JURNAL
PERKEMBANGAN PRESTASI SASANA WUSHU SANDA KOTA KEDIRI DALAM EVENT PORPROV JATIM
DEVELOPMENT OF WUSHU SANDA SASANA ACHIEVEMENT KEDIRI IN EAST JAVA EVENT PORPROV
Oleh: WAHIDATUN NISA’ 12.1.01.09.0116
Dibimbing oleh : 1. Ruruh Andayani Bekti, M.Pd 2. Rendhitya Prima Putra, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap
: Wahidatun Nisa’
NPM
: 12.1.01.09.0116
Telepon/HP
: 082 232 272 790
Alamat Surel (Email)
:
[email protected]
Judul Artikel
: Perkembangan Prestasi Sasana Wushu Sanda Kota Kediri Dalam Event Porprov Jatim
Fakultas – Program Studi
: FKIP-Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
Nama Perguruan Tinggi
: Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi
: KH. Achmad Dahlan No. 76 Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiatisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengetahui
Kediri, 30 Januari 2017
Pembimbing I
Pembimbing II
Penulis,
Ruruh Andayani Bekti, M.Pd NIDN. 0725018205
Rendhitya Prima Putra, M.Pd NIDN. 0714078903
Wahidatun Nisa’ NPM. 12.1.01.09.0116
Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERKEMBANGAN PRESTASI SASANA WUSHU SANDA KOTA KEDIRI DALAM EVENT PORPROV JATIM Wahidatun Nisa’ 12.1.01.09.0116 FKIP - Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
[email protected] Ruruh Andayani Bekti, M.Pd dan Rendhitya Prima Putra, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Olahraga dalam kehidupan bangsa Indonesia merupakan bagian dari kebudayaan yang berperan penting dalam pembentukan mental dan watak atau kepribadian bangsa. Aktivitas olahraga bukan hanya untuk mencapai tujuan kesegaran jasmani dan rohani saja tetapi juga untuk mengembangkan ketrampilan olahraga atau prestasi. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana pola pembinaan atlet yang baik pada sasana Wushu sanda Kota Kediri ? (2) Bagaimana kepengurusan manajemen yang ada pada sasana Wushu sanda Kota Kediri ? (3) Bagaimana fasilitas yang ada pada sasana Wushu sanda Kota Kediri ? (4) Bagaimana perkembangan prestasi pada sasana Wushu sanda Kota Kediri ? Berdasarkan segi tujuan penelitian dilaksanakan, penelitian ini termasuk pada jenis penelitian deskriptif. Penelitia deskriptif adalah penelitian yag berusaha menuturkan pemacahan masalah yag ada sekarang berdasarkan data-data tanpa adanya perlakuan sebelumnya, jadi penelitian deskriptif juga menyajikan data, menganalisis dan mengiterpretasi hasil penelitian. Hasil penelitian (1) Pola pembinaan atlet di sasana Wushu sanda Kota Kediri ini sangat baik karena sasana ini membina atlet mulai dari nol sampai menjadi atlet yang berprestasi dengan programprogram latihan yag terperinci. (2) Kepengurusan manajemen yang ada pada Wushu sanda Kediri baik dan sangat terorganisir dengan pengurus yang bekerja pada tugasnya masing-masing. (3) Fasilitas yang diberikan kepada pemain sudah baik dan memenuhi standart sarana dan prasarana klub atau sasana di Indonesia khususnya Jawa Timur. (4) Terjadi kenaikan prestasi yang diperoleh sasana Wushu Kota Kediri. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu manajemen yang terorganisir dengan baik, fasilitas yang memadai, serta pelatih dan program latihan yang baik bukan penjamin kelangsungan prestasi yang didapat oleh sasana Wushu, tetapi hanya sebagai penunjang saja. Untuk mendapat prestasi, seorang atlet harus berjuang dan berusaha terhadap dirinya sendiri. Selebihnya kembali pada semangat, tekad dan kemauan atlet itu sendiri. KATA KUNCI : perkembangan prestasi,Wushu sanda, kota kediri
Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
menjadikan calon atlet menjadi atlet yang
LATAR BELAKANG Olahraga dalam kehidupan bangsa
Indonesia
merupakan
bagian
mampu berprestasi. Dalam hal ini olahraga
dari
wushu sanda terlihat sangat membutuhkan
kebudayaan bangsa yang timbul dan
pembibitan atlet sejak usia dini agar mudah
berkembang sejalan dengan perkembangan
dalam pembinaanya.
zaman. Selain berperan penting dalam
Sama seperti sasana wushu sanda
meningkatkan kesegaran jasmani, olahraga
kota Kediri yang sudah menghasilkan
juga berperan penting dalam membentuk
atlet-atlet berprestasi karena pembinaannya
mental dan watak atau kepribadian. Oleh
yang cukup baik dalam membina dan
karena itu olahraga memiliki andil yang
melatih calon atlet berprestasi mulai dari
sangat besar dan merupakan salah satu
nol hingga mempelajari dasar-dasar wushu
media
sampai mendapat hasil prestasi yang
bagi
pembangunan
Indonesia
seutuhnya.
membanggakan. Sasana wushu kota Kediri
Untuk mencapai prestasi perlu
ini merupakan sasana yang besar dan
dilakukan pembinaan serius baik melalui
disegani lawan-lawannya karena telah
pendidikan sekolah maupun diluar sekolah.
menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi
Olahraga
dengan
di
Indonesia
semakin
kepribadian
yang
baik
pula.
berkembang sehingga banyak persaingan
Bahkan tidak sedikit dari atlet-atlet sasana
dalam
wushu sanshou yang di ambil untuk
pencapaian
prestasi.
Sehingga
banyak pula klub-klub olahraga yang
memperkuat tim PORPROV.
berdiri untuk mencari dan menghasilkan
Sudah tidak bisa terhitung berapa
bibit-bibit yang baik untuk dibina dan
prestasi yang telah diraih. Hal ini tidak
menghasilkan
terlepas
prestasi.
Seperti
halnya
dari
dukungan
manajemen
sasana-sasana wushu sanda yang semakin
pengurus, pelatih dan kerjasama tim serta
banyak persaingannya. Untuk mencapai
progam latihan yang terorganisir dengan
prestasi
memerlukan
pembinaan
sejak
pembibitan
dan
baik.
Ada
dini
dan
mempengaruhi
faktor
yang
perkembangan
prestasi
diantaranya
seperti
berkesinambungan. Membina prestasi atlet
pada
tidak dapat dilakukan hanya dalam waktu
kepengurusan atau manajemen. Pengaruh
singkat, melainkan melalui berbagai proses
manajemen
dan tahapan latihan dalam satu kurun
kelangsungan berdirinya sebuah sasana.
waktu
Setiap tingkatan manajemen dimiliki oleh
tertentu.
Hal
ini
bertujuan
Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
sasana
beberapa
sangat
penting
bagi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
setiap
organisasi
dan
tiap
tingkatan
Dengan demikian persiapan atlet
memerlukan teknik individual, SDM dan
dan
kemampuan konseptual. Pada saat yang
profesional
sama manajer harus mengetahui fungsi
kontribusi terhadap peningkatan potensi,
dasar seperti organisasi, interpersonal,
kemauan dan keberhasilan atlet yang selalu
pengambilan keputusan dan informasi.
menjadi dambaan setiap pelatih. Selain
Kualitas terpenting yang harus dimiliki
faktor manajemen dan pelatih, pemberian
seorang
cara
fasilitas yang memadai baik fasilitas
koordinasi,
dilapangan maupun diluar lapangan seperti
meningkatkan produktivitas karyawan dan
biaya hidup, pendidikan dan lain-lain juga
hubungan interpersonal serta membuat
menjadi salah satu faktor yang menunjang
strategi. (Harsuki, 2003: 172)
dalam
manajer
memotivasi,
mengetahui
melakukan
kepercayaan
atlet
pelatih
pencapaian
pada
dapat
prestasi.
tugas
memberi
Namun
Selain manajer ada pula peran
persaingan dalam dunia olahraga yang
pelatih yang sangat penting untuk prestasi
semakin ketat serta perkembangan jaman
atlet dalam olahraga. Sukses dan gagal
tidak
setiap atlet dalam pertandingan banyak
pasang surut dalam pencapaian prestasi.
dipengaruhi
Hal tersebut dapat menjadi momok yang
peran
pelatih
untuk
menuntut
terjadi
mendorong dan memotivasi atletnya agar
buruk
tetap terlibat dalam melaksanakan progam
mempertahankan
latihan
dan
pencapaian dan perkembangan prestasi
bertanggungjawab. Persiapan atlet yang
sehingga berdampak pada atlet maupun
baik
harus
kelangsungan organisasi sasana itu sendiri.
dikembangkan untuk menghindari atlet
Jika sudah seperti itu perlu adanya
mengalami
tekanan
mental.
pemecahan masalah guna menghindari hal-
Mempersiapkan
diri
sebaik-
hal
baiknya
dengan
adalah
sungguh-sungguh
strategi
memerlukan
yang
dengan
yang
tidak
sasana-sasana
untuk
eksistensinya
dalam
diinginkan
sehingga
dan
eksistensi sasana dalam mencapai prestasi
kemauan untuk ”siap”. Oleh karena itu
tetap terjaga dan tidak tertinggal dengan
harus ditumbuhkan sikap percaya terhadap
sasana
pelatih, dengan senantiasa dapat menerima
eksistensi sasana juga akan berdampak
strategi-strategi
model-model
pula pada perkembangan mental atlet.
pelatihan serta progam yang dipersiapkan
Atlet yang mengalamai penurunan prestasi
pelatih.
perlu dukungan serta motivasi lebih untuk
dan
keinginan
bagi
kemungkinan
lain.
Selain
berdampak
pada
meningkatkan semangat dan daya juang Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
untuk
meraih
prestasi
sehingga
bisa
membawa nama baik sasana nya itu
II. METODE PENEITIAN A. Tahapan Penelitian
sendiri. Jadi antara atlet dan organisasi
Dalam
kepengurusan sasana juga harus saling
tahap penelitian yaitu :
berhubungan
1. Tahap persiapan penelitian
suasana
baik
guna
kekeluargaan
menciptakan
yang
kondusif
penelitian
Pertama
terdapat
peneliti
dua
membuat
sehingga dapat memacu prestasi yang akan
pedoman wawancara yang disusun
dihasilkan.
berdasarkan
Banyak sekali sasana yang dulunya
dimensi
kebermaknaan
hidup sesuai dengan permasalahan
adalah sasana besar dengan berbagai
yang
prestasi yang diraih namun karena tidak
wawancara
bisa
eksistensinya
pertanyaan mendasar yang nantinya
terhadap persaingan di dunia olahraga
akan berkembang dalam wawancara.
sehingga mengalami penurunan prestasi
Pedoman
dan tertinggal dengan sasana-sasana yang
disusun, ditunjukkan kepada yang lebih
lain yang sedang berkembang. Seiring
ahli dalam hal ini adalah pembimbing
perkembangan
berbagai
penelitian untuk mendapat masukan
fasilitas yang ditawarkan oleh berbagai
mengenai isi pedoman wawancara.
sasana akan banyak menarik minat atlet
Setelah mendapat masukan dan koreksi
untuk bergabung. Fungsi fasilitas dan
dari pembimbing, peneliti membuat
pendanaan sangat berpengaruh besar pula
perbaikan
untuk kelangsungan berdirinya sebuah
wawancara dan mempersiapkan diri
sasana. Sasana yang sudah terorganisir
untuk melakukan wawancara. Tahap
dengan baik dan dengan pendanaan yang
persiapan selanjutnya adalah peneliti
cukup
bisa
membuat pedoman Observasi yang
mempertahankan eksistensinya di dunia
disusun berdasarkan hasil Observasi
olahraga. Oleh karena itu banyak sekali
terhadap
hal-hal yang harus dan perlu diperhatiin
wawancara dan Observasi terhadap
dalam mempertahankan prestasi
lingkungan atau setting wawancara,
mempertahankan
pun
jaman
juga
dan
belum
tentu
baik
prestasi sasana maupun individu atlet.
dihadapi ini
subjek. berisi
wawancara
Pedoman pertanyaan-
yang
terhadap
perilaku
telah
pedoman
subjek
selama
serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan pencatatan langsung yang dilakukan pada saat peneliti melakukan Observasi.
Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
Namun
apabila
tidak
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memungkinkan maka peneliti sesegara
utama yang terjun ke lapangan serta
mungkni
berusaha
mencatatnya
setelah
sendiri
mengumpulkan
data
wawancara selesai. Peneliti selanjutnya
melalui Observasi maupun wawancara dan
mencari subjek yang sesuai dengan
Interview
karakteristik subjek penelitian. Untuk
pengumpulan data yang digunakan dalam
itu sebelum wawancara dilaksanakan
penelitian ini adalah :
peneliti bertanya kepada subjek tentang
1. Metode Observasi (Pengamatan)..
kesiapannya Setelah
untuk
subjek
diwawancari,
diwawancarai. bersedia
peneliti
untuk
secara
lebih
rinci
teknik
Pada metode pengamatan ini, penulis
terjun
langsung
untuk
membuat
mengamati secara langsung terhadap
kesepakatan dengan subjek tersebut
pelaksanaan kepemimpinan organisasi
mengenai waktu dan tempat untuk
klub,
melakukan wawancara.
fenomena-femnomena
pelatihan-pelatihan
terjadi
2. Tahap pelaksanaan penelitian
sebagai
dan
sosial
yang
dampak
dari
Peneliti membuat kesepakatan
perkembangan prestasi yang ada pada
dengan subjek mengenai waktu dan
sasana Wushu Sanda Kota Kediri. Data
tepat untuk melakukan wawancara
yang
berdasarkan pedoman yang dibuat.
pengamatan ini adalah, mengamati
Setelah wawancara dilakukan, peneliti
secara
memindahkan
rekaman
organisasi klub, pelaksanaan pelatihan
berdasarkan wawancara dalam bentuk
di lapangan, kegiatan manajer, kegiatan
verbatim tertulis. Selanjutnya peneliti
pelatih serta kegiatan yang dilakukan
melakukan
analisis
dan
pemain dalam rangka menciptakan
interprestasi
data
dengan
perkembangan prestasi yang lebih baik.
hasil
data sesuai
langkah-langkah yang dijabarkan pada metode analisis data di akhir bab ini.
diperlukan
dalam
langsung
metode
kepemimpinan
2. Metode Interview / wawancara Dalam
wawancara
secara
Setelah itu peneliti membuat simpulan
mendalam atau yang disebut dengan
yang dilakukan, peneliti memberikan
wawancara
saran-saran
dilakukan
untuk
penelitian
selanjutnya. B. Prosedur Pengumpulan Data
tak oleh
berstruktur peneliti
ini
terhadap
informan yang menjadi obyek dari penelitian ini yaitu manajer klub,
Dalam penelitian kualitatif, peneliti
pelatih serta pemain. Wawancara ini
sekaligus berfungsi sebagai instrument
bertujuan untuk memperoleh informasi
Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang ada relevansinya dengan pokok
sketsa
persoalan
yaitu
dokumentasi ini merupakan salah satu
perkembangan prestasi sasana wushu
bentuk pengumpulan data yang paling
Sanda Kota Kediri. Data wawancara
mudah,
yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
mengamati benda mati dan apabila
yaitu
sasana,
mengalami kekeliruan mudah untuk
klub
merevisinya karena sumber datanya
pelatihan
tetap dan tidak berubah. Menurut
penelitian
tentang
kepemimpinan (manajer),
sejarah organisasi
kegiatan
dan
lain-lain.
karena
Metode
peneliti
dilapangan serta data-data yang ada
Arikunto
relevannya dengan pokok persoalan
dokumentasi adalah : ”mencari data
peneliti.
mengenai hal-hal atau variasi yang
Tabel 3.2. Kisi-kisi Wawancara No.
Faktor Penelitian 1 Pelatih Wushu Sanda Kota Kediri
Indikator
Deskriptif
Keaktifan Pelatih 2 3 dan 4 Sejarah 6, 7, dan Fasilitas 8 5 Tata Tertib 10, 11, Manajemen dan 12 2 Pemain/ Keaktivan 2, 3, dan Atlit 4 Wushu Pemain 5 dan 6 Sanda Kegiatan 8 dan 11 Kota 9 dan 10 Fasilitas Kediri Perkembangan 7 Wushu Kesan
(2000:234)
hanya
metode
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, rapot, leger dan sebagainya”. Dokumen
yang
diperlukan
dalam penelitian ini meliputi struktur organisasi klub, data manajer, data pelatih,
data
pemain,
sarana
dan
prasarana yang dimiliki oleh sasana wushu Sanda Kota Kediri dan datadata lain
yang dibutuhkan untuk
melengkapi penyusunan skripsi ini.
C. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari
3. Metode Dokumentasi Dalam
kualitatif
diperoleh dari hasil wawancara, catatan
terhadap sumber data yang berasal dari
lapangan dan dokumentasi, dengan cara
bukan manusia seperti dokumen yang
mengorganisasikan data kedalam kategori,
berbentuk tulisan misalnya catatan
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan
harian,
cerita,
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
biografi, peraturan, kebijakan. Dan ada
mana yang penting dan mana yang akan
dokumen
dipelajari,
sejarah
yang
penelitian
dan menyusun secara sistematis data yang
kehidupan,
berbentuk
gambar
dan
membuat
kesimpulan
seperti foto, piala, gambar hidup, Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2012:89).
2. Penerapan Dalam
menyusun
ini,
Dalam penelitian ini digunakan
penerapan
metode induktif untuk menarik suatu
penerapan
yang
kesimpulan
atau
penerapan
kualitatif,
peristiwa-peristiwa dari data yang telah
cenderung
dikumpulkan
induktif yang berangkat dari khusus ke
terhadap
hal-hal
melalui
Observasi,
yang
skripsi
digunakan
adalah
sesuai
dengan
yang
menggunakan
lebih analisa
wawancara dan dokumentasi, yang bisa
umum,
digeneralisasikan
mengungkapkan proses pelaksanaan
(ditarik
ke
arah
maksudnya
ialah
kesimpulan umum), maka jelas metode
perkembangan
prestasi
yang
induktif ini untuk menilai fakta-fakta
diterapkan, serta faktor-faktor yang
empiris yang ditemukan lalu dicocokan
mendukung
dan
menghambat
dengan teori-teori yang ada. Sedangkan
pelaksanaan
dari
perkembangan
mengenai data yang telah terkumpul, maka
prestasi tersebut.
dalam hal ini digunakan dua langkah dalam menganalisis data tersebut antara
D. Pengecekan Keabsahan Temuan
lain yaitu :
Dalam penelitian ini penulis memiliki dua
1. Persiapan
teknik utama yaitu :
Dimana dalam persiapan kegiatan yang
1. Teknik triangulasi atau pengecekan
dilakukan oleh peneliti yaitu :
kebenaran data dengan memanfaatkan
a. Mengenai nama dan kelengkapan
sesuatu yang lain diluar data sebagai
Interview (sumber informasi) dan
pembanding. Dalam penelitian ini,
benda-benda
penulis
sumber
yang
data
merupakan yang
telah
dikumpulkan.
teknik
triangulasi dengan sumber data yang menjadi subyek penelitian. Dengan
b. Mengecek kelengkapan data, yaitu memeriksa
menggunakan
isi
kata
lain,
penelitian
akan
instrument
membandingkan dan mengecek balik
pengumpul data dan isian-isian data
derajat keabsahan data pada waktu
yang
sumber
yang berbeda serta dengan alat dan
penelitian,
termasuk
metode yang berbeda dalam penelitian
tentang
tanggal
terkumpul
informasi didalamnya
dari
pengutipan data, tanggal Interview dan tanggal dilakukan Observasi Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
kualitatif. 2. Teknik pembahasan sejawat melalui diskusi simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dalam penelitian ini, hasil analisis
apabila pemain memenuhi kriteria yang
sementara akan selalu dikonfirmasikan
di tetapkan oleh pelatih di sasana maka
dengan data atau informasi baru yang
pemain akan direkrut untuk bergabung
diperoleh dari sumber yang lain,
dengan tim junior yang secara khusus
sehingga bisa didapatkan data yang
akan dipersiapkan untuk kejuaraan
akurat.
akan
kelompok umur juga sebagai penerus
menggunakan
dari tim utama. Dalam pengelompokan
Prosedur
dilakukan
dengan
metode
yang
Observasi,
juga
berbeda,
misalnya
usia, sasana wushu sanda ini membagi
dan
menjadi beberapa kelompok. Untuk
berbagai
usia SMP mereka akan terus dibina dan
wawancara
dokumentasi. sumber
ini
data
Hasil
dari
tentang
pelaksanaan
diberi
pengetahuan
tentang
teknik
keorganisasian sasana wushu sanda
dasar wushu sanda juga dipersiapkan
Kota Kediri akan dibandingkan dalam
untuk menjadi penerus atlet senior.
upaya mengecek kredibilitas data.
Atlet di usia SMA dan mahasiswa yang masih berusia produktif akan menjadi ujung
III. HASIL Berdasarkan data yang diperoleh
tombak
kejuaraan
untuk
kelompok
menghadapi umur
seperti
dalam penelitian, maka di dapatkan data
Porprov yang akan membawa nama
hasil penelitian mengenai Sasana Wushu
daerah khusus nya Kota Kediri..
Sanda Kota Kediri yang sesuai dengan
Pada
pembinaan
prestasi
pertanyaan penelitian pada bab I. Hasil
olahraga, ditekankan melalui berbagai
penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
bentuk kejuaraan daerah seperti :
1. Pada sasana wushu sanda Kota Kediri
Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV)
pembinaan dimulai dari penerimaan
yang menjadi ajang bergengsi bagi
anggota baru berupa atlet junior yang
para
berperan
kemampuan terbaiknya.
sebagai
atlet
untuk
memperlihatkan
kader
penerus
peningkatan
prestasi
Untuk pembinaan latihan pada
olahraga. Penerimaan anggota baru
pemain dimulai dari tingkat pengenalan
sebagai
dari
teknik gerak dasar sampai latihan
memiliki
untuk menuju prestasi. Tidak semua
bakat pada olahraga wushu yang
pemain baru yang masuk pada sasana
dipantau
kali
ini memiliki teknik dasar yang bagus.
pertemuan saat latihan rutin. Dan
Oleh sebab itu klub ini membina
kelangsungan
pemain
perekrutan
pemain
selama
ini
adalah
yang
beberapa
Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pemain yang belum jadi alias mulai
Kediri ini memiliki struktur organisasi
dari nol. Pembinaan dimulai dari
yang cukup baik terdiri dari manajer,
pemahaman
pengurus dan pelatih.
teknik dasar olahraga
wushu, pemahaman strategi dan taktik
Dari masing-masing pengurus
hingga pelatihan fisik dan mental
memiliki
pemain. Sasana ini memiliki prestasi
jawab masing-masing sesuai dengan
yang bagus
tugasnya. Untuk pengelolaan keuangan
dalam
membina dan
kewajiban dan tanggung
melahirkan petarung-petarung wushu
Sasana
yang bisa diandalkan. Sasana wushu
dipercayakan
sanda Kediri memiliki karakteristik
bertugas
klub yang sangat kuat, mulai dari
pemegang kas yang sesehariannya
kedisiplinan
selalu berada di lapangan. Sumber dana
yang
tinggi
sampai
peraturan yang ketat. Dengan
wushu
sanda
oleh
sebagai
Kediri
pengurus
yang
bendahara
dan
yang diperoleh adalah sokongan dana Sasana
dari pemerintah khusus untuk bidang
maka
olahraga yang di kelola oleh KONI
perkembangan dan minat wushu pada
Kota Kediri. Tidak ada bantuan dana
masyarakat di Kota Kediri semakin
dari pihak lain maupun sponsor lain.
meningkat. Hal ini terbukti dengan
Keuangan pada sasana ini bisa dibilang
banyaknya pertandingan-pertandingan
cukup
antar pelajar yang sering diadakan baik
pengelolaan
di tingkat Kota/Kabupaten ataupun
percayakan kepada pengurus. Semua
Provinsi. Dan sebagian besar dari atlet-
dana operasional sehari-hari seperti
atlet
ini.
biaya makan, tempat tinggal (asrama
petarung-
pemain), uang bulanan serta bonus
petarung wushu handal yang lahir dan
prestasi bagi atlet yang sudah masuk
berkembang di Kediri melalui sasana
tim utama, biaya pengelolaan fasilitas,
ini. Bisa dikatakan Kediri merupakan
gaji pengurus, dan gaji pelatih sudah
salah
memiliki
tercukupi. Bahkan pelatihan wushu
pembinaan atlet wushu yang baik
yang diperuntukkan untuk anak-anak
melalui sasana wushu sanda Kota
dan mencari bibit-bibit pemain baru
Kediri ini.
tidak dikenakan biaya alias gratis,
wushu
sanda
itu
Sehingga
2. Dalam
berdirinya di
berlatih telah
satu
kota
Kediri,
di
Sasana
banyak
yang
kepengurusan
manajemen
sehingga
baik dari
karena KONI
memudahkan
dibawah yang
di
masyarakat
organisasi, Sasana wushu sanda Kota Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sekitar
yang
ingin
anak-anaknya
belajar wushu di sasana ini. Sasana
wushu
mendampingi para pemain. Aspek Kota
psikologis yang dimaksud yang paling
Kediri memiliki progam latihan yang
menonjol adalah hanya terkait dengan
disusun oleh pelatih. Program yang
pemberian motivasi para pemain ketika
dibuat
latihan dan saat pertandingan.
adalah
sanda
oleh pelatih teknik yang selama ini
program
harian,
bulanan.
Latihan
Dari hasil penelitian bahwa
dilakukan seminggu 2 kali, dan jika
evaluasi program selalu dilakukan tim
sudah masuk training centre (TC) bisa
pelatih wushu sanda Kota Kediri.
dilakukan 6 kali dalam seminggu
Evaluasi
dengan waktu efektif setiap kali latihan
bervariatif sesuai dengan keinginan
2 jam di lapangan yang diberikan
pelatih.
dengan materi latihan fisik, teknik dan
berakhirnya
taktik. Latihan fisik tidak ditangani
tertentu, dan kadang pula dilakukan
oleh pelatih khusus fisik, melainkan
beberapa bulan sekali. Pada prinsipnya
sekaligus diberikan pelatih teknik yang
evaluasi
dibantu oleh asisten pelatih. Dan
menggunakan waktu yang tepat dan
disamping itu divariasikan dengan
dilakukan secara bertahap, sehingga
games agar atlet tidak terlalu tegang.
kesalahan
mingguan,
dan
Pemahaman pelatih terhadap tes
itu
dilakukan
Kadang
cukup
dilakukan
suatu
sangat
setiap
pertandingan
penting
progam
dengan
akan
segera
ditemukan sedini mungkin sebelum
kemampuan pemain seperti tes fisik
masuk
dan keterampilan teknik sudah cukup
selanjutnya.
bagus, terlihat dari evaluasi yang
ketercapaian
dilakukan pelatih dan asisten pelatih
memiliki harapan dan peluang yang
mengenai progam latihan yang sudah
tinggi.
diberikan sehingga bisa menaikkan
ke
program-program Dengan tujuan
demikian latihan
akan
Sistem penerimaan pemain baru
level dan kebutuhan latihan pemain
adalah
dari yang sebelumnya sehingga prestasi
pemain
akan semakin meningkat. Akan tetapi
seleksi selama beberapa kali latihan
untuk aspek psikologis tidak pernah
untuk
tersentuh secara khusus oleh ahli
pemain. Selama menjalankan proses
psikologis, melainkan secara tidak
pembinaan sering ditemukan pemain
disadari fungsi itu sekaligus dilakukan
yang tidak berprestasi dan bahkan sulit
Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
dengan
merekrut
pemain-
dengan melakukan tahap
melihat
kemampuan
awal
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
untuk ditingkatkan prestasinya. Selama
sekali. Padahal jika dilihat dari segi
ini dalam menyikapi permasalahan
fasilitas sudah memadai.
tersebut dilakukan secara serius dengan
3. Dari hasil penelitian terkait dengan
bagaimana kelanjutan pemain-pemain
data
yang masuk dalam kategori tidak
menunjukkan bahwa sejak pertama
berprestasi. Dalam hal ini diperlukan
dibentuknya sasana wushu sanda Kota
kemampuan seorang pelatih dalam
Kediri, fasilitas yang ada di klub ini
pemanduan bakat untuk melihat sejauh
baik di latihan lapangan maupun di luar
mana bakat yang dimiliki pemain
lapangan sudah bisa dibilang lengkap
dalam berprestasi. Selama ini yang
dan sudah memenuhi standart fasilitas
terjadi
sendirinya
sasana di Jawa Timur. Fasilitas latihan
pemain banyak yang mangkir dan
seperti gedung/tempat latihan, tempat
mengundurkan diri dari klub karena
fitnes,
merasa tidak mampu berkembang dan
seperti pacing punch (tangan dan kaki),
tidak cocok dengan tipikal latihan yang
hand box, samsak, body protector,
keras. Padahal latihan keras, disiplin
pelindung kemaluan, pelindung kepala
tinggi merupakan ciri khas dari sasana
(head guard), kaostim, dan peralatan
wushu sanda ini untuk melahirkan
latihan lain yang dibutuhkan sudah
pemain-pemain berbakat.
tersedia. Serta untuk fasilitas di luar
adalah
dengan
Program
uji
coba
penyediaan
berbagai
sarana
macam
prasarana
peralatan
dan
lapangan seperti asrama tempat tinggal
pertandingan rata-rata hanya berkisar 4
atlet, uang bulanan, ekstra puding,
sampai 8 kali dalam setahun. Tapi
vitamin dan dan suplemen juga tersedia
untuk beberapa tahun terakhir ini
diperuntukkan untuk atlet yang sudah
sangat
menandatangani
jarang
sekali
melakukan
uji
coba.
Sehingga
program
proyeksikan
kontrak untuk
dan
di
mengikuti
pengalaman bertanding para pemain
kejuaraan. Namun untuk pemain yang
sangat minim juga.
tidak terlibat kontrak atau pemain luar
Seiring berjalannya waktu terjadi
yang tidak berada di asrama hanya
pasang surut prestasi pemain sehingga
mendapat fasilitas latihan saja untuk
dari tahun ke tahun penyumbangan
latihan sehari-harinya.
pemain untuk event-event besar luar klub
hanya
sedikit
bahkan
tidak
menuntut kemungkinan tidak ada sama Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
4. Dari beberapa hasil penelitian di atas juga ditemukan perkembangan prestasi pada sasana wushu sanda Kota Kediri. simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Adapun prestasi yang diraih adalah
dari nol sampai menjadi atlet yang
sebagai berikut :
berprestasi. Selain di bidang olahraga,
Tahun 2011
2013
2015
Tabel 4.3 Data Prestasi
klub ini juga melakukan pembinaan
Tanggal
dalam hal kepribadian sehingga tidak
Prestasi Porprov Jatim III di Kediri 19-23 juli - 1 emas, 4 perak, 4 perunggu Porprov Jatim IV di Madiun 21-24 Juni - 3 emas, 2 perak, 1 perunggu Porprov Jatim V di Banyuwangi 8-11 Juni - 5 Emas, 1 perak, 1 perunggu
Sumber data : dokumentasi klub 2011 -2015
Terlihat dari data-data prestasi yang diperoleh maka bisa dilihat bahwa meningkat prestasi yang di alami klub/sasana ini.Meskipun klub ini mendidik dan membina dengan baik rasanya masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk tetap menarik perhatian dan minat pemain pada klub ini.
heran bahwa pemain dari sasana ini memiliki atitude yang baik. Oleh karena itu peraturan di sasana ini juga sangat ketat sekali sehingga membuat beberapa dari para pemain yang tidak merasa cocok dengan sistem dan program latihan menjadi tidak nyaman dan tertekan. Sehingga memilih untuk mengundurkan diri. 2. Kepengurusan manajemen yang ada pada wushu sanda Kota Kediri baik dan
sangat
terorganisir
dengan
pengurus yang bekerja pada tugasnya masing-masing. 3. Fasilitas yang diberikan pada pemain sudah cukup baik dan memenuhi standart
sarana
dan
prasarana
klub/sasana yang ada di indonesia khusunya Jawa Timur. Fasilitasnya
IV. KESIMPULAN Berdasarkan pengumpulan datadata mengenai manajemen, sarana dan prestasi sasana wushu sanda Kota Kediri dan hasil wawancara dengan pengurus, pelatih dan pemain, serta hasil analisis data maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pola pembinaan atlet di sasana wushu sanda Kota Kediri terbilang sangat baik
lengkap, terdiri dari lapangan/tempat latihan yang sudah standart nasional, peralatan
latihan,
tempat
fitnes
lengkap, biaya hidup yang sudah ditanggung sepenuhnya serta asrama bagi pemain kontrak. Akan tetapi untuk pemain luar atau non-kontrak tidak mendapat fasilitas sepenuhnya. Hal ini dikarenakan
klub/sasana
lebih
mementingkan pemain dengan kontrak
karena sasana ini membina atlet mulai Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dari
pada
non-kontrak.
Namun
demikian fasilitas yang baik pun tidak menjadi jaminan sebuah klub selalu memiliki prestasi yang baik. Sasana wushu sanda Kota Kediri mengalami kenaikan prestasi yang pesat. Hal ini dikarenakan usaha keras dari
pelatih,atlit,maupun
pengurus
sasana wushu kota kediri.
V. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian, Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Ke-3. Jakarta : Rineke Cipta. Bejo, Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara. Cholid., Abu. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Chuckybugiskha. 2012. Sejarah Kung Fu/Wushu http://bugiskha.wordpress.com di unduh pada tanggal 11 Agustus 2016 Hadi Sutrisno. 1986. Metodologi Research. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM. IWUF,”Rules For Internasional Wushu Sanda Competition”,terjamahan oleh PB. WUSHU,Jakarta : 2007 Irwansyah, R.2012.Pengaruh Latihan Plyometric http://eprints.uny.ac.id di unduh pada tanggal 19 Agustus 2016 Kurniawan,Feri dkk.2011.BUKU PINTAR OLAHRAGA.Jakarta :Laskar Angkasa.
Wahidatun Nisa’ | 12.1.01.09.0116 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
Margono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Asdi Mahasatya. Moleong, Lexy. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Moleong, lexy. 2000. Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung : PT Remaja Posdakarya. Pasau, Anwar. 1995. Aspek-aspek Pembinaan Prestasi Karate. Jakarta: PB FORKI Prof. Dr. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ke-6. Bandung : CV Alfa Beta. Putra, Andika Rohmat. 2007. Kungfu. Jakarta : PT. Indahjaya Adipratama Siswanto. 1987. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : PT Bumi Aksara. Sugiyono, 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Supardi. 2006. Metodologi Penelitian. Mataram : yayasan Cerdas Press.
simki.unpkediri.ac.id || 14||