipakai dalam system pendukung keputusan pemilihan kayu ini adalah Technique
keputusan
satu
merupakan inustri kerajinan ukiran-ukiran kayu,
aspek
pengambilan
dalam
ini
untuk menentukan jenis kayu yang sesuai dengan fitur yang diinginkan.
For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). TOPSIS merupakan suatu benuk
metode
pendukung
keputusn
yang
didasarkan pada konsep bahwa alternative yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negative yang dalam hal ini akan
II. LANDASAN TEORI A. Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat berupa sebuah system berbasis computer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani
302
ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No. 3 September 2016, ISSN 2303-0755
berbagai permasalahan yang terstruktur maupun
tidak terstrukrur dengan menggunakan data dan
cepat dengan biaya yang terendah.
5.
Peningkatan produktivitas. Membangun
model (Turban, Aronson, & Liang, 2005) SPK
suatu kelompok pengambilan keputusan,
sejak awal elah dirancang agar mampu untuk
terutama para pakar, biaya sangat mahal.
menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan,
6.
Dukungan kualitas
seperti
masalah,
7.
Berdaya saing
pemilihan data, penentuan pendekatan hingga
8.
Mengatasi keterbatasan kognitif dalam
tahap
pengidentifikasian
kegiatan untuk mengevaluasi pemilihan alternatif.
pemrosesan dan penyimpanan.
Sistem Pendukung Keputusan atau Descision Support
System
(DSS)
merupakan
system
informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan
untuk
membantu
pengambilan
keputusan dalam situari yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tidak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan
SPK biasanya dibangun untuk mendukung atas
sebuah
masalah
atau
untuk
mengevaluasi suatu peluang. SPK yang seperti itu disebut aplikasi SPK. Aplikasi SPK digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi SPK menggunakan CBIS (Computer Based Information System) yang fleksibel (Kusrini, 2007) interaktif dan dapat di adaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung
solusi
atas
masalah
manajemen
spesifik yang tidak terstruktur. Tujuan dari SPK
Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur.
2.
salah satu metode yang dapat menyelesaikan masalah Multiple Atribute Decision Making atau pencarian alternatif dengan kriteria tertentu. Metode Weighted Produt (WP) ini lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan
bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan
dalam hal ini
Memberikan dukungan atas pertimbangan
untuk yang paling sesuai berdasarkan kriteriakriteria yang telah ditentukan. Metode Weighted Product keputusan
merupakan dengan
metode cara
pengambilan
perkalian
untuk
menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan
Hartati, Harjoko & Wardoyo, 2006). 1.
Penentuan nilai bobot W.
2.
Penentuan nilai vaktor S. S = ( W ij
3.
menggantikan fungsi manajer. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih dari perbaikan efesiensinya. 4.
alternatif yang dimaksud adalah
alternatif yang optimal untuk pemilihan kayu
manajer dan bukannya dimaksudkan untuk
3.
proses penyeleksian alternatif terbaik,
pangkat atribut yang bersangkutan (Kusumadewi,
adalah : 1.
Metode Weighted Product (WP) merupakan
lebih singkat. Metode ini dapat menentukan nilai
seharusnya dibuat.
solusi
B. Metode Weight Product (WP)
Kecepatan
Komputasi,
Komputer
memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara
ejournal.unib.ac.id
wj
) . ( W in
wjn
)
Penentuan nilai vector V
Dimana : Preferensi alternatif dianalogikan V = sebagai vector V W = Bobot kriteria / subkriteria j = Kriteria i = Alternatif n = Banyaknya kriteria Preferensi alternatif dianalogikan s = sebagai vector s
303
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755
Dibawah ini merupakan flowchart dari metode
(R) Normalisasi nilai atribut untuk membentuk
Weighted Product (WP)
matriks ternormalisasi (R). Elemen rij hasil dari normalisasi decision matrix R dengan metode Euclidean length of a vector adalah: ∑
dengan i=1,2,…,n; dan j=1,2,…,m. 2.Membangun weighted normalized decision matrix Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot (V). Perkalian antara bobot dengan nilai setiap atribut dihitung. Dengan bobot W= (w 1 ,
w 2 ,…..,w n ), maka normalisasi bobot matriks adalah :
Gambar 2.1 Flowchart dari Metode WP
V=
C. Metode Technique for Order Preference by
[
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) Technique for Order Preference by Similarity
1. Menentukan solusi ideal dan solusi ideal negatif.
to Ideal Solution (TOPSIS) diperkenalkan pertama kali oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981 untuk digunakan sebagai salah satu metode dalam memecahkan
masalah
multikriteria.
TOPSIS
(Hidayat, 2013) memberikan sebuah solusi dari sejumlah alternatif yang mungkin dengan cara
Solusi ideal dinotasikan A * , sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A A * = max(v 1+ ,v 2+ ,…,v n+ ) A-
= max(v 1- ,v 2- ,…,v n- )
4. Menghitung separasi
membandingkan setiap alternatif dengan alternatif
S i*
terbaik dan alternatif terburuk yang ada diantara
Euclidean)
alternatif-alternatif
didefinisikan sebagai:
menggunakan
masalah. jarak
Metode
untuk
ini
adalah jarak (dalam pandangan
S i*
melakukan
=
alternatif
Dan
dalam
didefinisikan sebagai:
aplikasi
termasuk
keputusan
investasi keuangan, perbandingan performansi dari perusahaan,
perbandingan
performansi
dalam
suatu industri khusus, pemilihan sistem operasi, evaluasi
pelanggan,
dan
perancangan
robot.
TOPSIS mengasumsikan bahwa setiap kriteria
jarak
dari
solusi
ideal
∑ , dengan i = 1,2,3,… m
perbandingan tersebut. TOPSIS telah digunakan banyak
]
terhadap
solusi
negatif-ideal
∑ , dengan i = 1,2,3,… m
terhadap
5. Menghitung kedekatan relatif solusi ideal < 1 dan i = 1,2,3,…. m 6. Merangking Alternatif
Alternatif dapat dirangking berdasarkan
akan dimaksimalkan ataupun diminimalkan. urutan C i* . Maka dari itu, alternatif terbaik Langkah-langkah metode TOPSIS :
adalah salah satu yang berjarak terpendek
1. Membangun Normalized Decision Matrix
terhadap solusi ideal dan berjarak terjauh
Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi
dengan solusi negatif ideal.
304
ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No. 3 September 2016, ISSN 2303-0755
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data Studi
kepustakaan
mengumpulkan digunakan
data
sebagai
dilakukan dan
acuan
dengan
informasi dalam
yang
pembuatan
aplikasi pendukung keputusan pemilihan kayu untuk mebel. Data dan informasi dapat berup buku-buku ilmiah, laporan penelitian, skripsi, jurnal dan sumber-sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti, yaitu pembagian identifikasi jenis kayu pemahaman metode Weighted Product (WP), desain Data Flow Diagram,
dan
pembuatan
aplikasi
dengan
mengunakan bahasa pemrograman PHP.
B. Metode Pengujian Setiap produk perangkat lunak dapat diuji melaui dua pendekatan pengujian, yang pertama disebut sebagai black-bos testing
dan kedua Gambar 4.1 Diagram Alir antarmuka admin
disebut sebagai white-box testing, Pengujian white box
dilakukan dengan
menguji kode-kode program yang dibuat pada
Pada gambar 4.2 merupakan diagram alir antarmuka user
aplikasi. Pengujian dilakukan dengan mengecek semua kode pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali. Pengujian ini dilakukan pada proses pengembangan system, yakni pengujian kode program (coding). Pada
pengujian
black-box
testing,
akan
diamati hasil eksekusi antarmuka melalui data ini dan memeriksa fungsional dari aplikasi yang telah dibuat. IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN A.
Cara Kerja Sistem Pada gambar 4.1 merupakan diagram alir
antarmuka admin :
Gambar 4.2 Diagram Alir antarmuka user
Pada gambar 4.3 merupakan diagram alir Penggunaan metode WP dan TOPSIS.
ejournal.unib.ac.id
305
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755
Tabel 5.7 Tabel Subkriteria Berat
dan memiliki 8 kriteria dimana kriteria jenis
Nilai(Kg)
Bobot
>= 5
5
merupakan kriteria yang dijadikan kriteria bobot
4- 3
4
yang paling tinggi, lalu bobot tertinggi ke-2 yaitu
3– 2
3
panjang mebel sedangkan kriteria yang lainnya
2– 1
2
memiliki bobot yang sama. Untuk keterangan tiap
1- 0
1
kriteria kayu yang digunakan dalam perhitungan
mebel, tinggi mebel, kualitas, lama pemakaian
dapat dilihat pada tabel 5.10 serta tiap – tiap Tabel 5.8 Tabel Subkriteria Kualitas
kriteria
diberikan
yang
sama
pada
percobaan ini, dapat dilihat pada tabel 5.11.
Nilai
Bobot
Sangat Baik
5
Baik
4
Kode
Cukup
3
Keterangan
Buruk
2
Sangat Buruk
1
Tabel 5.9 Tabel Subkriteria Lama Pemakaian
bobot
Tabel 5.11 Tabel Bobot Awal Setiap Kriteria Keterangan
Bobot
K1
Harga
2
K2
Jenis_Mebel
5
K3
Panjang_Mebel
4
K4
Lebar_Mebel
2
K5
Tinggi_Mebel
5
Nilai
Bobot
>= 10
5
9–8
4
7–6
3
K6
Berat_Mebel
2
5–4
2
K7
Kualitas
5
3-0
1
K8
Lama_Pemakaian
5
Dalam
proses
penyelesaiannya,
Untuk pengujian perhitungn manual digunakan data sub kriteria seperti pada tabel 10 dibawah ini :
metode Weighted Product (WP) menggunakan
Tabel 5.10 Tabel Subkriteria Pengujian Hitungan manual
beberapa rumus. Langkah awal yang dilakukan dalam menentukan skor / nilai untuk setiap
Kriteria
Pilihan Input
K1
1.000.000
K2
Kursi
K3
200
akan digunakan terdapat delapan buah kriteria
K4
120
dengan bobot seperti yang dapat dilihat pada tabel
K5
140
K6
3
K7
Sangat Bagus
K8
10
alternative dalam metode Weighted Product (WP) yaitu perbaikan bobot. Dalam mendukung hasil keputusan kayu yang
1. Pada tabel 4 bobot kriteria berbentuk sebelum perbaikan bobot diubah menjadi bilangan desimal yaitu dengan membagi bobot dengan jumlah bobot seperti tabel 5.12. Tabel 5.12 Tabel Keterangan Bobot
Dilihat dari data pengujian diatas, dapat kita lihat
Kode
Bobot(%)
Bobot
bahwa data yang digunakan untuk pengujian
K1
2
2/30 = 0.06667
perhitungan manual ini sebanyak 20 data kayu
306
ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No. 3 September 2016, ISSN 2303-0755
K2
5
5/30 = 0.16667
Pangkat Perkriteria dengan cara memangkatkan nilai dari seriap kriteria lalu menjumlahkannya,
K3
4
4/30 = 0.13333
K4
2
2/ 30 = 0.06667
K5
5
5/30 = 0.16667
K6
2
2/ 30 = 0.06667
K7
5
5/30 = 0.16667
akar hasil pangkat kriteria dan nilai normalisasi serta nilai normaliasi dikalikan nilai bobot yang sudah di tentukan di atas. Tabel 5.13 Tabel Hasil Pangkat Perkriteria
Kode K8
5
disimbolkan
dengan
W akan
diperbaiki sehingga total bobot ∑ , dengan cara :
Dengan menggunakan persamaan rumus yang ada akandilakukan perbaikan bobot
Pangkat Perkriteria
K1
260
16,12451
K2
208
14,42220
K3
331
18,19340
K4
286
16,91153
K5
103
10,1488
K6
204
14,2828
K7
313
17,6918
K8
226
15,0332
pada langkah
pertama perhitungan seperti berikut : W1 =
Akar Hasil
Perkriteria
5/30 = 0.16667
Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa bobot atau
Hasil Pangkat
= 0,6667
W2 =
= 0,16667
W3 =
= 0,13333
W4 =
= 0,06667
W5 =
= 0,16667
W6 =
= 0,06667
2. Mencari nilai Dmax dan Dmin Setelah menentukan normaliasi berbobot hal yang harus dilakuakan metode topsis adalah mencari nilai Dmax dan Dmin dari alternatif yang ada. Menentukan Nilai D+ dan D- untuk Alternatif Kayu dengan menggunakan persamaan yang ada pada bab 2, langkah perhitunganya sebagai
W7 =
= 0,16667
W8 = = 0,16667 Berdasarkan data nilai bobot yang telah di dapatkan pada masing –masing kriteria yang ada dengan menggunakan metode Weighted Product
berikut: Mencari D- : D- 1
= (0,020673489 (0,057782426 (0,02931392
– – –
2
0,008269396) + 0,011556485)
)
0,02198544
(0,015769119
digunakan
(0,047103727 – 0,009420745) 2 (0,0554336 – 0,0110867) 0.078004587
menggunakan
metode
Weighted
Product (WP) lalu Metode TOPSIS melakukan
(0,032844966 (0,014003501
–
0,007884559)
+
2
2
(WP) di atas, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah : 1. Melakukan Normalisasi Setelah Menentukan Bobot yang akan
–
2
0,016422483 0,009335667)
+ +
2
) 2 2
+ + + =
normalisasi kriteria dengan cara menentukan Hasil
ejournal.unib.ac.id
307
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755 D17 0,073126077 0,030344335
Mencari D+ : D+ 1 = (0,020673489
–
0,057782426)
(0,057782426 – (0,02931392
0,0366424)
–
0,065689932)
(0,032844966 (0,014003501 (0,047103727
– –
2
2
0,019711399)
(0,015769119 –
D18 0,045635031 0,054838972
2
0,020673489) + D19 0,029674651 0,070785578
+ D20 0,056931065 0,05897354
+ 2 2
2
0,023339168)
2
0,047103727)
+ 3.
+
Setelah menentukan Menentukan Nilai D+ +
dan D-
+
menggunakan persamaan yang ada, lalu hitung
2
(0,0554336 – 0,0554336) = 0.035145337
Hasil perhitungan nilai vektor D- 1 hingga D- 20 dan D+ 1 hingga D+ 20 Dapat dilihat pada tabel 5.14 dibawah ini : Tabel 5.14 Tabel nilai D- dan D+ untuk alternatif Kayu D
Nilai D-
Mencari V untuk alternatif Kayu
nilai
untuk
V
setiap
Alternatif
alternative
V1 = V2 =
=
------=
Begitu pula dengan V 1 sampai V 20 sehingga didapat hasil nilai V pada tabel 5.15 : Tabel 5.15 Tabel nilai V untuk alternatif Kayu V
Nilai V 0,689391422
0,075010739 0,028626018
V2
0,723785084
D3
0,064395623 0,048701128
V3
0,569385263
D4
0,036753071 0,068049548
V4
0,350688481
D5
0,047150632 0,078703799
V5
0,374644196
D6
0,063920976 0,032923483
V6
0,660037518
D7
0,044921819 0,05693398
V7
0,441033491
D8
0,016802731 0,087938529
V8
0,160421321
V9
0,281553638
D9
0,026481337 0,067572987 V10
0,490446823
V11
0,44980314
V12
0,286874756
V13
0,767053566
V14
0,5784995
V15
0,527476974
V16
0,520388291
D2
langkah
= 0,689391422 = 0,723785084
V1
0,078004587 0,035145337
kayu
perhitunganya sebagai berikut:
Nilai D+
D1
Kayu dengan
D10 0,042618127 0,058745766 D11 0,050262394 0,052355148 D12 0,030706976 0,076332683 D13 0,082027444 0,024910908 D14 0,068824844 0,050146467 D15 0,056296981 0,050431812 D16 0,055578038 0,051223055
308
ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No. 3 September 2016, ISSN 2303-0755
V17
20
0,706734183
V18
0,454197402
V19
0,295387052
V20
0,491188982
Keruing
0.4911
Lalu setelah didapat nilai vektor dari keseluruhan data kayu, maka dapat di hasilkan perangkingan yang menujukan kayu yang mendekati dengan pilihan kriteria dari user pada tabel 17 di bawah Setelah melakukan perhitungan tahapan dari
ini.
metode Weighted Product dan TOPSIS dari
Tabel 5.17 Tabel Perangkingan Hasil Pendukung
tahapan awal yaitu melakukan perbaikan bobot menggunakan metode WP lanjut mencari nilai D-
Keputusan No
Nama Kayu
Perangkingan
1
Meranti Merah
0.767053566
kayu seperti tabel 16 dibawah ini.
2
Tenam Bunga
0.723785084
Tabel 5.16 Tabel nilai V
3
Balam
0.706734183
dan D+ kemudian mencari nilai V menggunakan metode TOPSIS, maka dapatlah nilai V setiap
No
Nama Kayu
Nilai V
4
Jati
0.689391422
1
Jati
0.6893
5
Bawang
0.660037518
2
Tenam Bunga
0.7237
6
Meranti Bunga
0.5784995
3
Tenam Panduk
0.5693
7
Tenam Panduk
0.569385263
4
Merawan
0.3506
8
Meranti Kulit Tebal
0.527476974
5
Durian
0.3746
9
Meranti Serabut
0.520388291
10
Keruing
0.491188982
6
Bawang
0.6600
11
Surian
0.490446823
7
Ketuko
0.4410
12
Medang
0.454197402
13
Kelingkung
0.44980314
8
Pulai
0.1604
14
Ketuko
0.441033491
9
Gadis
0.2815
15
Durian
0.374644196
16
Merawan
0.350688481
10
Surian
0.4904 17
Bayur
0.295387052
11
Kelingkung
0.4498
18
Terap
0.286874756
12
Terap
0.2868
19
Gadis
0.281553638
20
Pulai
0.160421321
13
Meranti Merah
0.7670
14
Meranti Bunga
0.5784
15
Meranti Kulit Tebal
0.5274
16
Meranti Serabut
0.5203
dengan kriteria sebenarnya yang dimiliki oleh
17
Balam
0.7067
alternatif maka perlu dilakukan pengujian dengan
18
Medang
0.4541
membandingkan
19
Bayur
0.2953
Perbandingan Kriteria Data Uji dengan Kriteria Alternatif Metode TOPSIS. Untuk mengetahui ketepatan dan kesamanan antara kriteria data uji
tingkat
kesamaan
kriteria
keduanya.
ejournal.unib.ac.id
309
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2 November 2014, ISSN 2303-0755
Tabel 5.18 Perbandingan Data Kriteria Uji Sistem Dan Data Kriteria kayu No
Kriteria
mebel. Sistem ini menggunakan metode Weighted Product (WP) dan Technique For
Data
Meranti
Order Preference by Similarity to Ideal
Uji
Merah
Solution (TOPSIS). 2.
Penelitian ini telah berhasil memberikan
1.
Harga
2
4
2.
Jenis_Mebel
5
3
3.
Panjang_Mebel
4
4
sistem merupakan solusi yang dianggap
4.
Lebar_Mebel
2
4
paling
5.
Tinggi_Mebel
5
4
kedekatan 37,5%.
6.
Berat_Mebel
2
5
7.
Kualitas
5
5
8.
Lama_Pemakaian
5
5
implementasi,
37,5%
untuk pengembangan
solusi penentuan pemilihan kayu untuk mebel, dimana alternatif kayu yang diberikan
Tingkat Kesamaan Kriteria
sesuai
dengan
persentase
nilai
VI. SARAN Berdasarkan
perbandingan tingkat kesamaan antara kriteria data
perancangan
dan pengujian
sistem,
sistem,
penelitian
menyarankan
peneliti Berdasarkan tabel dan tabel terlihat bahwa
analisa
maka
selanjutnya
untuk
melakukan
penambahan jenis kayu, kriteria, penentuan jenis kayu melalui gambar dan pembeda jenis kayu.
uji dengan kriteria kayu yang merupakan solusi alternatif
dari
sistem
pendukung
keputusan
UCAPAN TERIMA KASIH
menggunakan metode TOPSIS memiliki tingkat ini
Terima kasih untuk Ibu Desi Andreswari, S.T.,
dikarenakan dalam sebuah sistem pendukung
M.Cs dan Ibu Kurnia Anggriani, S.T., M.T yang
keputusan
telah
kesamaan yang
cendrung
rendah.
Hal
untuk menemukan solusi alternatif,
data kriteria yang diujikan sistem bukan diolah dengan membandingkan kesamaan kriteria
meluangkan waktu untuk memberikan
dukungan, bimbingan, motivasi, dan arahan dalam
antara
uji dengan krieria yang dimiliki oleh
alternatif, tetapi dengan melakukan perhitungan nilai bobot setiap kriteria berdasarkan perhitungan
REFERENSI [1]
rumus
Membantu
pada metode Weighted Product dan
TOPSIS. Sehingga ketika dilakukan perbandingan
implementasi,
analisa dan
Pada
Sekolah
Kusrini.
(2007).
Konsep
dan
Aplikasi
Sistem
Pendukung Keputusan. Yogyakarta: ANDI. [3]
Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A., & Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi Atribut Decision Making
[4]
perancangan
pengujian
Jurusan
(FUZZY MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
V. KESIMPULAN Berdasarkan
Pemilihan
Menengah Atas. [2]
maka akan menghasilkan tingkat kesamaan yang cendrung rendah yaitu dengan persentase 37,5%.
Hidayat, L. N. (2013). Metode TOPSIS Untuk
sistem,
sistem, maka
Turban, E., Aronson, E. J., & Liang, T. (2005). Decision Support System and Inteligent System. New Jersey: Pearson Prantice Hall.
dapat disimpulkan bahwa: 1.
Penelitian
menghasilkan
aplikasi
sistem
pendukung keputusan pemilihan kayu untuk
310
ejournal.unib.ac.id